anestesijenis anestesi

Upload: eliya-luster

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    1/31

    TUGAS KEPANITERAAN KLINIK 

    BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT

    Oleh:

    Mentari Indah Sari

    0405482151022

    Pe!"i!"in#$ dr#% B&di A'ri Ka(&r)ani

    *AKULTAS KED+KTERAN

    UNI,ERSITAS SRI-I.A/A

    2015

    Anestesi sendiri secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    2/31

    Obat  untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi.Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yangmengkonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkanseluruh rasa  nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan

    hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuhtertentu dan pemakainya tetap sadar.

    Terdapat beberapa tipe anestesi, yang pertama anestesi total, yaitu hilangnya kesadaran secaratotal, anestesi lokal -, yaitu hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagiankecil daerah tubuh, anestesi regional yaitu hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh

    oleh blokade selekti! pada  jaringan spinal atau sara!  yang berhubungan dengannya.

    "embiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkansebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenisini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama

    #aktu penyembuhan operasi.

    I% ANESTESI REGI+NAL

    Deini'i

    Anestesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara pada impuls syara! sensorik, sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir untuk sementara (re$ersibel.%ungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya. Tetapi pasien tetap sadar.

    Pe!"a#ian ane'te'i re#ina

    &. Blok sentral (blok neuroaksial, meliputi blok spinal, epidural dan kaudal2. Blok peri!er (blok sara! misalnya anestesi topikal, in!iltrasi lokal, blok lapangan, blok sara!,

    dan regional intra$ena

    +"at ana#eti3 3are#ina

    'ecara kimia, anestesi lokal digolongkan sebagai berikut :

    &. 'enya#a ester 

    Adanya ikatan ester sangat menentukan si!at anestesi lokal sebab pada degradasi dan

    inakti$asi di dalam tubuh, gugus tersebut akan dihidrolisis. arena itu golongan ester

    umumnya kurang stabil dan mudah mengalami metabolisme dibandingkan golonganamida. )ontohnya: tetrakain, ben*okain, kokain, prokain dengan prokain sebagai prototip.

    2. 'enya#a amida

    )ontohnya senya#a amida adalah dibukain, lidokain, mepi$akain dan prilokain.Absorbsi obat:

    - Absorbsi mele#ati mukosa, tapi tidak dapat mele#ati kulit yang utuh, harus disuntikkejaringan subkutis.

    - Obat $asokonstriktor yang ditambahkan pada larutan analgetik lokal memperlambat

    absorbsi sistemik dengan akibat memperpanjang masa kerja dan mempertinggi dosismaksimum.

    2

    http://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyerihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_spinal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_spinal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyerihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_spinal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarafhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Obat

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    3/31

    - +empengaruhi semua sel tubuh, dengan pedileksi khusus memblokir hantaran sara!sensorik 

    - ecepatan detoksikasi tergantung jenis obat berlangsung dengan pertolongan en*im

    dalam darah dan hat. 'ebagian dikeluarkan dalam bentuk bahan-bahan degradasi dansebagian dalam bentuk asal melalui ginjal (urin

    - ntuk daerah yang diperdahari oleh arteri buntu (end artery seperti jari dan penisdilarang menambah $asokonstriktor. "enambahan $asokonstriktor hanya dilakukan untukdaerah tanpa arteri buntu umumnya digunakan adrenalin dengan konsentrasi &:2 .

    K!i3a'i "at ane'te'i 3a

    Obat anestesi lokal, mele#ati dosis tertentu merupakan *at toksik, sehingga untuk tiap jenis obatanestesi lokal dicantumkan dosis maksimalnya. omplikasi dapat bersi!at lokal atau sistemik.

    K!i3a'i 3a&. Terjadi ditempat suntikan berupa edema, abses, nekrosis dan gangrene.2. omplikasi in!eksi hampir selalu disebabkan kelainan tindakan asepsis dan

    antisepsis.

    . /skemia jaringan dan nekrosis karena penambahan $asokonstriktor yangdisuntikkan pada daerah dengan arteri buntu.

    K!i3a'i 'i'te!i3 

    &. +ani!estasi klinis umumnya berupa reaksi neurologis dan kardio$askuler.2. "engaruh pada korteks serebri dan pusat yang lebih tinggi adalah berupa

     perangsangan sedangkan pengaruh pada pons dan batang otak berupa depresi.

    . "engaruh kardio$askuler adalah berupa penurunan tekanan darah dan depresimiokardium serta gangguan hantaran listrik jantung.

    Per'iaan Ane'the'ia Re#ina

    "ersiapan anestesi regional sama dengan persiapan 0A karena untuk mengantisipasi terjadinyatoksik sistemik reaction yg bisa berakibat !atal, perlu persiapan resusitasi. +isalnya: obat anestesi

    spinal1epidural masuk ke pembuluh darah kolaps kardio$askular sampai cardiac arrest. 3ugauntuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sehingga operasi bisa dilanjutkan dengan anestesiumum.

    Ke&nt&n#an Ane'te'ia Re#ina

    1% Alat minim dan teknik relati! sederhana, sehingga biaya relati! lebih murah.2% 4elati! aman untung pasien yg tidak puasa (operasi emergency, lambung penuh karena

     penderita sadar.6% Tidak ada komplikasi jalan na!as dan respirasi.

    4% Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.

    5% "era#atan post operasi lebih ringan.

    Kerian Ane'te'ia Re#ina

    1%  Tidak semua penderita mau dilakukan anestesi secara regional.2%  +embutuhkan kerjasama pasien yang kooperati!.

    6%  'ulit diterapkan pada anak-anak.

    4% Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional.5% Terdapat kemungkinan kegagalan pada teknik anestesi regional.

    I% BL+K SENTRAL

    3

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    4/31

    Sina dan Eid&ra Ane'te'i

     5euroaksial blok (spinal dan epidural anestesi akan menyebabkan blok simpatis, analgesiasensoris dan blok motoris (tergantung dari dosis, konsentrasi dan $olume obat anestesi lokal.

    Terdapat perbedaan !isiologis dan !armakologis bermakna antara keduanya.

    A% Ane'te'i Sina 

    Anestesi spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subarackhnoid. Anestesispinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang subarachnoid.

    ntuk mencapai cairan serebrospinal, maka jarum suntik akan menembus kutis  subkutis lig.

    'upraspinosum   lig. /nterspinosum   lig. %la$um   ruang epidural   durameter   ruangsubarachnoid.

    +edulla spinalis berada didalam kanalis spinalis dikelilingi oleh cairan serebrospinal, dibungkusoleh meningens (duramater, lemak dan pleksus $enosus. "ada de#asa berakhir setinggi 6&, padaanak 62 dan pada bayi 6.

    Indi3a'i Ane'te'i Sina

    4

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    5/31

    &. Bedah ekstremitas ba#ah.2. Bedah panggul. Tindakan sekitar rektum-perineum7. Bedah obstetri ginekologi

    8. Bedah urologi9. Bedah abdomen ba#ah

    Kntra Indi3a'i Ane'te'i Sina

    Terdapat kontra indikasi absolut dan kontra indikasi relati! dalam penggunaan anestesi spinal

    Kntra indi3a'i a"'&t :

    a. "asien menolak untuk dilakukan anestesi spinal b. Terdapat in!eksi pada tempat suntikanc. ipo$olemia berat sampai syok d. +enderita koagulopati dan sedang mendapat terapi

    antikoagulane. Tekanan intrakranial yang meningkat!. %asilitas untuk melakukan resusitasi minimg. urang berpengalaman atau tanpa konsultan anestesi

    Kntra indi3a'i reati :

    a. +enderita in!eksi sistemik ( sepsis, bakteremi  b. Terdapat in!eksi disekitar tempat suntikanc. elainan neurologis

    d. elainan psikise. Bedah lama!. +enderita penyakit jantung

    g. ipo$olemiah. 5yeri punggung kronis.

    Per'iaan ane'te'i 'ina

    "ersiapan anestesi spinal seperti persiapan pada anestesi umum. ;aerah disekitar tempat tusukanditeliti apakah akan menimbulkan kesulitan, misalnya ada kelainan anatomis tulang punggung atau pasien gemuk sekali sehingga tidak teraba tonjolan prosesus spinosus. 'elain itu harus

     puladilakukan :

    &. /n!ormed consent2. "emeriksaan !isik. "emeriksaan laboratorium anjuran

    Peraatan ane'te'i 'ina

    &. "eralatan monitor, untuk memonitor tekanan darah, nadi, oksimeter denyut dan

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    6/31

    Te3ni3 ana#e'ia 'ina

    "osisi duduk atau posisi tidur lateral decubitus dengan tusukan pada garis tengah ialah posisi yang paling sering dikerjakan. Biasanya dikerjakan diatas meja operasi tanpa dipindahkan lagi danhanya diperlukan sedikit perubahan posisi pasien. "erubahan posisi berlebihan dalam menit pertama akan menyebabkan menyebarnya obat.

