amfetaminpr

Upload: douce3

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    1/21

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

     Narkoba (  Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah

    zat psikoaktif yang bekerja pada SSP (Susunan Syaraf Pusat) dan berpengaruh terhadap

     proses mental. at adiktif akan mengakibatkan seseorang yang mengkonsumsinya menjadi

    senang atau hilang rasa nyerinya. Namun yang patut di!atat adalah adanya proses

    neuroadaptasi yaitu beradaptasinya sel syaraf terhadap pasokan zat adiktif karena struktur 

    kimia yang serupa antara neurotransmitter dengan zat tersebut. "fek lebih jauh adalah

    terjadinya toleransi yaitu diperlukan jumlah zat yang lebih dari biasanya guna memberikan

    efek yang diharapkan, yang kemudian akan menimbulkan gejala putus obat ataupun

    intoksikasi#.

    Bila zat adiktif digunakan dengan benar di ba$ah penga$asan medis, maka efeknya

    dimaksud sebagai terapi. %etapi bila zat itu dikonsumsi oleh seseorang di luar maksud medis

    dan atau penelitian, hal tersebut dapat disebut sebagai salah guna (& drug/substance abuse')

    yaitu penggunaan yang persisten atau sporadis berlebih dan inkonsisten dengan atau tak 

     berhubungan dengan pemakaian medis yang diterima. al ini menuntun pada definisi zat

    adiktif yang dikembangkan oleh * yaitu menjadi zat psikoaktif yang dipakai dan

    menyebabkan kerusakan kesehatan, baik mental maupun fisik (harmful use). +alam DSM -

    ( Diagnostic Statistical on Mental Disorders) yang dimaksud dengan penyalahgunaan adalah

    apabila indiidu menggunakan zat psikoaktif sedikitnya dalam satu bulan dengan pola yang

    menetap.# 

    Salah satu !ontoh dari Zat-Zat Psikoaktif yang menyebabkan ketagihan misalnya

    adalah  Amfetamin atau lebih dikenal dengan sebutan Shabu-Shabu. Amfetamin

    merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara sintetis dan kini terkenal di $ilayah Asia

    %enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun !oklat, atau bubuk putih

    kristal ke!il. +engan amfetamin, para atlet olahraga dapat meningkatkan penampilannya,

    misalnya berlari dengan ke!epatan yang luar biasa. Amfetamin juga mempengaruhi organ/

    organ tubuh lain yang berhubungan dengan hipotalamus, seperti peningkatan rasa haus,

    ngantuk ataupun lapar. #

    1

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    2/21

    BAB 2

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Amfetamin

    Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut stimulan sistem

    saraf pusat (SSP) (stimulants). Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara

    sintetis dan kini terkenal di $ilayah Asia %enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih,

    kuning, maupun !oklat, atau bubuk putih kristal ke!il.0,1

    Senya$a ini memiliki nama kimia 23methylphenethylamine merupakan suatu

    senya$a yang telah digunakan se!ara terapetik untuk mengatasi obesitas, attention-deficit 

    hyeracti!ity disorder  (A++), dan narkolepsi. Amfetamin meningkatkan pelepasan

    katekolamin yang mengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin,

    norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra/sinapsis meningkat. Amfetamin memiliki banyak 

    efek stimulan diantaranya meningkatkan aktiitas dan gairah hidup, menurunkan rasa lelah,

    meningkatkan mood , meningkatkan konsentrasi, menekan nafsu makan, dan menurunkan

    keinginan untuk tidur. Akan tetapi, dalam keadaan oerdosis, efek/efek tersebut menjadi

     berlebihan. 0,1

    Se!ara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan kokain, tetapi amfetamin memiliki

    $aktu paruh lebih panjang dibandingkan dengan kokain ($aktu paruh amfetamin #4 3 #5 jam) dan durasi yang memberikan efek euforianya 6 3 7 kali lebih lama dibandingkan

    kokain. al ini disebabkan oleh stimulator/stimulator tersebut mengaktiasi &reser!e o"ers'

    yang ada di dalam tubuh manusia dan ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetamin

    melemah, tubuh memberikan & signal ' bah$a tubuh membutuhkan senya$a/senya$a itu

    lagi. Berdasarkan 8+/#4 (#he $nternational Statistical %lassification of Diseases and 

