never.pdf

137
Ac zzz Never Trust a Dead Man Kelelawar itu—atau Farold, atau Farold dalam tubuh kelelawar— sesaat tak bcrgerak. "Itu benar " katanya. "Aku sudah dibunuh. Begitulah kematianku. Aku dengar kau memanggilku, oleh sebab itu aku kembali. "Betul, kata Selwyn, senang dapat kembali ke lopik pembicaraan yang seharusnya. "Kami memanggilmu kembali supaya kau dapat mengatakan siapa yang melakukanya." Kelelawar si Farold itu berkata, "Kupikir kalian memanggilku ke sini supaya kalian dapat mengatakannya kepadaku. "Apa? Elswyth membentak. "Kamu tidak tahu siapa yang membunuhmu?" tanya Selwyn ngeri. "Aku kan sedang tidur, dasar bodoh. Itu terjadi di tengah malam, hari gelap, dan"- kelelawar itu memukul tangan Selwyn dengan sayapnya, seakan lupa ia punya sayap, dan bukannya tangan—jika kau melihat scbelum semua ini kau pasti melihat kalau aku ditikam dari belakang" Selwyn menepuk keningnya, menyesal. Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta njpiah).

Upload: nova

Post on 17-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • Ac zzz

    Never Trust a Dead Man

    Kelelawar ituatau Farold, atau Farold dalam tubuh kelelawar

    sesaat tak bcrgerak. "Itu benar " katanya. "Aku sudah dibunuh.

    Begitulah kematianku. Aku dengar kau memanggilku, oleh sebab itu aku kembali.

    "Betul, kata Selwyn, senang dapat kembali ke lopik pembicaraan yang seharusnya.

    "Kami memanggilmu kembali supaya kau dapat

    mengatakan siapa yang melakukanya."

    Kelelawar si Farold itu berkata, "Kupikir kalian memanggilku ke sini supaya kalian

    dapat mengatakannya kepadaku. "Apa? Elswyth

    membentak.

    "Kamu tidak tahu siapa yang membunuhmu?" tanya Selwyn ngeri.

    "Aku kan sedang tidur, dasar bodoh. Itu terjadi di tengah malam, hari gelap, dan"-

    kelelawar itu memukul tangan Selwyn dengan

    sayapnya, seakan lupa ia punya sayap, dan bukannya tanganjika kau melihat

    scbelum semua ini kau pasti melihat kalau aku ditikam dari belakang" Selwyn

    menepuk keningnya, menyesal.

    Sanksi Pelanggaran Pasal 44:

    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang

    Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982

    Tentang Hak Cipta sebagaimana Telah

    Diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987

    1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak

    suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling

    lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta

    njpiah).

  • Ac zzz

    2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau

    menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

    dipidana dengan pidana penjara paling lama & (lima) tahun dan/atau

    denda paling banyak Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah).

    Vivian Vande Velde

    JANGAN PERCAYA PADA

    ORANG MATI Grasindo

    GRAHEDIA W1DIASARANA INDONESIA

    Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2003

    Judul asli: Never trust a dead man by Vivian Vande Velde 1999, Harcourt Brace &

    Company, 525 Street, San Diego, CA 92101 15 East

    26 th street. New York, NY 10010 Published by arrangement with

    Harcourt, Inc. 1

    Jangan percaya pada orang mati

    Oleh: Vivian Vande Velde GM 401 03.051 Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang All

    rights reserved Penerbit PT Grasindo, Jl.

    Palmerah Selatan 22-28, Jakarta 10270 Penerjemah: Judica Nababan

    Editor Penyelia: A. Ariobimo Nusantara Editor: Fermina Purba

    Perwajahan isi: Suwarto Ilustrasi Sampul: Rudi

    Diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Grasindo, Anggota IKAPI, Jakarta 2003

    Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin

    tertulis dari Penerbit.

    Dicetakoleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

    untuk Gloria dan Terry, yang selera humor mereka sama

    menakutkannya

    cocok dengan seleraku

    SATU

    Bagi Selwyn Roweson, pagi hari bagi orang desa dimulai sebelum

    malam berakbir. Saat itu, ia dan ayahnya sedang me-mindahkan tunggul-tunggul

    pohon di sepetak tan ah yang mereka harapkan dapat menjadi ladang tambahan

  • Ac zzz

    untuk musim Semi mendatang. " Walaupun kau tidak akan menikahi Anora," kata

    ayahnya, "Kau akan menikah suatu saat, dan pasti akan me-merlukan ladang

    tambahan."

    Selwyn berpikir kalau ayahnya berharap bahwa dengan menarik dan memarang

    ranggul-tunggul pohon bandel itu sudah cukup baginya

    untuk mengusir Anora dari pikiran Selwynungguh memperlihatkan betapa

    sederhananya orang tua memandang suatu persoalan. "Lagipula," lanjut ayahnya,

    "Gadis kota yang kurus tidak cocok untuk hidup di pertanian. Kau perlu mencari

    wanita besar dan kekar."

    "Besar?" ulang Selwyn, hampir kehabisan napas sambil mengayunkan kapak ke salah

    satu akar-akar pohon dan menghamburkan serpihan

    kayu pada pakaian dan rambutnya. "Kefcar?" la sendiri berperawakan kecildan di

    usia tujuh betas tahun seperti ini tampaknya tidak akan bertambah tinggi atau gemuk

    Iagi. Hal terakhir yang diinginkannya adalah seorang istri yang Jebih besar dan kuat

    daripada dirinya. uKita ini sedang bicara tentang istri atau sepasang lembu jantan?"

    "Begini," kata ayah nya, seakan-akan masalah itu sedang di-

    pertimbangkannya, "Tentu saja itu akan menjadi pilihanmu. Lembu jantan sangat

    bagus untuk memindahkan tunggul-tunggul pohon. Selain itu, percakapan mereka

    setelah makan, malam umumnya biasa- biasa saja, sehingga mereka tak dapat

    berdansa sama sekali. Daripada begitu, mungkin kau dapat mencari gadis yang besar

    dan kekar, tapi tidak sebesar dan sekekar lembu jantan."

    Selwyn tertawa. Ia sangat lega karena mata kapak itu akhirnya

    membelah akar tunggul.

    Kemudian ia meletakkan kapak dan memungiit sekop. Hari itu cuaca pan as, dan

    tidak semes tinya terjadi karena waktu itu sudah niusim gugur di mana dedaunan

    berjatuhan namun salju musim dingin

    belum turun. Semen tara itu, kemeja Selwyn yang basah masih saja lengket di

    punggungnya. Kemudian ia berhenti, menegakkan tubuhnya

    untuk beristirahat sekejap, lalu meniupkan sejuntai rambut yang menutupi matanya.

    Saat itulah dia melihat penduduk desa datang mendekat. "Ayah," katanya. Mereka

    tampaknya akan membantu Selwyn dan ayahnya menggali tunggul pohon karena

    beberapa dari mereka membawa tongkat atau pentungan, dan semuanya

    menampakkan muka masam.

  • Ac zzz

    3

    Senyum ayahnya menghilang, tetapi suaranya terdengar riang sewaktu ia berteriak

    kepada sekitar satu lusin atau lima belas orang yang

    mendekat. "Ada apa? Apa yang terjadi? Jangan katakan kalau kita berperang lagi."

    Im pertanyaan yang wajar, karena di antara mereka semua hanya ayah

    Serwyn yang ikut berperang dalam pasukan raja, sehingga ia

    terlambat menikah dan usianya sudah lima puluh tahun saat anaknya berumur tujuh

    belas. Penduduk desa pernah datang minta tolong kepadanya untuk menghadapi

    prajurit-prajurit yang telah melanggar perbatasan, atau menghadapi bandit-bandit

    yang menjarah di jatan menuju Saint Hilda, atau ketika dua penyihir yang berseteru

    hampir saja menumbangkan kedai minuman Orik ketika ia mencoba menengahi per-

    tengkaran keduanya.

    Namun ayahnya berpikir bahwa masalah nya bukan itu; Selwyn tahu bahwa keriangan

    suaranya itu dipaksakan.

    Dan keraguan itu menghilang ketika Thome yang berdiri di depan, berteriak,

    "Turunkan sekop itu, Rowe."

    Ucapan itu terasa sangat aneh, apa pun alas an mereka ke sini, Selwyn merasakan

    ketakutan yang melanda hulu hatinya. Memang Thome adalah tetangga mereka dan

    sudah mengelola tanah pertanian

    terdekat sejak lama sebelum Selwyn lahir.

    Ayahnya yang sebelumnya tidak punya alasan untuk memegangi sekopnya, melihat

    sambil berpikir sesuatu ke axah Thorne dan kerumunan yang mendekat. Ia

    menancapkan sekopnya ke tumpukan tanah

    bekas galian, dan menyandarkan lengannya di atas pegangan sekop, tetap siap untuk

    meraihnya.

    Penduduk desa berhenti, sekitar lima atau enam langkah darinya.

    Jauhnya kira-kira satu lemparan sekop.

    "Melangkahlah ke sini, Nak," kata Linton, keponakan Miller. Selwyn bclum tahu

    maksud perkataan itu.

    "Tetap di situ," perintah ayah Selwyn, seolah-olah Selwyn tidak

    mencurigai apa-apa.

    "Kami hanya ingin berbicara dengan nya," kata Thorne.

    "Baik. Bicaralah," kata ayah Selwyn. "Pendengarannya cukup baik."

  • Ac zzz

    Thome menatapnya selama beberapa saat. Lalu ia berkata, "Farold mad. Ia dibunuh

    di penggilingan tadi malam."

    Farold adalah keponakan Derian, tukang penggiling, sepupu Linton. Selwyn terkejut

    bahwa seseorang telah dibunuh dalam komunitas

    mereka yang tenang, tapi tidak kaget kalau korbannya Farold. Ia bahkan lega karena

    Farold yang mati, bukan yang lain. Senang,

    kalau boleh dikatakan dengan jujur, bahwa jika itu memang harus terjadi pada

    seseorang, hal itu terjadi pada Farold. Namun dia tahu bahwa dia tidak boleh

    membiarkan hal semacam itu terlihat pada air mukanya. Ia mencoba memikirkan hal-

    hal yang baik saja. Farold tidak seburuk itu sebenarnya, katanya pada diri sendiri.

    Farold lebih baik dari... Ah, lebih balk daripada duduk di atas paku. Ia juga lebih baik

    daripada mematahkan gigi karena biji keras persik.

    Ayahnya bertanya, "Apa yang menyebabkan kalian berpikir bahwa

    Selwyn yang melakukannya?"

    Ada banyak alasan. Sebenarnya dengan melihat penampilan mereka, hanya itulah

    alasan mereka ke sini. Bagaimana mereka bisa berpikir bahwa Selwyn akan mem bun

    uh seseorang bahkan orang yang

    menjengkelkan dan be'rtingkah seperti Farold? Tapi Thorne memandang tepat ke

    arahnya, dan bertanya kepadanya, bukan kepada ayahnya, "Kamukah yang

    melakukannya?"

    5

    Selwyn perlu beberapa saat untuk mengeluarkan suara. " Bukan," katanya. Ia heran

    karena Thorne yang sudah mengenal dirinya begitu lama dapat bertanya dengan

    mimik muka yang da tar seperti itu.

    "Baiklah kalau begini," kata Thorne.

    "Hal ini tidak mungkin," pikir Selwyn. Mereka telah ber-jalan jauh dari Penryth dan

    tidak mungkin langsung berbalik kembali hanya dengan keterangan bahwa dirinya

    tidak bersalah.

    "Kami semua di sini kemarin," ayah Selwyn berkata kepada mereka. "Tadi malam

    katamu? Kami semua di sini, kami ber-empat, sepanjang malamaku, anak ini,

    ibunya, dan nenek-nya. Kami akan bersaksi untuknya."

  • Ac zzz

    Hal itu menyebabkan Selwyn menggigii tetapi hal itu di-mtupinya dengan gerakan

    berpura-pura mengibaskan seekor laiat. Lalu ia melipat tangannya di dada dengan

    sikap agak menantang.

    "Baiklah," kata Thome. "Mari kembali ke desa, jelaskan semuanya kepada Bowden.

    Kita lihat apakah ada sesuatu yang kau ketahui dan mungkin dapat menolong kami

    untuk me-netapkan siapa yang membunuhnyz."

    Orang-orang yang ada di belakang Thorne terlihat tidak percaya dan menganggap hal

    itu tidak rasional.

    "Saya kan baru saja menjelaskan pada kalian," kata ayahnya. "Dan

    ingadah, ada beberapa orang yang senang kalau Farold mari." Setelah itu ia

    memandang tepat ke arah Linton, seperti meminta maaf karena berbicara buruk

    tentang seseorang yang telah mati di depan sanak saudaranya, atau seperti meng-

    ingatkan setiap orang bahwa Linton adalah orang yang di-untungkan dengan kematian

    Faroldkarena sekarang ia adalah sanak terdekat yang masih hidup dari penggiling

    tua yang kaya itu.

