buffett letter terje mahan

103

Click here to load reader

Upload: sutan

Post on 22-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Buffett Letter Terje Mahan

TRANSCRIPT

Page 1: Buffett Letter Terje Mahan

1

KUMPULAN ‘ANNUAL LETTER’ oleh WARREN E. BUFFETT

PERIODE TAHUN 1957 – 1964

Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Teguh Hidayat

Dapatkan artikel-artikel menarik seputar investasi di pasar saham Indonesia, hanya di

www.teguhhidayat.com.

File PDF ini bersifat gratis, sehingga anda boleh menyebar luaskannya kepada siapapun tanpa

mengubah isinya. Kalimat-kalimat yang dianggap penting dalam kumpulan annual letter ini

disajikan dalam warna merah.

Page 2: Buffett Letter Terje Mahan

2

Kata Pengantar,

Warren Buffett, yang keluar dari perusahaan investasi Graham-Newman Partnership setelah

mentornya, Benjamin Graham, pensiun, memulai partnership pertamanya pada tanggal 5 Mei

1956, ketika ia baru berusia 25 tahun 8 bulan. Jumlah dana kelolaannya ketika itu adalah US$

105,100, dimana US$ 105,000 berasal dari keluarga dan teman-teman terdekatnya, dan hanya

US$ 100 yang berasal dari Buffett sendiri. Perjanjiannya adalah bahwa jika partnership tersebut

berhasil memperoleh keuntungan dalam setahun, maka Buffett akan menerima bagian

keuntungan tersebut sebesar 25%. Sementara jika rugi, maka kerugian tersebut akan tetap

dihitung untuk tahun berikutnya (jadi pada tahun kedua, tugas Buffett adalah setidaknya

menutupi kerugian di tahun pertama tersebut).

Pada akhir tahun 1956, Buffett memiliki tiga partnership terpisah dengan total aset US$ 303,726.

Dan pada akhir tahun 1956 itulah, atau tepatnya pada awal tahun 1957, Buffett untuk pertama

kalinya menulis annual letter-nya yang terkenal.

Sayangnya dalam file terjemahan yang sedang anda baca ini, annual letter pertama yang ditulis

di tahun 1956 tersebut tidak ikut diterjemahkan, karena memang sejauh yang saya cari di

internet, sepertinya dokumennya memang tidak ada. Jadi kumpulan terjemahan annual letter

Buffett ini dimulai dari annual letter kedua yang ditulis pada akhir tahun 1957 (atau tepatnya

awal tahun 1958). However, saya yakin bahwa hal ini tidak terlalu menjadi masalah, karena

mulai dari annual letter kedua dan seterusnya, terdapat banyak sekali yang bisa kita pelajari

tentang cara berinvestasi Buffett dan lain-lain.

Meski Buffett merupakan seorang investor hebat, namun ia tidak terlalu baik sebagai seorang

penulis. Ada banyak kalimat dalam annual letter versi aslinya (yang berbahasa Inggris) yang

agak sulit untuk dipahami bahkan meski anda fasih berbahasa Inggris. Saya sendiri seringkali

harus membaca kalimat-kalimat tertentu secara berulang-ulang untuk bisa memahami maksud

kalimat tersebut. Karena itulah dalam annual letter versi terjemahan ini, terdapat cukup banyak

kalimat yang dengan sengaja saya tulis ulang menggunakan susunan kalimat saya sendiri,

tentunya tanpa mengubah arti dan maksud kalimatnya, agar lebih mudah untuk dibaca dan

dimengerti bahkan jika anda masih awam dengan investasi saham itu sendiri.

Terjemahan annual letter ini adalah hingga annual letter untuk tahun 1964 (yang ditulis Buffett

pada Januari 1965). Sementara untuk kumpulan annual letter berikutnya, ketika kata pengantar

ini ditulis, saya masih menterjemahkannya. Saya berencana untuk menterjemahkan semua

annual letter yang ditulis oleh Warren Buffett, karena itu juga menjadi bahan pembelajaran bagi

saya sendiri sebagai seorang investor saham. Jika nanti pekerjaan menterjemahkan tersebut

sudah selesai, anda bisa memperoleh file-nya di www.teguhhidayat.com.

29 September 2013

Teguh Hidayat

Page 3: Buffett Letter Terje Mahan

3

1957 Letter

Warren E. Buffett

5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska

Januari 1958

Annual Letter Kedua untuk PARA PARTNER

Gambaran umum pasar saham di tahun 1957

Di annual letter sebelumnya, saya pernah bilang, ‘Pandangan saya terhadap pasar adalah bahwa

harga-harga saham, terutama saham-saham bluechip, pada saat ini berada diatas nilai

intrinsiknya, dan juga kecil kemungkinannya harga-harga saham pada saat ini akan dianggap

murah pada lima tahun yang akan datang. Jika pandangan saya ini benar, maka terdapat

kemungkinan bahwa kedepannya akan terjadi penurunan harga saham secara signifikan pada

semua saham, baik yang sebenarnya sudah undervalue (murah), maupun tidak.’

Meski demikian, jika nanti terjadi koreksi besar-besaran, seharusnya saham-saham kategori

work-outs yang kami pegang tetap tidak akan mengalami penurunan. Yang akan ikut terseret

turun adalah saham-saham di kategori umum, dimana jika itu terjadi, mungkin saya akan

menggunakan uang pinjaman untuk menambah posisi di saham-saham tersebut.

Sebaliknya, jika bursa saham terus menguat, maka kami akan mengurangi pegangan di kategori

umum (profit taking), dan uangnya dipakai untuk menambah posisi di kategori work-outs.

Namun, saya tidak akan mencoba untuk menganalisis bagaimana kira-kira pergerakan pasar

kedepannya, apakah naik atau turun, karena itu tidak penting. Yang saya kerjakan sepanjang

waktu adalah senantiasa mencari dan menemukan saham-saham undervalue, baik untuk kategori

work-outs maupun umum.

Sepanjang tahun 1957, kita menyaksikan penurunan yang moderat pada bursa saham. Saya harus

menekankan kata ‘moderat’ disini, karena bagi wartawan koran ataupun investor yang belum

berpengalaman, penurunan indeks saham yang terjadi dalam setahun terakhir tampak seperti

kejatuhan yang luar biasa. Tapi bagi saya, penurunan harga-harga saham yang terjadi setahun ini

masih kurang dalam dibanding penurunan kinerja fundamental perusahaan dalam kondisi

perekonomian kami saat ini. Ini berarti bahwa pasar saham sebenarnya masih dalam posisi yang

cukup tinggi.

Namun sekali lagi, saya tidak pernah dan tidak akan pernah mencoba untuk memprediksi soal

bagaimana kira-kira perkembangan pasar saham kedepannya. Tulisan diatas hanyalah untuk

membantah beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa harga-harga saham pada saat ini sudah

murah, hanya karena mereka sebelumnya sudah turun banyak. Menurut saya pada saat ini harga-

harga saham masih relatif mahal, jika dilihat dari sisi prospek mereka untuk investasi jangka

panjang.

Kegiatan investasi kami di tahun 1957

Page 4: Buffett Letter Terje Mahan

4

Penurunan bursa saham telah menciptakan kesempatan yang lebih besar untuk membeli saham-

saham murah, dimana, secara umum, portofolio kami untuk kategori saham-saham umum sedang

berada dalam situasi yang sangat undervalue, terutama jika dibandingkan dengan kategori work-

outs.

Biar saya jelaskan disini, apa itu ‘work outs’. Saham work outs adalah saham yang kenaikan atau

penurunannya, baik dari sisi value perusahaan maupun harga sahamnya, lebih bergantung pada

aksi korporasi tertentu yang dilakukan perusahaan, ketimbang fluktuasi pasar. ‘Work outs’

tersebut bisa berupa: penjualan, merger, likuidasi, tender, dan lain-lain. Risiko berinvestasi pada

saham-saham seperti ini adalah jika aksi korporasinya batal atau gagal, dan tidak ada risiko

karena perubahan pada perekonomian atau penurunan indeks saham. Pada akhir tahun 1956,

kami memiliki rasio 70 – 30 dimana 70% untuk saham-saham umum, sementara 30% untuk

saham-saham work outs. Sekarang, setelah posisi pasar menjadi lebih rendah dari sebelumnya,

posisi kami di saham-saham umum menjadi lebih besar sehingga rasio diatas berubah menjadi 85

– 15.

Sementara yang saya maksud dengan saham-saham ‘umum’ adalah saham biasa yang

perusahaannya beroperasi seperti biasa, yang saya beli karena harganya undervalue. Saham di

kategori ini jauh lebih mudah terkena fluktuasi pasar, baik itu bullish maupun bearish,

ketimbang saham-saham di kategori work-outs. Ingat bahwa hanya karena sebuah saham

berstatus undervalue (murah), bukan berarti harganya tidak bisa turun ketika indeks saham

terkoreksi.

Selama setahun terakhir kami telah membeli saham dalam jumlah yang cukup besar di dua

perusahaan, hingga kami bisa ikut menentukan dan mengendalikan arah kebijakan perusahaan.

Untuk perusahaan pertama, kami membelinya sebanyak hampir 20% dari nilai portofolio kami

secara keseluruhan, sementara untuk perusahaan kedua, kami membelinya sebanyak 5%. Kedua

saham ini mungkin baru akan bisa memberikan keuntungan yang substansial dalam tiga atau

lima tahun kedepan, namun mereka pada saat ini tampak memiliki potensi untuk menghasilkan

persentase pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya, dengan risiko yang minimum.

Dan meski dua saham ini termasuk kategori umum, namun kenaikan atau penurunannya

harganya tidak terlalu dipengaruhi oleh fluktuasi indeks saham, sehingga kita tidak perlu

khawatir terhadap bear market. Meski disisi lain, jika nanti indeks saham memasuki periode

bullish lagi, maka dua saham ini mungkin akan tertinggal jauh.

Kinerja di tahun 1957

Di tahun 1957, tiga partnership yang dibentuk tahun 1956 mencatat kinerja yang jauh lebih baik

dibanding kinerja pasar secara umum. Pada awal tahun 1957, Dow Jones berada di posisi 499,

namun pada akhir turun menjadi 435, atau turun 64 poin. Jika Dow Jones ini dimiliki oleh

seseorang, maka orang tersebut akan memperoleh dividen sebanyak 22 poin, sehingga secara

keseluruhan Dow Jones kehilangan 42 poin, alias turun 8.5% sepanjang tahun 1957. Penurunan

Page 5: Buffett Letter Terje Mahan

5

atau kerugian ini kurang lebih sama besarnya dengan kerugian yang dialami oleh beberapa

reksadana. Sepanjang yang bisa saya lihat, tidak ada reksadana yang mencatat keuntungan

ditahun 1957.

Sementara dari tiga partnership yang dibentuk tahun 1956, ketiganya mencatat keuntungan

masing-masing 6.2%, 7.8%, dan 25.0% dalam setahun. Untuk partnership ketiga, keuntungannya

bisa jauh lebih besar dibanding dua partnership lainnya, karena partnership ketiga ini baru

dimulai pada bulan-bulan terakhir di tahun 1956, dimana pasar sedang dalam posisi terendahnya,

dan terdapat banyak saham bagus yang dijual murah. Sementara untuk dua partnership lainnya,

dananya sudah dipakai untuk belanja saham ketika pasar belum benar-benar drop. Dalam hal ini,

tampak jelas bahwa terdapat faktor keberuntungan yang sangat kuat jika kita hendak berinvestasi

dalam jangka pendek.

Pada dasarnya, semua dana yang tersedia di ketiga partnership digunakan untuk berinvestasi

pada saham-saham yang sama, dan juga pada jumlah persentase penggunaan dana yang kurang

lebih sama. Meski demikian, terutama dalam tahap-tahap awal seperti sekarang ini, karena dana

yang dibutuhkan untuk membeli saham tersedia pada waktu yang berbeda-beda dan juga pada

kondisi market yang berbeda-beda, maka terdapat kemungkinan bahwa hasil yang berbeda-beda

untuk tiap-tiap partnership ini akan kembali terjadi di masa-masa yang akan datang.

Untuk kinerja setahun penuh, saya akan merasa puas jika portofolio kami mencatat kinerja 10%

diatas kinerja Dow Jones, sehingga tahun 1957 ini boleh dikatakan merupakan tahun yang sukses

bagi ketiga partnership yang dibentuk tahun 1956.

Sementara untuk dua partnership lainnya yang baru dimulai pada pertengahan tahun 1957,

kinerja mereka jika disetahunkan terbilang sama dengan kinerja Dow, yakni turun alias minus

12%. Kedepannya, kinerja dari kelima partnership ini seharusnya akan lebih merata dan tidak

lagi berbeda secara mencolok seperti sekarang.

Interpretasi Kinerja

Kinerja kami yang tampak baik sebenarnya adalah karena tahun 1957 merupakan periode bear

market, dimana indeks saham bukannya naik tapi malah turun. Kinerja kami, secara relatif, akan

lebih baik dalam situasi bear market ketimbang bull market, sehingga kinerja kami yang tampak

bagus diatas harus diimbangi dengan fakta bahwa tahun 1957 merupakan tahun dimana kami

memang sudah seharusnya mencatat kinerja baik.

Sementara pada tahun dimana Dow mencatat kenaikan substansial, maka saya akan merasa

cukup puas jika kinerja kami setara dengan kenaikan Dow.

Saya bisa mengatakan dengan yakin bahwa portofolio kami merepresentasikan value (nilai) yang

lebih baik pada akhir tahun 1957, dibanding akhir tahun 1956. Hal ini adalah karena terjadinya

penurunan harga saham secara umum (koreksi pasar), sehingga karena kami memiliki lebih

banyak waktu untuk membeli saham undervalue (murah), yang hanya bisa dibeli secara pelan-

Page 6: Buffett Letter Terje Mahan

6

pelan dimana itu membutuhkan kesabaran. Sebelumnya saya menyebutkan satu saham dimana

kami memegangnya sebanyak 10 – 20% dari total aset yang dimiliki oleh tiap-tiap partnership,

dan kedepannya saya berencana untuk membelinya lagi hingga jumlahnya menjadi genap 20%

untuk total aset seluruh partnership, namun itu tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Sudah

tentu, selama masa pembelian, saya lebih suka melihat saham tersebut bergerak mendatar, atau

kalau bisa justru turun, ketimbang naik. Oleh karena itu, pada waktu tertentu, porsi penempatan

aset untuk tiap-tiap saham di portofolio kami mungkin akan tampak kurang proporsional.

Kebijakan investasi seperti ini, meskipun memerlukan kesabaran, namun seharusnya akan bisa

memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.

Dalam annual letter diatas, saya sudah mencoba memaparkan semua hal-hal yang saya pikir

perlu anda ketahui, terkait tentang bagaimana filosofi dan cara kerja kami. Jika ada pertanyaan

tentang apa saja yang kami kerjakan, baik yang sudah maupun yang akan datang, dengan senang

hari saya akan menjawabnya.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 7: Buffett Letter Terje Mahan

7

1958 Letter

Warren E Buffett

5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska

11 Februari 1959

Gambaran Pasar Saham di Tahun 1958

Seorang teman yang mengelola reksadana ukuran menengah sempat bilang, ‘Karakter bangsa

Amerika yang gesit nan lincah, telah menghasilkan perubahan besar pada pasar saham di tahun

1958, dan kata ‘riang gembira’ mungkin menjadi kata yang paling tepat bagi kondisi pasar

saham saat ini.’

Saya pikir kalimat diatas menyimpulkan perubahan psikologis para investor, baik investor

profesional maupun ritel, yang menyebabkan perubahan trend pasar saham di tahun 1958.

Sepanjang setahun terakhir, orang-orang telah menggunakan semua alasan yang ada untuk

membenarkan tindakan mereka untuk segera berinvestasi di saham. Saat ini market sedang

dipenuhi oleh orang-orang bermental ‘gesit’, dan berapa lama mereka akan bertahan disini

tergantung dari seberapa lama mereka mengira bahwa mereka bisa meraih keuntungan dari

saham secara cepat dan mudah. Tapi yang jelas, selama mereka masih betah di market, maka

semakin besar pula pengaruh yang mereka berikan terhadap kenaikan indeks saham, karena

mereka akan terus menambah posisinya setiap kali harga saham naik.

Saya tidak pernah berusaha memprediksi arah pasar, apakah naik atau turun, karena saya

sepenuhnya fokus pada upaya mencari saham-saham bagus dan undervalue. Namun saya

memandang bahwa, ketika orang-orang yakin bahwa mereka bisa meraih keuntungan yang pasti

dari saham, maka itu akan menyebabkan masalah. Dan jika ‘masalah’ tersebut pada akhirnya

terjadi juga, maka harga-harga saham akan jatuh, termasuk juga yang undervalue, namun itu

tidak akan menyebabkan perubahan pada nilai intrinsik dari tiap-tiap saham tersebut.

Kinerja Kami di tahun 1958

Di annual letter sebelumnya, saya mengatakan:

‘Kinerja kami, secara relatif, akan lebih baik dalam situasi bear market ketimbang bull

market, sehingga kinerja kami yang tampak bagus diatas harus diimbangi dengan fakta

bahwa tahun 1957 merupakan tahun dimana kami memang sudah seharusnya mencatat

kinerja yang bagus. Sementara pada tahun dimana Dow mencatat kenaikan substansial,

maka saya akan merasa cukup puas jika kinerja kami setara dengan kenaikan Dow.’

Kalimat terakhir diatas menggambarkan kondisi kinerja yang kami capai di tahun 1958 ini,

dimana Dow Jones naik dari 435 ke 538, dan setelah ditambah dividen sebesar 20 poin, maka

secara keseluruhan Dow naik 38.5% dalam setahun. Kelima partnership yang beroperasi selama

setahun penuh terakhir menghasilkan keuntungan yang hanya sedikit lebih baik diatas 38.5%

tersebut, yakni berkisar antara 36.7% dan 46.2%. Dengan mempertimbangkan bahwa sebagian

besar dana sudah digunakan untuk membeli saham, dan hingga saat ini saham-saham tersebut

Page 8: Buffett Letter Terje Mahan

8

masih dipegang, maka saya menganggap bahwa kinerja tersebut terbilang bagus. Kedepannya,

saya tetap melihat bahwa kinerja kami akan lebih baik dibanding Dow pada situasi bear market

atau sideways. Sementara dalam situasi bull market, yang bisa kami lakukan hanya berusaha

untuk setidaknya menyamai kenaikan Dow.

Situasi Saat ini

Nah, setelah anda kini sudah paham dengan cara kerja kami, sekarang saya akan memaparkan

tentang aktivitas investasi yang saya kerjakan sepanjang tahun 1958. Setahun lalu, saya fokus

membeli saham yang sekarang ini kami memegangnya sebanyak 10 – 20% dari nilai portofolio

untuk tiap-tiap partnership. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa saya lebih suka melihat

saham ini turun ketimbang naik, agar saya bisa membelinya lebih banyak.

Saham ini adalah Commonwealth Trust Co. of Union City, New Jersey. Ketika saya pertama

kali membelinya, saham ini punya nilai intrinsik US$ 125 berdasarkan asumsi konservatif.

However, untuk alasan yang bagus, perusahaan tidak membayar dividen meski EPS-nya US$ 10,

dan itu menjadi penyebab mengapa sahamnya tertekan hingga hanya US$ 50 (PER-nya 5 kali).

Jadi disini kita punya perusahaan perbankan yang dikelola dengan baik, memiliki kemampuan

mencetak laba yang tinggi, dan harganya sangat terdiskon dari nilai intrinsiknya. Pihak

manajemen terbilang friendly dengan kami sebagai pemegang saham perusahaan, dan risiko

investasi disini tampak minimal.

Saham Commonwealth, 25% diantaranya dipegang oleh bank yang lebih besar (Commonwealth

memiliki aset US$ 50 juta, sekitar setengah aset First National Bank of Omaha), yang sudah

bertahun-tahun menginginkan Commonwealth ini di-merger dengan bank lain agar menjadi lebih

besar. Merger tersebut tadinya tidak dilakukan karena alasan tertentu, namun kedepannya

kemungkinan Commonwealth akan jadi di-merger juga.

Dengan demikian kami memegang saham bank yang:

1. Memiliki karakter defensif yang kuat

2. Mampu mencatat pertumbuhan kinerja dan value pada persentase pertumbuhan yang

memuaskan, dan

3. Memiliki bukti yang cukup kuat bahwa pada akhirnya nanti, nilai sesungguhnya dari

saham ini akan diketahui oleh publik, meski itu bisa satu atau sepuluh tahun dari

sekarang. Namun ketika itu terjadi (publik mengetahui bahwa saham ini bagus dan masih

murah), maka saham Commonwealth ini akan naik hingga, katakanlah, US$ 250.

Selama setahun terakhir atau lebih, kami sukses membeli saham ini hingga sebanyak 12% dari

jumlah saham beredar, pada harga rata-rata US$ 51. Sudah jelas, kami lebih suka saham ini tetap

pada harganya sekarang ketimbang dia naik, yang penting nilai investasi kami di saham ini

meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Kami juga mentargetkan untuk bisa menjadi

pemegang saham terbesar kedua di Commonwealth, sehingga kami bisa memiliki cukup hak

voting untuk mendorong terealisasinya merger.

Page 9: Buffett Letter Terje Mahan

9

Saham Commonwealth dipegang oleh sekitar 300 investor, dan hanya diperdagangkan 2 – 3 kali

dalam sebulan, sehingga anda pasti mengerti kenapa saya setahun lalu mengatakan bahwa

fluktuasi Dow Jones tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan saham ini.

Sayangnya, kami sempat terjebak dalam kompetisi dengan investor lain ketika mengakumulasi

saham ini, dimana Commonwealth sempat naik sampai US$ 65. Pembelian saham dalam jumlah

sekecil apapun bisa menyebabkan perubahan harga yang signifikan pada saham yang tidak likuid

seperti Commonwealth ini, dan itu menjelaskan pentingnya bahwa kami tidak boleh kehilangan

barang sedikitpun, entah karena menjualnya atau terlambat membelinya.

Namun pada akhir tahun 1958 kemarin, kami sukses memperoleh satu situasi dimana kami bisa

menjadi pemegang saham terbesar di Commonwealth ini, pada rata-rata harga beli yang murah.

Jadi kami ketika itu mengurangi kepemilikan kami di Commonwealth dengan menjualnya pada

harga rata-rata US$ 80.

Saat ini saham Commonwealth berada di posisi US$ 50, dan kami senang karena kami bisa terus

membelinya sedikit demi sedikit, meski mungkin ini menyebabkan kinerja partnership menjadi

tampak buruk jika dibandingkan dengan kenaikan Dow. Ketika kami sempat memperoleh

keuntungan ketika menjual Commonwealth ini di harga tinggi, maka itu hanya kebetulan.

Kinerja kami untuk setiap tahunnya memiliki batasan yang serius karena kami mengincar

keuntungan jangka panjang. However, saya yakin bahwa cara investasi seperti ini, yakni

membeli saham defensif pada harga murah, menawarkan potensi keuntungan yang paling

mungkin untuk dicapai, tentunya dalam jangka panjang.

Situasi Pasar, Saat ini

Semakin tinggi indeks saham, semakin sedikit saham-saham murah yang masih bisa dibeli, dan

saya menemukan kesulitan dalam mengamankan jumlah yang substansial untuk setiap saham

yang kami pegang. Saya berniat untuk meningkatkan persentase alokasi dana untuk saham-

saham di kategori work outs, namun sulit untuk menemukan kapan saat yang tepat untuk

melakukannya.

Karena itulah, saya mencoba untuk menciptakan work outs milik saya sendiri dengan cara

mengambil posisi besar pada saham-saham undervalue. Kebijakan investasi tersebut akan

mengarah pada terpenuhinya ekspektasi saya sebelumnya, yakni kinerja partnership yang lebih

baik dibanding kinerja Dow Jones pada periode bear market. Jika ada pertanyaan, silahkan.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 10: Buffett Letter Terje Mahan

10

1959 Letter

Warren E Buffett, Januari 1960

5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska

Kondisi Pasar Saham di Tahun 1959

Dow Jones Industrial Average (DJIA), indeks yang tidak diragukan lagi merupakan indeks

saham yang paling banyak digunakan sebagai patokan arah pasar, mencatat kinerja yang berbeda

dibanding kondisi pasar secara umum pada tahun 1959. DJIA naik dari 583 ke 679, alias naik

16.4% sepanjang tahun. Jika dividen yang diterima perusahaan-perusahaan sepanjang tahun

ditambahkan, maka Dow secara keseluruhan mencetak gain 19.9% pada tahun 1959.

Meskipun DJIA menguat signifikan, namun di New York Stock Exchange (NYSE), lebih banyak

saham yang turun ketimbang naik, dan alhasil NYSE turun dari 710 ke 628. Selain itu indeks

Dow Jones Railroad Average, dan Dow Jones Utility Average, juga turun.

Sebagian besar perusahaan reksadana mengalami kesulitan untuk menyamai kenaikan DJIA. Tri-

Continental Corp., perusahan reksadana tertutup terbesar di Amerika dengan aset US$ 400 juta,

mencatat gain 5.7% untuk tahun 1959. Fred Brown, presiden perusahaan, mengatakan:

‘Meski kami menyukai saham-saham yang hingga kini masih kami pegang, kinerja Tri-

Continental di tahun 1959 terbilang mengecewakan. Dalam suatu kondisi dimana

sentimen dan antusiasme investor berperan secara substansial, seperti pada tahun 1959,

menyebabkan kesulitan bagi kami, para fund manager, untuk menata investasinya untuk

tujuan jangka panjang. Sepertinya kami belum menata portofolio kami dengan benar.

Meski demikian, kami yakin bahwa kami mengambil risiko yang minimal terkait

kemungkinan berkurangnya dana investor yang dipercayakan kepada kami, dan kami

yakin bahwa portofolio kami masih bagus hingga setahun kedepan.’

Massachusetts Investors Trust, perusahaan reksadana terbuka terbesar di Amerika dengan dana

kelolaan US$ 1.5 milyar, menunjukkan gain 9% untuk tahun 1959.

Anda mungkin mengetahui bahwa selama beberapa tahun terakhir ini, saya selalu khawatir

terhadap posisi indeks saham yang terlalu tinggi. Namun hingga saat ini, kekhawatiran tersebut

ternyata tidak pernah menjadi kenyataan. Berdasarkan standar valuasi saham yang saya gunakan,

posisi saham-saham blue chip pada saat ini mengandung unsur spekulasi sehingga memiliki

risiko yang lumayan, namun faktanya mereka tetap saja terus naik. Jadi mungkin anda akan

berpikir standar valuasi tersebut perlu diganti dengan cara perhitungan valuasi saham yang

berbeda.

Namun, saya tidak sependapat. Saya lebih suka berinvestasi dengan cara over-konservatif

daripada mengambil risiko terjadinya kesalahan, yang mungkin berimbas pada terjadinya

kerugian permanen.

Page 11: Buffett Letter Terje Mahan

11

Kinerja di tahun 1959

Di annual letter sebelumnya, saya menekankan bahwa kinerja kami akan tampak bagus di situasi

bear market, namun akan tampak biasa-biasa saja dalam situasi bull market, ketika dibandingkan

dengan kinerja pasar saham secara umum dan juga kinerja perusahaan reksadana.

Namun, kami beruntung bisa mencapai kinerja bagus di tahun 1959. Keenam partnership yang

beroperasi sepanjang tahun mencatat keuntungan bervariasi antara 22.3% dan 30.0%, dengan

rata-rata 25.9%. Susunan portofolio dari keenam partnership pada saat ini sekitar 80% sama,

dimana masih ada perbedaan karena ada beberapa saham yang baru saya beli ketika dananya

tersedia. Namun selama beberapa tahun terakhir, perbedaan keuntungan yang diperoleh tiap-tiap

partnership sedikit demi sedikit menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Terdapat biaya pajak dari kegiatan investasi yang kami lakukan, yakni sebesar 0.4% dari nilai

pasar untuk semua saham yang dipegang. Tahun kemarin merupakan untuk pertama kalinya

pajak tersebut berlaku efektif, sehingga mengurangi nilai portofolio seluruh partnership sebesar

0.4%.

Posisi portofolio saat ini

Tahun lalu, saya menyebutkan satu saham baru dimana saya membelinya dalam jumlah besar

hingga saham tersebut mewakili 25% dari total aset seluruh partnership. Sekarang, posisi di

saham tersebut meningkat menjadi 35%. Ini adalah jumlah yang jauh lebih besar dari biasanya,

namun terdapat alasan-alasan yang kuat untuk itu. Sebenarnya, perusahaan ini merupakan

perusahaan investasi dimana mereka memegang sekitar 30 atau 40 saham-saham bagus.

Keputusan kami berinvestasi pada perusahaan ini didasarkan pada perhitungan bahwa harga

sahamnya sedang sangat terdiskon, jika kita membandingkan harga sahamnya tersebut dengan

nilai riil perusahaan berdasarkan nilai pasar dari saham-saham yang dipegangnya.

Kami sekarang adalah pemegang saham terbesar perusahaan dengan selisih kepemilikan yang

cukup dibanding dua pemegang saham utama lainnya. Terdapat kemungkinan yang sangat besar

bahwa kinerja dari saham ini akan superior dibanding kinerja rata-rata pasar saham ketika saham

ini naik sampai ke harga wajarnya, dan saya berharap bahwa itu akan terjadi pada tahun ini.

Sementara sisa 65% aset kami tempatkan pada saham-saham undervalue, dan saham-saham

work-outs. Sebisa mungkin, saya berusaha untuk berinvestasi pada saham-saham pergerakannya

tidak dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Kebijakan ini akan menghasilkan kinerja yang superior

dalam situasi bear market, namun akan menghasilkan kinerja yang rata-rata dalam situasi bull

market. Pada tahun ini, kita akan mengetahui bahwa kebijakan ini akan menghasilkan kinerja

yang diharapkan, mengingat, ketika annual letter ini ditulis, DJIA sudah turun kembali dan sudah

kehilangan sekitar separuh kenaikannya yang ia capai sepanjang tahun 1959.

Jika ada pertanyaan, silahkan.

Page 12: Buffett Letter Terje Mahan

12

20 Februari 1961

1960 Letter

Warren E Buffett

5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska

Kondisi Pasar Saham di Tahun 1960

Tahun lalu, saya berkomentar bahwa Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kinerja

yang berbeda dibanding kondisi pasar secara umum, dimana DJIA naik 16.4% ketika indeks-

indeks saham yang lainnya mengalami penurunan. Meskipun pada tahun tersebut seluruh

perusahan reksadana mencatatkan keuntungan, namun tidak sampai 10% dari mereka yang

mampu mencatat kinerja yang sama atau lebih baik dibanding DJIA.

Di tahun ini, 1960, keadaannya berbalik. DJIA telah turun dari 679 ke 616, alias turun 9.3%.

Ditambahkan dengan dividen yang dibayarkan perusahaan, maka DJIA mencatat penurunan

6.3%. Disisi lain, Dow Jones Utility Average mencatatkan kenaikan yang bagus dan, meskipun

tidak ada informasi detail tentang bagaimana kinerja dari perusahaan-perusahaan reksadana,

namun saya memperkirakan bahwa 90% perusahaan reksadana mencatat kinerja yang lebih baik

dibanding DJIA. Sepanjang tauhn 1960, mayoritas reksadana mencatat kinerja yang bervariasi

antara plus dan minus 5%. Pada New York Stock Exchange, 404 saham mencatatkan kenaikan,

sementara 653 lainnya mengalami penurunan.

Kinerja di Tahun 1960

Saya memiliki tujuan yang berkelanjutan dalam mengelola dana partnership, yakni untuk

mencapai kinerja jangka panjang yang superior dibandingkan dengan kinerja/kenaikan indeks

DJIA. Saya percaya bahwa kinerja perusahaan-perusahaan reksadana terkemuka, setelah periode

sekian tahun atau lebih, akan juga lebih baik dibanding DJIA. Jadi, kecuali kami mencapai

kinerja yang superior dibanding DJIA, maka tidak ada alasan bagi partnership ini untuk tetap

ada.

Meski demikian, saya sudah menyebutkan bahwa kinerja kami kemungkinan hanya akan

superior terhadap DJIA dalam kondisi bear market. Sementara dalam kondisi bull market,

kinerja kami mungkin bisa lebih rendah dibanding kenaikan yang dicapai DJIA.

Saya menganggap bahwa jika kinerja kami mencatat kerugian 15% dalam setahun, sementara di

waktu yang sama DJIA juga turun 30%, maka itu adalah kinerja yang superior, dibanding tahun

dimana kami dan DJIA sama-sama mencatat kenaikan 20%. Dalam jangka panjang akan ada

tahun-tahun yang bagus, dan juga tahun-tahun yang jelek bagi pasar saham, namun tidak ada

keuntungan yang bisa diperoleh dengan cara membeli saham pada periode dimana kita

memperkirakan pasar saham akan bullish, dan menjualnya ketika kita memperkirakan pasar

saham akan bearish.

Page 13: Buffett Letter Terje Mahan

13

Saya kira penting untuk mengemukakan filosofi cara kerja kami diatas, terutama sejak kami

memperoleh beberapa partner baru tahun ini, dan saya ingin mereka paham tujuan kami, cara

kami dalam mencapai tujuan tersebut, dan batasan-batasan yang kami miliki.

Dengan latar belakang seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka tidak heran jika tahun 1960

merupakan tahun dimana kinerja kami lebih baik dibanding DJIA. Ketika Dow Jones turun

6.3%, kami mencatat kenaikan 22.8% untuk tujuh partnership yang beroperasi sepanjang tahun.

Berikut adalah kinerja kami, setelah dikurangi biaya-biaya yang sudah terjadi, dalam empat

tahun terakhir sejak partnership ini dimulai.

Tahun Jumlah Partnership Kinerja (%) Kinerja Dow Jones (%)

1957 3 10.4 -8.4

1958 5 40.9 38.5

1959 6 25.9 19.9

1960 7 22.8 -6.3

Namun, catat pula bahwa kinerja diatas merupakan kinerja bagi partnership secara keseluruhan,

sementara hasil bersih yang diperoleh tiap-tiap partner tergantung perjanjian pembagian

keuntungan (antara saya sebagai general partner, dan mereka sebagai limited partner) yang

mereka pilih.

Keuntungan dan kerugian diatas, secara menyeluruh, dihitung berdasarkan market to market

basis, dan masih bisa berubah ketika saham-saham yang dipegang dijual, karena ada biaya

broker, pajak, dan lain-lain.

Jika kinerja tiap tahun diatas diakumulasikan, maka berikut hasilnya:

Rentang Tahun Total Keuntungan (%) Total Kenaikan Dow Jones (%)

1957 10.4 -8.4

1957 - 1958 55.6 26.9

1957 - 1959 95.9 52.2

1957 - 1960 140.6 42.6

Meskipun rentang empat tahun terlalu pendek untuk dijadikan referensi, namun kinerja diatas

membuktikan bahwa kinerja kami selalu lebih baik dalam periode pasar saham yang stagnan atau

turun, ketimbang naik. Ini karena kami lebih suka berinvestasi pada saham-saham yang bukan

blue chip. Jika nanti kedepannya pasar mencatat kenaikan yang signifikan, maka kami mungkin

akan mengalami kesulitan untuk setidaknya menyamai kinerja Dow Jones.

Keragaman Partnership

Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa keluarga kami telah bertambah besar. Tidak ada partnership

yang mencatat kinerja yang jauh lebih besar dibanding rata-rata kinerja ketujuh partnership

secara keseluruhan. Namun, tetap terdapat perbedaan kinerja meski saya telah berusaha untuk

Page 14: Buffett Letter Terje Mahan

14

membeli saham yang sama untuk tiap-tiap partnership, dan juga pada porsi pembelian yang

sama. Perbedaan ini, tentunya bisa dihilangkan jika ketujuh partnership diatas disatukan kedalam

satu rekening. Penyatuan tersebut juga akan menghilangkan beberapa biaya yang mengurangi

realisasi keuntungan partnership secara keseluruhan.

Namun saya bersikap realistis, dan hanya berharap bahwa penyatuan tersebut baru akan bisa

dilakukan dalam beberapa tahun kedepan. Penyebabnya adalah karena untuk partnership yang

berbeda, maka perjanjian profit sharing dan lain-lainnya juga berbeda, sehingga tidak

sesederhana itu untuk menyatukannya dengan partnership yang lain.

Perubahan Perjanjian

Beberapa partner telah menyatakan minatnya untuk menambah dana pada portofolio mereka

masing-masing. Meskipun terdapat pengecualian, namun sulit untuk mengubah perjanjian di

tengah tahun ketika partnership-nya berjalan, terutama ketika satu partnership dimiliki oleh

beberapa orang yang berbeda. Karena itulah, untuk partnership yang dimiliki secara bersama-

sama seperti ini, tambahan modal hanya bisa dilakukan pada akhir tahun.

Sanborn Map Co.

Tahun lalu, saya menyebutkan satu investasi dimana nilai dari investasi ini mencapai 35% dari

total aset partnership secara keseluruhan, dan saya mengatakan pula bahwa saya berharap bahwa

investasi ini akan menghasilkan di tahun 1960. Dan harapan tersebut terealisasi. Informasi lebih

lanjut mengenai investasi kami di perusahaan ini mungkin menarik bagi anda.

