proposal pompa.docx

66
ANALISA KEAUSAN OIL SEAL PADA POMPA NIRA KENTAL DI STASIUN EVAPORATOR Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Orientasi Menempuh Masa Kerja Praktek PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Disusun Oleh : AGUS WENDI SYAPUTRA 2009110014

Upload: ade-andria-piliang

Post on 12-Aug-2015

251 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal pompa.docx

ANALISA KEAUSAN OIL SEAL PADA POMPA NIRA KENTAL DI STASIUN

EVAPORATOR

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Orientasi Menempuh Masa Kerja Praktek

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

Disusun Oleh :

AGUS WENDI SYAPUTRA2009110014

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

UNIT USAHA BUNGA MAYANG

2013

Page 2: proposal pompa.docx

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : ANALISA KEAUSAN OIL SEAL PADA POMPA NIRA KENTAL DI

STASIUN EVAPORATOR

Tempat : PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bunga Mayang

Disusun Oleh : AGUS WENDI SAPUTRA

Bidang Tugas : Teknik Mesin

Mengetahui, Pembimbing,

Ir. A.Nasullian Arifin, MM So’im

Manager Unit Usaha Sinka Teknik

Page 3: proposal pompa.docx

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan

magang ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Laporan magang ini merupakan salah satu tugas yang harus disusun selama

menjalani Kursus Pabrikasi Gula Menyiapkan Chemiker PG PT. Perkebunan Nusantara

VII (Persero) di Lembaga Pendidikan Institut Teknologi Padang.

Paparan dan data yang kami sajikan pada laporan ini merupakan hasil

pengamatan lapangan, study literatur dan data lapangan, dengan materi bahasan dalam

lingkup bidang proses dan teknik. Dengan keterbatasan data dan waktu diharapkan tidak

mengurangi maksud dan tujuan yang hendak disampaikan.

Untuk semua bimbingan, bantuan, support dan fasilitas selama masa magang,

diucapkan terima kasih kepada :

1. Manager Unit Usaha Bunga Mayang, Bp. Ir. A Nasullian Arifin, MM.

2. Sinder Kepala Pengolahan UU Bunga Mayang, Bapak Joni (sebagai pembimbing).

3. Sinder Kepala Teknik UU Bunga Mayang, Bapak So’im

4. Sinder Kepala TUK UU Bunga Mayang, Bp Sapran

5. Sinder Pengolahan UU Bunga Mayang, Bp Sonny Harsono, Bp Muhaimin, Bp

Michael Pronk, dan Bp Wieke TDU.

6. Sinder Teknik UU Bunga Mayang, Bp Hi. Mujiono, Bp. Adjir Chomali, Bp. Hi.

Abdul Amin, Bp. Sumadi, Bp aris.Bp Syarif dan Bp Noertari

7. Rekan-rekan magang di Unit Usaha Bungamayang, Suandi, S.T.P, dan Pardimin,

S.T.P

8. Seluruh Asisten Pengolahan dan Teknik dan semua pihak yang telah banyak

membantu.

Page 4: proposal pompa.docx

Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengakui bahwa terdapat banyak

kekurangan, baik dari segi ilmu maupun penulisannya. oleh sebab itu semua kritik dan

saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan segala senang hati. Akhir

kata penulis harapkan semoga laporan ini menjadi suatu hal yang bernilai ibadah, dan

bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri. Amin.

Padang, 25 Maret 2013

Penulis

AGUS WENDI SYAPUTRA

2009110014

Page 5: proposal pompa.docx

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………….. I

KATA PENGANTAR …………………………………………………… II

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. III

BAB I ......................................................................................................... IV

1.PENDAHULUAN …………………………………………………...... 1

1. Latar Belakang ................................................................................... 1

2. Tujuan ................................................................................................ 1

3. Batasan Masalah ................................................................................ 1

4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 2

BAB II ....................................................................................................... V

2.TINJAUAN UMUM PROSES PENGOLAHAN GULA ...................... 3

2.1. Sejarah dan Perkembangan Pabrik ................................................. 3

2.2. Visi dan Misi ................................................................................... 3

2.3. Kepegawaian ................................................................................... 2

2.4. Lokasi dan Tata Letak Pabrik ......................................................... 2

2.5. Struktur Organiasi ........................................................................... 6

2.6. Proses pengolahan

1. Pengiriman Dan Penimbangan Tebu ............................................. 8

2. Pengendalian Operasional Peralatan Pabrik .................................. 8

3. Preparation Tebu ........................................................................... 8

4. Ekstraksi Nira ................................................................................ 9

5. Boiler Dan Pembangkit Tenaga UAP............................................ 9

6. Pemurnian....................................................................................... 9

7. Penguapan (EVAPORATION) ....................................................... 10

8. Kristalisasi ..................................................................................... 10

Page 6: proposal pompa.docx

9. Pemisahan Kristal Gula Dan Molasses ......................................... 10

10. Penanganan Dan Pengemasan Produk ........................................ 11

BAB III ...................................................................................................... VI

3. Analisa keausan oil seal pada pompa sentrifugal ......................... 12

3.1 Pompa .......................................................................................

3.2 Karakteristik Pompa .................................................................

3.3 Pembagian Jenis-Jenis Pompa ..................................................

3.4 Bearing .....................................................................................

3.5 Prinsip Dasar Operasi dan Pertimbangan .................................

3.6 Konstruksi bantalan bola Keterangan ......................................

Page 7: proposal pompa.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang sedang berkembangdalam segala bidang, terutama

di bidang industri. Perkembangan industri tersebut juga harus mempertimbangkan

produktifitas dan efesiensi produk demi terciptanya industri yang indeal. PT.

Perkebunan Nusantara VII ( persero ) Unit usaha Bunga Mayang merupakan badan

usaha milik negara yang bergerak di bidang usaha perkebunan tebu dan pabrik gula.

Selain menghasilkan gula sebagai hasil utama juga menghasilkan hasil sampingan

berupa tetes dan ampas (bagasse) yang di jual langsung ke sektor industri hilir.

Dalam proses produksi gula di PT. Perkebunan Nusantara VII terdiri atas beberapa

bagian, yaitu stasiun Mill, Difusser. Boiling station, stasiun pemasakan dan

sebagainya.

