pengukuran bentuk dan ukuran produk pertanian

24
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN PENGUKURAN BENTUK DAN UKURAN PRODUK PERTANIAN Oleh : 1. Lina Tiara Juita (A1H009017) 2. Neneng Oktifia (A1H009018) 3. Rifki Zulfiqar Fauzy (A1H009022) 4. Ardi Nugroho (A1H009026) 5. Triari Praptiwi (A1H009063) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2011

Upload: aditya-pujasakti-yuswi

Post on 20-Jan-2016

790 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

cara-cara pengukuran produk pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN

PENGUKURAN BENTUK DAN UKURAN PRODUK PERTANIAN

Oleh :

1. Lina Tiara Juita (A1H009017)

2. Neneng Oktifia (A1H009018)

3. Rifki Zulfiqar Fauzy (A1H009022)

4. Ardi Nugroho (A1H009026)

5. Triari Praptiwi (A1H009063)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2011

Page 2: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan-bahan hasil pertanian seringkali mengalami kerusakan baik di lahan

maupun dalam proses penanganan pascapanen. Kerusakan-kerusakan tersebut

dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya fisiologi, mekanis, termis,

biologis dan kimia. Untuk mencegah kerusakan-kerusakan tersebut, diperlukan

pengetahuan tentang karakteristik atau sifat teknik bahan hasil pertanian yang

berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis.

Dalam proses pengolahan suatu bahan hasil pertanian, bentuk dan ukuran

suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk dan

ukuran merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan pada suatu obyek. Pada

umumnya bentuk dan ukuran ini digunakan untuk menggambarkan obyek secara

visual. Dalam penggolongan tingkat mutu (grading) biasanya ukuran dan bentuk

merupakan faktor mutu yang pertama kali dilihat.

Mempelajari bentuk dan ukuran bahan pangan sangat penting dalam

proses mensortasi buah atau sayur. Aplikasi tentang bentuk dan ukuran suatu

bahan hasil pertanian sangat dibutuhkan didalam proses pengolahan,

penyimpanan dan pengemasan bahan hasil pertanian. Contohnya untuk

merancang alat dan bangunan, untuk penanganan hasil pertanian dan sebagai

standarisasi mutu. Bentuk dan ukuran ini juga dapat memudahkan dalam proses

pengemasan. Semakin kecil bentuk dan ukuran suatu bahan hasil pertanian maka

akan memudahkan dalam proses penyimpanan dan pengemasan. (Liza, 2010).

B. Tujuan

1. Praktikan mengetahui beberapa jenis bentuk produk pertanian.

2. Praktikan dapat mengukur bentuk dan ukuran produk pertanian.

Page 3: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

3. Praktikan dapat menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan

ukuran, kebundaran, dan kebulatan.

Page 4: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Produk Pertanian

Awal perkembangan pertanian adalah pada zaman Mesopotamia yang

merupakan awal perkembangan kebudayaan dan zaman yang turut menentukan

sistem pertanian kuno.

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, serta produk-produk

agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan. Bahan pangan

merupakan semua jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang

bersifat aman, memiliki palatabilitas dan menyehatkan bagi manusia. Namun,

walaupun sifat dasar dari pangan itu baik, jika penanganannya kurang baik maka

akan menyebabkan terjadinya suatu penyimpangan yang mungkin dapat

membahayakan bagi yang mengkonsumsinya.

B. Bentuk dan Ukuran

Dalam proses pengolahan suatu bahan hasil pertanian, bentuk dan ukuran

suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk dan

ukuran merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan pada suatu obyek. Pada

umumnya bentuk dan ukuran ini digunakan untuk menggambarkan obyek secara

fisual. Dalam penggolongan tingkat mutu (grading) biasanya ukuran dan bentuk

merupakan faktor mutu yang pertama kali di lihat.

Beberapa kriteria yang termasuk ukuran adalah :

1. Bobot

Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak yang halus

sampai kasar, tergantung kepada tingkat ketelitian pengukuran yang

dikehendaki. Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat dicatat sebagai bobot

total, bobot rata-rata, dan bobot persatuan tertentu.

2. Volume

Pengukuran volume ada dua pengertian yaitu : volume nyata (volume bahan

Page 5: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

tesebut dalam suatu wadah tertentu) dan volume mutlak (suatu bahan adalah

volume bahan itu sendiri).