Sanborn Map Co., adalah perusahaan yang bergerak di bidang publikasi peta yang sangat

mendetail untuk tiap-tiap kota di Amerika Serikat, dan perusahaan merevisi peta-peta tersebut

setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh, peta Kota Omaha memiliki berat sekitar lima

puluh pon, dan menyajikan secara detail hingga struktur bangunan yang terdapat di seluruh

penjuru kota. Peta tersebut akan direvisi dengan cara memasang gambar-gambar baru yang

menjelaskan perubahan karena adanya bangunan baru, perubahan alamat, adanya fasilitas

pemadam kebakaran yang baru, dll. Revisi ini dikerjakan kurang lebih setahun sekali, dan

sebuah peta yang benar-benar baru akan diterbitkan setelah 20 atau 30 tahun, ketika metode

memasang gambar-gambar baru tidak lagi efektif untuk menjelaskan perubahan. Biaya yang

dibebankan kepada pelanggan untuk setiap revisi adalah sekitar US$ 100 per tahun.

Informasi detail yang tergambar di peta bahkan juga menjelaskan tentang berapa lebar diameter

terowongan air bawah tanah, lokasi pipa air pemadam kebakaran, komposisi atap bangunan-

bangunan, dll, sehingga peta ini dibutuhkan oleh perusahaan asuransi kebakaran. Terdapat

setidaknya tiga puluh perusahaan asuransi yang menjadi pelanggan Sanborn, meski Sanborn juga

memiliki pelanggan dari perusahaan milik pemerintah daerah, perusahaan hipotek, dan dinas

pajak.

Page 15: Buffett Letter Terje Mahan

15

Sanborn telah beroperasi selama tujuh puluh lima tahun dengan cara bisnis yang cenderung

monopoli, sehingga bahkan tanpa perlu usaha yang berlebihan dalam memasarkan produknya,

Sanborn mampu menghasilkan laba yang stabil setiap tahun, yang hampir sepenuhnya kebal

terhadap resesi atau krisis ekonomi. Di tahun-tahun terakhir ini, beberapa perusahaan asuransi

mulai khawatir kalau-kalau laba Sanborn menjadi terlalu besar, sehingga mereka sengaja

menempatkan beberapa orang di dewan direksi Sanborn, untuk menjadi ‘anjing pengawas’.

Pada awal dekade 50-an, suatu metode under-writing perusahaan asuransi yang dikenal dengan

istilah ‘carding’, menyebabkan peta yang dibuat Sanborn tidak lagi begitu dibutuhkan oleh

perusahaan asuransi, dan ini menyebabkan laba bersih perusahaan dari bisnis peta turun dari

rata-rata US$ 500,000 per tahun pada tahun 1930-an, menjadi kurang dari US$ 100,000 di tahun

1958 dan 1959. Dengan mempertimbangkan kinerja perekonomian yang justru bagus selama

kurun waktu tersebut, maka kinerja Sanborn ini hampir sepenuhnya menghapus rekor kinerja

bagus dan stabil yang sudah dicapai sebelumnya oleh perusahaan.

Meski demikian, sepanjang awal dekade 1930-an, Sanborn telah membentuk portofolio investasi,

dan mulai membeli saham-saham. Ketika itu perusahaan tidak sedang membutuhkan dana untuk

ekspansi bisnis peta, sehingga setiap laba yang ditahan (tidak dibayarkan sebagai dividen)

digunakan untuk proyek investasi ini. Setelah beberapa waktu, sekitar US$ 2.5 juta telah

diinvestasikan, kurang lebih separuh di saham, dan separuh di obligasi. Alhasil dalam satu

dekade terakhir, portofolio investasi mereka telah menuai hasil yang menggembirakan ketika

bisnis peta nyaris tidak menghasilkan apa-apa (karena ‘carding’ tadi).

Biar saya berikan anda sedikit gambaran tentang bagaimana menariknya Sanborn ini, jika dilihat

dari kegiatan investasinya. Di tahun 1938, ketika DJIA berada di rentang 100 – 120, Saham

Sanborn dihargai US$ 110 per lembar. Pada tahun 1958, ketika DJIA berada di posisi 550-an,

Sanborn turun menjadi US$ 45. Namun sepanjang kurun waktu tersebut (1938 – 1958), nilai

saham Sanborn jika dihitung dari nilai investasinya di saham, meningkat dari US$ 20 menjadi 65

per lembar saham.

Ini berarti, investor yang membeli Sanborn di tahun 1938 pada harga US$ 110, telah membeli

bisnis peta Sanborn seharga US$ 90 (US$ 110 dikurangi US$ 20 untuk nilai investasinya di

saham, maka nilai bisnis petanya menjadi US$ 90). Dengan perhitungan yang sama, maka

investor yang membeli Sanborn di tahun 1958 pada harga US$ 45, telah memperoleh setiap

Dollar investasi yang dimiliki Sanborn pada harga 70 sen saja (1 Dollar = 100 sen), plus

memperoleh bisnis peta-nya secara gratis.

Satu hal yang perlu dicatat adalah Sanborn, baik itu di tahun 1938 maupun 1958, sama-sama

menawarkan peta informasi yang berharga bagi perusahaan-perusahaan asuransi. Biaya untuk

memproduksi peta informasi tersebut selama dua puluh tahun telah mencapai sekitar puluhan

juta Dollar, sementara metode ‘carding’ yang diproduksi perusahaan lain justru membebani

perusahaan asuransi dengan biaya total US$ 500 juta, alias jauh lebih mahal. Jadi pada akhirnya,

peta buatan Sanborn akan kembali dilirik oleh perusahaan asuransi, dan itu membuat kinerja

bisnis peta milik perusahaan menjadi membaik kembali.

Page 16: Buffett Letter Terje Mahan

16

Sementara itu, kinerja portofolio investasi Sanborn yang sangat baik menyebabkan para

direkturnya tidak terlalu berminat untuk mengembangkan bisnis peta kecuali hanya

menjalankannya seperti biasanya saja. Sanborn mencatat pendapatan US$ 2 juta per tahun, dan

memegang saham senilai US$ 7 juta. Pendapatan perusahaan dari portofolio investasinya

terbilang besar, kinerja keuangan dari bisnis peta-nya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,

perusahaan asuransi cukup puas dengan harga peta yang ditawarkan perusahaan, dan para

pemegang saham Sanborn masih menerima dividen rutin. Meski memang, dividen ini nilainya

turun dalam delapan tahun terakhir, dimana disisi lain saya belum melihat adanya pemotongan

gaji bagi direktur dan komisaris.

Sebelum saya menjadi salah satu direktur perusahaan, dari empat belas direktur Sanborn,

sembilan diantaranya merupakan orang-orang penting di industri asuransi nasional, dimana

mereka total memegang 46 lembar saham Sanborn, dari 105,000 saham beredar. Meski mereka

berada dalam posisi penentu kebijakan perusahaan, namun jumlah saham terbesar yang dipegang

oleh seorang direktur dari kelompok orang-orang asuransi ini, hanyalah 10 lembar saham.

Sebelumnya mereka memegang Sanborn dalam jumlah besar, namun sepanjang sepuluh tahun

terakhir ini, mereka lebih banyak menjual saham Sanborn daripada membelinya.

Terdapat dua direktur dari kelompok orang-orang asuransi, yang saat ini memegang 10 lembar

saham Sanborn. Satu diantaranya merupakan pengacara perusahaan, dan satunya lagi merupakan

bankir.

Sementara dua direktur Sanborn lainnya (yang bukan dari kelompok orang-orang asuransi),

merupakan karyawan senior di Sanborn, dan mereka memegang total 300 lembar saham. Kedua

orang ini sangat tahu seluk beluk bisnis peta yang dijalani perusahaan, mampu memecahkan

masalah, namun memiliki posisi yang sama dengan direktur lainnya dalam hal kapasitasnya

sebagai penentu kebijakan perusahaan.

Tiga orang direktur sisanya merupakan satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Sang

ayah, yang merupakan presiden direktur dan pemilik asli perusahaan, sudah meninggal dunia.

Sementara sang ibu memegang sekitar 15,000 lembar saham. Pada akhir tahun 1958, sang anak,

karena merasa tidak puas dengan trend bisnis yang dijalani perusahaan, meminta kepada dewan

direktur untuk memilihnya sebagai presiden direktur perusahaan. Namun permintaan tersebut

ditolak, sehingga ia mengajukan pengunduran diri, dan diterima. Segera setelahnya kami

mengajukan penawaran kepada sang ibu untuk membeli seluruh sahamnya, dan diterima.

Pada saat itu terdapat dua pemegang saham Sanborn lainnya yang cukup besar, masing-masing

memegang 10,000 dan 8,000 lembar saham. Kedua pemegang saham ini, seperti juga kami, tidak

senang dengan kondisi perusahaan pada saat ini, dan menginginkan pemisahan antara bisnis

portofolio investasi saham, dan bisnis peta yang dimiliki Sanborn.

Kami memegang 24,000 lembar saham Sanborn, sehingga bersama dua pemegang saham utama

lainnya diatas, kami totalnya memegang 46,000 lembar saham. Kami berniat untuk memisahkan

Page 17: Buffett Letter Terje Mahan

17

dua bisnis yang dijalani perusahaan, untuk merealisasikan (menjual) portofolio investasi milik

Sanborn pada harga pasar (yang sangat tinggi dibanding biaya untuk memperolehnya, dalam hal

ini harga Sanborn yang murah), dan untuk menata ulang bisnis peta agar kembali

menguntungkan. Terdapat peluang bahwa bisnis peta bisa menghasilkan keuntungan lebih jika

peta yang diproduksi perusahaan dikonversi dalam bentuk elektronik, sehingga lebih mudah

digunakan oleh para pelanggan.

Tentunya, dewan direksi Sanborn tidak akan menerima begitu saja usulan kami sebagai ‘orang

luar’, bahkan meski ide kami ini didukung oleh konsultan manajemen, Booz, Allen & Hamilton.

Karena itulah, kami berencana untuk membeli sisa saham yang masih dipegang oleh orang lain,

jika mereka menginginkan untuk keluar dari perusahaan. Pihak SEC (otoritas bursa saham

Amerika) menganggap bahwa itu adalah rencana yang wajar dan dapat diterima.

Sedikit melodrama diatas hanya menggambarkan sebagian kecil dari warna-warni kegiatan

investasi yang kami lakukan. Namun, itu cukup menjelaskan pentingnya kerahasiaan kegiatan

investasi yang kami kerjakan, sekaligus menjelaskan bahwa hasilnya tidak akan bisa dihitung

dalam waktu yang singkat, seperti satu tahun.

Tapi situasi dimana kami memegang kendali atas perusahaan, seperti Sanborn ini, akan sangat

jarang terjadi. Kegiatan investasi favorit kami tetap saja mencari saham-saham murah, dan

mungkin menjualnya ketika harganya naik hingga mencapai harga wajarnya, dan juga

berinvestasi pada saham-saham dimana keuntungan yang diperoleh akan lebih bergantung pada

aksi korporasi perusahaan (saham-saham work-outs), ketimbang fluktuasi harga saham dan

pasar. Namun jika dana kelolaan yang kami pegang terus tumbuh kedepannya, maka akan lebih

banyak lagi saham-saham yang masuk kedalam kategori ‘kontrol’ seperti Sanborn ini, dimana

kami bisa turut mengendalikan arah kebijakan perusahaan.

Pihak auditor akan mengirim laporan keuangan partnership ini serta informasi pajak ke alamat

anda dalam seminggu kedepan. Jika ada pertanyaan, silahkan.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 18: Buffett Letter Terje Mahan

18

1960 Letter

BUFFETT PARTNERSHIP, LTD

810 Kiewit Plaza, Omaha 31, Nebraska

22 Juli 1961

Kepada para partner

Beberapa waktu lalu, seorang partner mengeluh bahwa annual letter ini seperti ‘waktu yang

panjang antara dua gelas minuman’, karena hanya ditulis setahun sekali. Jadi semi-annual letter

yang ditulis pada pertengahan tahun mungkin merupakan ide yang bagus. Seharusnya tidak

terlalu sulit bagi saya untuk mengatakan sesuatu sebanyak dua kali setahun, tapi tidak untuk

tahun ini. Jadi, surat pada pertengahan tahun inilah yang akan saya tulis lagi pada tahun-tahun

yang akan datang.

Sepanjang enam bulan pertama 1961, Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kenaikan

13%, termasuk dividen. Meskipun enam bulan terlalu singkat untuk menilai kinerja kami, namun

seluruh partnership yang kami kelola mencatat kinerja enam bulan yang sedikit lebih baik

dibanding DJIA. Sementara partnership yang dibentuk tahun 1961 mencatat kinerja yang setara

atau lebih tinggi dibanding DJIA, tergantung seberapa lama mereka beroperasi.

Namun, biar saya tekankan dua hal disini. Pertama, satu tahun itu terlalu singkat untuk menilai

bagus tidaknya kinerja investasi yang kami lakukan, dan enam bulan itu lebih singkat lagi. Saya

khawatir bahwa jika saya menulis semi-annual letter setiap enam bulan, maka anda sebagai

partner akan keliru menilai kinerja kami jika dalam enam bulan tertentu, kinerja kami tampak

terlalu bagus atau terlalu jelek. Saya pribadi berpendapat bahwa kinerja kami hanya bisa dinilai

setelah rentang waktu minimal lima tahun, dimana selama periode waktu tersebut kami akan

sudah melewati semua kondisi pasar, baik kondisi yang menguat, maupun melemah.

Dan kedua, saya mau anda semua mengerti bahwa jika kami tetap memegang saham-saham

dalam portofolio saat ini, maka saya tidak hanya ragu bahwa kinerja kami akan lebih baik dari

DJIA, tapi justru sangat mungkin bahwa kinerja kami akan lebih rendah dari DJIA, pada akhir

tahun nanti.

Portofolio kami, dimana saya yakin bahwa itu adalah portofolio yang konservatif dibanding

portofolio perusahaan investasi pada umumnya, diarahkan untuk tumbuh secara konservatif

seiring dengan kenaikan pasar. Selama ini, kami selalu berusaha untuk menempatkan sebagian

dana pada saham-saham yang pergerakannya tidak begitu dipengaruhi pergerakan pasar, dimana

porsi dana di saham-saham ini akan ditingkatkan seiring dengan kenaikan indeks saham.

Kami juga telah mulai membeli saham-saham tertentu dalam jumlah besar dimana saya, tentu

saja, tidak berharap bahwa pasar akan cukup bijak untuk langsung menaikkan harganya dalam

waktu setahun. Pembelian tersebut mungkin akan menekan kinerja kami dalam jangka pendek,

namun menawarkan kinerja yang superior setelah beberapa tahun, plus menawarkan risiko yang

rendah terkait statusnya sebagai saham dengan karakter super-defensif.

Page 19: Buffett Letter Terje Mahan

19

Kami telah mulai menyatukan dana dari seluruh partnership kedalam satu rekening, dimana satu

rekening tersebut akan terealisasi pada akhir tahun ini. Saya sudah berbicara dengan para partner

yang bergabung selama setahun terakhir, dan juga sudah berbicara dengan perwakilan dari para

partner yang sudah bergabung sebelumnya, terkait hal ini.

Berikut adalah ketentuan dari penyatuan partnership ini:

A. Seluruh partnership di-merger berdasarkan nilai pasar pada akhir tahun, dan juga terdapat

alokasi utang pajak untuk tiap-tiap partner terkait keuntungan yang belum direalisasikan dari

saham yang belum dijual. Merger ini sendiri bebas pajak, dan tidak menyebabkan keuntungan

menjadi lebih cepat untuk direalisasikan.

B. Berikut adalah ketentuan pembagian keuntungan antara limited partner (anda) dan general

partner (saya). Satu, terdapat bunga bagi limited partner sebesar 6% nilai dana kelolaan pada

awal tahun. Dan dua, keuntungan pada akhir tahun akan dibagi dengan porsi seperempat bagi

general partner, dan tiga perempat bagi limited partner. Jika kinerja kami dalam setahun kurang

dari 6%, maka bunga yang gagal dibayarkan kepada limited partner akan tetap dibayarkan pada

tahun berikutnya.

Berikut ini adalah beberapa opsi perjanjian pembagian keuntungan yang saya tawarkan.

Opsi Bunga bagi Limited Partner Bagian Gen. Partner Bagian Ltd. Partner 1 6% 1/3 2/3 2 4% 1/4 3/4 3 0 1/6 5/6

Dalam kondiri kami berhasil meraup keuntungan diatas 18% per tahun, opsi perjanjian ketiga

tentunya akan lebih baik bagi para limited partner dibanding opsi pertama dan kedua. Namun

jika keuntungannya kurang dari 18%, maka opsi pertama dan kedua-lah yang lebih baik. Sekitar

80% partnership memilih opsi perjanjian pertama dan kedua, namun saya berharap bahwa kami

kedepannya bisa secara konsisten mencetak rata-rata kinerja diatas 18% per tahun.

C. Dalam kondisi kami menderita kerugian, maka bagian keuntungan bagi saya sebagai general

partner adalah nol, meski bagian keuntungan tersebut akan tetap dibayarkan di tahun berikutnya

jika ada keuntungan lebih. Meski demikian, saya dan istri saya akan juga membuka satu

partnership baru milik kami sendiri, dengan nilai aset sekitar seperenam dari total partnership.

Partnership baru ini akan digunakan untuk membeli saham-saham yang sama, sehingga

keuntungan atau kerugian yang kami peroleh akan sama dengan keuntungan atau kerugian yang

anda peroleh, plus kami akan mencatat keuntungan lebih bagi kami sendiri jika dalam setahun,

keuntungan yang diperoleh lebih dari 6%.

D. Bunga sebesar 6% per tahun akan dibayarkan setiap bulan. Jika anda tidak menarik bunga ini,

maka uangnya akan secara otomatis ditambahkan ke dana kelolaan, sehingga aset partnership

pada akhir tahun akan meningkat 6%.

Page 20: Buffett Letter Terje Mahan

20

E. Saya memiliki hak untuk meminjam dana, maksimal hingga sebesar 20% dari aset

partnership, dengan bunga 6% per tahun, dimana pinjaman itu akan dibayarkan pada akhir tahun

atau sebelumnya. Namun saya berharap bahwa saya tidak perlu melakukan itu (meminjam dana),

karena saya lebih suka menggunakan dana yang bisa ditempatkan selama mungkin di saham,

tanpa perlu mengembalikannya ke anda atau bank.

F. Perubahan nilai pajak dengan nilai kurang dari US$ 1,000 karena adanya penyesuaian terkait

penyatuan partnership, akan dibebankan kepada saya.

Kami telah mengajukan proposal kepada Pemerintah di Washington agar merger ini bebas pajak,

dan agar partnership baru hasil penyatuan ini memiliki dasar hukum. Meski hal ini

membutuhkan kerja keras, namun akan membuat pekerjaan kami menjadi lebih mudah

kedepannya.

Minimum dana kelolaan untuk partner baru pada saat ini adalah US$ 25,000, tapi ini tentu saja

tidak berlaku bagi partner yang sudah bergabung. Anda bisa menarik atau menambahkan dana

pada akhir tahun sejumlah kelipatan US$ 100. Saat ini jumlah aset di seluruh partnership sudah

mencapai US$ 4 juta, dan itu memungkinkan kami untuk melakukan satu metode investasi

seperti yang sudah pernah kami bahas di annual letter beberapa tahun yang lalu, dimana metode

tersebut sebelumnya nyaris tidak mungkin dilakukan.

Okay, dengan demikian annual letter ini menjadi lebih panjang dari biasanya. Jika anda punya

pertanyan, silahkan, terutama terkait opsi perjanjian partnership yang sudah dibahas diatas. Jika

ada banyak pertanyaan, maka saya akan menulis letter khusus untuk merangkum pertanyaan-

pertanyaan tersebut, serta jawabannya.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 21: Buffett Letter Terje Mahan

21

1961 Letter

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

24 Januari 1962

Kinerja kami di tahun 1961

Saya berulang kali mengatakan kepada para partner bahwa saya selalu memiliki ekspektasi, atau

mungkin lebih tepatnya harapan (saya sendiri sulit untuk menganggap ini sebagai ekspektasi

ataukah harapan) bahwa kinerja kami akan tampak baik dalam kondisi pasar yang lesu atau

turun, namun akan kesulitan dalam mengalahkan kenaikan pasar dalam kondisi pasar yang

menguat.

Meskipun tahun 1961 jelas merupakan tahun yang bagus bagi pasar saham, dan juga bagus bagi

kinerja kami, baik secara absolut maupun relatif, ekspektasi yang sudah saya sebut diatas tetap

tidak berubah.

Sepanjang tahun 1961, Dow Jones Industrial Average (selanjutnya disebut ‘Dow’) mencatat

kenaikan 22.2%, sudah termasuk dividen. Sementara di periode satu tahun yang sama,

partnership kami mencatat kenaikan 45.9%. Kami kini telah menyelesaikan kegiatan pengelolaan

dana selama genap lima tahun penuh, dan berikut hasilnya. Sebelumnya catat bahwa kinerja

partnership dibawah ini adalah belum dikurangi pembayaran kepada partner, sementara kinerja

Dow sudah termasuk dividen.

Tahun Jumlah Partnership Kinerja Partneship (%) Kinerja Dow (%)

1957 3 10.4 -8.4

1958 5 40.9 38.5

1959 6 25.9 19.9

1960 7 22.8 -6.3

1961 7 45.9 22.2

Jika keuntungan/kenaikan tiap tahun diakumulasikan, berikut hasilnya.

Tahun Kinerja Partnership (%) Kinerja Dow (%)

1957 10.4 -8.4

1957 - 1958 55.6 26.9

1957 - 1959 95.9 52.2

1957 - 1960 140.6 42.6

1957 - 1961 251.0 74.3

Berikut ini adalah keuntungan bagi limited partner (anda), setelah dikurangi bagian saya sebagai

general partner, namun belum dikurangi pajak.

Tahun Keuntungan tiap Tahun (%) Diakumulasikan (%)

1957 9.3 9.3

Page 22: Buffett Letter Terje Mahan

22

1958 32.2 44.5

1959 20.9 74.7

1960 18.6 107.2

1961 35.9 181.6

Metode Penilaian Kinerja

Salah satu poin utama ketika saya memilih investor untuk menjadi partner kami, adalah bahwa

kami dan mereka sama-sama menggunakan patokan yang sama untuk menilai kinerja. Jika

kinerja saya buruk, saya memperkirakan bahwa partner akan menarik dananya, dan dengan

demikian saya akan mencari sumber dana lain. Namun jika kinerja saya baik, maka saya

berharap akan memiliki hubungan yang baik dengan mereka.

Tapi poin pentingnya disini adalah bahwa kita semua harus memiliki standar yang sama tentang

kinerja yang bagaimana yang bisa dikatakan baik, dan kinerja yang bagaimana yang bisa

dikatakan buruk. Saya percaya bahwa sebuah kinerja bisa dikatakan baik atau buruk, jika ada

pembandingnya.

Saya telah secara berkelanjutan menggunakan indeks Dow sebagai patokan kinerja kami. Saya

pikir periode tiga tahun terlalu pendek untuk menilai kinerja kami, dan penilaian terbaik adalah

pada satu periode yang cukup panjang dimana Dow naik atau turun hingga ditutup pada posisi

yang tidak terlalu jauh dari posisi awalnya. Contohnya, jika Dow mengalami bull market hingga

terus naik dan mencatat kenaikan 100% dalam dua tahun, namun hanya dalam enam bulan

berikutnya kondisi market berbalik arah dan Dow terus turun hingga kenaikan 100% tadi hanya

tersisa 20%, maka ketika itulah kinerja kami bisa dinilai. Jika dalam total waktu dua setengah

tahun tersebut kami mencatat keuntungan lebih dari 20%, maka secara umum, kinerja kami bisa

dikatakan baik.

Meski Dow tidak bisa dianggap sebagai pembanding kinerja yang sempurna, namun Dow

memiliki kelebihan karena berstatus sebagai indeks saham yang populer, memiliki periode

historis jangka panjang, dan menggambarkan kondisi pasar serta perilaku investor secara umum.

Namun saya juga tidak keberatan jika anda menggunakan pembanding yang lain untuk kinerja

kami, seperti indeks saham lainnya, kinerja reksadana, kinerja investment trust, dll.

Anda mungkin menganggap bahwa saya menggunakan Dow sebagai patokan karena Dow ini

terbilang mudah untuk ‘dikalahkan’. Tapi sebenarnya, indeks saham ini telah terbukti sebagai

kompetitor yang tangguh. Arthur Wiesenberger, dalam bukunya menulis daftar kinerja seluruh

perusahaan reksadana di Amerika, sepanjang kurun waktu 15 tahun antara tahun 1946 hingga

1960. Mengingat bahwa seluruh perusahaan reksadana tersebut mengelola total US$ 20 milyar

dana investor, maka kinerja reksadana tersebut menggambarkan pengalaman investasi dari jutaan

investor, secara kolektif. Saya yakin bahwa, meski angka persisnya tidak diketahui secara persis,

kinerja dari para perusahaan investasi non reksadana di Amerika kurang lebih sama dengan

kinerja reksadana diatas.

Page 23: Buffett Letter Terje Mahan

23

Wiesenberger menyajikan daftar kinerja dari 70 perusahaan reksadana dalam bukunya. Saya

telah menyisihkan 32 diantaranya, mengingat mereka adalah reksadana campuran yang tidak

hanya menempatkan dana di saham (sehingga kinerja mereka tidak sepenuhnya tergantung pada

naik turunnya pasar saham). Dan dari 32 reksadana tersebut, 31 diantaranya mencatat kinerja

yang lebih rendah dibanding Dow.

Sementara dari 38 reksadana lainnya, yang sepenuhnya merupakan reksadana saham, 32

diantaranya mencatat kinerja yang juga lebih rendah dibanding Dow, dan hanya 6 yang mampu

mengalahkan Dow. Keenam ‘reksadana juara’ ini pada akhir tahun 1960 memiliki aset total US$

1 milyar, sementara ketiga puluh dua ‘reksadana pecundang’ mencatat aset total US$ 6.5 milyar.

Dari keenam reksadana juara, tidak ada yang mencatat kinerja superior dibanding Dow,

melainkan hanya unggul beberapa persen.

Dibawah ini adalah daftar kinerja dari per tahun dari empat perusahaan reksadana terbesar di

Amerika, angka dalam persen. Data diambil dari majalah Moody’s Banks & Finance Manual,

tahun 1961. Untuk tahun 1961 belum ada datanya, tapi saya perkirakan hasilnya tidak begitu

berbeda dibanding tahun 1960.

Tahun Massachusetts Investors Stock Lehman Tri-Continental Dow Buffett P’ship

1957 -12.0 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1958 44.1 47.6 40.8 33.2 38.5 32.2

1959 8.2 10.3 8.1 8.4 19.9 20.9

1960 -0.9 -0.1 2.6 2.8 -6.3 18.6

Dan jika diakumulasikan:

Tahun M’setts Investors Stock Lehman Tri-Continental Dow Buffett P’ship

1957 -12.0 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1957 - 1958 26.8 29.3 24.7 30.0 26.9 44.5

1957 - 1959 37.2 42.6 34.8 40.9 52.2 74.7

1957 - 1960 36.0 42.5 38.3 44.8 42.6 107.2

Catatan: Keuntungan pada kolom Buffett Partnership merupakan keuntungan bersih bagi anda

sebagai limited partner setelah dikurangi biaya-biaya dan bagian keuntungan bagi saya sebagai

general partner. Massachusetts Investors Trust memiliki aset sekitar US$ 1.8 milyar, Investors

Stock Fund US$ 1.0 milyar, Tri-Continental US$ 500 juta, dan Lehman US$ 350 juta, sehingga

totalnya keempat reksadana diatas memegang dana kelolaan US$ 3.5 milyar.

Saya tidak menyajikan tabel diatas dengan tujuan untuk mengatakan bahwa kinerja keempat

perusahaan reksadana diatas terbilang rendah dibanding kinerja kami. Sebab jika saya diberi

kepercayaan untuk mengelola dana sebesar yang mereka kelola, dan saya memiliki batasan

terkait aktivitas saya didalam perusahaan yang kami beli sahamnya, maka kinerja kami juga

tidak akan lebih baik dari mereka.

Page 24: Buffett Letter Terje Mahan

24

Saya menyajikan tabel diatas untuk menunjukkan bahwa indeks Dow bukanlah standar yang

terlalu rendah, untuk menilai kinerja kami, dimana seperti yang bisa anda lihat diatas, kinerja

dari keempat perusahaan reksadana diatas tidak lebih baik dibanding Dow.

Portofolio saham kami sangat berbeda dengan 30 saham yang menjadi anggota Dow. Cara kerja

kami dalam berinvestasi juga sangat berbeda dengan cara kerja reksadana.

Meski demikian, sebagian besar partner kami juga menempatkan investasi pada beberapa

perusahaan reksadana yang mencatat kinerja kurang lebih setara Dow, sebagai alternatif

investasinya diluar Buffett Partnership. Dari sinilah, saya pikir, kinerja kami boleh dibandingkan

secara fair.

Metode Kerja Kami

Kami menempatkan investasi kami pada tiga kategori saham. Ketiga kategori ini memiliki

karakter yang berbeda-beda, dan cara kami dalam mengalokasikan dana pada tiap-tiap kategori

akan sangat berpengaruh terhadap kinerja kami setiap tahunnya. Besarnya persentase alokasi

dana untuk tiap-tiap kategori sebagian sudah direncanakan, namun pada prakteknya seringkali

bisa dialokasikan secara fleksibel sesuai kebutuhan, tergantung beberapa faktor.

Kategori pertama terdiri dari saham-saham umum yang murah (undervalue), dimana kami

tidak perlu lagi memperhatikan tentang bagaimana cara perusahaan dalam beroperasi, dan juga

kapan harga yang murah tersebut akan kembali ke harga wajarnya (alias naik). Selama ini, kami

lebih banyak menempatkan dana di kategori umum ini ketimbang dua kategori lainnya. Kami

biasanya memiliki porsi penempatan dana yang besar, yakni sekitar 5 – 10% dari total aset

partnership di tiap-tiap saham, untuk lima atau enam saham yang kami anggap paling bagus dan

paling murah di kategori ini, dan porsi yang lebih kecil untuk sepuluh hingga lima belas saham

lainnya. Jadi totalnya kami memegang antara 15 – 20 saham di kategori ini, dimana 5 – 6 saham

memperoleh prioritas alokasi dana, sementara selebihnya dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit.

Dari saham-saham undervalue ini, beberapa diantaranya naik cukup cepat, sementara yang

lainnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kami pada saat membeli saham

di kategori ini, untuk memperoleh alasan kenapa mereka akan naik (hanya karena harga suatu

saham masih murah, bukan berarti saham tersebut punya alasan untuk naik). Tapi yang jelas,

entah karena sahamnya kurang diperhatikan orang atau alasan lainnya, maka saham-saham

tersebut bisa kami beli pada harga murah.

Dengan cara ini, seringkali kami memperoleh nilai yang tinggi untuk harga yang kami bayarkan,

dan selisih antara nilai dan harga ini menciptakan margin of safety (MOS) yang membuat kami

merasa nyaman dan aman setiap kali kami membeli saham. Margin of Safety untuk tiap-tiap

saham, dipadukan dengan diversifikasi portofolio, menciptakan satu paket margin of safety yang

sangat menarik untuk seluruh portofolio, dan juga menawarkan kenaikan nilai yang signifikan

bagi portofolio secara keseluruhan.

Page 25: Buffett Letter Terje Mahan

25

Hal penting lainnya adalah, kami sangat memperhatikan pemilihan waktu dalam membeli saham,

dimana kami tidak boleh langsung membeli saham begitu saja ketika kami menemukan saham

murah, melainkan harus di waktu yang tepat. Selama beberapa tahun terakhir, pemilihan waktu

yang kami lakukan untuk membeli saham rata-rata lebih baik ketimbang pemilihan waktu untuk

menjual. Kami tidak membeli saham-saham di kategori umum ini dengan tujuan untuk

membelinya hingga sebanyak-banyaknya, melainkan untuk menjualnya nanti pada harga yang

kami anggap cukup wajar, atau jika memungkinkan, overvalue (mahal).

Catatan Penerjemah: Dari paragraf diatas bisa dilihat bahwa pada tahap-tahap awal

partnershipnya, Buffett juga ternyata lebih condong ke trading ketimbang invest, hanya

saja pendekatan analisisnya berbeda yakni bukan menggunakan analisis teknikal,

melainkan analisis fundamental yang fokus pada value, bukan growth (hingga annual

letter-nya yang ini, Buffett sama sekali tidak menyebutkan kata ‘growth’).

Pergerakan saham-saham pada kategori umum ini terbilang mudah dipengaruh fluktuasi Dow,

dimana jika Dow turun, maka mereka juga akan turun (ingat bahwa hanya karena suatu barang

dihargai murah, bukan berarti harganya tidak bisa turun lagi). Jika pasar turun secara tiba-tiba,

maka saham-saham di kategori ini juga kemungkinan akan turun dengan persentase yang kurang

lebih sama dengan penurunan Dow, karena sifatnya yang rentan terhadap perubahan pasar.

Namun, setelah bertahun-tahun, saya percaya bahwa kinerja portofolio kami di kategori ini akan

jauh melebihi Dow. Karena dalam kondisi market yang meningkat tajam, seperti di tahun 1961,

kategori ini juga mencatat kinerja yang sangat baik dibanding dua kategori lainnya.

Kategori kedua, dimana ini merupakan kategori dengan alokasi dana yang lebih kecil dibanding

kategori umum, terdiri dari saham-saham ‘work-outs’, yakni saham-saham yang kinerja

perusahaannya lebih bergantung pada aksi korporasi dan pengembangan/ekspansi perusahaan

yang dilakukan manajemen, dan harga sahamnya juga lebih dipengaruhi aksi korporasi tersebut

ketimbang fluktuasi pasar. Saham-saham ini memiliki jadwal-waktu yang bisa diprediksi,

dengan risiko keliru yang terbatas, tentang kapan kami (sebagai pemegang saham) akan

memperoleh apa, berapa banyak, dan apa yang bisa membatalkan aksi korporasinya, dll. Aksi

korporasi seperti merger, likuidasi, reorganisasi, spin-off (pemisahan anak usaha), dll, semuanya

mengarah kepada work-outs.

Contoh work-outs yang terjadi baru-baru ini adalah, sebuah perusahaan minyak kecil telah

menjual ladang minyaknya ke perusahaan minyak lain yang lebih besar. Kami mendapat

keuntungan ketika membeli saham perusahaan minyak kecil tersebut pada harga yang masih

rendah, dimana pendapatan perusahaan dari penjualan ladang minyaknya belum terefleksikan

pada harga tersebut.

Kategori ini akan menghasilkan keuntungan yang stabil dari tahun ke tahun, tanpa terlalu

dipengaruhi oleh fluktuasi Dow. Sudah tentu, jika kami mengalokasikan seluruh dana yang ada

pada kategori work-outs ini, maka kinerja kami akan tampak sangat baik dalam situasi pasar

yang menurun, namun akan tampak buruk dalam situasi pasar yang menanjak.

Page 26: Buffett Letter Terje Mahan

26

Kategori ini terdiri dari sepuluh hingga lima belas saham berbeda, baik yang kegiatan

pengembangan usahanya masih dalam tahap awal, ataupun sudah mendekati selesai. Saya

terkadang menggunakan dana pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori ini, maksimal

hingga 25% dari nilai dana kelolaan partnership, mengingat ini adalah kategori yang aman, baik

berdasarkan hasil akhirnya nanti (ketika aksi korporasi perusahaan membuahkan hasil), dan juga

aman dari fluktuasi pasar.

Kategori terakhir adalah kategori ‘kontrol’, dimana kami memegang cukup banyak saham di

perusahaan tertentu hingga kami memiliki kendali atas arah kebijakan perusahaan. Investasi di

kategori ini tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, melainkan

membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun. Dalam satu tahun tertentu, mereka mungkin

tidak menghasilkan keuntungan apapun dimana kami lebih suka saham ini tetap di posisi

harganya, atau kalau bisa turun, agar kami bisa membelinya lebih banyak lagi.

Kategori ini, seperti hal-nya kategori work-outs, juga tidak begitu dipengaruhi oleh naik

turunnya Dow. Terkadang, kami membeli saham tertentu pada kategori umum, dengan harapan

bahwa kami bisa turut mengendalikan perusahaan, dan ini bisa terjadi jika harga saham tersebut

tidak juga naik setelah beberapa waktu tertentu (sehingga kami bisa terus membelinya). Tapi jika

harganya naik dalam waktu singkat hingga ke posisi yang sudah tidak murah lagi, dan kami

belum pada posisi yang bisa mengendalikan perusahaan, maka kami bisa menjualnya untuk

memperoleh keuntungan.

Berikut ini adalah satu saham yang perusahaannya sudah kami kendalikan, karena kami menjadi

pemegang saham mayoritasnya.

Dempster Mill Manufacturing Company

Kami saat ini memiliki kendali atas perusahaan bernama Dempster Mill Manufacturing

Company, yang berlokasi di Beatrice, Nebraska. Kami membeli Dempster pertama kali sebagai

saham undervalue, sekitar lima tahun yang lalu, dan seiring dengan meningkatnya jumlah saham

yang kami pegang, saya kemudian menjadi salah satu direktur di perusahaan, sekitar empat tahun

lalu. Dan pada Agustus 1961 kemarin, kami akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas

perusahaan, dimana hal ini sekaligus menunjukkan bahwa banyak dari operasi investasi kami

yang tidak bisa dilakukan dalam semalam.

