perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKRTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Manajemen Industri Oleh: ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN

    GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH

    PRINTING TEXTILE SURAKRTA

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program D3

    Manajemen Industri

    Oleh:

    ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI

    FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala rasa bangga dan kerendahan hati Tugas Akhir ini pennulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan Ibuku tersayang yang selalu mendoakan dan memberi dukungan

    untuk masa depanku.

    2. Teman-teman MI A dan MI B

    3. Semua orang yang ku sayangi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    MOTTO

    MOTTO : 1. Janganlah menjadi segala-galanya bagi seseorang tapi menjadilah

    sesuatu bagi seseorang.

    2. Hiduplah hari ini dan song-songlah hari esok, biarkanlah hari ini berjalan dengan begitu saja dan buatlah hari mu esok lebih ceria dan bermanfaat.

    3. Janganlah pernah Putus asa sebelum mencoba.

    4. Bukan mengharap menjadi yang terbaik, tetapi belajar dan berusaha menjadi lebih baik

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga

    penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA”.

    Tugas Akhir ini dapat terselesaikan tidak lepas dari arahan serta bimbingan oleh berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret.

    2. Intan Novela, SE, MSi selaku ketua Program Studi Manajemen Industri pada

    Program Diploma III FE UNS.

    3. Ibu Siti Khoiriyah, SE., Msi. Selaku pembimbing Tugas Akhir

    4. Dosen seta seluruh staf akademi Fakultas Ekonomi Universitas Sebalas

    Maret Surakarta yang telah memberi bekal ilmu yang tak ternilai bagi penulis

    5. Bapak Suprapto, selaku Kepala Bagian Departemen Weaving PT. Iskandar

    Indah Printing Textile Surakarta

    6. Bapak Agus Mulya, selaku pembimbing lapangan di PT. Iskandar Indah

    Printing Textile Surakarta

    7. Ibu Riyani, selaku pembimbing lapangan di PT. Iskandar Indah Printing

    Textile Surakarta

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8. Rekan-rekan dan semua pihak yang penulis tidak bias sebutkan satu persatu

    atas bantuan, doa, dan dorongan dalam pelaksanaan penelitian dan

    penyelesaian Tugas Akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan.

    Besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan serta bermanfat bagi penulis sendiri.

    Surakarta, November 2010 Penulis

    Asowo Aji P

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

    ABSTRAKSI ......................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

    HALAMAN MOTTO ............................................................................. v

    HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

    KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL ................................................................................. xii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

    E. Metode Penelitian ................................................................. 6

    F. Kerangka Pemikiran .............................................................. 7

    G. Teknik Analisis Data .............................................................. 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Manajemn Produksi ............................................................... 13

    B. Pola produksi ........................................................................ 14

    C. Jenis Pola Produksi ............................................................... 15

    D. Cara Menentukan Pola Produksi ........................................... 19

    E. Faktor-faktor Pola Produksi ................................................... 20

    F. Peramalan ............................................................................. 21

    BAB III PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 26

    B. Laporan Magang ................................................................... 50

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    C. Pembahasan ......................................................................... 56

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ........................................................................... 73

    B. Saran .................................................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR TABEL

    Tabel III.1 Rincian Jumlah Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile

    Surakarta .................................................................................... 40

    Tabel III.2 Data Penjualan kain Grey Tenun Tahun 2006 – 2009 ................. 57 Tabel III.3 Data Biaya Operasional Kain Grey Tenun tahun 2009 ................. 58 Tabel III.4 Perhitungan Trend Penjualan Kain Grey Tenun ........................... 59 Tabel III.5 Penjualan Kain Grey Tenun per Triwulan Tahun 2006 -2009 ...... 60 Tabel III.6 Ramalan Penjualan Kain Grey per Triwulan Tahun 2010 ............ 62 Tabel III.7 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Konstan ........................ 66 Tabel III.8 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Bergelombang .............. 68 Tabel III.9 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Moderat ........................ 70 Tabel III.10 Rekapitulasi Incremental Cost Alternatif Pola Produksi .............. 72

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR GAMBAR

    GAMBAR Halaman I.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... .............................................................................................................................. 8 III.1 Struktur Organisasi Karyawan ........................................................................ .............................................................................................................................. 28

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRAKSI

    ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH

    PRINTING TEXTILE SURAKARTA

    ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063

    Penelitian ini dilakukan pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah

    Printing Textile Surakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai penjualan kain grey tenun tahun 2006, 2007, 2008, 2009 serta data biaya administrasi gudang pada PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Data penjualan kain grey tenun tahun 2006 sampai 2009 digunakan untuk mengetahui peramalan penjualan kain grey tenun pada tahun 2010 beserta fluktuasinya. Sedangkan data biaya administrasi gudang digunakan untuk menganalisis biaya tambahan ( Incremental Cost ) yang diakibatkan pada setiap alternatif pola produksi ( pola produksi konstan, pola produksi bergelombang, pola produksi moderat ).

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola produksi yang optimal diterapkan pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta tahun 2010. selain itu melalui penelitian ini juga dapat dilihat ramalan penjualan kain grey tenun pada tahun 2010.

    Berdasarkan analisis data yang telah disusun maka dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) hasil ramalan penjualan kain grey tenun pada departemen weaving tahun 2010 adalah 10.036.810 meter dengan MAD (Mean Absolute Deviation) = 325.549; MSE (Mean Sequare Error) = 123.113.390.000; dan MFE (Mean Forecast Error) = -1. (ii) Hasil ramalan penjualan kain grey tenun per triwulan pada departemen weaving di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah triwulan I = 2.760.122 meter, triwulan II = 2.484.110 meter, triwulan III = 2.735.030 meter, dan triwulan IV = 2,007.368 meter. (iii) Dari ketiga alternatif pola produksi yang ada pola produksi moderat memiliki biaya tambahan atau incremental cost terendah yaitu sebesar Rp 95.549.622, sedangkan pola produksi konstan memiliki biaya tambahan sebesar Rp 261.747.203 dan pola produksi bergelombang sebesar Rp 227.218.150. (iv) Penentuan pola produksi suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi yaitu : pola penjualan, pola biaya dan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Kata kunci : Pola, Moderat, Incremental

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRACT

    ANALYSIS OF THE OPTIMAL PRODUCTION PATTERNS FOR WEAVING FABRIC IN GREY Weaving DEPARTMENT AT. ISKANDAR SURAKARTA

    INDAH TEXTILE PRINTING

    ASNOWO AJI PRIAWAN F3507063

    This research was conducted at the weaving department at PT. Indah Iskandar Textile Printing Surakarta. Data used in this research is data concerning the sale of gray woven fabric in 2006, 2007, 2008, 2009 and data warehouse administration costs at PT Indah Iskandar Textile Printing Surakarta. Gray woven fabric sales data in 2006 to 2009 is used to determine the sales forecasting gray woven fabric in 2010 and its fluctuation. While the administrative cost data warehouse is used to analyze the additional costs (Incremental Cost) resulting from each alternative patterns of production (constant production patterns, production patterns of wavy, moderate production patterns).

    This study aims to determine the optimal production pattern applied to the weaving department at PT. Indah Iskandar Textile Printing Surakarta in 2010. other than that through this research can also be viewed forecast sales of gray woven fabric in 2010.

    Based on the analysis of the data has been compiled, it can be concluded that (i) the sales forecast gray cloth woven on weaving department in 2010 is 10,036,810 meters with MAD (Mean Absolute Deviation) = 325 549; MSE (Mean Square Error) = 123 113 390 000 ; and MFE (Mean Forecast Error) = -1. (Ii) Proceeds from sales forecast per quarter woven gray fabric on the weaving department at PT Indah Iskandar Textile Printing Surakarta is the quarter I = 2,760,122 meters, quarter II = 2,484,110 meters, third quarter = 2,735,030 meters, and fourth quarter = 2,007.368 meters. (Iii) Of the three alternative patterns of production of existing production patterns have a moderate additional cost or the lowest incremental cost is Rp 95,549,622, while the constant production pattern has a surcharge of USD 261,747,203 and wavy patterns of production amounting to Rp 227,218,150. (Iv) Determination of the production pattern of an enterprise is influenced by the factors of production namely: the pattern of sales, costs and patterns of production capacity owned by the company. Key words: Pattern, Moderate, Incremental

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Persaingan di dunia bisnis sekarang ini sangatlah ketat, hal ini

    menuntut suatu perusahaan agar dapat merencanakan kapasitas produksi

    yang sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut. Pada umumnya

    perencanaan produksi dilakukan untuk satu tahun produksi dan jumlahnya

    relatif stabil jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Adanya fluktuasi penjualan memaksa manajer operasi mengambil

    keputusan yang rasional untuk mencapai sasaran perusahaan yang

    bersangkutan. Manajer perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang

    dikombinasikan dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan agar dapat

    menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Hal ini perlu

    dilakukan dalam upaya menjaga mutu dari barang atau jasa ditengah

    permintaan konsumen yang semakin kritis atas produk yang mereka

    inginkan.

    Perusahaan perlu mengantisipasi adanya fluktuasi penjualan ini

    agar tetap dapat menjamin kelangsungan hidupnya dan bersaing dengan

    perusahaan lain. Oleh sebab itu ramalan penjualan (sales forecast)

    sangat penting. Dari peramalan ini perusahaan dapat mengatur produksi

    yang sesuai kapasitas perusahaan untuk memenuhi permintaan yang

    mungkin berfluktuasi. Selain itu dari peramalan ini juga dapat ditentukan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 2

    pola produksi yang tepat. Yang dimaksud dengan pola produksi adalah

    distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil

    (misalnya : bulanan, minggu, atau unit waktu yang lainya) untuk

    mengantisipasi rencana penjualan (Yamit,1998:77).

