ch 9 - proses amandemen uud 45

Upload: muhammad-syaiful-huda-prakoso

Post on 09-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ch 9 - Proses Amandemen UUD 45

TRANSCRIPT

PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PROSES AMANDEMEN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Bambang Dharwiyanto PutroTuntutan ReformasiAntara Lain :Amandemen UUD 1945Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRIPenegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKNOtonomi daerahKebebasan persMewujudkan kehidupan demokrasiLatar Belakang AmandemenKekuasaan tertinggi di tangan MPRKekuasaan yang sangat besar pada PresidenPasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat menimbulkan multitafsirKewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undangRumusan UUD 1945 tentang semangat penyelanggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusiTujuan AmandemenMenyempurnakan aturan dasar, mengenai :Tatanan negaraKedaulatan RakyatHAMPembagian kekuasaanKesejahteraan SosialEksistensi negara demokrasi dan negara hukumHal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa

Dasar YuridisPasal 3 UUD 1945Pasal 37 UUD 1945TAP MPR No.IX/MPR/1999TAP MPR No.IX/MPR/2000TAP MPR No.IX/MPR/2001

Kesepakatan DasarTidak mengubah Pembukaan UUD 1945Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik IndonesiaMempertegas sistem presidensiilPenjelasaan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasalAmandemen dilakukan dengan cara adendum

Sidang MPRSidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Oktober 1999Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agustus 2000Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 November 2001Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agustus 2002Masa Berlakunya UUD 194518 Agustus 1945 1949 (Revolusi Fisik)1949 1950 (UUD RIS)1950 1959 (UUDS 1950)1959 Sekarang (Kembali ke UUD 1945 berdasarkan dekrit Presiden) - 1959 1965 : Orde Lama - 1965 1998 : Orde Baru - 1998 Sekarang : ReformasiUUD 1945 setelah reformasi mengalami perubahan (amandemen 4 kali)Kedudukan dan Fungsi UUD 1945Sebagai Hukum, UUD 1945 adalah mengikat pemerintah, mengikat lembaga negara, dan lembaga masyarakat serta penduduk yang ada di wilayah Indonesia.Sebagai Norma Hukum, UUD 1945 berisi aturan-aturan yang harus dilaksanakan dan ditaati.Sebagai hukum dasar maka UUD 1945 merupakan sumber hukumKedudukan dan Fungsi UUD 1945Sebagai sumber hukum yang tertinggi UUD 1945 memiliki fungsi sebagai alat kontrol/pengecek apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan ketentuan UUD 1945Urutan Peraturan Perundang-UndanganTAP MPRS No.XX/MPRS/1966UUD 1945Ketetapan MPRUndang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Peraturan Pelaksana lainnya; seperti Peraturan Menteri, Instruksi Mentri dan lain-lainnya.TAP MPR No III/MPR/2000 UUD 1945Ketetapan MPRUndang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan DaerahUU NO. 10 TAHUN 2004 UUD 1945UU/Peraturan Pemerinta Pengganti Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan DaerahUU NO. 12 TAHUN 2011 UUD 1945Ketetapan MPRUU/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangPeraturan PemerintahPeraturan PresidenPeraturan Daerah PropinsiPeraturan Daerah Kabupaten/KotaUrutan Peraturan Perundang-Undangan12Sifat Undang-Undang DasarUUD 1945 bersifat singkat dan supel alasannya UUD sudah cukup apabila memuat aturan-aturan pokok yaitu garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan negara dan kehidupan sosial.UUD yang singkat menguntungkan bagi negara seperti Indonesia yang hidup secara dinamis dan terus mengalami perubahan-perubahan.

Sifat Undang-Undang DasarSifatnya yang tertulis maka rumusannya jelas merupakan hukum positif yang mengikat bagi semua warga negara karena memuat hal-hal yang pokok UUD 1945 memiliki sifat yang luwes fleksibel tidak akan mudah ketinggalan zaman.