Teknik industri merupakan bidang ilmu yang sangat luas cakupannya. Salah

satunya adalah sistem pemeliharaan peralatan yang digunakan untuk produksi dan

mengeksplorasi tebu agar berjalan dengan efektif. Untuk menghasilkan lulusan

berkompeten dan siap bersaing didunia kerja pada era globalisasi ini, Fakultas teknik

industri Institut Teknologi Padang mensyaratkan mahasiswanya melakukan kerja

praktek di perusahaan yang bergerak dibidang yang termasuk dalam mencakup

keilmuan teknik industri. Hasil yang diharapkan dalam kerja praktek ini ialah kami

dapat lebih memahami berbagai materi yang telah diberikan di bangku kuliah dan

dapat melihat aplikasinya secara nyata dalam sistem manajemen di PT. Perkebunan

Nusantara VII (Persero) ini agar dapat tercipta suatu sharing informasi untuk

mahasiswa dalam memperoleh suatu pengetahuan yang aplikatif dan juga dalam hal

dalam terciptanya suatu inofasi baru untuk dapat mengoptimalkan sistem yang telah

ada.

Pada bidang industri banyak digunakan macam dan jenis pompa dari ukuran

beserta kapasitasnya, mulai dari ukuran besar hingga kecil. Terutama dalam proses

produksi, fluida sebagai bahan dasar industri dimana pompa berfungsi untuk

menangani berbagai jenis zat cair yang ukuran kekentalannya berbeda.

Page 8: proposal pompa.docx

Dalam bidang kehidupan rumah tangga, pompa digunakan untuk penyediaan air

bersih. Pada bidang rumah tangga, biasanya digunakan cara menimba langsung dari

dalam sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Namun, kini telah banyak

yang beralih menggunakan pompa karena kemudahannya serta lebih efisien dalam

bidang waktu.

Dalam bidang pertambangan pompa digunakan untuk mensupplay minyak

mentah dari dalam bumi dan mendistribusikannya melalui pipa yang telah ada ke

tempat-tempat penampungan yang jaraknya cukup jauh. Namun demikian banyak

kendala yang perlu di pertimbangkan dalam mengoperasikan suatu industri.

Pompa sangat diperlukan dalam suatu industri, maka dari itu sangat perlu

perawatan pada komponen-komponen pompa, salah satu nya adalah bearing, Bearing

sangat berperan penuh pada pompa, kelancaran suatu pompa untuk melakukan suatu

proses tidak dapat berjalan lancar apabila bearing mengalami kerusakan, kerusakan

yang terjadi biasanya : kekurangan pelumas, vibrasi, pemasangan yang salah dimana

kedudukan poros dan penggeraknya tidak sejajar, Aksi gaya-gaya yang terjadi pada

ball bearing, dan lain-lain. Umumnya kita mengabaikan begitu saja cara perawatan

pada bearing, padahal bearing harus benar-benar dijaga dan dirawat agar umur

pemakaiannya bisa berlangsung lebih lama.

Pada kerja praktek ini. Kami mengambil judul “Analisa keausa Pada Pompa

sentrifugal untuk nira kental di stasiun Evaporator”. Melalui kerja praktek ini

penulis dapat mempelajari sistem pemeliharaan (Maintenance) di PT Perkebunan

Nusantara VII (Persero), cara perusahaan untuk mengatur penjadwalan pemeliharaan

fasilitas, dan pemerioritasan inpeksi fasilitas sehingga produksi minyak dapat

berjalan dengan baik.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam penyelesaian program pendidikan di ITP (Institut Teknologi

Padang).

Diharapkan dalam penulisan karya tulis ini penulis akan :

Page 9: proposal pompa.docx

Menganalisa Penyebab Kerusakan Seal Pada Pompa sentrifugal 925 P-7 di Area

Evaporator

Dapat lebih memahami berbagai persoalan yag ada di lapangan

Memenuhi persyaratan akademik mata kuliah kerja praktek di fakultas teknik

industri Institut Teknologi Padang.

Memperoleh perbandingan antara teori yang ada dengan kondisi nyata yang ada di

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero)

Mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kuliah, mencoba untuk

menganalisa dan menyelesaikan masalah dalam kondisi kerja yang sebenarnya

Mendapatkan pengalaman langsung yang aplikatif di lapangan melalui proses

produksi tebu menjadi gula di PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).

1.3 Batasan Masalah

Sehubungan dengan waktu praktek yang terbatas, dan permasalahan yang

berhubungan dengan pompa sentrifugal yang sangat komplek, maka pokok

pembahasan dibatasi hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan kerusakan

yang terjadi pada pompa sentrifugal. Permasalahan yang terjadi pada pompa

sentrifugal adalah kegagalan bearing. Kegagalan bearing ini di sebabkan karena

vibrasi.

1.4 Manfaat penelitian

Dapat mengetahui kerusakan yang terjadi dari hasil Penyebab Kerusakan Seal

Pada Pompa sentrifugal 925 P-7 di Area Evaporator dan menentukan alternatif

penyalesaian.

Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa adalah mahasiswa dapat menerapkan

ilmu dan pengetahuannya dalam kerja praktek yang pasti mahasiswa dapat

pengalaman baru serta wawasan berfikir maupun ide.

Sedangkan manfaat bagi fakultas dan dunia industri adalah dapat menjalin kerja

sama yang baik, meringankan beban yang ada baik dari fakultas maupun dari industri

dan bisa saling memperkenalkan diri.

Page 10: proposal pompa.docx

BAB II

TINJAUAN UMUM

PROSES PENGOLAHAN GULA

2.1. Sejarah dan Perkembangan Pabrik

Pada tahun 1971 dan 1972 diadakan survei gula oleh Indonesia Sugar Studi (ISS)

untuk melihata kelayakan pembangunan Pabrik Gula diluar Jawa. Survei dilakukan

pada tahun 1979 dan 1980 oleh World Bank meliputi 5 (lima) lokasi termasuk lokasi

Ketapang di Provinsi Lampung. Pada tahun 1981 melalui Surat Keputusan Menteri

Pertanian NO. 688/KPTS/Org/8/1981 tanggal 11 Agustus 1981, didirikan Proyek

Pabrik Gula Ketapang. Dalam hal ini PTP XXI-XXII (Persero) yang berkantor pusat

di Surabaya mendapat tugas untuk melaksanakan pembangunan pabrik gula ini.

