makalah_kimia_medisinal

82
MAKALAH KIMIA MEDISINAL ANTI INFEKSI, HORMON, ANTIPIRETIK & ANALGETIK, VITAMIN Dosen : Dra. Herdini, M.si Disusun oleh : Siti Aisyah 13334033 FMIPA JURUSAN FARMASI / P2K INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Upload: armyta-agustina

Post on 10-Apr-2016

122 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah_Kimia_Medisinal

MAKALAH KIMIA MEDISINALANTI INFEKSI, HORMON,

ANTIPIRETIK & ANALGETIK, VITAMIN

Dosen : Dra. Herdini, M.si

Disusun oleh :

Siti Aisyah 13334033

FMIPA JURUSAN FARMASI / P2K

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2015

Page 2: Makalah_Kimia_Medisinal

OBAT ANTI INFEKSI

Obat antiinfeksi adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu dari golongan serangga, metazoa, protozoa, jamur, bakteri, riketsia atau virus.

Berdasarkan kegunaannya obat antiinfeksi dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu ektoparasitisida, obat antiinfeksi setempat ( antiseptika dan desinfektan), anthelmintik, obat antimikobakteri ( antituberkulosis dan antilepra), antiseptik saluran seni, obat antijamur, obat antivirus dan obat antiprotozoa ( antiamuba, antileismania, antirikomonas, antitripanosoma dan antimalaria)

A. Ektoparasitisida Ektoparasitisida adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai kelainan yang disebabkan oleh Ektoparasit, seperti skabies dan pedikulosis. Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada kulit tubuh, kuku, rambut, dan kulit kepala. Skabies disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei var. homonis, sedang pedikulosis oleh kutu Pediculus capitis (pada kepala), Pediculus humanus (pada tubuh) dan Phthirus pubis (pada daerah pubis).

Berdasarkan struktur kimianya ektoparasitisida dibagi menjadi empat kelompok, yaitu hidrokarbon terklorinasi, turunan piretin, senyawa sulfur dan turunan lain-lain.

1. Hidrokarbon Terklorinasi Contoh turunan hidrokarbon terhalogenasi yang digunakan sebagai antiskabies adalah lindan.

Heksaklorsikloheksan didapat sebagai hasil fotoklorinasi benzen, terdiri dari 8 isomer, yaitu isomer α, β, ᵧ, ᵟ, ᵋ,ᵑ,ᶱ, dan ᵗ. Ekstraksi dengan pelarut organik tertentu dapat diisolasi isomer ᵧ (lindan) ± 10-13%, yang mempunyai aktivitas 100-1000 kali lebih besar dibanding isomer lainnya. Lindan (Gammexan) adalah perangsang sistem saraf pusat bila diserap sistemik. Setelah obat diserap ke tubuh antropoda, akan merangsang sistem saraf, menimbulkan kejang dan menyebabkan kematian parasit. Lindan mempunyai waktu paruh ± 20 jam dan merupakan obat pilihan untuk pengobatan skabies.Dosis lotion, salep atau krim : 1% dioleskan 2kali sehari, selama 1 minggu. Lindan terdapat sebagai bahan aktif dalam krim Scabicid, Topicide dan Peditox.

Page 3: Makalah_Kimia_Medisinal

2. Turunan PiretrinTurunan piretrin adalah kandungan aktif dari bunga Pyrethrum atau analog sintetiknya, digunakan sebagai insektisida dan ektoparasitisida yang selektif, terutama untuk antropoda.

Contoh: sinerin I dan II, jamolin I dan II, piretrin I dan II, aletrin I dan II, resmetrin dan tetrametrin.Mekanisme Kerja

Turunan piretrin bersifat selektif karena ada perbedaan kandungan mielin dalam serat saraf vertebrata dan antropoda. Pada serat saraf vertebrata kandungan mielin jauh lebih bayak dibanding antropoda sehingga piretrin, yang mempunyai kelarutan dalam lemak tinggi, akan tertahan dalam mielin dan mencegah interaksinya dengan serat saraf. Pada antropoda, kandungan mielin dalam serat saraf sangat rendah, piretrin langsung berinteraksi dengan serat saraf, terjadi pemblokan dan menyebabkan paralitis serangga.

Kombinasi piretrin dengan piperonil butoksida sangat efektif sebagai obat antikutu dan dapat meningkatkan aktivitas insektisidnya 2-12 kali. Piperonil butoksida aktivitas insektisidnya rendah, tetapi kombinasi dengan piretrin menyebabkan efek potensial, karena senyawa dapat menghambat enzim hidrolitik mikrosom yang mengkatalisis metabolisme piretrin.

3. Senyawa SulfurContoh : sulfur, sulfur presipitatum dan sulfur sublimatum.Sulfur (belerang), mempunyai aktivitas sebagai insektisida karena oleh antropoda akan diubah menjadi asam pentationat (HO3S-S-S-S-SO3H) yang bersifat toksik.Sulfur digunakan sebagai antiskabies dalam bentuk salep dengan kadar 6%. Sulfur terdapat pula sebagai bahn aktif dalam sabun, seperti JF Sulfur dan Deo Sulfur, dan pada sampo, seperti Selsun.

4. Turunan Lain-lainContoh : benzil benzoat, malation dan krotamiton.a. Benzil benzoat, adalah antiskabies yang cukup kuat, dapat merangsang sistem

saraf pusat, menyebabkan kejang dan kematian antropoda. Benzil benzoat digunakan sebagai antoskabies, dalam bentuk emulsi dengan kadar 25%.

b. Malation, adalah penghambat enzim kolinesterase, dalam tubuh serangga diubah menjadi malaokson, yang mempunyai aktivitas penghambat kolinesterase 10.000 kali lebih besar dibanding senyawa induknya. Pada manusia malation dihidrolisis menjadi asam malation, suatu penghambat kolinesterase lemah. Malation digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida.

c. Krotamiton (Eurax), digunakan sebagai ektoparasitisida dalam bentuk lation: 10%, dioleskan 2-3kali per hari.

Page 4: Makalah_Kimia_Medisinal

B. Obat Anti infeksi setempat / lokal (germisida)

Obat antiinfeksi setempat adalah senyawa yang digunakan secara setempat untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, baik pada jaringan hidup maupun jaringan mati.Obat antiinfeksi setempat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu antiseptik dan desinfektan

Antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme pada jaringan hidup, mempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak menjadi lebih parah. Antiseptika digunakan pada permukaan mukosa, kutan dan luka yang terinfeksi. Antiseptika yang ideal adalah dapat menghambat pertumbuhan dan merusak sel-sel bakteri, spora bakteri jamur, virus dan protozoa, tanpa merusak jaringan tubuh.

Antiseptika digunakan dalam bentuk sediaan tunggal atau digabungkan dengan detergen, sabun, serbuk tabur, deodoran dan pasta gigi. Pada penggunaan secara setempat, obat kadang-kadang menyebabkan iritasi kulit atau mukosa, dan menimbulkan reaksi alergi atau dermatitis. Bila terserap obat menimbulkan toksisitas sistemik.

Desinfektan adalah senyawa klorida yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme (bakterisid), biasanya pada benda mati, dan dengan cepat menghasilkan efek letal yang tak terpulihkan.Desinfektan digunakan secar luas untuk sanitasi atau rumah sakit.Desinfektan ideal adalah :

Cepat membasmi mikroorganisme patogen yang potensial termasuk spora Mempunyai daya penetrasi yang baik kedalam bahan organik. Dapat bercampur dengan bahan organik (terutama sabun-sabun) Tidak menjadi in aktif oleh jaringan hidup. Tidak korosif. Mempunyai nilai estetika (tidak menimbulkan noda, tidak berbau dan lain-

lain).

Page 5: Makalah_Kimia_Medisinal

KonstituenSitoplasma Koagulasi

gugus-NH2 gugus-SH

Sitoplasma

Membran Sitoplasma

lixis

Kadar rendah Kadar tinggi

Dinding sel

vvvvvvv ADNKekuatan daya tahan Proton

ATPase membran

Sistem transpor elektron

gugus-COOH

Senyawa kationik

heksaklorofen

klorheksidin

2,4-DinitrofenolKarbanilidaSalisilamidaBeberapa fenol

Turunan akridin

Fenol FormaldehidHg++TimerodalNaOCl

Fenol SabunKlorheksidin alkohol Formaldehid

GlutaraldehidEtilen oksida

Etilen oksidaCu++, Ag++H2O2I2Klorofor

Fenol Hg++KlorheksidinGlutaraldehid

Antiseptika dan desinfektan dapat merusak sel dengan cara koagulasi atau denaturasi protein protoplasma sel, atau menyebabkan sel mengalami lisis, yaitu dengan mengubah struktur membran sel sehingga menyebabkan kebocoran isi sel.

Mekanisme kerja

Mekanisme kerja senyawa antiseptika dan desinfektan sangat beragam dan secara skematik dapat dilihat pada gambar

Gambar : gambaran skematik mekanisme kerja dan sasaran utama antiseptika dan Desinfektan

Page 6: Makalah_Kimia_Medisinal

Mekanisme kerja antiseptika dan desinfekta dikelompokan sebagai berikut :a. Penginaktifan enzim tertentu

Penginaktifan enzim tertentu adalah mekanisme umum dari senyawa antiseptika dan desifektan, seperti turunan aldehida, anida, karbanilida, etilen oksida, halogen, senyawa merkuri dan senyawa amonium kuartener.Aldehida dan eltilen oksida bekerja dengan mengalkilasi secara lagsung gugus nukleofil, seperti gugus-gugus amino, karboksil, hidroksil, fenol dan tiol, dari protein sel bakteri.Reaksi alkilasi di atas dijelaskan sebabagi berikut :

R – CHO + ROH R –CH –OR Aldehida gugus nukleotida

(hidroksil) OH

H2C O + ROH ROCH2CH2OH

H2CEtil oksida

Reaksi alkilasi tersebut menyebabkan pemblokan sisi aktif dan pengubahan konfirmasi enzim sehingga terjadi hambatan pertumbuhan sel bakteri.Klorin dan senyawa terklorinasi (klorofor) akan berubah menjadi asam hipoklorit (HOCl) yang dapat :1. Mengikatkan Cl pada bagian protein2. Menghasilkan asam hidroklorida (HCl) dan oksigen asam (O), yang kemudian

mengoksidasi gugus SH enzim penting tertentu atau konstituen sel bakteri.

Akibatnya protein dan enzim tidak dapat berfungsi secara normal dan bakteri mengalami kematian .Mekanisme reaksi kerja klorin dan klorofor dijelaskan sebagai berikut:

-HClCl2 + H2O

O -OH

OCl- + H2O HOCl + R–C–N–R’ R–C–N–R’ + H2O

R’ Cl-RR’NH

R–N–Cl + H2O HCl + O+ (oksidator)

Page 7: Makalah_Kimia_Medisinal

CH2

-(NH-CH-CO)

OH

CH2

-(N-CH-CO)

OH

R

OH

11

R

O

O

Iodin secara langsung dapat mengadakan iodinasi rantai polipeptida protein sel bakteri, mengoksidasi gugus tirosin dan sulfhidril protein, dan menyebabkan penginaktifan protein enzim tertentu sehingga bakteri mengalami kematian.Mekanisme reaksinya dijelaskan sebagai berikut :

+ I2

+ I2

+ I2

b. Denaturasi protein

Turunan alkaloid, halogen dan halogenofor, senyawa merkuri, peroksida, turunan fenol dan senyawa amonium kuarterner bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan dengan cara denaturasi dan koagulasi protein sel bakteri .

Turunan alkohol dapat menimbulkan denaturasi protein sel bakteri dan proses tersebut memerlukan air. Hal ini ditunjang oleh fakta bahwa alkohol absolut, yang tidak mengandung air, mempunyai aktivitas antibakteri jauh lebih rendah dibanding alkohol yang mengandung air. Selain itu turunan alkohol juga menghambat sistem fosforilasi dan efeknya terlihat jelas pada mitokondria, yaitu pada hubungan subtrat- nikotinamid adenin dinukleotida (NAD).

Senyawa merkuri, pertama-tama membentuk ion R-Hg+, dan kemudian bereaksi membentuk ikatan kovalen dengan gugus tiol enzimatik sel (misal pada sistein dan glutation) melalui pembentukan merkaptid.

Page 8: Makalah_Kimia_Medisinal

Mekanisme reaksinya dijelaskan sebagai berikut :

CH2–SH CH2–S –Hg+

CH2 + Hg++ CH2 atau R-S-Hg-R

-(NH-CH-CO) -(NH-CH-CO)

Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein fenol dengan ikatan yang menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis.

Turunan peroksida adalah senyawa pengoksidasi dan kerjanya tergantung pada kemampuan pelepasan oksigen aktif. Reaksi oksidasi ini mampu membunuh banyak mikroorganisme.

