karya tulis ilmiah pembuatan kompos dari sampah...

57
i KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK SISA-SISA SAYURAN RUMAH TANGGA DENGAN AKTIVATOR AIR NENAS Karya Tulis Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Politeknik Kesehatan Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe OLEH : ALVIUS EDEN GINTING NIM : P00933014004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

i

KARYA TULIS ILMIAH

PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK SISA-SISA SAYURAN RUMAH TANGGA

DENGAN AKTIVATOR AIR NENAS

Karya Tulis Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Politeknik Kesehatan Medan

Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe

OLEH :

ALVIUS EDEN GINTING NIM : P00933014004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2017

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Sisa-Sisa

Sayuran Rumah Tangga Dengan Aktivator Air Nenas

NAMA : Alvius Eden Ginting

NIM : P00933014004

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Disidangkan Dihadapan

Penguji Poltekkes Kemenkes Negeri Medan

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Kabanjahe, Agustus 2017

Menyetujui Dosen Pembimbing

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc NIP. 196203261985021001

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc NIP. 196203261985021001

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

iii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga Dengan Aktivator Air Nenas

NAMA : Alvius Eden Ginting

NIM : P00933014004

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan

Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan

Tahun 2017

Penguji I Penguji II

Suprapto, SKM, M.Kes Marina Br Karo, SKM, M.Kes

1953081219760661001 NIP 196911151992032003

Menyetujui Dosen Pembimbing

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc NIP. 196203261985021001

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc NIP. 196203261985021001

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

iv

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE KTI, AGUSTUS 2017 ALVIUS EDEN GINTING “PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK SISA-SISA SAYURAN RUMAH TANGGA DENGAN AKTIVATOR AIR NENAS”

ABSTRAK

Setiap aktifitas manusia yang dilakukan baik itu dalam kegiatan sehari-hari, selalu menimbulkan sampah..Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah sampah organik agar lebih bermanfaat adalah dengan metode composting.

Penelitian ini adalah eksperimen murni dengan rancangan times series design with control dengan objek penelitian sampah organik sisa-sisa sayuran rumah tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat air nenas yang sudah diracik sebagai aktifator dalam pembuatan kompos. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa perbedaan antara perlakuan 1

dengan aktifator 1 liter, perlakuan 2 dengan aktifator 2 liter, perlakuan 3 dengan

aktifator 3 liter, dan kontrol. Dimana hasil yang paling bagus yakni perlakuan yang

ketiga dengan sampah organic sisa sayur-sayuran rumah tangga sebanyak 5 kg dan

aktifator sebanyak 3 liter dapat mengubah sampah organik sisa sayur-sayuran

rumah tangga menjadi kompos hanya dengan 11 hari, maka sampah organik sisa

sayur-sayuran rumah tangga tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kompos

untuk tanaman.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar mencoba jenis sampah lainnya. Bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan keberadaan sampah organik yang mudah didapatkan. Kata Kunci : Air Nenas, Aktifator, Pengomposan

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas keagungan Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa didalam penulisan proposal ini masih jauh dari

kesempurnaan. Adapun judul dari Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis adalah

“PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK SISA-SISA SAYURAN

RUMAH TANGGA DENGAN AKTIVATOR AIR NENAS”

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam memenuhi dan melengkapi syarat-syarat

untuk menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Politeknik Kesehatan

Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan

dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik materi maupun moril.

Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang tulus kepada Bapak/Ibu yang terhormat :

1. Dra.Ida Nurhayati,M.Kes selaku Direktur Politeknik kesehatan Medan

2. Erba Kalto Manik SKM, Msc selaku Ketua Jurusan dan Dosen Pembimbing

Karya Tulis Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,

memberikan keritikan dan saran untuk kesempurnaan penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini.

3. Koesman Wisoehoediono, M.Sc selaku dosen pembimbing Akademik yang

telah memberi masukan kepada saya mulai dari semester I sampai semester IV.

4. Suprapto, SKM, M.Kes selaku penguji I dan Marina Br. Karo, SKM, M.Kes

selaku penguji II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini untuk menjadi yang lebih baik lagi.

4. Seluruh Bapak/Ibu dosen beserta para staff pegawai jurusan kesehatan

lingkungan kabanjahe yang telah memberikan semangat selama perkuliahan.

5. Teristimewa buat kedua orang tua saya yang telah banyak memberi dukungan

baik secara moril maupun material yang tidak terhingga kapada penulis selama

duduk dibangku perkuliahan sampai terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.

Terutama buat Ayah E.B GINTING dan ibunda R.BR MELIALA yang tidak

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

vi

pernah lelah memberikan motivasi serta dukungan kepada saya selama

melaksanakan pendidikan. Terimakasih atas nasehat dan doa kalian ayah dan

ibuku tercinta aku sayang kalian.

6. Untuk saudara-saudari tersayang Abed Nego Ginting, Oktaviana br Ginting,

Oktaviani br Ginting serta semua keluarga juga terimakasih atas dukungan dan

doa kalian.

7. Untuk rekan seperjuangan Samsarif, Rio Onky Alexander, Arga, Dani

Syahputra, Yoki Barus, Yogi Ginting yang telah memberi semangat kepada

penulis.

8. Untuk yang terkhusus Eka Risda Safitri yang telah memberi motivasi dan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, sukses

juga buat kamu.

9. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh teman

– teman seperjuangan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe yang telah banyak memberi

dukungan dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah

ini.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari akan keterbatasan

kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis

mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak untuk kesempurnaan dari pada Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat

bagi pembaca, khususnya bagi rekan- rekan mahasiswa dan penulis sendiri.

Terimakasih.

Kabanjahe, Agustus 2017 Penulis

ALVIUS EDEN GINTING NIM:P00933014004

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

7

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

C.1. Tujuan Umum ................................................................. 3

C.2. Tujuan Khusus ................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 3

D.1 Bagi penulis : ................................................................... 3

D.2 Bagi masyarakat : ............................................................ 3

D.3 Bagi institusi pendidikan : ................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 4

A.1. Defenisi Sampah ............................................................ 4

A.2. Aspek-aspek Negatif terhadap Lingkungan Hidup .......... 8

A.3. Pengolahan Sampah ..................................................... 9

A.4. Kompos .......................................................................... 10

A.5. Aktivator .......................................................................... 14

B. Kerangka Konsep..................................................................... 17

C. Definisi Operasional ............................................................... 17

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

8

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................... 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 19

C. Alur Penelitan Pembuatan Aktifator ........................................ 19

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................ 20

E. Alat dan Bahan Yang Digunakan .......................................... 20

F. Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 23

B. Hasil Pengamatan .................................................................... 23

C. Pembahasan ............................................................................ 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 33

B. Saran ....................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

9

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Kandungan yang Terdapat Dalam Air Nenas.................. 15

Tabel 2.2 : Komposisi nira kelapa segar (g/100 ml) .......................... 16

Tabel 4.1 : Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, pH Pada Tiap

Perlakuan Aktifator 1 Liter Selama Proses

Pengomposan................................................................. 25

Tabel 4.2 : Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, pH Pada Tiap

Perlakuan Aktifator 2 Liter Selama Proses

Pengomposan................................................................. 26

Tabel 4.3 : Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, pH Pada Tiap

Perlakuan Aktifator 3 Liter Selama Proses

Pengomposan................................................................. 27

Tabel 4.4 : Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, pH Pada Tiap

Tanpa Perlakuan Aktifator Selama Proses

Pengomposan................................................................. 28

Tabel 4.5 : Data Lama/Waktu (hari) Proses Pengomposan Dari

Berbagai Volume Aktifator Embio Pengurai ................... 29

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Suhu (0C) bahan komposan yang diukur setiap

hari selama proses pengomposan berlangsung

Lampiran 2 : Daftar Kelembaban (%) bahan komposan yang diukur

setiap hari selama proses pengomposan berlangsung

Lampiran 3 : Daftar ph bahan komposan yang diukur setiap hari selama

proses pengomposan berlangsung

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organic atau proses

perombakan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan

bantuan mikroorganisme. Kompos adalah salah satu penutup tanah dan akar

serta korektor tanah alami yang terbaik. Kompos dapat digunakan sebagai

pengganti pupuk buatan dengan biaya yang sangat murah.Kompos berfungsi

dalam perbaikan struktur tanah, tekstur tanah, aerasi dan peningkatan daya

resap tanah terhadap air. Kompos dapat mengurangi kepadatan tanah lempung

dan membantu tanah berpasir untuk menahan air, selain itu kompos dapat

berfungsi sbagai stimulan untuk meningkatkan kesehatan akar tanaman. Hal ini

dimungkinkan karena kompos mampu menyediakan makanan untuk

mikroorganisme yang menjaga tanah dalam kondisi sehat dan seimbang, selain

itu dari proses konsumsi mikroorganisme tersebut menghasilkan nitrogen dan

fosfor secara alami (Isroi, 2008).