    6

    Linton meludah ke tanah, tampaknya meludahi mereka. Kata Thorne, "Begini Rowe,

    biarkan Selwyn ikut dengan kami untuk menerangkannya sendiri. Bowden adalah

    orang yang rasional. Tapi putrinya menangis terus-menerus ..."

    Bowden. Ia adalah ayah Anora dan Selwyn tahu karena Anora-lah ia dituduh.

    Sepanjang musim panas, ia dan Farold berJomba menarik

    perhatian dan mendapatkan kasih sayang Anora, dan akhirnya Anora memilih Farold.

    Oua minggu yang lalu, kedua pemuda itu bertarung di jalan di hadapan semua orang.

    Atau lebih tepatnya, Selwyn mencoba untuk bertarung, dan Faroldyang lebih besar,

    lebih tinggi, dan lebih kuat berhasil menjatuhkannya secara kasar ke atas onggokan

    tanah seolah-olah Selwyn berusia kira-kka sepuluh tahun lebih tua, dan lebih seperti

    hiburan bagi penonton. Jadi sekarang, tampaknya setiap orang berpikir bahwa Selwyn

    telah memperpanjang pertarungan itu.

    "Gadis itu menuduhnya?" tanya ayah Selwyn, karena dia tak pernah

    berpikir kalau Anora akan bersikap demikian. Selwyn terkejut dengan pikiran itu.

    "Tidak,"*kata Thorne. "Aku sudah katakan, kejadiannya semalam: Tidak ada yang

    melihat. Derian juga tidak mendengar apa-apa,

  • Ac zzz

    apalagi dengan suara ributnya kincir air dan ke-adaannya yang setengah tuli itu.

    Tampaknya pembunuh memanjat dan masuk lewat jendela. Biarkan anakini pergi dan

    bicara, Rowe. Biar urusannya beres. Kaupikir dengan berlaku seperti ini akan

    membantu masalah?" Akhirnyameski Slewyn merasa lega sekaligus takutI ayahnya

    mengangguk dan menjauhi sekop.

    "Bagus,f kata Thorne kepadanya. "Baiklah. Sekarang kembali ke

    rumah dan katakan kepada Nelda dan ibunya bahwa

    7

    kalian akan kembali pada waktu makan malam." Linton dan dua atau tiga orang

    lainnya tampak siap untuk protes, tapi Thorne

    mengangguk dan berkata, "Ayo."

    Ayah Selwyn memegang pundak anaknya dan dua orang penduduk berbalik menuju

    rumah.

    Segera setelah itu mereka melompat dari belakang.

    Selwyn jatuh ke tanah dengan keras. Wajahnya menyentuh tanah tan

    pa sempat mengangkat tangannya untuk menahan. Seseorang meletakkan lututnya di

    belakang lehernya dan berteriak, "Ikat tangannya, ikat

    tangannya!"

    Tangan Selwyn diikat ke belakang, seseorang maju me-nyediakan tali. Hal ini

    membuktikan bahwa meski Thorne sudah mengucapkan

    kata-kata manis, ternyata ia seorang pem-bohong dan sudah merencanakan hal itu

    sebelumnya.

    Sebagian besar dari mereka mengejar ayahnya. Berapalah orang yang diperlukan

    untuk membawa seorang anak yang kecil, kurus, berusia

    tujuh belas tahun yang hanya pernah sekali bertarung sekaliitu pun kalah? Tapi

    banyak sekali orang yang mengerumuni ayahnya

    sehingga Selwyn tidak dapat melihat-nya. Namun dia baik-baik saja, tampaknya

    memang begitu karena Selwyn mendengar dia menyumpah- nyumpah.

    "Rowe," kata Thorne, "Aku bersumpah: Kalau kau buat masalah, akan

    kubiarkan mereka memukuli kepalamu, dan kami akan menyeretmu. Selwyn akan

    baik-baik saja." Thorne baru menengok Selwyn setelah

  • Ac zzz

    mengatakan hal itu, benar-benar seperti teman yang dapat dipercaya. "Kami hanya

    tidak ingin kalian berdua melakukan hal yang bodoh, Rowe." Ayah Selwyn tetap

    melawan. "Rowe

    Akhirnya, mereka mengambil kain yang dipakai Selwyn dan ayahnya untuk

    membungkus pegangan sekop dan mengguna-

    kannya untuk menyumbar mulut mereka, atau menggantikarf rasa tanah di mulut

    Selwyn dengan rasa tanah dan keringat.

    Saat menyumbat mulut Selwyn, mata ayahnya tampak ketakutan, dan hal itu adalah

    hal yang paling buruk karena Selwyn belum pernah melihat ayahnya takut seperti itu

    sebelumnya.

    Selwyn berjalan dengan lambat dan didorong perlahan menuju desa. Bagaimana

    dengan ibunya. Selwyn khawatir, kalau ia akan mencari mereka karena tidak kembali

    untuk makan siang?

    Ia berhenti. Meski pun khawatir, ia tetap menengok ke belakang.

    Tlba-tiba seseorang memukul bagian belakang kepala-nya cukup keras sehingga

    membuat lututnya goyah. Seketika itu juga, ia didorong lagi. Tapi seseorang

    menangkapnya agar ia tegak kembali. Dan

    mereka pun terus berjalan.

    DUA 4*

    Semua orang sudah berkumpul di sekeliling rumah Bowden, si kepala desa. Di dalam

    rumah, orang penuh sesak dan hal am an dipenuhi

    oleh kerumunan orang yang meluap ke jaianan. Lebih ramai dari hari raya.

    Thorne mendesak untuk masuk rumah. Se bagi an besar dari mereka yang menjemput

    Selwyn dapat menyelip masuk, meskipun mereka harus

    memaksa keluar orang lain yang sudah ada di dalam terlebih dahulu. Anora, seperti

    yang dikatakan Thorne, menangis tersedu-sedu dengan kerasnya. Wajahnya yang

    biasanya rupawan, sekarang sembab dan kemerahan karena air mata. Begitu melihat

    Selwyn, ia menutup mukanya dengan kain renda di gaunnyasatu-satunya hal yang

    bisa dilakukannya karena pandangan setiap orang tertuju padanyadan ia mulai

    re

    mengayunkan tubuhnya ke depan dan ke belakang di atas bangku-nya. Orang-orang

    saling menyikut dan menun juk. Derian, rukang

    penggiling, paman pemuda yang mati itu menepuk-nepuk kakinya, "Sudah, sudah,"

    dan membelaJak ke arah Selwyn.

  • Ac zzz

    "Kami membawa mereka," Linton mengumumkan. Kalimat ini sebenarnya hampir

    tidak perlu karena setiap orang sudah melihat hal itu.

    "Mereka menyulitkan kami." Hal ini adalah sesuatu yang dapat dilihat sendiri oleh

    orang-orang, karena mereka melihat keadaan

    keduanya yang diikat dan mulut yang disumbat, pakaian mereka yang tak karuan lagi

    dan robek, dan pipi kanan ayah Selwyn yang keunguan karena buku jari seseorang.

    Tapi Linton selalu berusaha membuat dirinya kelihatan penting. Ia adalah tipe orang

    yang akan berkata, "Ten tu saja hujannya lebat," kalau-kalau orang tidak memper-

    hatikan. Dan jika orang memperhatikan, dan menjawab, "Ya, kamj dapat melihat

    iru," maka Linton akan mencoba meyakin-kan bahwa hujan yang paling lebat telah

    menerpa rumahnya.

    Bowden telah menyalakan perapian, suatu hal yang boros dalam cuaca

    sehangat had itu. Namun ia ingin pamer kalau ia adalah orang terkaya di desa itu,

    dan hanya rumahnya yang punya sebuah ruangan, tidak seperti orang-orang lainnya.

    Walau demikian, mungkin Selwyn satu-satunya orang di ruangan itu yang sulit

    mendapat udara segar akibat kayu bakar yang menyala dan orang-orang yang

    berdesakan. Bowden berdiri perlahan dan bertanya pada Thorne, bukan kepada

    Selwyn, "Jadi, apa yang dikatakan anak ini?" Mengapa setiap orang terus berbicara di

    sekitarnyat "Ia ada di rumah dengan keluarganya semalamari," jawab (Thome

    dengan sedikit mengangkat bahu yang dapat berarti apa saja.

    11

    Selwyn pun berpikir tentang Thorne: Hidungmu yang panjang dan matamuyang

    bersinar membuat kau seperti tikus. Selama mengenalnya, inilah pertama kali Selwyn

    punya pikiran seperti itu. Bowden,

    pikir Selwyn, seperti bantengmalas tapi

    berbahaya.

    Bowden mendaratkan sorotan matanya yang malas dan berbahaya im pada ayah

    Selwyn yang mengamuk tidak kaman dengan mulut tersumbat

    sambil berjuang sekuat mungkin membuka ikatannya. Ia bertanya kepadanya, "Makan

    malam hingga matahari terbit: Bersediakah Anda meyakinkan setiap orang bahwa

    tidak mungkin anak Anda keluar rumah tengah malam sewaktu setiap orang sedang

    tidur?" Ayahnya

  • Ac zzz

    mengangguk penuh semangat, namun Bowden melanjutkan, "Apa-kah Anda selalu

    menempatkan penjaga rumah untuk memasti-kan dia tidak

    keluar rumah, sehingga ia tidak akan terlibat dalam kejahatan?"

    Pertanyaan ini tidak dijawab dengan jelas, ya atau tidak.

    Ayah Selwyn pun mulai berbicara dengan mulut tersumbat. Tapi tak seorang pun

    dapat menangkap kata-katanya, dan Selwyn menduga bahwa Bowden lebih tertarik

    untuk menunjukkan dirinya kelihatan pin tar

    daripada mencari fakta-fakta.

    "Ayolah, Rowe," kata Bowden, "tidak ada yang menuduh-mu telah mem bantu

    masalah ini. Setiap orang tahu adanya hubungan yang buruk

    antara Selwyn dengan Farold karena purriku Anora."

    Anora pun menampakkan wajahnya dari bawah renda gaunnya, tapi menyembunyikan

    lagi.

    Bowden meneruskan, "Anak muda yang berdarah panas kita semua

    pernah melihat hal itu. Aku menyalahkan diriku sedikit karena tidak melihat hal itu

    sebelumnya dan tidak

    mendorong Anora untuk memilih salah satu dari kalian lebih cepat. Namun dengan

    memilih farold seharusnya urusan sudah selesai. Tapi, Selwyn tidak dapat menerima

    hal itu. Kita pernah melihat pertarungan yang dipancingnya di kedai minuman Orik.

    Dan Farold juga pernah memukulnyadisana ..." Bowden menggelengkan kepala

    dengan sedihnya seakan hendak mengatakan bahwa ia tidak tahan kekerasan,

    meskipun dia juga salah satu penonton pada ban itu, tertawa dan menyemangati,

    tidak peduli siapa pemenangnya, benar- benar gembira karena adanya hiburan itu.

    "Tentu saja dapat dimengerti bahwa Selwyn merasa terhina. Dan sudah semestinya

    Anda ingin melindungi-nya, anak tunggal, dan segalanya bagi Anda. Rowe, ini bukan

    kecelakaan karena. naik darah: Selwyn naik ke kamar Farold di tengah malam,

    menikamnya sementara pemuda itu tidur. Seseorang yang melakukan itu..." Sekali

    lagi Bowden menggelengkan kepaJanya dengan penuh arti. "Tabiat seperti itu, woh,

    tak ada jaminan kalau itu tak akan terjadi lagi."

    "Tidak!'' Selwyn berteriak. Tapi tak ada satu orang pun me-ngerti karena mulutnya

    yang disumbat. Ia pun menggelengkan kepalanya untuk meyakinkan bahwa ada orang

    merasa ragu terhadap apa yang sedang dikatakannya.

  • Ac zzz

    "Kenapa sumbatan mulutnya tidak dibuka saja?" usul seseorang. "Sulit mendapatkan

    jawaban yang benar kalau tidak dibuka." "Buka sumbatan anak itu!M kata Bowden.

    Sumbat dilepas, dan tampaklah mulut Selwyn yang kotor dan kering.

    "Bukan aku yang melakukan," protesnya. "Ya, waktu aku itu marah karena Anora

    memilih Farold. Tapi aku tidak begitu membencinya sampai membunuhnya*" Farold

    sebenarnya tidak begitu menyebalkannya, sekali lagi Selwyn memaksa-

    13

    lean di ri berpikir demikian, seakan berpiki ran baik dapat mem- buktikan

    ketidakbersalahannya. Farold tidak sejelek seperti hidung

    yang ingusan ketika kita sedang berusaha membuat seorang gadis terkesan. Farold

    juga tidak sejelek rasa gatal-gatal di pantat kita.

