perencanaan penganggaran responsif gender …

PERENCANAAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) SUB BIDANG BINA MARGA

Surabaya 6 Maret 2018

Ir. Ineke indrarini MengSC MM

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

RESPONSIF GENDER

Perencanaan & Penganggaran yang dilakukan dengan memasukkan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki danperempuan(termasuk lansia,anak2,

penyandang disabilitas, kelompok rentan/MBR) dalam proses penyusunannya untuk menjawab isu atau permasalahan gender di masing-masing sektor dalam rangka mengatasi kesenjangan akses, partisipasi , kontrol ,dan manfaat dalam pelaksanaan pembangunan

(Pedoman PPRG Generik , KPPA, 2010)

ALUR PIKIR

GENDER PENGARUSUTAMAN GENDER

(PUG)

KESETARAAN GENDER

DAN

KEADILAN GENDER

KONSEP

STRATEGI

TUJUAN

ANALISIS GENDER

PERENCANAAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

(PPRG)

ANGGARAN RESPONSIF GENDER

(ARG)

GENDER BUDGET STATEMENT

(GBS)

T O R

DASAR HUKUM PELAKSANAAN

1. Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional;

2. Permendagri No. 15 Tahun 2008 yang sudah direvisi menjadi Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di Daerah.

3. Surat Edaran 4 Menteri: No. 270/M.PPN/11/2012., No. SE 33/MK.02/2012., No. 050/4379A/SJ., No. SE-46/MPP-PA/11/2012 tentang Strategi Nasional Percepatan PUG melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).

4. Permendagri No. 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014

5. Permendagri No. 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD Tahun 2015.



Merupakan instrumen untuk mengatasi adanya perbedaan atau kesenjangan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan bagi perempuan dan laki-laki dengan tujuan untuk mewujudkan anggaran yang lebih berkeadilan

PERENCANAAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

SURAT EDARAN BERSAMA 4 MENTERI TAHUN 2012

DALAM PELAKSANAAN PPRG PEMERINTAH DAERAH

- Mengutamakan program prioritas guna mendukung target SDGs mengacu, RPJMD, Renstra, RKA/DPA-OPD.

- Menentukan program utama untuk dimasukkan pada awal penerapan PPRG.

- Menyerahkan dokumen PPRG yang dalam bentuk GBS pada Unit Kerja yang menangani keuangan serta menyampaikan salinan kepada Bappeda dan unit Pemberdayaan Perempuan.

- Menyerahkan dokumen PPRG bersamaan dengan salinan Renja Daerah pada Mendagri cqDitjen Bina Bangda.

PERENCANAAN RESPONSIF GENDER

PERENCANAAN RESPONSIF GENDER ADALAH

Mempertimbangkan aspek A, P, K M setara untuk Laki-laki , perempuan , difabel, Lansia, anak-Anak2 & kaum komunitas rentan Kaum marginal

Mempertimbangkan Aspirasi, Kebutuhan, permasalahan dari Proses Penyusunan s/d pelaksanaan kegiatan

PERENCANAAN KEBIJAKAN ; PROGRAM ; KEGIATAN DAN OPERASIONAL DI LAPANGAN

Hal ini berarti

PERENCANAAN YANG DISUSUN OLEH : -K/L PEMERINTAH Pemda prov/kab/kota -ORGANISASI PROFESI -MASARAKAT

TAHAPAN PERENCANAAN RESPONSIF GENDER

DI KEMENTERIAN PUPR

IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT YANG MEMPUNYAI ISU KESENJANGAN GENDER

PENCANTUMAN NAMA PROGRAM/KEGIATAN PADA MATRIKS TRILATERAL MEETING

IDENTIFIKASI OUTPUT DARI PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT YANG BERPOTENSI MEMILIKI ISU KESENJANGAN GENDER

ANALISIS GENDER TERHADAP OUTPUT YANG BERPOTENSI MEMILIKI ISU KESENJANGAN GENDER

1

2

3

4

TAHAPAN PERENCANAAN RESPONSIF GENDER DI KEMENTERIAN PUPR

IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

YANG MEMPUNYAI ISU KESENJANGAN GENDER

PEMILIHAN

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

1.PENUGASAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

2.PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT/SERVICE

DELIVERY

3.PELEMBAGAAN PUG (CAPACITY BUILDING ,

ADVOKASI GENDER, KAJIAN, SOSIALISASI,

DISEMINASI/DATA TERPILAH

4. OUTPUT KEGIATAN YANG PUNYA DAYA UNGKIT

TINGGI

IDENTIFIKASI ISSU KESENJANGAN GENDER PADA PROGRAM/KEGIATAN /OUTPUT

DIPILIH DARI

ASPEK TURBINBANG/LAKWAS 1.ASPEK PENGATURAN : PRODUK KEBIJAKAN; NSPK 2.ASPEK PEMBINAAN : SOSIALISASI/WORKSHOP, DISEMINASI, ADVOKASI, PELATIHAN 3.ASPEK PEMBANGUNAN/PELAKSANAAN : SIDLAKOM (SURVEY, DESAIN, LAND ACQUISITION, KONSTRUKSI , Monev) 4.ASPEK PENGAWASAN