3. Panjang, lebar dan diameter

Panjang, lebar dan diameter suatu bahan dapat diukur dengan menggunakan

berbagai alat pengukur seperti penggaris, mikrometer, dan vernier caliper.

4. Kerapatan

Kerapatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : kerapatan nisbi

(perbandingan antara kerapatan suatu bahan pada suatu suhu tertentu dengan

kerapatan standar), nyata (perbandingan antara massa suatu bahan pada suhu

tertentu dengan massa air pada suhu yang sama) dan kerapatan mutlak

(perbandingan antara bobot dengan volume bahan).

5. Luas bidang

Sebagian besar semua hasil pertanian memiliki ukuran yang tidak

beraturan. Pengukuran luas bidang dari bahan yang tak beraturan di lakukan

dengan dua cara yaitu : penimbangan dan simpons rule.

Sedangkan yang termasuk ke dalam bentuk adalah :

1. Oval

2. Simetri

3. Melengkung

C. Kriteria Bentuk dan Bahan Hasil Pertanian

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk

dan ukuran dari suatu bahan hasil pertanian yaitu :

1. Bentuk Acuan (charted standard)

Di dalam metode ini, permukaan dari potongan melintang dan

memanjang sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan

benruk-bentuk yang sudah ada pada bentuk acuan (chart standard).

Tabel 1. Istilah dan deskripsi objek dari bentuk acuan

NO BENTUK DISKRIPSI

a. Bundar (round) Menyerupai bentuk bulatan (spheroid).

Page 6: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

b. Oblate Datar pada bagian pangkal dan pucuknya.

c. Oblong Diameter vertikal > diameter horizontal.

d. Conic Meruncing kearah bagian puncak.

e. Ovate (bulat

telur)

Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian

pangkal.

f. Lopsided Sumbu yang menghubungkan pangkal dan puncak

tidak tegak lurus melainkan miring.

g. Obovate Bulat telur terbalik.

h. Elliptical Menyerupai bentuk (bulat panjang).

i. Truncate Kedua ujungnya mendatar / persegi (kerucut

terpotong).

j. Unequal Setengah bagian > dari yang lain (tidak seimbang).

k. Ribbed Sisi-sisi pada potongan melintang menyerupai

sudut-sudut.

l. Regular (teratur) Bagian horisontalnya menyerupai lingkaran.

m. Irregular Potongan horisontalnya tidak berbentuk lingkaran.

Sumber : (Mohsenin, 1980)

2. Kebundaran (roundness)

Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu

benda padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar 0-1. Apabila nilai

kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan

tersebut mendekati bundar.

Persamaan untuk menghitung kebundaran (roundness) yaitu sebagai

berikut:

Keterangan :

Ap = Luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas

Ac = Luas lingkaran terkecil

r1 = diameter dalam

r2 = diameter luar

Page 7: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

3. Kebulatan (Sphericity)

Kebulatan (sphericity) dapat didefinisikan sebagai perbandingan

antara diameter bola yang mempunyai volume sama dengan objek dengan

diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai

kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0 -1. Apabila

nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut

mendekati bentuk bola (bulat).

Persamaan untuk menghitung kebulatan (sphericity) adalah sebagai

berikut :

Sphericity =

Keterangan :

a = Ukuran terpanjang bagian buah

b = Ukuran pertengahan bagian buah

c = Ukuran terpendek bagian buah

4. Pengukuran Dimensi Sumbu

Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar

proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat

photo pembesar (photographic enlarger), namun secara sederhana dapat pula

dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Overhead

Projector).

5. Kemiripan terhadap Benda-benda Geometri

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk

bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan

benda-benda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang (prolate spheroid),

bulat membujur (oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder. Setelah

diketahui bentuk bahan berdasarkan kemiripan terhadap benda-benda

geometri, maka volume dan luas permukaan bahan dapat dihitung.