    Pada umumnya terdapat tiga macam pola produksi yaitu pola

    produsi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat

    (Yamit,1998:78). Masing-masing pola produksi tersebut memiliki

    keunggulan dan kelemahan tersendiri. Perusahaan akan menerapkan

    pola produksi konstan apabila jumlah barang atau jasa yang diproduksi

    sama setiap periodenya. Kelebihan atau kekurangan produksi akan

    masuk atau diambil dari persediaan. Pada saat permintaan meningkat

    melebihi jumlah yang diproduksi maka perusahaan akan melakukan

    lembur atau sub kontrak. Hal ini memungkinkan terjadinya tambahan

    biaya yaitu biaya lembur dan biaya sub kontrak. Sebaliknya ketika

    permintaan turun dari jumlah yang diproduksi maka akan terjadi

    penyimpanan barang yang menimbulkan adanya biaya penyimpanan.

    Pada pola produksi bergelombang jumlah barang atau jasa yang

    diproduksi tidak sama. Perusahaan umumnya akan melakukan lembur

    atau sub kontrak apabila permintaan diatas kapasitas produksi maksimal.

    Pola ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang produksinya

    didasarkan pada pesanan. Sedangkan pola produksi moderat biasanya

    akan diterapkan apabila fluktuasi antara persediaan dan produksi tak

    terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan. Biaya perputaran tenaga

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 3

    kerja dan biaya simpan pada pola produksi ini tidak sebesar pola produksi

    lain (Yamit,1998:79-82).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi suatu perusahaan

    antara lain : pola penjualan, pola biaya, serta kapasitas produksi

    maksimal. Selain itu pola produksi yang diterapkan hendaknya dapat

    memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dan menanggung

    beban biaya yang paling minimum (Yamit,1998:78).

    Melalui penerapan pola produksi yang tepat diharapkan dapat

    merencanakan kebutuhan tenaga kerja, bahan baku, maupun fasilitas lain

    secara tepat. Apabila terlalu banyak tenaga kerja tentu saja biaya yang

    ditanggung perusahaan lebih besar dan tidak sebanding dengan

    pendapatan yang diperoleh perusahaan. Begitu juga apabila perusahaan

    kekurangan tenaga kerja, akan banyak permintaan konsumen yang tak

    terpenuhi apabila terjadi peningkatan permintaan produk. Hal ini dapat

    mengurangi kepercayaan konsumen terhadap perusahaan yang

    bersangkutan. Begitu juga dengan bahan baku, perlu dikendalikan sesuai

    kebutuhan perusahaan agar tidak merugikan perusahaan. Misalnya

    apabila perusahaan mengalami surplus bahan baku, hal ini tentu akan

    menimbulkan biaya apabila disimpan dalam gudang, mulai dari biaya

    simpan dan biaya lain. Sama halnya jika perusahaan mengalami

    keterlambatan bahan baku, produksi akan terhambat dan perusahaan

    tidak dapat memenuhi permintaan konsumen tepat pada waktunya.

    Apabila perusahaan dapat menentukan pola produksi yang optimal maka

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 4

    hal-hal tersebut dapat ditekan karena perusahaan dapat

    merencanakannya sesuai kapasitas yang dimiliki perusahaan sehingga

    biaya juga dapat ditekan.

    PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah perusahaan

    yang bergerak dibidang industri textile, dengan produk utamanya yaitu

    kain printing dan kain grey tenun. PT. Iskandar Indah Printing Textile

    Surakarta menerapkan pola produksi bergelombang untuk produknya, hal

    ini dapat dilihat dari produksi yang didasarkan dari permintaan konsumen

    khususnya pada Departemen Weaving yang memproduksi kain grey

    tenun. Menurut data yang penulis peroleh, terjadi fluktuasi penjualan kain

    grey tenun antara tahun 2006 sampai 2009 pada PT. Iskandar Indah

    Printing Textile. Selain itu biaya administrasi gudang juga mengalami

    peningkatan dari periode sebelumnya sedangkan kapasitas produksi

    perusahaan sendiri cenderung tetap.

    Dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan adanya fluktuasi

    penjualan penulis tertarik untuk mengetahui apakah pola produksi yang

    digunakan Departemen Weaving untuk produk kain grey tenun tahun

    2010 sudah optimal atau tidak. Maka dalam penulisan tugas akhir ini

    penulis mengambil judul : “ANALISIS PENENTUAN POLA PRODUKSI

    YANG OPTIMAL UNTUK KAIN GREY TENUN PADA DEPARTEMEN

    WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

    SURAKARTA”.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 5

    B. RUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pola

    produksi pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile

    sudah optimal?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan dari penelitian terkait dengan penyusunan tugas akhir ini adalah

    untuk mengetahui pola produksi yang optimal pada departemen weaving

    di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

    D. MANFAAT PENELITIAN

    1. Bagi Perusaahaan

    Sebagai bahan pertimbangan khususnya dalam menentukan pola

    produksi yang optimal untuk kain grey tenun.

    2. Bagi Penulis

    a. Memperoleh pengalaman kerja di dunia kerja nyata.

    b. Dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah khususnya

    ilmu mengenai peramalan dan penentuan pola produksi.

    3. Bagi Pembaca Dan Pihak lain

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

    pemahaman bagi pembacanya khususnya yang terkait dengan pola

    produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 6

    E. Metode Penelitian

    1. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian dilakukan di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

    SURAKARTA yang berlokasi di Jln. Pakel no 11 Surakarta.

    2. Sumber Data

    Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berupa :

    a. Data penjualan kain grey tahun 2006 sampai 2009

    b. Data biaya administrasi gudang

    F. Kerangka Pemikiran

    Adanya fluktuasi permintaan setiap tahun membuat perusahaan

    harus menentukan pola produksi yang paling optimal. Untuk menentukan

    pola produksi pada periode selanjutnya dilakukan dengan melihat data

    fluktuasi paenjualan yang ada dan melakukan forecast terhadapnya.

    Hasil dari forecast atau peramalan penjualan tadi digunakan untuk

    menganalisis masing-masing pola produksi sehingga dapat dilihat pola

    produksi mana yang memiliki jumlah biaya yang terendah. Pola produksi

    yang memiliki incremental cost atau biaya tambahan terendah merupakan

    pola produksi yang paling optimal diterapkan pada perusahaan yang

    bersangkutan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 7

    Gambar I.1

    Kerangka Pemikiran

    G. Teknik Analisis Data

    1. Menentukan Ramalan Penjualan Tahun 2010

    a. Ramalan Penjualan Tahunan

    Pola Produksi Optimal Untuk Kain Grey Tenun

    Analisis Biaya Tambahan 1. Biaya Simpan 2. Biaya Sub Kontrak 3. Biaya Lembur 4. Biaya Perputaran Tenaga

    Kerja

    Pola Produksi 1. Pola Produksi Konstan 2. Pola Produksi

    Bergelombang 3. Pola Produksi Moderat

    Ramalan Penjualan Kain Grey Tenun Tahun 2010

    Data Penjualan Kain Grey Tenun Tahun 2006 - 2009

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 8

    Untuk merencanakan ramalan tahunan digunakan trend

    linier dengan metode kuadrat terkecil (least square method)

    dengan rumus :

    ,dimana nilai variabel dan dari persamaan trend

    diatas diperoleh dengan rumus :

    atau

    Sedangkan diperoleh dengan rumus :

    atau

    Keterangan : = nilai trend atau forecast

    = bilangan konstan

    = slope atau kecondongan garis trend

    = waktu atau tahun

    = jumlah periode peramalan

    b. Ramalan penjualan Triwulanan

    Fluktuasi penjualan dari periode ke periode dipengaruhi oleh

    adanya variasi musim. Menurut Gitosudarmono, (1999:137) variasi

    musim adalah gejala naik turun secara teratur cenderung untuk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 9

    terulang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Diperoleh

    dengan rumus :

    Dimana : = indeks musim triwulan

    = rata-rata penjualan triwulan

    = rata-rata dari rata-rata penjualan pertriwulan

    Sedangkan untuk mencari jumlah penjualan pertriwulan dicari

    menggunakan rumus :

    Dimana : = ramalan penjualan triwulan

    = nilai trend atau forecast penjualan tahunan

    = indeks musim triwulan

    c. Tingkat Kesalahan Peramalan

    Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran

    kesalahan peramalan merupakan ukuran tingkat perbedaan antara

    hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi

    (Nasution,2003:30). Ada empat ukuran yang dapat digunakan

    untuk mengukur akurasi hasil peramalan yaitu :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 10

    Keterangan :

    = rata-rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation)

    = rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error)

    = rata-rata kesalahan peramalan (Mean Forecast Error)

    = permintaan aktual pada periode t dimana

    = peramalan permintaan (forecast) dimana

    = jumlah periode peramalan

    d. Peramalan Dengan POM For Windows

    Peramalan penjualan kain grey tenun tahun 2010 pada PT.

    Iskandar Indah Printing Textile dilakukan menggunakan metode POM

    for Windows. Peramalan menggunakan data penjualan selama empat

    tahun yaitu tahun 2006 sampai 2009.

    Metode POM adalah metode yang dapat membantu

    mempermudah dalam kerja manajemen operasi. Dalam peramalan

    dipilih forecasting dalam POM, dan untuk metodenya dipilih trend

    analysis (regress over time). Dengan POM dapat dilihat tingkat

    kesalahan peramalan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 11

    2. Analisis Biaya Tambahan

    Pola produksi yang optimal adalah pola produksi yang mempunyai

    incremental cost terendah yang dapat menguntungkan perusahaan.