     &elated 'ealth Problems), kelainan mental dan tingkah laku yang disebabkan oleh

    amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan 9#5 (Amfetamin yang menyebabkan

    ketergantungan psikologis). 0,1

    8ara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui

    tabung. at tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: A%S, SS, ubas, i!e, Shabu

    Seed lass *uart+ 'irroon dan lain sebagainya. Amfetamin terdiri dari dua senya$a

    yang berbeda: de;troamphetamine murni dan leoamphetamine murni.

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    3/21

    Amfetamin dapat membuat seseorang merasa energik. "fek amfetamin termasuk rasa

    kesejahteraan, dan membuat seseorang merasa lebih per!aya diri. Perasaan ini bisa bertahan

    sampai #0 jam, dan beberapa orang terus menggunakan untuk menghindari kehilangan efek 

    obat. Pada dosis tertentu, hampir semua pe!andu menjadi psikotik, karena amfetamin dapat

    menyebabkan ke!emasan hebat, paranoia dan gangguan pengertian terhadap kenyataan

    hidup. =eaksi psikotik meliputi halusinasi dengar dan lihat (melihat dan mendengar benda

    yang sebenarnya tidak ada) dan merasa sangat berkuasa. "fek tersebut bisa terjadi pada siapa

    saja, tetapi yang lebih rentan adalah pengguna dengan kelainan psikiatri (misalnya

    skizofrenia).

    Ada dua jenis amfetamin, yaitu:

    o >ethamfetamin i!e, dikenal sebagai shabu. Nama lainnya  shabu-shabu. SS ice

    crystal crank . 8ara penggunaannya dibakar dengan menggunakan kertas alumunium

    foil dan asapnya dihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol ka!a yang

    diran!ang khusus (bong). !e adalah bentuk murni dari methamphetamine yang dapat

    diinhalasi, diisap seperti rokok, atau disuntikkan se!ara intraena oleh pelaku

     penyalahgunaan zat. !e paling banyak digunakan di Pantai Barat di Amerika Serikat

    dan di a$aii. "fek psikologis dari !e berlangsung selama beberapa jam dan

    digambarkan !ukup kuat. %idak seperti !ra!k !o!aine, yang harus diimpor, i!e adalah

    suatu obat sintetik yang dapat dibuat dalam laboratorium gelap setempat. Beberapa

     badan hukum dan dokter ruang ga$at darurat perkotaan berpendapat bah$a i!e dapat

    menjadi obat yang disalahgunakan se!ara luas selama lima tahun mendatang.

    o  MDMA (methylene dio,y methamhetamin), mulai dikenal sekitar tahun #?74 dengan

    nama  kstasi atau cstacy. Nama lain : #% fantacy ils ine, cece cein %erdiri

    dari berbagai ma!am jenis antara lain : "hite doft ink heart sno" "hite etir yang

    dikemas dalam bentuk pil atau kapsul. *bat amfetamin klasik (de;troamphetamine,

    methamphetamine, dan methylphenidate) mempunyai efek utamanya melalui sistem

    dopaminergik. Sejumlah obat yang disebut dengan amfetamin ra!ikan @ designer 

    amphetamine (>+>A, e!sta!y, %8, Adam, >+"A@"e, >>+A, +*>@S%P) telah

    dibuat dan mempunyai efek neurokimia$i pada sistem serotonergik dan dopaminergik 

    dan efek perilaku yang men!erminkan suatu kombinasi aktifitas obat mirip amfetamin

    dan mirip halusinogen. Beberapa ahli farmakologis mengklasifikasikan amfetamin

    ra!ikan sebagai halusinogen tetapi, +>A

    3

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    4/21

    merupakan yang paling banyak diteliti dan kemungkinan merupakan yang paling

     banyak tersedia.