Kompos memiliki kandungan unsur hara yang terbilang lengkap karena

mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro. Namun jumlahnya realtif

kecil dan bervariasi tergantung dari bahan baku, proses pembuatan, bahan

tambahan, tingkat kematangan dan cara penyimpanan. Namun kualitas kompos

dapat ditingkatkan dengan penambahan mikroorganisme yang bersifat

menguntungkan (Simamora dan Salundik, 2006)

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi

atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang

dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis

(karena human waste tidak termasuk di dalamnya) dan umumnya bersifat padat.

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah

tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (Bacteri

pathogen), dan juga binatang serangga pemindah atau penyebar penyakit

(vector) (Notoadmodjo, 2007). Masalah sampah di Indonesia meruapakan

masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-

akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah dan kurangnya biaya untuk

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

12

mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Factor

lain yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin rumit

adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tidak disertai dengan

keelarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat

yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada

tempatnya (Soemirat,2006)

Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi

problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum

merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala

penyakit yang dipunyai oleh masyarakat tersebut dengan demikian maka tempat-

tempat umum harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi,

memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat (Mukono,2006).

Pengolahan sampah garbage (organic) secara biologis dan berlangsung

dalam suasana aerobic dan anaerobic. Dekomposisi sampah dengan bantuan

bakteri, diperoleh kompos atau humus. Dekomposisi anaerobic berjalan sangat

lambat dan menimbulkan bau, tetapi dekomposisi aerobic berjalan relative cepat

dari dekomposisi anaerobic dan kurang menimbulkan bau.

Untuk menangani sampah organic sebenarnya telah lama dilakukan yaitu

dengan memanfaatkan sampah organic menjadi pakan ternak walaupun daur

ulang ini efektif, tetapi sering tidak saniter sehingga dapat menimbulkan masalah

kesehatan. Dalam hal ini masalahnya bukan mengembangkan system daur ulang

tersebut, melainkan untuk meperbaikinya agar lebih efisien dan sampah tersebut

dapat di gunakan lebih saniter. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

mengatasi masalah daur ulang sampah organic agar lebih efektif adalah dengan

metode composting.

“Proses pengomposan yang terjadi secara alami akan berlangsung dalam

waktu yang cukup lama, yaitu 2-3 bulan bahkan ada yang 6-12 bulan, namun

proses pengomposan ini dapat dipercepat dengan bantuan aktifator. Salah satu

adalah air nenas,”

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menggunakan air nenas

sebagai aktifator pada penggunaan sampah organic dalam pembuatan kompos.

Di harapkan hasil penelitian ini menghasilkan cara tepat dan berdampak positif,

baik dari segi ekonomi maupun kesehatan masyarakat khususnya dalam

pengolahan sampah organic.

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

13

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan penyajian dan latar belakang di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana air nenas yang sudah

diracik (Embio Pengurai) dapat dijadikan sebagai aktifator dalam

pembuatan kompos ? ”

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk memanfaatkan air nenas yang sudah diracik (Embio Pengurai) sebagai

aktifator dalam pembuatan kompos.

C.2. Tujuan Khusus

1) Untuk melihat ada tidaknya perbedaan kecepatan (waktu) proses

composting pada tiap-tiap perlakuan.

2) Untuk melihat ciri-ciri fisik kompos seperti berwarna coklat, berstruktur

remah, berkonsentrasi gembur, dan tidak berbau.

3) Untuk melihat suhu, kelembapan dan ph pada pembuatan kompos.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi penulis :

Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan pengalaman tentang

pembuatan aktifator embio pengurai pada sampah organic.

2) Bagi masyarakat :

Sebagai alternative pengganti penggunaan aktifator pada kompos.

3) Bagi institusi pendidikan :

Sebagai bahan bacaan untuk mata kuliah pengolahan sampah.

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Pustaka

A.1. Defenisi Sampah

Berbagai aktivitas dilakukan manusia untuk kesejahteraannya dengan

cara menggali dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga

menghasilkan benda dan jasa serta bahan buangan (sampah).

(Manik, 2013) mengidentifikasi sampah sebagai suatu benda yang tidak

digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh

kegiatan manusia. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat

batasan, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak

dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari

kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas

bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah

tidak berguna. Dengan demikian sampah mengandung prinsip sebagai

berikut :

a. Adanya sesuatu benda atau bahan padat.

b. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia.

c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2003).

Banyak lagi batasan sampah yang diajukan oleh ahli-ahli lain tetapi pada

umumnya mengandung prinsip yang sama seperti :

a. Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan.

b. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktifitas

manusia.

c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai dan disenangi.

d. Dibuang dalam arti pembuangan dengan cara-cara yang dapat diterima

oleh umum.

( Murbanono H.S.L, 2002)

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

15

A.1.1. Jenis Sampah

American Public Works Association, mengemukakan jenis sampah

berdasarkan karakteristiknya, yaitu :

a. Sisa makanan atau sampah (garbage)

Sisa yang termasuk jenis ini adalah sampah yang dapat dihasilkan

dalam proses pengolahan makanan karakteristik sampah adalah

dapat membusuk dan dapat terurai dengan cepat khususnya bila

cuaca panas. Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau

busuk. Bahan-bahan yang membusuk ini sangat penting diketahui

dalam usaha pengumpulan dan pengolahan sampah secara

berdaya guna dan berhasil guna.

b. Sampah kering

Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar ataupun

yang tidak dapat terbakar, tidak termasuk sisa makanan atau

benda-benda yang sangat mudah membusuk. Jenis dari sampah

kering ini yang dapat terbakar misalnya adalah kertas, plastic,

tekstil, kater, kulit kayu, daun-daun kering. Sedangkan jenis dari

sampah kering yang tidak dapat terbakar misalnya adalah kaca,

kaleng, logam, dan lain-lain.

c. Abu (ashes)

Abu dalam hal ini benda adalah yang tertinggal dipembakaran kayu,

arang atau benda-benda yang terbakar.

d. Sampah jalan (Street Cleaning)

Sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daun-

daunan dan pembungkus.

e. Bangkai binatang (deat animal)

Sampah biologis berupa bangkai binatang kecil dan bangkai

binatang pemeliharaan.

f. Rongsokan kendaraan (Abandone vehicles)

Bekas-bekas kendaraan milik umum dan pribadi, seperti bak mobil,

becak dan lain-lain.

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

16

g. Sampah industry (Industrial wastes)

Seperti : bahan kimia beracun, bahan beracun, bahan kimia,

mineral, residu, dan organic. Residu dan pathologi radiologi, kayu

dan kertas.

h. Sampah dari bangunan

Sampah disini dimaksudkan terjadi karena penghancuran atau

pembangunan suatu gedung. Seringkali diklasifikasikan dalam

sampah kering misalnya batu, batu merah, papan, sisa-sisa pipa

dan sebagainya.

i. Sampah khusus/berbahaya (Hazardous waste)

Merupakan sampah yang dapat membahayakan manusia, seperti :

sampah kimia beracun, pestisida, pupuk kimia, radiaktif, sampah

medis di rumah sakit.

j. Sampah pengolahan air minum/Air kotor (Water Treatment Res)

Sampah yang berupa lumpur dari perusahaan air minum atau

pengolahan air kotor, dapat diklasifikasikan dalam jenis tersendiri.