    Bowden menyipitkan matanya. "Kau tidak sedang mengatakan bahwa salah Anora

    sendiri mengapa memilih Farold dan bukan engkau, iya kariT katanya.

    Ini yang dihindari Selwynmembuat Bowden takut kalau-kalau ia

    mengejar-ngejar Anora. Kenapa sih dia tidak bertanya dengan pertanyaan yang

    sederhana dan jawaban yang langsung? "Tidak," katanya. "Yang ingin kukatakan

    adalah: aku tidak membunuh Farold."

    ^

    Akhirnya Derian memutuskan untuk bicara, "Farold adalah pemuda yang baik,"

    perkataan yang dalam situasi berbeda mungkin akan ditentang Selwyn. Perkataan ini

    mungkin akan ditentang juga oleh

    banyak orang bila dalam situasi yang berbeda. Walau demikian, jika menyangkut

    Derian, orang tidak pernah yakin berapa banyak bagian

    percakapan yang benar-benar ia dengar dan mengerti. Namun penggiling tua itu

    adalah orang yang membesarkan Farold yang sudah ditinggal mati orang tuanya sejak

    kecil. Jadi, kalau ia kacau, itu pastilah karena kesedihan dan juga karena tulinya.

    Bowden memberi tanda pada seseorang yang berdiri dekat meja.

    Sebuah benda diambil dan diberikan lewat tangan derru tangan. "Kau

    mengenali ini?"' tanya Bowden'.-'*

    Selwyn pikir jantungnya akan berhenti berdetak. "A... k.. .u....n

    Tentu saja ia mengenali pisau khusus bergagang panjang itupisau

    itu miliknya. Hadiah dari ayahnya sebagai tanda bahwa ia telah dewasa. Pisau ini

    dipakai ayahnya sewaktu

  • Ac zzz

    14

    berperang, dan tak ada yang menyamai pisau itu di desa mereka.

    "Aku kehilangan pisau itu, kira-kira waktu panen." Selwyn melihat sekilas dengan

    gelisah ke sekeliling ruangan. "Raedan" ia menangkap satu wajah yang dikenalnya,

    lalu yang Iain "Meiton. Kalian ingat kan kalau aku kehilangan pisau-itu. Aku

    mencarinya ke mana-mana. Aku terus menanyakan apakah ada orang yang

    menemukannya.''

    "Ya," Raedan berkata dengan cepat, dan saudaranya, Merton* juga

    mengangguk.

    Selwyn menoleh ke arah Thornewalaupun ia bertampang dan berlaku seperti tikus

    tapi kata-katanya akan lebih dihargai, karena lebih tua dari umurnya.

    Dan Thome memang berkata, "Aku ingat." Tapi Bowden berkata, "Pada waktu panen,

    Anora pertama kalinya mengatakan padamu bahwa ia memilih Farold. Hilangnya

    pisaumu pada waktu yang sama menunjukkan kalau engkau sudah lama

    merencanakan hal ini." ;

    "Tidaki" teriak Selwyn. Mungkinkah mereka salah me-nanggapi dan memutarbalikkan

    segalanya?

    Bowden menyerahkan pisau itu kembali dan sekali lagi benda itu

    berpindah dari satu tangan ke tangan lain, tidak langsung ke arah meja karena setiap

    orang ingin melihat pisau itu. "Di mana kau semalam?" tanya Bowden.

    Selwyn ragu. Ia tahu kalau berkata jujur pasti akan me-rugikan dirinya. "Di rumah,"

    katanya berbohong. "Seperti yang ayahku coba katakan pada Anda."

    Mendengar itu, terlihat reaksi di dalam ruangan itu: suara

    mengeluh yang berdesir di antara kerumuman orang.

    Selwyn menebak-nebak sebentar sebelum Bowden berkata: "Seseorang meuhatmu,

    Nak."

    15

    Ia berpikir untuk menyangkalnya, dengan harapan Bowden hanya menggertak, atau

    hanya ada seorang saksi atau seseorang yang tidak yakin atau tidak dipercaya. Namun

    dia salah mem-perhitungkan dan

    membuktikan kepada orang-orang bahwa dia berbohong, dan ini merupakan tamparan

    yang buruk daripada hal lainnya. Sadar akan

  • Ac zzz

    perasaan terluka pada wajah ayahnya, yang juga telah dibuatnya menjadi seorang

    pembohong, Selwyn mengangguk. "Ya," akunya. "Baiklah. Saya ke luar malam itu.

    Saat itu belum larut malam. Tapi saya tidak pergi ke dekat-dekat penggilingan, dan

    saya tidak membunuh Farold." Semua yang dikatakannya benar. "Apakah ada orang

    yang melihat dan mengatakan bahwa saya berada dekat penggilingan?" Jika mereka

    mengatakan hal itu, berarti mereka bohong, walaupun ia tidak akan dapat

    membuktikan hal itu. Namun akan baik bila mereka tahu bagaimana ia bersikap.

    Bowden mengangkat tangannya untuk mencegah orang di ruangan itu bertanya. "Aku

    yang akan bertanya," katanya. "Apakah kau ada di dekat penggilingan?"

    "Tidak," kata Selwyn. Ia melihat bagaimana Bowden akan bertanya,

    sehingga ia berusaha menjaga agar suaranya tenang: "Kepergianku tak lebih dekat

    dari jalan kami ke sini hari ini dari daerah pertanian."

    Reaksi kerumunan orang lebih jelas sekarang, suara mereka menggumam.

    "Di sini?" Bowden bertanya dengan tatapan tajam kepada putrinya sambil menyiratkan

    bahwa ia akan berbicara dengan-nya nanti, jika

    hal itu ternyata benar.; r

    "Saya melihat Anora di pasar kemarin pagi. Ia ..." Ia ragu-ragu, tidak ingin melibatkan

    Anora dalam masalah; dan lagi-pula, mengatakan adalah kata yang terlalu kuat.

    "Anora meng-

    indikasikan bahwa jika saya datang ..." Ia mulai lagi bicara sambil berharap agar

    kara-katanya lebih dimengerti jika ia memulainya dari arah yang berbeda. "Anora

    memberi kesan bahwa ... ia tampaknya berpikir bahwa ia mungkin sudah melakukan

    kesalahan dengan setuju menikahi Farold. Saya pikir ... jika saja kami dapar

    berbicara berdua saja, ia mungkin akan memutuskan pertunangan." Ruangan itu

    pecah dalam hiruk-pikuk. "Oh, Selwyn," kata Anora, suaranya lebih dari keluhan, dan

    tiba-tiba keributan berhenti sehingga orang dapat me-nyimak. "Aku tak pernah

    mengatakan

    begitu."

    "Tidak," Selwyn setuju. "Tapi kita berbicara, dan kau ... kau ia memikirkan senyum

    manisnya dan cara ia meng-angkat kepalanya untuk melihatnya, karenasama kecil

    seperti dirinyagadis itu kurus. Ia juga mencoba mengingat lebih jelas apa yang

    sudah dikatakan gadis itu.

    "Aku hanya mencoba berbaik hati," kata Anora, ada rasa simpati di mata biru

    pucamya. "Kau tampak begitu sedih ketika kukatakan aku

  • Ac zzz

    akan menikahi Farold, setelah ia menekanmu di minuman Orik dan menuangkan

    minuman di sekujur tubuhmu lalu menjatuhkanmu ke atas timbunan sampah ..."

    Terima kasih sudah mengingatkankuy Selwyn tergoda untuk

    mengatakannya. Aku hampir lupa bagaimana memalukannya kejadian itu.

    Kemudian Anora melanjutkan, "Aku selalu menyukaimu dan tidak mau menyakiti

    peraSaanmu. Tapi aku bclum pernah mengatakan sesuatu untuk datang semalam."

    "Tidak," kata Selwyn. "tapi kupikir..." Selwyn membuang pandangan

    darinya, lalu menunduk. Jelas sekali, ia sudah salah tangkap.

    17

    Bowden berkata kepada Anora, "Jadi kau melihatnya tadi malam atau tidak?" .

    "Tidak," jawab Anora. Bowden menoleh ke arah Selwyn. "Aku melemparkan kerikil ke

    daun jendela," kau Selwyn kepada Bowden,"tapi aku khawatir membangunkan Anda

    atau istri Anda. Jadi aku berhenti."

    "Pastilah aku sudah tidur," kata Anora. "Aku tidak mendengar apa- apa." Ia

    menambahkan, "Tapi aku percaya padamu."

    Selwyn takut hanya Anora satu-satunya yang percaya.

    Bowden menarik napas panjang dengan gusarnya. "Kita tidak tahu pasti jam berapa

    Farold terbunuh tadi malam," ia mengingatkan

    setiap orang, "apakah Selwyn benar-benar mampir ke sini terlebih dahulu atau

    sesudahnya. Kita hanya tahu ia terbunuh sekitar jam makan malamsetelah Linton

    pergi dan Derian naik ke kamar tidurnya di atasdan sebelum Linton kembali waktu

    subuh."

    " Waktunya cukup lama hingga mayat itu pun kaku," Linton menerangkan, ia merasa

    dirinya penting karena dialah yang pertama kali menemukan kejadian itu, "namun tak

    lama kemudian mayat itu berbau."

    "Ya, dalam udara sepanas ini mayat pasti mulai berbau," seseorang di ruangan itu

    berkomentar, suara bisikan kerasnya terdengar. Anora meratap dan lari keluar, satu-

    satunya cara untuk me-larikan diri dari semua mata yang tertuju kepadanya. Ibunya

    mengikutinya dari dekat.

    "Terima kasih banyak, Orik," kata Bowden. . i Orik mengangkat bahunya dengan malu.

    Jelas sekali ia jengkel karena kerumunan yang

    banyak itu berkumpul di

    18

  • Ac zzz

    rumah Bowden, dan bukan di kedai minumannyakarena seharusnya ia

    dapat menjual makanan dan minuman kepada semua orang. Hal itu berlangsung

    beberapa saat lamanya, orang-orang memberikomentar dan menawarkan pendapat,

    dan beberapa dari mereka percaya akan kata-kata Selwyn. Mungkin akan berbeda

    kalau ia tidak berbohong, tapi itu belum tehtujuga, dan sekarang tak ada lagi

    yang dapat dilakukan Selwyn.

    Pada waktu tengah hari, tinggal sedikit orang yang me-nyatakan

    ridak yakinmereka adalah teman sebaya Selwyn dan tak disangka im adalah Holt, si

    pandai besiyyang di-kesampingkan oleh mayoritas, dan menyatakan bahwa Selwyn

    pasti bersalah. Bersalah karena ia punya alasan untuk membenci Farold, karena

    pisaunya yang ditemukan di sana, dan karena meskipun tak ada yang benar-benar

    melihatnya

    memaniat jendela Faroldia ada di situ di waktu yang tepat. Itu saja sudah cukup.

    Hukum meminta bayaran nyawa untuk nyawa, tapi sepanjang yang diingat di desa itu

    tak seorang pun pernah di-hukum mati. Beberapa orang berpendapat bahwa Selwyn

    sebaiknya dikirim ke kota Saint Hilda yang lebih besar. Di sana ada seorang hakim

    tetap,

    seliiingga dapat diatur pelaksana-an suatu hukuman. Namun dijelaskan juga bahwa

    hakim im mungkin akan meminta pengusutan sendiri; dan hakim itu pasti perlu

    melihat mayat itu.

    Kejadian ini akan menimbulkan bahaya. Desa Penryth terlalu kecil untuk mempunyai

    seorang pastor khusus dan bergantung kepada biarawan yang berkeliling untuk

    melayani pemberkatan pernikahan, baptisan anak, dan misa untuk kematian. Namun

    membiarkan mayat yang belum didoakan

    19

    dan belum dikubur sampai malam harikhususnya mayat orang yang

    mati dibunuhadalah mencari masalah. Apa pun yang dikatakan gereja, orang tahu

    bahwa arwah-arwah di malam hari akan merasuki tubuh yang kosong. Oleh karena im,

    Farold harus dikuburkan secepatnya.

    Maka mereka mendapat ide untuk memecahkan dua masalah tersebut sekaligus: "Kita

    akan pergi ke atas bukit," kata Bowden dengan suaranya yang berkesan res mi, dan

    keden^tran-nya seolah-olah sakit paru-paru. "Kita akan pergi ke gua pe-kuburan dan

  • Ac zzz

    di sana kita akan mengunci korban yang mati dalam kuburan bersama pembunuhnya

    yang hidupFarold dan Selwyn bersama-sama."

    T1GA

    "Saya. tidak melakukannyaT teriak Selwyn, kalimat yang sepan j'ang sore ini dia coba

    ucapkan. Tapi orang-orang im belum juga percaya padanya. Namun ia tidak bisa

    hanya berdiri dan menunggu, semen

    rara mereka merencanakan cara terbaik untuk membunuhnya. Mulutnya

    justru disumbat lagi oleh mereka. Tangannya tentu saja tetap diikat.

