4,7,16,18
DESCRIPTION
.TRANSCRIPT
![Page 1: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN
DISKUSI KELOMPOK PEMICU B
MODUL MANAJEMEN PELAYANAN PUSKESMAS
DISUSUN OLEH:
DISKUSI KELOMPOK 4
1. Gapar I11111001
2. Muhammad Dirga Iswara I11111011
3. Aditya Islami I11112009
4. Syahrina Fakihun I11112002
5. Cindy Lidia I11112006
6. Hendri Wijaya I11112013
7. Dwika Hermia Putri I11112039
8. Elsa Restiana I11112057
9. Anatria Amyrra Iqlima I11112078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
![Page 2: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pemicu
Warga Mengeluh Pelayanan Puskesmas Asal-asalan
Pelayanan di sejumlah Puskesmas rawat inap di kabupaten jember
belum memuaskan. Sejumlah pasien mengaku pelayanan tidak maksimal
dan terkesan asal-asalan. “Yang paling banyak dikeluhkan adlah kebrsihan
ruangan dan lingkungan puskesmas. Sehingga banyak warga yang rawat
inap di Puskesmas tidak betah dan lebih memilih ke rumah sakit swasta atau
balai pengobatan.” Ujar warga jember.
Pengakuan warga ini sesuai temuan Forum Peduli Kesehatan
Masyarakat (FPKM) hasil bentukan Yayasan Pemberdayaan Intensif
Kesehatan Masyarakat (Yapikma). Dari temuan ini diketahui banyak
keluhan terhadap puskesmas yang mayoritas keluhan karena kurang
maksimalnya pelayanan.
Hal ini dibeber Mardiono, Ketua FPKM Silo II, saat acara Replikasi
Program Bantua teknis Kinerja USAID Paket persalinan aman, Inisiasi
Menyusu Dini dan ASI Eksklusif di gedung PPNI Jember, Kamis (21/11).
Menurutnya, tahun 2013 ini ada 30 keluhan masyarakat atas pelayanan dan
juga fasilitas di Puskesmas. Diantaranya terkait pelayanan yang kurang
memuaskan. “Ya kebanyakan dalam hal pelayanan yang kurang
memuaskan,” ujar Mardiono yang merupakan koordinator FPKM Silo II.
Hal serupa dibeber Mulyani, koordinator FPKM Mayang. Menurutnya
di wilayah Puskesmas Mayang, juga ditemukan banyak keluhan dari
masyarakat. “ Kami menemukan 29 keluhan yang semuanya merupakan
![Page 3: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/3.jpg)
keluhan tentang pelayanan yang kurang maksimal dari Puskesmas,”
ungkapnya.
Sementara Koordinator Bidang Kesehatan Yapikma, Prof. Rika
Subarniyati menjelaskan, Yapikma dibentuk untuk menjembatani
kepentingan masyarakat dengan provider kesehatan. “Dalam hal ini adalah
Puskesmas,” ujarnya. Untuk Jember ada 4 Puskesmas garapan Yapikma
karena tahun 2012, Puskesmas ini merupakan wilayah dengan jumlah
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi tertinggi di Jember. “Dari
sini kemudian Yapikma menjadi pendamping yang salah satu faktornya
menurunkan jumlah AKI dan AKB,” jelas Rika. Dijelaskan, berdasarkan
peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan, setiap Puskesmas harus
menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Hal itu acapkali tidak bisa
maksimal. Karena jika dilaksanakan maksimal akan tercapai kepuasan
masyarakat.
Sementara dr. Teguh Wibowo, Kepala Puskesmas Mayang menilai
bahwa adanya pengawasan dan menjadi kritik kepada petugas adalah hal
penting. Semisal temuan 29 keluhan masyarakat oleh FPKM. Bukan lantas
menjadikan pihaknya marah. Namun sebagai motivasi membangun lebih
baik. “Dengan adanya temuan ini, kami bisa membenahi kinerja seluruh
system yang ada di Puskesmas,” ujarnya.
