best practices dan lesson learned dalam program bermutu
DESCRIPTION
BEST PRACTICES DAN LESSON LEARNED DALAM PROGRAM BERMUTU. Penyusun : Ade Cahyana. Direktorat P2TK Dikdas Ditjen Dikdas Kemdikbud 2014. PEMAHAMAN BEST PRACTICES (1). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
BEST PRACTICES DAN LESSON LEARNEDDALAM PROGRAM BERMUTU
Direktorat P2TK DikdasDitjen Dikdas Kemdikbud
2014
Penyusun :
Ade Cahyana
• Best practices (praksis unggulan) merupakan konsep yang sangat
menarik tentang manajemen gagasan yang meliputi teknik,
metode, proses, produk, penilaian atau penghargaan, dari suatu
produk yang dinilai berhasil dengan baik, yang terkadang melebihi
harapan;
• Keberlanjutan (sustainability), pengulangan (replikasi), dan
perluasan (diseminasi) best practices suatu program pada
dasarnya mengacu pada kapasitas pembelajaran (lesson learned)
kita terhadap program yang terdahulu agar dapat dilakukan
secara lebih cepat, lebih efektif , lebih efisien, dan lebih produktif
PEMAHAMAN BEST PRACTICES (1)
• Dari sudut pandang kebijakan pembangunan pendidikan, best
practices dapat dipandang sebagai hasil akhir (output), dampak
pelaksanaan (outcome) atau hasil antara (milestones) dari
suatu proses yang berulang (iterative), di mana kemajuan yang
diperoleh pada suatu tahapan pembangunan pendidikan akan
menentukan keberhasilan pada tahapan pembangunan
pendidikan selanjutnya. Best practices membantu pelaku
pembangunan memastikan bahwa tahap yang telah dilalui
benar-benar berhasil dilaksanakan dengan baik sebelum
memasuki tahap pembangunan selanjutnya.
PEMAHAMAN BEST PRACTICES (2)
SUSTAINABILITY2014
PERSIAPAN 2007 - 2008
PENERAPAN2008 - 2013
Persiapan1. Analisis Hasil Pilot2. Penentuan PDO3. Loan/Grant Agreement4. Pemilihan 75 Kab/Kota5. Best Practices6. Mou Dengan 75 Kab/Kota
Exit Strategy1. Analisis Kebijakan
Penyusunan Perbup2. DBL Substitusi3. Pencapaian PDO4. Best Practices
Penerapan 1. Perumusan Kebijakan2. Penerapan Kebijakan3. Pelaksanaan DBL4. Pencapaian PDO5. Best Practices
PERENCANAAN2005 - 2007
Perencanaan:1. Pilot Project di 5
Provinsi2. Perencanaan Kegiatan3. Best Practices
EXIT STRATEGY
2013
Sustainability, a.l :1. Pelaksanaan PKB di KK/MK;2. Adanya Perbup/Perwalikota
dlm Pembinaan PTK;3. Repdis pada 50 kab/kot
TAHAPAN YANG TELAH DILALUI PROGRAM BERMUTU 2007 - 2014
PROJECT DEVELOPMENT OBJECTIVES (IKK) Meningkatnya jumlah guru yang memenuhi kualifikasi
minimum S1
Meningkatnya jumlah guru SD dan SMP di kabupaten/kota BERMUTU yang menerapkan metoda pembelajaran PAIKEM
Menurunnya tingkat kemangkiran (absenteeism) guru
Meningkatnya jumlah program pre-service yang diakreditasi
Meningkatnya jumlah guru yang mendapatkan PPKHB
Meningkatnya Jumlah Lulusan Dana Insentif Akreditasi
Meningkatnya jumlah KKG/MGMP di kabupaten/kota mitra BERMUTU yang aktif
Meningkatnya jumlah guru pemula yang mengikuti program induksi
Pengembangan kebijakan untuk Peningkatan kemampuan profesional dan karier guru
Pengembangan database terintegrasi untuk monitoring dan evaluasi peningkatan kemampuan profesional dan karier guru
No. PDO
IKK
Kondisi
Awal2008
Hasil Yang
Dicapai 2013
Hasil Yang Diharapkan
2013
1. Jumlah Guru Pendidikan S1
900.000
1.550.791 1.400.000
2. Jmlh. Pengguna Paikem
- 214.380 160.000
3a. Kemangkiran Guru SD (%)
19 6,6* 15
3b. Kemangkiran Guru SMP(%)
19 6,3** 15
4. Prg. Akreditasi Preservice
- 43 75
5. Jumlah Lulusan DIA
- (Data msh divalidasi dgn LPTK
ybs.)
