laporan_ss.docx

17
SISTEM SIRKULASI Oleh : Nama : Cikha Farahdiba Iman NIM : B1J011157 Rombongan : III Kelompok : 6 Asisten : Santi Herowati LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

Upload: cikha-farahdiba-iman

Post on 24-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

SISTEM SIRKULASI

Oleh :Nama : Cikha Farahdiba ImanNIM : B1J011157Rombongan: IIIKelompok : 6Asisten : Santi Herowati

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO2012I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel. Darah, yaitu pembawa zat-zat ini dipompakan melalui sistem tertutup yang pada mamalia.Beberapa hewan mempunyai sistem sirkulasi khusus, pada hewan berukuran kecil berbagai macam zat seperti makanan, gas respiratori dan sisa metabolisme dapat berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah, dengan demikian stuktur khusus untuk mentransport zat-zat tersebut tidak diperlukan. Dengan kata lain, berbagai hewan kecil tidak memerlukan sistem sirkulasi khusus untuk transport berbagai macam zat. Proses difusi berlangsung sangat lambat untuk memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar dan hewan yang mempunyai aktivitas metabolisme tinggi, oleh karena itu memerlukan system sirkulasi khusus. System sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat.Semua hewan multisel, cairan tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Kira-kira 70% dari seluruh bagian tubuh hewan berupa air, sekitar 45% di antaranya terdapat di dalam sel (intrasel) dan 25% sisanya terdapat diluar sel (ekstrasel). Cairan ekstrasel dapat ditemukan di berbagai tempat dan masing-masing disebut dengan nama yang berbeda. Ada empat empat macam cairan ekstrasel, yaitu cairan jaringan, limfe, darah dan hemolimfe. Hewan ivertebrata yang tidak mempunyai system sirkulasi mempunyai cairan jaringan mengandung sedikit protein, sejumlah garam dan garam serta zat sisa. Cairan jaringan juga mengandung sel darah yang berfungsi fagosit dan mampu bergerak melalui ruang antar jaringan.Hewan tertentu yang memiliki sirkulasi tertutup, darah dan cairan jaringan merupakan dua macam cairan yang terpisah secara jelas. Darah tersusun dari cairan plasma dan sel darah. Sementara, caiaran jaringan, yang disebut juga cairan interstitial, dibentuk dengan menyaring plasma yang kemudian akan berdifusi melalui dinding kapiler menuju ruang antarsel, menurut gradient tekanan hidrostatik.Vetebrata tingkat tinggi, pembuluh limfe dimulai sebagai saluran buntu dengan ujung terbuka. Pembuluh limfe berfungsi mengankut kelebihan cairan yang tertimbun di lingkungan ekstrasel dan mengenbalikannya ke sirkulasi darah. Inbertebrata dan ikan tidak ditemukan adanya pembuluh limfe. Hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka, pembatasan antara cairan darah dan cairan limfe juga tidak dapat dilakukan secara sempurna. Keadaan ini timbul karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang antarsel merupakan cairan yang sama.

1.2 TujuanPraktikum fungsi sistem sirkulasi adalah bertujuan untuk melihat sirkulasi pada berbagai hewan dan membedakan aliran darah vena dan arteri.

II. MATERI DAN CARA KERJA2.1 MateriAlat yang digunakan dalam praktikum sistem sirkulasi adalah mikroskop, cavity slide, dan pipet tetes.Bahan yang digunakan adalah larva ikan gurami (Osphronemus goramy).

2.2 Cara KeraCara kerja dalam praktikum sistem sirkulasi adalah sebagai berikut :1. Larva ikan diletakan pada gelas preparat.2. Sirkulasi darah diamati dibawah mikroskop.3. Gerakan sirkulasi darah arteri dan vena difoto.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 HasilPerbedaanArteriVena