Sejak saat ini kegiatan pembebasan dan pembukaan lahan sudah dimulai. Pada tahun

1982 diadakan pembaharuan. Studi secara rinci atas survei tahun 1980 guna

mendirikan pabrik gula. Selanjutnya pada bulan April tahun 198, ditandatangani

kontrak pembanguanan pabrik gula Ketapanag oleh pemerintah dan kontrakator.

Pembangunan pabrik selesai pada tahun 1984.

Atas pengusulan rakyat dan pemerintah daerah, Pabrik Gula Ketapang disetujui

pemerintah untuk selanjutnya diubah menjadi Pabrik Gula Bungamayang melalui

Surat Menteri Pertanian No. 446/Mentan/V/1982 tanggal 31 Mei 1982. Pada bulan

Agustus 1984 diadakan Performance test untuk PG.Bungamyang dan selanjutnya

melakukan giling komersial setealah itu. Melalui Akte pendirian No.1 tanggal 1 Maret

1990, pabrik teresebut berubaha status menjadi PT. Perkebunan XXXI (Persero) yang

berkantor pusat di Sumatera Selatan.Pada tahun 1994 PTP XXXI (Persero) bergabung

dengan PTP X (Persero) menjadi PTP X-XXXI (Persero). Hasil konsolidasi pada

tanggal 11 Maret 1996 terbentuk PTP Nusantara VII (Persero) yang merupakan

gabungan dari PTP X-XXXI (Persero) ditambah Ex proyek pengembangan PTP IX

(Persero) kabupaten Lahat Sumatera Selatan dan ex proyek pengembangan PTP XXIII

(Persero) di Bengkulu, dengan kantor pusat di Bandar Lampung.

Page 11: proposal pompa.docx

Unit Usaha Bungamayang membudidayakan tanaman tebu (Saccarum Officinarum),

luas areal yang dikelola adalah 19.939.05 Ha. Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Bungamayang disamping memegang teguh

prinsip-prinsip Tri Darma Perkebunan juga sebagai Agent of Development, terus

menerus berupaya membangun masyarakat sekita perkebunan.

2.2 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara VII

a. Visi

Menjadi perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang tangguh dan berkarakter

global

b. Misi

Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan

menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta

ramah lingkungan.

Membangun tata kelola usaha yang efektif

Mewujudkan daya saing guna menumbuh kembangkan perusahaan

Memelihara dan meningkatkan stakeholders value.

2.5 Proses Pengolahan

1. PENGIRIMAN DAN PENIMBANGAN TEBU

Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan :

trailer (tebu urai), truk bak dan truk loss bak (tebu ikat), melewati jembatan timbang

dengan sistem komputerisasi untuk pengambilan data berat kotor, nomor petak, lokasi,

jenis tebang, nama pelaksana tebang dan jam ditebang (kesegaran). Selanjutnya, truk

dan trailer yang telah dibongkar, meninggalkan pabrik melewati jembatan timbang

keluar untuk pengambilan data berat kendaraan kosong.

2. PENGENDALIAN OPERASIONAL PERALATAN PABRIK

Pengendalian peralatan pabrik pada masing-masing stasiun melalui ruang

pusat kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi operator untuk

memonitor aktivitas dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan.

Page 12: proposal pompa.docx

Pada bagian tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat langsung secara

visual, dilengkapi dengan kamera CCTV dari pusat ruang kendali. Sistem

pengendalian menggunakan programmable logic control (PLC) dipadukan dengan

supervisory system sebagai piranti kendali dan informasi data trending.

3. PREPARASI TEBU

Sebelum tebu diperah pada unit gilingan, terlebih dahulu dilakukan preparasi

untuk membuka sel-sel tebu, tebu diumpankan kedalam 1st. main cane carrier dari

cross carrier #1, cross carrier #2 dan Feeder table diangkut menuju unit mesin

pemotong pertama (1st. cane cutter), kemudian dengan 2nd. elevating cane carrier

menuju unit pemotong tebu kedua (2nd. cane cutter), dan selanjutnya menggunakan

unit heavy duty shredder hammer tebu dihancurkan. Tingkat open cell yang dicapai

pada unit preparasi ini 90.92%.

4. EKSTRAKSI NIRA

Enam unit gilingan jenis 4-roller disusun secara seri digunakan sebagai unit

ekstraksi nira, masing-masing unit gilingan digerakkan dengan tenaga turbin uap.

Tingkat ekstraksi sukrosa dari unit gilingan ini pada kisaran 95 - 96%. Nira mentah

dari gilingan dipompa menuju stasiun pemurnian setelah terlebih dahulu melewati

sebuah magnetic flow meter untuk memonitor dan merekam laju alirannya dalam

satuan m3/jam, kemudian ampas tebu yang disebut bagasse menuju stasiun

pembangkit uap untuk digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap (Boiler).

5. BOILER DAN PEMBANGKIT TENAGA UAP

Unit boiler dengan kapasitas terpasang masing-masing : No.1 = 120 ton/jam;

No.2 = 80 ton/jam; dan No.3 = 120 ton/jam dengan tekanan kerja masing masing

20kg/cm2G. Energi potensial uap yang dibangkitkan digunakan untuk menggerakkan

3 buah back pressure turbo-alternator yang masing masing mampu membangkitkan

tenaga listrik sebesar 5MW, juga digunakan untuk menggerakkan turbin uap

penggerak unit preparasi (cane cutter dan shredder) dan unit ekstraksi (gilingan).

Pada masa tidak giling (off-season) 1 unit boiler tetap beroperasi dan memanfaatkan

Page 13: proposal pompa.docx

bahan bakar (ampas tebu) kelebihan dari masa giling untuk melayani kebutuhan uap

penggerak turbine generator dalam memenuhi kebutuhan listrik perumahan divisi I

s/d divisi VI, perkantoran, maintenance peralatan di pabrik dan pompa irigasi

pertanian.

6. PEMURNIAN

Pemisahan kotoran dilakukan dalam bejana pengendap single tray SRI clarifier

( yang telah dimodifikasi menjadi perforated clarifier ) yang merupakan rangkaian

tahapan pengaturan suhu, pH, waktu dan penambahan bahan pembantu (susu kapur,

gas belerang dan flokulan). Tingkat kekeruhan (turbidity) nira yang dicapai pada level

70 - 100 derajat NTU. Endapan kotoran dari clarifier dicampur dengan bagacillo

kemudian ditapis menggunakan 6 buah vacuum filter menghasilkan limbah padat

berupa blotong (filter cake) yang kemudian dikirim kembali ke kebun sebagai pupuk

organik.