    Bowden memerintahkan orang untuk mengikat ayah Selwyn pada sebuah

    kursi, dan mengatakan bahwa ia akan lebih mudah diawasi setelah semuanya selesai

    dan berlalu. "Anda dan istri Anda tidak akan dirugikan karena kejahatan yang

    dilakukan anak Anda," katanya berjanji.

    Seseorang bertanya berapa lama kira-kira rencana itu akan berlangsungpertanyaan

    yang sangat ingin Selwyn ^ jawabannya. Tapi bersamaan dengan itu mereka seteng

    menyeretnya, dan agak mengangkatnya keluar pintu. Selwyn pun tidak sempat

    melihat ayahnya untuk yang terakhir kali. Aku tidak melakukannya, pikirnya, siapa

    tahu saja pikirannya yang

    bersemangat im dapat diketahui ayahnya. Tapi tentu saja ayahnya

    sudah tahu bahwa dia tak melakukannya. *u

    Di luar, pancaran sinar matahari tetap me rah jambu dan jingga di cakrawala.

    Padahal, waktu itu musim gugur dengan sore hari yang biasanya tidak tahan lama dan

    hampir tidak tampak seperti malam sama sekali. Obor-obor dinyalakan. Selwyn

    bertanya-tanya apakah satu obor akan ditinggalkan untuknya dalam gua pekuburan.

    Namun jika ia beruntungdan mad dengan cepat, ia yakin dirinya lebih lama hidup

    daripada sebuah obor.

    Seseorang mengambil kereta kudamilik Orik, dan ter-cium bau minuman ale yang

    turn pah dari tong-tong minuman yang bocor dan

    telah terserap papan kereta: bau yang cukup kuat sehingga kita tidak perlu ke kedai

    minuman Orik untuk mabuk. Selwyn dinaikkan ke belakang kereta dan dibaringkan

    dengan kepala menghadap bawah, supaya ia tidak dapat berbuat macam-macam

    terhadap orang-orang

  • Ac zzz

    yang menjalankan tugas itu. Tapi ia mengangkat kepalanya saat mendengar

    keributan, sambil berharap bahwa ia dapat membuat dirinya tidak sadar akan apa

    yang sedang terjadi. Kemudian, kelompok orang kedua keluar dari penggilingan

    sambil membawa

    bungkusan kaku berlapis kain yang seharusnya isinya adalah Farold. Sejenak ia

    berpikir kalau mereka telah membuat tandu untuk mengangkat mayat itu. Namun

    sewaktu mereka menempatkan mayat itu

    ke atas kereta yang ada di sampingnya, Selwyn menyadari bahwa tukang penggiling

    bersaudara im tidak perlu sebuah tandu: Kematian telah membuat Farold sekaku

    kayttdan

    sebelumnya mereka berhasil melipat tangannya di dada. Selwyn menu

    cup matanya dan membuang muka, namun kereta itu teriaJu keciJ untuk menghindari

    kcpungan lengan Farold, apd-lagi bau mayatnya. Baunya hanya bau ramuan tumbuh-

    rumbuhan yang dimandikan para

    wanita desa sebelum men> bungkusnya dengan kain kafan, kata Selwyn kepada

    dirinya. Mayat itu belum mulai membusukbelum. Farold tidaklah seburuk itu,

    Selwyn mencoba meyakinkan dirinya lagi. Dia tidak seburuk seperti... seperti ...

    penjahat yang mati di teras rumah Jura? Ide jelek, Selwyn memaki dirinya sendiri. Ini

    sama sekali bukan waktu untuk memikirkan hal-hal yang me-nyangkut kematian.

    Selwyn menarik napas cepat dan pendekmenghirup bau ale, ramuan tumbuh-

    tumbuhan, kayu dan keringatnya sendiri dan sewaktu mereka sampai di bukit,

    kepalanya terasa ringan, tapi tidak cukup pening dan ia pun bingung. Hal itu pun

    disyukurinya. Tangan-tangan menyeretnya keluar dari kereta kuda, lalu membalikkan

    badannya dan mendudukkannya di tepi kereta karena tampaknya ia tidak kuat

    berdiri.

    Anora ada di sana juga, menangis dengan kerasnya. Sepanjang jalan Selwyn tidak

    menyadari keributan yang terjadi di belakangnya, karena deri tan roda-roda kereta,

    gedebak-gedebuk kaki-kaki kuda di jalan, dan terlebih lagidegupan jantungnya.

    Derian Miller

    datang j uga, "Aku mau melepas kepergian anak itu," katanya, tentu saja maksudnya

    Farold, bukan Selwyn.

    Namun Thorne bertanya, "Anda mau mengatakan sesuatu ... sebelum kita

    membaringkan dia?" Derian menggelengkan ;pala.

  • Ac zzz

    "Tidak ada," kata penggiling itu. "Ia anak yang baik, ia akan 1 enang."

    "Amin," gumam Linton, ingin menganggap ucapan itu sebagai doa agar iayang juga

    sanak saudara yang meninggal tidak diminta untuk memimpin doa.

    "Amin," yang lainnya bersama-sama mengifcucfc'**

    Bowden, sebagai pemimpin, seharusnya ada di sana juga. Ia

    menggunakan alasan harus ada seseorang yang tinggal untuk mengawasi ayah Selwyn,

    walaupun alasan yang mungkin ia tidak mau berjalan kaki sepanjang uga mil. Bowden

    hanya bisa memberi perintah, bukannya melakukan sesuatu. '

    Seperti biasa, Thorne mengambil alih ketidakhadiran Bowden, cepat- cepat sebelum

    didahului Linton. "Adakah yang ingin mengatakan sesuatu atas nama Selwyn?9

    tanyanya.

    Orang-orang saling memandang dengan tidak enak hati. Tak ada yang memandang

    langsung ke arah Selwyn.

    Linton mendengus.

    Holt, si pandai besi berkata, "Ia juga anak yang baik karena

    kejadian ini."

    Linton mendengus lagi.

    Pujian yang begitu bersemangat. Riwayat hidup yang begitu menyentuh. Meskipun

    akan mati, Selwyn merasa pedih dan marah. Jika

    ia benar-benar meninggal dan bukannya dihukum mati, apakah teman- temannya

    dapat menemukan kata-kata? Selwyn, mungkin mereka akan berkata ... Ia kembali

    memikirkan eulogi sebelumnya untuk Farold: Selwyn, mungkin teman-temannya akan

    berkata, ia tidak seburuk penjahat yang mati di teras rumah kita,

    Jalan masuk ke gua kuburan adalah buatan orang yang terbuat dari tumpukan tanah

    dan batu, dan ditutup batu yang ukurannya paling

    tidak sebesar kereta kuda Orik. Untuk meng-gerakkannya perlu empat orang,

    termasuk Holt Blacksmith.

    Di belakangnya adalah kuburan tempat penduduk Penryth yang telah

    dimakamkan sejak dulu.

    Bau pengap busuk dan debu keluar sewaktu pintu terbuka tidak seburuk, ah

    akhirnya, bau Farold. Tapi orang-orang meng-ikatkan kain untuk menutupi hidung, ini

    tanda-tan da yang tidak baik

  • Ac zzz

    betul-betul tanda tidak baikdua pria membungkuk untuk mengangkat Farold, dan

    beberapa orang lagi berkerumun di sekitar Selwyn, siap untuk menuntun, menyeret,

    meng-angkatnya ke dalam kuburan, apa

    saja yang perlu dilakukan.

    Semestinya ia jalan sendiriia ingin orang-orang dapat bercerita kepada keluarganya

    kalau ia berjalan menuju akhir hidupnya dengan martabatnamun ia mencoba untuk

    berhenti sebentar dan melihat

    Anora terakhir kali nya, meskipun gadis itu masih mcnyembunyikan wajahnya,

    menangis, dan orang-orang berpikir kalau ia melawan.

    Tlba-tiba ia dicengkeram dari bawah kedua lengannya dan ditarik ke depan begitu

    cepatnya sehingga ia tak dapat menjejakkan kakinya dengan benar, begitu kuat

    mereka menyeretnya, dan semakin iaber- juang untuk berdiri sendiri, semakin orang-

    orang itu mengira kalau ia melawan.

    Lalu mereka melintasi tanah tidak rata di jalan masuk yang terbuat

    dari tumpukan tanah dan batu. Mereka pun menuruni tanah curam yang berliku-liku.

    Obor membuat bayangan berkelap-kelip di dinding terjal dan langit-langit gua.

    Kuburan dalam bukit ini telah diukir oleh alam, tapi orang-orang zaman dulu sudah

    menghaluskan beberapa jalan, meskipun tidak terlalu banyak Beberapa bagian di

    Jalan itu mudah membuat orang tersandung atau tergelincir. Dan kemudian-

    yaampun bau amat busuk, sehingga seluruh penduduk desa yang sudah mari

    meneriangnya. Kuburan yang paling baru adalah kuburan

    25

    Snellbaru setahun mati karena kecelakaan tertebas sabit besar

    sewaktu memotong rumput-rumput kering.

    Mayat-mayat terbaring di ceruk atau dideretkan di dinding, dan beberapa diletakkan

    di atas yang lain. Kain-kain kafan telah hancur atau compang-camping, dan sedikit

    memperlihatkan daging

    kecokelatan yang telah hancur atau tulang-tulang.

    Selama beberapa menit lamanya mereka berjalan melintasi jalan dengan deretan

    mayat.

    Selwyn mendengar bunyi derakan dan melihat Thome yang memegang

    kalti Farold yang tanpa sengaja menginjak sepotong tulang. Linton yang memegang

    bagian pundak Farold, me-nendang apa saja yang tersisa ke dinding. Sesuatu yang

  • Ac zzz

    gelap dan berbulu lembut keluar melintas dengan cepat dan meng-hilang ke dalam

    sebuah celah. Bahkan seandainya Selwyn sedang berjalan dengan kekuatannya

    sendiri, hal im cukup untuk membuat lututnya seperti mencair. Jalan menikung ada

    di depan mereka, tapi Linton berkata sambil terengah-tengah, "Cukup. Ya ampun,

    sudah cukup.* Dan Thorne, yang biasanya senang, membantah apa pun yang diusulkan

    Linton, setuju.

    Ada celah di dinding yang dibuat dari seonggok kain kafan dan dari

    bentuknya membuat kita yakin bahwa mayat di dalam nya sudah menjadi tulang-

    tulang. "Pindahkan yang di sebelah sana untuk yang ini," kata Thorne. i

    Dua orang yang menyeret Selwyn memindahkan mayat im karena tempat

    im akan dipakai meletakkan mayat Farold, tapi kain kafan lapuk itu hancur di tangan

    mereka, sehingga menumpah-kan tulang-tulang rapuh seperti kapur dan pecah di

    tanah.

    Thome memberi isyarat bahwa hal im tidak apa-apa, dan mereka sebaiknya tetap

    memindahkan nya, semakin cepat

    semakin baik. Ia dan Linton membaringkan Farold dalam ceruk berdebu itu.

    "Bagaimana dengan dia?" tanya Linton, sambil menggerak-kan kepalanya ke arah

    Selwyn.

    "Dudukkan saja dia," peri n tah Thome. Seseorang mendorong kaki Selwyn, dan

    mendudukkannya dengan keras di atas kerikil hal us lantai gua.

    Thorne mengambil sepotong tali yang dililitkan di Ucat

    pinggangnya, lalu mengikat mata kaki Selwyn agak longgar. Kemudian ia mengambil

    pisau belatinya. "Apa yang kauiakukan?" tanya Raedan.

    Selwyn tidak sadar ada Raedan di situ sampai ia mendengar suaranya. Jangan

    hentikan dta, pikir Selwyn, ingin mencegah niat baik Raedan. Apabila Thome mau

    mempercepat kematian-nya, ini mungkin lebih baik.

    Tapi Thome berkata, "Aku akan memotong sedikit tali pengikat pergelangan

    tangannya."

    "Kenapa?" Linton menuntut jawaban. "Kalau kau tidak tahu, aku tak

    bisa menerangkannya." Thorne mengiris tali itu, cukup kendor, sehingga Selwyn harus

    berusaha melepaskannya sehingga ia tak sempat mengikuti rombongan pengubur ke

    luar, dan hal itu cukup menenangkan hati Thome.

  • Ac zzz

    Linton berkata, "Yah, baiklah, pertama-tama ia akan mem-buka sumbatnya, lalu kita

    harus mendengarkan teriakannya di belakang kita."

    "Dan kita harus segera keluar dari sini segera," kata Thorne. "Kita tidak akan dapat

    mendengarnya jika batu penutup itu sudah ditempatkan lagi." Ia segera berbalik ke

    pintu keluar gua, dengan obor yang menerangi jalan.

