gimulnurul.docxfix
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
Gangren pulpa merupakan adalah keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah
mati sebagai sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan
sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati
sebagian besar ruang pulpa.
Sel sel pulpa yang rusak tersebut akan mati dan menjadi antigen sel-sel
sebagian besar pulpa yang masih hidup. Kematian jaringan pulpa juga disebabkan
oleh trauma yang menyebabkan patahnya atau fraktur pada gigi
Fraktur adalah hilangnya atau putusnya kontinuitas jaringan keras tubuh,
fraktur dentoalveolar didefinisikan sebagai fraktur yang meliputi avulsi, subluksasi
atau fraktur gigi yang berkaitan dengan fraktur tulang alveolar, fraktur dentoalveolar
dapat terjadi tanpa disertai dengan fraktur bagian tubuh lainnya, biasanya terjadi
akibat kecelakaan ringan, seperti jatuh, benturan, berolahraga, atau iatrogenic.
atofisiologi dari gangren pulpa adalah terbentuknya eksudat inflamasi
menyebabkan peningkatan tekanan intra pulpa sehingga sistem limfe dan venule
terputus, mengakibatkan kematian jaringan pulpa. !ika eksudat tersebut masih dapat
diabsorbsi atau terdrainase melalui karies, nekrosis terjadi bertahap. ada gigi yang
mengalami benturan keras, nekrosis pulpa juga dapat terjadi akibat putusnya aliran
darah dalam pulpa.
Gangren pulpa merupakan gigi non vital dimana gigi tersebut tidak
memberikan reaksi pada cavity test dan pada lubang perforasi tercium bau busuk.
Gigi tersebut memberikan rasa sakit apabila penderita minum"makan makanan panas
yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa tersebut yang menekan ujung
saraf akar gigi sebelahnya yang masih vital.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
2/29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Karies1,2
2.1.1Perjalanan Penyakit Karies
#. $ritasi ulpa
$ritasi pulpa merupakan lesi pada lapisan email atau sementum yang
belum menimbulkan perubahan patologis pada pulpa. %iasanya pasien
mengeluh ngilu &aktu makan atau minum asam atau manis, bisa juga
ngilu spontan. ada pemeriksaan didapatkan tidak ada kelainan ekstra
oral, didapatkan karies di permukaan, sondasi kedalaman superfisial dan
ngilu.
'. (iperemi ulpa
(iperemi pulpa merupakan kelanjutan dari iritasi pulpa di mana sumber
iritan berupa toksin atau metabolit yang menyebabkan lisis struktur
dentin dan akan berlanjut penetrasi ke dalam pulpa. ada hiperemi pulpa
sudah terjadi kondisi patologis pada tingkat a&al, berupa vasodilatasi
pada pulpa. )apat dijumpai keluhan sakit atau sangat ngilu jika kena
rangsang dari makanan, segera hilang jika rangsang dihilangkan. *idak
ada ri&ayat sakit spontan. ada pemeriksaan ekstra oral tidak
didapatkan kelainan. emeriksaan intraoral didapatkan karies, sondasi
kedalaman media, sangat ngilu tapi segera hilang setelah sondasi
dilepaskan.
+. ulpitis kut arsial
ulpitis akut parsial merupakan peradangan jaringan pulpa sebatas
kamar pulpa pulp chamber. ada pasien dapat dijumpai keluhan sakit
spontan tanpa rangsang apapun, berdenyut, tapi sakit tidak segera hilang
&alau rangsangan dihilangkan. ada pemeriksaan ekstraoral tidak
didapatkan kelainan, pada pemeriksaan intraoral didapatkan karies
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
3/29
dengan kedalaman medioprofunda atau profunda, dan sangat ngilu,
ngilu timbul dengan perkusi.
/. ulpitis kut *otal
ulpitis akut total adalah peradangan jaringan pulpa hingga saluran akar
bahkan sebagian jaringan periodontal apikal. ada pasien dijumpai
keluhan sakit hebat, spontan, menjalar hingga ke regio temporal,
servikal, dan belakang telinga. emeriksaan ekstraoral tidak didapatkan
adanya kelainan, dengan pemeriksaan intraoral didapatkan karies
kedalaman profundal yang sangat nyeri. 0yeri juga didapatkan pada
perkusi dan tekanan.
