amfetaminpr
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
1/21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkoba ( Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah
zat psikoaktif yang bekerja pada SSP (Susunan Syaraf Pusat) dan berpengaruh terhadap
proses mental. at adiktif akan mengakibatkan seseorang yang mengkonsumsinya menjadi
senang atau hilang rasa nyerinya. Namun yang patut di!atat adalah adanya proses
neuroadaptasi yaitu beradaptasinya sel syaraf terhadap pasokan zat adiktif karena struktur
kimia yang serupa antara neurotransmitter dengan zat tersebut. "fek lebih jauh adalah
terjadinya toleransi yaitu diperlukan jumlah zat yang lebih dari biasanya guna memberikan
efek yang diharapkan, yang kemudian akan menimbulkan gejala putus obat ataupun
intoksikasi#.
Bila zat adiktif digunakan dengan benar di ba$ah penga$asan medis, maka efeknya
dimaksud sebagai terapi. %etapi bila zat itu dikonsumsi oleh seseorang di luar maksud medis
dan atau penelitian, hal tersebut dapat disebut sebagai salah guna (& drug/substance abuse')
yaitu penggunaan yang persisten atau sporadis berlebih dan inkonsisten dengan atau tak
berhubungan dengan pemakaian medis yang diterima. al ini menuntun pada definisi zat
adiktif yang dikembangkan oleh * yaitu menjadi zat psikoaktif yang dipakai dan
menyebabkan kerusakan kesehatan, baik mental maupun fisik (harmful use). +alam DSM -
( Diagnostic Statistical on Mental Disorders) yang dimaksud dengan penyalahgunaan adalah
apabila indiidu menggunakan zat psikoaktif sedikitnya dalam satu bulan dengan pola yang
menetap.#
Salah satu !ontoh dari Zat-Zat Psikoaktif yang menyebabkan ketagihan misalnya
adalah Amfetamin atau lebih dikenal dengan sebutan Shabu-Shabu. Amfetamin
merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara sintetis dan kini terkenal di $ilayah Asia
%enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun !oklat, atau bubuk putih
kristal ke!il. +engan amfetamin, para atlet olahraga dapat meningkatkan penampilannya,
misalnya berlari dengan ke!epatan yang luar biasa. Amfetamin juga mempengaruhi organ/
organ tubuh lain yang berhubungan dengan hipotalamus, seperti peningkatan rasa haus,
ngantuk ataupun lapar. #
1
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
2/21
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Amfetamin
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut stimulan sistem
saraf pusat (SSP) (stimulants). Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara
sintetis dan kini terkenal di $ilayah Asia %enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih,
kuning, maupun !oklat, atau bubuk putih kristal ke!il.0,1
Senya$a ini memiliki nama kimia 23methylphenethylamine merupakan suatu
senya$a yang telah digunakan se!ara terapetik untuk mengatasi obesitas, attention-deficit
hyeracti!ity disorder (A++), dan narkolepsi. Amfetamin meningkatkan pelepasan
katekolamin yang mengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin,
norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra/sinapsis meningkat. Amfetamin memiliki banyak
efek stimulan diantaranya meningkatkan aktiitas dan gairah hidup, menurunkan rasa lelah,
meningkatkan mood , meningkatkan konsentrasi, menekan nafsu makan, dan menurunkan
keinginan untuk tidur. Akan tetapi, dalam keadaan oerdosis, efek/efek tersebut menjadi
berlebihan. 0,1
Se!ara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan kokain, tetapi amfetamin memiliki
$aktu paruh lebih panjang dibandingkan dengan kokain ($aktu paruh amfetamin #4 3 #5 jam) dan durasi yang memberikan efek euforianya 6 3 7 kali lebih lama dibandingkan
kokain. al ini disebabkan oleh stimulator/stimulator tersebut mengaktiasi &reser!e o"ers'
yang ada di dalam tubuh manusia dan ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetamin
melemah, tubuh memberikan & signal ' bah$a tubuh membutuhkan senya$a/senya$a itu
lagi. Berdasarkan 8+/#4 (#he $nternational Statistical %lassification of Diseases and
&elated 'ealth Problems), kelainan mental dan tingkah laku yang disebabkan oleh
amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan 9#5 (Amfetamin yang menyebabkan
ketergantungan psikologis). 0,1
8ara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui
tabung. at tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: A%S, SS, ubas, i!e, Shabu
Seed lass *uart+ 'irroon dan lain sebagainya. Amfetamin terdiri dari dua senya$a
yang berbeda: de;troamphetamine murni dan leoamphetamine murni.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
3/21
Amfetamin dapat membuat seseorang merasa energik. "fek amfetamin termasuk rasa
kesejahteraan, dan membuat seseorang merasa lebih per!aya diri. Perasaan ini bisa bertahan
sampai #0 jam, dan beberapa orang terus menggunakan untuk menghindari kehilangan efek
obat. Pada dosis tertentu, hampir semua pe!andu menjadi psikotik, karena amfetamin dapat
menyebabkan ke!emasan hebat, paranoia dan gangguan pengertian terhadap kenyataan
hidup. =eaksi psikotik meliputi halusinasi dengar dan lihat (melihat dan mendengar benda
yang sebenarnya tidak ada) dan merasa sangat berkuasa. "fek tersebut bisa terjadi pada siapa
saja, tetapi yang lebih rentan adalah pengguna dengan kelainan psikiatri (misalnya
skizofrenia).