    2.2 Epidemiologi

    Pada banyak Negara, penggunaan obat terlarang lebih sering terjadai pada orang

    yang berusia muda, laki/laki lebih sering dari npada perempuan, dan pada orang dengan

    so!ial ekonomi yang rendah, pada daerah dengan rata/rata masalah so!ial yang lebih

    tinggi6. +ilaporkan pada masa anak usia S>A ( senior high school ) penggunaan stimulan

    lebih tinggi dari pada penggunaan kokain.#,1

     ational 'ousehold Sur!ey and Drug Abuse  (NS+A) melporkan pada tahun

    #??C terdapat 6,5D dari orang yang berusia #0 tahun atau lebih menggunakan stimulan

     bukan atas indikasi medis, hal ini menunjukkan peningkatan yang drasti! dari pada tahun

    sebelumnya. Persentasi yang paling tinggi setelah penggunaan dalam # tahun (#,5D)

    antara umur #7/05 tahun, kemudian diikuti oleh umur #0/#C tahun. Sample ini tidak 

    !ukup luas untuk mendeteksi peningkatan dalam penggunaan amfetamin ini disesuaikan

    dengan data dari ruang emergensi untuk kera!unan yang berkaitan dengan amfetamin

    atau program tes panghentian obat. #,1

    Surei dua populasi digunakan sebagai kriteria dianostik yang dapat diterima

    untuk mengukur besernya penyalahgunaan dan ketergantungan yaitu studi

     idemiologic %atchment Area  ("8A). "8A melaporkan kombinasi kategori antara

    ketergantungan dan penyalahgunaan amfetamin dan obat yang mirip amfetamin, yaitu:

     prealensi # bulan, E bulan, dan seumur hidup berturut/turut 4,# 4,0 dan #,C persen.

    =ata/rata ketergantungan seumur hidup untuk umur #5/56 tahun yaitu #,CD #5D

    responden memiliki kebiasaan penggunaan stimulant tanpa indikasi medis. +iantara

    yang dilaporkan tanpa indikasi medis ##D ditemukan !riteria ketergantungan. #,1

    2.3 Mekanisme er!a

    Amfetamin bekerja merangsang susunan saraf pusat melepaskan katekolamin

    (epineprin, norepineprin, dan dopamin) dalam sinaps pusat dan menghambat dengan

    meningkatkan rilis neurotransmiter ente!holamin, termasuk dopamin. Sehingga

    neurotransmiter tetap berada dalam sinaps dengan konsentrasi lebih tinggi dalam jangka

    $aktu yang lebih lama dari biasanya. Semua sistem saraf akan berpengaruh terhadap

     perangsangan yang diberikanel.6,5

    4

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    5/21

    "fek klinis amfetamin akan mun!ul dalam $aktu 0/6 jam setelah penggunaan.

    Senya$a ini memiliki $aktu paruh 6/06 jam dan dieksresikan melalui urin sebanyak 

    14D dalam bentuk metabolit. >etabolit amfetamin terdiri dari p/hidroksiamfetamin, p/

    hidroksinorepedrin, dan penilaseton. 6,5

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    6/21

    seluruh sistem saraf pusat terstimulasi maka ke$aspadaan dan daya tahan tubuh juga

    meningkat. Pengguna seringkali berbi!ara terus dengan !epat dan terus menerus. Amfetamin

    dosis rendah akan habis durasinya di dalam tubuh kita antara 1 sampai 7 jam, Setelah itu

     pengguna akan merasa kelelahan.