    Yang termasuk biaya tambahan adalah :

    a. Biaya Simpan

    Yang dimaksud disinni adalah biaya penyimpanan barang-barang

    hasil produksi yang belum atau tidak laku terjual. Hal ini terjadi

    pada saat jumlah produksi meningkat lebih tinggi dari jumlah

    penjualan.

    b. Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    Yaitu biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan penarikan

    atau pengeluaran tenaga kerja.

    c. Biaya Lembur

    Yaitu biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan melakukan

    kerja lembur untuk memenuhi permintaan. Kerja lembur ini

    dilakukan diluar jam kerja normal yang ditetapkan perusahaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 12

    d. Biaya sub Kontrak

    Yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bila kapasitas

    maksimal produksi tidak mampu memenuhi volume produksi yang

    diharapkan,kekurangan disub kontrakan pada perusahaan lain.

    BAB II

    TINJAUAN PUTAKA

    A. Manajemen Produksi

    Pengertian produksi dalam arti luas adalah segala kegiatan yang

    mentransformasikan masukan (input) menjadi (output), tercakup

    semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan produk tersebut.

    Sedangkan arti produksi dalam arti sempit adalah sebagai kegiatan

    yang menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah

    jadi, bahan industri dan suku cadang atau spare part (Assauri,

    1999:11).

    Menurut Handoko, (1993:3) manajemen produksi dan operasi

    merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan

    sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi),

    tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan sebagainya

    dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 13

    berbagai produk atau jasa. Sedangkan tujuan dari manajemen

    produksi itu sendiri adalah untuk mengatur faktor-faktor produksi yang

    ada, baik yang berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin, dan

    peralatan lain sedemikian rupa sehingga proses roduksi dapat berjalan

    efektif dan efisien (Gitosudarmono,1999:3). Sehingga manajemen

    produksi dapat disimpukan sebagai kegiatan atau aktivitas

    penanganan barang mulai dari input hingga output, yang disesuaikan

    dengan kemampuan perusahaan sehingga dapat berjalan efektif dan

    efisien.

    B. Pola Produksi

    Menurut Ahyari, (2002:184) pola produksi adalah distribusi dari

    produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil misalnya bulanan

    atau mingguan atau unit waktu yang lainnya. Sedangkan menurut

    Yamit, (1998:77) yang dimaksud dengan pola produksi adalah

    distribusi dari produksi tahunan kedalam periode yang lebih kecil

    (misalnya : bulanan, minggu, atau unit waktu yang lainya) untuk

    mengantisipasi rencana penjualan.

    Pola produksi juga dikatakan sebagai ukuran akan berapa banyak

    barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan

    (Gitosudarmono,2002:149). Tidak hanya satu produk melainkan

    semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 14

    pola produksi dapat dikatakan sebagai pendistribusian produksi

    tahunan kedalam unit lainnya guna mengantisipasi rencana penjualan.

    Adanya fluktuasi penjualan membuat perusahaan harus memilih

    pola produksi yang tepat. Pola produksi dapat digunakan untuk

    mengantisipasi rencana penjualan yang tepat, karena melalui pola

    produksi juga memperhatikan kapasitas maksimal yang dimiliki

    perusahaan.

    Biaya tambahan atau incremental cost juga diperhitungkan dalam

    penerapan pola produksi sehingga efisiensi produksi dapat dicari.

    Biaya-biaya tersebut antaralain biaya simpan, biaya lembur, biaya

    perputaran tenaga kerja, dan biaya sub kontrak. Pola produksi yang

    optimal diterapkan pada perusahaan yaitu pola produksi yang memiliki

    biaya tambahan atau incremental cost terendah dibandingkan jenis

    pola produksi yang lain.

    C. Jenis Pola Produksi

    Pada umumnya terdapat tiga macam pola produksi yaitu pola

    produksi konstan, pola produksi bergelombang, dan pola produksi

    moderat.

    1. Pola Produksi Konstan

    Merupakan distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun

    kedalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari

    bulan ke bulan tersebut adalah sama atau relatif sama

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 15

    (Ahyari,1994:185). Adapun kelebihan dan kekurangan pola

    produksi konstan yaitu :

    a.) Kelebihan :

    1.) Memudahkan manajer operasi dalam merencanakan

    kapasitas produksi tahunan, merencanakan bahan baku,

    tenaga kerja dan fasilitas lainnya.

    2.) Pembelian bahan baku yang terus menerus (kontinyu).

    3.) Mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

    untuk karyawan perusahaan.

    b.) Kelemahan :

    1.) Jumlah produksi yang terbatas menyebabkan permintaan

    pasar atau konsumen tidak semuanya terpenuhi.

    2.) Tingkat kerusakan barang yang disimpan dalam gudang

    cukup tinggi.

    3.) Menimbulkan biaya tambahan (incremental cost) berupa

    biaya simpan dan biaya lembur ataupun biaya sub kontrak.

    2. Pola Produksi Bergelombang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 16

    Menurut Ahyari, (1994;186) pola produksi bergelombang

    merupakan suatu distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun

    kedalam jumlah produksi seetiap bulan, dimana jumlah produksi

    dari bulan ke bulan tersebut adalah selalu berubah mengikuti

    perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan bersangkutan.

    Kebaikan dan kelemahan pola produksi ini adalah :

    a.) Kebaikan :

    1.) Terpenuhinya permitaan pasar yang berfluktuasi.

    2.) Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan

    produk yang diinginkan.

    3.) Pola produksi bergelombang mampu menekan biaya

    tambahan (incremental cost).

    b.) Kelemahan :

    1.) manajer operasi kesulitan dalam merencanakan kapasitas

    produksi tahunan, bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas-

    fasilitas lainnya.

    2.) Pembelian bahan baku yang tidak tentu jumlah dan

    waktunya.

    3.) Sering terjadi pemutusan kerja bagi karyawan perusahaan.

    3. Pola Produksi Moderat

    Merupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun

    kedalam jumlah produksi setiap bulan dimana jumlah produksi

    maupun jumlah persediaan barang jadi yang ada dalam

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 17

    perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah-ubah untuk

    menutup perubahan-perubahan yang ada dalam penjualan produk

    perusahaan tersebut(Ahyari,1994:186). Kebaikan dan kelemahan

    pola produksi moderat adalah :

    a.) Kebaikan :

    Pola produksi moderat adalah penggabungan antara pola

    produksi konstan dengan pola produksi bergelombang.

    Kebaikan dari pola produksi konstan mampu menutupi

    kelemahan pola produksi bergelombang, begitu pula sebaliknya

    kelemahan pola produksi konstan akan tertutupi oleh kebaikan

    pola produksi bergelombang.

    b.) Kelemahan :

    Kemungkinan timbulnya semua biaya tambahan (incremental

    cost).

    Sedangkan menurut Gitosudarmono, (2002:175) jenis pola

    produksi antaralain:

    a.) Pola Produksi Konstan

    Pola produksi dimana jumlah yang diproduksi setiap

    hari/minggu/bulan itu selalu sama.

    b.) Pola Produksi Bergelombang

    Pola produksi dimana jumlah yang diproduksi setiap

    hari/minggu/bulan itu tidak selalu sama.

    c.) Pola Produksi Moderat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 18

    Pola produksi yang bergelombang tetapi diusahakan agar

    gelombang produksi itu tidak terlalu tajamsehingga dapat

    mendekati konstan.

    D. Cara Menetukan Pola Produksi

    Cara menentukan pola produksi yang paling optimal bagi

    perusahaan yaitu dengan menganalisis biaya tambahan (incremental

    cost). Biaya tambahan yang ada berupa biaya lembur, biaya sub

    kontrak, biaya simpan, dan biaya perputaran tenaga kerja. Biaya

    tambahan ini akan terjadi apabila kapasitas produksi tahunan

    didistribusikan ke unit waktu lainnya seperti mingguan, bulanan,

    ataupun triwulanan.

    Setiap pola produksi akan menimbulkan biaya tambahan yang

    berbeda-beda. Pola produksi yang menimbulkan biaya tambahan

    (incremental cost) paling sedikit dipilih sebagai pola produksi yang

    peling tepat. Incremental cost atau biaya tambahan dihitung dengan

    melihat kapasitas produksi maksimal yang dimiliki perusahaan serta

    pola biaya yang mencakup biaya sub kontrak, biaya simpan, biaya

    lembur, serta biaya perputaran tenaga kerja.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 19

    E. Faktor-faktor Pola Produksi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi adalah :

    a. Pola Penjualan

    Merupakan bentuk penjualan yang terjadi dalam perusahaan dalam

    kurun waktu tertentu.

    b. Pola Biaya

    Adalah fluktuasi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

    karena kebutuhan-kebutuhan dalam perusahaan. Dalam

    pembahasan pola biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang

    timbul atau dikeluarkan sebagai akibat dari adanya perubahan

    produksi. Terdiri dari:

    1.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    2.) Biaya Simpan

    Yang dimaksud disini adalah biaya penyimpanan barang-

    barang hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual. Hal ini

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 20

    terjadi ketika jumlah produksi meningkat lebih tinggi dari jumlah

    penjualan sehinnga sisa hasil produksi harus disimpan.

    3.) Biaya Lembur

    Yaitu biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan melakukan

    kerja lembur untuk memenuhi permintaan. Lembur dilakukan

    diluar jam kerja normal.

    4.) Biaya Sub Kontrak

    Yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan apabila

    perusahaan mensub kontrakan produksi ke perusahaan lain

    karena kapasitas maksimal yang dimiliki perusahaan tak

    memenuhi permintaan.

    c. Kapasitas Produksi

    Adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi

    kebutuhan pasar atau konsumen (Gitosudarmono,2002:173).

    Kapasitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain

    jumlah karyawan, jumlah mesin, jumlah jam kerja.