1. ulpitis Kronis
ulpitis kronis merupakan peradangan kronis pada pulpa, yang se&aktu-
&aktu dapat berubah jadi akut. %iasanya didapatkan ri&ayat sakit gigi
pada pasien, namun pada anamnesis tidak didapatkan keluhan sakit.
ada pemeriksaan ekstraoral tidak terdapat kelainan, pada pemeriksaan
intraoral didapatkan karies yang disertai akumulasi kalkulus di regio
yang sama. ada sondasi didapatkan kedalaman profunda, sangat sakit.
ada keadaan daya tahan tubuh atau vaskularisasi pulpa yang baik,
biasanya pada pasien usia de&asa muda, kadang dapat disertai dengan
hiperplasi jaringan pulpa sebagai respon dari jejas kronis. kibatnya
terbentuk polip pada kavitas karies. ada keadaan ini disebut sebagai
pulpitis kronis granulomatosa.
2. Kematian ulpa
ulpitis yang tidak mendapat pera&atan akan mengalami kematian.
Karena kematiannya disertai dengan invasi mikroorganisme, maka
disebut sebagai gangren pulpa. Kematian pulpa dapat pula tidak
didahului oleh karies dan invasi mikroorganisme, keadaan ini disebut
nekrosis pulpa. $nvasi dari gangren pulpa menyebar ke periodontal dan
menyebabkan periodontitis. 3asa sakit biasanya muncul dari
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
4/29
periodontitis, bukan dari gangren pulpa. 0ekrosis pulpa juga dapat
menyebabkan periodontitis, akibat dari jaringan nekrotik pulpa yang
lisis bersifat toksik. ada pasien dapat dijumpai keluhan sakit pada
kondisi akut. ada kondisi kronis tidak didapatkan adnaya keluhan. ada
pemeriksaan ekstraoral tidak didapatkan adanya kelainan. ada
pemeriksaan intraoral didapatkan karies profunda, perforasi pulpa,
kadang terdapat perubahan &arna. !ika telah berlangsung lama, bisa
hanya berupa sisa akar. ada sondasi didapatkan kedalaman karies
pofunda, tidak nyeri. ada perkusi dan tekanan bisa nyeri bisa tidak,
tergantung keakutannya. ada palpasi dijumpai luksasi.
2.1.2Terapi Penyakit Karies
ada prinsipnya pera&atan penyakit karies pada gigi adalah konservatif,
mempertahankan gigi semaksimal mungkin. ada gigi gangren, untuk
gigi depan dilakukan konservasi gigi. *api untuk gigi belakang
keberhasilan pera&atan kecil, sehingga biasanya dilakukan ekstraksi.
a!"ar 2.1 #a$ i%i n&r!al, #"$ i%i karies #'$ i%i nekr&sis
2.2 Penyakit P(lpa 1,2,)
Salah satu fungsi utama jaringan pulpa adalah formatif yang diperankan oleh
odontoblas untuk membentuk dentin primer, sekunder maupun dentin reparatif.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
5/29
)entin primer terbentuk di saat gigi dalam pertumbuhan, dentin sekunder terbentuk
setelah gigi erupsi, sedangkan dentin tersier atau reparatif dibentuk sebagai repons
terhadap rangsangan.
!aringan pulpa mudah merespon dengan adanya rangsangan, baik rangsangan
fisis, kimia maupun bakteri. !aringan pulpa membentuk dentin reparatif sebagai
respon, selain itu juga menimbulkan rasa nyeri yang merupakan sinyal sebagai tanda
bah&a jaringan pulpa dalam keadaan terancam. 4leh karena adanya hubungan timbal
balik antara jaringan pulpa dan periapikal, maka jaringan pulpa yang mengalami
keradangan dan tidak dira&at atau pera&atannya kurang baik maka penyakit pulpa
dapat menjalar ke daerah periapikal.