7. PENGUAPAN (EVAPORATION)

Proses pengentalan nira jernih dilaksanakan dengan bejana penguap

(evaporator). Guna meminimalisasikan kebutuhan uap, stasiun evaporator dirancang

dengan konsep maximum vapour bleed. Bejana (evaporator) disusun dengan sistem

quintuple effect yang terdiri dari sembilan buah bejana jenis Roberts. Uap dari badan

pertama digunakan sebagai media pemanas badan kedua, pan kristalisasi "A" dan

bejana pemanas nira tersulfitir. Uap dari badan dua digunakan untuk media pemanas

pada pan kristalisasi "C". Evaporator dibersihkan secara periodik setiap dua minggu

sekali dengan cara kimiawi selama 12 jam. Brix nira kental dijada pada level 52-55%.

8. KRISTALISASI

Kristal gula dibuat dalam Vacuum Pans melalui proses pembesaran kristal

hingga mencapai ukuran yang dikehendaki dengan cara memasukkan nira kental

(syrup), gula leburan, molasses kedalam pans pada kondisi temperatus dan vacuum

yang terkendali. Hasil resultan dari kristalisasi adalah berupa massecuite (campuran

kristal gula dengan molasses). Tingkatan masak (kristalisasi) dilaksanakan dengan

Page 14: proposal pompa.docx

sistem ABC. Kristalisasi untuk "A" dan "B" Massecuite dikerjakan dengan

menggunakan batch pan yang dilengkapi dengan pengaduk, sedangkan untuk "C"

massecuite dikerjakan dengan continous pan. Nira kental, leburan gula "B" dan "C"

sebagai bahan masakan "A" massecuite. Bahan masakan "B" massecuite berasal dari

"A" molasses dan nira kental. Bahan masakan "C" massecuite berasal dari "B"

molasses dan bibitnya menggunakan "A" molasses.

9. PEMISAHAN KRISTAL GULA DAN MOLASSES

Bila satu siklus proses masak pembesaran kristal telah selesai, massecuite dari

vacuum pans kristalisasi dituangkan kedalam strike receiver sambil melanjutkan

pertumbuhannya. Kristal gula dipisahkan dari molasses menggunakan sebuah basket

berlubang yang diputar sampai pada kecepatan tertentu sehingga molasses terlepas

dari kristal gula akibat gaya sentrifugal (centrifugals machine). Pemisahan "A"

massecuite menggunakan batch centrifugals menghasilkan kristal gula SHS (produk)

dan "A" moolasses. Pemisahan "B" massecuite menggunakan continuous centrifugals

menghasilkan gula "B" dan "B" molasses, pemisahan "C" massecuite menggunakan

continuous centrifugals menghasilkan gula "C" dan final molasses.

10. PENANGANAN DAN PENGEMASAN PRODUK

Setelah proses pemisahan kristal gula produk (SHS) dikondisikan melalui

sebuah unit fluidized bed vibrating cooler dengan maksud untuk menurunkan tingkat

kelembaban serta meningkatkan kualitas penyimpanan, kemudian dilakukan

pemilahan ukuran butiran menggunakan vibrating screen. Kristal gula kemudian

ditampung dalam sugar bin untuk selanjutnya dilakukan penimbangan dan

pengemasan. Sensor pengirim sinyal bobot pada timbangan digunakan jenis load cell.

Untuk menjamin keakuratan berat kristal dalam kemasan, mekanisme kerja mesin

timbangan dan pengemasan bekerja secara integral yang dikendalikan secara otomatis.

Setiap informasi penyimpangan terekam dan secara otomatis sistem memberi

peringatan.

Page 15: proposal pompa.docx
Page 16: proposal pompa.docx

BAB III

TEORI DASAR

3.1 Pompa

Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan

cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari

daerah bertekanan rendah kedaerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat

laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat

suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada

sisi keluar atau discharge dari pompa.

Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran

fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan

dan mengatasi tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.

Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan

hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan

berat. Dalam operasi, mesin - mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge

yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap

pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan

yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada

ketinggian yang diinginkan.

3.2. Pompa Sentrifugal

Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang

prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial

(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.

Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di

Hidrokracking Unibon menggunakan pompa sentrifugal single - stage double suction.

Page 17: proposal pompa.docx

3.3. Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :

1. Kapasitas :

Kapasitas rendah : < 20 m3 / jam

Kapasitas menengah : 20 -:- 60 m3 / jam

Kapasitas tinggi           : > 60 m3 / jam

2. Tekanan Discharge :

Tekanan Rendah : < 5 Kg / cm2

Tekanan menengah : 5 -:- 50 Kg / cm2

Tekanan tinggi : > 50 Kg / cm2

3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :

Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing

Multi stage   : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu

casing.

Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam

satu casing.

Multi Impeller – Multi stage :  Kombinasi multi impeller dan multi stage.

4. Posisi Poros :

Poros tegak

Poros mendatar

5. Jumlah Suction :

Single Suction

Double Suction

Page 18: proposal pompa.docx

6. Arah aliran keluar impeller :

Radial flow

Axial flow

Mixed fllow

3.4. Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert

gambar berikut :

a. Stuffing Box

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana

poros pompa menembus casing.

b. Packing

Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing

pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

Page 19: proposal pompa.docx

c. Shaft (poros)

Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama

beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

d. Shaft sleeve

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan

keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint,

internal bearing dan interstage atau distance sleever.

e. Vane

Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

f. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai

pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet

dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan

mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

g. Eye of Impeller

Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

h. Impeller

Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi

energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan

pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat

perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

I. Wearing Ring

Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang

melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara

memperkecil celah antara casing  dengan impeller.

Page 20: proposal pompa.docx

j. Bearing

Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros

agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga

memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,

sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

k. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai

pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet

dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan

mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

3.5 Pembagian Jenis-Jenis Pompa

Berdasarkan cara penambahan energi pada cairan, jenis pompa dapat

dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Positive Displacement Pump

Pompa yang menghasilkankapasitas intermitten karena fluidanya ditekan

dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Jadi, fluida yang masuk

kemudian dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran (aliran balik)

dari sisi buang ke sisi masuk. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi

dengan kapasitas yang rendah. Perubahan energi yang terjadi pada pompa ini

adalah energi mekanik yang diubah langsung manjadi energi potensial.