    &. 'etelah dimonitor, tidurkan pasien dalam posisi dekubitus lateral atau duduk dan buat pasien membungkuk maksimal agar procesus spinosus mudah teraba.

    2. "erpotongan antara garis yang menghubungkan kedua rista iliaka dengan tulang punggung ialah 67 atau 67-68, tentukan tempat tusukan misalnya 62-6, 6-67 atau 67-68. Tusukan pada 6&-62 atau atasnya berisiko trauma terhadap medulla spinalis.

    . 'terilkan tempat tusukan dengan betadine dan alcohol7. Beri anestetik lokal pada tempat tusukan misalnya lidokain &= 2-ml.8. )ara tusukan adalah median atau paramedian. ntuk jarum spinal besar 220, 20, atau

    280 dapat langsung digunakan. 'edangkan untuk jarum kecil 2>0 atau 2?0 dianjurkanmenggunakan penuntun jarum (introducer, yaitu jarum suntik biasa semprit &cc. 3arumakan menembus kutis, subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum,ligamentum !la$um, ruang epidural, duramater dan ruang subarachnoid. 'etelah mandrin jarum spinal dicabutcairan serebrospinal akan menetes keluar. 'elanjutnya disuntikkan

    larutan obat analgetik lokal kedalam ruang subarachnoid tersebut.

    6

    3arum pinsil (#hitecare

    3arum tajam (@uincke-

    Babcock

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    7/31

    Ke&nt&n#an ane'te'i 'ina di"andin#3an ane'te'i eid&ra $

    Obat anestesi lokal lebih sedikit

    Onset lebih singkat

    6e$el anestesi lebih pasti

    Teknik lebih mudah

    B% Ane'te'i Eid&ra

    Blokade sara! dengan menempatkan obat di ruang epidural. 4uang ini berada diantaraligamentum !la$um dan duramater. edalaman ruang ini rata-rata 8mm dan dibagian posterior kedalaman maksimal pada daerah lumbal.

    Obat anestetik di lokal diruang epidural bekerja langsung pada akarsara! spinal yang terletak dilateral. A#al kerja anestesi epidural lebih lambat dibanding anestesi spinal, sedangkankualitas blockade sensorik-motorik juga lebih lemah.

    Ke&nt&n#an eid&ra di"andin#3an 'ina :

    Bisa segmental

    Tidak terjadi headache post op

    ypotensi lambat terjadi

    ;apat &2 hari dengan kateter→ post op pain

    Kerian eid&ra di"andin#3an 'ina $

    Teknik lebih sulit

    3umlah obat anestesi lokal lebih besar

    4eaksi sistemis

    Total spinal anestesi Obat 8& lebih banyak untuk le$el analgesi yang sama

    B% Ane'te'i 7a&da

    /ndikasi : operasi perineal)ara :

    a. )ari cornu sacralis kanan-kiri

     b. ;iantaranya adalah membran sacro coccygeal→ hiatus sacralis

    7

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    8/31

    Ee3 *i'i#i' Ne&raia B93 

    &.

    - Akibat dari blok simpatis , akan terjadi penurunan tekanan darah (hipotensi.

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    9/31

    Per')aratan "at )an# "eh di#&na3an 'e"a#ai ane'te'i 3a$

    &. Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan sara! secara permanen2. Batas keamanan harus lebar 

    2.

    . +ulai kerjanya harus sesingkat mungkin dan bertahan untuk jangka #aktu yang yangcukup lama

    7. ;apat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga stabil terhadap pemanasan.

    Anestesi lokal sering kali digunakan secara parenteral (injeksi pada pembedahan kecil dimanaanestesi umum tidak perlu atau tidak diinginkan. ;i /ndonesia, yang paling banyak digunakanadalah lidokain dan bupi$akain.

    Me3ani'!e 3er:a

    Obat bekerja pada reseptor spesi!ik pada saluran natrium (sodium channel, mencegah peningkatan

     permeabilitas sel sara! terhadap ion natrium dan kalium sehingga terjadi depolarisasi pada selaputsara! dan hasilnya, tidak terjadi konduksi sara!.

    "otensi dipengaruhi oleh kelarutan dalam lemak, makin larut makin poten. /katan dengan protein(protein binding mempengaruhi lama kerja dan konstanta dissosiasi (pa menentukan a#alkerja.

    onsentrasi minimal anestetika lokal (analog dengan +A), minimum al$eolar concentrationdipengaruhi oleh:

    &. kuran, jenis dan mielinisasi sara! 2. p (asidosis menghambat blockade sara!

    . %rekuensi stimulasi sara! 

    A#al bekerja bergantung beberapa !actor, yaitu:

    &. pa mendekati p !isiologis sehingga konsentrasi bagian tak terionisasi meningkat dandapat menembus membrane sel sara! sehingga menghasilkan mula kerja cepat

    2. Alkalinisasi anestetika lokal membuat a#al kerja cepat

    . onsentrasi obat anestetika lokal

    6ama kerja dipengaruhi oleh:

    &. /katan dengan protein plasma karena reseptor anestetika lokal adalah protein2. ;ipengaruhi oleh kecepatan absorpsi

    . ;ipengaruhi oleh banyaknya pembuluh darah peri!er di daerah pemberian

    *ar!a33ineti3 

    a. Absorpsi sistemik dipengaruhi oleh:&. Tempat suntikan

    - ecepatan absorpsi sistemik sebanding dengan banyaknya $askularisasi tempat

    suntikan : absorpsi intra$ena E trakeal E interkostal E kaudal E paraser$ikal E

    epidural E pleus brakial E skiatik E subkutan

    9

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    10/31

    2. "enambahan $asokonstriktor- Adrenalin 8 Fg1ml atau &:2 membuat $asokonstriksi pembuluh darah pada

    tempat suntikan sehingga dapat memperlambat absorpsi sampai 8=. arakteristik obat anestesi lokal

    - Obat anestesi lokal terikat kuat pada jaringan sehingga dapat diabsorpsi secaralambat

     b. ;istribusi dipengaruhi oleh ambilan organ (organ uptake dan ditentukan oleh !actor-!aktor:&. "er!usi jaringan2. oe!isen partisi jaringan1darah

    - /katan kuat dengan protein plasma obat lebih lama di darah

    - elarutan dalam lemak tinggi meningkatkan ambilan jaringan

    . +assa jaringan- Otot merupakan tempat reser$oir bagi anestetika lokal

    c. +etabolisme dan ekskresi

    &. 0olongan ester - +etabolisme oleh en*im pseudo-kolinesterase (kolinesterase plasma. idrolisaester sangat cepat dan kemudian metabolit diekskresi melalui urin

    2. 0olongan amida- +etabolisme terutama oelh en*im mikrosomal di hati. ecepatan

    metabolisme tergantung kepada spesi!ikasi obat anestesi lokal. +etabolismenya lebih lamabat dari hidrolisa ester. +etabolit le#at urindan sebagiandiekskresi dalam bentuk utuh.

    Ee3 'a!in# terhada 'i'te! t&"&h

    'istem kardio$askular 

    - ;epresi automatisasi miokard- ;epresi kontraktilitas miokard

    - ;ilatasi arteriolar - ;osis besar dapat menyebabkan disritmia1kolaps sirkulasi

    'istem perna!asan

    - 4elaksasi otot polos bronkus- enti na!as akibat paralisis sara! !renikus- "aralisis interkostal- ;epresi langsung pusat pengaturan na!as

    'istem sara! pusat

    - "arestesia lidah- "using- Tinnitus

    - "andangan kabur  - Agitasi- ;epresi perna!asan

    - Tidak sadar  - on$ulsi- oma

    /munologi- 4eaksi alergi

    'istem musculoskeletal- +iotoksik (bupi$akain E lidokain E prokain

    B% IN*ILTRASI L+KAL

    10

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    11/31

    "enyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar tempat lesi7% BL+K LAPANGAN ;*IELD BL+7K<

    /n!iltrasi sekitar lapangan operasi (contoh, untuk ekstirpasi tumor kecil

    D% ANALGESIA PERMUKAAN ;T+PIKAL<

    Obat analgetika lokal dioles atau disemprot di atas selaput mukosa

    E% ANALGESIA REGI+NAL INTRA,ENA

    "enyuntikan larutan analgetik lokal intra$ena.

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    12/31

    H +empertahankan kerja otak pasien.

    S)arat Idea Ana'te'i U!&!$

    H +emberi induksi yg halus dan cepat.

    H Timbul situasi p tak sadar 1 tak berespons

    H Timbulkan keadaan amnesia

    H ambat re!leks-re!leks

    H Timbulkan relaasi otot skeletal, tp bukan otot perna!asan.

    H ambat persepsi rangsang sensorik shg timbul analgesia yg cukup unt T operasi.

    H Berikan keadaan pemulihan yg halus cepat dan tak timbulkan

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    13/31

    c Aritmia 3antung : anestesi ringan yang disertai maniplasi operasi dapatmerangsang sara! simpatiks, dapat menyebabkan aritmia. Bradikardia yangterjadi dapat diobati dengan atropin

    d "ayah 3antung : mungkin terjadi bila pasien mendapat cairan /D berlebihan.