2.2.1. Eti&l&%i
1. *isis
a.$njuri mekanis
$njuri ini biasanya disebabkan oleh trauma atau pemakaian patologi igi. $njuri
traumatic data disertai atau tidak disertai oleh fraktur mahkota atau akar. *rauma
tidak begitu sering menyebabkan injuri pulpa pada orang deasa disbanding pada
anak-anak. $njuri traumatic pulpa mungkin disebabkan pukulan keras pada gigi &aktu
perkelahian, olahraga, kecelakaan mobil, kecelakaan rumah tangga. Kebiasaan seperti
membuka jepit rambut dengn gigi, bru5isme " kerot kompulsif, menggigit kuku dan
menggigit benang oleh penjahit &anita mungkin juga mengakibatkan injuri pulpa
yang dapat mengakibatkan matinya pulpa.
b. $njuri *ermal
Sebab-sebab termal injuri pulpa adalah hal yang tidak biasa. anas karena
preparasi kavitas, penyebab utama adalah panas yang ditimbulkan oleh bur atau
diamond pada &aktu preparasi kavitas. 6esin bur berkecepatn tinggi dan bur karbit
dapat mengurangi &aktu preparasi, tetapi dapat juga mempercepat matinya pulpa bila
digunakan tanpa pendingin. anas yang dihasilkan cukup menyebabka kerusakan
pulpa yang tidak dapat diperbaiki lagi.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
6/29
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
7/29
cepat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan sampai menahun. Kondisi atrisi
dan karies yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan nekrosis pulpa. 0ekrosis
pulpa lebih sering terjadi pada kondisi fase kronis dibanding fase akut.
2.2.) Pat&-isi&l&%i Nekr&sis P(lpa
!aringan pulpa yang kaya akan vaskuler, syaraf dan sel odontoblast; memiliki
kemampuan untuk melakukan defensive reaction yaitu kemampuan untuk
mengadakan pemulihan jika terjadi peradangan. kan tetapi apabila terjadi inflamasi
kronis pada jaringan pulpa atau merupakan proses lanjut dari radang jaringan pulpa
maka akan menyebabkan kematian pulpa"nekrosis pulpa. (al ini sebagai akibat
kegagalan jaringan pulpa dalam mengusahakan pemulihan atau penyembuhan.
Semakin luas kerusakan jaringan pulpa yang meradang semakin berat sisa jaringan
pulpa yang sehat untuk mempertahankan vitalitasnya.
0ekrosis pulpa pada dasarnya terjadi dia&ali karena adanya infeksi bakteria
pada jaringan pulpa. $ni bisa terjadi akibat adanya kontak antara jaringan pulpa
dengan lingkungan oral akibat terbentuknya dentinal tubules dan direct pulpal
e5posure, hal ini memudahkan infeksi bacteria ke jaringan pulpa yang menyebabkan
radang pada jaringan pulpa. pabila tidak dilakukan penanganan, maka inflamasi
pada pulpa akan bertambah parah dan dapat terjadi perubahan sirkulasi darah di
dalam pulpa yang pada akhirnya menyebabkan nekrosis pulpa. )entinal tubules dapat
terbentuk sebagai hasil dari operative atau restorative procedure yang kurang baik
atau akibat restorative material yang bersifat iritatif. %isa juga diakibatkan karena
fraktur pada enamel, fraktur dentin, proses erosi, atrisi dan abrasi. )ari dentinal
tubules inilah infeksi bakteria dapat mencapai jaringan pulpa dan menyebabkan
peradangan. Sedangkan direct pulpal e5posure bisa disebabkan karena proses trauma,
operative procedure dan yang paling umum adalah karena adanya karies. (al ini
mengakibatkan bakteria menginfeksi jaringan pulpa dan terjadi peradangan jaringan
pulpa.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
8/29
0ekrosis pulpa yang disebabkan adanya trauma pada gigi dapat
menyebabkan nekrosis pulpa dalam &aktu yang segera yaitu beberapa minggu. ada
dasarnya prosesnya sama yaitu terjadi perubahan sirkulasi darah di dalam pulpa yang
pada akhirnya menyebabkan nekrosis pulpa. *rauma pada gigi dapat menyebabkan
obstruksi pembuluh darah utama pada apek dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya
dilatasi pembuluh darah kapiler pada pulpa. )ilatasi kapiler pulpa ini diikuti dengan
degenerasi kapiler dan terjadi edema pulpa. Karena kekurangan sirkulasi kolateral
pada pulpa, maka dapat terjadi ischemia infark sebagian atau total pada pulpa dan
menyebabkan respon pulpa terhadap inflamasi rendah. (al ini memungkinkan bakteri
untuk penetrasi sampai ke pembuluh dara kecil pada apeks. Semua proses tersebut
dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis pulpa.