15.000
PENCAPAIAN IKK BERMUTU 2008 - 2013
6. Jumlah Peserta PPKHB
163.142
721.440
700.000
7. Jumlah KKG/MGMP
1.200 6.364 4.500
8. Peserta Program Induksi
- 1.700 3.000
9. Adanya revisi kebijakan, pengemb.pend.& karir guru
Ada blm ses.
kebutuhan
Ada sesuai kebutu
han
Ada sesuai kebutuhan
10. Database yg.terintegrasi (+) untuk PPKS-PTP, dan ME
Padati, NUPTK
(-)
Padati, NUPTK, KK/MK
(-)
Padati,NUPTK,KK/MK
(+)
Keterangan *Dari 8% pada tahun 2011 **Dari 14% pada tahun 2011
(-) Belum terintegrasi; (+) Sudah terintegrasi
PENILAIAN KINERJA GURUKOMPONEN PENILAIAN• Persiapan• Pelaksanaan• PenilaianRESPONDEN• Guru SD Kelas Rendah• Guru SD Kelas Tinggi• Guru B. Indonesia SMP• Guru B. Inggris SMP• Guru Matematika SMP• Guru IPA SMP
Proses KBM Secara Umum
No Komponen N K
1 Persiapan 3,28 BS
2 Pelaksanaan 3,43 BS
3 Penilaian 2,65 B
Jumlah 9,36
Rata-rata (Maksimum=4) 3,12 B
Persiapan
PelaksanaanPenilaian
0.00
2.00
4.00
PerencanaanNo Guru N Kat
1 SD Bawah 3,45 BS
2 SD Atas 3,19 B
3 SMP B. Indonesia 3,33 BS
4 SMP B. Inggris 3,14 B
5 SMP Matematika 3,17 B
6 SMP IPA 3,39 BS
Jumlah 19,67
Rata-rata (Maksimum=4) 3,29 BS
SD Bawah
SD Atas
SMP B. Indonesia
SMP B. Inggris
SMP Matematika
SMP IPA
2.5
3
3.5
PelaksanaanNo Guru N Kat1 SD Bawah 3,45 BS2 SD Atas 3,49 BS3 SMP B. Indonesia 3,46 BS4 SMP B. Inggris 3,48 BS5 SMP Matematika 3,26 BS6 SMP IPA 3,44 BS Jumlah 20,58
Rata-rata (Maksimum=4) 3,43 BS
SD Bawah
SD Atas
SMP B. Indonesia
SMP B. Inggris
SMP Matematika
SMP IPA
3
3.5
PenilaianNo Guru N Kat1 SD Bawah 2,67 B2 SD Atas 2,63 B3 SMP B. Indonesia 2,73 B4 SMP B. Inggris 2,71 B5 SMP Matematika 2,71 B6 SMP IPA 2,48 B Jumlah 15,93
Rata-rata (Maksimum=4) 2,66 B
SD Bawah
SD Atas
SMP B. Indonesia
SMP B. Inggris
SMP Matematika
SMP IPA
2
2.5
3
PENILAIAN SINERGI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH
KOMPONEN• Pembuatan Silabus• Pembuatan RPP Setiap SK-KD• Pembuatan Bank Soal• Pembuatan Karya Tulis Ilmiah• Pembuatan Jurnal Belajar• Pembuatan Peta Guru (TNA)• Pembuatan Rapor GuruRESPONDEN• Kepala Sekolah• Pengawas Sekolah
SINERGITASNo Aspek Nilai Kategori1 Pembuatan Silabus 1,45 B2 Pembuatan RPP Setiap SK-KD 1,52 B3 Pembuatan Bank Soal 1,16 C4 Pembuatan Karya Tulis Ilmiah 1,14 C5 Pembuatan Jurnal Belajar 0,97 C6 Pembuatan Peta Guru (TNA) 0,95 C7 Pembuatan Rapor Guru 1,09 C Jumlah 8,27
Rata-Rata (Maksimum=2) 1,18 C
Pembuatan Silabus
Pembuatan RPP Setiap SK-KD
Pembuatan Bank Soal
Pembuatan Karya Tulis IlmiahPembuatan Jurnal Belajar
Pembuatan Peta Guru (TNA)
Pembuatan Rapor Guru
0.00
1.00
2.00
0,00 – 0,39 : Sangat Kurang (SK)0,40 – 0,79 : Kurang (K)0,80 – 1,19 : Cukup (C)1,20 – 1,59 : Baik (B)1,60 – 2,00 : Baik Sekali (SB)
SINERGITAS KEPALA SEKOLAH
