bab ii kajian pustaka a. pertumbuhan industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/bab...

34
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1. Pertumbuhan Industri Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai Negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Sebagai contoh pertumbuhan sektor industri yang sangat pesat dan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untk menyediakan bahan baku bagi suatu industri. Industri-industri tersebut juga memungkinkan berkembangnya sektor jasa. 1 Industri adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa. 2 Menurut Mastur Mujib Ikhsani dan Syarifudin Budi Ningharto yang dikutip oleh Adisty 1 Muhtamil, “Pengaruh Perkembangan Indust ri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jambi”, Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, Vol.IV, No.3, (Januari-Maret 2017), 199 2 Ralona, Kamus Istilah Ekonomi Populer, (Jakarta: Gorga Media, 2006), 121

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Industri

1. Pertumbuhan Industri

Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi

di berbagai Negara sangat penting karena sektor industri

memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi

pembangunan. Sebagai contoh pertumbuhan sektor industri

yang sangat pesat dan merangsang pertumbuhan sektor

pertanian untk menyediakan bahan baku bagi suatu industri.

Industri-industri tersebut juga memungkinkan

berkembangnya sektor jasa.1

Industri adalah kegiatan ekonomi yang menghasilkan

barang dan jasa.2 Menurut Mastur Mujib Ikhsani dan

Syarifudin Budi Ningharto yang dikutip oleh Adisty

1 Muhtamil, “Pengaruh Perkembangan Industri Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja di Provinsi Jambi”, Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan

Daerah, Vol.IV, No.3, (Januari-Maret 2017), 199 2 Ralona, Kamus Istilah Ekonomi Populer, (Jakarta: Gorga Media,

2006), 121

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

17

Rizkyanti3 Pengertian industri sangat luas, dapat dalam

lingkup makro dan mikro, secara mikro, sebagaimana

dijelaskan dalam ekonomi mikro, industri adalah kumpulan

dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-

barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai

sifat saling menggantikan secara erat. Namun demikian, dari

segi pembentukan pendapatan, yakni cenderung bersifat

makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan

nilai tambah.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) industri adalah

suatu unit/kesatuan produksi yang terletak pada suatu tempat

tertentu yang melakukan kegiaan ekonomi, bertujuan untuk

mengubah suatu barang secara mekanik, kimia, atau dengan

tangan sehingga menjadi benda/barang/produk baru yang

nilainya lebih tinggi, dan sifatnya lebih dekat kepada

konsumen akhir.4

3 Adisty Rizkyanti, “Analisis Struktur Pasar Industri Karet dan

Barang Karet Periode Tahun 2009”, Media Ekonomi, Vol.XVIII, No.2,

(Agustus 2010), 5 4Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Statistik Industri Besar Dan

Sedang, Diunduh Tanggal 1 April 2018 Pukul 19:20

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

18

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa industri adalah suatu keterampilan dan ketekunan

kerja dalam kegiatan manusia di bidang tertentu yang

dilakukan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang

bertujuan untuk menciptakan nilai tambah. Bidang industri

juga dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan dan kemakmuran

suatu negara. Pertumbuhan industri merupakan salah satu

faktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

kondisi perekonomian suatu negara secara

berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama

perode tertentu.5 Menurut pendapat O’ Sullivan yang dikutip

oleh Tunjung Hapsari6 pertumbuhan ekonomi dapat diartikan

sebagai peningkatan pendapat perkapita.

