shiela0n7

28
RENCANA PENELITIAN A. Judul Analisis Unsur Lahir dan Unsur Batin Lirik Lagu Grup Band Sheila on 7 B. Latar Belakang Karya sastra diciptakan pengarang untuk menyampaikan gagasan, pandangan hidup dan tanggapan atas kehidupan manusia serta alam sekitarnya. Seorang pengarang sebelum mewujudkan gagasan, ide dan lisan ke dalam bentuk karya sastra terlebih dahulu mengalami proses berfikir, yaitu komunikasi antara jiwa pengarang dengan berbagai fenomena yang ada dalam masyarakat. Karya sastra merupakan suatu karya yang mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi. Lirik lagu adalah sajak yang merupakan susunan kata, sebuah nyayian yang berisi curahan dan lukisan perasaan pribadi. Teks lagu itu bersifat puitis khususnya dalam karya sastra mengandung arti apabila hal itu membangkitkan perasaan,menarik perhatian,menimbulkan tanggapan yang jelas,secara umum bila hal itu menimbulkan keharuan disebut puitis yang mengandung nilai keindahan ( Pradopo, 2005 :13 ) tanggapan yang jelas maksudnya adalah bahwa seorang memiliki kritik dan pendapat yang dapat dimengerti mengenai karya

Upload: shiromeguri-meguri

Post on 01-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asuuuuuuuu sheila on 7 gak ada waktu..

TRANSCRIPT

Page 1: shiela0n7

RENCANA PENELITIAN

A. Judul

Analisis Unsur Lahir dan Unsur Batin Lirik Lagu Grup Band Sheila on 7

B. Latar Belakang

Karya sastra diciptakan pengarang untuk menyampaikan gagasan, pandangan hidup

dan tanggapan atas kehidupan manusia serta alam sekitarnya. Seorang pengarang sebelum

mewujudkan gagasan, ide dan lisan ke dalam bentuk karya sastra terlebih dahulu mengalami

proses berfikir, yaitu komunikasi antara jiwa pengarang dengan berbagai fenomena yang ada

dalam masyarakat. Karya sastra merupakan suatu karya yang mempunyai nilai estetika yang

sangat tinggi.

Lirik lagu adalah sajak yang merupakan susunan kata, sebuah nyayian yang berisi

curahan dan lukisan perasaan pribadi. Teks lagu itu bersifat puitis khususnya dalam karya

sastra mengandung arti apabila hal itu membangkitkan perasaan,menarik

perhatian,menimbulkan tanggapan yang jelas,secara umum bila hal itu menimbulkan

keharuan disebut puitis yang mengandung nilai keindahan ( Pradopo, 2005 :13 ) tanggapan

yang jelas maksudnya adalah bahwa seorang memiliki kritik dan pendapat yang dapat

dimengerti mengenai karya sastra yang bersifat puitis. Bahasa pada lirik lagu memiliki

kaidah-kaidah puisi yaitu terdapat unsur emotif melalui bunyi dan kata. Selain itu untuk

memperoleh kesan tertentu seperti puisi, bahasa lirik lagu juga bersifat ringkas-padat. Hal ini

disebabkan lirik lagu telah mengalami proses pemadatan makna dan kreativitas pemilihan

diksi dari penyairnya.

Page 2: shiela0n7

Sebuah teks lagu merupakan salah satu karya kreatif yang diciptakan oleh manusia.

Untuk mendapatkan hasil pencipta tersebut ternyata membutuhkan suatu proses yang teramat

panjang dan membutuhkan suatu pemahaman yang sangat mendalam. Melalui proses tersebut

pencipta berusaha mencurahkan semua inspirasi yang ada dalam benaknya melalui

pengalaman-pengalaman dengan alam sekitar, waktu menghadapi hidup dan kehidupan, serta

melalui ide dan gagasan yang menjadi keyakinan. Dari inspirasi-inspirasi yang ada, maka

terciptalah teks lagu yang berisikan ungkapan perasaan, seperti marah, benci, cinta, sedih,

dendam dan sebagainya.Penciptaan sebuah lagu tidak hanya membutuhkan kemampuan

memahami musik seperti ketepatan tempo, nada dan irama. Penghayatan lirik lagu juga

sangat diperlukan. Konteks puisi dalam lirik lagu menjadi daya tarik bagi penikmat lagu.

