rangkuman business development

50
NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI NPM : 1201120376 KLS : BUSINESS DEVELOPMENT-B NO . TEMA KONTEN SUMBER 1. Lingkung an bisnis Menurut definisi dari Kusdi (2009:62) lingkungan (organisasi) adalah elemen- elemen di luar organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan organisasi. Definisi dari Nickels et.al.(2009:13) lingkungan bisnis terdiri atas faktor- faktor sekitar yang dapat membantu atau menghambat perkembangan bisnis. Jadi Lingkungan bisnis adalah faktor-faktor atau elemen-elemen yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman yang memengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Secara garis besar elemen lingkungan eksternal dapat dibedakan menajadi dua, yaitu lingkungan mikro dan makro. Faktor Lingkungan Bisnis : 1. Lingkungan Mikro Bisnis adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan.Lingkunga Ekonomi.kompasiana .com Books.google.co.id Swastapriambada.le cture.ub.ac.id Innovateuk.org horizon.ac.uk

Upload: rieyukie-park-hwaiting

Post on 14-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Business DevelopmentEntrepreneurship

TRANSCRIPT

user

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI

NPM : 1201120376

KLS : BUSINESS DEVELOPMENT-B

NO.TEMAKONTENSUMBER

1.

2.

3.

4.

5.Lingkungan bisnis

New Wave Technology

Bisnis Analisis dan Studi Kelayakan

Resiko dan Antisipasi Resiko

Strategi Persaingan

Menurut definisi dari Kusdi (2009:62) lingkungan (organisasi) adalah elemen-elemen di luar organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan organisasi. Definisi dari Nickels et.al.(2009:13) lingkungan bisnis terdiri atas faktor- faktor sekitar yang dapat membantu atau menghambat perkembangan bisnis. Jadi Lingkungan bisnis adalah faktor-faktor atau elemen-elemen yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman yang memengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Secara garis besar elemen lingkungan eksternal dapat dibedakan menajadi dua, yaitu lingkungan mikro dan makro.

Faktor Lingkungan Bisnis :

Lingkungan Mikro Bisnisadalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan.Lingkungan mikro meliputi perusahaan, pemasok, pelanggan, pegawai, pesaing, masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan.Lingkungan Makro (Lingkungan Umum)adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan.Lingkungan makro meliputi faktor ekonomi, faktor demografi (jumlah penduduk, usia peduduk), faktor geografi (lokasi), faktor pemerintah, faktor sosial, faktor politik. KetidakpastianLingkungan Karakter utama dari lingkungan adalah ketidak pastian. Ketidakpastian lingkungan merupakan subtansi lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Ketidakpastian lingkungan ditentukan oleh dua variabel yaitu kompleksitas dan stabilitas lingkungan. Kompleksitas menunujukkan gambaran heteroginitas banyaknya elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi. Lingkungan organisasi dikatakan kompleks bila jumlah elemennya empat atau lebih, dan bila jumlahnya kurang dari empat dikatakan sederhana. Stabilitas lingkungan menggambarkan tingkat kecepatan perubahan elemen lingkungan yang terjadi. Lingkungan organisasi dikatakan stabil apabila elemen- elemennya jarang/tidak mengalami perubahan ataupun jika berubah berlangsung secara perlahan. Bila elemennya selalu berubah atau berubah secara cepat dan sulit diduga maka dikatakan sebagai lingkungan yang tidak stabil (labil). Dengan demikian ketidakpastian lingkungan menunjukkan tingkat kompleksitas dan stabilitas lingkungan. Dari dua variabel lingkungan di atas, maka suatu organisasi bisnis mungkin akan menghadapi salah satu dari empat tipe ketidakpastian lingkungan yaitu; tinggi (elemen lingkungan jumlahnya besar & selalu mengalami perubahan), agak tinggi (elemen lingkungan jumalahnya sedikit & selalu mengalami perubahan), agak rendah (elemen lingkungan jumlahnya besar & lingungan tidak berubah atau berubah secara perlahan), dan rendah (elemen lingkungan jumlahnya sedikit & lingkungan tidak berubah atau berubah secara perlahan).

