evapro bab vi anda edo

7
BAB VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pada dasarnya kunjungan ibu hamil resiko tinggi harus terpenuhi, dimana dalam persentase adalah 85%. Akan tetapi baru tercapai 72,3%, dengan kata lain kunjungan ibu hamil resiko tinggi belum sepenuhnya memenuhi target. Belum tercapainya target kunjungan ibu hamil risiko tinggi ini, dipengaruhi oleh banyak faktor. Setelah dilakukan pencarian pokok masalah pada bab sebelumnya, telah didapatkan masalah diantaranya yaitu keterlibatan masyarakat sendiri dalam hal pendataan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Hal inilah yang menyebabkan terhambatnya intervensi oleh petugas kesehatan sehingga kunjungan ibu hamil risiko tinggi tidak mecapai target.

Upload: anda-tri-suhanda

Post on 13-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fasc

TRANSCRIPT

BAB VIALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Pada dasarnya kunjungan ibu hamil resiko tinggi harus terpenuhi, dimana dalam persentase adalah 85%. Akan tetapi baru tercapai 72,3%, dengan kata lain kunjungan ibu hamil resiko tinggi belum sepenuhnya memenuhi target. Belum tercapainya target kunjungan ibu hamil risiko tinggi ini, dipengaruhi oleh banyak faktor. Setelah dilakukan pencarian pokok masalah pada bab sebelumnya, telah didapatkan masalah diantaranya yaitu keterlibatan masyarakat sendiri dalam hal pendataan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Hal inilah yang menyebabkan terhambatnya intervensi oleh petugas kesehatan sehingga kunjungan ibu hamil risiko tinggi tidak mecapai target.

Masalah yang telah ditemukan selama penilaian yang telah dilakukan diharapkan memiliki pemecahan masalah sehingga dapat diatasi dan tidak mengganggu sistem yang seharusnya dan tidak mempengaruhi output yang diharapkan.

Dalam program kunjungan Ibu Hamil risiko tinggi Puskesmas Kemiling sudah berjalan namun hal ini terlaksana secara kurang maksimal. Berdasarkan prioritas masalah yang telah teridentifikasi menggunakan sistem adalah kurangnya pendataan ibu hamil risiko tinggi.

Efektivitas pendataan sangat penting dalam membantu mengidentifikasi ibu hamil risiko tinggi sehingga dapat dengan mudah untuk memberi dukungan sosial dan psikologis terhadap pasien serta memantau perkembangan kesehatan selama kehamilannya.

Berdasarkan faktor penyebab masalah yang dapat diidentifikasi, maka alternatif pemecahan masalah dilakukan pada masalah yang memiliki jumlah prioritas masalah mengenai pendataan yang dilakukan petugas kesehatan mengenai ibu hamil risiko tinggi masih kurang akibat keterlibatan masyarakat itu sendiri Alternatif pemecahan masalahnya sebagai berikut :

A. MENYUSUN ALTERNATIF JALAN KELUAR Tabel . Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah (Jalan Keluar)

MasalahPenyebabAlternatif

Tidak tercapainya target kunjungan ibu hamil risiko tinggiKurangnya tenaga medis yang terlibat dalam promosi kesehatan

Pengetahuan masyarakat yang masih kurang mengenai ibu hamil risiko tinggi Menambah SDM khususnya tenaga medis yang terlibat dalam promosi untuk kunjungan ibu hamil resiko tinggi, seperti D4 dan D3 Kebidanan

Mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang kehamilan dan bahaya nya kehamilan risiko tinggi dapat dilakukan di posyandu, pengajian-pengajian.

Minimnya keterlibatan masyarakat dengan pendataan ibu hamil risiko tinggiMengikut sertakan masyarakat seperti ibu - ibu di wilayah setempat dalam program penjaringan ibu hamil berisiko tinggi. Dengan melakukan pendekatan interpersonal terhadap keluarga yang terdapat ibu hamil risiko tinggi.

B. MEMILIH PRIORITAS JALAN KELUARTabel . Memilih Prioritas Pemecahan Masalah (Jalan Keluar)NoDaftar Alteratif Jalan KeluarEfektivitasJumlah

MIVCMIV/C

1.Kurangnya tenaga medis yang terlibat dalam promosi kesehatan332118

2.Mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang kehamilan dan bahaya nya kehamilan risiko tinggi333127

3.Mengadakan kunjungan rumah dan pendekatan interpersonal ke rumah yang dilakukan petugas kesehatan setempat pada keluarga yang dicurigai terdapat ibu hamil risiko tinggi33119

Setelah dilakukan pemilihan prioritas pemecahan masalah dengan menggunakan teknik kriteria matriks, maka didapatkan bahwa alternatif pemecahan masalah di atas dapat dilakukan dengan menambah tenaga medis yang terlibat di lapangan dan juga di puskesmas, karena tenaga medis sendiri merupakan ujung tombak yang sangat menentukan keberhasilan dari kunjungan ibu hamil resiko tinggi ke puskesmas. Serta masalah yang ada merupakan keterlibatan masyarakat sendiri dalam pendataan ibu hamil resiko tinggi dan adanya nilai sosial budaya yang masih berkembang di masyarakat, maka dengan mengadakan penyuluhan penyuluhan tentang ibu hamil resiko tinggi dan mengadakan kunjungan rumah serta pendekatan interpersonal yang dapat juga melibatkan tokoh masyarak dan tokoh agama dapat dilakukan. Efektivitas pendataan sangat penting dalam membantu mengidentifikasi ibu hamil risiko tinggi sehingga dapat dengan mudah untuk memberi dukungan sosial dan psikologis terhadap pasien serta memantau perkembangan kesehatan selama kehamilannya. Tentunya promosi oleh tenaga kesehatan dan juga kesadaran dari masing-masing individu yang terkait, menjadi dasar keberhasilan ataupun tidaknya untuk tercapainya target kunjungan ibu hamil resiko tinggi ke puskesmas.