Menurut Budianta (2006 : 31) sebuah lirik lagu populer juga dapat berbau puitis karena

pilihan katanya yang khas.

Seorang pencipta teks lagu dapat disejajarkan dengan seorang penyair, karena lirik

lagu yang diciptakan mengungkapkan perasaan dari pencipta itu sendiri. Menurut Pradopo

( 2010 : 7 ) puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang

merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Penyair mempunyai

maksud tertentu ketika menyusun baris dan bait-baitnya sedemikian rupa, demikian pula

dengan pemakaian kata, lambing, kiasan, dan sebagainya agar teks lagu tersebut dapat

memiliki kesan keindahan pada liriknya yang mewujudkan kata. Semua yang ditampilkan

penyair mempunyai makna, karena kata-kata yang dipakai oleh penyair merupakan kata-kata

pilihan yang maknanya sudah dipadatkan.

Page 3: shiela0n7

Puisi merupakan merupakan bentuk kesustraan yang paling tua. Puisi selalu

menduduki tempat yang tinggi dalam setiap kebudayaan. Puisi merupakan wadah atau sarana

untuk mencurahkan isi hati seseorang. Puisi juga dapat dijadikan sebagai wadah untuk

mengkritik sesuatu yang salah. Puisi/lagu merupakan ekspresi pemikiran penulis yang dapat

membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang

berirama. Puisi/lagu diciptakan oleh penyair berdasarkan pengalaman pribadi atau

pengalaman orang lain. Sampai saat ini orang sangat tertarik mendengarkan puisi/lagu. Setiap

puisi/lagu pasti memiliki lirik dan makna yang berbeda sehingga mampu memberikan

keindahan.

Pada dasarnya puisi dibangun oleh dua unsur, yaitu

struktur fisik/lahir berupa bahasa yang digunakan dan struktur

batin atau struktur makna berupa pikiran dan perasaan yang

diungkapkan oleh penyair. Adapun yang termasuk dalam

strukturfisik/lahir puisi adalah diksi, pengimajian, kata konkret,

majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi dan tipografi.

Struktur batin puisi meliputi tema, nada, perasaan, dan amanat

(Waluyo, 1987:26). Kedua unsur itu merupakan satu kesatuan

yang saling menjalin secara fungsional. Ungkapan yang ingin

disampaikan oleh penyair pasti mempunyai makna. Unsur

fisik/lahir dan unsur batin puisi merupakan kesatuan yang bulat

dan utuh, tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesatuan

Page 4: shiela0n7

yang padu. Bentuk fisik dan bentuk batin itu dapat ditelaah

unsur-unsurnya hanya dalam kaitannya dengan keseluruhan.

Unsur-unsur itu hanyalah berarti dalam totalitasnya dengan

keseluruhannya. Selain itu, unsur-unsur puisi juga melakukan

regulasi diri artinya mempunyai saling keterkaitan antara unsur

yang satu dengan yang lain. Jalinan unsur-unsur yang terdapat

dalam struktur fisik dalam membentuk kesatuan dan keutuhan

puisi menyebabkan keseluruhan puisi lebih bermakna dan lebih

lengkap dari sekadar kumpulan unsur-unsur.  Hal tersebutlah

yang membuat peneliti menjadi tertarik untuk meneliti unsur

lahir dan unsur batin lirik lagu.

Penelitian tentang unsur lahir dan unsur batin puisi pernah

dilakukan oleh Eka Mardiana (2007) dan Abdul Rahman (2011)

berjudul “Analisis unsur lahir dan unsur batin lirik lagu group

band peterpan” dan “Analisis unsur batin lagu Iwan Fals”.

Persamaan yang terdapat pada penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu sama-sama meneliti unsur lahir dan unsur

batin pada lirik lagu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu pertama, lagu-lagunya yang berbeda. Kedua,

pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analitis

Page 5: shiela0n7

dalam menganalisis lirik lagu sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakan pendekatan hermeneutik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Eka Mardiana dan Abdul Rahman, dikemukakan bahwa

penelitian tersebut dapat dilanjutkan dengan lagu atau grup

band yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian

ini difokuskan pada lirik lagu grup band Sheila on 7.