Diperlukan semangat para penyelenggara negara dan penyelenggara UU untuk dapat memahami dan mengerti teks UUD sehingga pelaksanaan UUD juga akan baik.Makna Pembukaan UUD 1945Merupakan sumber motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasionalPembukaan merupakan sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan baik dalam lingkungan nasional maupun dalam hubungan dengan pergaulan bangsa-bangsa lain di dunia.Makna Pembukaan UUD 19453. Pembukaan UUD 1945 memiliki sifat yang universal dan lestari artinya universal karena mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa di dunia, lestari karena mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945.Pembukaan UUD 1945 Merupakan Pokok Kaidah Negara Yang Bersifat FundamentalPembukaan UUD 1945 memuat sifat-sifat fundamental dan asasi bagi negara pada hakekatnya mempunyai kedudukan yang tetap dan tidak dapat diubah hal ini dipertegas oleh TAP MPRS No. XX/MPRS/1966TAP MPR No. V/MPR/1973TAP MPR No. IX/MPR/1978TAP MPR No. III/MPR/1983Alasan-alasan Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan yang terinci yang mengandung cita-cita luhur dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan memuat Pancasila sebagai dasar filsafat negara merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh karena itu tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR hasil Pemilu.Syarat-Syarat Pokok Kaidah Yang Bersifat FundamentalDari segi terjadinya harus ditentukan oleh pembentuk negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk negara, untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar negara yang dibentuk.Dari segi isinya memuat 4 hal : Dasar Tujuan Negara Ketentuan diadakannya UUD Negara Bentuk NegaraDasar Falsafah Negara (Silahkan Periksa Pembukaan UUD 1945 apakah sudah memenuhi syarat-syarat di atas)KonvensiSelain Hukum Dasar yang tertulis di Indonesia juga mengenal hukum dasar yang tidak tertulis yang disebut dengan konvensi yaitu aturan-aturan dasar yang tidak tertulis, tetapi tumbuh dalam praktek-praktek penyelenggaran negara serta memenuhi syarat-syarat : Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negaraTidak boleh bertentangan dengan UUD yang tertulisDapat diterima oleh seluruh rakyatBersifat sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dalam praktek penyelenggaraan negaraKonvensi Contoh :Pidato Kenegaraan setiap tanggal 16 Agustus setiap tahunnya.Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.(Cari contoh-contoh yang lain)Makna Yang Terkandung Dalam Alinea IAdanya keteguhan dan kuatnya pendirian Bangsa Indonesia di dalam membela kemerdekaan melawan penjajahTekad Bangsa Indonesia untuk merdeka (Pernyataan Subyektif) untuk tetap berdiri di barisan paling depan dalam menentang penjajahanBahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan ini adalah pengungkapan dalil subyektifMenugaskan kepada Bangsa dan pemerintah dalam melawan setiap penjajahan dan mendukung kemerdekaan setiap bangsaAlinea IIBahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Bagi bangsa Indonesia dicapai dengan perjuangan pergerakanBahwa pergerakan tersebut telah sampai pada tingkat yang menentukan sehingga momentum tersebut harus dinyatakan untuk kemerdekaanKemerdekaan bukan merupakan tujuan akhir, tetapi harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.Alinea IIITercapainya kemerdekaan bukanlah hasil usaha manusia saja melainkan karena atas karunia TuhanBahwa Proklamasi Kemerdekaan didorong atas keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebasYang menyatakan kemerdekaan adalah rakyat Indonesia yang dinyatakan kemerdekaannya adalah rakyat IndonesiaAlinea IVTentang hal tujuan negara yang tercantum dalam kalimat : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial

Tentang hal ketentuan diadakannya UUD Tentang hal bentuk negaraTentang hal falsafah negara

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIANegara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1(1)]Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 1(2)]Negara Indonesia adalah negara Hukum [Pasal 1 (3)]

Bentuk dan Kedaulatan NegaraPasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.Pasal 1 ayat 2, Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (sebelum diamandemen) setelah diamandemen berbunyi: Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.Pasal 1 ayat 3, Negara Indonesia adalah negara hukum. Perubahan Pasal 1 Ayat 2Perubahan pasal 1 ayat 2 mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sistem ketatanegaraan RI antara lain: MPR tidak lagi merupakan lembaga tertinggi negara, tetapi menjadi lembaga tinggi negara.MPR tidak lagi memilih presiden dan wakil presidenMPR tidak lagi menyusun GBHNTugas dan wewenang MPR sekarang adalah: Menetapkan dan mengubah UUDMenetapkan dan melantik presiden dan wapres yang terpilihMemberhentikan presiden dan wakil presiden jika benar-benar melanggar UU setelah mendapatkan rekomendasi dari Mahkamah KonstitusiPresiden dipilih langsung oleh rakyatMemilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden (dalam hal terjadinya kekosongan wakil presiden)Tugas dan Wewenang MPR (2)Memilih presiden dan wakil presiden dari dua pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik/gabungan yang mendapatkan suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya sampai dengan akhir masa jabatannya.Keanggotaan MPR Terdiri dari :Anggota DPR yang dipilih melalui pemilu dan ditambah juga anggota DPD yang dipilih melalui Pemilu.

