pendidikan karakter dalam komik strip bona gajah …

10
727 Pendidikan Karakter dalam Komik... Sari Herleni PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH KECIL BERBELALAI PANJANG “TELESKOP” Character Education in the Comic Strip Bona, The Little Elephant with Long Trunk, “The Telescope” Sari Herleni Balai Bahasa Sumatera Selatan Jalan Seniman Amri Yahya Komplek Taman Budaya SU I Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan Pos-el: [email protected] Abstrak Penelitian ini dilandasi anggapan bahwa betapa pun sederhananya sebuah karya sastra, ia tetap mengandung unsur struktur dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini membahas struktur cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop sekaligus pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan ancangan sastra anak. Unsur struktur yang diungkap dalam penelitian ini meliputi penokohan, alur, tema dan moral, gambar dan bahasa. Dari unsur penokohan terungkap bahwa cerita ini memiliki tokoh sederhana dan tokoh bulat, para tokoh dibiarkan tampil dengan ciri dan aksinya masing-masing. Memiliki alur maju, peralihan gambar terdiri dari waktu ke waktu dan dari aksi ke aksi. Memiliki tema moral. Penyajian gambar menarik dengan warna warni, dan bahasanya berjenis kata-kata dan pikiran tokoh atau bersifat langsung. Kata kunci: karakter, komik, struktur Abstract This study is based on the assumption that no matter how simple a literary works is, it still contains the elements of structure and value. This study discusses the story structure of a comic strip entitled Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang “Teleskop” (Bona, The Little Elephant with Long Trunk “The Telescope”) and the character education in it. This study uses descriptive method with an approach on childen literature. The elements of structure revealed in this study include characterizations, plots, themes and morals, drawings and the use of languages. From the elements of characterization, it was revealed that this story has a simple and round characters; the characters are allowed to appear with their own characteristics and actions. The story has forward plot, the transition of pictures occurs from time to time as well as from action to action. It has a moral theme. The presentation of pictures is interesting and colourful. The language use deals with the characters’ words and thoughts or direct. Key words: character, comic, structure

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

727

Pendidikan Karakter dalam Komik...Sari Herleni

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH KECIL BERBELALAI PANJANG “TELESKOP”

Character Education in the Comic Strip Bona, The Little Elephant with Long Trunk, “The Telescope”

Sari HerleniBalai Bahasa Sumatera Selatan

Jalan Seniman Amri Yahya Komplek Taman BudayaSU I Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan

Pos-el: [email protected]

AbstrakPenelitian ini dilandasi anggapan bahwa betapa pun sederhananya sebuah karya sastra, ia tetap mengandung unsur struktur dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini membahas struktur cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop sekaligus pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan ancangan sastra anak. Unsur struktur yang diungkap dalam penelitian ini meliputi penokohan, alur, tema dan moral, gambar dan bahasa. Dari unsur penokohan terungkap bahwa cerita ini memiliki tokoh sederhana dan tokoh bulat, para tokoh dibiarkan tampil dengan ciri dan aksinya masing-masing. Memiliki alur maju, peralihan gambar terdiri dari waktu ke waktu dan dari aksi ke aksi. Memiliki tema moral. Penyajian gambar menarik dengan warna warni, dan bahasanya berjenis kata-kata dan pikiran tokoh atau bersifat langsung.

Kata kunci: karakter, komik, struktur

AbstractThis study is based on the assumption that no matter how simple a literary works is, it still contains the elements of structure and value. This study discusses the story structure of a comic strip entitled Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang “Teleskop” (Bona, The Little Elephant with Long Trunk “The Telescope”) and the character education in it. This study uses descriptive method with an approach on childen literature. The elements of structure revealed in this study include characterizations, plots, themes and morals, drawings and the use of languages. From the elements of characterization, it was revealed that this story has a simple and round characters; the characters are allowed to appear with their own characteristics and actions. The story has forward plot, the transition of pictures occurs from time to time as well as from action to action. It has a moral theme. The presentation of pictures is interesting and colourful. The language use deals with the characters’ words and thoughts or direct.