Berdasarkan tingkat ketidakpastian di atas, maka jenis lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu:

Lingkungan Tenang Acak Ketidakpastian rendah, ini merupakan jenis lingkungan yang paling sederhana dimana hanya ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen- elemen ini keadaannya tenang dalam arti tidak atau jarang sekali berubah. Dalam kondisi yang demikian pihak organisasi dapat lebih banyak menfokuskan perhatiannya pada operasi rutin sehari-hari. Lingkungan bukan menjadi masalah utama yang harus diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan. Lingkungan Tenang Mengelompok

Jenis lingkungan ini cukup stabil tetapi lebih kompleks dibandingkan lingkungan Tenang Acak. Jumlah elemen lingkungan lebih banyak dan berkaitan satu sama lain. Dalam kondisi yang demikian pihak organisasi harus dapat mengantisipasi dan mengalokir perubahan sehingga dapat dihindari perubahan berkelompok.

Lingkungan Diganggu - Bereaksi.

Jenis lingkungan ini tingkat ketidakpastian lingkungan agak tinggi walaupun jumlah elemen lingkungan kecil, namun elemen-elemen tersebut sering berubah ataupun berubah secara cepat. Perubahan lingkungan umumnya terjadi karena reaksi dari tindaklan organisasi yang mengganggu ketenangan lingkungan. Karena itu pihak organisasi harus lebih hati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu mengantisipasi tindakan dan reaksi dari lingkungan. Contoh beberapa organisasi yang beroperasi dalam lingkungan ini antara lain industri jasa, kontruksi dan peralatan rumah tangga.

Lingkungan Kacau

Ini merupakan jenis lingkungan yang tingkat ketidakpastian paling tinggi, disamping jumlah elemennya banyak juga disertai oleh karakter lingkungan yang selalu berubah dan sering tidak terduga dan berlangsung secara cepat. Jenis lingkungan ini sering memberikan pengaruh negatif bagi kelangsungan hidup organisasi. Karena itu pihak organisasi harus lebih banyak menfokuskan perhatiannya dengan senantiasa mengadaptasi perubahan lingkungan baik secara reaktif maupun proaktif. Sebagai contoh perusahaan komputer, telpon seluler (Ponsel) sekarang ini harus berhadapan dengan perubahan tingkat teknologi dan pasar yang sangat cepat dan terus menerus.

Ekonomi Digital

Digital ekonomi merupakan kegiatan ekonomi yang berbasis pada teknologi digital. Digital economy disebut juga Internet Economy, New Economy, atau Web Economy. Istilah digital ekonomi diciptakan pertama kali di Don Tapscott pada tahun 1995, melalui buku best seller yang berjudul The Digital Economy : Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. Buku The Digital Economy memaparkan bagaimana internet mengubah cara kita melakukan bisnis.Internet,dengan meningkatkan akses mobile, secara fundamental mengubah cara berbisnis. Dalam ekonomi baru ini, jaringan dan komunikasi infrastruktur digital menyediakan platform global dimana orang-orang dan organisasi menyusun strategi, berinteraksi, berkomunikasi, berkolaborasi, dan mencari informasi. Telstra, penyedia telekomunikasi terkemuka di Australia, menjelaskan bagaimana persaingan akan menjadi lebih global dan lebih intens sebagai hasil dari ekonomi digital. Mengingat dampak yang luas, perusahaan tradisional secara aktif menanggapi perubahan yang dibawa oleh ekonomi digital. Berbagai operasional perusahaan menggunakan peralatan canggih yang mengubah data-data menjadi data digital (digitalisasi). Lingkungan Industri

Lingkungan industri mencerminkan kondisi di dalam perusahaan yang terekspos. Kondisi di setiap industri bervariasi sesuai dengan permintaan dan persaingan. Perusahaan memperoleh manfaat karena berada di suatu industri yang mengalami permintaan pelanggan yang tinggi akan produk-produknya. Tetapi, industri yang memiliki permintaan tinggi cenderung memiliki persaingan yang ketat karena banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut. Persaingan yang ketat baik bagi pelanggan karena memaksa perusahaan untuk mempertahankan harga tetap rendah agar dapat bersaing. Tetapi bagi perusahaan menyebabkan pendapatan menjadi lebih rendah.

Lingkungan Global

Dua perubahan penting pada lingkungan global adalah tumbuhnya persaingan internasional dan meningkatnya perdagangan bebas antar bangsa. Dua hal tersebut terjadi terutama adanya perbaikan tranportasi dan komunikasi.

Beberapa perusahaan mengandalkan negara lain untuk sebagian pasokannya atau menjual produknya di berbagai negara. Perusahaan tersebut bahkan mendirikan anak perusahaan di luar negeri dimana perusahaan dapat menghasilkan produk dan menjualnya.

