uap_perilaku_konsumen

59
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN KELOMPOK : 3 KELAS : K ASISTEN : SUMINI & TITIN Aditya Yudistira 125040101111163 Anita Rizky Lubis 125040101111162 Bariroh Fuadatinnisa’ 125040101111165 Basa Uli S. 125040101111166

Upload: sumberscribd

Post on 21-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

UAP

TRANSCRIPT

Page 1: UAP_Perilaku_Konsumen

MAKALAH

PERILAKU KONSUMEN

KELOMPOK : 3

KELAS : K

ASISTEN : SUMINI & TITIN

Aditya Yudistira 125040101111163

Anita Rizky Lubis 125040101111162

Bariroh Fuadatinnisa’ 125040101111165

Basa Uli S. 125040101111166

Anandita Widya Putri 125040101111168

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: UAP_Perilaku_Konsumen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengetahui minat atau keinginan konsumen terhadap suatu produk sangat

penting bagi prousen, namun untuk mengetahui minat-minat yang diinginkan oleh

konsumen menjadi suatu permasalahan utama bagi produsen dalam memproduksi

dan memasarkan suatu produk. Minat konsumen terhadap suatu produk

merupakan suatu cara atau pandangan bagi produsen untuk mengetahui

kelemahan dan keunggulan produknya sehingga produsen pada akhirnya dapat

meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat menarik konsumen.

Agar produsen dapat mengetahui informasi mengenai minat konsumen

terhadap produk yang ditawarkan maka produsen dapat menggunakan quisioner

pengamatan mengenai produk yang ditawarkan, sehingga produsen dapat

mengetahui kelemahan dan mempertahankan maupun meningkatkan keunggulan

produk yang ditawarkan tersebut.

Dalam laporan ini kami membahas mengenai produk Brownies Amanda.

Pencarian data dari Brownies Amanda dilakukan dengan cara membagikan

quisioner kepada konsumen Brownies Amanda tersebut, kemudian data yang telah

diperoleh dimasukkan ke dalam program SPSS. Program tersebut berfungsi untuk

mengetahui tingkat kevalidan data ataupun atribut yang dimiliki.

Ketika atribut tersebut sudah menjadi kevalidan dari pencarian data melalui

program SPSS, maka data-data atau atribut-atribut yang valid tersebut akan

menjadi patokan utama produsen untuk mengetahui seberapa besar minat dan

keinginan konsumen dalam membeli produk tersebut.

Dengan mempelajari dan mengetahui seberapa besar perilaku konsumen

dalam mengkonsumsi Brownies Amanda, maka dapat menjadi acuan untuk

menentukan rencana pemasaran seperti strategi pemasaran produk Brownies

Amanda sehingga produk tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Bagi

pengamat dan peniliti ekonomi dapat mengaplikasikan pengetahuannya secara

langsung dalam meneliti kasus perilaku konsumen.

Page 3: UAP_Perilaku_Konsumen

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui dan

memahami mengenai :

1. Analisis Cochran Q Test, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Fishbein

2. Cara-cara mengaplikasikan Cochran Q Test, Uji Validitas, Uji Reliabilitas,

dan Fishbein.

3. Untuk mengetahui minat-minat dari konsumen berdasarkan hasil analisis.

4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam produk dan keunggulan-

keunggulan yg harus di tingkatkan produsen.

Page 4: UAP_Perilaku_Konsumen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Hawkins, Best dan Coney (2007), perilaku konsumen merupakan

studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan proses

pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman

atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat.

Berdasarkan uraian dari Hawkins dkk, perilaku konsumen yang dibedakan

atas tujuan pembeliannya tergolong menjadi 2, yaitu :

1. Konsumen akhir (individual) yaitu konsumen yang terdiri atas individu

dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi

kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.

2. Konsumen organisasional yaitu konsumen yang terdiri dari organisasi,

pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan

pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan

anggotanya.

2.2 Produk dan Atribut

2.2.1 Produk

Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346)

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,

sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2.1.2 Atribut Produk

Menurut Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai

dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:

Page 5: UAP_Perilaku_Konsumen

a. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari

produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam

strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta

dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik

dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk.

b. Pengemasan (packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk.

c. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk

untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,

ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai

lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat

menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain

mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai pelanggan.

Menurut Teguh Budiarto “Atribut-atribut produk adalah sesuatu yang

melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan

konsumen”. Atribut produk meliputi merek (brand), pembungkusan (packaging),

label, garansi atau jaminan (warranty) dan produk tambahan (service). Atribut

dapat dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara subyektif

(pandangan konsumen).

