hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id iv... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang...

26
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Penularan PMWaV Melalui Serangga Vektor Hasil identifikasi kutu putih Hasil pengamatan preparat kutu putih di bawah mikroskop cahaya memperlihatkan bahwa kutu putih yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Pada tubuh kutu putih tersebut terdapat sejumlah porus translusen pada femur belakang dan tibia, mempunyai 8 segmen antena, dua buah porus diskoidal di bagian posterior disekitar mata, terdapat sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa penebalan. Serari dengan 3-4 seta terdapat pada segmen abdomen posterior, protoraks dan kepala. Dua serari besar juga terdapat pada kedua lobus anal. Kutu yang mempunyai karakteristik seperti ini, menurut kunci identifikasi Williams & Watson (1988), termasuk ke dalam kelompok famili Pseudococcidae dan genus Dysmicoccus (Gambar 1). (a) (b) (c) Gambar 1 Dysmicoccus spp (a) Kutu putih betina dewasa (b) Preparat mikroskopik tubuh kutu putih betina dewasa dan (c) Diagram tubuh kutu putih betina dewasa menurut Williams & Watson (1988) Induksi gejala oleh PMWaV dan kutu putih pada tanaman uji Hasil penelitian studi penularan PMWaV melalui vektor kutu putih di rumah kaca menunjukkan pengaruh yang positif pada dua perlakuan dari empat perlakuan yang di uji. Pengaruh positif tersebut, ditunjukkan dengan adanya gejala penyakit layu. Gejala yang muncul pada tanaman uji bervariasi. Perlakuan tanaman nanas uji yang diinokulasi dan diinfestasi dengan 10 ekor kutu putih per

Upload: lamtruc

Post on 24-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

25

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Penularan PMWaV Melalui Serangga Vektor

Hasil identifikasi kutu putih

Hasil pengamatan preparat kutu putih di bawah mikroskop cahaya

memperlihatkan bahwa kutu putih yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Pada tubuh kutu putih tersebut terdapat

sejumlah porus translusen pada femur belakang dan tibia, mempunyai 8 segmen

antena, dua buah porus diskoidal di bagian posterior disekitar mata, terdapat

sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa

penebalan. Serari dengan 3-4 seta terdapat pada segmen abdomen posterior,

protoraks dan kepala. Dua serari besar juga terdapat pada kedua lobus anal. Kutu

yang mempunyai karakteristik seperti ini, menurut kunci identifikasi Williams &

Watson (1988), termasuk ke dalam kelompok famili Pseudococcidae dan genus

Dysmicoccus (Gambar 1).

(a) (b) (c) Gambar 1 Dysmicoccus spp (a) Kutu putih betina dewasa (b) Preparat mikroskopik tubuh kutu

putih betina dewasa dan (c) Diagram tubuh kutu putih betina dewasa menurut Williams & Watson (1988)

Induksi gejala oleh PMWaV dan kutu putih pada tanaman uji

Hasil penelitian studi penularan PMWaV melalui vektor kutu putih di

rumah kaca menunjukkan pengaruh yang positif pada dua perlakuan dari empat

perlakuan yang di uji. Pengaruh positif tersebut, ditunjukkan dengan adanya

gejala penyakit layu. Gejala yang muncul pada tanaman uji bervariasi. Perlakuan

tanaman nanas uji yang diinokulasi dan diinfestasi dengan 10 ekor kutu putih per

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

26

tanaman, memberikan beberapa variasi gejala penyakit layu yang berbeda, yakni

gejala merah (reddening), mengeriting (curling), mati ujung daun (tip leaf die

back) dan kuning (yellowing). Perlakuan tanaman nanas uji yang diinokulasi tanpa

diinfestasi kutu putih, menunjukkan gejala layu yang sama, yakni gejala layu

kuning. Sedangkan perlakuan dengan diinfestasi kutu putih dan kontrol tidak

menimbulkan gejala layu. Namun, daun tanaman nanas pada perlakuan tanaman

nanas uji dengan diinfestasi kutu putih, menunjukkan perubahan warna daun

menjadi hijau pucat (tidak segar seperti daun tanaman nanas kontrol). Gejala yang

terjadi pada keempat perlakuan tersebut, dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini:

Gambar 2 1. Perlakuan tanaman nanas dengan inokulasi PMWaV dan infestasi kutu. 1a) Gejala curling, 1b) Gejala mati ujung daun, 1c) Gejala merah; 2. Perlakuan tanaman nanas dengan inokulasi PMWaV tanpa infestasi kutu (tanda panah merah menunjukkan gejala layu kuning) ; 3. Perlakuan dengan infestasi kutu tanpa inokulasi PMWaV; 4. Kontrol

Munculnya gejala (masa inkubasi) pada tanaman nanas uji tidak seragam. Kisaran

munculnya gejala antara minggu ke-6 hingga minggu ke-11 setelah inokulasi

(Tabel 1).