IDENTIFIKASI ISU KESENJANGAN DILAKUKAN OLEH BAGIAN PERENCANA DI DIREKTORAT/SATKER/BALAI/UNIT KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR & DI TKT PEMDA,/UNIT PERENCANA DI DINAS/BAGIAN/SUB BAGIAN/SKPD

Aspek Pengaturan

Produk Produk : Kebijakan a.l UU , PP ; Permen , Surat Edaran

Menteri , Surat Edaran Dirjen, Perda surat

edaran bupati/walikota, Kepala dinas dsb

Contoh : UU Bangunan Gedung , Permen n

30TA 2014 , Permen no 14 TA 2017 Pedoman

Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

Surat Edaran Dir Bintek DJ Bina Marga thn 2014 ttg typikal penampang

jalan & bgn pelengkap jalan yg berwawasan lingkungan, berkeselamatan

& responsif gender

PERDA BGD

Produk NSPK : NSPK (Norma, Standard , Pedoman ,

Kriteria/Manual )

Contoh : Pedoman Pembebasan lahan,

Pedoman Amdal , UKL UPL

ASPEK PEMBINAAN

SOSIALISASI , WORKSHOP , PELATIHAN , FGD , DESIMINASI ADVOKASI

CONTOH, - SOSIALISASI GENDER , PUG , PPRG

- FGD PROGRAM PROGRAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

- ADVOKASI KEPADA MASYARAKAT TTG KEGIATAN YG

RESPONSIF GENDER

- ADVOKASI /SOSIALISASI TTG HIV AIDS

- PAMERAN PUBLIKASI TTG KEGIATAN TTG GENDER

PUG , KEGIATAN RESPONSIF GENDER

- PELATIHAN/PENDAMPINGAN PPRG (PERENCANAAN.

PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

- PEMBENTUKAN POKJA, FOKAL POINT

- PENYUSUNAN DATA TERPILAH

- PUBLIKASI GENDER MELALUI MEDIA CETAK WEBSITE

PAMERAN

ASPEK PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN SURVEY ,

DESAIN ;

PELAKSANAAN AMDAL ,

LARAP ; UKL , UPL

ANDALI

PELAKSANAAN PEMBEBASAN LAHAN

1.PELAKSANAAN KEGIATAN PEMEBERDAYAAN MASYARAKAT

DARI TAHAP PERSIAPAN , PELAKSANAAN

CONTOH PEMELIHARAAN RUTIN JALAN /PADAT KARYA

2.PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG diutamakan utk kelompok marginal

(MBR untuk anak anak sekolah dan interaksi masyarakat di pedesaan )

3.Pembangunan Bangunan pelengkap jalan yang responsif gender

(pedestrian, jembatan penyebrangan, rambu dan marka jalan )

ASPEK PENGAWASAN/ MONITORING & EVALUASI

CONTOH

•PENYUSUNAN KAJIAN, PANDUAN, JUKLAK MONEV PROGRAM / KEGIATAN RESPONSIF GENDER

•PELAKSANAAN KEGIATAN MONEV

PROGRAM/KEGIATAN RESPONSIF GENDER

•KEGIATAN AUDIT GENDER

ANALISIS GENDER

ANALISIS GENDER

MENYUSUN RENCANA AKSI

UNTUK

1. MEMPERKECIL ATAU

2. MENGHILANGKAN

ISU KESENJANGAN

IDENTIFIKASI ISU KESENJANGAN GENDER

DARI

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

ASPEK A , P , K , M

DARI : PELAKU PEMBANGUNAN

PENERIMA MANFAAT HASIL

PEMBANGUNAN

L ; P; DISSABLE; LANSIA;ANAK2 ; KOMUNITAS RENTAN

IDENTIFIKASI ISSUE KESENJANGAN GENDER INDIKATOR A, P , K , M Untuk IDENTIFIKASI ISU KESENJANGAN GENDER

AKSES : Adil & setara bagi L/P dlm mendapatkan

peluang & kesempatan memperoleh info & menyampaikan aspirasi dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur PUPR.

PARTISIPASI : Adil & Setara dlm Peluang kesempatan bagi L/P utk berperan/terlibat dlm penyelenggaraan infrastruktur PUPR

KONTROL : Adil & setara bagi L/P dlm menjalankan fungsi kontrol/pengambilan keputusan/pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PUPR

MANFAAT : Adil & setara bagi L/P dlm memanfaatkan hasil -hasil pembangunan infrastruktur PUPR baik fisik maupun non fisik.