    2% Pen)&it Re'ira'i

    a Obstruksi jalan na!as b Batuk c )ekukan (iccupd /ntubasi endobronkiale Apnu (enti 5a!as

    ! Atelektasisg "nemotoraksh +untah dan 4egurgitas

    6% K!i3a'i Mata

    a 6aserasi ornea

     b +enekan bola mata terlalu kuat4% Per&"ahan 7airan T&"&ha ipo$olemia b iper$olemia

    5% K!i3a'i Ne&r#i

    a on$ulsiTerlambat sadar  b )idera sara! tepi (peri!er

    >% K!i3a'i Lain?Lain

    a +enggihil b 0elisah setelah anestesic +impi buruk d 'adar selama operasie enaiakn suhu tubuh

    ! ipersensiti! Ma9a!?Ma9a! +"at Ane'te'i U!&!

    Obat anestesi umum dibagi menurut bentuk !isiknya dibagi terdiri dari golongan:

     1. Obat Anestetika gas

    2. Obat Anestetika yang menguap

    3. Obat Anestetika yang diberikan secara intravena

    1% Ane'teti3 #a'

    "ada umumnya anestetik gas berpotensi rendah, sehingga hanya digunakan untuk induksi dan

    operasi ringan. Anestetik gas tidak mudah larut dalam darah sehingga tekanan parsial dalam darahcepat meningkat. Batas keamanan antara e!ek anesthesia dan e!ek letal cukup lebar.

    )ontoh :

    &.& Nitr#en !n3'ida ;N2+<

     5itrogen monoksida merupakan gas yang tidak ber#arna, tidak berbau, tidak berasa dan lebih berat daripada udara. 52O biasanya tersimpan dalam bentuk cairan bertekanan tinggi dalam baja,tekanan penguapan pada suhu kamar I 8 atmos!ir. 52O mempunyai e!ek analgesic yang baik,dengan inhalasi 2= 52O dalam oksigen e!eknya seperti e!ek &8 mg mor!in. adar optimumuntuk mendapatkan e!ek analgesic maksimum I 8= . gas ini sering digunakan pada partus yaitu

    diberikan &= 52O pada #aktu kontraksi uterus sehingga rasa sakit hilang tanpa mengurangi

    kekuatan kontraksi dan &= O2 pada #aktu relaksasi untuk mencegah terjadinya hipoksia.Anestetik tunggal 52O digunakan secara intermiten untuk mendapatkan analgesic pada saat proses

    13

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    14/31

     persalinan dan "encabutan gigi. 2O digunakan secara umum untuk anestetik umum, dalamkombinasi dengan *at lain.

    &.2 Si3ran

    'iklopropan merupakan anestetik gas yang kuat, berbau spesi!ik, tidak ber#arna, lebih beratdaripada udara dan disimpan dalam bentuk cairan bertekanan tinggi. 0as ini mudah terbakar danmeledak karena itu hanya digunakan dengan close method. 'iklopropan relati$e tidak larut dalamdarah sehingga menginduksi dengan cepat (2- menit. 'tadium /// tingkat & dapat dicapai dengan

    kadar >-&= $olume, tingkat 2 dicapai dengan kadar &-2= $olume, tingkat dapat dicapaidengan kadar 2-8=, tingkat 7 dapat dicapai dengan kadar 8-8= $olume. 'edangkan pemberian dengan &= $olume dapat menimbulkan analgesia tanpa hilangnya kesadaran. ntuk mencegah delirium yang kadang-kadang timbul, diberikan pentotal /D sebelum inhalasisiklopropan. 'iklopropan menyebabkan relaksasi otot cukup baik dan sedikit sekali mengiritasisaluran na!as. 5amun depresi perna!asan ringan dapat terjadi pada anesthesia dengan siklopropan.

    Si3ran tidak menghambat kontraktilitas otot jantung, curah jantung dan tekanan arteri tetapatau sedikit meningkat sehingga siklopropan merupakan anestetik terpilih pada penderita syok.'iklopropan dapat menimbulkan aritmia jantung yaitu !ibrilasi atrium, bradikardi sinus,ekstrasistole atrium, ritme atrio$entrikular, ekstrasistole $entrikel dan ritme bigemini. Aliran darahkulit ditinggikan oleh siklopropan sehingga mudah terjadi perdarahan #aktu operasi. 'iklopropantidak menimbulkan hambatan terhadap sambungan sara! otot. 'etelah #aktu pemulihan seringtimbul mual, muntah dan delirium. Absorpsi dan ekskresi siklopropan melalui paru. anya ,8=

    dimetabolisme dalam badan dan diekskresi dalam bentuk )O2 dan air. 'iklopapan dapatdigunakan pada setiap macam operasi. ntuk mendapatkan e!ek analgesic digunakan &,2=siklopropan dengan oksigen. ntuk mencapi induksi siklopropan digunakan 28-8= denganoksigen, sedangkan untuk dosis penunjang digunakan &-2= oksigen.

    2% Ane'teti3 )an# !en#&a

    Anestetik yang menguap ($olatile anesthetic mempunyai si!at dasar yang sama yaitu berbentuk cairan pada suhu kamar, mempunyai s!at anestetik kuat pada kadar rendah dan relati$e mudahlarut dalam lemak, darah dan jaringan. elarutan yang baik dalam darah dan jaringan dapat

    memperlambat terjadinya keseimbangan dan terla#atinya induksi, untuk mengatasi hal inidiberikan kadar lebih tinggi dari kadar yang dibutuhkan. Bila stadium yang diinginkan sudahtercapai kadar disesuaikan untuk mempertahankan stadium tersebut. ntuk mempercepat induksidapat diberika *at anestetik lain yang kerjanya cepat kemudian baru diberikan anestetik yangmenguap.

    mumnya anestetik yang menguap dibagi menjadi dua golongan yaitu #n#aneter misalnya eter (dietileter) dan golongan hidrokarbon halogen misalnya halotan,

    metoksifluran, etil klorida, trikloretilen dan fluroksen .

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    15/31

    E&ran merupakan anestetik eter berhalogen yang tidak mudah terbakar dan cepat mele#atistadium induksi tanpa atau sedikit menyebabkan eksitasi. ecepatan induksi terhambat bila penderita menahan na!as atau batuk. 'ekresi kelenjar sali$a dan bronkus hanya sedikit meningkatsehingga tidak perlu menggunakan medikasi preanestetik yaitu atropin. adar yang tinggi

    menyebabkan depresi kardio$askuler dan perangsangan ''", untuk menghindari hal ini en!lurandiberikan dengan kadar kadar rendah bersama 52O.

    digunakan pada penderita asma. +etoksi!luran menyebabkan sensitisasi jantung terhadapketokolamin tetapi tidak sekuat kloro!orm, siklopropan, halotan atau trikloretilan. +etoksi!luran bersi!at hepatoksik sehingga sebaiknya tidak diberikan pada penderita kelainan hati.

    Eti3rida merupakan cairan tak ber#arna, sangat mudah menguap, mudah terbakar danmempunyai titik didih &2-&J). Bila disemprotkan pada kulit akan segera menguap danmenimbulkan pembekuan sehingga rasa sakit hilang. Anesthesia dengan etilklorida cepat terjaditetapi cepat pula hilangnya. /nduksi dicapai dalam ,8-2 menit dengan #aktu pemulihan 2- menit

    sesudah pemberian anesthesia dihentikan. arena itu etilkloretilen sudah tidak dianjurkan lagiuntuk anestetik umum, tetapi hanya digunakan untuk induksi dengan memberikan 2- tetes padamasker selama detik.

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    16/31

    Tri3retien merupakan cairan jernih tidak ber#arna, mudah menguap, berbau khasseperti kloro!orm, tidak mudah terbakardan tidak mudah meledak. /nduksi dan #aktu pemulihanterjadi lambat karena trikloretilen sangat larut dalam darah.

    operasi ringan dalam kombinasi dengan 52O. untuk anestesi umum, kadar trikloretilen tidak bolehlebih dari &= dalam campuran 2:& dengan 52O dan oksigen. Trikloretilen menimbulkansensitisasi jantung terhadap katekolamin dan sensitisasi perna!asan pada stretch receptor. 'i!at laintrikloretilen tidak mengiritasi saluran na!as.

    6% Ane'teti3 )an# di"eri3an 'e9ara intra=ena ;ane'teti3 erentera<

    "emakaian obat anestetik intra$ena, dilakukan untuk : induksi anesthesia, induksi dan pemeliharaan anesthesia bedah singkat, suplementasi hypnosis pada anesthesia atau analgesialocal, dan sedasi pada beberapa tindakan medic. Anestesi intra$ena ideal membutuhkan criteriayang sulit dicapai oleh hanya satu macam obat yaitu cepat menghasilkan e!ek hypnosis,

    mempunyai e!ek analgesia, disertai oleh amnesia pascaanestesia, dampak yang tidak baik mudah

    dihilangkan oleh obat antagonisnya, cepat dieliminasi dari tubuh, tidak atau sedikit mendepresi!ungsi restirasi dan kardio$asculer, pengaruh !armakokinetik tidak tergantung pada dis!ungsiorgan. ntuk mencapai tujuan di atas, kita dapat menggunakan kombinasi beberapa obat atau caraanestesi lain. ebanyakan obat anestetik intra$ena dipergunakan untuk induksi. ombinasi

     beberapa obat mungkin akan saling berpotensi atau e!ek salah satu obat dapat menutupi pengaruhobat yang lain.