1a 1b 1c

2 3 4

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

27

Tabel 1 Frekuensi tanaman nanas yang menunjukkan gejala layu dan kisaran masa inkubasinya setelah mendapat PMWaV pada keempat perlakuan tanaman uji inokulasi PMWaV dan/atau infestasi kutu putih

No Perlakuan Frekuensi tanaman nanas yang menunjukkan gejala layu

Kisaran masa inkubasi (MSI)

1 Tanaman nanas uji yang diinokulasi PMWaV dan diinfestasi dengan 10 ekor kutu putih per tanaman nanas uji

10/10 6-7

2 Tanaman nanas uji yang diinokulasi PMWaV tanpa infestasi kutu putih

10/10 9-10

3 Tanaman nanas uji yang tidak diinokulasi PMWaV tetapi diinfestasi 10 ekor kutu putih per tanaman nanas uji

0/10 -

4 Tanaman nanas uji tanpa diinokulasi virus dan diinfestasi kutu putih (kontrol)

0/10 -

Ket: MSI = minggu setelah inokulasi

Gejala muncul pertama kali pada tanaman nanas uji yang diinokulasi dan

diinfestasi dengan 10 ekor kutu per tanaman nanas uji, yaitu pada minggu

keenam. Daun tanaman nanas uji mulai kekuningan dan ujung daun mulai layu

seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh, daun tanaman nanas uji mulai

menunjukkan gejala mengeriting, ujung daun tanaman mulai menggulung ke

dalam dan pertumbuhan tanaman mulai terhambat. Kemudian pada minggu-

minggu selanjutnya, tanaman nanas uji semakin banyak menunjukkan variasi

gejala layu dan pertumbuhan tanaman terhambat sampai pengamatan terahir.

Pada perlakuan tanaman nanas uji yang diinokulasi namun tidak diinfestasi

dengan kutu putih, mulai menunjukkan gejala layu pada pengamatan minggu ke

sembilan. Gejala layu yang muncul terjadi pada daun tanaman nanas uji yang

dimulai dari pemucatan ujung daun tanaman hingga warna daun berubah menjadi

kuning pada pengamatan minggu kesebelas.

Perlakuan tanaman nanas uji yang diinfestasi 10 ekor kutu per tanaman

nanas uji tanpa diinokulasi PMWaV, tidak ditemukan adanya gejala layu sampai

pada pengamatan terakhir. Namun, daun tanaman nanas uji menunjukkan warna

hijau yang tidak merata dan tidak segar (gambar 3). Hal ini mungkin dikarenakan

terdapatnya kolonisasi kutu putih pada tanaman nanas uji, sehingga menyebabkan

tanaman tidak normal.

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

28

Gambar 3 Perlakuan tanaman nanas uji yang diinfestasi kutu tanpa diinokulasi PMWaV : Warna hijau daun yang tidak merata : Koloni kutu putih pada tanaman nanas

Perlakuan kontrol, sama sekali tidak menunjukkan gejala layu dan hingga

akhir pengamatan, tanaman nanas pada pelakuan kontrol ini sehat dengan daun

hijau segar.

Tabel 2 Keparahan penyakit (KP) pada keempat perlakuan tanaman nanas uji yang diinokulasi PMWaV dan/atau diinfestasi kutu putih

Perlakuan K P Keterangan Tanaman nanas uji yang diinokulasi PMWaV dan diinfestasi kutu putih

+++ Gejala diawali dengan memucatnya warna daun, ujung daun mulai merah dan semakin lama seluruh daun tanaman nanas uji mengalami layu yang cukup parah dan pertumbuhan terhambat. Daun-daun memerah, melengkung ke bawah, dengan variasi merah, curling dan ujung daun mengalami kematian.

Tanaman nanas uji yang diinokulasi PMWaV tetapi tidak diinfestasi kutu putih

++ Gejala diawali dengan pemucatan warna daun yang cukup lambat dengan perubahan warna daun semakin lama menjadi kuning, tetapi tanaman tidak begitu menjadi layu.

Tanaman nanas uji yang tidak diinokulasi PMWaV tetapi diinfestasi kutu putih

+ Tanaman tidak mengalami gejala layu tetapi akhirnya daun tanaman berwarna hijau tidak merata dan pertumbuhan sedikit terhambat.

Tanaman nanas uji tanpa diinokulasi PMWaV dan diinfestasi kutu putih (kontrol)

- Tanaman tidak mengalami gejala layu dan daun tanaman berwarna hijau segar dengan pertumbuhan tanaman normal.

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

29

Hasil pengamatan di rumah kaca, diketahui kutu putih merupakan faktor

yang mampu memperparah gejala layu (Tabel 2). Hal ini ditemukan pada

perlakuan tanaman dengan inokulasi PMWaV dan infestasi kutu putih yang

menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan perlakuan yang hanya

diinokulasi PMWaV tanpa diinfestasi kutu putih, tetapi kutu putih bukan

merupakan faktor utama dalam memicu gejala layu pada tanaman nanas, seperti

yang ditemukan pada perlakuan dengan hanya infestasi kutu putih tanpa inokulasi

PMWaV. Hasilnya, semua tanaman uji tidak menunjukkan adanya gejala layu.

Perbandingan pertumbuhan dan gejala layu pada setiap perlakuan tanaman nanas

uji dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

Gambar 4 Kondisi tanaman uji yang: diinokulasi PMWaV dan diinfestasi kutu putih (a),

diinokulasi PMWaV namun tidak diinfestasi dengan kutu putih (b), diinfestasi kutu putih tanpa diinokulasi PMWaV (c), tidak diinokulasi PMWaV dan tidak diinfestasi kutu putih (kontrol) (d).

