komplit - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... ·...

101
2010

Upload: lamminh

Post on 29-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2010

Page 2: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan
Page 3: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan
Page 4: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya

saya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang

belum/ tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar

pustaka.

Semarang, 30 Desember 2010

Muhamad Usman NIM. 1104005

Page 5: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

MOTTO

……خليفة الأرض في جاعل إني للملائكة ربك قال وإذ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para

Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan

seorang khalifah di muka bumi." ( Al-Baqarah : 30)

Page 6: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

PERSEMBAHAN

Dengan Segala hormat dan segenap cita kasih kuhaturkan skripsi ini teruntuk :

YA ALLAH YA ROHMAN YA ROHIM

Tenangkan Jiwa Ini Dengan Kasih dan Sayang - Mu

HABIBINA MUHAMMAD SAW

Rinduku Padamu Takkan Pernah Surut Sepanjang Masa

BAPAK AHMAD MUCHSIN DAN MAMAK IBU SRI NGATUN

Bhakti Dan Kasih Sayangku Padamu Tak Pernah Padam

MAS – MAS, MBAK – MBAK KELUARGA BESAR LAMPUNG SER TA LELEK – LELEK, ADIK – ADIK KELUARGA BESAR KEBUMEN

Semoga Rahmat Silaturrohmi Kekeluargaan Lampung – Jawa Selalu Diridhoi Allah SWT Sampai Kapan Pun

Teman – Teman Senasib Se perjuangan Ditanah Rantau Semarang Yang Tak Bisa Kusebut Satu Persatu Semoga Iringan Hidayah Allah SWT

Selalu Kepada Tiap Langkah Kalian

Page 7: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah para tokoh agama masyarakat lokal dalam penyampaian dakwah Islam di Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara. Adapun permasalahan yang penulis angkat adalah bagaimana strategi penyampaian dakwah yang dilakukan oleh para tokoh agama mampu mendorong keberhasilan dakwah masyarakat lokal untuk di Desa Buring Kencana.

Dalam merumuskan hasil penelitian skripsi ini perlu adanya upaya perolehan dan pengolahan data. Setelah data terkumpul dikelompokkan dalam satuan kategori dan penulis analisis secara kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif, selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara konseptual.

Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa strategi para tokoh agama masyarakat lokal baru melakukan strategi dakwah dengan konsep tradisional pada masyarakat di Desa Buring Kencana, dari strategi dakwah selama ini hanya beberapa dari masyarakat Buring Kencana yang ikut dalam kegiatan keagamaan . Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya, faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor kemasyarakatan, faktor budaya dan lain-lain.

Dari strategi dakwah yang sudah dilakukan oleh para tokoh agama dan serta dibantu oleh perangkat desa Buring Kencana belum menghasilkan antusias dari masyarakat untuk dapat ikut dalam setiap kegiatan – kegiatan ke-Islam an yang ada.

Atas fenomena tersebut diharapkan lebih ditekankan melakukan bentuk-bentuk strategi penyampaian dakwah Islam yang sesuai dengan konteks masyarakat setempat serta zaman saat ini, hal ini dimaksudkan supaya pada tiap-tiap kegiatan dakwah Islam dapat diikuti oleh semua masyarakat Desa Buring Kencana.

Page 8: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT yang maha Pengasih dan Penyayang,

penulis panjatkan syukur kepada-Nya yang telah melimpahkan rahmat

Taufik serta Hidayah – Nya,, sehingga skripsi dengan judul “STRATEGI

DAKWAH PARA TOKOH AGAMA MASYARAKAT LOKAL (Studi

Kasus Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung

Utara)”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) di Fakultas Dakwah IAIN Walisong

Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis sudah berusaha dengan

segala daya upaya serta dengan kemampuan yang ada guna

menyelesaikannya, namun tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyususnan

ini tidak mungkin terwujud, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada mereka yang banyak memberikan sumbangsih kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini, mereka adalah :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang

2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag, Selaku Dekan Fakultas

Dakwah

3. Bakap Drs. H. Muchlis Yahya, M.Si dan Bapak Ahmad Faqih, S.Ag,

M.Si, Selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

dan tenaganya yang semata – mata demi mengarahkan dan

membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak ibu Dosen serta staf dan karyawan Fakultas Dakwah yang tak

bisa kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis.

5. Bapak Ahmad Muhsin dan Ibu Sri Ngatun tercinta, dengan iringan doa

jauh dari sebarang lauatan sana menjadi dorongan semangat spiritual

kami selama studi di Semarang.

Page 9: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

6. Keluarga Besar PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) IAIN

Walisongo Semarang, Bapak Dr, Moh.Fauzi, M.Ag, Ibu Dra. Hj.

Jauharotul Farida, M.Ag, Ibu Hj. Liff Ma’summah, M.Ag, Ibu

Rumaisya Ulfa, M.Ag, Ibu Erna Berlliyan, SH, M.Hum, dan segenap

pengurus yang tidak bisa penulis sebutkan, pengalaman ilmu

pengetahuan dan dorongan selama menyelesaikan skripsi sangat

berharga bagi kami.

7. Keluarga Besar di Lampung, Mas Zainuri, Mas Ismail, Mas

Suprayitno, Mbak Khusnul Khotimah, Mbak Siti Nur Janah, Mbak

Amini dan segenap keluarga, kalian semua adalah harta paling

berharga dalam bagian hidup kami.

8. Keluarga Besar Mbak Amini dan Abang Heri di Pekan Baru, adek ulya

menjadi pendorong penulis selama ini dari awal studi sampai selesai

ini.

9. Keluarga Besar di Kebumen, Lelek Syaifuddin, Lelek Dhakir, Lelek

Dhofir, Lelek Nakiyah, Gofar, kholil, Siti, semuanya, bantuan banyak

hal yang telah diberikan sangat berharga sekali untuk kami, mudah –

mudahan hubungan silaturrohmi keluarga Jawa dan Lampung

selamanya.

10. Keluarga Besar Bapak Ngasikin dan bapak Basirin yang dari awal

kami sampai di Semarang mendorong, mengarahkan serta memberikan

banyak masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga Besar KPI A Angkatan 2004, Kirno, S.Sos.I, Ahmad Zaidin,

S.Sos.I, Muhammad Taufikin, S.Sos.I, Fitiyani, S.Sos.I, Fitri Nur

Inayah, S.Sos.I, Siti Nur Asiyah S.Sos.I, Kusmiyati, S.Sos.I, Siti

Rahmawati, S.Sos.I, Muh.Reza Arif Utama, S.Sos.I, Kalian semua

adalah orang – orang hebat yang penah kami kenal, mudah – mudahan

kesuksesan selalu atas kita semua dimasa depan.

Page 10: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

12. Keluarga Besar PMII Rayon Dakwah, Sahabat Ahsan Fauzi, S.Sos.I,

Ismail S.Sos.I, Dian Nugrahaini, S.Sos.I, Lukman Hakim, S.Sos,I,

Jamini, S.Sos.I, S.Sos.I selama bersama – sama dalam berproses

banyak suka dan duka serta pengalaman yang kami dapatkan, sukses

selalu untuk kita semua “Tangan Terkepal dan Maju Kemuka”.

13. Keluraga Besar LAMPUNG SAANDANAN Semarang, Kakanda H.

Syiarudin Amin, SH, Kakanda M.Reza Tarmizi, MS, Kakanda

M,Tholibuddin, HS, Bang Arifuddin, Bang Tonis, Bang Antoni

Wijaya, Mas Yoyo selama kebersaan kekeluargan ini banyak hal yang

bisa kami dapatkan dalam hidup ini.

14. Keluarga Besar KAMAPALA Semarang, Misbah Abidin, Indri

Puspitasari, Melia Ambarwati, Retno, Fitri Handayani, Purna Cipta

Nugraha, Aris Ginanto, kebasaran kamapala tidak akan bisa ada tanpa

kalian semua, mudah-mudahan disuatu hari nanti kita semua manjadi

orang – orang yang mendapat ridho Allah dalam golongan orang -

orang yang sukses.

15. Keluarga Besar Wisma Keadilan, Mas Suroso, Mas Halim, Kang Iwan,

Kang Wafi, Rohaidi Nuril Falah, Fuad Mubarok, Walit Rosyadi, Imam

Jazuli selama bersama banyak kenangan yang tak terlupakan dan jadi

kenangan bagi kami yang tak terlupakan.

16. Keluarga Besar Asrama Mahasiswa Lampung Semarang, Muhammad

Bahri, Ahwani, Farid, Dhofir Habibi awal keberadaan seketriat Asrama

Mahasiswa Lampung dapat kita manfaatkan untuk melakukan aktifitas

dalam pengembangan kegiatan Mahasiswa Lampung semarang yang

lebih baik.

17. Sahabat – sahabat Mahasiswa seluruh civitas akademika di lingkungan

IAIN Walisongo Semarang, penggugah dan pendorong penulis demi

terciptanya karya ini.

Page 11: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Semoga amal baik yang telah diberikan dapat menjadikan amal

jariyah sekaligus mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum

sempurna, baik dalam penyusunan atau pun bahasanya. Karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua.

Semarang, 30 Desember 2010

Penulis

Page 12: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

ABSTRAKSI ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................. 5

1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................ 5

1.4. Tinjauan Pustaka ............................................................... 6

1.5. Metodologi Penelitian ....................................................... 8

1.5.1. Jenis Penelitian ...................................................... 8

1.5.1.1. Konseptual dan Operasional .................. 9

1.5.1.1.1. Definisi Konseptual ............................... 9

1.5.1.1.2. Definisi Operasional .............................. 10

1.5.2. Sumber dan Jenis Data .......................................... 10

1.5.2.1. Data Primer ............................................ 10

1.5.2.2. Data Sekunder ........................................ 11

1.5.3. Teknik Pengumpulan Data .................................... 13

1.6. Sistematika Penulisan ......................................................... 14

Page 13: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB II : DAKWAH, STRATEGI DAKWAH DAN MASYARAKAT

LOKAL

2.1. Strategi Dakwah ................................................................. 16

2.1.1. Pengertian Dakwah ................................................. 18

2.1.2. Landasan Hukum Dakwah ...................................... 18

2.1.3. Tujuan Dakwah ...................................................... 20

2.1.4. Unsur-Unsur Dakwah ............................................. 25

2.1.4.1. Sumber Dakwah/Pelaku Dakwah ................ 25

2.1.4.2. Obyek Dakwah ............................................ 25

2.1.4.3. Wasilah (Media Dakwah) ........................... 26

2.1.4.4. Materi Dakwah ............................................ 28

2.1.5. Metode Dakwah ...................................................... 33

2.1.6. Strategi Dakwah ...................................................... 36

2.1.6.1. Pengertian Strategi Dakwah ........................ 36

2.1.6.2. Kesuksesan Strategi Dakwah ...................... 38

2.2.6.3. Konsep Manajemen Dakwah ...................... 39

2.2. Masyarakat Lokal ............................................................... 41

2.2.1. Pengertian Masyarakat Lokal .................................. 41

BAB III : MENGENAL MASYARAKAT DAN PARA TOKOH AGAMA

DESA BURING KENCANA KECAMATAN BLAMBANGAN

PAGAR LAMPUNG UTARA

3.1. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Utara ...................... 47

3.1.1. Sejarah Kabupaten Lampung Utara ...................... 47

3.1.2. Letak Giografik ..................................................... 52

3.1.3. Bidang Pendidikan ................................................ 53

3.1.4. Kependudukan ....................................................... 56

3.1.5. Bidang Pertanian ................................................... 57

3.1.6. Perkembangan Desa .............................................. 58

3.2. Pembahasan Umum Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara .................................. 60

Page 14: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3.2.1. Sejarah Desa Buring Kencana ............................... 60

3.2.2. Letak Giografik ..................................................... 61

3.2.3. Kondisi Domografik .............................................. 61

3.3. Aktifitas Dan Strategi Dakwah Para Tokoh Agama Masyarakat

Lokal Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar

Kabupaten Lampung Utara .................................................. 63

BAB IV : TANGGAPAN PARA TOKOH AGAMA TERHADAP

PENYAMPAIAN DAKWAH ISLAM PADA MASYARAKAT

DESA BURING KENCANA KECAMATAN BLAMBANGAN

PAGAR LAMPUNG UTARA

4.1. Deskrifsi Strategi Penyampaian Dakwah Para Tokoh Agama

Masyarakat Desa Buring Kencana..................................... 68

4.2. Analisis Strategi Penyampaian Dakwah Para Tokoh Agama

Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar

Lampung Utara ................................................................. 72

4.2.1. Kesadaran Keagamaan, disebabkan Keterbatasan

Ilmu pengetahuan Tentang Agama ....................... 73

4.2.2. Kelemahan Penyampaian Dakwah, dikarenakan

Kultur Budaya dan Lingkungan ............................ 73

4.2.3. Kurangnya Sarana dan Prasarana, Perhatian

Pemerintah Setempat Kurang................................. 74

4.2.3. Faktor Yang Perlu Diperhatikan Pemerintah Dalam

Proses Penyampaian Dakwah Islam Saat Ini ......... 75

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 79

B. Saran-saran ........................................................................... 80

C. Penutup ................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberadaan masyarakat lokal atau pedesaan ditengah – tengah

kemajuan zaman yang semakin pesat saat ini, mendorong penyingkapan para

tokoh agama di masyarakat lokal untuk membuat pola strategi dakwah yang

lebih efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Ditengah

keberadaan masyarakat lokal Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan

Pagar Lampung Utara, yang heterogen dan majemuk membutukhan

pemikiran serius dari para da’i, para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta

jajaran Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara yang terkait. Masalah yang

saat ini ada didesa Buring Kencana, merupakan masalah yang cukup lama

sudat terjadi, yaitu mulai dari awal terbentuknya desa Buring Kencana

sampai saat ini, artinya penyampaian dakwah Islam masih belum

menghasilkan system penyampaian agama Islam yang ideal dengan kontek

masyarakat desa Buring Kencana yang hetetogen

Kurang lebih 81,2 % dari wilayah Indonesia bertempat tinggal di

desa, partisipasi masyarakat pedesaan amat diperlukan dalam pembangunan

sekaligus akan dapat meningkatkan penghidupan masyarakat pedesaan.

Setiap program pembangunan desa dimaksudkan untuk membantu, dan

memacu masyarakat desa membangun berbagai sarana dan prasarana desa

yang diperlukan. Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh

pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan perlu diletakan dalam sesuatu

Page 16: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

kesatuan dengan daerah kota dalam rangka membangun wilayah yang

terpadu (Hartomo, 2001 : 239).

Posisi da’i cukup penting dalam pertumbuhan perkembangan

Islam, serta perkembangan dan kemajuan masyarakat di Indonesia. Selain

sebagai tokoh panutan, da’i dapat berperan aktif sebagai motor penggerak

perubahan sosial dari masa kemasa. Sejak zaman penjajahan hingga era

reformasi saat ini (Nurdin : 2009 : 3).

Pembangunan dalam bidang agama Islam telah dirumuskan untuk

meningkatkan kualitas umat beragama, sehingga tercipta suasana kehidupan

beragama yang penuh keimanan, ketaqwaan, dan kerukunan yang dinamis

antar umat beragama serta meningkatkan peran serta dan minat warga dalam

pembangunan berkesinambungan (Nurdin, 2009:5). Dalam pelaksanaannya,

disamping keberhasilan dalam hal tertentu, juga masih banyak kekurangan,

diantaranya tampak pada adanya kesenjangan antara taraf hidup agama di

masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan terutama di desa tertinggal.