5 Eka Pratiwi Lumbantoruan, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi-provinsi Di Indonesia (Metode

Kointegrasi), Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. II, No.2, (April 2013), 15 6 Tunjung Hapsari, “Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia”, (Skripsi, Program Strata 1, “UIN Syarif Hidayatullah”,

Jakarta 2011), 17

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

19

Menurut pendapat Sukirno yang dikutip oleh Riska

Franita7 pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang

dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah

dan kemakmuran masyarakat meningkat yang berimbas pada

minimnya angka pengangguran.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan disuatu perekonomian dan

kesejahteraan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya

pertumbuhan yang ditunjukkan oleh perubahan output

nasional. Adanya perubahan output nasional dalam

perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka pendek.8

Pertumbuhan Ekonomi dapat dilihat dari adanya

peningkatan di dalam GDP (Gross Domestic Product) atau

GNP (Gross National Product). Adanya peningkatan GNP

7 Riska Franita, “Analisa Pengangguran di Indonesia”, Jurnal Ilmu

Pengetahuan Sosial”, Vol.1, No.2 (Desember 2016), 90 8 Ahmad Ma’ruf dan Latri Wihastuti, “Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia Determinasi dan Prospeknya”, Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Vol.IX, No.1 (April 2008),46

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

20

menunjukkan adanya peningkatan pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita merupakan pendapatan masyarakat per

individu.9

Suatu perekonomian dikatakan mengalami

petumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan

jasanya meningkat. Dalam dunia nyata, amat sulit untuk

mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama

periode tertentu. Kesulitan itu muncul bukan saja karena

jenis barang dan jasa yang dihasilkan sangat beragam, tetapi

satuan ukurannya pun berbeda. Belum lagi produk-produk

yang tidak terukur dengan satuan fisik, misalnya jasa

konsultasi, jasa pariwisata dan jasa-jasa modern lainnya.

Karena itu angka yang digunakan untuk menaksir

perubahan output adalah nilai moneternya (uang) yang

tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk

mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan

adalah PDB berdasarkan harga konstan. Sebab,

menggunakan harga konstan, pengaruh perubahan harga

9 Aang Curatman, Teori Ekonomi Makro, (Yogyakarta: Swagati

Press, 2010), 5

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

21

telah dihilangkan, sehingga sekalipun angka yang muncul

adalah nilai uang dari total output barang dan jasa, perubahan

nilai PDB sekaligus menunjukkan perubahan jumlah

kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode

pengamatan.

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Para ekonom aliran klasik telah lama dan terus-

menerus mempelajari gejala pertumbuhan ekonomi.

Karenanya sangat baik untuk melihat pandangan mereka

tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi.10

Berikut pembahasan faktor

penentu pertumbuhan ekonomi.

a. Barang modal

Barang modal sangat penting bagi perkembangan dan

kelancaran pembangunan ekonomi karena barang modal

dapat meningkatkan produktivitas. Agar ekonomi mengalami

10

Prathama Rahardja, dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro

Suatu Pengantar Edisi keempat, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesi, 2008), 135

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

22

pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah.

Penambahan stok barang modal dilakukan melalui investasi.

Oleh karna itu salah satu upaya dalam meningkatkan

investasi adalah dengan mendorong peningkatan faktor-

faktor yang memengaruhi jumlah investasi.

b. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting

yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi suatu

Negara. Penambahan tenaga kerja umumnya berpengaruh

terhadap peningkatan output. Jumlah tenaga kerja yang dapat

dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit bila

teknologi yang digunakan makin tinggi.

c. Teknologi

Kemajuan teknologi akan melahirkan trade off

terhadap kesempatan kerja. Selain itu kemajuan teknologi

makin memperbesar ketimpangan ekonomi antarbangsa,

utamanya antara Negara maju dan Negara berkembang.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

23

Teknologi memberikan beberapa pengaruh positif yang dapat

mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

d. Uang

Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh

manusia. Makin banyak uang yang digunakan dalam proses

produksi, makin besar output yang dihasilkan . tetapi dengan

jumlah uang yang sama, dapat dihasilkan output yang lebih

besar jika penggunaannya efesien. Tingkat efesien

penggunaan uang sangat ditentukan oleh tingkat efesien

sistem perbankan.

e. Manajemen

Sistem manajemen yang baik, terkadang jauh lebih

berguna di banding barang modal yang banyak uang yang

berlimpah dan teknologi yang tinggi. Ada perekonomian

yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi namun

berkat manajemen yang baik, mampu mempertahankan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