MODEL-MODEL ANALISIS GENDER

1. MODEL HARVARD 2. MODEL MOSER 3. MODEL SWOT 4. MODEL PROBA 5. MODEL GAP DLL

Gender analisis Pathway (GAP)

GAP (GENDER ANALISIS PAYHWAY )

Langkah 1 Cantumkan

program/kegiatan yg ada

isu kesen.

Langkah 2 Data

pembuka wawasan

Data terpilah

langkah4 sebab

kesenjangan internal

langkah 3 Isu

kesnjangan gender

Langkah 5 Sebab

kesenjangan eksternal

Langkah 6 Reformulasi tuj

uan

llangkah 7

Rencana aksi

Langkah 8 Data base

line

Langkah 9 Indikator outcome/ dampak

LANGKAH PERTAMA MEMILIH PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT DAN MENENTUKAN TUJUAN

-Memilih Kebijakan/Program/Kegiatan/output

yang hendak dianalisis baik kegiatan pembangunan yang sudah ada maupun yang sedang dibuat /disusun Langkah analisis ini kita memastikan pada tingkat apa yang dianalisis, apakah tingkat kebijakan, program , kegiatan ,output

IDENTIFIKASI & MENULISKAN KEBIJAKAN.PROGRAM.KEGIATAN,OUTPUT ,INDIKATOR

OUTPUT DAN TUJUAN YANG DIPILIH

YANG DIIDENTIFIASI MEMPUNYAI ISU KESENJANGAN GENDER

Langkah kedua Menyajikan data pembuka wawasan /data tepilah (Kuantitatif dan kualitatif)

Sajikan Data pembuka Wawasan berupa Data terpilah menurut jenis kelamin untuk melihat apakah ada kesenjangan gender. Data pembuka wawasan bisa berupa data stastistik yang bersifat kuantitatif atau kualitatif

MISALNYA HASIL SURVEY, HASIL FGD, REVIEW PUSTAKA, HASIL KAJIAN. HASIL INTERVENSI KEBIJAKAN, PROGRAM,KEGIATAN,OUTPUT YANG SEDANG DIIDENTIDIKASI ( Yang sedang atau sudah dilakukan )

LANGKAH KETIGA Menemukenali Isu kesenjangan Gender

MENEMUKENALI ISU KESENJANGAN GENDER DENGAN ANALISIS GENDER MELALUI 4 FAKTOR A, P , K , M

AKSES , ADIL / SETARA BAGI L , P

DLM MENdapatKAN PELUANG info. DLM PENYELENGGARAAN INFRST. PU& PERMUKIMAN

PARTISIPASI ; ADIL/SETARA BAGI L/P YANG BERKAPASITAS UNTUK BERPERAN DLM PENYELENGGARAAN INFRSTRT PU & PERMUKIMAN

KONTROL ; ADIL/SETARA BAGI L & P DLM MENJALANKAN FUNGSI KONTRL DLM PENYELENGGARAAN INFRSTRT PU & PERMUKIMAN

MANFAAT ; ADIL /SETARA BAGI L& P DALAM MEMANFAATKAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN

LANGKAH KEEMPAT MENEMUKENALI FAKTOR PENYEBAB ISU KESENJANGAN INTERNAL LEMBAGA/BUDAYA ORGANISASI

MISALNYA

TERKAIT DENGAN PRODUK HUKUM , KEBIJAKAN ,

PEMAHAMAN GENDER YANG MASIH TERBATAS/KURANG

DIANTARA PENGAMBIL KEPUTUSAN , PARA PERENCANA

DAN JUGA POLITICAL WILL DARI PEMBUAT KEBIJAKAN

LANGKAH KELIMA MENEMUKENALI FAKTOR PENYEBAB ISU KESENJANGAN GENDER (EKSTERNAL LEMBAGA)

MISALNYA

APAKAH PERENCANA PROGRAM SENSITIF/PEKA GENDER? PEKA TERHADAP KONDISI ISU KESENJANGAN DI MASYARAKAT

YANG MENJADI TARGET PROGRAM,

KONDISI MASYARAKAT SASARAN YANG BELUM KONDUSIF,

MISALNYA BUDAYA PATRIARKHI,

GENDER STEREOTYPE

(LAKI- LAKI SELALU HARUS MEMBERI KEPUTUSAN KARENA DIA ADALAH KEPALA KELUARGA; PEKERJAAN TERTENTU DIANGGAP SEBAGAI PEKERJAAN PEREMPUAN ATAU LAKI-LAKI )

LANGKAH KEENAM REFORMULASI TUJUAN

MERUMUSKAN KEMBALI

TUJUAN KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

SESUAI DENGAN HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISA

TUJUAN YANG SESUAI PADA LANGKAH

PERTAMA(1) AGAR MENJADI

RESPONSIF GENDER

LANGKAH KETUJUH (7) MENYUSUN RENCANA AKSI

MENYUSUN RENCANA AKSI YANG RESPONSIF GENDER DENGAN MERUJUK PADA ISU GENDER YANG TELAH TERIDENTIFIKA PADA LANGKAH 3 S/D 5 DAN SESUAI TUJUAN KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT YANG TELAH DIREFORMULASI SESUAI LANGKAH 6.

