porto marin- svt

Upload: anonymous-4vybcv

Post on 01-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    1/41

    PORTOFOLIO

    SUPRAVENTRIKEL TAKIKARDI

    Penyusun :

    dr. Marinda Nur Triyanti

    Pembimbin :

    dr. Netty Nurnanintyas! S". EM

    dr. M. #i$dan K%usnindar

    RSUD DR. DARSONO PA&ITAN

    DOKTER INTERNS'IP

    PA&ITAN

    1

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    2/41

    (ERITA A&ARA PRESENTASI PORTOFOLIO

    Pada hari ini tanggal 14 Maret 2016 telah dipresentasikan portofolio oleh:

    Nama peserta : dr. Marinda Nur Triyanti

    Dengan topik : Palpitasi dt upra !entrikel Takikardi "#$% dan

    &ardiomegali

    Nama pendamping : dr. Netty N' p. (M dan dr. M. )ildan

    Nama *ahana : +,D D+. D#+-N- P#/T#N

    No Nama peserta presentasi Tanda tangan

    1

    2

    4

    6

    3erita aara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

    Pendamping Pendamping

    " dr. M. )ildan % " dr. Netty N' p. (M %

    (ORAN) PORTOFOLIO

    2

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    3/41

    Nama #a%ana: +,D &a5upaten PaitanT*"i+: /lmu Penyakit DalamTana$ ,Kasus-: / 0anuari 123 Presenter: dr. Marinda Nur Triyanti

    Tana$ Presentasi: / Maret 123Pendam"in: dr. Netty N' p (M

    dr. M. )ildanTem"at Presentasi: RSUD Dr. Dars*n* Kabu"aten Pa4itan! 0a5a TimurObye+ti6 Presentasi:7&eilmuan 7 &eterampilan 7 Penyegaran 7 Tinauan Pustaka7Diagnostik 7 Manaemen Masalah /stime*a

    Neonatus 3ayi #nak +emaa 7

    De*asa 7ansia 3umil

    Deskripsi: Perempuan' 40 tahun' datang ke /8D dengan keluhan dada 5erde5ar9de5ar

    Tuuan: Diagnostik dan tatalaksanapada kasus upra !entrikel Takikardi "!T9#$%

    (a%an (a%asan: 7Tinauan

    Pustaka+iset 7 &asus #udit

    &ara Memba%as: Diskusi 7 Presentasi dan

    Diskusi(mail Pos

    Data Pasien: Nama:Ny. ) N*m*r Reistrasi: 2112Data K$ini+: Te$": Terda6tar Se8a+: 149192016

    Data utama untuk 5ahan diskusi :

    1 8am5aran klinis diagnosis:

    Pasien datang dengan keluhan dada 5erde5ar9de5ar disertai sesak nafas terus9menerus seak

    4 am yang lalu. Pasien uga mengeluh mengeluarkan keringat sangat 5anyak. e5elumnya

    pasien sedang melakukan akti;itas 5eralan kaki di sekitar rumah' lalu keluhan ti5a9ti5a

    dirasakan. Mual "9%' muntah "9%' nyeri dada seperti tertimpa 5enda 5erat "9%' nyeri dada

    seperti ter5akar "9%' nyeri dada menalar ke rahang maupun ke lengan kiri "9%' nyeri dada

    hingga ke 5elakang punggung "9%' penurunan 5erat 5adan drastis "9%' nafsu makan meningkat"9%' tidak tahan di suhu panas "9%' tremor pada tangan "9%' diare "9%. Pasien mengaku hanya

    menggunakan satu 5antal 5ila tidur. Pasien mengaku keluhan 5erde5ar disertai sesak nafas

    terse5ut se5elumnya sudah pernah dirasakan terutama 5ila pasien 5eralan kaki lama'

    namun keluhan terse5ut 5iasanya dapat hilang setelah pasien 5eristirahat.

    2 +i*ayat pengo5atan :

    Pasien tidak sedang dalam pengo5atan tertentu

    Pasien 5elum pernah meminum o5at se5elumnya untuk mengatasi keluhannya

    +i*ayat kesehatanpenyakit :+i*ayat

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    4/41

    +i*ayat DM "9%

    +i*ayat penyakit antung "9%

    +i*ayat

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    5/41

    (kstremitas: edema "9%' akral hangat "A%

    Pemeri+saan Penun8an7a5oratorium:

    Dara% rutin: mmol7

    l : 111.> mmol7

    'asi$ Pemeri+saan EK)

    5

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    6/41

    /rama : ireguler

    $rekuensi : 14 =menit

    8el. P: ada "sulit diidentifikasi%

    /nter;al P+: tidak dapat dihitung

    8elom5ang + : menyempit' E0'12 detik "0'0> detik%

    &esan: !T "#trial $i5rilasi%

    'asi$ F*t* R*nten

    $oto Thora= #P: kardiomegali "antung mem5esar dengan pinggang antung 5ulging%

    Diagnosis: Palpitasi dt !T "#trial $i5rilasi% dengan &ardiomegali

    Terapi

    9

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    7/41

    http:emediine.medsape.omartile110669o;er;ie*

    4 P(+&/. 201.E#%ktrokardiogra+i da#a" K%daruratan.P(+&/ ?aya: ?akarta.

    7

    http://emedicine.medscape.com/article/151066-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/151066-overview
  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    8/41