Saat ini kami memegang 70% saham Dempster, plus 10% lagi yang dipegang oleh beberapa

rekanan kami. Sisanya dipegang oleh sekitar 150 pemegang saham, dan tidak ada dari mereka

yang memiliki kontrol atas Dempster, baik perusahaannya maupun harga sahamnya, sebesar

kontrol yang kami miliki. Setiap kali kami membeli atau menjual saham Dempster ini di pasar,

maka hal itu bisa menyebabkan harga sahamnya naik atau turun secara drastis.

Karena itulah kinerja kami terkait investasi di Dempster ini tidak bisa dihitung berdasarkan harga

sahamnya di pasar, melainkan hanya bisa berdasarkan nilai riil perusahaan pada akhir tahun. Dan

karena posisi kami terhadap perusahaan ini sudah menjadi pengendali, maka kami akan berupaya

Page 27: Buffett Letter Terje Mahan

27

untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, dimana kami menganggap terdapat prospek

nilai yang cukup tinggi yang bisa kami capai, jika kami berusaha untuk itu.

Dempster adalah perusahaan pembuat alat-alat pertanian dan jasa tata kelola air, dengan

pendapatan pada tahun 1961 sekitar US$ 9 juta. Sejumlah modal yang diinvestasikan perusahaan

dalam beberapa tahun terakhir hanya mampu menghasilkan laba secara nominal, dan ini

mencerminkan situasi manajemen yang buruk, seiring dengan kondisi industrinya yang memang

sulit.

Sekarang ini, nilai modal bersih (nilai buku) perusahaan adalah US$ 4.5 juta, atau setara US$ 75

per saham, sementara nilai modal kerja Dempster adalah US$ 50 per saham. Pada akhir tahun,

kami menilai saham kami pada harga US$ 35 per saham, dan kami menganggap bahwa itu

adalah penilaian yang wajar bagi partner baru maupun lama. Sudah pasti, jika perusahaan bisa

kami dorong untuk mencetak laba kembali, maka nilai sahamnya akan kami naikkan, tapi bahkan

jika tidak, Dempster tetap memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding biaya untuk

memperolehnya. Kami membeli Dempster pada harga rata-rata US$ 28 per saham, dan saham ini

mewakili 21% dari nilai aset bersih seluruh partnership, berdasarkan harga US$ 35 per saham.

Sudah tentu, Dempster tidak akan menghasilkan uang yang lebih banyak ketika General Motors,

US Steel, dll, harganya naik (baca: pasar naik). Dalam situasi bull market, saham dalam kategori

kontrol seperti Dempster ini akan tampak seperti cara yang sulit untuk menghasilkan uang,

dibanding saham-saham lain pada umumnya. Meski demikian, dalam posisi market seperti

sekarang ini, saya lebih melihat adanya risiko penurunan daripada peluang kenaikan. Sementara

situasi dimana kami memegang kendali atas perusahaan, seperti Dempster ini, akan melindungi

portofolio kami dari risiko tersebut.

Definisi ‘Konservatif’

Penjelasan diatas tentang cara kami beroperasi telah memberikan petunjuk tentang seberapa

konservatif kami dalam berinvestasi. Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang berpikir

bahwa jika mereka hendak berinvestasi dengan cara yang paling konservatif, maka mereka bisa

membeli obligasi pemerintah, baik jangka menengah maupun panjang. Kebijakan ini, dalam

banyak kasus, telah menghasilkan penurunan nilai pasar dari investasi yang ditanamkan, dan

juga telah gagal dalam menjaga atau meningkatkan daya beli investor yang bersangkutan, karena

keuntungan yang dihasilkan terhapus oleh inflasi.

Sebaliknya, terdapat banyak orang yang sadar akan buruknya pengaruh inflasi, sehingga itu

mengarahkan mereka untuk ‘berinvestasi secara konservatif’ dengan cara membeli saham-saham

blue chip tanpa memperhatikan price earning ratios (PER), dividend yields (hasil dividen), dll.

Namun cara berinvestasi seperti ini tentu saja sangat berisiko, sehingga tidak bisa disebut

konservatif.

Menurut saya, mengingat bahwa perilaku investor di pasar lebih cenderung serakah ketimbang

logis, maka pergerakan harga-harga saham di pasar, termasuk pergerakan pasar itu sendiri,

Page 28: Buffett Letter Terje Mahan

28

seringkali tidak dapat diprediksi. Jadi intinya, bukanlah tindakan konservatif jika kita

berinvestasi dengan cara membeli saham ketika kita memperkirakan pasar akan naik, dan

menjualnya ketika kita memperkirakan pasar akan turun. Bahkan tidak hanya tidak konservatif,

cara investasi tersebut lebih mirip spekulasi.

Anda tidak akan menjadi benar hanya karena terdapat banyak orang yang setuju dengan anda.

Anda juga tidak akan menjadi benar hanya karena ada orang penting yang sependapat dengan

anda. Anda hanya akan benar jika hipotesis anda tepat, jika fakta-fakta yang anda kumpulkan

tepat, jika alasan pembelian saham anda tepat, dan terakhir, jika seluruh tiga poin tersebut teruji

akurasinya setelah beberapa kali transaksi pembelian dan penjualan saham. Yap, ‘konservatif’

yang sesungguhnya hanya bisa dicapai melalui pengetahuan dan pertimbangan dalam setiap

pembelian saham.

Saya perlu pula menambahkan bahwa hanya karena koleksi saham kami tampak tidak biasa,

maka itu bukan berarti cara berinvestasi kami bisa dianggap konservatif atau tidak, jika

dibanding metode investasi yang standar. Terkait apakah kami konservatif atau tidak, hanya bisa

ditentukan dengan cara memeriksa metode investasinya, dan juga dengan melihat hasilnya.

Saya menganggap bahwa ujian yang objektif untuk melihat seberapa konservatif-nya kami dalam

berinvestasi, bisa dilihat dari evaluasi kinerja kami ketika pasar turun, yang itu berarti ketika

Dow terkoreksi signifikan. Situasi pada tahun 1957 dan 1960, dimana Dow ketika itu turun

namun kinerja kami tetap positif, seharusnya sudah bisa memenuhi hipotesis bahwa kami

berinvestasi dengan cara yang amat sangat konservatif. Kami belum pernah mengalami realisasi

kerugian lebih dari 0.5% dari nilai aset bersih partnership, dan perbandingan antara realisasi

keuntungan dibanding realisasi kerugian adalah kurang lebih 100 banding 1.

Tentunya, catatan diatas harus pula diimbangi dengan fakta bahwa secara rata-rata, kami telah

bekerja dalam situasi pasar yang menguat, lima tahun ini. Meski demikian, catat pula bahwa

selama lima tahun tersebut, meski kondisi pasar secara umum menguat, namun tetap terdapat

banyak kemungkinan terjadinya pembelian saham yang menyebabkan kerugian (anda mungkin

pernah mengalami kerugian itu sendiri), dimana kami tetap lolos dari kemungkinan tersebut. Jadi

kesimpulannya, fakta-fakta yang sudah saya paparkan diatas tetap signifikan untuk menilai

seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.

Definisi ‘Ukuran’

Selain pertanyaan, ‘apa yang akan terjadi dengan partnership ini setelah saya meninggal dunia?’,

pertanyaan lainnya yang juga mungkin anda tanyakan adalah, ‘Saya lihat jumlah dana kelolaan

anda telah meningkat dengan pesat. Apakah itu akan berpengaruh terhadap kinerja partnership

ini kedepannya?’

Jumlah dana yang lebih besar bisa menyebabkan dua hal. Dari sudut pandang investasi secara

pasif, dimana kami tidak bisa mempengaruhi arah kebijakan perusahaan, maka dana kelolaan

yang besar akan menekan kinerja kami. Tapi bagi perusahaan reksadana yang berinvestasi di

Page 29: Buffett Letter Terje Mahan

29

saham yang dipegang oleh publik secara luas (saham-saham blue chip yang likuid), maka dana

yang lebih besar hanya memberikan sedikit pengaruh negatif. Anda tahu, membeli saham

General Motors/GM sebanyak 10,000 lembar hanya akan sedikit lebih mahal (berdasarkan

harapan matematis) dibanding membeli 1,000 atau 100 lembar saham, karena anda bisa membeli

10,000 lembar saham GM sekaligus pada satu atau dua level harga saja.

Sementara pada saham-saham tertentu yang kami sudah kami beli, membelinya hingga sebanyak

10,000 lembar tentu saja sangat sulit ketimbang hanya membelinya sebanyak 100 lembar,

bahkan terkadang itu tidak mungkin. Karena itulah, untuk satu saham yang kami beli, jumlah

dana yang lebih besar akan kurang menguntungkan, Tapi untuk beberapa saham sekaligus dalam

portofolio kami, maka saya bisa katakan bahwa jumlah dana yang lebih besar tidak begitu

berpengaruh buruk (dana yang lebih besar tersebut bisa dibagi rata untuk tiap-tiap saham). Hal

ini berlaku terutama untuk saham-saham di kategori work-outs, dan juga untuk sebagian saham

di kategori umum.

Sebaliknya, untuk saham-saham di kategori kontrol, maka alokasi dana yang lebih besar untuk

membeli sahamnya sudah jelas akan memberikan keuntungan. Pekerjaan kami di Sanborn tidak

akan bisa diselesaikan tanpa tindakan yang diperlukan, dalam hal ini tindakan pembelian

sahamnya hingga jumlah yang cukup untuk memiliki hak voting yang besar dalam RUPS. Saya

sangat percaya bahwa kami berpeluang untuk memiliki lebih banyak lagi saham-saham seperti

ini (saham yang kami memegangnya dalam jumlah besar, atau bahkan mayoritas), seiring

dengan meningkatnya dana kelolaan.

Pertanyaannya sekarang, manakah yang lebih berpengaruh signifikan terhadap kinerja

partnership secaar keseluruhan? Apakah berkurangnya prospek keuntungan dalam investasi

saham yang biasa, yakni yang pasif, ataukah meningkatnya prospek keuntungan dalam investasi

di saham kategori kontrol? Saya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut mengingat itu sangat

tergantung pada situasi pasar, apakah naik atau turun, ketika kami melakukan investasi pasif

ataupun kontrol. Namun setidaknya, untuk saat ini saya berpendapat bahwa hal ini (ukuran dana

kelolaan yang lebih besar) tidak perlu dikhawatirkan akan menyebabkan kinerja kami menjadi

turun.

Tapi jika nanti pendapat saya berubah, maka anda akan kami beri tahu. Satu hal lagi, saya bisa

katakan bahwa kinerja kami di tahun 1960 dan 1961 tidak akan menjadi lebih baik, jika kami

berinvestasi menggunakan dana kelolaan yang sama kecilnya dengan dana kelolaan kami di

tahun 1956 dan 1957.

Terkait ‘Prediksi’

Sebagian dari anda mungkin berpikir bahwa tujuan saya memaparkan track record kinerja saya

diatas adalah untuk memberikan gambaran, atau prediksi, tentang bagaimana kinerja saya

kedepannya. Namun saya bisa katakan, hingga saat ini saya selalu berusaha untuk tidak

memprediksi apapun, dan saya pikir tindakan saya tersebut (yang tidak mau memprediksi

apapun) adalah wajar.

Page 30: Buffett Letter Terje Mahan

30

Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kira-kira arah

pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun tidak memiliki

gambaran akan hal tersebut.

Saya kira anda akan sependapat jika saya katakan bahwa dalam sepuluh tahun kedepan, akan ada

tahun-tahun dimana pasar akan naik 20 atau 25%, tahun-tahun dimana pasar akan tumbuh minus

alias turun, serta mayoritas tahun-tahun lainnya dimana pasar akan bergerak diantara itu (tidak

sampai turun, atau naik tapi tidak sampai 20 atau 25%). Saya tidak memiliki gambaran tentang

bagaimana urutan kondisi pasar saham ini akan terjadi kedepannya, entah itu pada tahun depan

dimulai dari bull market, sideways, atau bear market terlebih dulu.

Dalam periode jangka panjang, saya berpendapat bahwa Dow akan mencatat kenaikan rata-rata 5

– 7% per tahun, sudah termasuk dividen. Meskipun kami mengalami kinerja yang lebih bagus

dari itu dalam lima tahun terakhir, namun siapapun yang mengharapkan hasil yang jauh lebih

baik dari apa yang dicapai Dow, kemungkinan hanya akan menemui kekecewaan.

Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih baik

dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami dalam satu

tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami adalah superior pada

tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%, daripada tahun dimana porto

kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya

bertemu dengan para partner, dan saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan

kepala dengan antusiasme yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti

alasan dan pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.

Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika tahun-

tahun terbaik kami, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau turun, ketimbang naik.

Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun dimana kinerja kami tidak

mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka panjang tersebut kami bisa mencatat

rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow, maka saya pikir itu adalah kinerja yang

memuaskan.

Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 – 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa ini akan

terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya tidak ada yang

tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan turun 15 – 20%. Sementara

jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah sepanjang setahun, maka kami berharap

untuk mencatat keuntungan 10% diatas Dow. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami akan

kesulitan untuk mencatat kenaikan yang sama.

Pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya berharap bahwa pada satu tahun tertentu

nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow mencatat kenaikan rata-rata 5 – 7% setiap

tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15 – 17% setiap tahunnya.

Page 31: Buffett Letter Terje Mahan

31

Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada banyak

faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada tahun 1965 atau

1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas justru tidak terjadi sama

sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Meski demikian, paling tidak anda sebagai partner

mengetahui jalan pikiran saya terkait bagaimana kira-kira hasil kinerja kami, meski dalam

kegiatan investasi seperti ini, ekspektasi kinerja kami tersebut bisa saja tidak berlaku.

Pada tahun tertentu, perbedaan antara ekspektasi hasil kinerja dan kinerja itu sendiri bisa sangat

berbeda. Ini terjadi pada tahun 1961, tapi untungnya perbedaan tersebut terjadi pada sisi yang

positif, dimana Dow naik lebih dari 20% sementara kinerja kami juga naik lebih dari 40%. Tapi

harap ingat bahwa kedepannya, kinerja kami yang ‘berbeda’ ini tidak akan selalu berbeda dalam

artian positif seperti di tahun 1961 tersebut.

Lain-Lain

Kami kini memiliki kantor, tepatnya di 810 Kiewit Plaza, dan saya kini mempekerjakan seorang

sekretaris kelas satu, Beth Henley, dan seorang rekan kerja yang memiliki cukup pengalaman

terutama terkait saham-saham yang kami pegang, Bill Scott. Ayah saya berbagi ruang kantor

dengan kami (dan dia juga berbagi biaya sewanya), dimana ia tetap melakukan kegiatannya

sebagai broker saham. Namun seluruh transaksi jual beli saham yang kami lakukan tidak ada

yang dilakukan dengan ayah saya sebagai brokernya, sehingga kami tidak berada dalam situasi

‘mantel vicuna’ disini.

Catatan penerjemah: Mantel vicuna, atau vicuna coat, kemungkinan merujuk pada

skandal Sherman Adams, seorang pejabat tinggi negara di Amerika pada masa jabatan

presiden Dwight D. Eisenhower, tahun 1953 – 1958. Pada tahun 1958, Adams mendapat

tekanan dari The House (Kalau di Indonesia, DPR) untuk mundur dari jabatannya sebagai

kepala staf presiden Eisenhower, setelah ia dianggap menerima suap dalam bentuk

mantel berbahan vicuna yang mahal dari seorang pengusaha yang sedang diinvestigasi

aparat hukum karena diduga telah melanggar undang-undang persaingan usaha dan

perdagangan (vicuna adalah nama binatang sejenis unta yang langka yang tinggal di

pegunungan Andes, Amerika Selatan, dimana kulitnya biasa digunakan untuk membuat

mantel mewah). Cerita skandal ini menjadi sangat terkenal di Amerika Serikat setelah

seorang jurnalis mengangkatnya ke media, dan kata ‘vicuna coat’ menjadi istilah populer

untuk menggantikan kata suap, sogokan, atau korupsi.

Saya berharap bahwa biaya operasional kantor kami, secara keseluruhan namun tidak termasuk

bunga pinjaman dan pajak dari Pemerintah Negara Bagian Nebraska, akan berada pada level 0.5

– 1% dari aset bersih partnership. Kami tentunya menganggap bahwa pengeluaran tersebut

adalah layak, dan kami persilakan anda untuk mampir kesini, untuk melihat bagaimana uang

tersebut digunakan.

Buffett Partnership saat ini memiliki lebih dari 90 orang partner, tersebar dari Vermont hingga

California. Kami saat ini memegang lebih dari 40 saham yang berbeda, dengan nilai aset bersih

Page 32: Buffett Letter Terje Mahan

32

pada awal tahun 1962 sebesar US$ 7 juta, tepatnya US$ 7,178,500. Saya dan istri saya, Susie,

memegang bagian di dalam partnership tersebut sebesar US$ 1 juta, tepatnya US$ 1,025,000,

dan beberapa kerabat kami memiliki bagian sebesar total US$ 782,600. Minimum investasi

untuk partner baru pada tahun kemarin adalah US$ 25,000, namun saya sedang

mempertimbangkan untuk menaikkannya pada tahun ini.

Kami menunjuk Peat, Marwick, & Mitchell untuk melakukan tugas audit, dan mereka

melakukan tugasnya dengan baik dimana mereka bisa menyajikan angka pajak lebih awal dari

biasanya. Mereka juga meyakinkan saya bahwa kinerja mereka akan bisa berlanjut kedepannya.

Jika ada pertanyaan, silahkan.

Hormat saya,

Warren E. Buffett

Page 33: Buffett Letter Terje Mahan

33

LAMPIRAN

Partnership yang beroperasi sepanjang tahun 1961

Nama Partnership Modal di Awal Tahun (US$) Keuntungan (US$) Keuntungan (%)

Buffett Associates 486,874 225,388 46.3

Buffett Fund 351,839 159,697 45.4

Dacee 235,480 116,504 49.5

Emdee 140,005 67,387 48.1

Glenoff 78,483 39,694 50.6

Mo-Buff 325,845 149,164 45.8

Underwood 582,257 251,951 43.3

Total 2,200,783 1,009,785 45.9

Catatan: Keuntungan diatas dihitung dari nilai aset berdasarkan harga saham pada akhir tahun

1961, plus pembayaran kepada para partner yang sudah dilakukan sepanjang tahun 1961.

Partnership yang dimulai tahun 1961

Nama Partnership Modal Awal (US$) Keuntungan (US$) Keuntungan (%)

Ann Investments 100,100 35,368 35.3

Buffett-TD 250,100 70,294 28.1

Buffett-Holland 125,100 16,704 13.4

Catatan: Ann Investment dimulai pada tanggal 30 Januari 1961. Buffett-TD dimulai pada tanggal

8 Maret 1961, dengan dana awal US$ 200,100, dan tambahan dana sebesar US$ 50,000 disetor

pada tanggal 31 Mei 1961 (jadi totalnya US$ 250,100). Sementara Buffett-Holland dimulai pada

tanggal 17 Mei 1961.

Page 34: Buffett Letter Terje Mahan

34

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

6 Juli 1962

Sebuah pengingat:

Di annual letter yang saya tulis pada tanggal 24 Januari 1962, yang melaporkan kinerja kami di

tahun 1961, saya telah memasukkan bagian tentang ‘prediksi’. Disini, saya akan menyajikan

kembali bagian tersebut.

Terkait ‘Prediksi’

Sebagian dari anda mungkin berpikir bahwa tujuan saya memaparkan track record kinerja

saya diatas adalah untuk memberikan gambaran, atau prediksi, tentang bagaimana kinerja

saya kedepannya. Namun saya bisa katakan, hingga saat ini saya selalu berusaha untuk

tidak memprediksi apapun, dan saya pikir tindakan saya tersebut (yang tidak mau

memprediksi apapun) adalah wajar.

Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kira-

kira arah pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun

tidak memiliki gambaran akan hal tersebut.

Saya kira anda akan sependapat jika saya katakan bahwa dalam sepuluh tahun kedepan,

akan ada tahun-tahun dimana pasar akan naik 20 atau 25%, tahun-tahun dimana pasar

akan tumbuh minus alias turun, serta mayoritas tahun-tahun lainnya dimana pasar akan

bergerak diantara itu (tidak sampai turun, atau naik tapi tidak sampai 20 atau 25%). Saya

tidak memiliki gambaran tentang bagaimana urutan kondisi pasar saham ini akan terjadi

kedepannya, entah itu pada tahun depan dimulai dari bull market, sideways, atau bear

market dulu. Saya juga tidak menganggap bahwa ini adalah salah satu hal yang

menjelaskan pentingnya kami untuk berinvestasi dalam jangka panjang.

Dalam periode jangka panjang, saya berpendapat bahwa Dow akan mencatat kenaikan

rata-rata 5 – 7% per tahun, sudah termasuk dividen. Meskipun kami mengalami kinerja

yang lebih bagus dari itu dalam lima tahun terakhir, namun siapapun yang mengharapkan

hasil yang jauh lebih baik dari apa yang dicapai Dow, kemungkinan hanya akan

memperoleh kekecewaan.

Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih

baik dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami

dalam satu tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami

adalah superior pada tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%,

daripada tahun dimana porto kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu

Page 35: Buffett Letter Terje Mahan

35

menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya bertemu dengan para partner, dan saya

sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan kepala dengan antusiasme

yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti alasan dan

pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.

Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika

tahun-tahun terbaik kami adalah, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau

turun, ketimbang naik. Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun

dimana kinerja kami tidak mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka

panjang tersebut kami bisa mencatat rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow,

maka saya pikir itu adalah kinerja yang memuaskan.

Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 – 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa

ini akan terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya

tidak ada yang tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan

turun 15 – 20%. Sementara jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah

sepanjang setahun, maka kami berharap untuk mencatat kenaikan lebih tinggi setidaknya

10%. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami akan kesulitan untuk mencatat kenaikan yang

sama. Pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya berharap bahwa pada satu

tahun tertentu nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow mencatat kenaikan rata-

rata 5 – 7% setiap tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15 – 17% setiap

tahunnya.

Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada

banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada

tahun 1965 atau 1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas

justru tidak terjadi sama sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Meski demikian,

paling tidak anda sebagai partner mengetahui jalan pikiran saya terkait bagaimana kira-

kira hasil kinerja kami, meski dalam kegiatan investasi seperti ini, ekspektasi kinerja

kami tersebut bisa saja tidak berlaku. Pada tahun tertentu, perbedaan antara ekspektasi

hasil kinerja dan kinerja itu sendiri bisa sangat berbeda. Ini terjadi pada tahun 1961, tapi

untungnya perbedaan tersebut terjadi pada sisi yang positif, dimana Dow naik lebih dari

20% sementara kinerja kami lebih dari 40%. Tapi harap ingat bahwa kedepannya, kinerja

kami yang ‘berbeda’ ini tidak akan selalu berbeda dalam artian positif seperti di tahun

1961 tersebut.

Kondisi Pasar di Semester Pertama 1962

Antara akhir tahun 1961 hingga tanggal 30 Juni 1962, indeks Dow Jones turun dari 731 ke 561,

alias turun 23.3%. Setelah ditambah dividen (atau dalam hal ini dikurangi, sebab Dow tumbuh

secara minus), maka Dow secara keseluruhan telah terkoreksi 21.7%. Lampiran A dibawah akan

menunjukkan kinerja kami di masa lalu.

Page 36: Buffett Letter Terje Mahan

36

Seperti yang sudah dibahas diatas, penurunan Dow akan membuat kinerja kami tampak baik

dimana, setelah digabungkan dengan kinerja yang biasa saja pada situasi Dow yang menanjak,

akan menghasilkan kinerja yang memuaskan dalam jangka panjang. Target kami adalah bahwa

kami hanya akan turun 0.5% untuk setiap 1% penurunan Dow, dan jika itu tercapai, maka itu

berarti kami memiliki portofolio dengan koleksi saham yang paling konservatif yang pernah ada.

Sementara seperti yang akan ditampilkan di Lampiran B dibawah, sepanjang Semester Pertama

1962 kami mencatat kinerja terbaik sepanjang sejarah partnership, yakni minus 7.5% belum

termasuk pembayaran kepada para partner, dibandingkan dengan minus 21.7% yang terjadi pada

Dow. Keunggulan kinerja sebesar 14.2% ini bisa menjadi lebih besar lagi jika penurunan pasar

yang terjadi enam bulan terakhir ini kembali berlanjut, namun akan menjadi lebih kecil jika pasar

berbalik arah dan naik kembali. Harap diingat baik-baik terkait apa yang sudah saya sampaikan

berulang-ulang, yakni bahwa kinerja selama satu semester (enam bulan), atau bahkan kinerja

selama satu tahun, itu tidak perlu dianggap terlalu serius karena dalam jangka pendek kinerja

kami memang sangat mungkin untuk berfluktuasi.

Selain itu catat pula bahwa kinerja kami yang mencatat kerugian 7.5% tidak termasuk

memperhitungkan perubahan nilai pada porsi saham kami di Dempster Mill Manufacturing

Company (karena perusahaan ini, sejak kami menguasai 80% sahamnya, maka kinerja kami atas

Dempster tidak bisa dinilai berdasarkan harga sahamnya di pasar), meskipun beberapa

perkembangan yang kami lakukan terhadap perusahaan dalam beberapa bulan terakhir ini telah

membuka potensi realisasi keuntungan yang lebih besar.

Kondisi Menurun Sepanjang Semester Pertama 1962

Di annual letter di masa lalu, saya telah menekankan bahwa kami percaya bahwa Dow bukanlah

satu-satunya patokan untuk mengukur kinerja, namun biar bagaimanapun Dow merupakan

patokan yang umum untuk digunakan. Berdasarkan batasan bahwa dana yang ada hanya

diinvestasikan pada saham-saham biasa, entah itu investasinya dilakukan melalui reksadana,

bank trust departments, atau anda melakukannya sendiri, kami percaya bahwa hasilnya kurang

lebih akan sama dengan kinerja Dow, atau kalaupun berbeda maka akan berbeda dalam artian

yang negatif alias lebih rendah dibanding kinerja Dow. Memang, selalu ada saja satu dua

investasi yang hasilnya lebih baik dibanding Dow, namun tidak banyak.

Untuk mengilustrasikan poin diatas, saya akan melampirkan hasil kinerja kami dalam lima tahun

terakhir dibandingkan dengan Dow, dan juga dibandingkan dengan kinerja empat perusahaan

reksadana terbesar di Amerika, dimana keempat reksadana ini memegang total dana kelolaan

US$ 3.5 milyar.

Dengan tujuan agar annual letter kali ini bisa ditulis lebih cepat, maka kami hanya akan

menyajikan kinerja dari dua perusahaan reksadana yang sudah merilis kinerjanya. Dua reksadana

tersebut, yakni Massachusetts Investors Trust dan Investor Stock Fund mencatat kerugian

masing-masing 23.0% dan 25.4%, atau lebih buruk dibanding penurunan Dow. Dalam artikel di

Wall Street Journal per tanggal 13 Juni 1962, dengan judul ‘Reksadana vs Pasar’, dari 17

Page 37: Buffett Letter Terje Mahan

37

reksadana saham yang dipelajari, semuanya mencatat kinerja yang lebih buruk dibanding Dow

diukur dari ketika Dow mencapai puncaknya pada level 734, hingga pada tanggal penulisan

artikelnya, meskipun pada reksadana tertentu kinerja yang lebih buruk tersebut hanya berselisih

1 – 2% lebih rendah dibanding penurunan Dow.

Secara khusus, pukulan terbesar yang terjadi sepanjang Semester Pertama 1962 dialami oleh

reksadana dengan reputasi ‘tumbuh’ yang, hampir tanpa pengecualian, mencatat penurunan yang

lebih buruk dibanding Dow. Tiga reksadana ‘tumbuh’ ini, dengan rekor kinerja yang sangat baik

di tahun-tahun sebelumnya yakni Fidelity Capital Fund, Putnam Growth Fund, dan Wellington

Equity Fund, semuanya mencatat kerugian rata-rata 32.2%. Namun mengingat bahwa kinerja

mereka terbilang sangat baik selama 1959 – 1961, maka kinerja mereka secara keseluruhan

hingga hari ini masih lebih baik dibanding Dow, dan kemungkinan kedepannya akan tetap

demikian.

Namun ironisnya, kinerja ketiga reksadana ini yang sangat baik di masa lalu telah menarik

banyak investor untuk bergabung didalamnya, dan alhasil kinerja buruk pada Semester Pertama

tahun 1962 ini telah membawa kerugian bagi lebih banyak investor, dibanding jumlah investor

yang menikmati keuntungan di tahun 1959 – 1961. Hal ini mengkonfirmasi hipotesis saya bahwa

kinerja suatu investasi hanya bisa dinilai berdasarkan kinerja mereka dalam dua kondisi, yakni

kondisi pasar yang menanjak dn kondisi pasar yang menurun.

Saya menguraikan kinerja dari perusahaan-perusahaan investasi/reksadana diatas bukan karena

kami berinvestasi dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan, atau karena pilihan

saham kami sama dengan mereka. Saya menampilkan kinerja seluruh reksadana diatas karena

mereka merepresentasikan kinerja investor profesional, yang dipercaya untuk memegang dana

kelolaan yang amat sangat besar, yakni total sekitar US$ 20 milyar. Saya yakin bahwa cara

pengelolaan investasi yang mereka lakukan akan tetap sama seperti itu bahkan jika dana kelolaan

mereka lebih besar. Jika anda menempatkan investasi lain diluar partnership milik kami, maka

saya pikir masuk akal jika saya mengasumsikan bahwa investasi anda tersebut dikelola dengan

cara yang sama dengan cara kerja reksadana diatas.

Nilai Aset

Perhitungan kinerja partnership diatas adalah sebelum dikurangi bagian keuntungan bagi saya

sebagai general partner, dan juga belum dikurangi pembayaran bulanan kepada anda sebagai

limited partner. Sudah tentu, jika keuntungan dalam dalam setahun tidak sampai 6%, maka tidak

ada pembagian keuntungan bagi general partner. Bagi partner yang tidak menarik keuntungan

bulanan sebesar 0.5% per bulan (berdasarkan bunga sebesar 6% per tahun), maka nilai aset

mereka turun sebesar 7.5%. Namun bagi partner yang menarik keuntungan bulanan tersebut, aset

mereka telah turun 10.5% sepanjang Semester pertama 1962.

Jika kinerja keuntungan kami hingga akhir tahun nanti tetap lebih rendah dari 6%, atau bahkan

masih minus seperti sekarang (ini sangat mungkin jika Dow tidak juga pulih), maka partner yang

menarik pembayaran bulanan akan mengalami penurunan aset pada penutupan pasar tanggal 31

Page 38: Buffett Letter Terje Mahan

38

Desember 1962. Ini berarti bahwa pembayaran bunga sebesar 0.5% per bulan pada tahun

berikutnya, yakni tahun 1963, akan didasarkan pada modal yang lebih kecil dibanding modal

pada awal tahun 1962.

Sebagai contoh, jika kinerja kami menghasilkan kerugian 7% dalam setahun, maka bagi partner

yang menyetor modal sebesar US$ 100,000 pada tanggal 1 Januari 1962, sementara ia juga

secara rutin menerima pembayaran bunga setiap bulan, maka modalnya tersebut akan berkurang

menjadi hanya US$ 87,000 pada tanggal 31 Desember 1962. Penurunan sebesar US$ 13,000 itu

berasal dari kerugian sebesar 7% atau US$ 7,000, ditambah pembayaran bunga yang ia terima

sebesar US$ 500 per bulan (0.5% dari US$ 100,000), atau totalnya US$ 6,000 setahun. Dengan

demikian, berdasarkan modal awal US$ 87,000 pada tanggal 1 Januari 1963, makan pembayaran

bulanan pada tahun 1963 akan menjadi 0.5% dari nilai aset US$ 87,000, alias US$ 435 per

bulan.

Lampiran A – Dow Jones Industrial Average

Tahun Posisi Akhir Tahun Kenaikan/Penurunan Dividen Kinerja t’masuk Div (%)

1956 499 - - - -

1957 436 -64 22 -42 -8.4

1958 584 148 20 168 38.5

1959 679 96 21 116 20.0

1960 616 -63 21 -42 -6.2

1961 731 115 23 138 22.4

30-Jun-62 561 -170 11 -159 -21.7

Lampiran B – Kinerja Partnership, angka dalam persentase

Tahun Kinerja 1 Kinerja 2

1957 10.4 9.3

1958 40.9 32.2

1959 25.9 20.9

1960 22.8 18.6

1961 45.9 35.9

30-Jun-62 -7.5 -7.5

Catatan: Kinerja 1 adalah Kinerja partnership secara keseluruhan sesudah dikurangi biaya-biaya,

namun belum dikurangi alokasi pembagian keuntungan bagi general partner. Sementara Kinerja

2 adalah Kinerja partnership bersih bagi limited partner, setelah dikurangi bagian keuntungan

bagi general partner.

Lampiran C – Kinerja Tahunan Perusahaan Reksadana, angka dalam persentase

Tahun Massachusetts Investors Stock Lehman Tri-Continental

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4

1958 42.7 47.5 41 33

1959 9.0 10.3 8 8

1960 -1.0 -0.6 3 3

1961 25.6 24.9 24 23

Page 39: Buffett Letter Terje Mahan

39

30-Jun-62 -23.0 -25.4 NA NA

Catatan: NA: Not Available. Untuk Massachusetts dan Investors Stock, angkanya diperoleh dari

perubahan pada nilai aset bersih ditambah keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang

unit reksadana sepanjang tahun yang bersangkutan. Untuk Lehman dan Tri-Continental,

angkanya diperoleh dari majalah Moody’s Bank & Finance Manual, tahun 1962.

Kinerja Kumulatif, angka dalam persentase

Tahun M’chusetts Investors Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1957 - 1958 26.4 29.2 24.7 30.0 26.9 44.5

1957 - 1959 37.8 42.5 34.8 40.9 52.3 74.7

1957 - 1960 36.4 41.6 38.2 44.8 42.9 107.2

1957 - 1961 71.4 76.9 70.8 77.4 74.9 181.6

1957 - 30 Juni 62 31.9 32.0 NA NA 37.0 160.5

Catatan: Kinerja partnership merupakan kinerja bersih bagi limited partner, alias sudah dikurangi

bagian keuntungan bagi general partner.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 40: Buffett Letter Terje Mahan

40

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

1 November 1962

Kepada para partner untuk tahun 1963

Satu lagi annual letter yang ditulis pada tahun ini. Dua salinan perubahan perjanjian partnership

untuk tahun 1963 seharusnya sudah anda terima. Satu salinan dengan lampiran Ketentuan Umum

bisa anda pegang, sementara yang satunya lagi bisa anda kembalikan ke kantor kami. Tidak ada

perubahan mendasar dibanding perjanjian yang sudah berlaku sebelumnya. Perjanjian baru ini

hanya untuk memperjelas penyampaian poin-poin perjanjian bagi beberapa partner baru,

terutama perjanjian poin 5 (atau perjanjian paragraf 7, kalau berdasarkan surat perjanjian tahun

lalu). Ketimbang membuat dokumen perubahan perjanjian yang terpisah, kami lebih suka

memasukkan perubahan tersebut kedalam satu dokumen yang merangkum seluruh poin-poin

perjanjian partnership.

Kami juga melampirkan dua surat pernyataan komitmen (satu untuk anda, satunya lagi untuk

dikembalikan), dimana anda bisa menyatakan niat anda untuk penyetoran maupun penarikan

dana pada tanggal 1 Januari, dan anda harus sudah mengirim surat pernyataan tersebut paling

lambat tangga 1 Desember nanti. Meski demikian, surat pernyataan yang sudah anda kirimkan

masih bisa anda ubah lagi paling lambat pada akhir tahun (tanggal 31 Desember, namun tidak

bisa setelahnya), yang penting anda segera mengabari saya terkait perubahan tersebut.

Setiap penarikan dana akan segera kami bayarkan setelah tanggal 1 Januari. Sementara

penyetoran dana sudah bisa anda lakukan mulai November ini, dan dananya akan kami anggap

masuk rekening partnership paling lambat pada tanggal 10 Januari. Tambahan setoran dana

tersebut, jika ada, maka tentunya akan menaikkan modal anda, dan angka modal yang meningkat

tersebut akan menjadi patokan baru bagi perhitungan bunga sebesar 0.5% yang akan anda terima

setiap bulannya sepanjang tahun 1963 mendatang.

Harap ingat bahwa surat perjanjian ini telah di notarisir. Bagi partner yang tinggal di Omaha bisa

memperoleh notarisasi tersebut di kantor kami jika mereka menginginkannya. Dan tolong beri

tahu kami soal apakah anda akan menarik bunga sebesar 0.5% per bulan atau tidak, sepanjang

tahun 1963 nanti.

Satu hal yang perlu diingat adalah, adanya pembayaran bunga sebesar 0.5% per bulan ini bukan

merupakan jaminan bahwa anda akan memperoleh keuntungan pada akhir tahun. Jika kinerja

kami dalam setahun menghasilkan keuntungan lebih 6%, katakanlah 10%, maka bunga yang

anda terima setiap bulan berasal dari keuntungan sebesar 10% tersebut. Sementara jika

keuntungan kami kurang dari 6% atau bahkan merugi, maka bunga yang anda terima setiap

bulan berasal (atau dipotong) dari modal bersih yang anda setorkan, sehingga pada akhir tahun

nanti modal anda akan berkurang.

