skenario 6
DESCRIPTION
pblTRANSCRIPT
Kor Pulmonal Kronik ec PPOK
Anastasya V lewa 102014269Mega Julio Thio 102010028Dessy Christina Noelik 102013056Prisky Chriselawati 102013139Romi Andriyana 102013220PebriyantiSalipadang 102013241Fernando Natanael 102012250Kezia Marcella 102013384Ralin Julian Basar 102013439
Skenario 6Laki-laki 50 tahun mengeluh sesak napas yang semakin memberat sejak 5 hari yang lalu. Awalnya pasien merasa sesak napas sejak 1 tahun lalu yang dirasakan terutama saat beraktivitas berat namun berkurang saat istirahat. Sesak napas ini tidak dipengaruhi posisi dan pasien juga mengeluh kadang-kadang batuk sejak 3 bulan lalu yang memberat sejak 1 minggu lalu. Tidak terdapat keluhan demam dan nyeri dada.
Anamnesis• Allo-anamnesis• Identitas pasien• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang
− Sesak saat istirahat, beraktivitas, atau berbaring mendatar (ortopnea)?
− Batuk (kapan, terus menerus/sesekali, produktif/kering, warna)• Riwayat penyakit dahulu
− Adakah riwayat peny. jantung dan atau peny. paru menahun?− Adakah riwayat hipertensi?− Apakah minum obat-obatan tertentu?
• Riwayat penyakit keluarga• Riwayat sosial-pribadi
− riwayat merokok ? sejak kapan, jumlah rokok yang dihisap perhari ?
Pemeriksaan Fisik
TD : 110/80 mmHgNadi : 88x/menitNafas : 28x/menit
Suhu : afebris
• Keadaan Umum : sakit sedang• Kesadaran : compos mentis• TTV
Pemeriksaan Fisik Thorax• Inspeksi
– Kepala : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
– Leher : JVP 5+2 cmH2O– Thorax : bentuk thorax barrel chest
• Palpasi• Perkusi : hipersonor seluruh lapang paru• Auskultasi: suara paru vesikuler ; ronkhi (-/-) ;
wheezing (+/+) ; bunyi jantung 1-2 murni reguler gallop negatif murmur negatif
Pemeriksaan Fisik Abdomen• Inspeksi• Palpasi
hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costae dan 2 jari di bawah proc. Xyphoideus, konsistensi kenyal, permukaan rata, tepi tumpul, nyeri tekan (-)
• Perkusi : shifting dullness (+)• Auskultasi
EKSTREMITAS : edema (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen thorax (PA & lateral dgn barium esofagus)Arteri pulmonalis segmen menonjol.Jantung membesar ke kiri, apex masih terdapat di atas diafragmaParu-paru hiperlusen.
Pemeriksaan Penunjang• EKG
1. Axis dengan deviasi ke kanan2. Rasio R / S di V1 > lead 13. Rasio R / S di V6 < lead 14. Gambaran P-pulmonale (peningkatan gelombang P
di lead II,III, dan aVF)5. Gelombang QRS dengan voltase lebih rendah
terutama pada PPOK karena adanya hiperinflasi.
Pemeriksaan Penunjang
• EkokardiografiDoppler echocardiography memperkirakan tekanan arteri paru
Working Diagnosis
• Kor Pulmonal Kronic ec PPOK• Perubahan struktur (hipertrofi/dilatasi) dan
fungsi ventrikel kanan akibat hipertensi pulmonal yang disebabkan penyakit parenkim paru dan ataupembuluh darah paru
Cor Pulmonale Acute Gagal jantung kongestif (CHF) Perikarditis
Peregangan akibat hipertensi
pulmonal akut, sering disebabkan
oleh emboli paru
Kelaiann fungsi jantung sehingga
jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan
Peradangan perikard parietalis,
viseralis atau keduanya.
1. Tahanan vaskuler paru
meningkat dan hipoksia akibat
pertukaran gas kapiler-alveolar
terganggu
2. Vasokonstriksi pembuluh arteri
paru hipertensi pulmonal
3. Hipertensi pulmonal akut tidak
memberikan waktu bagi
ventrikel kanan untuk
kompensasi
4. Gagal jantung kanan
1. Penurunan kontraksi ventrikel
diikuti penurunan curah jantung
penurunan TD
2. Vasokontriksi dan retensi air
untuk sementara
meningkatkan TD
3. Peningkatan preload akan
meningkatkan kontraksi jantung
4. Peninggian afterload disertai
dilatasi jantung menambah
beban jantung
1. Penumpukan cairan (eksudasi)
di dalam rongga perikard yang
disebut efusi perikard.
2. Efusi yang banyak akan
menghambat pengisian ventrikel,
penurunan volume akhir diastolik
sehingga curah jantung isi
sekuncup kurang.
Etiologi• Penyakit pembuluh darah paru;• Penyakit yang mengenai aliran udara paru,
alveoli termasuk PPOK;• Tekanan darah pada arteri pulmonal;• Penyakit neuromuskular dan dinding dada.
Epidemiologi• Prevalensi pasti sulit untuk ditentukan, karena
tidak muncul pada semua kasus PPOK
Patofisiologi
Manifesasi KlinisSesak napas karena meningkatnya kebutuhan bernapas ( tubuh hipoksia ) dispnea, lemas, batuk
Tingkat lanjut kongesti hepar karena gagal ventrikel kanan
JVP pulsasi a atau v menandakan regurgitasi trikuspid
Auskultasi wheezing dan ronkhi
Perkusi Hipersonor PPOK
Penatalaksanaan
• Terapi oksigen mengurangi vasokontriksi menurunkan resistensi vaskuler paru meningkatkan kadar oksigen arteri dan meningkatkan hantaran oksigen ke jantung, otak, dan organ vital lainnya
Penatalaksanaan
• Terapi optimal PPOK mencegah atau memperlambat timbulnya hipertensi pulmonalSalbutamol puff 90 mcgIpatoprium Bromida puff 17 mcgBudesonid puff 180 mcg
Penatalaksanaan
• Vasodilator mengurangi hipertensi pulmonalNifedipine 30 mg per oral tiap 12 jam
Penatalaksanaan
• Bronkodilator Teofilin dapat menurunkan resistensi pembuluh pulmonal dan tekanan arteri pulmonal. Dosis rendah memberikan efek anti inflamasi yang membantu untuk mengontrol PPOKTeofilin dosis inisial 5-7 mg/kg per oral
Penatalaksanaan
• Antikoagulan menurunkan resiko terjadinya tromboemboli akibat disfungsi dan pembesaran ventrikel kananWarfarin dosis inisial 2-10 mg/hari 2 hari, dosis perawatan 3-9 mg/hari
Komplikasi
• Sinkope• Hipoksia• Kongesti hepatik pasif• Kematian
Prognosis
• Bervariasi tergantung dari penyakit paru yang menyebabkannya
Pencegahan
• STOP MEROKOK
Penutup• Laki-laki berusia 50 tahun ini menderita penyakit kor
pulmonal kronik yang disebabkan oleh adanya penyakit paru terlebih dahulu, yaitu PPOK. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang membantu diagnosis penyakit ini. Terapi pengobatan lebih terfokus kepada pengobatan pada penyakit paru yang mendasari terjadinya kor pulmonal dan memperbaiki oksigenasi serta fungsi venrikel kanan dengan menurunkan vasokonstriksi paru.