Key words: character, comic, structure

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

728

Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & KesastraanVolume 14, Nomor 2, Desember 2017

I. PENDAHULUANPendidikan merupakan proses

internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga menjadi beradab. Dalam era globalisasi yang serba kompetitif dan berdaya saing tinggi, pendidikan diharapkan tidak hanya menjangkau ranah kognitif dan psikomotik saja tetapi juga ranah afektif yang berorientasi pada pembentukan watak dan kepribadian siswa didik. Di sisi lain, pendidikan karakter sebenarnya bukanlah wacana yang baru untuk diperbincangkan.Namun, penerapan pendidikan karakter yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan telah menjadi isu sentral yang masih marak diperbincangkan. Secara akademis (Koesoema, 2015, hlm. 7) pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Dalam bidang kajian sastra, istilah yang dikenal yang terkait dengan pendidikan karakter adalah karakterisasi, karakterologi, dan perwatakan, bagaimana seorang pengarang melukiskan sifat-sifat tokoh dalam suatu cerita (Ratna, 2014, hlm. 131). Hal ini mendukung pendapat Sarumpaet (2010, hlm. 3) yaitu ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan dalam memahami dan bergaul dengan sastra anak adalah pertama, bahwa kita berhadapan dengan karya sastra dan dengan demikian menggunakan elemen

sastra yang lazim seperti sudut pandang, latar, watak, alur dan konflik, tema, gaya, dan nada. Kedua, kita mendapat kesan mendalam dan serta merta yang kita temukan dalam (bahkan) pada pembacaan pertama adalah adanya kejujuran, penulisan yang bersifat langsung, serta informasi yang memperluas wawasan. Dalam menganalisis sastra anak menurut Kurniawan (2009, hlm. 108), anallisis struktur sosial tentulah tidak sekompleks karya sastra serius. Artinya, latar belakang, tokoh, dan waktu yang hadir merupakan kehidupan yang berpusat pada dunia anak-anak.

Sastra anak menurut Rampan (2012, hlm. 73) adalah cerita sederhana yang kompleks. Namun, betapapun maksudnya untuk menghibur tetapi menurut Sarumpaet (2010, hlm. 12) tetap saja ia bersifat mendidik. Justru karena sifat itulah sastra anak dibuat dengan pertimbangan anak secara psikologi, pedagogis, dan memperhatiakan segala keperluan lingkungan anak. Perkembangan kognitif, emosi dan keterampilan anak tidak bisa lepas dari peran karya sastra. Karena sampai saat ini sastra masih banyak digunakan orang sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dan moral pada anak. Oleh karena itu penyediaan buku bacaan sastra pada anak yang tepat sejak dini, sejak masih kanak-kanak, diyakini akan membantu literasi dan kemauan membaca anak pada perkembangan usia selanjutnya.

Salah satu dari jenis sastra anak yang berkembang di Indonesia adalah komik. Komik dapat dibedakan ke dalam berbagai jenis yaitu komik strip dan komik buku, komik humor dan komik petualangan, komik

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

729

Pendidikan Karakter dalam Komik...Sari Herleni

biografi dan komik ilmiah. Komik strip adalah komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja, namun dilihat dari segi isi ia telah mengungkapkkan sebuah gagasan yang utuh (Nurgiantoro, 2013, hlm. 435). Komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, merupakan bacaan anak yang muncul secara tetap di setiap majalah Bobo (majalah anak-anak) terbit. Komik strip ini pertama kali muncul pada edisi ke 1 majalah Bobo pada Maret 1975. Tanpa disadari sudah 42 tahun komik ini menjadi bahan bacaan anak Indonesia. Selama itu pula, komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang telah ikut membangun karakter anak bangsa.

Dengan latar belakang di atas maka penelitian ini ingin menggambarkan secara jelas dan menjawab permasalahan yang berhubungan dengan judul. Adapun permasalahan yang akan dikaji dirumuskan sebagai berikut.

a. Apa saja unsur struktur yang terkandung dalam komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop?

b. Apa saja pendidikan karakter yang terkandung dalam komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

a. Unsur struktur yang terkandung dalam komikk strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang.

b. Pendidikan karakter yang terkandung dalam komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia sastra anak khususnya kreativitas dalam menulis sastra anak yang sarat nilai, menjadikan komik sebagai bahan ajar alternatif sebagai media penanaman nilai-nilai karakter dan bahan referensi bagi dunia pendidikan.

