Pengenalan :

SEJARAH SAIN ISLAM

PENGERTIAN SAINSsa·ins (n) : 1. ilmu pengetahuan pada umumnya; 2. pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia

fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dsb; ilmu pengetahuan alam;

3. pengetahuan sistematis yg diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba yg mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yg sedang diselidiki, dipelajari, dsb.

(KBBI)

PENGERTIAN SAINS ISLAMmenurut Syed Muhammad Naquib al-Attas

• ‘Sains Islam’ adalah sebagai disiplin ilmiah yang mengkaji perumusan awal gagasan ‘Peng-Islaman Sains’ sebagai suatu rencana penelitian tajribi/amali/empiris jangka panjang yang bertujuan melaksanakan tatanilai ilmu dan tatanilai adab Islam dalam semua kegiatan sains dan teknologi terkini.

Ekperimen vs Rasionalitas• Saintis +) Islam menekankan lebih besar metode

eksperimen dibandingkan peradaban kuno era filsafat Yunani. (Pada era Filsafat Yunani lebih ditekankan kepada rasionalitas dan filsafat ).

• Saintis Islam menekankan pengamatan dan empiris*) yang ditemukan dari Al-Qur’an dan As Sunnah.

*) em·pi·ris /émpiris : (a) berdasarkan pengalaman (terutama yg diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yg telah dilakukan) +) sa·in·tis :(n) orang yg ahli dalam ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam

Ibn al-Haytham pelopor Metode Ilmiah

• Belajar dari Al Qu’an dan Hadits Rasulullah SAW, saintis Islam menggabungkan antara teori dan praktek. Seseorang yang ahli dalam ilmu tertentu, ia juga menguasai intrument dan perhitungan.

• Pengamatan empiris dan eksperimen Ibn al-Haytham (Alhacen) dalam Kitab Optik telah terbukti dan diakui sebagai awal metode ilmiah modern. Ibn al-Haytham telah melakukan kombinasi pengamatan tepat, percobaan terkontrol dan catatan yang teliti dengan pendekatan baru dalam method ilmiah.

• Menurut Rosanna Gorini *) :• "Menurut mayoritas sejarawan, al-Haytham adalah pelopor metode

ilmiah modern. Dengan bukunya dia merubah arti dari istilah optik dan percobaan dibangun sebagai norma dan bukti di lapangan. Penelitiannya tidak didasarkan pada abstrak teori, tetapi pada bukti-bukti eksperimental dan percobaan yang sistematis dan berulang.”

*) (Insitute of NeuroSciences of Laboratory of Psichobilogy and Psicopharmacology, Rome, Italia)

Metode Ilmiah

• Ibn al-Haytham mengembangkan metode eksperimental ketat, pengujian ilmiah terkendali untuk memverifikasi hipotesis teoritis dan memperkuat dugaan induktif. Metode ilmiah Ibn al-Haytham adalah mirip dengan metode ilmiah modern dalam yang terdiri dari prosedur berikut ini:

1. Pengamatan 2. Pernyataan masalah 3. Perumusan hipotesis 4. Pengujian hipotesis dengan menggunakan eksperimen 5. Analisis hasil eksperimen 6. Interpretasi data dan formulasi kesimpulan 7. Publikasi temuan

• Saintis awal lainnya yang mengembangan metode eksperimental adalah :– Geber (untuk kimia), – Muhammad al-Bukhari (untuk sejarah dan ilmu hadits), – Al-Kindi (untuk ilmu Bumi), – Ibnu Sina (untuk kedokteran/obat), – Abu Rayhan al-Biruni (untuk astronomi dan mekanika), – Ibnu Zuhr (untuk pembedahan/operasi) dan – Ibn Khaldun (untuk ilmu sosial).

• Perkembangan yang paling penting dari metode ilmiah ialah penggunaan eksperimentasi dan kuantifikasi untuk membedakan antara teori-teori ilmiah dengan metode empiris yang diperkenalkan oleh Saintis Muslim.

An illustration from al-Biruni's astronomical works, explains the different phases of the moon.

Saintis Islam pakar dalam berbagai Bidang Ilmu

• Contoh : Al-Biruni telah diakui sebagai salah satu ulama terbesar dari era Islam abad pertengahan dan seorang ahli fisika , matematika , astronomi , dan ilmu alam , dan juga sebagai sejarawan / chronologist dan ahli bahasa .

• Dia fasih dalam bahasa Chorasmian, Persia, Arab, Sansekerta dan Turki , dan juga memahami Bahasa Yunani , Ibrani dan Suryani.

Al-Biruni juga pakar Mekanika

• Al-Biruni memberikan kontribusi terhadap pengenalan metode ilmiah eksperimental untuk mekanika, penyatuan dalam statika dan dinamika pada ilmu mekanika, dan kombinasi bidang hidrostatika dan hidrodinamika