Persamaan untuk perhitungan kemiripan berdasarkan tipe atau

jenisnya adalah sebagai berikut :

Page 8: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

a. Bulat memanjang (prolate spheroid)

V =

( )

S = (2x π x b2) + (2 x π x

x sin

-1 e)

Keterangan:

V = Volume

S = Luas permukaan

a = sumbu memanjang elips (major axes)

b = Sumbu membujur elips (minor axes)

e = Eksentrisitas

b. Bulat membujur (oblate spheroid)

V =

( )

c. Kerucut berputar atau silinder

Keterangan :

r1 = Jari – jari bagian dasar kerucut

r2 = Jari – jari bagian puncak kerucut

h = Tinggi benda

Page 9: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :

1. Jangka sorong

2. Penggaris

3. Pensil

4. Gelas ukur

5. Neraca

6. Kertas milimeter

7. Jangka

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :

1. Mangga

2. Kentang

3. Apel

4. Wortel

5. Mentimun

B. Prosedur Kerja

Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah :

1. Menentukan buah yang akan digunakan. (Misalnya buah apel).

2. Mengukur panjang buah dengan cara menentukan a, b, c, di, dc sesuai

dengan buah yang digunakan. Dengan ketentuan sebagai berikut ini :

a = ukuran terpanjang bagian buah

b = ukuran pertengahan bagian buah

c = ukuran terpendek bagian buah

di = diameter lingkaran terbesar di dalam obyek

dc = diameter lingkaran terkecil yang membatasi obyek

Page 10: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

3. Menghitung Ap, Ac pada produk buah dengan menggunakan kertas

milimeter.

4. Menghitung kebundaran dan kebulatan produk buah.

5. Menghitung kekerasan produk buah dengan menggunakan alat yaitu

Fruits Hardness Tester sebanyak 3 kali ulangan, hasilnya dirata-ratakan.

Page 11: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang diperoleh dalam praktikum kali ini adalah :

Pengukuran bentuk dan ukuran buah apel

Diketahui : a = 7,8 cm di = 7 cm

b = 7,2 cm dc = 9 cm

c = 6,5 cm

Ap = 4316 mm2 = 43,16 cm

2

Ac = 5867 mm2

= 58,67 cm2

Ditanyakan : 1. Kebulatan apel

2. Kebundaran apel

3. Kekerasan apel

Jawab :

1. Menghitung kebulatan apel

Kebulatan =

=

= 0,92 cm

=

= 0,77 cm

2. Menghitung kebundaran apel

Kebundaran =

=

= 0,74

3. Menghitung kekerasan apel (Hardness Tester)

Pengukuran I =

= 25,48 kg/cm

2

Pengukuran II =

= 19,10 kg/cm

2

Pengukuran III =

= 19,10 kg/cm

2

Rata-rata =

Page 12: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

=

= 21,23 kg/cm2

B. Pembahasan

Praktikum kali ini adalah mengenai bentuk dan ukuran bahan pangan.

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengukur bentuk dan ukuran produk pertanian.

Sifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting

dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan merancang suatu

alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku produk dan

cara penanganannya. Karakteristik sifat fisik pertanian adalah bentuk, ukuran, luas

permukaan, warna, penampakkan, berat, porositas, densitas dan kadar air. Bentuk

dan ukuran sangat penting dalam perhitungan energi untuk pendinginan dan

pengeringan, rancangan pengecilan ukuran, masalah distribusi dan penyimpanan

bahan, seperti elektrostatistik, pantulan cahaya dalam evaluasi warna, dan dalam

pengembangan alat grading dan sortasi.

Dalam proses pengolahan suatu bahan hasil pertanian, bentuk dan ukuran

suatu komoditi merupakan parameter yang penting di dalam penilaian. Bentuk

dan ukuran merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan pada suatu obyek. Pada

umumnya bentuk dan ukuran ini digunakan untuk menggambarkan obyek secara

visual. Dalam penggolongan tingkat mutu (grading) biasanya ukuran dan bentuk

merupakan faktor mutu yang pertama kali di lihat. Beberapa kriteria yang

termasuk ukuran adalah :

1. Bobot

Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak yang

halus sampai kasar, tergantung kepada tingkat ketelitian pengukuran yang di

kehendaki. Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat di catat sebagai bobot

total, bobot rata-rata, dan bobot persatuan tertentu.

Page 13: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

2. Volume

Pengukuran volume ada dua pengertian yaitu: volume nyata (volume bahan

tesebut dalam suatu wadah tertentu) dan volume mutlak (suatu bahan adalah

volume bahan itu sendiri).