Kerangka TeoriKomik adalah ceita bergambar yang

umumnya menarik, lucu dan mudah dicerna. Sebagai sebuah bacaan komik hadir dengan ciri-ciri yang amat menonjol dari bacaan yang lain, ia tampil dengan susunan gambar dengan warna-warna yang mmenarik serta tulisan yang dihadirkan dallam balon-balon dialog atau beberapa tulisan yang berada di bawah gambar. Walaupun begitu menurut Nurgiantoro (2013, hlm. 408) komik mampu mengekspresikan berbagai gagasan, pemikiran, atau maksud-maksud tertentu sebagaimmana halnya dengan karya sastra lainnya. Fungsi kata-kata pada komik adalah unntuk menjelaskan, melengkapi, dan memperdalam penyampaian gambar dan teks secara keseluruhan dan hubungannya mejadi satu kesatuan.

Selanjutnya sebagai sebuah cerita, komik dianggap terdiri atas unsur-unsur struktur sebagaimana halnya fiksi pada umumnya. Unsur-unsur tersebut meliputi (hlm. 418-435):a. Penokohan Dalam komik anak, tokoh tidak hanya mencangkup manusia saja, melainkan juga berbagai jenis makhluk yang lain seperti binatang, mahluk halus ataupun benda.

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

730

Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & KesastraanVolume 14, Nomor 2, Desember 2017

Tokoh-tokoh tersebut sengaja diberi karakter dan ditingkahlakukan sebagaimana halnya manusia. Tokoh di dalam komik hadir lewat gambar dan kebanyakan ditampilkan lewat rupa-rupa yang lucu, tidak proposional untuk ukuran manusia lumrah, dan menyangkut berbagai anggota tubuh lainnya. Misalnya kaki, tangan, tubuh, wajah, mata, mulut, dan lain-lain yang terlihat aneh. Akan tetapi tanpa kita sadari di sinilah letak menariknya sebuah komik. Justru karena terlihat lucu itu maka komik digemari oleh semua kalangan baik anak-anak, maupun orang dewasa. Apalagi tokoh-tokoh di dalam komik mempunyai karakter kuat dan tingkah laku yang khas. Tokoh yang berkarakter bulat adalah tokoh yang berkatakter kompleks, sulit diduga, dan sering mengejutkan. Sedangkan tokoh sederhana adalah tokoh yang berkarakter relatif konstan, konsisten, tidak berubah-ubah, dan karenanya mudah diduga dan familiar.

b. AlurDalam komik, yang media

representasinya terdiri atas gambar-gambar dan kata-kata, alur juga dibangun dan dikembangkan lewat kedua sarana tersebut. Unsur gambar dalam komik terlihat lebih dominan dalam pengembangan alur cerita. Artinya, perkembangan alur lebih banyak ditampilkan lewat gambar-gambar yang berurutan, atau sebaliknya urutan gambar itulah yang memperlihatkan bagaimana sebuah alur dalam cerita komik dikembangkan.

Komik menampilkan gambar-gambar yang berurutan. Berkaitan dengan itu ada enam cara untuk mengalihkan gambar-

gambar dari sebelum ke sesudahnya yaitu: dari waktu ke waktu, aksi ke aksi, subjek ke subjek, adengan ke adengan, aspek ke aspek, dan nonseguitur (peralihan antar gambar tidak memiliki hubungan kelogisan).

Selain itu, konflik amat menentukan terhadap cerita komik. Konfllik dapat dibedakan ke dalam konflik internal dan konflik eksternal. Namun dalam komik anak tampaknya konflik eksternal banyak ditemui. Hal ini disebabkan konflik eksternal lebih mudah dipahami oleh pembaca anak daripada konflik internal yang lebih banyak ”bermain” di dalam diri seseorang.

c. Tema dan MoralDalam komik, aspek tema dan moral

merupakan aspek isi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Melalui sarana yang ditawarkannya tentulah komik menawarkan ”sesuatu” yang ingin disampaikan. Aspek tema dan moral sengaja digabungkan karena keduannya sama-sama dapat dipandang sebagai unsur isi yang sengaja ingin disampaikan. Selain itu, dalam banyak kasus untuk bacaan anak, aspek tema dapat sekaligus dipandang sebagai moral.