Pengembangan masyarakat lokal sejalan dengan semangat otonomi daerah

dan aktivitasnya, dapat diawali dari peningkatan sumber daya manusia, hal

ini terkait dengan pembangunan bidang Iptek, Ekonomi, Politik, Agama,

Sosial dan Budaya. Pemberdayaan da’i secara konseptual diartikan

kumpulan tindakan yang dikembangkan oleh sekelompok da’i agar warga

sekitar dapat lebih meningkatkan iman dan taqwa keislamannya.

Keanekaragaman penganut agama, kultur budaya, suku, adat

istiadat di desa - desa menggambarkan dinamika masyarakat lebih beragam,

Page 17: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

dalam konteks ini perlu diperhatikan ada kecenderungan pembangunan

bidang agama terjadi semakin pesat sejalan dengan pembangunan bidang

Sosial, Pendidikan, Ekonomi, Pemerintahan, Keamanan dan Ketertiban

masyarakat.

Kondisi ini dapat dipahami mengingat pembangunan bidang agama

memang merupakan bagian integral dari pengembangan kehidupan

masyarakat lokal, khususnya masyarakat pedesaan.

Pengembangan kehidupan sosial keagamaan tampak lebih maju di

masyarakat desa yang mayoritas pendatang, terbukti lebih banyaknya ragam

sarana ibadah, kelembagaan agama, penganut agama.

Seperti dalam firman Allah Swt :

¢o_ ç6≈ tƒ ÉΟÏ%r& nο 4θn=¢Á9$# ö�ãΒù& uρ Å∃ρ ã�÷è yϑø9$$ Î/ tµ÷Ρ $#uρ Ç tã Ì�s3Ζßϑø9$# ÷�É9ô¹ $# uρ 4’ n?tã

!$ tΒ y7t/$ |¹ r& ( ¨βÎ) y7Ï9≡sŒ ô ÏΒ ÇΠ ÷“ tã Í‘θãΒW{ $# ∩⊇∠∪

Artinya : Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman: 17). (Depag RI : 1993: 10).

Pada saat ini sistem penyampaian dakwah Islam pada masyarakat

lokal masih banyak yang menggunakan metode dakwah yang bersifat

tradisional, yang mana tidak sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini.

Strategi dakwah sangat penting sekali dimana hal itu sebagai ajuan

untuk aplikasi dakwah tersebut. Dimana pada masyarakat Desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara, sampai saat ini

Page 18: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

sistem penyampaian dakwah Islam masih menggunakan pola yang sangat

sederhana, serta hasil yang diharapkan kurang maksimal.

Strategi disini adalah sesuatu seni menggunakan kecakapan dan

sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungan

yang efektif dan diharapkan keberagaman lingkungan dalam kondisi yang

paling menguntungkan. (J. Salusu, 1996:101).

Sehubungan uraian tersebut diatas, Penulis untuk melakukan

penelitian skripsi yang berjudul STRATEGI DAKWAH PARA TOKOH

AGAMA MASYARAKAT LOKAL (Studi Kasus Desa Buring Ken cana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara), bermaksud membahas

bagaimana strategi dakwah para tokoh agama masyarakat lokal khususnya

didesa Buring Kencana dan mengetahui faktor - faktor pendukung dan

kendala apa saja yang dihadapi.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian permasalahan di atas dapat ditarik permasalahan yang

menjadi objek penelitian yaitu:

Sejauh mana strategi dakwah para tokoh agama mampu mendorong

keberhasilan dakwah Masyarakat Lokal Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara?

Page 19: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana selama ini strategi dakwah Islam

para tokoh agama masyarakat lokal terutama di Desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

2. Untuk mengukur bagaimana meningkatkan kemampuan strategi

dan dakwah para da’i agar mampu melakukan tugas dengan baik

dan dapat mengembangkan petensi masyarakat lokal dimasa depan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah :

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana di bidang

keilmuan dakwah tentng fenomena problematika dakwah agama

Islam pada masyarakat lokal, yang mana keadaan masyarakat

yang heterogen.

b. Dapat lebih mendorong semangat peneliti akan pentingnya

penyampaian dakwah Islam di masyarakat scara luas, serta dapat

memberikan sumbangsih pemikiran dalam membantu pelaksaan

pembangunan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung

Utara dalam mewujudkan kemajuan agama, bangsa dan negara

secara merata.

Page 20: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

1.4. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari penulisan yang sama, yang akan

mengkhatirkan terjadinya kesalahpahaman pada judul skripsi ini, maka

penulis mencantumkan skripsi yang ada kemiripan dengan apa yang akan

diteliti :

Pertama, penelitian yang dilakukan Istiqomah (2001) Yang

berjudul “Strategi Dakwah Masyumi Tahun 1945-1960 (Studi Kasus

Dakwah Melalui Organisasi Politik)”. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif

Sejarah, sedangkan aspek yang diteliti Istiqomah adalah mengetahui sejauh

mana peran penyampaian dakwah di kalangan masyumi melalui media

politik. Metode yang dilakukan menggunakan metode sejarah dengan teknik

analisis data melalui studi kasus.

Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa, Dakwah merupakan

unsur-unsur rekonstruksi masyarakat dengan cara menyerukan dan

menyampaikan kepada seluruh umat manusia mengenai konsep Islam

tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliput amar

makruf nahi mungkar dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan

bernegara. Dan masyumi adalah salah satu partai politik yang menjadikan

Islam sebagai idiologinya merupakan refentasi demi perjuangan dakwah

Islam yang menggunakan politik sebagai media dakwah.

Dari hasil penelitian di atas dapat diambil pengertian Islam tidak

hanya memiliki cita-cita sosial, tetapi juga mempunyai komitmen kuat untuk

mewujudkan kemaslahatan umat dalam masyarakat berbangsa dan

bernegara.

Page 21: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Kedua : Penelitian yang dilakukan oleh Mafrohaton (2002) yang

berjudul “Strategi Dakwah Muslimat Nahdlatul Ulama Dalam

Memperdayakan Perempuan Di Kabupaten Tegal” . Jenis penelitian ini

adalah Penelitian kualitatif yang dimaksud yang dimaksud strategi dakwah

Muslimat NU dalam memberdayakan perempuan adalah Muslimat NU

sebagai organisasi perempuan Islam untuk membangun kemandirian dan

keberaniaan untuk melahirkan aksi-aksi strategi bagi pemberdayaan

perempuan, terutama dalam melawan berbagai diskriminasi yang

belakangan ini masih mencuat.

Ketiga : Penelitian yang dilakukan oleh Arsam (2002) yang

berjudul “Perang Badar Sebagai Metode dan Strategi Dakwah Nabi

Muhammad Saw”. Jenis penelitian ini adalah kulalitatif literer, sedang aspek

yang diteliti tentang sejarah perang badar sebagai salah satu metode dan

strategi dakwah nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan ajaran agama

Islam pada masa itu. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah: metode

dakwah perang badar sebagai salah satu metode yang dilakukan Nabi

Muhammad SAW pada periode Madinah, perang badar sebagai metode

dakwah bukan berarti pemaksaan terhadap agama Islam, perang badar

terjadi untuk menegakan agama Islam untuk mewujudkan perdamaian

bersama serta menghilangkan kezdoliman dimuka bumi ini, dari penelitian

di atas yang berkaitan dengan etika perang adalah.

1) Yang berhubungan dengan tentara Islam adalah taat dan patuh kepada

pimpinan mengutamakan musyawarah dan kerjasama.

Page 22: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2) Sedangkan yang berhubungan dengan musuh menyimpulkan, antara lain:

tidak melarikan diri, tidak membunuh wanita atau membunuh ketika

perang.

3) Serta secara keseluruhan memperlakukan tawanan dengan baik tidak

menganiaya tawanan.

Dari penjelasan ketiga penelitian di atas, hanya meneliti

mengenai masalah khusus tentang hikmah yang dapat diambil dari

sejarah dan teks dakwah Islam, yang mana diharapkan dapat menjadi

pedoman hidup.

Sedangkan penelitian yang penulis lakukan lebih spesifikasi dan

belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya, yaitu STRATEGI

DAKWAH PARA TOKOH AGAMA MASYARAKAT LOKAL (Studi

Kasus Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung

Utara).

Skripsi tersebut hanya terbatas pada analisis strategi dakwah Islam

pada masyarakat ketika perang badar, serta pola strategi dakwah Islam yang

melalui jalur politik dalam penyampaian dakwah Islam, dan tidak membahas

tentang apa yang penulis teliti, yaitu analisis strategi para tokoh agama pada

masyarakat lokal pedesan yang heterogen, tentu penelitian ini akan sangat

berbeda.

Page 23: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

1.5. Metode Penelitian

1.5.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis

pendekatan kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuan – temuanya

tidak diperoleh dari prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif naturalistik yaitu :

analisis pengamatan data-data realistik melalui sampel studi kasus dan

pengamatan serta sumber data pada responden ( Margono, 1997: 37).

Dimana penulis menggunakan spesifikasi penelitian ini

adalah deskriptif analisis, karena pada penelitian ini tidak mencari atau

menjelaskan hubungan, tidak juga hipotesis atau membuat pridiksi

metode ini menguraikan dan menjelaskan Studi kasus di Desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

1.5.2 Konseptual dan Oprasional

1.5.1.1. Difinisi Konseptual

Menurut Pimay (2005 : 50) Pengertian strategai

dakwah adalah siasat, taktik, atau maneuver yang ditempuh

dalam rangka mencapai tujuan dakwah.

Menurut Hartomo (2001 : 239) Pengertian

Masyarakat Lokal adalah suatu hasil antara kegiatan

sekelompok manusia dengan lingkungannya, hasil dari

perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di mika

bumi yang ditimbulkan oleh unsur – unsur fisiografi, social,

ekonomi, politik dan kultur yang paling berinteraksi antara

Page 24: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

unsure tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah

lain.

1.5.1.2. Difinisi Oprasional

Difinisi operasional adalah suatu definisi mengenai

variasi yang dirumuskan berdasarkan karakteristik –

karakteristik variasi yang dapat diamati (Azwar, 2001 : 74).

Supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memahami judul skripsi ini, maka peneliti merasa perlu untuk

menggambarkan dan menegaskan maksud dan pengertian

tentang keberadaan para tokoh agama dalam strategi

penyampaian dakwah Islam pada masyarakat lokal.

Berdasarkan pengertian diatas keberadaan para tokoh agama

diharapkan mampu melakukan pola – pola strategi dakwah yang

efektif dan efisien serta bertujuan meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan masyarakat lokal desa Buring Kencana.

1.5.3 Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber primer

dan sekunder :

1.5.1.3. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang

diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan

menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari

(Azma, 1998 : 91).

Page 25: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Dalam hal ini yang digunakan sebagai sumber data

primer adalah Data yang para tokoh agama Desa Buring

Kencana, para tokoh adat, tokoh masyarakat selain itu juga

pajabat terkait dilingkungan Kecamatan Blambangan Pagar

Lampung Utara, dengan cara wawancara mendalam dan

terstruktur yang menggunakan pedoman wawancara

(interview guide) dan teknik wawancara mendalam (depth

interview) serta disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka

yang digunakan untuk memperoleh informasi - informasi

yang bersifat kualitatif

1.5.1.4. Data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang

biasanya berwujud dalam dokumentasi atau laporan yang

telah tersedia (Azwar, 1998 : 91).

Sumber data ini diperoleh penulis dari buku – buku

perpustakaan atau tulisan yang berkaitan dengan penelitiaan

ini, seperti majalah, jurnal, surat kabar dan lain – lain.

Termasuk dokumen kegiatan dakwah para tokoh agama

masyarakat desa Buring Kencana.

1.5.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penulisan

skripsi ini meliputi :

Page 26: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Field research atau field study, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh peneliti secara langsung dilapangan terjadinya gejala –

gejala yang ada akan dibahas (Hadi, 1987 : 42).

Untuk melakukan field research selanjutnya penulis

melakukan langkah – langkah pengumpulan data dengan cara sebagai

berikut :

a. Observasi atau pengamatan yaitu : pengamatan dan pencatatan

secara sistematik tentang fenomena-fenomena yang diselidiki

(Sutrisno Hadi, 1989:176). Metode ini penulis gunakan

mendiskriftikan data yang dikumpulkan berupa catatan

pengamatan dan informasi langsung kelapangan tentang keadaan

masyarakat Desa Buring Kencana.

b. Interview atau Wawancara yaitu : pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang diselidiki secara sistematik dan

berdasarkan pada tujuan penyelidik, (Sutrisni Hadi, 1989: 191).

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi dari

berbagai pihak yang berhubungan dengan para tokoh agama

masyarakat lokal Desa Buring Kencana, diataranya semua tokoh

agama setempat dan perangakt Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara.

c. Dokumentasi yaitu : catatan peristiwa yang sudah lalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar peraturan - peraturan, kebijakan,

notulen rapat (Sugiyono, 2006: 329). Metode ini penulis gunakan

Page 27: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

untuk memperoleh dokumen-dokumen yang berbentuk informasi

yang berhubungan dengan masyarakat Desa Buring Kencana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara, seperti, bentuk -

bentuk kegiatan dakwah Islam, kemasyarakatan, serta kehidupan

sehari - hari dan data tulis lainnya.

1.5.5 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan penelitian langkah pertama yang harus

dilakukan adalah persiapan, kemudian mengumpulkan data – data

yang tersusun secara sistematik, maka langkah selanjutnya adalah

analisis data dengan menggunakan metode diskriftif. Metode deskriftif

ini digunakan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara

berjalan pada saat penelitian ini, dilakukan dan memeriksa sebab –

sebab dari gejala itu (Sevilla, 1993 : 7 ). Untuk selanjutnaya dianalisis

dengan melakukan pemeriksaan secara konseptual atas suatu

pernyataan sehingga diperoleh keselarasan arti yang terkandung dalam

pernyataan tersebut (sudarto, 1997 : 60).

Langkah – langkah yang peneliti gunakan untuk menganalisis

data yang telah terkumpul antara lain sebagai berikut :

a. Data diskriftif yang telah diperoleh baik menyangkut pelaksana

dakwah para tokoh masyarakat maupun tanggapan masyarakat

yang berupa hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang

menyangkut adanya kegiatan dakwah yang berkaitan para tokoh

agama dan masyarakat desa Buring Kencana.

Page 28: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

b. Setelah didiskriftifkan, tahap selanjutnya menganalisis dengan

berpijak pada hasil pengamatan yang ada, yaitu dari hasil

wawancara , observasi dan dokumentasi tentang pola strategi

dakwah para tokoh masyarakat lokal desa Buring Kencana dalam

meningkatkan menyampaian dakwah islam dan faktor penghambat

yang ada.

