presentasi kel.4 fix

Post on 14-Apr-2016

43 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

srsn

TRANSCRIPT

Dyah KurniawatiFajar Kemal Gustamam

Rahmatika NurdinR. Indra Tri KusumaSabilal Muttaqien

Latar Belakang

1. Semakin sempitnya/kurangnya lahan

2. Masyarakat berpenghasilan rendah tidak mampu membeli perumahan yang layak

huni

3. Semakin banyak pemukiman kumuh

RUMAH SUSUN

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun

dalam suatu Iingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang

distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-

satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara

terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan

bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

(UURS Pasal 1 ayat 1)

2 (dua) elemen pokok dalam sistem pemilikan Rumah susun , yaitu:

Pemilikan yang bersifat perorangan

Pemilikan bersama

Bagian Bersama

Benda Bersama

Tanah Bersama

Konsolidasi Tanah

Konsolidasi Tanah adalah kebijaksanaan pertanahan

mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya

alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

(PERKABAN No.4/1991 Pasal1 ayat1)

Prinsip-Prinsip Dasar Konsolidasi Tanah

1. Membangun tanpa menggusur.

2. Kegiatan pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

3. Dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama (musyawarah).

4. Penyediaan tanah melalui STUP (Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan).

5. Pembangunan dibiayai melalui TPBP (Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan).

6. Transparansi.

7. Keadilan

8. Kepastian hak atas tanah dengan lingkungan yang tertata.

Konsolidasi tanah dapat dilaksanakan dengan dua cara:

1. Konsolidasi Tanah Horisontal

2. Konsolidasi Tanah Vertikal

Konsolidasi Tanah Horisontal

Konsolidasi Tanah Vertikal

KONSEP KONSOLIDASI TANAH DALAM PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

DASAR HUKUM1. UUD1945 2. UUNo.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria3. UU No. 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Tanah

dan benda-benda yang ada di atasnya.4. UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun5. UU 1 Tahun 2011tentang Perumahan dan Kawasan

Pemukiman6. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.7. PEPRES No.10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan

Nasional.8. KEPRES No. 22 Tahun 2006 tentang Tim Koordinasi

Percepatan Pembangunan Rumah Susun di Kawasan Perkotaan.

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

4. Umumnya tanah-tanah sudah dikuasai oleh masyarakat sehingga sulit bagi pemerintah untuk menatanya.

1.Luas tanah di perkotaan-perkotaan di Indonesia sudah mulai terbatas, sehingga lahan untuk membangun pun terbatas.

2.Sudah banyak penduduk miskin di daerah perkotaan sehingga tidak mampu membeli perumahan yang layak huni.

3.Banyaknya kantong-kantong daerah kumuh / Pemukiman Kumuh.

Alasan Perlu diadakan konsolidasi tanah dalam

pembangunan rumah susun :

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.(UU No.1/2011 pasal 1 ayat 13)

Catatan : menurut data BPS tahun 2008, ada sekitar 10.578 lokasi pemukiman kumuh di

seluruh wilayah Indonesia

Cara Mengatasai Masalah Pemukiman Kumuh :

Model Land Sharing

Model Konsolidasi Tanah (Land

Consolidation)

Model Resettleme

nt

Pembangunan Rumah

Susun

 Program Perbaikan

Kampung/Kampung Improvement

Program

Model Konsolidasi Tanah (Land Consolidatio

n)

Pembangunan Rumah

Susun

Konsep Konsolidasi Tanah Dalam Pembangunan Rumah

Susun

Tahap I : Perencanaan- Pemilihan lokasi- penyuluhan- penjajagan kesepakatan rakyat

SK Bupati/Walikotamadya

TentangPenetapanLokasi KT

Kesepakatan rakyatPemilik Tanah

1. Lokasi Tanah tertata dengan rapi

2. Tersedia tanah untuk jalan, fasum, untuk pembangunan lainnya

3. Kepastian Hak. Konstruksi, infrastruktur dan pembangunan

4. Rumah susun

Tahap II : Tahap Pelaksanaan Penataan- Pendataan Subyek/Obyek- Pengukuran/Pemetaan- Pembuatan Desain Konsolidasi Tanah- Pelepasan Hak oleh peserta kepada Pemerintah

- Replotting Disain/Staking out- SK Hak/Sertipikasi- Konstruksi- Penerbitan Surat Keputusan Pemberian

Tahapan Proses Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Dalam Pembangunan

Rumah Susun

Model-model konsolidasi tanah bagipembangunan rumah susun

Tanah Milik Peserta

Konsolidasi Tanah

Tanah Milik BUMN/BUM

D yang digarap oleh Masyarakat

Tanah Negara yang digarap oleh masyarakat.

Hak Milik atas nama peserta Hak Milik Satuan

Rumah Susun atas nama

Peserta Konsolidasi

Akta Pemisahan (Pertelaan)

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Developer

Hak Guna Bangunan atas

nama Developer

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Peserta

Konsolidasi

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Peserta

Konsolidasi

Hak Guna Bangunan atas

nama Developer

Akta Pemisahan (Pertelaan)

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Developer

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Developer

Hak Guna Bangunan atas

nama Developer

Akta Pemisahan (Pertelaan)

Hak Guna Bangunan atas

nama BUMN/BUMD

Akta Pemisahan (Pertelaan)

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama BUMN/BUMD

Hak Guna Bangunan atas

nama Developer

Akta Pemisahan (Pertelaan)

Hak Milik Satuan Rumah Susun

atas nama Developer

Hasil akhir

Manfaat Konsolidasi Tanah Dalam Pembangunan Rumah Susun

Secara UmumSecara Khusus

Permasalahan yang dihadapi

1. Konsolidasi Tanah belum poluler dan kurangnya pemahaman tentang rumah susun 2. Landasan hukumnya

sangat lemah3. Belum adanya pengaturan dasar

4. Belum adanya petunjuk   pelaksanaan

5. Belum adanya lembaga penyelenggara

Cara mengatasi masalah

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang apa itu konsolidasi tanah dan manfaatnya agar masyarakat lebih familiar dengan istilah dan maksud dari konsolidasi tanah.

2. Perlu segera diterbitkan Peraturan Perundang-undangan tentang Kebijakan Nasional tentang Konsolidasi Tanah bagi Pembangunan Rumah Susun. Dengan adanya peraturan yang jelas dan tegas, maka konsep konsolidasi tanah ini akan dapat dilakukan secara baik.

3. Perlu diadakan atau dibentuk lembaga penyelenggara yang khusus menangani konsolidasi tanah untuk pembangunan rumah susun.

KesimpulanKonsep konsolidasi tanah dalam pembangunan rumah susun ini dapat diterapkan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi serta menata kembali pemukiman kumuh dan pemukiman yang tidak teratur yang ada di perkotaan .

Hasil dari konsep ini adalah masyarakat (khusus masyarakat berpenghasilan rendah penghuni pemukiman kumuh) tetap dapat menempati tanah yang selama ini ditempatinya, dan dapat menghuni di hunian yang layak huni (sarusun) dengan lingkunagn pemukiman yang sehat, rapi dan tertata dengan apik.

Sekian dan

Trimakasih

Sekian dan

Trimakasih

top related