Senyawa perak, mekanisme kerjanya mirip dengan senyawa merkuri, yaitu:1. Ion perak berinteraksi dengan protein bakteri, menyebabkan terjadinya presipitasi

protoplasma bakteri sehingga bakteri mengalami kematian.2. Pemecahan dan ionisasi perak proteinatum, menghasilkan ion dengan efek

bakteriostatik ringan dan masa kerja yang panjang.

Ion perak menimbulkan efek antibakteri karena dapat berinteraksi dengan gugus-gugus amino, karboksil, fosfat dan tiol, serta membentuk kompleks yang tidak larut dengan ARN, ADN, riboflavin dan lain-lain makromolekul dalam sel bakteri.

Bentuk kompleks ion perak dengan guanosin 3’- monofosfat dan riboflavin digambarkan sebagai berikut:

Kompleks ion perak dengan Kompleks ion perak dengan guanosin -3’- monofosfat riboflavin

Senyawa amonium kuarterner, merupakan kation aktif yang dapat berinteraksi dengan gugus anion sel bakteri membentuk kompleks yang stabil, sehingga terjadi kekacauan membran sel, denaturasi protein dan penghambatan enzim. Pada kadar optimal senyawa menyebabkan sel mengalami lisis. Pada kadar yang tinggi senyawa tidak menyebabkan lisis tetapi terjadi denaturasi protein enzim bakteri.

c. Mengubah permeabilitas membran sel bakteri Ini adalah model kerja turunan amin dan guanidin, turunan fenol dan senyawa amonium kuarterner. Dengan mengubah permeabilitas membran sel bakteri,

Page 9: Makalah_Kimia_Medisinal

senyawa-senyawa diatas menimbulkan kebocoran konstituen sel yang esensial sehingga bakteri mengalami kematian.Klorheksidin, suatu katoin aktif, dapat berikatan dengan gugus-gugus yang bermuatan negatif pada dinding sel bakteri, menghasilkan netralisasi muatan, obat kemudian diabsorpsi dan menyebabkan kerusakan dinding sel. Selain mekanisme kerja di atas klorheksidin juga menyebabkan presipitasi protein plasma sel bakteri.

d. Interkalasi ke dalam ADN Beberapa zat warna, seperti turunan trifenilmetan dan akridin, bekerja sebagai antibakteri dengan mengikat secara kuat asam nukleat, menghambat sintesis ADN dan menyebabkan perubahan kerangka mutasi pada sintesis protein.

Turunan trifenilmetan, seperti gentian violet dan turunan akridin, seperti akriflavin adalah karbon aktif, dapat berkompetisi dengan ikatan hidrogen membentuk kompleks yang tak terionisasi dengan gugus bermuatan negatif dari konstituen sel, terjadi pemblokan proses biologis yang penting untuk kehidupan bakteri sehingga bakteri mengalami kematian.

e. Pembentukan kelat Beberapa turunan fenol, seperti heksaklorofen dan oksikuinolin, dapat membentuk kelat dengan ion Fe dan Cu, kemudian bentuk kelat tersebut masuk ke dalm sel bakteri. Kadar yang tinggi dari ion-ion logam didalam sel menyebabkan gangguan fungsi enzim-enzim sehingga mikroorganisme mengalami kematian

1. Antiseptika Senyawa yang mempunyai aktivitas antiseptik dibagi menjadi sembilan kelompok, yaitu turunan alkohol, amidin dan guanidin, zat warna, halogen, senyawa merkuri, senyawa fenol, senyawa amonium kuarterner, senyawa perak dan turunan lain-lain.a. Turunan alkohol

Turunan alkohol terutama digunakan untuk :1. Antisrptik pada pembedahan dan pada kulit, contoh : etanol dan isopropil

alkohol2. Pengawet, contoh: benzil alkohol, fenetil alkohol dan klorbutanol3. Mensterilkan udara, dalam bentuk aerosol, contoh: etilen glikol, propilen

glikol dan trimetilen glikol

Hubungan struktur dan aktivitas a. Pada turunan alkohol alifatik, dengan bertambahnya jumlah atom C, kelarutan

senyawa dalam air akan menurun dan kelarutan dalam lemak meningkat. Hal menyebabkan kemampuan penetrasi ke dalam membran sel bakteri meningkat sehingga meningkat pula aktivitas antiseptiknya, sampai pada jumlah atom C tertentu.Contoh : terhadap Stophylococcus aureus, jumlah atom C optimal = 5, sedang terhadap Bacillus thyposus, jumlah ataom C optimal=8. Bila jumlah atom C ditingkatkan lagi, aktivitasnya menurun secara drastis.

b. Adanya percabangan dapat meningkatkan kelarutan dalam air dan menurunkan kelarutan dalam lemak sehingga penembusan membran sel menurun dan aktivitasnya juga menurun .

Page 10: Makalah_Kimia_Medisinal

Cl Cl

Contoh : akibat primer lebih aktif dibanding alkohol sekunder, dan alkohol sekunder lebih aktif dibanding alkohol tersier.

c. Adanya ikatan rangkap mempunyai efek serupa dengan adanya percabangan.Contoh : alilalkohol mempunyai aktivitas antibakteri yang lebih rendah dibanding n-propilalkohol.

Turunan alkohol yang sering digunakan sebagai antiseptik adalah etil alkohol dan isopropil alkohol.1. Etil alkohol (etanol) CH3CH2OH, mempunyai kerja bakterisid yang cepat

dan digunakan sebagai antiseptik kulit. Etil alkohol juga digunakan sebagai pengawet, adstringen, pendingin (kompres), hipnotik ringan dan sebagai pelarut eliksir atau minuman .Etil alkohol efektif sebagai antiseptik pada kadar 60-95%, dan aktivitas bakterisidanya optimal pada kadar 70%.

2. Isopropil alkohol, CH3CH2CH2OH mempunyai aktivitas bakterisid lebih besar dibanding etil alkohol, karena lebih efektif dalam menurunkan tegangan permukaan sel bakteri dan denaturasi protein .Isopropil alkohol efektif sebagai antiseptik pada kadar 50-95%. Larutan 40% daya antiseptikya sama dengan larutan 60% etanol.

b. Turunan amidin dan Guanidin Contoh : klorheksidin glukonat ( Hibiscruh, Hibisol) dan klorheksidin asetat (Hibitane, Bactigras).Klorheksidin, adalah senyawa kationik, terutama digunakan sebagai antiseptik kulit sebelum operasi, antiseptik luka dan desifektan alat-alat bedah. Klorheksidin efektif terhadap bakteri gram-positif, gram-negatif dan jamur, terhadap spora bakteri hanya efektif pada suhu tinggi.Dosis : klorheksidin glukonat, larutan 4% dalam air atau larutan 0,5% dalam 70% isopropil alkohol.Klorheksidin asetat, larutan 0,02-0,5% dalam air, gliserin atau 70%alkohol .

NH NH NH NH

NH-C-NH-C-NH-(CH2)6-NH-C-NH-C-NH

Klorheksidin

c. Zat warna Golongan zat warna dibagi menjadi dua kelompok yaitu turuna akridin dan turunan difenilmetan. 1. Turunan Akridin

Contoh : akriflavin, aminakrin HCl dan proflavinTurunan akridin adalah senyawa kation aktif, digunakan sebagai antiseptik setempat pada permukaan mukosa kulit dan antiseptik luka. Turunan ini efektif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif.

Page 11: Makalah_Kimia_Medisinal

Hubungan struktur dan aktivitasa) Aktivitas antibakteri turunan akridin tergantung pada derajat ionisasi

senyawa. 3-Aminoakridin dan 9-aminoakridin bersifat lebih basa dibanding turunan aminoakridin yang lain karena terjadi stabilisasi resonansi dari bentuk terprotonasi. Bentuk terionisasinya makin besar (91% dan 100%) sehingga makin efektif interaksinya dengan gugus anion protein sel bakteri.Bentuk resonansi dari 3 dan 9- aminoakridin dijelaskan sebagai berikut:

b) Turunan akridin juga memerlukan bentuk dan ukuran molekul tertentu serta kedudukan planar untuk memberikan aktivitas antibakteri maksimal. Untuk menimbulkan aktivitas didapat bahwa luas daerah planar minimal adalah 38Å kuadrat.4-Aminokuinolin dan 4-aminotetrahidroakridin mempunyai luas daerah ±28 Å kuadrat, ternyata tidak menimbulkan efek antibakteri.

2. Turunan TrifenilmetanContoh : gentian violet dan malachite green.Larutan 1-2% dari gentian violet digunakan secara setempat untuk pengobatan kandidiasis (infeksi Candida albicans) pada vagina dan mulut bayi.

Hubungan struktur dan aktivitas a) Bila salah satu gugus fenil dihilangkan aktivitasnya akan menurun.b) Untuk aktivitas optimal diperlukan adanya gugus dimetilamino atau

dietilamino. Bila gugus tersebut diganti dengan gugus amonium kuartener atau gugus lain, aktivitasnya akan menurun .

Page 12: Makalah_Kimia_Medisinal

d. Halogen dan Halogenofor Halogenofor adalah kompleks antara halogen dengan senyawa organik. Kompleks klorin dan iodin dengan senyawa organik dinamakan klorofor dan iodofor. Halogen dan halogenofor digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Klorin dan klorofor terutama digunakan sebagai difinfektan air, seperti air minum dan air kolam renang, sedang iodin dan iodofor untuk antiseptik kulit sebelu pembedahan dan antiseptik luka.Contoh senyawa yang mengandung klorin : klorin dioksida, kloroksilenol, oksiklorosen, natrium dan kalsium hipoklorit, dan triklosan.Contoh senyawa yang mengandung iodin : larutan iodium, tingtura iodii dan povidon-iodin. 1. Triklosan (septisol), 5-kloro-2-(2,4-diklorofenoksi)-fenol, adalah antibakteri

dengan spektrum luas, efektif terhadap Gram-positif dan Gram-negatif, dermatofites dan Candida albicans.Dosis setempat : krim 1%.

2. Larutan iodin, mengandung 2% iodin dan 2,4% NaI atau KI dalam air, sedang

tingtura iodii adalah larutan iodin yang mengandung 44-50% etanol. Larutan iodin digunakan sebagai antiseptik kulit sebelum pembedahan dan antiseptik luka.

3. Povidon-iodin (Betadine, isodine, Dansepta, Polydine), adalah kompleks antara iodin dan polivinilpirolidon (PVP) yang mengandung 10% iodin. Tidak seperti iodin, kompleks ini mudah larut dalam air dan dapat melepas iodin secara perlahan-lahan sehingga masa kerja obat lebih panjang.

e. Senyawa Merkuri Senyawa merkuri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :1. Merkuri anorganik, contoh : merkuri klorida (HgCl2), merkuro klorida

(kalomel = Hg2Cl2), merkuri oksida (HgO) kuning dan merkuri amonium klorida (NH2HgCl).

2. Merkuri organik, contoh : fenilmerkuri nitrat, merbromin (merkurokrom), nitromersol dan timerosal.

Senyawa merkuri mempunyai aktivitas antiseptik dan disinfektan. Merkuri anorganik bersifat toksik, dan menimbulkan iritasi kulit sehingga sekarang jarang digunakan sebagai antiseptik, tetapi masih digunakan sebagai pengawet dalam industri. Senyawa merkuri organik dapat melepaskan ion merkuri secara perlahan-

Page 13: Makalah_Kimia_Medisinal

lahan sehingga menunjukkan efek samping (toksisitas dan iritasi) yang lebih kecil dibanding senyawa merkuri anorganik.

Contoh:1. Fenilmerkuri nitrat, digunakan sebagai pengawet pada sediaan parenteral,

dengan kadar 1:10.000-50.000.2. Merbromin, adalah kompleks organik merkuri yang pertama kali digunakan

sebagai antiseptik. Merupakan zat warna merah yang mudah larut dalam air dan digunakan dalam bentuk larutan dengan kadar 2%, untuk antiseptik kulit dan luka.

3. Nitromersol, terutama efek terhadap kokus Gram-positif. Efek iritasi obat terhadap kulit dan mukosa rendah. Nitromersol digunakan untuk antiseptik kulit dan mata dalam bentuk larutan dengan kadar 1:500.

4. Timerosal, mudah larut dalam air, efek iritasi rendah dan mempunyai efek bakteriostatik yang seragam. Larutan timerosal dalam air digunakan sebagai antiseptik pada luka dengan kadar 1:1000, untuk iritasi uretra dengan kadar 1:5000 dan antiseptik pada membran mukosa hidung dengan kadar 1:2000. Dalam bentuk salep dengan kadar 1:5000, timerosal digunakan untuk antiseptik mata.

f. Senyawa FenolContoh : fenol, para-klorfenol, diklorofen, resorsinol, timol, eugenol, heksaklorofen dan polikresulen (Albothyl).Turunan fenol mempunyai efek antiseptik, anthelmintik, anestetik, keratolitik, kaustik dan bekerja dengan mengendapkan protein sel bakteri. Turunan ini terutama digunakan sebagai antiseptik, desinfektan, anthelmintik, dan keratolitik.