Negara Indonesia adalah Negara HukumNegara hukum adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan hukum, negara yang diperintah menurut hukum, dalam negara hukum diakui dan dihormati apa yang disebut dengan the rule of the law, diakui Supremasi hukumCiri-ciri negara yang menerapkan rule of the law adalah :Diakuinya asas legalitasAsas pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia Asas peradilan yang bebas dan tidak memihakCiri-Ciri Negara DemokrasiAda badan-badan perwakilan rakyat yang pembentukannya melalui pemilihan umum Pemerintah dipilih oleh badan-badan perwakilan rakyat dan bertanggungjawab kepadanyaDalam negara demokrasi dilindungi hak asasi manusiaAnggaran belanja negara ditentukan oleh wakil-wakil rakyatLembaga-Lembaga Negara yang Memegang Kekuasaan Menurut UUDDPR

Pasal 20 (1) Memegang Kekuasaan membentuk UU

Pasal 4 (1) Memegang kekuasaan pemerintahanPasal 24 (1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdekan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan PRESIDEN

Ma/MK

Kekuasaan Pemerintahan Negara (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [ Pasal 6A(1)]Diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pemilu [Pasal 6A(2)]

PemiluDalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilihPasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dalam pemiluPasangan calon yang memperoleh suara terbanyak kedua dalam pemiluPEMILUPasangan yang memperoleh suara terbanyakPresiden dan Wakil PresidenMendapatkan suara > 50% jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari jumlah provinsi [Pasal 6(3)]Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/WapresCalon presiden dan calon wakil presiden harus warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, mampu secara rohani dan jasmani melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai presiden dan wakil presiden. [Pasal 6(1)]Presiden dan wakil presiden dipilih dalam suatu pasangan secara langsung oleh rakyatPresiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7)Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden dan WappresMemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [pasal 4(1)]Berhak mengajukan RUU kepada DPR [pasal 5(1)]Menetapkan peraturan pemerintah [pasal 5(2)]Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UUdan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [pasal 9(1)]Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU [Pasal 10]Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [Pasal 11(1)]Membuat perjanjian internasional lainnyadengan persetujuan DPR [Pasal 11(2)]Menyatakan keadaan bahaya [Pasal 12]

Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden dan WappresMengangkat duta dan konsul [Pasal 13(1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13(2)]Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13(2)]Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13(3)]Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14(1)]Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14(2)]Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU [Pasal 15]Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden [Pasal 16]Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17(2)]

Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden dan WappresPembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [pasal 20(2)] serta pengesahan RUU [pasal 20(4)]Hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22(1)]Pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23(2)]Peresmian keanggotan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F(1)]Wewenang, Kewajiban, dan Hak Presiden dan WappresPenetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)]Pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B(3)Pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C(3)] Fungsi, Wewenang, dan Hak Dewan Perwakilan RakyatMemiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan [Pasal 20A(1)]Mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat [Pasal 20A(2)]Pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau wakil presiden [Pasal 7B(1)]Persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian [Pasal 11 (1) dan (2)]Pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13(2)]Fungsi, Wewenang, dan Hak Dewan Perwakilan RakyatPemberian pertimbangan kepada Presiden dalam menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13(3)]Pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14(2)]Pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23(2) dan (3)Fungsi, Wewenang, dan Hak Dewan Perwakilan RakyatPemilihan anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F(1)]Persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY [Pasal 24A(3)]Persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota KY [Pasal 24B(3)]Pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi [Pasal 24C(3)]DPR Pembentukan UUDPRMemegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20(1)]

Anggota berhak mengajukan usul RUU [Pasal 21]RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama [Pasal 20(2)]PRESIDENBerhak mengajukan RUU [Pasal 5(1)]Tidak mendapat persetujuan bersamaTidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20(3)]Dalam hal RUU tidak disahkan dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20(5)]Mengesahkan UU [Pasal 20(4)]Kewenangan Dewan Perwakilan DaerahI RUU yang berkaitan denganDapat mengajukanIkut membahasMemberi pertimbanganDapat melakukan pengawasanOtonomi daerah+++Hubungan pusat dan daerah+++Pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah+++Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya+++Penimbangan keuangan pusat dan daerah+++RAPBN++Pajak++Pendidikan++Agama++II Pemilihan anggota BPK+DPR Peraturan Pemerintah Sebagai PerpuPresidenDalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, berhak menetapkan Perpu [Pasal 22(1)Perpu itu harus menadapat persetujuan DPR [Pasal 22(2)DPRSetujuMenjadi Undang-UndangTidak setujuHarus dicabut [Pasal 22(3)Pemilihan UmumParpol/Gabungan ParpolPartai PolitikPerseoranganPEMILIHAN UMUMLUBER JURDIL SETIAP 5 TAHUNAnggota DPRAnggota DPRDPresiden dan WapresAnggota DPDKPUHal KeuanganPenyusunan APBNMengajukan [pasal 23(2)] RAPBNDPRPresidenMembahas bersama [pasal 23(2)]RAPBNMemberi pertimbanganDPDPersetujuanTIDAKYAPemerintah menjalankan APBNPemerintah menjalankan APBN tahun lalu [Pasal 23(3)]Badan Pemeriksa KeuanganPemilihan Anggota BPK [Pasal 23F(1)]Calon Anggota BPKDPRPertimbanganDPDMemilih CalonAnggota BPK terpilihDiresmikanPresidenKekuasaan KehakimanMahkamah AgungHakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A(2)]Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A(3)]Kewajiban dan Kewenangan MA Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang [Pasal 24A(1)]Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C(3)]Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14(1)]Kekuasaan Kehakiman (Rekruitmen Hakim Agung) [Pasal 24A(3)]KYCalon yang diusulkanDPRCalon yang disetujuiPresidenHakim AgungKekuasaan KehakimanKomisi YudisialAnggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan berpengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B(2)]Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR [Pasal 24B(3)]Kekuasaan KehakimanKomisi YudisialWewenangMengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B(1)]Mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24 B(1)]Kekuasaan KehakimanMahkamah KonstitusiHakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C(5)]Mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR, dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C(3)] Kekuasaan KehakimanMahkamah KonstitusiBerwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C(1)]Wajib memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD [Pasal 24C(2)]Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan UU [Pasal 25A]