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    7/21

    • >eningkatkan denyut jantung

    • >eningkatkan tekanan darah

    • >enjadi hiperaktif 

    • >engurangi rasa kantuk 

    • %remor 

    • +ilatasi pupil

    • >ual

    • Sakit kepala

    • Perubahan perilaku seksual

    2.(.2. Efek )angka Pan!ang dari Amfetamin

    Selama jangka panjang, seseorang yang menggunakan amfetamin se!ara teratur akan

    menemukan tanda/tanda efek samping jangka panjang yang biasanya terdiri dari :

    • Pandangan kabur 

    • Pusing

    • Peningkatan detak jantung

    • Sakit kepala

    • %ekanan darah tinggi

    • - kriteria

    diagnostik intoksikasi amfetamin dan intoksikasi kokain dipisahkan tetapi sebenarnya adalah

    sama. +S>/- memungkinkan spesifikasi adanya gangguan perseptual. Fika tes realitas yang

    utuh tidak didapatkan, diagnosis gangguan psikotik akibat amfetamin dengan onset selama

    intoksikasi diindikasikan. Gejala intoksikasi amfetamin hampir menghilang sama sekali

    setelah 06 jam dan biasanya menghilang se!ara lengkap setelah 67 jam.  0,5,7

    /-: 0,5,7

    7

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    8/21

    A. Pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan (misalnya methylphenidate) yang

     belum lama terjadi.

    B. Perilaku maladaptif atau perubahan perilaku yang bermakna se!ara klinis (misalnya

    euforia atau penumpulan afektif, perubahan sosiabilitas, ke$aspadaan berlebihan, kepekaan

    interpersonal, ke!emasan, ketegangan, atau kemarahan, perilaku stereotipik, gangguan

     pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama atau

    segera setelah pemakaian amfetamin atau zat yang berhubungan.

    8. +ua (atau lebih) hal berikut berkembang selama atau segera sesudah pemakaian

    amfetamin atau zat yang berhubungan

    (#) takikardia atau bradikardia

    (0) dilatasi pupil

    (1) peninggian atau penurunan tekanan darah

    (6) berkeringat atau menggigil

    (5) mual atau muntah

    (E) tanda/tanda penurunan berat badan

    (C) agitasi atau retardasi psikomotor 

    (7) kelemahan otot, depresi pernapasan, nyeri dada, atau aritmia jantung

    (?) konfusi, kejang, diskinesia, distonia, atau koma

    +. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan

    oleh gangguan mental lain

    Sebutkan jika: dengan gangguan persepsi

    2.(.". P&t&s Amfetamin

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    9/21

    A. Penghentian (atau penurunan) amfetamin (atau zat yang berhubungan) yang sudah

    lama atau berat

    B. >ood disforik dan dua (atau lebih) perubahan fisiologis berikut, yang berkembang

    dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah kriteria A:

    (#) kelelahan

    (0) mimpi yang gamblang dan tidak menyenangkan

    (1) insomnia atau hipersomnia

    (6) peningkatan nafsu makan

    (5) retardasi atau agitasi psikomotor 

    8. Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang bermakna se!ara klinis atau

    gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain

    +. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh

    gangguan mental lain

    2.(.(. Amfetamin Psikosis

    "fek penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan kondisi yang disebut dengan

    amfetamin psikosis. Gangguan mental ini sangat mirip sekali dengan paranoid s!hizophrenia.

    "fek psikosis ini juga bisa mun!ul pada penggunaan jangka pendek dengan dosis yang besar.

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    10/21

    termasuk intoksikasi alkohol dan stres. Pengobatan terpilih untuk gangguan psikotik akibat

    amfetamin adalah penggunaan jangka pendek antagonis reseptor dopamin seperti haloperidol.

    +S>/- menuliskan kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akibat amfetamin dengan

    gangguan psikotik lainnya. +S>/- memungkinkan dokter menyebutkan apakah $aham

    atau halusinasi adalah merupakan gejala yang menonjol. 0,5,7

    2.(.+. #angg&an Lain Ber'&$&ngan Amfetamin

    Gangguan lainnya yang berhubungan dengan amfetamin antara lain delirium,

    gangguan mood, gangguan ke!emasan, gangguan tidur, dan disfungsi seksual.