2.3 Pengertian Analisis Perilaku Konsumen

Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil

keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Adapun prinsip-prinsip dasar dalam

analisis perilaku konsumen, antara lain sebagai berikut :

1. Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Adanya kelangkaan dan

terbatasnya pendapatan memaksa orang menetukan pilihan agar

pengeluaran senantiasa berada dianggaran yang sudah di tetapkan,

Page 6: UAP_Perilaku_Konsumen

meningkatkan konsumsi suatu barang atau jasa harus disertai dengan

pengurangan konsumsi pada barang atau jasa yang lain.

2. Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika dua

barang member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang

biayanya lebih kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang

dibutuhkan biaya yang sama, maka konsumen akan memilih barang yang

memberi manfaat lebih besar.

3. Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat.

Saat membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak sesuai

dengan harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, misalnya,

ternyata terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat

kopi tubruk di warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman

tersebut akan menjadi informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi

keputusan konsumsinya mengenai kopi di masa yang akan datang.

4. Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain. Dengan demikian

konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.

5. Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan ( the

law of diminishing marginal utility). Semakin banyak jumlah barang yang

di konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang dihasilkan. Jika

untuk setiap tambahan barang di perlukan sebesar harga barang tersebut

(p), maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala

manfaat tambahan yang di perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan

biaya yang harus di keluarkan.

2.4 Instrumen Pengujian dan Analisis data

2.4.1Analisis Cochran

Uji Q Cochran termasuk pengujian statistik nonparametrik yang digunakan

untuk peristiwa atau perlakuan lebih dari dua. Perlakuan lebih dari dua yang

dimaksud adalah sebelum, ketika, dan sesudah perlakuan.

Uji Q Cochran pada suatu penelitian hanya dinyatakan dengan salah satu dari

dua nilai, secara sembarang dapat dinyatakan dengan nilai 1 sebagai “sukses” dan

nilai 0 sebagai “gagal”. Reaksi yang lain dapat berupa nilai 1 sebagai “ya”

ataupun nilai 0 sebagai “tidak”.

Page 7: UAP_Perilaku_Konsumen

2.4.2Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2006) Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang

dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk

mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Adapun

tujuan dari uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen

(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara

mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor masing-

masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada

taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud.

2.4.3Analisis Iklan Model Fishbien

Model Sikap Fishbein pada prinsipnya akan menghitung Ao (Attitude toward

the object), yaitu Sikap seseorang terhadap sebuah objek, yang dikenali lewat

atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut.

Dengan mengenali sebuah obyek melalui cara melihat, meraba, mencoba dan

menggunakan obyek itu untuk sekian waktu lamanya, maka seorang konsumen

akan mempunyai sikap tertentu terhadap obyek dipakai atau digunakannya

tersebut. Biasanya sebelum konsumen mengkonsumsi sebuah obyek tentunya ia

memiliki suatu harapan-harapan terhadap obyek tersebut. Sehingga setelah

melihat, mencoba dan menggunakannya, konsumen tersebut dapat menilai apakah

obyek yang bersangkutan telah sesuai dengan harapannya.

Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa ada dua komponen penting pada

pengukuran sikap Fishbein, yaitu adanya evaluasi dan belief yang ada pada diri

konsumen terhadap sebuah obyek tertentu.

Urutan Pengerjaan sebagai berikut :

1. Menentukan Salient Belief

Setiap produk mempunyai banyak atribut, namun akan lebih baik jika

kepada konsumen (responden) ditanya tentang atribut yang relevan atau

Page 8: UAP_Perilaku_Konsumen

penting saja, yang disebut Salient Belief. Dalam kasus ini ditentukan atribut

adalah Kualitas, Model, Warna dan Harga.

2. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Belief

Setelah atribut ditentukan, konsumen akan ditanya bagaimana keyakian

(belief) dia terhadap atribut tersebut. Isi pertanyaan tentu tidak baku, hanya

diusahakan mengukur keyakinan seseorang terhadap atribut obyek.

3. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Evaluation

Sama dengan pengukuran belief, konsumen akan ditanya bagaimana

evaluasi dia terhadap atribut yang telah diukur beliefnya, apakah penting atau

tidak.