Objek dalam penelitian ini adalah lirik-lirik lagu grup band

Sheila on 7, khususnya 30 lagu dari tahun (1999-2011). Sheila

on 7 merupakan satu di antara grup band musik beraliran pop

yang populer di Indonesia. Lagu-lagu grup band Sheila on 7

sangat puitis. Pada lagu yang berjudul “Itu Aku”, saya

menemukan barisan lirik puitis. Misalnya tahukan lagu yang

kau suka, tahukan bintang yang kau sapa, tahukah rumah yang

kau tuju, itu aku… terasa begitu romantis, yang pasti akan

membuat perempuan yang mendengarnya akan tersanjung.

Pada lagu lain yang berjudul “Pemuja Rahasia” tetap

menampilkan barisan lirik-lirik puitis. Satu baris yang sangat

saya suka adalahakulah orang yang selalu menaruh bunga di

atas meja kerjamu. Di sini disiratkan sebuah penghargaan laki-

laki kepada perempuan yang dikaguminya, sebuah perhatian

Page 6: shiela0n7

yang tulus.  Sebuah anomali perumpamaan saya temukan di

lagu yang berjudul “Ketidakwaarasan Padaku” dan “Pendosa”.

Simak saja barisan lirik pada lagu Ketidakwarasan Padaku

berikut ketidakwarasan padaku, membuat bayangmu slalu ada,

menetramkan malamku, mendamaikan ridurku atau aku mulai

nyaman berbicara pada dinding kamar. Penggambaran yang

terbalik sebenarnya, bagaimana mungkin sebuah

ketidakwarasan justru membuat kita nyaman. Tapi itulah sisi

puitisnya. Lagu tentang laki-laki yang ditinggal pergi kekasihnya

itu menjadi begitu manis ketika dibalut dengan lirik yang puitis

dan tidak biasa. Begitu pula lagu yang berjudul “Pendosa”.

Seorang kekasih bahkan diibaratkan sebagai sebuah keadaan

berdosa. Simak lirik berikut akulah pendosa yang sedang

menjalani hukuman, memikirkanmu kriminalku, akulah pendosa

yang sedang menunggu kebebasan, menantimu

kejahatanku. Lagu yang menyatakan penggambaran pikiran

yang tersita karena mengangankan seseorang diumpamakan

sebagai sebuah hukuman, kesalahan, atau

bahkan pendosatadi. Simak saja reffrain dari lagu ini, hati dan

raga ini terlalu mengharapkanmu hingga kagum menjadi

duri. Lagu-lagu tersebut begitu puitis karena dikemas dengan

Page 7: shiela0n7

bahasa-bahasa yang tidak biasa. Hal ini lah yang

melatarbelakangi penulis tertarik untuk meneliti lagu-lagu grup

band Sheila on 7.

Alasan penelitian pada 30 lagu grup band Sheila on 7

pertama, lagu-lagunya memiliki makna yang mendalam.

Kedua, lirik lagu dari 30 lagu tersebut menurut peneliti sangat

puitis dari segi bahasanya. Ketiga, lagu-lagunya sudah

mewakili keseluruhan lagu-lagu yang pernah diciptakan Sheila

on 7. Lagu-lagu yang terdapat dalam kumpulan 30 lagu-lagu

Sheila on 7 yaitu : berlayar denganku, jalan keluar, berhenti

berharap, ketidakwarasan padaku, briliant, generasi patah hati,

pemuja rahasia, jalan terus, hingga ujung waktu, percayakan

padaku, trimaksih bijaksana, tunjukkan padaku, kau kini ada,

pe de, tanyaku, itu aku, coba kau mendekat, buat aku

tersenyum, tentang hidup,temani aku, anugerah terindah yang

pernah ku miliki, pendosa, jap, tertatih, saat aku lanjut usia,

melompat lebih tinggi, ingin pulang, sahabat sejati, pejantan

tangguh, pagi yang menakjubkan.

Penelitian ini juga berpengaruh pada pembelajaran bahasa Indonesia. Materi pelajaran

bahasa Indonesia yang berkaitan dengan penelitian ini terdapat pada kelas X di tingkat SMA

semester ganjil dengan standar kompetensi Memahami puisi yang disampaikan secara

Page 8: shiela0n7

langsung/ tidak langsung dan kompetensi dasarnya yaituMengidentifikasi unsur-unsur bentuk

suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti memilih judul Analisis Unsur Lahir dan

Unsur Batin Lirik Lagu Grup Band Sheila on 7 sebagai judul proposal.