2.2. /ani-estasi Klinis Dan Dia%n&sis Nekr&sis P(lpa
0ekrosis pulpa dapat terjadi parsial atau total. *ipe parsial dapat
memperlihatkan gejala pulpitis yang ireversibel. 0ekrosis total, sebelum mengenai
ligamentum periodontal biasanya tidak menunjukkan gejala. *idak merespon
terhadap tes suhu atau elektrik. Kadang-kadang bagian depan mahkota gigi akan
menghitam. *ampilan radiografik pada destruksi tulang ataupun pada bagian yang
mengalkami fraktur merupakan indikator terbaik dari nekrosis pulpa dan mungkin
membutuhkan beberapa bulan untuk perkembangan. Kurangnya respon terhadap test
suhu dan elektrik tanpa bukti radiografik adanya destruksi tulang terhadap bagian
fraktur tidak menjamin harusnya terapi odontotik.
0ekrosis pulpa pada akar gigi menunjukkan terjadi dari '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
9/29
8ingkungan pulpa memiliki keunikan dibandingkan dengan jaringan lunak
tubuh lainnya. Karena pulpa memiliki lingkungan >non compliant? yang
menyebabkan produk inflamasi lebih lambat dihilangkan dibandingkan jaringan
lunak tubuh yang lain. Keadaan ini menyebabkan terjadinya destruksi lokal dalam
jaringan pulpa. namnesis pada nekrosis pulpa berupa tidak ada gejala rasa sakit,
keluhan sakit terjadi bila terdapat keradangan periapikal. emeriksaan perkusi tidak
didapatkan nyeri dan pada palpasi juga tidak terdapat pembengkakan serta mobilitas
gigi normal. Foto rontgen gigi biasanya normal kecuali bila terdapat kelainan
periapikal terjadi perubahan berupa radiolusen.
a!"ar 2.2 an%ren P(lpa
2.) De-inisi *rakt(r Dent&al0e&lar
)efinisi fraktur secara umum adalah pemecahan atau kerusakan suatu bagian
terutama tulang Kamus Kedokteran )orland edisi '@, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
10/29
2. Klasi-ikasi *rakt(r Dent&al0e&lar
!enis fraktur dentoalveolar pada anak diklasifikasikan menjadi beberapa kejadian.
Klasifikasi ini membantu dokter gigi untuk memilih cara penanganan yang tepat
untuk setiap kejadiannya sehingga pasien mendapatkan prognosis yang baik selama
pera&atan. Klasifikasi fraktur dentoalveolar juga dapat memberikan informasi yang
komprehensif dan universal untuk mengkomunikasikan mengenai tujuan pera&atan
tersebut. *erdapat banyak klasifikasi yang mendeskripsikan mengenai fraktur
dentoalveolar. Klasifikasi yang banyak dijadikan pedoman dalam penanganan fraktur
dentoalveolar adalah klasifikasi menurut World HealthOrganization A(4.
Klasifikasi yang direkomendasikan dari World Health Organization A(4
diterapkan pada gigi sulung dan gigi tetap, yang meliputi jaringan keras gigi, jaringan
pendukung gigi dan jaringan lunak rongga mulut. ada pembahasan ini klasifikasi
A(4 yang diterangkan hanya pada trauma yang mengakibatkan fraktur
dentoalveolar, yaitu cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa, jaringan periodontal,
dan tulang pendukung Aelbury, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
11/29
fraktur email, dentin, dan sementum dengan pulpa yang terpapar.
Fraktur akar9 fraktur yang melibatkan dentin, sementum, dan pulpa,
dapat disubklasifikasikan lagi menjadi apikal, tengah, dan sepertiga koronal
gingiva.
a!"ar 2.) Bedera pada !aringan Keras Gigi dan !aringan ulpa Fonseca,
'
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
12/29
8uksasi intrusif9 perpindahan ke arah tulang alveolar disertai fraktur
soket alveolar.
vulsi9 gigi lepas dari soketnya.
a!"ar 2. Bedera pada !aringan eriodontal Fonseca, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
13/29
' Fraktur dinding soket alveolar mandibula atau maksila 9 fraktur yang terbatas pada
fasial atau lingual"palatal dinding soket.
