sequensed

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, upaya meningkatannya melalui proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan tidak hanya bisa menulis, membaca dan berhitung saja melainkan mengembangkan aspek intelektual, sosial, dan personal. Bertitik tolak dengan penjelasan diatas, perlu adanya rancangan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Pembelajaran yang mampu mengaplikasikan strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Hal 1

Upload: mivy

Post on 04-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sequensed

TRANSCRIPT

Page 1: sequensed

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai

sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan pendidikan adalah untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, upaya meningkatannya melalui

proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan tidak hanya

bisa menulis, membaca dan berhitung saja melainkan mengembangkan aspek

intelektual, sosial, dan personal. Bertitik tolak dengan penjelasan diatas, perlu

adanya rancangan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.

Pembelajaran yang mampu mengaplikasikan strategi pembelajaran

berdasarkan pendekatan kurikulum yang secara sengaja mengaitkan beberapa

aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Hal ini

terkait dengan pendapat yang dikemukakan oleh Will and Ariel Durant bahwa

“pendidikan adalah penyebaran peradapan” (Fogarty, 1991:34).

Guru merupakan komponen terdepan dalam sistem pendidikan disekolah

karena guru mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap

keberhasilan siswanya, dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru

berhadapan langsung dengan anak didiknya. Proses pembelajaran yang

berlangsung di sekolah selama ini masih banyak yang cenderung berpusat pada

guru, dan siswa hanya sebagai objek pembelajaran. Hal ini tentunya berdampak

1

Page 2: sequensed

pada siswa cenderung pasif, kurang kreatif dan selalu tergantung pada guru. Di

samping itu, dalam proses pembelajaran pun cenderung membosankan, karena

guru lebih banyak menggunakan ceramah dan siswa kurang ikut dilibatkan dalam

proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran kurang bermakna.

Menurut John “buku bukanlah kontrak moral yang guru diwajibkan untuk

mengajar, tetapi guru diwajibkan untuk mengajar siswa”. Sayangnya guru lebih

peduli mengikuti format atau tata letak teks, dari depan sampai belakang buku

dalam mengajar siswanya. Dalam beberapa kasus hal ini dapat diterapkan dengan

baik, mungkin dengan mengatur ulang, urutan dari topik ke topik lain. Urutan

baru tersebut lebih logis jika materi pelajaran itu berlaku pada seluruh disiplin

ilmu yang memiliki konten yang sama. Hal ini dapat bermanfaat bagi para siswa

dan guru, ketika peserta didik melihat keuntungan dari hubungan mata pelajaran

yang memiliki konten yang sama sehingga belajar menjadi lebih mudah

dimengerti (Fogarty, 1991:35).

Seperti didalam kelas mandiri, Charlotte’s web dapat memperhatikan

sekelompok laba-laba. Johnny Treamen dapat mensejajarkan pelajaran perang

revolusi. Sebagai contoh, sebuah unit grafik dapat bertepatan dengan

pengumpulan data dalam unit cuaca. Dalam pendidikan tinggi, guru dapat

merencanakan unit sehingga siswa dapat belajar pasar saham di kelas matematika.

Pada saat yang sama, mahasiswa yang lain mempelajari depresi di kelas sejarah.

Dalam rangka integrasi, hal ini diperlukan guru-guru di kelas kedua untuk

merencanakan urutan unit sehingga dapat disinkronisasikan. Hal ini berarti bahwa

guru-guru perlu mengubah urutan topik yang terkandung dalam buku-buku

2

Page 3: sequensed

pelajaran (Fogarty,1991:34). Seharusnya guru tidak hanya mengandalkan materi

dalam satu buku saja tetapi guru bisa mengurutkan beberapa mata pelajaran yang

mempunyai makna atau isi yang sama agar siswa dapat dengan mudah memahami

mata pelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka makalah ini akan

membahas tentang “pembelajaran terpadu model terurut (sequenced model).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah

ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian dari model terurut/sequenced?

2. Bagaimana gambaran model terurut/ sequenced?

3. Apa kelebihan-kelebihan dari model terurut/ sequenced?

4. Apa kelemahan-kelemahan dari model terurut/ sequenced?

5. Bagaimana pemanfaatan model terurut/ sequenced?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan makalah ini bertujuan sebagai

berikut.

1. Menjelaskan pengertian tentang model terurut/sequenced.

2. Menjelaskan gambaran model terurut/sequenced.

3

Page 4: sequensed

3. Menjelaskan kelebihan-kelebihan model terurut/sequenced.

4. Menjelaskan kelemahan-kelemahan model terurut/sequenced.

5. Menjelaskan pemanfaatan model terurut/sequenced?

4