    Ran+uman 'asi$ Pembe$a8aran P*rt*6*$i*

    Subye+ti6

    Nama : Ny. )

    ,mur : 40 Tahun

    ?enis &elamin : Perempuan

    #gama : /slam

    tatus perka*inan : Menikah

    uku 5angsa : /ndonesia

    Tgl Masuk + : 14 ?anuari 2016

    No. +egister : 2112

    Anamnesis/929123 1.22 am#namnesis : Pasien datang dengan keluhan dada 5erde5ar9de5ar disertai sesak nafas terus9

    menerus seak 4 am yang lalu. Pasien uga mengeluh mengeluarkan keringat sangat 5anyak.

    e5elumnya pasien sedang melakukan akti;itas 5eralan kaki di sekitar rumah' lalu keluhan

    ti5a9ti5a dirasakan. Pasien mengaku keluhan 5erde5ar disertai sesak nafas terse5ut

    se5elumnya sudah pernah dirasakan terutama 5ila pasien 5eralan kaki lama' namun keluhan

    terse5ut 5iasanya dapat hilang setelah pasien 5eristirahat. Pasien tidak sedang dalam

    pengo5atan tertentu.

    1 Obye+ti6

    Pada pemeriksaan fisik tanda ;ital terdapat peningkatan

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    9/41

    Pemeriksaan Penunang (&8 didapatkan

    /rama : ireguler

    $rekuensi : 14 =menit

    8el. P: ada "sulit diidentifikasi%

    /nter;al P+: Tidak dapat dihitung

    8elom5ang + : menyempit' E0'12 detik "0'0> detik%

    &esan: !T "#trial $i5rilasi%

    Pemeriksaan Penunang +ontgen didapatkan:

    $oto Thora= #P: kardiomegali "antung mem5esar dengan pinggang antung 5ulging' T+G0B%

    Assessment

    Dalam portofolio ini di5ahas tentang se5uah kasus mengenai pasien dengan keluhan dada

    5erde5ar9de5ar disertai sesak nafas terus9menerus seak 4 am yang lalu. Pasien uga mengeluh

    mengeluarkan keringat sangat 5anyak. e5elumnya pasien sedang melakukan akti;itas 5eralankaki di sekitar rumah' lalu keluhan ti5a9ti5a dirasakan. Pasien mengaku keluhan 5erde5ar disertai

    9

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    10/41

    sesak nafas terse5ut se5elumnya sudah pernah dirasakan terutama 5ila pasien 5eralan kaki lama'

    namun keluhan terse5ut 5iasanya dapat hilang setelah pasien 5eristirahat. Pasien sedang tidak

    dalam pengo5atan tertentu. Pada pemeriksaan fisik terdapat peningkatan am 5erikutnya "syringe pump%

    9 #spilet 20 mgP-

    9 lopidogrel 00gP-

    Pendidi+an

    Pada kasus ga*at darurat seringkali tidak ada *aktu untuk menentukan seara detil enis

    takiarimia yang ada. ,ntuk memudahkan dan identifikasi seara epat' takiarimia diklasifikasikan

    5erdasarkan 5entukle5ar kompleks + serta teratur atau tidaknya gelom5ang (&8. ehingga

    dapat di5edakan antara inus Takikardi' Takikardia + sempit upra !entrikel' serta Takikardia

    + le5ar "5iasanya 5erasal dari ;entrikel%. -leh karena itu (&8 merupakan pemeriksaan

    penunang yang sangat penting dalam mendiagnosis dan tatalaksana terutama dalam

    kega*atdaruratan antung.

    (A( II

    TIN0AUAN PUSTAKA

    10

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    11/41

    Cardiac Arrythmia

    $ungsi antung normal tergantung kepada aliran impuls listrik melalui antung yang

    5eralan seara terkoordinasi. /rama antung yang a5normal dikatakan se5agai aritmia "uga

    dapat dikatakan disritmia%. Presentasi klinis dari aritmia 5eragam menakup palpitasi ringan

    sampai dengan geala 5erat dari #o, &ardia& output dan kematian. -leh karena itu'

    pemahaman terhadap aritmia antung sangat penting 5agi praktisi klinis sehari9hari.1

    Dikatakan irama antung normal adalah 5ila heart rate 609100=m' impuls listrik

    5erasal dari # nodal dan impuls 5eralan dalam alur konduksi normal dengan keepatan

    yang normal. /rama antung yang lam5at a5normal dikatakan se5agai 5radikardia atau

    5radiaritmia. ementara irama epat dikatakan takikardia atau takiaritmia. Takikardia

    dikatakan se5agai supra;entrikular takikardia 5ila menakup atrium dan #! nodal.1

    8angguan irama antung dapat dihasilkan dari peru5ahan pem5entukan impuls'

    konduksi impuls' ataupun keduanya.

    )ambar . Aritmia a+ibat "eruba%an dari "embentu+an dan;atau +*ndu+si im"u$s.

    II.. De6inisi

    upra;entrikular takikardi "!T% adalah suatu enis takidisritmia yang menakup

    atrium dan #! nodal serta ditandai dengan peru5ahan lau antung yang mendadak 5ertam5ah

    epat menadi 5erkisar antara 10 kalimenit sampai 20 kalimenit.

