alergi debu

7
Alergi Debu, Dingin Atau Alergi Makanan OPINI | 25 February 2011 | 08:08 1627 10 6 dari 7 Kompasianer menilai  bermanfaat Sandiaz, laki-laki 4 tahun setiap malam dan pagi hari bangun tidur sering mengalami batuk dan pilek yang tak kunjung hilang selama 3 bulan, Telah berbagai dokter dikunjungi baik dokter anak, dokter paru, dokter THT, dan berbagai obat antibiotika terbaik dan obat yang termahal pun sudah dikonsumsi hasilnya tetap tidak menunjukkan perubahan. Sebagian besar dokter menyatakan bahwa Sandiaz alergi debu dan alergi dingin. Orangtuapun meyakini pendapat dokter tersebut karena dirinya tidak alergi makanan tetapi  juga pengidap alergi dingin dan alergi debu. Tetapi orangtua jadi bingung karena AC sudah dimatikan sehingga kegerahan dan semua sudut rumah sudah super bersih tetapi keluhan alergi itu tetap saja timbul. Tetapi setelah diadviskan seorang dokter untuk menghindari sementara beberapa makanan penyebab alergi makanan ternyata tidak dalam waktu lama keluhan tersebut membaik. Saat ini hampir semua penderita alergi selalu mengatakan bahwa dirinya alergi debu dan alergi dingin. Benarkah penyebab utama alergi adalah debu dan udara dingin. Bila karena debu mengapa keluhan pilek, bersin dan batuk justru saat pagi dan malam hari saat siang hari hilang. Padahal debu lebih banyak pada siang hari dan hilang saat pagi hari. Sering penderita alergi menganggap karena alergi dingin, tetapi saat di kantor, nonton film di bioskop, di mobil dengan udara AC sangat dingin tidak timbul gejala alergi. Atau saat tinggal atau berpergian di udara dingin seperti Eropa atau Amerika atau di puncak gejala alergi malah hilang. Banyak informasi dan anggapan yang sering timbul baik dari masyarakat awam dan  beberapa dokter menyebutkan debu dan dingin sebagai penyebab. Saran untuk menghindari debu dan membersihkan semua ruangan rumah bahkan ditambah lagi memakai purifier udara dan AC paling canggihpun sudah diikuti tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Benarkah debu jadi penyebab ? Kalau bukan apakah memang  benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut? Alergi makanan tidak pernah sekalipun anda pikirkan. Hal ini wajar terjadi karena dokterpun selalu menggangap debu dan dingin sebagai penyebab utama alergi anda. Selama ini alergi makakanan selalu dikonotasikan dengan gangguan kulit berat dan  biduran. Sedangkan untuk memastikan penyebab alergi sangat sulit tidak bisa hanya melalui tes alergi. Tes alergi kulit dan RAST yang dianjurkan secara ilmiah ternyata tidak bisa mendeteksi reaksi alergi tipe lambat seperti alergi makanan. Seringkali dokter memvonis alergi pada keluhan batuk dan pilek yang  berkepanjangan. Tetapi pada umumnya pasien tidak pernah mendapatkan informasi yang lengkap dari dokter apakah penyebab alergi tersebut. Hal ini terjadi karena memang untuk mencari penyebab alergi adalah merupakan kesulitan terbesar yang dialami oleh dokter dan juga penderita.

Upload: jakobus-benny-salim

Post on 07-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 1/7

Alergi Debu, Dingin Atau Alergi

Makanan

OPINI | 25 February 2011 | 08:08 1627 10 6 dari 7 Kompasianer menilai bermanfaat

Sandiaz, laki-laki 4 tahun setiap malam dan pagi hari bangun tidur sering

mengalami batuk dan pilek yang tak kunjung hilang selama 3 bulan, Telah

berbagai dokter dikunjungi baik dokter anak, dokter paru, dokter THT, dan

berbagai obat antibiotika terbaik dan obat yang termahal pun sudah dikonsumsi

hasilnya tetap tidak menunjukkan perubahan. Sebagian besar dokter

menyatakan bahwa Sandiaz alergi debu dan alergi dingin. Orangtuapun

meyakini pendapat dokter tersebut karena dirinya tidak alergi makanan tetapi

 juga pengidap alergi dingin dan alergi debu. Tetapi orangtua jadi bingung

karena AC sudah dimatikan sehingga kegerahan dan semua sudut rumah sudah

super bersih tetapi keluhan alergi itu tetap saja timbul. Tetapi setelah

diadviskan seorang dokter untuk menghindari sementara beberapa makanan

penyebab alergi makanan ternyata tidak dalam waktu lama keluhan tersebut

membaik.

