book report discovery learning

27
BOOK REPORT Pembelajaran discovery strategy & mental vocational skil Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi Dosen : Sri Sukaesih, S.Pd, M.Pd Disusun oleh : Putri Rahayuningsih ( 4401413097 ) JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: putrirahayuningsih

Post on 24-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BOOK REPORT Discovery Learning

BOOK REPORT

Pembelajaran discovery strategy &

mental vocational skil

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi

Dosen : Sri Sukaesih, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Putri Rahayuningsih ( 4401413097 )

JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2014

Page 2: BOOK REPORT Discovery Learning

DATA BUKU SUMBER

Judul Buku : Pembelajaran Discoveri Strategy & Mental Vocational Skill

Penulis : Mohammad Takdir Ilahi

Penerbit : DIVA Press

Tahun Terbit

: 2012

Cetakan

Jumlah Halaman

:

:

Pertama

229 halaman

Page 3: BOOK REPORT Discovery Learning

PEMBELAJARAN DISCOVERY STRATEGY & MENTAL

VOCATIONAL SKILL

I. PENDAHULUAN

Buku yang berjudul “Pembelajaran Discovery & Mental

Vocational skill” berisi uraian tentang pandangan belajar menurut

teori discovery learning, pembelajaran dengan penemuan berdasarkan

pengalaman bertujuan untuk memecahkan masalah (problem solving).

Buku ini juga menguraikan tentang, ketrampilan kerja (vocational

skill) yang menekankan pada pengembangan diri (self development)

seseorang dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang

semakin kompleks dan kompetitif.

Implikasi pembalajaran discovery strategy dalam meningkatkan

mental vocational skill diperoleh keberhasilan untuk mampu

melaksanakan pelatihan secara empiris, memecahkan masalah,

bersikap mandiri, berpikir kreatif, menciptkan produksi baru,

menbangun mental wiraswasta, keberanian melaksanakan percobaan,

menarik kesimpulan dari hasil pengamatan, membangun hubungan

yang baik, menumbuhkan sikap tanggung jawab dan loyalitas.

II. URAIAN ISI

Untuk mengurangi terjadinya pengangguran tenaga terdidik dan

mengatasi masalah mengenai merosotnya kualitas serta reputasi

pendidikan akan berpengaruh pada masa depan pendidikan yang

mengakibatkan tidak tercapainya tujuan idealisme pendidikan

yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa. Begitu juga dengan tujuan

pendidikan untuk mendapat ilmu yang inovatif dan menghasilkan

tenaga terampil dan produktif.

Page 4: BOOK REPORT Discovery Learning

Dalam mewujudkan semua tujuan tersebut anak didik harus

mempunyai ketrampilan/kecakapan hidup (life skill) yaitu mampu

menunjang kemampaun belajar anak didik (learning how to learning)

dan menghilangkan pola pikir atau kebisaan yang tidak tepat

(learning to learn), dapat mengembangkan potensi diri (vocational

skill) yang memadai, dapat memecahkan masalah (problem solving)

secara kreatif dan inovatif dengan cara memberi peluang anak didik

untuk belajar mencari dan menemukan sendiri melalui pendekatan

yang menjadi pijakan dalam menganalisis masalah kesulitan belajar.

Strategi pembelajaran kreatif dan inovatif yang dimaksud adalah

pembelajaran berdasarkan penemuan (discovery learning), model

pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan ruang kebebasan

bagi anak didik dan guru untuk mengembangkan kreativitas. Aplikasi

pembelajaran dicovery trategi menitikberatkan pada kemampuan

anak didik dalam memecahkan suatu persoalan melalui pendekatan

inquiry (penelitian). Discovery stategy juga menekankan proses

pengembangan diri (self development) yang menuntut anak didik agar

bisa mengolah pikiran dan mengoptimalkan potensi yang terpendam.