    27

    Raedan berhenti sebentar untuk meletakkan tangannya di atas bahu Selwyn, lalu

    bergegas menyusul.

    Lalu suara Linton yang melengking ke arah Thorne kembali terdengar, "Aku akan

    mengatakan hal ini kepada Bowden."

    Selwyn berusaha meiepaskan sisa untaian tali. Ia tak dapat kabur, ia tahu itu. Namun

    ia kalut dan mau mendekat ke pintu masuk, di

    mana udara lebih segar, dan bau kematian yang tak sabar menantikannya untuk

    bergabung, tidak terlalu terasa. Cahaya obor semakin mengecil dan redup, lalu

    benar-benar

    menghiiang. Ia diselimuti kegelapan totalbetul-betul tidak ada bedanya seperti saat

    ia memejamkan mata. Yang tersisa hanya suara- suara: suara tetesan, desiran,

    garutan. Serangga, katanya, bukan arwah yang marah yang kembali untuk menuntut,

    "Apa yang telah kau lakukan tethadap tulangku?"

    Pildrnya, ia mendengar gaung lemah dari bam besar pintu masuk yang berguling. Atau

    mungkin bukan. Ia berada j di dalam gua.

    Teman-teman dan para tetangganya tadi mungkin sudah setengah jalan menuruni

    bukit meninggalkan Selwyn. 'Mereka sedang memutar dan menarik,' pikirnya sambil

    berusaha me-mutuskan tali yang sudah dikendurkan oleh Thorne. Seperti yang sudah

    diperingatkan Linton, yang pertama kali ia lakukan adalah meiepaskan sumbat. Ia

    mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia berani. Ia tahu hal im

    percumabahkan seandainya penduduk desa dapat mendengarnya, tapi memang

    tidak mungkintapi ia tak dapat menahannya. Ia bertertak- teriak dan menjerit

    memanggil mereka untuk kembali.

    Akhirnya lama setelah suaranya serak, ia dapat meiepaskan si mpul

    yang mengikat pergelangan kakinya. Ia perlahan berdiri, dan meregangkan tangannya

    dalam kegelapan. Ia menyeretkan

    28

  • Ac zzz

    kaki ke depan dengan hari-hati. Kemudian tangannya menyentuh sesuatu, seperti

    jaring laba-Jaba dan berdebu, yang lebih baik

    tetap tidak disentuh. Di sebelah kanan tampaknya bersih. Tapi entah bagaimana

    rasanya potongan-potongan tulang ada di bawah kakinya, dan kakinya tergelincir. Ia

    mcletakkan tangannya untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh dan mendarat di

    atas satu mayat. Kain kafan dan tulang ambruk di bawah tekanan tangannya yang

    terempas, sehingga mengebulkan kepulan debu berbau tajam. Masih dalam posisi

    merangkak, Selwyn mundur cepat-cepat, berusaha keras tidak mengisapnya. Tapi

    sekarang sesuatu melibat di sekitar pergelangan kaki kirinya. Talinya sendiri? Atau

    salah satu yang membungkus mayat? Atau mayat itu sendiri?

    ' Selwyn mengibaskan pergelangan kakinya dan berdiri, kepalanya

    terben tur. Pastil all langit-langit melengkung men-jorok ke dinding, yang artinya ia

    perlu mundur selangkah. Tapi ke arah im ada mayat lain. Ke sebelah kiri, dan tulang

    keringnya membentur bam yang menjorok keluar. Sekali lagi ia jatuh di atas mayat

    lagi. Mayat itu menahan be rat badannya, dan memastikan bahwa itu mayat Farold.

    Selwyn mem biarkan dirinya jatuh ke lantai. Toh ia tak dapat

    menemukan pintu masuk im. Lebih baik ia tetap diam. Lalu, seandainya arwah yang

    marah benar-benar datang untuk men uduhnya, ia dapat berkata, "Bukan aku yang

    mengganggu istirahatmu. Pergilah, hantui mereka yang masih hidup!"

    EMPAT

    3s

    Selwyn menarik napas melalui mulutnya untuk me nghi ndari bau

    mayat-mayat im. Tapi ia justru merasakan bau im di tenggorokannya, yang membuat

    keadaan makin buruk saja.

    Ia mencoba untuk merencanakan kematiannya sendiri, meskipun ia tahu hal im masih

    akan lama terjadi. Tuhan tahu ia tidak membunuh

    Farold, tapi ada beberapa hal lain yang memberatkan jiwanya dan memerlukan doa.

    Seperti' ke-banyakan minum ale (sejenis bir tapi lebih keras) dua minggu lalu, dan

    menghasut Farold agar bertarung, yang tentu saja salahdan juga bodoh. Selwyn

    berdoa agar hal im diampuni, meskipun ia merasakan banyaknya luka memar dan

    hinaan di depan umum sudah cukup untuk menebus dosanya.

    Dengan dahi diletakkan di atas kedua lututnya yang tegak dan

    tangannya yang didekapkan di sekeliling kakinya, ia juga

  • Ac zzz

    berdoa untuk kedamaian mayat-mayat di sekitarnya. Secara rohaniah, ia menekankan

    kata kedamaian.

    Saat itu terasa suatu sensasi yang menjalar di lehernya dan dia merasa bahwa itu

    pikirannya yang melantur, karena ia tak dapat melihat, atau mungkin saja hanya

    tetcsan keringat. Tapi hal itu mengganggu dan inilah saat untuk memperhatikan

    betul-betul, karena setetes keringat adalah hal yang dapat di-kendalikannya. Ia

    menyeka lehernya dan memukul suatu benda yang berkaki banyak dan bergeliang-

    geliut. Setidaknya, ia pikir benda itu sudah mati.

    Ia berharap telah memukulnya sampai mati. Ia menepuk-nepukkan dada, tangan, dan

    bagian-bagian belakang tubuh yang dapat dicapainya.

    Mungkin-, katanya dalam hati, akan lebih mudah jika id

    berkonsentrasi berdoa ... nanti.

    Jam demi jam berlaJu. Suara desiran binatang berlarian ke sana kemari sedang ... ia

    hanya dapat menebak-nebak, dan ia tidak suka

    dengan hal im. Tapi sejauh ini mereka scpertinya malu dan berlarian kalau ia

    menepukkan tangan atau meng-gerakkan kaki atau berteriak mengusir mereka. Suara

    im adalah sesuatu yang lebih baik daripada bunyi berisik yang ia dengar dari serangga

    yang sekali- kali menjalari dirinya.

    Ia mendengar kelelawarsetidaknya ia berharap itu kelelawar, dan bukan arwah-

    arwah yang gentayangan. Lalu mengapa hantu-hantu yang gentayangan di gua ini

    menunggu sampai benar-benar malam, padahal

    di dalam gua ini selalu malam? Apa pun imKelelawar, katanya pada diri sendiri,

    pasti kelelawar-jumlahnya ada banyak, mengipas- ngipaskan sayap mereka yang

    keras, mendecit-decit. Ia menunduk dan me-lindungi kepalanya, karena ia pernah

    mendengar kelelawar yang

    H

    menyangkut di rambut orang. Tapi yang ini lebih pintax. Mereka menukik ke bawah,

    ke samping kepalanya, melesat sepertinya

    berjarak dua atau tiga jari saja. Mereka pasti ber-maksud ke luar. Ia mencoba

    mengikuti mereka, dan sekali lagi mememarkan kepala dan tulang keringnya dalam

    kegelapan, dan akhirnya kelelawar-kelelawar im terbang meriinggalkari dia.

    Berjam-jam kemudian mereka kembali, yang berarti pasti di luar sana hampir subuh.

    Ia menunggu, namun kegelapan di sekelilingnya tidak berkurang. Begim pula dengan

    dinginnya. Ia begim haus,

  • Ac zzz

    tenggorokannya terasa termmp.

    Setidaknya ada jalan keluar untuk rasa dingin seperti im, yaim lapisan-lapisan

    pembungkus mayat-mayat di dekatnya. Tapi lebih

    baik ia tetap kedinginan.

    "Tenang," ia meyakinkan mayat-mayat di situ melalui gigi-gigjnya yang bergemeletuk

    "Aku tidak akan mengambil milikmu."

    Akhirnya, datang gerakan yang mungkin datang dari kelelawar-

    kelelawar, meskipunsetelah memikirkannyadia tidak yakin malam sudah datang

    lagi.

    Bukan, ini bukan kelelawar, mereka terbang di atas. Ini sesuatu yang bergerak

    sepanjang lantai, dalam jarak tertenm tapi semakin mendekat. Sesuatu yang

    menghamburkan kerikil ketika mendekat. Sesuatu yang besar. Rasa jijik dan

    ketakutan terhadap serangga dan tikus-tikus lenyap seketika karena ia

    membayangkan hewan-hewan pemangsa yang lebih besar. Ia memang ingin kematian

    yang lebih cepat daripada mati kelaparan, atau kedinginan, atau kehausan,

    tapi ini sesuatu yang akan melompat dan menyerangnya dalam kegelapan dan

    merobek tenggorokannya, dan ia tidak akan tahu

    apakah itu sesuatu yang akan membunuhnya atau tidak

    Ini adalah hal yang didapatnya dengan tidak berdoa selagi ia punya kesempatan. Ia

    pun mencoba memperbaiki waktu yang hilang itu

    dengan ikhlas.

    Beruang, serigaJa, atau harimau? Ataubahkan pikiran yang membingungkanmayat

    yang iri dengan udara yang dihirupnya, atau darah yang mengaliri pembuluhnya?

    Terjadilah semuanya dengan cepat, ia berdoa. Dan terakhir, dengan putus asa: Aku

    turut menyesal atas segaia-galanya.

    Di luar sana, secara luar biasa, terlihat cahaya redup yang

    semakin terang bersamaan dengan datangnya suara-suara yang semakin

    mendekat. Sebuah obor? Apakah penduduk desa merasa kasihan terhadapnya?

    Tiba-tiba Selwyn sadar akan apa yang terjadi: Mereka sudah menemukan pembunuh

    sebenarnya. Mereka mejjihat betapa mengerikan

    kesalahan yang mereka buat dan sekarang mereka datang untuk membebaskan

    dirinya, pastilah dengan putus asa berharap mereka tidak terlalu terlambat. Tapi...

  • Ac zzz

    Tapi kalau memang begitu, bukankah mereka akan memanggil-manggil dirinya,

    meyakinkan dia bahwa pe-nyelamatan dirinya sudah dekat? Bukankah mereka ingin

    sekali membiarkan dirinya tahu bahwa mereka datang?

    Mereka ini tidak terdengar seperti rombongan, sepertinya hanya satu orang. Bukan

    ayahnya yang melarikan diri dari Bowden, bukan juga Raedan atau Merton yang

    menyesal dan datang kembali. Karena jika salah satu dari mereka, ia pasti akan

    dipanggil.

    Pastilah im sebuah alat penerang. la dapat melihat cahaya yang memantul di dinding

    gua. Ini mengurangi kemungkinan bahwa im adalah binatang yang datang untuk

    memangsanya, dan ini

    33

    merupakan pilihan keduanya setelah diselamatkan. Apakah arwah bercahaya? Cahaya

    im cukup terang, sehingga ia dapat menentukan

    tempatnya, menunjukkan padanya bahwa apa pun yang mendekatinya datang dari

    dalam gua pekuburan im. Cahaya im datang dari sudut. Setelah sehari penuh dalam

    kegelapan total, sinar terang menyakiti matanya, dan ia mengangkat tangan

    menutupi mata-nya, berharap im malaikat, tidak akan melukai, dan jika im hantu ...

    Ia sangat berharap im bukan hantu. ?lr

    Ia mengintip dari celah jari-jarinya.

    Sesosok berpakaian hitam mendekat,. kepalanya ditutupi kerudung.

    Sam tangannya terulur dan alat penerang im ternyata sama sekali bukan obor,

    meskipun jauh lebih terang daripada cahaya lilin. Selwyn berdebar-debar beberapa

    saat ketika menyadari bahwa im bola cahaya yang melayang-layang di atas telapak

    tangan yang terulur, dan tidak tersambung dengan apa-apa. Sam tangan sosok im

    memegangi ujung kemdungnya untuk menutupi bagian bawah pada wajahnya.

    Bukan menyembunyikannya, Selwyn sadar. Tapi menumpi hidungnya.

    Tentu saja malaikat yang diperintahkan untuk menemani arwah-arwah mari menuju

    akhirat, seharusnya terbiasa dengan bau kematian. Dan Selwyn memaksa dirinya

    untuk rasional1 juga seharusnya hanm-hanm yang gentayangan di bumi.'

    Sosok itu berhenti. Ia berdiri tepat di hadapannya, melihat ke bawah di mana ia

    meringkuk di lantai di antara mayat-mayat yang sudah lama maupun yang belum

    terlalu lama mati.

