journalg #unpadedition

31
1,000 unpad 1000 kantong darah M ahasiswa pada saat ini tidak mengenal kata lelah untuk membuat kegiatan yang berguna bagi masyarakat sekitar, seperti halnya dari unit kegiatan mahasiswa yakni Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI), yang menggelar acara donor darah bekerja sama dengan Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Jakarta (YKDKSJ) untuk menggelar acara besar-besaran ini. Animo dari civitas Unpad untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar, terlihat dari banyaknya civitas Unpad yang mendaftarkan diri dan mendonorkan darah mereka. Diluar acara ini, KSR PMI mengadakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali. Hal yang menarik pada kegiatan donor darah tanggal 25 Oktober nanti disebutkan bahwa 1000 pendaftar pertama akan diberikan hadiah berupa Flashdisk 4GB membuat daya tarik akan donor darah ini menjadi lebih kuat. Persiapan hingga saat ini adalah pelancaran publikasi kepada masyarakat baik umum maupun mahasiswa menggunakan media sosial dan terjun langsung seperti promosi. Acara satu Unpad 1000 kantung darah merupakan salah satu program kerja daripada unit kegiatan mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Konsep acara berupa diadakannya panggung hiburan untuk menghibur para pendonor yang sedang mengantri. Pembludakan pendonor pada hari-H acara ini diantisipasi dengan membatasi jam pengantrian pendonor, hal ini sangat terkendali karena proses donor darah ini bisa dipastikan waktu yang terpakai perorangan. (LG/Sonia) JournaLG #UnpadEdition

Upload: persma-genera

Post on 06-Apr-2016

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Edisi Khusus membahas mengenai berbagai kabar kampus Unpad.

TRANSCRIPT

Page 1: JournaLG #UnpadEdition

1,000unpad 1000

kantong darahMahasiswa pada saat ini tidak

mengenal kata lelah untuk membuat kegiatan yang berguna bagi masyarakat sekitar, seperti halnya dari

unit kegiatan mahasiswa yakni Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI), yang menggelar acara donor darah bekerja sama dengan Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Jakarta (YKDKSJ) untuk menggelar acara besar-besaran ini. Animo dari civitas Unpad untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar, terlihat dari banyaknya civitas Unpad yang mendaftarkan diri dan mendonorkan darah mereka. Diluar acara ini, KSR PMI mengadakan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali. Hal yang menarik pada kegiatan donor darah tanggal 25 Oktober nanti disebutkan bahwa 1000 pendaftar pertama akan diberikan hadiah berupa Flashdisk 4GB membuat daya tarik

akan donor darah ini menjadi lebih kuat. Persiapan hingga saat ini adalah pelancaran publikasi kepada masyarakat baik umum maupun mahasiswa menggunakan media sosial dan terjun langsung seperti promosi. Acara satu Unpad 1000 kantung darah merupakan salah satu program kerja daripada unit kegiatan mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Konsep acara berupa diadakannya panggung hiburan untuk menghibur para pendonor yang sedang mengantri. Pembludakan pendonor pada hari-H acara ini diantisipasi dengan membatasi jam pengantrian pendonor, hal ini sangat terkendali karena proses donor darah ini bisa dipastikan waktu yang terpakai perorangan. (LG/Sonia)

JournaLG #UnpadEdition

Page 2: JournaLG #UnpadEdition

Gelar sarjana bagi lulusan faperta unpad

Sarjana adalah gelar bagi lulusan program pendidikan akademik Strata 1 (S1) dan lulusan program pendidikan vokasi Diploma 4 (DIV). Lulusan S1 Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran (Unpad) menyandang gelar Sarjana Pertanian (S.P.). Sebelum tahun 1993, gelar sarjana pertanian adalah Insinyur (Ir.). Ibu Sara RatnaQanti, S.P., M.Sc., salah satu dosen di Fakultas Pertanian Unpad berpendapat, gelar bagi mahasiswa pertanian sebaiknya tetap Sarjana Pertanian (S.P.). Di era tahun 1970-an, sebutan Insinyur Pertanian memang terdengar lebih bergengsi. Kala itu publik berpandangan bahwa Insinyur Pertanian adalah seorang yang cerdas, intelek, dan mampu membantu masyarakat. Gelar Sarjana Pertanian saat ini tentu sangat berbeda dengan gelar Insinyur pada saat itu. Sedangkan ketika dimintai tanggapan mengenai wacana perubahan gelar menjadi ‘S.Agr.’ beliau menuturkan,

“Bila ada gelar kita sendiri, mengapa harus menggunakan istilah asing”

Adapun Ceu Nora Heydiana, mahasiswi Agribisnis 2011 yang juga merupakan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian (KMFP) Unpad periode 2013-2014 menyatakan bahwa untuk menyandang gelar Sarjana Pertanian itu sangat berat, apalagi bagi mahasiswa Agribisnis. Menurutnya, Agribisnis dan Agroteknologi memiliki fokus pembelajaran yang sangat berbeda walaupun masih berada dalam lingkup pertanian. Untuk itu ia berharap program studi Agroteknologi dan Agribisnis memiliki gelar sarjana tersendiri.

Tanggapannya mengenai wacana perubahan gelar menjadi ‘S.Agr’ menurutnya tidak menjadi masalah karena sama-sama merujuk pada Sarjana Pertanian. Menurutnya, gelar tersebut akan lebih menguntungkan seiring dengan akan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asia 2015.

Perubahan gelar tersebut masih memerlukan banyak pertimbangan dan proses yang panjang. Yang terpenting saat ini, sarjana pertanian harus menunjukkan peran dan memberi-kan kontribusi yang maksimal bagi bangsa Indonesia. (LG/Hana)

Page 3: JournaLG #UnpadEdition

Mahasiswa : Saatnya bergerak membela hak kita

Gonjang–ganjing politik yang terjadi akhir-akhir ini membuat masyarakat bingung akan apa yang sebenenarnya terjadi pada pemerintahan negeri ini.

Kebingungan ini pun berlanjut dengan ditetapkannya UU mengenai PILKADA tidak langsung pada tanggal 25 September 2014. Akibatnya, banyak aksi digelar oleh masyarakat, kalangan terpelajar, Ormas, dan lainnya, seperti halnya yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.

Dua hari setalah ditetapkannya UU ini, Keluarga Mahasiswa FH Unpad melakukan press release sebagai bentuk sikap terhadap penolakan UU. Press release ini berisikan lima poin penting bawa UU Pemilihan Kepala Daerah ini tidak liberatif dan cacat legislasi, DPR yang terbuktimengkhianati rakyat, sikap tidak sungguh sungguh SBY dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, melawan kehendak konstitusi, dan yang terakhir mengenai sikap KM FH Unpad. Menindaklanjuti lebih dalam mengenai poin yang ada dalam press release ini Kama Sukarno selaku Ketua Bem FH Unpad mengatakan “Pembuatan Pilkada UU ini membingungkan, UU dibuat oleh DPR untuk mengatur DPR itu sendiri. Selain itu, ini

seakan drama politik yang terjadi pada DPR karena sebenarnya RUU ini telah diajukan 1 tahun yang lalu namun baru besar akhir-akhir ini yang pada kenyataannya para elite yang ada dalam pemerintahan dari dulu masih sama”

Press release ini juga ditujukan untuk mengundang rakyat untuk membela hak konstitusional melalui judicial review di Mahkamah Konstitusi. Kama Sukarno pun menam-bahkan bahwa pada saat ini orientasi para wakil rakyat adalah bukan rakyat itu sendiri melainkan partai politiknya masing–masing. Maka dari itu perlu gerakan dari kita selaku mahasiswa untuk lebih peka terhadap masalah yang terjadi pada bangsa ini karena sebenarnya secara langsung ataupun tidak langsung itu pun berpengaruh terhadap kita ke depan. (LG/AnggitaK)

Page 4: JournaLG #UnpadEdition

k3l, take it or leave it

Begitulah kenyataan yang harus dihadapi pahlawan keindahan, kebersihan, dan ketertiban lingkungan kita, yang biasa dikenal dengan K3L. Dengan pendapatan

hanya Rp600.000,00/bulan, pastilah terasa berat bagi Ibu Popon, seorang K3L yang sudah melaksanakan tugasnya selama empat tahun ini. Di usianya yang telah menginjak 55 tahun, beliau masih harus bertugas selama delapan jam dan area kerja yang tidak dibedakan dengan K3L lainya yang lebih segar (baca: muda). Namun, Ibu Popon tetap menjalankan tugasnya demi sang suami yang sudah tak mampu bekerja dan tiga orang anaknya yang masih menjadi tanggungan.