Kondisi ekonomi global dapat memengaruhi perekonomian lokal. Jika kondisi ekonomi melemah di negara-negara asing, maka permintaan asing akan produk-produk AS akan menurun. Akibatnya, penjualan perusahaan AS akan berkurang dan akan menyebabkan PHK. Permintaan produk akan menurun. Perusahaan yang tidak memiliki bisnis internasional dapat dipengaruhi oleh lingkungan global.

Hubungan Lingkungan dan Pengembangan BisnisHubungan antara perusahaan dengan lingkungan dapat dilihat dari pengadaan CSR (corporate social responsibility) yang dilakukan oleh perusahaan. CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder, antara lain konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.Contohnya, perusahaan tekstil yang harus mengolah limbahnya agar tidak dibuang ke sungai dekat pemukiman warga, sehingga warga tetap bisa menerima perusahaan tersebut untuk beroperasional. Collaboration in Business with Technology

Perusahaan memerlukan ternaga kerja yang kritis untuk bisa melakukan pekerjaan lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih produktif. Untuk bisa mencapai tujuan kerja, perusahaan perlu melakukan kolaborasi dengan teknologi ke dalam proses kerja. Kolaborasi mengubah pengetahuan menjadi tindakan di organisasi. Contohnya adalah saat ini perusahaan mempromosikan produk melalui social media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Teknologi digunakan untuk mengambil keputusan oleh para Eksekutif di perusahaan. Sebuah survei Avanade tahun 2013 menunjukkan, sebesar 77% pengambil keputusan menggunakan teknologi dan 82% perusahaan menggunakan alat-alat kolaborasi untuk masa depan perusahaan. Tiga strategi dapat membantu perusahaan mencapai keuntungan besar dalam produktivitas, pengambilan keputusan dan inovasi yang mereka cari dari kolaborasi teknologi.

Teknologi kolaborasi Embed dalam proses bisnisKolaborasi teknologi baru lebih dari sekadar mendigitalkan cara-cara lama dalam melakukan sesuatu, tetapi juga membuat cara baru dalam melakukan hal-hal yang mungkin.Melalui penggunaan teknologi kolaborasi, meningkatkan cara di mana pekerjaan dilakukan. Kolaborasi teknologi juga dapat memberikan bimbingan tentang bagaimana proses tertentu dapat secara optimal dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

Bentuk perilaku kolaboratif yang mendorong hasilKolaborasi yang mendorong penggunaan alat-alat kolaborasi, hardware, cloud computing.

Mengeluarkan kekuatan penuh dari talent perusahaan

Teknologi kolaborasi yang efektif mendukung tidak hanya bagaimana orang bekerja hari ini, tapi bagaimana mereka harus bekerja di masa depan.Perusahaan menggunakan model operasi baru, yang mana perusahaan, vendor, outsourcers,partner, dan lain-lain bekerja bersama untuk mempersatukan tujuan dan mencapainya.

Tatanan Dunia Datar

Tatanan dunia datar disebut sebagai globalisasi versi baru dalam buku karangan Thomas L. Friedman yang berjudul The World is Flat, yang memberikan gambaran ringkas mengenai perjalanan peradaban di dunia.

Globalisasi Versi 1.0Globalisasisecara hakekat telah berlangsung sejak lama.Globalisasi versi 1.0 telah dimulai Columbus di tahun 1492, juga pergerakan lain sampai tahun 1800-an. Proses ini menyusutkan dunia dari ukuran besar menjadi sedang. Globalisasi 1.0 berhubungan dengan negara dan otot, pelaku utama dan kekuatan penyatuan global adalah seberapa gigih, seberapa besar otot, seberapa besar tenaga kuda, tenaga angin, tenaga uap yang dimiliki suatu negara. Motor penggerak Globalisasi 1.0 adalah meng-globalnya negara.

Globalisasi versi 2.0

Globalisasi versi 2.0 berlangsung dari tahun 1800-2000. Masa ini menyusutkan dunia dari ukuran sedang ke ukuran kecil. Dalam Globalisasi 2.0 pelaku utama dan kekuatan penyatuan global adalah perusahaan-perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan ini mendunia demi pasar dan tenaga kerja. Pada masa awal, penyatuan global dimotori jatuhnya biaya pengangkutan berat mesin uap dan kereta api. Berikutnya dimotori oleh jatuhnya biaya telekomunikasi berkat penyebaran telegraf, telepon, PC, satelit, serat optik, Word Wide Web versi awal. Terjadi pasar global dengan adanya pergerakan barang, jasa, informasi dan tenaga kerja dari benua ke benua. Motor penggerak Globalisasi 2.0 adalah meng-globalnya perusahaan.

