lbm 5 modul 7 rizqon yasir kuswondo

16
STEP 1 1. Milier : Lesi yang ukurannya sebesar kepala jarum pentul 2. Penyebaran diskrit : Terpisah tetapi dekat. STEP 2 1. Definisi dari Adneksa dan klasifikasi? 2. Diagnosis dan DD apa yang muncul? 3. Apa kelainan yang muncul pada skenario? 4. Etiologi, Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis,predileksi,pencegahan? 5. Apa klasifikasi penyakit dari skenario? 6. Perbedaan dari masing-masing DD? STEP 3 1. Definisi dari Adneksa dan klasifikasi? Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapiberubah bentuk dan fungsinya, terdiri dari kelenjar keringat, kelenjarsebasea, rambut dan kuku http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21475/4/Chapte r%20II.pdf Klasifikasi : Rambut Kuku Kelenjar : a. Keringat (sudorifera) : Kelenjar keringat (glandula sudorifera) Keringat mengandung : - air - asam laktat - glukosa - pH 4-6,8 Aspek Ekrin Apokrin Besar Kecil Besar Letak Terletak dangkal di dermis Terletak lebih dalam Sekret Encer Lebih kental Muara Langsung di permukaan

Upload: rizqon-yassir-kuswondo

Post on 16-Dec-2015

294 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

STEP 11. Milier: Lesi yang ukurannya sebesar kepala jarum pentul2. Penyebaran diskrit: Terpisah tetapi dekat.STEP 21. Definisi dari Adneksa dan klasifikasi?2. Diagnosis dan DD apa yang muncul?3. Apa kelainan yang muncul pada skenario?4. Etiologi, Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis,predileksi,pencegahan?5. Apa klasifikasi penyakit dari skenario?6. Perbedaan dari masing-masing DD?STEP 31. Definisi dari Adneksa dan klasifikasi?Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapiberubah bentuk dan fungsinya, terdiri dari kelenjar keringat, kelenjarsebasea, rambut dan kuku http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21475/4/Chapter%20II.pdf

Klasifikasi: Rambut Kuku Kelenjar : a. Keringat (sudorifera) :Kelenjar keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung : air asam laktat glukosa pH 4-6,8

AspekEkrinApokrin

BesarKecilBesar

LetakTerletak dangkal di dermisTerletak lebih dalam

SekretEncerLebih kental

MuaraLangsung di permukaan kulit

LetakSeluruh permukaan kulit Terutama : Telapak tangan dan kaki Dahi Aksila Aksila Areola mamae Pubis Labia minor Saluran telinga luar

Dipengaruhi Saraf kolinergik Panas Stres emosional Saraf adrenergik

kelainan Ekrin Miliaria=biang keringat=keringat buntet=liken tropikus= prickle heatAdalah kelainan kulit akibat retensi keringat , ditandai dengan adanya vesikel miliar

Klasifikasia. Miliaria kristalina

Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah banyak berkeringat missal karena hawa panas Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian badan yang tertutup pakaian Tidak member keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus Pada gambaran histopatologik gelembung intra /subkorneal. Pengobatan tidak perlu diklakukan cukup menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi baik, pakaian tipis dan menyerap keringatb. Miliaria Rubra

Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina terdapat pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekan pakaian Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang sangat gatal dan pedih Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic Pada gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis Terapi : pakaian yang tipis dan tidak dapat mengisap keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol -2% Losio Faberi dapat pula digunakan, c. Miliaria profunda

Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis Kelainan ini biasanya timbul setelah miliaria rubra Ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3mm terutama terdapat di badan dan ekstermitas Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih banyak berupa papul daripada vesikel Tidak gatal dan tidak terdapat eritema Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa infiltrasi sel radang Apokrin Bromhidrosis

keadaan dimana bau yang menusuk hidung keluar dari kulit. Bromhidrosis apokrin (akibat penguraian keringat apokrin oleh bakteri Gram negatif) Bromhidrosis ekrin (akibat degradasi mikrobiologik stratum korneum yang melunak karena produksi keringat ekrin yang berlebihan) Kromhidrosis Kelainan dimana sekresi keringat apokrin berwarna Bentuk klinis : fasial dan aksiler. diduga akibat peningkatan ekskresi keringat apokrin diikuti oleh oksidasi yang meningkat pada lipofuchsin (pigmen bentuk granuler yang normal terdapat pada kelenjar apokrin) Hidradenitis Supurativa Definisi : merupakan penyakit kronis supuratif dan sikatrikal pada kulit lokasi kelenjar apokrin, terutama di aksila dan anogenital. Etiopatogenesis : terjadi sumbatan keratin pada duktus apokrin distal karena trauma selanjutnya terjadi pelebaran duktus masuknya bakteri (stapilokokus, streptokokus dan e. Coli) terjebak di dalam lumen duktus. Bakteri tumbuh dan berkembang dengan nutrisi dalam duktus apokrin peradangan. Manifestasi klinik Hidradenitis supurativa Awal : Papul eritem nyeri dengan/tanpa adanya pustul di puncaknya, pada daerah apokrin. Soliter/multiple jarang lebih dari tiga. Beberapa hari berubah menjadi abses, tanpa terapi akan pecah dan pada penyembuhan terjadi fibrosis. Stadium I Abses soliter / multipel tanpa ada jaringan parut atau sinus. Stadium II Abses rekuren dengan sinus dan sikatrik Stadium III Abses difus dengan sinus multipel dan saling berhubungan.KELENJAR SEBASEA ( KELENJAR MINYAK )

Akne

DefinisiPenyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea, yang ditandai dengan adanya komedo, papul, nodus, pustule, dan kista pada tempat predileksinya.( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)

Klasifikasia. akne vulgaris

Terjadi karena perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar akibat pengaruh berbagai factor penyebab akne tropikalis akne fulminan akne mekanika pioderma fasialeb. akne venenata

terjadi penitupan oleh masa eksternal akne kosmetika pomade acne akne klor akne akibat kerja akne deterjenc. akne komedonal ( fisis )

saluran sinar ultraviolet , sinar matahari, atau sinar radioaktif solar comedones akne radiasi (sinar X, kobal)( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013) Etiopatogenesisa) Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Keratinisasi dalam folikel yang biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel tersebut.b) Produksi sebum yang meningkat yang menyebabkan peningkatan unsur komedogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne.c) Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada patogenesis penyakit.d) Peningkatan jumlah flora folikel yang berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.e) Terjadinya respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang memperberat akne.f) Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH yang mungkin menjadi faktor penting pada kegiatan kelenjar sebasea.g) Terjadinya stres yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea, baik secara langsung / melalui rangsangan terhadap kelenjar hipofisis.h) Faktor lain ; usia, ras, familial, makanan, cuaca/ musim yang secara tidak langsung dapat memicu peningkatan proses patogenesis tersebut.( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)

b. Sebasea2. Diagnosis dan DD apa yang muncul? Apa Etiologi, Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis dari masing-masing DD?

DD : a. MiliariaDefinisi : Kelainan kulit (dermatitis) yang muncul akibat tersumbatnya saluran kelenjar keringat ekrin, ditandai dengan adanya vesikel milier.Etiologi : Biasanya timbul akibat udara panas/lembab, atau karena pengaruh pakaian yang tidak menyerap keringat, tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat oleh bakteri yang menimbulkan peradangan dan edema akibat keringat yang keluar dan diabsorbsi oleh epidermis atau dermis.Author:Nikki A Levin, MD, PhD,Associate Professor of Medicine, Division of Dermatology, University of Massachusetts Medical School