  • Ac zzz

    Tangan yang memegangi kerudung jatuh dan memper-lihatkan kepangan rambut yang

    putih dan wajah seorang wanita tua. Wanita ma im berkata, "Kau benar-benar

    kelihatan mengeri-

    Jean dan bau sekaJi. Tapi siapa pun yang menguburmu jelas sekali

    tak tahu apa-apa tentang orang mati."

    KaJimat itu tidak kedengaran seperti ucapan malaikat atau pun hantu.

    Ia menelan ludah tiba-tiba, meskipun mulutnya sama sekali kering.

    "Apakah kau" Ia harus berhenti, tenggorokannya tertarik oleh rasa haus dan rasa

    ngeri.

    "Ayo, hati-hati." Wanita tua itu menaikkan sebuah jarinya untuk

    menarik perhatian Selwyn. "Kalau kau menanyakan sesuatu yang bodoh, aku akan

    memukul kepalamu," Ia menekankan hal itu, seolah- olah mereka sudah pernah men-

    diskusikan sesuatu.

    Dengan suara yang getas karena kehausan, Selwyn bertanya, "Apakah

    Anda mau menjelaskan sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan apa yang bodoh itu?"

    Kelihatannya tidak. Dan kelihatannya pertanyaan tadi salah

    satunya. Wanita itu memukul sisi kepalanya. "Aduh." "Kan aku sudah memberi

    peringatan," katanya. .

    Ia memutuskan untuk tidak mengambil risiko dengan bertanya hal lain. Dia ingin

    mengelak mundur, kalau saja ada tempat untuk

    mundur. Yang dapat dilakukannya hanya meringkuk sengsara di lantai.

    "Pertanyaan-pertanyaan bodoh," kata wanita tua im menjelaskan,

    "yaitu seperti Apakah aku mati?' atau Apakah kau mati?' atau

    Apakah kau hantu?"'

    Bagi Selwyn, pertanyaan-pertanyaan itu terdengar rasional. Mungkin wanita itu dapat

    melihat apa yang dipikirkannya karena

    sepertinya dia sedang bersiap untuk memukulnya kembali.

    35

    Untuk mengalihkannya, Selwyn bertanya, meskipun tenggorokannya sakit jika bicara,

    "Lalu bagaimana kalau aku menanyakan Anda:

    'Siapa, atau apakah Anda?' Aku tidak bertanya siapa atau Anda itu apa," ia cepat-

    cepat menambahkan: "Aku bertanya: Apakah suatu pertanyaan yang bodoh kalau aku

    bertanya: Siapakah atau apakah Anda?'"

  • Ac zzz

    Wanita im perlu beberapa waktu lamanya untuk mencerna kalimat im. Akhirnya ia

    memukul lagi, tapi Selwyn melihat gerakannya dan merunduk, sehingga pukulan

    wanita tua im hanya mengenai telinganya.

    "Im untuk pertanyaan Apakah Anda?' Siapa lagi gerangan aku, di tempat semacam ini,

    dengan alat penerang seperti ini, mencari sesuatu dari orang mati?0

    Selwyn menelan ludah, meskipun ia benar. jelas sekali, wanita itu adalah penyihir.

    Wanita tua im melanjutkan. "Tapi aku tidak memukulmu karena

    bertanya siapakah aku, karena tak mungkin kau sudah tahu hal im. Namaku Elswyth."

    Ia lalu memukul lagi.

    "Untuk apa im?"

    'Agar kau tidak meminta air, yang kelihatannya sangat kau

    perlukan." Kemudian ia meletakkan bola betcahaya im di atas kepalanyaatau lebih

    tepatnya sejengkal di atas kepalanya dan membuka apa yang dikiranya bongkok

    punggung wanita tua itu. Sebenarnya im adalah sebuah tas punggung. Cahaya itu

    menurun dan mengikuti wanita tua im ketika ia duduk di lantai. "Gerakannya lebih

    lemur dari umurnya yang dapat di-tebak Selwyn. Ia merogoh tasnya dan

    mengeluarkan kantong kuiit minuman anggur yang diulurkan padanya. Kantong im

    berisi air, apek dan hangat, dan begitu enak daripada apa pun. Bagian dalam

    tenggorokannya yang kering membuka, namun

    ia tidak ingin kelihatan serakah dan egoisapalagi di depan

    seorang penyihir yang dapat menyeimbangkan bola cahaya di atas kepalanya dan

    punya kecenderungan untuk memukul. "Terima kasih," katanya, sambil

    mengembalikannya masih setengah penuh. "Habiskanlah," katanya. HItu semata-mata

    air. Aku belum memantrainya."

    Belum pernah terlintas dalam pikiran Selwyn untuk khawatir bahwa seorang penyihir

    dapat memberinya air yang dibacakan mantera.

    Akhirnya ia mengatakan hal ini. Selwyn tetap meng-habiskannya karena bahaya apa

    pun yang ada di dalamnya sudah diminumnya. "Terima kasih," katanya lagi, jauh lebih

    lembut.

    "Terima kasih kembali.-;

    Selwyn menatapi barisan mayat di gua di sekelilingnya dan berpikir sekaligus ingin

    mengenyahkan pikiran tentang apa yang diinginkan wanita tua im dari orang mati.

    Elswyth merasa kasihan dan menjawab pertanyaan tanpa membuat

    Selwyn menanyakan nya. "Untuk satu mantraku, aku perlu seikat

  • Ac zzz

    rambut orang yang baru mati. Kudengar dari orang-orang, ada yang baru meninggal di

    Penryth di seberang hutan, jadi aku ke pekuburan gua ini." Ia menatap Selwyn dengan

    mata menyipit, "Kuharap yang dibicarakan orang-orang itu bukan kau. Tak ada

    gunanya kalau begitu. Apakah seseorang mengira kamu sudah mat?l">

    b "Tidak," Selwyn meyakinkannya. "Yang mati im Farold." 3a

    melambaikan tangannya ke arah mayat itu. Mayat Farold mulai berbau, bau hal us

    memualkan yang berasal dari sebelah kanan-nya. "Aku di sini sebagai hukuman karena

    sudah rriembunuhnya -bukanj^ ia menambahkan dalam satu tarikan napas, "aku

    yang membunuhnya. Tapi aku dituduh melakukannya." Ia tidak tahu apa yang dapat

    disimpulkan dari pandangan yang sedang diarahkan Elswyth kepadanya. Apakah

    wanita itu mem-percayainya? Atau, karena

    ia seorang penyihir, apakah ia lebih senang mendengar bahwa Selwyn benar-benar

    pembunuh?

    Elswyth berkata, "Jadi penduduk desamu menuduh kau membunuh dan

    menjatuhimu hukuman mati chVsini di sisi korbanmu?",;.jj Tidak tahu di manajika

    adaharapan untuk selamat, Selwyn mengangguk.

    Elswyth berkata, "Keringat dari dahi orang yang dijatuhi hukuman

    adalah salah satu bahan untuk beberapa mantra. Bolehkah kuminta?..

    .sebagai balasan air yang kuberi padamu? Aku sangat percaya pada pembayaran

    karena balas budi." Kemudian ia merogoh-rogoh ke dalam tasnya.

    Selwyn melihatnya dengan pandangan ngeri. Elswyth tidak peduli: Baginya,

    pembunuh atau korban yang tak bersalah dari keadilan yang salah tak ada bedanya.

    Selwyn berkeringat, meski ia kedinginan ketika Elswyth mengambil secarik kain

    woiyang diambil dari tas punggungnya dan mengusap dahinya dengan kain im.

    "Bagus," kata Elswyth. Ia melipat kain itu dan memasuk-kannya dalam kotak kayu

    kecil. "Baiklah. Ini akan berguna. Sekarang,

    apakah kita akan mendiskusikan balas budimu karena aku mengeluarkanmu dari sini?

    Aku kira kau mau keluar dan sinikecuali kau sudah begim dikuasai rasa bersalah

    hingga yakin kau pantas untuk meninggal dengan cara seperti ini.

    "Aku sudah mengatakan pada Anda," Selwyn berkata, "Aku tidak melakukannya.0

    Elswyth tanpa reaksi menunggu jawabannya.

    38

  • Ac zzz

    "Tentu saja aku mau keluar dari sini," kata Selwyn. "Aku akan melakukan apa saja

    yang Anda inginkan jika Anda me nolongku."

    Elswyth memukul kepala Selwyn. "Itu," Selwyn dapat mendengar

    begitu dengung di telinganya lenyap. "untuk ketolok anmu dalam hal tawar-menawan

    Begini saja. Kau berutang padaku satu tahun

    melayani: pekerjaan rumah tangga, menebang kayu bakar,

    mengambilkan bahan-bahan untuk mantraku pokoknya apa saja yang kusuruh. Selama

    satu tahun."

    "Tidak," kata Selwyn, tiba-tiba menyadari apa yang dapat terjadi padanya.

    "Terlambat. Kau sudah setuju sebelumnya. Kau beruntung karena suasana hatiku lagi

    enak, sehingga aku tidak mengatakan kau berutang seluruh hiduptnu kcpadaku." la

    menggelengkan kepalanya. "Anak bodoh," ia menggerutu, mulai bangkit. "Dengan cara

    apa lagi wanita setua aku mencegahmu untuk mengikutiku keluar dari sini dan

    bebas?" Pikiran betapa bodohnya Selwyn, mendorong wanita itu memukul lagi.

    Selwyn melihat gerakan itu,tapi menyadari begitu bodohnya ia* Selwyn tidak

    mengelak.

    LIMA

    Penyihir Elswyth mengambil sebilah pisau dari tasnya dan sekali

    lagi memegangi ujung jubah yang menutupi hidungnya. la mengendus. Sekali endusan

    untuk langsung menemukan Farold. Semua yang dilakukan Selwyn dalam gelap-

    berjalan sepanjang dinding dengan resiko mcmbangkitkan kemarahan roh-roh orang

    mau yang tersandung oleh nyatelah mem-bawanya kurang dari dua belas langkah

    dari tempat Farold.

    "Tunggu," kata Selwyn berbisik dengan ngeri, melihat iengan Farold

    yang terjuntai. "Ia bergerak." mggtli

    Elswyth mengendus lagi. Ia berkata kepada Selwyn, "Kau bau sekali. Ia betul-betul

    bau orang mad."

    Tapi kara-kara im sama sekali tidak mengurangi ketakutan

    40

    41

    lengan yang terjuntai dan melipatnya di dada Farold, seakan-akan

    ia juga percaya akan adat-istiadat kepantasan. "Mayat akan menjadi kaku," katanya

    pada Selwyn. Ia menggoyang-goyang-kan lengannya

  • Ac zzz

    yang sudah tidak terikat itu. "Lalu menjadi lemas lagi. Tak ada yang perlu ditakuti di

    sini, kecuali kalau besok mayat ini akan

    mulai membusuk dan kita sudah pergi jauh-jauh dari sini."

    Dan kecuali, pikir Selwyn mengamat-amati, Elswyth juga tampak jauh lebih

    berpengalaman mengenai mayat-mayat daripada siapa pun.

    Elswyth membungkuk dan memotong seikat rambut cokelat muda Farold, lalu

    membungkusnya dengan secarik kain wol tak dikelantang dari

    tas punggungnya. Setelah selesai ia menyelipkan kain im lagi ke bawah tubuh Farold

    dengan begitu hati-hatinya seakan menyelimuti

    seorang anak yang sedang tidur.

    "Urusanku di sini sudah selesai," katanya kepada Selwyn, "kecuali kau mau mencuri

    pisau-pisau atau cincin atau barang berharga yang

    dikuburkan bersama orang-orang ini."

    "Tidak," Selwyn dengan penuh semangat meyakinkan nya. Lalu, untuk pertama

    kalinya ia berpikir mungkin Elswyth memang tidak bermaksud serius dengan semua

    usul-usulnya"Tidak," ulangnya dengan lebih

    tenang.

    Dan Elswyth memang tersenyum.

    "Ayo," Elswyth menyapukan bola pijar dari tempamyayang sejengkal jaraknya dari

    kepalanya sehingga sekali lagi melayang di atas telapak tangannya. "Pelayananmu

    dimulai sejak sekarang. Kau akan memulainya dengan membawakan tasku."

    "Elswyth," panggil Selwyn. Tampaknya meteka sangat akrab, mengingat umur mereka

    yang terpaut jauh:Tapi Selwyn

    Melihat ekspresi wajahnya, Elswyth membentak, "Ia tidak bergerak."