Page 41: Buffett Letter Terje Mahan

41

Informasi lengkap mengenai perpajakan untuk tahun 1962 akan sudah berada di tangan anda

pada tanggal 20 Januari. Namun jika anda memerlukan estimasi tentang posisi pajak anda

sebelum tanggal tersebut, maka beri tahu saya, dan saya akan memberikan estimasi tersebut.

Kami juga akan mengirimkan surat pendek terkait pajak pada akhir Desember.

Kinerja Kami

Okay, sekarang kita ke bagian penjelasan kinerja kami di tahun 1962 ini, hingga sejauh ini.

Untuk periode 1 Januari – 31 Oktober 1962, Dow mencatatkan kerugian, sudah termasuk

dividen, sebesar 16.8%. Kami berniat untuk menggunakan metode yang sama untuk menilai

posisi saham kami di Dempster Mill Manufacturing Company pada akhir tahun ini, seperti yang

sudah kami lakukan akhir tahun lalu. Tahun lalu, posisi kami di Dempster kami hargai pada US$

35 per saham.

Sepanjang beberapa waktu terakhir ini, kami telah menjual beberapa aset Dempster,

mengkonversinya menjadi uang tunai. Hasil penjualan ini telah membuat nilai Dempster

terealisasi pada US$ 50 per saham (naik dari tahun lalu sebesar US$ 35), dan membuat kinerja

partnership secara keseluruhan hingga tanggal 31 Oktober 1962, tercatat positif 5.5%, atau

22.3% lebih baik dari kinerja Dow. Jika ini bisa kami pertahankan hingga akhir tahun, maka

tahun ini akan menjadi salah satu tahun terbaik dalam sejarah Buffett Partnership. Sekitar 60%

dari keuntungan sebesar 5.5% tadi berasal dari kinerja portofolio saham-saham umum diluar

Dempster, sementara 40% sisanya berasal dari peningkatan nilai Dempster.

Saya ingin para partner dan para calon partner untuk mengerti bahwa kinerja yang kami

paparkan diatas jelas telah dicapai dengan cara yang tidak biasa, dan hanya akan terjadi sekali-

kali, atau tidak akan pernah terjadi lagi sama sekali. Kinerja yang sangat baik diatas bisa dicapai

terutama karena pada kondisi pasar yang turun seperti sekarang ini, kami memiliki porsi yang

cukup besar pada saham kategori kontrol (Dempster) dan kategori work-outs, dibanding porsi

pada kategori saham-saham umum. Tapi jika Dow berbalik arah dan ditutup menguat pada akhir

tahun 1962, maka kinerja kami akan tampak relatif buruk.

Namun kesuksesan kami di tahun 1962 ini bukan menggambarkan kemampuan saya dalam

memprediksi arah pasar (malah, saya tidak pernah mencobanya), melainkan mencerminkan fakta

bahwa karena tingginya harga-harga saham di kategori umum (ketika Dow belum turun), hal itu

kemudian memaksa saya untuk berinvestasi pada kategori saham yang berbeda (yang bukan

kategori umum). Tapi jika Dow ternyata malah naik lebih tinggi lagi, maka kami akan tertinggal

jauh. Terkait hal ini, kami sudah sangat memperkirakan bahwa kami akan mencapai tahun-tahun

dimana kinerja kami akan kalah dibanding Dow, namun saya tidak memperkirakan bahwa itu

akan terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang melainkan hanya sekali-kali saja, alias

pada tahun-tahun tertentu saja.

Tapi jika kinerja kami kalah oleh Dow secara terus menerus, maka saya akan melempar handuk

(menyerah) dan selanjutnya kami akan membeli saham-saham yang menjadi komponen Dow

saja.

Page 42: Buffett Letter Terje Mahan

42

Saya akan menyudahi ceramah ini dengan kesimpulan bahwa saya jelas tidak mau orang-orang

berpikir bahwa pola kinerja kami beberapa tahun terakhir ini, khususnya di tahun ini, akan

terulang di masa yang akan datang. Untuk kedepannya, saya memperkirakan bahwa kinerja kami

hanya akan sedikit lebih baik dibanding Dow, dan tidak sampai 22.3% lebih baik dibanding

Dow, seperti pada tahun ini.

Setiap letter seperti ini akan diakhiri dengan pernyataan bahwa jika ada yang hendak anda

tanyakan, silahkan. Kami kini memiliki sekretaris, mesin tik baru, dll, yang akan membantu saya

untuk menjawab semua pertanyaan anda.

Dengan hormat,

Warren E. Buffett

PS: Anda tidak akan memperoleh keuntungan apapun jika anda menunda-nunda untuk mengirim

balik surat perjanjian dan komitmen yang sudah dibahas diatas, jadi tolong untuk melakukannya

sesegera mungkin, dan dengan demikian anda akan membantu kami untuk konsentrasi dalam

menyelesaikan audit, informasi perpajakan, dll, pada akhir tahun.

Page 43: Buffett Letter Terje Mahan

43

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

18 Januari 1963

Peraturan Dasar

Beberapa partner telah mengakui (‘mengakui’ kata yang paling tepat) bahwa mereka terkadang

kesulitan untuk memahami annual letter saya secara menyeluruh. Karena annual letter ini

mungkin akan terus bertele-tele seperti ini setiap tahunnya, maka saya memutuskan untuk

menekankan beberapa poin-poin penting pada halaman pertama letter. Semua partner harus

mengerti poin-poin tersebut. Sebagian besar dari anda mungkin bosan melihat saya mengulang-

ulang poin-poin perjanjian partnership ini, namun saya lebih suka memiliki sembilan dari

sepuluh partner yang bosan akan pengulangan tersebut, daripada memiliki satu dari sepuluh

partner yang tidak mengerti akan poin-poin tersebut.

1. Tidak ada, sama sekali tidak ada, jaminan keuntungan bagi para partner. Partner yang

menarik bunga sebesar 0.5% setiap bulannya bukan berarti memperoleh keuntungan dari

penarikan tersebut. Jika kami meraih kinerja lebih dari 6% per tahun setelah beberapa

tahun, maka penarikan tersebut akan dibayar dari keuntungan yang diperoleh, dan modal

awal anda akan meningkat setiap tahunnya. Tapi jika kinerja kami kurang dari 6%, maka

pembayaran sebesar 0.5% per bulan tersebut berasal dari modal anda sendiri.

2. Pada tahun tertentu dimana kinerja kami kurang dari 6%, maka bagi partner yang secara

rutin menerima pembayaran 0.5% setiap bulannya, pada tahun berikutnya akan menerima

pembayaran bulanan dalam jumlah yang lebih kecil, karena angka 0.5% tersebut

didasarkan pada modal awal yang berkurang.

3. Ketika kita bicara soal keuntungan ataupun kerugian tahunan, maka kita bicara mengenai

nilai pasar dari saham-saham yang kami pegang, dimana keuntungan atau kerugian

tersebut diperoleh dari membandingkan nilai aset partnership pada akhir tahun, baik yang

berbentuk saham maupun uang tunai, dengan nilai aset partnership pada awal tahun (jika

asetnya naik, maka dikatakan untung, sementara jika turun, maka dikatakan rugi).

Sementara ketika kita bicara soal pajak, maka itu terkait dengan keuntungan atau

kerugian yang sudah direalisasikan (sahamnya sudah dijual).

4. Baik buruknya kinerja kami tidak diukur dari apakah kami mencatat keuntungan atau

kerugian setelah satu tahun, melainkan harus dibandingkan dengan kinerja Dow, dan

kinerja perusahaan-perusahaan reksadana terkemuka. Saya menganggap bahwa kinerja

kami pada tahun tertentu terbilang baik ketika kami mencatat rugi 10% sementara Dow

turun 20%, dan terbilang buruk ketika kami dan Dow sama-sama mencatat keuntungan

20%.

5. Meski saya berpendapat bahwa lima tahun adalah batas waktu minimum untuk menilai

kinerja kami, namun tiga tahun bisa dianggap sebagai batas waktu yang paling minimum

untuk menilai kinerja kami. Sudah pasti, kami akan mengalami tahun dimana kinerja

kami lebih buruk, atau bahkan jauh lebih buruk, dibanding Dow. Jika dalam waktu tiga

Page 44: Buffett Letter Terje Mahan

44

tahun atau lebih kami mencatat kinerja buruk, maka kami akan mencari tempat lain untuk

memperoleh dana untuk diinvestasikan.

6. Saya tidak pernah mencoba memprediksi bagaimana pergerakan pasar atau saham-saham

tertentu kedepan, karena saya tidak bisa melakukannya. Jika anda berpikir bahwa anda

bisa melakukan itu (memprediksi), atau berpikir bahwa hal itu adalah penting dalam

program partnership ini, maka anda tidak seharusnya bergabung dengan kami.

7. Saya tidak bisa menjanjikan keuntungan bagi partner. Yang bisa saya janjikan adalah: A.

Kami selalu memilih saham berdasarkan nilai perusahaannya, bukan popularitas

sahamnya, B. Kami selalu sebisa mungkin meminimalisir risiko realisasi kerugian (bukan

kerugian yang belum direalisasi karena penurunan harga di pasar) dengan cara memilih

saham-saham dengan margin of safety yang besar, dan melakukan diversifikasi, dan, C.

Kami sekeluarga (saya, istri, dan anak-anak kami) juga turut menempatkan hampir

seluruh aset kekayaan kami didalam partnership ini.

Kinerja Kami di Tahun 1962

Saya selalu secara terus-menerus memberi tahu para partner bahwa kinerja kami akan tampak

baik dalam situasi pasar yang menurun, dibanding situasi pasar yang naik. Ini kembali terjadi di

tahun 1962.

Didorong oleh penguatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir di tahun 1962, Dow akhirnya

menutup tahun 1962 dengan tetap turun, namun tidak sedalam yang diperkirakan banyak orang.

Dari posisi 731 di awal tahun, Dow terus turun hingga mentok di 535 di bulan Juni, sebelum

kemudian naik lagi dan ditutup di posisi 652 di akhir tahun. Pada akhir tahun 1960, Dow berada

di posisi 616, jadi bisa dikatakan bahwa posisi portofolio pasar secara umum pada saat ini tidak

mengalami perubahan berarti dibanding tahun 1959 dan 1960.

Sepanjang tahun 1962, Dow mencatat penurunan 10.8%, yang setelah ditambah dividen menjadi

7.6%. Sementara kinerja kami tercatat 13.9%, atau 11.9% setelah dikurangi bagian saya sebagai

general partner. Berikut selengkapnya. Sebelumnya catat bahwa kolom partnership 1 adalah

kinerja partnership secara keseluruhan, sudah termasuk dikurangi biaya-biaya tapi belum

termasuk pajak. Sementara kolom partnership 2 adalah keuntungan bersih bagi para partner,

setelah dikurangi biaya-biaya dan bagian saya sebagai general partner. Angka dalam persentase.

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1958 38.5 40.9 32.2

1959 20.0 25.9 20.9

1960 -6.2 22.8 18.6

1961 22.4 45.9 35.9

1962 -7.6 13.9 11.9

Dan jika diakumulasikan

Page 45: Buffett Letter Terje Mahan

45

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1957 - 1958 26.9 55.6 44.5

1957 - 1959 52.3 95.9 74.7

1957 - 1960 42.9 140.6 107.2

1957 - 1961 74.9 251.0 181.6

1957 - 1962 61.6 299.8 215.1

Rata-rata per Tahun 8.3 26.0 21.1

Saya berpendapat bahwa margin kinerja sebesar 10% diatas kinerja Dow setiap tahunnya

merupakan margin maksimum yang dapat dicapai setelah waktu yang panjang selama bertahun-

tahun.

Beberapa partner menanyakan tentang apakah jumlah dana kelolaan kami yang selama ini selalu

meningkat dari waktu ke waktu bisa mempengaruhi kinerja kami. Saya sudah membahas ini di

annual letter tahun lalu. Intinya jumlah dana yang lebih besar, dalam satu kondisi bisa membantu

kami meningkatkan kinerja, sementara dalam kondisi yang lain bisa pula mengganggu. Namun

secara keseluruhan saya berpendapat bahwa hal ini tidak akan mengurangi kinerja kami, tapi

saya berjanji akan memberi tahu anda jika pendapat saya tersebut berubah. Pada awal tahun

1957, total aset Buffett Partnership tercatat US$ 303,726, dan tumbuh pesat menjadi US$

7,178,500 pada awal tahun 1962. Meski begitu, hingga hari ini, kinerja kami dibanding Dow

tidak mengalami penurunan.

Perusahaan Reksadana

Selain membandingkan kinerja kami dengan Dow, kami juga secara rutin menyajikan

perbandingan kinerja kami dengan empat perusahaan reksadana terbesar di Amerika, yakni

Massachusetts Investors Trust, Investors Stock Fund, Tri-Continental Corp., dan Lehman Corp.

Keempat reksadana ini mengelola aset total US$ 3 milyar, dari total US$ 20 milyar dana

kelolaan seluruh perusahaan investasi di Amerika, jadi kinerja mereka bisa dikatakan

mencerminkan kinerja industri investasi di Amerika secara keseluruhan.

Tujuan dari penyajian data perbandingan kinerja ini adalah untuk menunjukkan bahwa Dow

bukanlah patokan kinerja yang mudah untuk dikalahkan. Para penasihat investasi yang bekerja di

keempat reksadana diatas memperoleh bayaran sekitar US$ 7 juta per tahun, dan itu adalah

jumlah yang kecil dibanding total bayaran yang diterima seluruh penasihat investasi di Amerika.

Namun tetap saja, mereka tidak mampu mencatat kinerja yang setidaknya menyamai Dow.

Saham-saham yang kami pilih, termasuk cara kami dalam berinvestasi, sangat berbeda dengan

keempat reksadana diatas. Meski demikian, sebagian besar partner kami juga menempatkan

investasi mereka di beberapa perusahaan investasi dengan kinerja yang kurang lebih sama

dengan keempat reksadana diatas, atau mereka kelola sendiri, sebagai alternatif dari penempatan

investasinya di Buffett Partnership. Saya pikir, berapapun hasil yang mereka peroleh dari

alternatif investasinya, itu bisa menjadi pembanding yang sepadan bagi kinerja kami.

Page 46: Buffett Letter Terje Mahan

46

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1958 42.7 47.5 41.0 33.0 38.5 32.2

1959 9.0 10.3 8.1 8.4 20.0 20.9

1960 -1.0 -0.6 2.5 2.8 -6.2 18.6

1961 25.6 24.9 23.6 22.5 22.4 35.9

1962 -9.8 -13.4 -13.0 -10.0 -7.6 11.9

Dan jika diakumulasikan:

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1957 - 1958 26.4 29.2 24.7 30 26.9 44.5

1957 - 1959 37.8 42.5 34.8 40.9 52.3 74.7

1957 - 1960 36.4 41.6 38.2 44.8 42.9 107.2

1957 - 1961 71.4 76.9 70.8 77.4 74.9 181.6

1957 - 1962 54.5 53.2 48.6 59.7 61.6 215.1

Rata-Rata 7.5 7.4 6.8 8.1 8.3 21.1

Rahasia dibalik Compounding (akumulasi)

Saya pernah mendengar cerita bahwa perjalanan Kapal Layar Isabella yang membawa

Christopher Columbus menemukan Benua Amerika, telah menelan biaya US$ 30,000. Dan,

pelayaran tersebut mungkin bisa dianggap sebagai investasi terbaik yang pernah ada.

Tanpa perlu mencoba untuk mengevaluasi berapa keuntungan yang dihasilkan dari kesuksesan

Columbus dalam menemukan belahan dunia yang baru, investasi sebesar US$ 30,000 tersebut,

jika ditambahkan bunga sebesar 4% per tahun, akan menjadi US$ 2,000,000,000,000 (itu US$ 2

trilyun, jika anda bukan orang statistik) pada tahun 1962. Ilustrasi ini menggambarkan betapa

nilai investasi bisa meningkat menjadi sangat besar dalam jangka panjang.

Tabel berikut menggambarkan berapa nilai investasi sebesar US$ 100,000 setelah 10, 20, dan 30

tahun, jika ditanamkan pada investasi yang menghasilkan keuntungan/bunga sebesar 5, 10, dan

15%. Perhatikan, meski nilai modal akhir dari tiap-tiap persentase bunga (5, 10, dan 15%)

tampak hanya berbeda sedikit dalam jangka pendek (10 tahun), namun perbedaan tersebut

menjadi sangat besar setelah jangka panjang (30 tahun). Itu sebabnya, meski kami tentunya

berharap bisa mencatat rata-rata kinerja per tahun yang lebih baik lagi kedepannya, namun saya

menganggap bahwa margin keuntungan sebesar 10% diatas Dow setiap tahunnya merupakan

pencapaian yang sangat berharga. Margin keuntungan yang tampak kecil tersebut akan bisa

menghasilkan jumlah uang Dollar yang amat sangat banyak, setelah satu atau dua dekade

kedepan.

5% 10% 15%

0 Tahun US$ 100,000 US$ 100,000 US$ 100,000

1 Tahun US$ 105,000 US$ 110,000 US$ 115,000

10 Tahun US$ 162,889 US$ 259,374 US$ 404,553

20 Tahun US$ 265,328 US$ 672,748 US$ 1,636,640

30 Tahun US$ 432,191 US$ 1,744,930 US$ 6,621,140

Page 47: Buffett Letter Terje Mahan

47

Metode kerja kami

Kami menempatkan investasi kami pada tiga kategori saham. Ketiga kategori ini memiliki

karakter yang berbeda-beda, dan cara kami dalam mengalokasikan dana pada tiap-tiap kategori

akan sangat berpengaruh terhadap kinerja kami setiap tahunnya, dibanding kinerja Dow.

Besarnya persentase alokasi dana untuk tiap-tiap kategori sebagian sudah direncanakan, namun

pada prakteknya seringkali bisa dialokasikan secara mendadak sesuai kebutuhan, tergantung

beberapa faktor.

Kategori pertama terdiri dari saham-saham umum yang murah (undervalue), dimana kami

tidak perlu lagi memperhatikan tentang bagaimana cara perusahaan dalam beroperasi, dan juga

kapan harga yang murah tersebut akan kembali ke harga wajarnya (alias naik). Selama ini, kami

lebih banyak menempatkan dana di kategori umum ini ketimbang dua kategori lainnya. Kami

biasanya memiliki porsi penempatan dana yang besar, yakni sekitar 5 – 10% dari total aset

partnership di tiap-tiap saham, untuk lima atau enam saham yang kami anggap paling bagus dan

paling murah di kategori ini, dan porsi yang lebih kecil untuk sepuluh hingga lima belas saham

lainnya. Jadi totalnya kami memegang antara 15 – 20 saham di kategori ini, dimana 5 – 6 saham

memperoleh prioritas alokasi dana, sementara selebihnya dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit.

Dari saham-saham undervalue ini, beberapa diantaranya naik cukup cepat, sementara yang

lainnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kami pada saat kami membeli

saham di kategori ini, untuk memperoleh alasan kenapa mereka akan naik (hanya karena harga

suatu saham masih murah, bukan berarti saham tersebut punya alasan untuk naik). Tapi yang

jelas, entah karena sahamnya kurang diperhatikan orang atau alasan lainnya, maka saham-saham

tersebut bisa kami beli pada harga murah.

Dengan cara ini, seringkali kami memperoleh nilai yang tinggi untuk harga yang kami bayarkan,

dan selisih antara nilai dan harga ini menciptakan margin of safety (MOS) yang membuat kami

merasa nyaman dan aman setiap kali kami membeli saham. Margin of Safety untuk tiap-tiap

saham, dipadukan dengan diversifikasi portofolio, menciptakan satu paket margin of safety yang

sangat menarik untuk seluruh portofolio, dan juga menawarkan kenaikan nilai yang signifikan

bagi portofolio secara keseluruhan.

Hal penting lainnya adalah, kami sangat memperhatikan pemilihan waktu dalam membeli saham,

dimana kami tidak boleh langsung membeli saham begitu saja ketika kami menemukan saham

murah, melainkan harus di waktu yang tepat. Selama beberapa tahun terakhir, pemilihan waktu

yang kami lakukan untuk membeli saham rata-rata lebih baik ketimbang pemilihan waktu untuk

menjual. Kami tidak membeli saham-saham di kategori umum ini dengan tujuan untuk

membelinya hingga sebanyak-banyaknya, melainkan untuk menjualnya nanti pada harga yang

kami anggap cukup wajar, atau jika memungkinkan, overvalue (mahal).

Terkadan ada beberapa saham/perusahaan dimana pemegang saham mayoritasnya memiliki

rencana untuk mengkonversi aset perusahaan menjadi sesuatu yang lebih berguna, atau dalam

Page 48: Buffett Letter Terje Mahan

48

hal ini dijual hingga menghasilkan uang tunai. Kami pernah melakukan ini di Sanborn dan

Dempster, dimana kami menjadi pemegang saham utama disana, namun dalam kasus lain kami

lebih suka orang lain yang melakukan hal itu (mengkonversi aset perusahaan). Sudah pasti, kami

harus menghitung nilai perusahaan secara sangat hati-hati dalam kasus ini, termasuk juga harus

hati-hati dalam memilih partner dalam hal pengelolaan perusahaan.

Pergerakan saham-saham pada kategori umum ini terbilang mudah dipengaruh fluktuasi Dow,

dimana jika Dow turun, maka mereka juga akan turun (ingat bahwa hanya karena suatu barang

dihargai murah, bukan berarti harganya tidak bisa turun lagi). Jika pasar turun secara tiba-tiba,

maka saham-saham di kategori ini juga kemungkinan akan turun dengan persentase yang kurang

lebih sama dengan penurunan Dow, karena sifatnya yang rentan terhadap perubahan pasar.

Dalam kondisi market yang meningkat tajam, seperti di tahun 1961, kategori ini mencatat kinerja

yang sangat baik dibanding dua kategori lainnya. Sementara dalam kondisi pasar yang menurun

seperti di tahun 1962, tidak hanya kami tidak menghasilkan keuntungan dari kategori saham

umum ini, melainkan saya juga ragu kalau kinerja kategori ini masih lebih baik ketimbang Dow.

Kategori kedua, dimana ini merupakan kategori dengan alokasi dana yang lebih kecil dibanding

kategori umum, terdiri dari saham-saham ‘work-outs’, yakni saham-saham yang kinerja

perusahaannya lebih bergantung pada aksi korporasi dan pengembangan/ekspansi perusahaan

yang dilakukan manajemen, dan harga sahamnya juga lebih dipengaruhi aksi korporasi tersebut

ketimbang fluktuasi pasar. Saham-saham ini memiliki jadwal-waktu yang bisa diprediksi,

dengan risiko keliru yang terbatas, tentang kapan kami (sebagai pemegang saham) akan

memperoleh apa, berapa banyak, dan apa yang bisa membatalkan aksi korporasinya, dll. Aksi

korporasi seperti merger, likuidasi, reorganisasi, spin-off (pemisahan anak usaha), dll, semuanya

mengarah kepada work-outs.

Kategori ini akan menghasilkan keuntungan yang stabil dari tahun ke tahun, tanpa terlalu

dipengaruhi oleh fluktuasi Dow. Sudah tentu, jika kami mengalokasikan seluruh dana yang ada

pada kategori work-outs ini, maka kinerja kami akan tampak sangat baik dalam situasi pasar

yang menurun, namun akan tampak buruk dalam situasi pasar yang menanjak.

Kami beruntung telah membeli saham-saham kategori work-outs dalam jumlah besar di tahun

1962, yang merupakan tahun bear market. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, saya

melakukan ini (menempatkan lebih banyak saham di kategori work-outs) bukan karena saya tahu

bahwa pasar akan terkoreksi, melainkan karena saya menemukan lebih banyak saham yang bisa

dibeli di kategori ini, ketimbang di kategori umum. Penempatan portofolio yang tetap besar di

kategori ini telah menyebabkan kinerja kami menjadi kurang bagus di semester kedua 1962,

dimana ketika itu pasar berbalik arah dan naik lagi.

Selama bertahun-tahun, kategori work-outs merupakan kategori terbesar kedua di portofolio

kami. Kategori ini terdiri dari lima hingga sepuluh saham berbeda, baik yang kegiatan

pengembangan usahanya masih dalam tahap awal, ataupun sudah mendekati selesai. Saya

terkadang menggunakan dana pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori ini, mengingat

Page 49: Buffett Letter Terje Mahan

49

kategori ini menawarkan risiko yang rendah, baik dari sisi kinerja perusahaan pada akhirnya,

ataupun gejolak pasar.

Sebagai contoh, anda akan menemukan catatan dalam laporan kami yang telah diaudit, bahwa

kami telah membayar bunga bank dan broker sebesar US$ 75,000 sepanjang setahun. Karena

bunga pinjaman tersebut adalah 5%, maka itu berarti kami telah menggunakan pinjaman kurang

lebih US$ 1,500,000. Mengingat bahwa di taun 1962 pasar mengalami penurunan, anda mungkin

berpikir bahwa bunga tersebut akan menekan kinerja kami. Namun semua pinjaman tersebut

digunakan untuk membeli saham-saham di kategori work-outs, dan kategori ini telah

menghasilkan keuntungan yang bagus di tahun 1962. Kinerja kategori ini, diluar keuntungan dari

penggunaan dana pinjaman, rata-rata 10 – 20% per tahun. Saya telah menetapkan bahwa jumlah

maksimal dana pinjaman yang boleh digunakan adalah 25% dari total aset partnership, namun

kebijakan ini bisa dimodifikasi dalam keadaan yang luar biasa.

Anda akan menemukan catatan dalam laporan neraca kami per akhir tahun (bagian dari laporan

audit kami), terkait adanya penjualan saham dalam jangka pendek senilai US$ 340,000. Sebagian

besar dari penjualan tersebut terkait dengan saham work-outs yang kami beli di bulan-bulan

terakhir di taun 1962, dan kami berhasil mencetak keuntungan 10% (tidak disetahunkan), dari

memegang saham-saham tersebut selama beberapa bulan. Keuntungan ini menghapuskan risiko

dari kategori saham-saham umum.

Kategori terakhir adalah kategori ‘kontrol’, dimana kami memegang cukup banyak saham di

perusahaan tertentu hingga kami memiliki kendali atas arah kebijakan perusahaan. Investasi di

kategori ini tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, melainkan

membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun. Dalam satu tahun tertentu, mereka mungkin

tidak menghasilkan keuntungan apapun dimana kami lebih suka saham ini tetap di posisi

harganya, atau kalau bisa turun, agar kami bisa membelinya lebih banyak lagi.

Kategori ini, seperti hal-nya kategori work-outs, juga tidak begitu dipengaruhi oleh naik

turunnya Dow. Terkadang, kami membeli saham tertentu pada kategori umum, dengan harapan

bahwa kami bisa turut mengendalikan perusahaan, dan ini bisa terjadi jika harga saham tersebut

tidak juga naik setelah beberapa waktu tertentu (sehingga kami bisa terus membelinya). Tapi jika

harganya naik dalam waktu singkat hingga ke posisi yang sudah tidak murah lagi, dan kami

belum pada posisi yang bisa mengendalikan perusahaan, maka kami bisa menjualnya untuk

memperoleh keuntungan.

Dempster Mill Manufacturing Company

Kontributor terbesar dari kinerja kami yang sangat baik di tahun 1962 adalah kepemilikan kami

atas 73% saham Dempster. Dempster adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat pertanian

(yang dijual seharga US$ 1,000 per buahnya, atau kurang), jasa pengelolaan air, dan perkayuan.

Kinerja perusahaan sepanjang satu dekade terakhir ditandai dengan pendapatan yang stagnan,

perputaran inventory yang rendah, dan tidak mampu menghasilkan keuntungan dari investasi

yang sudah ditanamkan.

Page 50: Buffett Letter Terje Mahan

50

Kami memegang kendali atas perusahaan pada bulan Agustus 1961, dengan harga beli sahamnya

di rata-rata US$ 28 per lembar saham. Kami mulai mengakumulasi saham Dempster sejak

harganya masih di US$ 16, dan pembelian tertinggi kami adalah di harga US$ 30.25. Ketika

kami memegang kendali atas perusahaan, maka satu-satunya yang menjadi penting adalah nilai

aset perusahaan, bukan lagi harga sahamnya di pasar.

Tahun lalu, pegangan kami di Dempster telah dinilai berdasarkan valuasi yang kami anggap

terdiskon. Valuasi ini didasarkan pada nilai riil aset perusahaan yang tidak akan menghasilkan

keuntungan, bukan didasarkan pada potensi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan selama

mereka beroperasi. Valuasi ini dihitung berdasarkan nilai aset-aset tersebut jika dijual langsung,

dan tugas kami adalah mengakumulasi nilai-nilai aset tersebut pada tingkat yang layak. Berikut

adalah neraca konsolidasi perusahaan di tahun lalu, termasuk kalkulasi dari nilai wajarnya, angka

dalam ribuan US Dollar kecuali disebutkan lain.

Aset Nilai Buku Dinilai pada: Nilai Wajar

Kas 166 100% 166

Piutang 1,040 85% 884

Persediaan 4,203 60% 2522

Aset lain-lain 82 25% 21

Aset Lancar 5,491 3,593

Asuransi Jiwa dll 45 100% 45

Aset Tetap 1,383 58% 800

Aset Tidak Lancar 1,428 845

Total Aset 6,919 4,438

Perhatikan. Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa nilai aset perusahaan diatas kertas adalah US$

6,919,000. Sementara nilai wajarnya, berdasarkan asumsi kami, adalah US$ 4,438,000. Pada

akhir tahun 1962 (laporan keuangan Dempster untuk periode satu tahun berakhir pada tanggal 30

November, jadi ‘akhir tahun’ disini adalah tanggal 30 November 1962), Dempster mencatat total

kewajiban US$ 2,318,000. Jika kami menjual seluruh aset Dempster pada harga US$ 4,438,000,

kemudian membayar lunas kewajiban tersebut, maka kami akan memperoleh keuntungan bersih

US$ 2,120,000. Jika keuntungan bersih tersebut dibagi jumlah saham Dempster sebanyak 60,146

lembar, maka nilai wajar saham Dempster adalah US$ 35.25 per saham. Saya kemudian

membulatkannya menjadi US$ 35 per saham.

Pada awalnya, kami bekerja sama dengan manajemen perusahaan untuk mengelola aset

perusahaan agar lebih menguntungkan, memperbaiki margin operasional, mengurangi biaya-

biaya, dll. Namun setelah enam bulan berlalu, entah karena manajemen tidak memiliki keinginan

untuk maju atau memang tidak mampu, semua upaya tersebut gagal total. Jadi kami kemudian

melakukan perubahan strategi.

Seorang kawan baik merekomendasikan seseorang bernama Harry Bottle, untuk mengatasi

masalah ini. Pada tanggal 17 April 1962, saya bertemu Harry di Los Angeles, dan menawarkan

porsi keuntungan jika ia bisa menyelesaikan masalah kami. Dia setuju, dan pada tanggal 23 April

dia sudah menjadi direktur utama di Dempster.

Page 51: Buffett Letter Terje Mahan

51

Harry tidak diragukan lagi merupakan ‘man of the year’. Setiap target yang kami bebankan

kepadanya berhasil ia capai, dan ia juga telah menghasilkan banyak hal yang mengejutkan dalam

artian yang positif. Dia telah menyelesaikan banyak pekerjaan yang ‘tidak mungkin’, dan selalu

mengerjakan yang tersulit terlebih dahulu. Batas titik pengembalian modal (breakeven point)

kami telah dipotong hingga hampir setengahnya, persediaan produk yang sulit dijual telah terjual

atau dihapuskan, prosedur pemasaran telah diubah, dan aset-aset yang tidak menguntungkan

telah dijual.

Hasil dari program kerja kami di Dempster ini sebagian akan ditunjukkan pada tabel dibawah,

dimana seluruh aset, karena masih turut menyajikan aset yang tidak menghasilkan laba, dinilai

berdasarkan dasar penilaian yang sama pada tahun lalu. Angka dalam ribuan US Dollar, kecuali

disebutkan lain.

Asset Nilai Buku Dinilai pada: Realisasi Nilai

Kas 60 100% 60

Investasi Saham 758 harga saham*) 834

Piutang 796 85% 676

Persediaan 1,634 60% 981

Nilai Kas Asuransi Jiwa 41 100% 41

Pendapatan dipulihkan 170 100% 170

Aset lain-lain 14 25% 4

Aset Lancar 3,473 2,766

Investasi lain-lain 5 100% 5

Aset Tetap 945 nilai lelang 700

Aset Tidak Lancar 950 705

Total Aset 4,423 3,471

*) harga saham per tanggal 31 Desember 1962

Pada periode yang sama, kewajiban perusahaan turun menjadi hanya US$ 346,000. Setelah

dikurangi kewajiban tersebut, maka nilai bersih perusahaan (berdasarkan nilai uang tunai yang

akan diperoleh jika aset-aset perusahaan dijual cepat) adalah US$ 3,125,000. Harry Bottle

memiliki opsi untuk menambahkan saham baru sebanyak 2,000 lembar, pada harga US$ 30 per

saham. Jika ia mengeksekusi opsi tersebut, maka ia akan menambahkan modal ke perusahaan

sebanyak US$ 60,000 (US$ 30 dikali 2,000 lembar saham), sehingga nilai perusahaan akan

meningkat menjadi US$ 3,185,000, sementara jumlah saham Dempster akan meningkat menjadi

dari sebelumnya 60,146, menjadi 62,146 lembar.

Dengan demikian, nilai riil Dempster adalah US$ 51.26 per saham.

Dari data diatas akan diperoleh setidaknya tiga fakta penting:

1. Meskipun nilai bersih perusahaan telah dikurangi oleh banyaknya eliminasi/penghapusan

(US$ 550,000 telah dihapuskan begitu saja dari persediaan), namun kami berhasil

mengkonversi aset menjadi uang tunai pada nilai yang jauh lebih tinggi dibanding valuasi

kami atas Dempster di tahun sebelumnya.

Page 52: Buffett Letter Terje Mahan

52

2. Hingga batas tertentu, kami berhasil mengkonversi aset dari bisnis manufaktur menjadi

aset yang lebih baik: Aset berupa saham. Kami menggunakan dana hasil penjualan aset-

aset Dempster untuk membeli saham-saham di pasar.

3. Dengan membeli aset pada harga diskon, kami tidak perlu melakukan sulap untuk

memperoleh keuntungan yang sangat bagus. Dan ini adalah inti dari filosofi investasi

kami: ‘Jangan pernah bergantung pada harapan atau target untuk menjual saham pada

harga yang setinggi-tingginya. Yang penting, belilah saham pada harga yang sedemikian

murahnya sehingga jika kita menjualnya pada harga yang biasa-biasa saja, kita tetap akan

memperoleh keuntungan. Sementara jika kita berhasil menjualnya pada harga yang

tinggi, maka anggap itu sebagai bonus.’

Pada tanggal 2 Januari 1963, Dempster memperoleh pinjaman tanpa jaminan sebesar US$

1,250,000. Dana tersebut, digabung dengan dana hasil penjualan aset Dempster, telah

menghasilkan nilai US$ 35 untuk Dempster, atau lebih tinggi dibanding biaya yang telah kami

keluarkan untuk membeli seluruh perusahaan. Dengan demikian penilaian atas Dempster sudah

menyertakan nilai bersih US$ 16 per saham dari kegiatan perusahaan, dan US$ 35 per saham

dari kegiatan investasi saham seperti yang dilakukan terhadap saham-saham lainnya di Buffett

Partnership.

Anda perlu mengetahui bahwa masalah yang kami hadapi di Dempster sepanjang tahun lalu

adalah terkait bagaimana cara untuk mengkonversi 100% aset perusahaan menjadi uang tunai,

dan itu berarti kinerja partnership terkait saham ini sama sekali tidak dipengaruhi pergerakan

harga saham ataupun pasar, melainkan tergantung sukses tidaknya kami dalam konversi tersebut.

Di tahun 1963, aset-aset milik Dempster tetap kami anggap penting, namun kami akan

menganggap aset tersebut sama seperti aset kami di kategori saham-saham umum, mengingat

aset tersebut diinvestasikan pada saham-saham kategori umum, dengan pemilihan saham dan

porsi pembagian saham yang sama dengan cara kami mengelola Buffett Partnership.

Karena alasan pajak, kami kemungkinan tidak akan melakukan aksi korporasi (work-outs) di

Dempster. Karena itulah, jika Dow turun signifikan, maka nilai Dempster juga bisa ikut turun

(karena aset perusahaan kami tempatkan di saham-saham umum). Sebaliknya, Dempster akan

diuntungkan jika Dow naik pada tahun 1963 ini, dimana keuntungan tersebut tidak akan kami

peroleh jika Dow naik pada tahun 1962 lalu.

Terdapat satu hal lagi yang penting terkait pekerjaan kami di Dempster, yang akan memberi

manfaat penting bagi Buffett Partnership di masa yang akan datang. Kami kini memiliki

hubungan baik dengan orang lapangan yang bisa menghasilkan keuntungan signifikan dalam

situasi kontrol, jika nanti kami memiliki saham yang perusahaannya kami kendalikan seperti

Dempster ini lagi. Harry sebelumnya tidak pernah berpikir untuk menjalankan sebuah

perusahaan, enam hari sebelum ia menjadi direktur utama di Dempster. Dia cekatan, pekerja

keras, dan mampu menjalankan kebijakan perusahaan segera setelah kebijakan tersebut

ditetapkan. Dia menyukai untuk dibayar tinggi sesuai dengan pekerjaan bagus yang sudah ia

selesaikan, dan saya suka berbisnis dengan eksekutif yang tidak mencoba untuk menghias ruang

kantornya dengan barang-barang berlapis emas.

