tegaron.docx

Upload: ies-achmad-membla

Post on 15-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

silsilah makam tegaron lombok timur

TRANSCRIPT

MAKAMRADEN ANGGARAKSA

DITEGARONG

DESA TANAK GADANG KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

14

I. PENDAHULUANZiarah dalam dalam arti luas, mendatangi (mengunjungi) sanak keluarga, sahabat dan handai tolan untuk bersilaturrahmi, bermusyawarah sambil bermaaf-maafan. Selain mendatangi keluarga, berziarah kepada tuan guru para ustad dan tokoh masyarakat setempat.Di Lombok suku sasak, telah menjadi tradisi dan adat istiadat terus menerus pada waktu tertentu berziarah ke makam keluarga dan makam tertentu yang dianggap keramat dan di kramatkan. Tradisi (urf) al-adah bentuk muamalah (hubungan kepentingan) yang menjadi kebiasaan telah berlangsung di tengah masyarakat. Urf dan adat itu berlangsung salah satu hokum yang digali dari intisari salah satu hadist Apa yang dianggap baik oleh ummat muslim, maka itulah yang baik di hadapan Allah (usul Fiqh) penggunaan adat sebagai sumber hokum di dukung dengan kaidah-kaidah fiqih (adat iru merupakan hokum) sudah barang tentu tradisi yang diakui oleh syariat, dijadikan istibath hukum yang diakui oleh syariat islam dan tidak bertentangan dengan sunnah dan ijma. Sedangkan tradisi yang bertentangan dengan syariat (menghalallkan yang haram menimbulkan bencana dalam kehidupan) sama sekali tidak diakui oleh syariat (Yusuf Qardawi). Berdasarkan fatwa ini menjadi motivasi bagi masyrakat Lombok suku sasak, menjadikan peziarah makan pada waktu-waktu tertentu utamanya calon jamaah hajji sebelum berangkat ke tanah suci Makkah menyempatkan diri bersama keluarga berziarah ke makam Tegaron, Kemudian melanjutkan berziarah ke makam Selaparang (keramat). Hal ini keberadaan kedua makam tersebut mempunyai hubungan histori dengan kerajaan selaparang.Makam Tegaron saat ini sedang diadakan pemugaran di sekitarnya. Meletakkan batu nisan di perluasan tempat para peziarah. Tentang Raden Anggareksa kami mencoba menguraikan sekelumit Riwayat hidup serta perjuangan sehinggga terwujud mamben yang didirikan pada tahun 1722 M.Selamat membaca dan menelaahnya.

Penghimpun data/Pemerhati

H. NASRULLAH

MAKAM TEGARON

Sejak zaman dahulu, tatkala pulau Lombok terjajah oleh kerajaan Hindu Hindu Karang Asem. Selanjutnya dijajah oleh Hindia Belanda, Tegaron merupakan hutan lebat, yang menjadi perbatasan wilayah Masbagik dan Wilayah Pemerintah kedistrikan Pringgabaya.Setelah mengalami pengembangan wilayah, kedistrikan di mekarkan menjadi beberapa kecamatan dan desa induk di mekarkan menjadi beberapa desa, maka kini TEGARON berada di batas Tembeng Putik, tepatnya di Desa Tanak gadang Kecamatan Pringgabaya.Disinilah kita jumpai pekuburan tua, tempat disemayamkan jenazah Raden Anggaraksa bersama seluruh keluarganya, pekuburan inilah yang dinamakan MAKAM TEGARON. Makam ini dikeramatkan dan sangat dimuliakan oleh masyrakat setempat, utamanya yang menganggap masih ada hubungan kekerabatan dan kekeluargaan.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peziarah mendatangi makam tersebut, utamanya para jamaah hajji sebelum berangkat ke tanah suci Makkah menunaikan ibadah hajji, menyempatkan diri bersama keluarga datang berziarah ke makam Tegaron, kemudian melanjutkan berziarah ke makam Selaparang mendoakan Ahli kubur dan mendoakan jamaah hajji semoga mendapat hajji yang mabrur.Menziarahi kedua makam tersebut telah berlaku sejak dahulu turun temurun sampai dengan sekarang, karena menurut cerita orang-orang tua, kedua makam tersebut memiliki sejarah yang berkesinambungan pada akhirnya bermuara kepada Dinasti Kerajaan Selaparang. II. KERAJAAN SELAPARANGMenurut sejarah yang termuat dalam babat selaparang, pada abad ke 11 (sebelas) M, telah di ketahui keberadaan kerajaan selaparang di Lombok timur. Sebelum masuknya pengaruh asing, kerajaan selaparang memegang kekuasaan dan politik mengayomi kerajaan kecil yang ada di Lombok, menganut agama budha paham animism dan dinamisme.