    "Maksudku bukan sekarang." Selwyn tidak bersedia mendekat. Bola

    ajaib yang melayang-layang di atas kepala Elswyth cukup terang untuk mengusir

    bayang-bayang, dan hal ini ada untungnya dan juga tidak. "Tapi..." Pertama-tama ia

    menunjuk ke arah mayat yang ditutupi kain, lalu ke arah lengannya yang dibungkus

    kain lain, karena Farold sudah kaku sebelum para wanita desa menyiapkan

    penguburannya. Hal itu yang terakhir kali dilihat Selwyn ketika obor-obor itu dibawa

    pergi: Farold diietakkan ke dalam dinding, lengannya ditempelkan lurus keluar. Tapi

    sekarang tergantung ke bawah, masih terbungkus, dan tepinya hampir menyapu

    lantai. Apakah aku memarahkan lengannya? Selwyn berpikir, merasa ngeri, mengingat

  • Ac zzz

    bagaimana ia tadi menginjak mayat Farold dalam kegelapan. Apakah arwah Farold

    akan gentayangan karena hal itu?

    Tentunya tidak semarah terhadap siapa pun yang sudah membunuhnya, Selwyn

    meyakinkan dirinya sendiri. Tentunya orang yang sudah mengalami suatu

    pembunuhan tidak akan marah pada orang yang secant

    tak sengaja memarahkan tangannya.

    Elswyth menggelengkan kepalanya sambil menatap Selwyn, seakan-akan seluruh

    pikirannya terbaca di wajahnya. Jika wanita tua itu

    berdiri cukup dekat dengarmya mungkin* h sudah memukul Selwyn lag?. Sambil

    menekan ujung jubahnya lebih kencang lagi. ia menggunakan pisaunya untuk

    membuka keliman yang dijahit wanita- wanita desa untuk menjahit pembungkus

    mayat Farold. Ia mengerutkan wajahnya sambil melihat mayat yang telah berusia dua

    hafi,tmK membuat Selwyn mempertimbangkannya kembali. Lalu ia mengambil

    udakyakih bagaimana memanggil seorang penyihir. Tentu saja bukan dengan "Tuan

    Putri. Yang Dipertuan Tidak Agung?w1fofia dia menyebutkan namanya Elswyth, entah

    benar-benar nama-nya atau

    bukan.

    Ia menoJeh untuk memandangi Selwyn dengan ekspresi wajah yang

    tampaknya bukan karena keberatan dengan keakrabannya, tapi ekspresi siap-siap

    untuk menerimadan ingin menyelesai-kan cepat- cepatomong kosong apa saja

    yang mungkin ia rencan akan.

    Selwyn cepat-cepat berkata. "Aku mengkhawatirkan keluargakuJ" > Elswyth menoleh

    sekeliiing gua kuburan. "Mereka ada di sini?" dengan nada suara yang curiga.

    "Tidak," kata Selwyn cepat-cepat, sebelum Elswyth berubah menjadi

    tidak percaya pada apa pun yang dikatakannya. "Tapi mereka tahu aku dibawa ke

    sini."

    Elswyth tidak melihat adanya hubungan hal tersebut. Ia memberi isyarat untuk terus

    menjelaskan sambil menggerak-gerakkan tangannya sehingga bola pijarnya pun ikut

    bergerak dan membuat pusing siapa pun yang melihatnya.

    "Mereka tidak sadar bahwa Anda sudah ...," ia ragu-ragu sejenak, lalu berkata,

    "menyelamatkanku." Elswyth mendengus. Selwyn menarik

    napas panjang. "Mereka tidak sadar bahwa Anda telah menyelamatkanku." Ia

    berhenti, merasa tak pasti.

  • Ac zzz

    "Jadi mereka akan terkejut dan tahun depan akan senang, ya kanln

    ia mengatakannya dengan nada yang menyiratkan bahwa ia tidak percaya sepenuhnya

    kaku hal im yang benar-enar menjadi masalah. Selwyn cepat-cepat berkata, karena

    wanita itu mulai mem-ikkan badan. "Tapi ayahku ... aku khawatir tentang ayahku.

    43

    Ia mungkin akan melakukan hal yang gegabah dan bodoh.

    Mungkin ia akan berusaha menyelamatkanku sendiri, atau me-nentang

    Bowden yang menjatuhkan hukuman seperti ini padaku. Dan Bowden mungkin akan

    melakukan hal yang sama padanya, atau membunuhnya seketika itu juga."

    Elswyth memandangnya sambil termenung.

    "Aku khawatir jika ayahku tidak tahu aku selamat, ia akan melakukan hal yang

    gegabah dan akan membahayakan ke-selamatannya sendiri."

    Elswyth berkata, "Apakah kau sedang mencoba meminta sesuatu?"

    Ia seorang penyihir, Selwyn mengingatkan dirinya sendiri. Meskipun kenyataannya ia

    terlihat seperti seorang nenek biasa, ia tidak terbiasa dengan perasaan cinta dan

    perhatian terhadap keluarga. "Aku minta apakah pengabdianku boleh dimulai besok,"

    ia meyakinkan Elswyth dengan tergesa-gesa. "Aku akan menemani Anda ke mana saja

    Anda ingin pergi. Tapi aku ingin mampir dulu ke rumah agar orang tuaku melihat aku

    baik-baik saja, dan memberi tahu mereka aku akan kembali tahun depan."

    "Tapi kamu tidak akan kembali tahun depan," kata Elswyth menjelaskan. "Tentu saja

    penduduk desamu dengan geram akan

    mengakhiri hidup yang masih kaumiliki ini."

    "Oh.** Selwyn malu karena is-tidak berpikir ke situ. "Ya sudah, aku akan mengatakan

    pada orang tuaku kalau aku baik-baik saja, tapi tenm saja aku tidak akan dapat

    kembali ke rumah. Mereka akan

    puas dengan hal im, jika memang harus begitu, asalkan mereka tahu aku selamat"

    Elswyth menggelengkan kepalanya. "Jika kamu curiga kalau ayahmu

    mungkin akan mencoba menyelamatkan dirimu dan membalas dendam, tenm saja

    orang lain akan punya pikiran

    44

    yang sama. Mereka akan mengatur orang untuk mengawasi-

    riya i

    Rasanya suiit bagi Selwyn untuk menerima bahwa wanita itu mungkin benar.

  • Ac zzz

    "Jadi," Selwyn berkata dengan putus asa, "dapatkan Anda mengirim kabar kepada

    mereka?"

    "Apakah sebelum atau sesudah ayahmu mencoba rencana gegabah nya dan dihukum

    karena itu?"

    "Baiklah, Anda punya usul?" Selwyn berteriak karena frustasi. "Biarkan duniayang

    mengaturnya secara alami," kata Elswyth. "Kita tidak membicarakan tentang dunia,"

    kata Selwyn-. "Kita membicarakan tentang keluargaku."

    Elswyth memandangnya dengan air muka yang tidak menunjukkan apa yang sedang

    dipikirkannya.

    Selwyn mencoba mengendalikan napasnya yang tidak teratur. "Aku

    ingin," katanya, "membuktikan bahwa aku tidak membunuh Farold. Itu satu-satunya

    cara agar aku dapat kembali. Itu satu-satunya cara agar keluargaku kembali ke

    keadaan seperti semuJa."

    Alis Elswyth terangkat, tanda merasa skeptis, namun ia tidak menentangnya. "Apa

    yang kauminta?" tanyanya.

    "Aku minta waktu setahun yang aku janjikan ditunda sampai aku membuktikan

    ketidakbersalahanku."

    "Dan apa yang kau akan tawarkan untuk membayarnya?"

    Selwyn mencoba menilai Elswyth, seperti wanita im selalu jelas menilai dirinya.

    "Tambahan waktu?" tanyanya ragu-ragu.

    "Satu tahun lagi," Elswyth setuju.

    Hati Selwyn menciut. Tapi kalau ia dapat bertahan selama sam tahun untuk

    pengabdiannya, pastilah ia dapat bertahan hingga dua tahun.

    45

    Elswyth berkata, "Kau akan memberiku dua tahun peng-abdian karena menunda untuk

    mcmulainya sampai esok pagi."

    "Esok pagi?" Selwyn menciut. "Kau minta untuk semalam,"

    "Tapi im untuk menerangkan kepada orang tuaku," Sehvyn berkata,

    "bukan untuk berusaha membuktikan ketidakbersalahanku." Wanita im mengulurkan

    tangannya untuk menunjukkan ia sudah bersikap terbuka dan berbaik hati. "Berapa

    lama itu? Jika kau tidak pernah berhasil, apakah artinya kau tidak akan pernah

    menjalankan kewajibanmu padaku? Harus ada batas waktu kalau kau akan datang

    padaku, entah kau berhasil melakukan apa yang kau minta atau tidak." Selwyn ingin

  • Ac zzz

    mengatakan bahwa ia kira hal im adil, ketika Elswyth berkata, "Sam minggu. Sebagai

    penukar waktu bebas selama seminggu, kau akan memberiku tiga tahun."

    "Tapi ..."

    "Jika kau tidak berhasil dengan apa yang kauniatkan im dalam seminggu, apa kaupikir

    kau akan pernah dapat melakukannya? Jika pada akhir minggu kau merasa hampir

    membuktikan ketidakbersalahanmu, datang dan bicaralah kepadaku. Kita akan lihat

    apa yang dapat kita atur selanjutnya."

    Selwyn punya bayangan bahwa seluruh sisa hidupnya akan dihabiskan untuk

    mengabdi.

    "Setuju atau tidak?" tanya Elswyth.

    "Semju," kata Selwyn karena ia tidak punya pilihan lain. "Kecuali..."

    Kaiimat im membuat Elswyth berhenti dan berbalik. 1 Elswyth

    mengembuskan napas keras-keras, seakan-akan dia yang selalu kalah dalam tawar-

    menawar im. "Apa?"

    Berapa yang harus kubayar untuk membcli mantra dari Anda?"

    Selwyn sama sekali tidak senang dengan senyuman Elswyth karena pertanyaan itu.

    "Mantra seperti apa?" tanyanya. "Mantra untuk membuktikan ketidakbersalahanku."

    "Kau harus lebih spesifik," katanya. Selwyn

    menimbang-nimbang. Hanya ada dua orang yang tahu fakta bahwa dirinya tidak

    bersalah: dirinya sendiri dan si pembunuh. Ia meiemparkan pandangan gugup ke arah

    mayat Farold yang terbungkus kain kafan. Ya, sebetulnya, dengan menghi tung yang

    mati ini jadi tiga orang yang tahu. Ia menelan ludah dengan susah payah dan berkata

    kepada Elswyth, "Anda tahu banyak tentang mayat."

    "Aku banyak membaca," ia berkata kepada Selwyn dengan senyuman tak

    berdosa.

    "Anda tahu bagaimana menghidupkan orang main ' "Tidak," katanya. Tapi ia berhenti

    dengan hati-hatl Selwyn menahan napas, bukan karena mencium bau tidak enak

    Elswyth berkata, "Ya, mungkin. Tapi

    hanya sementara. Dan itu ter-gantung pada..."

    Selwyn hampir tidak dapat bersuara, karena sadar ia men-ceburkan diri ke dalam

    ilmu sihir paling hitam. Ia bertanya, "Pada apa?"

    Elswyth mulai menghitung dengan jari-jarinya yang ber-bonggol, membuat bola pijar

    ajaib berputar. "Ramuan yang tepat. Dan kebetulan aku membawanya." Ia

  • Ac zzz

    menggerakkan jarinya yang kedua. "Sudah berapa lama orang itu mati." Ia juga

    melihat ke arah Farold. "Dalam hal ini mungkin ada suatu

    47

    komplikasi." Ia menggerakkan jarinya yang ketiga. "Dan keinginan

    orang mati im untuk kembali."

    Kata Selwyn, "Aku akan memberimu satu tahun dari hidupku untuk membangkitkan

    Farold dari kematiannya. Hidupkan ia cukup lama agar di depan umum dapat

    menyata-kan bahwa aku tidak membunuhnya."

    "Oh, tidak," kata Elswyth, hampir tertawa karena berapa meng- gelikannya tawaran

    im. "Pembuatan mantra im sendiri akan membuatmu membayar dengan tiga tahun,

    entah Farold-mu im memilih untuk mengacuhkan panggilan mantra im atau tidak."

    Tiga tahun! pikir Selwyn. Tanpa kepastian apakah akan berhasil atau tidak. Pertama

    dia sudah menyetujui setahun untuk tindakan Elswyth yang menunjukkan jalan keluar

    dari gua, dan setahun lagi

    karena tidak langsung memulai pengabdiannya segera, dan ...

    katanya, "Jika Farold membersihkan namaku malam ini, aku tidak akan memerlukan

    seminggu ekstra yang sudah kita diskusikan." Elswyth memberikan senyuman

    menakutkan im lagi. Tapi kau sudah setuju*

    Selwyn menggertakkan giginya. Enam tahun. Tapi pilihan apa lagi yang ia punya? Ia

    mengangguk.

    Sekali lagi Elswyth meletakkan bola ajaib di atas kepalanya agar tangannya bebas.