Patofisiologi : dinomer 5Patogenesis : Miliaria adalah penyakit obstruksi yang jinak dengan tanda vesikopustula. Penyakit ini mengkhawatirkan orang tua karena onset dan penyebarannya yang akut. (13). Stimulus primer dari perkembangan miliaria adalah kondisi panas dan kelembaban yang tinggi yang menyebabkan pengeluaran keringat yang banyak. Oklusi kulit karena penggunaan pakaian, perban atau seprei plastik dapat menyebabkan pengumpulan keringat di permukaan kulit dan overhidrasi dari stratum korneum. Pada orang yang beresiko, termasuk bayi, yang relative mempunyai kelenjar ekrin immatur, overhidrasi dari stratum korneum kemungkinan sudah bisa menyebabkan sumbatan acrosyringium. (1)Jika kondisi panas dan lembab masih bertahan, keringat akan banyak diproduksi kembali, tetapi tidak dapat disekresikan ke permukaan kulit karena adanya penyumbatan saluran. Sumbatan ini menyebabkan terjadinya kebocoran keringat dalam perjalanannya ke permukaan kulit, baik di dermis maupun epidermis yang berhubungan dengan anhidrosis. Dengan adanya kebocoran tersebut, akan menyebabkan inflamasi dan lesi yang sifatnya asimptomatik. (1) Bakteri normal kulit, seperti Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus, kemungkinan juga berperan dalam patogenesis miliaria. Pasien dengan miliaria mempunyai bakteri per unit area kulit 3 kali lebih banyak dibanding orang yang sehat. (1)Pada fase akhir miliaria, bisa ditemukan hiperkeratosis dan parakeratosis dari acrosyringium. Adanya sumbatan hiperkeratotik bisa menyumbat saluran ekrin. (1) Sumbatan parakeratotik pada saluran keringat mungkin dihasilkan dari luka sel-sel epidermal yang melapisi saluran keringat. Pada keadaan yang biasa, luka ini disebabkan maserasi akibat air keringat. Sumbatan juga dapat terjadi pada dermatosis yang meradang. Perubahan kimia yang terjadi sehingga kelembaban merangsang pembentukan luka pada keratin belum diketahui. (3) Akan tetapi, hal ini sekarang di percaya tidak terlalu berpengaruh dan bukan penyebab utama penyumbatan keringat. (1)

Terapi : TERAPIFirst Line Therapy(8)1. Preventif (8)Usaha-usaha preventif dilaksanakan dengan mengontrol panas dan kelembaban sehingga keringat tidak distimulasi. Cara-caranya antara lain mengobati demam, tidak menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat, mencegah evaporasi, aktivitas yang terbatas, penggunaan air conditioner, atau pindah ke tempat yang iklim lebih dingin. (1,8)2. Pengobatan simptomatik dengan pengobatan topikal (8)Pengobatan topikal seperti calamine, boric acid atau menthol dan penggunaan sabun pada waktu mandi. (1)Losio faberi dapat pula diberikan, dengan komposisi : (5) Acid. Salicylic. 1 %Talc. venetum 10 %Oxyd. Zinc. 10 %Amyl. Oryzae 10 %Spiritus ad. 200 ccUntuk memberikan efek antipruritus dapat ditambahkan mentholum atau camphora pada losio faberi. (5)3. Pengobatan agen antibiotik (8)Pengobatan ini dipercaya dapat mengurangi terjadinya miliaria (1)Second Line Therapy(8)1. Pengobatan kortikosteroid topikal(8)2. Pengobatan sistemik(8)Profilaksis miliaria dengan antibiotik oral dengan retinoid oral, vitamin A dan vitamin C dilaporkan sukses. (1)Third Line Therapy(8)Pengobatan lanolin anhydrous yang dipercaya mencegah penyumbatan saluran, sehingga keringat dapat mengalir ke permukaan kulit. (1,8)

KategoriLanolin AnhidrousCalamine Lotion

Dosis DewasaDigunakan pada kulit yang terkena miliaria sebelum melakukan aktivitas di cuaca panasDigunakan pada kulit yang terkena miliaria

Dosis AnakSama seperti dewasaSama seperti dewasa

KontraindikasiHipersensitivitasHipersensitivitas

InteraksiTidak dilaporkanTidak dilaporkan

PemakaianPemakaian LuarPemakaian Luar

( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)