24

f. Kewirausahaan

Kiwarausahaan secara sederhana didefinisikan

sebagai kemampuan dan keberanian mengambil resiko untuk

memperoleh keuntungan. Para wirausahawan/pengusaha

harus mempunyai perkiraan yang matang bahwa input yang

dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga timbal baliknya akan

memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

g. Informasi

Syarat agar pasar berfungsi sebagai alokasi sumber

daya ekonomi yang efesien adalah adanya informasi yang

sempurna dan seimbang (perfect and simetric information)

Kegagalan pasar merupakan akibat tidak terpenuhinya

asumsi ini. Sebab semakin banyak, semakin besar dan

semakin berimbang arus informasi, para pelaku ekonomi

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

25

dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih

baik, sehingga sumber daya ekonomi makin efesien.11

Untuk menganalisis perubahan peranan berbagai sub

sektor industri dalam menciptakan pendapatan nasional

dianalisis data dari enam Negara, sedangkan untuk

menganalisis perubahan peranan sebagai sub sektor industri

dalam menampung tenaga kerja digunakan data dari sebelas

Negara. Dalam analisisnya Kuznets membedakan sektor

industri menjadi 4 sub sektor yaitu:

1. Industri pertambangan

Sub sektor pertambangan pada umumnya selalu

merupakan sub sektor industri yang kecil peranannya dalam

menciptakan produksi nasional dan menampung tenaga

kerja. Sub sektor bangunan juga mengalami perubahan yang

sama sifatnya dengan sub sektor pertambangan, yaitu

dikebanyakan Negara yang diobservasi, peranannya dalam

menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga

11

Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro, (LP2M IAIN “SMH”

Banten: Ujang Kurnia, 2013), 90-92

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

26

kerja menjadi bertambah kecil apabila tingkat pembangunan

ekonomi bertambah tinggi.

2. Industri pengolahan

Peranan sub sektor industri pengolahan, termasuk

industri utilities (penyediaan air dan listrik), dalam

menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga

kerja pada umumnya bertambah besar apabila tingkat

pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.12

Unit

industri pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin atau

peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan

tangan.13

3. Industri bangunan

Perubahan peranan sub sektor perhubungan dan

pengangkutan dalam menciptakan produksi sektor industri

dan menampung tenaga kerja tidak menunjukkan pola yang

seragam. Di Inggris dan Amerika Serikat peranan ini

menurun, sedangkan di Swedia tetap, dan tiga Negara lain

12

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, (Kencana, 2006), 151 13

Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Serang, Diunduh Pada Tanggal 1 April 2018 pukul 20:05

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

27

yaitu Norwegia, Italia, dan Australia peranan malah

menigkat.

4. Industri perhubungan serta pengangkutan

Untuk Amerika Serikat dan Australia, Kuznets bukan

saja menghitung perubahan peranan berbagai sub sektor

industri berdasarkan pada harga pasar yang berlaku dari masa

ke masa, tetapi juga berdasarkan kepada harga tetap.

Analisisnya yang belakangan ini antara lain menunjukkan

bahwa peranan sub sektor perhubungan dan pengangkutan

dalam keseluruhan produksi sektor industri menurut harga

tetap telah menjadi semakin besar.14

2. Perkembangan Industri Jasa

Industri jasa pada saat ini telah memainkan peran

yang semakin penting dalam perekonomian suatu negara. Di

indonsia misalnya, sektor jasa telah berkembang dengan

cukup pesat dimana terlihat banyak berdirinya berbagai

industri di sektor jasa, seperti jasa perbankan, jasa

14

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, 152

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

28

perhotelan, jasa rumah makan, jasa pariwisata, dan lain

sebagainya.15

Jasa sendiri merupakan aktivitas maupun manfaat

apapun yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain,

yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan

kepemilikan apapun. Jasa tidak menghasilkan kepemilikan

apapun seperti produk, karena jasa sifatnya adalah tidak

terlihat, tetapi berupa pemberian bantuan dalam pemuasan

kebutuhan dan atau keinginan pelanggan dengan imbalan

atau tanpa imbalan tertentu sebagai timbal baliknya.16

Pertumbuhan sektor jasa yang begitu cepat, setidaknya ada

beberapa alasan yang dapat menjelaskan fenomena ini.