Page 14: Makalah_Kimia_Medisinal

Hubungan struktur dan aktivitasa. Fenol sendiri mempunyai efek antiseptik. Peningkatan sifat lipofil turunan

fenol akan meningkatkan aktivitas antiseptiknya.b. Pemasukan gugus halogen, seperti klorin dan bromin, ke inti fenol akan

meningkatkan aktivitas antiseptik. Aktivitas ini lebih meningkat bila jumlah halogen yang dimasukkan bertambah. Polihalogenasi fenol kurang berguna karena senyawa mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil dan tidak dapat dibawa oleh cairan luar sel ke reseptor, sehingga aktivitasnya rendah. Meskipun demikian pentaklorfenol dapat digunakan sebagai pengawet kayu karena mempunyai efek antijamur tinggi.Substitusi halogen pada posisi para dari fenol memberikan aktivitas yang lebih besar dibanding pada posisi orto.

c. Pemasukan gugus nitro dapat meningkatkan aktivitas antiseptik sampai derajat yang moderat.

d. Pemasukan gugus asam karboksilat dan asam sulfonat menurunkan aktivitas antiseptik karena dapat meningkatkan kelarutan dalam air dan menurunkan kelarutan dalam lemak sehingga penembusan ke membran sel bakteri menurun.

e. Pemasukan gugus alkil atau gugus aromatik ke dalam struktur fenol, kresol, resorsinol dan lain-lain, pada umumnya akan meningkatkan aktivitas antibakteri dan menurunkan toksisitasnya. Struktur dan ukuran rantai alkil menunjukkan efek yang berbeda. Rantai n-alkil lebih efektif dibanding rantai isoalkil primer lebih efektif dibanding rantai alkil sekunder dan rantai alkil sekunder lebih efektif dibanding rantai alkil tersier.

f. Pemasukan gugus alkoksi meningkatkan aktivitas antiseptik fenol.

Pada beberapa kasus peningkatan aktivitas antibakteri diikuti dengan penurunan toksisitas.

Contoh : n-amilfenol toksisitasnya sepersepuluh kali fenol dan p-n-amil-o-klorfenol toksisitasnya sepertiga belas kali o-klorfenol.Fenol, fenol terhalogenasi dan alkilfenol meskipun efek antiseptiknya besar tetapi tidak dapat digunakan secara sistemik karena terlalu toksik dan biasanya hanya digunakan untuk antiseptik kuit dan mulut, desinfektan dan untuk sterilisasi kulit.

Koefisien fenol beberapa turunan fenol terhadap E.typhosa dan S.aureus dapat dilihat pada tabel 27.

Page 15: Makalah_Kimia_Medisinal

Tabel 27. Koefisien fenol beberapa turunan fenol terhadap E.typhosa dan S.aureus.

Page 16: Makalah_Kimia_Medisinal

Koefisien fenol beberapa turunan resorsinol terhadap E.typhosa dan S.aureus dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28. Koefisien fenol beberapa turunan resorsinol terhadap E.typhosa dan S.aureus.

Contoh :1. Timol, isopropil m-kresol, berasal dari minyak timi, ynag terdapat pada

tanaman Thymus vulgaris. Larutan timol 0,01% dalam trikloretilen digunakan sebagai antimikroba. Larutan 1% dalam alkohol digunakan sebagai antijamur, terutama efektif terhadap ragi yang patogen. Dalam serbuk tabur kadar 2%, timol digunakan untuk pengobatan infeksi cacing gelang.

2. Eugenol, 4-alil-2-metoksifenol, terdapat ±82% dalam minyak cengkeh, digunakan sebagai antiseptik pada obat kumur dan analgesik pada sakit gigi. Adanya gugus para-alil dan orto-metoksi dapat menunjang aktivitas antisetik dan anestetik. Eugenol mempunyai koefisien fenol =14,4.

Page 17: Makalah_Kimia_Medisinal

3. Heksil resorsinol, efektif terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram-positif, digunakan secara setempat untuk antiseptik kulit dan saluran seni. Heksiresorsinol lebih sering digunakan sebgai anthelmintik, efektif terhadap infeksi cacing gelang usus dan cacing tambang.Dosis anthelmintik :1g, dapat diulang setiap minggu.

4. Heksaklorofen (pHisoHex, Dermisan), adalah turunan bis-fenol, memunyai keefktifan yang lebih tinggi dibanding turunan monomernya. Mempunyai koefisien fenol 40 terhadap S.aureus dan 15 terhadap E.typhosa.Penambahan jumlah atom halogen yang tersubstitusi pada cincin akan meningkatkan keefektifannya. Agar aktivitasnya maksimal gugus fenol harus pada posisi orto dari gugus hidroksil. Gugus penghubung antara fenol-fenol, seperti CH2, O atau S, kurang penting untuk aktivitas, asalkan gugus-gugus hidroksil tidak dipisahkan dengan jarak yang terlalu besar. Heksaklorofen digunakan sebagai antiseptik setempat dengan kadar 2-3% dalam pembawa sabun, detergen, krim atau minyak.

g. Turunan Amonium KuarternerContoh: benzalkonium klorida, benzatonium klorida, setrimid, setilpiridium klorida, dequalinium klorida, domifen bromida dan benzoksonium klorida.

Turunan amonium kuarterner mempunyai efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap Gram-positif dan Gram-negatif, sejumlah jamur dan protozoa. Turunan ini tidak aktif terhadap bakteri pembentuk spora, seperti Mycobacterium tuberculosis, dan virus. Beberapa keuntungan penggunaan turunan amonium kuarterner sebagai antisepik antara lain adalah toksisitasnya rendah, kelarutan dalam air besar, stabil dalam larutan air, tidak berwarna dan tidak menimbulkan korosi pada alat logam.Kerugiannya adalah senyawa menjadi tidak aktif dengan sabun dan surfaktan anionik lain, surfaktan non ionik, ion Ca dan Mg, serum darah, makanan dan lain-lain senyawa kompleks organik.

Hubungan struktur dan aktivitas antimikroba turunan alkildimetilbenzilamonium klorida dapat dilihat pada tabel 29.

Page 18: Makalah_Kimia_Medisinal

Tabel 29. Hubungan struktur dan aktivitas antimokroba turunan alkildimetil-benzillamonium klorida.

Contoh :1. Benzalkonium klorida, CnH2n + 1-N+ (CH3)2- CH2 – C6H5.Cl- (Zephiran

klorida), merupakan campuran beberapa turunan amonium kuarterner, dengan n= 8-16, dengan bagian yang tersebar adalah n=12,14 dan 16.Benzalkonium klorida degunakan sebagai antiseptik dan irigasi pada permukaan kulit dan mukosa dengan kadar 1:750-20.000.

2. Benzetonium klorida(Phemerol klorida), digunakan sebagai antiseptik kulit pada kadar 1:750, sedang untuk iritasi mata, hidung dan membran mukosa, kadar 1:5000.

3. Setilpiridinium klorida, 1-heksadesilpiridium klorida; mengandung N-kuarterner pada cincin heterosiklik. Rantai samping satil menunjukkan aktivitas yang maksimal dibanding turunan alkil yang lain. Tidak adanya gugus benzil dapat mengurangi toksisitas senyawa.

Page 19: Makalah_Kimia_Medisinal

Setilpiridinium klorida digunakan sebagai antiseptik kulit dengan kadar 1:1000, untuk membran mukosa, kadar 1:2000-10.000. sebagai tablet hisap (lozenges), kadar 1:1500, sedang untuk obat kumur, kadar 1:2000.

4. Dekualinium klorida, 1,1’-dekametilendis-(4-amonikuinaldinium klorida) (Decamedin, Degirol, Dequadin, SP Troches), efektif sebagai antiseptik dan antijamur. Sebagai tablet hisap, dekualinium klorida digunakan untuk pengobatan radang rongga mulut, tonsilitis, faringitis, laringitis, dan angina.Dosis tablet hisap : 0,25mg.

h. Senyawa PerakContoh : perak nitrat, perak nitrat amoniakal, perak proteinatum ringan dan perak sulfadiazin.1. Perak nitrat, AgNO3 adalah garam yang mudah larut dalam air, digunakan

sebagai antiseptik pada mata bayi yang baru lahir (ophthalmia neonatorum) dan pada luka bakar.

2. Perak nitrat amoniakal, digunakan secara luas dalam kedokteran gigi sebagai antibakteri dan mengontrol karies gigi.

3. Perak proteinatum ringan (Argyrol), digunakan untuk pengobatan infeksi pada membran mukosa, mata, saluran napas dan saluran seni. Bentuk kompleks koloidal perak-protein ini tidak menimbulkan efek iritasi, korosi dan adstringen seperti ynag ditimbulkan oleh senyawa perak yang mudah larut, seperti perak nitrat.

4. Perak sulfadiazin (Burnazin, Dermazin, Silvadene), mempunyai toksisitas rendah, digunakan terutama untuk pengobatan luka bakar.Dosis krim : 1%, dioleskan sehari 2 kali.

Page 20: Makalah_Kimia_Medisinal

i. Turunan Lain-lain.Contoh: heksetidin (Bactidol).Heksetidin, merupakan antibakteri dan antijamur dengan spektrum aktivitas luas, mempunyai afinitas yang besar terhadap protein membran mukosa sehingga masa kerjanya cukup panjang. Mekanisme kerjanya adalah dengan mempengaruhi pembentukan tiamin yang sangat penting untuk proses metabolisme mikroorganisme. Heksitidin digunakan terutama untuk pengobatan ginggivitis dan periodontitis, serta untuk mengontrol gejala tonsilitis dan faringitis. Dosis sebagai obat kumur: larutan dalam alkohol 1%.

2. Desinfektan Desinfektan dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu turunan aldehid, turunan klorofor, senyawa pengoksidasi dan turunan fenol.a. Turunan Aldehid

Contoh: formaldehid, paraformaldehid, dan glutaraldehid.1. Larutan formaldehid (Solutio formaldehyde, Formalin), mengandung

formaldehid (HCOH) 37%, mempunyai efek antibakteri dengan kerja yang lambat. Larutan formaldehid digunakan untuk desifektan ruangan, alat-alat dan baju dengan kadar 1:5000. Larutan formaldehid dalam air atau alkohol digunakan untuk mengeraskan kulit, mencegah keringat yang berlebihan dan untuk desifektan tangan.

2. Paraformaldehid, didapat dengan cara menguapkan larutan formaldehid, dibuat untuk lebih memudahkan pengangkutan. Penggunaannya serupa dengan formalin. Formalin. Dan paraformaldehid mempunyai bau kurang menyenangkan dan bila terhisap sangat merangsang.

3. Glutaraldeihid, digunakan untuk sterilisasi larutan atau peralatan pembedahan yang tidak dapat disterilkan dengan pemanasan. Senyawa ini mempunyai keuntungan karena tidak berbau dan efek iritasi terhadap kulit dan mata lebih rendah dibanding formalin atau paraformaldehid.Larutan glutaraldehid 2% efektif sebagai antibakteri dan spora bila didapar pada pH 7,5-8,5.

Page 21: Makalah_Kimia_Medisinal

b. Turunan Klorofor Contoh: kloramin T, dokloramin T, klorin, halazon dan sodium hipoklorit.1. Kloramin T adalah turunan klorofor pertama yang digunakan sebagai

antiseptik, mengandung klorin aktif 11,5-13%. Larutan dalam air secara lambat terurai membentuk NaOCl dan melepas klorin yang aktif sebagai antiseptik dan desinfektan. Efek iritasinya lebih rendah dibanding larutan hipoklorit.Larutan kloramin T 0,1% digunakan sebagai antiseptik membran mukosa, sedang larutan 1% untuk mencuci luka.

2. Dikloramin T, mengandung klorin aktif 28-30% kelarutan dalam air rendah sehingga penggunaannya terbatas.

3. Halazon, dalam bentuk gram Na digunakan untuk sterilisasi air minum.

c. Senyawa PengoksidasiContoh: hidrogen peroksida, benzoil peroksida, karbamid peroksida, kalium permanganat dan sodium perborat.1. Hidrogen peroksida (H2O2), adalah senyawa pengosidasi yang sering

digunakan sebagai antimikroba. Oleh kerja enzim katalase, hidrogen peroksida mengalami peruraian melepaskan oksigen, yang aktif sebagai pencuci. Hidrogen peroksida digunakan untuk mencuci luka dan penghilang bau badan, dengan kadar 103%

2. Benzoil peroksida (C6H5-COOOC-C6H5), dalam air melepaskan hidrogen peroksida dan asam benzoat. Benzoil peroksida digunakan sebagai antiseptik dan keratolitik untuk pengobatan kukul(acne), dalam bentuk lotion 5-10%.

3. Karbamid peroksida (Urea peroksida), (NH2)2CO.H2O2), mengandung 34% H2O2 atau 16% O2. Larutan karbamid peroksida dalam air secara perlahan-lahan melepaskan H2O2, dan digunakan untuk antiseptik pada telinga dan pada luka.