Arah aliranDari jantung ke seluruh tubuhDari seluruh tubuh menuju jantung

Pola aliranMenyebarMengumpul

TekananLebih besarLebih kecil

WarnaMerah mudaMerah tua

KecepatanCepatLambat

DindingLebih tebalLebih tipis

3124

Gambar sirkulasi darah pada ikanKeterangan 1. Arteri 2. Vena3. Mata4. Yolk

3.2 PembahasanBerdasarkan hasil praktikum fungsi sistem sirkulasi yang menggunakan larva ikan gurami (Osphronemus goramy) yang merupakan ikan dari keluarga Anabantidae. Hasil percobaan juga dapat diketahui bahwa pembuluh darah vena arah alirannya menuju jantung dengan aliran yang lambat, sedangkan pembuluh arteri arahnya meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat. Menurut Kimball (1992) hal ini disebabkan karena pembuluh vena tidak langsung berhubungan dengan klep jantung, sehingga tidak memperoleh tekanan pompa dari jantung. Sedangkan pada arteri mendapat tekanan pompa dari jantung karena berhubungan langsung dengan klep jantung. Sistem peredaran darah pada larva ikan gurame terdiri dari vena sinosus, atrium, ventricle, bulbus arteriosus, jantung, arteri, dan vena.Ikan memiliki sistem sirkulasi primitif. Sirkulasi darah ikan melalui jantung dan saluran darah. Ikan memiliki mekanisme pemompaan untuk membawa darah kotor (mengandung oksigen sedikit, karbondioksida tinggi) ke sumber darah bersih (mengandung oksigen tinggi) yaitu insang pada ikan. Ikan tidak memiliki mekanisme untuk memompa darah segar yang mengandung oksigen tinggi ke seluruh bagian tubuhnya, karena pada ikan tidak ada distal jantung ke insang. Darah vena dari tubuh setelah melalui ginjal (sistem portal renal) dan hati (sistem portal hepatika) kembali ke jantung (Kimball, 1992).Arteri dan vena yang menjadi pembuluh utama dalam sirkulasi darah dapat dibedakan berdasarkan warna, arah aliran, percabangan, kecepatan, tekanan, dinding pembuluh, ukuran dan bentuk pembuluhnya. Menurut Hurkat dan Marthur (1976), arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri berwarna merah muda karena membawa darah oksi (darah banyak mengandung O2) kecuali arteri pulmonalis. Arteri berdinding tebal dan elastis karena tersusun dari serat-serat otot dan serat-serat elastis. Lumen arteri lebih kecil dari lumen vena (Bevelander dan Ramaley, 1988). Aliran darah dalam arteri lebih cepat daripada vena karena kekuatan kontraksi ventrikel kiri. Kecepatan dan susunan dinding arteri menyebabkan tingginya tekanan pada sistem arteri (Kimball, 1992).Sistem sirkulasi terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Menurut Isnaeni (2006), sistem sirkulasi tertutup mempunyai kelebihan. Jantung sebagai motor penggerak bekerja dengan melakukan pompa terus-menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai untuk proses metabolisme.Sirkulasi terbuka yaitu sebagian besar darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran darah tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir secara bebas diantara jaringan sebalum akhirnya kembali ke jantung. Sirkulasi darah terbuka biasanya sistem bertekanan rendah, darah dibawa langsung ke organ seperti pada sirkulasi tertutup, distribusi darah kurang mudah diregulasi, darah seringkali kembali ke jantung dengan lambat (Yuwono, 2001).Sirkulasi tertutup, darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh di sekitarnya. Darah memberikan bahan materi dengan perantara difusi melalui dinding tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui seri pembuluh yang kedua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri kedua disebut vena. Sistem peedaran darah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : sistem peredaan darah dan sistem peredaran limfe. Organ utama dari system peedaan darah adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Selain itu terdapat kapiler, yaitu saluan kecil yang beranastomose, membelah diri dan berfungsi sebagai temat perlakuan zat antara darah dan jaringan. Organ lainnya adalah arti dan vena, yaitu pembuluh darah yang meninggalkan dan menuju ke jantung (Djuhanda,1982). Sistem sirkulasi tertutup dapat dibagi menjadi beberapa tipe didasarkan pada komponen penyusun jantung (ventrikel dan atrium) dan bagaimana darah bersikulasi di seluruh tubuh hewan. Sistem sirkulasi tertutup sederhana dapat ditemui pada ikan. Darah meninggalkan jantung dari ventrikel menuju ke insang yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan selanjutnya ke seluruh jaringan tubuh sebelum kembali ke atrium jantung, untuk memulai siklus lagi. Tipe sirkulasi ini disebut sirkulasi tunggal. Kerugian utama pada sistem ini adalah adanya tekanan yang hilang ketika darah melalui insang. Akibatnya, darah yang mengalir ke jaringan menjadi lambat, karena gradien tekanan yang mengendalikan kekuatan untuk peredaran darah berkurang (Kay, 1998).Ikan merupakan hewan yang memikili sistem sirkulasi tertutup atau peredaran darah tunggal. Adapun mekenismenya yaitu pertama darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbondioksida mengalir ke sinus venotus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venisus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium. Ketika jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Darah dari ventrikel diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Didalam