C. Masalah Penelitian

Berawal dari pemahaman latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

peneliti merumuskan masalah penelitian tersebut antara lain:

1. Bagaimanakah unsur lahir dalam lirik lagu grup band Sheila on 7?

2. Bagaimanakah  unsur batin dalam lirik lagu grup band Sheila on 7?

D. Tujuan Penelitian

Memahami permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan unsur lahir dalam lirik lagu grup band Sheila on 7.

2. Mendeskripsikan unsur batin dalam lirik lagu grup band Sheila on 7.

E. Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian akan bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut.

1.      Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang teori

sastra yang berkaitan dengan teks lagu.

2.      Secara Praktis

Page 9: shiela0n7

a.       Bagi pembaca, dapat mengetahui unsur lahir dan unsur batin yang terdapat dalam lirik lagu

grup band Sheila on 7.

b.      Bagi penulis, pengalaman dari penelitian ini dapat digunakan dalam kehidupan dimasyarakat,

khusunya untuk pengajaran dan analisis karya sastra.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini perlu ruang lingkup agar lebih terarah dalam pengumpulan data. Ruang

lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Unsur lahir dalam lirik lagu grup band Sheila on 7, meliputi diksi, pengimajian, kata konkret,

bahasa figuratif, dan versifikasi (rima dan ritma).

2. Unsur batin dalam lirik lagu grup band Sheila on 7, meliputi tema, perasaan, nada dan

suasana, serta amanat.

G. Penjelasan Istilah

Maksud penjelasan istilah di sini yaitu untuk menghindari kesalahpahaman dalam

menerima konsep istilah-istilah dalam penelitian ini. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan

adalah:

1.      Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan (Laelasari, 2006:33). Analisis dalam penelitian ini adalah

penelaahan unsur lahir dan unsur batin yang terdapat dalam lagu Sheila on 7.

Page 10: shiela0n7

2.      Unsur lahir adalah adalah bentuk atau bahasa atau unsur bunyi yang dapat kita lihat melalui

bahasanya yang tampak (Waluyo, 1987: 26).

3.      Unsur batin adalah makna yang terkandung didalam karya sastra (puisi/lagu) yang tidak

secara langsung dapat kita hayati (Waluyo, 1987:26). Unsur batin meliputi tema,perasaan,

nada dan suasana, serta amanat.

4.      Lirik adalah susunan kata sebuah nyanyian (Laelasari, 2006: 150). Dalam hal ini susunan

kata-kata yang digunakan dalam lagu-lagu Sheila on 7. (Laelasari dan nurlailah, nuansa

aulia,kamus istilah sastra, bandung)

5.      Lagu adalah bentuk karya seni musik yang merupakan ekspresi (ungkapan pikiran dan

perasaan manusia) dalam bentuk rangkaian nada, bisa dengan teks atau tanpa teks (Kartono,

2004:90).

6.      Sheila on 7 adalah grup band yang beraliran pop dan masih populer hingga sekarang di

Indonesia.

Jadi analisis unsur lahir dan unsur batin lirik lagu grup band Sheila on 7 adalah

penguraian dan penelaahan tentang bentuk bahasa atau bunyi dan makna yang terkandung

dalam susunan kata sebuah nyanyian oleh grup band Sheila on 7.

H. Kerangka Teori

1.      Lirik Lagu

Dalam sebuah lirik lagu, bahasa yang digunakan tidak jauh berbeda dengan bahasa

puisi. Hal ini serupa pengertian lirik lagu menurut Semi (1988:106)  yang mengatakan bahwa

lirik adalah puisi yang pendek yang mengekspresikan emosi. Pernyataan ini juga diperkuat

Page 11: shiela0n7

pada definisi lain mengenai lirik lagu menurut Luxemburg (1989) yaitu definisi mengenai

teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang

bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa.

Bahasa pada lirik lagu memiliki kaidah-kaidah puisi yaitu terdapat unsur emotif melalui

bunyi dan kata.Selain itu sebagaimana penulisan puisi, penulisan lirik lagu juga bersifat

ringkas dan padat.

Sebuah teks lagu di sejajarkan dengan puisi yang biasa dinikmati. Teks lagu itu

bersifat puitis khususnya dalam karya sastra mengandung arti apabila hal itu mengakibatkan

perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas,secara umum bila hal itu

menimbulkan keharuan disebut puitis ( Pradopo, 2005 : 13 ). Tanggapan yang jelas

maksudnya adalah bahwa seseorang memiliki kritik dan pendapat yang dapat di mengerti

mengenai karya sastra yang bersifat puitis.

Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang

merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan

sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan,dinyatakan dengan menarik dan

memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang

penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan ( Pradopo, 2005 : 7 ).

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara

imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batin ( Waluyo, 1987 : 25 ).

2.      Unsur-Unsur Puisi

Page 12: shiela0n7

Sebuah puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun, unsur-

unsur pembangun,unsur-unsur tadi dinyatakan bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan

tanpa mengaitkan unsur yang lainnya. Unsur-unsur itu bersifat fungsional dalam kesatuannya

dan juga bersifat fungsional terhadap unsur lainnya ( Waluyo,1987 : 25 ).

Menurut Waluyo ( 1987 : 27 ) unsur pembangunan puisi terdiri dari unsur fisik dan

unsur batin :

a.       Unsur Fisik Puisi/Unsur lahir

Unsur fisik puisi dapat di uraikan dalam metode puisi, yakni unsur diksi atau pilihan

kata teks lagu tersebut, diksi, pengimajian pengarang, kata konkret, bahasa figuratif ( majas )

yang ada dalam teks lagu, versifikasi, wajah puisi ( Waluyo, 1987 : 28). Adapun unsur-unsur

tersebut adalah :

1)      Diksi

Menurut Pradopo ( melalui Fita, 2007 : 59 ) kata-kata yang telah dipergunakan oleh

pengarang dalam menciptakan puisi disebut kata berjiwa, yang tidak sama artinya dengan

kata lain dalam kamus, yang masih menunggu pengolahan. Penempatan kata yang

mengakibatkan gaya kalimat disamping ketepatan pemilihan kata, memegang peranan

penting dalam penciptaan  sastra.

Karena begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, maka bunyi kata juga diperhitungkan

secara cermat dalam pemilihannya. Kata-kata dalam puisi bersifat konotatif, artinya memiliki

kemungkinan makna yang lebih dari satu. Kata- katanya juga dipilih yang puitis artinya

Page 13: shiela0n7

mempunyai efek keindahan dan berbeda dari kata-kata yang dipakai dalam kehidupan sehari-

hari.

2)      Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang diperoleh

harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti yang

dihayati melalui penglihatan, pendengaran atau cita rasa. Pengimajian dapat dibatasi dengan

pengertian: kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris,

seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Baris atau bait lagu itu seolah-olah

mengandung gema suara(imaji auditif), benda yang tampak (imaji visual), atau sesuatu yang

dapat dirasakan, diraba atau disentuh (imaji taktil).

Jika pencipta lagu menginginkan imaji pendengaran (auditif), jika dihayati lagu

tersebut, pendengar seolah-olah mendengarkan sesuatu, jika pencipta lagu ingin melukiskan

imaji penglihatan (visual), maka lagu itu seolah-olah melukiskan sesuatu yang bergerak-

gerak; jika imaji taktil yang ingin digambarkan pencipta lagu, maka pendengar seolah-olah

merasakan sentuhan perasaan. Pengimajian ditandai dengan kata-kata yang konkret dan khas.

Imaji yang ditimbulkan ada tiga macam, yakni imaji auditif, imaji visual, dan imajin taktil

(cita rasa). Ketiganya digambarkan atas bayangan konkret yang dapat kita hayati secara

nyata.

3)      Kata Konkret

Untuk membangkitkan imaji (daya unsur) pembaca, maka kata-kata harus

diperkonkret. Kata konkret yaitu kata yang digunakan penyair untuk menggambarkan suatu

Page 14: shiela0n7

lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.

Sebagai contoh, Chairil Anwar dalam puisinya yang berjudul “Penerimaan” membuat kata

konkret berikut ini:

                                    Kutahu kau bukan yang dulu lagi

Bak kembang sari sudah terbagi

Pada puisi “Penerimaan” terdapat kata konkret seperti bak

kembang sari sudah terbagi artinya wanita yang sudah

kehilangan keperawanannya.

4)      Bahasa Figuratif (Majas)

 Bahasa figuratif yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan

efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi

prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna ( Waluyo, 1987 :

83 ).  Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapun macam- macam majas antara lain

metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufimisme, refetisi, anaphora,

pleonasme, antithesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte,

hingga paradox dan sebagainya.