4. Kalium permanganat (KMnO4) dan sodium perborat (NaBO3) digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik karena sifat oksidasinya. Pada umumnya, kedua senyawa di atas digunakan untuk pemakaian setempat dalam bentuk larutan dalam air.

d. Turunan FenolContoh: kresol, klorokresol, kreosot, betanaftol, timol dan klorotimol. Mekanisme kerja, hubungan struktur dan aktivitas turunan fenol dapat dilihat pada bab terdahulu.

Page 22: Makalah_Kimia_Medisinal

C. OBAT ANTI JAMURObat anti jamur adalah obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.Jamur yang menginfeksi manusia (mikosis) dibagi menjadi 4 kelompok yaitu mikosis sistemis, mikosis kutan dan mikosissuperfisial.

1. Mikosis sistemikMikosis sistemik terutama mempengaruhi organ internal dari visceral tersebar secara luas dan melibatkan jaringan yang berbeda. Mikosis sistemik di sebabkan oleh jamur saprotik di tanah melalui inhalasi spora.Yang termasuk mikosis sistemi adalah :a. Aspergilosis (Aspergillus fumigatus ) , antijamur : amfoterisin B (I.V. ) , +5-

fluorositosin (oral ).b. Blastomikosis ( Blastonikosis dermatitis ), antijamur : amfoterisisn B (I.V.),

ketokenazol (oral).c. Kandistatin (Candida sp.), antijamur : amfoterisin B (I.V.) +5-fluorositosin (oral)

nistatin (oral +setempat ), klortimazol dan mikonazol (setempat) dan ketokonazol (oral).

d. Kokidioidomikosis (Caccidiaides immitis ), antijamur : amfoterisin B (I.V. ) ,ketokonazol (oral).

e. Kriptokokosis (Cryptococcus neoformans ), antijamur : amfoterisin B (I.V.) +5-fluorositosin (oral).

f. Histoplasmosis (histoplasma capsulatum), antijamur: amfoterisin B (I.V.),ketokonazol (oral).

g. Parakokidioidomikosis (paracoccidioides braziliensis ) , antijamur : amfoterisin B (I.V.), ketokonazol (oral).

h. Fikomikosis (phycomycetes), antijamur : amfoterisin B (I.V.).

2. Mikosis subkutan

Mikosis subkutan adalah mikosis yang terdapat pada tulang, muka, kulit, dan jaringan subkutan. Mikosis ini disebabkan oleh jamur yang masuk ke kulit melalui pengotoran tanah, serpih atau duri, dan cenderung terlokalisasi pada jaringan subkutan. Mikosis subkutan dapat menyebabkan kerusakan yang berat dan kadang-kadang menimbulkan kematian.

Yang termasuk mikosis subkutan adalah :a. Kromomikosis (jamur dimorfi).b. Maduromikosis (tak kurang dari 13 spesies jamur ).c. Sporotrikosis (sporothrix schenkil ).Antijamur : amfoterisin B (I.V.).

Page 23: Makalah_Kimia_Medisinal

3. Mikosis kutan dan mukokutanMikosis kutan hanya menginfeksi epidermis, rambut dan kuku, dan disebabkan oleh jamur dermatophytes, seperti epidermophyton floccosium, microsporum sp. Dan trichophyton sp. Penyakitnya disebut dermatofitosis atau dermatomikosis.

Berdasarkan daerah kulit yang terkena infeksi, jamur dibedakan sebagai berikut :a. Tinca pedis (pada kaki).b. Tinca corporis (pada tubuh).c. Tinca cruris (pada lipatan paha).d. Tinca capitis (ketombe atau dandruff, pada kulit kepala ).Antijamur : amfoterisin B (I.V.), tolnaftat, haloprogin, koltrimazol, mikonazol,Zn pirition, selenium sulfida, dan asam undesilenat (setempat), griseofulvin dan ketokonazol (oral).

Mikosis mukokutan disebakan oleh jamur Candida sp. dan penyakitnya disebut candidiasis.Antijamur : amfoterisin B (I.V.) +5-fluorositosin (oral), nistatin (oral + setempat ) , kandisidin, gelatin violet , klotrimazol dan mikonazol(setempat), griseofulvin dan ketokonazol (oral).

4. Mikosis superficial

Mikosis ini hanya menginfeksi rambut dan lapisan superfisisal dari epidermis ,Yang termasuk mikosis superfisial adalah :a. Black piedra ( piedraia hortal ).b. Tinca nigra ( cladasporium werneckii ).c. Pitiriasis atau tinca versicolor (pityrosporum orbiculare ).d. White piedra (trichosporum cutaneum ).Antijamur : griseofulvin (oral), asam salisilat, asam benzot, natrium kaprilat, klotrimazol, mikonazol, dan haloprogin (setempat).

Berdasarkam stuktur kimoanya obat antijamur dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu turunan asam, turunan tionokarbonat, turunan pirimidin, antibiotika, turunan imidazole, turunan halogen dan turunan lain-lain.

1. Turunan AsamContoh : asam salisilat, salisilanilis, asam benzoate, asam propionat, natrium kaprilat dan asam undersilenat.

Turunan asam pada umumnya digunakan sebagai antijamur setempat pada kulit.Mekanisme kerja antijamur ini disebabkan oleh efek keratolitiknya.Contoh :1. Asam salisilat, mempunyai efek keratolitik, digunakan secara setempat untuk

menghilangkan kutil. Efek bakteriostatik dan fungisid asam salisilat juga

Page 24: Makalah_Kimia_Medisinal

digunakan untuk pengobatan penyakit parsit kulit, psoriasis, ketombe dan ekzem.Kombinasi dengan asam benzoate (1:2) , digunakan sebagai antijamur setempat (kalpanax,mikorex,kopamex).Dosis setempat : serbuk tabor, salep atau krim 3-10%.

2. Asam proionat, CH₃- CH₂- CH₂-COOH, banyak digunakan sebagai antijamur karena Judah didapat, tidak toksik dan tidak menimbulkan efek iritasi kulit. Asam propionate efektif terhadap Tinca pedum dan sering digunakan dalam bentuk garamnya, seperti garam Na, K, Ca atau Zn karena tak berbau dan mudah penanganannya.

3. Natrium kaprilat, , CH₃- (CH₂)₅- CH₂-COONa, asam bebasnya terdapat pada minyak kelapa dan mintak kelapa sawit. Natrium kaprilat efektif terhadap Trichophyton sp. , microsporum sp. , dan cabdida sp.

4. Asam undersilenat (Decyline),CH₂=CH-(CH₂)₈-COOH, adalah antijamur setempat diberikan dalam bentuk larutan, emulsi, serbuk atau salep dengan kadar sampai 10%.

2. Turunan Tionokarbamat

Contoh : toksilat dan tolnaftat.1. Toksilat (tolmicen), efektif secara setempat untuk pengobatan

dermatomikosis.Dosis setempat antijamur kulit, dalam bentuk larutan atau krim 1%, serbuk tabor 0,5% , 2-3 dd.

2. Tolnaftat, mempunyai aktivitas yang tinggi terhadap dermatomikosis, baik in vitro maupun in vivo, tetapi tidak aktif terhadap jamur lain. Untuk aktivitas antijamur, gugus metilkarbonat memegang peran yang cukup penting

Page 25: Makalah_Kimia_Medisinal

Senyawa tetap aktif bila gugus tolil diganti dengan subsitituen α-naftil –β-metil dan bila gugus metil diganti dengan subsituen H, hidroksi atau metoksi. Aktivitas obat akan hilang bila gugus metil diganti dengan gugus halogen, karboksilat atau nitro. Dosis setempat antijamur kulit, dalam bentuk larutan atau krim 1% 2dd.

3. Turunan pirimidinContoh : 5-fluorositosin (flusitosin) dan heksetidin.

5-fluorositosin, terutama digunakan untuk pengobatan kromomikosis, kandidiasis dan kriptokokosis. Karena kekebalan mungkin timbul Selma pengobatan, maka obat biasanya diberika bersamaisama dengan amfoterisin B, efek samping obat antara lain adalah leukopenia atau trombositopenia yang terpulihkan dan kadang-kadang dapat berakibat fatal. Penyerapan obat dalam saluran cerna cukup baik, tidak diikat oleh plasma protein, kadar serum tertingginya dicapai dalam 2-4 jam, dengan waktu paru serum 3-6 jam.Dosis oral : 37,5 mg/kb bb,4 dd.

Mekanisme kerjaMula-mula flusitosin mengalami metabolism di dalam sel jamur, menjadi 5-fluorourasil, suatu antimetabolite pirimidin, metabilik antagonis tersebut kemudian bergabung dengan asam ribonukleat dan kemudian menghambat sintesis asam nukleat dan protein jamur.Efek antijamur flusitosin meningkat bila dikombinasi dengan amfoterisin B atau turunan imidazol.

4. Turunan antibiotikaContoh : griseofulvin dan antibiotika turunan polien , seperti nistatin, amfoterisin B dan kandisidin.1. Griseofulvin (fulcin, griseofort, grivin, rasovin), disolasi dari galur

tertentu penicillium griseofulvum, efektif pada pemberian secara oral, dan hanya bekerja pada jamur yang tumbuh aktif. Griseofulvin efektif terhadap dermatomikosis dan merupakan obat pilihan untuk infeksi tinca pada kulit kepala, kuku, jenggot, telapak tangan dan kaki, bentuk mikrokristal dan ultramikrokristalnya lebih aktif disbanding bentuk mikrokristal, griseofulvin mempunyai waktu paro 24-36 jam , tetapi masih ada dalamplasma setelah 4 hari pengobatan dihentikan.

Page 26: Makalah_Kimia_Medisinal

pada pengobatan jangka panjang, obat yang akan di simpan pada rambut, kuku dan kulit dan akan diekresikan secara aktif melalui kelenjar keringat,griseofulvin kadang-kadang menimbulkan efek samping antara lain urtikaria, sakit kepala, ketidaknyamanan lambung, granulositopenia dan leukopenia.Dosis oral : mikrikristal 500mg, ultramikrikristal 330mg. I dd atau terbagi dalam dua dosis, diberiakn sesudah makan.

Mekanisme kerjaGriseofulvin menunjukkan efek antijamur dengan membatas pertumbuhan jamur, yaitu dengan menghambat mitosis jamur, senyawa ini mengikat protein mikrotubali dalam sel, kemudian merusak struktur spindle mitotic dan menghentikan metaphase pembelahan jamur.Hubungan struktur dan aktivitas turunan griseofulvina. Senyawa akan tetap aktif bila atom CI diganti dengan atom F, tetapi

aktivitasnya menurun bila diganti dengan atom BR dan H.b. Penggantian subsituen metoksi pada cincin sikloheksan dengan gugus

propoksi atau butoksi akan meningkat aktif secara in vivo karna dapat menigkatkan kelarutan dalam lemk sehingga penembusan ke dalam membrane bakteri lebih baik. Subsitusi dengan asam amino justru menghilangkan aktifitas biologis.

Contoh :1. Nistatin (Candistatin, Mycostatin) diisolasi dari Streptomycesnoursei, digunakan untuk pengobatan infeksi Candida sp. Pada kulit, membran mukosa, saluran cerna dan vagina. Digunakan secara oral maupun setempat, untuk infeksi yang disebabkan oleh Candida sp. Dan Aspergillus sp.

Page 27: Makalah_Kimia_Medisinal

2. Amfoterisin B. Diisolasi dari Streptomyces nodosus, efektif terhadap hampir semua mikosis sistemik, termasuk kutan dan mukokutan candistatin. Amfoterisin juga efektif terhadap mukokutan leismaniasis, tetapi kurang efektif terhadap bakteri, protozoa, dan virus.

3. Kandisdin, diisolasi dari Streptomyces griseus, dianjurkan untuk pengobatan infeksi monilia pada saluran vagina.

5. Turunan ImidazolContoh : klotrimazol, ketokonazol, bifonazol, ekonazol nitrat, oksikonazol nitrat, mikonazol nitrat, isokonazol nitrat, flukonazol, tiokonazol, dan itrakonazol.

Mekanisme kerja Turunan imidazol disebabkan senyawa dapat menimbulkan ketidak teraturan membran sitoplasma jamur. Turunan imidazol dan asam lemak tidak jenuh, suatu komponen membran jamur, dapat membentuk interaksi hidrofob, mengubah permeabilitas membran dan fungsi pengangkutan senyawa esensial, menyebabkan ketidakseimbangan metabolik sehingga menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel jamur. Turunan imidazol juga menghambat biosintesis sterol, triglesirida dan fosfolipid pada jamur. Ketokonazol dapat mempengaruhi biosintesis ergosterol dalam sel jamur.

Page 28: Makalah_Kimia_Medisinal

6. Turunan HalogenContoh : Haloprogin

Haloprogin (polik), digunakan untuk pengobatan infeksi jamur superfisial pada kulit.

