laporan adsorpsi

25
Lapiran praktikum kimia fisika ADSORBSI PADA LARUTAN O L E H Nama :FATRAMI Nim :0705105010006 Kelompok :IV Tgl percobaan :21 oktober 2008 Mengetahui Darussalam Asisten Praktikan (Fatrami)

Upload: bung-fahmi

Post on 25-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: laporan adsorpsi

Lapiran praktikum kimia fisika

ADSORBSI PADA LARUTAN

OLEH

Nama :FATRAMI Nim :0705105010006

Kelompok :IV Tgl percobaan :21 oktober 2008

Mengetahui DarussalamAsisten Praktikan

(Fatrami)

Page 2: laporan adsorpsi

I PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Dalam kimia larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan disebut zat terlarut atau solute, sedangkan

zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau

solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi

larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut

larutan dan solvasi.contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan

dalam cairan seperti garam dan gula dilarutkan dalam cairan.gas dapat pula dilarutkan

dalam cairan misalnya karbon di oksida. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif

komposisi zat terlarut dan pelarut didalam larutan.

Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan

jumlah total zat dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Molekul

komponen- komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses

pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecah dan tergantingkan dengan

tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarutnya sama-

sama polar akan terbentuk suatu struktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut hal ini

mamungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil. Bila komponen zat

terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang

ditambahkan tidak akan dapat larut lagi.

B.Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyelidiki sifat-sifat adsorbsi dari

suatu adsorbent pada larutan.

Page 3: laporan adsorpsi

II TINJAUAN PUSTAKA

Adsorbbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antara fase dimana suatu peristiwa molekul materi terkumpul pada bahan teradsobsi atau adsorbent ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan terdasorbent adalah fase yang berbeda oleh sebab itu dalam peristiwa tersebut akan terkumpul antara kedua fase tersebut ( Anonima, 2008).

Pengertian adsorsi pengertian menurut ilmu kimia adalah suatu fenomena fisika / kimia atau proses atom molekul dan ion memasuki suatu fase besar gas, cair, atau padat dan beberapa partikel koloid mempunyai sifat absorbsi ( penyerapan ) terhadap partikel atau ion dan senyawa yang lain penyerapan pada permukaan ini disebabkan oleh adsorbsi (Oxtoby, 200 ).

Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan atau solute dan zat perlarut disebut solvent. Untuk larutan dalam air, gula merupakan zat pelarut dan air sebagai pelarutnya. Untuk larutan alkohol dalm air tergantung zat yang banyak karena itu dapat dikatakan larutan air dalam alkohol dan alkohol dalam air (Sukarjo, 1989 ).

Efek pendiginan pada siklus solid adsorption menggunakan prinsip yang sama dengan sistem refrigrasi lainnya bahwa proses evavorasi memerlukan suplai energi / menyerap enargi. Proses adsorbsi melibatkan pemisahan suatu zat dari cairan dan pengumulasinya pada permukaan sebuah zat padat, zat yang menguap dari fase cair disebut sebagai adsorbat, sedangkan zat padat yang menyerap adsorbat disebut sebagai adsorbent ( Anonimb, 2006 ).

Page 4: laporan adsorpsi

III METODE PERCOBAAN

A. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan adalah :

Erlemeyer 100 ml 6 buah, timbangan, buret 50 ml 1 buah, corong saring, gelas ukur

dan labu ukur.

Bahan yang digunakan adalah :

Karbon aktif, indikator PP, larutan asam asetat dalam N, larutan standar NaOH dan

aquadest.

B. Cara Kerja.

Isilah larutan NaOH kedalam buret sampai penuh pas pada angka (0). NaOH

sebagai larutan standar pada proses titrasi ambillah 10 ml CH3CooH

masing-masing konsetrasi 10 ml kemudian titrasi dengan larutan standar

kemudian teteskan indikator PP 2 tetes. Sampai terjadi perubahan warna

( konstan ).

Setelah konstan tutup buret lihat berapa NaOH yang turun dan di catat

ambilah 40 ml CH3CooH masing- masing konsentrasi masukkan kedalam

erlemeyer kemudian tambahakan 1 gr karbon aktif lalu masukkan magnetic

stirer lakukalah pengadukan diatas Hopler selama 10 menit dan 15 menit.