    II.1. E"idemi*$*i

    /nsiden !T sekitar 19 per 1000 orang . Dalam se5uah studi 5er5asis populasi'

    pre;alensi !T adalah 2'2 kasus per 1000 orang dengan keadian kasus per 100.000

    11

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    12/41

    orangtahun. Dalam se5uah studi 5er5asis populasi' resiko !T dua kali le5ih tinggi pada

    *anita di5andingkan pria.2

    II.. Eti*$*i

    !T dipiu oleh mekanisme r%%ntr!.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    13/41

    sinoatrial "#% nodal' atrio;entriular "#!% nodal' dan sistem konduksi ;entrikel yang

    terdiri dari *und#% o+ His' *und#% *ran&%s' dan sera5ut Purkine. Pada keadaan patologis'

    sel antung diluar sistem konduksi menadi dapat memiliki kemampuan automatisasi

    terse5ut.

    5. 8angguan konduksi

    &elainan irama antung dapat dise5a5kan oleh ham5atan pada hantaran "konduksi% aliran

    yang dise5ut 5lokade.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    14/41

    anterograde tapi 5isa mele*ati lintasan I dari arah retrograde dengan keepatan yang le5ih

    rendah' aki5atnya lintasan 4 telah menyelesaikan repolarisasinya sehingga impuls dari

    lintasan H dapat melalui lintasan 4. Teradilah sirkuit reentry.6

    . 8angguan pem5entukan dan konduksi rangsang

    8angguan irama antung dapat teradi se5agai aki5at gangguan pem5entukan rangsang

    5ersama gangguan hantaran rangsang.

    II.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    15/41

    3o#++ Parkinson 3it% S!ndro"%

    5. /rama /reguler

    Atria# i*ri##ation

    6u#ti+o&a# Atria# 'a&!&ardia

    ?enis9enis !T diantaranya :2''

    a. Ta+i+ardi atrium "rimer ,ta+i+ardi atria$ e+t*"i+-

    Terdapat sekitar 10B dari semua kasus !T' tetapi !T enis ini sukar untuk dio5ati.

    Takikardi ini arang menim5ulkan geala akut. 3iasanya ditemukan ika pasien melakukan

    pemeriksaan rutin atau karena ada gagal antung aki5at aritmia yang lama. Pada takikardi

    atrium primer tampak adanya gelom5ang p yang agak 5er5eda dengan gelom5ang p pada*aktu irama sinus tanpa disertai pemanangan inter;al P+. Pada pemeriksaan elektrofisiologi

    intrakardiak tidak didapatkan aras a5normal.

    b. Atrioventricular re-entry tachycardia (AVRT)

    Pada #!+T pada sindrom )olf Parkinson )hite ")P)% enis orthodromi' konduksi

    antegrad teradi pada aras his purkine "slo* ondution% sedangkan konduksi retrograd

    teradi pada aras tam5ahan "fast ondution%. &elainan yang tampak pada (&8 adalah

    takikardi dengan kompleks + yang sempit dengan gelom5ang p yang tim5ul segera setelah

    kompleks + dan ter5alik. Pada enis yang antidromi' konduksi antegrad teradi pada

    aras tam5ahan sedangkan retrograd teradi pada aras his9purkine. &elainan pada (&8

    tampak adalah takikardi dengan kompleks + yang le5ar dengan gelom5ang p yang ter5alik

    dan tim5ul pada arak yang le5ih auh setelah kompleks +.

    c. Atrioventricular nodal re-entry tachycardia (AVNRT)

    Pada enis #!N+T' r%%ntr! teradi di dalam nodus #!. irkuit tertutup pada enis ini

    merupakan sirkuit fungsional. ?ika konduksi antegrad teradi pada sisi lam5at "slo* lim5% dankonduksi retrograd teradi pada sisi yang epat "fast lim5%' enis ini dise5ut uga enis typial

    "slo*9fast% atau orthodromi. &elainan pada (&8 yang tampak adalah takikardi dengan

    kompleks + sempit dengan gelom5ang P yang tim5ul segera setelah kompleks +

    terse5ut dan ter5alik atau terkadang tidak tampak karena gelom5ang p terse5ut ter5enam di

    dalam kompleks +. ?ika konduksi antegrad teradi pada sisi epat dan konduksi retrograd

    teradi pada sisi lam5at' enis ini dise5ut dengan atypial "fast9slo*% atau antidromi.

    &elainan yang tampak pada ekg adalah kelainan dengan kompleks + sempit dan

    gelom5ang p ter5alik dan tim5ul pada arak yang ukup auh setelah kompleks +.

    15

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    16/41

    )ambar . )ambaran EK) "ada SVT

    d. Sinus Ta+i+ardiainus takikardia "T% adalah respon otonom yang 5iasa teradi pada stres fisiologis. Nilai

    maksimum normal pada T fisiologis dapat diperkirakan dengan mengurangi usia pasien dari

    220 5pm. Penyimpangan nilai T dari rumus di atas ter5ilang arang dan harus

    dipertim5angkan faktor lain.

    e. Atria$ F$utter

    #trial $lutter "#$7% adalah !T patologis kedua yang paling umum dan 5iasanya 5erasal

    dari r%%ntr!arus listrik pada katup trikuspid.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    17/41

    9 &ompleks + yang terdiri dari fusi antara depolarisasi a*al melalui alur aksesori

    dan kemudian depolarisasi melalui #! node yang menghasilkan gelom5ang delta dan

    kompleks + yang luas.