1.6. Sistematika Skripsi

Untuk memperoleh gambaran singkat mengenai keseluruhan isi

dari skripsi ini, maka perlu penulis sampaikan secara singkat terlebih dahulu

sistematika penulisan skripsi ini yang terdiri dari lima bab, masing – masing

bab terdiri dari beberapa sub bab dengan maksud agar pembahasan rapid an

teratur. Adapun sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut :

BAB I : Sebagai pintu gerbang pembuka dalam skripsi ini, sekaligus

sebagai pendahuluan, disini akan diuraikan pokok - pokok latar

belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : Landasan teori meliputi, strategi dakwah Islam yang terdiri dari

pengertian, tujuan dan unsur – unsur, metode, kedua membahas

tentang tokoh agama masyarakat lokal desa Buring Kencana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

BAB III : Adalah bab penyajian data yang akan diteliti dalam skripsi yaitu

sejarah para tokoh agama masyarakat lokal desa Buring

Page 29: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Kencana, pembahasan umum tentang keberadaan tokoh agama

masyarakat lokal desa Buring Kencana, pelaksanaan dakwah

para tokoh agama desa Buring Kencana kecamatan

Blamabangan Pagar, Strategi dakwah para tokoh agama desa

Buring Kencana kecamatan Blambangan Pagar dalam

penyampaian dakwah Islam, penunjang dan penghambat

pelaksanaan dakwah para tokoh agama desa Buring Kencana

kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

BAB IV : Adalah bab pembahasan skripsi dari pokok masalah yang

diajukan. Dalam hal ini merupakan analisis data yang diperoleh

dari bab tiga yang akan menghasilakan telaah tentang analisis

terhadap strategi dakwah para tokoh agama desa Buring

Kencana, analisis pemacahan masalah hambatan – hambatan

dakwah para tokoh agama desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangn Pagar Lampung Utara.

BAB V : Sebagai penutup dari keseluruhan skripsi ini. Dalam bab ini

penulis berusaha menyimpulkan hasil – hasil penelitian yang

diperoleh dari analisis dalam pembahasan bab tiga, kemudian

dirangkai dengan saran dan kritik terhadap para tokoh agama

masyarakat lokal desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan

Pagar Lampung Utara.

Page 30: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB II

DAKWAH, STRATEGI DAKWAH DAN MASYARAKAT LOKAL

2.1. Strategi Dakwah

2.1.1 Pengertian Dakwah

Dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukkan

aktifitas tabligh (penyiaran), tatbîq (penerapan/pengamalan) dan

tandhîm (pengelolaan) (Sulthon, 2003: 15). Kata dakwah berasal dari

bahasa Arab dalam bentuk masdar (infinitif ) dari kata kerja da'â ( د��

) yad'û (���� ) di mana kata dakwah ini sekarang sudah umum

dipakai oleh pemakai bahasa Indonesia, sehingga menambah

perbendaharaan bahasa Indonesia (Munsyi, 1981: 11).

Kata da'wah (د��ة ) secara harfiah bisa diterjemahkan

menjadi: "seruan”, ajakan, panggilan, undangan, pembelaan,

permohonan (do'a) (Pimay, 2005: 13). Sedangkan secara terminologi,

banyak pendapat tentang definisi dakwah, antara lain: Ya'qub (1973:

9), dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah

kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul Nya.

Menurut Anshari (1993: 11), dakwah adalah semua aktifitas manusia

muslim di dalam berusaha merubah situasi kepada situasi yang sesuai

dengan ketentuan Allah SWT dengan disertai kesadaran dan

tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan

terhadap Allah SWT.

Page 31: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan

suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para

pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia

masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan

yang Islami (Hafidhuddin, 2000: 77). Dakwah adalah setiap usaha

rekonstruksi masyarakat yang masih mengandung unsur-unsur jahili

agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh karena

itu Abu Zahrah menegaskan bahwa dakwah Islamiyah itu diawali

dengan amar ma'rû‘ f dan nâhî‘ munkar, maka tidak ada penafsiran

logis lain lagi mengenai makna amar ma'rû‘ f kecuali mengEsakan

Allah SWT secara sempurna, yakni mengesahkan pada zat sifat-Nya

(Zahrah, 1994: 32). Lebih jauh dari itu, pada hakikatnya dakwah

Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan

dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk

mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia

pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka

mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi

kehidupan dengan menggunakan cara tertentu (Achmad, 1983:2).

Keanekaragaman pendapat para ahli seperti tersebut di atas

meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan-perbedaan namun

bila dikaji dan disimpulkan bahwa dakwah merupakan kegiatan yang

dilakukan secara ikhlas untuk meluruskan umat manusia menuju pada

Page 32: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

jalan yang benar. Untuk dakwah diupayakan dapat berjalan sesuai

dengan situasi dan kondisi mad'u.

Adapun pijakan dasar pelaksanaan dakwah adalah Al-Qur'an

dan Hadits. Di dalam dua landasan normatif tersebut terdapat dalil

naqli yang ditafsirkan sebagai bentuk perintah untuk berdakwah.

Dalam al-Qur'an dan Hadits juga berisi mengenai tata cara dan

pelaksanaan kegiatan dakwah.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dakwah berarti

penyebarluasan rahmat Allah SWT. Sebagaimana banyak dijelaskan

dalam Islam dengan istilah rahmatal lil ‘alamin pembebasan,

pembangunan dan penyebarluasan ajaran Islam, berarti dakwah

merupakan proses untuk merubah kehidupan manusia atau

masyarakat dari kehidupan yang tidak Islami menjadi kehidupan

yang Islami.

2.1.2 Landasan Hukum Dakwah

Dakwah merupakan aktifitas yang sangat penting dalam

Islam, dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh

manusia sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan semakin jauh dari

masyarakat dan selanjutnya akan lenyap dari permukaan bumi dalam

dalam kehidupan masyarakat. Dakwah berfungsi menata kehidupan

yang agamis menuju kehidupan masyarakat yang harmonis dan

bahagia, ajaran Islam yang disiarkan melalui dakwah dapat

Page 33: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

menyelamatkan manusia dan masyarakat pada umumnya dari hal-hal

yang dapat membawa pada kehancuran (Aziz, 2006 : 37).

Tugas dakwah adalah tanggung jawab bersama diantara

kaum kaum muslim baik laki-laki maupun perempuan, oleh karena

itu mereka harus saling membantu dan menegakkan dan

menyelamatkan ajaran Allah SWT serta bekerja sama dalam

memberantas kemungkaran (amar ma’ruf nahi mungkar) (Aziz,

2004: 38-39).

Dasar hukum pelaksanaan dakwah tersebut antara lain:

1. Perintah dakwah yang ditujukan kepada para utusan Allah SWT

tercantum pada Al-Quran Surat Al Maidah ayat 67:

� ي� ���� �� وإن �� ر�� �!ل إ��� أ"� %�ل �&� ا�()'ا أ�,+ � ��س إن) ا- �� ا�/)� ��0�12� وا- ��3 ر'�م �&)4�ي ا6�+

��) ا�7�

Artinya: “Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (Depag, 2004: 120).

2. Perintah dakwah yang ditunjukkan kepada umat Islam secara

umum tercantum dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 125.

8 وا�� �79��� �8 ا9�?/8 و<�د�+� ���)2= ادع إ�; ':�� ر�@�� �� أ�&:�&1 وه' �� (�B ��� �� أ�&� ه� إن) ر�)?Cأ =ه

���2+����

Page 34: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan yang Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berbantahlah kepada mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Depag, 2000: 282).

3. Perintah dakwah yang ditujukan kepada muslim yang sudah

berupa panduan praktis tercantum dalam Hadits:

�ل عD ���' �� أ�+�ب �G ��رق �I �� �&?� �� J�D ن �7/�� رأى �6��ل �(&'�3� ر'�ل ا�&)L 1&); ا�&)1 �&�1 و'

MN2? Oن �� � 1"�?&: MN2?� �� نO P��� P)�4�& �/7(ا 1:&6: �?&�(وذ�� أR�B ا�O���ن Pروا(

Artinya: Dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari

Abu Said berkata: saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, apabila tidak mampu (mencegah dengan tangan) maka hendaklah ia merubah dengan lisannya, dan apabila (dengan lisan) tidak mampu maka hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman’.(HR. Muslim) (Muslim, t.th: 50).

2.1.3 Tujuan Dakwah

Menurut Arifin (2000: 4) tujuan program kegiatan dakwah

dan penerangan agama tidak lain adalah untuk menumbuhkan

pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengalaman ajaran agama

yang dibawakan oleh aparat dakwah atau penerang agama.

Pandangan lain dari A. Hasjmy (1984: 18) tujuan dakwah Islamiyah

yaitu membentangkan jalan Allah di atas bumi agar dilalui umat

Page 35: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

manusia. Ketika merumuskan pengertian dakwah, Amrullah Ahmad

menyinggung tujuan dakwah adalah untuk mempengaruhi cara

merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran

individual dan sosio kultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam

dalam semua segi kehidupan (Ahmad, 1991: 2).

Barmawie Umary (1984: 55) merumuskan tujuan dakwah

adalah memenuhi perintah Allah SWT dan melanjutkan tersiarnya

syari'at Islam secara merata. Dakwah bertujuan untuk mengubah

sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi

lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang

secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa

terpaksa oleh apa dan siapa pun.

Salah satu tugas pokok dari Rasulullah adalah membawa

amanah suci berupa menyempurnakan akhlak yang mulia bagi

manusia. Dan akhlak yang dimaksudkan ini tidak lain adalah Al-

Qur'an itu sendiri sebab hanya kepada Al-Qur'an-lah setiap pribadi

muslim itu akan berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara

luas, dengan sendirinya adalah menegakkan ajaran Islam kepada

setiap insan baik individu maupun masyarakat, sehingga ajaran

tersebut mampu mendorong suatu perbuatan sesuai dengan ajaran

tersebut (Tasmara, 1997: 47).

Secara umum tujuan dakwah dalam Al-Qur'an adalah: Aziz

(2004: 68).

Page 36: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

1. Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati. Allah

SWT berfirman:

�/�اا'W2�:�ا�&1 و�&()'�ل إذا د��آ� ��� X ��Y(��أ�,+�ا� )١٤:ا]"��ل...(9���7�

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah

dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu ...". (QS. al Anfal: 24) (Depag RI,1978: 264 ).

2. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari

Allah.

)٧: "�ح... (وإ"_= آ&)�� د���+� 42��( �+�

Artinya: Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka ... (QS Nuh: 7) (Depag RI,1978: 978).

3. Untuk menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya.

��!اب C[ا ��� X��/�ه� ا�27�ب ��(�Cن ��� أ"!ل إ��� و�Y(وا�(ك �1 إ��1 أد�� �/7( D 1b��� إ")�� أ Gأ d1 و�(ت أن أ�:� ا�&

)٣٦ا�(��(وإ��1 �fب

Artinya: Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepada mereka, bergembira dengan kitab yang telah diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan Yahudi Jang bersekutu ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali". (QS. ar Ra'd: 36) (Depag RI,1978: 375).

Page 37: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

4. Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah.

1� �/�(Lو ���� وC�" 1� ;(L� وا�)Yي أوC�/� إ��� و �� ا��_�_� �7� )1 آ:� �ا D()�2� �� و��_��ا ا���Dأن أ ;?; و��'��(اه�� وإ�

�� ����ه� إ��1 � )١٣: ا��iرى...(�&; ا��i(آ�

Artinya: Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa Jang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya..." (QS Asy Syura: 13) (Depag RI,1978: 786).

5. Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus.

��62?,��/�ن(وإ")� 2����ه� إ�; L(اط k�٧٣:ا�(

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka ke jalan yang lurus. (QS. al-Mukminun: 73) (Depag RI,1978: 534).

6. Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat

Allah SWT ke dalam lubuk hati masyarakat.

�و�� �0�,")� �� X��ت ا�&)1 ��� إذ أ"!�3 إ��� وادع إ�; ر�_� و� �� ا��i(آ�� (�"�7�)l06٨٧: ا�(

Artinya: Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. al-Qashshas: 87) (Depag RI,1978: 612).

Page 38: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Awaludin Pimay (2006 : 18 - 11), mengemukakan bahwa

tujuan dakwah adalah :

a. Tujuan Umum

Tujuan dakwah secara umum adalah penyelamat umat

manusia dari lembah kegelapan dan membawa ke tempat yang

terang dari jalan yang sesat ke jalan yang lurus, dari lembah

kemusykilan dengan segala bentuk kesengsaraan menuju kepada

tauhid yang menjadi kebahagiaan.

b. Tujuan khusus

Selain tujuan umum dakwah juga memiliki tujuan secara

khusus yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Terlaksana ajaran Islam secara keseluruhan dengan cara yang

benar dan berdasarkan keimanan sehingga terwujud masyarakat

yang menjunjung tinggi kehidupan beragama dengan

merealisasikan ajaran Islami secara positif penuh dan

menyeluruh.

2) Terwujudnya masyarakat muslim yang diidam – idamkan

dalam suatu tatanan hidup berbangsa dan bernegara, adil,

makmur, damai dan sejahtera dibawah bimbingan rahmat,

karunia dan ampunan Allah.

3) Mewujudkan sikap beragama yang benar dari masyarakat.

Abdul Rasyad Saleh (1977 : 21-27) membagi tujuan dakwah

menjadi :

Page 39: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

a. Tujuan utama dakwah yaitu terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan di dunia dan akhirat yang diridloi Allah SWT.

b. Departmental dakwah adalah merupakan tujuan perantara. Sebagai

perantara oleh karenanya tujuan departmental berintikan nilai –

nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan

yang diridloi Allah SWT.

2.1.4 Unsur-Unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah segala aspek yang ada sangkut

paut Nya dengan proses pelaksanaan dakwah, dan sekaligus

menyangkut tentang kelangsungan (Anshari, 1993: 103).

Unsur-unsur tersebut adalah komponen-komponen yang

terdapat dalam setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur dakwah tersebut

adalah :

2.1.4.1 Subyek dakwah /pelaku dakwah

Subyek dakwah adalah pelaku dakwah atau pelaksana

dakwah. Pelaku dakwah itu dapat perorangan, kelompok yang

berupa lembaga organisasi atau yayasan.

Subyek dakwah dalam melaksanakan tugasnya

memerlukan persiapan yang matang agar tugas yang

dibebankan itu sukses dan berhasil, dan tidak boleh larut

mengikuti keinginan mad’u, tidak pula larut dalam tradisi dan

Page 40: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

keinginan mereka yang bertentangan dengan syariat Islam,

kaidah-kaidah, hukum-hukum dan adab-adabnya.

2.1.4.2 Obyek dakwah

Obyek dakwah atau mad’u artinya seluruh umat

manusia tanpa kecuali. Berdasarkan obyek dakwah, Dr.

Hamzah Ya’kub menggolongkan dalam 2 kelompok, yaitu :

1) Berdasarkan derajat pikiran, meliputi : berfikir kritis,

mudah dipengaruhi dan umatnya taklid.

2) Berdasarkan pekerjaan, meliputi : buruh, petani, nelayan,

seniman, pegawai dan militer (Ya’qub, 1992 : 34).

Karena sasaran dakwah adalah manusia sebagai

organisasi hidup, maka para da’i dituntut akan

kemampuannya, terutama menerjemahkan ajaran agama secara

tetap pada obyek yang menjadi sasaran.