Manifestasi Klinik :Miliaria RubraPenyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina, terdapat pada badan dan tempat-tempat tekanan atau gesekan pakaian.(5) Miliaria rubra meliputi lesi papul yang eritematous dan papulovesikel berdiameter kurang lebih 1 4 mm disertai dengan makula eritem, gatal yang luar biasa, serta sensasi seperti terbakar, tertusuk atatu perasaan geli. (1,9,12). Pada bayi lesi terjadi pada leher, dan aksilla. Sedangkan pada dewasa, lesi terjadi pada daerah kulit yang tertutup di mana terjadi gesekan, area ini termasuk leher, bagian atas badan, dan sela-sela tubuh. Terdapat juga pada muka dan area pergelangan, tetapi minimal. (1) Pada stadium akhir, anhidrosis terjadi pada kulit yang terkena. (1)

Prognosis

b. Prurigo : Definisi : Erupsi papul yang kronikCiri : lesi berupa papul, tidak berwarna, folikel berbentuk kubah, disertau rasa gatal.c. Folikulitis : Ciri : terlihat pustul folikel kecil berbentuk kubah, masing-masing lesi terpisah(diskrit) , nyeri, suhu tubuh meningkat.d. Gigitan seranggaCiri : Pruritas, eritem yang jelas, gatal , edem,rasa terbakar dan panase. DKA Definisi : Kontak langsung secara berulang dengan alergen3. Apa kelainan yang muncul pada skenario? Kongenital: Inflamasi: Neoplasma :4. Etiologi, Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis pada skenario?Diagnosis berdasarkan Anamnesis : muncul bintil kemerahan berair di kening,leher dan punggung, ada rasa gatal dan rewel. Px : papul , vesikel ukuran milier penyebara diskrit di daerah kening, leher, punggung atas dan ada eritem. Diagnosis sementara : kelainan kongenitalEtiologi : 5. Apa klasifikasi penyakit dari skenario? Miliaria=biang keringat=keringat buntet=liken tropikus= prickle heatAdalah kelainan kulit akibat retensi keringat , ditandai dengan adanya vesikel miliar

Klasifikasid. Miliaria kristalina

Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah banyak berkeringat missal karena hawa panas Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian badan yang tertutup pakaian Tidak member keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus Pada gambaran histopatologik gelembung intra /subkorneal. Pengobatan tidak perlu diklakukan cukup menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi baik, pakaian tipis dan menyerap keringate. Miliaria Rubra

Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina terdapat pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekan pakaian Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang sangat gatal dan pedih Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic Pada gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis Terapi : pakaian yang tipis dan tidak dapat mengisap keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol -2% Losio Faberi dapat pula digunakan, f. Miliaria profunda

Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis Kelainan ini biasanya timbul setelah miliaria rubra Ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3mm terutama terdapat di badan dan ekstermitas Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih banyak berupa papul daripada vesikel Tidak gatal dan tidak terdapat eritema Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa infiltrasi sel radang ( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)

6. Kenapa bayi rewel jika cuaca panas dan saat berkeringat?Belum ada pematangan kelenjar keringat pada saat berkeringat tersumbat keratinKarena penyumbatan keratin sehingga kelenjar keringatnya tdk sampai permukaan kulit dimungkinkan adanya infeksi staphylococcus pada kelenjar sudorifera yang mengeluarkan toksin pruritogen mediataor inflamasi seperti prostaglandin yang menimbulkan nyeri.

PatofisiologiPanas, lembab berlebihan

Keringat berlebih

Oklusi (pemblokan) permukaan kulit karena pakaian, perban, dll.Keringat tertahan di stratum korneum

Duktus kelenjar keringat ekrin tersumbatJika persisten, akan terjadi kebocoran keringat di epidermis/dermis dari duktus

Miliaria kristalinaMiliaria RubraMiliaria Profunda

Kebocoran di S. korneum di subcornealdi papilla dermis( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)

STEP 4

KULITEPIDERMISDERMISSUBKUTANKELENJARKONGINETALNEOPLASMAINFLAMASISUDORIFERASEBACEA