adr

40
Hukum Bisnis.... Hukum Bisnis.... Penyelesaian Sengketa Penyelesaian Sengketa Alternatif (ADR) Alternatif (ADR)

Upload: ade-didik-irawan

Post on 27-Jun-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

HUKUM BISNIS AJUDIKASI DAN NON AJUDIKASI PENYELSAIAN SENGKETA ALTERNATIF

TRANSCRIPT

Page 1: ADR

Hukum Bisnis....Hukum Bisnis....

Penyelesaian Sengketa Penyelesaian Sengketa Alternatif (ADR)Alternatif (ADR)

Page 2: ADR

Penyelesaian Sengketa AlternatifPenyelesaian Sengketa Alternatif

Adalah penyelesaian sengketa diluar Adalah penyelesaian sengketa diluar pengadilan.pengadilan.

Lahir di Timur melalui ajaran Lahir di Timur melalui ajaran confusius kemudian berkembang di confusius kemudian berkembang di Barat dengan tujuan menyelesaikan Barat dengan tujuan menyelesaikan sengketa dengan harmoni dan sengketa dengan harmoni dan kekeluargaankekeluargaan

Page 3: ADR

Beberapa Alasan Memilih ADRBeberapa Alasan Memilih ADR

Pengadilan bukan tempat orang berbisnis Pengadilan bukan tempat orang berbisnis tetapi tempat orang2 “nakal”tetapi tempat orang2 “nakal”

Pengusaha asing lebih suka menyelesaikan Pengusaha asing lebih suka menyelesaikan sengketa melalui arbitrase di luar negeri sengketa melalui arbitrase di luar negeri karena menganggap sistem hukum dan karena menganggap sistem hukum dan pengadilan setempat asing bagi mereka;pengadilan setempat asing bagi mereka;

Hakim negara berkembang tidak Hakim negara berkembang tidak menguasai sengketa dagang yg menguasai sengketa dagang yg melibatkan hubungan niaga dan keuangan melibatkan hubungan niaga dan keuangan internasional yang rumit;internasional yang rumit;

Page 4: ADR

Beberapa Alasan Memilih ADRBeberapa Alasan Memilih ADR

Orang bisnis menyukai sengket mereka Orang bisnis menyukai sengket mereka bersifat tertutupbersifat tertutup

Melalui pengadilan akan merenggangkan Melalui pengadilan akan merenggangkan hub bisnis karena hasilnya siapa salah dan hub bisnis karena hasilnya siapa salah dan siapa menangsiapa menang

Penyelesaian melalui pengadilan Penyelesaian melalui pengadilan memakan waktu yang lama dan biaya yg memakan waktu yang lama dan biaya yg mahal.mahal.

Pengadilan setempat bersikap subjektif Pengadilan setempat bersikap subjektif terhadap mereka (pengusaha asing)terhadap mereka (pengusaha asing)

Page 5: ADR

Penyelesaian SengketaPenyelesaian Sengketa Macam-Macam Penyelesaian Sengketa Macam-Macam Penyelesaian Sengketa

PerdataPerdataSengketa Perdata

Non Ajudikasi Penyelesaian Ajudikasi

Negosiasi

Gagal

Mediasi Konsiliasi

Pengadilan Arbitrase

Pilihan

Page 6: ADR

Negosiasi

• Perundingan langsung antara dua pihak yang bersengketa tanpa ada penengah.

• Perlu memahami 3 aspek : cultural, legal, practical.

Page 7: ADR

Model-Model Model-Model NegosiasiNegosiasi

• PositionalPositional• Interest BasedInterest Based

Positional1.Hard Negosiator (kompetitif): Masing-masing

pihak berusaha untuk mendapatkan bagian yang terbesar dan memenangkan negosiasi tersebut.

2.Soft Negosiator: Selalu memberikan konsesi atau mengikuti kemauan yang diminta pihak lain, karena ia lebih mementingkan hubungan baik dan dinomorsatukan.

Page 8: ADR

Ciri-Ciri Perundingan Ciri-Ciri Perundingan PositionalPositional

• Dimulai dengan menawarkan sebuah solusiDimulai dengan menawarkan sebuah solusi• Sikap dan perilaku negosiator seperti Sikap dan perilaku negosiator seperti

membagi kuemembagi kue• Tujuannya bagaimana memperoleh Tujuannya bagaimana memperoleh

potongan kue yang terbesarpotongan kue yang terbesar• Mereka memposisikan pihak sebagai musuh Mereka memposisikan pihak sebagai musuh

yang harus dikalahkan bukan sebagai yang harus dikalahkan bukan sebagai teman untuk menyelesaikan masalahteman untuk menyelesaikan masalah