Ada dua jenis amfetamin, yaitu:
o >ethamfetamin i!e, dikenal sebagai shabu. Nama lainnya shabu-shabu. SS ice
crystal crank . 8ara penggunaannya dibakar dengan menggunakan kertas alumunium
foil dan asapnya dihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol ka!a yang
diran!ang khusus (bong). !e adalah bentuk murni dari methamphetamine yang dapat
diinhalasi, diisap seperti rokok, atau disuntikkan se!ara intraena oleh pelaku
penyalahgunaan zat. !e paling banyak digunakan di Pantai Barat di Amerika Serikat
dan di a$aii. "fek psikologis dari !e berlangsung selama beberapa jam dan
digambarkan !ukup kuat. %idak seperti !ra!k !o!aine, yang harus diimpor, i!e adalah
suatu obat sintetik yang dapat dibuat dalam laboratorium gelap setempat. Beberapa
badan hukum dan dokter ruang ga$at darurat perkotaan berpendapat bah$a i!e dapat
menjadi obat yang disalahgunakan se!ara luas selama lima tahun mendatang.
o MDMA (methylene dio,y methamhetamin), mulai dikenal sekitar tahun #?74 dengan
nama kstasi atau cstacy. Nama lain : #% fantacy ils ine, cece cein %erdiri
dari berbagai ma!am jenis antara lain : "hite doft ink heart sno" "hite etir yang
dikemas dalam bentuk pil atau kapsul. *bat amfetamin klasik (de;troamphetamine,
methamphetamine, dan methylphenidate) mempunyai efek utamanya melalui sistem
dopaminergik. Sejumlah obat yang disebut dengan amfetamin ra!ikan @ designer
amphetamine (>+>A, e!sta!y, %8, Adam, >+"A@"e, >>+A, +*>@S%P) telah
dibuat dan mempunyai efek neurokimia$i pada sistem serotonergik dan dopaminergik
dan efek perilaku yang men!erminkan suatu kombinasi aktifitas obat mirip amfetamin
dan mirip halusinogen. Beberapa ahli farmakologis mengklasifikasikan amfetamin
ra!ikan sebagai halusinogen tetapi, +>A
3
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
4/21
merupakan yang paling banyak diteliti dan kemungkinan merupakan yang paling
banyak tersedia.
2.2 Epidemiologi
Pada banyak Negara, penggunaan obat terlarang lebih sering terjadai pada orang
yang berusia muda, laki/laki lebih sering dari npada perempuan, dan pada orang dengan
so!ial ekonomi yang rendah, pada daerah dengan rata/rata masalah so!ial yang lebih
tinggi6. +ilaporkan pada masa anak usia S>A ( senior high school ) penggunaan stimulan
lebih tinggi dari pada penggunaan kokain.#,1
ational 'ousehold Sur!ey and Drug Abuse (NS+A) melporkan pada tahun
#??C terdapat 6,5D dari orang yang berusia #0 tahun atau lebih menggunakan stimulan
bukan atas indikasi medis, hal ini menunjukkan peningkatan yang drasti! dari pada tahun
sebelumnya. Persentasi yang paling tinggi setelah penggunaan dalam # tahun (#,5D)
antara umur #7/05 tahun, kemudian diikuti oleh umur #0/#C tahun. Sample ini tidak
!ukup luas untuk mendeteksi peningkatan dalam penggunaan amfetamin ini disesuaikan
dengan data dari ruang emergensi untuk kera!unan yang berkaitan dengan amfetamin
atau program tes panghentian obat. #,1
Surei dua populasi digunakan sebagai kriteria dianostik yang dapat diterima
untuk mengukur besernya penyalahgunaan dan ketergantungan yaitu studi
idemiologic %atchment Area ("8A). "8A melaporkan kombinasi kategori antara
ketergantungan dan penyalahgunaan amfetamin dan obat yang mirip amfetamin, yaitu:
prealensi # bulan, E bulan, dan seumur hidup berturut/turut 4,# 4,0 dan #,C persen.