Mekanisme kerjaTurunan halogen dapat berinteraksi membentuk ikatan ikatan kovalen dengan gugus-gugus fungsional dari sel jamur, seperti gugus tio, yang terdapat pada koenzim A, sistein, glutation, asam lipoat dan tiamin, gugus amino yang terdapat pada asparagin atau glutamin, serta gugus karboksil dan hidroksil. Interaksi tersebut sdapat melalui reaksi oksidasi, adisi konjugat atau eliminasi klorin. Ikatan kovalen yang kuat menyebabkan masa kerja obat menjadi panjang.

Rekasi Haloprogin dengan gugus tio dijelaskan sebagai berikut :

7. Turunan lain-lainContoh : naftifin HCl, siklopiroksilamin, gentian violet, domifen bromida (Neo-bradoral). Dipirition, selenium sulfida dan oktopiroks.

1. Naftifin HCl (exoderil) adalah anti jamur baru yang sangat kuat, bekerja sebagai fungisid dan fungistatik. Digunakan secara setempat untuk

Page 29: Makalah_Kimia_Medisinal

pengobatan dermatomikosis pada kulit, luka dan rambut, dan kandidiasis superfisisal. Naftifin juga mempunyai efek setempat pada bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Obat tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.

2. Siklopiroksolamin (Batrafen) adalah garam etanolamin dari siklopiroks, merupakan antijamur setempat yang bekerja sebagai fungisida, efektif terhadap Tinea sp. dan kandididasis superfisial.

3. Gentian violet (Metilrosanilin klorida) adalah golongan zat warna yang mempunyai efek anti jamur, antibakteri dan anthelmentik. Secara sistemik digunakan untuk pengobatan infeksi Candida albicans. Sering digunakan untuk pengobatan infeksi pada mulut bayi.

4. Dipirition dan selenium sulfida (Selsun) adalah senyawa turunan tiol yang mempunyai efek antijamur, digunakan sebagai antiketombe dan pengobatan infeksi Tinea versicolor pada kulit kepala.

D. Antiseptik Saluran Seni

Antiseptik saluran seni adalah senyawa yang digunakan untuk infeksi bakteri pada saluran seni.

Berdasarkan struktur kimianya antiseptik seni dibagi menjadi lima kelompok yaitu metenamin dan garamnya, asam mandelat dan garamnya, turunan nitrofuran, piridin, piperidin dan turunan kuinolon

1. Metenamin dan garamnyaContoh : metenamin, metenazin tripurat dan metenamin mandelat

Metenamin (urotropin, hexamin), secara oral digunakan untuk pengobatan infeksi saluran seni karena dalam suasana asam akan terurai melepaskan formaldehid aktif. Metenamin bekerja secara tidak khas melalui interaksinya dengan gugus-gugus fungsional tertentu dalam sel bakteri. Efek maksimal dicapai bila digunakan bersama-sama dengan senyawa yang bereaksi asam, seperti vitamin C, NH4Cl atau NH2HPO4. Metenamin sering digunakan dalam bentuk garam bipurat karena garam tersebut meningkatkan keasaman urin sehingga aktivitas obat lebih meningkat.Dosis oral : 1g 4 dd

2. Asam mandelat dan garamnya Contoh : asam mandelat, amonium mandelat, dan Ca.mandelat

Page 30: Makalah_Kimia_Medisinal

Asam mandelat, diperdagangkan dalam bentuk campuran rasemal, dan digunakan sebagai bakateriostatik dan bakterisid pada saluran seni, efektif terhadap infeksi E.coli, S.faccalis, dan Salmonella sp.Dosis : 3g/hari

3. Turunan NitrofuranContoh : nitrofurantoin dan hidroksimetil nitrofurantoin. 1. Nitrofurantoin (Macrofuran), merupakan antiseptik saluran seni yang efektif

terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif , dan obat pilihan untuk pengobatan sistitis. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat beberapa enzim yang terlihat pada pembentukan asetil koenzim A dari asam piruvat sehingga mempengaruhi produksi energi yang diperlukan untuk kehidupan bakteri. Aktivitasnya sangat tergantung pada gugus nitro, yang secara in vivo tereduksi menjadi hidroksilamin atau amin primer. Bentuk tereduksi inilah yang dapat menghambat fungsi DNA dan menyebabkan kerusakan kromosom bakteri.

Mekanisme kerja nitrofurantoin dijelaskan secara skematik sebagai berikut:

Efek samping nitrofurantoin cukup besar, seperti gangguan saluran cerna, komplikasi paru, kerusakan darah dan anemia hemofilik. Sebaliknya diberikan bersama-sama makanan karena dapat memperpanjang masa kerja obat. Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat, ± 60% terikat oleh protein serum, dengan waktu paro serum ± 20 menit.Dosis oral : 50-100mg 3-4 dd, untuk pencegahan :50-100mg sebelum tidur.

2. Hidroksimetil nitrofurantoin, digunakan terutama untuk pengobatan infeksi bakteri pada saluran seni. Efek samping obat cukup besar serupa dengan nitrofurantoin. Untuk mengurangi gangguan pada saluran cerna, obat dapat dikombinasi dengan antasida, seperti aluminium hidroksida gel (Urfadyn). Dosis : 40mg 4dd

4. Turunan Piridin Contoh: fenazopiridinFenazepiridin HCl (Phyridium), terutama digunakan sebagai setempat pada saluran seni. Fenazepiridin sering dikombinasi dengan antiseptik saluran seni, seperti sulfametizol. Obat secara cepat diekskresikan melalui urin dan menyebabkan warna urin menjadi merah jingga.

Page 31: Makalah_Kimia_Medisinal

Dosis : 100mg 2-3 dd, sesudah makan.

5. Turunan pirimidin

Contoh : trimetoprimTrimetoprin(Syraprim, Tobyprim) adalah turunan pirimidin, digunakan untuk pengobatan infeksi saluran seni yang disebabkan oleh E.coli, P.mirabilis, K.pneumoniae dan Enterobacter. Obat dapat diberikan dalam bentuk tunggal atau dikombinasi dengan sulfametoksazol. Trimetoprim bekerja sebagai antagonis metabolik nonklasik dari asam fosfat, yaitu dengan memblok kerja enzim dihidrofosfat reduktase bakteri ±50.000 kali lebih besar dibanding enzim pada mamalia. Dosis oral: 100mg 2dd, selama 10 hari

6. Turunan Kuinolon Turunan kuinolon adalah obat antiinfeksi yang relatif baru sebagai pengembangan asam nalidiksat, suatu turunan 4-kuinolon yang efektif terhadap bakteri Gram-negatif dan digunakan untuk antiinfeksi saluran seni.Pengembangan struktur dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan memperluas spektrum antibakteri. Modifikasi struktur pada umumnya dilakukan dengan memasukkan gugus fluorin pada inti dasar (C-6) dan mengalami gugus metil pada C-7 dengan gugus piperidin.

Mekanisme KerjaMekanisme kerja turunan kuinolon adalah dengan menghambat secara selektif sintesis ADN bakteri dengan memblok enzim ADN-girase, suatu tipe II topoisomerase. ADN-girase adalah enzim yang unik dan berfungsi untuk memelihara kromosom pada keadaan supercoiled dan memperbaiki single strand ADN yang pecah selama proses replikasi ADN bakteri. Mamalia tidak mengandung enzim tersebut sehingga turunan kuinolon dapat bekerja secara selektif menghambat sintesis ADN bakteri tanpa mempengaruhi ADN mamalia.

Turunan kuinolon berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:

a. Turunan naftiridin, contoh : asam nalidiksatb. Turunan sinolin, contoh : sinoksasin.c. Turunan piridopirimidin, contoh: asam pipemidat dan asam piromidat.d. Turunan kuinolon, contoh : asam oksolinat, norfloksasin, siprofloksasin,

ofloksasin, dan pefloksasin.

Page 32: Makalah_Kimia_Medisinal

E. Obat Antituberkulosa

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis, suatu basil gram-positif. Basil mikrobakteri ini sangat sukar dibunuh dan sesudah pengobatan kemoterapi eiminasi basil dari tubuh sangat pelan sehingga pengobatan infeksi mikrobakteri memerlukan waktu yang panjang.

Mekanisme kerja Etambutol, isoniazid dan riasetazon mempunyai sifat sebagai ligan yang dapat membentuk kelas dengan logam-logam yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Meskipun demikian sifat di atas tidak selalu dapat menjalankan mekanisme kerja beberapa obat antimikroorganisme lain.Banyak obat antimikroorganisme yang bekerja dengan menghambat biosintesis dinding sel mikrobakteri, proein atau asam nukleat.a. Menghambat biosintesis dinding sel mikrobakteri

Penghambatan biosintesis dinding sel menyebabkan kelemahan jaringan dinding sel mikrobakteri, terjadi kerusakan membran sel diikuti dengan pecahnya sel karena lisis osmotik sehingga mikroorganisme mengalami kematian. Obat yang bekerja dengan mekanisme di atas adalah sikloserin dan isoniazid.

Sikloserin adalah struktur analog D-alanin, bekerja dengan menghambat secara kompetitif dua dari tiga enzim yang terlibat dalam penggabungan D-alanin ke dalam prekusor dinding sel. UDP- MurNAc-pentapeptida, yaitu enzim alanin rasemase dan D-alanin: D-alanin sintetase. Afinitas enzim-enzim diatas terhadap sikloserin 100kali lebih besar dibanding terhadap substrat normal.

Mekanisme kerja sikloserin dijelaskan secara skematik sebagai berikut:

Isoniazid, bekerja secara aktif dengan menghambat biosintesis asam mikolat dinding sel, kekosongan asam mikolat menyebabkan struktur dinding sel menjadi lemah dan kemudian pecah sehingga mikrobakteri mengalami kematian.

b. Menghambat biosintesis proteinProtein adalah komponen yang penting dalam sistem kehidupan mikrobakteri. Penghambatan biosintesis protein dapat menyebabkan kematian mikrobakteri. Asam p-aminosalisilat dan turunan pra-obatnya, menghambat biosintesis protein dengan mekanisme kerja mirip sulfonamida, yaitu secara penghambatan bersaing dengan asam p-aminobenzoat.

Pirazinamid, etionamid, dan protionamid, menghambat sintesis peptida dengan memblok penggabungan asam-asam amino yang mengandung sulfur, seperti sistein dan metionin, kekurangan protein esensial diatas dapat menyebabka kematian mikrobakteri.

Page 33: Makalah_Kimia_Medisinal

Kanamisin dan streptomisin, bekerja dengan mengikat ribosom sehingga menghambat biosintesis protein dan mempengaruhi perpanjangan rantai polipeptida sehingga sel menjadi pecah dan mikrobakteri mengalami kematian.

c. Menghambat biosintesis asam nukleatAsam nekleat berperan penting pada proses pembelahan sel. Pengahambatan biosintesis asam nukleat dapat menyebabkan kematian mikroorganisme.

Etambutol, mempunyai struktur mirip dengan poliamin dan mempunyai sifat dapat membentuk kelat dengan kation divalen. Pembentukan kompleks tersebut mempengaruhi fungsi poli sel, seperti spermidin dan spermin, yang terlihat dalam memelihara keutuhan asam nukleat, sehingga terjadi hambatan biosintesis protein,ADN, dan ARN.

Bentuk kelat etambutol dengan kation divalen dapat dilihat pada gambar.

Rifampisin, dapat menghambat biosintesis ARN bakteri dengan mengikat secar kuat subunit beta enzim ADN-directed ARN polimerase (DDRP), mencegah pengikatan enzim pada ADN sehingga terjadi pemblokan pada tahap awal transkripsi ARN.

Berdasarkan struktur kimianya obat antituberkulosis dibagi menjadi lima kelompok yaitu turunan salisilat, turunan hidrazida, turunan amidaheterosoklik, golongan antibiotik dan golongan lain-lain.

1) Turunan salisilatContoh : para-amino salisilat (PAS), PAS Na, PAS K, benzoilpas Ca, pashidrazid dan fenilamino salisilat.Para amino salisilat, merupakan obat pertama untuk pengobatan tuberkulosis, biasanya dikombinasi dengan isoniazid dan streptomisin. Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat dan sempurna. Kadar plasma maksimal obat dicapai setelah 1jam pemberian secara oral, dengan waktu paruh biologis 2 jam.Dosis : 3g 4ddHubungan struktur dan aktivitas turunan p-amino salisilat

Page 34: Makalah_Kimia_Medisinal

2) Turunan hidrazida Contoh : isoniazid dan iproniazid

Struktur antituberkulosis turunan hidrazida.

Isoniazid (INH), merupakan senyawa bakterisida, dalam bentuk tunggal digunakan untuk pencegahan tuberkulosis, sedang dalam bentuk kombinasi dengan rifampisin atau pirazinamid untuk pengobatan tuberkulosis. Isoniazid dapat menyebabkan neuritis perifer karena bekerja sebagai antagonis terhadap piridoksin dan meningkatkan ekskresi piridoksin melalui ginjal. Oleh karena itu pada pengobatan dengan isoniazid harus diberikan bersama-sama dengan vitamin B6. Dosis untuk pencegahan : 300mg 1dd atau 4-5mg/kg bb/hari. Untuk pengobatan : 10-20mg/kg bb/hari (oral) atau 300mg/ hari (parenteral).Untuk mengurangi gejala neuritis perifer perlu ditambahkan piridoksin 50-100mg/hari.