    Bar"it&rate menghilangkan kesadaran dengan blockade system sirkulasi (perangsangan di!ormasio retikularis. "ada pemberian barbiturate dosis kecil terjadi penghambatan system penghambat ekstra lemnikus, tetapi bila dosis ditingkatkan system perangsang juga dihambatsehingga respons korteksmenurun. "ada penyuntikan thiopental. Barbiturate menghambat pusat perna!asan di medulla oblongata. Tidal $olume menurun dan kecepatan na!as meninggi dihambatoleh barbiturattetapi tonus $ascular meninggi dan kebutuhan oksigen badan berkurang, curah

     jantung sedikit menurun. Barbiturate tidak menimbulkan sensitisasi jantung terhadap katekolamin.

    Barbiturate yang digunakan untuk anestesi adalah

    Natri&! thienta dosis yang dibutuhkan untuk induksi dan mempertahankan anestesitergantung dari berat badan, keadaan !isik dan penyakit yang diderita. ntuk induksi pada orangde#asa diberikan 2-7 ml larutan 2,8= secara intermitten setiap -9 detik sampai tercapai e!ek yang diinginkan. ntuk anak digunakan larutan pentotal 2= dengan inter$al detik dengan dosis&,8 ml untuk berat badan &8 kg, ml untuk berat badan kg, 7 ml untuk berat badan 7 kg dan 8ml untuk berat badan 8 kg. ntuk mempertahankan anesthesia pada orang de#asa diberikan

     pentotal ,8-2 ml larutan 2,8=, sedangkan pada anak 2 ml larutan 2=. ntuk anesthesia basal pada anak, biasa digunakan pentotal per rectal sebagai suspensi 7= dengan dosis mg1kgBB.

    Natri&! tia!ia dosis untuk induksi pada orang de#asa adalah 2-7 ml larutan 2,8=, diberikanintra$ena secara intermiten setiap -9 detik sampai e!ek yang diinginkan tercapai, dosis penunjang ,8-2 ml larutan 2,8= a tau digunakan larutan ,= yang diberikan secara terusmenerus (drip

    Natri&! !ethe3'ita dosis induksi pada orang de#asa adalah 8-&2 ml larutan &= diberikansecara intra$ena dengan kecepatan & ml18 detik, dosis penunjang 2-7 ml larutan &= atau bila akan

    diberikan secara terus menerus dapat digunakan larutan larutan ,2=.

    Keta!in merupakan larutan larutan yang tidak ber#arna, stabil pada suhu kamar dan relati! aman.

    etamin mempunyai si!at analgesic, anestetik dan kataleptik dengan kerja singkat. 'i!atanalgesiknya sangat kuat untuk system somatik, tetapi lemah untuk sistem $isceral. Tidak menyebabkan relaksasi otot lurik, bahkan kadang-kadang tonusnya sedikit meninggi. etamin

    akan meningkatkan tekanan darah, !rekuensi nadi dan curah jantung sampai I 2=. etamin

    16

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    17/31

    menyebabkan re!lek !aring dan laring tetap normal. etamin sering menimbulkan halusinasiterutama pada orang de#asa.

    'ebagian besar ketamin mengalami dealkilasi dan dihidrolisis dalam hati, kemudian diekskresiterutama dalam bentuk utuh. ntuk induksi ketamin secara intra$ena dengan dosis 2 mm1kgBBdalam #aktu 9 detik, stadium operasi dicapai dalam 8-& menit. ntuk mempertahankan anestesi

    dapat diberikan dosis ulangan setengah dari semula. etamin intramuscular untuk induksidiberikan & mg1kgBB, stadium operasi terjadi dalam &2-28 menit.

    Drerid dan entani tersedia dalam kombinasi tetap, dan tidak diperguna-kan untuk menimbulkan analgesia neuroleptik. /nduksi dengan dosis & mm1?-&8 kg BB diberikan perlahan-lahan secara intra$ena (& ml setiap &-2 menit diikuti pemberian 52O atau O2 bila sudah timbulkantuk. 'ebagai dosis penunjang digunakan 52O atau !entanil saja (,8-,& mg tiap -9 menit bila anesthesia kurang dalam. ;roperidol dan !entanil dapat diberikan dengan aman pada penderitayang dengan anestesi umum lainnya mengalami hiperpireksia maligna.

    Dia@ea! menyebabkan tidur dan penurunan kesadaran yang disertai nistagmus dan bicaralambat, tetapi tidak bere!ek analgesic. 3uga tidak menimbulkan potensiasi terhadap e!ek  penghambat neuromuscular dan e!ekanalgesik obat narkotik. ;ia*epam digunakan untuk menimbulkan sedasi basal pada anesthesia regional, endoskopi dan prosedur dental, juga untuk induksi anestesia terutama pada penderita dengan penyakit kardio$ascular. ;ibandingkan denganultra short acting barbiturate, e!ek anestesi dia*-epam kurang memuaskan karena mula kerjanyalambat dan masa pemulihannya lama. ;ia*epam juga digunakan untuk medikasi preanestetik dan

    untuk mengatasi kon$ulsi yang disebabkan obat anestesi local.

    Et!idat merupakan anestetik non barbiturat yang digunakan untuk induksi anestesi. Obat initidak bere!ek analgesic tetapi dapat digunakan untuk anestesi dengan teknik in!use terus menerus bersama !entanil atau secara intermiten. ;osis induksi eto-midat menurunkan curah jantung , isisekuncup dan tekanan arteri serta meningkat-kan !rekuensi denyut jantung akibat kompensasi.

    +"at?"at )an# 'erin# di#&na3an ;ra!edi3a'i<

    Nar3ti3 Ana#eti3a$

     Nar3ti3 $ !rin dosis de#asa biasa G-& mg i.m. obat ini digunakan untuk mengurangi

    kecemasan dan ketegangan pasien menjelang pembedahan. +or!in adalah depresan susunansyara!pusat. Bila rasa nyeri telah ada sejak sebelm tindakan bedah merpakan obat pilihan. +emberikan pemeliharaan anastesia yang mulus, bila memakai premedikasi mor!in pada penggunaan anestetika lemah. erugiaan penggnaan mor!im, pulih pasca bedah lebihlama. "enyempitan bronks dapat timbul pada paasien asma. +ual dan muntah pasca bedahada.

    17

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    18/31

     Pethidin $ dosis &mg1kg bb de#asa, sering digunakan sebagai premedikasi seperti mor!in

    dan menekan tekanan darah dan perna!asan dan juga merangsang otot polos.

     Bar"it&rat $ "entobartital dan sekobarbital sering digunakan untuk menimbulkan sedasi

    dan menghilangkan kekha#atiran sebelum operasi. Obat ini dapat diberikan secara oral atau

    intra muscular, pada de#asa dosis &-2mg dan pada bayi dan anak-anak dosis 2mg1kg bb.Kang mudah didapat "henobarbital. Obat ini mempunyai kerja depresan yang lemah terhadap perna!asan dan sirklasi serta jarang menyebabakan mual dan muntah. "asien yang mendapat barbiturate sebagai premedikasi biasanya bangun lebih cepat daripada bila menggunakannarkotika.

     Tran&ii@er $ bermacam-macam enis turunan !enotiasin dan penenang yang digunakan

    sebagai premedikasi. Obat-obat ini digunakan oleh karena kera sedati$e, anti arrytmia,antihistamin, dan kerja antiemetik, kadang-kadang kombinasi dengan barbiturate atau

    narkotika. ombinasi ini memberikan sedasi yang kuat. )ontoh: phenergan 28 mg untuk de#asa.

     Anti3iner#i3 : penggunaan hiosin dan atropine e!ekti! sebagai anti mual dan muntah,

    tetapi bila hiosin dikombinasikan dengan mor!in atau papa$eratum menambah sedasisementara atropine cenderung menambah kecemasan. "emberian suntikan atropine secara

    rutin telah dikeritik oleh olt (&?92 dan semakin lusnya penggunaan anestetika yangmerangsang. Tetapi masih digunakan untuk mengurangi bradikardi selama anesthesia.

    +BAT ANESTESI UMUM

    A% .eni' +"at Ane'te'i U!&!%

    mumnya obat anestesi umum diberikan secara inhalasi atau suntikan intra$ena.&. Anestetik inhalasi  5itrogen aksida yan stabil pada tekanan dan suhu kamar merupakan salah satuanestetik gas yang banyak dipakai karena dapat digunakan dalam bentuk kombinasi

    dengan anestetik lainnya. alotan, en!luran, iso!luran, des!luran dan metoksi!luranmerupakan *at cair yang mudah menguap. 'e$o!luran merupakan anestesi in halasiterbaru tetapih belum dii*inkan beredar di 'A. Anestesi inhalasi kon$ensional sepertieter, siklopropan, dan kloro!orm pemakaiannya sudah dibatasi karena eter dansiklopropan mudah terbakar sedangkan kloro!orm toksik terhadap hati.