    2.+ Pedoman Diagnostik $erdasarkan PPD#),***

    Sedangkan pembagian gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif menurut

    PP+GF 3 yaitu :

    9#4. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol

    9##. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida

    9#0. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida

    9#1. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedatia atau hipnotika

    9#6. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain

    9#5. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain teramasuk kafein

    9#E. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika

    9#C. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau

    9#7. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah menguap

    9#?. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan pengggunaan zat

     psikoaktif lainnya

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    11/21

    9#;.7 Gangguan mental dan perilaku lainnya

    9#;.? Gangguan mental dan perilaku H%%

    Pedoman diagnostik ntoksikasi Akut (9#;.4 ) menurut PP+GF :

    A. ntoksikasi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan, indiidu

    dengan kondisi organik tertentu yang mendasarinya (misalnya insufisiensi ginjal atau hati)

    yang dalam dosis ke!il dapat menyebabkan efek intoksikasi berat yang tidak proporsional.

    B. +isinhibisi yang ada hubungannya dengan konteks sosial yang perlu dipertimbangkan

    (misalnya disinhibisi perilaku pada pesta atau upa!ar keagamaan.

    8. >erupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan alkohol atau zat

     psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau

     perilaku, fungsi dan respons psikofisiologis lainnya. ntensitas intoksikasi berkurangdengan berlalunya $aktu dan akhirnya efeknya menghilang bila tidak terjadi penggunaan

    zat lagi. +engan demikian orang tersebut akan kembali ke kondisi semula, ke!uali jika ada

     jaringan yang rusak atau terjadi komplikasi lainnya.

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    12/21

    A. Adanya pola penggunaan psikoaktif yang merusak kesehatan, berupa fisik (seperti pada

    kasus hepatitis karena menggunakan obat melalui suntikan diri sendiri) atau mental

    (misalnya episode gangguan depresi sekunder karena konsumsi berat alkohol).

    B. Sering dike!am oleh pihak lain dan seringkali disertai berbagai konsekuensi sosial yang

    tidak diinginkan.

    8. %idak ada sindroma ketergantungan (9#;.0), gangguan psikotik (9#;.5) atau bentuk 

    spesifik lain dari gangguan yang berkaitan dengan penggunaan obat atau alkohol.

    Pedoman diagnostik sindrom ketergantungan (9#;.0) :

    +iagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 1 atau lebih gejala

    diba$ah ini dalam masa # tahun sebelumnya:

    a. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa (kompulsi) untuk 

    menggunakan zat psikoaktif. b.

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    13/21

    9#;.04

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    14/21

    • alusinasi dan ilusi yang hidup (iid) yang mengenai salah satu pan!aindra

    • %remor berat.

    Biasanya ditemukan juga $aham, agitasi, insomnia atau siklus tidur terbalik, dan aktiitas

    otonomik yang berlebihan.

    +iagnosis dapat ditentukan lebih lanjut dengan kode lima karakter berikut :

    9#;.64 %anpa konulsi

    9#;.6# +engan konulsi

    Pedoman diagnostik Gangguan psikotik (9#;.5) :

    A. Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat psikoaktif 

    (biasanya dalam $aktu 67 jam), bukan manifestasi dari keadaan putus zat dengan delirium(9#;.6) atau suatu onset lambat gangguan psikotik onset lambat (dengan onset lebih dari 0

    minggu setelah penggunaan zat) dimasukkan dalam 9#;.C5.

    B. Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan pola gejala

    yang berariasi. -ariasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan dan@atau

     penggunaan zat yang berkepanjangan.

    +iagnosis gangguan psikotik jangan hanya ditegakkan berdasarkan distorsi persepsi atau

     pengalaman halusinasi bila zat yang digunakan ialah halusinogenika primer (misalnya

    Iisergide JIS+K), meskalin, kanabis dosis tinggi. Perlu dipertimbangkan kemungkinan

    diagnosis intoksikasi akut (9#;.4).

    +iagnosis banding, gangguan mental lain yang di!etuskan dan diberatkan oleh penggunaan

    zat psikoaktif, misalnya Skizofrenia (904./), Gangguan Afektif (914/91?), Gangguan

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    15/21

    Pedoman diagnostik sindrom amnestik (9#;.E)

    A. Sindrom amnestik yang disebabkan psikoaktif harus memenuhi kriteria umum untuk 

    sindrom amnestik organik (946).