=ata/rata ketergantungan seumur hidup untuk umur #5/56 tahun yaitu #,CD #5D
responden memiliki kebiasaan penggunaan stimulant tanpa indikasi medis. +iantara
yang dilaporkan tanpa indikasi medis ##D ditemukan !riteria ketergantungan. #,1
2.3 Mekanisme er!a
Amfetamin bekerja merangsang susunan saraf pusat melepaskan katekolamin
(epineprin, norepineprin, dan dopamin) dalam sinaps pusat dan menghambat dengan
meningkatkan rilis neurotransmiter ente!holamin, termasuk dopamin. Sehingga
neurotransmiter tetap berada dalam sinaps dengan konsentrasi lebih tinggi dalam jangka
$aktu yang lebih lama dari biasanya. Semua sistem saraf akan berpengaruh terhadap
perangsangan yang diberikanel.6,5
4
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
5/21
"fek klinis amfetamin akan mun!ul dalam $aktu 0/6 jam setelah penggunaan.
Senya$a ini memiliki $aktu paruh 6/06 jam dan dieksresikan melalui urin sebanyak
14D dalam bentuk metabolit. >etabolit amfetamin terdiri dari p/hidroksiamfetamin, p/
hidroksinorepedrin, dan penilaseton. 6,5
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
6/21
seluruh sistem saraf pusat terstimulasi maka ke$aspadaan dan daya tahan tubuh juga
meningkat. Pengguna seringkali berbi!ara terus dengan !epat dan terus menerus. Amfetamin
dosis rendah akan habis durasinya di dalam tubuh kita antara 1 sampai 7 jam, Setelah itu
pengguna akan merasa kelelahan.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
7/21
• >eningkatkan denyut jantung
• >eningkatkan tekanan darah
• >enjadi hiperaktif
• >engurangi rasa kantuk
• %remor
• +ilatasi pupil
• >ual
• Sakit kepala
• Perubahan perilaku seksual
2.(.2. Efek )angka Pan!ang dari Amfetamin
Selama jangka panjang, seseorang yang menggunakan amfetamin se!ara teratur akan
menemukan tanda/tanda efek samping jangka panjang yang biasanya terdiri dari :
• Pandangan kabur
• Pusing
• Peningkatan detak jantung
• Sakit kepala
• %ekanan darah tinggi
• - kriteria
diagnostik intoksikasi amfetamin dan intoksikasi kokain dipisahkan tetapi sebenarnya adalah
sama. +S>/- memungkinkan spesifikasi adanya gangguan perseptual. Fika tes realitas yang
utuh tidak didapatkan, diagnosis gangguan psikotik akibat amfetamin dengan onset selama
intoksikasi diindikasikan. Gejala intoksikasi amfetamin hampir menghilang sama sekali
setelah 06 jam dan biasanya menghilang se!ara lengkap setelah 67 jam. 0,5,7
/-: 0,5,7
7
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
8/21
A. Pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan (misalnya methylphenidate) yang
belum lama terjadi.
B. Perilaku maladaptif atau perubahan perilaku yang bermakna se!ara klinis (misalnya
euforia atau penumpulan afektif, perubahan sosiabilitas, ke$aspadaan berlebihan, kepekaan
interpersonal, ke!emasan, ketegangan, atau kemarahan, perilaku stereotipik, gangguan
pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau
segera setelah pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan.