    2. Anestetik intra$ena  Beberapa obat anestetik diberikan secara intra$ena baik tersendiri maupun dalam bentuk kombinasi dengan anestetik lainnya untuk mempercepat tercapainya stadiumanestesi atau pun sebagai obat penenang pada penderita ga#at darurat yang mendapat perna!asan untuk #aktu yang lama, Kang termasuk :

    a Barbiturat (tiopental, metoheksital b Ben*odia*epine (mida*olam, dia*epamc Opioid analgesik dan neuroleptik  d Obat-obat lain (pro!opol, etomidate etamin, arilsikloheksilamin yang sering disebut disosiati! anestetik.

    B% Tanda dan Stadi&! Ane'te'i

    18

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    19/31

      'ejak obat anestesi umum di perkenalkan, telah diusahakan mengkorelasikan e!ek dantandanya untuk mengetahui dalamnya anestesi. 0ambaran tradisional tanda dan stadiumanestesi (tanda guedel berasal terutama dari penilitian e!ek diatil eter, yang mempunyaimula kerja sentral yang lambat karena kelarutannya yang tinggi didalam darah. 'tadium

    dan tanda ini mungkin tidak mudah terlihat pada pemakaian anestetik modern dananestetik intra$ena yang bekerja cepat. arenanya, pemakaian anestetik dipergunakandalam bentuk kombinasi antara anestetik inhalasi dengan anestetik intra$ena. 5amuntanda-tanda anesthesia dietil eter masih memberikan dasar untuk menilai e!ek anestetik untuk semua anestetik umum. Banyak tanda-tanda anestetik ini menunjukkan pada e!ek obat anestetik perna!asan, akti$itas re!leks, dan tonus otot.

    'ecara tradisional, e!ek anestetik dapat dibagi 7 (emapat stadium peningkatan dalamnyadepresi susunan sara! pusat, yaitu :

    /. 'tadium analgesi

    "ada stadium a#al ini, penderita mengalami analgesi tanpa disertai kehilangankesadaran. "ada akhir stadium &, baru didapatkan amnesia dan analgesi

    //. 'tadium terangsang  "ada stadium ini, penderita tampak delirium dan gelisah, tetapih kehilangankesadaran. Dolume dan kecepatan perna!asan tidak teratur, dapat terjadi mual./nkontinensia urin dan de!ekasi sering terjadi. arena itu, harus diusahakan untuk membatasi lama dan berat stadium ini, yang ditandai dengan kembalinya perna!asan

    secara teratur.

    ///. 'tadium operasi  'tadium ini ditandai dengan perna!asan yang teratur. ;an berlanjut sampai berhentinya perna!asan secara total. Ada empat tujuan pada stadium /// digambarkan

    dengan perubahan pergerakkan mata, dan ukuran pupil, yang dalam keadaan tertentudapat merupakan tanda peningktan dalamnya anestesi.

    /D. 'tadium depresi medula oblongata  Bila perna!asan spontan berhenti, maka akan masuk kedalam stadium /D. "adastadium ini akan terjadi depresi berat pusat perna!asan dimedula oblongata dan pusat$asomotor. Tampa bantuan respirator dan sirkulasi, penderita akan cepat meninggal.

      "ada praktek anestesi modern, perbedaan tanda pada masing-masing stadium seringtidak jelas. al ini karena mula kerja obat anestetik modern relati!e lebih cepatdibandingkan dengan dietil eter disamping peratan penunjang yang dapat mengontrol$entilasi paru secara mekanis cukup tersedia. 'elain itu, adanya obat yang diberikansebelum dan selama operasi dapat juga berpengaruh pada tanda-tanda anestesi. Atropin,

    digunakan untuk mengurangi skresi, sekaligus mendilatasi pupilL obat-obatnya sepertitubokurarin suksinilkolin yang dapat mempengaruhi tonus ototL serta obat analgetik narkotik yang dapat menyebabkan e!ek depresan pada perna!asan.tanda yang paling dapatdiandalkan untuk mencapai stadium operasi adalah hilangnya re!leks kelopak mata danadanya pernapasan yang dalam dan teratur.

    7% Ana'teti3 Inhaa'i

    1% *ar!a33ineti3   ;alamnya anestesi ditentukan oleh konsentrasi anestetik didalam susunan sara! pusat.

    ecepatan pada konsentrasi otak yang e!ekti! (kecepatan induksi anestesi bergantung pada banyaknya !armakokinetika yang mempengaruhi ambilan dan penyebaran anestetik.

    %actor tersebut menentukan perbedaan kecepatan trans!er anestetik inhalasi dari paru

    kedalam darah serta dari darah ke otak dan jaringan lainnya. %aktor-!aktor tersebut juga

    19

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    20/31

    turut mempengaruhi masa pemulihan anestesi setelah anestetik dihentikan.

    A!"ian C Di'tri"&'i

      onsentrasi masing-masing dalam suatu campuran gas anestetik sebanding dengan

    tekanan atau tegangan persialnya. /stilah tersebut sering dipergunakan secara bergantiandalam membicarakan berbnagai proses trans!er anestetik gas dalam tubuh. Tercapainyakonsentrasi obat anestetik yang adekuat dalam otak untuk menimbulkan anestesimemerlukan trans!er obat anestetik dari udara al$eolar kedalam darah dan otak.ecepatan pencapaian konsentrasi ini bergantung pada si!at kelarutan anestetik,konsentrasinya dalam udara yang dihisap, laju $entilasi paru, aliran darah paru, dan

     perbedaan gradian konsentrasi (tekanan parsial obat anestesi antara darah arteri dancampuran darah $ena.

    a elarutannya  'alah satu penting !actor penting yang mempengaruhi trans!er anestetik dari paru

    kedarah arteri adalah kelarytannya. oe!isien pembagian darahL gas merupakan indekskelarutan yang bermakna dan merupakan tanda-tanda a!initas relati$e suatu obat anestetik terhadap darah dibandingkan dengan udara.

     b onsentrasi anastetik didalam udara inspirasi  onsentrasi anestetik inhalasi didalam campuran gas inspirasi mempunyai e!ek langsung terhadap tegangan maksimun yang dapat tercapai didalam al$eolus maupun

    kecepatan peningkatan tegangan ini didalam darah arterinya.

    c Dentilasi paru  ecepatan peningkatan tegangan gas anestesi didalam darah arteri bergantung padakecepatan dan dalamnya $entilasi per menit. Besarnya e!ek ini ber$ariasi sesuai dengan pembagian koe!isien darahL gas.

    d Aliran darah paru  "erubahan kecepatan aliran darah dari dan menuju paru akan mempengaruhi trans!er obat anestetik. "eningkatan aliran darah paru akan memperlambat kecepatan peningkatantekanan darah arteri, terutama oleh obat anestetik dengan kelarutan drah yang sedangsampai tinggi.

    e 0radient konsentrasi arteri-$ena  0radien konsentrasi obat anestetik antara darah arteri dan $ena campuran terutama bergantung pada kecepatan dan luas ambilan obat anestesi pada jaringan itu, yang bergantung pada kecepatan dan luas ambilan jaringan.

    Pe!"&an#an

    Maktu pemulihan anestesi inhalasi bergantung pada kecepatan pembuangan obatanestetik dari otak setelah konsentrasi obat anestesi yang diisap menurun. Banyaknya proses trans!er obat anestetik selama #aktu pemulihan sama dengan yang terjadi selamainduksi. %actor-!actor yang mengontrol kecepatan pemulihan anestesi meliputiL alirandarah paru, besarnya $entilasi, serta kelarutan obat anestesi dalam jaringan dan darah

    serta dalamnya !ase gas didalam paru.

    2% *ar!a3dina!i3 

    Me3ani'!e Ker:a 

    erja neuro!isiologik yang penting pada obat anestesi umum adalah denganmeningkatkan ambang rangsang sel, Aloia, &??&. ;engan meningkatnya ambang

    rangsang, akan terjadi penurunan akti$itas neuronal. Obat anestetik inhalasi seperti juga

    20

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    21/31

    intra$ena barbiturate dan ben*odia*epine menekan akti$itas neuron otak sehingga aksondan transmisisinaptik tidak bekerja. erja tersebut digunakan pada transmisi aksonal dansinaptik, tetapi proses sinaptik lebih sensiti$e dibandingkan e!eknya. +ekanisme ionik yang diperkirakan terlibat adalah ber$ariasi. Anestetik inhalasi gas telah dilaporkan

    menyebabkan hiperpolarisasi sara! dengan akti$itas aliran N, sehingga terjadi penurunanaksi potensial a#al, yaitu peningkatan ambang rangsang. "enilitian elektro!isiologi seldengan menggunakan analisa patch clamp, menunjukkan bah#a pemakaian iso!luranmenurunkan akti$itas reseptor nikotinik untuk mengakti!kan saluran kation yangsemuanya ini dapat menurunkan kerja transmisi sinaptik pada sinaps, kolinergik.