No Aspek Nilai Kategori1 Pembuatan Silabus 1,50 B2 Pembuatan RPP Setiap SK-KD 1,61 BS3 Pembuatan Bank Soal 1,21 B4 Pembuatan Karya Tulis Ilmiah 1,26 B5 Pembuatan Jurnal Belajar 0,97 C6 Pembuatan Peta Guru (TNA) 0,95 C7 Pembuatan Rapor Guru 1,22 B Jumlah 8,73
Rata-Rata (Maksimum=2) 1,25 B
Pembuatan Silabus
Pembuatan RPP Setiap SK-KD
Pembuatan Bank Soal
Pembuatan Karya Tulis IlmiahPembuatan Jurnal Belajar
Pembuatan Peta Guru (TNA)
Pembuatan Rapor Guru
0.00
1.00
2.00
SINERGITAS PENGAWAS SEKOLAH
No Aspek Nilai Kategori1 Pembuatan Silabus 1,40 B2 Pembuatan RPP Setiap SK-KD 1,43 B3 Pembuatan Bank Soal 1,11 C4 Pembuatan Karya Tulis Ilmiah 1,01 C5 Pembuatan Jurnal Belajar 0,97 C6 Pembuatan Peta Guru (TNA) 0,95 C7 Pembuatan Rapor Guru 0,95 C Jumlah (Maksimum=2) 7,81
Rata-Rata 1,12 C
Pembuatan Silabus
Pembuatan RPP Setiap SK-KD
Pembuatan Bank Soal
Pembuatan Karya Tulis IlmiahPembuatan Jurnal Belajar
Pembuatan Peta Guru (TNA)
Pembuatan Rapor Guru
0.00
1.00
2.00
KINERJA PENGELOLAAN KOMPONEN• Dukungan Fasilitas• Pembinaan Organisasi dan Manajemen Pokja• Pengelolaan DBL• Pengelolaan Kegiatan dan Hasil Pokja• Penyediaan Dana Pendamping• Pemanfaatan Jasa Konsultan PendampingRESPONDEN• Kabid PMPTK• Kasi Sub PMPTK• Penjab Program BERMUTU
Kinerja Pengelolaan Kab/Kota
No Komponen Nilai Kategori1 Dukungan Fasilitas 2,35 Cukup2 Pembinaan Organisasi Dan Manajemen Pokja 2,73 Baik3 Pengelolaan DBL 2,21 Cukup4 Pengelolaan Kegiatan Dan Hasil Pokja 2,26 Cukup5 Penyediaan Dana Pendamping 2,06 Cukup6 Pemanfaatan Jasa Konsultan Pendamping 1,37 Kurang JUMLAH 12,98
RERATA 2,16 Cukup
Dukungan Fasilitas
Pembinaan Organisasi Dan Manajemen Pokja
Pengelolaan DBL
Pengelolaan Kegiatan Dan Hasil Pokja
Penyediaan Dana Pendamping
Pemanfaatan Jasa Konsultan Pendamping
0.00
2.00
4.00
0 – 0,49 = Tidak memenuhi Syarat0,50 – 1,49 = Kurang1,49 – 2, 49= Cukup 2,50 – 3,49 = Baik 3,50 – 4,00 = Baik sEKALI
MELEMBAGAKAN BEST PRACTICES DAN LESSON LEARNED DALAM
FUNGSI PENGATURAN KEBIJAKAN(REGULATORY FUNCTION )UNTUK PEMBINAAN PTK
PE
JOINT POLICIES (MIS NOTKES SBG
REGULATOR)
PERBUP(REGULASI)
BEST PRACTICES SEBAGAI:OUTPUT, OUTCOME ATAU
MILESTONES
Regulatory Function
KEDUDUKAN NOTKES SEBAGAI REGULATOR DAN PERBUP SEBAGAI REGULASI
ANALISIS KEBIJAKAN MENYONGSONG SUSTAINABILITY PEMBINAAN PTK DI TAHUN 2014
NO TAHAPAN DESKRIPSI OUTPUT
1. AGENDA SETTING
Menginisiasi agenda kerja analisis kebijakan dimulai pada bulan Juni sampai Desember 2013 dalam rangka sustainability program pembinaan PTK di 75 kab/kot, pasca berakhirnya Program BERMUTU di akhir 2013
Adanya hasil inventarisasi dan verifikasi kebijakan Pembinaan PTK di 85 kabupaten/kota mitra BERMUTU (Juni-Juli 2013)
2. FORMULASI KEBIJAKAN
Menyusun Perbup/ Perwali yang mengakomo dasikan aspirasi kabupaten/kota mitra BERMUTU dlm pembinaan PTK
