nefrourologi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 nefrourologi
1/14
1. Jelaskan lokasi dan komposisi dari ginjal.Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang letaknya berada di
abdomen bagian posterior dan terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuk
ginjal menyerupai kacang, yang bagian konkavnya menghadap ke medial. Pada sisi
ini terdapat hilus ginjal yang merupakan muara dari pembuluh darah, system
limfatik, system saraf, dan ureter. Sedangkan bagian konveks menghadap ke lateral.kuran dari ginjal pada masing ! masing individu berbeda ! beda
tergantung pada jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain.
kuran ginjal orang de"asa rata ! rata panjang 11,# cm $ lebar % cm $ tebal &,# cm,
dengan berat 1'( ! 1)( gr atau kurang lebih (,*+ dari berat badan.1
ubuh kita mempunya sepasang ginjal, yaitu de$tra dan sinistra. erdapat
beberapa perbedaan antara ginjal de$tra dan ginjal sinistra. Ginjal dextra terletak
setinggi vertebra L1 – L3, sedangkan ginjal sinistra terletak setinggi vertebra T12 –
L2. -etak ginjal de$tra lebih rendah disbanding yang kiri karena terdesak oleh
hepar.'
Gambar 1. -etak ginjal secara anatomi
Ginjal sendiri mempunyai korteks di bagian lateral yang ber"arna lebihgelap dan medulla di bagian medial yang ber"arna lebih pucat. edula ginjal
mempunyai %/ 10 struktur seperti piramida terbalik yang disebut piramida renalis.
i bagian basis dari piramida renalis terdapat tonjolan yang disebut papilla renalis.
asing ! masing piramida renalis dipisahkan oleh columna renalis. rin diproduksi
dari lobus renal yang dimana terdapat duktus di masing ! masing papilla renalis
yang menyalurkan urin menuju saluran yang disebut calyx minor . 2mpat atau lima
caly$ minor akan bergabung menjadi calyx mayor , dan dua atau tiga caly$ mayor
akan bergabung menjadi pelvis renalis. Pelvis renalis mengisi sebagian besar sinus
renalis yang menghubungkan dengan ureter.'
-
8/18/2019 nefrourologi
2/14
Gambar 2. 3natomi bagian ! bagian ginjal
'. Sebutkan fungsi/fungsi utama ginjal4
a. empertahankan keseimbangan 5'6 dalam tubuh 7Sher"ood,'((18.
b. engatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion 92S, termasuk :a
;
, 9l
/
, <
;
,596&
/, 9a';, g';, S6*';, P6*&;, dan 5;. Jika terjadi fluktuasi minor di sebagian
konsentrasi pada elektrolit ini dalam 92S dapat menimbulkan pengaruh besar.
Sebagai contohnya, jika ada perubahan konsentrasi
-
8/18/2019 nefrourologi
3/14
-
8/18/2019 nefrourologi
4/14
'((%8. Selain jenis kelamin, usia juga berpengaruh dalam total cairan tubuh, yaitu
semakin bertambah usia persentase air akan menurun. 7Sher"ood, '((18Jenis cairan tubuh terbagi dua, yaitu Intracellular Fluid *+,- atau cairan
intrasel serta Extracellular Fluid */,- atau cairan ekstrasel. otal air dalam tubuh,
baik pada pria dan "anita, lebih banyak pada +,- *203 dibandin! /,- *103.
7artini, '((%8a. 29?
,airan ekstrasel sebanyak 203 dari total air tubuh atau sekitar 2%& dari
massa tubuh.
-
8/18/2019 nefrourologi
5/14
-
8/18/2019 nefrourologi
6/14
8. :istin!uish between osmolarity osmolality and tonicityPrinsip dasar dari topik ini adalah prinsip osmosis dan tekanan osmosis.
5smosis adalah pindahnya cairan melalui membran permeabel selektif 7atau
semipermeabel8 dari ruang konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. 7Guyton, '(()8
Secara sederhana, osmosis terjadi saat pelarut 7air atau cairan8 pindah melalui
membran semipermeabel dari ruang dengan konsentrasi 7atau jumlah >at terlarut8
tinggi ke konsentrasi rendah sehingga tercapai keseimbangan.:ifusi adalah pindahnya ;at terlarut dari ruang dengan konsentrasi 7atau
jumlah >at terlarut8 tinggi ke konsentrasi rendah sehingga tercapai keseimbangan.
