pengukuran kinerja sektor publik

Upload: yunita-indrawati

Post on 16-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Pengukuran Kinerja Sektor PublikPutu surya saputraGede eky kharismaKadek Novi trisna dewiKadek Riana trisna dewiKadek Yunita indrawati

1. Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yg telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas; efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa.Lohman (2003) dalam Mahsun, dkk (2011:141), Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yg diderivasi dari tujuan strategis organisasi.Pengukuran kinerja sector public dilakukan untuk memenuhi 3 maksud yaitu :Utk membantu menilai kinerja pemerintahPengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusanMewujudkan pertanggungjawaban public dan memperbaki komunikasi kelembagaan2. Elemen Pokok Pengukuran KinerjaMenetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.Merumuskan indicator dan ukuran kinerja.Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.Evaluasi kinerja. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan reward-punishment.FeedbackPenilaian Kemajuan OrganisasiMeningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas2. Elemen Pokok Pengukuran KinerjaFeedback merupakan langkah dasar dalam upaya perbaikan kinerja. Terdapat dua fungsi utama feedback yaitu :Instructional, feedback berfungsi sebagai dasar dalam pemberian instruksi ketika kita mengklarifikasi peranan / mengajarka perilaku yg baru utk mendukung perbaikan kinerja.Motivational, feedback berfungsi sebagai alat pemotivasi para pegawai karena informasi kinerja yg disampaikan sebagai acuan dalam pemberian reward dan punishment.Sumber feedback :Teman kerja/satu team, atasan, bawahan dan pihak luarTugas dan kewajiban yg dibebankanDirinya sendiriTiga aspek penerima membutuhkan perhatian, yaitu :Karakteristik penerimaPersepsi penerima feedbackEvaluasi kognitif penerima feedback3. Fokus Pengukuran Kinerja Sektor PublikPengukuran kinerja harus didasarkan pada karakteristik operasional organisasi, untuk mendefinisikan indicator dan ukuran kinerja yg digunakan.Pandangan tradisional thd pengukuran kinerja organisasi sering hanya menekankan pada minimalisasi biaya (input), system pengukuran kinerja modern selain menilai input dan output juga menilai fleksibilitas organisasi melayani pelanggan.Pada dasarnya memang ada perbedaan focus pengukuran kinerja Antara sector privat komersial dgn sector publik, namun organisai komersial juga tidak mungkin bisa menghasilkan kinerja yg tinggi jika tidak didukung loyalitas pelanggan, organisasi komersial juga harus mempertimbangkan fleksibilitas output dalam memuaskan pelanggan.Fokus pengukuran kinerja sector publik justru terletak pada outcome (hasil). Outcome yg mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi publik.

4. Aspek Pengukuran Kinerja Sektor PublikAspek aspek (Mahsun, dkk, 2011:148) :Kelompok Masukan (input)Kelompok ProsesKelompok Keluaran (output)Kelompok Hasil (outcome)Kelompok Manfaat (benefit)Kelompok Dampak (impact)

Item item pengukuran kinerja sector publik :Kebijakan (policy)Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting)Kualitas (quality)Kehematan (economy)Keadilan (equity)Pertanggungjawaban (accountability)5. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor PublikManfaat pengukuran kinerja sector publik (Mahsun, dkk, 2011:149) :Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yg digunakan utk pencapaian kinerjaMemastikan tercapainya rencana kinerja yg telah disepakatiMemantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dgn rencana kerja serta melakukan tindakan utk memperbaiki kinerjaMemberikan pengharagaan dan hukuman yg objektif atas prestasi pelaksana yg telah diukur sesuai dgn system pengukuran kinerja yg telah disepakatiMenjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasiMengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhiMembantu memahami proses kegiatan instansi pemerintahMemastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektifMenunjukkan peningkatan yg perlu dilakukanMengungkapkan permasalahan yg terjadi

6. Perbedaan Pengukuran Kinerja Sektor Publik dan Sektor BisnisPada organisasi bisnis, kinerja penyelenggaran dapat dilakukan dgn cara melihat tingkat laba yg berhasil diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari pengukuran solvabilitas, rentabilitas, ROI dsb. Pada organisasi publik, pengukuran keberhasilannya lebih kompleks, karena hal-hal yg dapat diukur lebih beranekaragam dan kadang-kadang bersifat abstrak sehingga pengukuran kinerja tdk dapat dilakukan dgn hanya menggunakan satu variable saja.Pengukuran kinerja suatu instansi pemerintah lebih ditekankan pada kemampuan instansi tsb dalam menyerap anggaran, meskipun hasil serta dampak yg dicapai masih jauh di bawah standar. (ukuran mutu).Diperlukannya suatu system pengukuran kinerja yg dapat memberikan informasi atas kefektifan dan efisiensi pencapaian kinerja suatu organisasi sector publik.7. Pengukuran Kinerja dan Peningkatan KinerjaPengukuran kinerja menyediakan dasar bagi organisasi untuk menilai beberapa hal tentang :Bagaimana kemajuan atas sasaran yg telah ditetapkanMembantu dalam mengenali area-area kekuatan dan kelemahanMenentukan tindakan yg tepat untuk meningkatkan kinerjaMenunjukkan bagaimana kegiatan mendukung tujuan organisasiMembantu dalam membuat keputusan-keputusan dgn langkah inisiatifMengutamakan alokasi sumber dayaMeningkatkan produk-produk dan jasa-jasa kepada pelanggan8. Sistem Pengukuran KinerjaSistem Pengukuran kinerja merupakan suatu system yg bertujuan utk membantu manajer publik menilai pencapaian strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial.Sistem pengukuran kinerja komprehensif merupakan system penilaian ketercapaian tujuan organisasi sehingga pendesainannya hendaknya dilakukan sejak penentuan tujuan. Antara kegiatan satu dgn yg lainnya dalam system ini adalah saling terkait.Aktivitas-aktivitas manajemen sebelum pengukuran kinerja ini yaitu, mulai dari perencanaan strategis, penyusunan program, sampai pada penyusunan anggaran cenderung bersifat kuantitatif dan sebaliknya bersifat kualitatif.Objek yg bersifat kuantitatif akan memudahkan manajemen utk mengatur dan selanjutnya semakin mudah utk dicapai karena teratur.Sebaliknya objek yg bersifat kualitatif bersifat abstrak yang nantinya dapat menyulitkan manajemen utk bisa mengendalikannya dan sulit diukur ketercapaiannya.8. Sistem Pengukuran KinerjaPerencanaan strategisPenyusunan programPenyusunan anggaranImplementasiPeran pengukuran kinerjaGambar. Sistem pengukuran kinerja komprehensif.

DISKUSI