Kandungan unsur tema dan moral dalam komik dapat bermacam-macam, yang umum berupa hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Tiap hubungan dapat lebih dikonkretkan dan spesifik yang dapat ditemukan dalam cerita komik. Pada umumnya komik menampilkan tema dan moral yang berkaitan dengan masalah hubungan sosial tersebut.

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

731

Pendidikan Karakter dalam Komik...Sari Herleni

d. Gambar dan BahasaAspek gambar dan bahasa

merupakan unsur komik yang secara nyata dapat membedakannya dengan bacaan lain. Kedua unsur ini sangat menentukan menarik atau tidaknya sebuah komik. Dari aspek gambar, gambar-gambar itu sendiri mungkin ditampilkan secara lebar, menyeluruh, utuh, setengah menyeluruh atau utuh, besar atau detil secara bervariasi tergantung pada fokus tiap adegan. Dari aspek bahasa, bentuk komik paling tidak dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam bentuk, yaitu bentuk narasi (tidak langsung), kata-kata dan pikiran tokoh (langsung), dan ”kata-kata” tiruan bunyi.

Pendidikan karakter sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Namun hal utama yang perlu kita sadari menurut Aqib dan Amrullah (2017, hlm. 3) adalah dalam pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu ia menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (efektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor).

Pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan Nasional (dalam Hidayati, 2016, hlm. 42) mengeluarkan nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan dalam satuan pendidikan yaitu:a. Religius: sikap dan perilaku yang patuh

dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Jujur: perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,, dan tindakkan orang lain yang berbeda dari dirinya.

d. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

j. Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

k. Cinta Tanah Air: cara befikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

732

Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & KesastraanVolume 14, Nomor 2, Desember 2017

l. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati orang lain.

m. Bersahabat/komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul dan bekerjasama dengan orang lain.

n. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan damai atas kehadiran dirinya.

o. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

p. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alas di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

q. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode

deskriptif. Metode ini sangat luwes sifatnya

yang mana pelaksanaan metode ini tidak terbatas hanya sampai pada penngumpulan data saja, tetapi sampai pada analisis data dan interpretasi data (Surakhmad, 1978, hlm. 131). Sedangkan objek penelitian adalah cerita dalam komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop yang dimuat dalam majalah Bobo tahun XLV terbit 31 Agustus 2017.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN2. 1. Unsur- Unsur Struktur yang terkandung dalam Komik Strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop.a. Penokohan

Tokoh yang terdapat dalam cerita Komik Strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop adalah Bona, Ola, Kaka, dan Profesor Bram. Tokoh manusia (human) mencangkup Profesor Bram. Sedangkan tokoh yang bukan manusia dalam cerita ini berwujud binatang (nonhuman) adalah Bona (seekor gajah), Ola (seekor kelici), dan Kaka (seekor burung).

Tokoh Profesor Bram merupakan wujud dari tokoh manusia yang pintar dan ahli di bidangnya. Ia tampil dengan menggunakan jas putih dan kacamata. Tokoh Bona, merupakan wujud dari seekor gajah kecil yang memiliki belalai panjang, tubuhnya berwarna merah muda. Bona merupakan gajah yang tampil selalu menolong siapapun yang dalam kesulitan. Dengan belalainya yang panjang ia selalu dengan cepat merubah belalainya menjadi sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan oleh orang-orang yang ada disekelilingnya. Tokoh Ola merupakan wujud dari seekor kelinci yang berwarna

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

733

Pendidikan Karakter dalam Komik...Sari Herleni

kecoklat-coklatan memiliki telinga panjang dan memakai topi coklat di atas kepalanya. Ola merupakan teman Bona dan Kaka, ia selalu ingin lebih tahu dari teman-temannya namun suka membantu teman. Tokoh Kaka merupakan wujud seekor burung yang berwarna kuning, Kaka juga sosok yang sok tahu, namun ia suka menolong temannya.