Berdasarkan sifat jenis/pengolahan sampah terdiri dari :

a. Sampah Organik

Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa makanan dari rumah

tangga atau merupakan hasil sampingan kegiatan pasar bahan

makanan, seperti pasar sayur mayur. Contoh sampah organic

adalah potongan-potongan sayuran yang merupakan sortasi sayur

mayur di pasar, makanan sisa, kulit pisang, daun pembungkus, dan

sebagainya. Sampah organic merupakan sampah yang

mengandung senyawa organic, dan oleh karenanya tersusun

unsur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen dimana bahan-bahan ini

mudah didegredasi oleh mikroba sampah organic.

b. Sampah Anorganik

Sampah anorganik dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis. Golongan

pertama sampah tidak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tidak

akan bisa lapuk secara alami, sekalipun lapuk telah memakan

waktu yang bertahun-tahun. Contoh sampah tidak lapuk adalah

plastic, kaca, mika. Golongan kedua yaitu sampah jenis ini akan

bisa lapuk perlahan-lahan secara alami. Sampah jenis ini masih

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

17

dipisahkan lagi atas sampah tidak mudah lapuk yang tidak bisa

terbakar, seperti kaleng dan kawat. Sampah ini tidak bisa

didegredasi oleh mikroba.

A.1.2. Sumber Sampah

a. Sampah ini terdiri dari pemukiman (domestic wastes)

Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan

rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa

makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus

baik kertas, plastic, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas,

bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari

kebun atau taman.

b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar,

tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kreta api, dan

sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastic, botol, daun, dan

sebagainya.

c. Sampah yang berasal dari perkantoran

Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan,

perdagangan, departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah

ini berupa kertas-kertas, plastic, karbon, klip dan sebagainya.

Umumnya sampah ini bersifat anorganik, dan mudah terbakar

(rubbish).

d. Sampah yang berasal dari jalan raya

Sampah ini berasal dair pembersihan jalan, yang umumnya terdiri

dari onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastic,

dan sebagainya.

e. Sampah yang berasal dari industry (industrial wastes)

Sampah ini berasal dari kawasan industry, termasuk sampah yang

berasal dari pembangunan industry, dan segala sampah yang

berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-sampah

pengepakan barang, logam, plastic, kayu, potongan tekstil, kaleng,

dan sebagainya.

f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

18

Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya:

jerami, sisa-sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting

kayu yang patah, dan sebagainya.

g. Sampah yang berasal dari pertambangan

Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya

tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya:

batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan

sebagainya.

h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan

Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa :

kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan bangkai binatang, dan

sebagainya (Notoatmojo, 2013).

A.2. Aspek-aspek Negatif terhadap Lingkungan Hidup

American Public Works Association 1996. Dengan adanya tumpukan

sampah yang tidak dikehendaki dengan semestinya maka secara langsung

maupun secara tidak langsung akan menimbulkan masalah antara lain :

a. Segi sanitasi

1) Menjadi tempat bersarang/berkembangbiaknya lalat ataupun

binatang lain seperti tikus dan serangga lainnya. Lalat merupakan

perantara atau vector dari beberapa penyakit perut misalnya

Cholera, Thypus, Disentri, dan lain-lain.

2) Sebagai tempat bersarangnya kuman-kuman atau penyebab

penyakit.

3) Yang bercampur dengan sampah dan rumah sakit belum

didesinfektan, akan menjadi sumber infeksi baru dari berbagai

penyakit.

4) Sampah dengan sengaja dibuang kesungai didalam kota lambat

laun akan menumpuk menjadi gundukan-gundukan terapung,

dimana gundukan tersebut merupakan penghambat aliran sungai

sehingga dengan mudah dan leluasa nyamuk Anopheles

berkembangbiak dan penyakit malaria akan menimpa masyarakat.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

19

b. Segi estetika dan kenyamanan

1) Menganggu kenikmatan hidup manusia karna sebagian dari

sampah-sampah itu sendiri dari bahan-bahan yang mudah

membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap dan menusuk

hidup.

2). Tumpukan sampah yang tidak terurus di pinggir jalan atau didepan

rumah serta sampah-sampah yang berserakan di sektar akan

menyebabkan gangguan pandangan yang menganggu keindahan

serta kebersihan, ketentraman, dan keterangan hidup manusia.

c. Segi ekonomi dan efesiensi.

1) Di musim penghujan sampah ini akan menghambat aliran air

sehingga berpotensi menyebabkan banjir.

2) Dengan timbulnya sampah di jalanan karna pembuangan yang

tidak semestinya (tidak memenuhi syarat kesehatan) maka dapat

menyebabkan terjadinya proses degradasi atau corrasi terhadap

jalanan, bangunan, dan benda-benda lain. Misalnya aspal jalanan

yang akan menjadi cepat rusak dan jalanan akan berlubang

sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

3). Pecahan-pecahan kaca dan botol, paku dan sejenisnya yang

tercepat dalam sampah sangat berpotensi terpijak dan akhirmya

cedera/luka.

A.3. Pengolahan Sampah

a. Dalam pengolahan ini termasuk semua teknik. Perlengkapan dan

prasarana untuk meningkatkan efisiensi dari semua unsur yang lain dan

untuk memanfaatkan kembali semua barang yang masih di manfaatkan.

Serta usaha untuk memperoleh manfaat dari sampah misalnya

mendapatkan energy dari sampah (Apriadi Wied Harry. 2000)

Tujuan umum dari proses pengolahan sampah adalah :

1) Untuk meningkatkan efisiensi sistem pengolahan sampah

2) Untuk memanfaatkan kembali bahan-bahan yang terdapat di dalam

sampah yang masih dapat digunakan.

3) Mengubah sampah menjadi bahan berguna, tentu untuk

memperoleh hasil misalnya energy.

b. Proses pengolahan pada prinsipnya adalah dilaksanakan dengan

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

20

1) Penggunaan volume secara mekanik (pemadatan), yaitu dengan

menggunakan alat pemadat (compactor).

2) Penggunaan volume secara kimia (incinerasi) yaitu dengan

menggunakan incinerator

3) Pengolahahn secara biologi, yaitu pengolahan yang dilakukan

melalui proses pembusukan oleh bakteri abairobik. (Apriadi Wied

Harry, 2000)

A.4. Kompos

A.4.1. Pengertian Kompos

Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organic seperti

tanaman, hewan, atau limbah organic. Secara ilmiah, kompos dapat di

artikan sebagai pertikel tanah yang bermuatan negative sehingga dapat

di koagulasikan oleh kation dan partikel tanah untuk membuat granula

tanah.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari

campuran bahan-bahan organic yang dapat dipercepat secara artifikal

oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang

hangat, lembab, dan aerobic modifikasi dari (J.H Crawford, 2003)

Menurut (Panudju, 2011) “Kompos adalah pupuk yang sebagian

besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organic yang berasal dari

tanaman dan hewan yang telah melalui proses dekomposisi, dapat

berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasuk bahan

organic, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah”.

Pengomposan adalah proses alami penguraian bahan organic

secara biologis khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan

organic sebagai sumber energy”.

Lakukan pengamatan dan pencatatan kecepatan waktu proses

composting yang dibutuhkan tiap perlakuan sehingga menghasilkan

kompos yang baik sesuai pendapat (Sutejo,2002), dengan ciri-ciri fisik

sebagai berikut:

a. Berwarna coklat

b. Berstruktur remah

c. Berkonsistensi gembur

d. Tidak berbau

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

21

A.4.2. Bahan-bahan yang bisa dibuat kompos

Pada dasarnya semua sampah-sampah organic padat dapat

dikomposkan, contohnya limbah organic rumah tangga, warung-warung,

sampah-sampah organic pasar/kota, kertas, sampah organic

pasar/kota, kertas, sampah pertanian, dan masih banyak lagi. Dan ada

juga bahan organic yang susah untuk dijadikan kompos, seperti tulang,

tanduk dan rambut.