A. Tinjauan Teoritis Aplikasi Pembelajaran Discovery Strategy

1. Pengertian Discovery Strategy

Ditinjau dari katanya, discover berearti menemukan,

sedangkan discovery adalah penemuan. Discovery strategy

merupakan salah satu metode pembelajaran yang mengharuskan

anak didik untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan

pembelajaran melalui pengalamannya sendiri sehingga dapat

menemukan konsep sendiri untuk memecahkan suatu masalah

(problem silving). Menemukan sesuatu berarti mengenal,

menghayati dan memahami sesuatu yang belum pernah diketahui

Page 5: BOOK REPORT Discovery Learning

sebelumnya agar dapat dijadikan pelajaran dalam menciptakan

inovasi pembelajaran yang lebih menggairahkan.

Dalam aplikasinya, discovery stategy disajikan dalam bentuk

sederhana, fleksibel, dan mandiri tetapi masih diperlukan pengkajian

secara empiris dan praktis yang menuntut anak didik lebih peka

dalam mengoptimalkan kecerdasan intelektualnya dengan matang,

tanpa banyak bergantung pada arahan guru. Para anak didik yang

mempunyai kemampuan berfikir inovatif lebih mudah menyerap

pembelajaran discovery stategy.

2. Implikasi Dyscovery Learning dari Bruner

Jerome Bruner adalah tokoh pendidikan yang pertama kali

memperkenalkan discovery learning. Bruner meyakini implikasi

discovery learning dalam proses pembelajaran mampu memberikan

jaminan ideal bagi kematangan anak didik dalam mengikuti materi

pelajaran dan dinilai sangat efektif serta efisien dalam

mendayagunakan skill para anak didik untuk memahami arti

pendidikan yang sebenarnya sehingga dapat memperkuat intelektual

mereka.

3. Tujuan Belajar pada Model Discovery Strategy

Discovery Strategy bertujuan agar anak didik mampu

memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari permasalahan

yang sedang dipelajari, meliputi :

a. Untuk Mengembangkan Kreativitas

Menurut Dr. Hasan Langgulung, kreativitas dibagi menjadi tiga

yaitu, kreativitas sebagai gaya hidup, kreativitas sebagai karya

sendiri dan kreativitas sebagai proses intelektual. Menurut Meer dan

Stein, kreativitas sebagai proses intelektual adalah proses yang

mengandung pengetahuan terperinci tentang bidang dan

pengetahuan yang terkandung didalamnya, meletakkan hipotesis

sebagai pengujian dan menyempurnakan hasil orang lain.

Page 6: BOOK REPORT Discovery Learning

Ciri-ciri orang kreatif yaitu, Keterbukaan terhadap pengalaman,

penilaian mendalam, kesanggupan berinteraksi secara bebas,

menumbuhkan motivasi dalam belajar.

Fungsi motivasi ada 3 yaitu, mendorong timbulnya keutamaan

atau suatu perbuatan, motivasi berfungsi sebagai pengarah, motifasi

berfungsi sebagai penggerak.

b. Untuk Mendapatkan Pengalaman Langsung dalam Belajar

Dengan proses pengalaman yang berdasarkan pada discovery

strategy, anak didik akan mengalami secara langsung sebuah

konsep atau prinsip sebagai landasannya. Melalui konsep dan prinsip

ini tumbuhlah suatu pemahaman yang membuat mereka dapat

menarik kesimpulan secara sistematis, sehingga dapat ditemukan

jawaban penting dari persoalan yang terjadi. Hal tersebut dapat

dijadikan fundamental untuk memahami pelajaran.

c. Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Rasional dan Kritis

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku yang

berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving).

Kemampuan berpikir dapat menjadi modal utama dalam

mengembangkan logika anak didik untuk memahami gagasan atau

persoalan. Dengan mengacu pada logika berpikir sebagai

landasannya, seseorang mampu menjawab segala permasalahan

hidup yang samakin menantang dan membawa pikirannya untuk

menyelesaikan masalah sehari-hari.

d. Untuk Meningkatkan Keaktifan Anak didik dalam Proses

Pembelajaran

Discovery strategy menuntut keterlibatan langsung para anak

didik dalam proses pembelajran, baik keterlibatan fisik maupun

mental untuk memaksimalkan kegiatan belajar dengan penuh

keseriusan dan kecermatan.