Page 53: Buffett Letter Terje Mahan

53

Saya dan Harry saling menyukai satu sama lain, dan kerja samanya dengan Buffett Partnership

akan menguntungkan bagi kita semua.

Definisi ‘Konservatif’

Berdasarkan situasi pasar dan kinerja kami di tahun 1962 lalu, maka saya pikir adalah penting

untuk mengulang kalimat yang sudah pernah saya sampaikan di annual letter sebelumnya.

“Penjelasan diatas tentang cara kami beroperasi telah memberikan petunjuk tentang seberapa

konservatif kami dalam berinvestasi. Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang berpikir

bahwa jika mereka hendak berinvestasi dengan cara yang paling konservatif, maka mereka bisa

membeli obligasi pemerintah, baik jangka menengah maupun panjang. Kebijakan ini, dalam

banyak kasus, telah menghasilkan penurunan nilai pasar dari investasi yang ditanamkan, dan

juga telah gagal dalam menjaga atau meningkatkan daya beli investor yang bersangkutan, karena

keuntungan yang dihasilkan terhapus oleh inflasi.

Sebaliknya, terdapat banyak orang yang sadar akan buruknya pengaruh inflasi, sehingga itu

mengarahkan mereka untuk ‘berinvestasi secara konservatif’ dengan cara membeli saham-saham

blue chip tanpa memperhatikan price earning ratios (PER), dividend yields (hasil dividen), dll.

Namun cara berinvestasi seperti ini tentu saja sangat berisiko, sehingga tidak bisa disebut

konservatif.

Menurut saya, mengingat bahwa perilaku investor cenderung serakah ketimbang logis, dan itu

sebabnya pergerakan harga-harga saham di pasar, termasuk pergerakan pasar itu sendiri,

seringkali tidak dapat diduga, maka bukanlah tindakan konservatif jika kita berinvestasi

dengan cara membeli saham ketika kita memperkirakan pasar akan naik, dan menjualnya ketika

kita memperkirakan pasar akan turun. Bahkan tidak hanya tidak konservatif, cara investasi

tersebut lebih mirip spekulasi.

Anda tidak akan menjadi benar hanya karena terdapat banyak orang yang setuju dengan anda.

Anda juga tidak akan menjadi benar hanya karena ada orang penting yang sependapat dengan

anda. Anda hanya akan benar jika hipotesis anda tepat, jika fakta-fakta yang anda kumpulkan

tepat, jika alasan pembelian saham anda tepat, dan terakhir, jika seluruh tiga poin tersebut teruji

akurasinya setelah beberapa kali transaksi pembelian dan penjualan saham. Yap, ‘konservatif’

yang sesungguhnya hanya bisa dicapai melalui pengetahuan dan pertimbangan dalam setiap

pembelian saham.

Saya perlu pula menambahkan bahwa hanya karena koleksi saham kami tampak tidak biasa,

maka itu bukan berarti cara berinvestasi kami bisa dianggap konservatif atau tidak, jika

dibanding metode investasi yang standar. Terkait apakah kami konservatif atau tidak, hanya bisa

ditentukan dengan cara memeriksa metode investasinya, dan juga dengan melihat hasilnya.

Page 54: Buffett Letter Terje Mahan

54

Saya menganggap bahwa ujian yang objektif untuk melihat seberapa konservatif-nya kami dalam

berinvestasi, bisa dilihat dari evaluasi kinerja kami ketika pasar turun, yang itu berarti ketika

Dow terkoreksi signifikan. Situasi pada tahun 1957 dan 1960, dimana Dow ketika itu turun

namun kinerja kami tetap positif, seharusnya sudah bisa memenuhi hipotesis bahwa kami

berinvestasi dengan cara yang amat sangat konservatif. Kami belum pernah mengalami realisasi

kerugian lebih dari 0.5% dari nilai aset bersih partnership, dan perbandingan antara realisasi

keuntungan dibanding realisasi kerugian, dalam mata uang Dollar, adalah kurang lebih 100

banding 1.

Tentunya, catatan diatas harus pula diimbangi dengan fakta bahwa secara rata-rata, kami telah

bekerja dalam situasi pasar yang menguat, selama lima tahun ini. Meski demikian, catat pula

bahwa selama lima tahun tersebut, meski kondisi pasar secara umum menguat, namun tetap

terdapat banyak kemungkinan terjadinya pembelian saham yang menyebabkan kerugian (anda

mungkin pernah mengalami kerugian itu sendiri), dimana kami tetap lolos dari kemungkinan

tersebut. Jadi kesimpulannya, fakta-fakta yang sudah saya paparkan diatas tetap signifikan untuk

menilai seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.

Di tahun 1962, kami melakukan realisasi kerugian di satu saham, dan rasio antara realisasi

keuntungan dan kerugian telah turun menjadi 3 banding 1. Meski demikian, jika dibandingkan

dengan metode investasi yang lebih konvensional (catat bahwa konvensional berbeda dengan

konservatif), maka bisa dilihat bahwa metode kami memiliki risiko yang lebih rendah. Kinerja

kami yang jauh diatas Dow dapat dicapai ketika pasar turun, namun kami kehilangan momentum

ketika pasar berbalik arah dan naik.

Terkait ‘Prediksi’

Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kira-kira arah

pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun tidak memiliki

gambaran akan hal tersebut.

Saya pikir anda tentu sudah paham bahwa hingga sepuluh tahun kedepan, akan ada tahun-tahun

dimana pasar secara umum akan naik 20 – 25%, tahun-tahun dimana pasar akan turun 20 – 25%,

dan tahun-tahun dimana pasar bergerak mendatar alias hanya naik atau turun kurang dari 20%.

Saya tidak punya petunjuk sama sekali tentang kondisi yang mana, apakah naik atau turun, yang

akan terjadi lebih dahulu, dan saya tidak berpikir bahwa hal ini penting dalam berinvestasi

jangka panjang.

Jika anda mengubah susunan hasil kinerja per tahun dari perusahaan-perusahaan reksadana,

Dow, dan partnership pada tabel perbandingan kinerja diatas, dimana kinerja tahun 1957 menjadi

kinerja tahun 1962, dan kinerja tahun 1962 menjadi kinerja tahun 1957, dan seterusnya, maka

rata-rata kinerja per tahunnya akan tetap sama. Jika dalam empat tahun kedepan kinerja kami

akan, katakanlah, tercatat masing-masing 40%, -30%, 10%, dan -6%, maka terkait bagaimana

urutan kejadiannya tidaklah penting, asalkan setelah empat tahun tersebut kinerja kami, setelah

dirata-ratakan, tetap bagus setiap tahunnya.

Page 55: Buffett Letter Terje Mahan

55

Setelah jangka panjang selama bertahun-tahun, saya pikir Dow Jones akan mencatat rata-rata

kenaikan 5% per tahun, sudah termasuk dividen. Terlepas dari pengalaman selama satu dekade

terakhir, bagi siapapun yang berharap bahwa kinerja pasar akan lebih baik dari itu kedepannya,

maka kemungkinan ia akan menemui kekecewaan.

Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih baik

dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami dalam satu

tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami adalah superior pada

tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%, daripada tahun dimana porto

kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya

bertemu dengan para partner, dan saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan

kepala dengan antusiasme yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti

alasan dan pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.

Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika tahun-

tahun terbaik kami, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau turun, ketimbang naik.

Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun dimana kinerja kami tidak

mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka panjang tersebut kami bisa mencatat

rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow, maka saya pikir itu adalah kinerja yang

memuaskan.

Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 – 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa ini akan

terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya tidak ada yang

tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan turun 15 – 20%. Sementara

jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah sepanjang setahun, maka kami berharap

untuk mencatat kenaikan lebih tinggi setidaknya 10%. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami

akan kesulitan untuk mencatat kenaikan yang sama. Saya bisa katakan bahwa saya ragu bahwa

kinerja kami akan mampu kembali meyamai kinerja Dow dalam situasi pasar yang bullish,

seperti tahun 1958 dan 1961. Namun pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya

berharap bahwa pada satu tahun tertentu nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow

mencatat kenaikan rata-rata 5 – 7% setiap tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15

– 17% setiap tahunnya.

Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada banyak

faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada tahun 1965 atau

1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas justru tidak terjadi sama

sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Jadi anda perlu juga untuk memahami bahwa

ekspektasi kami diatas belum tentu akan menjadi kenyataan.

Lain-Lain

Tahun ini ditandai dengan berpindahnya kami dari ‘kantor’ kamar tidur saya ke kantor yang

sedikit lebih konvensional. Kami memulai tahun 1963 dengan total aset bersih US$ 9,405,400.

Page 56: Buffett Letter Terje Mahan

56

Pada awal tahun 1962, saya dan Susie, istri saya, memiliki tiga buah aset diluar saham, dan dua

diantaranya telah dijual, sementara yang ketiga akan segera menyusul. Uang hasil penjualan dua

aset tersebut kami gunakan untuk menambah dana di partnership, sehingga kini kami memiliki

bagian di partnership sebesar US$ 1,377,400. Sementara para kerabat saya, yakni ketiga putra

putri saya, ibu, ayah, dua orang kakak adik, dua orang saudara ipar, mertua, tiga orang bibi,

empat sepupu, lima keponakan, semuanya secara keseluruhan memiliki bagian dalam partnership

sebesar US$ 893,600.

Sementara partner saya dalam menjalankan partnership ini, Bill Scott, bersama istrinya memiliki

bagian sebesar US$ 167,400, yang merupakan hampir seluruh harta kekayaan mereka berdua.

Jadi bisa dibilang bahwa kami semua juga memakan sendiri masakan yang kami buat, dimana

jika partnership ini menghasilkan keuntungan, kami juga akan untung sama halnya dengan anda.

Tapi jika partnership ini menderita kerugian, maka kami juga akan menderita kerugian sama

besarnya dengan yang anda alami.

Kami masih menggunakan jasa Peat, Marwick, Mitchell & Co. untuk pekerjaan audit. Susie telah

membantu saya dalam mendekorasi ruang kantor kami, dan Beth Henley Feehan terus

menunjukkan kinerja yang sesuai dengan sertifikat CPS-nya (certified professional secretary).

Para partner telah sangat membantu kami dalam mengembalikan surat perjanjian dan komitmen,

dan saya sangat menghargai itu karena memudahkan pekerjaan kami. Selanjutnya, anda akan

menerima laporan audit dan informasi pajak dalam waktu dekat ini. Dan jika anda punya

pertanyaan, silahkan.

Dengan hormat,

Warren E. Buffett

Page 57: Buffett Letter Terje Mahan

57

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

10 Juli 1963

Kinerja Semester Pertama 1963

Sepanjang semester pertama 1963, Dow Jones Industrial Average naik dari 652.10 ke 706.88.

Setelah ditambah dividen, maka secara keseluruhan Dow telah mencetak gain 10.0%.

Selama ini, filosofi kinerja kami kami adalah: 1. Kinerja jangka pendek, dalam hal ini kurang

dari 3 tahun, tidak memiliki arti apapun, khususnya terkait investasi kami pada perusahaan yang

masuk dalam kategori kontrol, dan 2. Kinerja kami jika dibandingkan dengan Dow akan tampak

baik dalam situasi pasar yang melemah dibanding situasi pasar yang bullish.

Meski demikian, kinerja kami pada semester pertama 1963 ini, diluar kenaikan valuasi Dempster

(dan valuasi Dempster memang benar naik, saya akan menjelaskan ini sebagai pemanis di bagian

akhir letter ini), adalah plus 14%. Kenaikan 14% ini dihitung berdasarkan nilai total aset bersih

setelah biaya-biaya, namun diluar pembayaran kepada para partner dan pembayaran bagi hasil

kepada saya sebagai general partner.

Kinerja kami ini, meski tampak bagus, namun menurut saya kinerja kami masih lebih bagus pada

semester pertama tahun 1962 lalu, dimana Dow turun 21.7% sementara portofolio kami hanya

turun 7.5%. Anda sebagai partner harus mengerti benar tentang filosofi ini, yakni bahwa yang

penting bukan soal apakah kami mencatat keuntungan atau kerugian, yang penting kinerja kami

jauh lebih baik ketimbang Dow.

Sepanjang semester pertama 1963, nilai investasi kami di kategori ‘umum’ (posisi jangka

panjang dikurangi posisi jangka pendek) adalah kurang lebih US$ 5,275,000. Sementara nilai

keuntungan (gain) kami secara keseluruhan dari kategori umum ini adalah US$ 1,100,000, atau

sekitar 21%. Hal ini sekali lagi mengilustrasikan bagaimana alokasi dana pada kategori investasi

yang berbeda, entah itu umum, work-outs, ataupun kontrol, akan berpengaruh pada kinerja kami

dalam jangka pendek.

Sepanjang tahun 1962 kemarin, investasi kami di kategori umum mengalami kinerja minus (rugi)

seiring dengan pelemahan pasar, namun investasi kami di kategori work-outs dan kontrol sukses

mencatat keuntungan signifikan, sehingga pada akhirnya portofolio kami secara keseluruhan

tetap mencatat kenaikan sepanjang tahun 1962 tersebut.

Nah, sekarang ini, investasi kami di kategori work-outs mencatat kinerja yang lebih rendah dari

Dow, dan telah menurunkan kinerja portofolio kami secara keseluruhan. Meski memang akan

lebih bagus jika kami menempatkan seluruh investasi pada kategori umum pada kondisi pasar

yang menguat, dan sebaliknya menempatkan seluruh investasi pada kategori work-outs pada

kondisi pasar yang melemah, namun saya tidak pernah berusaha untuk memprediksi bagaimana

Page 58: Buffett Letter Terje Mahan

58

kira-kira arah pergerakan pasar, sehingga setiap tahun kami tetap menempatkan investasi pada

dua kategori tersebut. Kami menganggap bahwa meski dalam jangka pendek kinerja investasi

kami di tiap-tiap kategori, yakni umum, work-outs, dan kontrol, akan tergantung pada kondisi

pasar, namun kombinasi investasi kami di tiga kategori tersebut pada akhirnya akan

menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang. Kami tidak akan pernah mencoba

untuk memprediksi, kategori mana yang akan mencatat kinerja yang lebih baik dalam jangka

pendek kedepan.

Kami juga menganggap bahwa berinvestasi dengan cara berusaha memprediksi arah pasar untuk

tujuan membeli saham yang tidak ikut turun ketika pasar turun, dan membeli saham yang ikut

naik ketika pasar naik, itu bukan merupakan cara investasi yang bagus. Kami tidak akan

berinvestasi dengan cara tersebut.

Kinerja perusahaan reksadana

Berikut ini adalah perbandingan akumulasi kinerja dari Dow Jones, Partnership, Limited Partners

(keuntungan bersih bagi partner setelah dikurangi bagian general partner), Lehman,

Massachusetts Investors Trust, Investors Stock, dan Tri-Continental.

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4

1957 - 1958 26.4 29.2 24.7 30 26.9

1957 - 1959 37.8 42.5 34.8 40.9 52.3

1957 - 1960 36.4 41.6 38.2 44.8 42.9

1957 - 1961 71.4 76.9 70.8 77.4 74.9

1957 - 1962 54.5 53.2 48.6 59.7 61.6

1957 - 30 Juni 1963 72.4 69.3 60.8 75.7 77.8

Rata-Rata 8.7 8.4 7.6 9.1 9.3

Tahun Partnership Limited Partners Dow

1957 10.4 9.3 -8.4

1957 - 1958 55.6 44.5 26.9

1957 - 1959 95.9 74.7 52.3

1957 - 1960 140.6 107.2 42.9

1957 - 1961 251.0 181.6 74.9

1957 - 1962 299.8 215.1 61.6

1957 - 30 Juni 1963 355.8 252.9 77.8

Rata-Rata 26.3 21.4 9.3

Perhatikan, catatan kinerja diatas terus menunjukkan bahwa para penasihat investasi dengan

bayaran tertinggi di negara ini mengalami kesulitan dalam menyamai kinerja Dow. Hal ini

(kesulitan dalam menyamai kinerja Dow) telah menjadi semacam kutukan bagi para institusi

diatas, dan juga bagi perusahaan investasi lainnya dimana metode dan alasan pemilihan

sahamnya berbeda. Perusahaan-perusahaan investasi yang melayani jutaan investor ini, mereka

semua menggunakan berbagai metode diversifikasi, memberikan kenyamanan dan ketenangan

bagi para investornya, selalu berusaha menghindari saham-saham berkualitas rendah, dan

Page 59: Buffett Letter Terje Mahan

59

sebagainya. Meski demikian, kinerja mereka tetap saja hanya menghasilkan keuntungan pada

jumlah yang tidak lebih besar dibanding keuntungan pasar saham secara umum.

Tujuan mendasar diadakannya partnership ini adalah untuk mengumpulkan akumulasi

keuntungan pada tingkat yang lebih baik dibanding tingkat rata-rata pasar, dengan risiko

terjadinya kerugian jangka panjang yang lebih kecil. Kami tentu tidak bisa mengatakan bahwa

kami akan mencapai tujuan tersebut. Namun yang bisa kami katakan adalah, jika kami tidak bisa

mencapai tujuan tersebut setelah melewati periode waktu tertentu yang cukup, diluar terjadinya

periode booming dan spekulasi pasar, maka kami akan membubarkan partnership ini.

Dempster Mill Manufacturing Company

Di annual letter kami sebelumnya, saya menyebut Harry Bottle, orang yang kami tunjuk untuk

menjadi presiden direktur di Dempster, sebagai ‘man of the year’. Tahun lalu, Harry secara luar

biasa berhasil menjual aset-aset yang tidak produktif milik Dempster menjadi uang tunai, dimana

uang tersebut kemudian kami gunakan untuk belanja saham. Pada tahun ini, Harry kembali

melanjutkan pekerjaannya dalam menjual aset-aset yang tidak produktif, tapi lebih dari itu, dia

sukses dalam mengelola sisa aset hingga menjadi produktif kembali. Dengan demikian, berikut

ini adalah perubahan neraca Dempster dalam 2 tahun terakhir:

30 November 1961 (angka dalam ribuan US$)

Aset Nilai Buku Dinilai pada: Nilai Wajar

Kas 166 100% 166

Piutang 1,040 85% 884

Persediaan 4,203 60% 2522

Aset lain-lain 82 25% 21

Aset Lancar 5,491 3,593

Asuransi Jiwa dll 45 100% 45

Aset Tetap 1,383 estimasi nilai lelang 800

Aset Tidak Lancar 1,428 845

Total Aset 6,919 4,438

Pada periode ini, Dempster memiliki total kewajiban US$ 2,318,000. Dengan menganggap

bahwa aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 4,438,000, maka

setelah dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 2,120,000, atau setara US$

35.25 per saham

30 November 1962

Asset Nilai Buku Dinilai pada: Realisasi Nilai

Kas 60 100% 60

Investasi Saham 758 harga saham*) 834

Piutang 796 85% 676

Persediaan 1,634 60% 981 Nilai Kas Asuransi Jiwa 41 100% 41

Page 60: Buffett Letter Terje Mahan

60

Pajak dikembalikan 170 100% 170

Aset lain-lain 14 25% 4

Aset Lancar 3,473 2,766

Investasi lain-lain 5 100% 5

Aset Tetap 945 nilai lelang 700

Aset Tidak Lancar 950 705

Total Aset 4,423 3,471

*) harga saham per tanggal 31 Desember 1962

Pada periode ini, Dempster memiliki total kewajiban US$ 346,000. Dengan menganggap bahwa

aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 3,471,000, maka setelah

dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 3,125,000. Harry Bottle memiliki

opsi untuk menambahkan saham baru sebanyak 2,000 lembar, pada harga US$ 30 per saham.

Jika ia mengeksekusi opsi tersebut, maka ia akan menambahkan modal ke perusahaan sebanyak

US$ 60,000 (US$ 30 dikali 2,000 lembar saham), sehingga nilai perusahaan akan meningkat

menjadi US$ 3,185,000, sementara jumlah saham Dempster akan meningkat menjadi dari

sebelumnya 60,146, menjadi 62,146 lembar. Dengan demikian, nilai bersih Dempster adalah

US$ 51.26 per saham.

30 November 1963

Aset Nilai Buku Dinilai pada: Realisasi Nilai

Kas 144 100% 144

Investasi Saham 1,772 harga saham*) 2,029

Piutang 1,262 85% 1,073

Persediaan 977 60% 586

Aset lain-lain 12 25% 3

Aset Lancar 4,167 3,835

Investasi lain-lain 62 100% 62

Aset Tetap 872 nilai lelang 650

Aset Tidak Lancar 934 712

Total Aset 5,101 4,547

*) harga saham per tanggal 30 Juni 1963

Pada periode ini Dempster memiliki total kewajiban US$ 519,000. Dengan menganggap bahwa

aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 4,547,000, maka setelah

dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 4,028,000. Dibagi jumlah saham

beredar sebanyak 62,146 lembar, maka nilai Dempster adalah US$ 64.81 per saham, naik dari

sebelumnya US$ 51.26 per saham.

Okay, seperti yang bisa anda lihat diatas, Harry telah berhasil menjual aset-aset pada harga jual

yang lebih tinggi dibanding asumsi saya sebelumnya, dan ini bisa berarti dua hal: 1. Harry sangat

ahli dalam pekerjaannya, atau 2. Saya mungkin menggunakan asumsi yang kelewat konservatif

dalam menilai aset-aset di Dempster.

Hal penting lainnya, kami (Buffett Partnership) memegang 71.1% saham Dempster dengan nilai

pembelian US$ 1,262,577. Pada tanggal 30 Juni 1963, Dempster memegang saham-saham

senilai total US$ 2,028,415, sehingga bagian kami yang sebesar 71.1% mencerminkan nilai US$

Page 61: Buffett Letter Terje Mahan

61

1,454,374. Analis sekuritas mungkin akan menyebut perhitungan ini sebagai metode akuntansi

yang ketinggalan jaman, namun harus saya akui, saya menganggap bahwa metode ini lebih

bermakna sebagai investasi, ketimbang ‘investasi’ dengan cara membeli saham pada harga 35

kali lipat laba bersihnya, kemudian berharap bahwa seseorang akan membeli saham tersebut

pada harga yang lebih tinggi lagi dari itu.

Setoran dan Penarikan Dana

Kami menerima setoran dana dari partner dan calon partner dengan bunga 0.5% per bulan (6%

per tahun) terhitung dari tanggal pada saat dana tersebut kami terima, hingga akhir tahun.

Meskipun kami belum tentu akan langsung memasukkan dana tersebut kedalam partnership

(baca: digunakan untuk membeli saham), namun anda sebagai partner akan sudah memiliki

bagian dalam partnership ini ketika anda melakukan penyetoran.

Kami juga membolehkan partner untuk menarik hingga maksimal 20% dana mereka (jika bagian

anda di partnership adalah US$ 100,000, maka anda boleh menarik maksimal US$ 20,000), dan

kami membebankan bunga sebesar 6% per tahun pada dana yang ditarik tersebut, terhitung dari

tanggal penarikan hingga akhir tahun, dan bunga tersebut akan dibebankan kepada sisa dana

yang masih ada di kami. Namun ini bukan berarti partner bisa menarik dana setiap saat seolah-

olah kami ini adalah bank. Kami mengizinkan penarikan dana ini untuk mengantisipasi jika

partner sewaktu-waktu membutuhkan dana miliknya secara mendesak.

Mengapa kami bersedia untuk membayar dimuka bunga sebesar 6% per tahun (dibayar setiap

bulan) kepada para partner, padahal kami bisa meminjam ke bank pada bunga yang jauh lebih

rendah? Sebagai contoh, pada Semester Pertama 1963 ini kami memperoleh pinjaman bank pada

bunga 4%. Jawabannya adalah karena dalam jangka panjang, kami memperkirakan bahwa kami

akan meraup keuntungan lebih dari 6% per tahun (bagian bagi hasil bagi saya sebagai general

partner adalah nol, kecuali kinerja kami lebih dari 6% per tahun). Lebih dari itu, cara saya dalam

berinvestasi akan berbeda ketika menggunakan dana yang akan menjadi bagian dari modal

bersih kami, ketimbang menggunakan dana hasil pinjaman jangka pendek. Penyetoran dimuka

yang dilakukan setiap saat oleh para partner juga memungkinkan kami untuk membeli saham-

saham sepanjang tahun, sehingga kami tidak perlu membeli saham secara sekaligus pada awal

Januari.

Disisi lain, bunga sebesar 6% per tahun sudah lebih besar ketimbang keuntungan yang

ditawarkan bunga deposito bank, jadi saya menganggap bahwa sistem bunga 6% ini

menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik saya maupun para partner. Pada tanggal 30 Juni,

kami mencatat penarikan dimuka sebesar US$ 21,832, dan setoran dimuka sebesar US$ 562,437.

Pajak

Saat ini terdapat kemungkinan bahwa kami akan mencatat realisasi keuntungan yang cukup

besar pada tahun ini, dan ini berarti pajak yang besar pula. Kekayaan kami adalah nilai pasar dari

saham-saham yang kami pegang, dikurangi pajak yang dibebankan ketika saham tersebut dijual.

Page 62: Buffett Letter Terje Mahan

62

Kewajiban pajak ini sama riil-nya dengan aset saham itu sendiri kecuali jika nilai aset tersebut

turun (jangan sampai!), aset tersebut diberikan ke orang lain (no comment!), atau saya meninggal

dunia.

Setiap keputusan investasi harus dibuat berdasarkan prospek nilai aset SETELAH PAJAK yang

akan dicapai, dengan risiko yang minimum. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa jika

keuntungan yang anda peroleh dari partnership ini mencapai porsi yang cukup besar dibanding

pendapatan kena pajak anda secara keseluruhan, maka estimasi yang cukup aman untuk dibuat

adalah bahwa pajak yang harus dibayar pada tahun ini adalah sama dengan pajak tahun

sebelumnya.

Seperti tahun lalu, kami akan menulis letter (surat) untuk para partner sekitar tanggal 1

November mendatang, yang berisi perubahan perjanjian partnership (jika ada), surat komitmen

setoran dana untuk tahun 1964, perkiraan pajak untuk tahun 1963, dan lain-lain.

Dari beberapa letter sebelumnya, saya selalu menawarkan kepada para partner untuk

menanyakan apapun yang belum jelas di letter ini, namun tidak pernah ada pertanyaan yang

muncul. Meski demikian, tawaran untuk mengajukan pertanyaan tersebut masih terbuka.

Dengan hormat,

Warren E Buffett

Page 63: Buffett Letter Terje Mahan

63

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

6 November 1963

Kepada para partner di tahun 1964:

Terlampir adalah beberapa bahan bacaan umum untuk hari Thanksgiving:

1. Dua salinan surat perjanjian partnership yang telah diubah untuk tahun 1964. Satu salinan

yang berisi ketentuan umum perjanjian bisa anda pegang, sementara satunya lagi anda

tanda tangani, anda notarisir, dan anda kirim balik ke kantor kami. Bagi partner yang

tinggal di Omaha bisa datang ke kantor kami, untuk menotarisir surat perjanjiannya

disini.

2. Satu salinan surat yang berisi ‘peraturan dasar’, dimana saya ingin anda membacanya

secara rutin minimal sekali setahun, dan salinan ini akan dikirim setiap November. Anda

tidak boleh menanda tangani surat perjanjian partnership yang kami kirim kecuali anda

sepenuhnya memahami konsep peraturan dasar tersebut, secara mendalam.

3. Dua salinan surat komitmen (komitmen penyetoran dana) untuk tahun 1964, satu untuk

anda pegang dan satunya lagi anda kirim balik ke kantor kami. Jangan khawatir, anda

bisa mengubah komitmen penyetoran dana ini setiap saat hingga paling lambat tengah

malam tanggal 31 Desember 1963, jadi anda bisa mengisi dan mengirim surat komitmen

tersebut sesegera mungkin.

Setiap penarikan akan dibayar segera setelah tanggal 1 Januari 1964, dan anda boleh menarik

dana sebesar US$ 100 dan kelipatannya. Sementara penyetoran bisa anda lakukan dalam jumlah

berapa saja, dan dananya harus sudah kami terima sebelum tanggal 10 Januari.

Informasi lengkap mengenai perpajakan untuk tahun 1963 akan sudah berada di tangan anda

pada tanggal 25 Januari 1964. Jika anda membutuhkan informasi soal berapa kira-kira nilai pajak

sebelum tanggal tersebut, anda bisa menanyakannya kepada saya. Kami juga akan mengirim

surat pendek terkait perpajakan pada akhir Desember nanti.

Pada akhir Oktober 1963, Dow mencatat kenaikan termasuk dividen sebesar 18.8%, dan kami

mencatat kinerja yang baik untuk kategori umum, work-outs, dan kontrol. Kami melakukan

penjualan salah satu aset Dempster pada harga yang memuaskan, sekitar sebulan lalu. Saya akan

menuliskan cerita penuh terkait Dempster pada Annual Letter yang akan datang, mungkin

dengan kalimat penutup berupa ‘syair pujian’ bagi Harry Bottle.

Diluar fakta bahwa kami sejak awal sudah memiliki keuntungan atas Dempster karena kami

membelinya pada harga yang amat sangat rendah, namun Harry juga layak memperoleh apresiasi

atas kerja kerasnya. Juga, Harry telah menyetor dana untuk menjadi partner di Buffett

Partnership untuk tahun 1964, dan saya menganggap bahwa ini adalah awal dari hubungan kami

selanjutnya, bukan akhir.

Page 64: Buffett Letter Terje Mahan

64

Meski demikian, kinerja yang bagus di tahun 1963 tidak sepenuhnya berasal dari Dempster. Pada

akhir Oktober, kinerja partnership secara keseluruhan adalah 32%, atau bersihnya 25.5% bagi

para partner (setelah dikurangi bagian saya sebagai general partner), sudah termasuk keuntungan

yang telah direalisasikan. Dari total keuntungan kami sebesar kurang lebih US$ 3 juta, lebih dari

US$ 2 juta berasal dari kenaikan saham-saham yang kami pegang, dan hampir US$ 1 juta berasal

dari operasional Dempster. Kombinasi keuntungan dari satu saham terbaik kami di kategori

umum plus satu saham terbaik di kategori work-outs, kurang lebih sama besarnya dengan

keuntungan yang dihasilkan oleh Dempster.

Anda perlu pula memperhatikan bahwa kinerja kami yang sejauh ini mencapai 13.2% diatas

Dow, menunjukkan bahwa tahun 1963 ini merupakan tahun yang tidak biasa, dan saya tidak

menganggap bahwa margin sebesar 13.2% tersebut akan tetap berada di tangan kami dalam

jangka panjang. Jika kami mencatat kinerja tahunan yang dengan perbedaan yang moderat

dibanding kinerja Dow, dalam hal ini lebih tinggi sekitar 10%, maka itu sudah cukup

memuaskan.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

NB: Tahun lalu kami mengumumkan bahwa anda tidak akan memperoleh keuntungan apapun

jika anda menunda-nunda untuk mengirim balik surat-surat yang kami kirimkan, dan tahun ini

saya akan mengatakan hal yang sama. Anda bisa telepon Bill atau saya sendiri jika memerlukan

bantuan apapun, terima kasih!

Page 65: Buffett Letter Terje Mahan

65

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

18 Januari 1964

Kinerja kami di tahun 1963

Tahun 1963 merupakan tahun yang bagus. Tahun 1963 bukan menjadi tahun yang bagus karena

kami mencatat total keuntungan US$ 3,637,167 atau 38.7% berdasarkan nilai aset pada awal

tahun, melainkan karena kinerja kami jauh lebih baik dibanding Dow Jones. Jika pada tahun

1963 kinerja kami minus 20% sementara Dow minus 30%, maka tahun tersebut tetap akan kami

sebut sebagai tahun yang bagus. Terlepas dari apakah kami mencatat keuntungan atau kerugian

pada tahun tertentu, namun jika kami bisa menjaga untuk tetap mencatat kinerja diatas Dow

setelah periode waktu tertentu, maka dalam jangka panjang kinerja kami akan memuaskan, baik

secara finansial maupun filosofis.

Berikut adalah track record kinerja kami sejak tahun 1957 hingga sekarang, dibandingkan

dengan Dow.

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1958 38.5 40.9 32.2

1959 20 25.9 20.9

1960 -6.2 22.8 18.6

1961 22.4 45.9 35.9

1962 -7.6 13.9 11.9

1963 20.7 38.7 30.5

Catatan:

1. Dow: Dihitung berdasarkan kenaikan/penurunan indeks Dow Jones selama setahun,

ditambahkan nilai total dividen yang dibayarkan oleh semua perusahaan yang menjadi

komponen Dow.

2. Partnership 1: Kinerja partnership setelah biaya-biaya, namun belum dikurangi bagian

keuntungan bagi saya sebagai general partner.

3. Partnership 2: Kinerja partnersihip setelah dikurangi bagian keuntungan bagi general

partner, namun belum dikurangi pajak yang timbul atas realisasi keuntungan (profit

taking) ketika saham-saham yang kami pegang dijual.

Salah seorang partner telah menganjurkan kepada saya untuk menambahkan satu kolom lagi di

tabel diatas, untuk menunjukkan berapa persen selisih kinerja kami dibanding Dow. Namun saya

belum menganggap bahwa hal itu perlu untuk saat ini.

Dan berikut adalah kinerja kami setelah diakumulasikan.

Page 66: Buffett Letter Terje Mahan

66

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1957 - 1958 26.9 55.6 44.5

1957 - 1959 52.3 95.9 74.7

1957 - 1960 42.9 140.6 107.2

1957 - 1961 74.9 251.0 181.6

1957 - 1962 61.6 299.8 215.1

1957 - 1963 95.1 454.5 311.2

Rata-rata per Tahun 10.0 27.7 22.3

Sepertinya kami telah melalui tujuh tahun ‘yang gemuk’. Dengan menyampaikan permintaan

maaf kepada Nabi Joseph, kami mencoba untuk mengabaikan naskah Alkitab. Saya juga tidak

melaksanakan ide Nabi Noah terkait diversifikasi.

Saya hendak menekankan bahwa, berdasarkan penilaian saya pribadi, kinerja rata-rata kami yang

lebih tinggi 17.7% dibanding Dow dalam tujuh tahun terakhir ini tidak akan bisa dicapai dalam

jangka waktu yang panjang. Dalam jangka panjang, kinerja 10% diatas Dow sudah merupakan

pencapaian yang memuaskan. Pandangan ini menghasilkan konsekuensi bahwa kita semua harus

siap untuk menghadapi tahun-tahun yang akan datang dimana kinerja kami hanya akan sedikit

lebih baik diatas Dow, dan tahun-tahun lainnya dimana kinerja kami akan lebih rendah

dibanding Dow, atau bahkan jauh lebih rendah.

Sebagian besar dari kalimat yang saya sampaikan diatas sudah tertulis dalam surat ‘Peraturan

Dasar’ yang saya kirim November lalu, namun saya pikir penting untuk mengulangnya kembali.

Kinerja perusahaan reksadana

Kami secara rutin menyajikan data kinerja dari dua reksadana terbuka terbesar di Amerika, yang

mengalokasikan 95 – 100% dana kelolaan mereka di saham-saham reguler, dan kinerja dari dua

reksadana tertutup terbesar di Amerika. Keempat reksadana ini mengelola total US$ 4 milyar

dana nasabah, dan cara dan hasil investasi mereka kurang lebih menggambarkan industri

reksadana senilai US$ 25 milyar secara keseluruhan. Saya juga berpendapat bahwa kinerja

mereka kurang lebih setara dengan kinerja perusahaan atau penasihat investasi diluar reksadana

yang secara total menangani dana kelolaan yang lebih besar lagi.

Tujuan dari menampilkan tabel dibawah ini adalah untuk menunjukkan bahwa indeks Dow Jones

bukanlah patokan ukuran kinerja yang ‘mudah’, malah terbilang sulit untuk dikalahkan. Para

fund manager yang bekerja untuk keempat perusahaan reksadana ini menerima bayaran total

US$ 7 juta per tahun, tapi bahkan itu hanyalah sebagian kecil dari total bayaran yang diterima

semua fund manager dari seluruh perusahaan reksadana di Amerika. Namun para talenta dengan

bayaran-super-mahal ini tetap tidak mampu mencatat kinerja yang paling tidak setara dengan

Dow.

Susunan portofolio kami, dan juga cara kami dalam berinvestasi, sepenuhnya berbeda dengan

keempat perusahaan reksadana tersebut.

Page 67: Buffett Letter Terje Mahan

67

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1958 42.7 47.5 41.0 33.0 38.5 32.2

1959 9.0 10.3 8.1 8.4 20.0 20.9

1960 -1.0 -0.6 2.5 2.8 -6.2 18.6

1961 25.6 24.9 23.6 22.5 22.4 35.9

1962 -9.8 -13.4 -14.4 -10.0 -7.6 11.9

1963 20.0 16.5 23.8 19.5 20.7 30.5

Dan jika diakumulasikan:

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1957 - 1958 26.4 29.2 24.7 30 26.9 44.5

1957 - 1959 37.8 42.5 34.8 40.9 52.3 74.7

1957 - 1960 36.4 41.6 38.2 44.8 42.9 107.2

1957 - 1961 71.4 76.9 70.8 77.4 74.9 181.6

1957 - 1962 54.5 53.2 48.6 59.7 61.6 215.1

1957 - 1963 85.4 78.5 81 90.8 95.1 311.2

Rata-Rata 9.2 8.6 8.8 9.7 10.0 22.3

Dow Jones, tentu saja, merupakan ‘portofolio saham’ yang tidak dikelola oleh siapapun, jadi

mungkin agak aneh jika para ‘master investor’ di Wall Street tidak mampu untuk setidaknya

mencatat kinerja setara Dow.