Macam-macam Positive Displacement Pump yaitu:

a. Pompa Piston

Prinsip kerja dari pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya selubung

putar akan menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston

di atas piring dakian. Fluida terisap ke dalam silinder dan kemudian ditukar ke

saluran buang akibat gerakan turun-naiknya piston. Bertemunya rongga

silindris piston pada selubung putar dengan saluran isap dan tekan yang

Page 21: proposal pompa.docx

terdapat pada alat berkatup. Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

head yang sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah.

Dalam aplikasinya pompa piston banyak digunakan untuk keperluan

pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat.

b. Pompa Roda Gigi

Prinsip kerjanya adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan yang

terletak antara rumah pompa dan menghisap serta menekan fluida yang mengisi

ruangan antar roda gigi (yang dibatasi oleh gigi dan rumah pompa) ditekan ke

sisi buang akibat terisinya ruang anatara roda gigi pasangannya. Pompa ini

biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan head tinggi dengan kapasitas

aliran sangat rendah. Dalam aplikasinya, pompa ini digunakan untuk pelumas.

Gambar 3.2: Pompa Roda Gigi

c. Pompa Torak

Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup

tekan tertutup. Sedangkan pada saat torak mulai melakukan gerakan tekan,

katup isap tertutup dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang tadinya

terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk memenuhi

head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa torak banyak

digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik.

Page 22: proposal pompa.docx

Gambar 3.3: Skema Pompa Torak

2. Non Positive Displacement Pump (Pompa Dinamik)

Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama

pompa bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu

impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh

impeller yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun tekanannya dan

melemparkan aliran melalui volut. Yang tergolong pompa dinamik antara lain:

1. Pompa Aksial

Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya impeller akan

mengisap fluida yang akan dipompakan dan menekannya ke ssi tekan dalam

arah aksial (tegak lurus). Pompa aksial biasana diproduksi untuk kebutuhan

head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa

jenis ini banyak digunakan untuk irigasi.

Gambar 3.4: Skema Pompa Aksial

2. Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat banyak di pakai oleh

industri, terutama industry pengolahan dan pendistribusian air. Beberapa

keunggulan pompa sentrifugal adalah biaya yang lebih murah, konstruksi

Page 23: proposal pompa.docx

pompa sangat sederhana, mudah pemasangan dan perawatan, kapasitas dan

head tinggi, kehandalan dan kualitas yang tinggi.

Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan

sudu-sudu pada poros yang berputar dan diselubungi chasing. Fluida diisap

pompa melalui sisi isap, akibat berputarnya impeller yang menghasilkan

tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap kemudian

terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida.

Gambar 3.5 : Pompa Sentrifugal dengan Isapan Ujung

a. Klasifikasi Pompa Sentrifugal:

Banyak sekali pompa sentrifugal yang dipergunakan dalam industri baik

industri perminyakan maupun industri lainnya, sehingga agar dapat lebih

mudah memilih pompa sentrifugal terbagi antara lain :

Berdasarkan kapasitas

o Kapasitas rendah : sampai dengan kapasitas 20 m3/jam

o Kapasitas medium : 20 s/d 60 m3/jam

o Kapasitas tinggi : lebih besar dari 60 m3/jam

Berdasarkan sisi isap impeller

o Pompa isap tunggal, dimana cairan masuk pompa melalui satu sisi

impeller.

Page 24: proposal pompa.docx

o Pompa isap ganda, dimana cairan masuk pompa melalui dua sisi

impeller.

Berdasarkan jumlah dan susunan impeller

o Pompa Impeller tunggal (single stage)

o Pompa Multi impeller atau impeller lebih dari satu (multi stage)

Berdasarkan posisi poros pompa

o Pompa dengan poros vertical

o Pompa dengan poros horizontal

Berdasarkan arah aliran keluar

o Axial (flow) pump

Pompa aliran axial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller keluar dari saluran discharge searah dengan

poros pompa.

o Radial (flow) pump

Pompa aliran radial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller tegak lurus dengan poros

o Mixed (flow) pump

Arah aliran membentuk sudut terhadap sumbu shaft.

o Pompa Volut

Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut,

yang selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar.

Gambar 3.6: Skema Pompa Volut

Page 25: proposal pompa.docx

b. Prinsip Kerja Pompa Centrifugal

Pada dasarnya, pompa memiliki 2 kegunaan yaitu:

Memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya ( misalnya dari

aqufer bawah tanah ke tangki penyimpan air).

Mensirkulasikan air ke sekitar sestem ( misalnya air pendingin atau

pulumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).

Prinsip kerja pompa centrifugal yaitu dengan bantuan sebuah impeller

(baling-baling) untuk mengangkat sebuah cairan dari tempat yang rendah ke

tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa

untuk memutarkan impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat berputar.

Karena timbul gaya centrifugal maka zat cair mengalir ke tengah impeller

keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair

menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi

karena mengalami percepoatan. Zat cair yang keluar melalui 5 impeler

ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi oleh impeller dan

disalurkan keluar pompa melalui nozel.

c. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

Bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:

1. Stuffing Box ( Mechanical Seal)

2. Casing

3. Impeller

4. Shaft (Poros)

5. Shaft Sleeve (Selubung Poros)

6. Bearing (Bantalan)

7. Inlet (suction)

8. Outlet

9. Wearing Ring

Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah

dimana poros pompa menembus casing. Adapun bentuk dari stuffing box

dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Page 26: proposal pompa.docx

Gambar 3.7 Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Casing (rumah keong)

Fungsinya untuk melindungi inner parts yang ada didalamnya, dan

tempat yang memberikan arah aliran dari fluida karena putaran impeller

Impeller

Fungsinya untuk merubah energi kinetik atau memberikan energi

kinetik pada zat cair, kemudian di dalam casing diubah menjadi energi

tekanan.

Gambar 3.8 : Close Impeller

Shaft (Poros)

Adalah tempat kedudukan daripada impeller dan bagian-bagian dari

pompa yang ikut berputar yang mempunyai fungsi untuk meneruskan

putaran tenaga dari penggerak selama pompa beroperasi.