a. Masukknya Kultur AsingSecara sistematis dijabarkan beragam kultur yang secara langsung dan pristikmempengaruhi agama dan budaya masyarakat suku sasak. Pada tahun 1293-1378M. Kerajaan Selaparang dikuasai oleh kerajaan majapahit melalui penerus pertama yang dipimpin oleh Raden Mas Pahit dan ekspedisi yang kedua dipimpin oleh patih Gajah Mada dan pada tahun 1334 menguasai kerajaan Selaparang berada di bawah kekuasaan Majapahit.Kedatangan militer Majapahit tidak hanya mengubah politik dan kekuasaan semata, namun berlajut dengan memperkenalkan pola dari bentuk keagamaan yang baru, serta mengubah keyakinan masyarakat sasak menjadi memeluk agama hindu alamajapahit. Berlakulah hukum adan adat istiadat pada kerajaan selaparang menganut paham hindu , hal ini berlaku dan dan diterapkan dalam wilayah kerajaan yang cukup lama dari tahun 1293-1478 M (185 tahun). Kekuasaan majapahit berakhir di selaparang setelah membagi agama islam.

b. Masuknya Agama Islam di Selaparang LombokSalah satu sumber menyebutkan bahwa islam datang di Lombok kira-kira abad 16 tepatnya pada tahun 145 M. dibawa oleh beberapa tokoh. Diantaranya Sunan Prapen (Putra Sunan Giri) Al Fadlal, Pengeran Songopati dan Gaus Abdul Razak.Dalam mengajarkan Islam senantiasa disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat dan mengadakan pendekatan dengan raja-raja yang berkuasa. Menurut sejarah yang pertamakali memeluk agama islam adalah dinasti kerajaan selaparang setelah resmi Dinasti Kerajaan memeluk Agama Islam, semua rakyat mengikuti rajanya memeluk agama islam dan dinyatakan bahwa dinasti kerajaan selaparang hindu berubah menjadi kerajaan Islam. Demikian ciri khas sasak dari dulu hingga sekarang selalu setia kepada tokoh yang memimpinnya dan mentaati segala titahnya. Berlakulah syariah dan hukum islam diseluruh wilayah kerajaan dinasti dan rakyat tenteram dibawah pejuang hukum islam.

III. Masukknya Agama Hindu Bali di LombokPada tahun 1616 dan 1624 Dinasi Kerajaan Selaparang oleh kerajaan Gel-gel dari Bali Utara dengan angkatan laut yang besar, namun penyerangan ini dapat dipatahkan pada tahun 1672 sebuah ekspedisi perang kerajaan Karang Asem Bali mengadakan penyerangan angkatan laut dan angkatan darat dikerahkan menuju kerajaan Selaparang. Semua prajurit, patih dan senopati berperang mempertahankan kerajaan Selaparang. Namun karena kekurangan senjatan dan kurang pengalaman berperang, maka dinasti Kerajaan Selaparang kalah dan takluk diabawah kekuasaan kerajaan hindu Bali. karena kalah perang semua harta benda kerajaan dirampas, istana dan masjid kerajaan dibakar habis diratakan dengan tanah, para prajurit, patih, dan senopati yang masih hidup semua lari menyelamatkan diri menuju arah yang aman dari incaran tentara hindu bali. Diantara senopati yang dapat menyelamatkan diri dambil membawa benda-benda milik kerajaan ialah Raden Anggaraksa beserta para pengikutnya yang setia.