    "Bawa mayat im ke sini," ia menyuruh Selwyn. "Maksud Anda menyentnruiya?"

    Elswyth memukul kepalanya. "Jika kaukatakan bahwa kau dapat memindahkan dia

    tanpa menyentuhnya dengan sihir," kata wanita im, "Aku akan minta maaf

    karenanya."

    Selwyn menahan napas sebanyak-banyaknya, melenturkan jari-jarinya,

    menutup matanya, dan berharap ia akan bangun

    48

    dari mimpi yang menakutkan itu. Tapi akhirnya ia harus berjalan ke

    tempat mayat Farold terbaring, harus meletakkan tangannya di bawah mayat itu, dan

    harus mengangkatnya mayat yang terkulai itu. "Jangan khawatir," kata Elswyth, "ia

    tidak akan pecah sampai beberapa hari lagi."

  • Ac zzz

    Selwyn mulai muntah, meskipun ia belum makan sejak pagi satu setengah hari

    sebelumnya.

    Elswyth menunjuk mayat lain yang ditempatkan di dinding dan diletakkan di atas

    tandu. "Berikan padaku sedikit kayu dari tandu

    mayat itu."

    Tidak ada gunanya memprotes. Potongan-potongan tulang kering berjatuhan dengan

    mudah di tangan Selwynmayat itu telah lama

    terbaring di sana. Walaupun begitu, Selwyn ber-bisik minta maaf. "Berlututlah," kata

    Elswyth, "dan jangan memotong lingkaran." "Lingkaran apa?" Selwyn mulai bertanya,

    tapi Elswyth sudah siap menggoreskan sebuah tanda di lantai batu karang dengan

    bam bercahaya yang diambilnya dari tas punggungnya sebuah lingkaran yang cukup

    besar untuk mengelilinginya, Selwyn dan Farold, juga kayu yang sudah

    dibawanya.j5elanjut-nya, Elswyth mengatur kayu im menjadi tumpukan kecil yang

    rapi, dan mencoba menciptakan percikan api dengan meng-gunakan bam api, baja,

    dan sedikit rami.

    "Tak dapatkah Anda membuat api dengan sihir?" tanya SeJrwyn. "Kita tak dapat

    menggunakan sihir untuk membuat sihir," kata

    Elswyth kepadanya. "Dan setiap kali kau berbicara,; kau mengisap energi dan

    membuat mantranya melemah."

    49

    Selwyn menduga Elswyth mengatakan im agar dirinya diam, tapi ia berhenti

    bertanya, siapa tahu saja benar.

    Begim api menyala, Elswyth mengambil pot tembikar kecil dari tas punggungnya dan

    menempatkannya di atas api. Ia mengosongkan botol

    kecil ke dalam pot: satu cairan merah terang jernihseperti bam delima yang

    meleleh, pikir Selwyn; satunya lagi sesuatu yang tebal

    ungu kehitaman yang harus dikocoknya dulu untuk dikeluarkan dari tempatnya. Bahan

    im membuat suara hisapan yang keras ketika akhirnya bergeliang-geliut keluar dan

    jatuh dengan suara ributpop ke dalam ramuan merah yang sudah bercahaya im.

    Terdengar suara

    /*, asap biru, dan bau tak enak yang sejenak membuat Selwyn lupa akan bau

    tempat ia sedang berada.

  • Ac zzz

    Elswyth membuka kain penutup Farold kembali dan memotong lagi segumpal

    rambutnya.

    Kulitnya berwarna kehijauan mengerikan. Tanpa sadar Selwyn

    beringsut mundur dengan lututnya. Sambil menatap tajam, Elswyth menangkap

    petgelangan tangannya sebelum ia memutus lingkaran. Dia sudah berbicara tentang

    keinginan orang mati untuk kembali dan Selwyn heran. Ia mengira setiap orang mati

    akan gembira hidup kembali, meskipun untuk sementara. Sekarang, dengan melihat

    keadaan tubuh dari mayat yang akan mereka hidupkan, Selwyn menjadi tidak yakin.

    Elswyth menempatkan rambut Farold ke dalam pot bet-sama bermacam- macam

    dedaunan dan bubuk dari tasnya. Akhirnya ia menarik tulang betis manusia yang

    kering dan putih. Ia melambai-lambaikannya, mengembuskan asap biru dari pot

    tembikar ke arah Farold dan mulai memanggil-manggil nama Farold.

    Selwyn merasakan kepalanya ringan, meskipun tanpa asap.

    Dalam lantunan nada yang datar, dia meminta maaf karena mengganggu istirahat

    Farold dan mengatakan bahwa temannya, Selwynyang tidak

    merasa membunuhnyamembutuhkan-nya. "Kau mati belum waktunya," ia menyanyi,

    "terputus, tak adil, tak adil. Temanmu yang menderita mencaripertolongan darimu

    untuk membuka kedok pembunuhmu."

    Ia menyentuh kepala Selwyn, memaksanya melihat Fat old, meski sekuat tenaga

    Selwyn coba hindari. Ia menyerahkan tulang ini dan menempatkan ujungnya yang lain

    di atas kening Farold. "Kembalilah," katanya, yang Selwyn bayangkan dituju-kan

    untuk Farold meskipun ia sedang memandanginya. Elswyth memberi isyarat dan

    Selwyn menyadari bahwa ia harus meng-ulangi kalimat im. "'Kembalilah,*" dia

    mencicit.

    "Gunakan ramuan ini..., kata Elswyth mengembuskan asap.

    "'Gunakan ramuan ini...,"* Selwyn mengikuti. "Dan kekuatanku..." Itu menjelaskan

    mengapa ia membantunya. Tapi Selwyn mengulangi kata-kata itii: "'Dan

    kekuatanku.. .,w Apakah hanya imajinasinya

    saja, atau ia benar-benar merasa lebih lemah? Tak ada pilihan lam, katanya

    mengingatkan diri sendiri.

    "Dan masuklah ke dalam tubuh ini," Elswyth menyelesai-kan kalimat

    itu, sambil mengisyaratkan Selwyn untuk membuat tulang itu tetap menyentuh

    Farold.

    "'Dan masuklah ke dalam tubuh ini.'"

  • Ac zzz

    Tapi pada saat Selwyn berbicara, tiba-tiba terdengar suara bising

    dalam gua, gempar. Tubuh Selwyn melompdn siap untuk bertahan kalau ada

    serangan.

    Suara itu hanya kelelawar-kelelawar yang sekali lap berputar-putar keluar karena

    matahari sudah menghilang dan malam sudah tiba.

    Dalam sekejap Selwyn puhh, tapi satu dari kelelawar ituyang biasanya cerdas dan

    luwes malam

    sebelumnyaterjatuh di pangkuannya.

    "Ahh!" suara Farold berteriak kecil dengan oktaf yang amat ringgi.

    "Apa yang sudah kau lakukan?"

    Selwyn melihat tulang yang diberikan Elswyth kepadanya, yang tanpa disadarinya

    terangkat dari alis Farold dansekarang menunjuk ke

    arah atas di mana sekumpulan kelelawar menukik dan menyambar dan terbang di

    atas lengkungan depan, masuk ke dalam gua besar. Mereka meninggal kan seekor

    kawanannya.

    Elswyth meraih mayat Farold yang tetap kaku dan kelelawar yang

    mengepak-ngepakkan sayapnya. Ia gusar dan terus mencoba untuk berdiri sendiri. Ia

    memukul Selwyn keras-keras. "Dasar bodoh!" teriaknya.

    ENAM

    Kelelawar itu kesulitan untuk berdiri tegak. Karena tak dapat berdiri seimbang, ia

    terus mengepakkan sayapnya, tapi ini hanya membuatnya sedikit naik ke atas tanah,

    kuat, berhenti mengepakkan

    sayap, jatuh ke tanah, dan terguling. Lalu men-cobanya lagi. "Bodoh?" kelelawar itu

    mengulangi kata-kata Selwyn, suaranya kecil tapi betul-betul suara Farold. "Bodoh?

    Lebih dari bodoh itu namanya!"

    Sehvyn mengulurkan tangannya untuk menolong kelelawar itu tersandung.

    Sebagai balasan, makhluk itu malah menendangnya. Tapi ia mulai

    terbang, satu kaki kecilnya terangkat, mendengking, "Oh, oh, oh, oh, oh! Dasar kamu

    pengganggu!" Kelelawar itu berusaha menendang Selwyn dengan kakinya yang satu

    lagi. dan menggeletak di atas punggungnya.

    Selwyn mengulurkan jarinya, dan kelelawar itu tampak enggan memeganginya untuk

    bangkit berdiri. la lebih meng-gunakan ibu jari kecilnya di pinggir sayap-sayapnya

    sebagai tangan. Selwyn

  • Ac zzz

    memandang kelelawar itu dengan telinganya yang lebar dan hidungnya yang besar,

    lalu ke arah mayat Farold, lalu ke Elswyth. "Apa yang terjadi?" tanyanya tak berdaya.

    "Apayang terjadi kelelawar im menjerit. "Apa yang terjadi

    Pertanyaan bodoh apa itu? Selwyn Roweson, dasar goblok, mestinya kamu dapat

    melihat apa yang terjadi. Dasar goblok" Masih berpegangan pada jari telunjuk Selwyn,

    ia menendang tulang tangan kanan Selwyn, meleset, lalu merasakan dirinya terangkat

    dari tanah, bergantung-gantung pada ibu jari Selwyn.

    Tenm saja Elswyth berpihak pada kelelawar itu. Ia merenggut tulang dari tangan

    Selwyn lalu mengacung-acungkannya ke arah nya. "Kan

    sudah kukatakan untuk mengacungkan ini ke arah mayat itttr*'*

    "Yah, sebetulnya," Selwyn membenarkan, "Anda tidak terlalu jelas mengatakan ..."

    Wanita im memukul kepala Selwyn dengan tulang im sekali lagi. "Ya," ia setuju

    supaya aman. "Ya, Anda mengatakannya."

    "Lalu mengapa kau pergi dan mengacungkan nya ke arah kelelawar- kelelawar?"

    "Aku tak sengaja," kata Selwyn. "Hanya saja, kelelawar-kelelawar im tiba-tiba

    membuat suara ribut yang membuatku takut." "Membuatmu takut?" Elswyth dan

    kelelawar memekik bersamaan.

    Elswyth mengacungkan tulang im ke arah kelelawar dan berteriak ke arah Selwyn,

    "Lihadah dia. Ukurannya kurang lebih sebesar jarimu. Apa yang sebetulnya

    membuatmu begitu

    54

    55

    "Terima kasih banyak, profesor." Kelelawar itu meludah ke tanah. "Itu betul-betul

    potongan informasi yang tidak berguna untuk

    kekacauan ini. Aku kelihatan seperti makhluk pengerat, aku merasa seperti makhluk

    pengeratsiapa sih Anda hingga berani mengatakan aku bukan mahkluk pengerat,

    Anda kan hanya penyihir tua!"

    Selwyn melihat kilatan tersinggung di mata Elswyth. la menarik

    tangannya supaya kelelawar im dapat mencoba melari-kan diri, tapi ia tetap berdiri,

    goyah tapi menantang.

    Elswyth mengangkat tulang itu, yang memang cukup besar untuk mengirim kelelawar

    im-atau Farold yang ada dalam tubuh kelelawar

  • Ac zzz

    kembali ke tempat di mananya. Tapi ia merasa kasihan terhadap makhluk berukuran

    mungil im dan sebagai gantinya ia memukul Selwyn.

    "Pantas saja seseorang membunuhmu," kata Elswyth kepada Farold sewaktu Selwyn

    mengelus kakinya yang dipukul tapi tidak berani mengeluh bahwa serangan terakhir

    im tidak adil. "Kau potongan kecil yang menyebalkan."

    Kelelawar im berdiri tak bergerak selama beberapa saat. "Im betul," katanya

    akhirnya, jauh lebih tunduk. "Aku sudah dibunuh. Begitulah aku telah meninggal. Aku

    mendengarmu memanggil-ku, oleh sebab im aku kembali."

    "Betul," kata Selwyn, senang dapat kembali ke topik pem-bicaraan yang seharusnya.

    "Kami memanggilmu kembali supaya kau dapat mengatakan siapa yang

    melakukannya."

    Kelelawar si Farold im berkata, "Kupikir kalian memanggil-ku ke sini supaya kalian

    dapat mengatakannya kepada^w."

    "ApaT Elswyth membentak.

    "Kamu tidak tahu siapa yang membunuhmu?" tanya Selwyn dengan ngeri.

    kerakutan sampai kau harus pergi dan mengacau-balaukan mantra itu?"

    "Suara ribut itulah yang mengagetkan aku," protes Selwyn. Mengapa ia selalu

    membuat segala sesuatunya seperti itu sehingga ia

    kelihatan b