    0ABAA akan menyebabkan pembukaan dan menyebabkan hiperpolarasi, tehadap penurunan sensiti$itas. erja yang serupa untuk memudahkan e!ek penghambatan 0ABA juga telah dilaporkan pemakaian propo!ol dan anestetik inhalasi lain.+ekanisme molecular dengan anestetik gas merubah aliran ion pada membran neuronal belumlah jelas.

    anestetik dan tempat hidro!obik pada saluran membrane protein yang spesi!ik.+ekanisme ini telah diperkenalkan pada penilitian interaksi gas dengan salurankolineroseptor nikotinik interkais yang tampaknya untuk menstabilkan saluran padakeadaan tertutup. /nterpretasi alternati!, yang dicoba untuk diambil dalam catatan perbedaan struktur yang nyata diantara anestetik, memberikan interaksi yang kurangspesi!ik pada obat ini dengan dengan membran matriks lipid, dengan prubahan sekunder  pada !ungsi saluran.

    Kara3teri'ti3 D'i'?Re'n'$

      onsentrasi al$eolar minuman obat anestesi (A+Obat anestetik inhalasi masuk ke dalam paru dalam bentuk campuran gas dengankonsentrasi dan kecepatan pengaliran yang mudah diukur dan dikontrol. Akan tetapi, pencapaian keadaan anestesi secara klinik sukar diukur. "ertama: hasil stadium anestesi

     bergantung pada konsentrasi obat anestetik didalam otak dimana konsentrasi ini sukar diukur pada kondisi klinik penderita. edua: tidak semua kur$a dosis respons minimaldan maksimal menentukan, #alaupun pada dosis yang sangat rendah rasa nyeri masihterasa. "emberian dosis tinggi mempunyai resiko yang besar karna adanya depresi perna!asan dan kardio$askular. Akhirnya, penggunaan optimal dosis anestetik dapattercapai dengan menggunakan prinsip respons dosis uantal.'elama anestesi umum, tekanan parsial aanestetik inhalasi pada otak sama dengan

    tekanan didalam paru saat dosis anestetik telah tercapai. "ada pemberian kadar anestesi, pengukuran konsentrasi al$eolar keadaan tetap anestesi yang berbeda memberikan perbandingan potensi relati!nya.;osis gas anestetik yang diberikan dapat dinyatakan dalam perkalian A+. 'ementaradosis & A+ suatu anestetik mencegah gerakan sebagai respons terhadap in sisi bedah pada 8= penderita. +asing-masing penderita mungkin memerlukan antara ,8-&,8

    A+. (A+ tidak memberikan in!ormasi mengenai kemiringan kur$a dosis respons."ada umumnya, kur$a hubungan dosis respons untuk anestetik inhalasi curam, jadi lebihdari ?8= penderita mungkin gagal berespons terhadap rangsangan yang merugikan pada&,& A+. "engukuran nilai A+ pada kondisi terkontrol memungkinkan e!ek kuantitati!  berbagai $ariable yang diperlukan dalam anestesi. 'ebagai contoh, nilai A+ akanmenurun pada penderita labsia tetapih tidak banyak dipengaruhi oleh jenis kelamin, tinggi

     badan, dan berat badan. Kang sangat penting adalah adanya obat tambahan, yang dapatmengubah banyaknya kebutuhan obat anestetik. 'ebagai contohnya, adanya obatanalgesic narkotik atau sedati$e hipnotik maka A+-nya akan menurun yang berartikonsentrasi obat anestetik yang diisap juga harus diturunkan dalam jumlah yangsebanding.

    Ee3 Ane'teti3 Inhaa'i Terhada S)'te! +r#an

    a

    21

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    22/31

      alotan, des!luran, en!luran dan iso!luran menurunkan tekanan arteri rata-rata yang berbanding langsung dengan konsentrasi al$eolarnya. ;engan halotan dan en!luran, penurunan tekanan arteri nampaknya disebabkan karena penurunan curah jantung, karenasedikitnya perubahan dalam tahanan $ascular sistemik (misalnya, peningkatan aliran

    darah serebral. 'ebaliknya, iso!luran dan des!luran mempunyai e!ek depresi terhadaptekanan arteri sebagai akibat penurunan tahanan $ascular sistemikL mereka mempunyaie!ek yang kecil terhadap curah jantung.

     b

    menurunkan $olume tidal dan meningkatkan !rekuensi perna!asan. Akan tetapi, peningkatan !rekuensi perna!asan tidak cukup untuk mengkompensasi penurunan $olume,yang menghasilkan penurunan perna!asan per menit. 'emua obat anestesi inhalasi akanmenekan perna!asan, seperti yang dapat diukur dengan berbagai $ariasi kadar )O2.

    c

    e

    a epatotoksisitas (halotan

      Biasanya hepatitis pascabedah selalu dikaitkan dengan !actor lain seperti trans!usedarah, syok hipo$olemik, atau stress bedah lainnya dibandingkan dengan toksisitas obatanestetik. Akan tetapi, obat halocarbon dapat menyebabkan kerusakan hati sedangkankloro!orm telah dikenal sebagai anestetik hepatotoksik pada dasa#arsa abad ini. alotantelah diperkenalkan mulai tahun &?89 dan sampai tahun &?9 telah banyak dilaporkan berbagai kasus ikterus pascabedah dan nekrosis hati yang berhubungan dengan

     pemakaian halotan. Malaupun begitu, berbagai penilitian retrospekti! mengenai halotanyang dibandingkan dengan anestetik lainnya tidak menunjukkan peningkatan insidens

    kerusakan hati pascabedah dengan halotan.

    22

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    23/31

     b 5etrotoksisitas  Tahun &?99, pertama kali dilaporkan adanya penderita poliuri inu!isiensi ginjal yangresisten terhadap $asopressin pada & dari 7& penderita yang mendapat anestetik 

    metoksi!luran untuk operasi abdomen. Akhirnya, diketahui penyebabnya adalah !luorideinorganic yang merupakan produk akhir biotranspormasi metoksi!luran.

    c ipertermia berat  Malaupun jarang ditemukan, kemungkinan pada penderita yang rentan secara geneticyang terpapar anestetik inhalasi yang dapat terjadi sindrom yang bersi!at letal secara

     potensial, yang meliputi takikardia dan hipertensi dengan asidosis yang progresi!,hiperkalemia, kejang otot, dan hipertermia. +ula kerja ini terlihat jika subsinilkolindipakai untuk merelaksasi otot. "engobat dengan dentrolen intra $ena dengan ukuranyang tepat untuk menurunkan suhu tubuh serta mengembalikan keseimbangan elektrolitdan asam basa.

    d Toksisitas kronik  - +utagenisitas- asinogenitas-

    Pen##&naan Kini3 Inhaa'i

      ;ari semua obat anestetik inhalasi yang tersedia hitororegen oksida, des!luran, daniso!luran paling banyak dipergunakan di A'. Malaupun jarang digunakan pada orangde#asa. alotan banyak digunakan pada anestesi anak. 5itrogen oksida tidak mempunyaikekuatan cukup untuk menimbulkan e!ek anestesi bila diberikan tersendiri. mumnyadiberikan dalam bentuk kombinasi dengan anestetik inhalasi yang lainnya, atau

    kombinasi dengan anestetik intra $ena untuk menimbulkan anestesi local.

    D%+"at Ane'te'i Intra=ena

    1% Bar"it&ra 3er:a &tra 'in#3at

      Malaupun terdapat beberapa babiturat dengan masa kerja ultra singkat, tiopentamerupakan obat terla*im yang digunakan untuk induksi anestesi dan banyak dipergunakan dalam bentuk kombinasi anestetik inhalasi lainnya. 'etelah pemberiansecara intra $ena, tiopenta akan mele#ati sa#a darah otak secara tepat dan, jika diberikan pada dosis yang mencukupi, akan menyebabkan akan mengakibatkan hypnosis dalam#aktu sirkulasi.

    ultra singkat lainnya seperti diamilan dan metoheksitan

    2% Ben@dia@eine

      Anggota tertentu dalam kelompok obat sedati$e hypnosis seperti dia*epam,lora*epam, dan mida*olam, yang dipergunakan pada prosedur anestesi. (dasar-dasar!armakologi ben*odia*epin dia*epam dan lora*epan tidak larut dalam air dan

     penggunaan intra$enanya memerlukan $ehikulum yang tidak encer, sehingga pemberianintra$ena dapat menyebabkan iritasi luka. %ormulasi mudah larut dalam air dan kurangiritasi tetapih mudah larut dalam lemak pada p !isiologis serta mudah mele#ati sa#adarah otak.