Saat ini hampir semua penderita alergi selalu mengatakan bahwa dirinya alergi debu

dan alergi dingin. Benarkah penyebab utama alergi adalah debu dan udara dingin. Bila

karena debu mengapa keluhan pilek, bersin dan batuk justru saat pagi dan malam hari

saat siang hari hilang. Padahal debu lebih banyak pada siang hari dan hilang saat pagi

hari. Sering penderita alergi menganggap karena alergi dingin, tetapi saat di kantor,nonton film di bioskop, di mobil dengan udara AC sangat dingin tidak timbul gejala

alergi. Atau saat tinggal atau berpergian di udara dingin seperti Eropa atau Amerika

atau di puncak gejala alergi malah hilang.

Banyak informasi dan anggapan yang sering timbul baik dari masyarakat awam dan

 beberapa dokter menyebutkan debu dan dingin sebagai penyebab. Saran untuk 

menghindari debu dan membersihkan semua ruangan rumah bahkan ditambah lagi

memakai purifier udara dan AC paling canggihpun sudah diikuti tetapi tetap tidak 

membuahkan hasil. Benarkah debu jadi penyebab ? Kalau bukan apakah memang

 benar alergi makanan sebagai penyebab alergi yang berkepanjangan tersebut?

Alergi makanan tidak pernah sekalipun anda pikirkan. Hal ini wajar terjadi karena

dokterpun selalu menggangap debu dan dingin sebagai penyebab utama alergi anda.

Selama ini alergi makakanan selalu dikonotasikan dengan gangguan kulit berat dan

 biduran. Sedangkan untuk memastikan penyebab alergi sangat sulit tidak bisa hanya

melalui tes alergi. Tes alergi kulit dan RAST yang dianjurkan secara ilmiah ternyata

tidak bisa mendeteksi reaksi alergi tipe lambat seperti alergi makanan.

Seringkali dokter memvonis alergi pada keluhan batuk dan pilek yang

 berkepanjangan. Tetapi pada umumnya pasien tidak pernah mendapatkan informasi

yang lengkap dari dokter apakah penyebab alergi tersebut. Hal ini terjadi karena

memang untuk mencari penyebab alergi adalah merupakan kesulitan terbesar yangdialami oleh dokter dan juga penderita.

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 2/7

Penatalaksanaan Alergi khususnya alergi pada saluran napas dan hidung sering sangat

sulit dan tidak optimal. Hal ini terjadi karena sampai saat ini banyak klinisi kesulitan

dalam mencari penyebab alergi. Permasalahan ini terjadi karena banyak klinisi

kesulitan dalam mencari penyebab alergi. Jadi fakta yang kita hadapi selama ini

adalah hanyalah mengobati akibat penyakitnya tetapi tetapi tidak mencari akar 

 permasalahan kenapa penyebab penyakit itu bisa timbul jangka panjang dan hilangtimbul. Berbagai pemeriksaan alergi ternyata akurasi dan spesifitasnya sangat rendah.

Hal inilah yang tampaknya menjadi penyebab utama mengapa kasus alergi sulit sekali

dalam mengatasinya.

Meski pemeriksaan alergi tes kulit, dan RAST sensitif dan terbukti secara ilmiah

tetapi sangat terbatas sebagai alat diagnosis. Sehingga sebaiknya tidak boleh

menghindari makanan penyebab alergi berdasarkan karena tes kulit alergi. Pemberian

obat terus menerus bukanlah jalan terbaik dalam penanganan alergi. Paling ideal

dalam mencegah timbulnya alergi adalah menghindari pencetus atau penyebabnya.

Hal ini memerlukan pengamatan yang cermat dan kerjasama yang baik antara dokter,

 pasien dan keluarga. Untuk mendapatkan hasil penanganan alergi yang optimal harusdipahami perbedaan antara penyebab dan pencetus alergi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ALERGI ADALAH

PENYEBAB DAN PEMICU ALERGI

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik,

imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus. Faktor 

genetik. Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita . Bila

ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus

mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang

menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 – 40%,.

Bila ke dua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53 – 70%.