IV. RADEN ANGGARAKSARaden Anggaraksa senopati (panglima Perang)merangkap Wakil kerajaan dalam menjalankan roda pemerintahan. Segala titah raja menjadi undang-undang yang belaku di tengah-tengah rakyat yang ada di pemerintahan yang harus di taati dan dipatuhi. Menjalankan titah raja, Raden Anggaraksa selaku wakil kerajaan melaksanakan tugas dengan penuh keadilan dan kearifan. Memperhatikan segala kebutuhan rakyat, tidak membedakan rakyat biasa dengan kaum bangsawan. Semua dianggap sama dalam pemerintahan dengan jiwa dan semangat yang tulus dibarengi dengi dengan kharisma yang melekat pada dirinya mempermudah urusan pemerintahan kerajaan berjalan lancar dan mensejahterakan rakyat dalam pemerintahan.Pembayaran upeti (pajak) untuk kepentingan kerajaan. Raden Anggaraksa ahli ibadah bertawakkal kehadirat Allah SWT. Segala syariat agama Islam dijalankan dengan tekun. Selalu bangun tengah malam melaksanakan sholat tahajjud dan tetap melaksanakan puasa sunnah di siang hari. Raden Anggaraksa mempertaruhkan jiwa raganya demi kejayaan dinasti Kerajaan Selaparang. Hal ini tidak mengherankan karena raden Anggaraksa Keturunan darah kesatria siap mati dalam medan perjuangan sebagai suhada, rajin beribadah mempertahankan aqidah Islamiah memperjuangkan agama Allah dengan gigih berperang dijalan Allah, teguh menghadapi segala rintangan dengan modal jihad fisabilliah. Namun segala usaha dan ikhtiar manusia berahir dengan kehendak Allah SWT. Sebagaimana yang telah diuraikan terdahulu ketika terjadi peperangan antara kerajaan selaparang dengan kerajaan hindu bali Karang Asem pada tahun 1672 M. dinasti kerajaan selaparang kalah dan takluk dibawah kekuasaan kerajaan hindu.Istana kerajaan termasuk masjid agung milik kerajaan selaparang dibakar habis diratakan dengan tanah. Rakyat dan perajurit banyak yang mati mempertahankan kerajaan selaparang. Para senopati dan prajurit yang masih hidup pada lari menyelamatkan diri dan mencari tempat perlindungan yang aman. Diantara senopati yang dapat menyelamatkan diri ialah raden Anggaraksa lari menuju arah selatan sambil membawa sisa-sisa harta kerajaan yang tidak ikut terbakar, dan akhirnya sampai pada suatu tempat yang dianggap aman dari incaran kerajaan hindu bali. Tempat itu aman ditumbuhi pepohonan yang tinggi dan rimbun. Pohon yang tinggi dan rimbun itu bernama pohon mamben dan tempat itu bernama hutan mamben. Tempat persembunyian Raden Anggaraksa beserta pengikutnya dikemudian hari diabadikan menjadi desa mamben. Setelah merasa aman dari incaran tentara kerajaan hindu bali, raden Anggaraksa keluar dari persembunyiannya dan menata hidup baru dalam pengasingan bersama pengikutnya. Dia mulai membuka dan membabat hutan membuka lahan pertanian, perkebunan dan perladangan tempat bercocok tanam sebagai bekal hudip bersama keluarga dan pengikutnya.Raden Anggaraksa bersama pengikutnya hidup aman tenteram turun temurun beranak pinak dari tahun ketahun, kahirnya tempat itu menjadi ramai karena penduduk bertambah banyak. Terbentuklah perkambungan yang akhirnya menjadi sebuah Desa. Karena penduduk bertambah banyak maka untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyerangan binatang buas, perampokan, pencurian yang merugikan masyrakat sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang tangguh atas keselamatan rakyat. Untuk menentukan seorang yang akan tampil sebagai pemimpin di tempat itu semua rakyat mohon kesediaan orang yang sangat dihormati dan di tuakan serta memiliki pengalaman dalam pemerintahan yaitu raden anggaraksa. Diangkat menjadi kepala Desa dan sedangkan tempat itu bernama mamban, dengan demikian disinilah desa Mamben berdiri pada tahun 1722 M dengan kepala desa yang pertama Raden Anggaraksa.Raden Anggaraksa berada dibawah kekuasaan penjajah kerajaan hindu bali, dan berkewajiban membayar upeti (pajak) kepada kerajaan hindu bali. Dibawah kepemimpinan Raden Anggaraksa desa mamben menjadi desa yang aman tenteram, hidup berkecukupan, tanah yang subur, gemah limpah loh jenawi tidak kurang satu apapun. Setelah memangku jabatan kepala desa selama 30 tahun raden Anggaraksa meninggal pada tahun 1752 M. pada saat meninggalnya raden Anggaraksa timbullah permasalahan tentang tempat dimakamkan yang paling tepat . keluarga yang di mamben menghendaki supaya makamnya berada di mamben. Keluarga yang ada di apitaik menghendaki agar makamnya berada di Apitik. Demikian juga keluarga yang yang di pohgading menghendaki supaya berada di pohgading. Untuk menghindari perpecahan ahirnya disepakati oleh semua keluarga bahwa makamnya berada pada suatu tempat yang bernama tegaron. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah datang berziarah ke makam tersebut. Dikemudian hari tempat ini menjadi kuburan keluarga di sekitar makan raden Anggaraksa. Sepeninggal raden anggaraksa yang memangku jabatan kepala desa dari kalangan keluarganya sendiri mengikuti tradisi sistim kerajaan atau kesultanan di jawa dalam pergantian jabatan. Tradisi ini berlaku samapi dengan jatuhnya kerajaan hindu bali dan masuknya penjajah hindia belanda menjajah pulau Lombok. Pada tahu 1895 M pulau Lombok dijajah oleh hindia belanda, pada masa pemerintahan hindia belanda diadakan pemekaran wilayah dengan membentuk pemerintahan kedistrikan dan pemerintahan pedesaan serta menentukan wilayah otonom masing-masing desa. Desa memben dibwah kekuasaan kedistrikan masbagik mendapat wilayah pedesaan sepanjang 20 km di lembah kaki gunung rinjani kearah timur berbatasan dengan wilayah desa Korleko, dengan batas sbb:Utara: Desa WanasabaSelatan : Desa KalijagaTimur: Desa KorlekoBarat: Kaki Gunung Rinjani

