makalah pkn (hakikat warga negara menurut uud 1945)

28
Hakikat Warga Negara Menurut UUD 1945 Oleh : KELOMPOK 1 1. Ali Aulia Gunardi 2. Eka Amelia Putri 3. M. Naufal Baihaqi 4. Mufidah Hidayat 5. Wulan Permatasari 6. Yoga Romdoni KELAS : XI MIA 3 SMA NEGERI 65 JAKARTA

Upload: yoga-romdoni

Post on 16-Nov-2015

129 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Hakikat Warga Negara

TRANSCRIPT

Hakikat Warga Negara Menurut UUD 1945

Oleh : KELOMPOK 11. Ali Aulia Gunardi2. Eka Amelia Putri3. M. Naufal Baihaqi4. Mufidah Hidayat5. Wulan Permatasari6. Yoga RomdoniKELAS : XI MIA 3SMA NEGERI 65 JAKARTAJL. Raya Panjang Kebon Jeruk Jakarta Barat Telp : 5492759, 5494745

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Hakikat Warga Negara Menurut UUD 1945Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi2. Guru-Guru SMA Negeri 65 Jakarta khususnya Guru PKN Kelas XI Bapak Dasuki3. Teman-Teman Kelas XI MIA 3Kami menyadari sekali, didalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal isi makalah ini sendiri, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan Makalah ini dilain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari Makalah ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Jakarta, 23 Januari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman MukaKata Pengantar1Daftar Isi2Bab I Pendahuluan3Bab II Isi4Bab III Penutup16Bab IV Daftar Pustaka17

BAB IPENDAHULUANRakyat merupakan suatu unsur bagi terbentuknya suatu negara, disamping unsur wilayah dan unsur pemerintah. Suatu negara tidak akan terbentuk tanpa adanya rakyat, walaupun mempunyai wilayah tertentu dan pemerintahan yang berdaulat. Rakyat yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan berupa hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya negara juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap warganya.Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, Yang pokok adalah bahwa setiap orang haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi stateless atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memilkiduastatuskewarganegaraansekaligus.Itulahsebabnyadiperlukan perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraantersebut.Oleh karena itu, di samping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa. Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ius sanguinis, mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarganegaraan Cina ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat saja diterima sebagai warganegara Indonesia karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat dikenakan ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa, bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang asing sama sekali.

BAB IIISIA. Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan Indonesia1. Pengertian warga negaraRakyat atau penduduk merupakan salah satu syarat untuk berdirinya suatu negara. Rakyat atau penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau mendiami wilayah suatu negara yang tunduk terhadap peraturan dari kekuasan negara tersebut. Pada mulanya, seseorang dapat dikatakan sebagai penduduk atau rakyat suatu negara jika seseorang tersebut masih memiliki hubungan pertalian darah dari satu keturunan yang berasal dari satu nenek moyang. Namun dalam perkembangannya, banyak pula terdapat orang-orang yang berasal dari nenek moyang yang berbeda.Menurut Prof. Mr. Dr. Soepomo, penduduk adalah orang yang dengan sah bertempat tinggal tetap dalam suatu negara. Sah disini memiliki arti tidak bertentangan dengan segala ketentuan tentang masuk dan mendirikan tempat tinggal secara tetap di dalam wilayah negara tersebut. Dilihat dari pengertian ini, maka seseorang dapat dikatakan penduduk atau bukan penduduk didasarkan pada hubungannya dengan suatu wilayah tertentu.a. Disebut sebagai penduduk bila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara dalam jangka waktu yang cukup lama. Penduduk yang mempunyai status kewarganegaraan dari wilayah negara yang bersangkutan dinamakan warga negara, sedangkan yang menetap disebabkan oleh suatu pekerjaan dinamakan warga negara asing.b. Disebut sebagai bukan (non) penduduk bila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara untuk sementara waktu (dalam jangka yang pendek), misalnya, para wisatawan. Adapun dilihat dari hubungannya dengan kekuasaan pemerintah negara tersebut, seseorang dapat dikatakan sebagai warga negara dan bukan (non) warga negara karena alasan-alasan berikut.a. Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan hukum adalah merupakananggota dari wilayah negara yang bersangkutan dengan memiliki statuskewarganegaraan asli maupun keturunan asing.b. Disebut bukan (non) warga negara bila seseorang berdasarkan hukummerupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan, tetapi tundukpada kekuasaan pemerintah negara lain, contohnya, duta besar.