LANJUTAN LANGKAH KETUJUH (7)

UNTUK MEWUJUDKAN RENCANA AKSI DAPAT DIPERGUNAKAN PERTANYAAN 5 W + 1 H (WHAT, WHEN, WHERE, WHY , WHOM & HOW)

WHAT = APA , APA NAMA KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN

WHEN = KAPAN, KAPAN RENCANA TERSEBUT AKAN DILAKSANKAN

WHERE = DIMANA, DIMANA RENCANA AKAN DIREALISASIKAN ,

KELOMPOK SASARAN MANA YANG DIPILIH ?

WHY = MENGAPA, ALASAN-ALASAN MENGAPA KEGIATAN

TERSEBUT DISELENGGARAKAN?

WHOM = SIAPA YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERSEBUT ?

HOW = OLEH SIAPA BAGAIMANA, APA SAJA YANG AKAN DILAKUKAN UNTUk MENCAPAI TUJUAN?

LANGKAH KEDELAPAN (8)

MENENTUKAN BASE LINE (DATA DASAR)

MENETAPKAN DATA DASAR YANG DIPILIH

UNTUK MENGUKUR /DASAR UNTUK MENENTUKAN

KEMAJUAN PROGRES PELAKSANAAN

KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT.

DATA DASAR DIAMBIL DARI DATA PEMBUKA WAWASAN SEPERTI YANG TELAH DIUNGKAPKAN PADA LANGKAH 2 (DUA)

LANGKAH KESEMBILAN (9) MENENTUKAN INDIKATOR GENDER INDIKATOR DAMPAK/HASIL OUTPUT(OUTCOME) KEGIATAN

INDIKATOR GENDER MEMPUNYAI FUNGSI YANG SPESIFIK UNTUK MENUNJUKKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG BERKAITAN DENGAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN.

INDIKATOR INI HARUS MAMPU UNTUK MENUNJUKKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN STATUS & PERANAN APAKAH KEADILAN GENDER SUDAH TERCAPAI

LANJUTAN LANGKAH KESEMBILAN (9)

1. APAKAH KESENJANGAN GENDER SUDAH

BERKURANG

2.APAKAH TELAH TERJADI PERUBAHAN PERILAKU

DAN NILAI DARI PARA PERENCANA

KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT

INTERNAL ATAU EKSTERNAL LEMBAGA.

3. APAKAH TERJADI PERUBAHAN RELASI GENDER DI

DALAM RUMAH TANGGA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN (EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF)

•

INDIKATOR GENDER SEBAGAI PENGUKURAN HASIL MELALUI UKURAN KUALITATIF & KWANTITATIF UNTUK MEMPERHATIKAN

PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)

Anggaran yang respon terhadap kebutuhan perempuan dan laki-laki tujuannya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan Gender

Anggaran Responsif Gender mengakomodasi dua hal : 1. Keadilan bagi perempuan dan Laki-laki (dengan

mempertimbangkan peran dan hubungan gendernya )dalam memperoleh Akses, Manfaat (dari program/kegiatan pembangunan), berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan mempunyai Kontrol terhadap sumber-sumbe daya

2. Kesetaraan bagi perempuan dan laki-laki terhadap kesempatan/peluang memilih dan menikmati/memanfaatkan hasil-hasil pembangunan.

TUJUAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER

1.MENINGKATKAN KESADARAN & PEMAHAMAN TENTANG GENDER 2.MEWUJUDKAN ANGGARAN YANG EFISIEN EQUITY DAN ADIL. 3.MEMBANTU MEWUJUDKAN “GOOD GOVERNANCE’ 4.MENDORONG AKUNTABILITASPEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN & KESETARAAN GENDER. 5.MENGUBAH KEBIJAKAN ANGGARAN JADI RESPONSIF GENDER UTK MENINGKATKAN KEADILAN & KESETARAAN GENDER

GENDER BUGET STATEMENT ( GBS)

SESUAI DENGAN

PMK 119/2009;PMK 104/2010;PMK

93/2011.PMK 112/2012.PMK 94/2013

DAN YANG BERLAKU

APA ITU

GENDER BUDGET STATEMENT/GBS? ADALAH DOKUMEN AKUNTABILITAS SPESIFIK GENDER DARI PEMERINTAH DOKUMEN RESMI PROSES PENGANGGARAN

MEMPERLIHATKAN PERHATIAN & KOMITMEN K/L/PEMDA UNTUK MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KESETARAAN & KEADILAN GENDER