A.4.3. Dasar-Dasar Teknologi Komposting

Pengolahan sampah organic melalui proses composting,

merupakan suatu contoh proses pengolahan secara aerobic dan

anaerobic dimana kedua proses tersebut akan berjalan saling

menunjang dengan hasil pupuk organic yang disebut kompos. Agar di

proses hasil pengomposan yang optimal perlu diperhatikan beberapa

factor yang berpengaruh karna ini merupakan proses biologi. Menurut

(Indriani, 2005).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan antara lain :

a. Ukuran Bahan

Bahan yang berukuran lebih kecil akan lebih cepat proses

pengomposannya karna semakin luas bahan yang tersentuh

dengan bakteri. Namun ukuran bahan sebaiknya tidak terlalu kecil

karna bahan yang terlalu hancur (banyak air) kurang baik

(Kelembabannya menjadi semakin tinggi) sebaiknya ukuran bahan

3 cm-4 cm.

b. Kelembaban

Umumnya kelembaban sekitar 40%-60% adalah kelembaban yang

baik untuk mikroorganisme. Apabila kelembaban dibawah 40 %,

aktifitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah

lagi pada kelembaban 15%, apabila kelembaban lebih besar 60%,

hara akan tercuci, volume udara akan berkurang akibatnya aktifas

mikroba akan menurun dan akan terjadi permentase anaerobic

yang menimbulkan bau tak sedap.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

22

c. Temperatur Pengomposan

Temperatur optimal sekitar 350 C - 550 C. Namun setiap kelompok

mikroorganisme memiliki temperatur optimum pengomposan

merupakan integrasi dari berbagai jenis.

d. Keasaman (pH)

Keasaman atau pH dalam tumpukan kompos juga mempengaruhi

aktifitas mikroorganisme. Kisaran pH yang baik yaitu sekitar 6-8, 6-

7 (netral). Oleh karena itu dalam proses pengomposan sering

ditambah kapur atau abu dapur untuk meningkatkan pH.

e. Mikroorganisme yang terlibat

Pada pengomposan secara aerobic akan terjadi kenaikan

temperatur yang cukup cepat selama 3-5 hari pertama dan

temperatur tersebut merupakan yang terbaik bagi pertumbuhan

mikroorganisme. Pada kisaran temperatur ini mikroorganisme dapat

tumbuh tiga kali lipat dibandingkan dengan temperatur yang kurang

dari 550 Selain itu pada temperature tersebut enzim yang dihasilkan

juga paling efektif mengurai bahan organic penurunan C/N juga

dapat berjalan dengan sempurna.

f. Aerasi

Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup

oksigen (aerob). Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi

peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan

udara yang lebih dingin masuk kedalam tumpukan kompos. Aerasi

ditentukan oleh posiritas dan kandungan air bahan (kelemababan),

apabila aerasi terhambat, maka akan terajdi proses anaerob yang

akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat

ditingkatkan dengan melakukan pembaikan atau mengalirkan udara

didalam tumpukan kompos.

A.4.4. Beberapa perubahan yang terjadi pada pembuatan kompos

Tumpukan bahan-bahan sisa mentah (sisa-sisa tanaman, sampah

dapur, dan lain-lain) menjadi kompos dikarenakan telah terjadi

pelapukan, penguraian, atau dengan kata lain telah terjadi perubahan

dari sifat fisik semula menjadi sifat fisik baru (kompos). Perubahan-

perubahan ini adalah sebagian besar karena kegiatan-kegiatan jasad

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

23

renik, sehubungan pula dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Apa

yang telah terikat oleh jasad renik demi mencukupi kebutuhan hidupnya,

kelak akan dikembalikan lagi apabila jasad-jasad renik tersebut telah

mati.

Jelasnya, perubahan-perubahan itu adalah karan terjadinya

penguraian-penguraian, pengikatan dan pembebasan berbagai zat atau

unsur hara selama berlangsung proses pembentukan kompos, sebagai

berikiut :”penguraian selulose, hemiselulose, lemak, lilin, serta lainnya

menjadi karbondioksida (CO2) dan air, pengikatan unsur oleh

mikroorganisme yang akan dilepas kembali bila mikroorganisme telah

mati, serta pembebasan unsur hara senyawa organic menjadi senyawa

anorganik yang akan tersedia bagi tanaman.” (Sofian,2006)

Selama berlangsungnya perubahan akan terjadi pula perubahan-

perubahan pada berat dan isi bahan-bahannya atau dengan kata lain

“akan berlangsung pengurangan (40%-50%), misalnya karna terjadi

penguapan dan pencucian” (Sofian,2006). Dalam penguapan biasanya

sebagian besar senyawa-senyawa zat arang hilang ke udara.

A.4.5. Jenis Bahan Baku Kompos

Banyak bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan dapat

dijadikan kompos. Berikut ini contoh bahan yang mempunyai peluang

untuk dijadikan kompos. (Basriyanta,2007)

Sampah Organik (Sisa Sayuran RT)

Sampah organic merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa

kebutuhan rumah tangga atau sisa-sisa bagian makhluk hidup yang bisa

di daur ulang (recycling) menjadi bentuk lain, yang dapat mendatangkan

kesejahteraan bagi umat manusia. Sampah organic ini bila dibuang

begitu saja atau tidak mendapat penanganan yang lebih lanjut, oleh

ahli-ahli kimia di Negara yang sudah maju sering dikenal istilah

„menghambur-hamburkan uang‟ atau dengan meminjam.

A.4.6. Manfaat Kompos

Kompos ibarat multi-vitamin tanah pertanian. Kompos akan

meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat.

Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan

bahan organic tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

24

mempertahankan kandungan air tanah. Aktifitas mikroba ini membantu

bagi tanaman akan meningkatkan dengan penambahan kompos.

Aktifitas mikroba ini membantu tanaman menghadapi serangan

penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih

baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk kimia, misal : hasil

panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, (Sutejo, 2002).

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa

aspek :

a. Aspek Ekonomi

1) Mengurangi biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah

sampah.

2) Mengurangi volume atau ukuran limbah

3) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya

b. Aspek Lingkungan

1) Mengurangi polusi udara karena pembiakan limbah

2) Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

c. Aspek bagi tanah atau tanaman

1) Meningkatkan kesuburan tanah

2) Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

3) Meningkatkan kapasitas jerap air tanah

4) Meningkatkan aktifitas mikroba tanah

5) Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah

panen)

6) Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

7) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanah

8) Meningkatkan retensi/ketersediaan hara didalam tanah

A.5. Aktivator

Aktivator adalah bahan yang digunakan untuk mempercepat proses

penguraian bahan kompos. Aktivator juga merupakan bahan yang terdiri dari

enzim, asam humat, dan mikroorganisme (Kultur Bakteri) yang berfungsi

untuk mempercepat tumbuhan. Mikroorganisme yang digunakan dalam

pembuatan pupuk kompos yaitu Bacillus.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

25

A5.1. Air Nenas

Nenas mungkin tidak asing lagi bagi kita bahkan kita sering

membelinya untuk di konsumsi, buah nenas memiliki rasa yang manis

atau ada juga yang rasanya asam, kini nenas tidak hanya untuk

dimakan melainkan nenas dapat digunakan sebagai pengganti Em4

yakni sebagai aktifator untuk mempercepat proses pemasakan sampah

untuk menjadi kompos.

