rencana kerja tahunan 2016 - bbkpsoetta.com · mutu (smm) iso 9001:2008 dan standar pelayanan...
TRANSCRIPT
-
RENCANA KERJA TAHUNAN 2016
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta
Kementerian Pertanian
[Document subtitle]
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
1
I. PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM
Pembangunan perkarantinaan di Indonesia merupakan upaya untuk melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan dengan upaya tersebut, maka peranan karantina pertanian meliputi aspek pengamanan pelestarian sumberdaya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya OPTK/HPHK, kelestarian lingkungan keamanan pangan yang sehat, utuh dan halal. Dalam hal peningkatan daya saing dan pemberdayaan ekonomi rakyat, peranan karantina harus mempu membantu para pelaku usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis Sanitary dan Phytosanitary dari negara tujuan ekspor. Dalam perdagangan bebas dimana negara-negara berupaya menekan tarif bea masuk, maka instrumen non tarif dan SPS-WTO akan mengemuka sebagai intrumen perdagangan, terkait hal tersebut maka institusi perkarantinaan di Indonesia harus diperkuat secara bertahap seiring dengan perkembangan iptek di bidang perkarantinaan. Badan Karantina Pertanian yang merupakan institusi yang mengemban tugas pelaksanaan perkarantinaan di Indonesia, harus secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam rangka mengamankan tuntutan dan tanggung jawab yang telah diamanatkan pada Undang-undang No.16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal April 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian, UPT Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan, serta Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati.
2. TUJUAN
1. Terjaganya sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan HPHK dan OPTK yang terkontaminasi melalui media pembawa HPHK dan OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
2
2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang dilalulintaskan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma ;
3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan masuk dan keluarnya media pembawa HPHK dan OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;
4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;
5. Mewujudkan pelayanan prima karantina pertanian di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma.
3. INFORMASI KINERJA
3.1 KARAKTERISTIK
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi dengan sumberdaya berupa anggaran, sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi SDM yang terdiri dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1 (satu) Eselon IIb, 4 (empat) Eselon IIIb dan 9 (sembilan) Eselon IVa. Perangkat fungsional terdiri dari fungsional khusus dan fungsional umum. Fungsional khusus Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli berjumlah 29 orang, POPT Terampil 42 orang, Medik Veteriner (MV) 26 orang, Paramedik Veteriner (PMV) 33 orang dan Fungsional PMPHP 1 orang, Fungsional Umum berjumlah 28 orang dan jumlah struktural 14 orang. Total SDM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berjumlah 193 orang. Sampai tahun 2017 beberapa pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta masih menempuh pendidikan S2 sebanyak 9 orang dan S3 sebanyak 1 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.378 M2, laboratorium karantina tumbuhan seluas 285,69 M2, laboratorium karantina hewan 193,14 M2, Cool room karantina tumbuhan 162,42 M2, Cool room karantina hewan 42,73 M2, instalasi karantina hewan seluas 6,950,85 M2 dan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas 4.600,80 M2 dan screen house seluas 383,18 M2. Lahan dan gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan administrasi merupakan aset PT Angkasa Pura II, demikian pula lahan instalasi karantina hewan dan tumbuhan merupakan aset
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
3
PT Angkasa Pura II sedangkan gedung/bangunan instalasi karantina hewan dan tumbuhan serta gedung laboratorium karantina hewan merupakan aset Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Sejak September 2012 laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah telah terakreditasi SNI ISO/IEC. 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan metode pengujian dengan menggunakan PCR , dan karantina tumbuhan metode pengujian menggunakan PCR, Elisa Test dan Baermenn Funnell. Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dilengkapi dengan 27 unit kendaraan Rd-4 dan 36 unit kendaraan operasional Rd-2.