Bukan mereka ikhlas dengan keadaan seperti ini, tetapi sudah bukan menjadi rahasia publik apabila pendapatan yang diterima mereka tidaklah lebih dari cukup bila dilihat dari realita yang ada. Mereka telah mencoba bernegosiasi dengan sang pengelola, Asep Ahong, tentang kesejahteraan K3L. Namun, yang ada hanyalah jalan buntu yang mereka dapatkan dari negosiasi tersebut sehingga hanya menimbulkan dua pilihan, mengikhlaskan atau keluar.

Tentu semua orang membutuhkan pekerjaan, tak terkecuali para K3L. Tidak satupun dari mereka ingin melepas pekerjaan yang telah dijadikan mata pencaharian utama. Ibu Popon mengatakan bahwa dengan jumlah pekerja 400 saja pekerjaan ini masih terasa berat, apalagi bila berkurang. “Unpad terlalu luas,” ujarnya.

Jumlah K3L inilah yang menjadi alasan sang pengelola memberikan gaji yang minim. Ahong memiliki solusi untuk melakukan PHK pada 150 karyawan K3L. “Gaji 150 orang tersebut akan dikonversi ke mereka yang selamat,” ujar Ahong. Tujuan dari dibentuknya K3L sendiri adalah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat Jatinangor. Benarkah? (LG/Sakti)

Dok. : Sakti

Page 5: JournaLG #UnpadEdition

September lalu, futsal pertanian melawan futsal geologi di ajang FORSI tahun 2014. Ini merupakan kali kedua saya menyaksikan pertandingan klasik yang memiliki

gengsi tinggi dan ego di setiap masing–masing individu. Rasa gengsi dan ego itu tidak hanya datang dari pemain tapi penonton pun merasakan atmosfer yang sama seperti pemain yang membela nama pertanian ataupun geologi.

Pada pertandingan ini yang membuat pertandingan

menjadi terasa berbeda karena hadirnya 2 tentara yang menghiasi bangku penonton. Hal ini jarang terjadi pada

pertandingan sebelumnya. Atmosfer pun juga terasa naik

ketika, chants–chants dari geologi mulai bersorak-sorak membela tim futsal geologi yang membuat pertanian sedikit iri melihatnya. Saya akui, geologi memang lebih kompak dan solid dalam angkatannya.

Kemudian saya duduk di bangku penonton, saya duduk bersebelahan dengan anak pertanian 2010 yang bisa dibilang jagger-nya pertanian. Beliau pun berkata di tengah keramaian penonton saat pertanian versus geologi “pertanian itu dari dulu tidak pernah ngejual, selalu ngebeli. Karena pertanian orang kaya semua hahaha” kalimat yang seakan meremehkan geologi pada saat itu, yang membuat saya merasa bangga seketika terhadap pertanian. Dan tidak lama kemudian, terjadilah sebuah gol-gol yang tidak diduga mudah masuk ke dalam gawang pertanian.

Lalu disitu mulailah chants geologi berkumandang. Dengan gaya khas geologi mereka meneriakan HU! HU! HU! ( teriakan HU! HU! HU! merupakan chants nya geologi) sampai pertanian merasa risih.

Tidak lama berselang pertanian menyamakan keadaan, dan disitulah pertanian membalas chant geologi dengan meneriakan HU! HU! HU! Sampai pendukung geologi merasa kesal dan suasana semakin panas ketika pemain pertanian ribut dengan pemain geologi. Disitulah pendukung pertanian sudah ada mulai yang turun, dan untungnya anggota TNI yang ada di sana sudah bersiap untuk menjaga.

Tak lama berselang peluit tanda habis sudah dibunyikan. Permasalahan tidak berhenti disitu saja. Pendukung pertanian sudah mulai menunggu di luar gor untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam sana. Padaakhirnya permasalahan tersebut diselesaikan oleh anak pertanian 2010 yang sebelumnya berbicara kepada saya tentang pertanian yang tidak suka menjual. (LG/Aldo)

RivaliTas Pertanian dan Geologi Unpad

Dok. : Ilham Triaskamil

Page 6: JournaLG #UnpadEdition

Sehatkah makanan di gerlam?

Siapa sih yang tidak pernah menyantap jajanan di para penjaja panganan Gerbang Lama (Gerlam)? Pasti hampir semua mahasiswa/i Unpad pernah makan di

gerbang lama atau yang biasa kita singkat dengan gerlam. Berbagai macam jenis makanan ada di sana, dari yang hanya sekedar makanan camilan, makanan berat, hingga berbagai minuman tersedia di Gerlam. Selain banyaknya pilihan makanan dan minuman, rasanya yang enak serta harganya yang terjangkau membuat tempat ini menjadi salah satu tempat makanan favorit bagi para mahasiswa Unpad. Tapi, sehatkan makanan yang kita makan tersebut?

Ternyata, berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadja-ran pada beberapa sample makanan di Gerlam, ditemukan beberapa fakta yang mengejutkan. Dalam penelitian tersebut ditemukan bakteri salmonela shigella, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tifus, diare, dan penyakit yang menyerang organ pencernaan. Selain itu, ditemukan pula bahwa rata-rata makanan di Gerlam melebihi batas cemaran mikroba menurut SNI.

Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya kebersihan di gerlam, seperti banyaknya sampah yang menumpuk atau tercemarnya makanan dan minuman di Gerlam akibat lalu lintas kendaraan. Tapi bukan berarti semua makanan dan minuman di Gerlam tidak sehat, masih ada makanan atau minuman yang aman untuk dikonsumsi. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, jangan sampai membahayakan tubuh kita. (LG/Nida)

Dok. : Nida

Dok. : Nida

Page 7: JournaLG #UnpadEdition

Semangat yang tak pernah ada matinya

Hai mahasiswa/i pertanian, kenalkah kalian dengan salah satu mahasiswa Fisip yang bernama Rochmat Usep? Ya, sebut saja beliau Kang Usep, sapaan akrab

dari mahasiswa semester 7 yang begitu semangat menjalani hari-harinya meski memiliki keterbatasan fisik. Awal mula bertemu dengan Kang Usep hal pertama yang terlintas di pikiran adalah bagaimana bisa beliau diundang di Hitam Putih, acara dari salah satu stasiun TV yang cukup terkenal di masyarakat. “Saya juga gatau, tiba-tiba dapat telepon dari hitam putih, dan saya malah gak pernah ngusulin jadi bintang tamu di acara tersebut. Katanya sih dia pernah baca artikel tentang saya. Nah, wartawan dan crew hitam putihnya tuh membaca artikel saya”, ujar Kang Usep. Prestasi akademik yang diraih oleh Kang Usep juga tidak kalah bersaing dengan yang lainnya, beliau juga aktif berorganisasi dan memiliki prestasi dibidang melukis. Dengan keadaan fisik yang seperti itu beliau tidak merasa terkendala untuk melakukan berbagai hal, “Kalau bagi saya mungkin sedikit sulit untuk beradaptasi dengan baik, misalnya dalam hal seperti ini, bagaimana sih orang-orang bisa bercanda dengan saya, soalnya kan tiap orang punya watak yang berbeda-beda. Bukan hal yang mudah untuk mereka menerima saya, bagimana juga saya bisa bercanda dengan mereka dan mereka pun bisa bercanda dengan saya. Jadi, intinya sih, harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, suasana pendidikan dan teman-teman. Kang Usep seringkali memotivasi diri sendiri dan juga orang lain agar selalu bersemangat menjalani hari-hari, “Saya sendiri orangnya

tidak mau seperti orang lain yang seperti saya, mereka kadang suka mikir buat apa sih kuliah, buat apa sih kerja, tetapi buat saya tidak seperti itu. Saya tidak mau malas-malasan, pendidikan harus selalu jadi yang utama, saya tidak mau udah susah nanti nambah susah lagi”. Bagi Kang Usep, kekurangan bukan suatu masalah untuk melakukan aktivitas tetapi justru dijadikan motivasi untuk terus mempebaiki diri. (LG/Destianep)

Page 8: JournaLG #UnpadEdition

si super komputer 10M

Semua orang pasti sudah mengenal, mengetahui bahkan mempunyai komputer. Tetapi tahukah kamu apa itu Super Komputer? Super komputer adalah komputer dengan seperangkat prosesor yang

canggih dan mempunyai fungsi khusus. Alat ini sudah ada di Unpad tepat-nya di Jurusan Geofisika. Karena fungsi dan kecanggihannya, harga super komputer ini berkisar 10 milyar bahkan lebih.