3) Turunan amina HeterosiklikContoh: pirazinamid, etionamid dan protionamid.

Pirazinamid(Neotibi, Pezeta,Prazinas, Pharozinamid), mempunyai efek baktersid, digunakan terutama untuk pengobatan ulang tuberkulosis dan untuk pengobatan jangka pendek bila diduga penderita sudah kebal terhadap isoniazid. Pada umumnya digunakan bersama-sama dengan obat tuberkulosis lain. Pirazinamid bukan obat primer pada pnegobatan tuberkulosis paru karena menimbulkan hepatotoksik yang potensial. Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat dan hampir sempurna, kadar serum tertinngi dicapai dalam waktu ± 2jam, dengan waktu paruh eliminasi ±10-16 jam.Dosis oral : 20-35mg/kg bb/hari.

4) Golongan AntibiotikGolongan antibiotik yang digunakan sebagai antituberkulosis antara lain adalah streptomisin sulfa, dihidrostreptomisin, kanamisin sulfa, rifampisin, skloserin, viomisin sulfa dan kapreomisin sulfa.

Page 35: Makalah_Kimia_Medisinal

a. Streptomisin sulfa, adalah senyawa bakterisida yang diisolasi dari Streptomyces griteus. Dalam suasana asam, streptomisin terhidrolisis menjadi streptidin dan streptoblosamin, yang merupakan kombinasi dari L-streptosa dan N-metil-L-glukosamin. Streptomisin digunakan untuk pengobatan tuberkulosis melalui pemberian intramuskular, dalam bentuk tunggal atau dikombinasi dengan isoniazid. Streptomisin dapat meningkatkan efek obat antituberkulosis yang diberikan oral, seperti etambutol dan isoniazid.Dosis I.M : 20mg/kg bb 1dd, selama 2-3 minggu, kemudian 1g/hari tiap hari dan akhirnya 1g dua kali per minggu.

b. Dihidrostreptomisin sulfat, mempunyai kegunaan yang sama dengan streptomisin.Dosis I.M : ekivalen dengan 500mg dehidrostreptomisin basa, 4dd.

c. Kanamisin sulfat, adalah senyawa bakteriosida, diisolasi dari Streptomyces kanamycericus. Secara kromatografi dapat dibedakan 3 struktur kanamisin, yaitu kanamisin A,B, dan C. Dalam perdagangan pada umumnya adalah kanamisin A, karena mempunyai toksisitas yang lebih rendah dibanding kanamisin B, dan CDosis oral untuk infeksi usus : ekivalen dengan 1 g kanamisin basa, 3-4 dd selama 5-7 hari. I.M : ekivalen dengan 5mg/kg bb 3 dd, waktu paruhnya 2-3jam.

Page 36: Makalah_Kimia_Medisinal

d. Rifampisin, adalah antibiotik semisintetik yang dihasilkan oleh Streptomyces mediterranae. Merupakan senyawa bakterisida, aktif terhadap sel bakteri yang sedang mengalami multiplikasi dan sel bakteri yang sedang istirahat. Rifampisin digunakan untuk pengobatan tuberkulosis dan lepra. Rifampisin dapat menembus dan membunuh mikrobakteri dan bakteri di luar sel dan didalam sel. Dosis oral : 600mg/hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

e. Sikloserin, menunjukan aktivitas antibiotika yang relatif lemah terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, tetapi cukup efektif sebagai tuberkulosis. Dalam penggunaan, sikloserin biasanya dikombinasi dengan isoniazid.Dosis oral : 250mg 2-4dd.

f. Viomisin sulfat, merupakan peptida siklik yang bersifat basa kuat. Obat ini digunakan untuk antituberkulosis sebagai pengganti streptomisin.Dosis I.M : ekivalen dengan 1g viomisin, 2dd, 2kali per minngu.

g. Kapremisin sulfat, adalah peptida siklik ynag bersifat basa kuat. Kapremisin digunakan untuk antituberkulosis sebagai pengganti streptomisin, bila kuman sudah kebal.Dosis I.M : ekivalen dengan 1g kapremisin, 1 dd, selama 2-4 bulan, kemudian 1g 2-3 kali per minggu.

5) Golongan Lain-Lain Contoh: etambutol HCl dan tinasetazom.

Page 37: Makalah_Kimia_Medisinal

a. Etambutol, adalah senyawa bakteriostatik, digunakan sebagai penunjang pengobatan, digunakan sebagai penunjang pengobatan tuberkulosis dari obat antimikrobakteri yang bersifat bakterisid, seperti isoniazid dan rifampisin. Etambutol juga digunakan untuk pengobatan ulang tuberkoulosis bila obat tuberkulosis primer telah kebal. Dosis oral : 15-20mg/kg bb 1 dd

b. Tinasetazom adalah senyawa bakteriostatik, digunakan untuk pengobatan tuberkulosis paru, biasanya dikombinasi dengan antitubekulosis lain terutama isoniazid. Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat, kadar plasma tertinggi dicapai dalam waktu ±4jam sesudah pemberian secara oral, dengan waktu paruh biologis 8-12 jam. Dosis oral sebagai antituberkulosis :150mg/hari.Sebagai antilepra dosis awal: 50mg/hari, kemudian dinaikan secara bertahap sampai 150mg/hari.

Page 38: Makalah_Kimia_Medisinal

VITAMINVitamin adalah zat organic dengan berbagai struktur yang di perlukan untuk fungsi normal tubuh dalam jumlah kecil dan tidak dapat diganti zat lain.

LARUT DALAM LEMAK

1. Vitamin A : Vitamin ATretinoinIsotetrinoinEtretinatB-KarotenVitamin A = 3-Dehidroretinol

2. Vitamin D : Vitamin D2 = Ergokalsifenol = KalsifenolVitamin D3 = KolekalsifenolKalsitriol = 1,25-Dihidroksi. Vitamin D3 bentuk paling aktif D3Dihidrotakisterol = dihidrotakisterol 2 = takisterol 2Kalsifediol = 25-hidroksi Vitamin D3

3. Vitamin E : α , β, δ, γ –Tokoferol4. Vitamin K : Vitamin K1 = Fitonadion

Menadion = menafionMenadion Na bisulfat = Menadion bisulfateMenadion natrium difosfat

LARUT DALAM AIR :1. Tiamin (B1) : Tiamin Hcl

Tiamin mononitrit2. Asam pantotenat : Asam pantotenat

PantenolDekspantenolKalsium PantotenatKalsium Rasemat

3. Asam nikotinat : Niasin = Asam nikotinatNiasinamida = Nikotinamida

4. Riboflavin (Vit B2) : Riboflavin = Laktoflavin = Vitamin B2 = Vitamin 5. Piridoksin (Vit B6) : Piridoksin Hcl (Piridoksol = Piridoksin = Piridoksamin,

Piridoksal)6. Sianokobalamin : Sianokobalamin

HidroksokobalaminMetilkobalamin

7. Asam Folat : Asam folat = Asam Pteroilglutamat = PgA8. Asam Askorbat : Asam askorbat

Askorbil palmitat

Page 39: Makalah_Kimia_Medisinal

CH3

CH3

H3C

P(C6H5)3 PO(C6H5)3

Trifenilfosfin oksida

CH3

C CH3

O

O OH

O

Retinol asetat

Alkilenfosforan

Retinol asetat

CH3

12

3

4

5

67

8 10

CH3

CH3

H3C

CH3

CH3O O

O

1214

Anhidroretinol

CH3

1

CH3

CH3

H3C CH2

CH3

β - Ionon

HC=CH

H3C

P(C6H5)3

HCl Trifenilfasfin

CH3

NaOCH3

CH3

CH3

CH3H3

CCH3

P(C6H5)3

CH3

CH3

CH3

OH

CH3H3C

CH3

9. Biotin (Vitamin H)10. Vitamin P

Pembuatan Vitamin A

Reaksi Carr-Price

Vit. A + S6Cl3 Biru (oleh ion karbonium)

Provitamin B

Identifikasi :

1. Brockmann & chen : Vit. D + S6Cl3 / CHCl3 Jingga Merah

Tangas air

CH3

Page 40: Makalah_Kimia_Medisinal

2. Kieber mann – Burchard0,5 mg zat / CHCl3 + 0,1 mg asetonhidrida + H2SO4 P (0,05 ml) Merah Violet Biru Hijau

Vitamin E

α-Tokoferol : R1 = R2 = CH3

β-Tokoferol : R1 = CH3, R2 = H

γ-Tokoferol : R1=H, R2=CH3

δ-Tokoferol : R1 = H, R2 = H

Identifikasi :

1. Vit. E + C2H5OH + HNO3 berasap senyawa O-kinon2. Vit. E + C2H5OH + H2SO4 + FeCl3 + fenantrolin HCl (merah) Jingga

Ad1

Page 41: Makalah_Kimia_Medisinal

Fe3+

Ce4+

Ad2 (Oksidasi Lemah)

Tokoferol

Fe3+ Fe2+ dengan fenantrolin Jingga (dari ion trifenantrolin)

PEMBAHASANVITAMIN A

Vitamin A mula-mula dikenal sebagai vitamin oleh Mc collum dan Davis 1913-1915, mekanisme kerja retinol 1968-1972. Vitamin A menunjukkan fungsi penting dalam biosintesis glikoprotein.

Istilah vitamin A digunakan untuk senyawa yang mempunyai aktivitas biologic mirip retinol.

Istilah vitamin A1, berkaitan dengan all-transsretinol Istilah retinoid digunakan untuk retinol dan turunan alamiah yang terjadi serta analog

sintetik yang tidak perlu mempunyai aktivitas vit A. Aktivitas Vit A dinyatakan sebagai satuan USP, satuan internasional (IU), ekuivalen

retinol (RE), dan ekuivalen β-karoten. Tiap unit ~ 0.3 ug all-transretinol, 0.334 ug all-transretinolasetat atau 0.6 ug β-karoten, jadi 1 mg all-transretinol mempunyai aktivitas 3333 satuan.

Sumber utama : minyak hati ikan mengandung vitamin A dan neovit A (2:1), baik bebas maupun sebagai ester yaitu asam palmitat, beberapa miristat, dan dodekanot. Juga dalam hati hewan herbivore, juga susu dan telur, hati ikan air tawar (freshwater) mengandung Vit A2 (3-dehidroretinol)=dehidroretinol)

Page 42: Makalah_Kimia_Medisinal

Vitamin A mempunyai struktur polien member reaksi warna yaitu dengan asam kuat, klorida dari logam polivalen.(carr-price : vitamin A dalam CHCl3+SbCl3/CHCl3 biru intensif )

Vitamin A ( all-transretinol) dalam hewan dibiosintesis dari pigmen tanaman yaitu karotenoid , misalnya β –karoten adalah precursor retinol (vit A). Provit A (missal β-, α-, γ-karoten dan kriptoxantin terdapat dalam bagian hijau tanaman, wortel, minyak palm merah, mentega, apricot, peach, jagung kuning, kuning telur.

Pigmen karotenoid : kurang bermanfaat bagi manusia. Β-karoten diabsorbsi di mukosa usus kemudian retinol. Enzim dioksigenase mengandung Fe bertanggungjawab atas pembentukan 2 mol retinol dari satu mol β-karoten.

Produk Vitamin A

Tretinoin ; Asam retinoat

Untuk topikal : acne vulgaris Sebelumnya untuk sistemik Sediaan : - Cairan : 0,05% dalam PEG 400/etanol

- Krim Tretinoin memberikan efek antineoplastik.Isotretinoin

Etretinat

Efek samping cukup berat, hanya digunakan bila tidak bisa digunakan pengobatan biasa

Page 43: Makalah_Kimia_Medisinal

β – Karoten

Pada absorpsi, diubah menjadi retinal di distribusi dan diakumulasi dalam kulit.

Vit. A2

Dalam vertebrata yang hidup dalam air segar, mempunyai sifat kimia, fisika dan biologik sangat mirip Vit.A.

Aktivitas : 40% dari Vit. A –asetat.

VITAMIN D

Istilah Vitamin D mula-mula digunakan pada bahan yang diperoleh dari iridasi ragi ergosterol. Kemudian dianalisis sebagai campuran isomer kalsiferol dan beberapa steroid.

Mula-mula Vit D1 campuran ergokalsiferol – lumisferol2 (1:1). Setelah dilakukan pemurnian ; ergokalsiferol (kalsiferol) yang menunjukkan sifat antirachitis dan dikenal sebagai Vit D2

Vit D3 (kolekalsiferol) sebagai prekursor hormon. Menurut klasifikasi ini, kolekalsiferol bukan vitamin karena biasanya dapat disintesis dari kolesterol dalam metabolisme manusia.