Gambar 3.9 Shaft (poros)Sumber : bonesbearings.com

Shaft-sleeve

Page 27: proposal pompa.docx

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan

keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage

joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever. Adapun

bentuk dari shaft-sleeve dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 3.10 Shaft-sleeveSumber : bonesbearings.com

Bearing (Bantalan)

Berfungsi sebagai pendukung dan menahan poros sehingga dapat

berputar dan tidak langsung bertumpu pada casing dan rumah bearing

sehingga gesekan yang timbul sangat kecil. Bantalan harus mampu

menahan beban arah radial maupun arah axial.

Gambar 3.11 : Bearing (Bantalan)www.vista-bearing.com

Page 28: proposal pompa.docx

Inlet (suction)

Fungsinya untuk saluran masuk cairan ke dalam impeller.

Outlet

Fungsinya untuk saluran keluar dari impeller.

Wearing ring

Fungsinya untuk menahan gesekan impeller-, sehingga keausan pada

impeller tidak akan terjadi.

Gambar 3.12 : Wearing Ring

Page 29: proposal pompa.docx

3.3 Pembagian Jenis-Jenis Pompa

Berdasarkan cara penambahan energi pada cairan, jenis pompa dapat

dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

3. Positive Displacement Pump

Pompa yang menghasilkankapasitas intermitten karena fluidanya ditekan

dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Jadi, fluida yang masuk

kemudian dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran (aliran balik)

dari sisi buang ke sisi masuk. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi

dengan kapasitas yang rendah. Perubahan energi yang terjadi pada pompa ini

adalah energi mekanik yang diubah langsung manjadi energi potensial.

Macam-macam Positive Displacement Pump yaitu:

a. Pompa Piston

Prinsip kerja dari pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya selubung

putar akan menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston

di atas piring dakian. Fluida terisap ke dalam silinder dan kemudian ditukar ke

saluran buang akibat gerakan turun-naiknya piston. Bertemunya rongga

silindris piston pada selubung putar dengan saluran isap dan tekan yang

terdapat pada alat berkatup. Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

head yang sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah.

Dalam aplikasinya pompa piston banyak digunakan untuk keperluan

pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat.

b. Pompa Roda Gigi

Prinsip kerjanya adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan yang

terletak antara rumah pompa dan menghisap serta menekan fluida yang mengisi

ruangan antar roda gigi (yang dibatasi oleh gigi dan rumah pompa) ditekan ke

sisi buang akibat terisinya ruang anatara roda gigi pasangannya. Pompa ini

biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan head tinggi dengan kapasitas

aliran sangat rendah. Dalam aplikasinya, pompa ini digunakan untuk pelumas.

Page 30: proposal pompa.docx

Gambar 3.2: Pompa Roda Gigi

c. Pompa Torak

Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup

tekan tertutup. Sedangkan pada saat torak mulai melakukan gerakan tekan,

katup isap tertutup dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang tadinya

terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk memenuhi

head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa torak banyak

digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik.

Gambar 3.3: Skema Pompa Torak

4. Non Positive Displacement Pump (Pompa Dinamik)

Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama

pompa bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu

impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh

impeller yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun tekanannya dan

melemparkan aliran melalui volut. Yang tergolong pompa dinamik antara lain:

3. Pompa Aksial

Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya impeller akan

mengisap fluida yang akan dipompakan dan menekannya ke ssi tekan dalam

arah aksial (tegak lurus). Pompa aksial biasana diproduksi untuk kebutuhan

Page 31: proposal pompa.docx

head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa

jenis ini banyak digunakan untuk irigasi.

Gambar 3.4: Skema Pompa Aksial

4. Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat banyak di pakai oleh

industri, terutama industry pengolahan dan pendistribusian air. Beberapa

keunggulan pompa sentrifugal adalah biaya yang lebih murah, konstruksi

pompa sangat sederhana, mudah pemasangan dan perawatan, kapasitas dan

head tinggi, kehandalan dan kualitas yang tinggi.

Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan

sudu-sudu pada poros yang berputar dan diselubungi chasing. Fluida diisap

pompa melalui sisi isap, akibat berputarnya impeller yang menghasilkan

tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap kemudian

terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida.

Page 32: proposal pompa.docx

Gambar 3.5 : Pompa Sentrifugal dengan Isapan Ujung

d. Klasifikasi Pompa Sentrifugal:

Banyak sekali pompa sentrifugal yang dipergunakan dalam industri baik

industri perminyakan maupun industri lainnya, sehingga agar dapat lebih

mudah memilih pompa sentrifugal terbagi antara lain :

Berdasarkan kapasitas

o Kapasitas rendah : sampai dengan kapasitas 20 m3/jam

o Kapasitas medium : 20 s/d 60 m3/jam

o Kapasitas tinggi : lebih besar dari 60 m3/jam

Berdasarkan sisi isap impeller

o Pompa isap tunggal, dimana cairan masuk pompa melalui satu sisi

impeller.

o Pompa isap ganda, dimana cairan masuk pompa melalui dua sisi

impeller.

Berdasarkan jumlah dan susunan impeller

o Pompa Impeller tunggal (single stage)

o Pompa Multi impeller atau impeller lebih dari satu (multi stage)

Berdasarkan posisi poros pompa

o Pompa dengan poros vertical

o Pompa dengan poros horizontal

Berdasarkan arah aliran keluar

o Axial (flow) pump

Pompa aliran axial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller keluar dari saluran discharge searah dengan

poros pompa.

o Radial (flow) pump

Page 33: proposal pompa.docx

Pompa aliran radial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller tegak lurus dengan poros

o Mixed (flow) pump

Arah aliran membentuk sudut terhadap sumbu shaft.

o Pompa Volut

Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut,

yang selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar.

Gambar 3.6: Skema Pompa Volut

e. Prinsip Kerja Pompa Centrifugal

Pada dasarnya, pompa memiliki 2 kegunaan yaitu:

Memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya ( misalnya dari

aqufer bawah tanah ke tangki penyimpan air).

Mensirkulasikan air ke sekitar sestem ( misalnya air pendingin atau

pulumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).

Prinsip kerja pompa centrifugal yaitu dengan bantuan sebuah impeller

(baling-baling) untuk mengangkat sebuah cairan dari tempat yang rendah ke

tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa

untuk memutarkan impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat berputar.

