sirkulus willisi referat

Upload: ahmad-aiman-azizan

Post on 31-Oct-2015

182 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

neurologi

TRANSCRIPT

SIRKULUS WILLISI

SIRKULUS WILLISIDOKTER PEMBIMBING:Dr.Ananda Setiabudi Sp.S

PENYUSUN:Norsyahida binti Md TaibAhmad Aiman Arteri karotisArteri karotis eksterna yaitu mendarahi struktur struktur dalam di daerah wajah, tiroid, lidah, posterior aurikula Arteri karotis interna masuk ke otak dan bercabang kira kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan arteri serebri media. Arteri serebri media adalah lanjutan langsung dari arteri karotis interna

Arteri serebri anteriorArteri serebri anterior memberi suplai darah pada lobus frontalis, yaitu bagian otak yang mengontrol personaliti, logika , dan gerakan volunter terutama kaki.Stroke pada arteri serebri anterior akan menyebabkan paresis kontralateral kakiArteri serebri mediaMerupakan cabang terbesar dari arteri karotis interna. Arteri ini memberi suplai darah pada sebahagian lobus frontal dan pada permukaan lateral lobus parietal dan lobus temporal, termasuk motor primer dan area sensoris pada lengan dan pusat bicara.Sering terjadi oklusi

Arteri vertebrobasilerArteri vertebralis kiri dan dan kanan berasal dari arteri subklaviaArteri subklavia kanan merupakan cabang dari arteri inominata, sedangkan arteri subklavia kiri merupakan cabang langsung dari arteri aorta. Kedua-dua arteri akan bergabung membentuk arteri basilaris yang akan memperdarahi sebahagian diensefalon, sebahagian lobus oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan organ - organ vestibular

Tipe stroke iskemikStroke trombotikStroke emboliStroke lacunar

TrombosisDapat mengenai pembuluh darah besar termasuk sistem arteri carotis atau pembuluh darah kecil termasuk percabangan sirkulus wilis dan sirkulasi posterior. Tempat yang umum terjadi thrombosis adalah titik percabangan arteri serebral khususnya distribusi arteri carotis interna. Stenosis arteri dapat mengakibatkan aliran darah yang turbulen dan meningkatkan resiko tebentuknya thrombus, atherosclerosis (seperti plak ulserasi), EmboliDapat berasal dari jantung Sumber emboli cardiogenik termasuk thrombus valvular (seperti mitral stenosis, endocarditis, katup prostetik), thrombus mural (seperti infark myocardm fibrilasi atrial, cardiomyopathy dilatasi, CHF). MI berhubungan dengan 2-3% insidensi stroke emboli, dimana 85% kasus terjadi pada bulan pertama setelah MI.Trombus dan emboli

Aneurisma Aneurisma terjadi akibat tidak terdapat lapisan tunika muskularis dinding pembuluh darah sering terjadi rupturEtiologi:Lokasi aneurisma

Tipe aneurisma

Aneurisma tipe fusiformis (59%). Penderita aneurisma ini mengalami kelemahan dinding melingkari pembuluh darah setempat sehingga menyerupai badan botol.

Aneurisma tipe sakuler atau aneurisma kantong(90%). Pada aneurisma ini, kelemahan hanya pada satu permukaan pembuluh darah sehingga dapat berbentuk seperti kantong dan mempunyai tangkai atau leher. Dari seluruh aneurisma dasar tengkorak, kurang lebih 90% merupakan aneurisma sakuler. Berdasarkan diametemya aneurisma sakuler dapat dibedakan atas:o Aneurisma sakuler kecil dengan diameter- < 1 cm.o Aneurisma sakuler besar dengan diameter antara 1- 2.5 cm.o Aneurisma sakuler raksasa dengan diameter- > 2.5 cm.

patofisiologiAneurisma sakular berkembang dari defek lapisan otot (tunika muskularis) pada arteri. Perubahan elastisitas membran dalam (lamina elastika interna) pada arteri cerebri dipercayai melemahkan dinding pembuluh darah dan mengurangi kerentanan mereka untuk berubah pada tekanan intraluminal. Perubahan ini banyak terjadi pada pertemuan pembuluh darah, dimana aliran darah turbulen dan tahanan aliran darah pada dinding arteri paling besar.Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri yang berliku yang biasanya berasal dari sistem vertebra basiler dan bisa sampai beberapa cm pada diameternya. Pasien aneurisme fusiformis berkarakter dengan gejala kompresi otak atau nervus kranialis tapi gejala tidak selalu disertai dengan perdarahan subarakhnoid.Manifestasi Klinik

Skala Hunt HessTingkat I : Sefalgia ringan dan sedikit tanda perangsangan selaput otak atau tanpagejala.Tingkat II : Sefalgia agak hebat atau ditambah kelumpuhan saraf otak.Tingkat III : Kesadaran somnolent, bingung atau adanya kelainan neurologik fokalsedikit.Tingkat IV : Stupor, hemiparese sampai berat, mungkin adanya permulaan deserebrasidan gangguan sistim saraf otonom.Tingkat V : Koma dalam, tanda rigiditas desebrasi dan stadium paralisis cerebralvasomotor.DIAGNOSISPENATALAKSANAANREFERENSIFrosch MP, Anthony DC, Girolami UD. The Central Nervous System. In: Kumar V, Abbas A, Fausto N [ed.]. Robbins and Cotrans Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadeplhia: Saunders.

Ropper AH, Brown RH. The Cerebrovascular Diseases; Adams and Victors Principles of Neurology. 8th ed. New York: McGraw Hill: 718-22.

Vega C, Kwoon JV, Lavine SD. Intracranial Aneurysms: Current Evidence and Clinical Practice. American Family Physician, 2002; 66(4): 601-8.