Super komputer ini digunakan untuk penelitian dalam simulasi biofisika dan pembuatan server secara besar. Dengan pengolahan data geofisika secara 3D menjadikan grafis lebih berkualitas tinggi dalam warna. Data yang diolah dalam super komputer ini juga jauh lebih singkat yaitu yang biasanya di laptop memerlukan waktu satu minggu, dalam super komputer hanya memerlukan satu hari. “Jadi, secara pekerjaan kita geofisika pemodelan bumi, grafis yang ditampilkan sangat lebih jelas secara pixel. Buat mengolah data geomagnetic kebumian dengan jumlah data yang sangat banyak.” Jelas Pak Yudi, Kepala Labolatorium Instrumentasi Geofisika.

Ketika ditanya bagaimana merawat super komputer ini, Pak Yudi mengatakan bahwa dia masih merawatnya dengan tenaga ia sendiri. Yang ia lakukan adalah dengan membersihkan komputer dari debu dan menjaga kondisi ruangan tempat super komputer ini dengan mengatur suhu tertentu dengan menggunakan mesin pendingin ruangan.

Super komputer ini merupakan sumbangan dari perusa-haan yang bergerak di bidang geofisika untuk mendukung kegiatan para mahasiswa geofisika di Unpad. Sebenarnya alat ini tidak hanya dipakai oleh mahasiswa geofisika tetapi dapat dipakai oleh seluruh mahasiswa/i. Namun, cara agar kita dapat terkoneksi dengan super komputer ini yaitu dengan membuat suatu account yang nantinya dapat terhubung dengan server komputer ini. (LG/Anggita C)

Dok. : Anggita C

Dok. : Anggita C

Page 9: JournaLG #UnpadEdition

Unpad Dog Lovers Community, Menjadikan Anjing sebagai Sahabat

Sekarang ini banyak didirikan komunitas-komunitas pecinta hewan, salah satunya adalah Unpad Dog Lovers Community. Komunitas ini merupakan wadah untuk berkumpul dan berbagi pengalaman seputar

pemeliharaan anjing sampai pengembangbiakannya sehingga dapat dijadikan bisnis “kennel” anjing. Secara umum, komunitas ini sebenarnya ingin mengenalkan kepada warga Unpad bahwa anjing adalah sahabat, bukan sekedar hewan peliharaan. Di dalam komunitas yang mulai dibentuk pada tahun 2007 oleh alumnus Fikom dan Fisip Unpad ini, tidak hanya terdapat anjing-anjing ras, tapi juga anjing lokal dan anjing mix.

“Yang penting pecinta anjing dan peduli sama anjing, semua orang bisa gabung”. -Achwan

Achwan merupakan salah satu member dari komunitas pecinta anjing Unpad. Sebagai mahasiswa yang merantau, mempunyai hewan peliharaan tidaklah mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti harus menyisihkan uang jajan untuk biaya perawatan serta tidak semua indekos menerima hewan peliharaan. Jadi, disitulah guna adanya komunitas ini, dimana satu sama lain dapat saling membantu dan bertukar pengalaman mengenai hewan peliharaan mereka terutama anjing.

Dalam seminggu, komunitas yang beranggotakan 10 orang ini mengadakan dua kali pertemuan di Brooklyn pada hari Selasa dan Jumat. Di setiap pertemuannya, mereka tidak hanya berkumpul, tetapi juga melakukan sesi pelatihan mengenai anjing atau pun jogging bersama anjing peliharaan. (LG/Astri).

Dok. : Unpad Dog Lovers

Dok. : Unpad Dog Lovers

Page 10: JournaLG #UnpadEdition

Wajah baru di gerbang lama unpad

Sulit untuk tidak menyadari bahwa sudah dua bulan terakhir ini, ketika melewati Gerbang Lama (Gerlam) Unpad ada sebuah wajah baru yang terpampang di

sana. Ya, kini terdapat sebuah layar besar di dekat Pos Satpam di Gerlam Unpad. Hal ini sontak menimbulkan tanda tanya di benak mahasiswa yang biasa berlalu-lalang. Sebenarnya bagaimanakah cerita dibalik layar persegi panjang yang berukuran cukup besar ini? Berdasarkan hasil wawancara dengan Teh Dede, Menteri Apresiasi dan Pelayanan Mahasiswa (APM) BEM Kema Unpad, big screen yang terdapat di Gerlam Unpad merupakan sebuah bentuk kerjasama Unpad dengan PT. Telkomsel. Layar besar ini dipampang sejak awal bulan Agustus 2014, bertempat persis di bagian atas Pos Satpam. Keberadaan big screen ini juga mengundang komentar akibat dari tampilan layar yang terlalu terang saat malam hari, sehingga mengganggu para pengguna jalan. Padahal tujuan awal keberadaan big screen ini adalah untuk publikasi acara-acara Unpad. Kemudian

timbullah pertanyaan mengenai apakah promosi acara kampus melalui big screen akan berbayar ataupun tidak. “Engga, gratis buat mahasiswa kok itu”, jawab Teh Dede. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini, layar yang menghadap ke jalan raya tersebut masih difungsikan sebagai media promosi perusahaan komersil. Sampai sekarang, status big screen ini masih belum jelas. Hal ini terjadi karena belum adanya kesepakatan atau proses serah terima antara pihak rektorat dengan pihak Telkomsel dalam proses penyusunan mekanisme pemasangan iklan untuk mahasiswa. Jalur koordinasi dari segi teknis juga masih belum jelas. Kabar terbaru yang diperoleh, Rektorat akan mengadakan penggodokan bersama pihak Telkomsel danBEM Kema mengenai mekanisme big screen dalam bulan ini. (LG/Fajar Bolipia)

Page 11: JournaLG #UnpadEdition

BURUKNYA MANAJEMEN ANGKUTAN

DALAM KAMPUS

Mengantri lama dan panas-panasan di depan ATM center sebelum

jam kuliah pagi dimulai bukanlah hal yang aneh bagi mahasiswa yang akan meng-gunakan angkutan dalam kampus. Antrian panjang juga sudah terlihat sejak pagi sampai jam kuliah siang dimulai.

Jumlah mahasiswa yang menggunakan angkutan dalam kampus tidak sebanding dengan banyaknya

angkutan umum yang beroperasi. Desak-desakan dan ‘rebutan angkot’ sudah menjadi hal yang wajar.

“Harusnya angkutan yang beroperasi ditambah,” terang Deya, Mahasiswi Fakultas Pertanian yang setiap harinya menggunakan angkutan dalam kampus, saat ditemui di ATM center (15/10/2014).