Air nenas dapat dipilih sebagai aktifator karena pengomposan bahan

organic akan lebih cepat bila ditambahkan dengan air nenas yang

sudah di racik. Selain itu dari pembiakan bakteri pada air nenas yang

sudah diracik atau di sebut dengan Embio pengurai (KUPT, (2003)

Tabel 2.1 Kandungan Yang Terdapat Dalam Air Nenas

No Kandungan Gizi Jumlah

1 Kalori 52,00 kal

2 Protein 0,40 g

3 Lemak 0,20 g

4 Karbohidrat 16,00 g

5 Fosfor 11,00 mg

6 Zat Besi 0,30 mg

7 Vitamin A 130.00 SI

8 Vitamin B1 0,08 mg

9 Vitamin C 24,00 mg

10 Air 85.30 g

11 Bagian dapat dimakan 53,00 % (Sumber : Buletin Teknopro Hortisskultura Edisi 71 Juli 2004)

A.5.2Tuak/Air Nira

Nira merupakan cairan manis yang terdapat didalam bunga

tanaman aren, kelapa, dan lontar yang pucuknya belum membuka dan

diperoleh dengan cara penyadapan. Pada umumnya masyarakat

memanfaatkan nira aren dan nira kelapa untuk pembuatan gula

merah/gula jawa dan gula semut, selain itu dapat digunakan sebagai

minuman segar baik dari niranya langsung maupun nira yang dibuat

sirup. Nira aren dan Nira kelapa mempunyai beberapa perbedaan dari

segi warna, aroma, rasa maupun kadar kotorannya. Nira banyak

mengandung alcohol, nira aren terasa lebih manis. Lebih jernih dan

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

26

lebih segar daripada nira kelapa, namun jumlah padatan terlarut nira

kelapa lebih tinggi daripada nira aren. (Dyanti, 2002)

Tabel 2.2 Komposisi nira kelapa segar (g/100 ml)

No Komposisi Bahan Kadar (%)

1 Total Padatan 15, 20-19, 70

2 Sukrosa 12, 30-27, 40

3 Abu 0, 11-0, 41

4 Protein 0, 23-0, 32

5 Vitamin C 16, 00-30, 00

A.5.3 Gula aren / Gula Merah

Gula aren tau biasanya yang disebut dengan gula merah. Gula aren

dapat dihasilkan dari nira pohon enau dengan pengolahan yang masih

terbilang tradisional. Gula aren sudah dikenal sejak lama masyarakat

Indonesia, terutama penduduk pedesaan yang masih menggunakan

gula aren sebagai gula konsumsi sehari-hari banding dengan gula tebu.

Gula aren memiliki kandungan senyawa alami tidak seperti gula biasa.

Gula aren mengandung beberapa unsur kandungan senyawa seperti :

vitamin B kompleks, glukosa, garam mineral dan yang paling utama

memiliki kadar kalori yang cukup tinggi diselingi dengan kadar glisemik

gula terendah yakni 35 GI (Indeks Glisemik). (Dyanti,2002)

A.5.4 Ragi/Yeast

Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan

cara fermentasi. Ragi ini juga berperan dalam perkembangbiakan atau

pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti

actinomycetes dan bakteri asam laktat.

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

27

B. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Variabel Pengganggu

Keterangan :

1. Variabel bebas, yaitu variabel yang mendapat perlakuan dari penelitian, yaitu

berbagai ukuran volume Embio pengurai ( 1 Liter, 2 Liter, dan 3 Liter )

a. Wadah A : Volume aktifator. Air Nenas 1 Liter

b. Wadah B : Volume aktifator Air Nenas 2 Liter

c. Wadah C : Volume aktifator Air Nenas 3 Liter

d. Wadah D : Kontrol

2. Variabel Terikat, yaitu variabel yang mengalami perubahan karena adanya

perlakuan dari variable bebas.

Kompos adalah sebagai variabel terikat.

3. Variabel Pengganggu, yaitu variabel yang mempengaruhi proses composting

a. Suhu

b. Ph

c. kelembaban

Volume air nenas yang sudah

diracik (1 Liter, 2 Liter, 3 Liter)

dan ditambah sisa-sia

sayuran RT

Kompos

Suhu

Ph

Kelembaban

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

28

C. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan penafsiran yang sama dalam penelitian ini maka perlu

diberi batasan operasionalnya, yaitu :

1. Aktifator yaitu bahan yang digunakan untuk mempercepat proses penguraian

bahan kompos. Dalam hal ini digunakan aktifator air nenas yang sudah

diracik (embio pengurai) dengan ukuran 1 liter, 2 liter, 3 liter.

2. Embio pengurai yaitu merupakan campuran air nenas yang sudah di

busukkan dan ditambah dengan air, nira (tuak asli), gula merah dan ragi.

3. Sampah organic adalah sampah yang dipergunakan untuk pembuatan

kompos yang terdiri dari sisa sayur-sayuran rumah tangga

4. pH adalah derajat keasamaan dan kebasaan bahan kompos yang diukur

dengan soil tester

5. Kelembapan adalah kadar air dalam kompos yang diukur dengan

hygrometer (%)

6. Suhu adalah panas bahan kompos selama proses pembuatan kompos yang

diukur thermometer (0C)

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian eksperimen dengan

rancangan time series design untuk mengetahui waktu proses pengomposan

dengan penambahan air nenas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Batukarang . Waktu penelitian dimulai dari

bulan Juni-Agustus 2017.

C. Alur Penelitan Pembuatan Aktifator

Air Nenas 1 Liter

Biakkan Selama 7 Hari

Air Nenas yang sudah permentasi + Air Nira / Tuak 0.5 Liter + Air 6 Liter

Biakkan selama 7 hari

Ragi 0.5 ons + Gula Merah 150 gram

Wadah A (1L)+Sampah

Organik 5 Kg

Wadah B (2L)+Sampah Organik 5 Kg

Wadah C (3L)+ Sampah Organik 5 Kg

Kontrol selama 14 hari sampai jadi kompos

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

30

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data penelitian adalah data primer. Data yang diperoleh dari hasil

pemeriksaan parameter fisik kompos dan waktu proses pengomposan sesudah

ditambahkan aktifator dilakukan selama 2 minggu..

E. Alat dan Bahan Yang Digunakan

Untuk pembiakan Mikroorganisme dalam Embio Pengurai (air nenas yang

sudah diracik)

Alat dan Bahan Pembuatan Aktifator

1. Alat-alat

a. Ember = 1 buah

b. Sarung tangan karet

c. Liter

d. Pisau

e. Blender

f. Saringan Santan

g. Kain Kassa

2. Bahan

a. Air Nenas = 1 Liter

b. Tuak manis/nira = 0.5 Liter

c. Air = 13 Liter

d. Ragih = 0.5 ons

e. Gula merah yang sudah cair = 150 gram

Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat

a. wadah perlakuan (Plasatik bening volume 5 kg) = 3 buah

b. Sarung Tangan

c. Timbangan

d. Pengaduk

2. Bahan

a. Sampah organic : sisa sayuran RT = 15 kg

b. Aktifator ( air nenas yang sudah diracik ) yang telah di biakkan = 6 liter

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

31

Prosedur Pembuatan Aktifator

Prosedur Untuk Pembiakkan Bakteri Embio Pengurai

1. 3 buah nenas dikupas dan diblender dan di buat dalam sebuah ember

kemudian dibiakkan atau dibusukkan selama 7hari/nenas sudah membusuk.

2. Setelah membusuk lalu nenas diperas dan di saring dengan saringan

kelapa, lalu diambil airnya sebanyak 1 liter.

3. Setelah di saring masukkan air nira sebanyak 0.5 liter, dan kemudian di

masukkan air sebanyak 6 liter,

4. Setelah itu aduk dengan pengaduk, kemudian tutup dengan kain kasa

5. Pengadukan dilakukan setiap pagi dan sore selama 2 menit, dan campurkan

ini akan mengeluarkan busa kemudian tutup kembali.

6. Setelah 7 hari.sampai campuran tidak berbusa lagi, maka campuran tersebut

sudah dapat dibuka.

7. Ragi yang sudah halus dimasukkan sebanyak 0.5 ons

8. Kemudian gula merah yang sudah dihaluskan dan di masukkan sebanyak

150 grams

9. Aktifator sudah dapat digunakan

Prosedur Penelitian

1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan

2. Sampah organic dicacah hingga berukuran 3-4 cm kemudian dimasukkan

kedalam setiap wadah percobaan masing-masing 5 kg.