isal, garam natrium 7>at terlarut8 ditambahkan ke 29? yang konsentrasi garamnya
rendah. @ni berarti terjadi perpindahan secara difusi. 5al ini pun diikuti oleh
perpindahan air 7pelarut8 karena air cenderung mengikuti perpindahan natrium dan
air selalu berpindah ke konsentrasi >at terlarut yang lebih tinggi. Setelah konsentrasi
natrium di 29? meningkat, air akan langsung berpindah dari dalam sel 7yang
konsentrasi natriumnya menurun8 ke 29?. 7Guyton, '(()8 Perpindahan pelarut dan
>at terlarut ini terjadi hingga tercapainya keseimbangan, atau konsentrasi di antara
dua ruangan tersebut sama 7equilibrium). 7Stevenson, '((&8erjadinya proses osmosis air dapat dihambat dengan tekanan yang
mela"an proses tersebut. esar tekanan yan! dibutuhkan untuk melawan
proses osmosis disebut tekanan osmotik. 7Guyton, '(()8 Bila air di suatu ruang
sudah berkurang akibat proses osmosis dan konsentrasi >at terlarut menjadi
meningkat 7Stevenson, '((&8, hal ini dicegah dengan tekanan osmotik yang
mela"an proses tersebut sehingga tekanan osmotik akan meningkat dan konsentrasi
air 7pelarut8 akan kembali tinggi. Jadi, semakin tinggi tekanan osmotik yang ada
untuk mela"an proses osmosis, berarti semakin rendah konsentrasi air 7pelarut8 dan
>at terlarut di suatu ruang. ekanan osmotik bisa juga disebut sebagai tekanan yan!
men!hisap air ke dalam larutan atau ruan! den!an melewati membrane
semipermeabel. 7Stevenson, '((&8. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yan!
di!unakan untuk mece!ah masuknya air ke dalam suatu larutan atau ruang.
7Stevenson, '((&8. ekanan ini menahan air yang masuk dan juga mendorong
keluar air.5smolaritas adalah konsentrasi total >at terlarut di dalam suatu larutan yang
>at terlarut atau partikel tersebut secara aktif melakukan proses osmosis di dalam
larutan. Semakin tinggi osmolaritasnya, semakin rendah konsentrasi airnya, dengan
perhitungan 1 osmol D 1 mol partikel terlarut. 7Stevenson, '((&8 Secara sederhana,
osmolaritas bisa dijelaskan sebagai 1 osmol per liter larutan 7Guyton, '(()8, dengan
satuan m6smol-. 7Stevenson, '((&8alam keadaan normal, osmolaritas 29? dan @9? seimbang karena tidak
terjadi perpindahan air 7pelarut8 ke dalam maupun ke luar sel.
-
8/18/2019 nefrourologi
7/14
sel secara osmosis. 7Sher"ood, '((18. Perkiraan osmolaritas >at osmotik aktif dalam
cairan interstisial, plasma, dan @9? adalah sekitar 0(+ osmolaritas cairan interstisial
dan plasma disebabkan oleh ion natrium dan klorida, sedangkan hampir setengah
dari osmolaritas @9? disebabkan oleh ion kalium dan beberapa >at intrasel. otal
osmolaritas dari ketiga kompartemen tersebut adalah sekitar &(( m6smol-, dengan
osmolaritas plasma lebih tinggi 1 m6smol dibanding interstisial dan @9?. Perbedaan
ini disebabkan efek osmotik dari protein plasma yang menghasilkan tekanan dalam
kapiler '( mm5g lebih besar dibanding tekanan di spasium interstisial. -alu, nilai
normal dari osmolaritas cairan tubuh adalah '0' m6smol-. 7Guyton, '(()85smolalitas adalah konsentrasi molar >at terlarut atau partikel per kilogram
larutan, dengan satuan m6smolkg5'6. :ormal osmolalitas cairan tubuh adalah
berkisar '0# ! '=# m6smol kg5'6, dengan >at terlarut utamanya adalah natrium
7:a8 dan klorida 79l8. Sementara itu, osmolalitas urin bervariasi sekitar %( ! 1*((m6smol kg5'6, dengan >at terlarut utamanya adalah urea, natrium 7:a8, klorida
79l8, dan kalium 7at terlarut impermeabelnya seimbang atau setara dengan osmolaritas
cairan tubuh 7D '0' m6smol-8, >at terlarut tidak akan berpindah keluar ataupun
masuk sel. 7Guyton, '(()8 3ir pun tidak akan berpindah secara osmosis. 7Stevenson,
-
8/18/2019 nefrourologi
8/14
'((&8. -arutan ini dinamakan larutan isotonis dan larutan ini tidak akan
menyebabkan sel menjadi bengkak 7edema8 maupun mengerut. 7Guyton, '(()8:amun, bila terjadi penambahan atau pengurangan air secara bebas dan
tidak disertai penambahan atau pengurangan >at terlarutnya, dapat menyebabkan
perubahan osmolaritas 29?. isal, terjadi pengurangan air di 29? sehingga >at
terlarut akan memekat. 5al ini menyebabkan osmolaritas 29? meningkat secara
abnormal, atau disebut juga kondisi hipertonik. 7Sher"ood, '((18 at terlarut 7osmolaritas8 impermeabel melebihi osmolaritas
normal 7E '0' m6smol-8. 3ir pun akan mengalir keluar dari dalam sel ke 29?
sehingga sel akan mengerut. 7Guyton, '(()8Jika sel ditaruh dalam larutan dengan konsentrasi >at terlarut 7osmolaritas8
impermeabelnya lebih rendah dibanding osmolaritas normal 7F '0' m6smol-8, air
akan berpindah dari 29? ke dalam sel secara difusi sehingga sel akan membengkak.