Dengan pembagian wilayah yang menjadi hak kepala desa melaksanakan kegiatan membabat hutan dan membuka lahan pertanian, perkebunan dan ladang yang ada di wilayahnya, hal ini dimaksudkan untuk mensejahterakan kehidupan rakyat dan penyebaran penduduk agar jangan terlalu padat pada suatu tempat.Susuna Pemerintahan Desa disebut dengan pemong desa dengan sususnan:1. Seorang Kepala Desa2. Seorang Jaksa (Juru Tulis)3. Meikel (Klian)4. PekasihSemua pamong desa tidak menerima gaji/imbalan/honor dari pemerintah. Pamong desa menerima imbalan dengan mendapat tanah pecatu selama menjabat. Tanah pecatu bukan milik pemerintah melainkan milik rakyat, sampai saat ini pemerintah belum pernah membeli tanah untuk pecatu. Tanah pecatu di manfaatkan oleh masyarakat dan di inventarisir oleh daerah.Yang menjabat kepala desa mamben sejak berdirinya tahun 1722 M yaitu:1. Raden Anggaraksa2. Raden Srinata3. Raden Wirangga4. Raden Gumirang5. Jero Irangse6. Jero Wirasih7. Jero Iraje8. Bp. Sinarah9. H. Sanuddin10. Bp. Anhar11. Bp. Kesip (H.M. Abubakar)12. Abdurraakib (H.Muammal Hamidi)13. Drs. Mukhtar14. Hanan, SE15. Ir. Wusan16. Hanan SE

SUSUNAN PANITIAPEMUGARAN MAKAM RADEN ANGGAREKSA DAN KELUARGANYADI TEGARONDESA TANAK GADANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR

I. PELINDUNG PENASIHAT :1. TGH. HAZMI HAMZAR, SH2. KEPALA DESA TANAK GADANG3. KEPALA DESA MAMBEN LAUKII. KETUA UMUM: TGH. M. ABUBAKARKETUA I: BP. HARMAENKETUA II: ASDARUDDIN, S.SosIII. SEKRETARIS: H. KAMALUDDIN S.PdWK. SEKRETARIS : SULAIMIIV. BENDAHARA: ZAINI MIFTAH, S.PdV. ANGGOTA-ANGGOTA1. H. S. NUARIRI, SH2. H. NASRULLAH3. SARBINI ADNAN, S.Pd.I4. H. ABD. MANAF M AMIN5. MUHAIMIN K6. ROHAN

DITETAPKAN DI : MAMBEN LAUKPADA TANGGAL :KETUA I

BP. HARMAEN

SILSILAH MAKAM SELAPARANGRAJA SELAPARANGRADEN ANGGARAKSARADEN SUBANGSARADEN SRINATARADEN WIRANGGARADEN GUMIRENGNURTAYANGTANJUNGJERO WIRASIHJERO DIRAJAJERO GUMAWANGI IRAJAJERO IRANGGAJERO SANGIANGBP. YAMI SINARAHH. SANUDDINPP. MAKENUN(TGH. ARSYAD)H. ABD. MUINH. MUHTAR1. Yam2. Abd. Rahim3. Ruminggit

1. Bp. Maknun2. I. Nukman3. Bp. Saudin

1. Bp. Kamran2. Bp. Rimaah3. I. Himah4. Bp. Mahrap5. Bp. Adham1. Sakdah2. H. Halil3. H. Izuddin4. TGH. Zainuddin Arsyad5. I. Takrah6. M. Amin7. Gr.Makenah1. Muh. Amin2. Bp. Sihin3. H. Yakup4. H. Husni5. I. Afdal6. Bp. Raehanun7. Maenah1. Maryam2. Bp. Harmaen3. Bp. Juhdar4. Johariah5. Bp. Hamsen

RENCANA PENGERJAAN PEMUGARAN MAKAM RADEN ANGGARAKSA TEGARON DESA TANAK GADANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR

1. Persiapan2. Menata kembali letak makam sesuai dengan urutan dalam keluarga3. Memperluas lokasi makam4. Mempersiapkan tempat khusus para peziarah5. Memperbaiki jalan setapak menuju makam sepanjang 250 m X 2 m agar kendaraan bisa masuk ke lokasi makam6. Membuat rumah penjaga makam7. Pemasangan lampu penerang