Untuk mengetahui resiko alergi pada anak kita harus mengetahui bagaimana gejala

alergi pada orang dewasa. Gejala alergi pada orang dewasa juga bisa mengenai semua

organ tubuh dan sistem fungsi tubuh.

Faktor yang sangat berpengaruh lainnya adalah imaturitas usus atau ketidak matangan

usus. Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung

masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim

 pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secra imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk 

ke dalam tubuh. Pada usus imatur sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan

gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh.

Pajanan alergi adalah faktor lain yang berpengaruh. Pajanan alergi yang merangsang

 produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan. Diketahui

adanya IgE spesifik pada janin terhadap penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan

 juga terjadi pada masa bayi. Pemberian ASI eksklusif mengurangi jumlah bayi yang

hipersensitif terhadap makanan pada tahun pertama kehidupan. Pemberian PASI

meningkatkan angka kejadian alergi

PENYEBAB ALERGI

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 3/7

Penyebab adalah faktor berpengaruh langsung terhadap timbulnya gejala alergi

tersebut. Alergi pada pernapasan sering ditimbulkan oleh adanya penyebab seperti

hirupan dan makanan. Pada bayi dan anak makanan adalah sebagai penyebab yang

utama sedangkan pada orang dewasa atau orang tua pengaruh makanan semakin

 berkurang. Penyebab lainnya adalah hirupan seperti debu, serbuk sari bunga, bulu

 binatang, tungau (pada kasur kapuk).

Pada berbagai gangguan alergi saluran napas terutama bila keluhannya timbul pada

malam dan pagi hari tampaknya alergi makanan berperanan paling utama sebagai

 penyebab. Alergi makanan dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh. Tetapi

 pada kenyataan sehari-hari sebagian besar masyarakat bahkan sebagian klinisi masih

sering menganggap debu sebagai biangkeladi penyebabnya. Masih banyak klinisi

yang menyangsikan bahwa makanan sangat berperanan penting dalam penyebab

 berbagai alergi selama ini. Hal ini terjadi karena pada umumnya tes kulit alergi yang

sering terdeteksi adalah debu dan tungau sedangkan makanan sering negatif. Hal ini

terjadi karena pada tes kulit yang terdeteksi hanyalah penyebab alergi reaksi cepat

atau kurang dari 8 jam. Sedangkan penyebab alergi yang masuk kategori reaksilambat atau lebih dari 8 jam seperti sebagain besar makanan seringkali hasilnya

negatif, Hal negatif ini bukan berarti penderita tidak alergi makanan. Pemeriksaan

rutin tes kulit (skin test atau prick test) adalah merupakan pemeriksaan rutin yang

dilakukan ahli alergi dalam penanganan penderita alergi. Meskipun pemeriksaan ini

sensitifitas tinggi tetapi ternyata spesifitasnya agak rendah. Sehingga akurasi untuk 

menentukan penyebab alergi tidak terlalu tinggi.

Dalam sepuluh tahun terakhir ini dikenal beberapa pemeriksaan alergi alternatif atau

sering disebut ”unproven”. Mengapa digolongkan alternatif atau ”unproven”, ternyata

 pemeriksaan tersebut belum terbukti secara klinis. Bahkan spesifitas dan

sensitifitasnya tidak terlalu tinggi atau tidak lebih baik dibandingkan tes kulit.

Diantaranya adalah test Vega, tes mata iridosikik, tes rambut dan sebagainya. Para

ahli alergi konvensional jarang menggunakan pemeriksaan tersebut, karena tidak 

terlalu akurat dan sensitif. Bahkan di Australia dan beberapa negara eropa tes ini

dilarang oleh institusi alergi setempat, dan di negara tersebut tes tersebut tidak akan

 pernah di ganti oleh ansuransi, karena memang tidak terbukti secara ilmiah.

