product development indomie
Post on 31-Aug-2014
5.088 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ADVANCED MARKETING
MANAGEMENT
ANDRI JOSI – CINDY ALVIONITA – HAIDAR SOFIYANTO – IMAN SIQOTULMANSUR
- KUSMIATI
Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
mulai diluncurkan ke pasar sejak tanggal 9 September 1970, dan
pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang
Indomie juga dipasarkan secara
cukup luas di manca negara, antara lain di,
Amerika Serikat, Australia,
berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa
Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan
istilah generik yang merujuk kepada mi instan
Meraih banyak penghargaan seperti Most
Valuable Product, Top Brand for Kids,
Indonesia Best Brand Award, The Most Effective Ad,
Indonesia Best Packaging Award,
Anugerah Asli Produk Indonesia, The Most Powerful
Distribution Performance, dll
Marketing Mix
Product
Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Variasi produk Indomie: mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo
PriceIndomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp 1.200,00
Place
Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Produk Indomie dapat diperoleh dengan mudah, mulai dari warung-warung hingga supermarket besar. Agen-Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Gemboel (warung yang menyediakan nasi + lauk-laukan dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
Promotion
Tagline : Indomie SelerakuIklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara, pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Gemboel dengan tema Indomie)Event : 1. Ajang membuat ”jingle indomie” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Indomie Jingle Dare.2. Ajang Cerita Indomiemu (Semua orang punya cerita Indomienya, apa ceritamu?)
Indomie Jingle Dare sejak
2008Cerita Indomiemu
sejak 2011
Market Analysist
Strength ( Kekuatan )
Keahlian dalam cita rasa Indonesia Produksi rendah biaya Jangkauan distribusi luas Kecepatan dalam menjangkau
konsumen Brand yang sudah terkenal
Weakness (Kelemahan)
Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
Permintaan pasar yang belum terpenuhi
Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
Opportunity (peluang)
Melakukan ekspansi ke luar negeri Melakukan join dengan perusahaan
yang memiliki produk yang sejenis Melakukan diversifikasi terhadap
produk lain Menciptakan mie dengan bahan-
bahan yang lebih sehat seperti bahan-bahan organik
Threat (Ancaman)
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan zat yang ada di Indomie
SWOT
Political. Pemerintah yang menaikan harga
bahan baku, dampaknya harga produk indomie akan naik atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga tetap. (-)
Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak pada peningkatan ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya meningkat. (-)
Economy. Ketika gejala inflasi sedanng
melanda, penjualan indomie bias dikatakan stabil karena harganya yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. (+)
Social. Gaya hidup masyarakat yang ingin
praktis, maka kesempatan indomie untuk memasarkan produknya lebih luas dengan varian terbaru. (+)
Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung bahan kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang mengandung MSG. (-)
Technology Fokus pemerintah yang sangat
mendukung kemajuan teknologi sangat berpengaruh karena indomie bias diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya. (+)
Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian – varian terbaru memanfaatkan teknologi internet. (+)
SWOT
Rivalry Among Existing
Firm
Sarimi
Supermi
Mie Sedaap
Selera Pedas
Segmenting,
Targeting, Positioning
Geografis (wilayah seluruh Indonesia,
ada yang kepadatan tinggi hingga rendah)
Demografis (jenis kelamin, agama,
pekerjaan, pendidikan, ras, dll)
Psikografis (gaya hidup konsumtif, praktis, hemat)
Perilaku (Tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, Loyal, hingga
tujuan penggunaan)
SEGMENTINGTA R G E T I N
GProduk Indomie memiliki target pasar untuk semua umur kecuali balita (full market coverage)
P O S I T I O N I N GPositioning indomie adalah menanamkan dibenak konsumen bahwa indomie konsumen bahwa indomie adalah mienya orang Indonesia, dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya “Indomie Seleraku”.
Mie instan itu makanan yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan dengan lauk pauk lainnya seperti telur atau daging.
Product Developmen
t
Product Development: Indomie RainbowIdenya adalah, menggagas Indomie dengan konsep hidup sehat.
Dengan identiknya produk Indomie terhadap stereotip MSG, maka kami mengusung produk Indomie Rainbow, mie dengan rasa sayur-sayuran (Mie Goreng Bayam dengan mie instan hijau, Mie Goreng
Wortel dengan mie instan oranye, dan sebagainya).Dengan produk baru ini, diharapkan Indomie dapat ‘bangun’ dari
imej produk tidak sehatnya, dan menggarap pasar lebih besar.
Pricing
Indomie organic bisa dikatakan makanan yang harganya terjangkau bagi semua kalangan. Maximize market share sangat cocok untuk indomie karena tujuannya adalah kuantitas indomie yang terjual banyak atau pangsa pasar yang tinggi sehingga dengan seiringnya
penjualan yang banyak maka labapun ikut meningkat.
Perkiraan permintaan dalam 1 tahun sekitar 10.000.000 Indomie organic.