• Solusi hanya satu, yakni solusi sayaSolusi hanya satu, yakni solusi saya• Memberikan konsesi adalah suatu Memberikan konsesi adalah suatu

kekalahankekalahan

Page 9: ADR

Interest BasedInterest Based• Didasarkan pada kepentingan bersama Didasarkan pada kepentingan bersama

((joint problem solving)joint problem solving)• Para pihak melihat permasalahan yang ada Para pihak melihat permasalahan yang ada

tidak hanya milik satu orang, tetapi tidak hanya milik satu orang, tetapi permasalahan bersama, sehingga dicari permasalahan bersama, sehingga dicari bagaimana cara menyelesaikan persoalan bagaimana cara menyelesaikan persoalan yang adayang ada

Perundingan berdasar kepentingan dimulai dengan:1.Mengembangkan dan menjaga hubungan2.Para pihak berusaha mendidik satu dengan yang

lain akan kebutuhan mereka3.Mereka akan selalu mencoba menyelesaikan

masalah berdasarkan pada kepentingan atau kebutuhan belah pihak

Page 10: ADR

Ciri-Ciri Perundingan Berdasarkan Ciri-Ciri Perundingan Berdasarkan KepentinganKepentingan

• Tujuannya adalah Tujuannya adalah win-winwin-win• Kebutuhan para pihak harus dibahas Kebutuhan para pihak harus dibahas

dalam rangka mencapai tujuandalam rangka mencapai tujuan• Para negosiator adalah adalah individu Para negosiator adalah adalah individu

yang menyelesaikan masalah secara yang menyelesaikan masalah secara kooperatifkooperatif

• Menjaga pola hubungan positif selama Menjaga pola hubungan positif selama perundinganperundingan

• Mencoba mencari solusi, sehingga didapat Mencoba mencari solusi, sehingga didapat penyelesaian yang memuaskanpenyelesaian yang memuaskan

• Bagaimana mereka saling menjaga Bagaimana mereka saling menjaga kepercayaan diri dan kepercayaan pihak kepercayaan diri dan kepercayaan pihak lain. Kunci negosiasi adalah lain. Kunci negosiasi adalah trusttrust..

Page 11: ADR

MediasiMediasiProses Negosiasi Pemecahan MasalahProses Negosiasi Pemecahan Masalah

Mediator PihakPihak

• Informal• Kerjasama• Didasarkan kepada inti permasalahan, bukan

kepada aturan• Dapat disesuaikan dengan kebutuhan

Page 12: ADR

MediasiMediasi MediatorMediator

Pihak ketiga yang netral atau tidak memihak1. Membantu para pihak yang bersengketa untuk

memperoleh kesepakatan (negotiated agreement)2. Tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan

sengketa di antara para pihak

Empat Tahap dalam Mediasi

1. Menciptakan forum/kerangka kerja untuk proses tawar menawar

2. Saling mengumpulkan dan membagi informasi 3. Tawar menawar pemecahan masalah4. Pengambilan keputusan

Page 13: ADR

Mediasi

• Menciptakan ForumPernyataan pendahuluan dari Mediator

Berunding mengenai peran dan wewenang

1. Menumbuhkan kepercayaan bagi mediator dan proses2. Menjelaskan peran mediator, aturan dasar tentang

proses, aturan kerahasian, dan ketentuan rapat3. Menjawab pertanyaan para pihak4. Bila para pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan,

meminta komitmen mereka untuk mengikuti semua aturan yang berlaku

Page 14: ADR

Rapat Bersama

• Pernyataan Pendahuluan Para PihakMediator memberi kesempatan kepada masing-masing

untuk berbicara1.Setiap pihak menyampaikan fakta dan posisi menurut

versinya masing-masing2.Mediator bertindak sebagai “pendengar yang aktif”

dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan3.Mediator menerapkan aturan kepantasan (decorum)

dan sebaliknya mengontrol aktivitas para pihak

Page 15: ADR

Tahap Informasi• Mengadakan Rapat

Mediator mengadakan pertemuan pribadi dengan para pihak secara terpisah

1. Mengembangkan informasi lebih lanjut2. Menyelidiki keinginan, kepentingan para pihak, dan

kemungkinan penyelesaiannya

Mediator membuat perumusan ulang:berdasarkan informasi yang dikembangkan pada pertemuan-pertemuan dan rapat-rapat bersama, mediator “mengemukakan (rephrases)” inti persengketaan

Page 16: ADR

Tahap Penyelesaian Masalah

• Mediator bekerja dengan para pihak secara bersama-sama dan terpisah untuk

1.Mengidentifikasi isu-isu2.Memberi pengarahan para pihak tentang

tawar menawar pemecahan masalah3.Mengubah pendirian para pihak dari posisi

(positions) menjadi kepentingan (interest)