3. Tiap wadah percobaan diberi tanda sebagai berikut :

a. Perlakuan I : A

b. Perlakuan II : B

c. Perlakuan III : C

d. Tanpa Perlakuan : D

4. Terhadap wadah kelompok perlakuan ditambahkan aktifator embio pengurai

dengan volume sebagai berikut :

a. Wadah A : Untuk plastik yang berisi aktifator 1 liter

b. Wadah B : Untuk plastik yang berisi aktifator 2 liter

c. Wadah C : Untuk plastik yang berisi aktifator 3 liter

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

32

d. Wadah D : Untuk plastik tanpa aktifator

5. Pengadukan dilakukan hingga homogen atau merata lalu simpan dalam

kurun waktu selama dua minggu

6. Setelah bahan kompos dieramkan selama 3 hari kemudian dilakukan

pembalikan untuk meratakan penguraian bahan kompos

7. Bila campuran sampah terlihat kering, maka perlu dilakukan penyiraman

dengan air, tetapi penyiraman tidak sampai menyebabkan campuran

menjadi becek

8. Setiap hari dilakukan pengukuran suhu, pH, dan kelembaban dengan

menggunakan

a. Thermometer untuk mengukur suhu

b. pH meter tanah untuk mengukur pH

c. Hygrometer untuk mengukur kelembaban

9. Pengamatan dilakukan dan pencatatan kecepatan waktu proses composting

yang dibutuhkan tiap perlakuan sehingga menghasilkan kompos yang baik.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk melihat ada tidaknya perbedaan kecepatan (waktu) proses

composting pada tiap-tiap perlakuan, maka terhadap data yang telah diperoleh

dilakukan secara Deskriptif.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan pengukuran

parameter suhu, pH, dan kelembaban bahan komposan setiap hari dengan

mengamati kecepatan waktu proses composting hingga mendapat kompos

dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut :

1. Berwarna cokelat gelap hingga hitam

2. Berbau tanah

3. Berbintik serbuk putih

Pengamatan ini dibantu dengan menggunakan alat ukur seperti soil tester,

untuk mengukur pH pupuk kompos, thermometer untuk mengukur suhu, dan

hygrometer untuk mengukur kelembaban pupuk kompos.

B. Hasil Pengamatan

Setelah melakukan pengamatan kepada wadah perlakukan dan wadah

kontrol dari hari pertama pembuatan pupuk kompos hingga hari keempat belas

(dua minggu) maka diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

Grafik Rata-rata Suhu (0C) Per Hari Dalam Pembuatan Kompos Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga

Dengan Aktifator Air Nenas Selama 14 Hari

31 31 32 34 35

38 39 39 41

43 43 44 46

49

32 33 34 34 35 36 37 40

44 47

50

33 34 36

39 41 42

45 49

51 51 51

31 31 31 32 33 34 34 35 36 39 40

43 46

48

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Suh

u 0

C

Hari

Suhu 1 Liter Suhu 2 Liter Suhu 3 Liter Suhu Kontrol

23

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

34

Berdasarkan frafik diatas volume 1 liter dan kontrol cenderung mengalami

sedikit kenaikan hingga suhu 49 0C, pada volume 2 liter mengalami kenaikan

hingga 50 0C, sedangkan pada volume 3 liter mengalami kenaikan hingga pada

suhu 51 0C.

Grafik Rata-rata Kelembaban (%) Per Hari Dalam Pembuatan Kompos Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga

Dengan Aktifator Air Nenas Selama 14 Hari

Berdasarkan grafik di atas volume 1 liter dan kontrol cenderung mengalami

sedikit kenaikan yang menghasilkan kelembaban 50 %, sedangkan volume 2 liter

dan 3 liter juga cenderung mengalami kenaikan hingga kelembaban 55 % tetapi

volume embio pengurai 2 liter dengan kelembaban tetap atau 50 %.

Grafik Rata-rata pH Per Hari Dalam Pembuatan Kompos Sampah Organik Sisa-Sisa Sayuran Rumah Tangga Dengan

Aktifator Air Nenas Selama 14 Hari

35 35 33

37 38 37 39 39

41 43 43

46 49

51

35 34 35 38

41 43

46 46 50

53 56

52

36 36 38

40 42

44 42

47 50

54 55

34 34 35 34 37

39 41

43 43 42 45

47 50

55

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kel

emb

apan

(%

)

Hari

Kelembaban 1 liter Kelembaban 2 liter Kelembaban 3 liter kelembaban kontrol 5

6 6 6.2 6.3 6.5 6.3 6.5 6.7 6.2 6.3 6.5 6.5

5.5 5

6.2 6.2 6.2 6.5

6.8 6.8 6.5 6.3 6.3

6 5.5

5

6.5 6.5 6.2 6.2 6.2

6.5 7 6.8

6.2 6.2 6.5

6 6 6.5 6.5 6.5 6.7 6.7 6.5 6.5

6.2 6 6 6 5.5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

pH

Hari

Ph 1 liter Ph 2 liter Ph 3 liter Kontrol

v

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

35

Berdasarkan grafik diatas volume 1 liter, 2 liter, 3 liter, kontrol berada pada

pH rings 6 hingga rings 7 sampai hari ketiga belas dan pada hari ke empat belas

mengalami penurunan pH pada kelompok kontrol. Maka proses mengalami

keasaman pada kontrol dimana perlakuan ini tidak memiliki aktifator pada pH

rings 6 menurun ke rings 5.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

36

Tabel 4.1 Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, dan pH Pada Tiap Perlakuan

Aktifator 1 Liter Selama Proses Pengomposan

Hari Data Perlakuan 1 liter

Pengamatan Fisik Kompos Suhu Kel pH

1 31 35 6 Berbau sayuran, berwarna hijau

2 31 35 6 Berbau sayuran, berwarna hijau

3 32 33 6.2 Sedikit berbau, kekuning-kuningan

4 34 37 6.3 Sedikit berbau, kekuning-kuningan

5 35 38 6.5 Berbau busuk, kuning dan layu

6 38 37 6.3 Berbau busuk, kuning dan layu

7 39 39 6.5 Berbau busuk, kuning

8 39 39 6.7 Berbau busuk, kuning

9 41 41 6.2 Berbau busuk, kuning dan mulai muncul serbuk putih

10 43 43 6.3 Berbau busuk, kuning kecoklatan dan mulai muncul serbuk putih

11 43 43 6.5 Berbau busuk, kuning kecoklatan dan serbuk putih

12 44 46 6.5 Bau sama dengan tanah, berwarna kuning kecokelatan dan serbuk putih

13 46 49 5.5 Bau sama dengan tanah, warna cokelat dan banyak serbuk putih

14 49 51 5 Bau sama dengan tanah, warna cokelat dan banyak serbuk putih

Jumlah 545 566 86.5

Rata-rata 38.92 40.42 6.17

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

37

Tabel 4.2 Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, dan pH Pada Tiap Perlakuan

Aktifator 2 Liter Selama Proses Pengomposan

Hari Data Perlakuan 1 liter

Pengamatan Fisik Kompos Suhu Kel pH

1 32 35 6.2 Berbau sayuran, berwarna hijau

2 33 34 6.2 Berbau sayuran, berwarna hijau

3 34 35 6.2 Sedikit berbau, hijau kekuning-kuningan

4 34 38 6.5 Sedikit berbau, kuning layu

5 34 41 6.8 Berbau busuk, kuning dan layu, mulai muncul serbuk putih

6 35 43 6.8 Berbau busuk, kuning dan mulai muncul serbuk putih

7 36 46 6.5 Berbau busuk, kuning kecoklatan dan muncul serbuk putih

8 37 46 6.3 Bau sama dengan tanah, kuning kecoklatan dan serbuk putih

9 40 50 6.3 Bau sama dengan tanah, berwarna coklat dan banyak serbuk putih

10 44 53 6 Bau sama dengan tanah, coklat banyak serbuk putih

11 47 56 5.5 Bau sama dengan tanah, coklat banyak serbuk putih

12 50 52 5 Bau sama dengan tanah, coklat dan banyak serbuk putih

13

14

Jumlah 456 529 74.3

Rata-rata 38 44.08 6.19

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

38

Tabel 4.3

Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, dan pH Pada Tiap Perlakuan