3.2 V I S I
Visi merupakan gambaran tentang masa depan realistis yang akan dicapai yang dipilih dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Rumusan umum mengenai kondisi ideal yang diinginkan harus bersifat terjangkau, dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik sehingga memberikan motivasi kepada seluruh pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Selain yang tersebut diatas visi juga sekaligus merupakan refleksi kondisi internal dan sekaligus potensi kemampuan serta keliatan (fleksibility) organisasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Terkait dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian, maka visi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah :
" Menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang Tangguh dan Terpercaya dalam
perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan Tahun 2019”
Pengertian Tangguh dan Terpercaya adalah responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan setiap tindakan karantina pertanian yang dilaksanakan di Balai Besar Karantina Pertanian selalu berdasarkan peraturan nasional maupun internasional serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Scientific justified). Dalam rangka mencapai Visi tersebut maka segenap petugas di Balai Besar Karantina dituntut untuk memiliki semangat untuk :
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
4
1. Menjadi benteng terdepan yang harus mampu melindungi Indonesia dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri dan mampu melaksanakan peraturan perundang-undangan secara tegas dan konsekuen;
2. Memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi pada tugas pokok dan fungsi;
3. Jujur dan bertanggungjawab serta kreatif dalam melaksanakan tugas dan tuntutan masyarakat.
3.3 M I S I
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan tersebut, maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta mengemban Misi :
1. Melaksanakan pengawasan terhadap lalu-lintas Media Pembawa
Hama/Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya alam hayati secara berkesinambungan;
2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit Zoonosis dan menjamin keamanan pangan hayati dan nabati;
3. Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan dalam perdagangan domestik dan internasional melalui sertifikasi;
4. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;
5. Mengembangkan transparansi pelayanan melalui teknologi informasi; 6. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.
3.4 Tugas Pokok
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
3.5 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan. 2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
5
hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK. 4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK. 5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. 6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati. 7. Pengelolaan system informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan. 8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati.
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
3.6 Program
Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Sasaran Program (Outcame)
1. Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK.
Indikator Kinerja Program (IKP)
a) Prosentase media pembawa yang memenuhi system jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
b) Prosentase media pembawa yang memenuhi system jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Prosentase media pembawa yang memenuhi system jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dan Keamanan Hayati.
Indikator Kinerja Program (IKP)
Prosentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh Negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan.
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
6
3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian.
Indikator Kinerja Program (IKP)
a) Penurunan prosentase kasus pelanggaran perkarantinaan disbanding tahun sebelumnya.
b) Nilai Indek Kepuasan Masyarakat
3.7 Kegiatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Sasaran Kegiatan (Output)
1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
a) Terselenggaranya Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
b) Terselenggaranya Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Antar Area
c) Terselenggaranya Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian untuk ekspor
2. Layanan Internal (Overhead)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
a) Terselenggaranya pengadaan kendaraan bermotor lainnya b) Terselenggaranya pengadaan perangkat pengolah data c) Terselenggaranya pengadaan fasilitas perkantoran d) Terselenggaranya pembangunan Laboratorium Karantina Pertanian e) Terselenggaranya pembangunan bangunan karantina lainnya
3. Layanan Perkantoran
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
a) Terselenggaranya kegiatan dukungan internal Administrasi
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
7
b) Terselenggaranya kegiatan dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran
4. RENCANA KERJA 2017
4.1 Penguatan kelembagaan
NO KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN (Rp.)
1 2 3 1 a) Meningkatkan pengawasan lalu-lintas media pembawa
HPHK dan OPTK dan pengawasan keamanan hayati di 30 pintu pemasukan dan pengeluaran yang efektif dan efisien.
b) Terselenggaranya pemeriksaan media pembawa HPHK dan OPTK yang cepat dan akurat.
c) Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dan Keamanan Hayati
d) Terselenggaranya teknik dan metode pemeriksaan media pembawa HPHK dan OPTK yang sesuai dengan kondisi dan kemajuan teknologi.
e) Pelaksanaan tindakan karantina sesuai dengan SOP. f) Pemantauan, surveylens dan penyelenggaraan In Line
Inspection.
3.361.960.000
2 a) Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium sesuai standar SNI ISO 17025:2008.
b) Terselenggaranya penambahan ruang lingkup pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi SNI/ISO 17025:2008.
629.660.000
3 a) Tersedianya peta penyebaran HPHK dan OPTK.
348.150.000
4 a) Meningkatkan hubungan kerja dengan instansi terkait.
195.900.000
5 a) Terselenggaranya penyusunan program dan rencana kerja yang berbasis kinerja.
b) Terselenggaranya Evaluasi dan Laporan SAI/SABMN. c) Terselenggaranya penyusunan dan pengiriman
laporan tepat waktu
506.250.000
6 a) Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.
382.750.000
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
8
b) Pemberdayaan dan peningkatan PPNS. c) Pembinaan dan pengawasan IKHS dan IKT sementara
milik pengguna jasa.