2.1.4.3 Wasilah (Media Dakwah)

Hamka, (1984: 228-233) mengingatkan kepada

seorang da'i tentang delapan perkara sebagai berikut :

1. Hendaklah seorang da’i melihat dirinya sendiri apakah

niatnya sudah bulat dalam berdakwah. Kalau kepentingan

dakwahnya adalah untuk kepentingan diri sendiri,

popularitas, untuk kemegahan dan pujian orang, ketahuilah

bahwa pekerjaannya itu akan berhenti di tengah jalan.

Page 41: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Karena sudah pasti bahwa di samping orang yang

menyukai akan banyak pula yang tidak menyenangi.

2. Hendaklah seorang da’i mengerti benar soal yang akan

diucapkannya.

3. Seorang da’i harus mempunyai kepribadian yang kuat dan

teguh, tidak mudah terpengaruh oleh pandangan orang

banyak ketika memuji,dan tidak tergoncang, ketika orang-

orang melotot karena tidak senang. Jangan ada cacat pada

perangai, meskipun ada cacat jasmani.

4. Pribadinya menarik, lembut tetapi bukan lemah, tawadhu

tetapi bukan rendah diri, pemaafan tetapi disegani.

5. Seorang da’i harus mengerti pokok pegangan kita ialah Al

Qur’an dan As Sunnah, di samping itu pun harus mengerti

ilmu jiwa (Ilmu Nafs), dan mengerti adat-istiadat orang

yang hendak didakwahi.

6. Jangan membawa sikap pertentangan, jauhkan dari sesuatu

yang membawa perdebatan, sebab hal itu akan membuka

masalah khilafiyah.

7. Haruslah diinsyafi bahwa contoh teladan dalam sikap

hidup, jauh lebih berkesan kepada jiwa umat daripada

ucapan yang keluar dari mulut.

Page 42: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

8. Hendaklah seorang da'i itu menjaga jangan sampai ada sifat

kekurangan yang akan mengurangi gengsinya dihadapan

pengikutnya.

Mad'u (obyek dakwah) terdiri dari berbagai macam

golongan manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad'u

sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri, profesi,

ekonomi, dan seterusnya. Penggolongan mad'u tersebut antara

lain sebagai berikut:

1. Dari segi sosiologis, masyarakat terasing, pedesaan,

perkotaan, kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal

dari kota besar.

2. Dari struktur kelembagaan, ada golongan priyayi, abangan

dan santri, terutama pada masyarakat Jawa.

3. Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak-anak, remaja,

dan golongan orang tua.

4. Dari segi profesi, ada golongan petani, pedagang seniman,

buruh, pegawai negeri.

5. Dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada golongan kaya,

menengah, dan miskin.

6. Dari segi jenis kelamin, ada golongan pria dan wanita.

7. Dari segi khusus ada masyarakat tunasusila, tunawisma,

tuna-karya, narapidana, dan sebagainya (Arifin, 2000: 3).

Page 43: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2.1.4.4 Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan yang disampaikan oleh

da’i kepada mad’u yang mengandung kebenaran dan kebaikan

bagi manusia yang bersumber Al-Qur'an dan Hadits. Oleh

karena itu membahas maddah dakwah adalah membahas

ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat

luas, bisa dijadikan sebagai maddah dakwah Islam (Ali Aziz,

2004: 194).

Materi dakwah, tidak lain adalah al-Islam yang

bersumber dari al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama

yang meliputi akidah, syari'ah dan akhlak dengan berbagai

macam cabang ilmu yang diperoleh darinya (Wardi Bachtiar,

1997: 33). Maddah atau materi dakwah dapat diklasifikasikan

ke dalam tiga masalah pokok, yaitu sebagai berikut (M.Daud

Ali, 2000: 133-135, Asmuni Syukir, 1983: 60-63):

a. Masalah Akidah

Akidah secara etimologi adalah ikatan, sangkutan.

Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi

sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam

pengertian teknisnya adalah iman atau keyakinan. Karena

itu akidah Islam dikaitkan dengan rukun iman yang

menjadi azaz seluruh ajaran Islam.

Page 44: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

b. Masalah Syari’ah

Syari’at dalam Islam erat hubungannya dengan

amal lahir (nyata) dalam rangka menta’ati semua peraturan

atau hukum Allah SWT guna mengatur hubungan manusia

dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup manusia

dengan manusia. Syari’ah dibagi menjadi dua bidang, yaitu

ibadah dan muamalah. Ibadah adalah cara manusia

berhubungan dengan Tuhan, sedangkan mu"amalah adalah

ketetapan Allah yang berlangsung dengan kehidupan sosial

manusia. Seperti hukum warisan, rumah tangga, jual beli,

kepemimpinan dan amal-amal lainnya.

c. Masalah Akhlak

Akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang

secara etimologi berarti budi pekerti, perangai, tingkah

laku, atau tabiat. Akhlak bisa berarti positif dan bisa pula

negatif. Yang termasuk positif adalah akhlak yang sifatnya

benar, amanah, sabar, dan sifat baik lainnya. Sedangkan

yang negatif adalah akhlak yang sifatnya buruk, seperti

sombong, dendam, dengki dan kiamat.

Akhlak tidak hanya berhubungan dengan Sang

Khalik namun juga dengan makhluk hidup seperti dengan

manusia, hewan dan tumbuhan. Akhlak terhadap manusia

contohnya akhlak dengan Rasulullah, orang tua, diri

Page 45: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

sendiri, keluarga, tetangga, dan masyarakat. (M.Daud Ali,

1997: 357).

Akhlak terhadap Rasulullah antara lain

1. Mencintai Rasul secara tulus dengan mengikuti semua

sunnah-Nya.

2. Menjadikan Rasul sebagai idola, suri tauladan dalam

hidup dan kehidupan

3. Menjalankan apa yang disuruh, tidak melakukan apa

yang dilarang

Akhlak terhadap orang tua antara lain :

a. Mencintai mereka melebihi cinta pada kerabat lainnya

b. Merendahkan diri kepada keduanya

c. Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat

d. Berbuat baik kepada Bapak Ibu

e. Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka,

akhlak terhadap diri sendiri antara lain :

1. Memelihara kesucian diri

2. Menutup aurat

3. Jujur dalam perkataan dan perbuatan

4. Ikhlas

5. Sabar

6. Rendah diri

7. Malu melakukan perbuatan jahat.

Page 46: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Akhlak terhadap keluarga antara lain:

1. Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam

kehidupan keluarga

2. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak

3. Berbakti kepada Ibu Bapak

4. Memelihara hubungan silaturahmi

Akhlak terhadap tetangga antara lain :

1. Saling menjunjung

2. Saling bantu diwaktu senang dan susah

3. Saling memberi

4. Saling menghormati

5. Menghindari pertengkaran dan permusuhan

Akhlak terhadap masyarakat antara lain :

1. Memuliakan tamu

2. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat,

3. Saling menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa

4. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri

berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan orang lain

berbuat jahat/mungkar.

5. Memberi fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup

dan kehidupannya.

Page 47: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

6. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai

kepentingan bersama.

7. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan

kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat

kepada kita.

8. Dan menepati janji.

Akhlak terhadap lingkungan hidup antara lain :

a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup

b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama flora dan

fauna

c. Sayang pada sesama makhluk.

2.1.5 Metode Dakwah

Metode dakwah adalah suatu ilmu yang membicarakan

tentang cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

dakwah (Dzikron, 1980 : 9).

Metode dakwah dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

a. Metode dakwah bil – lisan

Metode dakwah dengan menggunakan pendekatan lisan yang lebih

menuju kepada tata cara penyampaian dakwah, dimana dakwah

lebih berorientasi kepada ceramah, pidato, tatap muka, dan

sebagainya.

Page 48: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

b. Metode dakwah Bil – hal

Metode dakwah yang mengarah kepada mempengaruhi dan

mengajak orang atau kelompok manusia dengan ketelatenan dan

amal perbuatan yang kongkrit untuk mengembangkan diri dan

masyarakat dalam rangka mewujudkan tata social , ekonomi dan

kebutuhan lain: lebih baik menurut tuntunan Islam dengan menaruh

perhatian yang lebih besar terhadap masalah – masalah

kemasyarakatan. Misalnya : kemiskinan, kebodohan dan

keterbelakangan dalam bentuk amal nyata.

Arifin (2003: 65) dalam bukunya yang berjudul: Ilmu

Pendidikan Islam, menyatakan: metode berasal dari dua perkataan

yaitu meta dan hodos. Meta berarti "melalui", dan "hodos" berarti

"jalan atau cara". Dengan demikian asal kata "metode" berarti suatu

jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Munsyi (1982: 29)

mengartikan metode sebagai cara untuk menyampaikan sesuatu.

Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan

bahwa metode adalah "Suatu cara yang sistematis dan umum terutama

dalam mencari kebenaran ilmiah".

Menurut Pius Partanto (1994: 461) metode adalah cara yang

sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja. Dakwah

adalah cara yang digunakan subyek dakwah untuk menyampaikan

materi dakwah atau biasa diartikan metode dakwah adalah cara-cara

yang dipergunakan oleh seorang da'i untuk menyampaikan materi

Page 49: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

dakwah yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Sementara itu dalam komunikasi, metode dakwah ini lebih

dikenal sebagai approach, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh seorang

da'i atau komunikator untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar

hikmah dan kasih sayang (Tasmara, 1997: 43). Dengan kata lain,

pendekatan dakwah harus bertumpu pada satu pandangan human

oriented menetapkan penghargaan yang mulia pada diri manusia. Hal

tersebut didasari karena Islam sebagai agama salam yang menebarkan

rasa damai menempatkan manusia pada prioritas utama, artinya

penghargaan manusia itu tidaklah di beda-bedakan menurut ras, suku,

dan lain sebagainya. Sebagaimana yang tersirat dalam QS. al-Isra' 70;

"Kami telah muliakan Bani Adam (manusia) dan Kami bawa mereka

itu di daratan dan di lautan. Kami juga memberikan kepada mereka

dan segala rezeki yang baik-baik. Mereka juga Kami lebihkan

kedudukannya dari seluruh makhluk yang lain" (Depag RI,1978: 435).

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru

dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam). Dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting

peranannya, suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat

metode yang tidak benar, pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima

pesan. Maka dari itu kejelian dan kebijakan juru dakwah dalam

memilih dalam memakai metode sangat mempengaruhi kelancaran dan

Page 50: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

keberhasilan dakwah. Ketika membahas tentang metode dakwah pada

umumnya merujuk pada surah an-Nahl (QS.16:125).

=��)2= ه�د�+� �?/8 و<8 ا9�8 وا����@�79��� �:�� ر�_' ;ادع إ� ���2+���� �� أ�&:�&1 وه' �� (�B ��� �� أ�&� ه� إن) ر�)?Cأ

)١٢٥: ا�/�9( Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (Depag RI,1978: 421).

Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu: a) hikmah b)

mau'izah al-hasanah c) mujadalah billati hiya ahsan.

2.1.6 Strategi Dakwah

2.1.6.1 Pengertian Strategi Dakwah

Strategi berasal dari Yunani “Strategos” atau

“Strategis” dengan kata jamak strategi yang berarti Jendral,

tetapi dalam yunani kuno berarti perwira Negara dengan

fungsi yang luas (Salusu, 1985 : 85).

Strategi adalah suatu rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan khusus (Pusat

Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, 1994 : 964).

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa strategi adalah aktivitas menentukan cara bertindak

Page 51: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

atau rencana kegiatan jangka panjang atau pemilihan bidang

kegiatan yang akan dilakukan. Disamping itu, dari pengertian

tersebut jug adapt didefinisikan beberapa ciri strategi sebagai

berikut : Pertama : Strategi selalu memfokuskan perhatiahan

pada tujuan yang ingin dicapai. Kedua : Strategi memusatkan

perhatian pada gerak dan langkah yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan tersebut. Ketiga: Strategi sangat

memperhatikan analisis gerak, analisis aksi, analisis dinamika.

Keempat: Strategi sangat memperhitungkan faktor lingkungan.

Baik eksternal maupun internal. Kelima: Strategi sangat

memperhatikan faktor waktu. Keenam : Strategi berusaha

menemukan masalah yang dihadapi, kemudian mengadakan

analisis mengenai berbagai kemungkinan yang timbul serta

menempatkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah dalam

rangka mencapai tujuan. Ketujuh: Strategi memusatkan

perhatian pada kekuatan yang dimiliki (Shaleh, 2005 : 34).

Dakwah adalah aktifitas menyampirkan ajaran Islam,

menyuruh perbuatan baik dan perbuatan yang menkar, serta

member kabar gembira dan peringatan bagi manusia (Munir,

2006 : 17).

Dengan demikian strategi dakwah dapat diartikan

sebagai proses menentukan cara dan daya upaya untuk

menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu

Page 52: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. Dengan kata

lain strategi dakwah adalah siasat, taktik, atau maneuver yang

ditempuh dalam rangka mencapai tujuan dakwah (Pimay, 2005

: 50).

Dinamika sejarah dan kemajuan teknik manusia

sudah demikian tingginya dan kemajuan berfikir sudah begitu

jauhnya. Para juru dakwah Islam perlu muka baru dengan

wajah terang, konsep perjuangan cita, dan keyakinan yang

bulat dan sempurna. Dan perlu adanya garis perjuangan,

strategi umum yang diletakan dalam memperjuangkan cita,

agar tidak ada kesimpangsiuran dalam perjuangan (Anshary,

1984 : 60).

Selanjutnya, strategi dakwah Islam sebaiknya

direncanakan untuk lebih memberikan tekanan pada usaha-

usaha memberdayakan umat, baik memberdayakan ekonomi,

politik, budaya, maupun pendidikan, karena itu, dakwah masa

depan mengagendakan beberapa hal antara lain: pertama :

mendasarkan proses dakwah pada pemihakan kepada

kepentingan masyarakat. Kedua : mengintensifkan dialog dan

menjaga ketertiban masyarakat guna membangun kesadaran

kritis untuk memperbaiki keadaan. Ketiga : memfasilitasi

masyarakat agar mampu memecahkan masalah sendiri serta

mampu melakukan transformasi sosial yang mereka

Page 53: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

kehendaki. Keempat : menjadikan dakwah sebagai pendidikan

dan pengembangan potensi masyarakat, sehingga masyarakat

akan terbebas dari kejahilan dan kedhaifan (Pimay, 2005 : 55).

2.1.6.2 Kesuksesan strategi dakwah

Para juru dakwah perlu menjamin bahwa strategi

yang mereka susun dapat berhasil dengan meyakinkan,

sehingga menemukan kesuksesan. Untuk itu Haffen

berpendapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

kesuksesan strategi :

1) Strategi harus konsisten dengan lingkungan, jangan

melawan aus, ikutilah arus perkembangan dalam

masyarakat.

2) Setiap orang tidak hanya berbuat satu staregi tergantung

ruang lingkup kegiatan.

3) Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan

menyatukan semua sumber daya dan tidak

menceraiberaikan antara yang satu dengan yang liannya.

4) Strategi hendaknya memfokuskan pada apa yang

merupakan kekuatanya dan tidak pada titik-titik yang justru

pada kelemahannya.

5) Sumber daya adalah suatu kritik, mengingat strategi adalah

sesatu yang mungkin dibuat yang memang layak dan dapat

dilaksanakan.

Page 54: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

6) Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak

perlu besar.

7) Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan

yang dicapai.

8) Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan

adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait (Salusu,

1996 : 108).