8. +ua (atau lebih) hal berikut berkembang selama atau segera sesudah pemakaian
amfetamin atau zat yang berhubungan
(#) takikardia atau bradikardia
(0) dilatasi pupil
(1) peninggian atau penurunan tekanan darah
(6) berkeringat atau menggigil
(5) mual atau muntah
(E) tanda/tanda penurunan berat badan
(C) agitasi atau retardasi psikomotor
(7) kelemahan otot, depresi pernapasan, nyeri dada, atau aritmia jantung
(?) konfusi, kejang, diskinesia, distonia, atau koma
+. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan
oleh gangguan mental lain
Sebutkan jika: dengan gangguan persepsi
2.(.". P&t&s Amfetamin
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
9/21
A. Penghentian (atau penurunan) amfetamin (atau zat yang berhubungan) yang sudah
lama atau berat
B. >ood disforik dan dua (atau lebih) perubahan fisiologis berikut, yang berkembang
dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah kriteria A:
(#) kelelahan
(0) mimpi yang gamblang dan tidak menyenangkan
(1) insomnia atau hipersomnia
(6) peningkatan nafsu makan
(5) retardasi atau agitasi psikomotor
8. Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang bermakna se!ara klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain
+. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan mental lain
2.(.(. Amfetamin Psikosis
"fek penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan kondisi yang disebut dengan
amfetamin psikosis. Gangguan mental ini sangat mirip sekali dengan paranoid s!hizophrenia.
"fek psikosis ini juga bisa mun!ul pada penggunaan jangka pendek dengan dosis yang besar.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
10/21
termasuk intoksikasi alkohol dan stres. Pengobatan terpilih untuk gangguan psikotik akibat
amfetamin adalah penggunaan jangka pendek antagonis reseptor dopamin seperti haloperidol.
+S>/- menuliskan kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akibat amfetamin dengan
gangguan psikotik lainnya. +S>/- memungkinkan dokter menyebutkan apakah $aham
atau halusinasi adalah merupakan gejala yang menonjol. 0,5,7
2.(.+. #angg&an Lain Ber'&$&ngan Amfetamin
Gangguan lainnya yang berhubungan dengan amfetamin antara lain delirium,
gangguan mood, gangguan ke!emasan, gangguan tidur, dan disfungsi seksual.
2.+ Pedoman Diagnostik $erdasarkan PPD#),***
Sedangkan pembagian gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif menurut
PP+GF 3 yaitu :
9#4. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol
9##. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida
9#0. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida
9#1. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedatia atau hipnotika
9#6. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain
9#5. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain teramasuk kafein
9#E. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika
9#C. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau
9#7. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap
9#?. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan pengggunaan zat
psikoaktif lainnya
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
11/21
9#;.7 Gangguan mental dan perilaku lainnya
9#;.? Gangguan mental dan perilaku H%%
Pedoman diagnostik ntoksikasi Akut (9#;.4 ) menurut PP+GF :
A. ntoksikasi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan, indiidu
dengan kondisi organik tertentu yang mendasarinya (misalnya insufisiensi ginjal atau hati)
yang dalam dosis ke!il dapat menyebabkan efek intoksikasi berat yang tidak proporsional.
B. +isinhibisi yang ada hubungannya dengan konteks sosial yang perlu dipertimbangkan
(misalnya disinhibisi perilaku pada pesta atau upa!ar keagamaan.
8. >erupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan alkohol atau zat
psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau
perilaku, fungsi dan respons psikofisiologis lainnya. ntensitas intoksikasi berkurangdengan berlalunya $aktu dan akhirnya efeknya menghilang bila tidak terjadi penggunaan
zat lagi. +engan demikian orang tersebut akan kembali ke kondisi semula, ke!uali jika ada
jaringan yang rusak atau terjadi komplikasi lainnya.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
12/21
A. Adanya pola penggunaan psikoaktif yang merusak kesehatan, berupa fisik (seperti pada
kasus hepatitis karena menggunakan obat melalui suntikan diri sendiri) atau mental
(misalnya episode gangguan depresi sekunder karena konsumsi berat alkohol).
B. Sering dike!am oleh pihak lain dan seringkali disertai berbagai konsekuensi sosial yang
tidak diinginkan.
8. %idak ada sindroma ketergantungan (9#;.0), gangguan psikotik (9#;.5) atau bentuk
spesifik lain dari gangguan yang berkaitan dengan penggunaan obat atau alkohol.
Pedoman diagnostik sindrom ketergantungan (9#;.0) :
+iagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 1 atau lebih gejala
diba$ah ini dalam masa # tahun sebelumnya:
a. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa (kompulsi) untuk
menggunakan zat psikoaktif. b.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
13/21
9#;.04
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
14/21
• alusinasi dan ilusi yang hidup (iid) yang mengenai salah satu pan!aindra
• %remor berat.
Biasanya ditemukan juga $aham, agitasi, insomnia atau siklus tidur terbalik, dan aktiitas
otonomik yang berlebihan.