Menurut Ibu Tri, Staf Bidang Rumah Tangga Univeritas Padjadjaran. Unpad memiliki angkutan dalam

kampus sebanyak 29 kendaraan, 9 kendaraanangkot biru, 16 kendaraan angkot kecil dan 3 kendaraan gandengan ditambah satu kendaraan engkel. Namun, jumlah kendaraan yang disediakan oleh Unpad ternyata masih kurang dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa. (LG/Gugun)

Page 12: JournaLG #UnpadEdition

BUDAYA YANG TELAH LAMA HILANG

Dahulu, Fakultas Pertanian dikenal dengan kekeluargaannya yang sangat erat. Adanya kekerabatan yang sangat erat ini membuat Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian tidak

dipandang sebelah mata oleh fakultas lain. Salah satu bukti nyata kekerabatan adalah dengan adanya KAFP (Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian). Mulai dari sistem pengenalan orientasi mahasiswa baru hingga kelulusan bagi para mahasiswa, Fakultas Pertanian memiliki ciri khasnya tersendiri.

Arak-arakan para wisudawan pertanian adalah budaya yang dinanti-nanti oleh para calon alumni Fakultas Pertanian. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, budaya ini sempat hilang hingga lebih dari dua puluh tahun. Banyak warga Fakultas Pertanian yang lupa bahkan tidak tahu menahu tentang arak-arakan alumni Fakultas Pertanian. Hingga pada akhirnya, pada tahun 2013 dibentuklah sebuah kepanitiaan oleh Departemen

Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa BEM KMFP guna menghidupkan budaya yang sempat hilang ini.

Graduation Festival and Alumni Reception atau yang kita singkat GFAR merupakan kepanitiaan yang mengakomodir agar prosesi arak-arakan dapat terlaksana. Pembentukan panitia ini pun tidak semudah membalikan telapak tangan. Banyak perjuangan yang dihadapi oleh mahasiswa-mahasiswa yang aktif agar acara ini dapat hidup kembali. Seperti yang kita tahu, dua puluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Dan sekarang, dengan adanya program kerja GFAR sebagai panitia arak-arakan, diharapkan budaya yang telah lama hilang ini, tidak akan pernah hilang lagi dari Fakultas Pertanian. (LG/Zhafran)

Page 13: JournaLG #UnpadEdition

GOOGLE STUDENT AMBASSADOR

UNPAD Google tealah memilih dua mahasiswa Unpad, mereka adalah Isti Nafisatul Fauziah (Sastra Jerman, 2012) dan Rizki Afdolina (Akuntansi, 2012) yang dinobatkan sebagai Google Students Ambassador Unpad tahun 2014. Sebagai seorang GSA mereka menjadi jembatan antara Unpad dengan Google. Pada tahun ini GSA Unpad menyediakan free work-shop yang bertema ‘Hi Google’ yang berisi pengenalan Google Apps. Menurut salah seorang GSA Unpad yang akrab disapa Nafisa, “Google Apps mengefesienkan segalanya”. Nafisa juga menuturkan bahwa Unpad sedang dalam proses menuju program ‘Gone Google’ yang nantinya mahasiswa dapat mengakses e-learning atau account Unpad lainnya dengan menggunakan account Google.

Selain dari tugasnya sebagai mediator antara Google dengan Unpad, Nafisa menceritakan pengalaman berharganya sebagai seorang GSA. Ia telah menerima pelatihan khusus dari Google di Filipina untuk para GSA se-Asia Pasifik, selain itu ia juga berkesempatan mengunjungi kantor Google di Indonesia. Saat menjalani simulasi kerja di Google, Nafisa berkata bahwa itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan, “Bahkan itu seperti bukan pekerjaan”, serunya.

Dan pesan terakhir Nafisa kepada mahasiswa lainnya yaitu bahwa pengalaman menjadi GSA adalah kesempatan bagi semua orang, asal memiliki kemauan untuk berbagi dan mau mencoba hal yang baru karena Google selalu melihat potensi tersembunyi, lalu ketika proses seleksi “Just be your self!”. (LG/Yuliana Restu)

Page 14: JournaLG #UnpadEdition

Kebersihan Sebagian dari Iman

Kerap kali dianggap sepele, namun ternyata toilet sangat penting dan perlu untuk diperhatikan. Belum lama Masjid Raya Universitas Padjadjaran selesai dibangun,

selayaknya masjid ini menjadi suatu penyegaran tersendiri di lingkungan Unpad. Namun, ternyata dalam urusan ‘ke belakang’ khususnya bagi wanita di masjid ini terasa kurang memuaskan dan tidak nyaman. Menurut Esty, salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad, toilet wanita di Masjid Raya Unpad kerap kali membuatnya mengurungkan niat untuk pergi ke toilet tersebut.

Urusan kondisi toilet dapat menjadi hal besar apabila terjadi di tempat-tempat yang menjadi pusat perhatian seperti pusat ibadah mahasiswa. Sudah seharusnya pihak universitas memperhatikan dan menjaga sarana serta prasarana yang ada dan tentunya tak luput peran pengguna khususnya mahasiswa agar turut menjaga dan merawat sarana serta prasarana yang telah ada. (LG/Widyarina)

Esty,Fakultas Kedokteran Unpad

“Banyak pintu yang kuncinya gak ada, bau, dan becek,” begitulah tuturnya. Berbeda halnya dengan toilet yang berada di Fakultas Kedokteran, Esty mengatakan bahwa toilet di FK bersih, kering, dan juga nyaman. Sungguh disayangkan dengan kondisi yang terjadi, padahal masjid seharusnya lebih menjaga kebersihan dibandingkan dengan tempat

lain. Terlebih lagi, toilet khusus wanita seharusnya lebih dijaga kebersihan dan kenyamanannya mengingat kebutuhan wanita yang lebih kompleks daripada pria.

Keadaan toilet Masjid Raya Unpad

Page 15: JournaLG #UnpadEdition

Kurangnya Sarana menjadi Batasan Pengembangan Wisata di Arboretum Unpad

“Sebenarnya, hanya dari mulut ke mulut saja karena memang tidak adanya perizinan dari pihak Universitas untuk mempromosikan wisata di Unpad sendiri” begitu kata Bapak Agus pengelola wisata di Arboretum yang berinisiatif untuk membuat tempat wisata di lingkungan kampus sejak tahun 2007. Kurangnya jumlah kamar mandi, tidak bersihnya danau, sulitnya mengajukan proposal untuk ide-ide pengembangan danau menjadi kekurangan yang harus dibenahi bersama-sama. Antusias pengunjung lebih banyak kepada mahasiswa yang notabenenya memang sedikit banyak sering melihat kegiatan yang ada disana, mulai dari outbond, perahu, memancing, kebun, ayam hias atau hanya sekedar duduk santai memandangi danau dengan tempat yang sejuk dibawah pepohonan. Wisata di Arboretum merupakan usaha individu yang dikelola oleh diri sendiri karena tempatnya mendukung dan memang banyak yang perlu di explore disana. Menurut sumber, wisata dikelola sendiri karena tidak adanya perizinan untuk mempromosikan keluar.

Ada beberapa Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak yang memang telah langganan setiap semester datang untuk memberikan Pendidikan dasar lingkungan hidup sambil ber-main. Tentu mereka dibimbing oleh guide yang memang telah di sediakan oleh pihak penyedia wisata. Pihak penyelenggara wisata bersifat fleksibel, artinya apa yang diinginkan konsumen bisa dipenuhi. Wisata ini menjadi langganan lebih dari 20 Seko-lah Dasar dan Taman Kanak-kanak.