Namun anda tidak dapat mengatakan bahwa ketidak mampuan tersebut adalah hal yang wajar

dengan alasan bahwa perusahaan-perusahaan reksadana ini mengelola portofolio mereka dengan

cara yang ‘lebih konservatif’ dibanding Dow. Sebab ketika Dow turun, kinerja para reksadana ini

rata-rata turun lebih dalam dibanding Dow.

Sementara kalau berdasarkan pada perilaku portofolio kami ketika pasar sedang bearish, maka

metode kami dalam berinvestasi telah terbukti jauh lebih konservatif dibanding Dow ataupun

perusahaan-perusahaan reksadana. Tapi tentu, meski hal ini telah terbukti di masa lalu, tidak ada

jaminan bahwa kedepannya kami akan tetap menghasilkan kinerja yang sama.

Tulisan diatas mungkin terdengar seperti kritik yang pedas, namun saya hanya memaparkan

fakta disini. Secara keseluruhan, kegiatan investasi dengan menggunakan dana hingga milyaran

Dollar, dengan metode dan kerangka kerja yang sudah me-lembaga di institusi-institusi, hanya

mampu menghasilkan kinerja seperti diatas. Tapi, adalah sangat sulit bagi siapapun untuk

berinvestasi ‘dengan cara yang tidak biasa’, diluar kerangka kerja diatas.

Karena itulah, track record perusahaan-perusahaan investasi diatas harus dibandingkan dengan

kinerja perusahaan/korporat secara umum di Amerika. Prestasi mereka, kecuali dalam kasus

tertentu, tidak terletak pada kinerja yang lebih baik dibanding Dow, atau kinerja yang tahan

terhadap goncangan pasar. Disisi lain saya merasa bahwa para fund manager ini memperoleh

kemudahan dalam menangani portofolio dalam bentuk kebebasan dalam membuat keputusan,

Page 68: Buffett Letter Terje Mahan

68

diversifikasi portofolio yang terjadi secara otomatis, dan, mungkin yang paling penting, adanya

isolasi dari godaan untuk melakukan ‘teknik investasi murahan’ yang biasa dilakukan oleh

banyak sekali investor-investor ritel nan amatir.

Rahasia dibalik Compounding (Akumulasi)

Nah, sekarang kita akan menuju ke bagian yang paling mendebarkan dari tulisan ini. Tahun lalu,

dalam rangka menunjukkan inti dari compounding, saya mengambil contoh kapal Queen Isabella

dan penasihat keuangannya. Kalau anda ingat, nilai investasi mereka, setelah diakumulasikan,

masih jauh lebih kecil ketimbang nilai belahan dunia baru (Amerika) yang mereka temukan.

Sekarang kita coba lihat contoh yang lain. Francis I dari Perancis membayar 4,000 ecus di tahun

1540 untuk lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Sekedar catatan, 4,000 ecus setara

dengan kurang lebih US$ 20,000.

Jika Francis (dan penasihat investasinya) tidak menggunakan uang itu untuk membeli Mona

Lisa, melainkan menempatkannya pada investasi yang menghasilkan keuntungan bersih setelah

pajak sebesar 6% per tahun, maka investasi tersebut pada saat ini akan setara dengan kurang

lebih US$ 1,000,000,000,000,000. Yap, itu adalah US$ 1 kuadriliun, atau 3,000 kali lipat nilai

utang nasional Amerika pada saat ini, dan angka sebesar itu diperoleh dari kenaikan aset sebesar

6% saja per tahun. Saya yakin bahwa angka ini akan menghentikan perdebatan tentang apakah

pembelian lukisan bisa dikategorikan sebagai investasi atau tidak.

Meski demikian, seperti yang sudah saya sampaikan tahun lalu, ada beberapa hal lainnya yang

juga perlu dicatat disini. Salah satunya adalah Francis tidak akan hidup selama itu (lebih dari 400

tahun, jika dihitung dari tahun 1540), dan demikian pula dengan anda.

Namun hal lain yang tidak kalah menariknya adalah jika kita menaikkan rate

kenaikan/pertumbuhan aset sebesar 6% tadi menjadi katakanlah 8, 12, atau 16% per tahun, maka

hasilnya pun akan luar biasa berbeda.

Berikut ini adalah nilai keuntungan dari investasi sebesar US$ 100,000 berdasarkan rate per

tahun yang berbeda-beda, angka dalam US$.

4% 8% 12% 16%

10 Tahun 48,024 115,892 210,584 341,143

20 Tahun 119,111 366,094 864,627 1,846,060

30 Tahun 224,337 906,260 2,895,970 8,484,940

Berdasarkan data diatas, maka tampak sangat jelas bahwa hanya dengan sedikit perbedaan

persentase keuntungan setiap tahunnya, maka akan dihasilkan keuntungan investasi jangka

panjang yang sangat jauh berbeda. Plus, tampak jelas juga bahwa semakin panjang jangka waktu

investasi kita, maka akumulasi keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.

Page 69: Buffett Letter Terje Mahan

69

Jadi jika setelah periode waktu tertentu yang cukup panjang, Buffett Partnership mampu

menghasilkan rata-rata kinerja per tahun yang hanya sedikit saja lebih baik dibanding rata-rata

kinerja perusahaan investasi lainnya, maka tujuan partnership ini akan terpenuhi.

Anda mungkin sedikit kecewa karena saya tidak memasukkan tabel dengan rate sebesar 22.3%

per tahun, yang merupakan rata-rata keuntungan kami selama tujuh tahun ini. However, rate

tersebut, tentu saja, belum termasuk dikurangi pajak, dan pajak itu dibayar sendiri oleh anda,

bukan oleh kami. Tapi bahkan kalaupun kita menganggap bahwa rate 22.3% tersebut sudah

bebas pajak, maka rate setinggi itu akan menghasilkan angka keuntungan investasi yang

cenderung absurd. Saya berpendapat bahwa kedepannya Dow kemungkinan besar tidak akan

mampu untuk mencatat rata-rata kenaikan per tahun seperti yang ditunjukkan selama tujuh tahun

terakhir (10.0%), dan seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya juga cukup yakin

bahwa kinerja kami yang terbilang jauh diatas Dow selama tujuh tahun ini, kedepannya tidak

akan bisa dipertahankan.

Jadi, berdasarkan asumsi-asumsi diatas, maka rata-rata keuntungan per tahun untuk kinerja

Buffett Partnership di masa yang akan datang akan jauh lebih rendah dibanding saat ini. Jika kita

memasukkan satu tahun dimana kami mencatat kinerja minus 30%, sementara Dow juga turun

40% (dan tahun yang buruk tersebut bisa terjadi kapan saja di masa yang akan datang), maka

rata-rata kinerja kami per tahunnya akan menjadi lebih rendah, demikian pula dengan Dow, dan

rate itulah yang lebih mungkin untuk kami capai kedepannya.

Tapi bahkan kalaupun itu terjadi, maka dengan rate yang lebih rendah tersebut, seperti yang

sudah ditunjukkan di tabel diatas, keuntungan investasi yang dihasilkan dalam jangka panjang

akan tetap memuaskan.

Metode Kerja Kami

Pada poin ini saya selalu mengalami ‘skizofrenia dalam hal tulis-menulis’. Disatu sisi kami

memiliki banyak partner yang tertarik untuk mengetahui detail pekerjaan kami, tapi disisi lain

kami juga memiliki partner yang berharap saya segera menyelesaikan tulisan ini dan kembali

bekerja.

Jadi untuk memenuhi keinginan keduanya, saya akan menggambarkan kegiatan investasi kami

secara ringkas disini. Sementara bagi anda yang tertarik untuk mengetahui lebih detail, anda bisa

membaca beberapa lampiran dibawah.

Secara umum, investasi kami dibagi dalam tiga kategori, namun ketiga kategori tersebut bukan

dibedakan berdasarkan ekspektasi keuntungan yang bisa diperoleh tiap-tiap kategori setelah

periode waktu tertentu. Kami berharap bahwa tiap-tiap kategori ini, setelah sepuluh hingga lima

belas tahun, akan menghasilkan rata-rata keuntungan per tahun sekitar 10% diatas Dow, dan

itulah tujuan kami. However, dalam satu tahun tertentu tiap-tiap kategori ini akan menghasilkan

perilaku yang berbeda-beda, tergantung situasi pasar. Berikut selengkapnya.

Page 70: Buffett Letter Terje Mahan

70

Kategori umum. Suatu kategori yang rata-rata berisi saham undervalue (murah), dimana

ukuran ‘murah’ tersebut ditentukan berdasarkan standar perhitungan kuantitatif berdasarkan

angka-angka yang ada, namun kami juga menaruh cukup perhatian pada faktor-faktor kualitatif.

Kami tidak memilih saham di kategori ini berdasarkan kemungkinan bahwa sahamnya akan

segera naik. Malah, banyak dari saham kami di kategori ini yang tidak memberikan indikasi

apapun bahwa dia akan naik, entah dalam jangka panjang maupun pendek, dan banyak juga

diantara mereka yang hampir sama sekali tidak pernah dibicarakan oleh para investor di pasar.

Kriteria utama yang kami pakai untuk saham-saham ini adalah adanya bargain price, yakni

harga yang cukup murah untuk barang yang bagus. Bargain price ini juga bisa didefinisikan

sebagai harga perusahaan secara keseluruhan yang jauh lebih rendah dibanding harga wajarnya,

dimana harga wajar tersebut dianalisis berdasarkan asumsi-asumsi yang hati-hati dan

konservatif.

Biar saya tekankan sekali lagi bahwa meski angka-angka kuantitatif adalah penting, namun hal-

hal lainnya yang bersifat kualitatif juga tidak kalah pentingnya. Kami menyukai perusahaan

dengan manajemen yang bagus, kami menyukai perusahaan yang bermain di sektor yang bagus,

dan kami menyukai harga beli saham yang terdiskon dari pemegang saham sebelumnya. Namun

pada akhirnya, kami menginginkan perusahaan yang memiliki value (nilai).

Saham-saham di kategori ini akan bergerak naik dan turun sesuai pergerakan pasar. Jika Dow

turun, maka kategori ini akan mencatat minus yang cukup besar. Sebaliknya jika Dow naik,

maka kategori ini pula yang akan bersinar. Namun setelah jangka waktu bertahun-tahun, tentu

saja kami berharap bahwa kami akan mencatat kinerja dengan selisih yang memuaskan

dibanding Dow.

Kategori work-outs. Ini adalah kelompok saham dengan jadwal aksi korporasi yang jelas.

Saham-saham ini dipilih berdasarkan aksi korporasi perusahaannya, seperti penjualan aset,

merger, reorganisasi, pemisahan anak usaha, dll. Kami tidak memperoleh informasi terkait aksi

korporasi tersebut dari sumber rumor ataupun inside information (informasi orang dalam),

melainkan informasi yang secara terbuka dipublikasikan oleh perusahaannya sendiri melalui

koran-koran. Risiko berinvestasi di saham-saham kategori ini, dalam batas tertentu, tidak terletak

pada fluktuasi pasar, melainkan lebih pada kemungkinan bahwa aksi korporasi yang tadinya

akan dilaksanakan ternyata batal. Batalnya aksi korporasi tersebut bisa karena adanya anti-trust,

kebijakan pemerintah yang bersifat negatif, ketidak setujuan pemegang saham, dll.

Keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi pada saham-saham work-outs ini biasanya tampak

kecil. Meski demikian karena kami biasanya memegang saham-saham work-outs ini pada

periode yang tidak terlalu lama (kami menjualnya setelah harganya naik), dan kami bisa

memprediksi kapan kira-kira kami bisa menjualnya (setelah aksi korporasinya efektif), maka

pada akhirnya keuntungan tahunan yang diperoleh akan cukup layak.

Diluar itu, berbeda dengan kategori umum, investasi di kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi

pasar. Jika Dow turun, saham-saham work-outs kami tidak akan ikut terseret turun. Sementara

Page 71: Buffett Letter Terje Mahan

71

jika Dow naik, maka saham-saham work-outs kami juga tidak akan ikut naik. Dalam jangka

panjang, seperti halnya kategori umum, kami berharap bahwa kategori akan mencatat kinerja

dengan selisih yang memuaskan dibanding Dow.

Kategori kontrol. Jumlah saham di kategori ini jumlahnya sangat sedikit, namun jika ada, maka

kami biasanya memegangnya dalam jumlah besar, bisa mencapai sepertiga atau lebih dari total

aset partnership. Kecuali jika kami sejak awal membelinya dalam jumlah banyak sekaligus,

saham-saham di kategori kontrol biasanya awalnya merupakan saham di kategori umum. Suatu

saham tertentu di kategori umum bisa menjadi saham kategori kontrol, jika setelah periode

waktu tertentu saham tersebut harganya tidak juga naik, sehingga kami bisa terus membelinya

pada harga murah hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham

mayoritas. Jika kami sampai pada titik tersebut maka kami akan menjadi pengendali perusahaan,

dan terkait apakah kami akan aktif dalam manajemen ataukah tetap pasif sebagai pemegang

saham, itu tergantung dari penilaian kami terhadap masa depan perusahaan serta kapabilitas para

direktur perusahaan.

Beberapa saham di kategori umum yang kami membelinya secara agresif dalam beberapa bulan

terakhir ini, perusahaannya memiliki tim manajemen yang bagus, dimana mereka menjalankan

perusahaan dengan kebijakan yang masuk akal. Jika kami terus membeli saham-saham tersebut

hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham pengendali, maka

kami akan tetap bersikap pasif terhadap operasional perusahaan, dan membiarkan orang lain

(manajemen) yang bekerja. Meski demikian, jika perusahaan membutuhkan peran aktif kami

untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka kami tentu tidak akan berdiam diri.

Apakah kami aktif atau pasif terhadap operasional perusahaan, investasi kami di perusahaan

kategori kontrol seharusnya secara otomatis menawarkan keuntungan, karena kriteria utama

kami dalam membeli suatu saham dalam jumlah besar hingga kami menjadi pemegang saham

mayoritas perusahaan, adalah harga belinya yang atraktif alias murah. Ketika kontrol tersebut

kami raih, maka nilai dari investasi yang kami lakukan akan ditentukan oleh nilai riil perusahaan,

bukan harga sahamnya.

Terdapat dua kemungkinan ketika kami membeli saham di kategori umum. Kemungkinan

pertama, jika pasar mengubah pendapatnya terkait saham yang kami beli, maka harganya akan

naik hingga ke posisi wajarnya. Tapi jika tidak (kemungkinan kedua), maka kami akan terus

membelinya hingga kami bisa melihat nilai dari bisnis riil yang dijalani perusahaan, ketimbang

harga sahamnya dipasar, sebagai pembenaran atas penilaian kami (bahwa sahamnya murah). Dan

pada kemungkinan kedua inilah saham tersebut bisa masuk ke kategori kontrol.

Investasi kami di kategori kontrol seringkali baru bisa menghasilkan setelah beberapa tahun,

mengingat proses pembelian saham hingga kami menjadi pemegang saham mayoritas

perusahaan, itu membutuhkan waktu. Jika memang dibutuhkan, maka partisipasi aktif kami di

dalam perusahaan seperti memperkuat manajemen, mengarahkan kembali penggunaan belanja

modal, melakukan merger, dll, itu semua juga membutuhkan waktu. Karena alasan inilah, untuk

saham-saham di kategori kontrol, kami hanya membeli satu saham tertentu hingga menjadi

Page 72: Buffett Letter Terje Mahan

72

pengendalinya, jika harganya benar-benar murah sehingga terdapat margin keuntungan yang

besar ketika kami me-likuidasi-nya (seperti yang kami lakukan terhadap Dempster). Tapi jika

tidak, maka kami akan melepasnya.

Seperti yang sudah pernah kami sampaikan sebelumnya, pembagian investas di tiga kategori

diatas kami lakukan sesuai perkembangan pasar, atau tergantung ada tidaknya saham yang bisa

kami beli di tiap-tiap kategori. Karena itulah pada tahun tertentu dimana Dow turun, apakah

kami lebih banyak di kategori umum ataupun work-outs, itu tergantung pada faktor

keberuntungan, tapi secara keseluruhan dalam jangka panjang kinerja kami akan lebih baik

dibanding Dow. Ini adalah satu dari banyak alasan mengapa kinerja kami dalam satu tahun,

entah baik ataupun buruk, tidak perlu ditanggapi secara serius. Yang penting sekali lagi, kinerja

jangka panjang.

Jika terdapat satu trend tertentu seiring dengan pertumbuhan aset kami, maka saya memiliki

ekspektasi bahwa trend tersebut adalah kami akan memiliki lebih banyak saham-saham di

kategori kontrol. Ekspektasi ini mungkin keliru, mengingat mampu tidaknya kami dalam

membeli saham perusahaan tertentu hingga kami menjadi pemegang mayoritasnya, itu

tergantung oleh banyak sekali faktor, termasuk faktor perilaku dan pergerakan pasar di masa

depan dimana baik anda maupun saya, tidak akan pernah bisa menebaknya.

Ketika surat ini ditulis, kami menempatkan mayoritas investasi kami di kategori umum, dilanjut

kategori work-outs, dan terakhir kategori kontrol.

Lain-Lain

Kami memulai tahun ini dengan aset bersih US$ 17,454,900. Pertumbuhan aset kami yang cepat

selalu menimbulkan pertanyaan terkait apakah hal ini akan mempengaruhi kinerja kami

kedepannya. Tapi yang bisa kami katakan, hingga sejauh ini, kenaikan aset tersebut lebih

berpengaruh positif ketimbang negatif terhadap kinerja kami, terutama ketika dibandingkan

dengan Dow. Meski demikian hal ini tidak perlu ditanggapi secara serius. Saya pribadi

berpendapat bahwa kinerja kami tidak akan lebih baik jika aset kami hanya US$ 1 atau 5 juta.

Dana cadangan kami (dana yang tidak dipakai untuk belanja saham) selalu sebesar kurang lebih

10% dari total nilai aset, yang itu berarti setiap kali kami menjual saham tertentu, maka kami

segera menggunakan uangnya untuk membeli saham lain. Jika nanti kebijakan ini berubah, maka

kami akan memberitahukannya kepada anda.

Saya dan istri saya, Susie, memiliki investasi sebesar US$ 2,392,900 di dalam partnership. Kami

memiliki beberapa saham yang tidak diperdagangkan di pasar, dan juga sebagian kepemilikan

pada sebuah perusahaan lokal dekat rumah kami, yang kami beli pada tahun 1960 dan kami

berencana untuk tetap memegangnya. Namun diluar itu, kami menempatkan seluruh kekayaan

kami di dalam partnership, dan kedepannya akan tetap demikian. Karena itulah, meski kami

tentu saja tidak bisa menjanjikan keuntungan bagi anda, namun jika anda mengalami kerugian,

maka demikian pula halnya dengan kami.

Page 73: Buffett Letter Terje Mahan

73

Sementara beberapa anggota keluarga kami, yakni ketiga putra putri kami, ibu, ayah, dua saudari

saya, dua ipar, ayah mertua, empat orang bibi, empat orang sepupu, dan lima orang keponakan,

semuanya memiliki bagian di dalam Buffett Partnership senilai total US$ 1,247,190.

Bill Scott, bersama istrinya, juga memiliki bagian di dalam partnership sebesar US$ 237,400,

yang hampir merupakan seluruh harta kekayaannya. Bill sejauh ini menampilkan kinerja yang

sangat baik, dan siap untuk menghadapi tahun 1964. Jika anda punya pertanyaan sementara saya

sedang tidak ada, maka anda bisa menanyakannya kepada Bill.

LAMPIRAN

Texas National Petroleum (TNP)

Lampiran ini akan menjelaskan satu situasi dimana kami berinvestasi pada satu saham di

kategori work-outs: TNP. Work-outs yang terjadi disini adalah penjualan sebuah perusahaan

produsen minyak dan gas, dan TNP sendiri adalah perusahaan minyak kecil yang saya sendiri

selama bertahun-tahun hanya pernah mendengar nama perusahaannya secara samar-samar.

Awalnya, pada tahun 1962, saya mendengar rumor yang menyebutkan bahwa TNP akan dijual

ke Union Oil of California. Saya tidak pernah melakukan keputusan investasi atas dasar

informasi semacam itu, namun dalam kasus ini rumor tersebut memang benar, dan kami akan

meraup lebih banyak keuntungan jika kami segera bertindak ketika rumor tersebut masih

menjadi rumor, alias belum menjadi pengumuman resmi. Tapi yah, itu urusan orang lain, bukan

saya.

Pada awal April 1962, poin-poin kesepakatan terkait penjualan TNP diumumkan. TNP memiliki

obligasi, saham, dan waran yang kami membeli semuanya:

1. Obligasi dengan bunga 6.5% pada harga US$ 104.25 per unit. Obligasi ini beredar di

pasar dengan nilai total US$ 6.5 juta, dan kami memegang US$ 264,000 diantaranya.

2. TNP memiliki 3.7 juta lembar saham, dimana 40% diantaranya dipegang oleh direktur

dan karyawan perusahaan. Jika TNP ini jadi dijual, maka nilai penjualannya adalah US$

7.42 per lembar saham. Kami membeli 64,035 lembar saham TNP secara menyicil

selama enam bulan atau lebih.

3. TNP memiliki 650 ribu lembar waran, dimana pemegang satu lembar waran berhak untuk

membeli satu lembar saham TNP pada harga US$ 3.5 per saham. Mengingat bahwa nilai

saham TNP itu sendiri adalah US$ 7.42, maka setiap lembar waran akan menghasilkan

keuntungan US$ 3.92. Kami sukses membeli 83,200 lembar waran, atau setara 13% dari

seluruh waran beredar, secara menyicil selama enam bulan.

Risiko ketidak setujuan pemegang saham atas rencana penjualan TNP ini terbilang nol. Deal

transaksinya dinegosiasikan oleh pemegang saham pengendali, dan harga jualnya terbilang

bagus. Setiap transaksi penjualan perusahaan seperti ini merupakan subjek dari pendapat hukum

Page 74: Buffett Letter Terje Mahan

74

dll, namun risiko dibatalkannya transaksi karena persoalan hukum juga terbilang hampir nol.

Terakhir, tidak ada masalah anti-trust. Sekedar catatan, tidak semua transaksi akuisisi

perusahaan seperti yang dialami TNP ini, bebas dari masalah hukum atau anti-trust.

Catatan penerjemah: Yang dimaksud dengan ‘anti-trust’ adalah istilah untuk hal-hal yang

dilakukan perusahaan yang berpotensi melanggar hukum, dalam hal ini hukum persaingan bisnis,

seperti praktek kartel harga, praktek monopoli, dll.

Satu-satunya hal yang mungkin menjadi ganjalan adalah soal perpajakan. Union Oil

menggunakan standar metode ABC production payment untuk membiayai pembelian saham

TNP, dan University of Southern California (USC) adalah pemegang ABC production payment

tersebut, dan terdapat sedikit penundaan karena statusnya sebagai kegiatan amal. Hal ini

menimbulkan sedikit masalah bagi Internal Revenue Service, namun USC bersedia untuk

meninggalkan status amalnya karena mereka akan tetap memperoleh keuntungan yang

memuaskan setelah meminjam uang yang diperlukan dari bank. Meski semua ini akan

memperlambat proses transaksinya, namun tidak akan membatalkan transaksi itu sendiri.

Catatan penerjemah: ABC production payment adalah metode transaksi akuisisi yang

biasa dilakukan oleh perusahaan minyak. Intinya adalah pemilik perusahaan minyak (A)

menjual sebagian atau seluruh sahamnya ke operator (B), sehingga A memperoleh uang

tunai, plus hak atas bagi hasil produksi minyak jika sumur minyaknya nanti sukses

berproduksi. A kemudian akan menjual hak-nya ke perusahaan lain (C), dimana C akan

membayar A menggunakan uang tunai yang dipinjam dari bank, dengan janji bahwa C

akan membayar utangnya tersebut ketika sumurnya nanti berproduksi. Dengan demikian

A akan menerima uang tunai yang dikenai pajak kenaikan modal (capital gain tax).

Dalam kasus diatas, A adalah TNP, B adalah Union Oil, dan C adalah USC.

Internal Revenue Service (IRS) adalah badan/organisasi yang mengurus pendapatan pajak

negara, terletak di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Ketika kami berbicara dengan perusahaan pada tanggal 23 dan 24 April 1962, mereka

mengatakan bahwa penyelesaian transaksinya mungkin akan dilakukan pada bulan Agustus atau

September. Informasi material terkait transaksinya telah dikirim ke kami melalui surat pada

tanggal 9 Mei, dan surat tersebut berbunyi, ‘Proses penjualan TNP akan dituntaskan pada musim

panas 1962, dan dalam beberapa bulan setelahnya, hasil penjualan tersebut akan didistribusikan

kepada para pemegang saham’. Nilainya? US$ 7.42 per saham. Bill Scott menghadiri RUPS

perusahaan di Houston pada tanggal 29 Mei, dan pihak perusahaan mengatakan bahwa

transaksinya akan diselesaikan sekitar tanggal 1 September.

Berikut ini adalah beberapa percakapan antara kami dan personel TNP via telepon.

Tanggal 18 Juni, corporate secretary perusahaan mengatakan ‘Kami sudah memberi tahu

pihak Union Oil terkait peraturan pajak baru yang lebih ringan dari IRS, namun peraturan

Page 75: Buffett Letter Terje Mahan

75

tersebut masih harus menunggu persetujuan dari pejabat terkait. Kami berharap bahwa

peraturan tersebut akan disahkan pada Juli nanti.’

Tanggal 24 Juli, presdir perusahaan mengatakan, ‘Peraturan baru dari IRS akan disahkan

awal minggu depan’.

Tanggal 13 Agustus, petugas pajak memberi tahu kami bahwa orang-orang TNP, Union

Oil, dan USC sedang berkumpul di Washington untuk meminta IRC mengesahkan

peraturan baru secepatnya.

Tanggal 18 September, petugas pajak memberi tahu kami sekali lagi, ‘Belum ada kabar

apapun, tapi pihak IRS mengatakan bahwa peraturan baru akan disahkan minggu depan’

Meski demikian, estimasi pembayaran yang akan diterima oleh pemegang saham TNP tetap US$

7.42 per saham.

Peraturan baru terkait pajak akhirnya disahkan pada akhir September, dan transaksi penjualan

TNP selesai sepenuhnya pada tanggal 31 Oktober. Obligasi kami dibayar pada tanggal 13

November. Kami mengkonversi waran menjadi saham, dan segera menerima pembayaran US$

3.50 per saham pada 14 Desember 1962, US$ 3.90 pada 4 Februari 1963, dan 15 sen pada 24

April 1963. Kami mungkin masih akan menerima sisa pembayaran sebesar 4 sen per saham.

Mengingat bahwa kami memegang 147,235 lembar saham TNP, sudah termasuk saham hasil

konversi waran, maka uang sebesar 4 sen per saham tadi jelas cukup besar (totalnya US$ 5,889).

Berikut adalah beberapa catatan terkait transaksi penjualan TNP ini: 1. Proses transaksinya

membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, 2. Pembayaran yang kami

terima (sebagai pemegang saham) sedikit lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Berikut adalah keuntungan yang kami peroleh dari TNP ini:

1. Untuk obligasi yang kami beli senilai US$ 260,773, dimana kami memegangnya selama

hampir lima bulan, kami menerima bunga 6.5% plus keuntungan penjualan (ketika

obligasi tersebut dijual kembali ke TNP) sebesar US$ 14,446. Ini berarti setara

keuntungan sekitar 20% per tahun.

2. Untuk saham, termasuk saham hasil konversi waran, kami memperoleh realisasi

keuntungan sebesar US$ 89,304. Berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

memegang sahamnya, maka tingkat keuntungannya adalah 22% per tahun.

Untuk dua kasus diatas, keuntungannya dihitung berdasarkan investasi yang seluruhnya

menggunakan modal (tanpa pinjaman). Saya menganggap bahwa menggunakan pinjaman untuk

saham-saham work-outs, itu bisa dilakukan, namun akan sangat berbahaya jika kami

menggunakan pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori umum.

Page 76: Buffett Letter Terje Mahan

76

Kami tidak menyampaikan informasi soal TNP ini sebagai ‘perayaan kemenangan’. Kami

pernah memiliki investasi jenis work-outs yang lain, yang kinerjanya lebih baik (menghasilkan

keuntungan lebih besar), atau lebih buruk. Ini adalah jenis investasi yang menawarkan

kemungkinan keuntungan yang lebih besar dibanding kategori investasi lainnya yang kami

lakukan. Sudah pasti, kami tidak membeli semua saham-saham yang tampak sebagai work-outs,

kecuali yang benar-benar kami anggap menarik. Jika investasi kami di kategori work-outs gagal

karena transaksinya (apapun itu) batal, maka kami akan mengalami kerugian yang substansial.

Karena itulah, anda sama sekali tidak boleh melakukan terlalu banyak kesalahan disini, meski

kami sepenuhnya menyadari bahwa kami terkadang melakukan kesalahan tersebut, termasuk di

masa yang akan datang.

Dempster Mill Manufacturing

Investasi kami di Dempster dimulai sejak tahun 1956. Ketika itu sahamnya dijual pada harga

US$ 18, padahal nilai buku perusahaan tercatat US$ 72, dimana US$ 50 diantaranya merupakan

aset lancar (kas, piutang, dan persediaan) sudah termasuk dikurangi semua kewajiban. Dempster

dulunya merupakan perusahaan dengan kemampuan mencetak laba yang bagus, namun pada saat

itu Dempster sudah bukan lagi perusahaan yang menguntungkan.

Dari sisi kualitas, perusahaan ini memang jelek dengan industrinya yang juga berat, dan

manajemen yang tidak kompeten. Namun disisi lain, harga sahamnya teramat sangat menarik.

Berdasarkan pengalaman, anda bisa membeli 10 saham seperti ini, dan 7 hingga 8 diantaranya

akan menghasilkan keuntungan yang wajar dalam satu hingga tiga tahun. Namun terkadang

bagian tersulitnya adalah menemukan alasan mengapa saya harus membeli saham tersebut.

Dalam hal ini alasan tersebut bisa muncul belakangan, dimana investasi yang ditanamkan

mungkin akan membuahkan hasil entah karena situasi industri yang membaik, adanya tawaran

akuisisi, perubahan opini psikologis pasar terhadap saham perusahan, dll.

Kami terus membeli saham Dempster dalam jumlah sedikit-sedikit, selama lima tahun. Selama

periode tersebut saya menjadi salah seorang direktur di perusahaan, dan saya kecewa terhadap

prospek kinerja perusahaan dibawah manajemennya ketika itu. Meski begitu, saya menjadi

familiar dengan aset-aset dan kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan, dan penilaian

saya terhadap nilai kuantitatif dari aset-aset tersebut tetap cukup tinggi, terutama dibanding harga

sahamnya ketika saya membeli sahamnya tersebut.

Pada pertengahan 1961 kami memegang sekitar 30% saham Dempster (kami sempat melakukan

beberapa tender offer, namun gagal). Namun pada Agustus dan September 1961, kami sukses

membeli Dempster dalam jumlah besar, termasuk melalui tender offer, pada harga rata-rata US$

30.25 per saham, sehingga kami resmi memegang 70% saham Dempster. Sementara pembelian

kami selama lima tahun sebelumnya (sejak tahun 1956), dilakukan pada rentang harga US$ 16 –

25 per saham.

Setelah kami memegang kendali atas perusahaan, saya mengangkat wakil direktur Dempster

untuk menjadi presiden direktur, untuk melihat apakah dia bisa mengubah arah kebijakan

Page 77: Buffett Letter Terje Mahan

77

pengelolaan perusahaan. Sayangnya dia gagal. Jadi pada tanggal 23 April 1962, kami

mempekerjakan orang luar, Harry Bottle, sebagai presdir baru perusahaan.

Harry adalah sosok yang sempurna untuk pekerjaan ini. Laporan keuangan Dempster dibawah

ini menunjukkan bagaimana posisi keuangan Dempster sebelum Harry masuk, dan sesudahnya.

Angka dalam ribuan US Dollar.

Aset 30-Nov-61 31-Jul-63

Aset Lancar Kas 166 89

Obligasi Pemerintah - Nilai Pembelian - 289

Investasi Saham - Nilai Pasar - 2,049

Piutang 1,040 864

Persediaan 4,203 890

Biaya dibayar dimuka 82 12

Aset Tidak Lancar

Aset lain-lain 45 62

Aset tetap 1,383 862

Total Aset 6,919 5,126

Kewajiban

Notes 1,230 -

Utang lain-lain 1,088 274

Total Kewajiban 2,318 274

Ekuitas

Modal saham 4,601 4,852

Total Kewajiban dan Ekuitas 6,919 5,126

Berikut adalah beberapa pekerjaan yang diselesaikan Harry:

1. Mengurangi/menjual persediaan (sebagian besar merupakan persediaan kategori slow

moving) dari sebelumnya bernilai total US$ 4 juta, menjadi tinggal US$ 1 juta. Hal ini

mengurangi beban biaya penyimpanan persediaan tersebut;

2. Uang tunai hasil penjualan aset persediaan tadi dipakai untuk membeli saham-saham di

pasar, dimana kami memperoleh keuntungan US$ 400,000;

3. Memangkas biaya administrasi dan biaya penjualan, dari US$ 150,000 menjadi US$

75,000 per bulan;

4. Memotong gaji pegawai pabrik dari US$ 6 menjadi US$ 4.5 per jam.

5. Menutup lima cabang yang gagal menghasilkan keuntungan, dan menyisakan tiga cabang

yang masih bekerja dengan baik. Kelima cabang yang ditutup ini diganti dengan

distributor yang mampu bekerja lebih baik dalam menjual produk.

6. Mengoptimalkan kinerja pabrik tambahan di Columbus, Nebraska.

7. Menghapus jenis-jenis pekerjaan yang memakan biaya namun tidak menghasilkan

keuntungan apapun. Biaya yang diselamatkan kami pakai untuk belanja saham.

8. Menyesuaikan harga dari unit usaha reparasi, dan itu menghasilkan keuntungan tambahan

sekitar US$ 200,000, dan terakhir;

Page 78: Buffett Letter Terje Mahan

78

9. Melalui delapan cara diatas dan juga beberapa cara lainnya, Harry mengembalikan

kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan, dimana keuntungan tersebut

setimpal dengan modal yang digunakan.

Di tahun 1963, kami menghadapi pajak korporasi yang cukup besar (Harry sangat cepat dalam

hal menghitung pajak tersebut sebagai beban dimuka). Ditambah dengan besarnya aset lancar

yang kami miliki, memaksa kami untuk melikuidasi/membubarkan perusahaan, atau menjualnya.

Kami bersiap-siap untuk melakukan itu (likuidiasi perusahaan, atau menjualnya) sebelum akhir

tahun 1963. Pembubaran perusahaan akan menimbulkan beberapa masalah, namun disisi lain

akan menggandakan keuntungan bagi para partner kami (dari penjualan aset-aset Dempster), dan

juga akan menghapus pajak dari keuntungan atas penjualan saham Dempster (karena kami

memang bukan menjual saham perusahaan, melainkan aset-asetnya).

Hingga akhirnya, nyaris pada menit-menit terakhir, setelah beberapa transaksi penjualan yang

diupayakan sebelumnya gagal, kami sukses menjual sejumlah aset perusahaan. Meskipun

penjualan tersebut dilakukan pada harga yang rendah, namun harga jual tersebut setara dengan

nilai buku perusahaan. Nilai uang tunai yang dihasilkan dari penjualan ini, ditambah keuntungan

dari kenaikan harga saham-saham yang dipegang Dempster, menghasilkan nilai US$ 80 per

saham bagi Dempster. Aset-aset Dempster, yang sekarang berubah nama menjadi First Beatrice

Corp. (nama ‘Dempster’ kami berikan ke pemilik baru aset-asetnya), kini hampir sepenuhnya

merupakan uang tunai dan investasi di beberapa saham.

Saya perlu pula menyebutkan bahwa pemilik baru Dempster seharusnya akan baik-baik saja

dengan bisnis barunya, mengingat mereka memiliki rencana untuk ekspansi bisnis dan lain-lain.

Kami akan senang jika kami bisa menjalankan operasional bisnis di Dempster, namun kami juga

akan cukup puas jika kami bisa menjualnya pada harga yang layak. Yep, bisnis utama kami

adalah membeli barang pada harga murah, seperti yang kami lakukan terhadap saham Dempster,

dan bukan menjualnya pada harga yang luar biasa mahal.

Harry bekerja dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan – dia menyukai potongan kue

yang lebih besar. Harry saat ini merupakan salah satu limited partner di Buffett Partnership, dan

jika nanti kami sekali lagi menghadapi situasi seperti yang kami alami di Dempster, maka kami

akan bisa mengandalkannya.

Pengalaman kami di Dempster menunjukkan beberapa hal yang penting dalam berinvestasi:

1. Cara kerja kami membutuhkan kesabaran. Kami tidak memilih saham-saham yang

termasuk kelompok ‘glamor’ dan populer, dan cara berinvestasi seperti ini mungkin

tampak kolot dan ketinggalan jaman.