+iagnosis dapat ditentukan lebih lanjut dengan kode lima karakter berikut :
9#;.64 %anpa konulsi
9#;.6# +engan konulsi
Pedoman diagnostik Gangguan psikotik (9#;.5) :
A. Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif
(biasanya dalam $aktu 67 jam), bukan manifestasi dari keadaan putus zat dengan delirium(9#;.6) atau suatu onset lambat gangguan psikotik onset lambat (dengan onset lebih dari 0
minggu setelah penggunaan zat) dimasukkan dalam 9#;.C5.
B. Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala
yang berariasi. -ariasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan dan@atau
penggunaan zat yang berkepanjangan.
+iagnosis gangguan psikotik jangan hanya ditegakkan berdasarkan distorsi persepsi atau
pengalaman halusinasi bila zat yang digunakan ialah halusinogenika primer (misalnya
Iisergide JIS+K), meskalin, kanabis dosis tinggi. Perlu dipertimbangkan kemungkinan
diagnosis intoksikasi akut (9#;.4).
+iagnosis banding, gangguan mental lain yang di!etuskan dan diberatkan oleh penggunaan
zat psikoaktif, misalnya Skizofrenia (904./), Gangguan Afektif (914/91?), Gangguan
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
15/21
Pedoman diagnostik sindrom amnestik (9#;.E)
A. Sindrom amnestik yang disebabkan psikoaktif harus memenuhi kriteria umum untuk
sindrom amnestik organik (946).
B. Syarat utama untuk menentukan diagnosis adalah:
a. Gangguan daya ingat jangka pendek (&re!ent memory', dalam mempelajari hal baru)
gangguan sensasi $aktu (time sense), menyusun kembali urutan kronologis, meninjau
kejadian yang berulang menjadi satu peristi$a, dll)
b. %idak ada gangguan daya ingat segera (immediate re!all), tidak ada gangguan
kesadaran, dan tidak ada gangguan kognitif se!ara umum
!. Adanya ri$ayat atau bukti yang objektif dari penggunaan alkohol atau zat yang kronis
(terutama dosis tinggi).
+iagnosis Banding
• Sindrom amnestik organi! non/alkoholik (946)
• Sindrom organik lain yang meliputi gangguan daya ingat yang jelas (944/941 945)
• Gangguan +epresif (91#/911)
Pedoman diagnostik gangguan psikotik residual atau onset lambat 9#;.C :
A. *nset harus se!ara langsung berkaitan dengan penggunaan alkohol atau zat psikoaktif.
B. Gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian atau perilaku yang disebabkan oleh alkohol
atau zat psikoaktif yang berlangsung melampaui jangka $aktu khasiat psikoaktifnya (efek
residual zat tersebut terbukti se!ara jelas). Gangguan tersebut harus memperlihatkan suatu
perubahan atau kelebihan yang jelas dari fungsi sebelumnya yang normal.
8. Gangguan ini harus dibedakan dari kondisi yang berhubungan dengan peristi$a putus obat
(9#;.1 dan 9#;.6). Pada kondisi tertentu dan untuk zat tertentu fenomena putus zat dapat
terjadi beberapa hari atau minggu sesudah zat dihentikan penggunaannya.
+iagnosis Banding
• Gangguan mental yang sudah ada terselubung oleh penggunaan zat dan yang mun!ul
kembali setelah pengaruh zat tersebut menghilang (misalnya an;ietas fobik, gangguan
depresif, skizofrenia atau gangguan skizotipal).
• Gangguan psikosis akut dan sementara (901.)
15
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
16/21
• 8edera organik dan retardasi mental ringan atau sedang (9C4/9C#) yang terdapat bersama
dengan penyalahgunaan zat psikoaktif.
9#;.C4 emenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian organik (94C.4)
9#;.C0 Gangguan afektif residual
>emenuhi kriteria untuk gangguan afektif organik (94E.1)
9#;.C1 +emensia
>emenuhi kriteria umum untuk demensia (944/94?)
9#;.C6 endaya kognitif menetap lainnya
Suatu kategori residual untuk gangguan dengan hendaya kognitif yang menetap, tetapi
tidak memenuhi kriteria untuk sindrom amnestik yang disebabkan oleh zat psikoaktif
(9#;.E) atau demensia (9#;.C1)
9#;.C5 Gangguan psikotik onset lambat
9#;.7 Gangguan >ental dan Perilaku lainnya
ental dan Perilaku H%%
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
17/21
2.+. Efek Mer&gikan
2.+.1. Amfetamin lasik
"fek pada serebroaskular, jantung, dan gastrointestinal adalah salah satu di antara
efek merugikan yang paling sering yang berhubungan dengan penyalahgunaan amfetamin.