Globalisasi versi 3.0

Globalisasi versi 3.0 dimulai tahun 2000, yang menyusutkan dunia dari ukuran kecil menjadi sangat kecil dan mendatarkan lapangan permainan. Era yang memungkinkan memberdayakan dan melibatkan individu serta kelompok kecil untuk dengan mudah menjadi global dengan sebutan tatanan dunia datar(flat world platform). Contoh nyatanya adalah konvergensi (penyatuan) antara komputer pribadi yang memungkinkan setiap individu dalam waktu singkat menjadi penulis materi mereka sendiri secara digital, serat optik yang memungkinkan mereka untuk mengakses lebih banyak materi materi di seluruh dunia dengan murah, serta workflow software yang memungkinkan individu-individu di seluruh dunia untuk bekerja bersama-sama mengerjakan suatu materi digital dari manapun, tanpa menghiraukan jarak antar mereka. Motor penggerak Globalisasi 3.0 adalah kekuatan baru yang ditemukan untuk bekerjasama dan bersaing secara individual dalam kancah global.

Perbedaan nyata antara Globalisasi 3.0 dengan kedua masa sebelumnya tidak hanya soal menyusutkan dan mendatarkan dunia, serta bagaimana memberdayakan individu. Globalisasi 3.0 berbeda dari dua masa sebelumnya karena digerakkan oleh individu dan dunia usaha Amerika maupun Eropa. Globalisasi 3.0 memungkinkan begitu banyak orang masuk dan turut bermain. Tak heran jika kita melihat manusia dari berbagai warna kulit ikut ambil bagian dalam permainan ini.Saat ini, hubungan antar individu makin tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Teknologi informasi telah memudahkan untuk menembus berbagai tempat yang dulu tak dapat kita jelajahi. Ketika kita berpikir bahwa dunia ini datar, atau setidaknya dalam proses menjadi datar, banyak hal menjadi lebih mudah dipahami daripada sebelumnya.

Digital Business

Bisnis digital adalah penciptaan desain bisnis baru dengan mengaburkan dunia digital dan fisik.Pada bisnis digital, berbagai hal didigitalisasi. Contoh bisnis digital adalah bisnis online, dimana seluruh transaksi dilakukan secara online. Misalnya pada toko baju online, konsumen bisa masuk ke web dari pemilik toko online, lalu memilih barang-barang yang diinginkan.

Teknologi digital mendorong perbaikan pada proses bisnis dan model bisnis tingkat tradisional. Tingkat ketiga reinvention digital yang dibuat oleh kebutuhan untuk bersaing dengan peningkatan kecepatan dan kelincahan. Teknologi seperti Internet of Things dan cetak 3D akan memungkinkan digital baru proses bisnis, model dan momen. Organisasi yang unggul dalam ekonomi industri digital akan menjadi industri yang berteknologi canggih.

Pada tahun 2020, lebih dari tujuh miliar orang dan bisnis, dan setidaknya 30 miliar perangkat akan terhubung ke Internet, dengan orang-orang, bisnis, dan komunikasi, transaksi, dan bahkan negosiasi satu sama lain.

Peran IS dan IT dalam Pengembangan Bisnis

Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategis SI ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, SI yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SI strategis dapat berupa SI (SIM) apapun yang menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.

Resiko dan Kegagalan Penerapan IS

Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan tetapi begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem informasi yang dahulu. Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek EntIS. Namun, kegagalan sistem informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya. Organisasi tersebut dapat mencobanya lagi.

Terdapat faktor penyebab munculnya masalah pada sistem informasi. Faktor tersebut dapat bersifat teknis dan nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1. DesainInformasi mungkin tidak disediakan secara cepat atau tersedia dalam sebuah format yang tidak memungkinkan bagi pengguna atau menampilkan data yang salah. Pengguna tidak memahami secara teknis dan harus berinteraksi dengan sistem sering menjadi sangat kompleks dan membingungkan. Sistem informasi dikatakan gagal jika desainnya tidak sesuai dengan struktur, budaya, dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

Data

Data dalam sistem mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang tinggi. Informasi dalam bidang-bidang tertentu bahkan membingungkan atau tidak ditunjukan secara tepat untuk tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang disyaratkan dalam fungsi bisnis yang spesifik mungkin tidak dapat diakses karena datanya tidak sesuai.