    F. Peramalan

    Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan

    dalam ukuran kuantitas waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam

    rangka memenuhi permintaan barang atau jasa(Nasution,2003:25).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 21

    Sedangkan menurut Subagyo, (2000:1) peramalan (forecasting)

    adalah peramalan (perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi.

    Secara umum metode peramalan dapat dibagi dalam dua kategori

    utama, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada metode kuantitatif dapat

    dibagi kedalam deret berkala/runtun waktu (time series) dan metode

    kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi menjadi metode

    eksploratoris dan normatif(Yamit,1998:37).

    Menurut Zulian Yamit, (1998:38) metode runtun waktu dipilih

    dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data sendiri

    dibedakan menjadi :

    1. Pola Horisontal

    Terjadi apabila nilai data berfluktuasi disekitar nilai data yang

    konstan.

    2. Pola Musiman

    Terjadi bila deret dipengaruhi pola musiman.

    3. Pola Siklus

    Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka

    panjang seperti bisnis.

    4. Pola Trend

    Terjadi apabila terdapat kenaikan atau penurunan jangka

    panjang dalam data.

    Pola trend sendiri dapat diukur dengan berbagai metode,antaralain

    :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 22

    1. Metode bebas (freehand method)

    2. Metode setengah rata-rata (semi average method)

    3. Metode rata-rata bergerak (moving average method)

    4. Metode kwadrat terkecil (least quares method)

    Metode peramalan yang baik adalah metode yang bisa

    meminimumkan kesalahan, sehingga perlu dipilih metode yang paling

    sesuai dengan masalahnya. Metode trend liner adalah salah satu

    metode yang dapat digunakan dalam mengatasi atau meramalkan

    masalah fluktuasi penjualan.

    Untuk merencanakan ramalan tahunan digunakan trend linier

    dengan metode kuadrat terkecil (least square method) dengan rumus :

    ,dimana nilai variabel dan dari persamaan trend

    diatas diperoleh dengan rumus :

    atau

    Sedangkan diperoleh dengan rumus :

    Atau

    Keterangan : = nilai trend atau forecast

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 23

    = bilangan konstan

    = slope atau kecondongan garis trend

    = waktu atau tahun

    = jumlah periode peramalan

    Ramalan penjualan Triwulanan

    Fluktuasi penjualan dari periode ke periode dipengaruhi oleh

    adanya variasi musim. Menurut Gitosudarmono, (1999:137) variasi

    musim adalah gejala naik turun secara teratur cenderung untuk

    terulang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Diperoleh

    dengan rumus :

    Dimana : = indeks musim triwulan

    = rata-rata penjualan triwulan

    = rata-rata dari rata-rata penjualan pertriwulan

    Sedangkan untuk mencari jumlah penjualan pertriwulan dicari

    menggunakan rumus :

    Dimana : = ramalan penjualan triwulan

    = nilai trend atau forecast penjualan

    tahunan

    = indeks musim triwulan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 24

    Tingkat Kesalahan Peramalan

    Ukuran akurasi hasil peramalan yang merupakan ukuran kesalahan

    peramalan merupakan ukuran tingkat perbedaan antara hasil

    peramalan dengan permintaan yang sebenarnya

    terjadi(Nasution,2003:30).

    Ada empat ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur akurasi

    hasil peramalan yaitu :

    Keterangan :

    = rata-rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation)

    = rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error)

    = rata-rata kesalahan peramalan (Mean Forecast Error)

    = rata-rata presentase kesalahan absolute (Mean Absolute

    Percentage Error)

    = permintaan aktual pada periode t dimana

    = peramalan permintaan (forecast) dimana

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 25

    = jumlah periode peramalan

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Perusahaan

    1. Sejarah perkembangan perusahaan

    PT. ISkandar Indah Printing textile merupakan sala satu dari

    sekian banyak perusahaan textile di Indonesia. Perusahaan ini

    mengolah bahan baku dari benang menjadi kain grey yang kemudian

    diolah menjadi batik printing untuk meningkatkan jenis produksi

    perusahaan dan meningkatkan nilai jual dari kain tersebut.

    Pada mulanya adalah perusahaan keluarga yang dirintis oleh

    keluarga Wahyu Iskandar. Produk yang dihasikan adalah kain batik

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 26

    cap lokasi usahanya yang masih berada di daerah laweyan. Karena

    usaha tersebut mengalami kemajuan, maka keluarga Wahyu Iskandar

    sepakat untuk mendirikan badan usaha yang berbentuk CV

    (commanditer mennonschap) pada tanggal 23 Mei 1975 dengan

    bentuk usaha bernama CV Iskandartex berdasarkan akta perusahaan

    No. 98 tanggal 23 Mei 1975.

    CV Iskandartex didirikan di daerah lokasi yang tempatnya berada

    di jalan Pakel No. 11 RT.03 RW.VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan

    Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini memulai produksinya satu tahun

    setelah didirikan yaitu pada tahun 1976. Pada awal didirikan,

    perusahaan mempunyai 25 unit mesin tenun, dan mulai mengalami

    perkembangan yang begitu pesat pada tahun 1977 perusahaan telah

    memilki 77 unit mesin tenun. Produksi perusahaan juga terus

    mengalami peningkatan dengan dibuktinkan pada tahun 1980,

    perusahaan mendatangkan mesin kanji dari Negara Taiwan yang

    mempunyai fungsi mengeringkan kain secara otomatis. Ditahun yang

    sama perusahaan juga menambah mesin tenun menjadi 300 unit.

    Karena permintaan pasar semakin meningkat maka perusahaan

    menambah kapasitas produksi dengan menambah mesin tenun,

    hingga akhir 1993 CV Iskandartex mencapai 614 unit. Dan saat ini

    seluruh mesin tenun yang dimiliki adalah 625 unit.

    Mesin – mesin tersebut terdiri dari :

    a. Mesin palet : 50 unit

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 27

    b. Mesin warping : 3 unit

    c. Mesin kanji : 2 unit

    d. Mesin diesel : 1 unit

    Melihat perkembangan yang begitu pesat dari perusahaan ini,

    maka pimpinan perusahaan mengambil kebijakan untuk mengubah

    bentuk CV menjadi bentuk PT. Dengan bentuk PT. ini perusahaan

    lebih mempunyai peluang untuk mengembangkan usahanya.

    Perusahaan ini resmi menjadi PT. Iskandartex pada tanggal 2 Januari

    1991 dengan nomor izin usaha 199/IIPB/1991/PT. Penggantian nama

    sejak bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile.

    2. Struktur Organisasi Karyawan

    Gambar III.1

    Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 28

    3. Tugas dan Tanggung Jawab.

    Tugas dan tanggung jawab dari tiap – tiap bagian organisasi

    perusahaan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, adalah sebagai

    berikut :

    a. Dewan Komisaris.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Menjamin keadaan perusahaan dalam melaksanakan

    kegiatan sesuai dengan kepentingan pemegang saham.

    2) Menandatangani laporan tahunan.

    3) Memberhentikan pengurus dari jabatan.

    4) Mengawasi pekerjaan direksi baik secara preventif

    maupun representative.

    5) Menunjuk akuntan public untuk melaksanakan

    pemeriksaan tahunan terhadap laporan keuangan

    perusahaan.

    b. Direktur Utama.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Bertanggung jawab atas pengembangan perusahaan

    secara keseluruhan.

    2) Mengkoordinir dan memimpin rapat departemen

    mengenai rencana – rencana penjualan, pembelian,

    produksi, keuangan, dan manajemen.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 29

    3) Memepelajari situasi dan perkembangan bisnis

    pertekstilan secara keseluruhan.

    4) Menjaga dan mengembangkanhubungan – hubungan

    dengan supplier, chanel pemasaran, badan – badan

    usaha, asosiasi, perbankan, investasi, dan lain – lain.

    5) Menerima dan mempelajari laporan – laporan global

    mengenai produksi, keuangan, penjualan dan umum.

    c. Sekretaris.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Menyiapkan surat – surat, laporan dan formulir untuk

    pemerintah.

    2) Melanjutkan transaksi penjualan dan pembelian dengan

    pengarahan dari atasan.

    3) Menampung, memproses, dan mematangkan smua

    urusan dari dalam dan luar perusahaan sebelum

    diteruskan kepada Direktur.

    d. Manajer Produksi.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Bertanggung jawab atas kelancaran produksi yang

    mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

    dalam mencapai produksi yang tepat.

    2) Bertanggung jawab dalam mengatur tenaga kerja, mesin,

    dan material dalam kegiatan produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 30

    3) Berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi

    sesuai dengan perkembangan teknologi dan kemajuan

    zaman.

    e. Kabag Produksi Printing.

    Bertanggung jawab dalam kegiatan pemberian motif pada

    kain dan mengatur cara karyawan agar mencapai

    penggunaan waktu, tempat, dan tenaga yang lebih efisien.

    Serta mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian

    bawahan, yaitu :

    1) Bagian persiapan.

    Tugas bagian persiapan :

    a) Memilih dan menetapkan warna untuk kain yang akan

    dibuat.

    b) Membantu persiapan alat, bahan baku, dan bahan

    penolong yang akan digunakan.

    c) Menentukan takaran obat untuk kain.

    d) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja sekaligus

    memeriksa warna kain yang sudah selesai dibuat.

    2) Bagian Proses.

    Tugas bagian Proses :

    a) Menyusun jadwal kerja pada bagian proses sesuai

    dengan rencana.

    b) Membantu persiapan alat – alat kerja.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 31

    c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja dibagian

    proses.

    3) Bagian Finishing

    Tugas bagian Finishing :

    a) Menyusun jadwal kerja pada bagian proses sesuai

    dengan rencana.

    b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja di bagian

    printing.

    c) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap shift.

    4) Bagian Teknik.