Dari gambar 4 di atas dapat dilihat, bahwa perlakuan dengan inokulasi

PMWaV dan investasi kutu putih (a), pertumbuhannya lebih terhambat dan

menunjukkan gejala layu yang lebih parah dibanding dengan perlakuan lainnya.

Hal ini membuktikan bahwa gejala penyakit layu akan semakin parah bila ada

interaksi antara virus dan aktivitas makan kutu putih Dysmicoccus spp, seperti

yang terlihat pada gambar 5 berikut ini:

dba c

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

30

Gambar 5 Gejala layu akibat interaksi antara virus Pineapple Mealybug Wilt associated Virus 2

(PMWaV-2) dan aktivitas makan kutu putih Dysmicoccus spp : Gejala layu (daun merah dan mengeriting) : Koloni kutu putih pada tanaman

Tanaman nanas uji (gambar 4), dengan inokulasi PMWaV tanpa infestasi

kutu putih (b), menunjukkan gejala layu dengan daun tanaman nanas hijau

kekuningan, namun gejala layu tersebut lebih rendah daripada perlakuan inokulasi

PMWaV dan diinfestasi kutu putih (a). Hasil ini sesuai dengan pernyataan Brunt

& Gunasinghe (1991) yang menyatakan bahwa penularan virus PMWaV harus

dengan bantuan serangga vektor. Disinilah pentingnya peranan kutu putih sebagai

faktor yang dapat memperparah dan mempercepat timbulnya gejala layu (gambar

5), tetapi kutu putih bukan merupakan faktor utama dalam memicu gejala layu

pada tanaman nanas, seperti perlakuan dengan infestasi kutu putih tanpa

diinokulasi PMWaV (c) yang tidak menimbulkan gejala layu.

Verifikasi infeksi PMWaV pada tanaman uji melalui TBIA Adanya gejala pada tanaman nanas uji, belum cukup akurat untuk

menyatakan bahwa tanaman nanas uji tersebut mengandung virus, karena itu perlu

dilakukan uji serologi dengan metode TBIA untuk mengetahui keberadaan virus

dalam tanaman nanas uji.

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

31

Tabel 3 Frekuensi tanaman terinfeksi PMWaV-1 dan/atau PMWaV-2 pada studi penularan PMWaV melalui serangga vektor (Dysmicoccus spp.) setelah diverifikasi dengan TBIA

Frekuensi tanaman

terinfeksi Perlakuan

PMWaV-1 PMWaV-2 Diinokulasi PMWaV&diinfestasi dengan kutu putih 10/10 10/10 Diinokulasi PMWaV namun tidak diinfestasi dengan kutu putih 10/10 10/10 Diinfestasi kutu putih namun tidak diinokulasi PMWaV 10/10 0/10 Tanpa diinokulasi PMWaV dan tanpa diinfestasi kutu putih (kontrol) 8/10 0/10

TBIA yang dilakukan dalam penelitian ini berhasil mendeteksi keberadaan

virus, sehingga diperoleh hasil TBIA perlakuan tanaman uji di rumah kaca seperti

gambar 6 berikut ini:

Gambar 6.1. Hasil TBIA perlakuan tanaman diinokulasi dan diinfestasi dengan kutu

Gambar 6.2. Hasil TBIA perlakuan tanaman diinokulasi tanpa diinfestasi dengan kutu

A B

A B

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

32

Gambar 6.3. Hasil TBIA perlakuan tanaman diinfestasi kutu

Gambar 6.4. Hasil TBIA perlakuan tanaman kontrol

Keterangan: A. Membran PMWaV-1 dan gambar ulangnya B. Membran PMWaV -2 dan gambar ulangnya) : Tidak terdeteksi virus : Terdeteksi virus

Dari gambar 6 dan tabel 3 dapat dilihat bahwa semua tanaman yang

menunjukkan gejala berasosiasi dengan virus PMWaV-2. Hal ini sesuai dengan

hasil survei Sether et al. (2001) yang menyatakan bahwa tanaman yang terinfeksi

PMWaV-2 100% menunjukkan gejala dan 12% tidak menunjukkan gejala.

Pada tabel berikut (tabel 4) diperoleh deskripsi gejala layu tanaman nanas

uji di rumah kaca akibat terinfeksi PMWaV melalui verifikasi TBIA.

B

A B

A

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

33

Tabel 4 Deskripsi gejala layu yang terinfeksi PMWaV di rumah kaca melalui verifikasi TBIA

Uraian Deskripsi Gambar

Bebas PMWaV Dua tanaman uji berdaun hijau segar, tumbuh sehat tanpa gejala layu PMWaV dan tidak mengandung virus PMWaV

PMWaV-1 1. Delapan tanaman uji berdaun hijau segar, tumbuh sehat tanpa gejala layu PMWaV, hanya mengandung PMWaV-1

2. Sepuluh tanaman uji tidak bergejala layu, tetapi daun berwarna hijau tak merata dan hanya mengandung PMWaV-1

PMWaV-2 Tidak ada tanaman uji yang hanya mengandung virus PMWaV-2 saja

-

PMWaV-1&PMWaV -2 Terdapat 20 tanaman uji yang mengandung PMWaV-1 dan PMWaV-2 sekaligus dengan gejala layu PMWaV sbb:

1. Layu merah 2. Curling 3. Mati ujung daun 4. Layu kuning

Studi Hasil Pengamatan Penularan PMWaV di Lapangan

Daerah survei yang ditentukan untuk mengamati penularan PMWaV di

lapangan adalah di Desa Bunihayu, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang

dan di Desa Huta Parhonasan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten

1

2

3

4

2

1

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

34

Simalungun (gambar 7). Di kedua daerah tersebut, nanas yang ditanami

kebanyakan adalah nanas varietas Smooth Cayenne, dan disana ditemukan gejala

layu yang cukup luas dan gejala layu yang paling banyak adalah gejala layu merah

untuk daerah Subang dan gejala kuning untuk daerah Simalungun.