Dintaranya dipicu oleh perubahan demografis, perubahan

sosial, perubahan lingkungan ekonomi, perubahan bidang

politik, hukum, dan globalisasi.

15

Ali Iqbal, “Perkembangan Strategi Pemasaran Dalam Industri

Jasa”, Jurnal Ekonomi, Vol.V, No.2 (November 2013), 145 16

Sumaryanto, “Strategi Sukses Bagi Usaha Pemasaran Jasa

Pendidikan Berbasis Manajemen Proses”, Jurnal Ekonomi dan

Kewirausahaan, Vol.XI, No.1, (April 2011), 49

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

29

a. Perubahan demografis

Perubahan demografis salah satunya dapat dilihat dari

meningkatnya tingkat harapan hidup, yang pada akhirnya

menghasilkan peningkatan jumlah populasi usia

lanjut/pensiunan. Peningkatan jumlah populasi pensiunan ini

mendorong permintaan baru akan jasa menghabiskan waktu

luang seperti jasa travel dan juga menimbulkan permintaan

yang meningkat terhadap produk jasa perawatan kesehatan.

b. Perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan salah satu faktor pemicu

pertumbuhan ekonomi dibidang industri jasa. Peningkatan

jumlah wanita dalam angkatan kerja telah membuat wanita

tidak hanya berfungsi di dalam rumah, tetapi juga di luar

rumah. Hal ini menghasilkan pertumbuhan yang pesat dalam

industri jasa tertentu termasuk jasa health care, pendidikan

dan lain-lain.

c. Perubahan perekonomian

Meningkatnya spesialisasi dalam suatu perekonomian

telah menghasilkan ketergantungan yang lebih besar terhadap

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

30

penyedia jasa yang bersifat terpesialisasi. Sebagai contoh

meningkatnya permintaan terhadap jasa pelayanan rumah

sakit yang memiliki spesialisasi khusus penyakit jantung,

lembaga-lembaga pendidikan profesi, jasa kantor akuntan,

jasa konsultasi hukum, dan lain-lain.

d. Perubahan politik dan hukum

Internasionalisme telah menghasilkan peningkatan

dan permintaan baru akan jasa yang lebih profesional.

Sedangkan jasa sendiri dipandang sebagai suatu fenomena

yang rumit. Jadi pada dasarnya jasa itu aktivitas ekonomi

yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik

atau kontruksi, yang yang biasanya dikonsumsi pada saat

yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan

nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan,

kesenangan, atau kesehatan) atau pemecah atas masalah yang

dihadapi konsumen.17

17

Rambat Lupiyodi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: PT

Salemba Embat, 2001), 2-5

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

31

B. Pengangguran

1. Pengertian pengangguran

Pengangguran adalah keadaan dimana orang yang

ingin dan mampu bekerja, tak dapat memperoleh pekerjaan.18

Menurut Sadono Sukirno yang dikutip oleh Nuvi Wikhdatus

Sa’adah dan Putu Sardha Ardyan19

pengangguran adalah

suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam

angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum

dapat memperolehnya. Menurut Samoelson yang dikutip

oleh Totok Harjanto20

memberikan definisi pengangguran

(unemployed) adalah orang yang tidak bekerja namun giat

mencari pekerjaan atau sedang dipanggil kembali untuk

bekerja diperusahaannya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

Pengangguran (Unemployment) tidak berkaitan dengan

18

Marbun, Kamus Politik, (Jakarta: CV Mulya Sari, 2005), 374 19

Nuvi Wikhdatus Sa’adah dan Putu Sardha Ardyan, “Analisis

Pengaruh Upah Minimum Pekerja Dan Jumlah Penduduk Miskin Terhadap

Tingkat Pengangguran Di Surabaya”, Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol.I, No.2