e. Untuk Belajar Memecahkan Masalah

Page 7: BOOK REPORT Discovery Learning

Kemampuan anak didik dalam memecahkan masalah dari

suatu persoalan, pada dasarnya harus diimbangi dengan nalar

intelektual yang tinggi, sebab nalar intelektual merupakan syarat

utama untuk berpikir rasional dalam memahami konsep dan

keadaan belajar. Pembelajaran discovery strategy sering kali

menggunakan pengalaman sebagai pijakan dalam memecahkan

suatu persoalan.

f. Untuk Mendapatkan Inovasi dalam Proses Pembelajaran

Inovasi pembelajaran yang dimaksud dalam hal ini adalah

strategi pembelajaran yang egaliteral dan menunjukkan pelajaran

demokratis bagi keleluasaan anak didik, guna mengekspresikan

gagasan yang berkaitan dengan efektivitas pembelajaran.

4. Kelebihan dan Kelmahan dalam Pembelajaran Discovery

Strategy

a. Kelebihan Discovery Strategy

Penyampain bahan discovery strategy, menggunakan kegiatan

dan pengalaman langsung

Lebih realistis dan mempunyai makna karena bekerja langsung

dengan contoh nyata.

Discovery strategy suatu model pemecahan masalah.

Lebih mudah diserap oleh anak didik dalam memahami kondis

tertentu yang berkenaan dengan aktivitas pelajaran.

Banyak memberikan kesempatan anak didik untuk terlibat

langsung dalam kegiatan belajar.

b. Kelemahan Discovery Strategy

Membutuhkan waktu yang lebih lama.

Membutuhkan kemampuan intelektual dan kematangan dalam

berpikir rasional mengenai suatu konsep atau teori.

Kesukaran dalam menggunakan faktor subjektifitas.

Faktor kebudayaan dan kebiasaan.

Page 8: BOOK REPORT Discovery Learning

Berdasarkan kelebihan dan keterbatasan discovery strategy,

dapat disimpulkan bahwa discovery strategy melibatkan anak didik

secara langsung dalam proses pembelajaran, tidak selamanya

mempermudah proses pembelajaran.

5. Hipotesis-Hipotesis yang Berkaitan dengan Discovery

Strategy

Hipotesis yang berkenaan dengan discovery strategy

merupakan gambaran awal yang menyangkut indikasi dari asumsi

dasar dalam memberikan pemahaman dalam aktivitas

pembelajaran. Ada beberapa asumsi dasar diantaranya,

a. Semua pengetahuan nyata adalah hasil dari penemuan sendiri

(self discovery).

b. Makna atau inti dari sesuatu yang diperoleh dari hasil discovery

strategy nonverbal.

c. Kesadaran subverbal sebagai kunci dari transfer ilmu.

d. Kemampuan memberikan masalah sebagai tujuan utama dari

pendidikan.

e. Setiap anak adalah pemikir kreatif dalam discovery strategy.

f. Pengajaran yang bersifat menyajikan atau expository adalah

otoriter,

g. Discovery strategy mengaplikasikan belajar secara efektif bagi

penggunaan lebih lanjut

h. Pembelajarana discovery strategy membangkitkan motifasi

dengan membentuk keyakinan pada dirinya sendiri.

i. Pembelajaran discovery strategy adalah sumber motivasi

intrinsik.

6. Tingkatan-Tingkatan Discovery Strategy

Dalam hal ini para ahli membedakan enam tingkatan discovery

strategy sebagai bertikut, tingkat discovery penuh, pengarahan pada

tingkat pemikiran anak didik, pemberian instruksi yang

Page 9: BOOK REPORT Discovery Learning

pelaksanaannya diserahkan pada para anak didik, guru memberikan

sejumlah persoalan, guru memberikan suatu persoalan tentang

generalisasi dan spesifikasi, guru memberikan suatu generalisasi

tanpa penjelasan penguraian dan contoh-contoh.

7. Langkah-Langkah dan Prosedur Pembelajaran Discovery

Strategy

Untuk mempermudah penerapan discovery strategy, langkah-

langkah pokok yang harus dilalui terlebih dahulu diantaranya, danya

masalah yang akan dipecahkan, sesuai dengan tingkat kemampuan

kognitif anak didik, konsep atau prinsip yang ditemukan harus ditulis

secara jelas, harus tersedia alat atau bahan yang diperlukan,

suasana kelas harus diatur sedemikian rupa, guru memberikan

kesempatan anak didik untuk mengumpulkan data, harus dapat

memberikan jawaban secara tepat sesuai dengan data yang

diperlukan anak didik.