3ir ini terus berpindah sehingga kandungan air dalam sel meningkat dan menjadi
encer, sementara air di 29? berkurang sehingga 29? akan memekat. 5al ini terus
terjadi sampai kedua osmolaritas setara. -arutan dengan osmolaritas lebih rendah ini
disebut larutan hipotonis. 7Guyton, '(()8
6smolaritas 29? harus diatur agar mencegah perpindahan air yang tidak
diinginkan baik itu ke dalam sel maupun ke luar sel. Pada hipertonisitas 29?,
berkaitan erat dengan terjadinya dehidrasi. @ni terjadi disebabkan kurangnya intake
air, pengeluaran air yang berlebihan 7akibat diare, muntah, keringat berlebihan8, dan
diabetes insipidus akibat defisiensi hormone 35. 7Sher"ood, '((18
-
8/18/2019 nefrourologi
9/14
Pada kondisi hipotonisitas 29?, terkadi akibat o"erhidrasi karena
berlebihannya air yang bebas. Biasanya, setiap air yang berlebihan akan langsung
diekskresikan via urin sehingga kecenderungan hipotonis tidak terjadi. 5ipotonis
dapat timbul pada pasien gagal ginjal yang tidak mampu mengekskresikan urin encer
saat mereka mengkonsumsi air lebih banyak dari >at terlarutnya. -alu, pada orang
normal yang minum banyak air dalam "aktu singkat sehingga ginjal tidak sempat
mengekskresikan air tersebut. Serta pada sekresi vasopresin yang tidak sesuai
sehingga kelebihan air tidak diimbangi retensi >at terlarut di dalam tubuh. 7Sher"ood,
'((18
apus4Buku crash course halaman &/% 7aku belum punya bukunya tp ada fotocopyannya. 5ehe8 3nonim. '((0. Fluid and Electrolyte Balance. iunduh dari4
http4""".colorado.eduintphys9lass@P5C&*&(/'(((10fluidbalance.htm pada &September '(1(Guyton, 3rthur 9. dan John 2. 5all.
-
8/18/2019 nefrourologi
10/14
'. ProteinProtein mempengaruhi distribusi ion dalam membran semipermeabel yaitu
dalam efek Gibbs/onnan. Protein yang bermuatan negatif akan terkurung di dalam
molekul yang berukuran besar dan tidak akan dapat berdifusi melalui membran
semipermeabel. Jika protein yang terdapat di salah satu sisi bersifat anion maka
protein tersebut akan menarik ion positif pada sisi yang bersifat kation, sehingga
elektrik akan tetap netral. Protein bersifat anion yang menarik ikatan kation, akan
menyebabkan peningkatan tekanan osmotik yang dapat menarik air dalam jumlah
yang banyak. 7 Stevenson, '((& 8Protein plasma mempunyai muatan akhir negatif dan karenanya cenderung
mengikat kation seperti ion natrium dan kalium, sehingga sejumlah besar kation ini
tertahan di dalam plasma bersama dengan protein plasma. Sebaliknya, konsentrasi
ion bermuatan negatif 7anion8 dalam cairan interstisial cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan plasma, karena muatan negatif protein plasma akan menolak
anion yang bermuatan negatif. 7 Guyton, '((0 8
%. 3pakah peran dari sistem limfatik dalam perubahan pergerakan cairan H
Plasma protein dan cairan yang hilang dari sistem vasculer akan di saring kedalam
intersisial dan diambil oleh sistem limfatik. Saat cairan intersisial terkumpul akan
bergabung dengan pembuluh limfe lainnya dan dikembalikan ke aliran darah. @ni akan
saling berhubungan dengan kapiler limfatik di semua organ dan jaringan yang nanti padaakhirnya akan dialirkan ke sistem vena melalui duktus toraksikus di leher. -alu cairan
intersisial akan masuk langsung ke kapiler limfe. 7 stevenson, '((&8 ari kapiler limfe
akan langsung ke kapiler darah dan mencegah terjadinya edema, serta menjaga volume
darah dan tekanan darah tetap normal.
-
8/18/2019 nefrourologi
11/14
http4""".scumdoctor.comanatomylymphatic/systeminde$.html
). Gambarkan bagaimana air dan ion masuk dan keluar dari tubuh, berikan
alasan yang relevan. 3ir dan ion masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh kita.