insang aorta bercabang menjadi kapiler. Kapiler-kapiler insang melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen di air, dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang, dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh. Selain itu darah juga mengambil karbondioksida untuk dibawa kembal ke jantung melalui vena kava dan sinus venosus (Isnaeni, 2006).Komposisi darah ikan berbeda - beda tiap jenisnya, faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal dan external. Peningkatan salinitas medium terhadap ikan air tawar akan mengakibatkan difusi garam masuk ke darah dan keluarnya cairan tubuh ke medium. Pemaparan ikan pada kondisi perairan dengan salinitas yang tinggi dapat menurunkan jumlah eritrosit ikan. Garam (klorid natrium) ikan air tawar pada darah dengan konsentrasi serupa itu di manusia dan hewan bertulang belakang lain. Berfungsi dari sel tubuh, dan terutama sel darah, bergantung kepada konsentrasi garam di cairan tubuh diantara pembatas. Sejak konsentrasi garam pada darah jauh lebih tinggi dibandingkan air dimana mereka berenang, memancing secara konstan kehilangan sejumlah kecil sodium dan klorid dari darah oleh difusi pasif ke seberang kulit tipis dari insang. Sodium hilang dan klorid digantikan oleh satu daya memerlukan proses (pengangkut aktif), penggunaan biokimia pompa pada membran insang yang mengangkut sodium dan klorid dari konsentrasi rendah di aliran eksternal masuk ke konsentrasi lebih tinggi pada darah (Arthur and bulger, 2004).Menurut Radiopoetro (1983), mekanisme sirkulasi darah pada ikan berawal dari 4 pasang aorta afferentia branchial yang masing-masing berjalan pada archus branchial. Satu aorta menghasilkan cabang-cabang berupa kapiler yang berjalan ke dalam lamela. Kapiler ini bermuara ke dalam arteriola yang terdapat di dalam filamentum. Arteri ini berjalan lagi ke dalam aorta dorsal. Aorta dorsal ini bercabang menjadi 3 yaitu aorta celica yang memberi cabang ke hepar, venticulus dan intestinum, aorta mesenterica yang pergi ke intestinum, dan aorta renalis yang pergi ke daerah ren (ginjal). Kapiler-kapiler ini berkumpul menjadi vena caudal. Arteri yang pergi ke ventriculus dan intestinum pecah menjadi kapiler-kapiler yang kemudian bersatu menjadi portae dan pergi ke hepar. Arteri yang di hepar juga dipecah menjadi kapiler-kapiler yang kemudian bersatu menjadi vena hepatica. Vena hepatica bermuara ke dalam sinus venosus. Bagian kranial dari aorta dorsal pergi ke kepala dan pecah menjadi kapiler. Kapiler ini bersatu menjadi vena kardinal anterior yang berjalan ke kaudal. Vena kardinal ini kembali bermuara ke dalam sinus venosus. Menurut Santos et al. (2007), pada aorta dorsal terdapat suatu pembuluh darah arteri yang berperan dalam metabolisme sistem digesti yaitu arteri seliakomesentrik yang banyak ditemukan pada ikan bertulang belakang.Sistem sirkulasi terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Menurut Isnaeni (2006), sistem sirkulasi tertutup mempunyai kelebihan. Jantung sebagai motor penggerak bekerja dengan melakukan pompa terus-menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai untuk proses metabolisme.Pada praktikum kali ini menggunakan 3 buah alat dan 1 bahan. Bahannya adalah larva ikan gurami. Larva ikan gurami dipake pada praktikum kali ini karena gampang dicari dan struktur tubuhnya masih transparan sehingga terlihat jelas sirkulasinya. Kemudian 3 alat yang digunakan adalah cavity slide untuk menaruh sampel larva saat di liat di mikroskop, mikroskop untuk melihat sirkulasi secara jelas, dan pipit tetes untuk mengambil larva pada akuarium. Kendala yang dialami saat praktikum adalah ketika mengambil larva pada akuarium. Karena sangat kecil sehingga susah untuk diambil.Sirkulasi berperan penting bagi semua hewan. Fungsi sirkulasi darah pada hewan adalah untuk transport zat-zat terlarut, untuk transport panas ke seluruh tubuh dan untuk transport energi di dalam tubuh. Pembuluh-pembuluh darah utama pada sistem sirkulasi antara lain pembuluh arteri dan pembuluh vena. Arteri berfungsi untuk mentransport darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri membawa darah keluar menuju jantung, selalu membawa darah segar berisi oksigen kecuali arteri pulmonari yang membawa darah kotor yang memerlukan oksigenasi. Kecepatan darah pada arteri tinggi karena pengaruh struktur dindingnya, ukuran arteri bervariasi dari 25 mm sampai 0,5 mm. Secara mikroskopis, dinding arteri terdiri atas tiga lapisan. Ketiga lapis dinding arteri dipisahkan oleh membran elastika interna dan eksterna. Secara histologis, dinding arteri tebal dan elastis. Diameter arteri relatif besar karena mengandung banyak jaringan elastik dan pola aliran arteri menyebar. Fungsi vena sebagai saluran penampung guna pengangkutan darah dari jaringan kembali ke jantung, tetapi sama pentingnya, vena bertindak sebagai penampung utama darah karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis, lapisan tengahnya berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes dan kurang elastik dibandingkan arteri. Ini menyebabkan vena dapat berkontraksi atau meluas dan dengan demikian, vena bertindak sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, bergantung pada kebutuhan tubuh (Guyton, 1997).