+ Fraktur prosesus alveolar mandibula atau maksila 9 fraktur prosesus alveolar yang
dapat melibatkan soket gigi.
/ Fraktur mandibula atau maksila 9 dapat atau tidak melibatkan soket alveolar.
a!"ar 2. Bedera pada *ulang endukung Fonseca, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
14/29
enyebab umum trauma adalah terjatuh dengan perbandingan antara '2= dan C'=
dari semua kasus cedera, tergantung pada subpopulasi yang diteliti. 4lahraga
merupakan penyebab kedua yang mengakibatkan cedera %erman, et al., '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
15/29
yang memperkirakan '=-1= Sutadi, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
16/29
a!"ar 2.6 ersentasi Kejadian Fraktur Kochandoulsen, '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
17/29
).1 IentitasPasien
0ama 9 *n. Aahyu amungkas
!enis Kelamin 9 8aki-8aki
Emur 9 '/ tahun
ekerjaan 9 Airas&asta
lamat 9 Sanggungraya, !atingaleh Semarang
gama 9 $slam
Suku 9 ja&a
*gl. emeriksaan 9 C September '
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
18/29
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
19/29
Kesadaran 9 compos mentis
Keadaangi7i 9 cukup
o Tana4tana 0ital
*) 9 ##
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
20/29
o
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
21/29
Pe!eriksaan Intra&ral
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
22/29
Pe!eriksaan Intra&ral6ukosapipi 9 edema -"-, hiperemis -"-
6ukosapalatum 9 edema -"-, hiperemis -"-
6ukosadasarmulut" lidah 9 edema -"-, hiperemis -"-
6ukosa pharyn5 9 edema -"-, hiperemis -"-
Ginggivaatas 9 edema -"-, hiperemis -"-
Ginggivaba&ah 9 edema -"-, hiperemis -"-
Karanggigi 9 -
ocket 9 -
4klusi 9 0ormal bite
alatum 9 Sedang
Supernumerary teeth 9 *idakada
)iastema 9 *idakada
Gigi anomali 9 *idakada
==""4dontogram"
". Stat(s L&kalis
Pe!eriksaanEkstra&ral
$nspeksi 9 dalam batas normal
alpasi 9 dalam batas normal
Pe!eriksaan Intra&ral
Fraktur gigi #.# dan '.#
Gangren pulpa gigi #.# dan '.#
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
23/29
'. Stat(s Dental
i%i 1.1
$nspeksi 9 fraktur '"+ cro&n , tersisa #"+ cro&n cervical
Sondasi 9 profunda, nyeri -
erkusi 9 -
Iitalitas 9
6obilitas 9 cekat
i%i 2.1
$nspeksi 9 fraktur '"+ cro&n , tersisa #"+ cro&n cervical
Sondasi 9 profunda, nyeri -
erkusi 9 -
Iitalitas 9
6obilitas 9 cekat
). Dia%n&sis Kerja
Gangren pulpa gigi #.# dan '.# et causa trauma
). Initial Plan
)5 9 S 9 -
4 9 -
35 9
era&atan saraf gigi dan sterilisasi saluran akar
*umpatansementara
engisian saluran akar tunggal
Sterilisasi saluran akar
65 9 Keadaan umum, tanda vital, komplikasi gangren pulpa
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
24/29
H5 9
6enjelaskan kepada pasien mengenai diagnosis dan kondisi pasien bah&a
keadaan gangrene pulpa tersebut merupakan akibat proses trauma yang
dialami pasien
6enjelaskan kepada pasien agar mengikuti jad&al pera&atan konservatif gigi
dengan teratur
6enjelaskan kepada pasien mengenai pentingnya oral hygiene dan cara
menyikat gigi yang benar
6enjelaskan kepada pasien mengenai komplikasi yang muncul dari gangren
pulpa dan berpesan agar kembali ke dokter apabila muncul gejala tersebut
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
25/29
BAB I>
PE/BAHASAN
Ganggren pulpa adalah keadaan gigi dimana jaringan pulpa sudah mati
sebagai sistem pertahanan pulpa yang sudah tidak dapat menahan rangsangan
sehingga jumlah sel pupa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati
sebagian besar ruaang pulpa. Kematian jaringan pulpa juga disebabkan oleh trauma
yang menyebabkan patahnya atau fraktur pada gigi.