MENUNJUKKAN K/L/PEMDA TELAH MENGALOKASIKAN DANA PENCAPAIAN KESETARAAN & KEADILAN GENDER

GBS MENYATU DALAM SATU DOKUMEN RKAK-L DENGAN PROGRAM/KEGIATAN LAINNYA

Pengertian GBS berdasarkan PMK 94/2013 & Yang berlaku

DOKUMEN

YANG

MEMBERIKAN

INFORMASI

RENCANA KEGIATAN TELAH RESPONSIF TERHADAP ISU/KESENJANGAN GENDER

TELAH DIALOKASIKAN DANA PADA KEGIATAN YBS UNTUK MENANGANI PERMASALAHAN GENDER

PENYUSUNAN ALOKASI GBS TELAH MELALUI ANALISIS GENDER DENGAN MENGGUNAKAN GAP (GENDER ANALISIS PATHWAY)

Penyusunan dokumen GBS telah melalui analisis gender dengan menggunakan alat antara lain GENDER ANALISIS PATHWAY(GAP) TRANSFORMASI GAP KE GBS

CONTOH: FORMAT GBS ( PMK 112/2012) DAN YANG BERLAKU SAAT INI NAMA K/L : (Nama Kementerian Negara/Lembaga) Unit Organisasi : (Nama Unit eselon I sebagai KPA) Unit Eselon II/Satker: (Nama Unit Eselon II di Kantor Pusat yang bukan sebagai Satker/Nama Satker baik di Pusat atau Daerah )

CONTOH ISU ESENJANGAN DAN RENCANA AKSI

ASPREK PENGATURAN

I KESENJANGAN GENDER EKSTERNAL Akses: Belum seluruh kel MSYRKT/TEN KERJA KONST tahu ttg

bahaya HIV AIDS MANFAAT :belum seluruh kel mskt/TEN KERJA KONST

memperoleh manfaat ttg perlunya pencegahan HIV AIDS

RENCANA AKSI :

1.Menyusun Panduan ttg pencegahan HIV

AIDS

2.MenYusun SK payung agar panduan dapat

dilaksanakan

3.Melaksanakan sosialisasi ttg bahaya

HIV AIDS dan menyampaikan cara cara pencegahannya

ISSU PENGENDALIAN PENYAKIT HIV AIDS TERUTAMA BAGI

TENAGA KERJA KONSTRUKSI

ISU KESENJANGAN AKSES : 1.Belum seluruh kelompok masykt/TEN KERJA KONST

tahu ttg bahaya HIV AIDS 2.Belum tersedianya Panduan ttg pencegahan HIV AIDS

MANFAAT :Belum seluruh Kerl /TEN KERJA KONST memperoleh manfaat ttg perlunya pencegahan HIV AIDS

KESENJANGAN GENDER INTERNAL AKSES :Terbatasnya informasi ttg bahaya HIV AIDS KRN Belum

terserdianya Panduan TTG pencegahan HIV AIDS

ASPEK PEMBINAAN (SOSIALISASI/ADVOKASI ; SUSUN DATA TERPILAH ;PELATIHAN PENYUSUNAN PPRG

KESENJANGAN EKSTERNAL

llISU KESENJANGAN AKSES : 1SDM di LINGKUNGAN DINAS BELUM

BANYAK TAHU TTG GENDER, PUG & PPRG 2.TERBATASNYA PENYUSUNAN PPRG DI DINAS

MANFAAT : BELUM SELURUH SDM TAHU TTG

MANFAAT PPRG

KESENJANGAN INTERNAL AKSES: SDM DI LING.DINAS BELUM BANYAK TAHU TTG

GENDER,PUG & PPRG BELUM SELURUH UNIT ES 2/SKPD MENYUSUN PPRG KRN

BANYAK YG BELUM TAHU MANFAAT DAN CARA MENNYUSUN PPRG

RENCANA AKSI 1.MELAKSANAKAN SOSIALISASI TTG

GENDER DI LING DINAS MELALUI FGD ,PAMERAN,MEDIA

CETAK/LEAFLET/MEDIA ELEKTRONIK/WEB SITE

2.MENYUSUN PANDUAN PPRG

3.MELAKSANKAN DOKUMENTASI DATA TERPILAH/UPDATING DATA

TERPILAH

4.MELAKSANAKAN PELATIHAN PENYUSUNAN PPRG

5.MELAKSANAKAN PPRG

ASPEK PELAKSANAAN

ISSUE : PEMELIHARAAN RUTIN JALAN/PADAT KARYA

( KESENJANGAN EKSTERNAL

AKSES :BELUM SELURUH MSKT TAHU TTG PEMELIHARAAN RUTIN JALAN ( PEREMPUAN ,LANSIA ,DISABILITAS)