(September 2016), 133 20

Totok Harjanto, “Pengangguran dan Pembangunan Nasional”,

Jurnal Ekonomi, Vol.II, No.2, (April 2014), 69

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

32

mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau belum

menemukan pekerjaan. Jadi pengangguran merupakan

kelompok orang yang ingin bekerja, sedang berusaha

mendapatkan (atau mengembangkan) pekerjaan tetapi belum

berhasil mendapatkannya.21

Pengangguran dapat terjadi

disebabkan oleh ketidak seimbangan pada pasar tenaga kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang

ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta.22

2. Bentuk-bentuk pengangguran

Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan

yang dialami banyak Negara. Begitu seriusnya masalah ini

sehingga dalam setiap rencana pembangunan ekonomi

masyarakat selalu dikaitkan dengan tujuan untuk

menurunkan angka pengangguran. Namun, kebijakan

pemecahannya sudah barang tentu harus dialamatkan kepada

apa yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, setiap analis

21

Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro, 107 22

Faisal Dongoran, dkk, “Analisis Jumlah Pengangguran dan

Ketenagakerjaan Terhadap Perbedaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di

Kota Medan”, Jurnal Edutech, Vol.II, No.2 (September 2016), 64

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

33

masalah-masalah ini selalu berminat untuk mengetahui profil

permasalahannya.

Adapun bentuk pengangguran berdasakan penyebabnya

yaitu:

1. Pengangguran friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang

disebabkan oleh suatu hambatan yang menyebabkan proses

bertemunya penawaran dan permintaan tenaga kerja menjadi

tidak lancar. Pengangguran terjadi karena ketidaklancaran

mekanisme pasar saja. Penyebab dari hambatan ini pada

dasarnya ada dua, yaitu karena tempat dan waktu.23

Pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela,

yaitu lahr karena tenaga kerja meninggalkan pekerjaan yang

lama untuk mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.24

23

Arfida, Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2003), 135 24

Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro,109

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

34

2. Pengangguran musiman

Kegiatan ekonomi masyarakat sering terpengaruh

oleh irama musim. Ada masa “ramai” sehingga banyak

permintaan tenaga kerja dan ada masa dimana kegiatan

mengendur. Pergantian antara masa ramai dan masa kendur

terjadi secara teratur dalam periode satu tahun. Selama

kegiatan mengendur terjadi pengangguran dan akan

terpecahkan secara otomatis bila tiba masa ramai kembali.

3. Pengangguran siklikal

Makin banyak orang berpendapat bahwa gejala

ekonomi mengikuti perilaku alam bahkan gejala biologis.

Justru karena itu, banyak perilaku ekonomi dapat dirumuskan

dalam bentuk fungsi. Seperti halnya banjir yang merupakan

gejala alam. Ini terjadi berdasarkan siklus tertentu menurut

ahli fisika sehingga dikenal banjir sepuluh tahunan, banjir

lima tahunan, dan seterusnya.

Demikian pula dengan kegiatan ekonomi, ada

kalanya terjadi ekspansi kegiatan meningkat. Timbul

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

35

kejenuhan dan penurunan kegiatan. Setelah itu diikuti oleh

kenaikan intensitas lagi. Siklus seperti ini lima atau sepuluh

tahunan sekali secara berulang-ulang secara rutin. Irama

seperti ini sudah barang tentu membawa dampak pada

permintaan tenaga kerja.

4. Pengangguran teknologi

Dalam pertumbuhan industri kita amati bahwa

teknologi yang dipakai dalam proses produksi selalu

berubah. Ternyata laju perubahan itu semakin hari semakin

cepat. Di berbagai industri elektronika perubahan teknologi

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari. Perubahan teknologi produksi

membawa dampak kesempatan kerja berbagai arah.