    Nodus #! 5ertindak se5agai filter yang mem5atasi arak antara atrium dan ;entrikel. ?alur

    aksesori mele*ati filter ini dan dapat mengkonduksi aritmia supra;entrikel seara epat

    langsung ke ;entrikel. Dalam konteks sindrom )P) dengan #$' konduksi #$ epat ke

    ;entrikel melalui alur aksesori dapat memiu fi5rillasi ;entrikel dan kematian mendadak.

    . F*+a$ Atrium Ta+i+ardi

    $okal atrium takikardia "$#T% adalah ritme atrium yang teratur dengan nilai konstan le5ih

    dari 100=menit yang 5erasal dari atrium kiri atau kanan di luar sinus node. 3iasanya'

    terdapat per5edaan morfologi gelom5ang P morfologi dari ritme sinus' sehingga

    per5andingan dengan (&8 sinus di5utuhkan dalam diagnosis.

    %. Atrium Fibri$$asi

    #$ adalah !T patologis yang paling umum dan dise5a5kan oleh 5e5erapa gelom5ang

    listrik yang munul di atrium seara 5ersamaan dengan respon ;entrikel yang tidak teratur.

    #$ diklasifikasikan akut apa5ila teradi ti5a9ti5a pada pasien yang se5elumnya dalam irama

    sinus. e5aliknya' pada #$ kronis' tim5ulnya takikardia 5ertahap dan diperepat oleh stres

    fisiologis yang mirip dengan T.

    Temuan (&8 karakteristik untuk #$ adalah tidak adanya gelom5ang P' dengan akti;itas

    listrik yang tidak teratur' dan inter;al +9+ tidak teratur karena konduksi impuls yang tidak

    teratur ke ;entrikel.

    i. Mu$ti6*+a$ Atrium Ta+i+ardi

    Multifokal #trium Takikardi "M#T% arang teradi di5andingkan dengan $#T dan paling

    sering teradi seara akut pada pasien yang kurang sehat. Pasien yang khas adalah lansia

    dengan infeksi paru akut dan mungkin memiliki penyakit terkait antung iskemik' gangguan

    elektrolit' atau toksisitas teofilin. #ritmia ini 5iasanya 5erkem5ang menadi takiaritmia atrial

    lainnya' 5iasanya #$.

    M#T ditandai oleh akti;itas atrium yang tidak teratur dengan setidaknya tiga 5entuk

    gelom5ang P yang 5er5eda dan dasar isoelektrik antara gelom5ang P.

    II.3. Mani6estasi +$inis !/

    &arena keparahan geala tergantung pada adanya penyakit antung struktural dan

    adangan hemodinamik pasien' indi;idu dengan !T mungkin hadir dengan geala ringan

    17

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    18/41

    atau keluhan ardiopulmonary yang parah. 8eala yang umum munul pada !T adalah

    se5agai 5erikut :

    9 Palpitasi

    9 i99in%ss

    9 esak napas9 inkop

    9 Nyeri dada

    9 &elelahan

    9 Diaforesis

    9 Mual

    Palpitasi dan di99in%ss adalah geala yang paling umum dilaporkan oleh pasien

    dengan !T. esak nafas mungkin menadi sekunder untuk detak antung yang epat' dan

    sering menghilang dengan penghentian takikardia. !T Persistent dapat menye5a5kan

    ta&!&ardiaindu&%d &ardio"!opat!.

    Pasien yang hemodinamik tidak sta5il harus segera disadarkan dengan kardio;ersi.

    (lektrokardiogram " (&8 % harus dilakukan sesegera mungkin. 3anyak pasien dengan

    episode sering !T enderung menghindari kegiatan seperti 5erolahraga dan mengemudi

    karena episode masa lalu synope.

    II.=. Dian*sis/

    AnamnesisDalam menganamesis pasien dengan !T' klinisi harus mengetahui durasi dan

    frekuensi episode !T' onset' penyakit antung se5elumnya' dan hal9hal yang dapat memiu

    teradinya !T "alkohol' kafein' pergerakan yang ti5a9ti5a' stress emosional' kelelahan' dan

    pengo5atan%. 8am5aran ini dapat mem5edakan !T dengan takiaritmia lainnya. !T

    memiliki onset dan terminasi palpitasi yang ti5a9ti5a' sedangkan sinus takikardi memiliki

    onset yang mengalami perepatan ataupun perlam5atan seara 5ertahap. Dengan adanya

    geala yang khas pada anamnesis yaitu onset yang ti5a9ti5a' epat' palpitasi yang reguler'dapat ditegakkan diagnosis !T tanpa di5utuhkannya pemeriksaan (&8 5erulang. #dapun

    pasien yang mengalami onset !T yang tidak ti5a9ti5a sering kali mengalami misdiagnosis

    dengan gangguan panik.

    &arena keparahan geala !T tergantung pada adanya gangguan pada struktur anung

    atau hemodinamik dari pasien' pasien dengan !T dapat memiliki geala kardiopulmoner

    ringan atau 5erat. Palpitasi dengan di99in%ssmerupakan geala yang paling sering diumpai

    pada pasien !T. Nyeri dada dapat diumpai sekunder terhadap nadi yang epat dan 5iasanya

    5erkurang setelah terminasi dari takikardi.