3. Panjang, lebar, diameter

Panjang, lebar dan diameter suatu bahan dapat di ukur dengan menggunakan

berbagai alat pengukur seperti penggaris, micrometer, dan vernier caliper.

4. Kerapatan

Kerapatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu ; kerapatan nisbi

(perbandingan antara kerapatan suatu bahan pada suatu suhu tertentu dengan

kerapatan standar), nyata (perbandingan antara massa suatu bahan pada suhu

tertentu dengan massa air pada suhu yang sama) dan kerapatan mutlak

(perbandingan antara bobot dengan volume bahan).

5. Luas bidang

Sebagian besar semua hasil pertanian memiliki ukuran yang tidak beraturan.

Pengukuran luas bidang dari bahan yang tak beraturan di lakukan dengan dua

cara yaitu : penimbangan dan simpons rule.

Sedangkan yang termasuk ke dalam bentuk adalah oval, simetri dan

melengkung.

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu berupa buah, baik

buah mangga, kentang, apel, wortel dan mentimun. Namun bahan yang digunakan

dalam pengamatan kelompok kami yaitu buah apel. Buah apel yang disediakan

selanjutnya dilakukan pengukuran panjang a, b, c, di, dc, Ap dan Ac dengan cara

menggambar terlebih dahulu bentuk buah apel pada kertas milimeter. a

merupakan ukuran terpanjang bagian buah; b adalah ukuran pertengahan bagian

buah; c adalah ukuran terpendek bagian buah; di adalah diameter lingkaran

terbesar di dalam obyek; dc adalah diameter lingkaran terkecil yang membatasi

obyek; Ap adalah luas permukaan proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi

bebas; dan Ac adalah luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi. Berikut

ini adalah gambar cara menentukan Ac dan Ap pada produk buah :

Page 14: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Gambar 1. Gambar untuk menentukan Ac dan Ap pada produk buah

Pengukuran bentuk dan buah yang dihasilkan pada buah apel adalah :

a = 7,8 cm

b = 7,2 cm

c = 6,5 cm

di = 7 cm

dc = 9 cm

Ap = 4316 mm2 = 43,16 cm

2

Ac = 5867 mm2 = 58,67 cm

2

Selanjutnya dilakukan perhitungan kebundaran dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Kebundaran =

Maka kebundaran yang diperoleh pada buah apel dengan menggunakan rumus

diatas adalah :

Kebundaran =

= 0,74 cm

2

Kebundaran (roundness) adalah ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda

padat. Nilai kebundaran suatu benda berkisar dari 0 - 1, apabila nilai mendekati 1

maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar.

Kebulatan merupakan perbandingan antara diameter bola pada tiga

posisi sumbu :

a = sumbu terpanjang

b = sumbu intermediate

c = sumbu terpendek

Page 15: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Nilai kebulatan suatu bahan berkisar 0 – 1, untuk nilai 1 berarti bahan mendekati

bentuk bola (bulat).

Perhitungan kebulatan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Kebulatan =

Dapat juga dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

di = diameter lingkaran terbesar di dalam obyek

dc= diameter lingkaran terkecil yg membatasi obyek

Maka kebulatan yang diperoleh pada buah apel dengan menggunakan rumus

diatas adalah :

Kebulatan =

= 0,92 cm

=

= 0,77 cm

Kekerasan (hardness) merupakan salah satu sifat fisik yang termasuk

dalam atribut tekstur yang penting dalam penilaian bahan makanan. Tekstur

merupakan sifat bahan yang dapat dideteksi melalui mata, kulit, dan sensor dalam

mulut yang dikelompokkan dalam parameter tekstur menjadi kekerasan,

kohesivitas, viskositas, elastisitas, dan adhesivitas. Sifat tekstural roti tawar yang

menonjol adalah lunak yang termasuk dalam parameter kekerasan. Dalam bahan

makanan, tingkat kekerasan ditentukan sebagai gaya yang diperlukan untuk

menekan bahan dengan gigi pengunyah untuk menghasilkan perubahan bentuk.