-
8/18/2019 nefrourologi
12/14
tubulus ginjal. Beberapa >at mungkin secara diskriminatif dipindahkan dari
plasma di kapiler peritubulus ke dalam lumen melalui mekanisme sekresi tubulus.
Sekresi tubulus menyediakan suatu mekanisme yang dapat lebih cepat
mengeliminasi >at ! >at tertentu dari plasma dengan mengekstraksi lebih banyak
>at tertentu dari 0( plasma yang tidak difiltrasi di kapiler peritubulus dan
menambahkan >at yang sama ke jumlah yang sudah ada di dalam tubulus akibat
proses filtrasi./kskresi urin mengacu pada eliminasi >at ! >at dari tubuh urin. Proses
ini merupakan hasil dari ketiga proses sebelumnya. Setelah ketiga proses
tersebut maka urin dialirkan keluar melalui ureter, vesica urinary dan urethra.&
Gambar 3. System riniferus
eferensi 41. Purnomo, Basuki B. '((#. asar ! dasar rologi 2disi kedua. Jakarta 4
Sagung Seto.'. artini, ?rederic 5. '((%. ?undamental of 3natomy and Physiology )th
2dition. San ?rancisco 4 Benjamin 9ummings.&. Sheer"od, -auralee. '((1. ?isiologi anusia dari Sel ke Sistem 2disi '.
Jakarta 4 2G9.
0. Sebutkan ' perbedaan antara ' metode yang digunakan dalam prinsip dilusiPrinsip dilusi adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengukur volum cairan
jika cairan tersebut tidak dapat secara langsung diukur atau tidak dapat diambil
-
8/18/2019 nefrourologi
13/14
langsung dari bagian yang mengandung cairang tersebut 7Stevenson, '((#8. ua
metode yang digunakan adalah1. Single injection method'. 9onstant infusion methodari kedua metode tersebut, perbedaannya adalahK1. etode single injection
a. enggunakan substansi tes yang mempunyai daya ekskresi yang lambat dari
bagian yang akan diukur dan akan di ba"a keluar tubuh7Stevenson, '((#8.b. 9aranya 4
1. Sejumlah substansi tes disuntikkan secara intravena keadalam tubuh.'. 9onsentrasi plasma ditentukan di interval&. enggambarkan grafik yang menggambarkan log konsentrasi yang
mela"an skala "aktu.*. Garis lurus yang digambarkan kembali ke skala a"al, mengumpamakan
konsentrasi substansi didistribusikan secara datar dan dengan
segera7Stevenson, '((#8.c. Lolum compartmen adalah jumlah yang diinjeksikan4consentrasi pada "aktu
semula7Stevenson, '((#8.
'. etode constant infusiona. enggunakan substansi tes yang mempunyai daya ekskresi yang cepat dari
bagian yang akan diukur dan akan di ba"a keluar tubuh. 7Stevenson, '((#8.b. 9aranya4
1. Substansi tes diinfuskan dengan kecepatan yang sesui dengan kecepatan
ekskresi.'.
-
8/18/2019 nefrourologi
14/14
kapiler pembuluh darah menyebabkan mereka jarang ditemukan di dalam cairan
interstisium. 5al tersebut mengakibatkan adanya suatu gradien konsentrasi yang
juga menyebabkan perbedaan gradien osmotik antara darah dan cairan interstisium.
2fek osmotik yang timbul akan cenderung mendorong air untuk berpindah dari
konsentrasi air yang tinggi 7daerah interstisium8 ke daerah dengan konsentrasi air
yang lebih rendah 7plasma8. 5al tersebut berarti, protein/protein plasma dapat
dikatakan memiliki kecenderungan untuk MmenarikN air. Sehingga, tekanan osmotik
koloid tersebut menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler ke dalam
cairan interstisium. 6leh karena itu, dapat dikatakan pula bah"a tekanan tersebut
juga turut membantu dalam mempertahankan volume plasma. 7Sher"ood, '((18Sedangkan, komponen plasma lainnya memiliki kemampuan untuk menembus
dinding kapiler ke daerah interstisium, sehingga tidak menimbulkan suatu perbedaan
gradien konsentrasi di antara keduanya. idak adanya perbedaan gradienkonsentrasi tersebut, mengakibatkan tidak adanya gradien osmotik, yang berarti juga
tidak dapat menimbulkan efek osmotik. 7Sher"ood, '((18Pada pengukuran volume plasma, protein plasma yang sering digunakan adalah
albumin. 5al tersebut dikarenakan albumin merupakan protein plasma yang memiliki
berat molekul yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan protein plasma yang
lainnya. Selain itu, konsentrasinya yang tinggi di dalam plasma, albumin diperkirakan
menentukan sekitar )#/0(+ tekanan osmotik plasma pada manusia. 7urray,'((=8
2?22:S@ 4
urray, obert