Kekuatan subtitutif dan kekuatan mengubah sepesifikasi

jabatan yang ditimbulkan membawa dampak negatif bagai

kesempatan kerja berupa pengangguran.25

25

Arfida, Ekonomi Sumber Daya Manusia, 135-138

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

36

5. Pengangguran struktural

Pengangguran jenis ini dapat juga terjadi kalau ada

penggantian teknologi, misalnya pemakaian mesin-mesin di

pabrik rokok menggeser tenaga kerja manusia. Pemakaian

alat transportasi bermesin menggeser angkutan becak. Pabrik

tekstil menggantikan usaha pertenunan kecil-kecilan di

desa.ini disebut pengangguran teknologis.26

3. Akibat yang ditimbulkan pengangguran

Adanya pengangguran berarti menunjukkan

perekonomian negara itu tidak dalam kondisi full

empoyment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu

tenaga kerja. Memang kondisi idealnya suatu negara harus

berada di dalam keadaan full employment, akan tetapi untuk

mencapai kondii ini tidak mungkin, sangat jarang terjadi.27

Pengangguran yang terjadi didalam suatu perekonomian

dapat memiliki dampak atau akibat buruk, baik terhadap

26

Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, (Jakarta:Yogyakarta,

2004), 209 27

Aang Curatman, Teori Ekonomi Makro, 3

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

37

perekonomian maupun individu dan masyarakat menyatakan

beberapa dampak pengangguran diantaranya:

1. Dampak pengangguran terhadap perekonomian

Tingkat pengangguran yang relative tinggi tidak

memungkinkan masyarakat mencapai tujuan tersebut. Hal ini

dapat dengan jelas dilihat dari memperhatikan berbagai

akibat buruk yang bersifat ekonomi yang timbul akibat dari

masalah pengangguran. Bebrapa akibat dari pengangguran

bagi perekonomian diantaranya:

a. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat

memaksilakan kesejahteraannya yang mungkin saja

dicapainya.

b. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak (tex

revenue) pemerintah berkurang.

c. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan

ekonomi.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

38

2. Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat

a. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata

pencaharian dan pendapatan.

Di Negara-negara maju, pengangguran

memperoleh tunjangan (bantuan keuangan) dari badan

asuransi pengangguran dan oleh sebab itu mereka masih

mempunyai pendapatan untuk membiayai kehidupannya

dan keluarganya. Mereka tidak perlu bergantung kepada

tabungan mereka atau bantuan orang lain. Di Negara-

negara berkembang tidak dapat program asuransi

pengangguran, dan sebaliknya kehidupan penganggur

harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau

pinjaman/bantuan keluarga dan teman-teman. Keadaan ini

potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan kehidupan

keluarga yang tidak harmonis.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

39

b. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan

keterampilan.

Pengangguran dapat berdampak bagi pencari kerja

dan masyarakat terutama keterampilan dalam

mengerjakan sesuatu, pekerja hanya dapat dipertahankan

apabila keterampilan tersebut digunakan dalam praktek.

Pengangguran dalam kurun waktu yang lama kan

menyebabkan tingkat keterampilan pekerja menjadi

semakin merosot.

c. Pengangguran tidak pula menimbulkan ketidakstabilan

sosial dan politik.

Kegiatan ekonomi yang lesu dan pengangguran

yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak puas

masyarakat kepada pemerintah yang berkuasa. Golongan

yang berkuasa akan semakin tidak popular dimata

masyarakat, dan berbagai tuntutan dan kritik akan

dilontarkan kepada pemerintah dan adakalanya hal itu

disertai pula dengan tindakan demonstrasi dan huru-hara.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

40

Kegiatan-kegiatan kriminal seperti pencurian dan

perampokan dan lain sebagainya akan semakin tinggi dan

meresahkan masyarakat.28

Masalah pengangguran di Indonesia masih dapat

diatasi melalui program-program jangka pendek.