Setelah selesai pengadukan saringlah larutan dengan kertas saring sampai

habis kemudian ambillah 10 ml lalu titrasi selama 3 X ulangannya.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Page 5: laporan adsorpsi

A.Hasil Pengamatan

1. Menghitung konsentrasi awal CH3COOH

Tabel konsentrasi awal CH3COOH

(CH3COOH) (V CH3COOH) (V NaOH)

0,8 M 10 ml 21

0,6 M 10 ml 13

2. Pengadukan dengan adsorbent 1 gram

Tabel pengadukan adsorbent 1 gram

(CH3COOH) V CH3COOH Waktu pengadukan

O,8 M 40 ml 10 menit 5 menit0,6 M 40 ml 10 menit 5 menit

3. Menghitung konsentrasi akhir CH3CooH (untuk pengadukan 10 menit )

Tabel konsentrasi akhir :

Konsentrasi CH3COOH

Volume CH3COOH

Volume NaOHTitrasi I Titrasi II Titrasi III

0,8 M 10 ml 13 13 120,6 M 10 ml 8,5 9 9

4. Menghitung konsentrasi akhir CH3CooH ( untuk pengadukan 5 menit ).

Tabel menghitung konsentrasi akhir.

Konsentrasi CH3COOH

Volume CH3COOH

Volume NaOHTitrasi I Titrasi II Titrasi III

0,8 M 10 ml 11 11,5 120,6 M 10 ml 9 9 9

B.Hasil Olahan Data

Page 6: laporan adsorpsi

A.Untuk pengamatan pada pengadukan 10 menit.

Tabel pengamatan :

C CH3COOH C awal Cakhir Cadsorbsi

0,15 M 0,6 0,17 0,43

0,3 M 0,35 0,26 0,09

B.Untuk pengamatan pada pengadukan 15 menit

Tabel pengamatan :

C CH3COOH Cawal Cakhir Cadsorbsi

0,15 M 0,6 0,12 0,48

0,3 M 0,35 0,23 0,12

C. Pembahasan

Faktor- faktor yang mempengaruhi peristiwa adsorbsi suatu larutan yaitu:

1. Temperatur

Banyak sifat fisis yang dapat diukur yang berubah sewaktu temperatur yang

berubah- ubah.jumlah zat yang diserap tergantung pada temperatur makin jauh jarak

antara temperatur penyerapan dari tempertur kritis, makin sedikit jumlah zat yang

diserap.

2. Tekanan

Tekanan jumlah gas yang diadsorbsi persatuan berat adsorbent tergantung tekanan

persial gas.

3. Konsentrasi zat terlarut

Konsentrasi zat terlarut jumlah zat yang diserap setiap berat adsorbens tergantung

konsentrasi zat terlarut.

4. Luas permukaan

Semakan luas permukaan adsorbsi semakin cepat proses reaksi.

5. Pengadukan

Pengadukan dilakukuan supaya satu zat bisa tercampur dengan zat yang lain

Page 7: laporan adsorpsi

secara homogen.

Adsorsi Reversibel adalah suatu molekul pada permukaan solid mendapatkan gaya

tarik dari molekul disekitarnya yang tidak sempurna atau seimbang karena molekul-

molekul tersebut cenderung menarik molekul- molekul lain disekitarnya.proses

reversibel yaitu bila tidak terjadi reaksi kimia, penambahan tekanan mengakibatkan

panambahan adsorbsi dan pengurangan tekanan menyebabkan pelepasan gas yang

diserap.Negatif (-) abdsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada pada permukaan

adsorbent dimana jumlah zat yang diserap sedikit. Positif (+) adsorbsi adalah peristiwa

dimana zat berkonsentrasi disekitar permukaan pada suatu zat yang berkonsentrasi atau

terkosongkan disekitar permukaan sistem yang mengandung dua komponen atua lebih.