Sementara, Bambang Suwartono, Kadinkes Jember menjelaskan,
banyaknya perguruan tinggi di bidang kesehatan ternyata belum member
kontribusi utuh kepada perubahan system kesehatan di Jember. Menurutnya,
faktornya salah satunya adalah para pelaku kesehatan masih banyak yang
bergerak saat ada kucuran dana. “Diharapkan dengan FPKM, Forum Peduli
Kesehatan dan pengawas lain, petugas bisa terpantau melayani masyarakat
dengan baik,” ujarnya. (roy).
![Page 4: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/4.jpg)
1.2 Klarifikasi dan Definisi
1.2.1 Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
1.3 Kata Kunci
- Pelayanan Puskesmas :
Tidak maksimal
Asal-asalan
Kurang memuaskan
- AKI dan AKB tinggi
- SPM tidak maksimal
- Kebersihan Puskesmas
- Fasilitas Puskesmas
- Program kerja Puskesmas
- Kepuasan pasien
1.4 Rumusan Masalah
Warga Jember mengeluhkan pelayanan, fasilitas dan keadaan lingkungan
yang kurang memuaskan, tidak maksimal dan terkesan asal-asalan di
Puskesmas, serta didapatkan bahwa ada 4 Puskesmas dengan kasus AKI dan
AKB tinggi di Jember.
![Page 5: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/5.jpg)
1.5 Analisis Masalah
Permasalahan Dana
SPM
Puskesmas Rawat Inap Wil. Jember
Kontribusi PT Kes.
Tingkat Kepuasan Pasien
Kebersihan Lingkungan
Fasilitas Kurang Baik
AKI dan AKB
Tidak Memenuhi SDM
Monitoring + Evaluasi
Sumber Daya Kesehatan
SDM Regulasi(Alur
pelayanan, dll)
Alat kes., Obat,
Perbekalan PKM
Sist. Perencanaan & Alokasi
KeuanganPelayanan Kesehaatan
Kemitraanan
PT Kes.
Optimisasi & Perbaikan Program
Pelaksanaan & Pengawasan
Outcome & Assesment
Dampak
![Page 6: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/6.jpg)
1.6 Hipotesis
Perlu dilakukan peningkatan SPM, sarana dan prasarana, serta provider
kesehatan untuk mencapai tingkat kepuasan masyarakat.
1.7 Pertanyaan Diskusi
1.7.1 Apa definisi dan tujuan dari Puskesmas? Bang Gapar
1.7.2 Apa fungsi Puskesmas? Rina, Bang Dirga
1.7.3 Apa upaya dan asas penyelenggaraan Puskesmas? Elsa, Dwika
1.7.4 Apa saja program kerja puskesmas? Anet, Hendri
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat Menteri Kesehatan Republik Indonesia
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
![Page 7: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/7.jpg)
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada, yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga
upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan
upaya pengembangan puskesmas. Perawatan kesehatan masyarakat
merupakan pelayanan penunjang, baik upaya kesehatan wajib maupun
upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat
menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan
sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan
pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya
lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan
kebutuhan.
1.7.5 Bagaimana alur pelayanan di Puskesmas? Cindy, Bang Gapar
1.7.6 Jelaskan mengenai UKM dan UKP! Rina, Dwika
1.7.7 Bagaimana manajemen Puskesmas? Anet, Hendri
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif
dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh
puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi
manajemen pusksesmas yang dikenal yakni Perencanaan,
![Page 8: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/8.jpg)
Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan
Pertanggungjawaban.
A. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas
untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja pusksesmas.
Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama,
rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan
upaya kesehatan pengembangan.
3. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
a. Menyusun usulan kegiatan
b. Mengajukan usulan kegiatan
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan
b. Menyusun usulan kegiatan
c. Mengajukan usulan kegiatan
d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
B. Pelaksanaan dan pengendalian
1. Pengorganisasian
Pertama, pengorganisasian berupa penentuan para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan
serta untuk setiap satuan wilayah kerja. Kedua,
pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara
lintas sektoral.
2. Penyelenggaraan
e. Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun,
terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target
pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para
penanggungjawab dan pelaksana.
f. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk setiap petugas
sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah disusun.
![Page 9: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/9.jpg)
Beban kegiatan puskesmas harus terbagi habis dan merata
kepada seluruh petugas.
g. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan sebagai berikut.