    6%Ane'te'i ana#e'i9 iid

      ;osis besar analgesic opioid telah digunakan untuk anestetik umum, terutana pada

     penderita operasi jantung atau operasi besar lainnya ketika sirkulasi dalam keadaan

    23

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    24/31

    minimal. "emberian mor!in, secara intra$ena dengan dosis & sampai per kg digunakandalam keadaan sirkulasi yang berat.

    4%Pr

      +erupakan salah satu anestetik intra$ena yang sangat penting. "ropo!ol dapatmenghasilkan anestesi kecepatan yang sama denga npemberian barbiturate secarainutra$ena, dan #aktu pemulihan yang lebih cepat.

    5%Et!idat %Keta!in

    etamin menimbulkan anestesi disosiati! yang ditandai dengan kataton, amenesia,dan analgesia. +ekannisme kerjanya adalah dengan cara menghambat e!ek membraneeksitator neurotrasmiter asam glutamate pada subtype reseptor 5+;A.

    ANESTESI DALAM KED+KTERAN GIGI

    ;e!inisi dan +ekanisme erja Anestesi 6okal

    Anestesi lokal merupakan suatu kondisi hilangnya berbagai sensasi seperti rasa sakit yang terjadidi sebagian tubuh. Bahan anestetikum lokal bekerja dengan menghambat pengiriman impuls keujung syara! bebas dengan menghasilkan blokade gerbang sodium sehingga terjadi penurunan

    sensasi, terutama rasa sakit yang bersi!at sementara di sebagian tubuh. Bahan anestetikum lokalmengubah proses pembentukan dan pengiriman impuls dengan beberapa cara, yaitu denganmengubah potensial istirahat dasar dari membran sel syara!, mengubah potensial ambang batas(threshold, mengurangi rasio depolarisasi, atau dengan menambah rasio repolarisasi. "erubahanyang terjadi dapat diakibatkan oleh salah satu atau lebih dari satu cara tersebut. Banyak teori yangmenggambarkan cara kerja dari anestesi lokal, salah satunya yang sering digunakan adalah teori

    spesi!ik reseptor. Bahan anestetikum lokal melekat pada reseptor yang ada di dekat gerbangsodium pada membran sel, lalu mengurangi permeabilitas ion sodium sehingga dapat menghambatkonduksi impuls. /on sodium yang seharusnya berikatan dengan reseptor pada membran sel untuk 

    meningkatkan permeabilitas dan membuka gerbang sodium akan berkompetisi dengan bahananestetikum lokal untuk berikatan dengan reseptor pada membrane sel. 'etelah bahan anestetikumlokal berikatan dengan reseptor, terjadi penurunan permeabilitas membran sel sehingga

    menghasilkan blokade gerbang sodium. al ini mengakibatkan terjadinya penurunan konduksisodium dan rasio depolarisasi sehingga terjadi kegagalan dalam mencapai potensial ambang batas(threshold dan mengakibatkan kegagalan dalam potensial aksi. eadaan ini mengakibatkanterhambatnya pengiriman impuls sehingga sensasi seperti rasa sakit dapat dihilangkan atau terjadi pati rasa.

    ;i bidang kedokteran gigi, anestesi lokal sering digunakan dalam pera#atan pasien. Anestesi lokaldigunakan sebagai penghilang rasa sakit sehingga pasien merasa nyaman selama pera#atan dan

    dokter gigi menjadi lebih tenang dalam melakukan pera#atan. erja sama yang baik dengan pasien juga dapat dilakukan karena pada anestesi lokal pasien masih dalam keadaan sadar selama

     pera#atan. "enggunaan anestesi lokal juga lebih ekonomis sehingga banyak digunakan dalamkedokteran gigi.

    24

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    25/31

    Bahan Anestetikum 6okal

    Bahan anestetikum lokal sudah mengalami banyak perkembangan sejak tahun &G88 sampaisekarang. "ada *aman itu, seorang ahli kimia asal "rancis bernama 0aedcke melakukan ekstraksidaun tanaman

    Bahan anestetikum lokal bekerja dengan menghambat pengiriman impuls ke syara!. ;i bidang

    kedokteran gigi dikenal beberapa syara! yang penting, salah satunya adalah syara! trigeminus.'yara! trigeminus merupakan salah satu syara! yang memiliki serat sensorik dan juga serat

    25

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    26/31

    motorik. 'yara! trigeminus terbagi atas tiga di$isi yaitu syara! ophthalmikus, syara! maksilaris,dan syara! mandibularis.

    'yara! mandibularis terdiri dari serat sensorik dan motorik. 'yara! mandibularis terbagi menjadidua cabang utama, yaitu bagian anterior dan posterior. "ada cabang bagian anterior terdapat beberapa syara! motorik yang berhubungan dengan otot-otot seperti masseter, deep temporal, dan

    lateral pterygoid. 'elain itu, pada bagian anterior juga terdapat buccal ner$e yang meniner$asikulit dan mukosa bagian dagu serta bagian bukal gingi$a dari prosesus al$eolar mandibula di bagian molar dan premolar. "ada bagian posterior terdapat syara! auriculotemporal, syara! al$eolaris in!erior, dan syara! lingualis. 'yara! auriculotemporal merupakan salah syara! yang jarang berhubungan dalam bidang kedokteran gigi. 'yara! lingualis merupakan syara! sensorik yang menginer$asi bagian 21 anterior lidah, termasuk persepsi terhadap sensasi maupun sensasi

    terhadap pengecapan. 'yara! al$eolaris in!erior merupakan cabang terbesar dari di$isi syara! mandibula. 'yara! ini mempunyai cabang-cabang kecil seperti ner$us mylohyoid, dental branches,serta pada bagian ujungnya adalah ner$us inscisi$e dan ner$us mental.

    0ambar &. 'yara! mandibula bagian posterior 

    Anestesi 6okal Blok +andibula

    Berdasarkan basis anatominya, anestesi lokal dapat dibedakan menjadi tiga yaitu anestesi topikal,anestesi in!iltrasi, dan anestesi regional atau sering disebut dengan anestesi blok. Anestesi blok  juga dapat dibedakan menjadi anestesi blok pada maksila dan anestesi blok mandibula.

    'ecara garis besar, terdapat beberapa jenis anestesi lokal yang sering digunakan di mandibula,yaitu lingual ner$e block, incisi$e ner$e block, mental ner$e block, long buccal ner$e block, danin!erior al$eolar ner$e block. 5er$us lingualis biasanya diblokade di ruang pterygomandibular yang terletak pada anteromedial syara! al$eolaris in!erior mandibula, sekitar & cm dari permukaan

    mukosa. Oleh karena itu, anestesi blok syara! lingualis bisa dilakukan sebelum atau sesudahanestesi blok al$eolaris in!erior mandibula dilakukan. /ncisi$e ner$e block merupakan salah satu pilihan pada anestesi lokal mandibula yang terbatas pada gigi anterior. Anestesi blok syara! insisi$us memberikan anestesi pulpa pada sekitar gigi anterior seperti insisi$us dan kaninus sampai!oramen mental. +ental ner$e block bertujuan untuk menganestesi syara! mental dan ujung daricabang syara! in!erior al$eolar mandibula. 'yara! mental terletak pada !oramen mental yang

     berada di antara apikal premolar satu dan premolar dua. ;aerah yang dianestesi oleh teknik iniadalah mukosa bukal bagian anterior, daerah !oramen mental sekitar gigi premolar dua, midlinedan kulit dari bibir ba#ah.

    26

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    27/31

    0ambar 2. /lustrasi mental ner$e block 

    6ong buccal ner$e block atau sering disebut buccal ner$e block dan buccinators ner$e block menganestesi ner$us buccal yang merupakan cabang dari syara! mandibula bagian anterior.;aerah yang dianestesi adalah jaringan lunak dan periosteum bagian bukal sampai gigi molar mandibula. Anestesi ini sering digunakan pada pera#atan yang melibatkan daerah gigi molar.euntungan dari teknik long buccal ner$e block adalah mudah dilakukan dan tingkat

    keberhasilannya tinggi.

    0ambar . /lustrasi buccal ner$e block 

    "ada anestesi blok syara! al$eolaris in!erior, terdapat tiga metode yang sering digunakan, yaitu/n!erior Al$eolar 5er$us Block (/A5B, 0o#-0ates Techniue, dan Akinosi )losed-+outh

    +andibular Block. /n!erior Al$eolar 5er$us Block (/A5B terdiri dari dua metode, yaitu directdan indirect. +etode indirect /A5B sering disebut dengan metode %ischer.

    27

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    28/31

    +enurut hasil penelitian 5eeta +ohanty dan 'usant +ohanty, tingkat keberhasilan anestesi blok mandibula paling tinggi yang dilakukan kepada &2 orang berusia &9-8 tahun adalah 0o#-0atesTechniue sebesar ?2,8=. 'edangkan tingkat keberhasilan Akinosi )losed-+outh +andibular Block dan )lassical /A5B atau metode %ischer adalah ?= dan >2,8=. ;ari hasil penelitian ini

     juga didapatkan bah#a metode )lassical /A5B paling banyak menimbulkan rasa sakit selama penyuntikan sebesar 9=. 'edangkan Akinosi )losed-+outh +andibular Block paling sedikitsebesar 28=. Onset o! action yang paling singkat adalah )lassical /A5B metode %ischer yaitu2,&8 menit, sedangkan untuk duration o! action yang paling lama adalah 0o#-0ates Techniueselama 9?, menit.