    Tugas bagian Teknik :

    a) Mengatur kerja mesin – mesin produksi.

    b) Mengganti dan memperbaiki peralatan mesin atau

    suku cadang mesin yang rusak.

    f. Kabag Produksi Weaving

    Bertanggung jawab atas penenunan dari bahan baku benang

    yang diproses menjadi kain dan memberikan tugas kepada

    bagian yang di bawahnya, yaitu :

    1) Bagian Persiapan.

    Tugas bagian persiapan.

    a) Menyusun jadwal kerja kelompok warping,

    pengkanjian, cucuk, dan palet sesuai dengan rencana

    produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 32

    b) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan

    bahan penolong yang akan digunakan.

    c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

    proses.

    2) Bagian Proses

    Tugas bagian proses :

    a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan

    yang direncanakan.

    b) Membantu menyiapkan pelaksanaan.

    3) Bagian Finishing.

    Tugas bagian Finishing :

    a) Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai

    dengan yang direncanakan.

    b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

    weaving.

    c) Menyiapkan laporan hasil perhari tiap shift.

    4) Bagian Teknik.

    Tugas bagian teknik :

    a) Mengatur kerja mesin – mesin produksi.

    b) Mengganti dan memperbaiki peralatan mesin atau

    suku cadang mesin yang rusak.

    g. Kabag Quality Control.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 33

    1) Melaksanakan pengontrolan kualitas terpadu dari bahan

    baku, bahan pembantu, sampai kain jadi.

    2) Mempelajari laporan – laporan grafik hasil produksi,

    kegitan montir, dan naik turun beam.

    3) Melaksanakan koreksi atas pelaksanaan produksi

    bersama dengan bagian gudang, bagian persiapan,

    proses, finishing, dan maintenance.

    h. Manajer Pemasaran.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Melakukan pekerjaan administrasi penjualan.

    2) Mengatur dan menetapkan pejualan pokok.

    3) Membuat permintaan produksi.

    4) Mengatur promosi dan menetapkan pencapaian target

    penjualan. Dan tugas ini didelegasikan bersama – sama

    dengan karyawan yang bekerja di bagian bawahnya.

    i. Manajer Keuangan.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Menyetujui dan menandatangani permintaan biaya

    belanja sehari – hari.

    2) Menyetujui anggaran sesuai dengan rencana produksi.

    3) Menyusun cash flow tahunan.

    4) Menerima dan mencocokkan rekening Koran.

    5) Menyusun neraca dan laporan rugi/laba periode.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 34

    6) Menyetujui penjualan tunai atas barang – barang bekas

    atau rusak.

    j. Kabag Kas.

    Tugas – tugas dari bagian kas adalah :

    1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.

    2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan

    perusahaan.

    3) Melaksanakan pembayaran gaji.

    k. Kabag Pembukuan.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Mencatat dan mengarsip kartu persediaan, retur

    penjualan, retur pembelian, dan kartu piutang.

    2) Mempersiapkan daftar pembayaran utang dan daftar

    penagihan piutang.

    3) Melakukan cross check daftar pembayaran utang dan

    daftar penagihan piutang.

    4) Menjalankan jurnal.

    5) Menyiapkan laporan – laporan penjualan, pembelian,

    stok, biaya, dan produksi.

    6) Melakukan stock opname dengan bagian gudang.

    l. Kabag Pembelian.

    Tugas dan wewenangnya adalah :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 35

    1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan

    perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan

    yang dibutuhkan.

    2) Mengawasi barang – barang yang dibeli jika tidak sesuai

    dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta

    harga yang telah disepakati sebelumnya.

    3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan

    pengadaan bahan – bahan yang diperlukan dalam proses

    produksi.

    4) Menentukan atau memilih supplier.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas yang diberikan pada

    bawahannya dan atas kelancaran penyediaan bahan

    kebutuhan proses produksi.

    m. Kabag Gudang

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Mengikuti pelaksanaan dari rencana pengadaan barang

    dan sparepart.

    2) Melakukan stock opname dengan bagian pembukuan

    setiap hari.

    3) Melakukan seleksi terhadap spare part bekas bersama

    dengan bagian workshop.

    4) Melakukan koreksi terhadap sparepart yang hamper

    habis.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 36

    5) Menyerahkan dokumen – dokumen administrasi ke

    bagian pembelian, penjualan, keuangan dan pembukuan.

    n. Manajer Personalia.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Menangani administrasi pegawai.

    2) Mengarahkan, mengkoordinir, dan mendelegasikan tugas

    – tugas kepada bawahan.

    3) Menyerahkan persoalan yang berhubungan dengan

    tenaga kerja.

    o. Manajer Umum.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Mengatur pelaksanaan pelayanan kesehatan dan PPPK.

    2) Mengatur pekerjaan koperasi.

    3) Mengatur dan mengawasi kebersihan bangunan,

    kendaraan, dan peralatan.

    4) Mengatur pelaksanaan dan social.

    5) Melakukan absensi karyawan setiap hari.

    6) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian

    tentang kebutuhan – kebutuhan pelayanan umum.

    p. Kepala Sie Kendaraan.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan alat

    transportasi perusahaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 37

    2) Mempersiapkan pengendara beserta alat transportasi

    yang digunakan dalam kegiatan perusahaan.

    q. Kepala Sia Keamanan.

    Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

    1) Melayani tamu di pos pelayanan terdepan.

    2) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban di

    lingkungan perusahaan.

    r. Kepala Sie Rumah Tangga.

    Bertanggung jawab terhadap hal – hal yang bersifat kegiatan

    yang dilakukan di lingkungan rumah tangga misalnya

    perawatan taman, pembuangan sampah, pembersihan

    selokan, dan lain sebagainya.

    4. Personalia Perusahaan.

    a. Jumlah tenaga kerja

    Di PT. ISkandar Indah Printing Textile, system ketenagakerjaan di

    bagi ke dalam dua bagian yaitu :

    1) Bagian Produksi

    Yaitu bagian yang bekerja di departemen unit weaving dan

    departemen unit printing serta bagian finishing.

    2) Bagian non produksi

    Yaitu bagian yang bekerja sebagai karyawan kantor dan

    gudang.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 38

    Saat ini jumlah tenaga kerja di PT. Iskandar Inda Printing Textile

    berjumlah 1295.

    Dengan pembagian kerja sebagai berikut :

    Tabel III.1 Shift bagian dan jumlah karyawan

    Shift dan Bagian Jumlah karyawan (orang)

    a. Day Shift 70 b. Shift

    1) Operator RRT52 2) Operator Picanol 3) Operator Toyoda 4) Pengisi Palet 5) Palet 6) Warping 7) Pengkanjian 8) Cucuk 9) Pengawasan Monitor 10) Pengawasan Umum 11) Bengkel 12) Listrik 13) Inspecting 14) Roll Kain

    210 135 22 60 105 60 90 80 45 20 45 15 45 10

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 39

    15) Finishing 16) Keamanan 17) Transportasi 18) Umum

    30 20 20 10

    Jumlah 1.129

    b. Shift

    Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, sistem kerja shift dibagi

    menjadi tiga group, yaitu :

    1) Shift I atau disebut sebagai Group A masuk pagi.

    2) Shift II atau disebut sebagai Group B masuk siang.

    3) Shift III atau disebut sebagai Group C masuk Malam.

    Tiap - tiap shift dikepalai dengan kepala shift, pengawas dan staff

    masing – masing bagian dan mendapatkan jam istirahat selama 1

    jam yang diatur dengan efektif sehingga tidak mengganggu proses

    produksi.

    Pembagian kerja PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah

    sebagai berikut.

    1) Group A : pukul 07:00 WIB – 15:00 WIB dengan waktu istirahat

    mulai pukul 11:30 WIB – 12:30 WIB.

    2) Group B : pukul 15:00 WIB – 23:00 WIB dengan waktu istirahat

    mulai pukul 18:45 WIB – 19:45 WIB.

    3) Group C : pukul 23:00 WIB – 07:00 WIB dengan waktu istirahat

    mulai pukul 02:00 WIB – 03:00 WIB.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 40

    System pembagian kerja karyawan di atas berlaku untuk karyawan

    bagian produksi dan teknik, sedangkan untuk karyawan bagian non

    produksi jam kerjanya 40 jam/ minggu dengan system pembagian

    jam mulai dari hari senin sampai jum’at, dimulai pukul 07:00 WIB –

    16:00 WIB dengan istirahat mulai 11:45 WIB – 12:45 WIB dan hari

    sabtu masuk setengah hari mulai pukul 07:00 WIB – 12:00 WIB.

    Pergantian masuk jam kerja tiap bagian produksi setiap minggu

    sekali dan dimulai setiap hari senin.

    c. Sistem Pemberian upah

    Sistem pemberian upah kepada karyawan yang ditetapkan PT.

    Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

    1) Sistem Upah Bulanan.

    Sistem upah ini dilakukan untuk karyawan yang bekerja di

    bagian staf, kepala bagian atau mandor dengan menerima

    upah pada bulan akhir.

    2) Sistem Upah Mingguan.

    Sistem ini diberlakukan untuk karyawan yang bekerja sebagai

    operator mesin produksi paada unit weaving, printing, dan

    finishing dengan menerima upah pada akhir minggu.

    3) Sistem Upah Borongan.

    Sistem upah ini diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang

    telah disesuaikan, misalnya untuk bagian pengepakan dan

    pembungkusan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 41

    Selain itu, perusahaan juga memberikan upah lembur, yaitu upah

    yang diberikan di luar jam kerja.