Salah satu alasan mereka memilih Arboretum karena tentu saja harga jauh lebih terjangkau diband-ingkan dengan tempat wisata lain. Guide pada wisata ini pun bukan sukarela, artinya mereka memang mendapat upah. Upah tersebut didapat dari uang sewa pengunjung perahu, outbond atau lainnya. Wisata arboretum ini ma-sih perlu banyak pengembangan dan pengelolaan yang baik. Banyak mahasiswa yang belum tahu adanya wisata tersebut. Pak Agus pernah beberapa kali mengajukan untuk pengembangan kepada rektorat kampus namun tak adanya perizinan menjadi hambatan pengembangan wisata Arboretum. (LG/Mega)

Page 16: JournaLG #UnpadEdition

Svana Lokananta

Svana Lokananta, nama yang indah, mengandung makna dengan sejuta arti. Svana (bahasa sanskrit) yang mempunyai arti suara, sedangkan lokananta sendiri disini memiliki makna suatu tempat di kahyangan yang dari sana selalu ada bunyi-bunyian

merdu tanpa ada yang tau siapa yang memainkan nada itu. Lokananta juga terinspirasi dari sebuah nama studio rekaman tertua di Indonesia, letaknya di Solo. Di studio tersebut juga disimpan piringan hitam yang berisikan pidato Bung Karno. Berangkat dari nama yang mengandung filosofi yang luar biasa, komunitas ini merupakan suatu komunitas musik yang sangat unik yakni alat musik yang dimainkan hanyalah gitar. Dulu, komunitas ini bernama ‘Konser Seratus Gitar’ nama tersebutmemang sebagai semiotik bahwa komunitas musik ini akan melakukan perform bersama–sama. Sampai saat ini, komunitas musik tersebut masih ‘betah’ menjadi komunitas. Karena untuk merubah suatu komunitas menjadi UKM harus melalui proses yang panjang dan harus memiliki struktur organisasi yang jelas. “Karena kami sistemnya

kekeluargaan jadinya enjoy aja dengan keadaan komunitas ini” celetuk Soulin yang merupakan penggerak komunitas tersebut. Kegiatan atau latihan musik rutin dilaksanakan seminggu sekali , nama kegiatannya adalah ‘dingin di Brooklyn’ kegiatan tersebut mulai dari jam 7 malam, terbayang kan bagaimana dinginnya udara Jatinangor pada jam-jam tersebut? dan akhirnya terinspirasi menamakan kegiatan tersebut ‘dingin di Brooklyn’. “latihan di Brooklyn sampai kedinginan hahaha”, ungkap salah satu pengu-rus komunitas ini. Kegiatan yang dilakukan bukan hanya kegiatan rutin seminggu sekali yang tadi telah dijelaskan namun ada juga kegiatan sosial yang dilakukan seperti menggalang dana untuk kegiatan sosial, dengan cara main musik di Gerlam, terinspirasi dari open case gitar yang biasa di lakukan di luar negeri. Kegiatan-kegiatan terse-but yang membuat komunitas ini semakin erat. Harapan tentunya ada, “kita ingin menjadi yang pertama dan abadi di Unpad”, kata Soulin Fitri. (LG/ Gadis Kumalasari)

Page 17: JournaLG #UnpadEdition

rayakan 3 Dekade, Persembahan Istimewa SPDC

Tahun 2014 ini merupakan tahun yang bersejarah bagi salah satu UKM di UniversitasPadjadjaran, SPDC (Sadaluhung Padjajaran Drum Corps), karena tepat pada tahun ini, SPDC

berumur 30 tahun. Dalam rangka merayakan hari jadinya, SPDC mengadakan konser untuk mengenang kembali masa-masa awal berdirinya SPDC hingga sekarang.

Di bawah pimpinan Tanty, mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan 2011, selaku ketua panitia, konser ini telah direncanakan sejak awal tahun 2014. Mulai dari bulan Maret 2014, seluruh proses pembentukan panitia,organisir acara, serta proses latihan telah dilaksanakan guna mensukseskan konser yang akan diadakanpada hari Sabtu, tanggal 25 Oktober 2014. Persiapan yang cukup lama ini semata-mata untuk menghasilkan konser yang sukses dan meriah nantinya. “Latihannya sendiri sih, sudah dimulai dari bulan Maret, setiap minggunya kita latihan, mulai hari Selasa pukul 16.15-21.00 lalu hari Rabu – Jumat pukul 15.45-20.30. Berhubung konsernya sudah dekat, sekarang setiap Sabtu juga sering diadakan training sekitar 6 atau 8 jam”, ujar Askita Hary, salah satu anggota SPDC yang juga akan tampil pada konser mendatang. Konser yang akan diselenggarakan oleh pemain yang berjumlah kurang lebih sebanyak 40 orang ini tidak hanya diisi oleh para anggota SPDC, tetapi juga oleh UKM Unpad yang lain, seperti PSM Unpad dan Lises Unpad. (LG/Viona Ananditami)

Page 18: JournaLG #UnpadEdition

Selayang pandang afc 2014

Laga perdana pada perhelatan Agribis-nis Futsal Cup (AFC) 2014 digelar pada Senin, 13 Oktober

2014 di GOR IFI, Jatinangor. Pada awal babak penyisihan ini digelar 4 pertandingan, yaitu kelas A angkatan 2014 vs kelas B angkatan 2013, B 2014 vs B 2013, C 2014 vs A 2013, dan D 2013 vs A 2012. AFC merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh mahasiswa Agribisnis yang digelar setiap tahun. AFC pertama kalidiselenggarakan oleh mahasiswa Agribisnis 2011. Menurut Iqbal, ketua angkatan Agribisnis 2013, pada mulanya angkatan 2011 berencana mengadakan acara buka bersama Agribisnis, namun karena satu dan lain hal,

mahasiswa 2011 tidak banyak yang mau berkontribusi di kepanitiaan buka bersama tersebut se-hingga sebagai gantinya an-gkatan 2011 menyelengga-rakan AFC. Pada tahun 2014 ini, kegiatan AFC dipegang oleh mahasiswa Agribisnis angkatan 2013, yang dik-etuai oleh Lutfi Abdul Aziz. AFC tahun ini men-galami beberapa perubahan dari tahun sebelumnya. “Ga jauh beda sih, paling dari fasilitas tahun ini ada penyediaan air galon untuk peserta. Dan untuk tahun ini, angkatan yang paling tua yang sudah lulus diperbolehkan menjadi peserta agar tetap bersemangat mengikuti

AFC,” ujar Lutfi. Di dalam perjalanannya dari tahun ke tahun, AFC selalu menjadi tontonan yang menarik dan menghi-bur, khususnya untuk seluruh mahasiswa

Agribisnis. Panitia berusaha

memberikan yang terbaik untuk kesuksesan kegiatan AFC 2014 ini.

Menurut Lutfi, kegiatan

ini diharapkan dapat berjalan denganlancar dan bisa mempererat tali kekeluargaan semua angkatan mahasiswa Agribisnis Unpad. (LG/Nurul Rismayanti)

Page 19: JournaLG #UnpadEdition

Berangan-angan untuk menjadi seorang diplomat kini bukanlah hanya sekedar mimpi. Mahasiswa dan siswa bisa berperan layaknya seorang diplomat profesional melalui

kegiatan yang bernama Model United Nations (MUN). MUN adalah kegiatan yang banyak dilakukan di tingkat sekolah dan universitas di dunia. Dalam kegiatan ini, peserta memainkan peran sebagai delegasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mewakili negara tertentu (dalam kompetisi internasional, negara yang diwakili umum-nya bukan negara asal sebenarnya dari tim tersebut).

Pada awal bulan Mei lalu, tepatnya tanggal 1-3 Mei 2014, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Unpad mengadakan Padjadjaran Model United Nations atau PadMUN yang diselenggarakan di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad Dipati Ukur.

Kegiatan ini tidak diadakan hanya satu kali, melainkan selalu diadakan setiap tahun sejak 2012 silam. Pada tahun pertama dan kedua, PadMUN membuka pendaftaran peserta hanya untuk kalangan mahasiswa internal Unpad saja.