8. Prosedur Pembelajaran Berdasarkan Penemuan

Seorang guru tidak akan menyajikan bahan pelajaran secara

langsung, tetepi anak didik yang diberi peluang untuk menemukan

sendiri suatu persoalan dengan menggunakan pendekatan problem

solving. Abu Ahmadi dan Tri Prasetya mengemukakan prosedur

pembelajaran berdasarkan penemuan (discovery based learning)

yaitu, stimulstion, problem statement, data collection, data

processing, verification, generalization.

9. Pengajaran Discovery Strategy dalam Kelas

Pengajaran discovery strategy dalam kelas memerlukan

persiapan khusus secara matang. Untuk mengefektifkan

pembelajaran discovery strategy, dibutuhkan kemampuan mental

dan fisik yang menjadi penunjang dalam mengembangkan strategy

tersebut. Pengajaran discovery strategy selalu berusaha agar para

Page 10: BOOK REPORT Discovery Learning

anak didik terlibat secara langsung dan berperan secara aktif dalam

setiap masalah yang dibahas dan menjadi topik pembicaraan.

10. Komunikasi dalam Discovery Strategy

Pendekatan discovery strategy, menurut Dr. Oemar Hamalik

dapat dilaksanakan melalui komunikasi system satu arah dan

komunikasi dua arah, bergantung pada besarnya kelas.

a. Komunikasi Satu Arah (Ceramah Reflektif)

Guru menyajikan suatu masalah, kemudian memecahkan

masalah tersebut melalui langkah-langkah discovery. Caranya

adalah dengan mengajukan pertanyaan dalam kelas, selanjutnya

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan

refleksi.

b. Komunikasi Dua Arah (Discovery Terbimbing)

System dua arah melibatkan para anak didik dalam menjawab

pertanyaan guru. Mereka melakukan discovery, sedangkan guru

membimbing mereka ke arah yang tepat.

11. Bentuk Kegiatan Discovery Strategy

Kegiatan discovery strategy dapat dilakukan dengan berbagai

cara, R. Ibrahim dan Nana Syaodih sebagai berikut, berdiskusi,

bertanya, melakukan pengamatan, mengadakan percobaan,

menstimulasi, melakukan penelitian, memecahkan masalah.

12. Peranan Guru dan Anak didik dalam Discovery Strategy

Guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam

merealisasikan program pendidikam yang telah dilaksanakan. Guru

dan anak didik berperan sama sebagai subjek pembelajaran.

a. Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran

Peran-peran guru tersebut meliputi, sebagai fasilitator, sebagai

pembimbing, sebagai komunikator, sebagai evaluator, sebagai agen

of cognitive, dan sebagai manager.

Page 11: BOOK REPORT Discovery Learning

b. Peran Anak Didik dalam Proses Pembelajaran

Para anak didik juga memiliki peran yang tak kalah penting

dibandingkan dengan guru, karena mereka merupakan sosok yang

terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran discovery

strategy.

13. Evaluasi Pada Pembelajaran Discovery Strategy

Evaluasi pada dasarnya merupakan proses menentukan hasil

yang telah dicapai dalam kegiatan, yang direncanakan untuk

mendukung tercapainya tujuan belajar.

a. Tujuan Evaluasi

Disimpulkan menjadi dua segi, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. Tujuan umum meliputi, mengumpulkan data untuk

membuktikan kemampuan anak didik dalam mencapai tingkat

yang diharapkan, menilai aktivitas/pengalaman yang diperoleh

anak didik.