Gangguan saluran cerna yang harus dicurigai bahwa seseorang mengalami

gangguan Alergi Makanan atau hipersensitifitas makanan

Alergi makanan dapat dicurigai sebagai penyebab gangguan manifestasi alergi selamaini bila terdapat gangguan fungís saluran cerna. Gangguan saluran cerna yang terjadi

 pada bayi adalah sering mengalami Gastrooesepageal Refluks, Sering

MUNTAH/gumoh, kembung,“cegukan”, buang angin keras dan sering, sering rewel

gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB > 3 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Feses

warna hijau,hitam dan berbau. Sering “ngeden dan beberapa kasus mengalamiHernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis. Air liur berlebihan. Lidah/mulut

sering timbul putih, bibir kering

Manifestasi klinis pada Anak dan Dewasa sangat bervariasi. Pada usia anak keluhan

muntah semakin berkurang tetapi masih sering mengalami mudah muntah bila

menangis, berlari atau makan banyak atau bila naik kendaran bermotor, pesawat ataukapal. Sering mengalami mual pagi hari bila hendak gosok gigi atau sedang disuap

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 4/7

makanan. Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB

(obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang

angin, berak di celana. Sering “glegekan”, sering kembung., sering buang angin dan

 buang angin bau tajam. Keluhan nyeri perut berulang. Pada penderita dewasa sering

megalami gejala penyakit “Maag” Beberapa keluhan tersebut masyarakat

mengganggapnya sebagai gangguan masuk angin dan panas dalam.

Memastikan penyebab alergi ?

Untuk memastikan penyebab alergi makanan bukan dengan tes kulit. Diagnosis alergi

makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui riwayat

 penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat

 pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi

dan provokasi.

Bila terdapat gangguan saluran cerna seperti tersebut di atas , seharusnya patut

dicurigai bahwa makanan adalah penyebab gangguan alergi anda selama ini.Untuk memastikan makanan penyebab alergi makanan harus menggunakan Provokasi

makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge = DBPCFC).

DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari penyebab secara pasti

alergi makanan. Cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan waktu, tidak 

 praktis dan biaya yang tidak sedikit.

Beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap cara itu. Children

Allergy Center Jakarta melakukan modifikasi dengan cara yang lebih sederhana,

murah dan cukup efektif. Modifikasi DBPCFC tersebut dengan melakukan “Eliminasi

Provokasi Makanan Terbuka Sederhana”.”Eliminasi Provokasi Makanan terbuka

Sederhana” selain sebagai alat diagnosis ternyata dapat digunakan sebagai pendekatan

terapi. Penderita disarankan untuk makanan yang aman dan menghindari makanan

yang beresiko dalam 3 minggu. Setelah keluhan alergi tersebut membaik dilakukan

”provakasi” atau pemberian salah satu makanan tersebut setiap minggu. Bila keluhan

tersebut timbul lagi, dan bila pengalaman tersebut terjadi dua kali atau lebih dapat

dipastikan bahwa makanan tersebut sebagai penyebab alergi. Bahkan setelah tiga

minggu mengikuti program tersebut, sebagian besar terjadi kenaikkan berat badan

yang cukup bermakna. Karena selama ini makanan penyebab alergi tersebut meskipun

 bergizi ternyata sebagian besar juga mengganggu fungsi saluran cerna yang berakibat

terjadi gangguan penyerapan dan kesulitan makan.

Pemeriksaan standar yang dipakai oleh para ahli alergi untuk mengetahui penyebab

alergi adalah dengan tes kulit. Tes kulit ini bisa terdari tes gores, tes tusuk atau tes

suntik. Pemeriksaan ini mempunyai sensitifitas yang cukup baik, tetapi sayangnya

spesifitasnya rendah. Sehingga seringkali terdapat false negatif, artinya hasil negatif 

 belum tentu bukan penyebab alergi. Karena hal inilah maka sebaiknya tidak 

membolehkan makan makanan penyebab alergi hanya berdasarkan tes kulit ini.

PEMERIKSAAN YANG TIDAK DIREKOMENDASIKAN

Dalam waktu terakhir ini sering dipakai alat diagnosis yang masih sangat

kontroversial atau ”unproven diagnosis”. Terdapat berbagai pemeriksaan dan tesuntuk mengetahui penyebab alergi dengan akurasi yang sangat bervariasi. Secara

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 5/7

ilmiah pemeriksaan ini masih tidak terbukti baik sebagai alat diagnosis. Pada

umumnya pemeriksaan tersebut mempunyai spesifitas dan sensitifitas yang sangat

rendah.

Bahkan organisasi profesi alergi dunia seperti tidak merekomendasikan penggunaan

alat tersebut karena tidak terbukti sevcara ilmiah. Yang menjadi perhatian oraganisasi profesi tersebut bukan hanya karena masalah mahalnya harga alat diagnostik tersebut

tetapi ternyata juga sering menyesatkan penderita alergi yang justru sering

memperberat permasalahan alergi yang ada.