Lalu mulai pada tahun ketiga, kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa universitas seluruh Indonesia. Tahapan kegiatannya adalah dimulai dari hari pertama yaitu diadakan upacara pembukaan dan committee dinner agar para delegasi mengenal satu sama lain. Pada hari kedua digelar konferensi yang terdiri dari pemilihan topik, pengenalan krisis, dan penulisan working paper. Di hari ketiga, konferensi masih berlanjut hingga akhirnya ditutup dengan gala dinner dan pemberian penghargaan. PadMUN diharapkan bisa melatih kemampuan diplomasi para delegasi dan membuat mereka lebih mengenali kegiatan diplomasi yang akan berpengaruh dalam penyelesaian krisis di dunia. (LG/Riva)

Belajar Jadi Diplomat Lewat

PadMUNUSA RUS

RUS CH

Page 20: JournaLG #UnpadEdition

GEN 2015AIESEC

AIESEC adalah sebuah organisasi pertukaran pelajar nan tersohor di dunia. Di Bandung

sendiri, AIESEC sudah bertengger sejak sekumpulan anak FEB Unpad yang tergerak untuk membuat sebuah cabang di Bandung, alias Local committee (Lc). Dirintis dari FEB Unpad, meluas menjadi Lc Unpad dan sekarang menjadi Lc Bandung yang menyebar di beberapa Universitas di Bandung seperti Telkom, ITB, Maranatha, dan UNPAR. Dalam menghadapi tantangan 2015, dimana akan diselenggarakannya AFTA dan AEC.

AIESEC menyiapkan beberapa rangkaian pelatihan yang dibutuhkan untuk membentuk leadership skill pada Generasi

muda AIESEC 2015. Selain itu AIESEC Bandung juga merubah kabinet kepengurusan baru yang dinamakan skypscrapper team. Didalamnya punya beberapa fungsi. Untuk melatih sifat jiwa kepemimpinan seseorang AIESEC memiliki 3 program leadership dintaranya exchange program, internship program, dan organisasinya itu sendiri. Exchange program yaitu program pertukaran pelajar jadi mahasiswa mahasiswa sebagai volunteer untuk memberi efek kepada lingkungan sosial . Projeknya ada environtment, health, education, and entrepreneurship. Internship program adalah program magang kerja. Dan organisasi

AIESEC itu sendiri terdiri dari

fungsi yang di dalamnya bisa melatih leadership skill seperti public speaking, manage time, dan lain lain.

Dengan begitu diharapkan GEN 2015 AIESEC, menumbuhkan leadership skill yang kuat dan dapat mengahadapi persaingan global yang semakin ketat dan lebih aware dengan global issues dan national issues karena kita adalah pemimpin selanjutnya. (LG/

Gherhana Novyany)

“AIESEC is an international not for profit organization that provides young people with leadership opportunities to develop themselves into global leaders with an urge to make a difference in society.”

GEN 2015AIESEC

Page 21: JournaLG #UnpadEdition

Agronomy Fair 2014

Agronomy Fair merupakan acara “Pekan Florikultura Indonesia” yang berlang-

sung sejak 10 Okotober 2014 lalu dan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Ely Wasliah. Acara tersebut berlangsung di Taman Kan-daga Puspa, Jalan Citarum No.23A, Kota Bandung dan akan berlangsung hingga 19 oktober 2014 mulai pukul 08.00 - 21.00 WIB. Selama kegiatan bursa florikultura nasi-onal ini berlangsung, dalam acara tersebut juga diselingi dengan berbagai kegiatan

lainnya seperti bazar kuliner,dan pentas seni. Agronomy Fair 2014 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keprofesian Agronomi (Himagro) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini merupakan

kegiatan ke-3 yang pernah diseleng-

garakan. Acara yang pertama diseleng-garakan di Kampus

Unpad Dipatiukur

pada 2012. Pada saat itu acara

tersebut fokus pada pameran yang memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang prospek bisnis tanaman hias. Pameran yang kedua

berlangsung di kampus Unpad Jatinangor pada Desember 2013 yang pada saat itu acara tersebut fokus pada kegiatan industri kreatif.Agronomy Fair yang sekarang programnya meliputi pentas seni musik yang dimeriahkan oleh band-band lokal ternama di Kota Bandung. Acara yang diadakan yaitu ada pameran anggrek nusantara (koleksi aggrek hibrida dan species di Indonesia), bursa florikul-tura nasional (memasarkan tanaman hias unik & menarik dari seluruh Indonesia) dan bazar kuliner. Stand–stand yang diisi mulai dari berbagai macam jenis anggrek, aglaonema, bambu hoki, hingga seniman kayu. (LG/Winona)

Florikultur

"peKAN FLORIKULTuRA INDONESIA"

Florikultur

Page 22: JournaLG #UnpadEdition

Masih berani telat? Itu per-tanyaan yang pas ditujukan untuk orang-

orang ber-jam ‘karet’ sejak fingerprint absent di gedung HPT Fakultas Pertanian Unpad mulai eksis. Memang keberadaan alat ini belum tersebar luas di seluruh penjuru gedung Fakultas di Unpad, di gedung HPT pun hanya ada di depan ruangan-ruangan tertentu di lantai 1. Tapi tetap saja, keberadaan teknologi baru pasti bisa membuat kita, yang notabenenya ‘penghuni’ Fakultas Pertanian setidaknya bertanya, apa itu fingerprint? Apa fungsinya? Dan bagaimana cara kerjanya? Sebenarnya fingerprint absent bukan teknologi baru yang benar-benar baru ditemukan, walaupun keberadaannya di Unpad masih baru. Alat ini biasanya digunakan di kantor-kantor sebagai absen para karyawannya. Bos tentu ingin para karyawannya bekerja disiplin dan tepat waktu, maka disediakan fingerprint absent,

fungsinya bukan hanya sekedar untuk mengabsen para karyawan, tapi juga untuk mengetahui jam ke-hadiran karyawan di kantor. Setelah sebelumnya di setting, alat ini dengan sendirinya akan melacak sidik jari siapa yang ditempelkan, nama dan jam kedatangan kita akan mun-cul di layar fingerprint absent, lalu datanya akan masuk ke komputer. Jadi kita tidak perlu repot-repot menandatangani absen lalu mendata ulang secara manual di komputer.Lalu kenapa alat ini tiba-tiba muncul di Unpad? Seperti halnya para Bos, pemimpin Fakultas juga ingin kinerja para dosen ditingkatkan. Bohong jika kita bilang dosen selalu tepat waktu. Terkadang mahasiswa harus menunggu kedatangan dosen berjam-jam sebelum mata kuliah dimulai. Sebenarnya fingerprint absent bukan hanya diperuntukkan

bagi para dosen saja, tapi juga untuk para mahasiswanya. Namun, karena alat ini masih baru dan belum disosialisa-sikan secara langsung pada mahasiswa, jadi keberadaan-nya yang masih ‘minoritas’ ini masih dalam tahap penye-suaian dan uji coba. Jika berhasil diterapkan, kemungkinan kedepannyamahasiswa tidak akan lagi menggunakan absen tulis manual seperti saat ini. Kedepannya, kegunaan fingerprint absent akan benar-benar terealisasikan. Tidak akan ada lagi ‘Titip absen’, tidak akan ada lagi ‘Telat masuk’, tidak akan ada lagi ‘Gaji buta’. Jadi, masih berani terlambat? (LG/Mitha)

MASIH BERANI

TELAT?

Page 23: JournaLG #UnpadEdition

MAHASISWA UNPAD DIPATIUKUR? JATINANGOR?

aYO MANA SUARAMU?

Siapa yang tidak mengenal Universitas Padjadjaran atau yang biasa disebut Unpad? Namun, tahukah anda dimana letak Unpad berada? Unpad memiliki banyak tempat yang terbagi-bagi di kota Bandung.