Sedangkan tujuan khusus meliputi, merangsang kegiatan anak

didik, menemukan sebuah akibat, memberikan bimbingan sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan bakat anak didik yang

tersalurkan, memperoleh bahan laporan diperuntukkan pada

orang tua, mempelajari mutu pembelajaran atau cara belajar dan

metode mengajar.

b. Objek atau Sasaran dalam Evaluasi

Dengan objek evaluasi yang terarah dalam kegiatan evaluasi,

maka upaya untuk meningkatkan program pengajaran yang telah

terencana dapat diimplementasiakan. Sebab, diyakini bahwa

sasaran yang terstruktur, terencana, dan sistematis dalam

menelaah sebuah kegiatan yang telah dilaksanakan akan

menghasilkan sesuatu yang berharga dan bermanfaat dalam

membantu keberhasilan discovery strategy.

c. Jenis-Jenis Alat Evaluasi

Page 12: BOOK REPORT Discovery Learning

Evaluasi produk merupakan evaluasi yang diarahkan, yakni

bagaimana hasil belajar yang telah dicapai dan bagaimana

penguansaan anak didik terhadap suatu materi pelajaran yang

diberikan ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Alat-alat

evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu, tes yang dikelompokkan

menjadi, tes tetulis, tes lisan, tes perbuatan. Yang kedua yaitu

nontes, terdiri dari wawancara, pengamatan dan studi khusus.

d. Langkah-Langkah dalam melaksanakan Kegiatan Evaluasi

Langkah-langkah dalam kegiatan evaluasi yaitu, merumuskan

dan mempertahankan tujuan pengajaran, mengkaji kembali

meteri pengajaran berdasarkan kurikulum, menyusun alat

pinilaian tes dan nontes, menggunakan hasil penelitian sesuai

dengan tujuan pendidikan.

B. Signifikansi Peningktan Mental Vocation Skill

1. Devinisi Mental Vocational Skill

Pada dasarnya vocational skill merupakan pengembangan dari

life skill yang menjadi bagian dari konsep pendidikan nasional.

Vocational skill merupakan konsep pendidikan egaliter yang

menekankan pada pengembangan diri (self development) seseorang

dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan yang semakin

kompleks dan kompetitif.

Kecakapan vocational skill sering disebut dengan ketrampilan

kerja dan lebih cocok bagi anak didik yang menekuni pekerjaan di

bidang ketrampilan psikomotorik dari pada kecakapan berfikir ilmiah

(kognitif). Oleh karena itu, kecakapan vocational lebih tepat bagi

anak didik di SMK, khusus ketrampilan atau program diploma.

2. Strategi dalam Meningkatkan Mental Vocational Skill

Indikator bahwa anak didik memiliki mental vocational skill

adalah kemampuannya dalam mendayagunakan potensi

psikomotorik dalam kehidupan nyata. Upaya-upaya yang dapat

Page 13: BOOK REPORT Discovery Learning

dilakukan untuk meningkatkan mental anak dididk yaitu,

memberikan sosialisasi akan signifikansi mental vocational skill,

melatih kemandirian dalam menghadapi tantangan hidup,

menberikan bekal pengetahuan yang cukup, memberikan pelatihan

dan pengembangan dalam memasuki dunia kerja, menyediakan

sarana prasarana yang dibutuhkan dalam peningkatan mental

vocational skill.

3. Vocational Skill dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berkualitas

Sumber daya yang berkualitas merupakan langkah awal untuk

merealisasikan pembangunan yanag telah direncanakan, sehingga

negara mampu bersaing dengan negara lain yang sudah mengalami

kemajuan. Sumber daya manusia yang berkualitas sebenarnya tidak

lepas dari konseptualisasi pendidikan yang menekankan pada

peningkatan mental vocational skill. Dengan konsep ini, anak didik

akan tergerak secara bebas untuk mengembangkan segala

potensinya yang berkembang, sehingga tumbuhlah suatu

ketrampilan tertentu yang menjadikannya ahli dalam bidang

tersebut.

4. Vocational Skill dan Pembentukan Generasi Ungul

Pembentukan pribadi yang unggul dalam diri anak didik

menjadi satu hal yang sangat penting mengingat pencapaian ini

merupakan salah satu implementasi vocational skill mereka pada

masa depan. Basyar Isa, ada tiga syarat untuk menjadi unggul, yaitu

mempunyai kemampuan untuk mengoreksi sikap mental, langkah

atau system yang harus kondusif, menciptakan karya unggul.

5. Vocational Skill dan Tantangan Globalisasi

Para anak didik yang memiliki komitmen meningkatkan mental

vocational skill, akan termanifestasikan untuk menempa diri dengan

Page 14: BOOK REPORT Discovery Learning

bekal ketrampilan yang ditekuni sehingga mereka mampu

mengoptimalkan kecakapan sesuai kemampuan masing-masing.

