resume pak leman

8
3.3 Ketangguhan Daerah Lasan 3.3.1 Ketangguhan Dan Penggetasan Pada Daerah HAZ Kepekaan terhadap patah getas adalah masalah besar pada baja.bila patah get ini terjadi pada baja dengan daya tahan rendah,patan menyebabkan kerusakan dalam waktu yang sangat singkat sekali dalam hal sambungan las,patah getas ini menjadi pnting lagi karena adanya faktor faktor yang membantu seperti:konsentrasi tegangan,struktur yang tidak sesuai dan adanya cacat dalam lasan. A. Pengujian Ketangguhan Dari Daeerah Lasan Untuk menilai ketahanan daerah las terhadap patah getas perlu a pengujian yang juga mempertimbangkan faktor-faktor dinamis yang d mempengaruhi patah getas seperti kecepatan regang,takik,tebal pelat,tegangan sisa,konsentrasi tegngan,dan regangan dan lain lain. Untuk menampung hal hal yang dinamik ini perlu pengujian dengan skala besar, baik dalam jumlah maupun dalam dimensi. Tetapi, dibandingkan dasa sudut ekonomi hal ini tidak mungkin dilakukan, karena itu dibuat penguji skala kecil yang distandarkan yang disebut taktik.

Upload: raden-arimbi

Post on 21-Jul-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

3.3 Ketangguhan Daerah Lasan 3.3.1 Ketangguhan Dan Penggetasan Pada Daerah HAZ Kepekaan terhadap patah getas adalah masalah besar pada baja.bila patah getas ini terjadi pada baja dengan daya tahan rendah,patan menyebabkan kerusakan dalam waktu yang sangat singkat sekali dalam hal sambungan las,patah getas ini menjadi lebih pnting lagi karena adanya faktor faktor yang membantu seperti:konsentrasi tegangan,struktur yang tidak sesuai dan adanya cacat dalam lasan.

A. Pengujian Ketangguhan Dari Daeerah Lasan Untuk menilai ketahanan daerah las terhadap patah getas perlu adanya pengujian yang juga mempertimbangkan faktor-faktor dinamis yang dapat mempengaruhi patah getas seperti kecepatan regang,takik,tebal pelat,tegangan sisa,konsentrasi tegngan,dan regangan dan lain lain. Untuk menampung hal hal yang dinamik ini perlu pengujian dengan skala besar, baik dalam jumlah maupun dalam dimensi. Tetapi, dibandingkan dasar sudut ekonomi hal ini tidak mungkin dilakukan, karena itu dibuat pengujian skala kecil yang distandarkan yang disebut taktik.

a.1 uji tumbuk charpy: di dalam gambar 3.17 di tunjukan uji Charpy dengan takik berbentuk V2 mm. Pengujian ini adalah yang paling penting untuk menentukan kekuatan takik skala kecil.

a.2 Uji Rambat Retak: Uji ranat retak yang bahasa inggrisnya crack opening displacemen dan disingkat dengan uji COD merupakan cara pengucian untuk menilai ke uletan yang juga banyak di gunakan.

B. Ketangguhan dan pengetasan batas las Struktur logam pada daerah pengaruh panas (HAZ) berubah secara berangsung dari struktur logam induk ke struktur logam las seperti yang terlihat dalam gambar 3.23. Pada daerah HAZ yang dekat pada garis lebur kristalnya tumbuh dengan cepat dean membentuk butir butir kasar. Daerah ini dinamakan batas las.

Berdasarkan kecepatan pendinginan perubahan struktur ini yang terjadi sebagai berikut Martensit (M) Bainit bawah Bainit atas Ferit (F) + Perlit (P). Perubahan struktur disebabkan oleh perbedaan sifat mampu keras baja yang disebabkan karena adanya perbedaan komposisi kimia dan perbedaan kecepatan pendinginan karena panas pengelasan, panas pemula, tebal plat Dll. Semua faktor tersebut merubah besarnya penggetasan batas las secara rumit sekali. C. Pengaruh komposisi Kimia dan Masukan Panas Las Terhadap Penggetasan Batas Las Penggetasan batas las disebabkan oleh tumbuhnya kristal menjadi butir butir kasar atau karenanya terbentuknya struktur bainit atas. Karena itu dalam hal ini sangat

penting untuk menjelaskan hubungan antara ketangguhan batas las, komposisi kimia, logam induk dan kecepatan pendinginan. Bila terbentuk struktur bainit atas, maka akan terbentuk butir butir martensitkarbon tinggi yang sangat getas di antara bainit atas. Kalau hal ini terjadi ketangguhan batas las akan lebih rendah lagi dibandingkan dengan terbentuknya struktur Ferit Perlit.