Aktifator 3 Liter Selama Proses Pengomposan

Hari Data Perlakuan 3 Liter

Pengamatan Fisik Kompos Suhu Kel pH

1 33 36 6.5 Berbau sayuran, berwarna hijau

2 34 36 6.5 Berbau sayuran, berwarna hijau

3 36 38 6.2 Sedikit berbau, hijau kekuning-kuningan

4 39 40 6.2 Sedikit berbau, hijau kekuning-kuningan

5 41 42 6.2 Berbau busuk, berwarna kuning dan layu

6 42 44 6.5 Berbau busuk, berwarna kuning kecoklatan

7 45 42 7 Berbau busuk, coklat dan mulai muncul serbuk putih

8 49 47 6.8 Bau sama dengan tanah, berwarna coklat dan muncul serbuk putih

9 51 50 6.2 Bau sama dengan tanah, berwarna coklat dan muncul serbuk putih

10 51 54 6.5 Tidak berbau, berwarna coklat kehitaman dan sedikit serbuk putih

11 51 55 6.5 Tidak berbau, berwarna hitam dan sedikit serbuk putih

12

13

14

Jumlah 472 448 64.6

Rata-rata 42.9 40.72 6.46

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

39

Tabel 4.4

Data Rata-rata Suhu (0C), Kelembaban, dan pH Pada Tiap Perlakuan Tanpa Aktifator Selama Proses Pengomposan

Hari

Data Perlakuan Tanpa Aktivatir

Pengamatan Fisik Kompos

Suhu Kel pH

1 31 34 6 Berbau sayuran, berwarna hijau

2 31 6 Berbau sayuran, berwarna hijau

3 31 34 6.5 Berbau sayuran, berwarna hijau

4 32 35 6.5 Berbau sayuran, berwarna hijau kekuning-kuningan

5 33 34 6.5 Sedikit berbau, berwarna hijau kekuning-kuningan

6 34 37 6.7 Berbau busuk, berwarna kuning dan layu

7 34 39 6.7 Berbau busuk, berwarna kuning dan layu

8 35 41 6.5 Berbau busuk, berwarna kuning

9 36 43 6.5 Berbau busuk, berwarna kuning

10 39 43 6.2 Berbau busuk, berwarna kuning kecoklatan, mulai muncul serbuk putih

11 40 42 6 Berbau busuk, berwarna coklat banyak bintik serbuk putih

12 43 45 6 Berbau busuk, berwarna coklat banyak bintik serbuk putih

13 46 47 6 Berbau busuk, berwarna coklat banyak bintik serbuk putih

14 48 50 5.5 Berbau busuk, berwarna coklat banyak bintik serbuk putih

Jumlah 513 579 87.6

Rata-rata 36.64 41.35 6.25

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

40

1. Suhu 0C

Bahan komposan pada tiap perlakuan selama proses pengomposan

suhu rata-rata 39,11 0C. Untuk lebih jelas, data rata-rata suhu bahan

komposan selama proses pengomposan disajikan dalam bentuk diatas.

- Wadah A : Diberi aktifator embio pengurai 1 liter dengan suhu rata-rata

38,92 0C.

- Wadah B : Diberi aktifator embio pengurai 2 liter dengan suhu rata-rata

38 0C.

- Wadah C : Diberi aktifator embio pengurai 3 liter dengan suhu rata-rata

42,9 0C

- Wadah C : Tanpa perlakuan (kontrol) dengan suhu rata-rata 36,64.

2. Kelembaban (%)

Bahan komposan pada tiap perlakuan selama proses pengomposan

kelembaban rata-rata 41,64 %. Untuk lebih jelasnya, data rata-rata

kelembaban bahan komposan selama proses pengomposan disajikan dalam

bentuk tabel diatas

- Wadah A : Diberi aktifator embio pengurai 1 liter dengan kelembaban

rata-rata 40,42 %

- Wadah B : Diberi aktifator embio pengurai 2 liter dengan kelembaban

rata-rata 44,08 %

- Wadah C : Diberi aktifator embio pengurai 3 liter dengan kelembaban

rata-rata 40.72 %

- Wadah D : Tanpa perlakuan (kontrol) dengan kelembaban rata-rata

41,35 %.

3. pH

Bahan komposan pada tiap perlakuan selama proses composting pH

rata-rata 6,26. Untuk lebih jelas, data rata-rata pH bahan komposan selama

proses pengomposan disajikan dalam bentuk tabel diatas

- Wadah A : Diberi aktifator embio pengurai 1 liter dengan ph rata-rata

6,17.

- Wadah B : Diberi aktifator embio pengurai 2 liter dengan ph rata-rata

6,19.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

41

- Wadah C : Diberi aktifator embio pengurai 3 liter dengan ph rata-rata

6,46.

- Wadah D : Tanpa perlakuan (kontrol) dengan ph rata-rata 6,25.

4. Lama / Waktu

Proses pengomposan dari tiap perlakuan disajikan dalam bentuk

dibawah ini :

Tabel 4.5 Data Lama/Waktu (hari) Proses Pengomposan Dari Berbagai

Volume Aktifator embio Pengurai

Perlakuan Lama / Waktu

Wadah A 14 Hari

Wadah B 12 Hari

Wadah C 11 Hari

Wadah D -

Jumlah 37 Hari

Keterangan :

- Wadah A : Diberi aktifator embio pengurai 1 liter dengan lama/waktu

pengomposan selama 14 hari.

- Wadah B : Diberi aktifator embio pengurai 2 liter dengan lama/waktu

pengomposan selama 12 hari.

- Wadah C : Diberi aktifator embio pengurai 3 liter dengan lama/waktu

pengomposan selama 11 hari.

- Wadah D : Tanpa perlakuan (kontrol) lama/waktu pengomposan tidak

diketahui karena penelitian diakhiri, wadah D kontrol ini masih belum

berubah menjadi kompos.

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

42

C. Pembahasan

Kompos merupakan teknik pengelolaan sampah organic yang

biodegradable, sampah tersebut dapat diuraikan oleh mikroorganisme atau

cacing (vermicomposting) sehingga terjadi proses pembusukan, kompos yang

dihasilkan sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah karna kandungan

unsure hara dan kemampuannya menahan air (Indriani, 2005)

Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang

diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan

membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan

menjadi gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih

baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh.

Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan (Musnamar,

2005).

Pemanfaatan embio pengurai sebagai aktifator dalam pembuatan kompos

sangat bagus dan ramah terhadap lingkungan. Embio pengurai dapat digunakan

sebagai pengganti Em4 dalam pembuatan kompos, dimana bahan-bahan yang

terdapat didalamnya mudah didapatkan dan dilakukan.

Berdasarkan grafik rata-rata suhu per hari, pada volume 1 liter dan kontrol

cenderung mengalami sedikit kenaikan hingga suhu 49 0C, pada volume 2 liter

mengalami kenaikan hingga 50 0C, sedangkan pada volume 3 liter mengalami

kenaikan hingga 51 0C.

Berdasarkan grafik rata-rata kelembaban per hari, voulume 1 liter dan kontrol

cenderung mengalami sedikit kenaikan yang menghasilkan kelembaban 50 %.

Sedangkan volume 2 dan 3 juga cenderung mengalami kenaikan hingga

kelembaban 55 % tetapi volume embio pengurai 2 liter dengan kelembaban tetap

atau 50 %.

Sedangkan pada grafik rata-rata ph per hari, volume 1 liter, 2 liter, 3 liter, dan

kontrol berada pada ph rings 6 hingga 7 sampai hari ketiga belas dan pada hari

ke empat be;as mengalami penurunan ph pada wadah kontrol. Makana proses

mengalami keasaman pada konrol dimana perlakuan ini tidak memiliki aktifator

pada ph rings 6 menurun ke 5.