Pemerintah telah melakukan program-program Jaring

Pengaman Sosial (JPS) khusus penyerapan tenaga kerja,

program padat karya (labor intensive) sebagai suatu

terobosan (crash program) di Depnaker, Departemen

Kehutanan, Bappnas. Pemerintah telah menyediakan dana

sebesar Rp ,11 triliyun untuk membiayai program padat

karya tersebut. Namun menurut hasil analisa Bank.

Namun masyarakat pedesaan yang sebelum krisis dapat

mencari pekerjaan serabutan, saat krisis tidak adalagi

kesempatan kerja.

Mayoritas angkatan kerja tersebut pada awalnya

mencoba mencari pekerjaan disektor modern. Namun

28

Zarkasi, “Pengaruh Pengangguran Terhadap Daya Beli Masyarakat

Kalbar”, Jurnal katulistiwa: Journal of Islamic Studies, Vol.V, No. 1 (Maret

2014), 50-51

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

41

karena semakin lambat pertumbuhan sektor industri pada

umumnya menyebabkan banyak orang yang terserap

disektor informal. Pertambahan orang yang bekerja

disektor informal, biasanya dimuali dengan membagi

pekerjaan yang ada (sharing jobs) daripada membuka

kesempatan kerja baru, sehingga produktivitas kerja rata-

ratanya menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, pembinaan

sektor informal perlu lebih diarahkan pada peningkatan

produktivitas usaha. Pembinaan tersebut diusahakan untuk

memungkinkan sektor informal menikmati berbagai

fasilitas usaha yang tersedia seperti fasilitas bimbingan

usaha, lokasi, penyediaa bahan baku, penyediaan fasilitas

sosil (air, listrik, komunikasi), informasi kredit latihan,

permasalahan dan lain sebagainya.

Dalam pembangunan membutuhkan sejumlah

tenaga kerja yang perlu disiapkan pengetahuan dan

keterampilannya. Oleh karena itu penyediaan tenaga kerja

melalui perencanaan pendidikan dan pelatihan harus

bersifat terpadu dengan perencanaan tenaga kerja. Untuk

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

42

dapat menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan, keperluan informasi tentang lowongan yang

ada, baik mengenai persyaratan jenis dan tingkat

pendidikannya, maupun mengenai lokasi dan sektor yang

dibutuhkan. Dengan demikian perencanaan pembangunan

hendaknya terbuka untuk penyesuain mengkomodasi

masalah yang timbul dalam pasar tenaga kerja.29

4. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mrupakan kumpulan beberapa

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu

yang ada kaitannya terhadap penelitian yang akan dilakukan

ini. Peneliti terdahulu ini diambil dari skripsi dan hasil-hasil

penelitian sebelumnya ini dapat dijadikan bahan referensi

untuk penelitian yang akan dilakukan.

29

Koeshartono dan Shellyana junaedi, Hubungan Industrial Kajian

Konsep dan Permasalahan, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2005), 28-29

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

43

Gambar 2.1

No Nama Judul Penelitian Tujuan Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

1 Iman Budiman Pengaruh Inflasi

Terhadap

Pengangguran

di Banten

Periode 2013-

2015

Tujuan

Peneliti ini

Untuk

Mengetahui

bagaimana

pengaruh

inflasi

terhadap

pengangguran

di Banten

tahun 2013-

2015

Metode yang

digunakan

peneliti ini

menggunakan

deskriptif

kuantitatif, dan

data yang

digunakan

peneliti ini

adalah data

sekunder, dan

jenis data yang

digunakan

peneliti ini

adalah time

Hasil uji t

statistic yang

menunjukkan

nilai t hitung >

t tabel maka

dapat

disimpulkan

bahwa inflasi

dapat

berpengaruh

signifikan

terhadap

pengangguran

di provinsi

Banten dari

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

44

series atau

kurun waktu,

teknik analisis

yang digunakan

adalah

menggunakan

uji T, koefisien

korelasi,

koefisien

determinasi.

tahun 2013

sampai 2015.