5)      Versifikasi

Versifikasi yaitu menyangkut rima, ritma, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi

pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Ritma merupakan tinggi rendah,

panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi

(Waluyo, 1987 : 94).

Page 15: shiela0n7

b.      Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi dapat diuraikan dalam hakikat puisi, yakni unsur tema atau makna

(sense), rasa atau perasaan (feeling), nada (tone) dan susana, amanat (intention) ( Waluyo,

1995 :106 ). Untuk menemukan Romantisme, tidak semua unsur dipakai. Adapun yang

dipakai meliputi :

                              1.            Tema/makna (sense)

Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya

(Waluyo, 2005 : 17). Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda

dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna

keseluruhan.

                              2.            Rasa/perasaan (feeling)

Menurut Waluyo (1987 : 121) perasaan atau feeling dalam puisi adalah perasaan yang

disampaikan penyair melalui puisinya. Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair

ikut diekspresikan dan harus dihayati oleh pembaca.

                              3.            Nada (tone) dan suasana

Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubung dengan tema

dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja

sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja

kepada pembaca dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-

lain.

                              4.             Amanat Puisi

Page 16: shiela0n7

Amanat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

Amanat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Amanat

dirumuskan sendiri oleh pembaca, sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh

kepada amanat puisi. Waluyo (1987:130) mengungkapkan amanat tersirat dibalik kata-kata

yang disusun, dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Cara menyimpulkan amanat

puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun

ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak lepas dari tema dan isi puisi

yang dikemukakan oleh penyair.

I. Metodologi Penelitian

1.      Metode Penelitian

Menurut Ratna (2010:34) dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai

cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan

rangkaian sebab akibat berikutnya. Sebagai alat, sama dengan teori, metode berfungsi untuk

menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dipecahkan dan dipahami. Dalam

sebuah penelitian, penggunaan sebuah metode diperlukan agar dapat ditemukan suatu cara,

langkah kerja dan rumusan yang benar dalam memberikan telaah setiap permasalahan.

Sehingga dapat menghasilkan suatu penelitian yang diinginkan dari awal hingga tujuan atau

Page 17: shiela0n7

sasarannya. Penentuan metode disesuaikan dengan objek penelitian dalam hal ini teks lagu

sebagai objek penelitiannya.

Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis isi lirik lagu Sheila on 7 adalah

metode deskriptif. Nawawi (dalam Siswantoro, 2010:56) memberikan penjelasan tentang

metode deskriptif sebagai berikut:

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga,

masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya.

            Menurut pendapat di atas jelas bahwa metode deskriptif ini tidak mempertimbangkan

benar salahnya penggunaan bahasa oleh pencipta lagu, tetapi peneliti menggunakan apa

adanya tentang obyek penelitian. Dikatakan deskriptif karena dalam laporan penelitian ini

akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran objektif berdasarkan masalah

yang diangkat.

2.      Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah bentuk penelitian yang

menjelaskan setiap unsur atau data dan disertai penjelasan yang rinci. Lebih tegas lagi,

dikatakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka,

tetapi mengutamakan kedalam penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang

dikaji secara empiris (Endraswara, 2011:5). Bahasa merupakan kata-kata lisan atau tulisan

untuk berkomunikasi. Dalam penelitian ini peneliti meneliti tentang unsur lahir dan unsur

Page 18: shiela0n7

batin dalam lirik lagu Sheila on 7. Hal inilah yang mendasari peneliti memilih bentuk

penelitian kualitatif.

3.      Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analitis.

Pendekatan analisis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan  cara membedah dan

memahami unsur-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu sendiri.

Menurut Aminuddin (1995:44) pengertian pendekatan analitis itu sendiri adalah suatu

pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau

mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya, elemen

intrinsik dan mekanisme hubungan dari setiap elemen intrinsik itu sehingga mampu

membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya.

            Berdasarkan pendapat di atas pendekatan analitis bertujuan untuk menyusun sintesis

lewat analisis. Lewat penerapan pendekatan ini diharapkan pembaca pada umumnya

menyadari bahwacipta sastra itu pada dasarnya diwujudkan dengan kegiatan yang serius dan

terencana sehingga tertanamkan rasa penghargaan atau sikap yang baik terhadap karya

sastra. 