- Azas penyelenggaraan puskesmas
- Berbagai standar dan pedoman pelayanan puskesmas
- Kendali mutu
- Kendali biaya
5. Pemantauan
a. Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil
yang dicapai, yang dibedakan atas dua hal: telaahan
internal, yakni telaahan bulanan terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
puskesmas, dibandingkan dengan rencana dan standar
pelayanan; telaahan eksternal yakni telaahan triwulan
terhadap hasil yang dicapai oleh sarana pelayanan
kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor lain
terkait yang ada di wilayah kerja puskesmas.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan
sesuai dengan pencapain kinerja puskesmas serta masalah
dan hambatan yang ditemukan dari hasil telaahan bulanan
dan triwulanan.
6. Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran.
Kegiatan yang dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan
dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana
tahunan dan standar pelayanan. Sumber data yang
dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua.
Pertama, sumber data primer yakni yang berasal dari
SIMPUS dan berbagai sumber data lain yang terkait, yang
![Page 10: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/10.jpg)
dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun. Kedua,
sumber data sekunder yakni data dari hasil pemantauan
bulanan dan triwulanan.
b. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan
sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan
yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
C. Pengawasan dan pertanggungjawaban
1. Pengawasan
Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan
internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara
melekat oleh atasan langsung. Pengawasan eksternal
dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota
serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan
mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis
pelayanan. Apabila pada pengawasan ditemukan adanya
penyimpangan, baik terhadap rencana, standar, peraturan
perundangan-undangan maupun berbagai kewajiban yang
berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, kepala puskesmas harus
membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang
mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan
penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan.
Laporan tersebut disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas. Apabila
terjadi penggantian kepala puskesmas, maka kepala
puskesmas yang lama diwajibkan membuat laporan
pertanggungjawaban masa jabatannya.
![Page 11: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/11.jpg)
1.7.8 Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi Puskesmas? Adit, Bang
Gapar
1.7.9 Apa syarat mendirikan Puskesmas? Elsa, Bang Dirga
1.7.10 Bagaimana sistem pembayaran di tingkat fasilitas primer? Cindy,
Hendri
1.7.11 Bagaimana upaya untuk menurunkan AKI dan AKB di suatu daerah?
Adit
1.7.12 Jelaskan mengenai SPM! Anet, Rina
1.7.13 Bagaimana target pencapaian SPM di Jember dan Kalbar? Elsa,
Adit, Bang Gapar
1.7.14 Jelaskan mengenai Manajemen Pelayanan Kesehatan! Cindy, Dwika
1.7.15 Bagaimana masalah pelayanan di Kalbar, khususnya daerah 3T?
Anet, Bang Dirga
1.7.16 Bagaimana cara mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat? Rina,
Hendri
Kepmen PAN No. 63/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam
Keputusan MenPAN nomor 63.KEP/M.PAN/7/2003
yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, valid dan
reliabel sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran
indek kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrative yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya.
3. Kejelasan petugas pelayanan yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang
memberikan pelayanan.
![Page 12: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/12.jpg)
4. Kedisiplinan petugas pelayanan yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama dalam hal konsistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan.
6. Kemampuan petugas pelayanan yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan
yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan
kepada masyarakat.
7. Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan yang dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
8. Keadilan mendapat pelayanan yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.
9. Kesopanan dan keramahan petugas yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta
saling menghargai dan menghormati.
10. Kewajaran biaya pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
11. Kepastian biaya pelayanan yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
dengan biaya yang telah ditetapkan.
12. Kepastian jadwal pelayanan yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan.
13. Kenyamanan lingkungan yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan
yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman
kepada penerima pelayanan.
14. Keamanan pelayanan yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehinggga
masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan.
15. Untuk mendapatkan hasil yang valid dalam pengukuran Indek Kepuasan
masyarakat, dibutuhkan responden dengan perhitungan (14+1) x 10 = 150
orang. Dimana 14 adalah sesuai jumlah pertanyaan yang ada.