Penggetasan batas las sebagian besar tergantung pada posisi kimia dari logam induk dan pada kecepatan pengdinginan dari daerah las serta masukan panas. Karena itu diperlukan pengawasan yang ketat terhadap syarat syarat pengelasan, sehingga untuk pengawasan ini diperlukan diagram transpormasi pendinginan berlanjut atau diangram CCT dan nomograf dari bermacam macam plat baja. D. Cara cara untuk menurunkan penggetasan batas las Penggetasan pada las pada umumnya dapat diturunkan dengan memperbaiki struktur daerah batas. Cara cara yang dapat digunakan untuk keperluaan tersebut adalah sebagai berikut :

d.1 Penggunaan baja yang kurang peka terhadap penggetasan batas las : cara yang banyak digunakan adalah mengurangi kadar paduaan dan karbon dalam baja dan mempertinggi kadar nikel. d.2 Pembatasan masukan panas : Pembatasan masukan panas digunakan juga sebagai suatu cara untuk mengurangi penggetasan batas las.

d.3 penurunan penggetasan melalui cara penggetasan: cara lain untuk menurunkan penggetasan batas las adalah memperbaiki struktur mikro yang terjadi dengan cara pemanasan kembali melalui panas las.

3.3.2 Ketangguhan Logam Las Ketangguhan logam las juga juga tergantung dari struktunya seperti hal nya dalam logam induk dan pada batas las. Hanya saja logam logam las adalah logam yang dalm proses pengelasan mencair dan kemudian membeku,sehingga logam las ini banyak sekali mengandung oksigen dan gas-gas lain.Komposisi logam las tergantung pada proses pengelasan yang digunakan tetapi diperkirakan komposisinya akan terdiri dari komponen logam induk dan komponen bahan las yang digunakan.

A. Pengaruh Oksigen Pada waktu logam las masih cair, oksidasi di hilangkan oleh terak dan gas pelindung yang terbentuk oleh bahan penbungkus elektroda. Tetapi walaupun demikian penyerapan oksigen oleh logam las cair tidak dapat dihilangi sepenuhnya, sehingga terjadi perbedaan keuletan antara keduanya. Gambar 3.31 menunjukan hububngan antara kandungan oksigen dan kekutan tumbuk Charpy dari sambungan dengan las busur rendam. Pada umumnya oksigen akan membentuk butiran oksida dalam logam las dan menurukan kekuatan tumbuk Charpy. Sama halnya seperti oksigen, nitrogen diperkirakan juga banyak terserap ke dalam logam las dan inipun menyebabkan berkurangnya ketangguhan.

B. Pengaruh Struktur Pengaruh struktur logam las terhadap ketangguhan pada dasarnya sama saja seperti pada batas las. Tetepi karena logam las dalam proses pengelasan ini mencair dan kemudian membeku, maka kemunkinan besar terjadi pemisahan komponen yang menyebabkan terjadinya struktur yang tidak homogen. Pengaruh struktur terhadap ketangguhan logam las sama saja seperti pengaruh struktur bainit atas dan ferit kasar menurunkan ketangguhan dan struktur bainit bawah dan martensit mempertinggi ketangguhan. Dari uraian di atas jelasbahwa untuk mendapatkan ketangguhan logam las yang tinggi, kandungan unsur-unsur lain seperti oksigen dan nitrogenharus di usahakan serendah-rendahnya dan harus di usahakan terbentuknya strultur yang menguntungkan.

3.3.3 Penggetasan Pada Daerah Las Karena Pembebasan Tegangan

Penggelasan pada pelat-pelat tebal pada umumnya diikuti dengan pemanasan mendekati suhu rekristalisasi yang bertujuan menghilangkan tegangan sisa yang terjadi karena pengelasa, merupakan kekerasan dari daerah las dan memperbaiki sifat-sifat lainnya. Perlakuan panas ini disebut pembebasan tegangan. Proses pembebasan tegangan ini dapat menurunkan ketangguhan sambungan las dan peristiwa ini disebut penggetasan bebas tegang.

Proses pembebasan tegangan sebenarnya adalah proses penemperan baja yang menyebabkan terjadi nya perubahab struktur dan pengendapan karbida. Karena pendinginan lambat yang dilakukan di dalam tungku maka terjadi pengasaran butir dan getas temper yang menurunkan ketangguhan.

Gambar 3.35 dan 3.36. Baja dengan kadar Cr tinggi akan lebih mudah membentuk sabuk farit, karena itu pengelasan harus lebih hati-hati.