Adanya draft Perbup/ Perwali yang telah dikaji dan diberimasukan oleh Biro Hukum dan Tim RUU-RPP Balitbang (Agustus‘13)
3. LEGITIMASI KEBIJAKAN
Pengusulan draft Perbup/ Perwali sebagai payung kebijakan pembinaan PTK (Agustus-Oktober)
Peluncuran Perbup/Perwali oleh Bupati/Walikota Mitra BERMUTU pada Rakornas Prog. BERMUTU 4 Des ‘13
4. EVALUASI KEBIJAKAN
Kajian terhadap lingkungan strategis konten kebijakan lokal menyongsong kegiatan Pembinaan PTK tahun 2014 dst.
Adanya kesiapan kab/kota mitra BERMUTU mengguna kan potensi lingkungan stra tegis kebijakan daerahnya
ANALISIS KEBIJAKAN PENERAPAN REGULASI PEMBINAAN PTK DI KABUPATEN/KOTA
NO
AGENDA KERJA PENUNTASAN PERBUP/PERWALI
PELAKSANAAN
NARASUMBER
1. PENGUSULAN REGULASI DAN PENYUSUNAN DRAFT PERBUB/PERWALIKOTA PEMBINAN PTK
14-15 JUNI TIM RUU/RPP TIM BERMUTU P2TK DIKDAS
2. PENYEMPURNAAN KONTEN KEBIJAKAN DRAFT PERBUP/PERWALIKOTA
17-19 JUNI TIM RUU/RPP TIM BERMUTU P2TK DIKDAS
3 PENYAMPAIAN PERBUP/PERWALIKOTA KEPADA BUPATI/ WALIKOTA MITRA BERMUTU
RAKORNAS 121 JUNI
KEPALA BPSDMPKPMP/ DIR. P2TK DIKDAS
4 REVISI DAN FINALISASI PERBUP/PERWALIKOTA BERDASARKAN MASUKAN DARI BUPATI/WALIKOTA/PENGELOLA KANTOR DINAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN/KOTA (RAKORNAS 1)
25 JUNI – 10 JULI
TIM RUU/RPP TIM BERMUTU P2TK DIKDAS
5 USULAN PENANDATANGANAN PERBUP/PERWALIKOTA DENGAN SURAT PENGANTAR DARI DIRJEN DIKDAS KEPADA KABUPATEN/KOTA MITRA BERMUTU
1 AGUSTUS TIM BERMUTU P2TK DIKDAS
6. PROSES PENANDATANGANAN PERBUP/PERWALIKOTA PADA 75 KABUPATEN/KOTA MITRA BERMUTU
AGUSTUS – OKTOBER 2013
TIM BERMUTU P2TK DIKDASPENGELOLA BERMUTU KABUPT./KOTA
7. PELUNCURAN 40 PERBUP/PERWALIKOTA TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PTK UNTUK SUSTAINABILITY PEMBINAAN PTK DAN PENGEMBANGAN PKB PASCA 2013
RAKORNAS IIDESEMBER 2013
WAMENDIK, BUPATI/ WALIKOTA, BAPPENAS DIRJEN DIKDAS, KEPALA BPSDMPK-PMP, BANK DUNIA,
AGENDA PENYUSUNAN DAN PELUNCURAN REGULASI PEMBINAAN PTK DI KABUPATEN/KOTA
BAB MUATAN/ISI PASALKONSIDERAN
I KETENTUAN UMUM (Pengertian, lingkup,prinsip) PS.1-4
II PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIK PS. 5=8
III PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA PS.9-11
IV PENILAIAN KINERJA GURU PS.12-15
V PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PS.16-17
VI SUMBERDAYA PENDIDIK ( Kelembagaan, Ketenagaan, Sarana-Prasarana, Pendanaan, Manajemen)
PS.18-22
VII KETENTUAN PENUTUP PS.23
KONTEN REGULASI PERBUP/PERWALI
RANCANGAN
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA/WALIKOTA.………………………..
NOMOR......TAHUN ......
TENTANG
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI/WALIKOTA …………………………….
Menimbang : 1. bahwa dalam komitmen nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia hasil pendidikan memerlukan pengembangan dan pembinaan profesi pendidik dan tenaga kependidikan secara utuh;