Gambar 7 Lokasi pertanaman nanas di daerah Subang (a) dan Simalungun (b)

Kultivar Smooth Cayenne ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut, tinggi

batang dan tangkai buah 20-50 cm. Jumlah daun berkisar antara 60-80 helai. Daun

berbentuk palung yang dangkal dengan tepi lurus, tidak bergelombang. Buah

terdapat pada ujung tangkai buah dengan bagian bawah lebih besar daripada

bagian ujung. Buah dengan ukuran berat di atas rata-rata bentuknya meruncing

dari dasar ke ujung, sedangkan buah dengan berat di bawah rata-rata bentuknya

mendekati silinder. Pada umumnya kandungan gula dan asamnya berkisar antara

12-16% dan 0,5-0,9%. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua dengan

tambahan warna merah kecoklatan yang tidak teratur yang disebabkan adanya

pigmen antosianin dalam epidermis.

Di lokasi pengamatan Subang, ditemukan adanya gejala layu yang cukup

luas dan gejala layu yang paling banyak adalah gejala layu merah (gambar 8).

a b

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

35

Gambar 8 Tanaman nanas bergejala layu merah di pertanaman nanas Subang

Cara membedakan gejala layu merah dengan warna merah kecoklatan

akibat adanya pigmen antosianin dalam epidermis pada permukaan daun nanas

varietas Smooth Cayenne ini adalah dengan mengamati penyebaran warna merah

pada daun tanaman nanas tersebut. Gejala layu merah dimulai dari bagian ujung

daun yang runcing hingga ke pangkal daun bagian dalam, seperti gambar 9

berikut:

Gambar 9 Perbedaan daun tanaman nanas sehat dan terkena gejala layu a) Daun sehat (merah kecoklatan akibat adanya pigmen antosianin); b) Daun bergejala layu (gejala merah)

Pada tanaman nanas bergejala layu yang diamati di daerah ini ditemukan adanya

kolonisasi kutu putih (Dysmicoccus spp) seperti pada gambar 10 berikut:

a

b

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

36

Gambar 10 1 & 2. Tanaman nanas terkolonisasi kutu putih namun tidak terdapat gejala layu.

3 & 4. Tanaman nanas terkolonisasi kutu putih dan terdapat gejala layu.

Kutu putih tersebut terdapat pada bagian pangkal daun dekat batang

tanaman nanas dan juga terdapat di bagian bawah pangkal batang tanaman nanas

dekat dengan akar tanaman nanas. Pada beberapa tanaman nanas yang diamati,

ditemukan adanya koloni kutu putih, tetapi tanaman nanas tersebut tidak

menunjukkan gejala layu (gambar 10 [1&2]).

Tabel 5 Persentase tanaman nanas di lapangan yang memperlihatkan gejala layu dan/atau terkolonisasi kutu putih (hasil pengamatan di Subang)

No. Individu tanaman nanas yang diamati Persentase 1 Memperlihatkan gejala layu dan terkolonisasi kutu putih 60 2 Memperlihatkan gejala layu tetapi tidak terkolonisasi kutu putih - 3 Terkolonisasi kutu putih tetapi tampak sehat (tidak memperlihatkan

gejala layu) 5

4 Tidak memperlihatkan gejala layu dan kolonisasi kutu putih 35 Tabel 6 Persentase tanaman nanas di lapangan yang memperlihatkan gejala layu

dan/atau terkolonisasi kutu putih (hasil pengamatan di Simalungun) No. Individu tanaman nanas yang diamati Persentase 1 Memperlihatkan gejala layu dan terkolonisasi kutu putih 30 2 Memperlihatkan gejala layu tetapi tidak terkolonisasi kutu putih 15 3 Terkolonisasi kutu putih tetapi tampak sehat (tidak memperlihatkan

gejala layu) 5

4 Tidak memperlihatkan gejala layu dan kolonisasi kutu putih 50

3 4

1 2

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

37

Setelah dilakukan pengujian terhadap sampel tanaman nanas yang diamati

di Desa Bunihayu, Kecamatan Subang dengan menggunakan TBIA, diperoleh

hasil bahwa tanaman nanas dengan koloni kutu putih dan menunjukkan gejala

layu, positif mengandung virus PMWaV-1 dan PMWaV-2. Sampel daun tanaman

nanas dengan koloni kutu putih dan tanpa adanya gejala layu, virus PMWaV tidak

dapat dideteksi, dengan kata lain tidak terdapat virus pada tanaman nanas tersebut

(gambar 11).