Seorang laki-laki '/ tahun datang ke 3S)K dengan keluhan nyeri kepala. +
tahun yang lalu pasien mengalami kecelakaan saat mengendarai motor. asien
terjatuh dari motor dengan posisi &ajah dan bagian depan tubuh terjatuh di jalan raya.
Keluhan pingsan setelah jatuh -, perdarahan aktif -. Gigi depan atas pasien
dirasakan patah. D hari yang lalu pasien mengeluh nyeri di gigi depan atas hingga
pasien mengeluh nyeri kepala hebat. 0yeri dirasakan hilang timbul terutama saat
makan makanan dingin dan panas. Gigi goyang -, gusi berdarah -, )emam -,
nyeri kepala cekot-cekot, pasien dapat mengatupkan gigi maupun membuka
mulutnya secara maksimal. asien tidak meminum obat pereda nyeri. asien
merupakan konsulan dari bagian 0eurologi yang sedang dira&at di %angsal 6erak.
Selama ra&at inap, pasien diberikan infus dan obat-obatan le&at infus. Selain itu,
pasien melakukan foto gigi panoramik. 3i&ayat penyakit dahulu penderita dan
keluarga tidak pernah menderita sakit gigi sebelumnya, ri&ayat penyakit jantung,
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
26/29
diabetes melitus, hipertensi, hemofilia, hepatitis dan hipertensi disangkal. 3i&ayat
operasi juga disangkal.
ada kasus ini pasien didiagnosis sebagai gangren pulpa gigi #.# dan '.# et
causa trauma. )ari anamnesis didapatkan keluhan utama nyeri kepala. + tahun yang
lalu pasien mengalami kecelakaan saat mengendarai motor. asien terjatuh dari motor
dengan posisi &ajah dan bagian depan tubuh terjatuh di jalan raya. Keluhan pingsan
setelah jatuh -, perdarahan aktif -. Gigi depan atas pasien dirasakan patah.
ada pemeriksaan ekstraoral pada rahang, dari inspeksi tidak didapatkan
asimetri &ajah, palpasi juga dalam batas normal. Hal ini ses(ai en%an te&ribah&a
pemeriksaan ekstraoral bisa tidak didapatkan pembengkakan apabila tidak ada
penjalaran infeksi pada organ sekitarnya.
Status dental gigi pada inspeksi terdapat fraktur '"+ cro&n gigi #.# dan '.#
tersisa #"+ cro&n servikal serta gangren pulpa gigi #.# dan '.# kedalaman profunda
dengan sondasi -, perkusi -, vitalitas , mobilitas cekat. (asil pemeriksaan foto
gigi 5-ray panoramik didapatkan lusensi pada apikal gigi #.# dan '.# . Hal ini ses(ai
en%an te&ri bah&a pada pemeriksaan intraoral bias terdapat karies" tidak, sonde
mencapai profunda tidak terasa nyeri, perkusi bisa terdapat nyeri"tidak tergangung
ada tidaknya proses infeksi, tekanan bisa terdapat nyeri"tidak tergantung ada tidaknya
proses infeksi, palpasi tidak selalu terdapat goyang. ada pengetesan vitalitas, bila
gigi masih mampu merasakan panas"dingin dari cavity test, maka gigi masih vital.
ada gigi yang masih vital dipilih penatalaksanaan konservatif dengan pera&atan
saraf.
*erapi yang diberikan berupa pera&atan saraf gigi dan sterilisasi saluran akar,
tumpatan sementara, pengisian saluran akar tunggal dan sterilisasi saluran akar. Hal
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
27/29
ini ses(ai en%an te&ri "a+a tindakan konservatif lebih dipilih daripada
pencabutan unttuk mera&at dan mempertahankan gigi yang masih vital.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
28/29
BAB >
KESI/PULAN
*elah diperiksa laki-laki pria '/ tahun dengan diagnosis utama gangren pulpa
gigi #.# dan '.# et causa trauma. *erapi yang diberikan berupa pera&atan saraf gigi
dan sterilisasi saluran akar, tumpatan sementara, pengisian saluran akar tunggal dan
sterilisasi saluran akar.
-
7/25/2019 gimulnurul.docxfix
29/29