Gambar 1 : Pembagian penduduk dan nonpenduduk

Kata warga negara sendiri adalah terjemahan kata dari bahasa Inggris, citizen, yang memiliki arti warga negara atau dapat diartikan sebagai warga negara, sesama penduduk, dan orang setanah air. Pengertian warga negara menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut. A.S. Hikam: warga negara adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri (dalam Kaelan: 2002). Koerniatmanto: warga negara adalah anggota negara (dalam Kansil: 2002). Austin Ranney: warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu negara (dalam Kansil: 2002).Dari pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota suatu negara. Dengan demikian memiliki hubungan hukum, yaitu dalam bentuk hak dan kewajiban, yang memiliki sifat timbal balik dengan negara tersebut.

2. Asas kewarganegaraanSetiap negara yang berdaulat memiliki wewenang untuk menentukan kewarganegaraan seseorang. Maka, dikenal adanya asas-asas kewarganegaraansebagai berikut.a. Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran. 1) Asas lus sanguinis (asas hubungan darah/keturunan). Asas ini menetapkan kewarganegaraan seseorang ditentukan menurut kewarganegaraan orang tuanya. Contohnya, negara RRC yang menganut asas ius sanguinis, artinya jika ada warga negara RRC yang melahirkan anak di negeri A, maka secara otomatis anak tersebut menjadi warga negara RRC.

2) Asas ius soli (asas tempat/daerah kelahiran)Asas ini menetapkan kewarganegaraan seseorang ditentukan menurut tempat/daerah di mana orang tersebut dilahirkan. Contohnya, negara Inggris yang menganut asas lus soli. Apabila ada warga negara B melahirkan anak di negara Inggris, maka secara otomatis anak tersebut menjadi warga negara Inggris.

b. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan1) Asas persamaan hukumAsas ini memiliki pandangan bahwa suami istri merupakan keluarga yang memiliki ikatan kesatuan yang tidak boleh terpecah sebagai inti dari masyarakat. Oleh karena itu, diusahakan status kewarganegaraan suami istri adalah sama.

2) Asas persamaan derajatAsas ini memiliki pandangan bahwa perkawinan tidak menyebabkan salah satu pihak tunduk secara hukum terhadap yang lain. Keduanya memiliki hak yang sama untuk menentukan status kewarganegaraan sendiri. Dengan demikian, mereka tetap memiliki kewarganegaraan masing-masing sebagaimana sebelum terjadi perkawinan.

Adanya ketentuan status kewarganegaraan yang berlainan pada setiap negara dapat menimbulkan problem kewarganegaraan bagi seseorang. Ada dua problem yang berkaitan dengan kewarganegaraan.a. Apatride, artinya seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Contohnya, seorang anak lahir di negara RRC yang menganut asas ius sanguinis, sementara orang tuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas lus soli. Anak tersebut tidak memperoleh kewarganegaraan dari negara RRC karena bukan keturunan dari orang RRC dan juga tidak berkewarganegaraan AS karena tidak lahir di wilayah AS.b. Bipatride, artinya seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan (kewarganegaraan ganda). Contohnya, seorang anak lahir di Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, sementara orang tuanya berkewarganegaraan RRC yang menganut asas ius sanguinis. Anak tersebut memperoleh dua kewarganegaraan sekaligus, yaitu dia menjadi warga negara AS karena lahir di wilayah AS dan menjadi warga negara RRC karena orang tuanya adalah warga negara RRC.

Berkaitan dengan adanya apatride dan bipatride, maka di dalam suatu negara terdapat sistem yang lazim dipergunakan, yaitua. Stelsel aktif, yaitu agar seseorang dapat menjadi warga negara diperlukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif. Dalam hal ini, seseorang dapat menggunakan hak opsi atau hak untuk memilih menjadi warga negara.b. Stelsel pasif, yaitu seseorang secara otomatis menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu. Dalam hal ini, seseorang dapat menggunakan hak repudiasi atau hak untuk menolak menjadi warga negara.

3. Warga negara IndonesiaA. Pengertian warga negara IndonesiaDalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara. Dalam penjelasan UUD 1945 pasal 26 ini, dinyatakan bahwa oarang-orang bangsa lain, misalnya orang peranakan Belanda, peranakan Cina, peranakan Arab dan lain-lain yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia dapat menjadi warga negara.Selain itu, sesuai dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan / atau perjanjian-perjanjian dan / atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.