    Upah lembur dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

    Upah mingguan : 150% dari gaji x hari lembur

    Upah bulanan :

    5. Bagian Produksi.

    a. Bahan Produksi

    Bahan – bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah

    sebagai berikut :

    1) Bahan baku yang digunakan terdiri atas dua jenis benang :

    a) Benang katun yaitu benang yang berasal dari serat alami

    berupa kapas.

    b) Benang rayon yaitu benang yang berasal dari serat buatan.

    2) Bahan penolong atau bahan obat yang digunakan terdiri dari:

    a) PVA seperti film untuk melapisi bulu – bulu benang.

    b) Tepung jagung ( cornstat ), yang berfungsi untuk melenturkn

    benang.

    c) Wax sejenis malam pet

    d) Acrylic, yang berfungsi untuk melenturkan benang tetapi

    kelenturannya lebih dari tepung jagung.

    b. Mesin – mesin produksi.

    Mesin – mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi

    antara lain :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 42

    1) Mesin Warping.

    Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang

    dari cones ke beam.

    2) Mesin Kelos.

    Mesin yang digunakan untuk memproses kembali benangg

    yang putus dari mesin warping sehingga benang dapat dipakai

    kembali.

    3) Mesin Sizing.

    Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang,

    dengan cara melapisi benang hasil dari mesin warping dengan

    menggunakan bahan penolong atau bahan obat berupa

    campuran dari bermacam – macam bahan kimia.

    4) Mesin Cucuk.

    Mesin yang digunakan untuk memproses benang lusi yang

    dimasukkan ke mata jarum agar bias di pilah – pilah untuk

    memudahkan proses tenun.

    5) Mesin Winding.

    Mesin yang digunkan untuk memproses bahan baku benang

    menjadi benang pakan.

    6) Loom

    Untuk memproses benang lusi dan benang pakan menjadi kain

    grey.

    7) Mesin Folding.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 43

    Mesin untuk melipat kain tenun setelah dilakukan pemeriksaan.

    8) Mesin Inspecting

    Mesin yang digunakan untuk pemeriksaan kualitas kain dari

    mesin tenun.

    9) Mesin Printing.

    Mesin yang digunakan dalam proses printing kain yaitu proses

    memberikan corak kain putih.

    10) Mesin Diesel.

    Mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk

    menggerakkan mesin – mesin produksi.

    11) Ketel Uap.

    Digunakan sebagai alat pemanas.

    c. Proses Produksi

    Departemen produksi weaving adalah departemen yang

    menangani proses produksi dari bahan baku yang berupa benang

    menjadi kain jadi berupa kain grey. Pada departemen weaving di

    PT. Iskandar Indah Printing Textile, tiap proses produksi terbagi

    menjadi beberapa tahap :

    1) Tahap Persiapan.

    a) Pembuatan benang lusi

    Benang lusi adalah benang yang diarahkan membujur atau

    memanjang dalam proses penenunan. Benang ini digulung

    ke dalam alat yang disebut beam, kemudian setelah itu

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 44

    dilakukan penarikan benang untuk penyusunan benang

    yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada lebar

    kain.

    b) Penghanian (warping)

    Awal dari pembuatan benang lusi melalui proses

    penghanian dalam mesin warping yang melakukan proses

    penggulungan benang, sekaligus menentukan jumlah dan

    panjang benang yang diperlukan.

    c) Pengkanjian (sizing)

    Merupakan proses pemberian bahan penolong (bahan obat)

    berupa kanji pada benang lusi yang sudah terbentuk melalui

    proses pengeringan. Tujuan proses ini adalah untuk

    meratakan bulu – bulu yang terdapat pada benang,

    menghilangkan kotoran agar benang tidak kaku sehingga

    nantinya benang tidak mudah putus.

    d) Proses Cucuk (racing)

    Benang dimasukkan kedalam mesin cucuk dengan melewati

    jarum menuju ke sisir atau disebut dengan gun dengan

    jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang

    tersedia dari proses pengkanjian tadi. Proses ini bertujuan

    untuk memisah – misahkan benang lusi sehingga jumlah

    dan kerapatan benang pada lembar kain yang akan

    diproduksi dapat diatur dalam proses penenunan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 45

    e) Pembuatan benang pakan.

    Benang pakan adalah benang yang arahnya menyilang

    dalam proses penenunan. Benang ini dimasukkan kedalam

    mesin kelos kemudian diteruskan ke mesin palet yang akan

    menggulung benang ke dalam kayu klinting. Kemudian

    klinting yang telah berisi benang di pindahkan ke bagian

    penenunan bersama – sama benang lusi.

    2) Tahap Penenunan.

    Tahap penenunan dilakukan dalam mesin tenun yang

    melakukan proses penyilangan benang lusi dan benang pakan

    sehingga terbentuklah sebuah kain. Benang lusi yang berada

    pada mesin tenun secara otomatis akan ditenun oleh benang

    pakan yang arahnya melintang. Dalam proses ini harus ada

    operator yang menjalankan mesin tenun.

    3) Tahap Pengawasan.

    a) Inspecting

    Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa

    hasil kain grey bila terdapat kerusakan atau cacat kain yang

    perlu diperbaiki.

    b) Repairing.

    Kegiatan memperbaiki anyaman kain grey yang rusak atau

    ada yang ganda pakan atau ganda lusi.

    c) Smashing

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 46

    Kegiatan membersihkan kain grey dari sisa – sisa benang,

    serat, bulu – bulu.

    d) Folding

    Kegiatan terakhir yang dilakukan dengan melipat sekaligus

    menghitung panjang kain.

    d. Penetapan standar kualitas.

    Kerusakan atau cacat kain terjadi karena :

    1) Putus Lusi.

    Yaitu putusnya benang tenun yang arahnya memanjang pada

    kain tenun.

    2) Putus Pakan.

    Yaitu putusnya benang tenun yang arahnya memanjang pada

    kain tenun.

    3) Ganda Lusi.

    Terdapat dua atau lebih jumlah benang lusi yang menempel

    pada kain tenun.

    4) Ganda Pakan.

    Terdapat dua atau lebih jumlah benang pakan yang menempel

    pada kain tenun.

    5) Penenunan Loncat.

    Penenunan tidak berurutan.

    6) Kotor Oli.

    Kain tenun terkena oli dari mesin produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 47

    6. Bidang Pemasaran.

    a. Saluran Distribusi.

    Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile saluran industri yang

    digunakan adalah :

    1) Produsen – distributor industry – pemakai industri.

    2) Produsen – agen – distributor industry – pemakai industri.

    b. Daerah pemasaran.

    Pada awal usaha ini dirintis dalam bentuk perusahaan

    perseorangan, pemasaran hasil produksinya masih sekitar

    Surakarta. Tetapi dengan semakin maju dan berkembangnya

    usaha maka pemasaran hasil produksi turut berkembang hampir di

    seluruh kota – kota besar di Indonesia, antara lain : Surabaya, bali,

    Jakarta, Medan, Semarang, Yogyakarta, Makasar, Pekalongan,

    Purwokerto, dan Surakarta sendiri. Sedangkan untuk daerah

    pemasaran ekspor adalah Singapura, Timur Tengah,

    Bruneidarusallam, dan Negara Amerika Latin.

    B. Laporan Magang

    1. Pengertian Magang.

    Program Magang Kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa

    agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat, dan melakukan

    pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Magang kerja

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 48

    merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib,

    dengan berorientasi pada dunia usaha / dunia kerja.

    2. Tujuan Magang Kerja.

    Program Magang kerja adalah kegiatan intrakurikuler dan bersifat

    wajib bagi semua mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sehingga mahasiswa yang

    belum atau tidak menempuh magang kerja tidak bisa mengikuti ujian

    tugas akhir dan tidak dapat dinyatakan lulus. Adapun tujuan

    pelaksanaan magang kerja ini adalah:

    a. Mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang ada di dunia

    kerja.

    b. Mahasiswa dapat belajar dan memperoleh pengalaman secara

    langsung di lapangan tentang berbagai persoalan yang dihadapi

    perusahaan/instansi tempat magang kerja.

    c. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki

    dunia usaha / dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat

    menciptakan tenaga terampil yang siap kerja serta mampu

    mengembangkan diri secara profesional sesuai dengan

    bidangnya.

    3. Manfaat Magang Kerja

    Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

    a. Bagi Mahasiswa

    1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 49

    sudah didapat selama menempuh pendidikan.

    2) Agar setelah lulus mahasiswa dapat menghadapi masalah

    yang akan timbul dalam dunia kerja.

    b. Bagi Perusahaan

    1) Perusahaan akan mendapat sumber daya manusia yang

    berkualitas di masa yang akan datang.

    2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat

    dijadikan sebagai masukan dalam menentukan

    kebijakan-kebijakan dalam perusahaan.

    4 Pelaksanaan Magang Kerja

    a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

    Tempat : PT. Iskandar Indah Printing Textile.

    Alamat : Jl. Pakel No. 11 Surakarta

    Waktu : 17 Maret – 17 April 2010

    Kegiatan magang kerja dimulai pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB untuk

    hari Senin – Jum’at. Sedangkan pada hari sabtu, kegiatan magang

    kerja dimulai pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB. Mahasiswa magang

    wajib mengenakan pakaian yang sopan dan berjas almamater.

    Selain itu mahasiswa juga harus mentaati semua peraturan yang

    ada di PT. Iskandar Indah Priting Textile.

    b. Kegiatan Magang Kerja

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 50

    Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan pada tanggal 17 Maret – 17

    April 2010. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada waktu

    penelitian kurang lebih adalah sebagai berikut :

    1) Pada hari pertama masuk magang digunakan untuk perkenalan

    dengan staff karyawan bagian administrasi PT. Iskandar Indah

    Printing Textile.

    2) Minggu I

    Adapun kegiatan yang dilakukan pada minggu I :

    a) Observasi bagian Produksi.