Ergosterol ( precursor D2) dalam jamur dan ragi. Vit D2 & Vit D3 terdapat dalam telur dan mentega. Vit D3 (kolekalsiferol) dalam minyak hati ikan. Kolekalsiferol tidak berfungsi langsung, tapi dalam hati diubah menjadi 25-hidroksi kolekalsiferol (kalsifediol) oleh enzim Vit D 25-hidroksilase yang membutuhkan NAPDH dan O2 , kemudian diaktivasi oleh enzim Vit D-1-hidroksilase (dstnya).

Produk Vitamin D

Ergokalsiferol

Vitamin D2 = Kalsiferol

Page 44: Makalah_Kimia_Medisinal

Vitamin D2 perlahan-lahan teroksidasi dalam lemak oleh oksigen udara dalam kondisi sama, vitamin A kurang stabil

Waktu paruh ergokalsiferol 24 jam (19-48 jam) dan durasi kerja sampai 6 bulan

Kolekalsiferol Vitamin D3 , 7-dehidrokolesterol teraktivasi juga terdapat dalam minyak hati ikan

tuna dan halibut Aktivitas D3 dan D2 pada manusia sama, pada tikus dan ayam berbeda Epimerasasi dari -OH pada C3 dalam D2 atau D3 atau konversi –OH pada C3 menjadi

keton menurunkan aktivitas, tetapi tidak rusak inverse, H pada C9 dalam ergosterol dan 7-dehidrosterol lain mencegah cara biasa iridasi

Dihidrotakisterol AT10. Dihidrotakisterol2 , takisterol2 adalah produk samping dari iridasi ergosterol Takisterol direduksi menjadi dihidrotakisterol2 Mempunyai aktivitas antirakhitis lemah, meningkatkan kadar Ca dalam darah

Tidak memerlukan aktivasi ginjal 25-hidroksi dihidrotakisferol3 : aktivitas antikhitis rendah

Kalsifediol

25-hidroksi kolekalsiferol, 25-hidroksi vitamis D3

Digunakan untuk pasien dialysis ginjal jangka panjang

Kalsitriol

Page 45: Makalah_Kimia_Medisinal

1,25-dihidroksi kolekalsiferol; 1,25-dihidroksi vitamin D3 Merupakan bentuk vitamin D3 paling aktif, tidak memerlukan aktivasi Diberikan pada pasien dialysis ginjal jangka panjang atau yang tidak dapat

memetabolisir ergokalsifero

VITAMIN E

Sejak 1920an tikus yang hanya diberi susu sapi, tidak dapat subur. Zat aktif dalam lembaga gandum yang dapat mengatasi kekurangan ini pada tikus ♀ dan ♂ disebut vitamin E. 1936 diisolasi dan disebut tokoferol senyawa sejenis dari sumber alam.

Tocoferol

Telah diisolasi 8 tocoferol, 6 tocoferol mempunyai rantai samping 4,8,12 trimetiltridesil jenuh yang lain mempunyai rantai samping tidak jenuh. Tocoferol paling terkenal termasuk α-Tocoferol (Vit E), yang mempunyai aktifitas biologic paling besar ; -Tocoferol ; -Tocoferol ; -Tocoferol.

α-Tocoferol α-Tocoferol

Tocoferol adalah derivate tokol tersubstitusi dengan metil tokoferol dan ester asetat, minyak kental kuning tidak berbau. Ester as. Suksinat berupa serbuk putih tidak larut dalam air.

Tokoferol stabil diudara untuk waktu tertentu, tetapi lambat laun dioksidasi oleh udara cepat dioksidasi oleh garam besi (III), oksidator lemah, udara dengan adanya alkali.

CH3 CH3 CH3 CH3 CH3 CH3

O H3C O O

HO HO HO

Page 46: Makalah_Kimia_Medisinal

Fe3+

Ce4+

Cepat terinaktifasi oleh sinar UV, tetapi tidak semua sampel sama karena adanya pengotoran mempengaruhi kecepatan oksidasi.

Tokoferol mempunyai sifat antioksidan untuk minyak lemah dengan efektivitas menurun sebab , , , α ditambahkan pada hight Mineral Oil NF dan Mineral Oil USP. Ester asetat, propionate butirat tokoferol lebih aktif daripada ester asetat, benzoate sama aktivitasnya seperti tokoferol tetapi lebih stabil terhadap oksidasi.

Efektivitas antisteril tikus (+)-α-tokoferol 1,36x (±)-α-tokoferol.

Produk

Vitamin E

Terdiri atas (+)- atau (±) -α-tokoferol atau ester asetat atau suksinat 97,6%-100,0% murni.Juga dapat berupa campuran tokoferol konsentrat mengandung tidak kurang dari 33% tokoferol jumlah dimana tidak kurang dari 50% adalah (±) –atau (+)-α-tokoferol dan diperoleh dari minyak tanaman yang dapat dimakan yang dapat digunakan sebagai pengencer.Dapat juga berupa ester asetat 25% yaitu (±) – atau (+)-α-tokoferol asetat dalam minyak tanaman (-)-α-tokoferol diserap lebih mudah pada bentuk (+)- tetapi campuran (+) dan (-)-α-tokoferol lebih tinggi (±55%)dari senyawa tunggal yang diminum.Dosis naik absorpsi turun.

Sumber : lembaga gandum,lembaga beras,lembaga jagung,dan lembaga biji lain,lettuce,minyak soya dan minyak biji kapas,semua tanaman hijau.

α,β,γ,δ-tokoferol : dalam minyak lembaga gandum

α,β,γ-tokoferol : dalam minyak biji kapas,γ : minyak jagung

absorpsi vitamin E melalui mukosa dan system limfatik.Derivat ester dihidrolisis oleh enzim pancreas sebelum absorpsi.

Vitamin E dimetabolisme terutama menjadi asam tokoferonat dan γ-lakton nya,lalu konyugasi glukoronat dan dikeluarkan melalui empedu.

Vitamin E penting dalam sintesa protein,efek pada kinasekreatin otot dan xantin oksidase ati dan seterusnya.P.karier mensintesa vitamin E dari trimetilhidrokinon fitil bromide dengan ZnCl2

Identifikasi :

1. Vit. E + C2H5OH + HNO3 berasap senyawa O-kinon2. Vit. E + C2H5OH + H2SO4 + FeCl3 + fenantrolin HCl (merah) Jingga

Ad1

Ad2 (Oksidasi Lemah)

Page 47: Makalah_Kimia_Medisinal

Tokoferol

Fe3+ Fe2+ dengan fenantrolin Jingga (dari ion trifenantrolin)

VITAMIN K

Derivat naftokinon

Vitamin K¿ 1 ¿¿¿

= Fitonadion ( 2- metil- 3- fitil-1,4 naftokinon )

1929 = aktivitas biologik Vitamin K

1931 = struktur vitamin K

Vitamin K1 = dari alfalfa, daun chest nut, bayam, lemak hati babi, biji rami, tomat, sayur hijau, minyak kedelai.

Bentuk alamiah = isomer trans

Bentuk sintetik = campuran cis (≤ 20 %) dan trans

Vitamin K2

Disintesis flora usus . Khusus bakteri gram-positif

Tidak dapat dalam perdagangan.

Senyawa yang merupakan aktifitas antihemorrhagi, mempunyai aktifitas biologik, memiliki struktur sebagai berikut :

1. Cincin A : a. aromatik atau hidroaromatik

Page 48: Makalah_Kimia_Medisinal

b. tidak tersubstitusi

2. Cincin B : aromatik atau hidroaromatik

3. R = -OH, CO, OCH3 , OC2 H5, OAC

4. R1 = CH3

5. R2 = H, asam sulfanat, dimetil amino, atau alkil ≥ 10C gugus alkil ; ikatan rangkap β, γ ; potensi meningkat jika ikatan rangkap di pindahkan ; tidak ada efek gugus isoprenoid lebih efektif dari pada rantai lurus.

6. R3 = H, OH, NH2 , CO, OCH3 , OC2 H5, Ac.

Aktivitas antihemorrhagi turun

1. Cincin A tersubstitusi jika cincin A benzenoid –CH=CH – dalam 2- metilnaftokinon, maka terjadi pada 5 retensi beberapa aktivitas antihemorrhagi.

2. R1 = gugus alkil ˃ 1 C

3. R2 = -OH

4. R3 = mempunyai OH pada rantai samping

Meskipun banyak senyawa mempunyai aktivitas antihemorrhagi, dalam tubuh diubah

menjadi Vitamin tipe K1

Vitamin K2 ( 25 ) isoprenolog 20% lebih aktif dari pada vitamin K1 ( 37)

Vitamin K2 ( 30 ) isomer 6I, 7

I- mono cis kurang aktif di banding all- trans, mono- cis 18

I,

19Idan vitamin K2 ( 20 ) isoprenolog.

Page 49: Makalah_Kimia_Medisinal

Produk

- Fitonadion = Vitamin K1

- Menadion

- Menadion Na benefit

- Menadiol Na difosfat

VITAMIN LARUT DALAM AIR

Termasuk golongan ini adalah vitamin B-komplek dan vitamin c. vitamin b-komplek : thiamin, riboflavin, piridoksin asam nikotinat, asam pantotenat, biotin sianokobalamin dan asam folat.

Tiamina (vit b1)

1926 : Ditemukan tiamin sebagai vitamin larut dalam air pertama. 1936 : di tetapkan struktur dan sintesis. Diperolah pada lembaga biji-bijian, kuning telur, ekstrak ragi, kopri/polong, buncis, dan kacang2an. Pembuatan dari alam : mahal, jadi di buat secara sintesis. Dalam organism mamalia lebih tinggi, tiamin diubah menjadi koenzim tiamin pirofosfat dengan cara memindahkan pirofosfat langsung dari ATP koenzim ini menunjukan fungsi metabolik penting misalnya sebagai kokarboksilase untuk dekarboksilasi asam α-keto misalnya piruvat menjadi asetil coA dan dalam transketolase.

Dalam dekarboksilasi piruvat terbentuk aldehid aktif yang berinteraksi dengan asam tioklat membentuk asetiltoklat yang bertanggung jawab untuk asetilasi CoA – SH membentuk asetil CoA, jika kekurangan kadar piruvat dalam darah tidak stabil.

Thiamin Hcl

Stabil dalam asam, tapi dalam larutan air dengan PH, mengalami dekomposisi dan inaktivasi. Mudah teroksidir oleh udara atau oksidator seperti H2O2 , KMnO4 atau K3Fe(cn)6 dalam alkali membentuk tiokrom yang berflouresensi biru. Oksitiamin dan

Page 50: Makalah_Kimia_Medisinal

neopiritamin adalah antivitamin yaitu inhibitor dari tiaminpirofosfat dan pirofosforilasi dari tiamin .

Thiamin Hcl, tiaminklorida : VIT B1 HCL, VIT B1.

Hcl : bentuk anhidrat di udara cepat menyerap +/- 4% air tiamin hcl senstif terhadap alkali.

Kekurangan vitamin B1 berat : beri beri.

Tiamin mononitrat

Tiamin nitrat , Vit B1 mononitrat garam ini lebih stabil dari pada garam klorida. Hidroklorida dalam keadaan kering, kurang higroskopis dan disarankan untuk sediaan multivitamin.

Asam Pantotenat

1930an R.J. Williams cs: isolasi, sintesis asam pantotenat (bahasa Yunani=from every where), sumber : hati, telur matang dan biji-bijian. Disintesis oleh kebanyakan tanaman hijau dan mikroorganisme

Pantenol

Rumus sama tapi –COOH → -CH2OH Asam pantotenat jarang diperoleh bebas tetapi terikat sebagai coenzyme A adenine –

Ribose - - - pantotenat – cysteamin oleh asam atau basa terhidrolisis sebagai berikut : CH3 OH

P P

Page 51: Makalah_Kimia_Medisinal

Asam pantotenat HOCH2 – C – CH – COOH Asam Pantotenat hidrolisis CH3 -alanin H2N – CH2 – CH2 – COOH

Asam PantotenatPantenol hidrolisis 3 –amino -1 –propanolol H2N –CH2CH2CH2OH

Produk

Asam Pantotenat (Vit B5)

Minyak kental higroskopis, tidak stabil oleh panas, asam dan alkali. Dalam perdagangan digunakan garam Ca Asam pantotenat dan derivatnya : tanpa aktivitas farmakologi

Calsium pantotenat

Serbuk sedikit higroskopis, stabil diudara.

Kalsium pantotenat resemat

Pantenol

Analog alcohol rasemat dan asam pantotenat mempunyai aktivitass vitamin secara kualitatif dan kuantitatif seperti asam pantotenat.