    B. Syarat utama untuk menentukan diagnosis adalah:

    a. Gangguan daya ingat jangka pendek (&re!ent memory', dalam mempelajari hal baru)

    gangguan sensasi $aktu (time sense), menyusun kembali urutan kronologis, meninjau

    kejadian yang berulang menjadi satu peristi$a, dll)

     b. %idak ada gangguan daya ingat segera (immediate re!all), tidak ada gangguan

    kesadaran, dan tidak ada gangguan kognitif se!ara umum

    !. Adanya ri$ayat atau bukti yang objektif dari penggunaan alkohol atau zat yang kronis

    (terutama dosis tinggi).

    +iagnosis Banding

    • Sindrom amnestik organi! non/alkoholik (946)

    • Sindrom organik lain yang meliputi gangguan daya ingat yang jelas (944/941 945)

    • Gangguan +epresif (91#/911)

    Pedoman diagnostik gangguan psikotik residual atau onset lambat 9#;.C :

    A. *nset harus se!ara langsung berkaitan dengan penggunaan alkohol atau zat psikoaktif.

    B. Gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian atau perilaku yang disebabkan oleh alkohol

    atau zat psikoaktif yang berlangsung melampaui jangka $aktu khasiat psikoaktifnya (efek 

    residual zat tersebut terbukti se!ara jelas). Gangguan tersebut harus memperlihatkan suatu

     perubahan atau kelebihan yang jelas dari fungsi sebelumnya yang normal.

    8. Gangguan ini harus dibedakan dari kondisi yang berhubungan dengan peristi$a putus obat

    (9#;.1 dan 9#;.6). Pada kondisi tertentu dan untuk zat tertentu fenomena putus zat dapat

    terjadi beberapa hari atau minggu sesudah zat dihentikan penggunaannya.

    +iagnosis Banding

    • Gangguan mental yang sudah ada terselubung oleh penggunaan zat dan yang mun!ul

    kembali setelah pengaruh zat tersebut menghilang (misalnya an;ietas fobik, gangguan

    depresif, skizofrenia atau gangguan skizotipal).

    • Gangguan psikosis akut dan sementara (901.)

    15

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    16/21

    • 8edera organik dan retardasi mental ringan atau sedang (9C4/9C#) yang terdapat bersama

    dengan penyalahgunaan zat psikoaktif.

    9#;.C4 emenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian organik (94C.4)

    9#;.C0 Gangguan afektif residual

    >emenuhi kriteria untuk gangguan afektif organik (94E.1)

    9#;.C1 +emensia

    >emenuhi kriteria umum untuk demensia (944/94?)

    9#;.C6 endaya kognitif menetap lainnya

    Suatu kategori residual untuk gangguan dengan hendaya kognitif yang menetap, tetapi

    tidak memenuhi kriteria untuk sindrom amnestik yang disebabkan oleh zat psikoaktif 

    (9#;.E) atau demensia (9#;.C1)

    9#;.C5 Gangguan psikotik onset lambat

    9#;.7 Gangguan >ental dan Perilaku lainnya

    ental dan Perilaku H%%

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    17/21

    2.+. Efek Mer&gikan

    2.+.1. Amfetamin lasik 

    "fek pada serebroaskular, jantung, dan gastrointestinal adalah salah satu di antara

    efek merugikan yang paling sering yang berhubungan dengan penyalahgunaan amfetamin.

    +>A adalah hipertermia yang

    disebabka oleh obat dan selanjutnya dieksaserbasi oleh aktifitas yang berlebihan (seperti

     berdansa dengan liar di dalam klub dansa yang panas dan padat). %erdapat sejumlah laporan

    klinis tentang kematian yang berhubungan dengan pemakaian >+>A di ba$ah situasi

    tersebut.

    2.. Pemeriksaan Pen&n!ang

    #. Iaboratorium :E

    • "lektrolit : akut bisa memberikan gambaran hipokalemi sedangkan pada intoksikasi

    amfetamin yang berat memberikan gambaran hiperkalemi.