Pengukuran kekerasan buah apel dapat dilakukan dengan cara

menusukkan alat yang berupa Fruits Hardness Tester ke produk buah yang akan

digunakan sebanyak 3 kali ulangan, selanjutnya dirata-ratakan. Maka berikut ini

hasil pengukuran yang diperoleh :

Pengukuran I =

= 25,48 kg/cm

2

Pengukuran II =

= 19,10 kg/cm

2

Page 16: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Pengukuran III =

= 19,10 kg/cm

2

Rata-rata =

=

= 21,23 kg/cm2

Adapun produk pertanian (buah) yang digunakan dalam praktikum kali ini selain

buah apel yaitu buah wortel, mangga, kentang, pir dan mentimun. Hasil yang

diperoleh dapat dilihat dibawah ini :

a. Pengukuran bentuk dan ukuran buah wortel

Diketahui : a = 11,5 cm di = 4,5 cm

b = 4,7 cm dc = 12,5 cm

c = 5,9 cm

Ap = 4700 mm

Ac = 6400 mm

Ditanyakan : 1. Kebulatan wortel

2. Kebundaran wortel

3. Kekerasan wortel

Jawab :

1. Menghitung kebulatan wortel

Kebulatan =

=

= 0,58 cm

=

= 0,36 cm

2. Menghitung kebundaran wortel

Kebundaran =

=

= 0,073

3. Menghitung kekerasan wortel (Hardness Tester)

Pengukuran I =

= 0,394 kg/mm

2

Pengukuran II =

= 0,407 kg/mm

2

Page 17: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Pengukuran III =

= 0,611 kg/mm

2

Rata-rata =

=

= 0,37 kg/mm2

Luas = 0,785 mm2

b. Pengukuran bentuk dan ukuran buah mangga

Diketahui : a = 12,92 cm di = 7,1 cm

b = 8,18 cm dc = 14,4 cm

c = 8,41 cm

Ap = 84,77 cm2

Ac = 156,72 cm2

Ditanyakan : 1. Kebulatan mangga

2. Kebundaran mangga

3. Kekerasan mangga

Jawab :

1. Menghitung kebulatan mangga

Kebulatan =

=

= 0,74 cm

=

= 0,56 cm

2. Menghitung kebundaran mangga

Kebundaran =

=

= 0,54

3. Menghitung kekerasan mangga (Hardness Tester)

Pengukuran I = 0,425 kg

Pengukuran II = 0,4 kg

Pengukuran III = 0,32 kg

Page 18: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Rata-rata =

=

= 0, 486 kg/mm2

c. Pengukuran bentuk dan ukuran buah kentang

Diketahui : a = 10,9 cm di = 10,6 cm

b = 8,9 cm dc = 8,4 cm

c = 9,3 cm

Ap = 45,8 cm2

Ac = 57,99 cm2

Ditanyakan : 1. Kebulatan kentang

2. Kebundaran kentang

3. Kekerasan kentang

Jawab :

1. Menghitung kebulatan kentang

Kebulatan =

=

= 0,886 cm

=

= 0,77 cm

2. Menghitung kebundaran kentang

Kebundaran =

=

= 0,74

3. Menghitung kekerasan kentang (Hardness Tester)

Pengukuran I = 0,32 kg/mm2

Pengukuran II = 0,29 kg/mm

2

Pengukuran III = 0,36 kg/mm

2

Rata-rata =

= 0,323 kg/m3

d. Pengukuran bentuk dan ukuran buah pir

Page 19: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

Diketahui : a = 8 cm di = 8 cm

b = 7,6 cm dc = 9,5 cm

c = 7,6 cm

Ap = 5965 mm2

Ac = 7105 mm2

Ditanyakan : 1. Kebulatan pir

2. Kebundaran pir

3. Kekerasan pir

Jawab :

1. Menghitung kebulatan pir

Kebulatan =

=

= 0,566 cm

=

= 0,84 cm

2. Menghitung kebundaran pir

Kebundaran =

=

= 0,84

3. Menghitung kekerasan pir (Hardness Tester)

Pengukuran I = 0,32 kg/mm2

Pengukuran II = kg/mm

2

Pengukuran III = 0,24 kg/mm

2

Rata-rata =

= 0,2967 kg/mm2

e. Pengukuran bentuk dan ukuran buah mentimun

Diketahui : a = 18,6 cm di = 5,3 cm

b = 5,4 cm dc = 18,6 cm

c = 7,4 cm

Ap = 8,2 cm

Ac = 28,3 cm

Ditanyakan : 1. Kebulatan mentimun

Page 20: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

2. Kebundaran mentimun

3. Kekerasan mentimun

Jawab :