Lebih stabil dari asam pantotenat dalam larutan pH 3-5. Dengan stabilitas sama pada pH 6-8 lebih cepat terabsorbsi terutama bila dimakanan

Dekspantenol

Minyak kental Sedikit hihroskopis Senyawa alcohol memutar bidang polarisasi kekanan In vivo cepat dikonversi menjadi bentuk asam

Asam Nikotinat (Niacin)

Mula –mula dibuat dengan mengoksidasi nikotin 1913 diisolasi dari ragi dan dikenal sebagai faktor makanan esensial. 1934-1935, diperoleh dengan hidrolisis coenzyme II yang diisolasi dari sel darah

merah kuda, coenzyme II = NADP = nikotin =amida = adenine = dinukleotidfosfat. Sumber umum : hati babi, kambing dan sapi ; ginjal babi, ragi, babi, lidah sapi,

jantung, daging tidak berlemak, lembaga gandum, kacang biji kapri

Page 52: Makalah_Kimia_Medisinal

Asam nikotinat dapat disintesis oleh hamper semua tanaman dan hewan Triptofan dapat dimetabolisir → nukleotid asam nikotinat dalam hewan. Dalam

manusia, asam nikotinat bereaksi dengan 5-fosforibosil-1-pirofosfat membentuk asam nikotinat mononukleotid, kemudian bereaksi dengan ATP desamido lalu NAD = koenzim I dikatalisir oleh NAD sintetase.

NAD dan NADP ikut serta sebagai koenzim pengoksidasi Kekurangan niasin atau triptofan dapat mengakibatkan penyakit pellagra (dalam

bahasa Itali = kulit kasar) Asam nikotinat stabil pada penyimpanan kondisi normal Niasin bukan niasinamida digunakan untuk hiperlipedemia untuk menurunkan

trigliserida dan kolesterol. Trigliserida, VLDL, LDL diturunkan sedangkan HDL naik, mekanisme tidak diketahui.

Niasin cepat diabsorpsi di saluran cerna, dieksresi terutama sebagai N-metil niasin . dosis tinggi : niasin dalam urin.

Niasinamida = nikotinamida

Berbeda dengan niasin, niasinamida tidak mempunyai efek vasodilator, tidak pula trigliserida dan lipoprotein

Niasinamida HCl

Lebih stabil dalam larutan

RIBOFLAVIN (Vit B12)

Page 53: Makalah_Kimia_Medisinal

1932 diisolir sebagai kompleks enzim – koenzim dari ragi oleh Warburg dan Christian dinyatakan sebagai fermen oksidasi kuning. Riboflavin disintesis oleh semua tanaman kuning dan kebanyakan bakteri dan fungi (jamur).

Untuk makanan B2 diperoleh dari makan telur, daging, sayuran merupakan precursor dalam biosintesis koenzim flavin mononukleotid (FMN) dan flavinadenin dinukleotid (FAD) berasal dari reaksi FMN dan ATP. Koenzim ini dan beberapa kompleks koenzim – enzim sering dikarakterisasi sebagai flavoprotein.

Produk

Riboflavin, Laktoflavin, Vit B2

Serbuk hablur kuning sampai kuning jingga, larutan jenuh dalam air mempunyai pH= 6, pKa=10,5. Dalam keadaan bening riboflavin tidak dipengaruhi oleh cahaya, tapi terurai oleh cahaya, dalam alkali menjadi lumiflavin dan dapat diperlambat mendapar pada bagian asam. Dalam asam dengan cahaya membentuk lumikram, kedua hasil urai tidak mempunyai aktivitas biologic.

Dalam perdagangan :

Riboflavin Riboflavin -5- fosfat Riboflavin-5-natrium

Lumiflavin Lumikrom

Ester fosfat hanya dalam sediaan multivitamin. Ester fosfat terhidrolisa sebelum terjadi absorbs, absorbs terjadi melalui system dinding transport aktif, dan ditingkatkan dengan adanya empedu dan makanan.Ekskresi melalui ginjal ± 9% tidak berubah. Defisiensi berat disebut ariboflavinosis, riboflavin tidak mempunyai aktivasi farmakologik , jadi non toksik,

Pyridoksin, Vitamin B6

Vitamin B6 ini digunakan untuk menyembuhkan dermatitis pada tikus yang diberi makanan bebas vitamin B1 dan Vit B2.

Page 54: Makalah_Kimia_Medisinal

Pada tahun 1938 diisolir dari pasta beras dan ragi, Vitamin B6dikenal sebagai piridoksin= piridoksal, juga piridoksal dan piridoksamin diisolasi dari sumber alamiah dan secara fungsionalada hubungannya. Sekarang vitamin B6 digunakan untuk tiga bentuk tersebut.

Sumber: semua sel hidup, terutama dalam ragi, spt ragi bir, hati, lembaga gandum, sayur-sayuran hijau, susu, kacang, jagung gandum.Stabilitas : selama dimasak 40% terurai.Dalam manusia, piridoksin mengalami fosforilasi hepatic, dikatalisir oleh kinase dan dioksidasi oleh flavoenzim menjadi aldehida, jadi Vit B6 merupakan precursor untuk pembentukan piridoksal fosfat.

Piridoksal Fosfat

Adalah kofermen / koenzim dalam metabolisme asam amino dan merupakan katalisator macam-macam reaksi misal pemindahan gugus amino ( NH 2 ) yaitu aminotransferase atau transaminase dan dekarboksilase juga pada lyase dan Synthetase.

Derivat hidrazin ( misal INH ) dan dosis tinggi hidralazin dapat menyebabkan defisiensi vitamin B6.

Produk

Piridoksin HCL = Vit B6 HCL

Faktor antidermatitis tikus relatif stabil terhadap cahaya dan udara dalam bentuk padat. Dalam lar ph <5 :stabil, juga bila diotoklaf pada 15lb,suhu 120,20-30 menit. Tidak stabil bila larutan dalam air diiradiasi pada ph ≥ 6,8 cepat teroksidir oleh H 2O2 atau oksidator lain.

Larutan 1 % dalam air mempunyai ph = 3. Harga pka,piridoksin,piridoksal,piridoksamin masing-masing 5,00 ; 4,22 dan 3,40 , pka2 8,96 ; 8,68 ; 8,05. Dalam jejunum cepat diabsorpsi dalam hati teroksidasi (piridoksal) menjadi asam 4-piri-doksat.

Page 55: Makalah_Kimia_Medisinal

Piridoksin digunakan untuk pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin. Juga untuk diberikan bersama INH,sikloserin untuk menurunkan toksisitas. Tidak bleh diberikan bersama Levodopa. Pada dosis tinggi 100-300mg mempunyai sifat sedatif, sehingga digunakan untuk antimuntah (perjalanan),Parkinson,Tremor

Identifikasi

1) Pembentukan warna biru merah dengan pereaksi 2,6-diklorokinon klorimida

Reaksi ini adalah reaksi umum untuk fenol dimana posisi para tidak tersubstitusi

Jika piridoksin ditambah asam borat akan membentuk kompleks dan tidak bisa bereaksi membentuk warna. Cara ini digunakan untuk pembanding. Penentapan kadar warna ini dapat diukur serapannya dalam FI IV kadar ditetapkan secara KCKT

Identifikasi dalam tablet FI IV

Zat aktif disari air + besi ( III ) klorida jingga sampai merah tua.

KOBALAMIN

1926 : ditemukan khasiat hati mentah untuk anemia perniclosa 1948 folkasr dan E.L smith mengisolasi vitamin B12 sebagai hablur merah dari hati,1948 rickers mengisolasi dari hatiyang efektif terhadap pertumbuhan lactobacillus lactis

Vitamin B12,sianokobalamin ,terdapat dalam alam sebagai kofaktor yang semula diisolasi sebagai sianokobalamin dan vitamin B12 β ( hidroksokobalamin )yaitu CN diganti OH.sumber makanan : daging,telur,seafood,produk fermentasi vit B12 terdapat dalam proses fermentasi antibiotic seperti Str.griseus , Str.olivaceus , Str.aureofaciens , pembuangan kotoran , milorganite Dll.

Page 56: Makalah_Kimia_Medisinal

Dua jenis kobanim yang berpartisi sebagai koenzim dalam metabolisme manusia adalah adenosilkobamid dan metilkobamid sedangkan 5-deoksiadenosilkobamin adalah bentuk utama dalam hati dan jaringan lain.

Kekurangan vit B12 = anemia, anemia perniciosa : kekurangan factor intrinsik.

Produk

Sianokobalamin disimpan dalam suhu kamar bersama Vit C,kehilangn aktifitas 1.5 %/ hari .vit B12 β : sanga tidak stabil.garam besi melindungi B12 β .

Ekstrak hati di udara kehilangan seluruh aktifitas dalam 3 bulan.Vit B12 + Vit C : PH paling baik 6-7 . Niasinamida dan as folat menstabilkan dalam air PH 6,5 ,tidak stabil dalam larutan B kompleks ,Vit B12 tidak stabil dalam larutan B kompleks ,PH optimum stabilitas 4,5 -5,0

Hidroksokibalamin .cabinamida CN OH.

ASAM FOLAT ( P G A = Pteroyl glutamic acid )

Diperoleh dari daun bayam ( bahasa latin daun = folium ). Sebelumnya disebut vitamin M dan vitamin B9 kemudian diketahui terdapat dalam hewan yaitu hati,ginjal,jamur , ragi, kacang kdelai, ikan,bagus hijau segar. Asam folat disintesis oleh bakteri , manusia tidak. Asam folat terutama terikat pda protein dan disebut faktor Lactobacillus casei yaitu asam pteroionat + 3 asam glutamate,sedangkan fakor Bc yaitu asampteroinat + 7 asam glutamate.

Page 57: Makalah_Kimia_Medisinal

Dalam tubuh asamfolat direduksi menjadi asamu bentuk aktif tetrahidrofolat = coenzyme f bentuk aktif dengan adanya donator C seperti histidin / N-metilglisin terbentuk leukovarin atau asam folin = asam N-formiltetrahidrofolat dan dengan ATP membentuk asam N-formiltetrahidrofolat = Rhizopterm = asm semut aktif.

Asam semut ini dapat mengubah urasil menjadi thymin yaitu bentuk permulaan asam nukleinat butir darah merah. Bersama faktor lain → mematangkan butir dar merah, putih dalam sumsum tulang.

Defisiensi : jarang karena dibentuk bakteri usus dan timbul jika minumantibiotik sulfonomida atau alkoholisme.

Produk Asam Folat Serapan UV : dalam NaOH ( 1 dlm 250 ) menunjukkan λ sama seperti

BPFI. Perbandingan serapan λ 256serapan λ 365 = 2.80 – 3.00.

Kadar KCKT

Cara lain

Dioksidasi KMnO4 → PABA HONO→ diazonium kopel

→ warna ……..

Dapat untuk identifikasi / kadar

Zn + Hcl

ASAM ASKORBAT (Vitamin C, As L- askorbat)

Pelayar ( perang ), kurang makanan segar penyakit skorbut dan mudah terserang infeksi. 1757 penyakit skorbut diobati dengan sari buah.

1928 Szent - Gyὂrgyi mengisolasi dari paprika dan Wough dan King dari sari lemon. Vit c atau disebut juga ( Asam skorbut ) hal ini dikarenakan dapat menyembuhkan skorbut = Anti skorbut.

Rumus ditemukan oleh Haworth dan Reichsteinas suatu asam ˠ - lakton dari 3 – okso – glulonat dalam bentuk etanol.

O = C O = C

HO- C O = C

HO-C O - 2 H O = C O

Page 58: Makalah_Kimia_Medisinal

H C +2 H H - C

HO-C HO-C - H

CH2OH CH2OH

As. Askorbat as. Dehidro askorbat

Kedua bentuk ini mempunyai aktivitas biologik yang sama dan berada dalam keseimbangan bentuk endiol adalah reduktor kuat dan disebut redukton.

Isolasi alam mahal, dibuat ½ sintesis = semi sintesis dan D – glukosa. Dalam tubuh keseimbangan ass askorbat – as dehidroaskorbat merupakan sistem redoks , jadi pemberian dalam bentuk apa saja sama. Tablet vit C biasanya diberi warna kuning untuk menutupi warna as dehidro askorbat. Pada perokok pemberian vit c jumlah sama dengan bukan perokok, kadar dalam urin lebih rendah, mungkin vit c ikut mengurangi nikotin.

Dengan derivat flavin seperti rutin ( vit P ) terjadi sinergisme pada resorpsi. Dosis tinggi 1-3 g baik untuk flu, rematik, poliartritis, TBC.

IDENTIFIKASI

1. IR2. Lar + tembaga ( II ) tartrat alkali reduksi3. Mereduksi AgNO3

4. + NaHCO3 CO2 + FeSO4 lembayung tua + H2SO4 encer Hilang5. + Pereaksi Tillman = 2,6 – diklorfenol indofenol Warna hilang

Dapat digunakan untuk Penentuan kadar (PK)

PK :

FI IV :

Zat + H2SO4 2N + Kanji di tritasi dengan iod 0,1 LV

Tablet

Zat + as metafosfat encer Titrasi dengan diklorfenol indofenol

PK dapat dengan cara :

- Seperti diatas- Iodometri- Cerimetri- Bromometri

Page 59: Makalah_Kimia_Medisinal

Cl Cl

O = N - - O- + vit c HO NH O- + Dehidro vit c

Cl Cl