Pada penelitian ini untuk melihat kualitas embio pengurai yang lebih bagus

dan sederhana, maka peneliti menggunakan tiga perlakuan dan tanpa perlakuan.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

43

Perlakuan 1 dengan aktifator 1 liter embio pengurai dapat mengubah sampah

organic sisa sayur-sayuran rumah tangga menjadi kompos sebanyak 5 kg dan

membutuhkan waktu selama 14 hari, dimana kompos berwarna coklat, baunya

sama dengan tanah, memiliki banyak bintik serbuk putih.

Perlakuan 2 dengan aktifator 2 liter embio pengurai dapat mengubah

sampah organic sisa sayur-sayuran rumah tangga menjadi kompos sebanyak 5

kg dan membutuhkan waktu selama 12 hari, dimana kompos berwarna coklat,

baunya sama dengan tanah, memiliki banyak bintik serbuk putih.

Perlakuan 3 dengan aktifator 3 liter embio pengurai dapat mengubah

sampah organic sisa sayur-sayuran rumah tangga menjadi kompos sebanyak 5

kg dan membutuhkan waktu yang lebih singkat lai yakni 11 hari, dimana kompos

berwarna coklat, tidak berbau, memiliki banyak bintik serbuk putih, dan gembur.

Tanpa perlakuan maka hasilnya yakni kompos tidak sama dengan

perlakuan. Dimana kompos berwarna hitam, berbau busuk, tidak banyak bintik

serbuk putih, berat, dan tidak gembur. Dan membutuhkan waktu yang lama, dan

tidak sesuai dengan kualitas kompos yang sebenarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 1, 2, 3 dan

tanpa perlakuan. Dimana hasil yang paling bagus yakni perlakuan yang ketiga

dengan sampah organic sisa sayur-sayuran rumah tangga sebanyak 5 kg dan

aktifator sebanyak 3 liter dapat mengubah sampah organic sisa sayur-sayuran

rumah tangga menjadi kompos hanya dengan 11 hari, maka sampah organic

sisa sayur-sayuran rumah tangga tersebut dapat digunakan sebagai pupuk

kompos untuk tanaman.

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan pembahasan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Air nenas yang diracik (embio pengurai) dapat digunakan sebagai aktifator

dalam pembuatan kompos.

2. Volume aktifator embio pengurai sebanyak 3 liter yang ditambahkan pada 5

kg sampah organic sisa-sisa sayuran rumah tangga merupakan volume yang

paling efektif dimana waktu yang dibutuhkan untuk mengubah sampah

organic sisa sayur-sayuran rumah tangga menjadi kompos hanya dengan 11

hari.

3. Terdapat perbedaan dalam berbagai volume aktifator embio pengurai

terdapat kecepatan waktu proses composting pada sampah organic sisa-

sisa sayuran rumah tangga.

4. Suhu rata-rata per hari pada volume 1 liter dan kontrol cenderung

mengalami sedikit kenaikan hingga suhu 49 0C, pada volume 2 liter

mengalami kenaikan hingga 50 0C, sedangkan pada volume 3 liter

mengalami kenaikan hingga 51 0C.

5. Kelembaban rata-rata per hari pada volume 1 liter dan kontrol cenderung

mengalami sedikit kenaikan yang menghasilkan kelembaban 50 %.

Sedangkan volume 2 dan 3 juga cenderung mengalami kenaikan hingga

kelembaban 55 % tetapi volume embio pengurai 2 liter dengan kelembaban

tetap atau 50 %.

6. Sedangkan pH rata-rata per hari pada volume 1 liter, 2 liter, 3 liter, kontrol

berada pada pH rings 6 hingga rings 7 sampai hari ketiga belas dan pada

hari ke empat belas mengalami penurunan pH pada kelompok kontrol. Maka

proses mengalami keasaman pada kontrol dimana perlakuan ini tidak

memiliki aktifator pada pH rings 6 menurun ke rings 5.

33

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

45

B. Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis dapat

member saran sebagai berikut :

1. Pemanfaatan air nenas yang diracik (embio pengurai) sebagai aktifato pada

pengolahan sampah organic sisa-sisa sayuran rumah tangga dalam

pembuatan kompos perlu dimasyarakatkan, mengingat keberadaan embio

pengurai mudah diperoleh dan dilakukan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, agar mencoba jenis sampah lainnya.

3. Bagi masyarakat/petani dapat menggunakan aktifator embio pengurai dalam

pembuatan kompos, karena lebih mudah, sederhana dan ramah lingkungan.

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

46

DAFTAR PUSTAKA

Apriadji Wied Harry, 2000. Pengolahan Sampah. Hardianto. Jakarta

Basryanta, 2007. Memanen Sampah. Yogyakarta. Kanisius

Dyanti. 2002. Studi Kompratif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren. Skripsi.

Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Isroi, 2008. Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor. http://id.wikipedia.org/wiki/kompos.

Indriani, Yovita Hety. 2005. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya: Jakarta

KUPT, 2003, Pengolahan Embio Pengurai Menjadi Aktifator, Surabaya.

Manik KES. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta. Djambatan

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Air Lingga University Press.

Murbanono, H.S.L. 2002. Membuat Kompos. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta

Modifikasi dari J.H Crawford 2003. Kompos.

Musnamar, Effi Ismawati, 2005.Pupuk organic : cair & padat, pembuatan aplikasi, Cet-3. Penebar Swadaya : Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan, dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan Global. Jakarta: PT Rineka Cipta

Panudju, T. I. 2011. Pedoman Teknis Pengembangan Rumah Kompos Tahun Anggaran 2011. Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktorat Jendral Prasarana dan Saran Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.

Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Jakarta: Rineka Cipta

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

47

Simamora, S dan Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos. Cetakan pertama. Agromedia Puataka. Jakarta.

Sofian, 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. Agromedia Pustaka,

Jakarta.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

48

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

49

Lampiran 1 : Daftar Suhu (0C) bahan komposan yang diukur setiap hari selama

proses pengomposan berlangsung.

Hari Perlakuan

A B C D

1 31 32 33 31

2 31 33 34 31

3 32 34 36 31

4 34 34 39 32

5 35 34 41 33

6 38 35 42 34

7 39 36 45 34

8 39 37 49 35

9 41 40 51 36

10 43 44 51 39

11 43 47 51 40

12 44 50 - 53

13 46 - - 46

14 49 - - 48

Jumlah 545 456 472 513

Rata-rata 38.92 38 42.9 36.64

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

50

Lampiran 2 : Daftar Kelembaban (%) bahan komposan yang diukur setiap hari

selama proses pengomposan berlangsung.

Hari Perlakuan

A B C D

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

51

1 35 35 36 34

2 35 34 36 34

3 33 35 38 35

4 37 38 40 34

5 38 41 42 37

6 37 43 44 39

7 39 46 42 41

8 39 46 47 43

9 41 50 50 43

10 43 53 54 42

11 43 56 55 45

12 46 52 - 47

13 49 - - 50

14 51 - - 55

Jumlah 566 529 448 579

Rata-rata 40,42 44,08 40,72 41,35

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

52

Lampiran 3 : Daftar ph bahan komposan yang diukur setiap hari selama proses

pengomposan berlangsung.

Hari Perlakuan

A B C D

1 6 6.2 6.5 6

2 6 6.2 6.5 6

3 6.2 6.2 6.2 6.5

4 6.3 6.5 6.2 6.5

5 6.5 6.8 6.2 6.5

6 6.3 6.8 6.5 6.7

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

53

7 6.5 6.5 7 6.7

8 6.7 6.3 6.8 6.5

9 6.2 6.3 6.2 6.5

10 6.3 6 6.5 6.2

11 6.5 5.5 6.5 6

12 6.5 5 - 6

13 5.5 - - 6

14 5 - - 5.5

Jumlah 86.5 74.3 64.6 87.6

Rata-rata 6.17 6.19 6.46 6.25

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

54

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

55

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

56

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH …repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/retrieve/18a5bd13-6d3c-4bd2-a710... · tangga. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat

57