Gambar 11 Hasil TBIA. 1&2: Tanaman nanas terkolonisasi kutu putih namun tidak terdapat

gejala layu; 3&4: Tanaman nanas terkolonisasi kutu putih dan terdapat gejala layu Keterangan: : Tidak terdeteksi virus

: Terdeteksi virus

Dari hasil pengamatan penularan PMWaV di rumah kaca dan di lapangan,

diketahui bahwa kutu putih merupakan faktor yang mampu memperparah gejala

layu, tetapi kutu putih tersebut bukan merupakan faktor utama dalam memicu

gejala layu pada tanaman nanas. Hal ini didukung, dengan adanya tanaman nanas

di lapangan yang terkolonisasi kutu putih tetapi tidak menunjukkan gejala layu

pada tanaman nanas tersebut.

Variasi gejala layu tanaman nanas di lapangan dan di rumah kaca,

ditemukan agak berbeda dan perbedaan gejala ini mungkin terjadi karena kondisi

lingkungan di rumah kaca berbeda dengan kondisi di lapangan, terutama dalam

hal intensitas cahaya.

Pengamatan Sebaran Geografi Penyakit Layu Nanas

Pengamatan sebaran penyakit layu oleh kutu putih dilakukan melalui

survei ke pertanaman nanas di beberapa sentral produksi nanas di Indonesia, di

antaranya Propinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

4 3 2 1

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

38

Insiden penyakit layu di sentra produksi nanas Jawa Barat

Di pertanaman nanas di Subang kebanyakan ditanami nanas varietas

Smooth Cayenne dan di daerah ini ditemukan cukup banyak gejala layu dengan

dua variasi gejala layu yaitu gejala layu merah dan gejala layu kuning

(gambar 12).

Gambar 12 a) Lokasi pertanaman nanas di Subang, b) Gejala layu merah, c) Gejala layu kuning

Di daerah ini, ada tiga kebun yang diamati dan ketiga kebun nanas tersebut

terlihat terinfeksi penyakit layu dengan tingkat keparahan penyakit untuk tiap

kebun rata-rata 60-70%.

Survei pertanaman nanas di Jawa Barat juga dilakukan di Bogor, di kebun

percobaan IPB Pasir Kuda di daerah Ciomas. Di pertanaman nanas tersebut

ditanami nanas varietas Smooth Cayenne. Dari lokasi pertanaman nanas di bawah

(gambar 13), sudah dapat dilihat adanya gejala layu (tanda panah merah).

Gambar 13 Lokasi pertanaman nanas di daerah Ciomas

a

b c

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

39

Untuk lebih memperjelas, dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini:

Gambar 14 Tanaman nanas bergejala layu merah di pertanaman nanas di Ciomas

Di daerah Ciomas, Bogor ditemukan lima jenis variasi gejala layu yakni

gejala layu merah, kuning, curling (daun mengeriting), mati ujung daun dan

kerdil. Dari hasil pengamatan di kebun percobaan tersebut, dilihat bahwa tingkat

kejadian keparahan penyakit sudah hampir mencapai 50%. Kelima variasi gejala

layu terseb ut dapat dilihat pada gambar 15 di bawah ini:

Gambar 15 Variasi gejala layu : 1. Merah; 2. Kuning; 3. Kerdil;

4. Curling; 5. Mati ujung daun

1 2

3

4 5

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

40

Terdapatnya gejala layu pada tanaman nanas, perlu dilanjutkan dengan uji

serologi untuk lebih memastikan keberadaan virus pada tanaman nanas di daerah

Ciomas Bogor tersebut. Hasil TBIA terhadap kelima variasi gejala yang

ditemukan di daerah Ciomas dapat dilihat pada gambar 16 di bawah ini:

Gambar 16.1. Hasil TBIA gejala layu merah di daerah Ciomas, Bogor.

Gambar 16.2. Hasil TBIA gejala kerdil di daerah Ciomas, Bogor .

Gambar 16.3. Hasil TBIA gejala layu kuning di daerah Ciomas, Bogor.

Gambar 16.4. Hasil TBIA gejala layu cur ling di daerah Ciomas, Bogor.

A

A B

BA

BA

B

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

41

Gambar 16.5. Hasil TBIA gejala mati ujung daun di daerah Ciomas, Bogor. Keterangan: A. Membran PMWaV-1 dan gambar ulangnya

B. Membran PMWaV-2 dan gambar ulangnya : Tidak terdeteksi virus : Terdeteksi virus

Insiden penyakit layu di sentra produksi nanas Jawa Timur

Nanas dikembangkan di Kabupaten Blitar sekitar tahun 1955 setelah

terjadi letusan Gunung Kelud. Area bekas lahar Gunung Kelud diadakan tanaman

penghijauan yang salah satunya adalah tanaman nanas. Pertanaman nanas

berlokasi di Desa Kendal Rejo dan Pasir Harjo Kecamatan Talun, kemudian

tanaman nanas terus berkembang di wilayah Blitar bagian barat karena adanya

gunung meletus lagi sekitar tahun 1966. Pengembangananya berada di Kecamatan

Ponggok, Nglegok, Udanawu dan Srengat yang selanjutnya berkembang sampai

sekarang.

Tanaman nanas banyak jenisnya, tetapi di Kabupaten Blitar khususnya di

Kecamatan Ponggok yang biasa ditanam petani adalah jenis Queen. Jenis Queen

bentuk pohonnya tidak terlalu besar, daun berduri, bentuk buahnya juga tidak

teralu besar (beratnya sekitar 1 kg), bentuk buah matanya sedang dan agak

menonjol serta mempunyai rasa dan aroma yang lebih manis dan enak jika

dibandingkan dengan jenis lain.