B. Peraturan-peraturan kewarganegaraanPeraturan-peraturan kewarganegaraan yang pernah berlaku di Indonesiasebagai berikut.1. Indische Staatregeling (IS) 19272. Undang-undang RI No. 3 tahun 19463. Persetujuan Kewarganegaraan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) 19494. Undang-Undang RI No. 62 tahun 19585. Undang-undang No. 12 tahun 2006

C. Cara mendapatkan warga Negara1. Melalui Kelahirana. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu wargaNegara Indonesiab. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga Negara asingc. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negaraasing dan ibu WNId. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapiayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hokum Negara asal ayahnya tidakmemberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggaldunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNIf. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNIg. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakuioleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelumanak tersebut berusia 18 ( delapan belas ) tahun atau belum kawinh. Anak yang lahir di wilayah NRI yang pada waktu lahir tidak jelas statuskewarganegaraan ayah dan ibunyai. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah NRI selama ayah dan ibunya tidakdiketahuij. Anak yang lahir di wilayah NRI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyaikewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannyak. Anak yang dilahirkan diluar wilayah NRI dari seorang ayah dan ibu WNI yangkarena ketentuan dari Negara tempat aanak tersebut dilahirkan tidakmemberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.l. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 ( delapanbelas ) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yangberkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNIm. Anak WNI yang belum berusia 5 ( lima ) diangkat secara sah sebagai anak olehWNA berdasarkan penetapan pengadilan tetaop diakui sebagai WNI

2. Melalui Pengangkatana. diangkat sebagai anak oleh WNIb. pada waktu pengangkatan itu ia belum berumur 5 tahunc. pengangkatan anak itu memperoleh penetapan pengadilan

3. Melalui Pewarganegaraana. telah berusia 18 tahun atau sudah kawinb. pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah NRIpaling sedikit 5 tahun berturut turut atau paling singkat 10 tahun tidakberturut turut.c. Sehat jasmani dan rohani d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD 1945e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancamdengan pidana penjara 1 tahun atau lebihf. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi berkewarganegaraan gandag. Mempunyai pekerjaan dan/ atau penghasilan tetaph. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negarai. Orang asing yang telah berjasa kepada NRI atau karena alasan kepentinganNegara.

4. Melalui perkawinana. warga Negara asing yang kawin secara sah dengan WNIb. menyampaikan pernyataan menjadi warga Negara di hadapan pejabat

D. Kehilangan kewarganegaraan Republik IndonesiaMenurut UU No. 12 tahun 2006, Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia dapat terjadi apabila seseorang:(1) memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;(2) tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;(3) dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh presiden atas permohonannya sendiri, jika yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;(4) masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden;(5) secara sukarela masuk dalam dinas negara asing yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh warga negara Indonesia;(6) secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;(7) tidak diwajibkan, tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;(8) mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya;(9) bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah, dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir dan genap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi warga negara Indonesia kepada perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaHak warga negara adalah hak yang ditentukan dalam konstitusi negara sehingga hanya berlaku pada negara yang bersangkutan. Hak warga negara Indonesia berbeda dengan hak warga negara Thailand.Hak warga Negara Indonesia meliputi :1. Hak KonstitusionalYaitu hak-hak yang dijamin didalam dan oleh UUD 1945.2. Hak HukumYaitu hak-hak hukum yang timbul berdasarkan jaminan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan dibawahnya. Hak yang lahir dari peraturan diluar undang-undang dasar juga disebut hak-hak hukum.Hak-hak yang dikategorikan sebagai hak warga Negara yang meliputi :1. Hak asasi manusia tertentu yang hanya berlaku sebagai hak konstitusional bagi warga Negara Indonesia saja. Misalnya:1) Hak yang tercantum dalam pasal 28D ayat 3 UU 1945 yang menyatakan Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang sama dalam pemerintahan2) Pasal 27 ayat 2 menyatakan Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan3) Pasal 27 ayat 3 berbunyi Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara4) Pasal 30 ayat 1 berbunyi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara5) Pasal 31 ayat 1 menentukan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan2. Hak asasi manusia tertentu yang meskipun berlaku bagi setiap orang, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu, khusus bagi warga negara Indonesia berlaku keutamaan-keutamaan tertentu. Misalnya Setiap orang berhak untuk bekerja Namun, negara dapat membatasi hak orang asing untuk bekerja di Indonesia.3. Hak warga negara untuk menduduki jabatan-jabatan yang diisi melalui prosedur pemilihian seperti Presiden dan Wakil presiden, Gubernur dan Wakil gubernur dan lain-lain baik secara langsung atau secara tidak langsung oleh rakyat.4. Hak warga negara untuk diangkat dalam jabatan-jabatan tertentu, seperti TNI, Polisi negara, jaksa dan lain-lain. Semua jabatan yang dimaksud disini adalah hanya berlaku dan hanya dapat diduduki oleh warga negara Indonesia sendiri sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 D ayat (3).