2.1.6.3 Konsep Manajemen Dakwah

Dakwah yang dikonsepkan, direncanakan dan disusun

dengan baik dan cermat dapat membuat pelaksana yang

disebut strengths. Maksudnya manajemen yang diterapkan

secara benar sesuai dengan sasaran yang dikonsepkan atau

direncanakan sedangkan dakwah yang strategis harus

memperhatikan hal-hal berikut yang lebih dikenal dengan

istilah “SWOT”, yaitu :

1) Strengths (kekuatan), adalah factor kekuatan yang dimiliki

oleh suatu organisasi antara lain : SDM, Citra positif,

kepercayaan berbagi pihak, dan sebagainya.

2) Weaknesses (kelemahan), adalah keterbatasan atau

kekurangan dalam hal sumber, ketrampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi kinerja

organisasi yang memuaskan.

Page 55: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3) Opportunities (peluang), adalah berbagi situasi lingkungan

yang menguntungkan.

4) Threats (ancaman), adalah faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan, jika tidak diatasi akan terjadi ganjalan

untuk masa sekarang atau masa depan (Sondang, 2003 :

172-173).

SWOT merupakan identifikasi berbagi faktor secara

sistematik untuk merumuskan strategi, karena analisis SWOT

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) namun,

secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats) (Fredy, 1998 : 19).

Proses pengambilan keputusan strategi selalu

berkaitan dengan pengambilan misi, tujuan, dan kebijakan-

kebijakan. Dengan demikian perencanaan (strategic planner)

harus menganalisis faktor-faktor seperti kelemahan, kekuatan,

peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini dan

model yang pas dalam menghadapi situasi saat ini adalah

dengan analisis “SWOT”. Sebab analisis ini membandingkan

antara faktor eksternal peluang (opportunities), ancaman

(threats), dengan faktor internal, kekuatan (strengths), dan

kelemahan (weaknesses).

Page 56: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2.2. Masyarakat Lokal

2.2.1 Pengertian Masyarakat Lokal

a. Arti Masyarakat

Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, Perhimpunan

orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan –

ikatan antara aturan yang teratur ( Puerwodarminto 2001 : 88).

Adapun beberapa definisi masyarakat antara lain, yaitu :

1) Linton (seorang ahli antropologi) mengemukakan, bahwa

masyarakat adalah setiap kelompok manusia, yang telah cukup

lama hidup berkerja sama, sehingga mereka itu dapat

mengorganisasikan dirinya dan pikiran tentang dirinya sebagai

satu kesatuan social dengan batasan – batasan tertentu.

2) M.J Heskovits, bahwa masyarakat adalah kelompok individu

yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu.

3) J.L Gilin J.P mengatakan, bahwa masyarakat itu adalah

kelompok masyarakat yang terbesar mempunyai kebiasaan,

tradisi sikap dan perasaan persatuan yang sama, masyarakat itu

meliputi pengelompokan – pengelompokan kecil.

4) S.R Steinmetz memberikan batasan tentang masyarakat sebagai

kelompok manusia terbesar yang meliputi pengelompokan –

pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai erat

dan teratur.

Page 57: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

5) Menurut Mac Iver, bahwa masyarakat adalah satu system

daripada cara kerja dan prosedur, dari pada otoritas dan saling

saling bantu membantu yang meliputi kelompok – kelompok dan

bagian – bagian social lain, system dari pengawasan tingkah laku

manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu

berubah atau jaringan – jaringan dari relasi social itulah yang

dinamakan masyarakat.

Sedangkan dalam arti luas yang dimaksud dengan masyarakat

adalah keseluruhan hubungan – hubungan dalam hidup bersama

dengan tidak dibatasi dengan lingkungan, bangsa dan lain – lain,

atau keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bermasyarakat.

Dalam arti sempit masyarakat ialah sekelompok manusia yang

dibatasi oleh aspek – aspek tertentu umpamanya : territorial, bangsa,

golongan dan sebagianya, maka ada masyarakat Jawa, masyarakat

Sunda, masyararakat Minang, masyarakat Batak dan lain – lain.

Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam

masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat

petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi

antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara

mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan

pamrih antara anggota-angota nya.

c. Unsur-unsur suatu masyarakat

Ada beberapa unsur – unsur masyarakat, yaitu :

Page 58: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

b. Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah

tertentu.

c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat

untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat, yaitu :

1. Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan

2. Masyarakat merdeka

a). Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan

sendiri nya, seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang

bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

b). Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena

kepentingan keduniaan atau kepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat

dua type masyarakat. yaitu :

1) Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum

mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan

tehknologi nya sederhana.

2) Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan

spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena

pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah

berkembang,dan sudah mengenaltulisan.

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup, yaitu :

Page 59: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

a) Hasrat sosial: adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap

individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain

atau kelompok

b) Hasrat untuk mempertahankan diri: adalah hasrat untuk

mempertahankan diri dari berbagai pengaruh luar yang

mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup

bermasyarakat perlu bergabung dengan individu lain atau

kelompok.

c) Hasrat berjuang adalah: hasrat ini dapat kita lihat pada

adanya persaingan, keinginan membantah pendapat orang

lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk

mencapai tujuan, yaitu tujuan bersama.

d) Hasrat harga diri adalah: rasa harga diri merupakan hasrat

pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri

nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin

mendapat penghargaan yang selayaknya.

e) Hasrat meniru adalah: hasrat untuk menyatakan secara

diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu

gajala atau tindakan.

f) Hasrat bergaul: hasrat untuk bergabung dengan orang-orang

tertentu,kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam

suatu masyarakat.

Page 60: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

g) Hasrat untuk mendapat kan kebebasan adalah: hasrat ini

tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat

kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.

h) Hasrat untuk memberitahukan adalah: hasrat untuk

menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain

biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat

i) Hasrat simpat adalah: kesanggupan untuk dengan langsung

turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Dalam ilmu antropologi, ada dua tipe masyarakat, yaitu ;

1) Masyarakat kecil yang belum terlalu kompleks, yang belum

mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan

teknologinya relative sederhana, serta masyarakat yang

struktur dan aspek – aspeknya masih dapat dipelajari

sebagai satu kesatuan.

2) Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh

menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu

pengetahuan sudah modern dan maju, teknologi maju, sudah

mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar dilihat

sekaligus segi–segi kegiatannya, dan hanya diselidiki

dengan baik dan didapati sebagian saja (Soerjono Soekanto:

1982: 171).

Page 61: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB III

MENGENAL MASYARAKAT DAN STRATEGI DAKWAH PARA TOKOH

AGAMA DESA BURING KENCANA KECAMATAN BLAMBANGAN PA GAR

LAMPUNG UTARA

3.1. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Utara

3.1.1. Sejarah Kabupaten Lampung Utara

Kabupaten Lampung Utara (Lampura) telah menempuh sejarah

yang panjang, berliku, dan dinamis. Situs online Pemda Lampura

(www.lampungutara.go.id) menjelaskan pada awal masa

kemerdekaan, berdasarkan UU No. 1 tahun 1945, Lampura merupakan

wilayah administratif di bawah Keresidenan Lampung yang terbagi

atas beberapa kewedenan, kecamatan dan marga.

Pemerintahan marga dihapuskan dengan Peraturan Residen 3

Desember 1952 Nomor 153/1952, dan dibentuklah “Negeri” yang

menggantikan status marga dengan pemberian hak otonomi

sepenuhnya berkedudukan di bawah kecamatan. Dengan terjadinya

pemekaran beberapa kecamatan, terjadilah suatu negeri di bawah

beberapa kecamatan, sehingga dalam tugas pemerintahan sering terjadi

benturan. Status pemerintahan negeri dan kewedanan juga dihapuskan

dengan berlakunya UU No. 18 tahun 1965.

Berdasarkan UU No. 4 Drt tahun 1965 juncto UU No. 28 tahun

1959 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten - Kabupaten

dalam Lingkungan Sumatera Selatan, terbentuklah Kabupaten

Page 62: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Lampura dibawah Propinsi Sumatera Selatan. Dengan terbentuknya

Propinsi Lampung berdasarkan UU No. 14 tahun 1964 maka

Kabupaten Lampura masuk sebagai bagian dari Propinsi Lampung.

Kabupaten Lampura telah mengalami tiga kali pemekaran

sehingga wilayah yang semula seluas 19.368,50 Km2 kini tinggal

2.725,63 Km2. Pemekaran wilayah pertama terjadi dengan

terbentuknya Kabupaten Lampung Barat berdasarkan UU No. 6 tahun

1991, sehinga Wilayah Lampura berkurang 6 kecamatan yaitu :

Sumber Jaya, Balik Bukit, Belalau, Pesisir Tengah, Pesisir Selatan dan

Pesisir Utara.

Pemekaran kedua tejadi dengan terbentuknya Kabupaten

Tulang Bawang berdasarkan UU No. 2 tahun 1997. Wilayah Lampura

kembali mengalami pengurangan sebanyak 4 kecamatan yaitu :

Menggala, Mesuji, Tulang Bawang Tengah dan Tulang Bawang Udik.

Pemekaran ketiga terjadi dengan terbentuknya Kabupaten Way Kanan

berdasarkan UU No. 12 tahun 1999. Lampura kembali berkurang 6

kecamatan yaitu: Blambangan Umpu, Pakuan Ratu, Bahuga, Baradatu,

Banjit dan Kasui. Kabupaten Lampura, saat ini tinggal 8 kecamatan

yaitu: Kotabumi, Abung Selatan, Abung Timur, Abung Barat, Sungkai

Selatan, Sungkai Utara, Tanjung Raja dan Bukit Kemuning.

Berdasarkan Perda No. 20 tahun 2000 jumlah kecamatan di

mekarkan menjadi 16 kecamatan dengan mendefinitifkan 8 kecamatan

pembantu yaitu : Kotabumi Utara, Kotabumi Selatan, Abung Semuli,

Page 63: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Abung Surakarta, Abung Tengah, Abung Tinggi, Bunga Mayang dan

Muara Sungkai. Sedangkan hari kelahiran Kabupaten Lampura Sikep

ini, setelah melalui berbagai kajian, Berdasarkan Perda Nomor 8 tahun

2006 tanggal 15 Agustus 2006 telah dimekarkan kembali 7 kecamatan

yang baru yaitu sebagai berikut :

1. Kecamatan Hulu Sungkai ibukota Gedung Maripat

2. Kecamatan Sungkai Tengah ibukota Batu Nangkop

3. Kecamatan Sungkai Barat ibukota Sinar Harapan

4. Kecamatan Sungkai Jaya ibukota Cempaka

5. Kecamatan Abung Pekurun ibukota Pekurun

6. Kecamatan Abung Kunang ibukota Aji Kagungan

7. Kecamatan Blambangan Pagar ibukota Blambangan

Sehingga saat ini di Lampung Utara menjadi 23 kecamatan.

Sejak berdiri hingga sekarang telah 16 orang putra terbaik memimpin

kabupaten Lampung Utara :

1. Burhanudin

2. Ahmad Akuan

3. Zainal Abidin Pagar Alam

4. Raden Sarikun

5. Raden Sumbaji

6. Pangeran Ingguan ( 1959 – 1960 )

7. A. Somad ( 1960 – 1965 )8. M. Syarif ( 1965 – 1967 )

9. A. Rivai ( 1967 – 1972 )

Page 64: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

10. TRA Syukri ( 1972 – 1973 )

11. Djuaini Ahmad ( 1973 – 1978 )

12. Masno Asmono ( 1978 – 1988 )

13. Djufri A.H. Adam ( 1989 – 1994 )

14. Ahmad Gumbira ( 1994 – 1998 )

15. Hairi Fasyah ( 1998 – 2009 )-Drs.Zainal Abidin, MM (2002 –2009)

17. Drs.Zainal Abidin, MM - Rohimat Aslam (2009 – 2014 )

Berdasarkan Perda No. 20 tahun 2000 jumlah kecamatan di

mekarkan menjadi 16 kecamatan dengan mendefinitifkan 8 kecamatan

pembantu yaitu :

1) Kotabumi Utara

2) Kotabumi Selatan

3) Abung Semuli

4) Abung Surakarta

5) Abung Tengah

6) Abung Tinggi

7) Bunga Mayang

8) Muara Sungkai

Sedangkan hari kelahiran Kabupaten Lampura Sikep ini,

setelah melalui berbagai kajian, disepakati jatuh tanggal 15 Juni 1946

dan ini disyahkan dalam Perda Nomor 6 tahun 2002. Sehingga saat ini

di Lampung Utara menjadi 23 kecamatan, yaitu :

1) Kecamatan Abung Barat

Page 65: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2) Kecamatan Abung Kunang

3) Kecamatan Abung Surakata

4) Kecamatan Abung Pekurun

5) Kecamatan Abung Semuli

6) Kecamatan Abung Tengah

7) Kecamatan Abung Timur

8) Kecamatan Abung Tinggi

9) Kecamatan Blambangan Pagar

10) Kecamatan Bukit Kemuning

11) Kecamatan Bunga Mayang

12) Kecamatan Hulu Sungkai

13) Kecamatan Kotabumi Kota

14) Kecamatan Kotabumi Selatan

15) Kecamatan Kotabumi Utara

16) Kecamatan Muara Sungkai

17) Kecamatan Sungkai Barat

18) Kecamatan Sungkai Jaya

19) Kecamatan Sungkai Selatan

20) Kecamatan Sungkai Tengah

21) Kecamatan Sungkai Utara

22) Kecamatan Tanjung Raja

Page 66: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3.1.2. Letak Giografik

Secara geografis kabupaten Lampung Utara terletak pada 104'

40 sampai 105'08 bujur timur dan 4'34 sampai 5'06 lintang selatan

dengan batas - batas wilayah sebagai berikut :

1 . Sebelah Utara dengan Kabupaten Way Kanan

2 . Sebelah Selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah

3 . Sebelah Timur dengan Kabupaten Tulang Bawang

4 . Sebelah Barat dengan Kabupaten Lampung Barat

Berdasar kan perda nomor 08 tahun 2006 wilayah kabupten

Lampung Utara pada tahun 2006 di mekarkan menjadi 23 kecamatan

dan 247 desa / kelurahan . luas wilayah kabupaten Lampung Utara

272.563 Ha yang terdiri dari :

1. Kecamatan Bukit Kemuning

2. Kecamatan Abung Tinggi

3. Kecamatan Tanjung Raja

4. Kecamatan Abung Barat

5. Kecamatan Abung Tengah

6. Kecamatan abung kunang

7. Kecamatan abung pekurun

8. Kecamatan Kotabumi

9. Kecamatan Kotabumi Utara

10. Kecamatan Kotabumi Selatan

11. Kecamatan Abung Selatan

Page 67: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

12. Kecamatan Abung Semuli

13. Kecamatan Blambangan Pagar

14. Kecamatan Abung Timur

15. Kecamatan Abung Surakarta

16. Kecamatan Sungkai Selatan

17. Kecamatan Muara Sungkai.

18. Kecamatan Bunga Mayang

19. Kecamatan Sungkai Barat

20. Kecamatan Sungkai Jaya

21. Kecamatan Sungkai Utara

22. Kecamatan Hulu Sungkai

23. Kecamatan Sungkai tengah

Wilayah kabupaten Lampung Utara merupakan daerah

agraris dengan mata pencaharian pokok penduduknya di sektor

pertanian

3.1.3. Bidang pendidikan

Data dalam bidang pendidikan kabupaten Lampung Utara,

yaitu : Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid menurut Status Sekolah

dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Lampung Utara tahun 2007-

2008.