Page 17: ADR

Tahap Pemecahan MasalahTahap Pemecahan Masalah

Mediator bekerja dengan para pihak Mediator bekerja dengan para pihak untuk:untuk:

1.Membantu para pihak menaksir, menilai, dan memprioritaskan kepentingan para pihak

2.Memperluas atau mempersempit sengketa bilamana perlu

3.Membuat agenda negosiasi4.Memberikan penyelesaian alternatif

Page 18: ADR

Tahap Menentukan Keputusan

• Mediator bekerja dengan para pihak untuk:

1.Membantu mereka mengevaluasi pilihan2.Menerapkan “trade-offs” dan menawarkan

paket3.Memperkecil perbedaan-perbedaan4.Mencari basis yang adil bagi alokasi bersama

Mediator dapat juga:

1. Menekan para pihak

2. Menemukan rumusan-rumusan untuk menghindari rasa malu

Page 19: ADR

MediasiMediasi

Peran dan Kegiatan MediatorPeran dan Kegiatan Mediator

1. Melakukan diagnosa terhadap terhadap sengketa2. Mengidentifikasi isu-isu dan kepentingan yang kritis3. Menyusun agenda4. Mempermudah dan mengatur komunikasi

Memberi Pengarahan para pihak:Membantu para pihak untuk:1.Mengumpulkan informasi penting2.Memberikan pilihan-pilihan3.Pemecahan masalah

Page 20: ADR

Taktik-Taktik MediatorTaktik-Taktik Mediator

Taktik menyusun kerangka keputusanTaktik menyusun kerangka keputusan

Taktik mendapatkan kewenanganTaktik mendapatkan kewenangan

Taktik mengendalikan emosi dan Taktik mengendalikan emosi dan menciptakan suasana yang tepatmenciptakan suasana yang tepat

Taktik yang bersifat informatif dan Taktik yang bersifat informatif dan pemecahan masalah pemecahan masalah

Taktik menghindarkan rasa maluTaktik menghindarkan rasa malu

Taktik pemaksaanTaktik pemaksaan

Page 21: ADR

Taktik Kerangka Keputusan

• Menyusun agenda• Pengurutan isu-isu untuk

menghasilkan momentum penyelesaian

• Mempertahankan sasaran negosiasi• Berusaha mengubah harapan para

pihak

Page 22: ADR

Taktik Memperoleh Wewenang dan Taktik Memperoleh Wewenang dan KerjasamaKerjasama

• Tetap bersikap netralTetap bersikap netral• Berbicara dengan bahasa para pihak Berbicara dengan bahasa para pihak • Membina hubunganMembina hubungan• Mendengar secara aktif Mendengar secara aktif • Menekankan pada keuntungan potensial, Menekankan pada keuntungan potensial,

bukan pada kerugian yang diperolehbukan pada kerugian yang diperoleh• Meminimalkan perbedaan-perbedaan, Meminimalkan perbedaan-perbedaan,

tapi menitikberatkan kepada tapi menitikberatkan kepada kebersamaankebersamaan

Page 23: ADR

Taktik Mengendalikan Emosi dan Taktik Mengendalikan Emosi dan Menciptakan Suasana yang TepatMenciptakan Suasana yang Tepat

• Menyusun aturan dasarMenyusun aturan dasar• Mengendalikan perasaan bermusuhanMengendalikan perasaan bermusuhan• Menggunakan humorMenggunakan humor• Memberi teladan tingkah laku yang Memberi teladan tingkah laku yang

pantaspantas• Menaruh jauh-jauh isu-isu yang mudah Menaruh jauh-jauh isu-isu yang mudah

diperdebatkandiperdebatkan

Taktik yang Bersifat Informatif

1. Memanggil untuk mengadakan pertemuan2. Mendesak para pihak untuk berbicara3. Mengajarkan proses tawar menawar

Page 24: ADR

Taktik Pemecahan Taktik Pemecahan MasalahMasalah

• Menyederhanakan sengketaMenyederhanakan sengketa• Mengembangkan kumpulan Mengembangkan kumpulan

kepentingan yang samakepentingan yang sama• Membuat saran-saran yang nyata Membuat saran-saran yang nyata

bagi terciptanya suatu persetujuanbagi terciptanya suatu persetujuan• Mengambil tanggung jawab bagi Mengambil tanggung jawab bagi

konsesikonsesi

Page 25: ADR

Taktik Menjaga Nama Baik

Mengambil tanggung jawab terhadap usulan-usulan

Merancang rumusan yang dapat diterima atau membuat keputusan bersama

Bertindak sebagai pembicara yang sportif terhadap pihak ketiga

Page 26: ADR

Konsiliasi Sama dengan mediasi hanya saja di lekatkan

pada proses litigasi dan arbitrase Lahir di Jepang pada masa Tokugawa dg istilah

“Chotei” Konsiliator setelah mendengar perspektif para

pihak mengenai penyelesaian yang dikehendaki menawarkan solusi penyelesaian sengketa

Penyelesaian akhir tetap didasarkan keputusan para pihak

Konsiliator dapat juga menjadi arbiter jika konsiliasi gagal.