2. Jika setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, saham yang kami beli tidak juga

naik, maka itu justru merupakan keuntungan karena kami bisa membelinya lebih banyak

lagi. Namun hal ini sekaligus menunjukkan bahwa investasi yang kami lakukan

Page 79: Buffett Letter Terje Mahan

79

membutuhkan waktu untuk bisa menghasilkan keuntungan. Dan waktu tersebut adalah

minimum tiga tahun.

3. Kami tidak bisa menceritakan apapun tentang kegiatan investasi yang sedang kami

kerjakan pada saat ini. Kebijakan untuk bersikap terbuka terkait saham-saham apa saja

yang kami beli, itu tidak akan membantu kinerja kami menjadi lebih baik, melainkan

dalam situasi tertentu justru akan menyulitkan kami. Terkait hal inilah, jika anda bertanya

saham apa saja yang akan kami beli, maka anda harus membaca lagi ‘Poin No. 5 terkait

perubahan perjanjian partnership’

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 80: Buffett Letter Terje Mahan

80

Buffett Partnership, Ltd.

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

8 Juli 1964

Kinerja Semester Pertama

Saya sekeluarga berangkat ke California pada tanggal 23 Juni, sehingga saya sebenarnya menulis

surat ini sebelum tanggal yang tertera diatas, tepatnya pada tanggal 18 Juni. Namun saya sengaja

mengosongkan beberapa bagian dalam surat ini untuk nanti diisi oleh Bill ketika beberapa data

yang dibutuhkan, seperti angka kenaikan Dow Jones sepanjang Semester I 1964 (1 Januari – 30

Juni), sudah bisa dicatat.

Sepanjang Semester I 1964, Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan dari posisi 762.95

ke 831.50. Setelah ditambah dividen sebesar 14.40 poin, maka secara keseluruhan Dow telah

naik 10.0%. Ketika saya menulis surat ini pada tanggal 18 Juni, kinerja kami tampak hanya

sedikit lebih baik dibanding Dow. Namun seperti yang anda ketahui, saya selalu menekankan

bahwa kinerja kami akan tampak lebih baik dalam situasi pasar yang turun, ketimbang naik.

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1958 38.5 40.9 32.2

1959 20.0 25.9 20.9

1960 -6.2 22.8 18.6

1961 22.4 45.9 35.9

1962 -7.6 13.9 11.9

1963 20.6 38.7 30.5

First Half 1964 10.9 12.0 10.5

Rata-Rata 10.8 27.6 22.2

Catatan:

1. Kenaikan Dow sudah termasuk ditambah dividen yang diterima pemegang saham untuk

seluruh perusahaan yang menjadi komponen Dow.

2. Partnership 1: Keuntungan partnership sebelum dikurangi bagian saya sebagai general

partner.

3. Partnership 2: Keuntungan partnership bagi para limited partner (anda), setelah dikurangi

bagian saya sebagai general partner, namun belum termasuk pajak.

Kegiatan pembelian saham yang kami lakukan sepanjang Semester I terbilang memuaskan,

terutama sejak saya memutuskan untuk menggunakan hingga 90% dana yang tersedia untuk

langsung dipakai belanja saham. Di kategori umum, kami kini memegang tiga saham berbeda

dimana Buffett Partnership merupakan pemegang saham terbesar di perusahaan yang

bersangkutan, dan saham-saham ini dibeli (dan akan terus dibeli) pada harga yang kami anggap

lebih rendah dibanding nilai perusahaan bagi pemiliknya, jika perusahaan yang bersangkutan

merupakan perusahaan private yang tidak terdaftar di bursa. Satu diantara saham-saham tersebut

Page 81: Buffett Letter Terje Mahan

81

sudah kami beli secara menyicil selama delapan belas bulan terakhir, dan dua lainnya sudah

kami cicil selama setahun terakhir. Saya tidak akan terkejut jika kami tidak melakukan apapun

terhadap ketiga perusahaan ini, kecuali secara pelan-pelan terus membeli sahamnya hingga satu,

atau bahkan dua tahun kedepan.

Dalam berinvestasi di tiga saham yang disebutkan diatas, tentu saja kami berharap bahwa seiring

dengan berjalannya waktu, perusahaan yang bersangkutan mencatat kemajuan dalam hal

kenaikan laba bersih, kenaikan aset, dll, tapi disisi lain harga sahamnya tidak naik sehingga kami

bisa terus mengakumulasinya. Karena itulah, kinerja kami terkait ketiga saham ini mungkin akan

tampak buruk dalam jangka pendek, terutama ketika pasar sedang naik. Namun dalam jangka

panjang, investasi dengan cara seperti ini terbilang aman dan nyaman, dan akan menghasilkan

keuntungan yang masuk akal. Keuntungan tersebut bisa berasal dari kenaikan harga sahamnya

ketika nanti pasar akhirnya menyadari bahwa saham ini murah, atau berasal dari posisi kami

sebagai pengendali perusahaan dimana kendali tersebut kami peroleh pada harga rendah

(bargain price), seperti yang pernah kami lakukan terhadap Dempster.

Adalah penting untuk menyadari bahwa, sebagian besar dari saham-saham yang kami pegang di

kategori umum merupakan saham-saham yang undervalue, namun tidak semuanya bisa kami

beli dalam jumlah yang besar hingga kami bisa menjadi pengendali perusahaannya. Jadi untuk

sebagian besar saham di kategori ini, kami berharap bahwa harganya di pasar akan terjustifikasi,

alias naik hingga ke harga wajarnya, setelah beberapa waktu tertentu.

Perpajakan

Kami memasuki tahun 1964 dengan keuntungan bersih yang belum direalisasikan sebesar US$

2,991,090, yang merupakan milik para partner yang bergabung tahun 1963. Setelah lewat

tanggal 30 Juni 1964, kami merealisasikan US$ 2,826,249 diantaranya, sehingga keuntungan

(yang belum terealisasi) yang kami laporkan di surat per tanggal 25 Januari 1964, sepertinya

akan terealisasi tahun ini.

Namun hal ini tidak berkaitan dengan keuntungan/kerugian investasi kami saat ini. Adalah

mungkin ketika anda membaca tulisan diatas, bagian modal anda di Buffett Partnership turun

signifikan sejak tanggal 1 Januari 1964 (baca: rugi), sehingga anda tidak perlu bergembira

dengan realisasi keuntungan diatas. Sebaliknya, ketika keuntungan yang kami realisasikan

tampak kecil, maka anda juga tidak perlu kecewa. Kami tidak pernah berusaha untuk

mempercepat atau menunda-nunda pembayaran pajak (pajak yang timbul karena penjualan

saham dalam posisi untung). Kami membuat keputusan investasi di saham, entah itu beli atau

jual, berdasarkan evaluasi kami terhadap kombinasi kemungkinan yang paling menguntungkan.

Dan jika ini terkait pajak yang harus kami bayar setiap kali kami menjual saham, maka saya akan

senang jika kami hanya merealisasikan keuntungan setelah jangka panjang, karena total pajaknya

jadi jauh lebih kecil.

Page 82: Buffett Letter Terje Mahan

82

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya di surat informasi perpajakan per tanggal 1

April 1964, kami memperkirakan bahwa pajak tahun 1964 akan kurang lebih sama besarnya

dengan tahun 1963.

Besarnya kewajiban pajak bagi partner yang baru bergabung sejak tahun 1964 ini akan berada di

angka rata-rata, seperti juga bagi para partner lainnya ketika di tahun pertama mereka bergabung

dengan Buffett Partnership. Ini terjadi karena realisasi keuntungan (yang disebut diatas) akan

menjadi milik partner lama, sementara partner yang baru bergabung tahun ini baru akan

memperoleh realisasi keuntungan pada tahun depan. Tapi hal ini, sekali lagi, tidak berpengaruh

apapun terhadap keuntungan/kerugian yang akan anda peroleh. Semua partner, baik yang lama

maupun yang baru (kecuali bagi Bill Scott, Ruth Scott, dan Susan Buffett), akan memperoleh

keuntungan/kerugian yang persis sama.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Page 83: Buffett Letter Terje Mahan

83

Buffett Partnership, Ltd

810 Kiewit Plaza

Omaha 31, Nebraska

18 Januari 1965

Kinerja kami di Tahun 1964

Meskipun kami mencatat keuntungan sebesar US$ 4,846,312 di tahun 1964, namun tahun 1964

bukanlah merupakan salah satu tahun terbaik kami, mengingat kinerja kami hanya lebih tinggi

9.1% dibanding kenaikan Dow Jones, dan angka tersebut merupakan yang terendah sejak tahun

1959. Secara keseluruhan kami mencetak gain 27.8% sepanjang tahun 1964, sementara Dow

tumbuh 18.7%, sudah termasuk dividen.

Meski demikian, saya tidak merasa kecewa. Tahun 1964 merupakan tahun dimana pasar sedang

sangat bergairah, dan memang akan selalu sulit bagi kami untuk mengalahkan Dow dalam situasi

pasar yang demikian. Sudah pasti, kami akan mengalami satu tahun dimana Dow akan naik lebih

tinggi, dan dalam banyak hal, saya merasa beruntung bahwa tahun 1964 bukanlah tahun tersebut.

Selama dua tahun terakhir ini Dow Jones berlari dengan kencang, yakni 20.6% di tahun 1963

dan 18.7% di tahun 1964, dan tentunya sangat sulit untuk menyamai kenaikan mereka yang

tinggi tersebut sebanyak dua kali berturut-turut, apalagi melampauinya.

Berikut adalah kinerja kami hingga tahun 1964, angka dalam persen.

Tahun Dow Partnership 1 Partnership 2

1957 -8.4 10.4 9.3

1958 38.5 40.9 32.2

1959 20.0 25.9 20.9

1960 -6.2 22.8 18.6

1961 22.4 45.9 35.9

1962 -7.6 13.9 11.9

1963 20.6 38.7 30.5

1964 18.7 27.8 22.3

Total 131.3 608.7 402.9

Rata-Rata 11.1 27.7 22.3

Catatan:

1. Kenaikan Dow sudah termasuk ditambah dividen yang diterima pemegang saham untuk

seluruh perusahaan yang menjadi komponen Dow.

2. Partnership 1: Keuntungan partnership sebelum dikurangi bagian saya sebagai general

partner.

3. Partnership 2: Keuntungan partnership bagi para limited partner (anda), setelah dikurangi

bagian saya sebagai general partner, namun belum termasuk pajak.

Kinerja Perusahaan Reksadana

Page 84: Buffett Letter Terje Mahan

84

Kami secara rutin membandingkan kinerja kami dengan kinerja dari dua perusahaan reksadana

terbuka, dimana mereka menempatkan 95 – 100% investasinya di saham, dan dua perusahaan

reksadana tertutup yang menempatkan investasinya secara terdiversifikasi (tidak hanya di

saham), dan keempatnya merupakan reksadana terbesar di Amerika. Keempat perusahaan ini,

Massachusetts Investors Trust, Investors Stock Fund, Tri-Continental Corp., dan Lehman Corp.,

total mengelola dana US$ 4.5 milyar, memiliki 550 ribu nasabah, dan gaya investasi mereka

mencerminkan industri reksadana yang secara keseluruhan mengelola investasi US$ 30 milyar.

Tujuan dari menampilkan tabel dibawah ini adalah untuk menunjukkan bahwa indeks Dow Jones

bukanlah patokan ukuran kinerja yang ‘mudah’, malah terbilang sulit untuk dikalahkan. Para

fund manager yang bekerja untuk keempat perusahaan reksadana ini menerima bayaran total

US$ 7 juta per tahun, tapi bahkan itu hanyalah sebagian kecil dari total bayaran yang diterima

semua fund manager dari seluruh perusahaan reksadana di Amerika. Namun para talenta dengan

bayaran-super-mahal ini tetap tidak mampu mencatat kinerja yang paling tidak setara dengan

Dow.

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1958 42.7 47.5 41.0 33.0 38.5 32.2

1959 9.0 10.3 8.1 8.4 20.0 20.9

1960 -1.0 -0.6 2.5 2.8 -6.2 18.6

1961 25.6 24.9 23.6 22.5 22.4 35.9

1962 -9.8 -13.4 -14.4 -10.0 -7.6 11.9

1963 20.0 16.5 23.7 18.3 20.7 30.5

1964 15.9 14.3 13.6 12.6 18.7 22.3

Dan jika diakumulasikan:

Tahun M'chusetts Inv. Stock Lehman Tri-Cont. Dow Partnership

1957 -11.4 -12.4 -11.4 -2.4 -8.4 9.3

1957 - 1958 26.4 29.2 24.7 30 26.9 44.5

1957 - 1959 37.8 42.5 34.8 40.9 52.3 74.7

1957 - 1960 36.4 41.6 38.2 44.8 42.9 107.2

1957 - 1961 71.4 76.9 70.8 77.4 74.9 181.6

1957 - 1962 54.5 53.2 48.6 59.7 61.6 215.1

1957 - 1963 85.4 78.5 80.8 88.9 94.9 311.2

1957 - 1964 114.9 104.0 105.4 112.7 131.3 402.9

Rata-Rata 10.0 9.3 9.4 9.9 11.1 22.3

Nah, jika melihat fakta bahwa keempat reksadana diatas tidak mampu menyamai kinerja Dow,

maka mungkin akan timbul pertanyaan: Mengapa hal ini (ketidak mampuan dalam menyamai

kinerja Dow) bisa terjadi terhadap perusahaan yang: 1. Memiliki karyawan/fund manager yang

brilian dan enerjik, 2. Memiliki sumber dana yang nyaris tidak terbatas, 3. Memiliki relasi bisnis

yang sangat luas, dan 4. Memiliki pengalaman investasi hingga ratusan tahun? (Poin keempat

mengingatkan saya tentang seorang teman yang melamar pekerjaan, dan menyebutkan dalam

CV-nya bahwa ia memiliki pengalaman selama dua puluh tahun. Namun pihak perusahaan

Page 85: Buffett Letter Terje Mahan

85

menolaknya dan mengatakan bahwa ia memiliki pengalaman selama satu tahun, sebanyak dua

puluh kali).

Pertanyaan diatas sangatlah penting, dan seharusnya menjadi mata kuliah yang harus dipelajari

oleh para manajer investasi dan investor itu sendiri. Pada akhirnya, setiap satu persen dari US$

30 milyar, adalah US$ 300 juta per tahun. Menariknya, hal ini praktis tidak pernah menjadi

perhatian oleh para pelaku pasar di Wall Street, dan diskusi terkait hal ini juga tidak pernah

terjadi dalam pertemuan analis, seminar, dll.

Saya pribadi berpendapat bahwa tugas pertama yang harus dikerjakan para perusahaan investasi

adalah menganalisis cara berinvestasi mereka sendiri, dan juga mengevaluasi hasilnya, sebelum

baru kemudian mereka boleh menganalisis dan menilai tentang kinerja serta kualitas

fundamental, dari perusahaan-perusahaan terbuka di Amerika Serikat.

Dalam banyak sekali kasus, ketidak mampuan perusahaan-perusahaan investasi dalam menyamai

kinerja indeks saham yang tidak dikelola oleh siapapun (Dow Jones), mencerminkan kurangnya

kapasitas intelektual serta integritas. Dan saya pikir ini adalah hasil dari:

1. Keputusan yang dibuat oleh banyak orang secara bersama-bersama (group decision)

dalam setiap kegiatan investasi yang dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan

investasi yang besar, yang mempekerjakan banyak karyawan/fund manager didalamnya,

dimana tiap-tiap fund manager tersebut tentunya berperan terhadap setiap pengambilan

keputusan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu.

2. Keinginan untuk menyamai kinerja portofolio dari perusahaan reksadana lain yang lebih

besar.

3. Cara kerja yang biasa terjadi pada institusi, yakni dimana tiap-tiap individu didalam

institusi tersebut lebih suka bekerja dengan cara yang biasa-biasa saja/rata-rata agar

posisi mereka lebih aman. Jika seorang individu dalam institusi ini memilih untuk bekerja

secara independen, dengan cara kerja yang tidak biasa, maka meskipun tujuannya adalah

untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan, dia bisa saja dipecat

dengan alasan tidak bekerja dengan benar andaikata ia justru menghasilkan kerugian.

Sementara jika ia bekerja dengan cara yang biasa-biasa saja, maka meski ia ternyata

menghasilkan kerugian, ia tidak akan disalahkan karena orang lain dalam institusi

tersebut juga bekerja dengan cara yang sama.

4. Praktek diversifikasi portofolio yang tidak rasional, dan terakhir

5. Inersia.

Catatan Penerjemah: Buffett tidak menjelaskan apa yang ia maksud dengan ‘inersia’. Namun

berdasarkan informasi Wikipedia, inersia, atau kelembaman, merupakan istilah fisika untuk

menjelaskan satu kondisi dimana suatu benda menolak untuk secara serta merta mengikuti

perubahan arah serta kecepatan geraknya. Contohnya jika anda naik mobil bis dengan

kecepatan 100 km per jam, kemudian pengemudi bisnya secara mendadak menginjak rem

kuat-kuat, maka badan anda pasti akan terhempas kedepan. Kondisi badan anda yang

‘menolak’ untuk serta merta mengikuti perlambatan kecepatan mobil itulah, yang disebut

Page 86: Buffett Letter Terje Mahan

86

inersia, dalam hal ini inersia terhadap perubahan kecepatan. Contoh lainnya, masih ketika

anda naik mobil bis, kemudian pengemudi bisnya secara mendadak banting setir ke arah kiri,

maka badan anda akan terlempar ke arah kanan. Ini juga disebut inersia, dalam hal ini inersia

terhadap perubahan arah gerak.

Berdasarkan definisi inersia diatas, maka Buffett mungkin menyebut ‘inersia’ kepada para

perusahaan reksadana, karena menilai bahwa para perusahaan reksadana ini terbilang

lamban/tidak responsif terhadap kecepatan serta arah gerak pasar/saham-saham. Okay,

kembali lagi ke tulisan Buffett:

Mungkin komentar diatas tidak adil. Mungkin perbandingan secara statistik yang kami sajikan

juga tidak adil. Sebab susunan portofolio saham kami, serta metode kami dalam berinvestasi,

sangat berbeda dengan perusahaan investasi diatas. Meski demikian saya yakin bahwa baik para

partner di Buffett Partnership, maupun para nasabah di reksadana diatas, memiliki tujuan yang

sama: Program investasi yang berkelanjutan, yang menawarkan rata-rata keuntungan yang

maksimum dalam jangka panjang, yang diperoleh dengan tetap menjaga risiko terjadinya

kerugian permanen pada tingkat yang rendah.

Tentunya tidak diragukan lagi bahwa perusahaan reksadana, penasihat investasi, hingga

perusahaan trust, semuanya memberikan layanan yang terbaik bagi para investor. Layanan ini

mencakup diversifikasi portofolio, penyajian visi jangka panjang, kemudahan dalam setiap

pengambilan keputusan investasi, dan yang paling penting, menghindarkan para investor dari

teknik investasi yang murahan dan konyol namun tampak menarik dan ‘mudah’ bagi banyak

individu. Semua organisasi/perusahaan investasi tersebut tidak secara sepesifik menjanjikan

keuntungan yang superior bagi para nasabahnya, namun terkadang orang-orang mengambil

kesimpulan akan adanya ‘janji keuntungan’ tersebut, dari iklan tawaran investasi yang

ditampilkan.

Satu hal yang bisa saya janjikan kepada anda sebagai partner adalah, seperti halnya saya saat ini

menganggap bahwa perbandingan kinerja antara kami, perusahaan reksadana, dan Dow yang

disajikan diatas, terbilang berarti dan penting, maka demikian pula halnya dengan perbandingan

kinerja di masa yang akan datang, tak peduli meski ketika itu kinerja kami tercatat lebih buruk

dibanding perusahaan reksadana atau Dow. Sejalan dengan itu, jika anda merasa bahwa kinerja

perusahaan reksadana dan Dow tidak bisa dipakai untuk mengukur baik buruknya kinerja kami,

maka anda bisa sampaikan hal itu sekarang juga, namun anda juga harus memberikan standar

ukuran yang lain yang bisa digunakan.

Definisi ‘Konservatif’

Ketika anda melihat perbandingan kinerja kami diatas, dimana kami (Buffett Partnership)

tampak lebih baik dibanding perusahaan reksadana, maka mungkin anda akan bertanya,

‘Baiklah, anda memang lebih baik, tapi apa mungkin itu karena perusahaan-perusahaan

reksadana tersebut berinvestasi dengan cara yang lebih konservatif, yakni lebih menghindari

riisko kerugian?’

Page 87: Buffett Letter Terje Mahan

87

Jika anda menanyakan pertanyaan tersebut ke pihak perusahaan reksadana, maka mereka akan

menjawab dengan jujur, kami memang lebih konservatif. Jika anda bertanya kepada seratus

analis sekuritas yang anda temui, maka sebagian besar dari mereka juga akan menjawab sama:

Perusahaan reksadana berinvestasi dengan cara yang lebih konservatif.

Namun saya tidak setuju jika dikatakan bahwa cara berinvestasi kami kurang konservatif

dibanding cara berinvestasi perusahaan reksadana. Saya menempatkan lebih dari 90% kekayaan

bersih saya di Buffett Partnership, dan sebagian besar anggota keluarga saya juga menempatkan

kekayaannya di partnership, jadi bagaimana mungkin kami berinvestasi dengan cara yang

cenderung mengambil risiko tinggi akan terjadinya kerugian? Tapi tentu saja ini hanya pendapat

saya pribadi, dan pendapat saya tersebut bisa saja keliru.

Satu hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi adalah bahwa perusahaan reksadana berinvestasi

dengan cara yang lebih konvensional/biasa dibanding cara kami. Namun, konvensional jelas

berbeda dengan konservatif. Dalam berinvestasi, tindakan konservatif yang sesungguhnya hanya

bisa dilakukan berdasarkan 1. Hipotesa yang mendalam, 2. Data dan fakta yang tepat, dan 3.

Pertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan ketiga poin diatas

mungkin akan mengarah pada cara berinvestasi yang konvensional, namun terdapat banyak

kasus dimana ketiga poin tersebut justru akan mengarahkan seorang investor/fund manager

untuk berinvestasi secara tidak lazim.

Kami tidak memperoleh kenyamanan dalam berinvestasi hanya karena orang-orang kebanyakan,

atau orang penting setuju dengan pilihan saham kami, cara berinvestasi kami, dll. Demikian pula

jika mereka tidak setuju, kami tidak merasa terganggu karenanya. Pendapat orang banyak tidak

bisa menggantikan pendapat yang timbul dari hasil pemikiran dan analisis yang mendalam.

Kami akan duduk santai dan tersenyum lebar jika kami berada dalam situasi yang kami mengerti

sepenuhnya, dimana kami memiliki data dan fakta yang jelas, dan kami mengetahui apa yang

kami sudah atau akan lakukan. Dan jika kami berada dalam situasi yang demikian, entah kami

berinvestasi secara konvensional atau tidak, entah orang-orang setuju dengan kami atau tidak,

maka kami menganggap bahwa kami sedang melaju secara konservatif.

Tulisan diatas mungkin terdengar sangat subjektif, dan memang demikian. Karena itulah harus

ada pendekatan yang lebih objektif untuk menilai seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.

Saran saya terkait ‘pendekatan yang lebih objektif’ tersebut adalah dengan mempelajari kinerja

kami di masa lalu ketika pasar tumbuh secara negatif (Dow Jones turun). Selama delapan tahun

terakhir (sejak Buffett Partnership dibentuk), kami mengalami tiga tahun dimana Dow turun,

yakni tahun 1957, 1960, dan 1962, meski perlu dicatat pula bahwa di tiga tahun tersebut Dow

hanya turun secara moderat. Namun selama tiga tahun tersebut, kami mencatat kinerja yang lebih

baik dibanding kinerja perusahaan-perusahaan reksadana yang dikatakan ‘konservatif’.

Page 88: Buffett Letter Terje Mahan

88

Lebih jelasnya, jika ketiga tahun dimana pasar tumbuh secara negatif tersebut terjadi secara

berturut-turut (Dow turun tiga tahun berturut-turut), maka kinerja kami, dan juga kinerja

perusahaan-perusahaan investasi, secara akumulasi adalah (angka dalam persen):

Tri-Continental -9.7

Dow -20.6

Massachusetts -20.9

Lehman -22.3

Investors Stock -24.6

Partnership +45.0

Kami tidak menganggap bahwa perbandingan diatas penting untuk diperhatikan, namun

setidaknya ada relevansinya. Dan kami jelas menganggap bahwa perbandingan diatas lebih

masuk akal untuk menunjukkan seberapa konservatif kami dalam berinvestasi, ketimbang jika

kami mengatakan, ‘Kami memiliki saham-saham (terlepas dari harganya) AT&T, General

Electric, IBM, dan General Motors’. Dalam banyak kasus, evaluasi terkait konservatif tidaknya

sebuah program investasi atau manajemen, harus didasarkan pada standar objektif yang rasional.

Dan saya menganggap bahwa catatan kinerja dalam situasi pasar yang menurun merupakan salah

satu standar evaluasi yang bisa digunakan.

Rahasa dibalik Akumulasi (Compounding)

Beberapa pembaca di annual letter kami terdahulu menyatakan bahwa mereka menginginkan

semacam ‘stimulasi intelektual’ untuk bisa membayangkan tentang hasil dari investasi yang

ditanamkan selama berabad-abad.

Karena itulah, kami disini akan memberikan contoh yang lebih ‘bersifat fiskal’, ketimbang

contoh Pelayaran Isabella oleh Christopher Columbus, dan pembelian Lukisan Mona Lisa oleh

Francis I. Dan contoh tersebut adalah terkait penjualan Pulau Manhattan, New York, oleh

penduduk suku Indian kepada seorang tokoh yang terkenal boros, Peter Minuit, di tahun 1626.

Para Indian tersebut menerima pembayaran berupa barang-barang senilai US$ 24, dan sebagai

gantinya, Minuit menerima lahan seluas 22.3 mil persegi. Jika lahan seluas itu pada saat ini

dihargai US$ 20 per meter persegi (itu adalah estimasi harga yang wajar), maka nilai Pulau

Manhattan pada saat ini adalah US$ 12.5 milyar.

Berdasarkan data diatas, maka tampak bahwa Mr. Minuit telah melakukan keputusan bisnis yang

bagus ketika membeli Manhattan. Namun, jika suku Indian diatas mampu menemukan investasi

yang menghasilkan keuntungan sebesar 6.5% per tahun dari uang US$ 24 yang mereka terima,

maka setelah 338 tahun, aset mereka yang tadinya US$ 24 akan tumbuh menjadi US$ 42 milyar.

Dan jika orang-orang Indian ini mampu menemukan investasi dengan keuntungan yang sedikit

lebih besar, yakni 7.0%, maka aset mereka pada saat ini akan menjadi US$ 205 milyar.

Yap, kurang lebih seperti itulah yang saya maksud dengan ’compounding’.

Page 89: Buffett Letter Terje Mahan

89

Berikut ini adalah jumlah keuntungan yang bisa dihasilkan dari menginvestasikan dana sebesar

US$ 100,000 pada rate pertumbuhan tahunan yang berbeda, dan juga jangka waktu yang

berbeda.

4% 8% 12% 16%

10 Tahun 48,024 115,892 210,584 341,143

20 Tahun 119,111 366,094 864,627 1,846,060

30 Tahun 224,337 906,260 2,895,970 8,484,940

Perhatikan, tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan investasi kita akan semakin besar jika:

1. Jangka waktunya lebih panjang,

2. Tingkat compounding rate setiap tahunnya lebih besar, dan

3. Kombinasi keduanya.

Yang perlu dicermati disini adalah dalam jangka panjang, keuntungan yang relatif tampak kecil

setiap tahunnya akan menghasilkan akumulasi keuntungan yang sangat besar. Inilah yang

menjadi dasar filosofi kami dalam berinvestasi, dimana meski disatu sisi kami setiap tahunnya

berusaha untuk mencapai kinerja yang jauh diatas rata-rata pasar (Dow), namun disisi lain kami

menganggap bahwa sekecil apapun keunggulan kinerja kami dibanding rata-rata pasar, meski itu

hanya 1%, namun tetap memiliki makna yang sangat penting.

Tujuan Kami

Di tabel soal ilustrasi investasi pada berbagai variasi jangka waktu dan rate diatas, anda akan

melihat bahwa saya tidak memasukkan satu kolom dimana tingkat rate-nya adalah 27.7%, yang

merupakan rata-rata kinerja Partnership selama delapan tahun ini, atau 22.3%, yang merupakan

rata-rata keuntungan bersih bagi para partner setelah dipotong bagian general partner. Saya

sengaja tidak memasukkan kolom tersebut (kolom dengan rate 27.7%, atau 22.3%), karena

angka tersebut akan menghasilkan angka akumulasi keuntungan yang tidak masuk akal dalam

jangka panjang, karena beberapa alasan:

Satu. Rate diatas 20% per tahun, jika di-compound dalam jangka panjang hingga beberapa puluh

tahun, akan menghasilkan nilai yang bahkan lebih besar dibanding jumlah seluruh mata uang

Dollar yang beredar di Amerika, bahkan dunia, dan itu jelas tidak masuk akal.

Dua. Selama delapan tahun Buffett Partnership beroperasi, revaluasi (penilaian kembali) yang

dilakukan pasar terhadap saham-saham yang kami pegang telah menghasilkan rata-rata

persentase keuntungan tahunan yang saya yakin tidak akan bisa dicapai lagi dalam beberapa

dekade kedepan. Dalam waktu 20 hingga 30 tahun mendatang, saya mengharapkan rata-rata

kinerja tahunan yang lebih tinggi 6 – 7% diatas Dow, ketimbang 11.1% yang sudah kami capai

sepanjang sejarah singkat kami.

Page 90: Buffett Letter Terje Mahan

90

Catatan penerjemah: Kata revaluasi yang disampaikan oleh Buffett mungkin penting

untuk digaris bawahi. Buffett mengatakan bahwa keuntungan yang ia peroleh dari

kegiatan investasinya adalah berasal dari penyesuaian harga dari saham-saham yang ia

pegang, bukan kenaikan harganya. Meski sebenarnya maksudnya sama (penyesuaian itu

artinya kenaikan), namun Buffett lebih memilih menggunakan kata ‘penyesuaian’

tersebut ketimbang ‘kenaikan’, karena baginya, ketika saham-saham yang ia pegang

harganya naik, maka itu memang karena sebelumnya ia membelinya pada harga

undervalue. Jadi harga saham tersebut sejatinya bukan naik, melainkan kembali lagi ke

level harga wajarnya. Ini sekali lagi menekankan pentingnya value investing, dimana

Buffett tidak tertarik untuk membeli saham-saham yang akan segera naik, melainkan

lebih memilih saham-saham yang harganya murah.

Sayangnya hingga annual letter-nya untuk tahun 1964 ini, Buffett masih belum

memperinci, seperti apa kriteria saham yang ia sebut ‘murah’ itu, kecuali yang sudah

pernah ia bahas di Dempster. Sekedar mengulang, Buffett membeli Dempster pada harga

US$ 16 – 25 per saham, plus tender offer pada harga US$ 30.25, sehingga rata-ratanya

US$ 28. Sementara nilai buku (book value) Dempster ketika itu US$ 72 per saham,

dimana US$ 50 diantaranya merupakan aset lancar. Jadi Buffett membeli saham

Dempster pada PBV 0.4 kali. Okay, lanjut.

Dan jika kami mengalami kinerja yang minus 20.5% pada tahun depan, yakni tahun 1965, maka

itu saja akan sudah cukup untuk membuat rata-rata kinerja tahunan kami selama sembilan tahun

menjadi hanya lebih tinggi 7% dibanding Dow. Tahun dimana kinerja kami buruk seperti itu

(atau lebih buruk lagi), merupakan tahun yang bisa terjadi kapanpun, tidak hanya dialami oleh

kami tapi juga dialami oleh semua investor yang berinvestasi di pasar modal. Tapi jika

penurunan harga saham sebesar 20 – 30% per tahun akan menyebabkan anda mengalami

gangguan emosi serta finansial, maka anda sejak awal sebaiknya menghindari berinvestasi di

saham.

Seperti yang dikatakan Harry Truman, ‘Jika anda tidak tahan terhadap panas yang ditimbulkan

oleh nyala api kompor, maka jangan pernah masuk ke dapur’. Yap, dalam berinvestasi, tentu saja

akan lebih baik jika anda sudah mempertimbangkan masalah-masalah yang mungkin akan

timbul, sebelum kemudian baru anda bisa masuk ke ‘dapur’.

Terakhir, tiga. Kami tidak menganggap bahwa kami berpeluang untuk mempertahankan margin

16.6% diatas Dow (untuk partnership), atau 11.2% diatas Dow (untuk bagian limited partner,

setelah dikurangi bagian general partner). Sejauh ini, kami mencatat kinerja yang mengalahkan

kinerja Dow selama delapan tahun berturut-turut, meskipun berdasarkan kesepakatan bagi hasil,

keuntungan yang diterima limited partner sempat lebih kecil dibanding kinerja Dow pada satu

dari delapan tahun tersebut. Namun kedepannya, kami cukup yakin bahwa kami akan mengalami

tahun-tahun tertentu dimana kinerja kami akan lebih rendah dibanding Dow. Dan ketika itu

terjadi, maka rata-rata margin kinerja kami atas Dow akan turun secara tajam. Tapi disisi lain,

saya juga perlu mengatakan bahwa kami mungkin akan mengalami tahun-tahun tertentu dimana

margin tersebut akan menjadi lebih besar.

Page 91: Buffett Letter Terje Mahan

91

Meski demikian, hingga saat ini kami telah diuntungkan oleh fakta bahwa kami belum pernah

mengalami tahun dimana kinerja kami tercatat biasa-biasa saja, atau tercatat buruk, selama

delapan tahun terakhir, dan itu membuat rata-rata kinerja kami menjadi tampak bagus. Namun

sayangnya hal ini sudah pasti tidak akan bertahan selamanya, dimana pada akhirnya nanti, kami

akan mengalami tahun-tahun tertentu dimana kinerja kami akan tercatat biasa-biasa saja, atau

bahkan buruk.

Nah, itulah tiga alasan pokok kenapa saya tidak mencantumkan rate 27.7% atau 22.3%, dalam

kolom tabel compounding diatas.

Jadi kalau demikian, sebenarnya apa yang kami harap akan kami capai? Sudah tentu, apapun

yang akan saya bahas dibawah ini, sebagian besar merupakan ‘tebakan’ yang bisa saja keliru,

dan filosofi investasi yang saya kembangkan sejauh ini telah mengarah pada kesimpulan bahwa

kita tidak akan pernah bisa meramal atau memprediksi apapun, karena manusia, biar

bagaimanapun juga, tidak bisa melihat masa depan.

Meski demikian, anda sebagai partner kami berhak untuk mengetahui bagaimana ekspektasi

kami terhadap apa yang akan kami capai di masa yang akan datang. Intinya, saya berharap

bahwa dalam jangka panjang kedepan, kita semua akan menyaksikan bahwa:

1. Dow mengalami kenaikan, sudah termasuk dividen, rata-rata 7% per tahun. Rata-rata

tersebut sudah termasuk tahun-tahun tertentu dimana Dow akan mengalami kenaikan

atau penurunan yang ekstrim, katakanlah sebesar plus atau minus 40 – 50%, sementara di

sebagian besar tahun-tahun yang lain Dow akan naik atau turun di rentang minus 10%

hingga plus 20%.

2. Rata-rata kinerja kami per tahunnya (untuk partnership secara keseluruhan, belum

dikurangi bagian untuk general partner) akan mencapai 10% diatas Dow. Sekali lagi,

catat bahwa rata-rata ini akan sudah termasuk tahun-tahun dimana kinerja kami akan

minus 10% dibanding Dow pada periode tahun yang buruk, dan plus 25% dibanding

Dow pada tahun-tahun yang baik.

Kombinasi dari kedua poin diatas, setelah jangka panjang katakanlah 20 – 30 tahun, akan

menghasilkan rata-rata kinerja sebesar 17% per tahun untuk Buffett Partnership, dan 14% per

tahun untuk limited partners (setelah dikurangi bagian untuk saya sebagai general partner).

Namun di tahun-tahun tertentu dimana terjadi kondisi yang ekstrim (Dow naik atau turun sebesar

40 – 50%, dan kinerja Partnership mencapai 10% dibawah Dow, atau 25% diatas Dow), maka

sudah tentu pada tahun tersebut kinerja kami akan berbeda jauh dibanding rata-rata jangka

panjangnya.

Saya sekali lagi tekankan bahwa tulisan diatas adalah ‘perkiraan’, yang mungkin dipengaruhi

oleh faktor subjektivitas saya sebagai penyelenggara Buffett Partnership. Siapapun yang sudah

hafal dengan sejarah finansial pasti mengetahui bahwa perkiraan seperti itu bisa saja keliru besar.

Jadi biarkan saya mengatakan itu sejak awal di Annual Letter ini, meski ini adalah hal yang

Page 92: Buffett Letter Terje Mahan

92

paling sering ditanyakan oleh para partner, dan memang mereka berhak untuk mengetahui

seperti apa perkiraan tersebut.

Metode Kerja Kami

Di annual letter sebelumnya saya selalu menyebutkan bahwa kami berinvestasi pada tiga

kategori saham. Namun mulai saat ini, jumlah kategori tersebut meningkat menjadi empat.