7 a) Pelayanan karantina pertanian sesuai Sistem Manajemen Mutu SNI/ISO 9001:2008 dan Standar Pelayanan Publik (SPP).
b) Terselenggaranya kegiatan perkarantinaan di Bandara Intersional Soekarno Hatta sesuai Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 dan Standar Pelayanan Publik (SPP).
289.310.000
8 a) Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan setiap saat selama 24 jam.
b) Peningkatan pelayanan melalui PPK On Line dan NSW.
c) Net Working dengan wilker dan tempat pemasukan/pengeluaran.
d) Meningkatnya pelayanan karantina berbasis IT. e) Pembuatan leaflet, poster dan visualisasi.
15.720.000
4.2 Penguatan SDM
NO KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN (Rp.)
1 2 3 1 a) Penguatan sumberdaya manusia yang profesional
yang memiliki integritas tinggi melalui kegiatan peningkatan kapasitas SDM, pendidikan S2 dan S3.
b) Meningkatnya kualitas petugas laboratorium melalui kegiatan magang, mengikuti pelatihan dan in house training
c) In House Training, magang bidang teknis dan administrasi sesuai keterampilan yang dibutuhkan.
d) Mengikutsertakan petugas fungsional karantina hewan dan tumbuhan serta admnistrasi untuk mengikuti pelatihan di institusi lain yang lebih maju.
552.620.000
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
9
4.3 Pengembangan Infrastruktur
NO KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN (Rp.)
1 2 3 1 a) Melengkapi sarana dan prasarana IKH, IKT,
laboratorium KH, laboratorium KT yang berstandar internasional.
b) Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan karantina
c) Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna.
d) Melengkapi sarana pengolah data. e) Melengkapi sarana informasi.
543.600.000
2 a) Pembangunan gedung laboratorium karantina hewan dan karatina tumbuhan berstandar nasional.
b) Pembanguan gedung pelayanan karantina yang terintegrasi dan sesuai Standar Pelayanan Publik (SPP).
743.000.000
4.4 Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran
NO KEGIATAN ALOKASI
ANGGARAN (Rp.)
1 2 3 1 a) Gaji dan tunjangan
b) Operasional dan pemeliharaan kantor 20.441.561.000
5. MATRIK ANGGARAN PER KEGIATAN TAHUN 2017
NO 3 Pilar Karantina Pertanian Anggaran
(Rp.) 1 2 3 1 Penguatan kelembagaan 5.729.700.000
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
10
2 Penguatan SDM 552.620.000 3 Pengembangan Infrastruktur/sarana/prasarana 1.286.600.000 4 Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran 20.441.561.000
-
BBKP Soekarno-Hatta [RENJA 2016]
11
LAMPIRAN
RENJA/RKT
BBKP
SOEKARNO HATTA
TAHUN 2017
-
: Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
: 1. Meningkatnya tindakan karantina
2. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai
: 1. Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
3. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
4. Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai
NO OUTPUT VOL SAT HARGA SATUAN JUMLAH Ket
(1) (2) (5) (6) (7) (8 = 5 x 7)
1 28.010.481.000
001 005 2.130.120.000
A 1 THN 1.270.720.000 1.270.720.000
B 1 THN 786.000.000 786.000.000
C 1 THN 24.000.000 24.000.000
D 1 THN 49.400.000 49.400.000
211 39.000.000
A 6 Keg 6.500.000 39.000.000
221 72.000.000
A 60 OP 1.200.000 72.000.000
222 104.000.000
A 52 OP 2.000.000 104.000.000
311 111.620.000
A 1 Keg 3.720.000 3.720.000
B 1 Keg 94.000.000 94.000.000
C 50 OK 58.000 2.900.000
D 4 OP 1.500.000 6.000.000
E 2 OP 2.500.000 5.000.000
312 216.530.000
A 2 KEG 38.150.000 76.300.000
B 1 Keg 118.900.000 118.900.000
C 1 Keg 17.830.000 17.830.000
D 1 OK 3.500.000 3.500.000
313 20.000.000
A 2 KEG 10.000.000 20.000.000
Pelaksanaan pemantauan
Rapat Internal
Workshop Regional Pemantauan HPHK
Seminar Nasional atau workshop tingkat pusat
Pelaksanaan survei dan monitoring 5 lokasi