Page 68: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Tabel. 1

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid menurut Status Sekolah dan Tingkat

Pendidikan di Kabupaten Lampung Utara tahun 2007-2008

Status/Tingkat Sekolah Sekolah Gedung/Un

it Ruang Kelas

Guru/ Dosen

Murid Siswa

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I N E G E R I

1 TK 3 3 5 14 132

2 SD Sederajat 417 834 3.150 3.591 77.344

3 SMP Sederajat 62 106 536 1.416 21.054

4 SMU Sederajat 22 60 247 838 9.943

5 Perguruan Tinggi - - - - -

II S w a s t a

1 TK 98 98 172 312 3.658

2 SD Sederajat 12 19 96 84 2.124

3 SMP Sederajat 42 83 166 615 5.860

4 SMU Sederajat 39 45 233 857 8.194

5 Perguruan Tinggi 4 - - 210 3.291

Jumlah - Total 699 1.248 4.605 7.937 131.60

0

2007 693 1.240 4.550 7.649 129.78

4

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Lampung Utara

Page 69: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Tabel. 2

Banyaknya Kepala Sekolah, Guru Umum, Agama, Orkes dan Penjaga

Sekolah Dasar Negeri Per Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara

Tahun 2008-2009.

Kecamatan Kepala Sekolah

Guru Umum

Guru Agama

Guru Orkes

Jumlah Penjaga

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Bukit Kemuning 20 118 10 7 135 7

2 Abung Tinggi 13 41 7 3 51 5

3 Tanjung Raja 32 82 17 14 113 6

4 Abung Barat 18 144 15 12 171 3

5 Abung Tengah 13 84 15 8 107 4

6 Abung Kunang 9 36 6 1 43 -

7 Abung Pekurun 10 32 2 - 34 2

8 Kotabumi 30 411 44 14 469 14

9 Kotabumi Utara 23 172 32 20 224 17

10 Kotabumi Selatan 33 433 59 25 517 20

11 Abung Selatan 28 254 28 21 303 9

12 Abung Semuli 16 107 18 11 136 12

13 Blambangan Pagar

11 87 10 7 104 10

14 Abung Timur 26 202 22 22 246 13

15 Abung Surakarta 17 125 19 15 159 4

16 Sungkai Selatan 18 115 9 8 132 10

17 Bunga Mayang 18 146 18 11 175 13

18 Muara Sungkai 12 75 11 - 93 6

19 Sungkai Barat 12 75 6 6 87 2

20 Sungkai Jaya 7 27 - - 27 2

21 Sungkai Utara 28 98 12 9 119 6

22 Hulu Sungkai 12 107 9 4 120 4

23 Sungkai Tengah 11 22 2 2 26 6

Jumlah 417 2.993 371 227 3.591 175

2007 417 2.970 360 210 3.540 170

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lampung Utara

Page 70: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3.1.4. Bidang kependudukan

Berdasarkan hasil estimasi penduduk, jumlah penduduk

Kabupaten Lampung Utara tahun 2008 sebesar 588.334 jiwa. dari

total penduduk tersebut, 50,75 persen atau sebanyak 289.760 jiwa

perempuan. dengan demikian rasio jenis kelamin penduduk Lampung

Utara sebesar 103,04.

Dengan luas wilayah 2.725,63 km kepadatan penduduk

Kabupaten Lampung Utara mencapai 216 jiwa per km.Berdasarkan

data dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Utara,

terdapat 123 perusahaan dan sebagian besar bergerak pada sektor

perdagangan. jumlah buruh yang dipekerjakan untuk seluruh

perusaan tersebut sebanyak 5.646 orang.

Tabel. 3

Tabel Luas Wilayah Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Per

Km Kabupaten Lampung Utara Tahun 2007 - 2008

Kecamatan Luas Km

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk Per Km

(1) (2) (3) (4)

1 Bukit Kemuning 114.98 35.559 309.26

2 Abung Tinggi 133.06 16.149 121.37

3 Tanjung Raja 331.70 30.639 92.37

4 Abung Barat 60.05 18.861 313.93

5 Abung Tengah 91.93 16.223 176.47

6 Abung Kunang 40.20 14.431 358.98

7 Abung Pekurun 183.47 13.606 74.16

8 Kotabumi 59.11 51.812 876.54

Page 71: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

9 Kotabumi Utara 175.19 26.597 151.82

10 Kotabumi Selatan 104.22 56.315 540.35

11 Abung Selatan 141.36 43.659 308.85

12 Abung Semuli 96.88 21.958 226.65

13 Blambangan Pagar

191.39 16.773 87.64

14 Abung Timur 104.47 41.205 394.42

15 Abung Surakarta 110.51 27.761 251.21

16 Sungkai Selatan 89.65 21.433 239.07

17 Bunga Mayang 125.76 33.516 266.51

18 Muara Sungkai 118.69 15.677 132.08

19 Sungkai Barat 68.96 14.386 208.61

20 Sungkai Jaya 52.20 11.238 226.78

21 Sungkai Utara 127.59 31.666 248.19

22 Hulu Sungkai 92.63 13.911 150.18

23 Sungkai Tengah 111.60 14.359 128.66 Sumber : Badan Pengembangan Masyarakat Desa Kab.Lampung Utara

3.1.5. Bidang pertanian

Tabel. 4

Jumlah kepala keluarga tani dan luas lahan menurut jenisnya per

kecamatan di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2007-2008

Kecamatan Kepala Keluarga

Tani Jenis Lahan (Ha)

Sawah Kering

(1) (2) (3) (4)

1 Bukit Kemuning 484 278 11.220

2 Abung Tinggi 1.101 478 12.828

3 Tanjung Raja 1.839 724 32.446

4 Abung Barat 1.356 283 5.725

5 Abung Tengah 634 1.265 7.928

6 Abung Kunang 628 125 3.895

7 Abung Pekurun 233 60 18.287

Page 72: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

8 Kotabumi 1.026 203 5.708

9 Kotabumi Utara 946 537 16.982

10 Kotabumi Selatan 1.541 164 10.258

11 Abung Selatan 2.172 706 13.430

12 Abung Semuli 1.991 1.713 7.975

13 Blambangan Pagar

2.003 808 18.331

14 Abung Timur 3.712 3.430 7.017

15 Abung Surakarta 2.628 2.458 8.593

16 Sungkai Selatan 1.002 246 8.719

17 Bunga Mayang 1.143 695 11.881

18 Muara Sungkai 1.892 700 11.169

19 Sungkai Barat 368 230 6.666

20 Sungkai Jaya 178 390 4.830

21 Sungkai Utara 2.109 279 12.480

22 Hulu Sungkai 869 170 9.093

23 Sungkai Tengah 648 290 10.870

Jumlah / Total 30.503 16.232 256.331

2007 30.213 16.232 256.331

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara

3.1.6. Perkembangan Desa

Administrasi Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara pada

tahun 2008 terdiri atas 23 kecamatan dan 232 desa dan 15 kelurahan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

Lampung Utara hasil pemilu 2004 terdiri dari 6 orang anggota Fraksi

PDI Perjuangan, 11 orang anggota Fraksi Golongan Karya, 13 orang

anggota Fraksi Pembaharuan, 5 orang anggota Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, 6 orang anggota Fraksi PAN dan 4 orang anggota Fraksi

Demokrat.

Page 73: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Tabel. 5

Banyaknya desa di kabupaten Lampung Utara menurut tingkat

perkembangan desa per kecamatan tahun 2008-2009

Kecamatan Swadaya Swakarya Swasembada Persiapan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Bukit Kemuning 5 2 1 - 8

2 Abung Tinggi 7 1 - - 8

3 Tanjung Raja 15 4 - - 19

4 Abung Barat 13 1 - - 14

5 Abung Tengah 11 - - - 11

6 Abung Kunang 7 - - - 7

7 Abung Pekurun 9 - - - 9

8 Kotabumi 3 9 1 - 13

9 Kotabumi Utara 6 1 1 - 8

10 Kotabumi Selatan 7 6 1 - 14

11 Abung Selatan 14 1 1 - 16

12 Abung Semuli 5 1 1 - 7

13 Blambangan Pagar

7 - - - 7

14 Abung Timur 10 2 - - 12

15 Abung Surakarta 4 5 - - 9

16 Sungkai Selatan 9 2 - - 11

17 Bunga Mayang 11 - - - 11

18 Muara Sungkai 11 - - - 11

19 Sungkai Barat 10 - - - 10

20 Sungkai Jaya 8 1 - - 9

21 Sungkai Utara 12 3 - - 15

22 Hulu Sungkai 10 - - - 10

23 Sungkai Tengah 8 - - - 8

Jumlah Total 202 39 6 - 247

2008 174 39 6 28 247

Sumber : Badan Pengembangan Masyarakat Desa Kab.Lampung Utara

Page 74: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3.2. Gambaran Umum Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan

Pagar Lampung Utara

3.2.1 Sejarah Desa Buring kencana

Desa Buring Kencana awal mulanya merupakan wilayah

dataran luas yang dimiliki keluarga besar bapak Permata Alamsyah,

sekitar tahun 70an tanah – tanah yang dimiliki keluarga Permata

Alamsyah di jual satu demi satu kepada masyarakat pendatang

khususnya dari pulau Jawa dengan harga yang murah waktu itu,

dikarenakan tradisi masyarakat pribumi suka berpindah – pindah

tempat.

Tahun 1970-1975 jumlah pendatang dari pulau Jawa bertambah

banyak, sehingga pada tahun 1975 dikukuhkanya daerah itu menjadi

Desa Buring dengan Kecamatan Abung Selatan. Proses pembentukan

Desa Buring menjadi Buring Kencana pada tahun 2006 yaitu menjadi

Buring Kencana dengan Kecamatan Blambangan Pagar. Desa Buring

sebagai salah satu desa kultur masyarakat pendatang dan pribumi

yang terletak di Kecamatan Blambangan Pagar Kabupaten Lampung

Utara. Desa Buring Kencana yang berbatasan dengan arah sebagai

berikut :

- Sebelah utara desa berbatasan dengan desa Bumi Rahayu

- Sebelah timur berbatasan dengan desa Papan Asri

- Sebalah barat berbatasan dengan desa Semuli Raya

- Sebalah selatan berbatasan dengan desa Talang Seluwai

Page 75: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

3.2.2 Letak Giorafik

Desa Buring Kencana merupakan salah satu desa di wilayah

Kecamatan Blambang Pagar Kabupaten Lampung Utara. Letak

geografisnya 1500 - 450 2 – 1090 -200 10 BT dan antara 40 200 150 –

40 25-12 020 LS. Adapun batas-batas wilayah Desa Buring Kencana

sebelah Utara: desa Bumi Rahayu, Sebelah timur: desa Papan Asri,

Sebelah barat: desa Semuli Raya, sebalah selatan: desa Talang

Seluwai.

Luas wilayah desa Buring Kencana adalah 235.605 Ha (24,45

km2). Terdiri dari 2 dusun, 2 RW, 12 Rt serta 513 kk (Bps desa

buring kencana 2008-2009).

3.2.3 Kondisi Demografis

Penduduk di desa Buring Kencana pada tahun 2008-2009

sebanyak 2.320.2 orang

a. Jenis kelamin

Tabel.6

Jumlah menurut jenis kelamin di desa buring kencana tahun 2008-

2009 (Bps, 2009 : 21).

No Rt Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Rt 1, Rw 1 95 103 198

2 Rt 2, Rw 1 85 115 200

3 Rt 3, Rw 1 102 100 202

4 Rt 4, Rw 1 80 90 170

Page 76: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

5 Rt 5, Rw 1 98 90 188

6 Rt 6, Rw 1 110 80 190

7 Rt 1, Rw 2 56 130 180

8 Rt 2, Rw 2 120 80 200

9 Rt 3, Rw 2 115 65 180

10 Rt 4, Rw 2 87 107 194

11 Rt 5, Rw 2 130 100 230

12 Rt 6, Rw 2 86 95 188

Jumlah 2.320 orang

b. Pendidikan

Sarana dan prasarana yang ada di desa saat ini hanya

sebagian saja yang baru ada. Hal ini terbukti dengan frekunsi

masyarakat yang menempuh pendidikan formal, antara lain:

No Kategori pendidikan Jumlah

1 Tidak/ belum sekolah 265

2 Tidak tamat SD 152

3 Tamat SD 805

4 Tamat SLTP 185

5 Tamat SMU 98

6 Tamat Perguruan Tinggi 8

Page 77: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

c. Mata pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Buruh Bangunan 58

2 Buruh Industri -

3 Buruh tani 89

4 Nelayan -

5 Pedagang 20

6 Pegawai negeri, Polri, Tni 9

7 Pengangkutan 38

8 Pengusaha 4

9 Pensiunan 5

10 Perkebunan 205

11 Petani 289

12 Lain-lain 307

3.3. Aktifitas Dan Strategi Dakwah Para Toko Agama Masyarakat Desa

Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara

Dalam melaksanakan dakwah islam para tokoh agama desa burin

kencana melakukan beberapa bentuk kegiatan – kegiatan dakwah islam

dalam rangka untuk kesuksesan kegiatan dakwh islam di desa buring

kencana baru sampai saat ini. Aktifitas kegiatan penyampaian dakwah islam

yang dilakukan ada yang dilaksanakan di masjid, mushola, serta rumah

Page 78: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

warga, ada 5 tokoh agama yang selama ini terus berupaya melaksanakan

dakwah islam yaitu,

1) Bapak Hasbulloh, 2) Kyai Abdul Halim, 3) Kyai

Muhammad Sopyan, 4) Bapak Suhana, 5) Bapak Busri Alamsyah. Dari

kelima tokoh agama masyarakt desa buring kencana, bentuk – bentuk

kegiatan yang dilaksanakan :

Kegiatan sholat jamah 5 waktu dimasjid atau mushola, ngaji sesudah

sholat magrib di masjid atau mushalla serta di rumah warga, pengajian tahil

dan yasin bapak – bapak pada malam yang disepakaiti tiap lingkungan

masjid atau mushalla, kegiatan ngaji anak – anak 2 kali dalam 1 minggu

pada hari sabtu dan minggu di lingkungan masjid atau mushola yang

ditentukan.

Sedangkan jumlah tempat ibadah yang ada di desa buring kencana

adalah sebagai berikut :

1. Masjid Al- Khoiriyah,

Terletak di Rt 02 Rt 02 Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambnagan Pagar Lampung Utara.

Struktur pengurus Masjid Al – Khoiriyah

Pelindung : Kepala Desa Buring Kencana

Ketua Takmir : Kyai Muhammad Sopyan

Wakil takmir : Bapak Halimi

Sekretaris : Bapak Pamuji Widodo

Wakil sekretaris : Nur Shaid

Page 79: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Bendahara : Sumiran

Seksi dakwah : - Tugio

- Abdul karim

Seksi humas : Wahid

Seksi pembangunan : El Man

2. Masjid al- Hikmah,

Terletak di Rt 01 Rt 01 Desa Buring Kencana Balabnagn Pagar

Lampung Utara,

Struktur Pengurus Masjid Al – Hikmah

Pelindung : Kepala Desa Buring Kencana

Ketua Takmir : Bapak Hasbulloh

Wakil Takmir : Bapak Yurni

Sekretaris : Bapak Abdul Karim

Wakil Sekretaris : Romdhon

Bendahara : Bapak Gunwan

Seksi Dakwah : Supriyadi

Muhammad Sahlan

Seksi Humas : Bapak Mirzan

Seksi Pembangunan : Bapak Rozikan

3. Mulholla Al - Iman

Terletak di Rt 02 Rw 01 Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara.