Peningkatan kualitas keilmuan sebenarnya bukan menjadi

satu-satunya jalan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Namun,

yang paling penting adalah bagaimana para anak didik mempunyai

kesiapan secara mental dan fisik untuk menghadapi serbuan

globalisasi.

6. Aplikasi Pengembangan Karier Pada Masa Depan

Pengembangan karier yang direncanakan secara matang akan

membantu para anak didik untuk menuju kesuksesan dan

kebahagiaan dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam

berbagai aspek. Secara substansial, tujuan pengembangan karier

adalah untuk memperkuat hubungan antara anak didik dan

organisasi. Sehingga dalam pengembangan karier, mereka

mempunyai kesempatan lebih besar untuk memperbanyak relasi.

7. Menciptakan Tenaga Terampil dan Produktif

Untuk menciptakan tenaga terampil, pemerintah telah

berusaha mendirikan sekolah-sekolah kejuruan yang mengutamakan

penguasaan ketrampilan dalam berbagai bidang. Pribadi yang

produktif adalah orang yang ingin mengembangkan dan

mempraktikkan apa yang terbaik pada dirinya, baik dibidang

pendidikan, keluarga, pekerjaan maupun permainan. Vocational skill

memiliki implikasi yang sangat besar bagi seseorang untuk menjadi

tenaga terampil dan produktif. Kedunya merupakan kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan.

C. Implementasi Pembelajaran Discovery Strategy Vs Mental

Vocational Skill

1. Kemampuan Melaksanakan Pelatihan secara Empiris

Secara empiris, kemampuan melakukan penelitian merupakan

salah satu keberhasilan penerapan discovery strategy dengan target

Page 15: BOOK REPORT Discovery Learning

yang akan dicapai, yaitu peningkatan vocational skill anak didik.

Melalui kemampuan penelitian, mereka akan dihadapkan pada

sebuah keniscayaan untuk mengkaji dan mengamati suatu

permasalahan yang diperoleh data-data ataupun fakta-fakta yang

dibutuhkan pada proses pembelajaran discovery strategy. Bruner

menyatakan bahwa mengajar bukan untuk menghasilkan

perpustakaan hidup, tetapi memberi kesempatan kepada anak didik

untuk berpikir yang berguna untuk perkembangan diri mereka

sendiri.

2. Kemampuan Memecahkan Masalah

Pembelajaran discovery strategy menggunakan pengalaman

sebagai pijakan dalam memecahkan suatu persoalan. Kemampuan

memecahkan masalah mengindikasikan bahwa anak didik mampu

berpikir solutif dalam berbagai masalah yang dihadapi.

3. Kemampuan Bersikap Mandiri

Sikap mandiri akan membawa anak didik pada sebuah

kesuksesan selama menempuh jenjang pendidikan. Sikap mandiri

dalam kehidupan sangat penting untuk diimplementasiakan, apalagi

bagi anak didik yang menempuh pendidikan dibangku sekolah.

Secara sadar, mereka dituntut untuk bersikap dewasa dan tidak

berpangku tangan.

4. Kemampuan Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif dapat membantu dalam memecahkan masalah

yang sedang dihadapi, sehingga mampu mengatasi kesulitan-

kesulitan hidup yang berkembang.

5. Kemampuan Menciptkan Produksi Baru

Melalui ketrampilan yang anak didik miliki, kemampuan

menciptakan produksi baru dapat membantu karier mereka pada

masa depan. Sebab, pada hakekatnya kemampuan menuntut anak

didik untuk selalu berusaha memaksimalkan segenap ketrampilan

Page 16: BOOK REPORT Discovery Learning

dalam menunjuang kemampuan menciptakan produksi baru yang

bermanfaat dalam kehidupan.

6. Kemampuan Membangun Mental Wiraswasta

Seseorang yang bermental wiraswasta mampu menghadapi

kesulitan-kesulitan hidup yang semakin kompleks. Wiraswasta

merupakan jalan alternative untuk menjadi pribadi yang mandiri

dengan bekal pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki.