Di pertanaman nanas Kecamatan Ponggok, Blitar gejala layu sudah sangat

banyak ditemukan (gambar 17). Di daerah ini, ada empat kebun yang diamati dan

pada keempat kebun nanas tersebut terlihat banyak sekali tanaman nanas yang

terinfeksi penyakit layu.

A B

Page 18: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

42

Gambar 17 Lokasi pertanaman nanas di Kecamatan Ponggok

Gejala layu yang paling mencolok adalah gejala layu merah (gambar 18).

Sejauh mata memandang, gejala layu merah terlihat di pertanaman nanas di

daerah ini. Tingkat keparahan penyakit layu di daerah Blitar ini sudah sangat

tinggi, kira-kira sudah mencapai 90%.

Gambar 18 Tanaman nanas bergejala layu di pertanaman nanas : Tanaman nanas bergejala layu Selain gejala layu merah, ditemukan tiga jenis variasi gejala layu yakni

gejala layu kuning dan mati ujung daun. Ketiga variasi gejala layu tersebut dapat

dilihat pada gambar 19 berikut ini:

Gambar 19 Variasi gejala layu: 1. Kuning; 2. Merah; 3. Mati ujung 2 3 1

Page 19: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

43

Sampel daun tanaman nanas yang bergejala layu, dilanjutkan dengan

TBIA untuk memastikan keberadaan virus pada tanaman nanas di Ponggok,

Blitar. Hasil TBIA terhadap variasi gejala tersebut dapat dilihat pada gambar 20 di

bawah ini:

Gambar 20 Hasil Test Blott Immunoassay (TBIA) , 1) PMWaV-1; 2) PMWaV-2

: Tidak terdeteksi virus : Terdeteksi virus Insiden penyakit layu di sentra produksi nanas Sumatera Utara Sumatera Utara, merupakan propinsi penghasil buah-buahan yang cukup

banyak dan khas, seperti markisah medan dan jeruk medan. Selain itu juga banyak

menghasilkan berbagai jenis buah-buahan diantaranya buah nanas. Perkebunan

nanas yang cukup terkenal di Sumatera Utara terdapat di Kabupaten Simalungun

dan Kabupaten Toba Samosir. Survei pertanaman nanas yang dilakukan adalah di

Kabupaten Simalungun di daerah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon yang sering

disebut sebagai huta parhonasan. Penduduk kecamatan ini sebagian besar mata

pencahariannya adalah petani dan diantaranya adalah petani nanas.

Nanas yang ditanam di kecamatan ini adalah nanas varietas Smooth

Cayenne, dengan buah nanas yang besar (beratnya lebih dari 2 kg), rasanya segar

agak masam dan daging buahnya penuh dengan serat. Nanas ini lebih sering

dikalengkan karena daging buahnya yang tidak mudah hancur.

Di pertanaman nanas ini (gambar 21), gejala layu juga ditemukan cukup

banyak. Namun tidak sebanyak di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur. Di daerah

Simalungun ini, ada enam kebun nanas yang diamati dan pada keenam kebun

nanas tersebut, dua kebun diantaranya hampir tidak ditemukan gejala layu,

1 2

Page 20: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

44

sedangkan pada empat kebun nanas lainnya terlihat banyak sekali tanaman nanas

yang terinfeksi penyakit layu.

Gambar 21 Lokasi pertanaman nanas di daerah Girsang Sipangan Bolon

Gejala layu yang paling mencolok adalah gejala layu kuning (gambar 22).

Tingkat keparahan penyakit layu di daerah Simalungun ini cukup tinggi, rata-rata

mencapai 50-60%.

Gejala layu di daerah ini yang lebih banyak ditemukan adalah pada

tanaman nanas fase generatif. Di pembibitan dan tanaman nanas muda jarang

ditemukan gejala layu.

Gambar 22 Tanaman nanas bergejala layu di pertanaman nanas

: Tanaman nanas bergejala layu kuning Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera

Utara ditemukan dua jenis variasi gejala layu yakni gejala layu merah dan layu

Page 21: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

45

kuning. Kedua variasi gejala layu tersebut dapat dilihat pada gambar 23 berikut

ini:

Gambar 23 Variasi gejala layu. 1. Merah; 2. Kuning

Pada semua tanaman nanas yang diamati dan yang menunjukkan gejala

layu, ditemukan kolonisasi kutu putih pada bagian pangkal batang tanaman nanas

dan di ketiak daun bagian bawah (gambar 24).

Gambar 24 Koloni kutu putih (Dysmicoccus spp)

Di daerah ini ditemukan tanaman nanas yang menunjukkan gejala layu

dengan kolonisasi kutu putih, kolonisasi kutu putih namun tidak terdapat gejala

layu, tanaman nanas tanpa gejala layu dan tanpa kolonisasi kutu putih serta

tanaman dengan gejala layu namun tidak ditemukan kolonisasi kutu putih. Setelah

dilakukan pengujian, diperoleh hasil bahwa sampel daun tanaman nanas yang

bergejala layu tanpa ada kolonisasi kutu putih tersebut, positif mengandung virus

PMWaV-1 dan PMWaV-2, karena itu diduga, kutu putih terdapat dibagian akar

tanaman tersebut sehingga tidak terlihat. Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam

CABI (2003) yang menyatakan bentuk partenogenetik Dysmicoccus spp. sebagian

besar terdapat pada bagian bawah tanaman nanas, dekat permukaan tanah atau

Page 22: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

46

dibawahnya, (CABI 2003). Sampel tanaman nanas yang tidak mempunyai gejala

layu meskipun terdapat kolonisasi kutu putih, hanya terdeteksi PMWaV-1 saja.