 Namun pemeriksaan ini masih banyak dipakai oleh praktisi kesehatan atau dokter. Di

 bidang kedokteran pemeriksaan tersebut belum terbukti secara klinis sebagai alat

diagnosis karena sensitifitas dan spesifitasnya tidak terlalu baik. Beberapa

 pemeriksaan diagnosis yang kontroversial tersebut adalah IgG4 (biasanya diperiksa

dan dikirim ke Amerika), Applied Kinesiology, VEGA Testing Electrodermal Test

atau Bioresonansi, Hair Analysis Testing in Allergy, Auriculo-cardiac reflex,

Provocation-Neutralisation Tests, Nampudripad’s Allergy Elimination Technique(NAET), Beware of anecdotal and unsubstantiated allergy tests dan tes DNA rambut.

PENCETUS ALERGI

Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi juga

dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau mencetuskan

timbulnya alergi disebut faktor pencetus. Faktor pencetus tersebut dapat berupa faktor 

fisik seperti dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan tertawa,

menangis, berlari,olahraga. Faktor psikis berupa kecemasan, sedih, stress atau

ketakutan.

Faktor hormonal juga memicu terjadinya alergi pada orang dewasa. Faktor gangguan

kesimbangan hormonal itu berpengaruh sebagai pemicu alergi biasanya terjadi saat

kehamilan dan menstruasi. Sehingga banyak ibu hamil mengeluh batuk lama, gatal-

gatal dan asma terjadi terus menerus selama kehamilan. Demikian juga saat mentruasi

seringkali seorang wanita mengeluh sakit kepala, nyeri perut dan sebagainya.

Faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut

terjadinya serangan alergi. Bila mengkonsumsi makanan penyebab alergi

disertai dengan adanya pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul

 jadi lebih berat. Tetapi bila tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergimeskipun terdapat pencetus, keluhan alergi tidak akan muncul. Pencetus alergi

tidak akan berarti bila penyebab alergi makanan dikendalikan.

Hal ini yang dapat menjelaskan kenapa suatu ketika meskipun dingin, kehujanan,

kelelahan atau aktifitas berlebihan seorang penderita asma tidak kambuh. Karena saat

itu penderita tersebut sementara terhindar dari penyebab alergi seperti makanan, debu

dan sebagainya. Namun bila mengkonsumsi makanan penyebab alergi bila terkena

dingin atau terkena pencetus lainnya keluhan alergi yang timbul lebih berat. Jadi

 pendapat tentang adanya alergi dingin mungkin keliru.

Infeksi inilah yang paling sering dianggap sebagai pencetus alergi yang paling sering.Infeksi ini dapat berupa flu, demam, batuk, pilek atau infeksi apapun pada tubuh.

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 6/7

Sehingga sering asma kambuh lagi saat flu, sinusitis kambuh lagi saat flu, atau sesak 

timbul lagi saat batuk yang keras dan demam.

BENARKAH DEBU DAN DINGIN PENYEBAB UTAMA ?

Debu memang sering menjadi penyebab alergi tetapi bila dicermati justru dalam praktek sehari-hari bukan penyebab utama. Debu bisa menjadi penyebab bila dalam

 jumlah banyak seperti rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, bila bongkar-

 bongkar kamar, bila terdapat karpet tebal yang permanen, bila masuk gudang, boneka

atau baju yang lama disimpan dallam gudang atau lemari.

Debu yang paling sering dianggap sebagai penyebab alergi adalah debu rumah atau

”house dust”. Debu di luar rumah jarang dianggap sebagai penyebab alergi. Bahkan

 banyak orangtua menyangka bahwa batuk dan pilek berkepanjangan karena adanya

 proyek bangunan di sekitar rumah. Bila dicermati debu yang selama ini dianggap

sebagai biang keladi penyebab alergi mungkin bukan penyebab utama. Hal ini dapat

dibuktikan bahwa keluhan alergi seperti batuk dan pilek seringkali timbul saat malamdan pagi hari. Padahal saat malam dan pagi hari debu lebih sedikit. Reaksi alergi

karena debu adalah reaksi cepat yang seharusnya lebih banyak timbul saat siang hari

saat aktifitas. Fakta lain juga terjadi banyak orangtua yang telah membersihkan semua

debu, boneka, karpet dan dipasang air condition plasma cluster tetapi ternyata gejala

alergi batuk dan pilek tidak kunjung hilang.