+>A adalah hipertermia yang
disebabka oleh obat dan selanjutnya dieksaserbasi oleh aktifitas yang berlebihan (seperti
berdansa dengan liar di dalam klub dansa yang panas dan padat). %erdapat sejumlah laporan
klinis tentang kematian yang berhubungan dengan pemakaian >+>A di ba$ah situasi
tersebut.
2.. Pemeriksaan Pen&n!ang
#. Iaboratorium :E
• "lektrolit : akut bisa memberikan gambaran hipokalemi sedangkan pada intoksikasi
amfetamin yang berat memberikan gambaran hiperkalemi.
•
Glukosa darah : pada pemeriksaan gula darah memberikan gambaran hipoglikemi
17
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
18/21
• 9ungsi ginjal : gagal ginjal berhubungan dengan rhabdomyolisis dan trombosis arteri
ginjal pernah dilaporkan pada penyalahgunaan amfetamin.
• Lrinalisis untuk skrining amfetamin atau zat adiktif lain yang digunakan bersama/
sama,
• %es kehamilan : semua $anita yang berada dalam usia subur sbaiknya dilkukan tes
kehamilan
• 9ungsi hati : kerusakan hati mungkin terjadi pada intoksikasi akut. Sebagai tambahan,
pasien yang menggunakan amfetamin beresiko untuk terinfeksi hepatitis, yang pada
akirnya bias menyebabkan perubahan mental.
• Fumlah sel darah : anemia, lekositosis, dan leu!openia
• %oksikologi : 0rine drug screens : Benzoyle!ogonine (bentuk metaboli! kokain) bisa
ditemukan pada urin E4 jam setelah menggunakan amfetamin. Pada pengguna
amfetamin yang berat bisa ditemukan sampai 00 hari.
• "nzim jantung : pada pengguna amfetamin terdapat angka prealensi yang tinggi
untuk terjadinya myocardial infection, pasien yang dating dengan nyeri dada dan
ri$ayat penggunaan amfetamin bisa dipikirkan untuk melakukan pemeriksaan enzim
jantung.
0. Gambaran =adiologi :
• 8hest ;/=ay
• 8%/S!an.
1. %es lain : Analisa gas darah, "8G
2./. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan intoksikasi amfetamin0C
a. Bila suhu badan naik, berikan kompres dingin, minum air dingin, atau selimut
hipotermik.
b. Bila kejang, berikan diazepam #4/14 mg per oral atau parenteral atau klordiazepoksid
#4/05 mg per oral se!ara perlahan/lahan dan dapat diulang setiap #5/04 menit.
!. Bila tekanan darah naik, berikan obat anti hipertensi.
18
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
19/21
d. Bila terjadi takikardma, berikan beta-blocker seperti propanolol, yang sekaligus juga
untuk menurunkan tekanan darah.
e. Lntuk memper!epat ekskresi amfetamin, lakukan asidifikasi air seni dengan memberi
amonium klorida 544 mg per oral setiap 1/6 jam.
f. Bilatimbul gejala psikosis atau agitasi, beri halopendol 1 kali 0/5 mg.
Penatalaksanaan p&t&s amfetamin0C
a. =a$at di tempat yang tenang dan biarkan pasien tidur dan makan sepuasnya.
b. aspada terhadap kemungkinan timbulnya depresi dengan ide bunuh diri.
!. +apat diberikan anti depresi.
2.. Pen-ega'an
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk men!egah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus Penyalahgunaan Narkoba. Ada tiga
tingkat interensi, yaitu#
#. Primer , sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. nstansi
pemerintah, seperti halnya B
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
20/21
BAB 3
PENUUP
esimp&lan
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut stimulan sistem
saraf pusat (SSP). Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara sintetis dan
kini terkenal di $ilayah Asia %enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning,
maupun !oklat, atau bubuk putih kristal ke!il. Senya$a ini memiliki nama kimia 23
methylphenethylamine merupakan suatu senya$a yang telah digunakan se!ara terapetik
untuk mengatasi obesitas, attention-deficit hyeracti!ity disorder (A++), dan narkolepsiAmphetamine menyebabkan efek/efek perilaku karena efeknya pada neurotransmitter
di otak termasuk dopamin ,serotonin , dan norepinefrin.
-
8/18/2019 AMFETAMINpr
21/21
#. Primer,
0. %ertier
1. Sekunder
DAA4 PUSAA
2. Pusat +ata dan nformasi