1. Menghitung kebulatan mentimun

Kebulatan =

=

= 0,487 cm

=

= 0,285 cm

2. Menghitung kebundaran mentimun

Kebundaran =

=

= 0,29

3. Menghitung kekerasan mentimun (Hardness Tester)

Pengukuran I = 0,27 kg/mm2

Pengukuran II = 0,2 kg/mm

2

Pengukuran III = 0,25 kg/mm

2

Rata-rata =

= 0,24 kg/mm2

Tingkat kekerasan pada buah berbeda-beda berdasarkan tingkat

kemasakan buah tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan

buah adalah adalah suhu, tempat penyimpanan, respirasi dan transpirasi.

Perubahan fisik dan kimia yang terjadi pada proses pematangan buah dan sayuran

meliputi turgor sel, karbohidrat, gula sederhana, protein, pigmen, dan senyawa

lainnya seperti turunan fenol dan asam organik. Pada buah mangga, kemasakan

buah tertinggi berada pada bagian pangkal buah, disusul pada bagian tengah dan

ujung buah. Sedangkan pada buah tomat, kemasakan buah tertinggi berada pada

bagian tengah, kemudian berlanjut pada bagian pangkal dan ujung.

Page 21: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Kebundaran atau roundness merupakan ukuran ketajaman sudut-sudut dari

suatu benda padat nilai kebundaran suatu benda berkisar dari 0 – 1, apabila

nilai mendekati 1 maka bentuk bahan tsb mendekati bundar.

2. Kebundaran (roundness) dapat dihitung menggunakan rumus :

Kebundaran = Ap/Ac

Dimana :

Ap = luas permukaan proyeksi terbesar dr bhn dlm posisi bebas

Ac = luas permukaan lingkaran terkecil yg membatasi

3. Kebulatan atau sphericity merupakan perbandingan antara diameter bola pd 3

posisi sumbu :

a = sb terpanjang

b = sb intermediate

c = sb terpendek

4. Sphericity = [(a b c )1/3

]/ a = diameter geometri rata-rata dibagi diameter

terpanjang. Nilai kebulatan suatu bahan berkisar 0 – 1. Untuk nilai 1 berarti

bahan mendekati bentuk bola (bulat) Dapat juga dihitung dengan persamaan

sebagai berikut :

Kebulatan = di/dc

Dimana :

di : diameter lingkaran terbesar di dalam obyek

dc : diameter lingkaran terkecil yang membatasi obyek

B. Saran

1. Sebaiknya praktikum dilaksanakan di tempat yang lebih nyaman.

2. Praktikan sebaiknya tidak ribut dalam kegiatan praktikum ini.

Page 22: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

3. Sebaiknya isi modul praktikum yang disediakan lebih dilengkapi, mencakup

judul, alat dan bahan, prosedur kerja, dll.

4. Alat dan bahan di dalam praktikum sebaiknya dilengkapi dan diperbanyak

agar dapat menunjang proses kegiatan praktikum.

Page 23: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

DAFTAR PUSTAKA

Apandi, M. 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni : Bandung.

John D. Balya. 2011. Bentuk dan Ukuran. http://johnbalya.blogspot. com/ 2011/

03/bentuk-dan-ukuran.html. Diakses tanggal 5 Desember 2011.

Liza. 2010. Bentuk dan Ukuran. http://liza_bentuk_ukuran_multiply.com. Diakses

tanggal 5 Desember 2011.

Mikolehi. 2009. Tingkat Kematangan Buah. http://mikolehi.wordpress.com/d-

kuliah/. Diakses tanggal 5 Desember 2011.

Pantastico, 1989. Fisiologi Pasca Panen dan Pemanfaatan Buah-buahan dan

Sayuran-sayuran Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University

Press: Jogjakarta.

Page 24: Pengukuran Bentuk Dan Ukuran Produk Pertanian

PENILAIAN

1. Lina Tiara Juita : 95

2. Neneng Oktifia : 95

3. Rifki Zulfiqar Fauzy : 95

4. Ardi Nugroho : 95

5. Triari Praptiwi : 95