Peristiwa physical adalah peristiwa pada penyerapan pada permukaan adsorbent karena

adanya gaya vander walls. Panas yang dihasilkan kecil dari lapisan yang terbentuk,

pada permukaan adsorbent lebih dari satu. Adsobsi fisika dengan mudah dapat dibalik

dengan menurunkan tekanan gas dan banyaknya adsorbsi fisika akan makin kecil suhu

yang naik.chemical adsorbsi disebut juga adsorbsi kimia yaitu peristiwa penyerapan

pada permukaan adsorbent karena adanya reaksi kimia antara keduanya. Adsorbsi nya

memiliki temperatur panas yang tinggi dan lapisan yang terbentuk hanya pada

permukan adsorbent.Adsorbsi merupakan proses penyerapan pada permukaan bahan.

Adsorbent zat yang menyerap kecuali zat padat adsorbent dapat berupa zat cair

karena itu adsobsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair,zat padat dan gas, zat cair

dan zat cair atau gas dan zat cair.solute yaitu zat yang terlarut seperti gula dan

garam.solvent sebagai pelarut biasanya yang sebagai pelarut yaitu air.absorbsi adalah

peristiwa penyerapan pada keseluruhan bahan.adsobsi yaitu peristiwa penyerapan pada

permukan bahan saja. Titrasi yaitu pengukuran yang dilakukan berdasarkan volume

larutan. Larutan standar yaitu larutan yang konsentrasinya diketahui secara tepat.

konsetrasi yaitu perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan

atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut. Asam asetat glacial adalah senyawa kimia

asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.

Indikator adalah suatu senyawa yang berfungsi sebagai pemberi warna pada saat titrasi

Page 8: laporan adsorpsi

berlangsung. Proses lama pengadukan mempengaruhi konsentrasinya bertambah besar

dari pertama proses pengadukan.

V PENUTUP

Page 9: laporan adsorpsi

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa adsordsi pada larutan adalah

temperature, tekanan, konsentrasi zat terlarut ( solute ), luas permukaan.

Adsorbsi adalah suatu molekul pada permukaan solid mendapatkan gaya

tarik dari molekul disekitarnya yang tidak sempurna / seimbang. Karena

molekul-molekul tersebut cenderung menarik molekul lain disekitarnya.

Adsorbsi revesibel adalah adsorbsi yang dapat di balik pada setiap saat

dengan mengubah suatu suatu variabel yang mandiri dengan jumlah yang

sangat sedikit.

Phisical adsorbsi adalah peristiwa pada penyerapan pada permukaan

adsorbent karena adanya gaya vander walls.

B. Saran

Penyiapan alat-alat praktikum agar dipersiapkan dengan baik,sehingga tidak ada

alat yang tidak bisa digunakan ketika praktikum sedang berlangsung.

Page 10: laporan adsorpsi

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2008. sponsor spensor organ. http:// free.v.com ( 25 Oktober 2008).

Anonimb. 2006. perkembangan terkini teknologi refrigerasi. http://

www.beritaiptek.com (24 Oktober 2008)

Oxtoby. 2001. kimia modern. Erlangga, Jakarta.

Sukarjo.1989. kimia fisika. Pt. Bineka cipta, Jakarta.