    Jumlah karyawan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

    mencapai lebih dari 1200 keryawan, dengan day shift sekitar

    70 orang karyawan. PT. Iskandar Indah Printing Textile

    sendiri menggunakan sistem kerja 3 shift per harinya,

    dengan rincian :

    Shift I : Pukul 07.00 WIB sampai 15.00 WIB

    Shift II : Pukul 15.00 WIB sampai 23.00 WIB

    Shift III : Pukul 23.00 WIB sampai 07.00 WIB

    b) Wawancara dengan kepala bagian produksi mengenai

    proses produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 51

    Menurut Bapak Suprapto selaku kepala bagian Depertemen

    Weaving PT. iskandar Indah Printing Textile, produksi

    dilakukan atas adanya pesanan dari konsumen. Departemen

    weaving sendiri adalah bagian yang bertugas memproduksi

    kain grey tenun yang merupakan salah satu produksi utama

    PT. Iskandar Indah Printing Textile.

    3) Minggu II

    a) Mencatat hasil produksi harian.

    Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan kerja di PT. Iskandar

    Indah Printing Textile, salah satunya dengan dilibatkan

    dalam pencatatan hasil produksi harian. Dari pencatatan

    hasil produksi harian tersebut dapat dilihat jika produksi

    yang dilakukan mengalami fluktuasi yang disesuaikan

    permintaan konsumen.

    b) Observasi cara kerja mesin dari proses weaving sampai

    finishing.

    Mahasiswwa diijinkan berkeliling disekitar area produksi

    dengan didampingi oleh seorang karyawan untuk melihat

    bagaimana proses produksi kain grey tenun dilakukan.

    4) Minggu III

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 52

    a) Input data dari bagian produksi.

    Mahasiswa melakukan input data yang akan menjadi bahan

    dalam penulisan tugas akhir dengan metode wawancara.

    Bapak Suprapto selaku kepala bagian Departemen Weaving

    yang menjadi narasumbernya. Data-data tersebut antara lain

    yaitu tentang biaya administrasi gudang, produksi selama

    tahun 2006 sampai 2009, serta bagaimana proses produksi

    kain grey tenun dilakukan.

    b) Wawancara dengan kepala bagian personalia mengenai

    latar belakang perusahaan.

    Dari proses wawancara tersebut mahasiswa dapat

    mengetahui sejarah perkembangan PT. Iskandar Indah

    Printing Textile.

    5) Minggu IV.

    a) Mengolah data mengenai konstruksi benang.

    Mahasiwa diajarkan mengenai cara mengukur konstruksi

    benang dalam proses produksi kain.

    b) Melengkapi data – data yang digunakan sebagai bahan

    penelitian.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 53

    C. Pembahasan

    Analisis dilakukan dengan memberikan gambaran tentang menentukan

    pola produksi yang optimal khususnya produksi kain grey tenun terkait

    dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan PT. Iskandar Indah Printing

    Textile. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan analisis

    antaralain mengenai :

    1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pola produksi suatu perusahaan

    antaralain :

    a. Pola Penjualan

    Pola penjualan adalah fluktuasi permintaan produk oleh konsumen

    selama periode tertentu, dalam hal ini adalah tingkat penjualan kain

    grey tenun selama empat tahun terakhir yaitu tahun 2006, 2007,

    2008, dantahun 2009. Untuk menentukan pola penjualan yang baik

    dilakukan peramalan. Peramalan ini dilakukan berdasarkan data

    penjualan empat tahun terakhir tersebut.

    Peramalan yang baik adalah peramalan yang menunjukan tingkat

    kesalahan yang signifikan antara hasil peramalan dengan

    kenyataannya sehingga perlu dilakukan tingkat kesalahan

    peramalan.

    Tabel III.2

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 54

    Data Penjualan Kain Grey Tenun PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

    Tahun 2006-2009 (Meter) Bulan Tahun

    2006 2007 2008 2009

    Januari 1.076.113 1.100.340 1.098.811 1.031.019

    Februari 804.594 747.339 948.702 830.960

    Maret 800.124 944.675 745.500 831.008

    April 766.438 821.340 702.273 642.233

    Mei 706.003 765.839 689.742 759.843

    Juni 889.301 1.049.876 1.100.340 1.009.212

    Juli 930.762 723.781 837.243 1.011.970

    Agustus 951.554 843.677 852.973 943.652

    September 1.277.436 529.664 890.974 1.042.313

    Oktober 560.488 430.398 702.435 606.226

    November 633.470 700.023 518.860 743.692

    Desember 823.587 727.883 698.502 783.442

    Jumlah 10.219.870 9.384.889 9.786.355 10.253.570

    Sumber : Data PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Tahun 2010

    Dari tabel diata dapat dilihat jika penjulan kain grey tenun pada PT.

    Iskandar Indah Printing Textile mengalami fluktuasi penjualan.

    Tabel III.3 Data Biaya Operasional Gudang Kain Grey Tenun

    PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Tahun 2010 (Rupiah)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 55

    Keterangan Jumlah

    Biaya Bahan Bakar 1.800.000

    Biaya Listrik 5.400.000

    Biaya Telepon 3.600.000

    Biaya Administrasi 5.400.000

    Biaya Asuransi Gudang 150.000.000

    Biaya Depresiasi Gedung 3.600.000

    Biaya Depresiasi Peralatan Gedung

    1.800.000

    Jumlah 171.600.000

    Sumber : Data PT. Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2010

    Berdasarkan tabel III.2 dan III.3 diatas maka dapat dilakukan

    peramalan penjualan kain grey tenun tahun 2010 dengan metode

    POM For Windows sebagai berikutl :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 56

    Dari peramalan dengan POM diatas maka dapat diliha hasilnya

    pada tabel III.4 berikut ini :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 57

    Tabel III.4 Perhitungan Trend penjualan Kain Grey Tenun PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

    Tahun 2010 Nomor Keterangan Hasil

    1. Persamaan trend penjualan = 9.785.536 + 50254,4

    2. Ramalan penjualan kain grey tahun 2010

    10.036.810 meter

    3. Tingkat kesalahan peramalan :

    a. MAD (Mean Absolute Deviation)

    b. MSE (Mean Sequare Error)

    c. MFE (Mean Forecast Error)

    325.549

    123.113.390.000

    -1

    Sumber : Data yang diolah Keterangan : Perhitungan Terlampir Pada Lampiran

    Untuk memudahkan menganalisis adanya fluktuasi musiman maka

    peramalan pejualan tahunan diubah menjadi ramalan penjualan

    triwulanan dengan menggunakan indeks musiman (seasonal

    index). Dalam menghitung indeks musim pengaruh trend

    dihilangkan sehingga dapat dicari persentase rata-rata tiap

    penjualan triwulan.

    Berdasarkan table maka perhitungan indeks musim atau seasonal

    index serta ramalan penjualan kain grey tenun pertriwulan tahun

    2010 dan fluktuasinya diperoleh sebagai berikut :

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 58

    Tabel III.5 Ramalan Penjualan Kain Grey Tenun perTriwulan

    Tahun 2006-2009 (Meter)

    Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah

    2006 2.680.831 2.361742 3.159.752 2.017.545 10.219.870

    2007 2.792.354 2.637.109 2.097.122 1.858.304 9.384.889

    2008 2.739.013 2.492.355 2.581.190 1.919.797 9.786.355

    2009 2.692.987 2.411.288 2.997.935 2.133.360 10.235.570

    Jumlah

    Rata-rata

    10.959.185

    2.739.796,25

    9.902.494

    2.475.623,5

    10.835.999

    2.708.999,75

    7.929.006

    1.982.251,5

    2.476.667,75

    Sumber : Data yang diolah

    Dari table tersebut maka dapat diperoleh dengan rumus :

    Dimana : = indeks musim triwulan

    = rata-rata penjualan triwulan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 59

    = rata-rata dari rata-rata penjualan

    pertriwulan

    Maka IT1 = = 1,106

    IT2 = = 0,99

    IT3 = = 1,09

    IT4 = = 0,8

    Dari angka indeks tersebut, digunakan untuk menyusun ramalan

    penjualan triwulanan dengan fluktuasinya.

    Maka :

    TW1 = 1,1 = 2.760.122

    TW2 = 0,99 = 2.484.110

    TW3 = 1,09 = 2.735.030

    TW4 = 0,8 = 2.007.368

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 60

    Tabel III.6 Ramalan penjualan kain Grey tenun per triwulan

    Tahun 2010 (meter)

    Triwulan Penjualan

    I 2.760.122

    II 2.484.110

    III 2.735.030

    IV 2.007.368

    Sumber : data yang diolah

    b. Pola Biaya

    Pola biaya adalah fluktuasi biaya yang harus dikeluarkan

    perusahaan karena kebutuhan produksi perusahaan. Biaya yang

    diperhitungkan disini adalah biaya tambahan yang harus

    dikeluarkan perusahaan sebagai akibat adanya perubahan dalam

    produksi. Biaya tersebut antaralain :

    1.) Biaya Simpan

    Jumlah biaya simpan PT Iskandar Indah Printing Textil tahun

    2010 diasumsikan sama dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp

    119. Perhitungan sebagai berikut :

    Biaya Simpan

    Jumlah biaya operasional gudang = Rp 171.600.000

    Daya simpan gudang = 360.000 meter

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 61

    Biaya simpan per meter per tahun

    Rp 171.600.000 : 360.000 m = Rp 476,67

    = Rp 477

    Biaya simpan per meter per triwulan = Rp 477 : 4

    = Rp 119

    2.) Biaya Sub Kontrak

    Biaya Sub kontrak yang diterapkan PT Iskandar Indah Printing

    Textil sebesar Rp 575. Perhitungan sebagai berikut :

    Biaya Sub Kontrak

    Harga jual kain grey tenun per meter = Rp 4.500

    Keuntungan yang diambil perusahaan = 35%

    35% Rp 4.500 = Rp 1.575

    Harga pokok kain grey per meter

    Rp 4.500 – Rp 1.575 = Rp 2.925

    Harga kain grey jika membeli dari perusahaan lain

    Rp 3.500

    Biaya sub kontrak per meter per triwulan

    Rp 3.500 – Rp 2925 = Rp 575

    3.) Biaya Lembur

    PT Iskandar Indah Printing Textile tidak mengadakan lembur

    untuk memenuhi permintaan. Kekurangan akan produksi ditutup

    dengan melakukan sub kontrak sehingga biaya lembur nol.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 62

    4.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    Biaya perputaran tenaga kerja merupakan biaya yang

    dikeluarkan perusahaan karena adanya penarikan atau

    pengeluaran karyawan. Pada PT Iskandar Indah Printing Textile

    Surakarta biaya perputaran tenaga kerja tidak berpengaruh

    terhadap kapasitas produksi karena perputaran tenega kerja

    dilakukan jika terdapat kekosongan formasi sehingga biaya

    perputaran tenaga kerja nol.

    c. Kapasitas yang Dimiliki Perusahaan

    Kapasitas yang dimiliki perusahaan sebesar 2.549.995 meter.