Page 27: ADR

Taktik Penekanan

Menetapkan batas waktu Memberitahukan kepada para pihak

bahwa posisi mereka tidak realistik Menimbulkan keragu-raguan kepada

pihak tentang alternatif-alternatif penyelesaian

Memberi tekanan pada biaya-biaya di luar penyelesaian

Page 28: ADR

Key Success Factor ADR

Sengketa masih dalam batas “wajar” Komitmen para pihak Keberlanjutan hubungan Keseimbangan posisi tawar Prosesnya bersifat pribadi dan

hasilnya rahasia

Page 29: ADR

Arbitrase

Arbitrase

Arbitrare Kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan

Ada kesan bahwa arbitrase menyelesaikan sengketa tanpa memperhatikan hukum

Pandangan yang salah

Arbitrase menyelesaikan sengketa berdasar hukum

Page 30: ADR

Pengertian Arbitrase (Pasal 1 angka 1 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa)

Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa

Page 31: ADR

Kompetensi Absolut ArbitraseKompetensi Absolut ArbitraseKompetensi Absolut Arbitrase

Didasarkan:

Perjanjian Arbitrase

Factum De Compromitendo Akte Kompromis

Melekat dalam salah satu klausulPerjanjian Pokok

Dibuat dalam Perjanjian Tersendiri

Dibuat sebelum sengketa terjadi Dibuat setelah terjadi sengketa

Page 32: ADR

Hukum Acara Arbitrase

Pemohon Surat Tuntutan

Badan – Sekretariat Arbitrase

Termohon Pemberitahuan

Tanggapan Arbiter

Dengar Pendapat

Page 33: ADR

Isi Permohonan (Tuntutan)

Permohonan penyelesaian sengketa melalui arbitrase;

Nama dan alamat para pihak; Referensi pada perjanjian arbitrase yang dibuat

para pihak; Uraian tentang gugatan dan dasar

pembuktiannya; Uraian tentang penyelesaian yang diinginkan,

termasuk ganti rugi; Usulan tentang jumlah arbiter dan tempat

arbitrase, hukum dan bahasa yang dipergunakan

Page 34: ADR

Tempat Arbitrase

Tempat Arbitrase

Tempat persidangan dilaksanakan

Dipilih oleh Para Pihak Jika para pihak tidak menentukan, ditentukan oleh

arbiterMemiliki arti penting:

Hukum materiil yang harus dipakai

Berkaitan dengan Lex Arbitrari

Misalnya berkaitan dengan tempat gugatan pembatalan putusan

Page 35: ADR

Hukum yang Dipakai

Arbitrase

Memeriksa - Mengadili

Ex Aquo Et BonoHukum

Arbiter dapat memakai asas ini jika ada permintaan dari para pihak. Jika tidak ada, arbiter harus menggunakan hukum

Arbitrase Internasional

Choice of Law

Jika tidak choice, tempat arbitrase menentukan

Page 36: ADR

Pengangkatan Arbiter

Arbitrase

Arbiter

Ditunjuk Para Pihak

Jika tidak ada penunjukkan, dapat ditunjuk oleh badan arbitrase

Jika tidak ada kata sepakat

Penetapan Ketua Pengadilan atau Badan Arbitrase

Page 37: ADR

Pengangkatan Arbiter

Sengketa Perdata

Debitor Kreditor

Tunjuk Tunjuk

Arbiter Arbiter

Menunjuk Seorang Ketua

Arbiter para pihak mewakili kepentingan mereka, arbiter adalah hakim

Page 38: ADR

Sifat Putusan Arbitrase

Final, putusan tingkat dan terakhir. Tidak ada upaya banding atau kasasi;

Mengikat (Binding)

Pelaksanaan Putusan

Masalah paling krusial dalam arbitrase

Keberhasilan Arbitrase Bergantung Pada Iktikad Baik Para Pihak

Page 39: ADR

Pelaksanaan Putusan Arbitrase

Pelaksanaan PutusanArbitrase

Pelaksanaan PutusanArbitrase Nasional

Pelaksanaan PutusanArbitrase Internasional

Page 40: ADR

• Bagaimana dengan Arbitrase Online?

• Bagaimana prosenya?• Bagaimana keabsahannya?