Biaya

Sistem sangat diperlukan, namun sering dalam implementasi dan pengoperasiannya memerlukan biaya di atas anggaran. Harus diperhitungkan manfaat yang akan dihasilkan ketika diberlakukannya suatu sistem agar tidak terjadi lebih besar biaya yang dikeluarkan daripada manfaat yang diperoleh.

4. OperasiSistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan secara tepat waktu dan efisien karena operasi komputer yang mengendalikan pemrosesan informasi tidak berjalan semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang gagal sering mengakibatkan pengulangan-pengulangan atau penundaan-penundaan dan tidak dapat memenuhi jadwal penyampaian informasi.

Pengertian Studi kelayakan Bisnis

Studi kelayakan usaha/bisnis (businesses feasibility study) atau disebut juga analisis proyek bisnis ialah penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara kontinue. Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang usaha atau bisnis yang dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak bisnis tersebut dijalankan.

Kegunaan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Untuk merintis usaha baru

Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada

Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling mengun-tungkan

Pihak-pihak yang memerlukan kelayakan Bisnis

Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)

Dalam kerwirausahaan. studi kelayakan bisnis sangat penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Demikian juga bagi penyandang dana yang mernerlukan persyaratan tertentu seperti bankir, investor dan pemerintah.

Pihak Investor dan Penyandang Dana

Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkannya.

Pihak Masyarakat dan Pemerintah

Bagi masyarakat studi kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya merugikan selama-lamanya.

Tahap-tahap Studi kelayakan Bisnis

Tahap ide atau perumusan gagasan

Tahap perumusan ide ialah dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. lde tersebut kemudian dirumuskan dan diindentifikasi.

Tahap memformulasikan tujuan

Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis.

Tahap analisis

Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk smembuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.

Tahap keputusan

Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung resiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti Pay Back Period (PBP) yaitu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi, Net Present Value (NPV) yaitu manfaat usaha saat ini yang akan kita terima di masa yang akan datang tidak sama dengan manfaat jika kita terima saat ini, dan Internal Rate of Return (IRR) atau indeks keuntungan.

Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Analisis aspek pemasaran

Kebutuhan & keinginan konsumen, Segmentasi pasar, target, nilai tambah, masa hidup produk, struktur pasar, persaingan & strategi pesaing, Ukuran pasar, pertumbuhan pasar, laba kotor dan pangsa pasar.

Analisis aspek produksi/operasi

Lokasi operasi, volume operasi, mesin dan peralatan, bahan baku & bahan penolong, tenaga kerja dan lay-out.

Analisis aspek manajemen

Kepemilikan, organisasi, tim manajemen dan karyawan.

Analisis aspek keuangan

Kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi dan proyeksi aliran kas (cash flow).

Cara Perhitungan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, menggunakan metode penelitian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Menentukan objek penelitian. Menentukan perusahaan yang ingin diuji kelayakan bisnisnya.

Jenis dan teknik pengumpulan data. Menentukan jenis data apa yang akan digunakan, kuantitatif atau kualitatif. Dan jenis data menurut sumbernya, data primer atau sekunder.

Metode analisis data. Analisis aspek-aspek dalam studi kelayakan, metode depresiasi atau penyusutan, alat analisis kelayakan investasi (metode PP, ARR, NPV, IRR, PI).

Pembahasan pada metode analisis data.

Hasil penelitian

Kesimpulan

Evaluasi dan pemilihan proyek Payback Period

Untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat payback period-nya semakin baik bisnis tersebut.

Net Present Value

Nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tidak sama dengan nilai uang yang diterima sekarang, karena adanya faktor interest rate.Keterangan :

Ct= net cash inflow selama periode

Co = initial investment

r = discount rate

t = number of time periods

Internal Rate of Return

Suatu interest rate (i) yang membuat nilai net present value (NPV) menjadi nol atau disebut juga indeks keuntungan.