Struktur pengurus musollah al – iman

Page 80: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Pelindung : Kepala Desa Buring Kencana

Ketua Takmir : Bapak Suhana

Wakil Takmir : Bapak Paimin

Sekretaris : Adek Saifullah

Wakil Sekretaris : Dadang

Bendahara : Mang Engkos

Seksi Dakwah : Mamat

Seksi Humas : Rudi Irawan

Seksi Pembangunan : Bapak Sarji

Bapak Sumitro

4. Musholla Al - Hidayah

Terletak di Rt 05 Rw 01 Desa Buring Kencana Kecamatan

Blambnagan Pagar Lampung Utara.

Struktur pengurus musollah Al – Iman

Pelindung : Kepala Desa Buring Kencana

Ketua Takmir : Kyai Abdul Halim

Wakil Takmir : Bapak Zainuri

Sekretaris : Bapak Sigit Irawan

Wakil Sekretaris : Karno

Bendahara : Bapak Bambang Setiawan

Seksi Dakwah : Turiman

Sugen

Seksi Humas : Samsudin

Page 81: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Seksi Pembangunan : Bapak Warno

5. Mushollah Ar-Rohman

Terletak di Rt 05 Rw 02 desa Buring Kencana Kecamatan

Blambnagan Pagar Lampung Utara, Yaitu :

Struktur Pengurus Musollah Al – Iman

Pelindung : Kepala Desa Buring Kencana

Ketua Takmir : Bapak Busri Alamsyah

Wakil Takmir : Bapak Suyatno

Sekretaris : Jumari

Wakil Sekretaris : Triswanto

Bendahara : Bapak Sujono

Seksi Dakwah : Marwan

Bapak Narwo

Seksi Humas : Bapak Jimat

Seksi Pembangunan : Bapak Handoko

Dari uraian diatas, merupakan bagian dari sktuktur kepengurusan

masjid atau muslollah di Desa Buring Kencana Kecamatn Balmbang Pagar

Lampung Utara ( Dokomen desa Buring kencana tahun 2008-2009).

Page 82: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB IV

TANGGAPAN PARA TOKOH AGAMA TERHADAP STRATEGI

DAKWAH ISLAM PADA MASYARAKAT DESA BURING KENCANA

KECAMATAN BLAMBANGAN PAGAR LAMPUNG UTARA

4.1 Diskripsi Strategi Penyampaian Dakwah Para Tokoh Agama Masyarakat

Desa Buring Kencana

1. Abah Hasbulloh (53 tahun), memberikan tanggapan terhadap strategi

penyampaian dakwah Islam pada masyarakat desa Buring Kencana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara selama ini, yaitu :

Sebagai orang awal yang tiba di desa Buring Kencana, ia tinggal di Rt 01/

Rw 01, yaitu merupakan masyarakat yang mayoritas ditempati masyarakat

pribumi atau Lampung sendiri, ia berupaya melakukan penyampaian

ajaran Islam dengan berbagai kegiatan – kegiatan ke Islam yang ada,

diantaranya :

a) Kegiatan sholat jama’ah 5 waktu

b) Pengajian bapak – bapak dan Ibu

c) Tadarusan Al- Qur’an di Masjid

Dari beberapa kegiatan tersebut, khususnya di sekitar wilayah Rt

01 Rw 01 hanya sebagian saja yang mengikuti kegiatan tersebut, pada hal

kegiatan itu rutin dilakukan. Menurut abah Hasbullah, masyarakat disini

rasa kesadaran akan pentingnya ibadah, apalagi masyarakat pribumi

sendiri terbelakang tentang pengetahuan agama, kita sudah berupaya

melakukan strategi pendekatan lewat pak lurah, tokoh agama yang lain,

Page 83: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

tapi namanya karakter susah untuk diatur, jadi saat ini saja masyarakat

masih beranggapan ilmu agama tidak begitu penting.

Bentuk Strategi dakwah yang bapak Hasbollah lakukan biasa aja,

bentuk kegiatanya tidak tersusun serta jamaahnya kebanyakan dari

kalangan ibu-ibu. Dari jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan ke

Islaman yang dilakukan abah Hasbulloh sekitar 30 %.

2. Kiai Abdul Halim (35 tahun), menjelaskan bahwa: para tokoh agama

dalam penyampaian strategi dakwah Islam di desa Buring Kencana

Kecamatan Balmbangan Pagar Lampung Utara ini harus banyak

Istiqomah, Sabar, Tekun. Sebab, masyarakat susah untuk diajak beribadah

serta melakukan ajaran – ajaran Islam yang sesuai dengan Al–Qur’an dan

Hadist, ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, antara lain :

a) Kurangnya pemahaman tentang pentingnya Ilmu Agama.

b) Mayoritas disini masyarakat pendatang dari pulau Jawa, yang

membawa keyakinan dan kepercayaan masing – masing dan berbeda –

beda.

c) Masyarakat disini kecenderungan melakukan kegiatan yang tidak

banyak aturannya.

d) Terbawa dengan lingkungan masyarakat pribumi yang berkarekter

keras, susah diatur, menang sendiri, tidak mau disalahkan. Dengan

berbekal Ilmu Agama selama ngaji di Ponpes dulu, beliau terus

berupaya melakukan kegiatan–kegiatan dakwah Islam pada

Page 84: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

masyarakat, kegiatan tetap jalan, namun jama’ahnya hanya beberapa

yang orang yang datang.

Dalam Strategi dakwah bapak kyai Abdul Halim hanya bisa dan

dilakukan dengan bentuk kesabaran, telaten sebab masyarakat Buring

Kencana banyak terdapat suku-suku yang ada, jadi strategi yang digunakan

adalah sabar. Kemudian dari jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan

keagamaan yang di adakan bapak kyai Abdul Halim dihitung dari

presentasinya masyarakat 40 % jamaah.

3. Bapak Kiai Muhammad Sopyan (45 tahun), memberikan tanggapan,

bahwa: masyarakat Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar

Lampung Utara disini tergolong masyarakat yang banyak masalah, banyak

suku, yang pasti susah untuk diarahkan. Apa lagi dalam penyampaian

dakwah Islam susah sekali untuk mendatangkan orang yang mau

beribadah, kita termasuk orang pendatang yang pertama kali datang di

desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara ini,

sudah berupaya melakukan strategi penyampaian dakwah Islam dengan

segala apa yang kami bisa kami lakukan, namun masyarakat disini sudah

terpengaruh dengan pola – pola kehidupan masyarakat pribumi. Jadi

kadang kala bentuk kesukuan Jawa nya sudah berubah dan berbaur dengan

masyarakat disini, Jadi untuk meluruskan susah dan perlu kesabaran yang

besar.

Strategi yang dilakukan bapak Muhammad Sopyan dalam strategi

penyampaian dakwah Islam di Desa Buring Kencana bersifat tradisional,

Page 85: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

hal ini disebabkan karena masyarakat desa Buring Kencana majemuk serta

banyak budaya yang ada. Bentuk kegiatan Islam berjalan biasa saja, pola

ini diterapkan supaya kegiatan ke Islaman berjalan tanpa menghilangkan

adat budaya masyarakat yang ada, hal ini seperti contoh strategi dakwah

yang dilakukan para wali songo. Dalam tingkat keberhasilan masyarakat

desa Buring Kencana yang mengikuti kegiatan dakwah Islam bapak Kyai

Muhammad Sopyan 30 %.

4. Bapak Busri Alamsyah (32 tahun), tokoh agama masyarakat dan kepala

dusun (Kadus), memberikan tanggapan: sejarah desa Buring dulu awalnya,

kemudian pada tahun 2000 diganti menjadi Buring Kencana sehubungan

dengan menjadi bagian dari kecamatan Blambangan Pagar, yang mana

sebelumnya ikut kecamatan Tanjung Iman, desa Buring bukan wilayah

tujuan Transmigrasi, tetapi masyarakat pendatang, yang mana datang

dengan membeli tanah dari para tokoh – tokoh adat Lampung yang

menjual puluhan hektar tanahnya karena sudah tidak menghendaki tanah

ini. Jadi berkaitan dengan penyampaian dakwah Islam disini, kebanyakan

dilakukan oleh masyarakat pendatang, yang mayoritas datang dari pulau

Jawa, kultur budaya, lingkungan, masyarakat yang bermacam – macam

menjadi problematika dalam penyampaian dakwah Islam, kami sudah

upayakan melakukan pendekatan dengan masyarakat ketika ada kegiatan –

kegiatan di kelurahan atau pun di kecamatan tentang bagaimana

melakukan penyampaian dakwah Islam untuk masyarakat di desa Buring

Kencana, tapi saat ini hanya seberapa saja yang mau menjalankan kegiatan

Page 86: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

keagamaan. Dan juga jarak tempuh untuk ke ibukota kabupaten Lampung

Utara yang berada di Koatabumi cukup jauh, hal ini menjadi perhatian dari

pemerintah daerah Kabupaten Lampung Utara berkurang, berkaitan

dengan prasarana dan sarana yang ada sangat minim.

Selama ini strategi dakwah yang dilakukan bapak Busri Alamsyah

biasa aja, kondisi yang beliau rasakan pada masyarakat di sini susah untuk

di arahkan. Kemudian pengetahuan tentang agama Islam sangat minim

serta perhatian orang tua terhadap anaknya kurang. Dan dari jumlah

masyarakat yang mau mengikuti kegaiataan keagamaan 30 %, dan

kebanyakan jamaahnya dari kalangan ibu-ibu serta bentuknya seperti

arisan dan lain-lain.

5. Bapak Suhana (40 tahun), memberikan tanggapan: masyarakat Buring

Kencana, yang berpendidikan tinggi hanya beberapa orang saja, ditambah

lagi ada masyarakat pendatang dan pribumi, yang sama – sama membawa

keyakinan dan kebiasaan yang berbeda, kami sudah tinggal di desa Buring

Kencan ini sudah dari tahun 1980, fenomena masyarakat berkaitan dengan

beribadah lumayan sulit, yang jelas faktor lingkungan yang menjadi

masalahnya, dari kegiatan – kegiatan keagamaan yang kami lakukan

disekitar masyarakat Rt 02 Rw 01 sampai saat ini masih berjalan, yaitu :

Tahlil dan Yasin tiap malam jum’at, pengajian ibu tiap malam senin,

namun dari jumlah jamaah yang ada 60 orang hanya 10-15 orang, kadang

juga 5 orang, serta juga diliburkan sebab tidak ada orang, masyarakat

disini susah untuk diajak mengutamakan ibadahnya.

Page 87: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Tanggapan ini merupakan faktor penghambat pelaksanaan

penyampaian strategi dakwah para tokoh agama masyarakat desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

Dalam hal ini strategi dakwah yang digunakan bapak Suhana sifatanya

mengalir saja, tujuanya supaya kegiatan agama Islam tetap ada. Untuk

tingkat keberhasilan dakwah bapak Suhana 30 %, ini dihitung dari jumlah

masyarakat yang mengikuti kegiatan keagaman.

4.2 Analisis Strategi Penyampaian Dakwah Para Tokoh Agama Desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara

Strategi penyampaian dakwah yang dilakukan para tokoh agama

masyarakat di desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung

Utara, sebagai tokoh agama pelaksanan dakwah Islam banyak permasalahan

yang dihadapi selama ini.

Hal itu antara lain, terlihat dari berbagi kegiatan dakwah yang

dilaksanakan dari beberapa tahun yang lalu sudah dilakukan dengan berbagai

daya dan upaya, baik penyampaian dakwah yang secara langsung atau pun

melalui berbagi pendekatan melalui lembaga kemasyarakatan tingkat desa

maupun kecamataan, namun dari bentuk kegiatan pengajian rutin bapak-

bapak, ibu-ibu, pengajian di Masjid, Mushalla dan lain-lain yang dilakukan

baru seberapa saja yang mengikuti kegiatan – kegiatan ke Agama an.

Berpijak dari hal tersebut para tokoh agama berupaya melakukan

berbagi bentuk strategi penyampaian dakwah agama Islam pada masyarakat

Page 88: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Buring Kencana kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara yang berupa

kegiatan dakwah Islam secara langsung kepada seluruh masyarakat setempat

melalui forum umum di desa atau individu. Karena disini masyarakatnya

terdiri dari masyarakat pendatang dan masyarakat pribumi atau Lampung,

dimana di dalam penyampaian dakwah Islam mengalami problem – problem

kendala, adapun problem – problem tersebut dapat penulis jabarkan sebagai

berikut :

4.2.1 Kesadaran Keagamaan, Disebabkan Keterbatasan Ilmu

Pengetahuan Tentang Keagamaan

Kegiatan dakwah Islam haruslah diiringi dengan beberapa

bentuk unsur pendukung dalam kegiatan dakwah Islam, kesadaran

tentang bidang keagamaan memang faktor penting untuk mewujudkan

keberhasilan dalam penyampaian dakwah Islam.

Pada masyarakat desa Buring Kencana, yang merupakan desa

rintisan dari kultur masyarakat yang dihuni oleh masyarakat pendatang

dan pribumi, yang mana masyarakat pribumi yang pada tataran

pendidikan sangat kurang diperhatikan atau minim, terutama dalam

bidang pendidikan, hal ini terbentuk karena sistem kemasyarakatan

adat dalam masyarakat pribumi yang masih suka hidup berpindah –

pindah pada dahulu, sehingga sampai saat ini kebiasaan tersebut masih

ada, dan efek yang ditimbulkan perhatian dam pendidikan dan

keagamaannya berkurang.

Page 89: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

4.2.2 Kelemahan Penyamapain Dakwah, Dikarnekan Kultur Budaya

Dan Lingkungan

Materi dakwah atau pesan dakwah Islam merupakan bahan

dalam menyampaikan pesan – pesan dakwah. Menurut Solikhati dalam

(Agus Wahyu, 1998:145), pada dasarnya dakwah tidak berbeda

dengan proses komunikasi, dimana unsure yang terlibat didalamnya

sama, satu hal yang membedakan proses komunikasi dakwah, yaitu

pesan (message) nya. Jika pesan (massage) bersifat umun, maka

dakwah adalah bersumber dari Al- Qur’an dan Hadist.

Materi penyampain dakwah Islam ini berkenaan dengan kultur

masyarakat desa Buring Kencana, yang mana kultur budaya serta

lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, yaitu antara suku

pendatang atau pribumi Lampung sendiri.

Berkaitan dengan hal tersebut, para tokoh agama masyarakat

desa Buring Kencana sudah berusaha melakukan bentuk – bentuk

penyampaian dakwah Islam kepada masyarakat sekitar.

Dengan adanya problem penyampaian dakwah Islam di desa

Buring Kencana yang disebabkan kultur budaya dan lingkungan yang

majemuk, maka kecenderungan masyarakat untuk mengikuti kegiatan

keagamaan sedikit jumlahnya.