Salah satunya terdapat di Dipatiukur dan Jatinangor. Karena tempat yang berbeda ini, ada permasalahan yang menjadi pengganggu dalam menjalankan kegitan perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan. Sosialisasi ataupun silaturahmi sesama rekan Unpad menjadi sulit dilakukan karena perbedaan jarak yang ada. “Sulit bagi mahasiswa di Dipatiukur jika ingin membuat acara

besar dan memerlukan kerjasama dengan fakultas lain karena adanya jarak tempat dengan kampus Jatinangor, akhirnya hanya bisa bekerjasama dengan fakultas yang memang berada di Dipatiukur lagi,” tutur Ar Fithriyyah Sajidah, mahasiswa jurusan akuntansi 2013, Unpad. Berbeda dengan pendapat Nur Halimah Amir, mahasiswa jurusan agribisnis 2013, Unpad “Saya tidak terganggu dengan adanya pemisahan kampus Unpad, karena dengan adanya pemisahan ini kita jadi bisa mengunjungi mahasiswa di Dipatiukur sambil jalan-jalan.” Lalu, bagaimana menurut Anda? Apa yang Anda inginkan? Unpad tetap terpisah ataukah menjadi satu? (LG/Adystiana Yashinta)

Page 24: JournaLG #UnpadEdition

ada hivi! di pef 2014

Padjadjaran Educational Festival (PEF) selalu menghadirkan bintang tamu untuk menarik peserta dari awal diadakan yaitu sejak tahun 2012. Tahun ini PEF akan menghadirkan HiVi!

dan Soulvibe di Gor Jati Unpad, Jatinangor pada tanggal 25 Oktober 2014 sebagai puncak acara PEF 2014. Kehadiran bintang tamu tentunya tidak ditujukan untuk mendominasi tujuan utama acara ini dimanasebagai sarana pengenalan Kampus Unpad untuk siswa-siswi SMA yang akan mengikuti ujian saringan masuk PTN. Diki Andriadi selaku Kepala Bidang Marketing PEF 2014 menekankan bahwa acara utama PEF bukan konser HiVi! ataupun Soulvibe. “Itu cuma buat menarik minat anak-anak SMA aja, soalnya kan target peserta kita anak SMA,” kata Kang Diki. Pada acara puncak PEF 2014 akan diadakan stand-stand dari 16 Fakultas dan masing-masing Himpunan Mahasiswa dari semua jurusan akan mengadakan performance yang akan menampilkan ciri khas dari setiap jurusan. Selain stand fakultas, akan terdapat pula stand conseling, stand buku, dan stand makanan.

Lalu apakah banyaknya konten hiburan akan membuat acara jadi terlihat tidak serius? “Anak SMA sekarang mana mau dengerin seminar berjam-jam, pasti harus ada hiburan biar gak bosen,” ungkap Kang Diki.

Dengan banyaknya konten hiburan di PEF tahun ini, Kang Diki berharap jumlah peserta akan meningkat dan banyak yang mengenal Unpad, tidak hanya dari ‘katanya’ saja namun langsung dari mahasiswa-mahasiwi Unpad. (LG/Yulia Y)

Page 25: JournaLG #UnpadEdition

Perjalanan Pagelaran Akhir Tahun

LisesLises atau Lingkungan

Seni Sunda merupa-kan salah satu UKM di Universitas Padjadjaran yang

telah berdiri selama 32 tahun. Pada akhir tahun 2013 kemarin, UKM ini untuk pertama kalinya menyajikan pagelaran yang berfokus pada berbagai macam tari topeng yang ada di Jawa Barat.

Tahun ini Lises kembali menggelar pagelaran akhir tahun yang disebut KANDAGA. Acara ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mendo-kumentasi budaya-budaya di Jawa Barat yang belum bahkan kurang terekspos. Perhelatan

konser akan berlangsung selama tiga hari di minggu-minggu awal bulan November nanti. Konsep pagelaran telah disusun sejak April 2014 dan diikuti oleh pelatihan bagi penampil pada awal September lalu. Latihan setiap hari dimulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari yang rutin selama dua bulan harus ditempuh bagi para penampil yang notabenenya juga mahasiswa dengan segudang tugas. Keterbatasan ruanglatihan bagi mereka juga bukan halangan yang berarti. Selain itu, pendalaman kisah percintaan Geusan Ulun-Haris Baya dari Kerajaan Sumedang Larang pun dilakukan agar

drama tari yang ditunjukkan sesuai dengan sejarah. Sebelum mengonsep pagelaran ini, anggota Lises juga melakukan ekspedisi budaya dengan mengelilingi daerah-daerah di Jawa Barat diantaranya Banten, Bekasi, dan Bandung. Semua usaha ini dilakukan agar Lises dapat menyajikan yang terbaik bagi penikmat seni. “Semua perjuangan kita ini agar acaranya sukses dan demi kepuasan penonton,” ucap Lisma selaku Wakil Ketua Pelaksana Pagelaran. (LG/Gita)

Page 26: JournaLG #UnpadEdition

Jalur Akses Hijau

UNPADMegah, rapih, dan indah

adalah kesan yang dirasakan saat memasuki jalur akses hijau Universitas Padjadjaran,

Jatinangor. Terletak persis di depan pintu masuk Bandung Giri Gahana, jalur inimerupakan gerbang baru yang langsung mengarah ke Gedung Rektorat.

Jalur ini berupa jembatan beton yang memiliki dua ruas jalur di muka gerbang. Masing-masing dipergunakan sebagai alur masuk dan alur keluar. Di tembok pinggir jembatan tersebut terpancang bendera-bendera yang melambangkan fakultas-fakultas di Universitas Padjadjaran. Setelah itu kita dihadapkan pada taman bunga yang berwarna-warni dengan tulisan “REKTORAT” di tengahnya.Mulai tanggal 15 Oktober 2014, terdapat perubahan peraturan mengenai penggunaan jalur keluar-masuk kampus. Untuk jalur hijau ini dibuka

setiap weekdays mulai pukul 06.00 sampai18.00 WIB. Setelah jam tersebut, lalu lintas akan dialihkan ke jalur gerbang BNI. Kendaraan yang diizinkan untuk melintasi jalur ini adalah mobil dan motor. Sementara khusus untuk kendaraan bertonase besar, dapat menggunakan jalur pos utara.

Mahasiswa sebagai penghuni utama kampus memiliki berbagai pendapat mengenai hadirnya gerbang baru ini. “Aku senang lihat taman bunganya, tapi jalur baru itu membingungkan dan muter-muter,” kata Arin salah satu mahasiswi Sastra Jerman, FIB Unpad. Pendapat lainnya mengatakan bahwa alur masuk gerbang ini dirasa lebih aman karena seluruh belokan dan putaran berpusat ditengah, tidak seperti jalur pos utara yang memiliki arah belok ke kanan yang kadang tidak terlihat oleh pengunjung umum. (LG/Silfiya)

Page 27: JournaLG #UnpadEdition

anak unpad go abroad ? kenapa tidak?

let's go abroad!Istilah go abroad sekarang ini marak menjadi salah satu topik hangat di kalangan mahasiswa. Lantas, apa sih sebenarnya makna go-abroad bagi mahasiswa? Dalam terjemahan sederhana, istilah tersebut kira-kira merujuk pada aktivitas mahasiswa bertandang ke luar negeri untuk suatu tujuan baik akademis maupun non akademis. Go-abroad bagi mahasiswa meliputi konferensi, summer program (program musim panas), student exchange, dan lain sebagainya. Muatan aktivitas go abroad tentu lebih padat daripada sekadar beramai-ramai keluar negeri untuk menyaksikan pertunjukan musik K-pop dan sejenisnya.

Saat ini, ketika dunia informasi terbuka lebar, ide untuk go abroad di kalangan mahasiswa seakan mendesak-desak dalam benak. Apalagi kemudahan terpampang di depan mata. Duduk saja di muka layar komputer, maka kita akan mudah mengakses sumber info. Beberapa situs dapat diakses seperti heysuccess.com, conferencealerts.com, ayfnhq.org, goabroad.com, dan masih banyak lagi. Bahkan berlimpah. Berbeda dengan cerita zaman dulu. Sebut saja pada tahun 70-80an, era para orang tua kita dulu menjadi mahasiswa, yang harus benar-benar siaga satu memantau papan

pengumuman di kampus untuk mendapatkan info kesempatan keluar negeri. Akan tetapi, kemudahan mengakses informasi ini harus juga disertai dengan kesiapan mental yang cukup. Tak jarang impian go abroad ini kandas dini hanya karena rasa pesimistis yang bisa saja muncul. Misalnya karena sudah sejak awal tak yakin dan takut akan kemungkinan biaya yang mahal. “Ah, susah go-abroad! Mahal biayanya, belum lagi urus visa, ongkos pesawat, bla-bla….” Maka kandaslah semangat.