Page 11: laporan adsorpsi

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

1.Cara Membuat Larutan

A. Membuat Larutan NaOH

M = X

gr =

=

NaOH = 2 gr

2. Membuat Larutan CH3COO H 0,6 Dan 0,8

M =

=

= 17,5 M

Konsetrasi 0,6

M V1 = M V M V1 = M V

17,5.V = 0,6.100 17,5. V = 0,8.100

V = V =

= 3,4 ml = 4,5 ml

3. Penetuan Konsentrasi CH3COOH Awal

a. Untuk Konsentrasi CH3COOH 0,6 M

Page 12: laporan adsorpsi

M2 =

=

= 0,65

b.Untuk konsentrasi CH3COOH 0,8 M

M2 =

=

= 1,05

4. Penentuan Konsentrasi CH3COOH Setelah Pengadukan 10 Menit Dan 5 Menit

a. Pada Pengadukan 10 Menit Dengan Konsetrasi 0,8 M

Titrasi 1 M2 =

=

= 0,65

Titrasi II M2 =

=

= 0,65

Titrasi III M2 =

=

= 0.6

Page 13: laporan adsorpsi

Mrata-rata =

=

= 0,63

b. Pada Pengadukan 10 Menit Dengan Konsentrasi 0,6 M

Titrasi I M2 =

=

= 0,42

Titrasi II M2 =

=

= 0,45

Titrasi III M2 =

=

= 0.45

Mrata-rata =

=

= 0,44

c. Pada Pengadukan 5 Menit dengan konsentasi 0.8 M

Titrasi I M2 =

Page 14: laporan adsorpsi

=

= 0,55

Titrasi II M2 =

=

= 0,57

Titrasi III M2 =

=

= 0,6

Mrata-rata =

=

= 0,57

d. Pada pengadukan 5 menit dengan konsentrasi 0,6 M

Titrasi I M2 =

=

= 0,45

Titrasi II M2 =

=

= 0,45

Page 15: laporan adsorpsi

Titrasi III M2 =

=

= 0,45

Mrata-rata =

=

= 0,45

5. Penetuan Konsentrasi Yang Teradsorpbsi (Co-C1)

A. Pada pengadukan 10 menit dengan konsetrasi 0,8 M

Cadsobsi = Cawal - Cakhir

= 1,05-0,63

= 0,42

B. Pada pengadukan 5 menit dengan konsentrasi 0,6 M

Cadsobsi = Cawal - Cakhir

= 0,65-0,42

= 0,2

C. Pada pengadukan 5 menit dengan konsentrasi 0,8 M

Cadsobsi = Cawal - Cakhir

= 1,05-0,42

= 0,48

D.Pada Pengadukan 10 Menit Dengan Konsentrasi 0,6 M

Cadsobsi = Cawal – Cakhir

= 0,65-0,44

= 0,21

LAMPIRAN II

1. Menghitung gram solute teradsobsi oleh adsorbent.

a. Pada pengadukan 10 menit dengan konsetrasi 0,8 M

Page 16: laporan adsorpsi

(x/m) =

=

= 16,8

b. Pada pengadukan 10 menit dengan konsentrasi 0,6 M

(x/m) =

=

= 8,4

c. Pada pengadukan 5 menit dengan konsentrasi 0,8 M

(x/m) =

=

= 19,2

d. Pada pengadukan 5 menit dengan konsentrasi 0,6 M

(x/m) =

=

= 8

2. Tabel Data Lanjutan

Tabel data 10 menit

1/C (X) 1/x/m (Y) X2 Y2 X.Y

2,3 0,059 5,29 0,003481 1,357

4,76 0,11 22,65 0,0121 0,5236

Page 17: laporan adsorpsi

7,06

Tabel data 5 menit

1/C (X) 1/x/m (Y) X2 Y2 X.Y

2,08 0,052 4,3264 0,002704 0,10816

5 0,125 25 0,015625 0,625

Menghitung intersep dan slope

a. Perhitungan untuk pengadukan 10 menit

b. slope = a. Intersep=

= =

= =

=

= = -0,716

=

= 0,227

b. Perhitungan untuk pengadukan 5 menit

b.slope = a. intersep=

= =

Page 18: laporan adsorpsi

= =

.

= =

= -0,12

= 0,5133

Persamaan linier Y = a + bx a = intersep b = slope x = konsentrasi

a. Perhitungan untuk pengadukan 10 menity = a + bx = -0,716+ 0,227. 2,3 = -1,2381

y = a + bx = -0,716+ 0,227.4,76 = -1,79652

b. perhitungan untuk pengadukan 5 menit

y = a + bx = 0,5133+ (-0,12). 2,08 = 0,2637

y=a + bx = 0,5133+(-0,12).5 =-0,0867

Menghitung harga konstanta A dan B

A = B =

a. Untuk pengadukan 10 menit

Page 19: laporan adsorpsi

A= = -1,396 B = = -4,089

b. Untuk pengadukan 5 menit

A = = 1,948 B = = 5,085

Page 20: laporan adsorpsi

B. Grafik untuk pengadukan 15 menit