 (suwardi endraswara, CAPS, metodologi penelitian sastra, yogyakarta)

4.      Sumber Data dan Data

a.       Sumber Data

Menurut Siswantoro (2010:72) sumber data terkait dengan subjek penelitian dari

mana data diperoleh. Subjek penelitian sastra adalah teks novel, novela, cerita pendek, drama

Page 19: shiela0n7

dan puisi. Dalam konteks ini adalah teks puisi/lagu. Sumber data dalam penelitian ini adalah

30 lagu Sheila on 7 (1999-20110. Kumpulan 30 lagu tersebut yaitu: berlayar denganku, jalan

keluar, berhenti berharap, ketidakwarasan padaku, briliant, generasi patah hati, pemuja

rahasia, jalan terus, hingga ujung waktu, percayakan padaku, trimaksih bijaksana, tunjukkan

padaku, kau kini ada, pe de, tanyaku, itu aku, coba kau mendekat, buat aku tersenyum,

tentang hidup,temani aku, anugerah terindah yang pernah ku miliki, pendosa, jap, tertatih,

saat aku lanjut usia, melompat lebih tinggi, ingin pulang, sahabat sejati, pejantan tangguh,

pagi yang menakjubkan.

 (metode penelitian satsra,pustaka pelajar,yogyakarta)

b.      Data

Data dalam penelitian ini adalah bahan penelitian atau lebih tepatnya bahan jadi

penelitian yang terdapat dalam karya sastra yang akan diteliti. Lebih tegas lagi, dikatakan

bahwa data adalah sumber informasi yang akan diseleksi sebagai bahan analisis. Oleh karena

itu, kualitas dan ketepatan pengambilan data tergantung  pada ketajaman menyeleksi yang

dipandu oleh penguasaan konsep atau teori (Siswantoro, 2010:70). Data dalam penelitian ini

adalah data tentang unsur lahir lirik lagu Sheila on 7 dan data tentang unsur batin lirik lagu

Sheila on 7. 

5.      Teknik dan Alat Pengumpul Data

a.       Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Teknik

Pustaka. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk

Page 20: shiela0n7

memperoleh data. Data diperoleh dalam bentuk tulisan yang harus dibaca, disimak dan hal-

hal penting dicatat kemudian menyimpulkan dan mempelajari sumber tulisan yang dapat

dijadikan landasan teori dan acuan dalam hubungan objek yang akan diteliti.

b.      Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu peneliti sebagai instrumen kunci dan

kartu pencatat data yang berisi catatan-catatan dari hasil membaca dan menelaah lirik lagu

Sheila on 7. Menurut Siswantoro (2010:73) posisi peneliti sebagai instrumen terkait dengan

ciri penelitian sastra yang berorientasi kepada teks, bukan kepada sekelompok individu yang

menerima perlakuan tertentu. Data diperoleh secara alamiah dari teks berdasar parameter atau

kriteria tertentu. Catatan hasil pengamatan yang berupa data selanjutnya diklasifikasikan

sesuai dengan permasalahan penelitian.

6.      Cara Menguji Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian, perlu dilakukan proses

pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian ini dilakukan tiga teknik pemeriksaan

keabsahan data, sebagai berikut.

1) Ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara  mengamati dan

meneliti secara rinci sesuai dengan masalah penelitian.

2) Teknik triangulasi. Menurut Moleong (2006:330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi metode dan teknik

pengumpulan data yang dilakukan tidak sekedar menilai kebenaran data, tetapi lebih utama

Page 21: shiela0n7

menyelidiki keabsahan data. Triangulasi data penelitian yang dilakukan peneliti dibantu oleh

dosen pembimbing dan teman sejawat.

3) Kecukupan refrensial. Kecukupan refrensial dilakukan dengan cara membaca dan menelaah

sumber-sumber dan berbagai pustakan yang relevan dengan masalah penelitian.

7.      Teknik Analisis Data

Teknik penganalisisan data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif.

Untuk mendapatkan data yang diyakini kebenarannya dalam penelitian ini sebagai berikut.

a.       Mendengarkan secara berulang-ulang lagu Bimbo

b.      Mengidentifikasi data yang akan dibahas

c.       Mengklasifikasikan data sesuai dengan submasalah penelitian

d.      Menganalisis data

e.       Mendeskripsikan kesimpulan data hasil penelitian.