Karena timbul gaya centrifugal maka zat cair mengalir ke tengah impeller

keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair

menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi

karena mengalami percepoatan. Zat cair yang keluar melalui 5 impeler

Page 34: proposal pompa.docx

ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi oleh impeller dan

disalurkan keluar pompa melalui nozel.

f. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

Bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:

10. Stuffing Box ( Mechanical Seal)

11. Casing

12. Impeller

13. Shaft (Poros)

14. Shaft Sleeve (Selubung Poros)

15. Bearing (Bantalan)

16. Inlet (suction)

17. Outlet

18. Wearing Ring

Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah

dimana poros pompa menembus casing. Adapun bentuk dari stuffing box

dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Casing (rumah keong)

Fungsinya untuk melindungi inner parts yang ada didalamnya, dan

tempat yang memberikan arah aliran dari fluida karena putaran impeller

Impeller

Page 35: proposal pompa.docx

Fungsinya untuk merubah energi kinetik atau memberikan energi

kinetik pada zat cair, kemudian di dalam casing diubah menjadi energi

tekanan.

Gambar 3.8 : Close Impeller

Shaft (Poros)

Adalah tempat kedudukan daripada impeller dan bagian-bagian dari

pompa yang ikut berputar yang mempunyai fungsi untuk meneruskan

putaran tenaga dari penggerak selama pompa beroperasi.

Gambar 3.9 Shaft (poros)Sumber : bonesbearings.com

Shaft-sleeve

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan

keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage

joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever. Adapun

bentuk dari shaft-sleeve dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 3.10 Shaft-sleeveSumber : bonesbearings.com

Page 36: proposal pompa.docx

Bearing (Bantalan)

Berfungsi sebagai pendukung dan menahan poros sehingga dapat

berputar dan tidak langsung bertumpu pada casing dan rumah bearing

sehingga gesekan yang timbul sangat kecil. Bantalan harus mampu

menahan beban arah radial maupun arah axial.

Gambar 3.11 : Bearing (Bantalan)www.vista-bearing.com

Inlet (suction)

Fungsinya untuk saluran masuk cairan ke dalam impeller.

Outlet

Fungsinya untuk saluran keluar dari impeller.

Wearing ring

Fungsinya untuk menahan gesekan impeller-, sehingga keausan pada

impeller tidak akan terjadi.

Page 37: proposal pompa.docx

Gambar 3.12 : Wearing Ring

3.3 Pembagian Jenis-Jenis Pompa

Berdasarkan cara penambahan energi pada cairan, jenis pompa dapat

dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

5. Positive Displacement Pump

Pompa yang menghasilkankapasitas intermitten karena fluidanya ditekan

dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Jadi, fluida yang masuk

kemudian dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran (aliran balik)

dari sisi buang ke sisi masuk. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi

dengan kapasitas yang rendah. Perubahan energi yang terjadi pada pompa ini

adalah energi mekanik yang diubah langsung manjadi energi potensial.

Macam-macam Positive Displacement Pump yaitu:

a. Pompa Piston

Prinsip kerja dari pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya selubung

putar akan menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston

di atas piring dakian. Fluida terisap ke dalam silinder dan kemudian ditukar ke

saluran buang akibat gerakan turun-naiknya piston. Bertemunya rongga

silindris piston pada selubung putar dengan saluran isap dan tekan yang

terdapat pada alat berkatup. Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

head yang sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah.

Dalam aplikasinya pompa piston banyak digunakan untuk keperluan

pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat.

Page 38: proposal pompa.docx

b. Pompa Roda Gigi

Prinsip kerjanya adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan yang

terletak antara rumah pompa dan menghisap serta menekan fluida yang mengisi

ruangan antar roda gigi (yang dibatasi oleh gigi dan rumah pompa) ditekan ke

sisi buang akibat terisinya ruang anatara roda gigi pasangannya. Pompa ini

biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan head tinggi dengan kapasitas

aliran sangat rendah. Dalam aplikasinya, pompa ini digunakan untuk pelumas.

Gambar 3.2: Pompa Roda Gigi

c. Pompa Torak

Prinsip kerjanya adalah torak melakukan gerakan isap terbuka dan katup

tekan tertutup. Sedangkan pada saat torak mulai melakukan gerakan tekan,

katup isap tertutup dan katup tekan terbuka. Kemudian fluida yang tadinya

terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk memenuhi

head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa torak banyak

digunakan untuk pemenuhan tenaga hidrolik.

Gambar 3.3: Skema Pompa Torak

6. Non Positive Displacement Pump (Pompa Dinamik)

Page 39: proposal pompa.docx

Pompa dinamik adalah pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama

pompa bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu

impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh

impeller yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun tekanannya dan

melemparkan aliran melalui volut. Yang tergolong pompa dinamik antara lain:

5. Pompa Aksial

Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut: berputarnya impeller akan

mengisap fluida yang akan dipompakan dan menekannya ke ssi tekan dalam

arah aksial (tegak lurus). Pompa aksial biasana diproduksi untuk kebutuhan

head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa

jenis ini banyak digunakan untuk irigasi.

Gambar 3.4: Skema Pompa Aksial

6. Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal adalah jenis pompa yang sangat banyak di pakai oleh

industri, terutama industry pengolahan dan pendistribusian air. Beberapa

keunggulan pompa sentrifugal adalah biaya yang lebih murah, konstruksi

pompa sangat sederhana, mudah pemasangan dan perawatan, kapasitas dan

head tinggi, kehandalan dan kualitas yang tinggi.

Pompa ini terdiri dari satu atau lebih impeller yang dilengkapi dengan

sudu-sudu pada poros yang berputar dan diselubungi chasing. Fluida diisap

Page 40: proposal pompa.docx

pompa melalui sisi isap, akibat berputarnya impeller yang menghasilkan

tekanan vakum. Pada sisi isap selanjutnya fluida yang telah terisap kemudian

terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida.

Gambar 3.5 : Pompa Sentrifugal dengan Isapan Ujung

g. Klasifikasi Pompa Sentrifugal:

Banyak sekali pompa sentrifugal yang dipergunakan dalam industri baik

industri perminyakan maupun industri lainnya, sehingga agar dapat lebih

mudah memilih pompa sentrifugal terbagi antara lain :

Berdasarkan kapasitas

o Kapasitas rendah : sampai dengan kapasitas 20 m3/jam

o Kapasitas medium : 20 s/d 60 m3/jam

o Kapasitas tinggi : lebih besar dari 60 m3/jam

Berdasarkan sisi isap impeller

o Pompa isap tunggal, dimana cairan masuk pompa melalui satu sisi

impeller.

o Pompa isap ganda, dimana cairan masuk pompa melalui dua sisi

impeller.