Keterangan :

Cn = Cash flow

n = positive integer

N = total periode waktu

r = internal rate of return

NPV = net present value

Indeks profitabilitas

Indeks profitabilitas adalah rasio dari PV total penerimaan kas masa datang terhadap investasi awal, atau PV/I. Indeks ini digunakan sebagai sarana untuk membuat peringkat proyek dalam urutan daya tarik yang semakin menurun. Ketentuan keputusan, bila indeks profitabilitas lebih besar dari 1 maka proyek diterima.

Keterangan :

Ao = Investasi Awal

At = Proceeds

r = bunga

jika PI > 1 diterima; PI < 1 ditolak.

Modified Internal Rate of Return

MIRR mengasumsikan arus kas positif diinvestasikan kembali pada biaya perusahaan modal, dan pengeluaran awal dibiayai oleh pembiayaan perusahaan. MIRR lebih akurat mencerminkan biaya dan profitabilitas proyek. Rumus untuk MIRR :

n = akhir periode terjadinya cash flow

Istilah-istilah Resiko dalam Bisnis

Adverse movement = pergerakan variable-variabel yang dapat menimbulkan kerugian.

Affordability assessment = penilaian kelayakan

Alm (assets liability management) = pengelolaan asset & kewajiban.

Boundary event = kejadian risiko yang penyebabnya tidak mudah ditetapkan, karena dapat terjadi secara lintas batas antara berbagai jenis risiko.

Risiko pasar (market risk) = risiko kerugian, baik pada posisi on maupun off balance sheet, yang timbul dari pergerakan harga pasar.

Macam-macam Resiko

Risiko berdasarkan sifatnya

a. Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Jenis risiko spekulatif adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan peluang keuntungan kepadanya. Umumnya tidak bisa diasuransikan.

b. Risiko Murni

Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah kebakaran, apabila perusahaan mengalami kebakaran, maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Salah satu cara menghindari risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. Itu sebabnya risiko murni dapat dikenal dengan istilah risiko yang dapat diansuransikan (insurable risk).

Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan

Risiko yang dapat dialihkan

Risiko yang dapat dialihkan yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan,

Risiko yang tidak dapat dialihkan yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

3. Risiko berdasarkan asal timbulnya

a. Risiko Internal

Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi.

b. Risiko Eksternal

Risiko Eksternal yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.

Resiko Secara Umum yaitu :

Resiko strategis. Contoh : datangnya kompetitor ke industri.

Resiko pemenuhan (compliance). Contoh : adanya perundang-undangan yang baru, misalnya mengenai kesehatan dan keamanan.

Resiko financial. Contoh : konsumen yang tidak membayar produk, meningkatnya bunga pinjaman.

Resiko operasional. Contoh : kehilangan alat-alat untuk berproduksi.

Upaya Penanggulangan Resiko

Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.Mengevaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari nilai risiko dan frekuensinya.Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer).Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian.Meminimalisasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian, misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan pengawasan mutu (quality control).Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang akan terjadi.Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian atau risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi.Resiko yang dihadapi Perusahaan saat mengembangkan Bisnis

1. Risiko Riil, adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari, seperti : Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke dalam perusahaan

Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa sekarang ataupun masa depan

Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari

Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision-making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional

2. Risiko Psikologis, adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindari, seperti :Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra, dsb) dan risiko menanggung malu

Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain (Menjadi paranoid atau blind-dependency) Kehilangan perasaan "potent" atau mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri

Kehilangan jati diri (terutama bagi mereka yang sudah menganggap keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri)

Kehilangan motivasi untuk berjuang

Antisipasi dan Cara meminimalisir Resiko

Dengan menggunakan metode, mengidentifikasi resiko di sekitar aktivitas bisnisMenilai kemungkinan suatu peristiwa yang terjadi Memahami cara menanggapi peristiwa Menempatkan sistem untuk berhadapan dengan konsekuensiMemantau efektivitas pendekatan dan kontrol manajemen risikoAnalisis Situasi untuk Pembuatan Strategi

Memahami lingkungan yang ada saat ini maupun lingkungan potensial di mana suatu produk dan jasa akan dipasarkan.Latar belakang sejarah perusahaan, latar belakang penjualan dan keuntungannya.

Analisis situasi bias disebut sebagai analisis SWOT di mana dalam hal ini perusahaan harus mengidentifikasi dari sisi :

( Internal, berupa kekuatan atau Strength (S) dan kelemahan atau Weakness (W), mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.(Eksternal, berupa peluang atau Opportunities (O) dan ancaman atau Threats (T), mengidentifikasi peluang dan ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan.