    Perhitungan sebagai berikut :

    Jumlah karyawan produksi = 847

    Produksi Jumlah hari kerja dalam satu bulan = 26 hari

    Jumlah jam kerja normal per hari = 7 jam

    Jumlah jam kerja normal satu bulan per karyawan

    26 7 = 182 jam

    rata-rata per bulan = 850.000 m

    Produksi per karyawan per bulan = 850.000 : 847

    =1.003,54 meter

    Produksi per karyawan per jam = 1.003,54 ; 182

    = 5,513 m

    Produksi per bulan = 5,513 182 jam

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 63

    = 1.003,5 m

    Hasil produksi per triwulan = 1.003,5 3

    = 3.010,61 m

    Kapasitas perusahaan per triwulan = 3.010,61 m 847

    = 2.549.995

    2. Analisis Biaya Tambahan

    Dalam menganalisis pola produksi yang optimal pada PT Iskandar

    Indah Printing Textile maka digunakan analisis biaya tambahan

    (incremental cost) mencakup biaya simpan, biaya sub kontrak, biaya

    lembur, dan biaya perputaran tenaga kerja yang terendah, yang

    ditimbulkan karena adanya fluktuasi produksi.

    Dalam menganalisis incremental cost digunakan tiga alternative pola

    produksi yaitu :

    a. Pola Produksi Konstan

    Pada pola produksi ini rencana produksi tiap triwulan sama,

    sehingga :

    1.) Rencana produksi dari triwulan I, II, III, IV adalah sama

    diasumsikan sebesar kapasitas produksi yang dimiliki

    perusahaan yaitu sebesar

    2.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga

    persediaan awal tahun 2010 adalah nol

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 64

    Tabel III.7 Analisis Incremental cost Pola Produksi Konstan Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile

    Triwulan

    Persediaan Awal

    Produksi Jumlah persediaan

    Penjualan

    Persediaan Akhir

    I 0 2.549.995

    2.549.995 2.760.122

    -210.127

    II 0 2.549.995

    2.549.995 2.484.110

    65.885

    III 65.885 2.549.995

    2.615.880 2.735.030

    -119.150

    IV 0 2.549.995

    2.549.995 2.007.368

    542.627

    Sumber : data yang diolah

    a.) Biaya Simpan

    Dari tabel di atas terdapat biaya simpan pada TW II dan TW IV.

    TW2 = 65.885 119 = 7.840.315

    TW4 = 542.627 64.572.613

    Jadi biaya simpan = 7.840.315 64.572.613 = 72.412.928

    b.) Biaya Sub Kontrak

    Dari tabel di atas terdapat biaya sub kontrak pada TW1 dan

    TW3.

    TW1 = 210.127 575 = 120.823.025

    TW3 = 119.150 575 = 68.511.250

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 65

    Jadi biaya sub kontrak = 120.823.025 + 68.511.250 =

    189.334.275

    c.) Biaya Lembur

    Pada pola produksi konstan tidak terdapat biaya lembur karena

    kekurangan produksi dipenuhi dengan melakukan sub kontrak,

    sehingga biaya lembur nol.

    d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    Pada pola produksi konstan biaya perputaran tenaga kerja tak

    berpengaruh terhadap produksi sehingga biaya perputaran

    tenaga kerja nol.

    Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi konstan adalah

    sebagai berikut :

    1.) Biaya simpan = Rp 72.412.928

    2.) Biaya sub kontrak = Rp 189.334.275

    3.) Biaya lembur = Rp -

    4.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja = Rp -

    Total incremental cost =Rp 261.747.203

    b. Pola Produksi Bergelombang

    Pada pola produksi bergelombang rencana produksi tiap triwulan

    tidak sama, disesuaikan dengan permintaan produk perusahaan,

    sehingga :

    1.) Rencana produksi triwulan I, II, III, dan IV mengalami fluktuasi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 66

    2.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga

    persediaan awal tahun 2010 nol.

    Tabel III.8 Analisis Incremental cost Pola Produksi Bergelombang

    Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile Triwulan Persediaan

    Awal Produksi Jumlah

    persediaan Penjualan Persediaan

    Akhir

    I 0 2.760.122 2.760.122 2.760.122 0

    II 0 2.484.110 2.484.110 2.484.110 0

    III 0 2.735.303 2.735.303 2.735.303 0

    IV 0 2.007.368 2.007.368 2.007.368 0

    Sumber ;data yang diolah

    Keterangan :

    a.) Biaya Simpan

    Pada pola produksi bergelombang tidak terdapat biaya simpan

    karena tidak ada produk yang disimpan, sehingga biaya simpan

    nol.

    b.) Biaya Sub Kontrak

    Terdapat biaya sub kontrak pada TW1 dan TW3

    TW1 = 2.760.122 – 2.549.995 = 210.127 575 =

    120.823.025

    TW3 = 2.735.030 – 2.549.995 = 185.035 575 =

    106.395.125

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 67

    c.) Biaya Lembur

    Biaya lembur nol karena perusahaan melakukan sub kontrak

    untuk menutup kekurangan produk.

    d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    Biaya perputaran tenaga kerja nol karena tak berpengaruh

    terhadap kapasitas produk

    Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi bergelombang

    adalah sebagai berikut :

    1.)Biaya simpan = Rp -

    2.)Biaya sub kontrak = Rp 227.218.150

    3.)Biaya lembur = Rp -

    4.)Biaya Perputaran Tenaga Kerja =

    Rp

    Total incremental cost = Rp 277.218.150

    c. Pola Produksi Moderat

    Pola produksi moderat diasumsikan :

    1.) Rencana produksi triwulan I dan II mengikuti tingkat penjualan

    pada triwulan I.

    2.) Rencana produksi triwulan III dan IV mengikuti tingkat penjualan

    pada triwulan II.

    3.) Diasumsikan persediaan akhir tahun 2009 adalah nol sehingga

    persediaan awal tahun 2010 adalah nol.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 68

    Tabel III.9 Analisis Incremental Cost Pola Produksi Moderat Tahun 2010 PT Iskandar Indah Printing Textile

    Triwulan

    Persediaan Awal

    Produksi Jumlah Persediaan

    Penjualan Persediaan akhir

    I 0 2.760.122 2.760.122 2.760.122 0

    II 0 2.760.122 2.760.122 2.484.110 276.012

    III 276.012 2.484.110 2.760.122 2.735.030 25.092

    IV 25.092 2.484.110 2.509.202 2.007.368 501.834

    Sumber : Data yang diolah

    Keterangan :

    a.) Biaya Simpan

    Terdapat biaya simpan pada TW2, TW3, TW,4.

    TW2 = 276.012 119 = 32.845.428

    TW3 = 25.092 119 = 2.985.948

    TW4 = 501.834 119 = 59.718.246

    b.) Biaya Sub Kontrak

    Pada pola produksi ini tidak terdapat biaya sub kontrak.

    c.) Biaya Lembur

    Tidak terdapat biaya lembur karena kekurangan produksi

    dipenuhi dengan melakukan sub kontrak, sehingga biaya

    lembur nol.

    d.) Biaya Perputaran Tenaga Kerja

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 69

    Biaya perputaran tenaga kerja nol karena tak berpengaruh

    terhadap kapasitas produksi.

    Rekapitulasi Incremental Cost pola produksi moderat adalah

    sebagai berikut :

    1.)Biaya simpan = Rp 95.549.622

    2.)Biaya sub kontrak = Rp -

    3.)Biaya lembur = Rp -

    4.)Biaya Perputaran Tenaga Kerja = Rp -

    Total incremental cost = Rp

    Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka incremental cost dari

    masing-masing pola produksi dapat dilihat pada tabel III.10 berikut :

    Tabel III.10 Rekapitulasi Incremental Cost Alternatif Pola Produksi PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta (Rupiah)

    Jenis biaya Pola Produksi Konstan

    Pola Produksi Bergelombang

    Pola Produksi Moderat

    Biaya Simpan 72.412.928 - 95.549.622

    Biaya Lembur - - -

    Biaya Sub Kontrak

    189.334.275 227.218.150 -

    Biaya Perputaran Tenaga Kerja

    - - -

    95.549.622

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user 70

    Jumlah

    261.747.203 227.218.150 95.549.622

    Sumber : Data yang diolah

    Berdasarkan tabel III.10 diatas dapat dilihat jika pola produksi moderat

    memiliki biaya tambahan atau incremental cost paling rendah

    dibandingkan pola produksi yang lain

    BAB IV

    KESIMP