    18

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    19/41

    Pemeri+saan 6isi+ am' menunda kardio;ersi sampai pasien

    telah ukup antikoagulan untuk menegah komplikasi trom5oem5oli.

    Short Term Pharmacological

    &etika !T tidak diakhiri oleh manu;er ;agal' manaemen angka pendek meli5atkan

    adenosine dan a hannel 5loker. #denosine adalah o5at short9ating yang 5erhasil

    menterminasi takikardi pada C0 B kasus takikardia karena #!N+T atau #!+T. Dosis

    adenosine yang di5erikan 6912 mg seara /!. (fek samping khas adenosin termasuk

    pem5ilasan' nyeri dada' dan di99in%ss. (fek ini 5ersifat sementara karena adenosin memiliki

    *aktu paruh yang sangat pendek 10920 detik .

    #lternatif lain untuk pengo5atan akut !T adalah Ca &ann%# *#o&k%r' seperti

    ;erapamil dan diltia@em' serta *%ta *#o&k%rseperti metoprolol atau esmolol. !erapamil adalah

    a hannel 5loker yang uga memiliki sifat mem5lokir #!. /a memiliki *aktu paruh le5ih

    panang dari adenosin dan dapat mem5antu untuk mempertahankan irama sinus setelah

    penghentian !T.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    24/41

    De6inisi

    #5lasi kateter adalah suatu tindakan untuk mengatasi aritmia dengan menggunakan

    kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam antung.

    &ateter dihu5ungkan dengan mesin khusus untuk mem5erikan energi listrik untuk memutus

    alur konduksi tam5ahan atau fokus9fokus aritmia yang menye5a5kan ketidaknormalan irama

    antung.

    Indi+asi

    Dilakukan pada pasien dengan aritmia antung.

    Syarat +esu+sesan ab$asi +ateter

    9 Pemahaman yang ermat tentang penanganan aritmia .

    9 Pemahaman tentang anatomi antung yang terkait dengan alur terse5ut.

    9 Mem5utuhkan teknologi untuk memungkinkan posisi yang tepat dari kateter dan uga

    meniptakan lesi yang tepat pada lokasi kritis di antara alur terse5ut.

    K$asi6i+asi

    9 ir%&t &urr%nt (C) so&ks : kateter elektroda standar terhu5ung dengan defi5rilator

    kon;ensional. Potensi menye5a5kan kerusakannya tinggi.

    9 -adio+r%;u%n&! (-) %n%rg! : Merupakan prosedur nonsurgi&a# yang digunakan untuk

    terapi 5e5erapa tipe aritmia "terutama !T%. #5lasi - dilakukan dengan ara

    memasukkan se5uah kateter elektroda melalui pem5uluh darah untuk melakukan

    elektrokauter yang ditargetkan di dalam antung. +$# menggunakan panas yang

    dihasilkan dari frekuensi tinggi arus 5olak95alik "dalam kisaran 100k

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    25/41

    9 7esi yang di5entuk keil "d Q 49mm dan kedalaman Q mm%. Pada target yang luas

    dan dalam tidak tepat 5ila digunakan teknik-A.

    9 -A tidak instan. &ontak yang sta5il antara uung kateter dan aringan harus

    dipertahankan selama 912 detik selama-A diterapkan.

    &omplikasi +$# :

    &omplikasi yang paling sering teradi :

    9 Co"p#%t% %art *#o&k : aat a5lasi dilakukan 5erdekatan dengan sistem konduksi yang

    normal.

    9 Perforasi antung

    &omplikasi-Alainnnya :

    9 Arr!t"og%ni& +o&i9 +egurgitasi mitral

    9 (m5oli sistemik

    9 tenosis ;ena pulmonal

    II.. K*m"$i+asi/!

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    26/41

    II. Pemba%asan Atria$ Fibri$$asi

    #trial fi5rillasi "#$% adalah gangguan irama antung yang paling sering ditemukan'

    dan pre;alensinya meningkat seiring usia populasi.)alaupun sering terkait dengan penyakit

    antung lainnya' #$ terkadang munul pada pasien tanpa keluhan antung tertentu. 8angguan

    hemodinamik dan keadian trom5oem5oli menye5a5kan peningkatan mor5iditas dan

    mortalitas.6

    Tabe$ ./ De6inisi "ada tia" +$asi6i+asi Atria$ Fibri$$asi ,AF-.

    Su"*%r 201 AHA

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    27/41

    )ambar ./ )ambaran EK) "ada atria$ 6ibri$$asi.

    Su"*%r Li##!/ LS. Patop!sio#og! o+ H%art is%as% t %d. Lippin&ott 3i#kins.

    #trial fi5rillasi diklasifikasikan menurut keadian episodenya. &etika pasien

    mengalami dua episode atau le5ih' #$ dikatakan rekuren. &etika sudah diterminasi' #$

    rekuren dikatakan paroksismal' dan apa5ila #$ terus 5erlangsung maka dikatakan persisten.

    3ila terapi farmakologis dan ardio;ersi tidak dapat meru5ah irama #$' maka dikatakan #$

    persistent' dan umumnya menuu kepada #$ permanen. Definisi pada tiap klasifikasi terdapat

    pada Ta5el 1.4 terse5ut di atas.