Warga Negara dan PendudukWarga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara [Pasal 26(1)]Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia [Pasal 26(2)]Warga Negara dan PendudukSegala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27(1)]Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27(2)]Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27(3)]Kemerdekaaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan UU [Pasal 28]Hak Asasi ManusiaPas 28A, untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupanPas 28B, membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskrimimasiPas 28C, mengembangkan diri, mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya, memajukan diri secara kolektifHak Asasi ManusiaPas 28E, kebebasan memeluk agama, meyakini kepercayaan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat.Pas 28F, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi.Pas 28G, perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa aman, serta untuk bebas dari penyiksaan.Hak Asasi ManusiaPas 28H, hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan.Pas 28I, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.Pas 28J, berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan UU.AGAMA Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29(1)]

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [Pasal 29(2)]Tugas Negara Terhadap Agama dan PenganutnyaMengakui serta menghormati dan menjamin hak hidup agama-agama dan kepercayaan Menjamin tiap-tiap penduduk menjalankan ibadatnyaMemberi perlindungan yang sama terhadap semua perkumpulan agama dan kepercayaanMembina sikap positif warga negara terhadap agama dan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa

Peranan Agama dan Kepercayaan Dalam Kehidupan Warga NegaraAgama menyadarkan warga negara akan tanggung jawabnya sebagai warga negaraAgama memberikan tuntunan bagi pemeluk-pemeluknya bagaimana berlaku diri dan memperlakukan orang lain sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan dengan kodrat sebagai mahluk pribadi sekaligus mahluk sosialAgama seyogyanya mendidik para warganya untuk memiliki sifat positif terhadap agama lainAgama berkewajiban menjalankan sosial kontrol dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegaraAgama membantu dan bersama-sama dengan negara, mewujudkan amanat pembebasan Agama berkewajiban menjalankan sosial kontrol dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraanAgama mengembangkan solidaritas antara manusia yang universalInteraksi Antar Pancasila dan Agama-AgamaBaik Pancasila maupun agama-agama sama-sama menuntut ketaatan Baik Pancasila maupun agama-agama sama memberi identitasPancasila dan ajaran agama saling mengisi dan melengkapiPancasila dan ajaran agama dapat saling mengkoreksi

Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraPancasila telah berperan mempersatukan Pancasila Di dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan serta mengisi kemerdekaan Pancasila berperan sebagai Rallying PointPancasila sebagai ideologi menolong bangsa Indonesia memahami realita kehidupannya dan pergaulannya dengan bangsa-bangsa lainPancasila merumuskan ciri-ciri ideal bangsa IndonesiaPancasila menggugah semangat dan kesetiaan kepada bnagsa dan negara, menggugah Patriotisme dan cinta kepada tanah airPertahanan dan Keamanan NegaraTiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30(1)]Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sishankamrata oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung [Pasal 30(2)]

TNI (AD, AL, AU)Sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara [Pasal 30(3)]

POLRISebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum [Pasal 30(4)]

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang [Pasal 30(5)]Pendidikan dan KebudayaanSetiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan [Pasal 31(1)]Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya [Pasal 31(2)]Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31(3)] Pendidikan dan KebudayaanNegara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional [Pasal 31(4)]Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia [Pasal 31(5)]Pendidikan dan KebudayaanNegara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya [Pasal 32(1)]Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional [Pasal 32(3)]Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan SosialDisusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33:1]Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara [Pasal 33:2]Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33:3]Diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional [Pasal 33:4]Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan SosialFakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara [Pasal 34(1)]Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34(2)]Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak [Pasal 34(3)]TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA