pengaruh psychological capital dan work...

130
i PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN RS. MUHAMMADIYAH TAMAN PURING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh: Dian Ardianti NIM: 1110070000127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: tranliem

Post on 28-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

i

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK

ENGAGEMENT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

KARYAWAN RS. MUHAMMADIYAH TAMAN PURING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh:

Dian Ardianti

NIM: 1110070000127

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ii

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK

ENGAGEMENT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

KARYAWAN RS. MUHAMMADIYAH TAMAN PURING

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh:

Dian Ardianti

NIM: 1110070000127

Di bawah bimbingan:

Pembimbing

Liany Luzvinda, M. Si

NIP. 19780216 200710 2 001

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

iii

LEMBAR ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN syarif

hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Februari 2015

Dian Ardianti

NIM : 1110070000127

Page 4: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK

ENGAGEMENT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN RS.

MUHAMMADIYAH TAMAN PURING” telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2

Februari 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 2 Februari 2015.

Sidang Munaqosyah

Anggota

Liany Luzvinda, M. Si

NIP. 19780216 200710 2 001

Dekan /

Ketua Merangkap Anggota

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si

NIP. 19680614 199703 1 00 1

Wakil Dekan /

Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Abdul Rahman Saleh, M.Si

NIP. 19720823 199903 1 00 2

Page 5: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“......... Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Al Insyirah: 5-8)

Sukses tergantung bukan hanya pada sebaik apa kita melakukan hal-hal

yang kita senangi, tetapi juga setekun apa kita melakukan kewajiban

yang tidak kita sukai

(John C. Maxwell)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Ibu, Ayah, serta seluruh pihak yang telah membantu

dan memberikan dukungan kepada penulis.

Page 6: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Februari 2015

C) Dian Ardianti

D) Pengaruh Psychological Capital dan Work Engagement terhadap Komitmen

Organisasi Karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring

E) xiv + 97 halaman + lampiran

F) Penelitian ini dilakukan untuk melihat pegaruh psychological capital dan work

engagement, meliputi self efficacy, hope, optimism, resiliency, vigor, dedication,

dan absorption terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring. Partisipan berjumlah 186 karyawan. Uji instrumen menggunakan

analisis faktor konfirmatori, serta analisis regresi menggunakan regresi berganda.

Hasil menunjukkan bahwa variabel resiliency, vigor, dedication, dan absorpton

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring. Berdasarkan hasil yang diperoleh, karyawan

perlu meningkatkan psychological capital resiliency dan seluruh dimensi dari

work engagement (vigor, dedication, dan absorption) sebagai faktor yang dapat

meningkatkan komitmen organisasi.

G) Bahan bacaan: 5 buku + 18 jurnal + 2 artikel + 2 skripsi

Page 7: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) Februari 2015

C) Dian Ardianti

D) Effects of Psychological Capital and Work Engagement on Organizational

Commitment among Employee at Muhammadiyah Hospital

E) xiv + 97 pages + appendix

F) This research was conducted to examine the effect of psychological capital and

work engagement, including self efficacy, hope, optimism, resiliency, vigor,

dedication, and absorption toward employee at Muhammadiyah Hospital. The

participants of this research are 186 employee. The instruments of study is

examined with confirmatory factor analysis. The method is multiple regression.

The result shows that resiliency, vigor, dedication, and absorpton have

significant effect toward employee organizational commitment. Based on these

result, employee need to improve the psychological capital resiliency and all

dimention of work engagement (vigor, dedication, and absorption) as the factor

that increasing organizational commitment.

G) Reading materials: 5 books + 18 journal + 2 articles + 2 thesis

Page 8: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

viii

KATA PENGANTAR

My biggest gratitude goes to God, for every simple happiness and for answering my

prayers. Puji syukur karena atas nikmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan

tugas akhir yang mengantarkan saya menjadi seorang sarjana psikologi. Puji syukur

yang sebesar-besarnya saya hanturkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Psychological Capital dan Work Engagement

terhadap Komitmen Organisasi Karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring”

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M. Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Abdul Rahman Shaleh, M. Si., Wakil Dekan

Bidang Akademik, Bapak Ikhwan Lutfi, M. Psi, Wakil Dekan Bagian

Administrasi Umum.,dan Ibu Dra. Diana Mutiah, M. Si, Wakil Dekan Bagian

Kemahasiswaan

2. Ibu Liany Luzvinda, M. Si., Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat banyak

memberi masukan serta ilmu-ilmu baru sejak penyusunan proposal skripsi

hingga dengan skripsi ini terselesaikan.

3. Ibu Zulfa Indira Wahyuni, M. Psi., Dosen Pembimbing Akademik yang penulis

jadikan panutan atas bimbingan dan nasihatnya.

4. Bapak Dr. Ahmad Jamaludin, Ibu Wina Mulyaningrum, S. Sos., Bapak Syaiful

Amri, dan Ibu Rindy Olimpia, selaku pihak HRD RS Muhammadiyah Taman

Puring, serta Ibu Kokom Komariah selaku Kasubag bagian Keperawatan yang

telah banyak membantu dalam penelitian yang telah dilaksanakan.

5. Seluruh karyawan RS Muhammadiyah Taman Puring sebagai responden dalam

penelitian ini.

6. Keluargaku – Ibu, Ayah, Mas, dan Fatma. You’re the best that I can think of.

Page 9: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ix

7. Teman-temanku – Seluruh teman angkatan 2010 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya teman-teman dari kelas D 2010 yang tak henti-

hentinya saling menyemangati dan mendoakan sesama. Thanks for giving me

an unforgettable college moments. Tanpa kalian, kuliah nggak akan

semenyenangkan ini.

8. Sahabat sepanjang masa, Adino Ruswanto Hadiputra yang selalu memberikan

dukungan serta wejangan-wejangan hidup yang bermanfaat. “Semangat! Suatu

hari nanti kita pasti berhasil”

9. Pihak yang sangat berjasa bagi penulis – Maria Ulfa, Ajeng Fitri Adani, Ani

Muflihah, Woro Wardhani Muniroh, Shovia Lintina, Adila Purwani, Akhmad

Fakhry Tawaqal, Meida Dwi Satmanda, Laras Tsamrotul Fu’adi, Nashwa

Oelfy, Zulaekha Hana, Siska Anastasia, Yusuf Ardabili.

Tentu saja masih banyak ditemukan kekurangan dalam penulisan ini, untuk

itulah kami selaku penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

Page 10: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR ORISINALITAS ................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1. 2. Pembatasan dan Perumusan Maasalah ............................................ 9

1. 2. 1. Pembatasan Masalah ........................................................... 9

1. 2. 2. Perumusan Masalah ............................................................. 11

1. 3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11

1. 4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 11

1. 4. 1. Manfaat Teoritis .................................................................. 11

1. 4. 2. Manfaat Praktis .................................................................... 12

1. 5. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

2. 1. Komitmen Organisasi ...................................................................... 15

2. 1. 1. Definisi Komitmen Organisasi ............................................ 15

2. 1. 2. Dimensi Komitmen Organisasi ........................................... 20

2. 1. 3. Pengukuran Komitmen Organisasi ...................................... 22

2. 1. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi . 22

2. 2. Psychological Capital ..................................................................... 25

2. 2. 1. Definisi Psychological Capital............................................ 25

2. 2. 2. Dimensi Psychological Capital ........................................... 26

2. 2. 3. Pengukuran Psychological Capital ..................................... 29

2. 3. Work Engagement ........................................................................... 30

2. 3. 1. Definisi Work Engagement.................................................. 30

2. 3. 2. Dimensi Work Engagement ................................................. 34

2. 3. 3. Pengukuran Work Engagement ........................................... 35

2. 4. Kerangka Berpikir ........................................................................... 36

2. 5. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 41

Page 11: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

xi

BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 44

3. 1. 1. Populasi ............................................................................... 44

3. 1. 2. Sampel ................................................................................. 44

3. 1. 3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................... 45

3. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................... 45

3. 3. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 49

3. 4. Uji Validitas Konstruk ..................................................................... 53

3. 4. 1. Uji Validitas Alat Ukur Psychological Capital ................... 55

3. 4. 1. 1. Dimensi Self Efficacy ........................................... 55

3. 4. 1. 2. Dimensi Hope ...................................................... 57

3. 4. 1. 3. Dimensi Optimism ............................................... 58

3. 4. 1. 4. Dimensi Resiliency .............................................. 60

3. 4. 2. Dimensi Work Engagement ................................................. 61

3. 4. 2. 1. Dimensi Vigor ...................................................... 61

3. 4. 2. 2. Dimensi Dedication ............................................. 63

3. 4. 2. 3. Dimensi Absorption ............................................. 64

3. 4. 3.Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi....................... 66

3. 5. Teknik Analisis Data ....................................................................... 67

3. 6. Prosedur Penelitian .......................................................................... 70

BAB IV ANALISIS DATA

4. 1. Gambaran Subjek Peneitian ............................................................ 72

4. 2. Deskripsi Statistik Hasil Penelitian ................................................. 75

4. 2. 1. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................. 76

4. 3. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................... 79

4. 3. 1. Analisis Regresi Variabel Penelitian ................................... 79

4. 3. 2. Pengujian Proporsi Varians

Masing-masing Independent Variable ................................. 84

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan ...................................................................................... 88

5. 2. Diskusi ............................................................................................. 89

5. 3. Saran ................................................................................................ 94

5. 3. 1. Saran Teoritis....................................................................... 95

5. 3. 2. Saran Praktis ........................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 98

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 3. 1. Blueprint Skala Komitmen Organisasi ............................................ 50

TABEL 3. 2. Blueprint Skala Psychological Capital ........................................... 51

TABEL 3. 3. Blueprint Skala Work Engagement ................................................. 52

TABEL 3. 4. Skoring Jawaban .............................................................................. 53

TABEL 3. 5. Muatan Faktor Item Self Efficacy .................................................... 56

TABEL 3. 6. Muatan Faktor Item Hope ............................................................... 58

TABEL 3. 7. Muatan Faktor Item Optimism......................................................... 59

TABEL 3. 8. Muatan Faktor Item Resiliency ........................................................ 61

TABEL 3. 9. Muatan Faktor Item Vigor ............................................................... 62

TABEL 3. 10. Muatan Faktor Item Dedication ...................................................... 64

TABEL 3. 11. Muatan Faktor Item Absorption ...................................................... 65

TABEL 3. 12. Muatan Faktor Item Komitmen Organisasi ..................................... 67

TABEL 4. 1. Gambaran Subjek Penelitian ........................................................... 72

TABEL 4. 2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ........................................... 75

TABEL 4. 3. Norma Skor Variabel ....................................................................... 76

TABEL 4. 4. Kategorisasi Skor Komitmen Organisasi ........................................ 76

TABEL 4. 5. Kategorisasi Skor Dimensi Psychological Capital ......................... 77

TABEL 4. 6. Kategorisasi Skor Dimensi Work Engagement ............................... 78

TABEL 4. 7. Tabel R Square ................................................................................ 80

TABEL 4. 8. Tabel Anova .................................................................................... 80

TABEL 4. 9. Tabel Koefisien Regresi .................................................................. 81

TABEL 4. 10 Tabel Proporsi Varians untuk masing-masing Independent Variable ...... 85

Page 13: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2. 3. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 41

Page 14: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Contoh Syntax Analisis Faktor Konfirmatori

Lampiran 3 Path Diagram

Lampiran 4 Output SPSS Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Page 15: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

1. 1 Latar Belakang Masalah

Seorang karyawan yang bekerja di rumah sakit diharapkan bersikap penuh perhatian

dan kasih sayang terhadap pasien maupun keluarga pasien dalam melaksanakan

tugasnya, namun pada kenyataannya di masa sekarang ini masih banyak dijumpai

keluhan masyarakat tentang buruknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh

personel karyawan. Komitmen organisasi seorang karyawan rumah sakit memegang

peranan yang penting. Hal ini terutama karena karyawan sebagai sumber daya

manusia merupakan asset yang paling penting dalam suatu organisasi, yang

menggerakkan dan mengarahkan organisasi, sehingga harus selalu diperhatikan,

dijaga, dipertahankan, dan dikembangkan. Selain itu, tercapai atau tidaknya tujuan

suatu organisasi (dalam hal ini dibidang kesehatan) sangat tergantung kepada

individu-individu yang berada di dalamnya.

Kepuasan pasien sebagai konsumen dari suatu rumah sakit juga ditentukan

oleh pelayanan yang diberikan oleh seluruh elemen organisasi. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara penulis kepada pengguna layanan RS Muhammadiyah

Taman Puring, ditemukan terdapat beberapa layanan yang masih belum maksimal.

Page 16: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

2

Hal tersebut dapat dilihat ketika peneliti menjumpai seorang pasien yang mengeluh

atas keterlambatan jam praktek dokter yang telah dijadwalkan. Pasien sangat

menyayangkan hal tersebut dan mengatakan bahwa karyawan belum sepenuh hati

dalam bekerja. Selain itu juga ditemukan karyawan yang belum cukup ramah dalam

melayani pasien, serta tingginya biaya obat-obatan yang terdapat pada apotek rumah

sakit. Hal tersebut menjadikan penelitian ini cukup relevan untuk dilakukan.

Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyelaraskan

perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah. Pemimpin

berfungsi sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari

tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Dalam menciptakan komitmen

organisasi, terdapat elemen-elemen kelompok karyawan yang mendukung. Mereka

telah digolongkan menjadi tiga, yaitu kelompok Paramedis (Tenaga Kesehatan),

meliputi dokter, perawat, dan bidan, kelompok Tenaga Penunjang Medis; yang terdiri

dari petugas laboratorium, fisiotherapist, petugas rontgen, reka medis, apoteker/

asisten apoteker, dan ahli gizi, serta kelompok Tenaga Non Medis, meliputi:

karyawan bagian keuangan, kasir, administrasi, operator, customer service, IT,

tehnisi, keamanan, dan kebersihan.

Page 17: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3

Meyer dan Allen (1991) merumuskan suatu definisi mengenai komitmen

dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik

hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap

keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.

Berdasarkan definisi tersebut anggota yang memiliki komitmen terhadap

organisasinya akan lebih dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan

anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi.

Komitmen organisasi menjadi perhatian penting dalam banyak penelitian

karena memberikan dampak signifikan terhadap perilaku kerja seperti kinerja,

kepuasan kerja, absensi karyawan dan juga turn over karyawan. Komitmen dalam

organisasi akan membuat pekerja memberikan yang terbaik kepada organisasi tempat

dia bekerja. Scooter (2000) menyatakan bahwa pekerja dengan komitmen yang tinggi

akan lebih berorientasi pada kerja. Disebutkan pula bahwa pekerja yang memiliki

komitmen organisasi tinggi akan cenderung senang membantu dan dapat bekerja

sama.

Komitmen organisasi didefinisikan oleh Luthans (1995) sebagai sikap yang

menunjukkan loyalitas karyawan dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana

seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan

dan kebaikan organisasinya. Lebih lanjut sikap loyalitas ini diindikasikan dengan tiga

hal, yaitu : (1) keinginan kuat seseorang untuk tetap menjadi anggota organisasinya,

(2) kemauan untuk mengerahkan usahanya untuk organisasinya, (3) keyakinan dan

penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.

Page 18: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4

Komitmen organisasi merupakan refleksi sikap kerja seseorang (perasaan

suka atau tidak suka) terhadap organisasi tempat ia bekerja. Bila seseorang menyukai

organisasi tersebut, ia akan tetap bertahan pada organisasi tesebut, namun sebaliknya

ia akan dengan mudah meninggalkan organisasinya jika ia tidak senang bekerja pada

organisasi tersebut. Komitmen organisasi juga dipandang sebagai suatu orientasi

individu terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi, dan keterlibatan.

Kemudian Alen dan Meyer (1990) memperluas pengertian dengan menambahkan tiga

aspek komitmen, yaitu afektif, normatif, dan kontinu. Mereka juga mengatakan

bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi memiliki

pandangan positif dan akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan organisasi

dengan memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih menyokong kesejahteraan

dan keberhasilan organisasi tempat ia bekerja.

Karyawan yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam bekerja dan tidak

mempunyai keinginan keluar dari perusahaan, merupakan modal dasar untuk

mendorong produktifitas yang tinggi. Moncreif (1997) mengungkapkan bahwa

komitmen karyawan terhadap organisasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Komitmen organisasi pada individu berbeda-beda, ada individu yang

memiliki komitmen yang tinggi, di sisi lain ada juga yang rendah. Fenomena yang

terjadi, terkadang pegawai memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan dari Kepala Divisi SDM (Sumber Daya

Manusia) RS Muhammadiyah, diperoleh informasi bahwa keinginan berpindah sering

Page 19: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

5

terjadi pada karyawan rumah sakit ini, hal tersebut antara lain disebabkan karena

habisnya kontrak kerja dan masa bekerja, teguran yang diberikan kepada karyawan

yang dengan sengaja atau tidak melanggar peraturan organisasi, rendahnya kepuasan

kerja, diterimanya pekerjaan baru yang lebih menjanjikan (dalam kasus ini, pekerjaan

baru yang lebih menjanjikan adalah sebagai pegawai negeri sipil), adanya masalah

keluarga, serta rotasi penempatan karyawan. Kemudian, penulis menyimpulkan hasil

bahwa banyak karyawan yang kurang memiliki ikatan emosional terhadap

organisasinya.

Permasalahan di atas menunjukan adanya masalah yang berkaitan dengan

komitmen organisasi. Komitmen organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

satu faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi karyawan adalah berkaitan

dengan work engagement. Work engagement berperan dalam mewujudkan komitmen

organisasi pada karyawan, karyawan yang memiliki memiliki keterlibatan kerja yang

tinggi akan memiliki komitmen organisasi yang tinggi pula.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Simons dan Buitendach (2013)

kepada 106 partisipan yang merupakan karyawan Call Center di Afrika Selatan.

Peneliti menggunakan skala Psychological Capital Questionnaire (PCQ), the Utrecht

Work Engagement Scale (UWES) and the Organisational Commitment Questionnaire

(OCQ) sebagai instrumen pengukuran. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk

melihat pengaruh antara psychological capital dan work engagement terhadap

komitmen organisasi, serta melihat apakah ketiga variabel tersebut saling memegang

nilai prediktif untuk komitmen organisasi karyawan Call Center di Afrika Selatan.

Page 20: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

6

Hasilnya menunjukkan bahwa hanya varibel work engagement (vigor, dedication, dan

absorption) yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasi (afektif, kontinu, dan normatif) yaitu sebesar 0,146 (41,6%).

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Field (2011) kepada 123 anggota staf

pendukung pada lembaga perguruan tinggi di Afrika Selatan, bertujuan untuk

menelaah hubungan happiness, work engagement, dan komitmen organisasi

karyawan, serta untuk melihat apakah variabel happinees dan work engagement

memegang nilai prediktif untuk komitmen organisasi pada staf pendukung. Peneliti

menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS), the Well-Being Questionnaire

(WBQ), the Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dan the Organisational

Commitment Questionnaire (OCQ) sebagai instrumen penelitian. Para peneliti

menemukan hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi afektif dan

work engagement, serta hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi

afektif dan happiness. Pada akhirnya, hasil menunjukkan bahwa happiness dan work

engagement memiliki nilai prediktif untuk komitmen organisasi afektif.

Selain work engagement, kondisi psikologis lain yang diduga mempengaruhi

komitmen organisasi adalah Psychological Capital. Penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Etebarian, et.al. (2012) kepada 132 karyawan organisasi pedagangan

di Iran, menunjukkan adanya pengaruh psychological capital terhadap komitmen

organisasi. Peneliti menggunakan skala Psychological Capital Questionnaire (PCQ)

dan Organisational Commitment Questionnaire (OCQ) sebagai instrumen

pengukuran. Analisis regresi menunjukkan bahwa hanya hope (dimensi dari

Page 21: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

7

psychological capital) yang memiliki hubungan signifikan dengan komitmen

organisasi.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Cetin, et.al. (2011) menunjukkan

bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan yang positif dengan dua dimensi dari

psychological capital yaitu hope dan optimism. Penelitian tesebut dilakukan pada 213

karyawan yang bekerja di unit yang berbeda di kementrian dan lembaga terkait di

Ankara, Turki.

Psychological capital pada setiap individu memiliki peranan penting. Setiap

karyawan berusaha mengembangkan diri ke arah yang lebih baik. Psychological

capital merupakan sebuah state yang dapat dilatih dan dimiliki semua orang.

Psychological capital terdiri dari empat poin penting, yaitu self-efficacy, optimism,

hope, dan resiliency. Ketika bergabung menjadi satu, keempat poin tersebut memiliki

hubungan yang positif dengan perilaku organisasi yang baik (Luthans, 2011). Poin

pertama adalah self-efficacy. Self-efficacy adalah keyakinan individu bahwa dirinya

sendiri dapat menyelesaikan tugas yang spesifik dengan baik dalam suatu konteks

tertentu (Stajkovic dan Luthans, 2011). Poin kedua adalah optimism. Seseorang yang

optimis memiliki ekspektasi tentang hal yang baik dalam menjalani hidup. Orang-

orang tersebut mengganggap kondisi yang buruk sebagai pengaruh dari lingkungan –

eksternal-, bersifat sementara –unstable-, dan bukan berarti dengan adanya suatu

kejadian buruk, seluruh kehidupannya pun menjadi buruk –spesific- (Seligman dalam

Luthans, 2011). Poin ketiga adalah hope. Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia, hope berarti harapan. Berkaitan dengan arti tersebut, seseorang yang

Page 22: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

8

hopeful dalam pembahasan ini berarti seseorang yang memiliki tujuan dan harapan

serta mengetahui cara untuk mencapai tujuan dan harapannya tersebut (Snyder dalam

Luthans, 2011). Poin keempat adalah resiliency, yaitu kondisi ketika seseorang dapat

bangkit kembali dari kondisi yang sangat buruk atau kondisi yang sangat baik

(Luthans, 2011).

Menurut Luthans, Youssef dan Avolio (2007) psychological capital adalah

keadaan perkembangan psikologi individu yang positif, yang dicirikan oleh: (1)

adanya kepercayaan diri (self-efficacy) melakukan tindakan yang perlu untuk

mencapai sukses dalam tugas-tugas yang menantang; (2) atribusi yang positif

(optimism) tentang sukses masa sekarang dan yang akan datang; (3) persistensi dalam

mencapai tujuan, dengan kemampuan mendefinisikan kembali jalur untuk mencapai

tujuan jika diperlukan (hope) untuk mencapai kesuksesan; dan (4) ketika menghadapi

masalah dan kesulitan, mampu bertahan dan terus maju (resiliency) untuk mencapai

sukses (Luthans, Youssef & Avolio, 2007).

Psychological Capital yang tinggi membuat para karyawan memiliki

komitmen organisasi yang tinggi pada pekerjaannya. Komitmen ini dicirikan antara

lain kemauan bekerja keras dan tidak menyerah pada kesulitan-kesulitan,

keterlibatan, antusiasme dan berkonsentrasi penuh dalam bekerja. Karyawan yang

berkomitmen dengan pekerjaannya akan bersemangat dalam bekerja, bahkan seolah-

olah tidak memikirkan waktu kerja dan reward yang diterimanya. Mereka bekerja

dengan sungguh-sungguh, tekun, persisten dengan serius namun ceria.

Page 23: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

9

Berangkat dari latar belakang tersebut serta menindak lanjuti saran dari

Yuosef (2000) yang mengatakan bahwa penelitian sejenis dengan menggunakan

sampel yang berbeda dalam situasi lingkungan yang berbeda pula untuk mendapatkan

hasil penelitian yang baru adalah sangatlah menarik untuk dilakukan. Oleh karena itu

penelitian ini dilakukan untuk mereplikasi penelitian-penelitian terdahulu dengan

mengambil sampel pada karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring.

Dijadikannnya RS. Muhammadiyah Taman Puring sebagai objek penelitian dengan

pertimbangan bahwa mendudukkan peran sumber daya manusia sebagai faktor yang

signifikan.

Melalui latar belakang di atas peneliti berkeinginan untuk meneliti pengaruh

psychological capital dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada

karyawan RS. Muhammadiyah Taman puring. Komitmen organisasi dalam penelitian

ini ialah mengenai kondisi psikologis yang merupakan karakteristik hubungan

pekerja dengan organisasi dan keterlibatan pekerja untuk memutuskan tetap menjadi

bagian dari organisasi.

1. 2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2. 1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis membatasi ruang

lingkup masalah penelitian ini pada pengaruh Psychological Capital dan

Work Engagement terhadap Komitmen Organisasi Karyawan RS.

Page 24: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

10

Muhammadiyah Taman Puring. Adapun definisi variabel-variabel yang

diteliti adalah:

1. Komitmen Organisasi yang dimaksud adalah kondisi psikologis,

yang merupakan karakteristik hubungan pekerja dengan organisasi

dan keterlibatan pekerja untuk memutuskan tetap menjadi bagian

dari organisasi. Pengukuran menggunakan Organisational

Commitment Questionaire (OCQ) dari Allen dan Meyer (1990).

2. Psychological Capital merupakan keadaan perkembangan psikologi

individu yang positif, yang dicirikan oleh adanya kepercayaan diri

(self-efficacy), atribusi yang positif (optimism), persistensi dalam

mencapai tujuan (hope), dan mampu bertahan dan terus maju

(resiliency) untuk mencapai sukses. Pengukuran menggunakan

Psychological Capital Questionaire (PCQ) dari Luthans dan Avolio

(2007).

3. Work Engagement adalah kondisi positif yang dimiliki oleh

individu terhadap pekerjaannya, dimana ia merasa bersemangat,

tertarik, dan mau mengerahkan usaha serta terlibat dalam pekerjaan

tersebut. Pengukuran menggunakan Utrecht Work Engagement

Scale (UWES) yang dikembangkan oleh Schaufeli dan Bakker

(2003).

Page 25: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

11

1. 2. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, perumusan

masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah:

“Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara psychological capital

dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring?”

1. 3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh psychological capital dan

work engagement terhadap komitmen organisasi pada karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring. Dengan mengetahui hubungan tersebut,

selanjutnya akan dapat membantu RS. Muhammadiyah Taman Puring

dalam menanggulangi permasalahan baik individu maupun kelompok

yang nantinya dapat digunakan oleh pimpinan dalam menerapkan

kebijakan dan peraturan, menjaga stabilitas kerja serta meningkatkan

produktivitas organisasi.

1. 4. Manfaat Penelitian

1. 4. 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan memperkaya khazanah

keilmuan yang bisa dijadikan literatur tambahan pada berbagai bidang

Page 26: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

12

psikologi, khususnya bidang psikologi industri dan organisasi mengenai

komitmen organisasi karyawan dan aspek-aspek penting pada karyawan

yaitu psychological capital dan work engagement.

1. 4. 2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diperoleh gambaran tentang

pengaruh psychological capital dan work engagement terhadap komitmen

organisasi pada karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring. Penelitian

ini juga memberikan informasi dan pemahaman tentang keterkaitan

psychological capital terhadap komitmen organisasi sehingga karyawan

diharapkan mampu memiliki psychological capital yang positif dan

kerekatan kerja sehingga pekerjaan menghasilkan komitmen organisasi

yang tinggi.

1. 5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari proposal seminar skripsi ini adalah sebagai

berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

Page 27: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

13

Bab II LANDASAN TEORI

Berisi tentang sejumlah teori yang digunakan dalam penelitian

diantaranya penjabaran dan definisi tentang komitmen

organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen

organisasi, cara menciptakan komitmen organisasi, definisi

psychological capital, dimensi psychological capital, definisi

work engagement, dimensi work engagement, ciri-ciri work

engagement, faktor-faktor work engagement, kerangka berpikir

serta hipotesis penelitian

Bab III METODE PENELITIAN

Berisi tentang metodologi penelitian yang meliputi populasi,

sampel, dan teknik pengambilan sampel, variabel penelitian

dan definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data,

uji validitas konstruk, teknik analisis data, serta prosedur

penelitian.

Bab IV HASIL PENELITIAN

Berisi tentang analisis deskriptif tentang gambaran subjek

penelitian, deskripsi statistik hasil penelitian, serta uji hipotesis

Page 28: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

14

Bab V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi

penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini

juga akan dimuat diskusi dan saran.

Page 29: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

15

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan membahas komitmen organisasi, psychological capital, work

engagement, kerangka berpikir, dan diakhiri dengan perumusan hipotesis.

2. 1. Komitmen Organisasi

2. 1. 1. Definisi Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian

perilaku organisasi. Bagian ini mengarah pada luasnya hubungan antara

komitmen organisasi dengan berbagai macam perilaku di tempat kerja (Porter,

1974; Koch & Steers, 1978; Angel & Perry, 1981). Porter (dalam Mowday,

et.al. 1982) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan yang

bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya

kedalam bagian organisasi.

Sheldon (1971) mengatakan bahwa komitmen terhadap organisasi

merupakan hal yang positif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut

Buchanan (1974), sebagian besar peneliti menetapkan komitmen terhadap

organisasi sebagai sebuah ikatan antara seorang individu (karyawan) dengan

organisasi (perusahaan).

Page 30: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

16

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian

komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu;

kontrak. Sedangkan, pengertian janji adalah perkataan yang menyatakan

kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Jadi komitmen memiliki kualitas

yang lebih tinggi dibandingkan dengan janji. Biasanya istilah komitmen

digunakan untuk hal-hal penting.

Mowday (1982) mendefinisikan komitmen sebagai kekuatan relaif

dari identifikasi individu dan keterlibatannya sebagai kekuatan relatif dari

identifikasi individu dengan organisasi kerja. Mitchell (1982) memandang

komitmen sebagai suatu orientasi nilai terhadap kerja yang menunjukkan

bahwa individu sangat memikirkan pekerjaannya. Dimana pekerjaan

memberikan kepuasan hidup, dan pekerjaan memberikan status bagi indvidu.

o’Reilly (1989) menyatakan bahwa komitmen organisasi secara umum

dipahami sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi termasuk

keterlibatan kerja, kesetiaan dan perasaan percaya pada nilai-nlai oganisasi.

Menurut White (dalam Armstrong, 1999), komitmen organisasi terdiri

dari tiga area keyakinan ataupun perilaku yang ditampilkan oleh karyawan

terhadap perusahaan dimana ia bekerja. Ketiga area tersebut adalah:

1) Keyakinan dan penerimaan terhadap organisasi, tujuan, dan nilai-nilai yang

ada di organisasi tersebut.

Page 31: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

17

2) Adanya keinginan untuk berusaha sebaik mungkin sesuai dengan keinginan

organisasi. Hal ini tercakup di antaranya menunda waktu libur untuk

kepentingan organisasi dan bentuk pengorbanan yang lain tanpa

mengharapkan personal gain secepatnya.

3) Keyakinan untuk mempertahankan keanggotaannya di organisasi tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Angle dan Perry (1981) serta

Bateman dan Stresser (1984) (dalam Muchinsky, 1993) menemukan kenyataan

bahwa individu yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi memiliki

kondisi: (a) individu-individu tersebut lebih mampu menyesuaikan diri; (b)

jumlah karyawan yang keluar-masuk (turnover) lebih sedikit; (c) kelambatan

dalam bekerja lebih sedikit dijumpai; (d) kepuasan kerja lebih tinggi.

Allen dan Meyer (1990) menyatakan pengertian komitmen yang hampir

serupa dengan Mowday, dimana komitmen adalah kondisi psikologis, yang

merupakan karakteristik hubungan pekerja dengan organisasi dan keterlibatan

pekerja untuk memutuskan tetap menjadi bagian dari organisasi.

Menurut Hellriegel dan Slocum (2004) komitmen organisasi yang kuat

dikarakterisikkan dengan hal berikut: (1) adanya dukungan dan penerimaan

tujuan dan nilai organisasi, (2) keinginan untuk mengerahkan kekuatan yang

sangat kuat untuk kepentingan organisasi, dan (3) keinginan untuk tetap berada di

organisasi.

Page 32: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

18

Menurut Luthans (2002) bahwa sebagai suatu sikap, komitmen organisasi

merupakan suatu hasrat atau motif yang kuat untuk tetap menjadi anggota

organisasi; suatu keinginan untuk menunjukkan usaha tingkat tinggi atas nama

organisasi; dan keyakinan yang kuat dalam menerima nilai-nilai dan tujuan-tujuan

organisasi. Lebih lanjut Reichers (Greenberg dan Baron, 1997) menyatakan bahwa

ada dua motif yang mendasari seseorang untuk berkomitmen pada organisasi atau

unit kerjanya, antara lain:

1. Side-Best Orientation

Side-Best Orientation ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang di

alami atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu pada organisasi

apabila meninggalkan organisasi tersebut.

2. Goal-Congruence Orientation

Memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal individu dan

organisasi sebagai hal yang menentukan komitmen pada organisasi.

Secara singkat Allen dan Meyer (1990) mengilustrasikan perbedaan

dari ketiga dimensi tersebut sebagai berikut: "Employees with strong affective

commitment remain because they want to, those with strong continuance

commitment remain because they need to, and those with strong normative

commitment because they feel they thought to do so".

Berdasarkan pendapat Allen dan Meyer (1990) tersebut, dapat

diinterpretasikan bahwa keputusan seseorang tetap bertahan di organisasi

Page 33: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

19

memiliki motivasi yang berbeda-beda. Seseorang dengan komitmen efektif

yang kuat, bertahan di organisasi, karena memang dia menyukai organisasi

itu, sedangkan seseorang dengan komitmen continuance yang kuat bertahan di

organisasi, karena alasan kebutuhan hidup sebagai dorongan utamanya.

Sedangkan seseorang dengan komitmen normatif yang kuat, tetap bertahan di

organisasi, karena alasan moralitas.

Jadi, karyawan yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar

afektif memiliki perilaku berbeda dengan karyawan yang berdasarkan kontinu

dan normatif. Karyawan dengan affective commitment yang tinggi memiliki

kedekatan emosional yang erat terhadap organisasi. Hal ini berarti bahwa

individu tersebut akan memiliki motivasi dan keinginan untuk berkontribusi

secara berarti terhadap organisasi. Karyawan dengan continuance commitment

yang tinggi akan bertahan dalam organisasi, bukan karena alasan emosional,

tapi karena adanya kesadaran dalam individu tersebut akan besarnya kerugian

yang dialami jika meninggalkan organisasi. Karyawan terpaksa menjadi

anggota untuk menghindari kerugian finansial dan kerugian lainnya, sehingga

memungkinkan untuk melakukan usaha yang tidak maksimal. Berkaitan

dengan hal ini, maka individu tersebut kurang dapat diharapkan untuk

memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi secara berarti pada

organisasi. Sementara itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil

dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban

Page 34: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

20

yang dimiliki karyawan. Komitmen normatif didasarkan pada pendekatan

obligation, di mana komitmen sebagai tekanan normatif yang telah

diinternalisasikan agar individu bertindak sesuai dengan tujuan dan keinginan

organisasi. Komponen normatif menimbulkan perasaan kewajiban pada

karyawan untuk memberi balasan atas apa yang telah diterimanya dari

organisasi. Karyawan dengan normative commitment yang tinggi akan tetap

bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu kewajiban atau tugas

yang memang sudah sepantasnya dilakukan atas benefit (keuntungan) yang

telah mereka terima dari organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komitmen

organisasi adalah sikap karyawan yang tertarik dengan tujuan, nilai dan

sasaran organisasi yang ditunjukkan dengan adanya penerimaan individu atas

nilai dan tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk berafiliasi dengan

organisasi dan kesediaan bekerja keras untuk organisasi sehingga membuat

karyawan tetap bertahan pada organisasi tersebut demi tercapainya tujuan dan

kelangsungan organisasi.

2. 1. 2. Dimensi Komitmen Organisasi

Allen dan Meyer (1990) mengklasifikasikan komitmen organisasi ke dalam

tiga dimensi, yaitu: komitmen afektif (affective commitment), komitmen

Page 35: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

21

kontinu (continuance commitment), dan komitmen normatif (normative

commitment).

1. Komitmen afektif (affective commitment) yaitu keterlibatan emosi pekerja

terhadap organisasi. Komitmen ini dipengaruhi dan atau dikembangkan

apabila keterlibatan dalam organisasi terbukti menjadi pengalaman yang

memuaskan. Organisasi memberikan kesempatan untuk melakukan

pekerjaan dengan semakin baik atau menghasilkan kesempatan untuk

mendapatkan skill yang berharga.

2. Komitmen kontinu (continuance commitment) yaitu keterlibatan

komitmen berdasarkan biaya yang dikeluarkan akibat keluarnya pekerja

dari organisasi. Komitmen ini dipengaruhi dan atau dikembangkan pada

saat individu melakukan investasi. Investasi tersebut akan hilang atau

berkurang nilainya apabila individu beralih dari organisasinya.

3. Komitmen normatif (normative commitment) yaitu keterlibatan perasaan

pekerja terhadap tugas-tugas yang ada di organisasi. Komitmen normatif

dipengaruhi dan atau dikembangkan sebagai hasil dari internalisasi

tekanan normatif untuk melakukan tindakan tertentu, dan menerima

keuntungan yang menimbulkan perasaan akan kewajiban yang harus

dibalas.

Page 36: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

22

2. 1. 3. Pengukuran Komitmen Organisasi

Pengukuran komitmen organisasi menggunakan OCQ (Organisational

Commitment Questionaire) milik Allen dan Meyer (1990) yang terdiri dari

tiga sub-skala afektif, kontinu, dan normatif. Skala ini berisi 24 item

pernyataan yang masing-masing komponen terdiri dari delapan item afektif,

delapan item kontinu, dan delapan item normatif.

2. 1. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Menurut Angle dan Perry (Temaluru, 2001), komitmen terhadap

organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni masa kerja (tenure)

seseorang pada organisasi tertentu. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Makin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi, semakin memberi

peluang baginya untuk menerima tugas-tugas yang lebih menantang,

otonomi yang lebih besar, keleluasaan bekerja, tingkat imbalan ekstrinsik

yang lebih tinggi, dan peluang menduduki jabatan atau posisi yang lebih

tinggi.

2. Makin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi, peluang investasi

pribadi (pikiran, tenaga, dan waktu) untuk organisasi semakin besar;

dengan demikian, semakin sulit untuk meninggalkan organisasi tersebut.

3. Keterlibatan sosial individu dengan organisasi dan masyarakat di

lingkungan organisasi tersebut semakin besar, yang memungkinkan

Page 37: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

23

memberikan akses yang lebih baik dalam membangun hubungan-

hubungan sosial yang bermakna, menyebabkan individu segan untuk

meninggalkan organisasi.

4. Mobilitas individu berkurang karena lama berada pada suatu organisasi,

yang berakibat kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lain makin

kecil.

Beberapa karakteristik pribadi dianggap memiliki hubungan dengan

komitmen, penelitian yang dilakukan Mowday, Porter, dan Steers (dalam

Temaluru, 2001) menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi komitmen seseorang terhadap organisasi, diantaranya adalah:

1. Usia dan masa kerja. Usia dan masa kerja berkolerasi positif dengan

komitmen.

2. Tingkat Pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan individu, makin

banyak pula harapannya yang mungkin tidak dapat dipenuhi atau tidak

sesuai dengan organisasi tempat di mana ia bekerja.

3. Jenis Kelamin. Wanita pada umumnya menghadapi tantangan yang lebih

besar dalam pencapaian kariernya, sehingga komitmennya lebih tinggi.

4. Peran individu tersebut di organisasi. Hasil studi Morris dan Sherman

menunjukkan bahwa adanya hubungan yang negatif antara peran yang

tidak jelas dan komitmen terhadap organisasi.

Page 38: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

24

5. Faktor lingkungan pekerjaan akan berpengaruh terhadap sikap individu

pada organisasi.

Menurut Porter dan Mowday (dalam Armstrong, 2004), lingkungan dan

pengalaman kerja dipandang sebagai kekuatan sosialisasi utama yang

mempengaruhi komitmen terhadap organisasi.

a. Keandalan organisasi, sejauh mana individu merasa bahwa organisasi

tempat ia bekerja memperhatikan anggotanya, baik dalam hal minat

maupun kesejahteraan.

b. Perasaan dipentingkan oleh organisasi, sejauh mana individu merasa

diperlukan dalam mencapai misi organisasi. Menurut Lavering (dalam

Temaluru, 2001), tempat kerja yang baik adalah tempat dimana seorang

karyawan merasa dihargai keberadaanya dan merasa bangga menjadi

anggota organisasi tersebut.

c. Ketidakberartian akan membuat komitmen organisasi menjadi rendah.

d. Realisasi harapan individu, sejauh mana harapan individu dapat

direalisasikan melalui organisasi dimana ia bekerja.

e. Persepsi tentang sikap terhadap rekan kerja, sejauh mana individu tersebut

merasa bahwa rekan kerjanya dapat mempertahankan sikap kerja sikap

kerja yang positif terhadap organisasi.

Page 39: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

25

f. Persepsi tentang gaji, sejauh mana individu tersebut merasa gaji yang

diterimanya seimbang dengan individu lain. Perasaan diperlakukan fair

atau tidak akan mempengaruhi komitmennya.

Mowday et.al. (dalam Boon dan Arumugam, 2006) menyatakan bahwa

terdapat tiga faktor utama untuk melihat komitmen organisasi suatu individu,

yaitu:

1. keyakinan dan penerimaan yang kuat oleh individu terhadap tujuan-tujuan

dan nilai-nilai organisasi.

2. kesediaan untuk berupaya lebih keras demi mencapai tujuan organisasi.

3. keinginan kuat tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi.

2. 2. Psychological Capital

2. 2. 1. Definisi Psychological Capital

Menurut Luthans, Youssef dan Avolio (2007) Psychological Capital

(PsyCap) adalah keadaan perkembangan psikologi individu yang positif, yang

ditandai oleh: (1) adanya kepercayaan diri (self-efficacy) melakukan tindakan

yang perlu untuk mencapai sukses dalam tugas-tugas yang menantang; (2)

atribusi yang positif (optimism) tentang sukses masa sekarang dan yang akan

datang; (3) persistensi dalam mencapai tujuan, dengan kemampuan

mendefinisikan kembali jalur untuk mencapai tujuan jika diperlukan (hope)

untuk mencapai kesuksesan; dan (4) ketika menghadapi masalah dan

Page 40: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

26

kesulitan, mampu bertahan dan terus maju (resiliency) untuk mencapai

sukses.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa psychological capital

adalah kondisi perkembangan positif seseorang dan dikarakteristikkan oleh

self efficacy, hope, optimism, dan resiliency.

2. 2. 2. Dimensi Psychological Capital

Menurut Luthans, Youssef dan Avolio, (2007), dalam bukunya yang berjudul

“Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge”

menyatakan bahwa psychological capital memiliki empat dimensi yaitu self-

efficacy, hope, optimism, dan resiliency.

a. Psychological Capital Efficacy

Psychological capital efficacy menggambarkan kepercayaan diri dari

seseorang, ditandai oleh kemampuannya untuk mengerahkan motivasi,

kemampuan kognitif serta kemampuan melakukan tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas spesifik (Stajkovic dan Luthans,

1998, dalam Larson dan Luthans, 2006). Sedangkan menurut James E.

Maddux dalam buku The Handbook of Positive Psychology (snyder dan

Lopez, 2006) self-efficacy menggambarkan kekuatan dari kepercayaan

bahwa seseorang mampu melakukan sesuatu.

Page 41: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

27

Menurut teori Bandura (1986, 1997), psychological capital

efficacy didefinisikan sebagai keyakinan seseorang akan kemampuan

yang dimilikinya yang dapat mendorongnya untuk menjadi termotivasi

dan sebagai jalan individu tersebut untuk bertindak sehingga dapat

menjadi sukses melakukan suatu pekerjaan tertentu.

b. Psychological Capital Hope

C. Rick Snyder, seorang professor psikologi klinis University of Kansas

mendefinisikan hope sebagai kondisi motivasi positif yang didasari oleh

interaksi akan perasaan sukses (1) agency (goal-directed energy) dan (2)

pathways (planning to meet goals).

Dari definisi ini, harapan melibatkan willpower dan waypower.

Willpower adalah suatu dimensi penting karena dapat memicu motivasi

dan menjaga energi seseorang untuk mencapai tujuannya. Sedangkan

waypower merupakan rencana alternatif hasil pemikiran seseorang untuk

mencapai tujuannya.

Penelitian Snyder (dalam Luthans, Youssef dan Avolio, 2007)

mendukung ide bahwa hope merupakan suatu kognitif atau proses

berpikir dimana individu mampu menyusun kenyataan dengan tujuan dan

harapan yang menarik atau menantang sehingga pada akhirnya

mendapatkannya dengan cara determinasi selfdirected, energi, dan

persepsi kontrol internal.

Page 42: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

28

c. Psychological Capital Optimism

Martin Seligman (dalam Luthans, Youssef dan Avolio, 2007)

mendefinisikan optimisme sebagai model pemikiran dimana individu

mengatribusikan kejadian positif ke dalam diri sendiri, bersifat permanen,

dan penyebabnya bersifat pervasive, dan di lain hal menginterpretasikan

kejadian negatif kepada aspek eksternal, bersifat sementara atau temporer,

dan merupakan faktor yang disebabkan oleh situasi tertentu.

Secara konseptual, optimisme menginterpretasikan peristiwa

buruk yang disebabkan oleh pihak eksternal (bukan salah saya), bersifat

tidak stabil (hanya terjadi sekali saja), dan merupakan kejadian spesifik

(saat ini). Sedangkan pesimis menginterpretasikan kebalikannya, yaitu

peristiwa yang disebabkan oleh pihak internal, bersifat stabil dan

merupakan kejadian global (Buchanan dan Seligman, 1995; Peterson,

2000; Seligman, 1998 dalam Larson dan Luthans, 2006). Dalam

penelitian ini, pengertian optimis menggambarkan keyakinan bahwa

sesuatu yang baik akan diperoleh.

Beberapa hal positif yang dihasilkan dari optimisme adalah seperti

kesehatan fisik dan mental, well-being, coping yang efektif untuk situasi

sulit dalam hidup, penyembuhan dari penyakit dan obat-obatan, kepuasan

hidup, dan ”authentic happiness”. Dalam dunia kerja, optimisme ini juga

berhubungan secara positif kepada hal-hal yang memuaskan seperti

Page 43: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

29

workplace performance dan performa di berbagai aspek kehidupan seperti

pendidikan, olahraga dan politik. Sedangkan untuk hal yang negatif yang

dapat dihasilkannya adalah seperti depresi, penyakit fisik dan rendahnya

performa di setiap bidang kehidupan.

d. Psychological Capital Resiliency

Ketabahan didefinisikan sebagai kapasitas psikologis seseorang yang

bersifat positif, dengan menghindarkan diri dari ketidakbaikan,

ketidakpastian, konflik, kegagalan, sehingga dapat menciptakan

perubahan positif, kemajuan dan peningkatan tanggung jawab (Luthans,

2002 dalam Larson, 2006).

Berbeda dengan self-efficacy, hope, dan optimism yang lebih

bersifat proaktif, resiliency dari seseorang lebih bersifat reaktif, yang

terjadi ketika seseorang berhadapan dengan perubahan, ketidakbaikan,

atau ketidakpastian (Blok dan Kremen, 1996 dalam Larson, 2006).

2. 2. 3. Pengukuran Psychological Capital

Pengukuran psychological capital menggunakan PCQ (Psychological Capital

Questionaire) milik Luthans dan Avolio yang terdiri dari empat sub-skala self

efficacy, hope, optimism, dan resiliency. Skala ini berisi 24 item pernyataan

yang masing-masing komponen terdiri dari enam item self efficacy, enam item

hope, tujuh item optimism, dan lima item resiliency.

Page 44: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

30

2. 3. Work Engagement

2. 3. 1. Definisi Work Engagement

Work engagement merupakan sebuah konsep yang menyatakan bahwa

karyawan yang memiliki engagement tinggi adalah karyawan yang terlibat

penuh dan bersemangat dalam bekerja maupun dalam hal-hal yang berkaitan

dengan kegiatan perusahaan jangka panjang. Dengan kata lain, definisi work

engagement mengacu pada keterlibatan, kepuasan dan antusiasme karyawan

dalam bekerja. Work engagement telah berkembang dari berbagai konsep

mencakup motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

Menurut Kahn (dalam May, et.al. 2004) work engagement dalam

pekerjaan dikonsepsikan sebagai anggota organisasi yang melaksanakan peran

kerjanya, bekerja dan mengekspresikan dirinya secara fisik, kognitif dan

emosional selama bekerja. Keterikatan karyawan yang demikian itu sangat

diperlukan untuk mendorong timbulnya semangat kerja karyawan

(Hochschild, dalam May, et.al. 2004).

Brown (dalam Robbins, 2003) memberikan definisi work engagement

yaitu dimana seorang karyawan dikatakan memliki work engagement yang

tinggi dalam pekerjaannya apabila karyawan tersebut dapat

mengidentifikasikan diri secara psikologis dengan pekerjaan, dan

menganggap kinerjanya penting untuk dirinya, bukan hanya untuk organisasi.

Page 45: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

31

Karyawan dengan work engagement yang tinggi dengan kuat memihak pada

jenis pekerjaan yang dilakukan dan benar-benar peduli dengan jenis pekerjaan

tersebut.

Secara lebih spesifik Schaufeli, Salanova, Gonzalez-Roma dan Bakker

(2002) mendefinisikan work engagement sebagai positivitas, pemenuhan kerja

dari pusat pikiran yang dikarakteristikkan (Schaufeli, et.al. 2008), Work

engagement merupakan sebuah motivasi dan pusat pikiran positif yang

berhubungan dengan pekerjaan yang dicirikan dengan vigor, dedication dan

absorption (Schaufeli, Salanova, Gonzales- Roma, dan Bakker, 2002).

Menurut Gallup (2004) karyawan yang engaged akan bekerja dengan

semangat dan merasakan hubungan yang mendalam dengan perusahaan

dimana mereka bekerja. Menurut Development Dimension International

(2005) work engagement terjadi ketika seseorang merasa bernilai, menikmati

dan percaya pada pekerjaan yang mereka lakukan.

Work engagement juga dijelaskan sebagai interaksi dua arah antara

pekerja dan pihak yang memberi pekerjaan (dalam Chartered Institute of

Personnel and Development, 2006), pekerja yang engaged dikarakterisasikan

dengan beberapa faktor yang diantaranya adalah memiliki fokus terhadap

motivasi, kepuasan kerja, komitmen, menemukan arti dalam bekerja,

Page 46: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

32

kebanggaan serta memiliki sebuah hubungan dengan visi dan misi

keseluruhan sebuah organisasi.

Schmidt (2004) mengartikan work engagement sebagai gabungan

antara kepuasan dan komitmen. Kepuasan tersebut mengacu lebih kepada

elemen emosional atau sikap, sedangkan komitmen lebih melibatkan pada

elemen motivasi dan fisik. Meskipun kepuasan dan komitmen adalah dua

elemen kunci, secara individu mereka tidak cukup untuk menjamin work

engagement, terdapat tema berulang yang menunjukkan work engagement

yang melibatkan pekerja yaitu “going extra mile” (akan bekerja ekstra) dan

mengupayakan sesuatu untuk pekerjaan di atas apa yang biasanya diharapkan

(Clifton, 2002).

Institute of Employee Studies (2004) mendefinisikan employee work

engagement sebagai suatu sikap positif dari karyawan terhadap sikap

organisasi tempat dirinya bekerja. Karyawan yang terpacu akan peduli

terhadap bisnis organisasi dan bekerja secara tim untuk meningkatkan

performa organisasi.

Pengertian yang dikemukan Wellins dan Concelman (2004) mengenai

work engagement adalah kekuatan ilusif yang memotivasi karyawan

meningatkan kinerja pada level yang lebih tinggi, energi ini berupa komitmen

terhadap organisasi, rasa memiliki pekerjaan dan kebanggaan, usaha yang

Page 47: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

33

lebih (waktu dan energi), semangat dan ketertarikan, komitmen dalam

melaksanakan pekerjaan. Perrin, (2003) memberikan pengertian mengenai

work engagement sebagai pusat kerja afektif diri yang merefleksikan

kepuasan pribadi karyawan dan afirmasi yang mereka dapatkan dari bekerja

dan menjadi bagian dari suatu organisasi.

Menurut Federman (2009), work engagement karyawan adalah derajat

dimana seorang karyawan mampu berkomitman pada suatu organisasi dan

hasil dari komitmen tersebut ditentukan pada bagaimana mereka bekerja dan

lama masa bekerja.

Pendapat lain mengenai work engagement adalah sikap positif yang

dimiliki oleh karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilai yang berada di

dalamnya. Karyawan yang engaged menyadari konteks bekerja dengan rekan-

rekan sesama karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk

kepentingan organisasi (Robinson, Perryman dan Hayday, 2004).

Lockwood (2005) dalam Society for Human Resorce Management

(SHRM) memberi pengertian mengenai work engagement sebagai keadaan

dimana seseorang mampu berkomitmen dengan organisasi baik secara

emosional maupun secara intelektual. Sedangkan Benthal (2006) berpendapat

bahwa employee work engagement adalah suatu keadaan ketika manusia

merasa dirinya menemukan arti diri secara utuh, memiliki motivasi dalam

Page 48: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

34

bekerja, maupun menerima dukungan orang lain secara positif dan mampu

bekerja secara efektif dan efisien di lingkungan kerjanya.

Hewitt (2008) mendefinisikan employee work engagement sebagai

sikap positif pegawai dan perusahaan (komiten, keterlibatan dan keterikatan)

terhadap nilai-nilai budaya dan pencapaian keberhasilan perusahaan. Work

engagement bergerak melampaui kepuasan yang menggabungkan berbagai

persepsi karyawan yang secara kolektif menunjukkan kinerja yang tinggi,

komitmen, serta loyalitas (Kingsley dan Associates, 2008).

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian teori di atas mengenai

work engagement merupakan sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja

dengan mengekspresikan dirinya secara total baik secara fisik, kognitif,

afektif dan emosional. Karyawan menemukan arti dalam bekerja, kebanggaan

telah menjadi bagian dari organisasi tempat ia bekerja, bekerja untuk

mencapai visi dan misi keseluruhan sebuah organisasi. Karyawan akan

bekerja ekstra dan mengupayakan sesuatu untuk pekerjaan di atas apa yang

diharapkan baik dalam waktu dan energi.

2. 3. 2. Dimensi Work Engagement

Secara ringkas Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, dan Bakker, (2002)

menjelaskan mengenai dimensi yang terdapat dalam work engagement, yaitu:

Page 49: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

35

a. Vigor

Merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja,

keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja. Juga kemauan

untuk menginvestasikan segaala upaya dalam suatu pekerjaan, dan tetap

bertahan meskipun menghadapi kesulitan.

b. Dedication

Merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa

kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi dan tantangan.

c. Absorption

Dalam bekerja karyawan selalu penuh konsentrasi dan serius terhadap

suatu pekerjaan. Dalam bekerja waktu terasa berlalu begitu cepat dan

menemukan kesulitan dalam memisahkan diri dengan pekerjaan.

2. 3. 3. Pengukuran Work Engagement

Pengukuran Work Engagement menggunakan modifikasi 17 item skala dari

the Utrech Work Engagement Scale (UWES) milik Schaufeli dan Baker

(2003) serta 6 item yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan tujuan memberi

item unfav pada alat ukur, yang terdiri dari tiga sub-skala yaitu vigor,

dedication, dan absorption.

Page 50: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

36

2. 4. Kerangka Berpikir.

Dengan konsep Komitmen Organisasi pada karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring, menjadikan program peningkatan sebuah ikatan antara seorang

individu (karyawan) dengan organisasi (rumah sakit). Karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring mempunyai nilai tambah dengan menganalisis

pengaruh: Variabel Terikat; Psychological Capital dan Work Engagement

terhadap Variabel Bebas Komitmen Organisasi.

Komitmen organisasi karyawan merupakan salah satu kunci yang dapat

menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

Karyawan yang mempunyai komitmen terhadap organisasi mampu

menunjukkan sikap kerja yang baik, penuh perhatian, dan memiliki tanggung

jawab terhadap tugas-tugasnya. Menurut Luthans (2002) bahwa sebagai suatu

sikap, komitmen organisasi merupakan suatu hasrat atau motif yang kuat untuk

tetap menjadi anggota organisasi; suatu keinginan untuk menunjukkan usaha

tingkat tinggi atas nama organisasi, dan keyakinan yang kuat dalam menerima

nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi.

Adapun faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi menurut

Mowday et.al. (dalam Boon dan Arumugam, 2006) yang menjelaskan bahwa

terdapat tiga faktor utama untuk melihat komitmen organisasi suatu individu,

yaitu: (1) keyakinan dan penerimaan yang kuat oleh individu terhadap tujuan-

tujuan dan nilai-nilai organisasi, (2) kesediaan untuk berupaya lebih keras demi

Page 51: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

37

mencapai tujuan organisasi, (3) keinginan kuat tetap mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi. Sedangkan menurut David (dalam Sopiah,

2008) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

yaitu: (1) faktor personal (usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin),

(2) karakteristik pekerjaan (jabatan, tantangan, konflik dan tingkat kesulitan

pekerjaan), (3) karakteristik struktur (besar atau kecilnya organisasi, bentuk

organisasi, kehadiran serikat kerja dan kontrol organisasi terhadap karyawan),

(4) pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap

tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan dengan masa bekerja

yang belum terlalu lama tentu akan berbeda dengan karyawan yang sudah

bekerja selama belasan bahkan puluhan tahun.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil psychological capital dari

faktor yang dijelaskan oleh Mowday et.al. (dalam Boon dan Arumugam, 2006)

sebagai variabel pertama dan work engagement dari faktor karakteristik

pekerjaan yang dijelaskan oleh David (dalam Sopiah, 2008) sebagai variabel

kedua. Siu (2003) menyatakan bahwa seorang karyawan yang memiliki

komitmen organisasi yang tinggi mampu menunjukkan performa kerja yang

lebih baik saat bekerja di bawah tekanan tinggi dibanding rekan kerjanya

dengan komitmen organisasi yang lebih rendah.

Dalam konsep Komitmen Organisasi pada Karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring, secara teoritis dinyatakan bahwa pada dasarnya

Page 52: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

38

setiap orang secara laten memiliki kekuatan yang bersifat relatif dalam

mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi. Untuk

melihat seberapa besar tingkat keterlibatan karyawan, diperlukan identifikasi

Komitmen Organisasi Pada Karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring,

menggunakan pengukuran Psychological Capital, yang terdiri dari empat

dimensi (Self-efficacy, Hope, Optimism, Resiliency) dan Work Engagement,

yang terdiri dari tiga dimensi (Vigor, Dedication, Absorption). Psychological

Capital dan Work Engagement merupakan fenomena yang dimiliki manusia

termasuk Karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring, berikut penjabaran

masing-masing variabel dari Psychological Capital dan Work Engagement

yang mempengaruhi Komitmen Organisasi:

1. Self-efficacy

Self-efficacy ialah dimensi pertama dari variabel psychological capital yang

mendorong seseorang untuk memilih tugas-tugas yang menantang dan

menggunakan kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan

tersebut. Self-efficacy yang tinggi juga dapat memberikan semangat bagi

karyawan untuk membuat dirinya merasa lebih tertantang sehingga dengan

demikian mereka bersedia bekerja keras yang dapat mengasilkan komitmen

organisasi yang tinggi pada rumah sakit.

Page 53: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

39

2. Hope

Hope didefinisikan sebagai persistensi dalam mencapai tujuan. Sebagai

seorang pekerja (dalam konteks ini adalah karyawan yang bekerja pada

rumah sakit), seseorang hendaknya mengetahui sejak awal apakah

sebenarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan. Sehingga dengan

demikian, seseorang tersebut telah memiliki cara untuk mencapai tujuan

tersebut, dan ketika itulah komitmen organisasi dapat tercipta.

3. Optimism

Optimism diartikan sebagai atribusi yang positif tentang sukses di masa

sekarang dan yang akan datang. Optimisme akan dirasakan oleh sebagian

besar individu yang yakin bahwa dirinya akan sukses dalam menjalani

kehidupan, dalam hal ini khususnya dalam pekerjaan. Seorang karyawan

yang optimis bahwa dirinya akan mencapai kesuksesan pada karir mereka di

rumah sakit akan melakukan yang terbaik dengan segala kemampuan yang

dimiliki. Sehingga, hal tersebut dapat menciptakan komitmen organisasi

yang tinggi pada rumah sakit.

4. Resiliency

Menurut Luthans (2007), resiliency (ketabahan) didefinisikan sebagai

kemampuan bertahan dan terus maju ketika menghadapi masalah dan

kesulitan untuk mencapai sukses. Berdasarkan definisi tersebut, seseorang

dengan tingkat resiliency yang tinggi diyakini dapat memiliki komitmen

Page 54: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

40

organisasi yang tinggi pula karena adanya peningkatan usaha dan tanggung

jawab terhadap beban dan kewajiban yang harus dilakukan.

5. Vigor

Vigor diartikan sebagai curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja.

Karyawan dengan energi dan semangat yang tinggi diyakini akan melakukan

segala upaya untuk menyelesaikan pekerjaannya secara total baik secara

fisik, kognitif, afektif, dan emosional. Seorang karyawan yang bekerja

dengan maksimal akan memberikan pengaruh positif terhadap komitmen

organisasi karena adanya kemauan dan kesadaran seseorang untuk

memajukan rumah sakit.

6. Dedication

Seorang karyawan dengan dedikasi yang tinggi akan merasa bangga,

antusias, serta memaknai pekerjaan mereka. Hal tersebut menjadikan

seseorang memiliki komitmen yang kuat dan berusaha mengharumkan nama

rumah sakit dengan memberikan performa terbaik pada setiap pekerjaannya.

7. Absorption

Absorpsi atau penyerapan ditandai dengan konsentrasi yang tinggi dan lupa

terhadap waktu ketika sedang melakukan suatu pekerjaan. Seorang

karyawan dengan tingkat absorpsi yang tinggi, secara otomatis telah

menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkomitmen terhadap

pekerjaannya.

Page 55: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

41

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka kerangka berpikir penelitian

dapat digambarkan pada Gambar 2. 2. sebagai berikut:

Gambar 2. 2. Skema Kerangka Berpikir

2. 5. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh independent variable

yang diketahui terhadap dependent variable. dependent variable dalam

penelitian ini adalah komitmen organisasi karyawan RS Muhammadiyah Taman

Puring sedangkan variabel yang diteorikan peneliti sebagai independent

variable berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya mengenai komitmen

Page 56: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

42

organisasi yaitu self efficacy, hope, optimism, resiliency, vigor, dedication, dan

absorption.

Hipotesis ini merupakan dugaan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan,

maka hipotesis mayor dari penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari self efficacy, hope, optimism,

resiliency, vigor, dedication, dan absorption terhadap komitmen

organisasi pada karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring”

Sedangkan hipotesis minornya adalah:

Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari self-efficacy pada psychological

capital terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari hope pada psychological capital

terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah Taman

Puring.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari optimism pada psychological

capital terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring.

Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari resiliency pada psychological

capital terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring.

Page 57: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

43

Ha5 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari vigor pada work engagement

terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah Taman

Puring.

Ha6 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari dedication pada work engagement

terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah Taman

Puring.

Ha7 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari absorption pada work engagement

terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah Taman

Puring.

Page 58: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari populasi, sampel, dan

teknik pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional variabel,

instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

3. 1. Populasi dan Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3. 1. 1. Populasi

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah Karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring yang berjumlah 290 karyawan, yang terdiri

dari 206 orang perempuan atau 71,03% dan 84 orang laki-laki atau 28,97%.

3. 1. 2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah sejumlah 186 karyawan RS.

Muhammadiyah Taman puring. Peneliti membagikan 200 kuesioner kepada

karyawan, namun kuesioner yang terisi oleh responden hanya berjumlah 196

buah. Ketika proses pengolahan data, hanya 186 kuesioner yang terisi penuh.

Jadi total responden pada penelitian ini berjumlah 186 karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring.

Page 59: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

45

3. 1. 3. Teknik Pengambilan Sampel

Peneliti menggunakan quota sampling dalam melakukan pengambilan sampel.

Teknik ini merupakan teknik sampling non-probability yang menyatakan

bahwa seluruh anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk

menjadi sampel. Pada penelitian ini penulis menggunakan sampel sejumlah

186 karyawan yang bekerja di RS. Muhammadiyah Taman Puring yang terdiri

dari tiga kelompok, yaitu: kelompok Paramedis (Tenaga Kesehatan), meliputi

dokter dan perawat/ bidan, kelompok Tenaga Penunjang Medis; yang terdiri

dari petugas laboratorium, fisiotherapist, petugas rontgen, reka medis,

apoteker/ asisten apoteker, dan ahli gizi, serta kelompok Tenaga Non Medis,

meliputi: karyawan bagian keuangan, kasir, administrasi, operator, customer

service, IT, tehnisi, keamanan, dan kebersihan.

3. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian ini adalah:

1. Komitmen Organisasi

2. Self Efficacy

3. Hope

4. Optimism

5. Resiliency

6. Vigor

7. Dedication

8. Absorption

Page 60: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

46

Dependent variable (outcome variable) dalam penelitian ini adalah

komitmen organisasi, sedangkan variabel lainnya merupakan independent

variable (predictor variable)

Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam

penelitian ini adalah:

1) Komitmen Organisasi adalah kondisi psikologis, yang merupakan

karakteristik hubungan pekerja dengan organisasi dan keterlibatan

pekerja untuk memutuskan tetap menjadi bagian dari organisasi,

dengan sub variabel (dimensi) sebagai berikut:

a. Komitmen afektif (affective commitment)

Komitmen afektif yaitu keterlibatan emosi pekerja terhadap organisasi.

Komitmen ini dipengaruhi dan atau dikembangkan apabila keterlibatan

dalam organisasi terbukti menjadi pengalaman yang memuaskan.

Organisasi memberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan

dengan semakin baik atau menghasilkan kesempatan untuk

mendapatkan skill yang berharga.

b. Komitmen berkesinambungan/ kontinu (continuance commitment)

Komitmen kontinu merupakan keterlibatan komitmen berdasarkan

biaya yang dikeluarkan akibat keluarnya pekerja dari organisasi.

Komitmen ini dipengaruhi dan atau dikembangkan pada saat individu

Page 61: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

47

melakukan investasi. Investasi tersebut akan hilang atau berkurang

nilainya apabila individu beralih dari organisasinya.

c. Komitmen normatif (normative commitment)

Komitmen normatif merupakan keterlibatan perasaan pekerja terhadap

tugas-tugas yang ada di organisasi. Komitmen normatif dipengaruhi

dan atau dikembangkan sebagai hasil dari internalisasi tekanan

normatif untuk melakukan tindakan tertentu, dan menerima

keuntungan yang menimbulkan perasaan akan kewajiban yang harus

dibalas.

2) Psychological Capital adalah keadaan perkembangan psikologis

individu yang positif, yang dicirikan oleh: (1) adanya kepercayaan diri

(self-efficacy) melakukan tindakan yang perlu untuk mencapai sukses

dalam tugas-tugas yang menantang; (2) atribusi yang positif

(optimism) tentang sukses masa sekarang dan yang akan datang; (3)

persistensi dalam mencapai tujuan, dengan kemampuan

mendefinisikan kembali jalur untuk mencapai tujuan jika diperlukan

(hope) untuk mencapai kesuksesan; dan (4) ketika menghadapi

masalah dan kesulitan, mampu bertahan dan terus maju (resiliency)

untuk mencapai sukses, dengan sub variabel sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

48

a. Self Efficacy

Self efficacy menggambarkan kepercayaan diri untuk melakukan

tindakan yang perlu untuk mencapai sukses dalam tugas-tugas yang

menantang.

b. Hope

Hope merupakan persistensi dalam mencapai tujuan.

c. Optimism

Optimisme diartikan sebagai atribusi yang positif tentang sukses masa

sekarang dan yang akan datang.

d. Resiliency

Resiliency atau ketabahan didefinisikan sebagai kemampuan bertahan

dan terus maju ketika menghadapi masalah dan kesulitan untuk

mencapai sukses.

3) Work Engagement adalah sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja

dengan mengekspresikan dirinya secara total baik secara fisik,

kognitif, afektif dan emosional. Karyawan menemukan arti dalam

bekerja, kebanggaan telah menjadi bagian dari organisasi tempat ia

bekerja, bekerja untuk mencapai visi dan misi keseluruhan sebuah

organisasi. Karyawan akan bekerja ekstra dan mengupayakan sesuatu

Page 63: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

49

untuk pekerjaan di atas apa yang diharapkan baik dalam waktu dan

energi, dengan sub variabel (dimensi) sebagai berikut:

a. Vigor

Vigor diartikan sebagai curahan energi dan mental yang sangat kuat

selama bekerja.

b. Dedication

Dedication menggambarkan rasa terlibat sangat kuat dalam suatu

pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme,

kebanggaan, inspirasi dan tantangan.

c. Absorption

Absorption memiliki pengertian bahwa dalam bekerja waktu terasa

berlalu begitu cepat dan menemukan kesulitan dalam memisahkan diri

dengan pekerjaan.

3. 3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala Psychological

Capital, Work Engagement dan Komitmen Organisasi. Ketiga skala ini

menggunakan teknik angket dalam bentuk skala model Likert yang terdiri dari

empat alternative jawaban (Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, dan

Sangat Setuju serta Tidak Pernah, Jarang, Sering, dan Selalu). Pemilihan empat

alternative jawaban tersebut, digunakan untuk menghindari kecenderungan

Page 64: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

50

responden untuk mencari aman dan menempatkan jawaban mereka di tengah

sebagai angka netral. Dengan demikian tidak digunakan jawaban yang bersifat

netral atau ragu-ragu guna mendorong responden untuk memutuskan jawaban

yang bersifat positif atau negatif.

Dalam skala model Likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori

item pertanyaan, Favorable dan Unfavorable dan menentukan bobot nilai.

Dalam penelitian ini subyek akan diberikan skala yang terdiri dari tiga bagian,

yaitu:

1. Komitmen Organisasi

Alat ukur commitment pertama kali disusun oleh Porter (1974) dengan

menggunakan Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) yang

berisi 15 item. kemudian Allen dan Meyer melakukan pengembangan skala

afektif, kontinu, dan normatif menjadi 24 item.

Tabel 3. 1.

Blueprint Skala Komitmen Organisasi

No Aspek Indikator Fav Unfav Jumlah

1 Afektif

keterlibatan emosi, rasa kepemilikan,

kebermaknaan organisasi,

pengalaman yang memuaskan.

1, 4, 10, 14 6, 11,

18, 21 8

2 Kontinu jaminan kualitas hidup, benefit,

kebutuhan hidup, investasi.

3, 5, 8, 13,

16, 23 2, 7 8

3 Normatif perasaan terhadap tugas-tugas, hak

dan kewajiban.

12, 15, 17,

20, 24

9, 19,

22 8

Jumlah 15 9 24

Page 65: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

51

2. Psychological Capital

Variabel psychological capital diukur dengan menggunakan Psychological

Capital Questionare (PCQ) milik Luthan dan Avolio yang telah

disesuaikan dan terdiri dari 24 item pernyataan. Dari 24 variable terdiri dari

empat dimensi, yaitu: Self-Efficacy, Hope, Optimism dan Resiliency.

Tabel 3. 2.

Blueprint Skala Psychological Capital

No Aspek Indikator Fav Unfav Jumlah

1 Self-efficacy

kepercayaan diri, kemampuan

mengerahkan motivasi, kemampuan

melakukan tindakan dalam tugas

spesifik.

2, 5, 8, 14,

19, 23 - 6

2 Hope proses berpikir, kemampuan

menyusun strategi, persepsi kontrol

internal, energi positif.

1, 4, 10,

12, 17, 22 - 6

3 Optimism harapan baik, menikmati

pertemanan, menatap masa depan,

kejadian positif.

6, 9, 15,

20, 24 11, 13 7

4 Resiliency jiwa petualang, rasa ingin tahu,

hasrat hidup yang lebih baik,

pandangan posotif terhadap orang

lain.

3, 7, 18, 21 16 5

Jumlah 21 3 24

3. Work Engagement

Alat ukur Work Engagement ini menggunakan the Utrecht Work

Engagement Scale (UWES) dari Schaufeli et al (2002) yang sudah

Page 66: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

52

diadaptasi oleh peneliti. Pengukuran ini merupakan skala tiga faktor yang

bertujuan mengukur tiga dimensi dari Work Engagement, yaitu Vigor,

Dedication dan Absorption. Kuesioner ini berjumlah 23 item.

Tabel 3. 3.

Blueprint Skala Work Engagement

No Aspek Indikator Fav Unfav Jumlah

1 Vigor

bekerja dengan energi yang

besar, tekun saat bekerja,

cenderung menghadapi

kesulitan saat bekerja.

3, 6, 8,

10, 12,

25

16, 20 8

2 Dedication

identifikasi yang kuat

terhadap pekerjaannya,

bekerja dengan semangat,

terinspirasi dengan

pekerjaannya.

1, 9, 14,

18, 23 7, 19 9

3 Absorption

konsentrasi penuh saat

bekerja, merasa waktu

berjalan dengan cepat saat

bekerja, sulit memisahkan

diri dengan pekerjaan.

2, 4, 5,

13, 17,

21

11, 24 8

Jumlah 17 6 23

Dari ketiga tabel diatas terdapat dua puluh empat (24) butir pernyataan pada

skala komitmen organisasi, dua puluh empat (24) butir pernyataan pada skala

psychological capital dan dua puluh tiga (23) butir pernyataan pada skala work

engagement. Pada masing-masing skala tersebut terdapat pernyataan yang

mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable).

Pengukuran tersebut berdasarkan skala model Likert dari empat kategori

Page 67: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

53

jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, dan Sangat Setuju

serta Tidak Pernah, Jarang, Sering, dan Selalu. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table berikut:

Tabel 3. 4.

Skoring Jawaban

Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Setuju/ Tidak Pernah 4 1

Setuju/ Jarang 3 2

Tidak Setuju/ Sering 2 3

Sangat Tidak Setuju/ Selalu 1 4

3. 4. Uji Validitas Konstruk

Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara statistik

untuk mengetahui reliabilitas dan validitas pada masing-masing skala. Untuk

menguji validitas alat ukur yang digunakan, peneliti mengunakan Confirmatory

Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software SPSS 18 dan LISREL.

Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan kriteria item yang baik pada CFA

adalah sebagai berikut (Umar, 2012):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait yang didefinisikan secara

operasional sehingga dapat disusun pertanyaan dan pernyataan untuk

mengukurnya. Trait ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

Page 68: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

54

faktor ini dilakukan melaluin analisis terhadap respon atas item-

itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu item saja, begitupun sub-

indikator hanya mengukur satu faktor juga, artinya setiap item maupun

subtes bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang

unidimensional. Matriks korelasi disebut sigma (Ʃ ), kemudian

dibandingkan dengan matriks dari data empiris yang disebut matrik S.

Jika teori tersebut itu benar (unidimensional) maka tentunya tidak ada

perbedaan antara matriks S atau bisa juga dinyatakan Ʃ – S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji

dengan chi square. Jika chi square tidak signifikan P > 0.05 maka

hipotesis nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensional

tersebut dapat diterima bahwa item ataupun subtes instrument hanya

mengukur satu faktor saja.

5. Adapun dalam memodifikasi model pengukuran dilakukan dengan cara

membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Hal ini

terjadi ketika suatu item mengukur selain faktor yang hendak diukur.

Setelah beberapa kesalahan pengukuran. Hal ini terjadi ketika suatu

item mengukur selain faktor yang hendak diukur. Setelah beberapa

kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan

Page 69: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

55

diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang akan

digunakan pada langkah selanjutnya.

6. Jika model fit, maka langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi

item dengan menggunakan t-value. Jika hasil t-value tidak signifikan (t

< 1.96) maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang

hendak diukur. Jika terjadi demikian, sebaiknya item di-drop saja.

7. Apabila hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktor

negatifnya, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai

dengan sifat item yang bersifat positif.

8. Setelah mendapatkan item dengan muatan faktor signifikan (t > 1.96)

dan positif, selanjutnya item-item signifikan dan positif diolah untuk

didapatkan factor scorenya. Adapun skor faktor dihitung untuk

menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Untuk

kemudahan di dalam penafsiran hasil analisis maka penulis

mentransformasikan factor score yang diukur dalam skala baku (Z-

score) menjadi T-score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi

(SD) = 10, sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif.

3. 4. 1. Uji Validitas Alat Ukur Psychological Capital

3. 4. 1. 1. Dimensi Self Efficacy

Penulis menguji apakah ke-enam item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi self efficacy. Dari hasil CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

Page 70: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

56

dengan Chi-square = 51.16, df = 9, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.159. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya dengan membebaskan

THETA DELTA sebanyak empat kali. Setelah itu diperoleh model

fit dengan Chi-square = 5.57, df = 5, P-value = 0,33107, dan nilai

RMSEA = 0,029. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya megukur satu faktor yaitu dimensi self

efficacy.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.5:

Tabel 3. 5

Muatan Faktor Item Dimensi Self Efficacy

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

0.57

-0.70

0.82

0.48

0.59

-0.26

0.08

0.09

0.09

0.08

0.08

0.08

7.48

-7.80

9.29

6.23

7.69

-3.07

V

X

V

V

V

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Page 71: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

57

Berdasarkan tabel 3.5, nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1, 3, 4, dan 5 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 2 dan 6 di drop karena memiliki nilai t

< 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut

tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3. 4. 1. 2. Dimensi Hope

Penulis menguji apakah ke-enam item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi hope. Dari hasil CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

dengan Chi-square = 60.20, df = 9, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.175. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dengan men-drop item nomor 4 dan 6 karena memiliki nilai

koefisien < 1.96. Setelah itu diperoleh model fit dengan Chi-square

= 4.14, df = 2, P-value = 0,12648, dan nilai RMSEA = 0.076. P-

value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh

item hanya megukur satu faktor yaitu dimensi hope.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

Page 72: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

58

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.6:

Tabel 3. 6.

Muatan Faktor Item Dimensi Hope

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

0.18

0.21

0.49

-0.80

0.69

-0.68

0.08

0.08

0.08

0.07

0.07

0.07

2.20

2.60

6.35

-11.13

9.48

-9.28

V

V

V

X

V

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1, 2, 3, dan 5 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 4 dan 6 di drop karena memiliki nilai t

< 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut

tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3. 4. 1. 3. Dimensi Optimism

Penulis menguji apakah ke-tujuh item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi optimism. Dari hasil CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

dengan Chi-square = 78.72, df = 14, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.156. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

Page 73: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

59

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya dengan membebaskan

THETA DELTA sebanyak tiga kali. Setelah itu diperoleh model fit

dengan Chi-square = 12.24, df = 6, P-value = 0.05674, dan nilai

RMSEA = 0.075. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya megukur satu faktor yaitu dimensi

optimism.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.7:

Tabel 3. 7

Muatan Faktor Item Dimensi Optimism

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

7

0.50

0.31

0.34

0.62

-0.34

0.61

0.30

0.09

0.09

0.09

0.09

0.09

0.09

0.09

5.79

3.55

3.82

7.09

-3.89

6.99

3.34

V

V

V

V

X

V

V

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Page 74: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

60

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1, 2, 3, 4, 6 dan 7 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 5 di drop karena memiliki nilai t <

1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut

tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3. 4. 1. 4. Dimensi Resiliency

Penulis menguji apakah ke-lima item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi optimism. Dari hasil CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model fit,

dengan Chi-square = 10.50, df = 5, P-value = 0.06234, dan nilai

RMSEA = 0.077. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya megukur satu faktor yaitu dimensi

resiliency.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.8:

Page 75: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

61

Tabel 3. 8

Muatan Faktor Item Dimensi Resiliency

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

0.26

-0.31

1.04

0.07

-0.20

0.10

0.11

0.30

0.07

0.09

2.52

-2.71

3.43

0.92

-2.16

V

X

V

V

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1, 3, dan 4 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara

keseluruhan item nomor 2 dan 5 di drop karena memiliki nilai t < 1.96

ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak

akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3. 4. 2. Uji Validitas Variabel Work Engagement

3. 4. 2. 1. Dimensi Vigor

Penulis menguji apakah ke-delapan item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi vigor. Dari hasil CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

dengan Chi-square = 88.67, df = 20, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.136. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya dengan membebaskan

Page 76: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

62

THETA DELTA sebanyak satu kali. Setelah itu diperoleh model fit

dengan Chi-square = 4.99, df = 4, P-value = 0.28786, dan nilai

RMSEA = 0.037. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya megukur satu faktor yaitu dimensi

vigor.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.9:

Tabel 3. 9

Muatan Faktor Item Dimensi Vigor

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

7

8

0.22

0.24

0.04

-0.67

0.03

-0.55

-0.84

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

2.67

2.94

0.51

-8.50

0.32

-7.07

-10.37

0.92

V

V

V

X

V

X

X

V

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel 3.9, nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1, 2, 3, 5, dan 8 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 4, 6, dan 7 di drop karena memiliki

Page 77: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

63

nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item

tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score.

3. 4. 2. 2. Dimensi Dedication

Penulis menguji apakah ke-delapan item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi dedication. Dari hasil CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

dengan Chi-square = 71.53, df = 14, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.149. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya dengan membebaskan

THETA DELTA sebanyak dua kali. Setelah itu diperoleh model fit

dengan Chi-square = 20.73, df = 12, P-value = 0.05453, dan nilai

RMSEA = 0.063. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi

dedication.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.10:

Page 78: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

64

Tabel 3. 10

Muatan Faktor Item Dimensi Dedication

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

7

0.48

0.68

0.71

0.45

0.24

-0.48

-0.59

0.08

0.08

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

6.01

9.02

9.58

5.59

2.94

-6.05

-7.71

V

V

V

V

V

X

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan

demikian secara keseluruhan item nomor 6, dan 7 di drop karena

memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai

pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor

score.

3. 4. 2. 3. Dimensi Absorption

Penulis menguji apakah ke-delapan item bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur dimensi absorption. Dari hasil CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model tidak fit,

dengan Chi-square = 101.47, df = 20, P-value = 0.00000, dan nilai

RMSEA = 0.148. Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya dengan membebaskan

Page 79: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

65

THETA DELTA sebanyak dua kali. Setelah itu diperoleh model fit

dengan Chi-square = 11.25, df = 7, P-value = 0.12812, dan nilai

RMSEA = 0.057. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi

dedication.

Kemudian peneliti ingin melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak,

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti tabel 3.11:

Tabel 3. 11

Muatan Faktor Item Dimensi Absorption

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

7

8

0.37

0.50

0.68

0.86

0.49

0.34

-0.09

0.28

0.08

0.08

0.07

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

4.66

6.53

9.27

12.19

6.42

4.36

-1.14

-3.46

V

V

V

V

V

V

X

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor

item 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah signifikan karena t > 1.96. Dengan

demikian secara keseluruhan item nomor 7 dan 8 di drop karena

Page 80: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

66

memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya bobot nilai

pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor

score.

3. 4. 3. Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi

Penulis menguji apakah ke 24 item bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel komitmen organisasi saja. Dari hasil CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor diperoleh model fit, dengan Chi-square =

1331.02, df = 252, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.152. Namun,

setelah melihat muatan item faktor terdapat lima item yang tidak memenuhi

syarat uji validitas CFA. Item-item tersebut adalah item 15, 16, 18, dan 24.

Oleh sebab itu, dilakukan modifikasi terhadap model dengan membuang

kelima item tersebut dan membebaskan THETA DELTA sebanyak 73 kali.

Setelah itu diperoleh model fit dengan Chi-square = 133.68, df = 110, P-value

= 0.06194, dan nilai RMSEA = 0.034. P-value telah menghasilkan nilai > 0.05

sehingga dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor dapat diterima.

Artinya seluruh item hanya megukur satu faktor yaitu variabel komitmen

organisasi.

Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor item 1, 2,

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22, dan 23 adalah

signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian secara keseluruhan item nomor

15, 16, 18 dan 24 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai

Page 81: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

67

negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam

perhitungan factor score.

Tabel 3. 12

Muatan Faktor Item Variabel Komitmen Organisasi

No. Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

0.69

0.25

0.59

0.49

0.50

0.54

0.50

0.73

0.34

0.41

0.45

0.45

0.53

0.82

-0.41

0.05

0.61

-0.27

0.44

0.35

0.37

0.64

0.47

-0.59

0.07

0.08

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

0.08

0.07

0.08

0.08

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

0.07

0.08

0.07

9.72

3.09

7.88

6.35

6.60

7.09

6.55

10.41

4.31

5.32

5.76

5.76

7.00

12.31

-5.19

0.64

8.33

-3.44

5.74

4.48

4.75

8.69

6.14

-8.01

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

X

X

V

X

V

V

V

V

V

X

Keterangan: tanda V = Signifikan (t>1.96)

3. 5. Teknik Analisis Data

Metode pengolahan data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis. Untuk menguji

hipotesis, peneliti menggunakan teknik analisis Multiple Regression atau

regresi berganda, untuk mengetahui besar dan arah pengaruh antara variabel

Page 82: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

68

psychological capital terdiri dari self-efficacy (X1), hope (X2), optimism (X3),

resiliency (X4) kemudian untuk work engagement terdiri dari vigor (X5),

dedication (X6), dan absorption (X7) dengan Y (komitmen organisasi).

Kemudian dalam pengolahan data ini menggunakan SPSS 18.0.

Model Analysis Multiple Regression (Regresi Berganda) digunakan untuk

menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas

(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model yang akan dibentuk

dalam analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana:

α = intersep model

X1 = Dimensi self efficacy

X2 = Dimensi hope

X3 = Dimensi optimism

X4 = Dimensi resiliency

X5 = Dimensi vigor

X6 = Dimensi dedication

X7 = Dimensi absorption

Y = Variabel Komitmen Organisasi

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, peneliti melakukan

korelasi product moment seluruh variabel penelitian. Karena dalam regresi

idealnya tidak ada korelasi antar IV, namun IV harus berkorelasi dengan DV.

77665544332211 XXXXXXXY

Page 83: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

69

Analisis regresi dimulai dengan memasukkan DV, kemudian satu per-satu IV

dimasukkan setelahnya. Sehingga nilai R² yang dihasilkan dapat dilihat secara

murni. Fungsi R² ini adalah untuk melihat proporsi varians dari Komitmen

Organisasi yang dipengaruhi oleh dimensi-dimensi dari Variabel

Psychological Capital dan Work Engagement. Peneliti ingin melihat jumlah

R² X 100%. Maka dihasilkanlah proporsi varians atau determinat. R² sendiri

didapat dengan rumus:

R² = SSreg

SSy

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah model regresi yang terbentuk

dapat diterima atau tidak. maka digunakanlah uji F dengan rumus:

F = R² / k

(1 – R² ) / (N – k – 1)

Dimana yang menjadi pembilang disini ialah R² dengan df-mya

(dilambangkan k), yaitu sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan

penyebutnya (1 – R²) dibagi dengan df nya N – k – 1, dimana N adalah

jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat

apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh terhadap DV.

Page 84: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

70

Kemudian peneliti melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang dianalisis. Uji

T bertujuan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi

secara parsial, yaitu melihat signifikansi dampak dari tiap IV terhadap

DV dengan rumus:

t = b

sb

dimana b adalah koefisien regresi dan sb adalah standar error dari b. Hasil uji

T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti

nantinya.

3. 6. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

a. Tahap Persiapan

1. Menentukan rumusan masalah.

2. Menentukan variabel penelitian.

3. Menentukan landasan teori yang digunakan.

4. Menentukan lokasi penelitian.

5. Menentukan dan menyusun instrumen skala penelitian; Skala

psychological capital, Skala work engagement dan Skala komitmen

organisasi..

Page 85: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

71

b. Tahap Penelitian

1. Menentukan jumlah sampel penelitian.

2. Memberikan penjelasan tujuan penelitian dan meminta kesediaan

kepada kepala HRD RS. Muhammadiyah Taman Puring.

3. Melaksanakan pengambilan data pada tanggal 14 – 21 Oktober 2014.

c. Tahap Pengolahan Data

1. Memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala yang

telah diisi oleh responden.

2. Menginput data yang diperoleh dan menghitung data tersebut dengan

metode yang telah ditentukan, kemudian melakukan analisa data dengan

metode statistika melalui program SPSS 20.0.

3. Membuat laporan hasil dan kesimpulan penelitian.

Page 86: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data yang didapat pada penelitian yang

telah dilakukan, meliputi gambaran subjek penelitian serta hasil penelitian, deskripsi

statistik hasil penelitian, dan hasil pengujian hipotesis penelitian.

4. 1. Gambaran Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, melibatkan 186 karyawan sebagai responden. Gambaran

subjek penelitian ini akan diuraikan secara rinci di bawah ini berdasarkan usia,

jenis kelamin, status pernikahan, usia kerja, serta status hubungan kerja di RS

Muhammadiyah Taman Puring. Berikut gambarannya:

Tabel 4. 1.

Gambaran Subjek Penelitian

Gambaran Responden N=186

n(%) Usia 18 – 26 tahun 55 (29.6)

27 – 35 tahun 64 (34.4)

36 – 44 tahun 46 (24.7)

>44 tahun 21 (11.3)

Jenis Kelamin Laki-Laki 53 (28.5)

Perempuan 133 (71.5)

Status Pernikahan Menikah 129 (69.4)

Belum Menikah 57 (30.6)

Usia Kerja 1 – 8 tahun 105 (56.4)

9 – 16 tahun 44 (23.7)

>17 tahun 37 (19.9)

Unit Kerja Paramedis 99 (53.2)

Penunjang Medis 39 (21.0)

Penunjang Non-Medis 48 (25.8)

Status Hubungan Kerja Tetap 136 (73.1)

Tidak Tetap 50 (26.9)

Page 87: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

73

Dalam pengelompokkan responden berdasarkan usia, peneliti terlebih

dahulu menghitung jumlah kelas interval, lalu menghitung rentang data yaitu

data tebesar dikurangi data terkecil, kemudian menghitung panjang kelas

dengan cara rentang data dibagi jumlah kelas dan terakhir menyusun interval

kelas (Sugiyono, 2007). Adapun tujuan dari pengelompokkan ini yaitu agar

pembagian masing-masing kelompok usia memiliki proporsi yang sama.

Dibawah ini tabel yang menggambarkan responden berdasarkan usia:

Jika ditinjau berdasarkan usia, dapat diketahui dari 186 responden

yang menjadi subjek penelitian, kelompok usia 27 – 35 tahun memiliki

presentase yang paling tinggi yaitu 34.4%, artinya responden didominasi oleh

kelompok usia tersebut. Kemudian presentase terbanyak kedua adalah

kelompok usia 18 – 26 tahun yaitu sebesar 29.6%, disusul oleh kelompok usia

36 – 44 tahun yaitu sebesar 24.7%. Dan kelompok usia diatas 44 tahun

memiliki presentasi terkecil, yaitu sebesar 11.3%.

Dari 186 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan jenis

kelamin, dapat diketahui bahwa dari 186 orang responden (100%), presentase

kelompok responden perempuan (71.5%) lebih besar dari kelompok

responden laki-laki (28.5%). Artinya, responden perempuan lebih banyak

dibandingkan dengan responden laki-laki.

Dari 186 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan status

pernikahan, dapat diketahui bahwa dari 186 orang responden (100%),

presentase kelompok responden sudah menikah (69.4%) lebih besar dari

Page 88: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

74

kelompok responden belum menikah (30.6%). Artinya, responden yang sudah

menikah lebih banyak dibandingkan dengan responden yang belum menikah.

Dalam pengelompokkan responden berdasarkan usia kerja, peneliti

terlebih dahulu menghitung jumlah kelas interval, lalu menghitung rentang

data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, kemudian menghitung panjang

kelas dengan cara rentang data dibagi jumlah kelas dan terakhir menyusun

interval kelas (Sugiyono, 2007). Adapun tujuan dari pengelompokkan ini

yaitu agar pembagian masing-masing kelompok usia memiliki proporsi yang

sama. Dibawah ini tabel yang menggambarkan responden berdasarkan usia

kerja.

Dari 186 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan masa

kerja, dapat diketahui bahwa dari 186 orang responden (100%), kelompok

responden dengan usia kerja 1 – 8 tahun memiliki presentase yang paling

tinggi yaitu 56.4%, artinya responden didominasi oleh kelompok responden

dengan tersebut. Kemudian presentase terbanyak kedua adalah kelompok

responden dengan usia kerja 9 – 16 tahun yaitu sebesar 29.6%. Serta

kelompok responden dengan usia kerja di atas 17 tahun memiliki presentasi

terkecil, yaitu sebesar 11.3%.

Dari 186 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan status

kerja, dapat diketahui bahwa dari 186 orang responden (100%), kelompok

responden paramedis memiliki presentase yang paling tinggi yaitu 53.2%,

artinya responden didominasi oleh kelompok responden dengan tersebut.

Page 89: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

75

Kemudian presentase terbanyak kedua adalah kelompok responden penunjang

non-medis yaitu sebesar 25.8%. Serta kelompok responden penunjang medis

memiliki presentasi terkecil, yaitu sebesar 21.0%.

Dari 186 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan status

kerja, dapat diketahui bahwa dari 186 orang responden (100%), presentase

kelompok responden dengan status kerja tetap (73.1%) lebih besar dari

kelompok responden dengan status kerja tidak tetap (26.9%). Artinya,

responden dengan status kerja tetap memiliki jumlah yang lebih banyak

dibandingkan dengan responden dengan status kerja tidak tetap.

4. 2. Deskripsi Statistik Hasil Penelitian

Pada tabel 4. 2 dijelaskan hasil analisis deskriptif variabel-variabel penelitian

yang terdiri dari nilai mean, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum,

dan varians.

Tabel 4. 2.

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Self Efficacy

Hope

Optimism

Resiliency

Vigor

Dedication

Absorption

186

186

186

186

186

186

186

26.17

18.84

26.01

37.71

26.45

29.02

25.28

66.07

63.68

68.89

69.39

67.12

70.77

72.77

50.00

50.00

50.00

50.00

50,00

50,00

50,00

8.269

8.712

7.666

6.198

6.209

8.110

8.617

Berdasarkan tabel 4. 2. Diketahui deskripsi statistik pada variabel

penelitian, variabel dependen dan variabel independen. Kolom minimum dan

Page 90: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

76

maximum menjelaskan nilai minimum dan maksimum pada setiap variabel

penelitian. Nilai minimum

4. 2. 1. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Peneliti bermaksud membuat kategorisasi dari kedua IV serta

komitmen organisasi berdasarkan tingkatannya. Untuk itu terlebih dahulu

peneliti perlu mengetahui skor terrendah dan skor tertinggi untuk masing-

masing variabel. Dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari skala T,

maka ditetapkan norma sebagai berikut:

Tabel 4. 3.

Norma Skor Variabel

Norma Intepretasi

X < 49 Rendah

X > 50 Tinggi

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai presentase

kategori untuk komitmen organisasi, self efficacy, hope, optimism, resiliency,

vigor, dedication, dan absorption. Berikut tabel-tabel kategorisasi skor untuk

masing-masing variabel:

Tabel 4. 4.

Kategorisasi Skor Komitmen Organisasi

Kategori Frekuensi Presentase

Rendah 96 51.61 %

Tinggi 90 48.39 %

Total 186 100 %

Page 91: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

77

Berdasarkan data hasil kategorisasi skor komitmen organisasi, dapat diketahui

bahwa dari 186 orang responden (100%), presentase kategorisasi skor

komitmen rendah (51.61%) lebih besar daripada kategorisasi skor komitmen

tinggi (48.39%). Artinya, presentase kategorisasi skor komitmen rendah

memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan presentase

kategorisasi skor komitmen tinggi.

Tabel 4. 5.

Kategorisasi Skor Dimensi Psychological Capital

Dimensi Kategori Frekuensi Presentase Presentase

Kumulatif

Self Efficacy Rendah 107 57.53 57.53

Tinggi 79 42.47 100

Hope Rendah 125 67.20 67.20

Tinggi 61 32.80 100

Optimism Rendah 90 48.39 48.39

Tinggi 96 51.61 100

Resiliency Rendah 108 58.06 58.06

Tinggi 78 41.94 100

Berdasarkan data hasil kategorisasi skor dimensi psychological capital yaitu

self efficacy, hope, optimism, dan resiliency, dapat diketahui bahwa dari 186

orang responden (100%), presentase kategorisasi skor self efficacy tinggi

(42.47%) lebih kecil daripada kategorisasi skor self efficacy tinggi (57.53%).

Artinya, presentase kategorisasi skor self efficacy rendah memiliki jumlah

yang lebih banyak dibandingkan dengan presentase kategorisasi skor self

efficacy tinggi. Kemudian, presentase kategorisasi skor hope rendah (67.2%)

lebih besar daripada kategorisasi skor hope tinggi (32.8%). Artinya,

presentase kategorisasi skor hope rendah memiliki jumlah yang lebih banyak

Page 92: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

78

dibandingkan dengan presentase kategorisasi skor hope tinggi. Selanjutnya,

presentase kategorisasi skor optimism tinggi (51.61%) lebih besar daripada

kategorisasi skor optimism rendah (48.39%). Artinya, presentase kategorisasi

skor optimism tinggi memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan

dengan presentase kategorisasi skor optimism rendah. Terakhir, presentase

kategorisasi skor resiliency tinggi (41.94%) lebih kecil daripada kategorisasi

skor resiliency rendah (58.06%). Artinya, presentase kategorisasi skor

resiliency rendah memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan

presentase kategorisasi skor resiliency tinggi.

Tabel 4. 6.

Kategorisasi Skor Work Engagement

Dimensi Kategori Frekuensi Presentase Presentase

Kumulatif

Vigor Rendah 99 53.23 53.23

Tinggi 87 46.77 100

Dedication Rendah 107 57.53 57.53

Tinggi 79 42.47 100

Absorption Rendah 82 44.09 44.09

Tinggi 104 55.91 100

Berdasarkan data hasil kategorisasi skor dimensi work engagement yaitu

vigor, dedication, dan absorption, dapat diketahui bahwa dari 186 orang

responden (100%), presentase kategorisasi skor vigor rendah (53.23%) lebih

besar daripada kategorisasi skor vigor tinggi (46.77%). Artinya, presentase

kategorisasi skor vigor rendah memiliki jumlah yang lebih banyak

dibandingkan dengan presentase kategorisasi skor vigor tinggi. Selanjutnya,

presentase kategorisasi skor dedication rendah (48.92%) lebih kecil daripada

Page 93: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

79

kategorisasi skor dedication tinggi (51.08%). Artinya, presentase kategorisasi

skor dedication tinggi memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan

dengan presentase kategorisasi skor dedication rendah. Terakhir, presentase

kategorisasi skor absorption rendah (50.54%) lebih besar daripada

kategorisasi skor absorption tinggi (49.46%). Artinya, presentase kategorisasi

skor absorption rendah memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan

dengan presentase kategorisasi skor absorption tinggi.

4. 3. Uji Hipotesis Penelitian

4. 3. 1. Analisis Regresi Variabel Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing

Independent Variable (IV) terhadap Dependent Variable (DV). Langkah

pertama peneliti menganalisis pengaruh self efficacy, hope, optimism,

resiliency, vigor, dedication, dan absorption terhadap komitmen organisasi

karyawan RS Muhammadiyah Taman Puring.

Peneliti melakukan uji hipotesis dengan teknik analisis regresi linear

dengan menggunakan software SPSS 18.0 Dalam regresi terdapat tiga hal

yang perlu diperhatikan, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara

keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian yang

terakhir adalah melihat signifikansi koefisien regresi dari masing-masing IV.

Page 94: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

80

Langkah pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk

tabel R square dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut:

Tabel 4.7.

Tabel R Square

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .940a. .884 .880 3.1100

a. Predictors: (Constant). SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resilency, Vigor, Dedication, Absorption

Dari tabel 4.7. dapat diketahui bahwa perolehan R square adalah

sebesar 0.884 atau 88.4%. Artinya adalah besarnya proposi varians dari

komitmen organisasi yang dijelaskan oleh variabel self efficacy, hope,

optimism, resiliency, vigor, dedication, absorption adalah 88.4%, sedangkan

sisanya 11.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Langkah kedua, peneliti menganalisis pengaruh dari seluruh IV

terhadap komitmen organisasi. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel

4. 8. sebagai berikut:

Tabel 4. 8.

Tabel Anova

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 13143.182 7 1877.597 194.124 ,000b

Residual 1721.640 178 9.672

Total 14864.821 185

a. Dependent Variable: Komitmen

b. Predictors: (Constant), self efficacy, hope, optimism, resiliency, vigor, dedication,

absorption

Page 95: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

81

Berdasarkan kolom signifikansi (kolom ke enam dari kiri) dapat

diketahui bahwa sig < 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel self efficacy, hope, optimism,

resiliency, vigor, dedication, absorption terhadap komitmen organisasi

karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring ditolak. Artinya, ada pengaruh

yang signifikan dari variabel self efficacy, hope, optimism, resiliency, vigor,

dedication, absorption terhadap komitmen organisasi karyawan RS.

Muhammadiyah Taman Puring.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap Independent

Variable (IV). Apabila IV memiliki Sig.<0.05 maka IV tersebut secara

signifikan mempengaruhi komitmen organisasi. Adapun penyajiannya

ditampilkan pada tabel 4. 9. berikut:

Tabel 4. 9.

Tabel Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -10.805 3.304 -3.298 .001

SelfEfficacy -.010 .039 -.009 -.259 .759

Hope -.023 .035 -.022 -.656 .513

Optimism .060 .042 .051 1.434 .153

Resiliency -.104 .041 -.072 -2.533 .012

Vigor .223 .040 .154 5.545 .000

Dedication .351 .033 .318 10.766 .000

Absorption .721 .032 .693 22.753 .000

a. Dependent Variable: Komitmen

Page 96: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

82

Berdasarkan koefisien regesi pada tabel 4. 9. dapat disampaikan persamaan

regresi sebagai berikut:

Komitmen Organisasi’ = – 10.805 – 0.010 Self Efficacy – 0.023 Hope + 0.060

Optimism – 0.104 Resiliency + 0.223 Vigor +

0.351 Dedication + 0.721 Absorption

Dari tabel 4. 9, untuk melihat signifikansi koefisien regresi yang

dihasilkan, dilihat melalui nilai pada kolom Sig. (kolom paling kanan). Jika

Sig. < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan pengaruhnya terhadap

komitmen organisasi dan sebaliknya. Jika dilihat dari hasil di atas, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki koefisien

regresi yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh

masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Variabel Self Efficacy : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.010

dengan signifikansi 0.759 (sig > 0.05), hal ini menunjukkan bahwa

variabel self efficacy tidak memberikan pengaruh secara signifikan

terhadap komitmen organisasi.