    Berdasarkan hasil penelitian 'obhan +ishra yang membandingkan antara metode direct /A5B danAkinosi )losed-+outh +andibular Block, didapatkan bah#a ?9= syara! in!erior al$eolar berhasil

    dianestesi, dan &= syara! lingual dan bukal berhasil di anestesi dengan sekali penyuntikandengan metode direct /A5B. 'edangkan pada teknik Akinosi )losed-+outh +andibular Block,G7= syara! in!erior al$eolar dan syara! lingual berhasil di anestesi dengan sekali penyuntikan,sedangkan G= syara! bukal berhasil dianestesi dengan sekali penyuntikan.

    Anestesi 6okal Blok +andibula +etode %ischer 

    /n!erior Al$eolar 5er$us Block atau yang sering juga disebut dengan blok mandibula merupakanmetode anestesi lokal blok mandibula yang sering digunakan di kedokteran gigi. +etode /n!erior Al$eolar 5er$us Block dibagi menjadi dua metode yaitu direct /A5B dan indirect /A5B. +etode/ndirect /A5B sering juga disebut dengan metode %ischer atau !issure &-2- techniue dengan

     penambahan anestesi syara! bukal.

    +etode ini menganestesi ner$us in!erior al$eolar, ner$us incisi$e, ner$us mental, dan ner$uslingual. 5er$us buccal juga bisa ditambahkan dalam beberapa prosedur yang melibatkan jaringanlunak di daerah posterior bukal. ;aerah yang dianestesi dengan metode ini adalah gigi mandibulasampai ke midline, body o! mandible, bagian in!erior dari ramus, mukoperiosteum bukal,

    membrane mukosa anterior sampai daerah gigi molar satu mandibula, 21 anterior lidah dan dasar dari ka$itas oral, jaringan lunak bagian lingual dan periosteum, eternal obliue ridge, dan internal

    obliue ridge.

    /ndikasi /n!erior Al$eolar 5er$us Block adalah untuk prosedur pencabutan beberapa gigimandibula dalam satu kuadran, prosdur pembedahan yang melibatkan jaringan lunak bagian bukalanterior sampai molar satu serta jaringan lunak bagian lingual. ontraindikasi /n!erior Al$eolar  5er$us Block adalah pasien yang mengalami in!eksi atau in!lamasi akut pada daerah penyuntikanserta pasien dengan gangguan kontrol motorik menggigit bibir atau lidah secara tiba tiba.

    28

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    29/31

    0ambar 7. /lustrasi /n!erior Al$eolar 5er$us Block 

    "rosedur Anestesi 6okal Blok +andibula +etode %ischer

    &. "asien didudukkan dengan posisi semisupine atau setengah telentang.

    2. /ntruksikan pasien untuk membuka mulut selebar mungkin agar mendapatkan akses yang jelaske mulut pasien. "osisi diatur sedemikian rupa agar ketika membuka mulut, oklusal darimandibula pasien sejajar dengan lantai.

    . "osisi operator berada pada arah jam G dan menghadap pasien untuk rahang kanan mandibula,sedangkan untuk rahang kiri mandibula posisi operator berada pada arah jam & dan menghadapke pasien.

    0ambar 8. "osisi operator untuk mandibula kiri dan kanan

    7. 3arum 28 gauge direkomendasikan untuk pasien de#asa dengan panjang jarum sekitar 72 mm

    atau &,928 inchi. al ini diperlukan karena bagian jarum yang masuk ke jaringan adalah sekitar 2mm.

    8. Aplikasikan antiseptik di daerah trigonom retromolar.

    9. 3ari telunjuk diletakkan di belakang gigi terakhir mandibula, geser ke lateral dan palpasi lineaobliue eksterna pada ramus mandibula, kemudian telunjuk digeser ke median untuk mencari lineaobliue interna. jung lengkung kuku berada di linea obliue interna dan permukaan samping jari berada di bidang oklusal gigi rahang ba#ah.

    >. 3arum diinsersikan dipertengahan lengkung kuku dari sisi rahang yang tidak dianestesi tepatnya

    dari regio premolar dan jarum dengan be$el mengarah ke tulang sampai jarum kontak dengantulang ("osisi /. Arah jarum hampir tegak lurus dengan tulang.

    G. 'puit digeser kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan jarum ditusukkansedalam 8 mm, lakukan aspirasi bila negati! keluarkan anestetikum sebanyak ,8 ml untuk menganestesi 5. 6ingualis ("osisi //.

    29

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    30/31

    0ambar 9. "osisi jarum di !oramen mandibula

    ?. 'puit digeser ke arah posisi / tapi tidak penuh sampai sekitar region kaninus lalu jarumditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira-kira &-&8 mm. Aspirasi dan bila negati! keluarkan anestetikum sebanyak & ml untuk menganestesi 5. Al$eolaris in!erior ("osisi ///.'etelah selesai spuit ditarik kembali.

    0ambar >. /nsersi spuit pada anestesi lokal blok mandibula

    +etode %ischer sering juga dimodi!ikasi dengan penambahan anestesi untuk syara! bukal setelahkita melakukan posisi ///, pada #aktu menarik kembali spuit sebelum jarum lepas dari mukosatepat setelah mele#ati linea obliue interna ,jarum digeser kelateral ke daerah trigonomretromolar, aspirasi dan bila negati! keluarkan anestetik sebanyak ,8 ml untuk menganestesisyara! bukal dan kemudian spuit ditarik keluar.

    eberhasilan Anestesi 6okal Blok +andibula +etode %ischer 

    eberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode %ischer dapat diketahui dengan

    memeriksa keadaan bibir bagian ba#ah dan lidah dari regio yang dianestesi. 3ika terjadi pati rasa pada daerah tersebut, maka dapat dijadikan indikator bah#a ner$us lingualis dan ner$us mentalisyang merupakan cabang dari ner$us in!erior al$eolar sudah dianestesi dengan baik. eberhasilandari anestesi lokal blok mandibula metode %ischer juga dapat dilihat secara objekti! pada pasienapabila selama pera#atan pasien tersebut tidak mengeluhkan rasa sakit. egagalan dapat terjadiakibat jumlah anestetikum yang tidak adekuat saat penyuntikan atau karena $ariasi anatomi tiapindi$idu sehingga prosedur anestesi lokal blok mandibula tidak menganestesi syara! yang dituju

    dengan tepat. Bentuk mandibula yang berbeda tiap indi$idu menyebabkan perbedaan letak !oramen mandibula tampat keluarnya ner$us in!erior al$eolar. ntuk mengatasi kegagalandiperlukan beberapa pertimbangan sebelum melakukan tindakan anestesi. 'elain teknik danketerampilan yang bagus dari operator, pemilihan bahan anestetikum juga dapat mempengaruhikeberhasilan. Bahan anestetikum golongan lidokain ditambah dengan adrenalin merupakan goldstandard untuk tindakan anestesi lokal.

    omplikasi Anestesi 6okal Blok +andibula

    30

  • 8/18/2019 anestesiJenis anestesi

    31/31

    &. 3arum patah

    eadaan jarum patah pada anestesi lokal sangat jarang dijumpai. 'angat sulit untuk menemukan patahan jarum yang tertinggal. omplikasi ini sering terjadi pada anestesi lokal blok mandibula.kuran dan panjang jarum harus diperhatikan untuk mengantisipasi komplikasi ini. erja samayang baik dengan pasien juga harus diperhatikan karena kondisi jarum patah juga dilaporkan

     pernah terjadi akibat pergerakan kepala pasien yang terkejut ketika dilakukan penyuntikan.

    2. ematoma

    ematoma merupakan pembengkakan jaringan yang terjadi pada sisi medial dari ramus mandibula

    setelah deposisi bahan anestetikum. ematoma bisa terjadi akibat penetrasi jarum yang mengenai pembuluh darah dan darah menyebar ke jaringan di sekitarnya. al ini dapat diatasi denganmemberikan es pada daerah hematoma sekitar 8 menit untuk meredakan gejala.

    . Trismus

    Trismus merupakan kondisi spasme otot rahang sehingga kesulitan untuk membuka mulut.eadaan ini sering terjadi akibat larutan anastetik yang masuk ke intramuskular bagian medialruang pterygomandibula. omplikasi ini sering terjadi 2-8 hari setelah tindakan anestesi lokal blok mandibula.

    7. %acial ner$e anaesthesia

    omplikasi ini sering terjadi pada anestesi lokal blok mandibula akibat dari deposisi larutananestetikum ke kelenjar parotis. 0ejala klinis yang dapat dilihat dari komplikasi ini adalah

    kesulitan pasien untuk menutup kelopak mata bagian ba#ah dan bibir yang melorot pada sisi yangdianestesi.