IV. KESIMPULANBerdasarkan hasil praktikum sirkulasi darah dapat diambil kesimpulan bahwa :1. Sistem sirkulasi pada hewan terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka.2. Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena adalah Arteri aliran darahnya dari jantung ke seluruh tubuh, pola aliran menyebar, tekanan lebih besar, berwarna merah muda, kecepatan alirannya cepat dan dindingnya tebal. Vena memiliki aliran darah dari seluruh tubuh menuju jantung, pola aliran mengumpul, tekanan lebih kecil, berwarna merah tua, kecepatan aliran lambat dan dinding tipis.

DAFTAR REFERENSI

Bavelender, G. J dan Rameley. 1988. Dasar-dasar Histologi. Erlangga, Jakarta.Bulger Jr., Arthur J. 2004. Blood, Poison and Death:Effects of Acid Deposition onFish. University of Virginia, Virginia.Djuhanda, T. 1982. Anatomi Perbandingan Vertebrata 2. Armico, Bandung.Guyton, A.C., and Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta.Hurkat, P and Marthur, P. N. 1976. A Text Book of Animal Physiology of Fishes. Vikas Publishing House, Plit Ltd, New Delhi.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.Kay, I. 1998. Introduction of Animal Physiology. Biosientific Publisher Springer Verlag, New York.

Kimball, J.W. 1992. Biologi. Erlangga, Jakarta.Radiopoetro. 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.Santos, A. L. Q., F. M. M. Brito, A. C. S. Bosso, L. G. Vieira, L. M. da Silva Junior, A. P. S. Kaminishi, J. M M. Silva, J. G. S. Pinto, M. S. Moura, dan M. deA. Rosa. 2007. Anatomical Behavior of the Celiacomesenteric Artery of Pirarucu Arapaima gigas Cuvier, 1817 (Osteoglossiforme, Arapaimidae). Int. J. Morphol. 25 (4) : 683 687.

Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.