    Glukosa darah : pada pemeriksaan gula darah memberikan gambaran hipoglikemi

    17

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    18/21

    • 9ungsi ginjal : gagal ginjal berhubungan dengan rhabdomyolisis dan trombosis arteri

    ginjal pernah dilaporkan pada penyalahgunaan amfetamin.

    • Lrinalisis untuk skrining amfetamin atau zat adiktif lain yang digunakan bersama/

    sama,

    • %es kehamilan : semua $anita yang berada dalam usia subur sbaiknya dilkukan tes

    kehamilan

    • 9ungsi hati : kerusakan hati mungkin terjadi pada intoksikasi akut. Sebagai tambahan,

     pasien yang menggunakan amfetamin beresiko untuk terinfeksi hepatitis, yang pada

    akirnya bias menyebabkan perubahan mental.

    • Fumlah sel darah : anemia, lekositosis, dan leu!openia

    • %oksikologi : 0rine drug screens : Benzoyle!ogonine (bentuk metaboli! kokain) bisa

    ditemukan pada urin E4 jam setelah menggunakan amfetamin. Pada pengguna

    amfetamin yang berat bisa ditemukan sampai 00 hari.

    • "nzim jantung : pada pengguna amfetamin terdapat angka prealensi yang tinggi

    untuk terjadinya myocardial infection, pasien yang dating dengan nyeri dada dan

    ri$ayat penggunaan amfetamin bisa dipikirkan untuk melakukan pemeriksaan enzim

     jantung.

    0. Gambaran =adiologi :

    • 8hest ;/=ay

    • 8%/S!an.

    1. %es lain : Analisa gas darah, "8G

    2./. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan intoksikasi amfetamin0C

    a. Bila suhu badan naik, berikan kompres dingin, minum air dingin, atau selimut

    hipotermik.

     b. Bila kejang, berikan diazepam #4/14 mg per oral atau parenteral atau klordiazepoksid

    #4/05 mg per oral se!ara perlahan/lahan dan dapat diulang setiap #5/04 menit.

    !. Bila tekanan darah naik, berikan obat anti hipertensi.

    18

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    19/21

    d. Bila terjadi takikardma, berikan beta-blocker seperti propanolol, yang sekaligus juga

    untuk menurunkan tekanan darah.

    e. Lntuk memper!epat ekskresi amfetamin, lakukan asidifikasi air seni dengan memberi

    amonium klorida 544 mg per oral setiap 1/6 jam.

    f. Bilatimbul gejala psikosis atau agitasi, beri halopendol 1 kali 0/5 mg.

    Penatalaksanaan p&t&s amfetamin0C

    a. =a$at di tempat yang tenang dan biarkan pasien tidur dan makan sepuasnya.

     b. aspada terhadap kemungkinan timbulnya depresi dengan ide bunuh diri.

    !. +apat diberikan anti depresi.

    2.. Pen-ega'an

    Banyak yang masih bisa dilakukan untuk men!egah remaja menyalahgunakan

    narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus Penyalahgunaan Narkoba. Ada tiga

    tingkat interensi, yaitu#

    #.  Primer , sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,

     penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. nstansi

     pemerintah, seperti halnya B

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    20/21

    BAB 3

    PENUUP

    esimp&lan

    Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut stimulan sistem

    saraf pusat (SSP). Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat se!ara sintetis dan

    kini terkenal di $ilayah Asia %enggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning,

    maupun !oklat, atau bubuk putih kristal ke!il. Senya$a ini memiliki nama kimia 23 

    methylphenethylamine merupakan suatu senya$a yang telah digunakan se!ara terapetik 

    untuk mengatasi obesitas, attention-deficit hyeracti!ity disorder  (A++), dan narkolepsiAmphetamine menyebabkan efek/efek perilaku karena efeknya pada neurotransmitter 

    di otak termasuk  dopamin ,serotonin , dan norepinefrin. 

  • 8/18/2019 AMFETAMINpr

    21/21

    #. Primer,

    0. %ertier  

    1. Sekunder  

    DAA4 PUSAA

    2. Pusat +ata dan nformasi