Gangguan karena debu termasuk reaksi cepat biasanya tidak berlangsung lama, begitu

 paparan debu tersebut hilang maka dalam beberapa saat keluhan tersebut akan

menghilang. Bila gangguan tersebut berlangsung lama bisa dipastikan adalah reaksi

lambat, keadaan seperti inilah tampaknya alergi makanan seringkali dapat dicurigai.

Dingin atau AC sering juga dianggap biang keladi penyebabnya. Mungkin memang

 benar dingin sebagai pemicu atau memperberat gangguan yang sudah ada. Atau pada

 penderita flu biasanya bila terkena dingin akan lebih berat tetapi pada saat sehat tidak 

masalah, Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi

 batuk saat tidur siang atau di kantor dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala

 batuk tersebut. Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa gejala alergi atau

asma sering timbul saat malam hari. Diduga peranan hormonal sirkadial yang

mengakibatkan fenomena gejala saat malam dan pagi hari lebih sering terjadi.

Fakta tersebut di atas lebih menunjukkan bahwa makanan sangat mungkin berperanan penting dalam berbagai kejadian alergi. Proses terjadinya alergi makanan sebagian

 besar menimbulkan reaksi lambat, gejala timbul setelah 6-8 jam terpapar makanan

tertentu seperti ayam, telor, jeruk, coklat dan sebagainya. Sebagian kecil makanan

menunjukkan reaksi cepat atau kurang dari 8 jam seperti ikan laut, kacang, mangga

dan buah-buahn tertentu lainnya.

Bukti lain bahwa makanan sangat mungkin besar pengaruhnya karena pada penderita

alergi saluran napas sering juga mengalami gangguan saluran cerna seperti mual ,

nyeri perut, BAB sulit, diare (BAB>3kali), konstipasi, mulut berbau, lidah berpulau

atau berwarna putih dan sebagainya.

8/3/2019 Alergi Debu

http://slidepdf.com/reader/full/alergi-debu 7/7

Kontroversi lain yang sering timbul bahwa makanan berminyak sering mengakibatkan

 batuk. Tetapi ternyata fakta yang terjadi adalah makanan berminyak yang

mengganggu penderita alergi adalah minyak goreng yang terkandung makanan

 berpotensi alergi seperti minyak goreng bekas menggoreng ikan laut, kacang tanah

atau ayam. Hal ini sering didapatkan pada makanan restoran atau jajanan luar lainnya

karena sebagian besar minyak yang dipakai adalah minyak bekas menggoreng bahanlainnya atau ”minyak goreng bekas?” Atau, penderita makan bahan alergi yang

digoreng seperti makan udang goreng dan sebagainya. Fakta lain terjadi bila penderita

alergi makan makanan dengan minyak goreng yang baru atau bahan makanan yang

digoreng relatif aman maka gejala alergi sering tidak timbul.

Diagnosis pasti alergi makanan hanya dipastikan dengan Double Blind Placebo

Control Food Chalenge (DBPCFC) atau dengan eliminasi provokasi makanan.

Penghindaran makanan penyebab alergi tidak dapat dilakukan hanya atas dasar hasil

tes kulit alergi, apalagi dengan tes alergi lainnya yang tidak terbukti secara ilmiah.

Seringkali hasil yang didapatkan tidak optimal karena keterbatasan pemeriksaan

tersebut dan bukan merupakan baku emas atau gold Standard dalam menentukan penyebab alergi makanan. Selain mengidentifikasi penyebab alergi makanan,

 penderita harus mengenali pemicu alergi. Faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab

serangan alergi, tetapi menyulut terjadinya serangan alergi. Pencetus alergi tidak akan

 berarti bila penyebab alergi makanan dikendalikan. Penanganan terbaik pada

 penderita alergi makanan adalah dengan menghindari makanan penyebabnya.

Pemberian obat-obatan anti alergi dalam jangka panjang adalah bukti kegagalan

dalam mengidentifikasi makanan penyebab alergi. Mengenali secara cermat gejala

alergi dan mengidentifikasi secara tepat penyebabnya, maka gejala alergi dapat

dihindarkan.

Dr Widodo Judarwanto SpA. Children Allergy Clinic Jakarta