2. dst.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4536);
2. Dst.
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN/WALIKOTA …………………………
dan BUPATI/WALIKOTA …………………..
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten/Kota ………………………
2. Kepala Daerah adalah Bupati/Walikota …………………….
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati/Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
4. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab dalam bidang pendidikan dan kebudayaan;
6. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota …………. sebagai organisasi perangkat daerah yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/ ……………………………
8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
9. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan antara lain tenaga laboran, pustakawan, perencana pendidikan, peneliti pendidikan, pengelola
satuan pendidikan, pengawas, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi pendidikan.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten/Kota ………………………
2. Kepala Daerah adalah Bupati/Walikota …………………….
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati/Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
4. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab dalam bidang pendidikan dan kebudayaan;
6. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota …………. sebagai organisasi perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/ ……………………………
8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
9. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan antara lain tenaga laboran, pustakawan, perencana pendidikan, peneliti pendidikan, pengelola satuan pendidikan, pengawas, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi pendidikan.
• Pasal 2
(1) Pengembangan dan pembinaan kemampuan profesional
pendidik yang diatur dalam Peraturan Bupati/Walikota ini
meliputi guru, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
(2) Pengembangan dan pembinaan kemampuan profesional
tenaga kependidikan yang diatur dalam Peraturan
Bupati/Walikota ini ditujukan untuk pengawas sekolah pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Pasal 6
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan
profesi dan karier pendidik dan tenaga kependidikan
oleh pemerintah Kabupaten/Kota meliputi:
(1) Program Induksi bagi Guru Pemula
(2) Penilaian Kinerja Guru
(3) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pasal 25
Bagian Keempat
Pendanaan
(1) Pemerintah Kabupaten/Kota mengalokasikan anggaran untuk program
induksi bagi guru pemula (PIGP), penilaian kinerja guru (PK Guru), dan
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) pendidik tenaga
kependidikan yang ada di wilayahnya melalui APBD.