PARTISIPASI : KEL PEREMPUAN &LANSIA BELUM SELURUHNYA IKUT BERPARTISIPASI

MANFAAT : KEGIATAN PADAT KARYA BELUM DPT DIMANFAATKAN OLEH SELURUH KEL MASYKT

ISU ISU KESENJANGAN

AKSES TERBATASNYA INFO TTG PEMELI RUTIN JALAN UTK MSYKT { PEREMPUAN , LANSIA, DISABILITAS}

PARTISIPASI :TERBATASNYA PELUANG BAG PEREMPUAN & DISABILITAS UTK BERPARTISIPASIMANFAAT :KEGIATAN INI BELUM DPT

DIMANFAATKAN OLH SEL KEL MSKT (PEREMPUAN, LANSIA, DISABILITAS)

KESENJANGAN KESENJANGAN INTERNAL AKSES TERBATASNYA INFO TTG PEMEL RUTIN JLN UTK MSYKT

PARTISIPASI :TERBATASNYA PELUANG PERAN PEREMPUAN & LANSIA UTK PEMEL RUTIN JALANMANFAAT :KEGIATAN INI BELUM DPT

DIMANFAATKAN OLEH MASYKT (PEREMPUAN, LANSIA,DISABILITAS

RENCANA AKSI 1.MELAKSANAKAN

SOSIALISASI TTG PEMEL.RUTIN JLN

KPD SEL KEL.MSRKT 2.MEMBUKA

PELUANG UTK PARTISIPASI BAGI

SEL KEL {PEREMPU DISABILITA&,

LANSIA)3.PELAKSANAAN KEGITAN UTK MENGAKOMODASI SEL KEL TERMASUK

DISABIILITAS,LANSIA & PEREMPUAN

ASPEK PELAKSANAAN

ISSUE : PEDESTRIAN YANG BELUM RESPONSIF GENDER

ISU ISU KESENJANGAN

AKSES BELUM TERSEDIANYA DESAIN PEDESTRIAN YG RESPONSIF GENDER

MANFAAT :PEDESTRIAN YG ADA BELUM DPT DIMANFAATKAN OLH SEL KEL MASYARAKAT TERUTAMA DISSABEL (TUNA NETRA, PENYANDANG

KURSI RODA)

KESENJANGAN INTERNAL AKSES BELUM TERSEDIANYA DESAIN PEDESTRIAN YG RESPONSIF

GENDER MANFAAT :PEDESTRIAN YG ADA BELUM DPT DIMANFAATKAN OLEH SEL

KEL MASYKT TERUTAMA DISSABEL (TUNA NETRA & PENYANDANG KURSI RODA)

RENCANA AKSI 1.MENYUSUN

DESAIN PEDESTRIAN YG RESPONSIF

GENDER 2.MEMBANGUN PEDESTRIAN YG

RESPONSIF GENDER 3.Pengawasan dgn

menerapkan penegakan hukum

bagi masykt yg menyalahgunakan

fungsi pedestriParkir)

ASPEK PENGAWASAN ISSUE ; BELUM DILAKSANAKANNYA MONEV PPRG

KESENJANGAN INTERNAL

ISSU KESENJANGAN AKSES : TERBATASNYA INFO TTG KEGIATAN YG RESPONSIF GENDER KRN TDK TERSEDIANYA PANDUAN MONEV PPRG

MANFAAT : KEGIATAN YG DILAKSANAKAN BELUM DPT DIIDENTIFIKASI BERMANFAAT/TIDAK KRN BELUM TERSEDIA

PANDUAN PANDUAN MONEV PPRG

KESNJANGAN EKSTERNAL

AKSES : TERBATASNYA INFO TTG KEGIATAN YG RESPONSIF GENDER KRN TDK TERSEDIANYA PANDUAN MONEV PPRG

MANFAAT : KEGIATAN YG DILAKSANAKAN BELUM DPT DIIDENTIFIKASI BERMANFAAT/TIDAK KRN BELUM TERSEDIA

PANDUAN MONEV PPRG

RENCANA AKSI

1.MENYUSUN PANDUAN MONEV PPRG

2.MELAKUKAN FGD UTK MASUKAN PANDUAN MONEV

PPRG 3.MELAKSANAKAN LEGALISASI UTUK PANDUAN MONEV PPRG (SK BUPATI/WALIKOTA/DINAS)