2. Variabel Hope : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.023 dengan

signifikansi 0.513 (sig > 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel hope

tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap komitmen

organisasi.

Page 97: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

83

3. Variabel Optimism : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.060

dengan signifikansi 0.154 (sig > 0.05), hal ini menunjukkan bahwa

variabel optimism tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

komitmen organisasi.

4. Variabel Resiliency : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0.104 dengan

signifikansi 0.012 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel resiliency

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya,

semakin rendah resiliency maka semakin tinggi komitmen organisasi.

5. Variabel Vigor : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.223 dengan

signifikansi 0.000 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa variabel vigor

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi.

Artinya, semakin tinggi vigor maka semakin tinggi komitmen organisasi.

6. Variabel Dedication : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.351

dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa

variabel dedication memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

komitmen organisasi. Artinya, semakin tinggi dedication maka semakin

tinggi komitmen organisasi.

7. Variabel Absorption : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.721

dengan signifikansi 0.00 (sig < 0.05), hal ini menunjukkan bahwa

variabel absorption memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

Page 98: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

84

komitmen organisasi. Artinya, semakin tinggi absorption maka semakin

tinggi komitmen organisasi.

Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi

varians tiap-tiap IV tersebut dimasukkan ke dalam analisis regresi. Tujuannya

adalah untuk melihat penambahan proporsi varians dari tiap IV, juga untuk

melihat signifikansi masing-masing IV.

4. 3. 2. Pengujian Proporsi Varians Masing-masing Independent Variabel

Peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari

masing-masing IV terhadap komitmen organisasi. Pada tabel 4. 10. kolom

pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per-satu. Kolom kedua

merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu

per-satu. Kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang

dimasukkan secara satu per-satu. Kolom keempat merupakan nilai F hitung

bagi IV yang bersangkutan. Kolom df ialah derajat bebas bagi IV yang

bersangkutan yang terdiri dari numerator dan denumerator yang telah

ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan

nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka

kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi akan dituliskan signifikan, begitu

pula sebaliknya.

Page 99: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

85

Peneliti selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian DV yang

merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing-masing IV, hal ini

dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varians DV yang

merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing-masing IV, hal ini

dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV

dimasukkan dalam persamaan. Bertambahnya R² (R² change) dapat dilihat

pada tabel 4. 10. sebagai berikut:

Tabel 4. 10.

Proporsi Varians untuk masing-masing Independent Variable

Model R Square

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,022 ,022 4,150 1 184 ,043

2 ,025 ,003 ,470 1 183 ,494

3 ,028 ,003 ,639 1 182 ,425

4 ,028 ,000 ,026 1 181 ,871

5 ,213 ,185 42,362 1 180 ,000

6 ,547 ,334 132,095 1 179 ,000

7 ,884 ,337 517,701 1 178 ,000

a. Predictors: (Constant), SelfEfficacy

b. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope

c. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism

d. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency

e. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor

f. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication

g. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication,

Absorption

Page 100: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

86

Dari tabel 4. 10. dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Self Efficacy memberikan sumbangan sebesar 2.2% dalam

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. < 0.05)

dengan F 4.150, df 1 = 1 dan df 2 = 184.

2. Variabel Hope memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. > 0.05)

dengan F 0.470, df 1 = 1 dan df 2 = 183.

3. Variabel Optimism memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. > 0.05)

dengan F 0.639, df 1 = 1 dan df 2 = 182.

4. Variabel Resiliency memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. > 0.05)

dengan F 0.026, df 1 = 1 dan df 2 = 181.

5. Variabel Vigor memberikan sumbangan sebesar 18.5% dalam varians

komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. < 0.05) dengan

F 43.362, df 1 = 1 dan df 2 = 180.

6. Variabel Dedication memberikan sumbangan sebesar 33.4% dalam

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. < 0.05)

dengan F 132.095, df 1 = 1 dan df 2 = 179.

Page 101: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

87

7. Variabel Absorption memberikan sumbangan sebesar 33.7% dalam

varians komitmen organisasi. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. < 0.05)

dengan F 517.701, df 1 = 1 dan df 2 = 178.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat satu IV, yaitu

dedication yang memiliki sumbangan signifikan (Sig. <0.05) terhadap

komitmen organisasi jika dilihat dari kolom sig. yang terletak pada tabel

sebelah kanan. IV tersebut dapat dilihat variabel yang paling besar

memberikan sumbangan terhadap DV, hal tersebut dapat diketahui dengan

melihat R² change semakin besar maka semakin banyak sumbangan yang

diberikan terhadap DV.

Page 102: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

88

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Bab penutup ini memaparkan mengenai kesimpulan dan diskusi dari hasil penelitian,

serta saran metodologis dan saran teoritis dan saran praktis untuk penelitian

selanjutnya.

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor didapatkan kesimpulan bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari psychological capital (self efficacy, hope,

optimism, dan resiliency) dan work engagement (vigor, dedication, dan

absorption) terhadap komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat psychological capital

dan work engagement yang dimiliki oleh karyawan, maka semakin tinggi pula

komitmen organisasi yang dimiliki.

Dari ketujuh independent variable dalam penelitian ini, hanya ada

empat independent variable yang signifikan pengaruhnya terhadap komitmen

organisasi yaitu resiliency, vigor, dedication, dan absorption. Dengan

demikian hanya ada empat hipotesis minor yang diterima yaitu ada pengaruh

yang signifikan dari resiliency terhadap komitmen organisasi, ada pengaruh

yang signifikan dari vigor terhadap komitmen organisasi, ada pengaruh yang

Page 103: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

89

signifikan dari dedication terhadap komitmen organisasi, dan ada pengaruh

yang signifikan dari absorption terhadap komitmen organisasi.

5.2. Diskusi

Penelitian ini merupakan usaha untuk lebih memahami konteks variabel

internal yang ada dalam diri setiap individu dalam mempengaruhi sikap kerja,

khususnya komitmen organisasi. Banyaknya penelitian yang berusaha untuk

menggali pengaruh pada variabel diluar individu sendiri (self efficacy, hope,

optimism, resiliency, vigor, dedication, dan absorption) terhadap komitmen

organisasi, dan memberikan informasi mengenai variabel yang ada pada diri

individu terhadap komitmen organisasi terbilang sedikit. Pada dasarnya

manusia sebagai subjek dalam penelitian ini, serta sebagai pelaku dalam

industri dan organisasi jasa kesehatan memerlukan perhatian lebih terutama

berkaitan dengan hal yang dapat menumbuhkan rasa ikut memiliki (self

belonging), yang kemudian dapat dikaitkan dengan aktivitas berkaitan dengan

tumbuhnya sikap kerja sebagai karyawan rumah sakit.

Dimensi pertama adalah self efficacy, dimensi ini tidak signifikan

pengaruhnya terhadap komitmen organisasi. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Etebarian, et. al. (2012) yang mengatakan bahwa dimensi

self efficacy tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen

organisasi. Dalam penelitian ini, presentase karyawan yang memiliki tingkat

Page 104: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

90

self efficacy rendah lebih besar dari pada presentase self efficacy tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri yang tinggi belum dimiliki oleh

sebagian besar karyawan, mereka belum merasa tertantang dengan tugas-tugas

yang dilakukan sehari-hari.

Dimensi kedua yaitu hope tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap komitmen organisasi. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Michael Mico (2012) juga memperoleh hasil yang sama, bahwa dimensi

hope tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi. Pada

penelitian ini presentase karyawan yang memiliki tingkat hope rendah lebih

besar dari pada presentase hope tinggi. Hal tersebut menunjukkan sebagian

besar karyawan belum mengetahui harapan apa yang ingin dicapai ketika

bekerja di rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan

belum terbayang akan kemana arah karir di masa depan. Sehingga peneliti

menyimpulkan jika seorang karyawan belum mengetahui apa harapan mereka

dalam bekerja, maka komitmen organisasi yang tinggi juga belum dimiliki

oleh karyawan.

Dimensi ketiga adalah Optimism, dimensi ini tidak signifikan

pengaruhnya terhadap komitmen organisasi. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Shahnawaz dan Jafri (2009) yang mengatakan bahwa

dimensi optimism tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

komitmen organisasi. Penelitian lainnya yang sejenis juga dilakukan oleh

Page 105: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

91

Akhtar, et. al (2012) yang mengatakan bahwa dimensi optimism tidak terbukti

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi pada

pegawai bank di Pakistan. Peneliti terdahulu berpendapat bahwa salah satu

alasan yang menyebabkan tidak adanya pengaruh antara optimism dengan

komitmen organisasi dikarenakan oleh situasi yang tidak mendukung, seperti

sifat kurang simpatik terhadap situasi yang menekan serta tidak adanya

inisiatif untuk saling membantu sesama rekan kerja dan rendahnya semangat

kerja yang dimiliki oleh sebagian besar pegawai bank tersebut. Oleh karena

itu, terciptalah komitmen organisasi yang rendah.

Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan pada rumah sakit

RS. Muhammadiyah Taman Puring mengenai presentase karyawan yang

memiliki tingkat optimism tinggi lebih besar dari pada presentase optimism

rendah, namun perbedaan presentasi ini sangat tipis. Sehingga peneliti

melakukan wawancara kepada salah satu karyawan yang mengatakan bahwa

ia belum merasa cukup sukses dan juga belum dilakukan upaya untuk

mencapai sukses tersebut. Ia berpikir bahwa hidup sebaiknya dijalani apa

adanya saja. Oleh sebab itu ia belum memiliki keyakinan bahwa kesuksesan

dapat dicapai. Hal ini diduga dapat menyebabkan tingkat komitmen organisasi

yang rendah pada rumah sakit.

Page 106: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

92

Dimensi keempat adalah resiliency, yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Etebarian, et. al (2012) yang mengatakan bahwa dimensi

resiliency tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi.

Resiliency berarti kemampuan bertahan dan terus maju ketika

menghadapi masalah dan kesulitan untuk mencapai sukses. Berdasarkan skor

kategorisasi yang telah disajikan pada bab IV, presentase karyawan yang

memiliki tingkat resiliency rendah lebih besar dari pada presentase resiliency

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan belum mampu

bertahan ketika menghadapi masalah dan kesulitan untuk mencapai sukses.

Dengan demikian, diduga belum adanya peningkatan usaha dan tanggung

jawab terhadap beban dan kewajiban yang harus dilakukan oleh karyawan.

Selanjutnya adalah Variabel Work engagement (Vigor, dedication, dan

absorption), ketiga variabel work engagement signifikan pengaruhnya

terhadap komitmen organisasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Nurul Indayati, et al. (2011) yang mengatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara work engagement dan komitmen organisasi. Selain itu

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saks (2006)

yang mengatakan bahwa work engagement memiliki pengaruh yang

signifikan dengan komitmen organisasi.

Page 107: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

93

Jika dilihat skor kategorisasi yang telah disajikan pada bab IV,

presentase karyawan yang memiliki tingkat vigor rendah lebih besar dari pada

presentase vigor tinggi. Hal ini juga terjadi pada dimensi dedication yang

memiliki presentase skor rendah lebih besar daripada presentase skor tinggi.

Namun lain halnya dengan dimensi absorption yang memiliki presentase skor

tinggi yang lebih besar dari pada presentase dimensi dedication rendah.

Vigor mengacu pada level energi yang tinggi, kemauan untuk

berusaha, tidak mudah lelah dan gigih dalam menghadapi kesulitan. Besarnya

skor vigor karyawan yang didominasi oleh kategori vigor yang rendah

menyebabkan rendahnya energi, semangat, dan stamina selama bekerja. Hal

ini dapat terjadi pada sebagian karyawan RS Muhammadiyah Taman Puring

karena padatnya jam kerja serta beratnya tanggung jawab yang harus dipikul

oleh setiap karyawan. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa meskipun

karyawan bekerja dengan sebaik-baiknya di tempat kerja saat ini, bukan

berarti bahwa mereka akan terus bertahan dan tidak berniat untuk pindah ke

tempat lain.

Karyawan yang didominasi oleh skor dedication yang tinggi secara

kuat dapat mengidentifikasi pekerjaan, memiliki perasaan penuh makna,

antusias dan bangga dalam pekerjaan Namun, dalam presentasi tingkat

dedication karyawan pada RS Muhammadiyah Taman Puring didominasi oleh

skor kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan

Page 108: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

94

belum merasa bangga dan antusias pada pekerjaannya saat ini. Namun

ternyata hal tersebut tidak mengurangi perasaan beruntung karena ia sudah

diterima kerja oleh rumah sakit. Ia berpikir bahwa tidak semua orang dapat

bekerja pada rumah sakit tempat ia bekerja sekarang.

Absorption mengacu pada konsentrasi secara penuh dan mendalam,

tenggelam dalam pekerjaan dimana waktu berlalu terasa cepat dan kesulitan

memisahkan diri dari pekerjaan, sehingga melupakan segala sesuatu

disekitarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan didominasi

oleh tingkat absorption yang tinggi. Diduga karyawan cukup terhanyut ketika

melakukan suatu pekerjaan. Hal ini sempat ditemukan oleh peneliti ketika

sedang menjalankan penelitian pada beberapa karyawan yang mengatakan

bahwa tidak terasa jam kerja telah selesai pada hari itu. Fakta tersebut

menunjukkan bahwa karyawan sudah merasa terhanyut dalam pekerjaan

sehingga lupa akan waktu. Kemudian peneliti menyimpulkan bahwa tingginya

tingkat absorption yang dimiliki akan membawa dampak positif bagi

organisasi.

5. 3. Saran

Pada bagian ini, saran dibagi menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran

praktis. Penulis memberikan saran secara teoritis sebagai bahan pertimbangan

untuk perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Selain itu, peneliti juga

Page 109: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

95

menguraikan saran secara praktis sebagai masukan bagi pembaca sehingga

dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

5. 3. 1. Saran Teoritis

1. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa besar sumbangan self efficacy,

hope, optimism, resiliency, vigor, dedication, dan absorption terhadap

komitmen organisasi karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring

ialah sebesar 88.4% dan sisanya 11.6% dipengaruhi oleh variabel lain

di luar penelitian. Peneliti lain yang tertarik untuk melakukan

penelitian yang serupa, disarankan untuk menganalisis pengaruh

variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi komitmen organisasi,

seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dukungan organisasi,

penghasilan dan sebagainya.

2. Dalam mengadaptasi alat ukur, peneliti menyarankan agar proses

pengadaptasian alat ukur dilakukan sesuai dengan prosedur yang

berlaku. Salah satunya ialah dengan menggunakan second translator

agar diperoleh alat ukur yang sesuai dengan kondisi serta karakteristik

yang digunakan. Sebagai contoh, jika menggunakan alat ukur yang

digunakan di negara – negara lain, hendaknya peneliti mengadaptasi

sesuai dengan budaya, bahasa, dan karakteristik sample penelitian di

Indonesia.

Page 110: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

96

5. 3. 2. Saran Praktis

1. Peneliti menyarankan kepada pimpinan dan managemen rumah sakit

untuk membuat rencana kegiatan yang bersifat membangun semangat

kerja serta membuka pikiran untuk memiliki komitmen organisasi

yang tinggi. Kegiatan tersebut dapat berupa muhasabah yang bertujuan

memberikan kesadaran bagi para karyawan untuk melakukan

introspeksi diri dan dapat menilai sejauh mana kualitas dan kinerja

masing-masing individu pada rumah sakit. Selain itu, kegiatan outbond

juga disarankan dengan tujuan memberikan kesegaran, kebugaran,

serta sebagai ajang berkumpul dan memperkuat ikatan silaturahim

antar karyawan. Disamping itu, pemberian reward (penghargaan)

kepada karyawan dengan performa terbaik pada masing-masing unit

kerja juga disarankan demi meningkatkan motivasi dan semangat kerja

bagi seluruh karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan

tingkat self efficacy, hope, dan resiliency pada karyawan. Tiga hal

tersebut merupakan dimensi dari variabel psychological capital yang

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap komitmen

organisasi.

2. Untuk meningkatkan work engagement pada karyawan, peneliti

menyarankan kepada pihak SDM untuk menyelenggarakan training.

Sebagaimana dikatakan oleh Schaufeli, et. al. (2005) dalam Maulana

Page 111: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

97

(2012) bahwa training merupakan hal yang efektif untuk dilakukan

dalam menumbuhkembangkan perilaku work engagement. Pihak

managemen rumah sakit dapat menggunakan jasa konsultan dari

perusahaan konsultan SDM dan bisnis management dalam melakukan

training work engagement untuk karyawan RS. Muhammadiyah

Taman Puring.

Page 112: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

98

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2014). Kembangkan perilaku work engagement di tempat anda bekerja.

Diunduh tanggal 19 Januari 2014 dari http://insanperforma.co.id/

Akhtar, S., Ghayas. S., & Adil. A. (2013). Self-efficacy and optimism as predictors of

organizational commitment among bank employees. International Journal of

Research Studies in Psychology, 2 (2), 33-42.

Allen, J. N. & Meyer, J. P. (1990). The measurement and antecedents of affective,

continuance, and normative commitment to the organization. Journal of

Occupational Psychology, 63, 1-8.

Angle, H. L. & Perry, J. L. (1981). An empirical assessment of organizational

commitment and organizational effectiveness, administrative science

quarterly. New York: Cornell University. 26 (1), 1-14.

Baihaqi, Fauzan. (2010). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan

kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Skripsi.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Etebarian, A., Tavakoli, S., & Abzari, M. (2012). The relationship between

psychological capital and organizational commitment. African Journal of

Business Management, 6 (14), 5057-5060.

Fahrani, D., Wessiani, N, A., & Santosa, B. (2010). Analisis komitmen organisasi

terhadap employee engagement pada PT. Semen gresik (persero) tbk. Jurnal.

Institut Sepuluh November, Surabaya.

Indayati, N., Thoyib. A. & Rofiaty. (2012). Pengaruh keterlibatan karyawan, budaya

organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasional dalam

meningkatkan kinerja karyawan (studi pada universitas brawijaya). Jurnal

Aplikasi Manajemen. 10 (2).

Page 113: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

99

Indrianti, R. & Hadi, C. (2012). Hubungan antara modal psikologis dengan

keterikatan kerja pada perawat di instalasi rawat inap rumah sakit jiwa menur

surabaya. Jurnal psikologi industri dan organisasi. 1 (2), 110-115.

Lucy, B. (2009). The investment model and organisational commitment: predicting

workplace behaviors. Thesis: Haverford College.

Luthans, F., Avey, J. B. & Patera, J. L. (2008). Experimental analysis of a web based

training intervention to develop positive psychological capital. Journal

Academy of Management Learning & Education 7 (2), 209-221.

Luthans, F., Avolio, B., Avey, J. B. & Norman, S. M. (2007). Psychological capital:

measurement and relationship with performance and job satisfaction.

personnel psychology. Leadership Institute Faculty Publications, 60 (11),

541-572.

Luthans, F., Youssef, C. M., Avolio, B. J. (2007). Psychological capital: developing

the human competitive edge. New York: Oxford University Press.

Markos, S., & Sridevi, M, S. (2010). Employee engagement: the key to improving

performance. International journal of bussiness and management, 5 (12), 89-

96.

Meyer, J., Stanley, D., Herscovitch, L., & Topolnytsky, L. (2002). Affective,

continuance, and normative commitment to the organization: A meta-analysis

of antecedents, correlates and consequences. Journal of Vocational

Behaviour, 61, 25-52.

Mikko, M. (2012). The relationship between psychological capital and organizational

commitment among nurse. Skripsi. Universitas Indonesia, Depok.

Moeljono, D. (2005). Cultured! Budaya organisasi dalam tantangan, Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Page 114: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

100

Mujiasih, E., & Ratnaningsih, I., Z. Increase work engagement through

transformational leadership and organizational culture. Jurnal. Universitas

Diponegoro Semarang, 1-20.

Rahayu, W. (2012). Komitmen organisasi pada karyawan di miracle aesthetic clinic

di surabaya. Jurnal. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. 110-121.

Schaufeli, W. & Bakker, A (2003). Utrecht Work Engagement Scale(UWES). Utrecht

University: Occupational Health Psychology Unit, 1-58.

Shahnawaz, M. G., & Jafri, Md.H. (2009). Psychological capital as predictors of

organizational commitment and organizational citizenship behaviour. Journal

of the indian academy of applied psychology, 35, 78-84.

Simons, J.C., & Buitendach, J.H. (2013). Psychological capital, work engagement

and organisational commitment amongst call centre employees in south africa.

SA Journal of Industrial Psychology, 39 (2), 1-12.

Srimulyani, V. E. (2008). Tipologi dan Antesenden Komitmen Organisasi. Jurnal.

Universitas Wida Mandala, Madiun, 1-20.

Sugiyono. (2004). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Suryabrata, S. (1998) Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Umar, J. (2012). Bahan ajar uji validitas konstruk dengan analisis faktor

konfirmatori. Tidak dipublikasikan.

Wahjosumidjo. (1984) Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Yousef, D.A. (2000). “Organisational commitment: a mediator of the relationship of

leadership behavior with job satisfaction and performance in non-western

country”, Journal of Managerial Psychology, 5 (1), 6-28.

Page 115: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya Dian Ardianti, saat ini sedang memenuhi sebagian persyaratan dalam

penyelesaian pendidikan pada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Jakarta, sebagai bahan penulisan skripsi saya melaksanakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Psychological Capital dan Work Engagement

terhadap Komitmen Organisasi Karyawan RS. Muhammadiyah Taman Puring”

Sehubungan dengan itu, dimohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini

sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Perlu kami sampaikan bahwa hasil penelitian

ini hanya untuk kepentingan akademik dan bukan untuk menilai Anda dalam

melakukan pekerjaan, maka jawaban Anda tidak ada pengaruhnya dengan posisi

Anda sebagai karyawan di rumah sakit ini. Jawaban Anda akan dijamin

kerahasiaannya.

Atas waktu yang diberikan, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Oktober 2014

Dian Ardianti

Page 116: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

IDENTITAS RESPONDEN

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah sejumlah pernyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Anda

secara objektif dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu kriteria untuk

setiap pernyataan yang menurut Anda paling tepat.

3. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan

menunjukkan kesesuaian penilaian Anda terhadap isi setiap pernyataan.

4. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

5. Hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademis saja. Identitas dari

Anda akan dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti.

Nama/ Inisial :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Pria / Wanita

Status pernikahan : 1. Menikah 2. Belum Menikah

Lama bekerja : ..... Tahun, ..... Bulan

Status hub kerja : 1. Tetap 2. Tidak tetap

Page 117: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

KUESIONER 1

No. Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1 Saat ini saya melihat bahwa diri saya

merupakan orang yang cukup sukses.

2 Saya merasa percaya diri dalam membantu

menciptakan target atau tujuan pada area kerja

saya.

3 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya

tanpa bantuan orang lain.

4 Pada saat ini, saya memenuhi tujuan yang saya

tetapkan sendiri.

5 Saya merasa percaya diri untuk menemui

orang-orang di luar rumah sakit untuk

mendiskusikan masalah yang terkait dengan

pekerjaan saya.

6 Saya merasa dapat mengatasi beberapa

pekerjaan dalam satu waktu.

7 Biasanya sangat mudah bagi saya untuk

menangani hal-hal yang dapat menimbulkan

stres pada pekerjaan.

8 Saya merasa percaya diri dalam menganalisa

masalah jangka panjang serta mencari jalan

keluarnya.

9 Saya optimis dengan hal baik yang akan terjadi

kepada saya di kemudian hari.

10 Jika saya sedang berada pada kesulitan, saya

akan memikirkan banyak cara untuk keluar

dari kesulitan itu.

11 Saya kurang bijaksana dakam bekerja.

12 Saya dapat memikirkan banyak cara untuk

mencapai tujuan saya saat ini.

13 Pada pekerjaan ini, sesuatu hal baik tidak

pernah berjalan sesuai dengan apa yang saya

inginkan.

14 Saya merasa percaya diri dalam mewakili area

kerja saya dalam pertemuan dengan manajemen

rumah sakit.

Page 118: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

15 Ketika saya merasa ragu dalam pekerjaan, saya

hanya dapat mengharapkan yang terbaik.

16 Saya kesulitan untuk bangkit setelah

mengalami kegagalan pada pekerjaan saya.

17 Pada saat ini, saya telah memiliki tujuan kerja

yang telah saya tentukan sebelumnya.

18 Saya dapat mengatasi kesulitan kerja dengan

baik.

19 Saya merasa yakin ketika ikut berkontribusi

pada diskusi yang membahas tentang strategi

rumah sakit.

20 Saya selalu melihat sisi positif dalam

memaknai pekerjaan saya.

21 Saya dapat melewati kesulitan yang sedang

dihadapi karena sebelumnya saya telah

mengalami kesulitan yang sama.

22 Terdapat banyak jalan keluar untuk masalah

yang sedang saya hadapi saat ini.

23 Saya merasa yakin untuk menyajikan

informasi yang saya ketahui kepada

sekelompok rekan kerja.

24 Saya yakin bahwa setelah kesulitan, pasti ada

kemudahan.

Page 119: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

KUESIONER 2

No. Pernyataan

Tidak

Pernah Jarang Sering Selalu

1 Saya merasa antusias dengan pekerjaan saya.

2 Waktu berlalu dengan cepat ketika saya

sedang bekerja.

3 Ketika saya bangun di pagi hari, saya merasa

ingin langsung bekerja.

4 Saya dapat terhanyut dalam pekerjaan saya.

5 Ketika saya bekerja, saya lupa segala dengan

sesuatu yang lain di sekitar saya.

6 Di tempat kerja, saya merasa sangat berenergi.

7 Pekerjaan yang saya lakukan membosankan.

8 Secara mental, saya adalah orang yang

tangguh dalam suatu pekerjaan.

9 Pekerjaan saya dapat memberikan semangat

tersendiri untuk saya.

10 Saya merasa kuat dan bersemangat ketika

bekerja.

11 Saya merasa tertekan ketika harus

menyelesaikan suatu pekerjaan.

12 Saya selalu menjadi seseorang yang gigih

walaupun terdapat sesuatu yang tidak berjalan

dengan baik.

13 Saya dapat menjadi lupa waktu ketika sedang

bekerja.

14 Pekerjaan yang saya lakukan memiliki makna

dan tujuan yang berarti bagi saya

15 Saya mudah lemas dan lelah ketika

mengerjakan suatu pekerjaan.

16 Saya merasa senang ketika saya dapat bekerja

dengan giat.

17 Saya bangga pada pekerjaan yang saya

lakukan.

Page 120: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Pernyataan

Tidak

Pernah Jarang Sering Selalu

18 Saya merasa malas ketika harus bekerja.

19 Saya merasa malas untuk memulai suatu

pekerjaan sejak bangun di pagi hari.

20 Saya sulit untuk melepaskan diri dari

pekerjaan saya.

21 Bagi saya, pekerjaan yang saya lakukan adalah

suatu hal yang menantang.

22 Saya merasa waktu berjalan sangat lama ketika

saya sedang bekerja.

23 Saya dapat terus bekerja untuk waktu yang

sangat lama pada satu waktu.

Page 121: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

KUESIONER 3

No. Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1 Rumah sakit ini bermakna bagi saya.

2 Saya siap dengan apa yang mungkin terjadi

jika saya keluar dari pekerjaan saya tanpa

adanya pekerjaan pengganti.

3 Saat ini, menjadi bagian dari rumah sakit

tempat saya bekerja merupakan kebutuhan,

bukan keinginan.

4 Saya merasa bahwa masalah rumah sakit ini

seperti masalah saya sendiri.

5 Salah satu alasan utama saya terus bekerja

untuk rumah sakit ini ialah bahwa dengan

meninggalkan rumah sakit ini akan

memerlukan pengorbanan yang cukup besar,

rumah sakit atau organisasi lain mungkin tidak

memberikan keuntungan yang sama seperti

yang saya dapatkan pada rumah sakit ini.

6 Saya belum merasa seperti "bagian dari

keluarga" di rumah sakit ini.

7 Saya akan merasa baik-baik saja jika saya

keluar dari rumah sakit tempat saya bekerja

sekarang.

8 Kehidupan saya akan menjadi berantakan jika

saya memutuskan untuk keluar dari rumah

sakit tempat saya bekerja sekarang.

9 Berpindah-pindah dari satu organisasi ke

organisasi lain tampaknya tidak etis untuk

saya.

10 Saya senang menghabiskan sisa karir saya di

rumah sakit ini.

11 Saya pikir saya dapat bergabung pada rumah

sakit atau organisasi lainnya, selain rumah

sakit ini.

12 Saat ini karir seseorang akan menjadi lebih

baik jika mereka menetap pada satu organisasi

saja.

Page 122: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

13 Salah satu konsekuensi yang harus diterima

jika meninggalkan rumah sakit ini ialah

sulitnya mencari tempat kerja pengganti.

14 Saya senang membahas rumah sakit tempat

saya bekerja dengan orang-orang dari rumah

sakit lain.

15 Saya lebih senang bekerja di rumah sakit

daripada berkarir pada suatu perusahaan.

16 Sangat sulit bagi saya untuk keluar dari rumah

sakit ini, meskipun sebenarnya saya ingin

keluar.

17 Jika saya mendapat tawaran lain untuk

pekerjaan yang lebih baik lagi, saya akan tetap

bertahan pada rumah sakit ini.

18 Saya belum merasa adanya ikatan emosional

dengan rumah sakit ini.

19 Saya ragu bahwa seseorang harus selalu taat

kepada organisasi tempat mereka bekerja.

20 Saya akan tetap bertahan pada rumah sakit ini.

21 Saya belum merasa menjadi bagian dari rumah

sakit ini.

22 Berpindah dari satu organisasi ke organisasi

lain merupakan hal yang sah-sah saja bagi

saya.

23 Saya memiliki beberapa pertimbangan untuk

tidak meninggalkan rumah sakit ini.

24 Saya percaya bahwa taat pada satu organisasi

adalah hal yang penting dan karena itu saya

berkewajiban untuk mematuhinya.

Page 123: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

LAMPIRAN 2

Contoh Syntax Analisis Faktor Konfirmatori

uji validitas skala komitmen organisasi

da ni=24 no=186 ma=pm

la

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10

x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20

x21 x22 x23 x24

pm sy fi=komitmen.cor

se

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 17 19 20

21 22 23/

mo nx=20 nk=1 lx=fr ph=st td=sy

lk

komitmen organisasi

fr lx 1 1 - lx 20 1

fr td 11 12 td 14 8 td 16 6 td 16 3 td 9 5 td 3 1

fr td 19 13 td 19 6 td 6 3 td 15 1 td 14 9 td 10 1

fr td 4 2 td 5 4 td 19 18 td 13 1 td 18 14 td 20 15

fr td 6 1 td 15 4 td 17 1 td 17 7 td 15 14 td 20 2

fr td 8 1 td 8 2 td 18 13 td 18 3 td 7 5 td 16 5 td 5 3

fr td 20 5 td 16 14 td 19 5 td 14 13 td 8 4 td 10 8 td 8 5

fr td 9 3 td 9 6 td 13 4 td 4 3 td 16 9 td 15 6 td 10 3

fr td 17 14 td 14 7 td 14 3 td 16 1 td 13 2 td 13 9 td 13 9

fr td 13 8 td 19 8 td 7 6 td 16 7 td 17 6 td 19 17 td 14 2 td 18 16

fr td 18 8

pd

ou ss tv mi ad=off it=1000

Page 124: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

LAMPIRAN 3

Path Diagram

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK KOMITMEN ORGANISASI

Page 125: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK SELF EFFICACY

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK HOPE

Page 126: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK OPTIMISM

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK RESILIENCY

Page 127: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK VIGOR

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK DEDICATION

Page 128: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK ABSORPTION

Page 129: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

LAMPIRAN 3

Output SPSS Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Komitmen 50,0000 8,96384 186

SelfEfficacy 50,0000 8,26936 186

Hope 50,0000 8,71219 186

Optimism 50,0000 7,66609 186

Resiliency 50,0000 6,19821 186

Vigor 50,0000 6,20857 186

Dedication 50,0000 8,10952 186

Absorption 50,0000 8,61662 186

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 ,149a ,022 ,017 8,88848 ,022 4,150 1 184 ,043

2 ,157b ,025 ,014 8,90131 ,003 ,470 1 183 ,494

3 ,167c ,028 ,012 8,91010 ,003 ,639 1 182 ,425

4 ,168d ,028 ,007 8,93403 ,000 ,026 1 181 ,871

5 ,462e ,213 ,191 8,06040 ,185 42,362 1 180 ,000

6 ,740f ,547 ,532 6,13121 ,334 132,095 1 179 ,000

7 ,940g ,884 ,880 3,11001 ,337 517,701 1 178 ,000

a. Predictors: (Constant), SelfEfficacy

b. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope

c. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism

d. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency

e. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor

f. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication

g. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication, Absorption

Page 130: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38470/2/DIAN... · LANDASAN TEORI. 2. 1. ... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 13143,182 7 1877,597 194,124 ,000b

Residual 1721,640 178 9,672

Total 14864,821 185

a. Dependent Variable: Komitmen

b. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication,

Absorption

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -10,895 3,304 -3,298 ,001

SelfEfficacy -,010 ,039 -,009 -,259 ,796

Hope -,023 ,035 -,022 -,656 ,513

Optimism ,060 ,042 ,051 1,434 ,153

Resiliency -,104 ,041 -,072 -2,533 ,012

Vigor ,223 ,040 ,154 5,545 ,000

Dedication ,351 ,033 ,318 10,766 ,000

Absorption ,721 ,032 ,693 22,753 ,000

a. Dependent Variable: Komitmen

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 ,940a ,884 ,880 3,11001 ,884 194,124 7 178 ,000

a. Predictors: (Constant), SelfEfficacy, Hope, Optimism, Resiliency, Vigor, Dedication, Absorption