Hasil TBIA terhadap sampel daun tanaman nanas yang ditemukan di

daerah Simalungun untuk lebih memastikan keberadaan virus pada tanaman nanas

di daerah tersebut dapat dilihat pada gambar 25 di bawah ini:

Gambar 25. 1 Gejala Layu Kuning + kolonisasi kutu putih.

Gambar 25. 2 Gejala Layu Kuning

Gambar 25. 3 Sampel daun nanas tanpa gejala layu.

Keterangan: A. Membran PMWaV-1 dan gambar ulangnya

B. Membran PMWaV-2 dan gambar ulangnya : Tidak terdeteksi virus : Terdeteksi virus Berikut ini adalah tabel pengamatan kejadian penyakit dan kondisi iklim

lapangan pada waktu survei ke daerah sentra produksi nanas:

A

BA

BA

B

Page 23: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

47

Tabel 7 Pengamatan Kejadian Penyakit (KP) pada ke tiga daerah sentra produksi

nanas dan pengaruhnya terhadap iklim daerah pengamatan

Daerah sentra produksi nanas yang diamati di atas, ditemukan bahwa

insiden penyakit layu yang paling tinggi adalah di daerah Jawa Timur (Blitar)

dengan keparahan penyakit mencapai 90%. Hal ini terjadi mungkin karena daerah

Blitar berada di ketinggian rata-rata 167 mdpl dengan curah hujan rata-rata 161,3

mm/bln, sehingga dengan ketinggian tempat dan iklim tersebut optimal bagi

perkembangan dan penyebaran penyakit layu ini.

Daerah Blitar yang merupakan daerah panas dan kering, merupakan

tempat yang sesuai untuk perkembangan kutu putih nanas yang menyukai daerah

kering, dan dengan meningkatnya populasi kutu putih nanas, maka tingkat

keparahan penyakit layu nanas juga akan semakin tinggi.

Insiden penyakit layu yang lebih rendah dari daerah sentra nanas yang

diamati adalah di daerah Sumatera Utara (Simalungun) dengan insiden penyakit

layu sekitar 50-60%. Hal ini karena, daerah Simalungun merupakan daerah yang

lebih basah dibandingkan dengan daerah pengamatan lainnya dan pada waktu

pengamatan, daerah ini juga sedang mengalami musim penghujan, karena itu

populasi kutu putih nanas di daerah ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan

daerah pengamatan lainnya. Populasi kutu putih yang rendah di daerah ini

menyebabkan insiden penyakit layu nanas juga rendah.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Carter 1973 yang menyatakan bahwa

temperatur rendah dan hujan dapat mengurangi populasi kutu putih dan hal

tersebut juga diketahui sebagai faktor yang mampu mengurangi insiden penyakit

layu di Malaysia.

Daerah survei KP (%) Kondisi iklim daerah Iklim pada waktu pengamatan Blitar 90 Kering Kering Bogor 50 Kering Sedang Hujan Simalungun 50-60 Basah Hujan Subang 60-70 Kering Sedang Kering Sedang

Page 24: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

48

Hal yang mendukung pernyataan Carter dan hasil penelitian ini, juga

didukung oleh (Nur Asbani, komunikasi pribadi), yang menyatakan dalam

pengamatan penelitiannya, bahwa kelimpahan populasi kutu putih di lapangan

berkaitan dengan kondisi iklim setempat. Asbani meneliti pertanaman nanas di

daerah Jawa Barat yaitu Subang dan Bogor. Infestasi kutu putih di Bogor

ditemukan lebih rendah dibandingkan dengan infestasi kutu putih di Subang

dengan persentase 69% di daerah Bogor dan 73% di daerah Subang.

Asbani menyebutkan bahwa hal ini dipengaruhi tipe iklim kedua daerah

tersebut. Daerah Bogor bertipe iklim lebih basah dibandingkan dengan daerah

Subang. Daerah Bogor mengalami hujan yang berkelanjutan sehingga

menyebabkan genangan air lebih lama dan cuaca mikro berupa kelembaban yang

tinggi juga terjadi cukup lama. Kelembaban yang tinggi dan air yang tergenang

menyebabkan kematian kutu putih.

Pengamatan Asbani tersebut, sesuai dengan hasil penelitian ini. Keparahan

penyakit di daerah Bogor lebih rendah dibandingkan di daerah Subang, dengan

persentas KP di Bogor 50% dan KP di Subang 60-70%. Demikian halnya bila ke-

empat daerah survei nanas yang diamati, dibandingkan. Keparahan penyakit di

daerah Simalungun lebih rendah dibandingkan dengan ke-tiga daerah survei yang

lain, karena iklim di Simalungun lebih basah sehingga menyebabkan populasi

kutu putih rendah, sedangkan keparahan penyakit di daerah Blitar lebih tinggi

dibandingkan daerah pengamatan lainnya, karena iklim di daerah Blitar lebih

kering sehingga populasi kutu putih lebih tinggi.