7. Kemampuan dan Keberanian Melaksanakan Percobaan

Para anak didik diberi kesempatan untuk melakukan

percobaan sendiri tentang hal-hal yang baru terjadi, sehingga

mereka terangsang untuk menjadikan percobaan sebagai

pengalaman nyatayang berguna bagi kehidupan manusia.

8. Kemampuan Menarik Kesimpulan dari Hasil Pengamatan

yang Cepat (Speed of Perception)

Menarik kesimpulan dari hasil pengamatan berarti membuat

laporan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan yang dicapai dari penerapan discovery strategy yang

bertujuan meningkatkan mental vocational skill. Kemampuan anak

didik dalam menarik kesimpulan dari dasil pengamatan

mengindikasiakan bahwa mereka memiliki ketrampilan untuk

mengembangkan potensi.

9. Kemampuan Membangun Hubungan yang Baik (Facility in

Good Relationship)

Salah satu implikasi positif dari penerapan discovery strategy

dalam meningkatkan mental vocational skill adalah kemampuan

anak didik dalm melakukan hubungan yang baik dengan sesama

rekan kerja.

10. Kemampuan Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab dan

Loyalitas

Tumbuhnya sikap tanggung jawab dan loyalitas tidak lepas

dari motivasi untuk melaksanakan setiap tugas yang diemban.

Page 17: BOOK REPORT Discovery Learning

Dengan motivasi tersebut, mereka tergerak untuk menggunakan

segala kemampuan yang ada dalam pribadinya sehingga dapat

mencapai tujuan yang diinginkan.

Tabel Rumusan Mendasar Penerapan Discovery Strategy

dalam Meningkatkan Mental Vocational Skill Anak Didik

N

o

Implikasi

Pembalajaran

Discovery Strategy

dalam Meningkatkan

Mental Vocational

Skill

Indikator Keberhasilan yang

DiperolehStrategy Evaluasi

1 Kemampuan

melaksanakan

penelitian

Dapat meningkatkan

kemampuan anak didik dalam

penelitian

pendekatan

pengajaran

penelitian

kelompok

Tes tertulis

2 Kemampuan

memecahkan masalah

Dapat mengatasi setiap

persoalan secara cepat dan

tepat dalam kegiatan belajar

Problem solving Tes tertulis

dan perbuatan

3 Kemampuan bersikap

mandiri

Dapat menghadapi tantangan

hidup di masa depan, melatih

mentalitas, dan

mengembangkan kecakapan

kerja

Mental yang kuat,

pandangn kearah

masa depan,

pelatihan dan

pengembangan

Tes kognitif

dan

psikomotorik

4 Kemampuan

menciptakan produksi

baru

Dapat mengahsilkan barang

dan jasa yang berguna bagi

kehidupan dan

mengembangkan ketrampilan

dalam bekerja

Kecakapan

vokasional yang

memadai dan

ketrampialn yang

ulet serta tekun

Tes tindakan

atau

perbuatan

5 Kemampuan berani

mencoba

Dapat menemukan sesuatu

yang baru dan

mengaplikasikan ketrampilan

yang diperoleh dibangku

Keberanian,

keteguhan,

ketekunan dan

Tes perbuatan

Page 18: BOOK REPORT Discovery Learning

sekolah pengalaman

6 Kemampuan

membangun mental

wiraswasta

Dapat menjawab tantangan

hidup dimasa depan

Pelatihan dan

keberanian

Tes lisan dan

perbuatan

7 Menarik kesimpualn

dari hasil pengamatan

Dapat membuat laporan

pengamatan untuk disajikan

dalam tulisan

Potensi untuk

berprestasi,

pantang

menyerah, modal

yang tinggi,

terampil dan

produktif

Tes tulis

8 Kemampuan berfikir

kreatif

Dapat menciptakan kreativitas

dan menemukan pengalaman

baru

Kreativitas dan

praktik secara

langsung ke

lapangan industri

Tes tulis dan

kognitif

9 Kemampuan

melaksanakan

hubungan baik

Dapat menjalin kerja sama

dengan interaksi terkait dan

meningkatkan semangat serta

kegairahan dalam bekerja

Komunikasi yang

aktif, pendekatan

personal dan

saling pengertian

Tes pebuatan

dan

wawancara

10 Kemampuan

menumbuhkan sikap

tanggung jawab dan

loyalitas

Dapat meningkatkan

keberhasilan dalam bekerja

Kepercayaan,

pemberian

penghargaan,

perjanjian, dan

kesepakatan

Tes perbuatan

III. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian buku yang berjudul “ Pembelajaran