Jangan PesimisLontaran kalimat pesimistis adalah kendala pertama yang kerap mematikan impian mahasiswa untuk go-abroad. Mereka yang berpola pikir demikian akhirnya urung untuk menggali keinginannya lebih dalam akan mimpi itu. Hal ini dapat diperparah pula dengan kebiasaan kebanyakan kita untuk “taraje” alias “ntar aje, ntar aje” atau suka menunda pekerjaan yang akibatnya akan membuat kehilangan kesempatan Kedua sikap tersebut adalah benalu pertama yang bakal muncul sebagai tantangan mencapai impian go abroad. Lakukan hal sebaliknya dan afirmasikan diri dengan mindset “pasti bisa”. (LG/Mugi)

Dok. : Mugi Bentang

Page 28: JournaLG #UnpadEdition

Nonton Film Gratis di

Taman Film Bandung

Mau nonton film tapi nggak punya uang buat ke bioskop? Mulai tanggal 14 September 2014, warga Bandung

sudah tidak mengalami masalah itu lagi. Taman Film merupakan jawaban Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi kebutuhan akan hiburan dari warganya. Siapa yang mau menolak menonton film di sebuah layar LCD besar tanpa harus menge-luarkan uang? Namun tidak hanya itu saja yang membuat warga Bandung tertarik untuk mengunjungi Taman Film ini. Dari segi tata ruang, taman yang berlokasi di bawah jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung ini

ditata dengan begitu cantik. Ada dua pilihan tempat duduk, yaitu lesehan dengan rumput sintetik sebagai alasnya atau pun tempat duduk yang konsepnya menyerupai terasering. Taman ini juga bebas asap rokok karena adanya aturan no smoking yang diberlakukan. Namun masih terlihat adanya beberapa orang tidak bertanggung jawab yang tetap saja merokok.Hingga sekarang belum diketahui secara pasti tentang jadwal pemu-taran filmnya namun warga Bandung tetap bisa menikmati keindahan dari Taman Film ini sembari bersosialisasi dengan warga Bandung lainnya jika filmnya sedang tidak diputar. (LG/Yuli-ana Yudistri)

Page 29: JournaLG #UnpadEdition

KORPS PROTOKOLER MAHASISWA UNPADElegan, Intelek dan Berwawasan

Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Pad-jajaran adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang bertujuan mewadahi minat dan bakat mahasiswa Unpad dalam bidang keprotokolan. KPM resmi didirikan pada

tanggal 10 April 2000 di Kampus Dipatiukur Universitas Padjajaran. Tujuan KPM didirikan yaitu untuk memberikan fasilitas mahasiswa Unpad yang memiliki minat dan bakat dalam bidang Event Organizer, Master of Ceremony (MC), dan bidang bidang keprotokolan lain-nya. Korps Protokoler Mahasiswa Unpad dipercaya untuk bertugas dalam acara-acara Universitas seperti wisuda, penerimaan mahasiswa baru, dies natalis, orasi ilmiah, pelepasan jenazah guru besar, pelantikkan dekan fakultas dan guru besar, galla dinner, seminar/workshop, simposium nasi-onal dan internasional. Selain acara di Universitas, KPM dipercaya dalam kegiatan kegiatan eksternal di luar Unpad termasuk dalam stasiun televisi swasta. KPM dikenal dengan kedisiplinan, profe-sionalitas dan kehikmatan di setiap penugasan.

Bagaimana tidak, KPM diajarkan bagaimana memiliki kedisiplinan dan tingkat loyalitas yang tinggi, bagaimana memiliki wibawa, sistem yang terorganisir dan kerjasama tim. Salah satu yang paling penting adalah penampilan, etika dan kemampuan berbahasa yang baik. Tidak heran mengapa KPM memiliki wawasan yang lebih. Di setiap penugasan, unit kegiatan mahasiswa yang bertempat di kompleks UKM Timur Unpad Jatinangor ini selalu me-nampilkan kesan yang tenang dan elegan. Mulai dari gesture, manner, cara berbicara, cara berjalan, semuanya teratur dan tertata.Hal lain yang khas dari Korps Protokoler Mahasiswa Unpad ini adalah dresscode yang dikenakannya. Tentu saja beragam sesuai penugasan. Mulai dari formal, pakaian dinas lapangan, pakaian dinas harian, seragam batik, dan pakaian prosesi yang biasa digunakan pada penugasan wisuda. Tidak lupa dengan make up yang natu-ral, sehingga anggota anggota KPM selalu tampak bersih, segar dan memberi kesan yang berkelas. (LG/Dellamarsa)

Page 30: JournaLG #UnpadEdition

Unpad boleh bangga memiliki komunitas musik yang satu ini, Orkestra Padjadjaran. Komunitas ini berdiri pada tanggal 20 September 2012 atas kerjasama dari dosen Sastra Jerman Unpad yaitu Ibu Dr. Dian Indira, Dra., M.Hum. dan Pak Hasworo yang merupakan guru musik. Komunitas ini didiri-kan untuk mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad untuk berkumpul dan bermain musik dalam musik orkestra. Menu-rut Trissa Restyasputi, salah satu pelatih Orkestra Padjadjaran,siapapun boleh bergabung menjadi anggota Orkestra Padjadjaran ini.Tidak harus ma-hasiswa yang berbakat dalam musik saja, mahasiwa yang belum bisa bermain musik akan diberi pelatihan khusus selama enam bulan, mereka akan diajarkan dari cara memegang alat musik, membaca not balok, hingga bermain alat musik. Di Orkestra Padjadjaran sendiri terdapat berbagai macam alat musik, yaitu biola, piano, gitar, brass dan saxophone.

Orkestra Padjadjaran

Komunitas yang memiliki akun twitter @orkestraun-pad ini pernah diundang untuk mengisi acara-acara besar dan dilihat oleh banyak orang penting, seperti mengisi acara di 13th Simposium Kebudayaan Indo-nesia Malaysia (SKIM, Apresiasi untuk Lektor DAAD, Jutta Kunze, M.A, sidang terbuka Chairul Tanjung, dan berbagai acara lainnya.Dengan berbagai prestasi yang pernah diraih, semoga kedepannya Orkestra Padjadjaran semakin sukses dan semakin diminati oleh mahasiswa yang ingin mengasah minat ber-musiknya. (LG/Veronika)

Page 31: JournaLG #UnpadEdition

yang selalu hadir dimana-mana

Puntung rokok kini layaknya aktivis kampus yang selalu hadir meramaikan sudut – sudut kampus Fakultas Pertanian Unpad. Mulai dari meja bundar sebelah

tangga sosek, meja bundar di depan SC, di depan pintu masuk sekretariat himpunan dan perhimpunan, koridor sepanjang plaza, kantin, dan dimanapun tempat mahasiswa biasa nongkrong.

“Kalau puntung rokok sih biasanya dalam kurun waktu 4 sampai 6 hari sudah terurai”, kata Deva Firstian (Agribisnis, 2013). Memang, puntung rokok sejatinya mudah terurai jika terkena air karenakan bahannya yang dissolveable. Tetapi tetap saja kehadiran puntung rokok ini mengurangi estetika serta kebersihan dari kampus. Kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus mengakibatkan kesan kampus yang tidak asri. Tempat sampah hanya terletak di bagian koridor sepanjang Plaza hingga gedung Sosek, bukan pada tempat strategis dimana para mahasiswa duduk-duduk santai, itulah yang jadi alasan kebanyakan mereka membuah puntung rokok secara sembarangan.

“Solusinya sih lebih pada cara memunculkan kesadaran akan pentingnya kebersihan di kampus”, -Anas Febriana (Agribisnis, 2013)

Dengan munculnya kesadaran tersebut, diharapkan lingkungan kampus mampu menjadi kampus yang bersih dari puntung rokok yang berserakan. “Atau bisa juga dengan memberikan sanksi atau denda bagi yang membuang puntung rokok secara sembarangan”, tambahnya. (LG/Hanif)

Dok. : Hanif