Tokoh Bona, termasuk dalam tokoh sederhana karena ia selalu tampil dengan karakter lucu, baik dan suka menolong, sabra dan kreatif. Tokoh Ola juga termasuk dalam tokoh sederhana karena ia tampil dengan tokoh yang baik, tengang rasa, dan suka menolong. Sedangkan tokoh Kaka termasuk dalam tokoh bulat karena ia kadang-kadang berwujud dalam tokoh yang suka memberikan informasi dan menolong teman namun kadang-kadang ia berubah menjadi tokoh yang membuat kerusuhan dan sok tahu.

Semua tokoh dalam cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop dibiarkan tampil dengan menampilkan ciri dan aksinya sendiri secara lanngsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Melalui komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop ini pembaca dibiarkan mmenafsirkan sendiri bagaimana karakter masing-masing tokoh.

b. Alur

Secara keseluruhan cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop memiliki alur maju. Cerita bermula dari ketiga orang sahabat yakni Bona, Ola dan Kaka sedang duduk memandang bintang di langit. Namun karena mereka ingin melihat benda-benda di langit dengan lebih

jelas, timbullah ide untuk melihat benda-benda tersebut dengan teleskop. Tiba-tiba Kaka teringat bahwa Profesor Bran memiliki teleskop yang mereka inginkan tersebut. Mereka pun sepakat untuk pergi ke rumah Profesor Bram dengan harapan beliau ada di rumah. Sesampai di sana ternyata Profesor Bram sedang berada di rumahnya. Profesor Bram menyambut dengan senang hati kedatangan tiga orang sahabat itu, dan langsung memperbolehkan ketiganya untuk melihat bintang dengan teleskop milik Profesor Bram. Syarat yang utama adalah mereka harus dengan sabra secara bergilir menggunakan teleskop itu. Yang mendapat giliran pertama adalah Bona. Selesai Bona melihat gugusan bintang di angkasa Bona langsung merubah belalainya menyerupai gugusan bintang. Serentak perhatian semua mengarah ke Bona, Profesor Bram menjadi heran dan kemudian semuanya menjadi senang dengan tingkah laku Bona itu.

Peralihan gambar pada gambar 1 dan 2 memiliki cara dari waktu ke waktu, bermula dari Bona, Ola, dan Kaka duduk di bawah pohon pada malam hari—timbullah ide untuk melihat bintang melalui teleskop.

Peralihat gambar dari 3, 4, 5, 6 memiliki cara dari aksi ke aksi. Hal ini berarti bahwa pengurutan gambar-gambar itu berdasarkan aksi, aksi-aksi sesudahnya merupakan kelajutan dari aksi sebelumnya. Bermula dari gambar 3—Bona, Ola dan Kaka menuju ke rumah Profesor Bram, gambar 4—Profesor Bram menyambut mereka dengan senang hati dan memperbolehkan mereka menggunakan teleskopnya, gambar 5—Bona mendapatkan giliran pertama setelah itu dia

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

734

Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & KesastraanVolume 14, Nomor 2, Desember 2017

langsung membentuk belalainya menyerupai gugusan bintang, gambar 6—semua perhatian tertuju pada belalai Bona.

Konflik terletak di awal cerita, yaitu karena ketidakpuasan mereka dengan kasat mata melihat bintang dan ingin melihat bintang dengan lebih jelas.c. Tema dan Moral

Cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop memiliki tema rasa ingin tahu dengan amanat janganlah menyerah dengan keadaan yang ada. Melalui ketiga tokoh dalam cerita ini, pembaca diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak menyerah dengan kenyataan yang ada.d. Gambar dan Bahasa

Penyajian gambar dalam cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop ini sangatlah menarik. Dengan latar suasana malam yang bertaburkan bintang-bintang dan warna-warna yang berbeda dari masing-masing tokoh ditampilkan dengan penuh warna. Urutan gambar jelas, dengan dibantu oleh penandaan angka sebanyak 6 gambar secara tidak langsung juga membantu pembaca terhadap alur cerita. Dari aspek Bahasa, cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop memiliki bentuk secara kata-kata dan pikiran tokoh (langsung). Maksudnya kata-kata yang ada di dalam komik ini mewakili isi pikiran tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.