Kewajiban adalah suatu pembatasan yang timbul dalam hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan kelompoknya (masyarakat,) maupun manusia dengan negara. Kewajiban negara merupakan hak bagi setiap warga negaranya, contohnya, negara berkewajiban menjamin kebebasan dalam beragama. Sebaliknya, kewajiban warga negara adalah merupakan hak negara, contohnya, setiap warga negara berkewajiban membela negara.Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Kewajiban negara dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang, akan tetapi meskipun demikian konsep kewajiban warga negara memiliki cakupan yang lebih luas karena meliputi pula kewajiban asasi.Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.Hak dan Kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimanapun dari kewajibanitulah muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang laya, akan tetapi pada kenyataanya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh banyak terjadi ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.Hak dan kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (1) yang berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya. Berikut penjelasan mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang tercantum pada UUD 1945.A. Hak warga negara IndonesiaPembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan kemerdekaan, kesejahteraan, dan pendidikan. Hak-hak tersebut diperinci dalam Batang Tubuh UUD 1945 sebagai berikut.1) Pasal 27 ayat:a) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.b) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.c) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.2) Pasal 28A: Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.3) Pasal 28B ayat:a) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.b) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.4) Pasal 28C ayat:a) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.b) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.5) Pasal 28D ayat:a) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.b) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.c) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.d) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.6) Pasal 28 E ayat:a) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.b) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.c) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.7) Pasal 28F: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.8) Pasal 28G ayat:a) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.b) Setiap orang berhak bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.9) Pasal 28H ayat:a) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.b) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.c) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara uluh sebagai manusia yang bermartabat.d) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.10) Pasal 28I ayat:a) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.b) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.11) Pasal 30 ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.12) Pasal 31 ayat (1): Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

B. Hak warga negara IndonesiaKewajiban setiap warga negara Indonesia tercantum dalam pasal-pasal berikut.1) Pasal 23A mengenai kewajiban membayar pajak, bunyi pasal tersebut adalah Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluannegara diatur dengan undang-undang.2) Pasal 27 ayat (1) mengenai kewajiban menaati hukum dan pemerintahan, bunyi pasal tersebut adalah Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.3) Pasal 27 ayat (3) mengenai kewajiban dalam membela negara, bunyi pasal tersebut adalah Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.4) Pasal 28J mengenai kewajiban menghormati hak asasi manusia. a) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. b) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk rnemenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.5) Pasal 30 ayat (1) mengenai kewajiban dalam pertahanan dan keamanan negara, berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.6) Pasal 31 ayat (2) mengenai kewajiban untuk mengikuti pendidikan, berbunyi: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

BAB IIIPENUTUPHak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Keduanya harus menyatu, maksudnya dikala hak-hak kita sebagai warga negara telah didapatkan, maka kita juga harus menunaikan kewajiban kita kepada negara seperti: membela negara, ikut andil dalam mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang bisa memajukan bangsa ini.Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah negara tersebut dan mengakui pemerintahnya sendiri.Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium, yaitu:1. Kriterium kelahiranBerdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu :a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis.b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli.2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain.Hak-hak kita warga negara sebagai anggota masyarakat telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar sebagai berikut. Pasal 27 (2): Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupannya yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 30 (1): Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Pasal 31 (1): Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.Di samping adanya pasal-pasal yang menyebutkan tentang hak-hak warga negara, di Undang-Undang Dasar juga terdapat di dalamnya tentang kewajiban-kewajiban kita warga negara sebagai anggota masyarkat, adapun bunyinya sebagai berikut. Pasal 27 (1): Segala Warga negara.....wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 30 (1): Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

BAB IVDAFTAR PUSTAKADinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta. KemendikbudYuliastuti Rima. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan 1. Jakarta. KemendikbudAhmad Fauzan. 2010. Contoh Makalah Kewarganegaraan Materi, http://agnestria491.blogspot.com/2013/01/makalah-warga-negara-dan-kewarganegaraan.html , (diakses 23 Januari 2015)Agnes Tria. 2013. Makalah Warga Negara dan Kewarganegaraan, http://windowsbie.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-kewarganegaraan-materi.html , (diakses 24 Januari 2015)Anon. 2008. Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, https://sma6semarang.wordpress.com/2008/03/29/cara-memperoleh-kewarganegaraan-republik-indonesia/ , (diakses 24 Januari 2015)Eddy Widyanto. 2010. Hak dan Kewajiban banga Indonesia, http://edywidianto.blogspot.com/2010/02/hak-dan-kewajiban-bangsa-indonesia.html, (diakses 24 Januari 2015)Cah Jonegoro. 2013. Konsep Dasar tentang warga negara, https://kewarganegaraanblog.wordpress.com/2013/10/26/konsep-dasar-tentang-warga-negara, (diakses 24 Januari 2015)

2

1