modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

9
SINGLE PHASE HALF CONTROLLED BRIDGE CONVERTER Rohmat Khoirul Sidiq 111910201039

Upload: univ-of-jember

Post on 24-Jun-2015

132 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

SINGLE PHASE HALF CONTROLLED BRIDGE CONVERTER

Rohmat Khoirul Sidiq111910201039

Page 2: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

Konverter satu fasa jembatan terkendali penuh secara luas digunakan dalam berbagai aplikasi industri di berbagai negara. Perangkat ini dapat menyediakan arus searah dengan polaritas tegangan baik positif maupun negatif. Dengan demikian mereka dapat beroperasi baik sebagai penyearah terkontrol atau inverter. Namun, banyak dari aplikasi industri tidak menggunakan modus inverter kemampuan operasi konverter terkendali penuh. Dalam situasi seperti konverter terkendali penuh dengan empat thyristor dan kontrol tersebut karena terkait dan rangkaian gerbang drive yang jelas memiliki proposisi yang lebih kompleks dan mahal. Konverter satu fase terkendali penuh memiliki kelemahan lain juga seperti tegangan output relatif kurang (dan saat beban ringan induktif) faktor bentuk dan faktor daya inputnya.

Page 3: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

PRINSIP KERJA

Page 4: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

PRINSIP KERJADengan mengacu pada Gambar 11.1 (b), dapat dinyatakan bahwa untuk setiap arus beban mengalir satu perangkat dari kelompok atas (T1 atau T3) dan satu perangkat dari kelompok bawah harus berkonduksi. Namun, T1 T3 atau D2 D4 tidak dapat berkonduksi secara bersamaan. Di sisi lain T1 dan T3, D4, D2 berkonduksi secara bersamaan setiap kali T1 atau T3 dan tegangan output cenderung untuk lebih negatif. Oleh karena itu, ada empat modus operasi dari konverter ini ketika arus mengalir melalui beban. Tentu saja selalu ada kemungkinan bahwa tidak satupun dari empat komponen berkonduksi. Arus beban selama periode tersebut akan menjadi nol. Modus operasi konverter ini dan tegangan perangkat yang berbeda dalam modus operasi tersebut dapat dilihat pada tabel konduksi Gambar 11.2. Tabel ini telah dipersiapkan dengan mengacu pada gambar 11.1 (b).

Page 5: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

Hal ini mengamati bahwa setiap kali D2 berkonduksi tegangan di D4 adalah –Vi dan setiap kali D4 mengonduksi tegangan di D2 adalah vi. Karena dioda hanya memblokir tegangan negatif dapat disimpulkan bahwa D2 dan D4 berkonduksi dalam positif dan setengah siklus negatif dari pasokan input masing-masing. Kesimpulan yang sama dapat ditarik mengenai konduksi T1 dan T3.

Tabel konduksi dari konverter satu fase setengah terkendali

Dan maksud dari NONE adalah ketika tidak ada thyristor dan dioda yang beroprasi, sehingga nilai tegangan output sama dengan tegangan E itu sendiri

PRINSIP KERJA

Page 6: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

KONVERTER SETENGAH TERKONTROL DALAM MODE KONTINYU

Di sisi lain T1 mulai konduksi bila ditembakkan dalam setengah siklus positif dari gelombang tegangan input dan konduksi kontinyu sampai T3 pada saat menembak setengah siklus negatif. Gambar. 11.3 menunjukkan diagram sirkuit dan bentuk gelombang dari satu fasa setengah dikontrol converter memasok R - L - E beban.

Page 7: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

KONVERTER SETENGAH TERKONTROL DALAM MODE KONTINYU

Gambar disamping adalah komponen-rata, tegangan output (dan arus) mengandung sejumlah besar komponen harmonik. frekuensi harmonik tegangan minimum adalah dua kali frekuensi masukan. Representasi Deret Fourier dari arus beban dapat diperoleh dari tegangan beban dengan menerapkan prinsip superposisi dengan cara yang sama seperti dalam kasus konverter terkontrol penuh.

Page 8: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

Sejauh ini kita telah membahas karakteristik operasi dari converter satu fasa setengah terkontrol dalam keadaan konduksi kontinyu tanpa mengidentifikasi kondisi yang diperlukan untuk mencapainya. Kondisi semacam itu ada namun ditemukan dengan hati-hati memeriksa cara converter ini bekerja.

DALAM MODE KONDUKSI DISKONTINYU

Page 9: Modul 11 111910201039_rohmat khoirul sidiq

Mengacu pada Gambar 11.3 (b), ketika T1 diaktifkan pada ωt = α tegangan output (nilai sesaat) lebih besar dari emf kembali. Oleh karena itu, arus beban meningkat sampai Vo menjadi sama dengan E lagi di ωt = π - θ.