Rapat Internal
Seminar nasional
Pengelolaan koleksi HPHK/MP
HPHK dan OPT/OPTK Koleksi media pembawa HPHK dan OPTK
Pemantauan (suveilens)
daerah sebar OPT/OPTK Persiapan kegiatan pemantauan
Layanan Sertifikasi
Karantina Pertanian dan
pengawasan Keamanan
hayati Impor
Layanan Sertifikasi Karantina
Petanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati Impor
Dukungan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemeriksaan Fisik KH, KT dan Keamanan Hayati
Pemeriksaan Laboratorium KH dan KT dan Keamanan Hayati
Perlakuan Karantina Hewan dan Tumbuhan
Monitoring PSAT
Fasiltasi SKIM Audit Barantan
Fasiltasi Sistem Audit dan penilaian
Pemantauan (monitoring)
Daerah Sebar HPHK Persiapan
Monitoring PSAT
Penilaian Kelayakan Tempat
Pemeriksaan Pihak Ketiga Penilaian kelayakan tempat pemeriksaan pihak ketiga
Pemusnahan Karantina Hewan dan Tumbuhan
SUB OUTPUT KOMPONEN SUB KOMPONEN
(3) (4)
MATRIK RENJA TA 2016BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA
KEGIATAN :
SASARAN STRATEGIS :
INDIKATOR KEGIATAN :
2. Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
-
411 117.560.000
A 1 THN 117.560.000 117.560.000
412 578.650.000
A 5 KEG 9.880.000 49.400.000
B 12 Keg 7.725.000 92.700.000
C 5 Keg 76.550.000 382.750.000
D 10 OK 5.380.000 53.800.000
2
414 240.140.000
A 1 THN 240.140.000 240.140.000
415 192.360.000
A 10 Keg 19.236.000 192.360.000
511 629.660.000
A 1 Keg 28.320.000 28.320.000
B 1 Keg 47.420.000 47.420.000
C 1 THN 528.800.000 528.800.000
D 5 Keg 2.200.000 11.000.000
E 1 Keg 6.480.000 6.480.000
F 1 Keg 3.820.000 3.820.000
G 1 Keg 3.820.000 3.820.000
002 005 200.000.000
A 250 OP 800.000 200.000.000
001 005 670.000.000
A 1 THN 670.000.000 670.000.000
221 48.000.000
A 40 OP 1.200.000 48.000.000
901 901 912.680.000
A 1 THN 200.110.000 200.110.000
B 1 THN 130.780.000 130.780.000
C 1 THN 31.150.000 31.150.000
D 1 THN 82.240.000 82.240.000
E 1 THN 61.970.000 61.970.000
F 1 THN 117.120.000 117.120.000
G 1 THN 254.310.000 254.310.000
H 1 THN 35.000.000 35.000.000
Pengawasan terpadu eksternal perkarantinaan
Penindakan dan penyidikan eksternal perkarantinaan
Koordinasi kewasdakan berbasis zona rawan
Uji Banding (6 kegiatan)
Uji Profisiensi
Audit Internal
Kaji ulang manajemen
Pemutakhiran dokumen
Surveylens akreditasi dan penambahan ruang lingkup
Pengelolaan Penghapusan BMN
Pengelolaan SIMONEV
Penyusunan Laporan-Laporan
Pengelolaan SDM
Pengembangan Prosedur dan Tatalaksanaan
Kegiatan standar pelayanan publik
Layanan Sertifikasi Karantina
Petanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati Ekspor
Dukungan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemeriksaan fisik KH, KT dan Keamanan Hayati
Tingkat Dukungan Internal
Administrasi
Dukungan internal administrasi
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Pengelolaan Keuangan dan BMN
Penilaian kelayakan tempat
pemeriksaan pihak ketiga Pemeriksaan fisik KH, KT dan Keamanan Hayati
Layanan Sertifikasi Karantina
Petanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati Antar Area
Layanan Sertifikasi
Karantina Pertanian dan
pengawasan Keamanan
hayati Antar Area
In House Training (Teknis)
In House Training ( 7 Kegiatan)
Magang
Verifikasi metode dan validasi personil
Dukungan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemeriksaan fisik KH, KT dan Keamanan Hayati
Magang
Akreditasi Lab Karantina
Pertanian
Koordinasi internal perkarantinaan
Koordinasi eksternal
perkarantinaan Pertemuan koordinasi ekaternal perkarantinaan
Koordinasi internal
perkarantinaan
-
902 001 Gaji dan Tunjangan
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1 THN 11.274.550.000 11.274.550.000
002 9.167.011.000
A Operasional Perkantoran 1 THN 6.817.849.000 6.817.849.000