Struktur Lingkungan

Struktur lingkungan dalam persaingan dapat dianalisis dengan menggunakan five forces oleh Michael E. Poter. Portes five forces terdiri dari :

Threat of new entryPendatang baru akan memberikan kapasitas baru dalam pasar, perolehan market share, dan sumber daya substansial. Pesaing bisa menyebabkan penurunan harga, sehingga berkurangnya profit perusahaan.

Bargaining power of buyers

Pembeli menyebabkan competitive force karena mereka bisa menawar dengan harga yang rendah, meminta kualitas yang lebih baik, dan servis yang lebih.

Bargaining power of substitute

Semua industri berkompetisi membuat produk pengganti (substitute) terhadap produk yang sudah ada agar mereka bisa menjadi yang paling beda di pasar. Substitute menyebabkan terbatasnya potensi untuk mendapatkan profit.

Bargaining power of supplier

Suplier bisa menggunakan competitive force di industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas bahan baku. Kenaikan harga bisa menyebabkan perusahaan tidak bisa mencapai profit yang ditargetkan, karena harus menekan harga.

Rivalry among firm

Persaingan pada perusahaan akan terus terjadi. Setiap perusahaan akan terus melakukan inovasi untuk bisa bertahan hidup (sustainable). Persaingan dalam inovasi akan terus terjadi untuk menunjukkan keunggulan bersaing.

Prosedur Pelaksanaan Analisis Lingkungan

Tujuan Analisis Lingkungan adalah untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang semuanya mempengaruhi kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prosedur pelaksanaan analisis lingkungan adalah sebagai berikut.

Menentukan relevansi dari tingkatan lingkungan

2. Menentukan tingkat relevansi dari strategic issues

Strategic issues adalah faktor lingkungan, baik faktor di dalam maupun diluar perusahaan yang memiliki pengaruh pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tugas utama dari manajemen adalah menentukan isu mana yang strategis dan mana yang bukan.

3.Menerapkan teknik-teknik analisis lingkungan

Terdapat berbagai macam teknik yg dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk melakukan analisis lingkungan. Beberapa diantaranya :

a. External Factor Evaluation (EFE) matrix dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrix, (SWOT Analysis)

b. Environment Scanning, ada 3 bentuk utama :

- Irregular Scanning Systems : system ini digunakan jika terjadi krisis lingkungan dimana focus utamanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi. Ditekankan untuk mengatasi krisis jangka pendek.

- Regular Scanning Systems : Sistem ini menjalankan analisis regular atas lingkungan yang signifikan. Biasanya analisis ini terjadwal per semester dalam suatu review.

- Continuous Scanning Systems : Sistem ini secara konstan memonitor komponen lingkungan.

c. Environmental Forecasting : teknik ini merupakan proses penentuan kondisi-kondisi apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada masa yang akan datang.Evaluasi Proses Analisis Lingkungan

1. Berkaitan secara konseptual & praktek dengan operasi perencanaan.

2. Mampu memberikan tanggapan terhadap kebutuhan informasi pihak manajemen tingkat atas.

3. Didukung manajemen tingkat atas secara terus menerus

4. Dilaksanakan oleh analis lingkungan yg mengerti keahlian yg dibutuhkan untuk menjadi seorang ahli strategi.Menyusun Arsitektur Strategi Bisnis management

Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan.

Ekonomi.kompasiana.com

Books.google.co.id

Swastapriambada.lecture.ub.ac.id

Innovateuk.org

horizon.ac.uk

Accenture.com by Mary Hamilton

Bpkp.go.id oleh Romi Satria Wahono

Portalhr.com oleh Firdanianty

Friedman, Thomas L.2007.The World is Flat.

Forbes.com by Jorge Lopez, Gartner.Inc

Gunadarma.ac.id oleh Lista Kuspriatni

Elib.unikom.ac.id

Jurnal.utm.ac.id

Investopedia.com

Ahmad Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Gunadarma.ac.id/library, Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha oleh : Afandi

Darmawi, Herman. Manajemen Risiko. Bumi Aksara, 2005

Infoentrepreneurs.org

e-psikologi.com, Resiko Kewirausahawan dalam Pengembangan Bisnis oleh: Lilly H. Setiono

Porter, Michael. Industry Structure and Competitive Strategy : Keys to Profitability.

Staff.gunadarma.ac.id

Puslit2.petra.ac.id