4.SOSIALISASI PANDUAN

MONEV PPRG 5.PELAKSANAAN MONEV

PPRG

ASPEK PELAKSANAAN ISSU : BGD PERKANTORAN YG BELUM RESPONSIF GENDER

KESENJANGAN INTERNAL

ISSU KESENJANGAN AKSES : TERBATASNYA INFO PERSYARATAN BGD YG

RESPONSIF GENDER MANFAAT : BGD YG BELUM RESPONSIF GENDER DAN TDK DPT

DIMANFAATKAN OLEH SEBGN KEL GENDER

KESNJANGAN EKSTERNAL

AKSES : TERBATASNYA INFO TTG PERSYARATAN BGD YG RESPONSIF GENDER

MANFAAT : BGD YG BELUM RESPONSIF GENDER DAN TDK DPT DIMANFAATKAN OLEH SEBGN KEL GENDER

RENCANA AKSI 1.MELAKUKAN ADVOKASI

PENTINGNYA BGD YG RESPONSIF GENDER

SESUAI PERMEN PUPR NO 14 THN 2017 TTG PERSYARATAN

KEMUDAHAN BGD

2.MEMBANGUN/REDISAIN TOILET UTK L DAN P DAN PENYANDANG DISABILITAS 3. MENYEDIAKAN RUANG

LAKTASI 4.MENYEDIAKAN/MEMBANGUN RAMP UTK AKSES KEGEDUNG

BAGI OEMAKAI KURSI RODA 5. MENYEDIAKAN TAMAN

PENITIPAN ANAK.

Contoh : GAP (GENDER ANALYSIS PATHWAY)

1. KEGIATAN PEMBEBASAN LAHAN

2. KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

TERIMA KASIH

GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

Dit.Pembinaan Teknik Dit.Jen Bib=na Marga

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9

KEBIJAKAN/ PERATURAN/

PROGRAM

DATA PEMBUKA

WAWASAN

ISU GENDER KEBIJAKAN DAN RENCANA KEDEPAN

PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN

SEBAB INTERNAL SEBAB EKSTERNAL

REFORMULASI TUJUAN

RINCIAN KEGIATAN/ RENCANA

AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

Program: Penyelenggaraan Jalan Kegiatan: Pengaturan dan Pembinaan Teknik Preservasi, Peningkatan Kapasitas Jalan Indikator kinerja kegiatan : Tersedianya tanah untuk Jalan Bebas hambatan /jalan Tol Output: Pengadaan Tanah Jalan Bebas Hambatan

Kegiatan pembebasan tanah adalah kegiatan yang melibatkan masyarakat dari tingkat persiapan s/d pelaksanaan. Sosialisasi/penyuluhan tentang pembebasan lahan pada umumnya dihadiri oleh kelompok laki-laki saja.

Akses: Kurangnya informasi bagi kelompok perempuan dan anak2 dalam hal akan diadakannya kegiatan pembebasan Tanah Partisipasi : Kurangnya peluang/kesempatan bagi kelompok perempuan

Belum adanya Petunjuk Teknis (Juknis) atas kesetaraan gender dalam sub output sosialisasi/penyuluhan seingga pemrakarsa tidak dapat menentukan kuota jumlah undangan perempuan dan laki-laki yang dapat mengikuti kegiatan sosialisasi/ penyuluhan karena terkait

Adanya asumsi bahwa suara laki-laki selaku kepala keluarga sudah mewakili suara perempuan selaku istri maupun anggota keluarga yang lain. Sehingga perempuan/istri dianggap tidak perlu ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sehingga mereka tidak mengetahui

Tersedianya tanah untuk jalan bebas hambatan / jalan tol dengan memperhatikan dan mempertim-bangkan kesetaraan dan keadilan bagi masyarakat yang terkena dampak pembebasan tanah baik kelompok laki-laki maupun perempuan .

1.Menyusun Petunjuk teknis utk sosialisasi/penyuluhan kegiatan Pembebasan tanah dengan mempertimbangkan kesetaraan /keadilan bagi laki dan perempuan dari tingkat persiapan s/d pelaksanaan.

Keterlibatan masyarakat secara adil dan setara baik bagi masyarakat kelompok laki2 maupun perempuan yang terkena dampak dari tahap persiapan s/d pelaksanaan

Terwujud nya peningkatan peran/keterlibatan kelompok perempuan dalam kegiatan pembebasan tanah dari tahap persiapan s/d pelaksanaan



PROGRAM

DATA PEMBUKA

WAWASAN


PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN


REFORMULASI TUJUAN


AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

/ Jalan Tol Sub Output: 1. Kegiatan

Pengadaan Tanah

Jalan Tol Wilayah

Prov. Sumatera

Utara;

2. Kegiatan

Pengadaan Tanah

Jalan Tol Wilayah

Prov. Jawa Barat;

3. Kegiatan

Pengadaan Tanah

Jalan Tol Wilayah

Prov. Jawa Tengah;

4. Kegiatan

Pengadaan Tanah

Jalan Tol Wilayah

Prov. Jawa Timur.