Page 90: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

4.2.3 Faktor Yang Perlu Diperhatikan Pemerintah Kabupaten

Lampung Utara Dalam Proses Strategi Penyampaian Dakwah

Islam Saat Ini

Pada era reformasi sekarang ini tantangan sekaligus peluang

bagi syair Islam (dakwah Islamiyah) dalam merumuskan strategi

penyampaian dakwah. Para mubalig, aktivis, dan umat Islam pada

umumnya, yang mewajibkan secara Syar’i melakukan dakwah

Islamiyah, selain itu tetap harus melakukan dakwah bi lisan (ceramah

tabligh khutbah) dan dakwah bil hal (memberdayakan masyarakat

secara nyata, keteladanaan pribadi) (Asep Romli,199 : 94).

Pada sistem strategi penyampaian dakwah secara langsung

disini memerlukan saran dan prasarana pendukung dalam melakukan

syair Islam, ini menjadi penting untuk mewujudkan sistem

penyampaian dakwah Islam lebih efektif. Hanya terdapat beberapa

jumlah tempat ibadah yang ada di desa Buring Kencana saat ini,

artinya dari luas desa jumlah penduduk membutuhkan sarana

pendukung yang lebih untuk mempermudah proses penyampaian

dakwah Islam. Dalam penyampian dakwah Islam para tokoh agama

masyarakat Desa Buring Kencana mengalami kendala antara lain,

Yaitu:

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan menjadi hambatan tersendiri dalam

penyampaian dakwah Islam, karena factor lingkungan disebabkan

Page 91: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

karena kecenderungan masyarakat pendatang dan pribumi sedikit

sekali yang mau untuk menjalankan tuntutan agama Islam, mereka

lebih disibukkan dengan kesibukan dunia sehari –hari yang

mayoritas berkebun.

Menghadapi faktor seperti ini, para tokoh agama masyarakat

Desa Buring Kencana melakukan bentuk – bentuk strategi

pendekatan secara langsung atau personal atau pun melakukan

strategi penyampaian Dakwah Islam melalui kegiatan – kegiatan di

Masjid, Mushalla dan lain –lain. Dalam hal ini perangkat desa

Buring Kencana juga sudah berupaya membantu para tokoh agama

dalam pemaksaan strategi penyampaian dakwah Islam yang

bertujuan untuk mewujudkan desa Buring Kencana yang ramai

dengan suasana kegiatan –kegiatan Islami. Dengan demikian faktor

lingkungan menjadi kendala yang serius dalam strategi dakwah

Islam, untuk itu para tokoh agama setempat serta tokoh masyarakat

desa Buring Kencana tidak henti – hentinya melakukan

penyampaian kepada masyarakat akan pentingnya ibadah sebagai

pedoman hidup dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada

di Masjid atau Mushalla serta kegiatan yang ada di lingkungan RT/

RW.

b. Faktor Pendidikan

Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Buring Kencana

dalam bidang pendidikan formal atau pun non formal, menjadi

Page 92: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

salah satu faktor penghambat dalam pelaksana strategi

penyampaian dakwah Islam para tokoh agama desa Buring

Kencana. Dalam hal ini para tokoh agama masyarakat desa Buring

Kencana berupaya melakukan strategi dakwah Islam dengan

menggunakan metode sederhana, tujuannya supaya masyarakat

mudah untuk menerimanya. Untuk mensiasatinya para tokoh

agama dan perangkat desa Buring Kencana menjembatani dengan

mengadakan kegiatan bidang pendidikan formal atau non formal.

Diantaranya: mengadakan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an

tingkat dasar tiap hari minggu sore di Masjid atau Mushalla, serta

kegiatan formal kerjasama dengan pemerintah setempat dalam

proses belajar kejar paket C yang dilaksanakan pada hari sabtu dan

minggu di sekolah SD Buring Kencana, dalam hal ini diharapkan

dapat mendorong kemajuan serta menciptakan SDM masyarakat

Buring Kencana lebih baik serta tujuan dakwah Islam seta

pembangunan dapat lebih mudah terwujud.

c. Faktor Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di desa Buring Kencana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara saat ini sangat

terbatas dan kurang. Ini dapat di lihat dari Masjid dan Mushalla

yang ada, sehingga masyarakat yang mau melaksanakan ibadah

atau mengikuti kegiatan jarak tempuhnya, masyarakat yang mau ke

Page 93: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Masjid harus berjalan kaki sekitar 20 menit untuk sampai di

Masjid.

Hal ini menjadi salah satu faktor kendala tersendiri para

tokoh agama dan masyarakat desa Buring Kencana dalam strategi

penyampaian Dakwah Islam, ke depan akan mengupayakan dalam

membantu bagaimana sarana dan prasarana ibadah bisa terwujud

serta tidak terlalu jauh dari masyarakat yang akan melaksanakan

ibadah.

d. Kurangnya motivasi dari orang tua

Para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana dalam

pelaksanaan dakwah Islam mengalami hambatan kurangnya

dukungan para anak –anak dari orang tua mereka, sehingga anak

dibiarkan begitu saja dalam kegiatan belajar agama, ini terlihat

tanpa adanya arahan serta motivasi dari orang tua, para orang tua

disibukkan dengan aktifitas kerja sehari –hari, mulai dari berangkat

berkebun dari pagi sampai sore, sehingga malamnya sudah

istirahat, karena seharian sudah bekerja sehingga perhatian untuk

memotivasi anaknya tidak ada.

Faktor ini menjadi penghambat yang sangat penting dalam

proses strategi dakwah Islam para tokoh agama masyarakat desa

Buring Kencana, berbagai upaya yang coba dilakukan para tokoh

agama dalam melakukan pelaksanaan strategi dakwah adalah

dengan mengundang para orang tua wali santri untuk membantu

Page 94: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

dalam proses belajar anak – anak mereka baik pendidikan formal

atau pun non formal. Dengan adanya uraian tentang strategi

dakwah Islam para tokoh agama masyarakat lokal dalam

penyampaian dakwah Islam di desa Buring Kencana, maka para

tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana serta perangkat

masyarakat telah berupaya melakukan beberapa bentuk kegiatan

kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung,

baik melalui pendekatan secara formal maupun non formal yang

bertujuan menciptakan suasana agamis serta dapat membantu

proses pembangunan serta kemajuan desa Buring Kencana.

Meningkatnya jumlah penduduk desa Buring Kencana dari

tahun ketahun menjadi tantangan tersendiri para tokoh agama dan

perangkat masyarakat desa Buring Kencana untuk pemaksaan

dakwah Islam yang lebih baik, sehingga cita-cita untuk

terbentuknya masyarakat yang maju dalam bidang agama,

pendidikan, pembangunan serta tatanan masyarakat di desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan pagar Lampung Utara terwujud.

Page 95: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan skripsi yang berjudul “ STRATEGI

DAKWAH PARA TOKOH AGAMA MASYARAKAT LOKAL (Studi

Kasus Desa Buring Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung

Utara) “ . Sebagai hasil penelitian maka penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara dalam strategi dakwah Islam di desa

Buring Kencana telah melakukan berbagai bentuk – bentuk kegiatan ke-

Islam an, baik strategi dakwah yang dilakukan secara perorangan

ataupun umum. Dalam pelaksanaan strategi dakwahnya para tokoh

agama dibantu oleh perangkat desa Buring Kencana, ini bertujuan agar

masyarakat ramai untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ke- Islam an yang

ada.

2. Faktor lingkungan serta kurangnya dukungan dari orang tua menjadi

penghambat dalam keberhasilan dakwah para tokoh agama masyarakat

desa Buring Kencana, serta faktor pendidikan serta kurangnya sarana

dan prasarana menjadi penghambat dalam meningkatkan pelaksanaan

dakwah Islam.

3. Para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana sudah berupaya

untuk melaksanakan pola – pola strategi penyampaian dakwah Islam,

yang mana diharapkan terwujudnya masyarakat desa Buring Kencana

Page 96: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

yang maju dalam bidang agama, pendidikan, pembangunan serta dalam

tatanan masyarakat.

4. Kesadaran masyarakat desa Buring Kencana akan pengetahuan agama

Islam minim.

Dengan demikian para tokoh agama masyarakat desa Buring

Kencana Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara telah berupaya

melakukan proses strategi penyampaian dakwah Islam kepada

masyarakat desa Buring Kencana, untuk melaksanakan tuntutan agama

sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadist. Namun

hanya 30% keberhasilan yang didapatkan, ini diukur dari jumlah

masyarakat yang mau mengikuti kegiatan – kegiatan ke-Islaman yang

dilaksanakan oleh para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana

Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara.

5.2. Saran-saran

Adapun saran –saran yang perlu penulis sampaikan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk meningkatkan animo masyarakat desa Buring Kencana Kecamatan

Blambangan Pagar Lampung Utara dalam mengikuti kegiatan ke-

Islaman, hendaknya para toko agama membentuk pola–pola strategi

dakwah Islam sesuai dengan kecenderungan masyarakat saat ini,

berangkat dari hal itu diharapkan minat masyarakat akan pentingnya

ajaran agama Islam bisa lebih bertambah.

Page 97: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

2. Hendaknya para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana

mengusulkan penambahan saran dan prasarana tempat ibadah melalui

bantuan anggaran pemerintah Kabupaten Lampung Utara, serta selalu

bekerjasama dengan perangkat desa Buring Kencana agar bisa membantu

dalam pembangunan tempat ibadah.

3. Kepada masyarakat desa Buring Kencana hendaknya dapat mengkonsep

waktu antara aktifitas kesehariannya dengan ibadah, sebab kesibukan

apapun tidak akan habis, sedang yang menjadi tujuan hidup manusia

sebagai mahluk ciptaan Allah SWT adalah melaksanakan tuntunan yang

diwajibkan serta meninggalkan apa yang dilarang-Nya.

4. Agar masyarakat desa Buring Kencana selalu memberikan dorongan dan

motivasi kepada anak –anaknya untuk tekun dan rajin dalam belajar serta

aktif dalam kegiatan pendidikan formal ataupun non formal yang ada di

desa Buring Kencana.

5. Para tokoh agama masyarakat desa Buring Kencana serta perangkat desa

hendaknya selalu berkoordinasi dan bekerjasama dalam mendorong dan

mengarahkannya kepada seluruh masyarakat desa Buring Kencana akan

pentingnya ibadah dalam kehidupan bermasyarakat serta dalam pedoman

hidup di dunia serta di akhirat nanti.

5.3. Penutup

Dengan mengucapkan Alhamdulillah Robbil Alamin serta puji dan

syukur kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Ridha-Nya, sehingga tulisan

Page 98: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

ini dapat diangkat dalam bentuk skripsi. Peneliti menyadari bahwa disana-

sini terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam paparan maupun

metodologi nya. Teriring do’a dan harapan mudah- mudahan skripsi ini

dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya untuk segenap

pembaca serta bagi pengembangan dakwah. Amin.

Page 99: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dzikron, 1980, Metodologi Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang.

Abdullah, Taufik, 1989. Metodologi Penelitian Agama: Suatu Pengantar. Tiara Wacan, Yogyakarta.

Ahmadi, Abu. 1975. Pengantar Sosiologi. Rahmadani, Solo.

Arikunto, Suharsimi, 1989, Metodologi Penelitian Sosial, Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, Saifudin, 2001. Metodologi Penelitian. Pustaka Pelajar, Cet.III, Yogyakarta.

Aziz, Ali.Muhammad. 2001, Ilmu Dakwah. Prenata Media, Jakarta.

BPS Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Utara dalam Angka 2008.

Bouman. 1976. Sosiologi, Pengantar dan Masalah. Kanisius, Yogyakarta.

Bahtiar, Wahdi. 1984. Metodologi Penelitian Dakwah. Logos Wacana Ilmu , Jakarta.

Depag RI. 1993. Al-Qur'an dan Terjemahannya. Surya Tinta, Surabaya.

George R. Terry & Lesline W. Rue, 1996, Dasar-dasar Managemen, Bumi Aksana, Jakarta.

Hafidhuddin, Didin. 2000. Dakwah Aktual. Gama Insani, Jakarta.

Http : //Masyarakat/Index.Php.Htm. [15: 2010].

Ichsanuddin. 2007. 99 Quantum Working. Pustaka Rizki Putra, Semarang.

Iqbal, Hasan, M, 2002, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Penerbit Gralin Indonesia, Jakarta.

Koentjaraningrat, 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia, Jakarta.

Muhajir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan Paradigma Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Rake Sarasin, Yogyakarta.

Page 100: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Muhidin, Asep, 2002, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qura’an, Pustaka Setia, Bandung.

Muhtadi, Saeful, 2003, Metodologi Penelitian Dakwah, Pustaka Setia, Jakarta.

Munir, M. 2006. Management Dakwah. Kencana, Jakarta.

Muiz, A, 2001, Komunikasi Islami, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Moleong, Lexi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Rosda Karya , Bandung.

Nurdin, Fauzie. 2009. Pemberdayaan Dai Dalam Masyarakat Lokal. Gama Media, Yogyakarta.

Nursyam, 1991, Metodologi Penelitian Dakwah, CV.Hamdani, Solo.

Narbuko, Cholid, dan Abu Ahmadi, 1997, Metodologi Pelenitian, Bumi Angkasa, Jakarta.

Rankuti, Freddy, 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rusdi Hamka, Rafik, 1989, Islam dan Era Informasi, Pustaka Panji Mas, Jakarta.

Salim, Peter, dan Yenni Salim, 1991, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Modern English Press, Jakarta.

Saleh, Rosyad, 1977, Manajemen Dakwah Islam, Bulan Bintang, Jakarta.

Salusu, J, 1989, Pengambilan Keputusan Strategik, Grasindo, Jakarta.

Santoso, Alha, 1992, Kamus Praktis Modern Bahasa Indonesia, Pustaka Dua, Surabaya.

Sanwar, Aminuddin, Drs,1984, Pengantar Studi Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Walisong, Semarang.

Sevilla, Consuelo, dkk, 1999, Pengantar Metodologi Penelitian, UII Press, Jakarta.

Skripsi Siti Julehah, 2002, Peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Dalam Meningkatkan Kesiapan Mental Calon Haji (Studi Kasus Pada KBIH Al-Thoyyibah di Kecamatan Gemuh Kabupatan Kendal), Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang.

Page 101: KOMPLIT - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl... · Langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, dan pelaksanaan pembangunan

Skripsi Istiqomah, 2001, Strategi Dakwah Masyumi Tahun 1945-1960 (Studi Kasus Dakwah Melalui Organisasi Politik), Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, Semarang.

Sulthon, Muhammad. 2003. Desain Ilmu Dakwah. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Saidah. 1995. Psikologi Pengembangan. Gunung Muria, Jakarta.

Sukanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali, Jakarta.

Syukur, Asmuni. 1983. Dasar -Dasar Strategi Dakwah Islam. Ikhlas, Surabaya.

Strauss, Anselm, 1993. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar , Yogyakarta.

Suryabarata, Sumadi. 1995. Metodologi Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada , Jakarta.

Sugiyono, 2006. Metotologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D, Afabeta, Bandung.

Pimay, Awaluddin. 2005. Pradigma Dakwah Humanis. RaSAIL, Semarang.

Tuwu, Alimuddin. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian. UI-Press, Jakarta.

Tuti, Alawiyah, 1997, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim, Mizan, Bandung.

Www. Lampungutara.go.id