B Pemeliharaan Sarana/Prasarana Kantor 1 THN 2.349.162.000 2.349.162.000
503 007 1 170.000.000
A 1 Unit 170.000.000 170.000.000
601 007 108.000.000
A 1 Keg 108.000.000 108.000.000
702 007 Fasilitas Perkantoran 265.600.000
A 2 Pkt 120.000.000 240.000.000
B Pengadaan peralatan dan fasilitas gedung 16 Unit 1.600.000 25.600.000
921 008 413.000.000
A 1 Keg 413.000.000 413.000.000
991 Bangunan karantina lainnya 008 Gedung dan bangunan 330.000.000
A 50 M2 3.000.000 150.000.000
B 60 M2 3.000.000 180.000.000
Pengembangan tempat pemeriksaan KP
Penataan interior ruang pelayanan terminal III Ultimate
Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
Fasilitas Perkantoran
Pengadaan meubelair
Gedung dan Bangunan Laboratorium Karantina
Pertanian
Gedung dan bangunan
Perluasan gedung laboratorium
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
Perangkat Pengolah data Peralatan dan mesin
Pengadaan alat pengolah data untuk terminal III Ultimate
Tingkat Dukungan Aparatur
Pegawai dan Layanan
Perkantoran
Operasional dan Pemeliharaan
Kantor
Kendaraan Bermotor Peralatan dan mesin Peralatan dan Mesin
Kendaraan scuter elektrik untuk terminal III Ultimate
-
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
018.12.15Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan
Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 28.010.481.000
1823Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati 28.010.481.000
1823,101Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati[Base Line]80.205,00 Srtfk
5.369.640.000
1823.101.001Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati Impor4.451.640.000
005 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit 2.130.120.000
211 Monitoring PSAT 39.000.000
221 Penilaian Kelayakan Tempat Pemeriksaan Pihak Ketiga 72.000.000
222 Fasilitasi SKIM Audit Barantan 104.000.000
311 Pemantauan (Monitoring) Daerah Sebar HPHK 111.620.000
312 Pemantauan (Surveilensi) Daerah Sebar OPT/OPTK 216.530.000
313 Pengelolaan Koleksi HPHK/MP HPHK dan OPTK/MP OPTK 20.000.000
411 Koordinasi Internal Perkarantinaan 117.560.000
412 Koordinasi Eksternal Perkarantinaan 578.650.000
414 Inhouse Training (Teknis) 240.140.000
415 Magang 192.360.000
511 Akreditasi Laboratorium Karantina Pertanian 629.660.000
1823.101.002Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati Antar Area200.000.000
005 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit 200.000.000
1823.101.003 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian Untuk Ekspor 718.000.000
005 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit 670.000.000
221 Penilaian Kelayakan Tempat Pemeriksaan Pihak Ketiga 48.000.000
1823,951 Layanan Internal (Overhead)[Base Line] 75,00 Layanan 1.286.600.000
1823.951.503 Kendaraan Bermotor Lainnya 170.000.000
007 Peralatan dan Mesin 170.000.000
1823.951.601 Perangkat Pengolah 108.000.000
007 Peralatan dan Mesin 108.000.000
1823.951.702 Fasilitas Perkantoran 265.600.000
007 Peralatan dan Mesin 265.600.000
1823.951.921 Laboratorium Karantina Pertanian 413.000.000
008 Gedung dan Bangunan 413.000.000
1823.951.991 Bangunan Karantina Lainnya 330.000.000
008 Gedung dan Bangunan 330.000.000
1823,994 Layanan Perkantoran[Base Line] 12,00 Bulan 21.354.241.000
1823.994.901 Tingkat Dukungan Internal Administrasi 912.680.000
901 Dukungan Internal Administrasi 912.680.000
1823.994.902Tingkat Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan
Perkantoran20.441.561.000
001 Gaji dan Tunjangan 11.274.550.000
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 9.167.011.000
KET
JADWAL PALANG KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO- HATTA
KODE URAIAN VOL SAT JUMLAHBULAN
Narasi (3).pdf (p.1-12)Matrik 2016.pdf (p.13-15)Jadwal Palang 2016.pdf (p.16)