Kategori anyar tersebut adalah kategori ‘Saham-saham umum yang relatif undervalue’,

dimana kategori ini sedikit berbeda dengan kategori umum. Secara parsial, penambahan kategori

baru ini menunjukkan adanya sub-kategori yang posisinya kini menjadi lebih penting di dalam

portofolio kami. Sub-kategori tersebut perlu ditetapkan menjadi kategori baru, mengingat hasil

investasi yang dicapai di sub-kategori ini, hingga hari ini, terbilang luar biasa, jika dibandingkan

dengan waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk mencari peluang investasi di sub-kategori

tersebut. Dan pada akhirnya, penambahan kategori baru ini mencerminkan implementasi dan

pengembangan dari teknik investasi yang baru dan unik, yang sengaja didesain untuk

meningkatkan ekspektasi akan hasil yang dicapai, serta konsistensi kinerja investasi kami

kedepannya.

Berikut adalah rincian dari keempat kategori tersebut.

1. Kategori umum – private owner, yang berisi saham-saham murah, dimana ‘murah’ disini

ditentukan berdasarkan asumsi bahwa sahamnya dijual pada bargain price, yakni harga yang

layak, atau bahkan lebih rendah dibandingkan nilai riil dari seluruh aset perusahaan yang akan

menjadi milik si pemegang saham. Pada kategori ini, definisi ‘murah’ bisa dikatakan nyaris

absolut.

Kami menentukan murah tidaknya suatu saham di kategori ini berdasarkan standar kuantitatif,

yakni berdasarkan data, fakta, dan angka-angka yang tersedia di laporan keuangan dll, namun

kami juga memperhatikan faktor-faktor kualitatif, seperti kualitas manajemen dll. Kami tidak

memilih saham di kategori ini berdasarkan kemungkinan bahwa sahamnya akan segera naik.

Malah, banyak dari saham kami di kategori ini yang tidak memberikan indikasi apapun bahwa

dia akan naik, entah dalam jangka panjang maupun pendek, dan banyak juga diantara mereka

yang hampir sama sekali tidak pernah dibicarakan oleh para investor di pasar.

Kriteria utama yang kami pakai untuk saham-saham ini adalah adanya bargain price, yakni

harga yang cukup murah untuk private owner (pemilik tunggal perusahaan, jadi perusahaannya

diasumsikan sebagai perusahaan private, bukan perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa

saham). Bargain price ini juga bisa didefinisikan sebagai harga perusahaan secara keseluruhan

yang jauh lebih rendah dibanding harga wajarnya, dimana harga wajar tersebut dianalisis

berdasarkan asumsi-asumsi yang hati-hati dan konservatif.

Catatan penerjemah: Saya memerlukan waktu yang agak lama untuk memahami apa

yang Buffett maksud dengan ‘harga yang murah untuk private owner’. Nah, karena saya

sudah paham, maka biar saya menjelaskannya disini. Katakanlah anda membeli saham

Page 93: Buffett Letter Terje Mahan

93

dari sebuah perusahaan, sebut saja PT A, yang memiliki tanah seluas 5,000 meter persegi

yang berlokasi di pinggir jalan besar di tengah kota Jakarta, dimana tanah tersebut dibeli

oleh PT A sepenuhnya menggunakan uang sendiri, bukan pake utang. So, dengan

menjadi pemegang saham PT A, maka anda otomatis menjadi pemilik tanah tersebut.

Kemudian di pasar properti, harga sebidang tanah tersebut paling murah Rp1 juta per

meter, sehingga nilai perusahaannya otomatis mencapai Rp1 juta dikali 5,000, sama

dengan Rp5 milyar. Nilai Rp5 milyar tersebut adalah nilai minimal, karena dalam

prakteknya harga jual tanah tadi bisa lebih tinggi dari Rp1 juta per meter.

Nah, di bursa saham, jumlah saham beredar PT A adalah 10 juta lembar. Mengingat nilai

perusahaannya adalah minimal Rp5 milyar, maka nilai wajar untuk saham-sahamnya

adalah minimal Rp500 per lembar (5 milyar dibagi 10 juta). Tapi di pasar, entah karena

apa, harga saham PT A hanya 250, sehingga anda pun membelinya pada harga tersebut.

Jika nanti pasar kemudian mengapresiasi saham A dan mengembalikannya ke harga

wajarnya, yakni 500, maka anda akan memperoleh keuntungan ketika menjualnya di

harga tersebut.

Tapi jika tidak? Atau bahkan yang terjadi justru sebaliknya, saham A di pasar malah

turun lagi ke posisi 200? Ya biarin aja! Toh sejak awal di harga 250 pun saham A sudah

sangat murah. Ingat bahwa harga sebuah saham di pasar, saham apapun itu, semurah atau

semahal apapun harganya, akan naik turun sesuai jumlah bid dan offer. Jika pada satu

hari tertentu pasar sedang tidak mood (Dow sedang terkoreksi), dan orang-orang yang

menjual saham A lebih banyak ketimbang yang membelinya, maka otomatis harganya

akan turun. Namun meski harga sahamnya di pasar naik atau turun, tetap saja nilai

asetnya yang berupa tanah seluas 5,000 meter tadi tidak ikut berubah bukan? Hanya

karena saham perusahaannya turun dari 500 ke 250, tidak lantas membuat harga aset

tanahnya juga ikut turun menjadi cuma Rp500,000 per meter, misalnya.

Karena itulah, ketika Buffett membeli saham pada harga 250, padahal ia tahu persis

bahwa nilai wajarnya adalah minimal 500, maka dia bisa tetap santai meski harga saham

tersebut di pasar naik turun. Pada kasus Dempster, dimana setelah menunggu sekian lama

sahamnya nggak naik-naik juga, maka ia justru membelinya lebih banyak lagi hingga ia

menjadi pemilik mayoritasnya. Dan pada akhirnya ia tetap memperoleh keuntungan dari

melikuidasi/menjual aset-aset Dempster, bukan sahamnya. Dalam hal ini, Buffett menjual

Dempster berdasarkan posisinya sebagai private owner Dempster, bukan sebagai

pemegang saham biasa seperti halnya investor saham lainnya.

Sayangnya dalam kondisi normal, di bursa saham kita akan kesulitan menemukan saham

yang harganya murah secara absolut seperti ini, kecuali mungkin dalam kondisi krisis

dimana indeks-indeks saham (termasuk IHSG) jatuh berantakan. Tapi terkadang dalam

waktu-waktu tertentu dimana pasar bergerak normal, selalu ada saja saham seperti ini.

Disisi lain juga tidak mudah bagi investor retail kebanyakan untuk menjadi pemegang

saham mayoritas di sebuah perusahaan, seperti yang dilakukan Buffett terhadap

Page 94: Buffett Letter Terje Mahan

94

Dempster, sehingga dalam hal ini diperlukan metode valuasi yang berbeda lagi, dan

memang itulah yang sedang dibahas Buffett di annual letternya kali ini. Okay, lanjut.

Biar saya tekankan sekali lagi bahwa meski angka-angka kuantitatif adalah penting, namun hal-

hal lainnya yang bersifat kualitatif juga tidak kalah pentingnya. Kami menyukai perusahaan

dengan manajemen yang bagus, kami menyukai perusahaan yang bermain di sektor yang bagus,

dan kami menyukai harga beli saham yang terdiskon dari pemegang saham sebelumnya. Namun

pada akhirnya, kami menginginkan perusahaan yang memiliki value (nilai).

Terdapat dua situasi yang mungkin bisa timbul dari investasi kami dikategori ini. Situasi pertama

adalah saham yang kami beli harganya naik ke posisi wajarnya, sehingga kami memperoleh

keuntungan. Namun situasi kedua adalah saham tersebut tidak naik-naik juga, sehingga kami

kemudian mengakuisisi perusahaan secara penuh. Meski untuk situasi kedua kami pernah

mengalaminya di Dempster, namun secara umum kami jarang mengalami situasi kedua tersebut.

Saat ini kami terus membeli saham dari tiga perusahaan berbeda, hingga akhirnya kami menjadi

pemegang saham mayoritas di ketiga perusahaan tersebut. Kami belum tahu apakah kami akan

memperlakukan ketiga perusahaan ini seperti yang kami lakukan terhadap Dempster, namun

ketiganya terus mencatat pertumbuhan kinerja pada persentase pertumbuhan yang memuaskan.

Kami sepenuhnya pasif terhadap manajemen di dua perusahaan, dan hanya sesekali aktif pada

manajemen di perusahaan yang satunya lagi. Kami kemungkinan akan tetap mengambil posisi

sebagai investor pasif di tiga perusahaan ini, namun jika nanti peran aktif kami dibutuhkan, kami

akan siap.

2. Kategori umum – saham-saham yang relatif murah. Kategori ini berisi saham-saham yang

kami beli pada harga yang relatif murah, jika dibandingkan dengan saham-saham lain dengan

kualitas fundamental yang setara.

Kami biasanya (dalam membeli saham) selalu mencari saham-saham yang harganya benar-benar

murah jika dibandingkan dengan harga wajarnya, dengan asumsi bahwa kami menjadi pemilik

perusahaan tersebut dengan status sebagai private owner-nya. Namun karena banyak saham di

pasar yang mewakili perusahaan yang berukuran besar, dimana kami tidak mungkin

mengakuisisinya seperti yang kami lakukan terhadap Dempster, maka konsep ‘harga yang murah

untuk private owner’ tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya konsep ‘saham murah’ yang kami

digunakan.

Karena itulah, kami kemudian mengembangkan konsep ‘murah secara relatif’ ini. Poin penting

dalam menentukan bahwa sebuah saham murah disini adalah bahwa kita harus membandingkan

apel terhadap apel, bukan terhadap jeruk, dan kami bekerja keras untuk mencapai hal tersebut

(membuat perbandingan apple to apple). Jika kami mengalami situasi dimana kami menemukan

saham yang tampak murah, namun kami tidak mengetahui secara persis tentang perusahaannya,

termasuk juga bagaimana sektornya sehingga kami tidak bisa membuat penilaian yang masuk

akal untuk mengatakan bahwa saham tersebut murah, maka kami tidak akan membelinya.

Page 95: Buffett Letter Terje Mahan

95

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, selama tahun-tahun terakhir, alokasi aset

partnership di kategori ini telah tumbuh signifikan, dan telah menghasilkan keuntungan yang

memuaskan. Kami baru-baru ini telah mengembangkan teknik investasi baru, yang menawarkan

penurunan risiko yang sangat substansial dibanding teknik standar. Contoh teknik standar

tersebut adalah, kami membeli saham pada PER 12 kali, karena harga tersebut tampak murah

jika dibandingkan saham lain dengan kualitas fundamental setara atau lebih buruk, yang dijual

pada PER 20 kali. Sayangnya pasar ternyata tetap menganggap bahwa PER 12 kali itu masih

mahal, sehingga saham kami turun hingga PER-nya menjadi hanya 10 kali.

Risiko terjadinya hal diatas sangat mengganggu kami, karena kami berada dalam posisi ‘tidak

berdaya’ terhadap penilaian pasar terhadap saham-saham yang kami pegang (posisi ‘tidak

berdaya’ ini tidak terjadi pada saham-saham kategori umum – private owner, dan kategori work-

outs). Jadi, dengan adanya teknik untuk menghapuskan risiko ini, atau setidaknya

menguranginya, maka kategori saham-saham relatif murah ini menawarkan masa depan yang

menjanjikan.

Catatan Penerjemah: Sampai disini Buffett masih belum bersedia memperinci, seperti apa

‘teknik baru’ yang ia kembangkan untuk mengurangi risiko kerugian karena penurunan

harga saham yang ia pegang. Namun mudah-mudahan ia bersedia untuk membahasnya di

annual letter berikutnya.

3. Kategori work-outs. Ini adalah kelompok saham dengan jadwal aksi korporasi yang jelas.

Saham-saham ini dipilih berdasarkan aksi korporasi perusahaannya, seperti penjualan aset,

merger, reorganisasi, pemisahan anak usaha, dll. Kami tidak memperoleh informasi terkait aksi

korporasi tersebut dari sumber rumor ataupun inside information (informasi orang dalam),

melainkan informasi yang secara terbuka dipublikasikan oleh perusahaannya sendiri melalui

koran-koran. Risiko berinvestasi di saham-saham kategori ini, dalam batas tertentu, tidak terletak

pada fluktuasi pasar, melainkan lebih pada kemungkinan bahwa aksi korporasi yang tadinya

akan dilaksanakan ternyata batal. Batalnya aksi korporasi tersebut bisa karena adanya anti-trust,

kebijakan pemerintah yang bersifat negatif, ketidak setujuan pemegang saham, dll.

Keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi pada saham-saham work-outs ini biasanya tampak

kecil. Meski demikian karena kami biasanya memegang saham-saham work-outs ini pada

periode yang tidak terlalu lama (kami menjualnya setelah harganya naik), dan kami bisa

memprediksi kapan kira-kira kami bisa menjualnya (setelah aksi korporasinya efektif), maka

pada akhirnya keuntungan tahunan yang diperoleh akan cukup layak.

Diluar itu, berbeda dengan kategori umum, investasi di kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi

pasar. Jika Dow turun, saham-saham work-outs kami tidak akan ikut terseret turun. Sementara

jika Dow naik, maka saham-saham work-outs kami juga tidak akan ikut naik. Dalam jangka

panjang, seperti halnya kategori umum, kami berharap bahwa kategori akan mencatat kinerja

dengan selisih yang memuaskan dibanding Dow.

Page 96: Buffett Letter Terje Mahan

96

4. Kategori kontrol. Jumlah saham di kategori ini jumlahnya sangat sedikit, namun jika ada,

maka kami biasanya memegangnya dalam jumlah besar, bisa mencapai sepertiga atau lebih dari

total aset partnership. Kecuali jika kami sejak awal membelinya dalam jumlah banyak sekaligus,

saham-saham di kategori kontrol biasanya awalnya merupakan saham di kategori umum. Suatu

saham tertentu di kategori umum bisa menjadi saham kategori kontrol, jika setelah periode

waktu tertentu saham tersebut harganya tidak juga naik, sehingga kami bisa terus membelinya

pada harga murah hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham

mayoritas. Jika kami sampai pada titik tersebut maka kami akan menjadi pengendali perusahaan,

dan terkait apakah kami akan aktif dalam manajemen ataukah tetap pasif sebagai pemegang

saham, itu tergantung dari penilaian kami terhadap masa depan perusahaan serta kapabilitas para

direktur perusahaan.

Dalam satu situasi dimana peran kami tidak dibutuhkan, maka kami akan tetap bersikap pasif

terhadap operasional perusahaan di kategori kontrol, dan membiarkan orang lain (manajemen)

yang bekerja. Meski demikian, jika perusahaan membutuhkan peran aktif kami untuk

meningkatkan nilai perusahaan, maka anda bisa pastikan bahwa kami tidak akan berdiam diri.

Apakah kami aktif atau pasif terhadap operasional perusahaan, investasi kami di perusahaan

kategori kontrol seharusnya secara otomatis menawarkan keuntungan, karena kriteria utama

kami dalam membeli suatu saham dalam jumlah besar hingga kami menjadi pemegang saham

mayoritas perusahaan, adalah harga belinya yang atraktif alias murah. Ketika kontrol tersebut

kami raih, maka hasil dari investasi yang kami lakukan akan ditentukan oleh kenaikan/penurunan

nilai riil perusahaan, bukan harga sahamnya.

Kami saat ini memegang tiga saham di kategori umum – private owner, dimana kami menjadi

pemegang saham terbesar di ketiga perusahaan yang bersangkutan, sehingga dalam satu atau dua

langkah berikutnya, kami bisa memasukkan ketiga saham ini ke kategori kontrol. Jika itu terjadi,

maka nggak ada masalah, dan kami bisa memperlakukan ketiga perusahaan tersebut seperti kami

memperlakukan Dempster. Tapi jika harga sahamnya di pasar naik hingga ke level yang sesuai

dengan nilai intrinsiknya, maka kami akan menjualnya.

Investasi kami di kategori kontrol seringkali baru bisa menghasilkan keuntungan setelah

beberapa tahun, mengingat proses pembelian saham hingga kami menjadi pemegang saham

mayoritas perusahaan, itu membutuhkan waktu. Jika memang dibutuhkan, maka partisipasi aktif

kami di dalam perusahaan seperti memperkuat manajemen, mengarahkan kembali penggunaan

belanja modal, melakukan merger, dll, itu semua juga membutuhkan waktu. Karena alasan

inilah, untuk saham-saham di kategori kontrol, kami hanya membeli satu saham tertentu hingga

menjadi pengendalinya, jika harganya benar-benar murah sehingga terdapat margin keuntungan

yang besar ketika kami me-likuidasi-nya (seperti yang kami lakukan terhadap Dempster). Tapi

jika tidak, maka kami akan melepasnya.

Nilai pasar dari investasi kami di kategori kontrol, dalam tahap dimana kami sedang terus

mengakumulasi sahamnya, akan naik dan turun sesuai fluktuasi Dow. Tapi dalam situasi dimana

Page 97: Buffett Letter Terje Mahan

97

kontrol tersebut sudah kami raih, dan kami tidak perlu melakukan pembelian sahamnya lagi,

maka hasilnya bisa lebih baik dibanding investasi kami di kategori work-outs.

Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa pembeli dari perusahaan kami sebelumnya,

Dempster, tampak bahwa mereka menjalankan bisnis barunya dengan baik. Hal ini memenuhi

ekspektasi kami bahwa kami tidak menjual Dempster kepada ‘orang bodoh’, karena kami

menjualnya pada harga yang memang layak serta menguntungkan bagi pembelinya. Namun bagi

kami harga yang layak tersebut sudah cukup menguntungkan, mengingat kami membeli

Dempster pada harga yang lebih murah lagi.

Seperti yang sudah pernah kami sampaikan sebelumnya, pembagian investasi di tiga kategori

diatas kami lakukan sesuai perkembangan pasar, atau tergantung ada tidaknya saham yang bisa

kami beli di tiap-tiap kategori. Karena itulah pada tahun tertentu dimana Dow turun, apakah

kami lebih banyak di kategori umum ataupun work-outs, itu tergantung pada faktor

keberuntungan, tapi secara keseluruhan dalam jangka panjang kinerja kami akan lebih baik

dibanding Dow. Ini adalah satu dari banyak alasan mengapa kinerja kami dalam satu tahun,

entah baik ataupun buruk, tidak perlu ditanggapi secara serius. Yang penting sekali lagi, kinerja

jangka panjang.

Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kami mengalokasikan aset di tiap-tiap kategori

secara ‘kebetulan’, saya akan memberikan contoh tentang berapa persen keuntungan/kerugian

yang kami hasilkan di tiap-tiap kategori selama tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan Dow.

Angka dalam persentase.

Tahun Umum Work-Outs Dow

1962 -1.0 14.6 -8.6

1962 20.5 30.6 18.4

1962 27.8 10.3 16.7

Perhatikan bahwa investasi kami di work-outs telah menyelamatkan tahun 1962 dari kinerja

minus bagi partnership secara keseluruhan, dan itu salah satunya karena kami mengalokasikan

cukup banyak aset di kategori work-outs tersebut, dimana kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi

pasar (Dow di tahun 1962 tercatat turun). Namun keputusan kami dalam mengalokasikan aset,

apakah lebih banyak di kategori umum ataukah work-outs, bukan dibuat berdasarkan prediksi

apakah pasar akan naik atau turun, melainkan berdasarkan faktor ketersediaan. Jadi simpelnya,

jika dalam satu waktu terdapat lebih banyak saham-saham yang bisa kami beli di kategori umum,

maka alokasi portofolio kami akan lebih condong ke kategori umum tersebut. Sebaliknya, jika

dalam satu waktu terdapat lebih banyak saham-saham yang bisa kami beli di kategori work-outs,

maka alokasi portofolio kami akan lebih condong ke kategori work-outs tersebut. Itu saja.

Catatan penerjemah: Terkait ‘faktor ketersediaan’, saya masih ingat bahwa pada waktu-

waktu tertentu dimana IHSG sedang mengalami bullish, para investor terkadang

mengeluh karena saham-saham sudah pada mahal semua, sehingga tidak ada yang bisa

dibeli (tidak ada saham yang tersedia untuk dibeli). Tapi bukannya menunggu pasar

Page 98: Buffett Letter Terje Mahan

98

turun dulu, mereka malah tetap saja belanja, dan jadinya mengalami kerugian ketika

IHSG akhirnya terkoreksi, tak berapa lama kemudian (‘tak berapa lama’ disini bisa

beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan. Tapi yang jelas IHSG pada akhirnya turun

juga).

Intinya adalah, jika anda berada dalam satu kondisi dimana tidak ada saham yang bisa

anda beli, maka jangan beli saham apapun.

Di tahun 1963 kami memiliki satu saham di kategori work-outs yang mencatat kinerja yang

sensasional, sementara saham-saham di kategori umum mencatat kinerja yang juga tidak terlalu

buruk. Jika kinerja work-outs tercatat normal, katakanlah seperti tahun 1962, maka kinerja kami

secara keseluruhan akan lebih rendah dibanding Dow.

Dan akhirnya, di tahun 1964, kinerja kami di kategori work-outs telah menyebabkan penurunan

kinerja kami secara keseluruhan. Seandainya saya bisa memprediksi bahwa pasar akan naik

signifikan sepanjang tahun 1964, maka saya akan mengosongkan kategori work-outs, dan

menempatkan seluruh aset di kategori umum. Namun, kami tidak pernah turut campur dalam

permainan memprediksi seperti itu.

Saya harap tabel diatas menunjukkan kepada anda bahwa kinerja kami setiap tahunnya sangat

tergantung dari banyak faktor, beberapa diantaranya merupakan faktor diluar kendali kami, atau

faktor yang kami tidak dapat mengantisipasinya (contohnya kenaikan atau penurunan Dow).

Kami menganggap bahwa investasi di semua kategori diatas merupakan investasi yang baik, dan

kami lebih suka menempatkan aset di dua kategori berbeda ketimbang hanya satu saja, sebagai

tindakan diversifikasi.

Perpajakan

Tahun ini, para partner kami harus membayar pajak kenaikan modal (capital gain tax) dalam

jumlah yang cukup besar. Meski, sudah tentu, kami juga akan memiliki tahun-tahun dimana

lembar surat kewajiban pajak bagi para partner ternyata kosong.

Catatan Penerjemah: Buffett menyertakan tulisan soal pajak disini, karena di Amerika,

setiap penjualan saham dalam posisi untung dikenai pajak minimal 15%, dan pajak

tersebut disebut capital gain tax (CGT). Misalnya Buffett membeli suatu saham pada

senilai US$ 1 juta, kemudian setelah beberapa waktu menjualnya senilai US$ 1.1 juta,

sehingga diperoleh keuntungan US$ 100,000. Maka keuntungan bersihnya setelah pajak

adalah US$ 85,000. Karena inilah banyak investor yang menerapkan strategi untuk tidak

terlalu sering merealisasikan keuntungan, agar beban pajak yang harus dibayar tidak

terlalu besar. Di Indonesia, investor tidak dikenai CGT ini, kecuali pajak penjualan

sebesar 0.1% dari seluruh nilai saham yang dijual, entah itu dijual dalam posisi untung

ataupun rugi.

Page 99: Buffett Letter Terje Mahan

99

Beberapa orang investor seringkali melakukan kesalahan dalam berinvestasi karena

pertimbangan terkait pajak, ketimbang penyebab lainnya. Salah seorang teman, yang merupakan

filsuf dari wilayah Pantai Barat, mengatakan bahwa orang-orang seringkali melakukan kesalahan

dalam hidup karena melupakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dan hal ini terjadi ketika

seorang investor sebenarnya harus melakukan satu tindakan tertentu, namun ia justru tidak

melakukannya hanya karena faktor pajak.

Jadi apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang investor? Apapun itu, yang jelas itu bukanlah

mencoba untuk membayar pajak serendah-rendahnya, meskipun dalam satu dan lain hal

besarnya pajak tentu tetap harus diperhatikan, karena seorang investor tentu saja menginginkan

keuntungan setelah pajak yang besar. Memang, pada dua metode investasi yang berbeda dimana

metode pertama lebih sering membayar pajak ketimbang metode kedua, maka investor yang

mempraktekkan metode kedua mungkin akan memperoleh keuntungan setelah pajak yang lebih

besar. Meski demikian, kami jarang menemukan kasus seperti itu.

Adalah sangat mungkin bahwa 20 saham yang dipilih dari, katakanlah, 3,000 saham, akan

menjadi portofolio yang optimum baik pada saat ini ataupun setahun yang akan datang, pada

level harga untuk tiap-tiap saham, baik yang dipilih maupun tidak, yang sepenuhnya berbeda

setahun yang akan datang. Jika tujuan kami adalah untuk meraih keuntungan (setelah pajak)

yang besar, maka kami harus memiliki saham yang paling menarik yang dibeli pada harga saat

ini. Itu saja.

Jelas bahwa kinerja sebuah saham setahun lalu, atau sebulan yang lalu, bukanlah alasan untuk

memegangnya atau tidak memegangnya pada saat ini. Jelas pula bahwa ketidak mampuan

seorang investor untuk ‘balik modal’ di saham yang sama, karena harga saham tersebut

sebelumnya turun, juga tidaklah penting. Dan terakhir, jelas bahwa hanya karena suatu saham

memberikan keuntungan yang besar di masa lalu, maka bukan berarti saham tersebut harus

diikut sertakan dalam komposisi portofolio kami pada saat ini.

Catatan Penerjemah: Melalui paragraf diatas Buffett jelas menegaskan bahwa, meski ia

memiliki prinsip investasi jangka panjang, namun jika dalam satu waktu ia harus

menjual salah satu atau beberapa sahamnya, maka ia akan melakukannya, termasuk

meski harus cut loss (karena gagal balik modal). Pada beberapa annual letter sebelumnya

Buffett pernah mengatakan bahwa rasio antara penjualan saham dalam posisi untung

maupun rugi, adalah 3 banding 1. Jadi dari empat kali penjualan saham yang dilakukan

Buffett, tiga diantaranya menghasilkan keuntungan, sementara satunya lagi menghasilkan

kerugian.

Jika kami mencetak gain, maka mengubah susunan portofolio bermakna bahwa kami harus

membayar pajak, karena kami menjual saham tertentu dalam posisi untung. Kecuali dalam

beberapa kasus yang tidak biasa, besarnya pajak yang kami bayar tidak terlalu penting jika

dibandingkan dengan nilai tambahan keuntungan yang justru kami dapatkan karena adanya pajak

tersebut. Saya pribadi tidak mengerti mengapa orang-orang mempermasalahkan soal pajak ini,

Page 100: Buffett Letter Terje Mahan

100

padahal besaran capital gain tax untuk investasi jangka panjang terbilang kecil jika dibanding

pajak usaha pada umumnya.

Nah, karena banyak dari pembaca annual letter ini yang merupakan investor pragmatis, maka

biar saya langsung menjelaskan intinya disini: Hanya ada tiga cara untuk menghindari membayar

pajak (dari peningkatan nilai aset/harga saham), yakni: 1. Meninggal dunia, 2. Memberikan aset

tersebut kepada orang lain, dan 3. Kehilangan capital gain itu sendiri.

Jadi biarkan saya tegaskan disini, sudah menjadi kebijakan bagi Buffett Partnership untuk

memaksimalkan gain dari kegiatan investasi yang dilakukan, dan bukan untuk meminimalisir

pajak.

Suatu titik terang mengenai gambaran perpajakan terkait industri manajemen investasi, telah

tampak dalam beberapa tahun terakhir, yakni terkait diciptakannya swap-funds. Swap-funds

adalah mekanisme dimana pemegang saham tertentu, yang memegang saham tersebut dalam

jumlah besar, bisa mengkonversi/menukar sahamnya menjadi saham-saham lain tanpa perlu

menjualnya terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mendiversifikasikan portofolio (karena dari

tadinya hanya memegang satu saham, menjadi memegang beberapa saham lain) tanpa perlu

membayar pajak capital gain, karena tidak ada saham yang dijual (tidak ada realisasi

keuntungan).

Meski demikian pajak yang timbul karena penjualan saham ini bukan berarti menjadi hilang,

melainkan hanya ditunda pembayarannya hingga saham hasil swap tadi benar-benar dijual.

Alasan seorang investor melakukan swap boleh jadi menarik untuk diperhatikan. Dia sudah tentu

tidak mau terus memegang saham yang sedang ia pegang (saham sebelum swap), atau dia ingin

mengambil kesempatan untuk melakukan swap tersebut (dan karenanya membayar komisi

transaksi, biasanya hingga mencapai US$ 100,000) untuk memperoleh sekumpulan saham lain

yang dipegang oleh investor yang juga tidak mau membayar pajak. Setelah semua pihak yang

akan melakukan swap mengajukan penawaran, mereka kemudian akan memiliki kesempatan

untuk melihat bagaimana nantinya posisi portofolio mereka setelah swap (dimana saham lama

mereka dilepas dan digantikan saham baru) ketika mereka masih memiliki opsi untuk

membatalkan transaksi swap tersebut. Namun hanya sedikit dari mereka yang melakukan

pembatalan tersebut.

Terdapat setidaknya dua belas perusahaan reksadana (yang saya tahu) yang menerapkan sistem

swap ini, sejak ide terkait swap-funds ini muncul pada tahun 1960, dan mereka mengelola dana

total US$ 600 juta. Para fund manager di perusahaan reksadana ini menerima komisi tahunan

sebesar 0.5% dari total dana kelolaan (di lima reksadana terbesar, komisi ini mencapai antara

US$ 250 – 700 ribu per tahun), dan mereka memiliki masalah yang menarik: Seorang fund

manager harus mengelola dana secara cerdas, namun setiap langkah yang ia lakukan

menyebabkan timbulnya utang pajak (karena adanya pajak penjualan saham yang ditunda

pembayarannya, karena saham tersebut belum benar-benar dijual), dimana pajak tersebut

dihitung dari nilai saham ketika dibeli pertama kali oleh seorang investor, sebelum kemudian si

Page 101: Buffett Letter Terje Mahan

101

investor men-swap saham tersebut. Kesulitan terbesar bagi si fund manager adalah harus

senantiasa memegang saham yang mengandung utang pajak yang rendah, atau tidak

mengandung utang pajak sama sekali, karena investor tentu tidak mau men-swap/menukar

sahamnya dengan saham yang mengandung utang pajak yang tinggi. Hal ini menyebabkan

pilihan saham yang tersedia bagi si fund manager menjadi sangat sedikit dibanding seharusnya.

Saya secara khusus menekankan paragraf diatas untuk mengidentifikasikan masalah yang

dihadapi oleh investor yang ‘anti pajak’, meski disisi lain terdapat pula beberapa kasus dimana

swap-funds mungkin merupakan pilihan terbaik bagi investor yang menginginkan keuntungan

investasi sekaligus pajak yang rendah. Namun demikian, para perusahaan reksadana ini

memberikan data penting terkait bagaimana kinerja sebuah perusahaan investasi, ketika mereka

mencoba untuk mengelola dana sekaligus menghindari membayar pajak yang tinggi.

Tiga besar perusahaan reksadana jenis swap-funds, semuanya berdiri tahun 1961, dan mengelola

aset total US$ 300 juta. Satu diantaranya, Diversification Funds, tidak memiliki data kinerja

yang bisa dikonversi menjadi data kinerja tahunan. Sementara dua lainnya, Federal Street Funds

dan Westminster Funds, yang merupakan perusahaan reksadana terbesar kedua dan ketiga,

dikelola oleh para penasihat investasi yang mengawasi aset milik investor institusi senilai

setidaknya US$ 2 milyar.

Dan berikut adalah kinerja mereka selama ini, dibandingkan dengan Dow Jones. Angka dalam

persen.

Tahun Federal Street Westminster Dow

1962 -19 -22.5 -7.6

1963 17 18.7 20.6

1964 13.8 12.3 18.7

Rata-Rata 2.6 1.1 9.8

Sebelumnya, ingat bahwa catatan kinerja diatas belum termasuk dikurangi komisi bagi fund

manager, dan juga belum dikurangi beban pajak (yang pada akhirnya tetap harus dibayar) oleh

para nasabah.

Jadi, masih ada yang mau ditanyakan soal pajak?

Lain-Lain

Pada tanggal 21 Desember, koran Automotive News melaporkan bahwa Ford Motor Co.

berencana untuk menginvestasikan US$ 700 juta di tahun 1965 untuk membangun fasilitas

pabrik baru seluas total 6.7 juta kaki persegi di seluruh dunia. Buffett Partnership Limited, tidak

mau ketinggalan, juga berencana untuk menambah ruang seluas 227 kaki persegi pada ruang

kantornya pada musim semi tahun 1965.

Pertumbuhan aset kami, dari US$ 105,100 (anda tidak perlu menebak-nebak, siapa yang

menempatkan dana US$ 100 tersebut) pada tanggal 5 Mei 1956, ketika partnership pertama

Page 102: Buffett Letter Terje Mahan

102

dibentuk, hingga menjadi US$ 26,074,000 pada tanggal 1 Januari 1965, menyebabkan

diperlukannya beberapa pengaturan ulang dalam rutinitas kantor kami. Karena itulah, bersamaan

dengan pindahnya bertambahnya luas ruang kantor kami dari 682 menjadi 909 kaki persegi,

kami juga merekrut beberapa sumber daya manusia berkualitas untuk tugas-tugas administrasi

dan lain-lain. Hal ini diperlukan agar Bill Scott bisa lebih berkonsentrasi pada tugas utamanya,

yakni menganalisis saham. Saya akan melaporkan lebih lanjut terkait hal ini di laporan tengah

tahun mendatang.

Bill, yang terus menunjukkan kinerja yang sangat baik, bersama istrinya, memiliki bagian di

dalam Buffett Partnership sebesar US$ 298,729, yang nyaris merupakan seluruh kekayaannya.

Asosiasi baru kami yang baru bergabung, bersama istri dan anak-anaknya, juga telah

menempatkan investasi dalam jumlah penting di dalam partnership. Susie dan saya memiliki

bagian sebesar US$ 3,406,700 di Buffett Partnership, yang juga nyaris merupakan seluruh harta

kekayaan kami, diluar aset kami yakni Mid-Continent Tab Card Co., sebuah perusahaan lokal

yang saya beli tahun 1960, ketika perusahaan itu hanya memiliki kurang dari sepuluh pemegang

saham. Keluarga dan kerabat saya, baik langsung maupun tidak langsung, memiliki bagian

sebesar US$ 1,942,592. Jadi kami terus ‘menyantap masakan kami sendiri’.

Dua sekretaris kami, Beth dan Donna, juga terus melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik.

Peat, Marwick & Mitchell masih kami pilih untuk melakukan pekerjaan audit, dimana mereka

selalu mampu menyelesaikan laporan audit sebelum deadline yang kami tentukan.

Dan terakhir, sekaligus merupakan ucapan kami yang paling tulus, saya mengucapkan terima

kasih kepada para partner yang bekerja sama dengan baik, sehingga kami bisa menggunakan

waktu kami sepenuhnya untuk mengerjakan apa yang semestinya kami kerjakan. Saya sangat

beruntung karena bisa menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk memikirkan bagaimana

dana kami akan diiinvestasikan, ketimbang memikirkan hal-hal kecil terkait kelangsungan

organisasi Buffett Partnership. Kami memiliki struktur organisasi yang memungkinkan

dilakukannya efisiensi ini, dan yang lebih penting lagi, kami memiliki para partner yang

membuat semua ini menjadi kenyataan. Perlu saya katakan bahwa saya sangat menghargai

partisipasi anda di dalam partnership ini, dan sekarang kita semua telah menjadi lebih kaya dari

sebelumnya.

Kebijakan kami sebelumnya memungkinkan para partner, terutama dari pihak keluarga kami,

bisa menginvestasikan dana dalam jumlah berapapun ke dalam Buffett Partnership. Namun

mulai tahun ini, kami menetapkan batas minimum setoran modal sebesar US$ 25,000.

Dalam dua minggu kedepan, anda sebagai partner akan menerima:

1. Surat pajak terkait keuntungan yang anda terima dari investasi anda di Buffett

Partnership untuk tahun 1964.

2. Laporan keuangan dan operasional kami selama tahun 1964, yang telah diaudit oleh

kantor auditor Peat, Marwick & Mitchell.

Page 103: Buffett Letter Terje Mahan

103

3. Surat yang ditanda tangani oleh saya yang berisi status dan nilai bagian modal anda di

Buffett Partnership per tanggal 1 Januari 1965, dan

4. Surat perjanjian partnership

Harap beritahu saya atau Bill jika ada yang perlu diklarifikasi. Letter kami berikutnya akan

dikirim sekitar tanggal 15 Juli 1965, yang akan membahas tentang kinerja kami selama Semester

Pertama 1965.

Dengan Hormat,

Warren E. Buffett

Catatan Penerjemah: Di annual letter berikutnya, Buffett mulai membahas soal

investasinya di salah satu perusahaan yang kemudian menjadi kendaraannya dalam

berinvestasi, Berkshire Hathaway. Buffett sejatinya sudah membeli saham Berkshire

secara menyicil sejak tahun 1962, namun ia baru membahas soal perusahaan tersebut tiga

tahun kemudian, setelah ia akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas disana.

Nantikan terjemahan Buffett Annual Letter ini selanjutnya, hanya di

www.teguhhidayat.com.