Karena kelompok laki-laki dianggap telah mewakili istri dan anggota keluarga lainnya.dan juga karena peserta yang diundang sesuai dengan nama pemegang hak milik atas tanah yang terkena pembebasan,

utk ikut terlibat dalam kegiatan sosialisasi/penyuluhan. 2. Kurangnya keterlibatan perempuan dalam hal pengambilan keputusan untuk areal yang akan dibebaskan serta keputusan penetapan harga ganti rugi.

dengan Peraturan Kepala BPN No. 3 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa peserta sosialisasi/penyuluhan harus pemegang hak atas tanah tersebut, atau dapat diwakilkan dengan menggunakan surat kuasa dimana 1 orang hanya dapat menerima kuasa dari 1 pemilik hak.

informasi rinci terkait rencana pembebasan lahan yang terkena rencana trase jalan tol; tidak dapat ikut menentukan nilai Uang Ganti Rugi tanah; dn Uang Ganti Rugi tanah tersebut terkadang tidak sepenuhnya digunakan sesuai dengan aspirasi istri/anggota keluarga yang lain.

2.Melaksanakan kegiatan pembebasan Tanah dari tahap persiapn s/d pelaksanaandengan melibatkanmasyarakat secara adil/merata baik kelompok laki2 maupun perempuan .



PROGRAM

DATA PEMBUKA

WAWASAN


PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN


REFORMULASI TUJUAN


AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

Tujuan: Tersedianya tanah untuk jalan bebas hambatan / jalan tol.

Manfaat : Kegiatan pembebasan tanah pada umumnya kurang dirasakan manfaatnya bagi kelompok perempuan Karena banyak kelompok laki2 yang /kaum bapak sebagai kepala keluarga yang tidak memberikan info se tentang besaran ganti



PROGRAM

DATA PEMBUKA

WAWASAN


PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN


REFORMULASI TUJUAN


AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

rugi yang dieroleh bahkan dipakai untuk kepentingannya sendiri(A.L Kawin lagi)

GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)

Contoh :Dit Jen Bina Marga Satker PJN Wilayah I Propinsi Sumsel.



PROGRAM

DATA PEMBUKA WAWASAN


PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN

SEBAB INTERNAL

SEBAB EKSTERNAL

REFORMULASI TUJUAN

RINCIAN KEGIATAN/

RENCANA AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

Program: Penyelenggaraan Jalan Kegiatan: Pemeliharaan rutin jalan Indikator kinerja Kegiatan: Panjang jalan yang mendapat pemeliharaan rutin Output: Pemeliharaan rutin jalan Suboutput: Pemeliharaan rutin Tujuan Suboutput Menjaga kondisi

Pelaksanaan pekerjaan rutin jalan dikerjakan dengan cara swakelola oleh PNS dan kelompok masyarakat di lingkungan ruas jalan tersebut.Kegiatan pemeliharaan rutin jalan tersebut berupa pekerjaa tenas bayang , cuci siring patching dan pekerjaan buras . Partisipasi masyarakat dalam pekerjaan pemeliharaan

Akses: Kurangnya

informasi bagi kelompok

perempuan tentang

pekerjaan pemeliharaan

rutin Partisipasi Tidak adanya kesempatan

kelompok perempuan

utk ikut terlibat dlm

pemeliharaan rutin

Manfaat Kegiatan

1.Instansi Satker menganggap kelompok perempuan dianggap tidak layak utk ikut kegiatan pemeliharaan jalan 2.Tidak tersedianya fasiltas base camp utk kelompok perempuan

-Budaya masyarakat Sumsel menganggap tidak lazim bagi kaum perempuan untuk ikut pekerjaan pemeliharaan rutin jalan

Menjaga kondisi jalan agar terpelihara dengan baik dan responsif gender

1.Melakukan advokasi/sosialisasi kepada masyarakat untuk memberi peluang kepada kelompok perempuan ikut serta dalam kegiatan pemeliharaan rutin. 2.Menyediakan fasilitas basecamp yang dapat diakomodasi bagi pekerja perempuan.

keterlibatan secara keseluruhan adalah 100% laki2 dalam kegiatan pemeliharaan rutin jalan

1.Tersedianya lapangan pekerjaan bagi kelompok perempuan 2.Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan rutin dengan mengikutsertakan kelompok perempuan dan laki2 3.Tersedianya basecamp yang dapat diakomodasi secara terpisah bagi kelompok laki2 dan perempuan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9 KEBIJAKAN/

PERATURAN/ PROGRAM

DATA PEMBUKA WAWASAN


PENGUKURAN HASIL

FAKTOR KESENJANGAN

SEBAB INTERNAL

SEBAB EKSTERNAL

REFORMULASI TUJUAN

RINCIAN KEGIATAN/

RENCANA AKSI

BASELINE DATA

INDIKATOR

jalan agar terpelihara dengan baik

rutin didominasi oleh kaum laki2(100%) dan o% utk kelompok pekerja perempuan

pemeliharaan rutin belum dimanfaatkan oleh kelompok perempuan

perencanaan penganggaran responsif gender …

Documents