Page 25: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

49

PEMBAHASAN UMUM

Penyakit layu merupakan salah satu kendala utama di pertanaman nanas

Indonesia, karena hampir semua pertanaman nanas di Indonesia sudah terinfeksi

penyakit ini. Penyebab terjadinya penyakit ini karena adanya virus PMWaV dan

kutu putih (Dysmicoccus spp.) di pertanaman nanas.

Hasil pengamatan tanaman nanas yang dilakukan di rumah kaca dan di

lapangan, melalui verifikasi TBIA ditemukan virus PMWaV-2 menyebabkan

gejala layu pada tanaman nanas sedangkan tanaman nanas yang hanya

mengandung virus PMWaV-1 tidak menyebabkan gejala layu. Tanaman nanas

yang terlihat sehat karena tidak adanya gejala layu, belum tentu bebas virus

PMWaV. Hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan di rumah kaca (tanaman uji

tanpa mendapatkan perlakuan inokulasi PMWaV dan infestasi Dysmicoccus spp.)

dan di lapangan (pengamatan pertanaman nanas di daerah Girsang Sipangan

Bolon, Simalungun). Tanaman yang diamati terlihat sehat dan tanpa gejala layu,

namun setelah diverifikasi dengan TBIA, tanaman nanas tersebut mengandung

virus PMWaV-1.

Ada juga tanaman nanas yang mengandung virus PMWaV-1 dan

PMWaV-2 sekaligus di dalam satu tanaman, seperti yang ditemukan pada

pengamatan di rumah kaca (perlakuan dengan inokulasi PMWaV+infestasi kutu

putih dan juga perlakuan dengan inokulasi PMWaV tanpa infestasi kutu putih)

dan pada pengamatan di lapangan (survei di daerah Bogor, Blitar dan

Simalungun). Tanaman nanas yang mengandung kedua virus ini juga

menunjukkan gejala layu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sether et al. (2001)

yang menyatakan PMWaV -2 ditemukan 100% pada tanaman nanas bergejala

layu.

Tanaman nanas di alam lebih banyak mengandung virus PMWaV-1

dibandingkan dengan PMWaV-2, karena kebiasaan dan tingkah laku petani nanas.

Tanaman nanas yang diperbanyak secara vegetatif, baik dari ratoon maupun dari

mahkota buah, akan disortir petani dengan cara melihat fisik tanaman tersebut.

Tanaman nanas bergejala layu (yang umumnya lebih banyak mengandung virus

PMWaV-2), akan disisihkan dan dibuang karena dianggap tidak sehat, sedangkan

Page 26: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id IV... · sirkulus, sepasang lobus anal dan 17 pasang serari. Ostiol berkembang baik tanpa ... seperti kekurangan air. Pada minggu ketujuh,

50

tanaman nanas yang tidak menunjukkan gejala layu akan digunakan sebagai bibit,

tanpa mengetahui tanaman nanas tersebut mengandung virus (PMWaV-1 yang

umumnya tidak menimbulkan gejala).

Pada penelitian ini, Dysmico ccus spp. berperan sebagai vektor virus

penyebab penyakit layu pada tanaman nanas dan juga sebagai penginduksi gejala

layu pada tanaman nanas. Dysmicoccus spp. berperan sebagai penginduksi gejala

layu dibuktikan pada perlakuan tanaman nanas uji di rumah kaca yang diinokulasi

PMWaV, (dengan menggunakan Dysmicoccus spp. yang sebelum diinokulasi,

sudah makan akuisisi pada tanaman nanas terinfeksi PMWaV, kemudian kutu

dibunuh), tanpa diinfestasi Dysmicoccus spp. 10 ekor per tanaman nanas uji. Hasil

yang diperoleh, semua tanaman nanas uji mengalami gejala layu karena virus

penyebab penyakit layu sudah terinduksi ke dalam jaringan tanaman nanas uji,

meskipun tidak terdapat Dysmicoccus spp. pada tanaman uji tersebut, dengan kata

lain, apabila dalam jaringan tanaman nanas terdapat virus PMWaV-2 saja,

meskipun tanpa kehadiran kutu Dysmicoccus spp., maka tanaman nanas tersebut

akan mengalami gejala layu (tabel 1).

Hal ini bertentangan dengan pernyataan Hu et al. (1996) yang menyatakan

bahwa gejala layu tidak akan muncul apabila di dalam jaringan tanaman hanya

terdapat virus atau kutu saja. Hasil pengamatan yang ditemukan bertentangan

dengan pernyataan ini tidak hanya pada percobaan di rumah kaca, tetapi juga di

lapangan, yaitu pada pengamatan di daerah Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara. Di daerah ini, di temukan tanaman nanas yang

memperlihatkan gejala layu tetapi tidak terkolonisasi kutu putih (tabel 6).

Dysmicoccus spp. selain berperan sebagai vektor virus dan penginduksi

gejala layu, juga berperan dalam menyebabkan tanaman tidak normal. Hal ini

dapat dilihat pada tanaman nanas uji di rumah kaca dengan perlakuan infestasi

Dysmicoccus spp. (kutu putih tidak mengandung PMWaV) dan tanpa inokulasi

PMWaV. Hasil yang diperoleh, daun tanaman nanas uji menjadi berwarna hijau

pucat dan hijau tidak merata (gambar 3).