    II..1 Pat*6isi*$*i ,Me+anisme- Atria$ Fibri$$asi

    Teori yang melandasi teradinya #$ menakup proses peningkatan automatisitas pada

    1 atau 5e5erapa foi yang terdepolarisasi epat' dan reentry yang meli5atkan 1 atau 5e5erapa

    sirkuit. $oi yang teretus seara epat dan terlokasi pada 1 atau le5ih tempat pada

    ;.pulmonalis superior dapat menim5ulkan #$ pada pasien tertentu. $oi uga 5isa terdapat

    pada atrium kanan dan arang sekali pada ;ena a;a superior atau sinus oronarius. #5lasi

    pada foi terse5ut dapat menadi tindakan kuratif pada 5e5erapa pasien.6

    Proses yang a5normal terse5ut dapat dise5a5kan oleh 5er5agai maam hal menakup

    kelainan struktural maupun elektrikal "fungsional%' seperti yang digam5arkan dalam 5agan

    terse5ut di5a*ah. &elainan struktural dapat diaki5atkan oleh proses fi5rosis "atria#

    r%"od%##ing%' iskemia' infiltrasi pada atrial myoard "pada amyloidosis' saroidosis'

    hemohromatosis%' dilatasi atrium' dan hipertrofi atrium. ementara itu kelainan fungsional

    salah satunya adalah aki5at dari peningkatan automatisitas ataupun kondisi dimana aliran

    kation pada sel antung a5normal.6

    )ambar .< (aan me+anisme atria$ 6ibri$$asi.

    27

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    28/41

    Su"*%r 201 AHA

    28

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    29/41

    )ambar .3 Tri*num K*4%

    Pada #$' ada faktor yang dapat mempengaruhi fungsi hemodinamik' yaitu :

    hilangnya akti;itas mekanik atrial yang sinkron' respon ;entrikular yang irregular' dan nadi

    yang sangat epat. +espon ;entrikular yang epat dapat menurunkan ardia output' sehingga

    dapat teradi hipotensi dan kongesti pulmo.

    -leh karena itu' fokus tatalaksana pada #$ adalah pada tiga aspek' yaitu: "1%

    ;entriular rate ontrol' "2% mengem5alikan ke irama sinus' dan "% penilaian ke5utuhan

    antikoagulan untuk menegah throm5oem5olisme.6

    II.. E@a$uasi K$inis dan Dian*sis

    29

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    30/41

    Presentasi klinis dari #$ tidak selalu simptomatik' 5isa adi asimptomatik' *alaupun

    pada satu pasien yang sama. 8eala 5er;ariasi dari ;entriular rate' status fungsional antung'

    durasi #$' maupun persepsi indi;idual pasien. Disritmia dapat teradi pada pertama kali

    dengan komplikasi em5oli ataupun eksaser5asi dari gagal antung. eringkali pasien diumpai

    datang dengan keluhan palpitasi' nyeri dada' sesak napas' kelelahan +atigu%' ataupun

    #igt%ad%dn%ss. inkop merupakan komplikasi yang sangat arang namun serius yang

    umumnya mengindikasikan disfungsi sinus nodal' ;al;ular aorti stenosis'

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    31/41

    Tabe$ .3 Pemeri+saan "enun8an "ada "asien AF

    //.1.4 Terapi #$

    31

    Su"*%r 201 AHA

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    32/41

    eperti yang telah dise5utkan se5elumnya 5ah*a fokus tatalaksana pada #$ adalah

    pada mengontrol %art rat%' mengem5alikan ke irama sinus' dan penilaian ke5utuhan

    antikoagulan untuk menegah throm5oem5olisme.6

    Mengem5alikan irama sinus

    #lasan yang mendasari kepentingan untuk mengem5alikan dan menaga irama sinus

    pada pasien #$ adalah untuk meredakan geala' menegah em5olisme' dan se5agai upaya

    penegahan ardiomyopathy. ardio;ersi sering dilakukan untuk mengem5alikan irama sinus

    pada pasien persistent #$. &e5utuhan akan ardio;ersi 5isa adi i""%diat%' yaitu ketika

    aritmia terse5ut merupakan faktor utama penye5a5 gagal antung akut' hipotensi' atau

    per5urukan angina petoris pada pasien #D. Meskipun 5egitu' tindakan ardio;ersi

    memiliki risiko throm5oem5olisme keuali antikoagulasi profilaksis telah di5erikan seara

    inisial se5elum prosedur' dan risiko paling tinggi teradinya throm5oem5olisme adalah pada

    aritmia G4> am.6'

    &ardio;ersi dapat diapai dengan pem5erian o5at9o5atan ataupun eletrial shok.

    Pem5erian o5at9o5atan umumnya dilakukan se5elum eletrial ardio;ersion menadi

    prosedur standar. Perkem5angan o5at9o5at 5aru telah meningkatkan popularitas

    pharmaologial ardio;ersion' *alaupun ada 5e5erapa kerugiannya seperti risiko teradinya

    drug9indued ' torsade de pointes ;entriular tahyardia atau aritmia serius lainnya.