2 Ana Choirunisa Pengaruh Inflasi

dan Produk

Domestik Bruto

Regional

(PDRB)

Terhadap

Tingkat

Pengangguran

Tujuan

penelitian ini

adalah untuk

mengetahui

pengaruh

inflasi

terhadap

tingkat

Analisis data

yang digunakan

penelitian ini

adalah regresi

linear berganda,

uji asumsi

klasik, uji

hipotesis, dan

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa tingkat

pengangguran

mampu

dijelaskan

oleh tingkat

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

45

di Provinsi

Banten Tahun

2013-2015

pengangguran

secara parsial,

untuk

mengetahui

pengaruh

PDRB

terhadap

tingkat

pengangguran

secara parsial

dan untuk

mengetahui

pengaruh

inflasi dan

PDRB

terhadap

tingkat

pengangguran

secara

analisis regresi

linear berganda

inflasi dan

PDRB sebesar

94% (R2).

Selanjutnya

uji hipotesis

secara parsial

menunjukkan

bahwa inflasi

berpengaruh

tidak

signifikan

terhadap

tingkat

pengangguran

di provinsi

banten di

tandai dengan

nilai t tabel (-

2.0345) < t

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

46

simultan. hitung (-

1.625).

PDRB

berpengaruh

signifikan

ditandi dengan

t tabel (-

2.0345) > t

hitung

(22.643) dan

berhubungan

negative

dengan nilai

koefisien -

0.967.

kemudian uji

hipotesis

secara

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

47

simultan

diperoleh F

hitung

(256.466) > F

tabel (3.285)

berarti tingkat

pengangguran

di provinsi

Banten

dipengaruhi

signifikan oleh

inflasi dan

PDRB secara

simultan.

Perbedaan peneliti ini dengan peneliti-peneliti

sebelumnya adalah variabel x (tidak terikat) yang penulis

teliti hanya satu variabel yaitu pertumbuhan industri jasa

transportasi sedangkan peneliti sebelumnya terdapat dua

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

48

variabel yakni inflasi dan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Peneliti ini mengambil data dari dua instansi yakni

dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Dinas Perhubungan

(DISHUB) sedangkan peneliti sebelumnya hanya mengambil

data dari satu instansi yakni Badan Pusat Statisti (BPS).

Teknik analisis yang penulis gunakan teknik analisis regresi

sederhana karena hanya meneliti satu variabel x dan hanya

menggunakan uji t sedangkan penelitian terdahulu

menggunakan teknik analisis regresi berganda , dan

dilengkapi uji F.

5. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan alternatifyang

merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita

amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis dapat

diturunkan dari teori. Suatu hipotesis dapat dituangkan dalam

bentuk pernyataan yang dapat memperoleh jawaban

berdasarkan data empiris. Semua bentuk pernyataan

menunjukkan keragu-raguan yang selalu ditunjukkan oleh

ilmu pengetahuan sebelum terbukti benar. Fungi utama dari

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Industri 1 ...repository.uinbanten.ac.id/4193/4/BAB II.pdffaktor bertumbuhnya ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan

49

hipotesis adalah membuka kemungkinan untuk menguji

kebenaran teori. Maka karena itu segala pernyataan

berdasarkan teori dalam bentuk yang dapat diuji validitasnya

disebut hipotesis.30

Jadi hipotesis adalah pernyataan yang masih

lemah, maka perlu dibuktikan untuk menegaskan apakah

suatu hipotesis diterima atau harus ditolak, berdasarkan

fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam

penelitian. “Ha adalah lawan atau bandingan dari Ho”.

Ho: Diduga Pertumbuhan Industri Jasa Transportasi (X)

tidak berpengaruh pada Pengangguran di kabupaten

serang

Ha: Diduga Pertumbuhan Industri Jasa Transportasi (X)

berpengaruh pada Pengangguran di kabupaten serang.

30

Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 40