2.2 Pendidikan Karakter dalam cerita komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop

a. Demokratis

Pendidikan karakter demokratis dapat diambil dari gambar 1 yaitu ketika Bona dan Ola membiarkan Kaka memaparkan pengetahuannya tentang mikroskop. Sikap Bona dan Ola hanya menimpali namun tidak langsung menyalahkan keterangan Kaka yang salah. Kaka menyatakan bahwa untuk melihat dan mengetahui bentuk-bentuk bintang dapat dilihat dengan mikroskop. Padahal untuk melihat benda-benda yang jauh dapat menggunakan teleskop. Salah penyebutan ini dibiarkan saja oleh keduanya dan mereka masih mendengarkan Kaka sampai ia selesai bicara.

b. Kreatif

Pendidikan karakter kreatif dapat diambil dari gambar 2 saat ketika Bona, Ola, dan Kaka merasa kesulitan untuk melihat

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

735

Pendidikan Karakter dalam Komik...Sari Herleni

lebih jelas bintang, tiba-tiba Kaka teringat pada Profesor Kaka yang memiliki teleskop dan dia langsung berpikir untuk menemuinya. Kemudian pada saat Bona membentuk belalainya menyerupai susunan bintang, setelah ia melihat gugusan bintang itu di teleskop kepunyaan Profesor Bram. Tindakan Bona ini termasuk dalam pendidikan karakter kreatif karena Bona berpikir dan melakukan sesuatu untuk meniru susunan bintang.

c. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu ini dapat ditemukan pada tindakan ketiga sahabat Bona, Ola dan Kaka untuk mengetahui dengan jelas susunan bintang di langit. Sikap dan tindakan mereka yang berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang telah mereka lihat.

d. Toleransi

Pendidikan karakter yang masuk dalam kategori toleransi dapat kita ambil pada saat ketiga sahabat yakni Bona, Ola dan Kaka secara giliran dan teratur melihat susunan bintang di langit melalui teleskop Prof. Bram hal ini terlihat pada gambar 5 dan 6. Bona mendapatkan giliran pertama untuk menggunakan mikroskop dan hal ini tidak mendapat sangahan atau protes dari kedua sahabatnya Ola dan Kaka.

e. Bersahabat dan Komunikatif

Bona, Ola, dan Kaka adalah ketiga hewan yang telah lama bersahabat. Kemana-mana mereka selalu bersama. Susah dan senang mereka lalui bersama dan selalu bekerja sama melakukan sesuatu.

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOMIK STRIP BONA GAJAH …

736

Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & KesastraanVolume 14, Nomor 2, Desember 2017

III. SIMPULAN DAN SARANLingkungan dan pengaruh sosial

memiliki pengaruh yang besar dalam hal pemilihan bahan bacaan anak. Hal yang paling utama adalah seorang anak dengan kemampuannya yang terbatas oleh banyak faktor tentu memilih bahan bacaan yang menarik. Komik yang dari segi bahasa dan bentuk penyajiannya yang menarik perhatian anak tentunya akan menjadi media yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terungkap bahwa komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop memiliki unsur struktur penokohan, alur, tema dan moral, gambar dan Bahasa. Dengan hasil yang didapat membuktikan bahwa sebagai sebuah karya sastra komik strip Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Telekop memiliki satu kesatuan yang utuh dan memiliki unsur yang lengkap. Dan pendidikan karakter yang ditemukan dalam cerita komik strip Gajah Kecil Berbelalai Panjang: Teleskop adalah demokratis, kreatif, rasa ingin tahu, toleransi, bersahabat dan komunikatif.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2017. Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Gava Media.

Hidayati, Abna. 2016. Desain Kurikulum Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.

Koesoema, Doni. 2015. Strategi Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Karnisius.

Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak: Pengantar pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Rampan, Korrie Layun. 2012. Kreatif Menulis Cerita Anak. Bandung: Nuansa.

Ratna, Nyoman Kutha. 2014. Peranan Karya sastra, Seni, dan Budaya dalam Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010. Edisi Revisi. Pedoman Penelitian Sastra Anak.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 260 hlm.

Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Surakmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, metode dan Teknik. Bandung, Tarsito.