    Pharmaologial ardio;ersion masih kurang efektif 5ila di5andingkan dengan eletrial

    ardio;ersion' namun pada eletrial ardio;ersion diperlukan sedasi atau anestesia'

    sementara pharmaologial ardio;ersion tidak. +isiko throm5oem5olisme atau stroke pada

    kedua metode ardio;ersi terse5ut tidak 5er5eda 5ermakna' sehingga rekomendasi pem5erian

    antikoagulan adalah sama untuk keduanya.6'

    Par"a&o#ogi&a# &ardio$%rsionpaling efektif di5erikan pada hari setelah onset #$.

    &e5anyakan pasien mengalami paroksismal #$' dan se5agian 5esar mengalami spontaneous

    ardio;ersion dalam 24 O 4> am. Namun hal terse5ut keil kemungkinan teradi pada #$

    yang telah 5erlangsung le5ih dari hari. Dosis' rute' dan keepatan pem5erian o5at

    antiaritmia mempengaruhi effiay. ardio;ersi seara farmakologis meliputi pem5erian

    antiaritmia kelas /#' /' atau /// "Ta5el 1.6 dan 1.%.

    32

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    33/41

    Tabe$ .= K$asi6i+asi *bat antiaritmia.

    Su"*%r Li##!/ LS. Patop!sio#og! o+ H%art is%as% t %d. Lippin&ott 3i#kins.

    E#%&tri&a# &ardio$%rsion meliputi pem5erian eletrial shok yang tersinkronasi

    dengan akti;itas intrinsik antung' sehingga stimulasi listrik tidak teradi pada fase ;ulnera5le

    dari siklus antung. &e5erhasilan ardio;ersi pada #$ 5ergantung pada penyakit antung yang

    mendasari dan densitas arus listrik yang di5erikan. Densitas arus listrik terse5ut tergantung

    kepada ;oltase defi5rillator' output *a;eform' ukuran dan posisi eletrode paddles' dan

    impedansi transthorakal. &e5utuhan energi le5ih rendah dan tingkat ke5erhasilan le5ih tinggi

    pada posisi paddle anterior9posterior "sternum dan left sapular%' di5andingkan dengan

    anterior9lateral ";entriular ape= dan right infrala;iular%.

    Tabe$ .> Aen antiaritmia untu+ mem"erta%an+an irama sinus.

    33

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    34/41

    Su"*%r 201 AHA

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    35/41

    &ardio;ersi dilakukan pada pasien yang dipuasakan dan dalam pem5erian anesthesia

    short ating yang adekuat. /nisial shok 100 ? seringkali terlalu rendah dan inisial energi 200

    ? atau le5ih direkomendasikan untuk eletrial ardio;ersion pada pasien #$. (nergi yang

    le5ih keil uga dapat di5erikan pada arus listrik dengan 5iphasi *a;eform' di5andingkan

    dengan monophasi *a;eform. /rama sinus dapat dikem5alikan dengan diret9urrent

    ardio;ersion' namun tingkat relaps tinggi keuali o5at antiaritmia di5erikan 5ersamaan.

    +isiko eletrial ardio;ersion adalah keadian em5oli dan aritmia.

    !entriular rate ontrol

    #lternatif untuk menaga irama sinus pada pasien dengan paroksismal atau persisten

    #$ adalah dengan mengontrol ;entriular rate. !entriular rate umumnya dianggap terkontrol

    5ila ;entriular response antara 60 hingga >0 =m saat istirahat' dan C0 hingga 11 =m saat

    e=erise. Terapi dengan kronotropik negatif didasari oleh tuuan depresi konduksi melalui #!

    nodal. inus 5radikardia dan heart 5lok dapat munul pada pasien usia tua' se5agai efek

    yang tidak diinginkan dari terapi farmakologis dengan 5eta95loker' digitalis' ataupun 3.

    Pada pasien 5radikardia dengan geala diperlukan permanent paing. #! nodal a5lasi dan

    implantasi permanent paemaker sangat efektif untuk memper5aiki geala pada apasien #$

    dengan geala terkait rapid ;entriular rate yang tidak dapat dikendalikan dengan o5at

    antiaritmia ataupun agen kronotropik negatif.6'

    Tabe$ .? Tera"i 6arma+*$*is untu+ rate 4*ntr*$ "ada AF

    Su"*%r 201 AHA

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    36/41

    Penegahan throm5oem5olisme

    $aktor risiko independent teradinya throm5oem5olisme pada non;al;ular #$

    termasuk gagal antung' hipertensi' usia tua' dan dia5etes mellitus. Pada pemeriksaan

    penunang transthorai ehoardiography "TT(% kita dapat menghitung diameter atrium kiri

    "7#% serta menilai adanya disfungsi ;entrikel kiri "7!% se5agai prediktor dari keadian

    iskemia. Pemeriksaan transesophageal ehoardiography "T((% le5ihs sensitif dan spesifik

    untuk mendeteksi throm5us pada 7# dan 7##' di5andingkan dengan TT(. #danya throm5us

    pada 7#7## merupakan kontraindikasi dari tindakan eleti;e ardio;ersion pada #$. Tidak

    terdeteksinya throm5us tidak menamin tidak teradinya throm5oem5olisme setelah

    ardio;ersi ika pasien tidak di5erikan terapi antikoagulan.>

    Target dari pem5erian antikoagulan mempertim5angkan keseim5angan dari

    penegahan stroke iskemia dan menghindari komplikasi perdarahan. angat penting untuk

    mem5erikan antikoagulan dgn target adekuasi terendah untuk meminimalisasi risiko

    perdarahan' terutama pada pasien usia tua pada #$. Proteksi maksimum untuk stroke iskemia

    pada #$ dapat diapai pada int%rnationa# nor"a#i9%d ratio"/N+% 2 sampai .>

    Pasien dengan non;al;ular #$' direkomendasikan untuk dilakukan penilaian

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    37/41

    Su"*%r 201 AHA7: mengham5at 79type kanal kalsium.