Discovery & Mental Vocational skill” dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Discovery learning atau belajar penemuan lahir dari gagasan Jerome

Bruner, meyakini implikasi discovery learning dalam proses

pembelajaran mampu memberikan jaminan ideal bagi kematangan

Page 19: BOOK REPORT Discovery Learning

anak didik dalam mengikuti materi pelajaran dan dinilai sangat

efektif serta efisien dalam mendayagunakan skill para anak didik

untuk memahami arti pendidikan yang sebenarnya sehingga dapat

memperkuat intelektual mereka.

2. Pendekatan discovery strategy merupakan salah satu metode

pembelajaran yang mengharuskan anak didik untuk terlibat secara

langsung dalam kegiatan pembelajaran melalui pengalamannya

sendiri sehingga dapat menemukan konsep sendiri untuk

memecahkan suatu masalah (problem silving).

3. Vocational skill sering disebut dengan ketrampilan kerja, merupakan

konsep pendidikan egaliter yang menekankan pada pengembangan

diri (self development) seseorang dalam menghadapi berbagai

tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan kompetitif.

4. Kemampuan melakukan penelitian merupakan salah satu

keberhasilan penerapan discovery strategy dengan target yang akan

dicapai, yaitu peningkatan vocational skill anak didik.

Page 20: BOOK REPORT Discovery Learning

LAMPIRAN 1

Refleksi Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill

Metode discovery learning yang dikembangkan pertama kali oleh

Bruner yaitu belajar penemuan yang secara langsung melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran melalui pengalamannya sendiri sehingga

dapat menemukan konsep sendiri untuk memecahkan suatu masalah

(problem silving). Jerome Bruner dengan metode belajar penemuannya

meyakini implikasi discovery learning dalam proses pembelajaran mampu

memberikan jaminan ideal bagi kematangan anak didik dalam mengikuti

materi pelajaran dan dinilai sangat efektif serta efisien dalam

mendayagunakan skill para anak didik untuk memahami arti pendidikan

yang sebenarnya sehingga dapat memperkuat intelektual mereka.

Vocational skill merupakan konsep pendidikan egaliter yang menekankan

pada pengembangan diri (self development) seseorang dalam menghadapi

berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan kompetitif.

Kemampuan melakukan penelitian merupakan salah satu

keberhasilan penerapan discovery strategy dengan target yang akan

dicapai, yaitu peningkatan vocational skill anak didik. Melalui kemampuan

penelitian, mereka akan dihadapkan pada sebuah keniscayaan untuk

mengkaji dan mengamati suatu permasalahan yang diperoleh data-data

ataupun fakta-fakta yang dibutuhkan pada proses pembelajaran discovery

strategy.

Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus memiliki

ketrampilan, lebih kreatif dan aktif untuk menemukan pengalaman-

pengalaman baru sebagai dasar dalam menemukan konsep baru untuk

memecahkan masalah. Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan

mengarahkan pada tujuan pembelajaran.

Page 21: BOOK REPORT Discovery Learning

Keunggulan pembelajaran discovery strategy dan mental vocational

skill tidak hanya terletak pada ketrampilan meneliti dan mencari

pemecahan permasalahan, tetapi anak didik juga didorong untuk mampu

mengolah dan mengenali informasi, serta mendapatkan data-data konkret

mengenai suatu hal yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.

Kita dapat mengaplikasikan discovery strategy dan mental vocational skill dalam pembelajaran biologi sebagai ilmu pengetahuan, investigasi, kumpulan niali dan biologi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Pertama kita memfasilitasi anak didik melalui ketrampilannya untuk mendapat pengalaman dari diri mereka sendiri kemudian dari pengalaman tersebut kita memotivasi anak didik untuk menemukan konsep untuk memecahkan suatu masalah.

Page 22: BOOK REPORT Discovery Learning

LAMPIRAN 2

FOTO COPY COVER BUKU & ALAMAT PENERBIT, CETAKAN/ EDISI