(2) Pendanaan penyelenggaraan pengembangan dan pembinaan keprofesian
pendidik dan tenaga kependidikan selain bersumber dari APBD dapat
menggunakan sumber lain yang sah.
(3) Pendidik dapat secara mandiri mendanai kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan untuk dirinya.
BAB IX
PERATURAN PENUTUP
Pasal 22
• Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan
karier pendidik dan tenaga kependidikan oleh pemerintah
Kabupaten/Kota mengenai program induksi bagi guru pemula,
penilaian kinerja guru, dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 harus mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang melakukan pengaturan
khusus pada hal-hal tersebut, baik peraturan perundang-undangan
yang masih/sudah diberlakukan sebelum Peraturan Bupati/Walikota
ini ditetapkan, maupun yang diberlakukan kemudian setelah
Peraturan Bupati/Walikota telah ditetapkan.
NOTA KESEFAHAMAN SEBAGAI KOMITMEN KEBERLANJUTAN PEMBINAAN PTK
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
BUPATI/WALIKOTA .................................................
DENGAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR : ................./......./......./2014
TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
DAN PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PKPROP-PTK)
Pasal 1
a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah institusi Pemerintah yang berwenang dalam menentukan kebijakan nasional dalam penyelenggaraan sertifikasi dan peningkatan kualifikasi guru sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Pemerintah Daerah yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan, tercakup didalamnya urusan Peningkatan Kemampuan Profesional dan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (untuk selanjutnya disebut PKPROP-PTK) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
Pasal 2
Pasal 2
Ruang lingkup pelaksanaan Program Peningkatan Kemampuan Profesional dan Pembinaan PTK (PKPROP-PTK) meliputi: (1) Program Induksi bagi guru Pemula; (2) Program Penilaian Kinerja Guru (PKG); (3) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) berbagai kelompok dan musyawarah kerja tenaga kependidikan; dan (4) Program Fasilitasi Sarana dan Sarana Pembelajaran untuk PKPROP-PTK, dimana kesemua hal tersebut merujuk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3asal 3
(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban:
a. Memfasilitasi penguatan regulasi, institusi, dan program Pemerintah Kabupaten/Kota ……………………………dalam pelaksanaan program PKPROP-PTK, yang mencakup peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru sesuai dengan standar nasional, serta kegiatan-kegiatan pengembangan kualitas guru secara berkelanjutan
b. Memfasilitasi pengembangan jaringan kemitraan dengan para pemangku kepentingan pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sesuai standar nasional, dan pengembangan kualitas guru secara berkelanjutan.
c. Memberikan pelatihan, lokakarya, dan atau workshop untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Program PKPROP-PTK.
P
Pasal 3(1) PIHAK KEDUA berkewajiban:
a. Memasukkan manajemen guru, termasuk upaya peningkatan kualifikasi dan proses
sertifikasi guru ke dalam Rencana Strategis Pembangunan Daerah dan/atau dalam bentuk kebijakan formal lainnya.
b. Melakukan kerjasama dengan LPMP di Provinsi yang bersangkutan untuk membina Kelompok Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok kerja Kepala Seko!ah (KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), atau kelompok kerja kependidikan lainnya.
c. Membentuk pengurus atau sekretariat Program PKPROP-PTK dalam struktur organisasi pemerintah daerah dan menyediakan sarana kerja yang diperlukan bagi implementasi Program PKPROP-PTK.
d. Memberikan ijin penggunaan satuan pendidikan beserta sarana dan prasana serta siswa dan guru sebagai sasaran implementasi Program PKPROP-PTK.
Pasal 4
Pasal 4
Untuk menjamin keberlangsungan Program PKPROP-PTK secara berkelanjutan, PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menerbitkan dan memberlakukan perangkat pearaturan perundang-undangan tentang Peningkatan Kemampuan Profesional dan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PKPROP-PTK) dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota, yang secara khusus ditujukan untuk meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.