    Terlepas dari penggolongan antiaritmia terse5ut' tuuan utama pem5eriannya adalah untuk

    menghentikan mekanisme takiaritmia' yaitu peningkatan automatisitas' reentry' dan triggered

    ati;ity.

    Pada kasus aritmia aki5at peningkatan automatisitas' terapi dituukan untuk

    menurunkan slope dari fase 4 diastoli depolari@ation' danatau memperpanang masa

    refrakter.

    37

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    38/41

    -5at antiaritmia yang menginhi5isi irama reentrant dengan mekanisme yang 5er5eda.

    Ter5entuknya reentrant adalah 5ila pada salah satu area antung terdapat unidiretional 5lok

    atau slo* ondution. /rama reentrant dapat 5ertahan 5ila lamanya *aktu yang di5utuhkan

    impuls untuk propogasi mengelilingi sirkuit mele5ihi masa refrakternya. ?ika impuls yang

    kem5ali ke area myoardium yang telah terdepolarisasi se5elumnya namun 5elum menapai

    masa reo;er' maka aringan terse5ut tidak akan terstimulasi kem5ali' sirkuit tidak akan

    ter5entuk. -leh karena itu' strategi untuk menghentikan reentry adalah dengan

    memperpanang masa refrakter myoard. elain dari itu' untuk menghentikan reentry 5isa

    uga dengan mengganggu propagasi impuls pada alur lam5at sirkuit reentry' yaitu dengan

    mem5lokade kanal sodium yang 5ertanggung a*a5 untuk fase 0 depolarisasi. Dengan

    demikian 5lokade terse5ut menghentikan konduksi impuls pada aliran 5alik alur lam5at dan

    memutuskan aliran sirkuit reentry.'>

    )ambar .= Me+anisme aen antiaritmia da$am in%ibisi reentry

    Su"*%r Li##!/ LS. Patop!sio#og! o+ H%art is%as% t %d. Lippin&ott 3i#kins.

    (liminasi tipe ketiga dari takiaritmia' triggered ati;ity' adalah dengan menekan early

    dan delayed afterdepolari@ation.

    #gen antiaritmia yang ideal adalah yang dapat menekan foi ektopik dan

    mengham5at sirkuit reentrant tanpa mempengaruhi alur konduksi normal. Namun yang

    disayangkan adalah ketika konsentrasi o5at antiaritmia mele5ihi rentang terapeutiknya yang

    sempit' 5ahkan akti;itas listrik normal dapat tersupresi. 3e5erapa o5at antiaritmia memang

    memiliki potensi untuk memiu gangguan irama "dinamakan efek proaritmik%. ontohnya

    38

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    39/41

    adalah' ketika o5at antiaritmia memperpanang potensial aksi dan menginduksi early

    afterdepolari@ation' menghasilkan triggered9type aritmia' seperti torsade de pointes. Drug

    indued proaritmia seringkali munul pada pasien dengan disfungsi 7! atau pada pasien

    dengan pemanangan inter;al T "suatu tanda 5ah*a potensial aksi sudah prolonged

    se5elumnya%.'>

    39

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    40/41

    (A( III

    KESIMPULAN

    upra;entrikular takikardi "!T% adalah satu enis takidisritmia yang ditandai dengan

    peru5ahan lau antung yang mendadak 5ertam5ah epat menadi 5erkisar antara 10

    kalimenit sampai 20 kalimenit.

    !T dapat dipiu oleh mekanisme r%%ntr!.

  • 7/25/2019 Porto Marin- Svt

    41/41

    DAFTAR PUSTAKA

    1. -lgin' ?effrey (.' Douglas P. Sipes. 'a&!arr!t"ias. 3raun*alds 69CC.2. )ang' Paul ? dan N.#. Mark (stes //. Supra$%ntri&u#ar 'a&!&ardia. )e5site

    http:ir.ahaournals.orgontent1062206#essed ?anuary 16' 2016

    . Delareta@' (tienne. Supra$%ntri&u#ar 'a&!&ardia. )e5site

    http:***nem.orgdoifull10106N(?Mep0114#essed ?anuary 16' 2016

    4. Medi' arolin. ?onathan M &alman' dan aul 3 $reedman. Supra$%ntri&u#ar

    'a&!&ardia. )e5site

    http:***.mia.om.aupu5liissue1C0U0U0200Cmed10U2Ufm.html #essed

    ?anuary 16' 2016

    . 8ugnea' Monika. Paro!s"a# Supra$%ntri&u#ar 'a&!&ardia. )e5site

    http:emediine.medsape.omartile16609o;er;ie* #essed ?anuary 16' 2016

    6. 7illy' 7.. 2011. Pathophysiology of