BiayaTotal Variable Cost = Rp 800 x 10.000.000
= Rp 8.000.000.000Total Fixed Cost = Rp 1.000.000.000TC = Rp 8.000.000.000 + Rp 1.000.000.000
= Rp 9.000.000.000Cost / Unit= Rp 9.000.000.000 / 10.000.000
= Rp 900 / pcs.
Metode Penetapan Harga.Metode yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena dengan metode ini kita menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini merupakan metode yang paling mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan . Laba yang diinginkan dari penjualan indomie organik ini adalaah 50 %.
Cost / unit = Rp 900Harga mark up = Rp 900 : [ 1 – 0,5 ]
= Rp 1.800 / pcs
Pilihan harga akhirUntuk permulaan, indomie organik yang lowfat dan herbal ini akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie organik yang lowfat dan herbal ini akan menjadi sponsor – sponsor event yang besar dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Biaya event dibebankan ke produk = Rp 150 / pcs.Image = Rp 50 / pcs.
= Rp 200 / pcs.Harga akhir yang diambil adalah Rp 2.000 / pcs
Saluran Distribus
i
Existing Product
• Intensitas: IntensifProduknya tidak terbatas, stoknya banyak mulai dari varian hingga jumlahnya
• Tingkat Saluran Pemasaran: Two Level ChannelProduk dapat diperoleh di supermarket besar hingga pengecer kecil seperti warung dan rumah makan. Ada pun agen yang bekerja sama dengan warung makan untuk menjadikan indomie sebagai produk utama
New Product Development
• Intensitas: Tetap IntensifKarena diperkirakan para konsumen akan ‘penasaran’ terhadap produk baru ini, maka produk harus tetap tersedia stoknya di mana pun.
• Tingkat Saluran Pemasaran: Two Level ChannelProduk lebih diarahkan untuk dijual ke supermarket-supermarket atau outlet dan convenience store
Melatih Anggota Saluran
Memotivasi Anggota Saluran
Mengevaluasi
Anggota Saluran
Penyalur dilatih mengenai training penjualan (marketing) yang profesional, serta pendidikan produk agar mereka mengetahui dengan benar mengenai produk baru tersebut (varian rasa, manfaat, cara pembuatan, ingridients, dsb)
Dimotivasi melalui reference dan dengan cara pemberian reward. Misalnya diskon harga untuk penarikan produk dalam jumlah atau kuota yang besar.
Kuota Penjualan : Untuk WholesellerInventory Turnover : Untuk Agen, Pedagang besar dan pengecer. Itnya pasti tinggi, karena begitu produknya habis, segera distok lagi agar display tidak kosong.Promosi : Agen & Pengecer, dengan diskon atau pemasangan banner/ backdrop indomie
Promotion
Identify Target
Audience
Current UserUntuk meremind konsumen mengenai eksistensi produk
Indomie
Potential BuyerYakni mereka yang selama ini tidak mengkonsumsi
Indomie dikarenakan MSG/ identik produk tidak sehat
Determine Project
Brand AwarenessYakni agar market baru ‘ngeh’ terhadap produk baru
Indomie ini dan dapat mengetahui diferensiasinya baik terhadap produk-produk Indomie sebelumnya mau pun
dengan produk pesaing.Brand Purchase Intention
Agar konsumen yang melihat produk ini ‘tertarik’ dan ‘tergerak’ untuk membeli baik untuk sekedar coba-coba
mau pun konsumsi berkelanjutan.
Identify Target
Audience
Message Strateghy: Point of DifferentYakni agar konsumen notice bahwa produk kali ini beda
dan unik dibanding produk sebelumnya mau pun produk pesaing: mie instan yang sehat
Creative Strateghy: Informational AppealsDengan mengekspos produk itu sendiri: ingredientsnya,
tampilannya, rasa, dan manfaatnya
Marketing
Menggunakan Brand Ambassador yang identik dengan imej sehat (misalnya
Nadya Hutagalung atau Denny Santoso)
Menyediakan booth tester di supermarket-supermarket besar untuk
menyediakan tester produk hingga para sales yang memberikan informasi pada
pelanggan di booth tersebut
Mengadakan kegiatan kesehatan seperti Sarapan Sehat Bersama Indomie (sambil
jalan pagi massal)
Promosi melalui social media dan kontes-kontes virtual (foto bersama
Indomie kreasimu, dsb)
Agar promosi terhadap produk baru ini dilakukan secara besar – besaran agar menggrab pasar konsumen yang lebih luas untuk brand awareness produk mie instan sehat & agar mereka membeli produk baru tersebut.
Dari anggaran tersebut baru disusun keperluan-keperluan seperti biaya produksi, distribusi, promosi dan sebagainya
20% (Percentage
of sales method)
Market100 %
Not Aware 10%
Don’t try 30%Disspointed
20%
Aware 90% Tired 70% Satisfied 80%
Measurement Result
THANK YOU ♥♥End of Presentation
top related