![Page 13: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/13.jpg)
1.7.17 Apa kompentensi yang harus dimiliki tenaga kesehatan di pelayanan
primer? Adit, Elsa
1.7.18 Apa saja peran dokter sebagai tenaga kesehatan di tingkat fasilitas
primer? Cindy, Hendri
1. Pelayanan kesehatan lini pertama. Artinya memberikan pelayanan
pada strata primer, yaitu ditengah-tengah pemukiman masyarakat
sehingga mudah dicapai. Setiap keluarga sebaiknya mempunyai
dokter keluarga yang dapat mereka hubungi bila memerlukan
pertolongan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan/medis yang bersifat umum. Artinya
memberikan pelayanan untuk masalah kesehatan atau penyakit yang
tergolong umum dan bukan spesialistik. Pelayanan dokter yang
bersifat umum juga dikenal dengan istilah berobat jalan walaupun
kadangkadang dapat pula diberikan di rumah untuk kasus tertentu
misalnya pasien yang sulit berjalan.
3. Bersifat holistik dan komprehensif holistik. Artinya tidak dibatasi
pada masalah biomedis pasien saja, tetapi juga dengan melihat latar
belakang sosial-budaya pasien yang mungkin berkaitan dengan
penyakitnya. Misalnya, banyak penyakit didapat dari pekerjaannya
seperti nyeri otot dan tulang, radang saluran napas, radang kulit atau
kelelahan. Jika penyakit tersebut tidak ditangani secara holistik dan
hanya terfokus pada gejala atau penyakitnya saja, maka tidak akan
benarbenar berhasil disembuhkan. Komprehensif artinya tidak hanya
terbatas pada pelayanan pengobatan atau kuratif saja, tetapi meliputi
aspek lainnya mulai dari promotif-preventif hingga rehabilitatif.
Misalnya, konseling, edukasi kesehatan, imunisasi, KB, medical
check-up, perawatan pasca RS dan rehabilitasi medik.
4. Pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan. Artinya, pelayanan
kesehatan dilakukan terus menerus kepada pasien maupun
keluarganya guna memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
![Page 14: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/14.jpg)
Dengan kata lain, hubungan dokter-pasien yang lebih kontinu atau
sebagai dokter langganan. Hubungan yang berkesinambungan itu
menguntungkan karena menjadi lebih saling kenal dan lebih akrab
sehingga memudahkan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan
pasien/keluarga tersebut.
5. Pendekatan Keluarga. Artinya, lebih menekankan keluarga sebagai
unit sasaran pelayanan kesehatan daripada perorangan. Pasien
umumnya merupakan anggota sebuah keluarga yaitu sebagai suami,
isteri atau anak. Pendekatan keluarga mempunyai berbagai
keuntungan terutama untuk dukungan yang diperlukan guna
mengatasi masalah kesehatan. Misalnya seorang anak akan banyak
memerlukan pengertian dan dukungan orang tuanya. Suami yang
menderita hipertensi perlu dukungan isteri dan anaknya. Isteri yang
sedang hamil, perlu dukungan suaminya dan banyak lagi contoh lain.
Lubis F. Dokter Keluarga Sebagai Tulang Punggung dalam Sistem
Pelayanan Kesehatan. Maj Kedokt Indon, 2008:58(2); 27-34.
1.7.19 Bagaimana komunikasi dokter-pasien yang baik? Dwika, Bang
Dirga
ATURAN DK!!1. Masing-masing dapat 4 pertanyaan, kalau mau nyari jawaban
pertanyaan lain silahkan, pertanyaan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing!! DICARIIIIIIII!!!!
LENGKAP DENGAN SUMBER!!!!!!
![Page 15: 4,7,16,18](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082508/5695cf281a28ab9b028cdb55/html5/thumbnails/15.jpg)
2. Bagi yang pakai MS. WORD 2010! Tolong disave
as ke 2003!! INGAT!! SAVE AS KE MS. WORD
2003!!!!!3. Bahan DK dikasi nama sesuai dengan nomor
pertanyaan. Misalkan isi di bahan DK kalian ada
ngejawab nomor 1, 9, 13, 18. Jadi kasi nama
bahan DK kalian “1, 9, 13 ,18.”
4. Bahan DK paling lambat dikumpul, Minggu, 27
Sepetember 2015, jam 09.00 AM!
YANG TELAT NGIRIM BAHAN DK, HARUS
NGERJAKAN LAPORAN YANG BELUM
SELESAI.
Terima kasih untuk kerja samanya.. – SEKJA