Berdasarkan jumlah dan susunan impeller

o Pompa Impeller tunggal (single stage)

o Pompa Multi impeller atau impeller lebih dari satu (multi stage)

Page 41: proposal pompa.docx

Berdasarkan posisi poros pompa

o Pompa dengan poros vertical

o Pompa dengan poros horizontal

Berdasarkan arah aliran keluar

o Axial (flow) pump

Pompa aliran axial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller keluar dari saluran discharge searah dengan

poros pompa.

o Radial (flow) pump

Pompa aliran radial adalah pompa dimana arah aliran fluida yang

meninggalkan impeller tegak lurus dengan poros

o Mixed (flow) pump

Arah aliran membentuk sudut terhadap sumbu shaft.

o Pompa Volut

Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung dalam volut,

yang selanjutnya akan dialirkan memalui nozzle untuk keluar.

Gambar 3.6: Skema Pompa Volut

h. Prinsip Kerja Pompa Centrifugal

Pada dasarnya, pompa memiliki 2 kegunaan yaitu:

Memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya ( misalnya dari

aqufer bawah tanah ke tangki penyimpan air).

Page 42: proposal pompa.docx

Mensirkulasikan air ke sekitar sestem ( misalnya air pendingin atau

pulumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan).

Prinsip kerja pompa centrifugal yaitu dengan bantuan sebuah impeller

(baling-baling) untuk mengangkat sebuah cairan dari tempat yang rendah ke

tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa

untuk memutarkan impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat berputar.

Karena timbul gaya centrifugal maka zat cair mengalir ke tengah impeller

keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair

menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi

karena mengalami percepoatan. Zat cair yang keluar melalui 5 impeler

ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi oleh impeller dan

disalurkan keluar pompa melalui nozel.

i. Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal

Bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:

19. Stuffing Box ( Mechanical Seal)

20. Casing

21. Impeller

22. Shaft (Poros)

23. Shaft Sleeve (Selubung Poros)

24. Bearing (Bantalan)

25. Inlet (suction)

26. Outlet

27. Wearing Ring

Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah

dimana poros pompa menembus casing. Adapun bentuk dari stuffing box

dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Page 43: proposal pompa.docx

Gambar 3.7 Stuffing Box ( Mechanical Seal)

Casing (rumah keong)

Fungsinya untuk melindungi inner parts yang ada didalamnya, dan

tempat yang memberikan arah aliran dari fluida karena putaran impeller

Impeller

Fungsinya untuk merubah energi kinetik atau memberikan energi

kinetik pada zat cair, kemudian di dalam casing diubah menjadi energi

tekanan.

Gambar 3.8 : Close Impeller

Shaft (Poros)

Adalah tempat kedudukan daripada impeller dan bagian-bagian dari

pompa yang ikut berputar yang mempunyai fungsi untuk meneruskan

putaran tenaga dari penggerak selama pompa beroperasi.

Gambar 3.9 Shaft (poros)Sumber : bonesbearings.com

Shaft-sleeve

Page 44: proposal pompa.docx

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan

keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage

joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever. Adapun

bentuk dari shaft-sleeve dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 3.10 Shaft-sleeveSumber : bonesbearings.com

Bearing (Bantalan)

Berfungsi sebagai pendukung dan menahan poros sehingga dapat

berputar dan tidak langsung bertumpu pada casing dan rumah bearing

sehingga gesekan yang timbul sangat kecil. Bantalan harus mampu

menahan beban arah radial maupun arah axial.

Gambar 3.11 : Bearing (Bantalan)www.vista-bearing.com

Page 45: proposal pompa.docx

Inlet (suction)

Fungsinya untuk saluran masuk cairan ke dalam impeller.

Outlet

Fungsinya untuk saluran keluar dari impeller.

Wearing ring

Fungsinya untuk menahan gesekan impeller-, sehingga keausan pada

impeller tidak akan terjadi.

Gambar 3.12 : Wearing Ring

Tabel Data Material Pompa Sentrifugal nira kental

No Name Of Parts Material JML

1 Casing Austenit Ductile

Cast Iron

ASTM A431*D2 1

2 Gland Plate Stainless Steel JIS SUS 316 2

3 Impeller Stainless Steel JIS SUS 14 1

4 Shaft Stainless Steel JIS SUS 316 1

5 Coupling Key (C) Carbon Steel JIS S 45C 1

6 Impeller Key (I) Stainless Steel JIS SUS 316 1

7 Sleeve Stainless Steel JIS SUS 316 2

8 Sleeve Nut (R) Stainless Steel JIS SCS 14 1

9 Sleeve Nut (L) Stainless Steel JIS SCS 14 1

10 Sleeve Head Stainless Steel JIS SCS 14 2

Page 46: proposal pompa.docx

11 Diatace Piece Mild Steel JIS SS41 1

12 Neck Bush Stainless Steel JIS SUS 316 2

13 Drive Collar Stainless Steel JIS SUS 304 2

14 Bearing Housing Cast Iron JIS FC20 2

15 Bearing Cover (C) Cast Iron JIS FC20 1

16 Bearing Cover (T) Cast Iron JIS FC20 1

17 Ball Bearing Baja tahan panas

dan tahan karat

ASTM 52100 2

18 Casing Ring Austenitic Cast

Iron

ASTM A436 Type 28 2

19 Impeller Ring Stainless Steel JIS SUS 316 2

20 Deflector (C) Stainless Steel JIS SUS 304 1

21 Deflector (G) Stainless Steel JIS SUS 304 2

22 Mechanical Seal John Crane Type 881 2 set

23 Oil Seal (C) 1

24 Oil Seal (G) 2

25 O-Ring Viton 2

26 Ball & Nut Stainless Steel JIS SUS 316 8

27 Bearing Nut (S) Mild Steel JIS SS 41 1

28 Bearing Washer (S) Mild Steel JIS SS 41 1

29 Shaft Coupling 1 set

30 Air Vent Plastic 2