4. Mengukur Sikap terhadap Produk

Pengukuran Sikap dilakukan dengan mengukur keseluruhan atribut

(multiatribut), dengan rumus :

Ao = Σ(bi x ei)

Dimana :

Ao = sikap terhadap produk sepatu

bi = keyakinan konsumen terhadap atribut I dari produk sepatu, sebelum ia

membeli atau menggunakannya

ei = evaluasi konsumen terhadap atribut I dari produk sepatu secara umum

tanpa dikaitkan dengan merk tertentu tanda Σ = penjumlahan dari sejumlah

atribut I yang dalam hal ini ada 4 atribut

2.4 Konsep Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik

produk dan nilai dengan orang lain.

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan

kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk

yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada

Page 9: UAP_Perilaku_Konsumen

produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk

tinggi dan distribusi yang luas.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen

disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai

produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu

saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien

dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah

menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien

daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan

kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami

semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui

manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk

memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Page 10: UAP_Perilaku_Konsumen

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Penetapan Lokasi

Penetapan lokasi penelitian dilakukan di Universitas Brawijaya tepatnya di

Fakultas Pertanian.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2013.

3.2 Metode Pengambilan Keputusan

Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana

dalam pengambilan keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun beberapa

tahapan dari metode pengambilan keputusan antara lain :

1. Perencanaan

Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

penelitian dan merencanakan strategi umum untuk memperoleh dan

menganalisa data bagi penelitian itu.

2. Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian

Tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Disini

disajikan lagi latar belakng penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, serta

metode atau prosedur analisis.dan tahapan ini meliputi tahap penyusunan

usulan proyekn penelitian

3. Pengambilan contoh (sampling)

Proses pemilihan sejumlah bagian tertentu dari suatu populasi guna

mewakili seluruh populasi itu.

4. Penyusunan daftar pertanyaan

Merupakan proses penterjemahan tujuan dalam nemtuk pertanyaan untuk

mendapatkan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan.

5. Kerja lapangan

Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan

dalam wawancara serta pelaksanaan wawancara.

Page 11: UAP_Perilaku_Konsumen

6. Editing dan coding

Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar

pertanyaan kedalam berbagai kelompok jawaban yang dapat disusun dalam

angka dan ditabulasi. Editing biasanya dikerjakan sebelum coding agar

pelaksaan coding dapat sesederhana mungkin.

7. Analisis dan laporan

Meliputi berbagai tugas yang saling berhubungandan terpenting pula

dalam suatu proses penelitian.

3.3 Metode Analisis Data

3.3.1 Uji Cochran Q-test

Uji cochran Q – test yaitu digunakan untuk mencari atribut – atribut yang

diminati oleh konsumen. Berikut merupakan langkah-langkah mencari Cochran Q

– test menggunakan program software SPSS.

1. Masukkan hasil quisioner ke dalam excel

Page 12: UAP_Perilaku_Konsumen

2. Buka program SPSS yang telah tersedia, hingga akan muncul seperti

berikut :

3. Masukkan data quisioner dalam bentuk excel ke dalam program SPSS,

dengan cara pilih menu Open kemudian pilih folder letak data yang

tersedia Files of type formatnya diubah ke dalam Excel

(*_xls,*_xlsx,*_xlsm). Setelah itu pilih data yang telah disimpan tadi dan

klik Open.

Page 13: UAP_Perilaku_Konsumen

4. Setelah data muncul, langkah selanjutnya yaitu pilih Analyze kemudian

Nonparametic- Test dan pilih K Related Sample

5. Semua atribut yang terletak disebelah kiri, kecuali Nomor dipindahkan ke

sebelah kanan dengan cara klik tanda panah ke kanan dan pilih Cochran

Q- test sehingga ada tanda centang pada kotak Cochran Q- test serta

hilangkan tanda centang pada kotak Friedman kemudian klik OK.

Page 14: UAP_Perilaku_Konsumen

Tampilan setelah dipindahkan.

6. Setelah itu akan diperoleh tampilan hasil seperti berikut

Agar didapat atribut yang valid maka nilai tabel Chi harus lebih besar dari

nilai hitung cochran. Berikut ini adalah tabel chi :

Page 15: UAP_Perilaku_Konsumen

Berdasarkan perhitungan, pada df 9 nilai Cochran hitung sebesar 55,571

dan nilai tabel Chi sebesar 16,919. Dengan demikian masih terdapat atribut yang

tidak valid dan butuh dieliminasi.

Caranya adalah sebagai berikut :

1. Pindahkan atribut yang memiliki value 1 terkecil atau value 0 terbesar

sampai nilai Chitung lebih kecil daripada Qtabel. Dengan cara pilih Analyze

kemudian Nonparametic- Test dan pilih K Related Sample. Setelah itu

centang Cochran’s Q dan klik OK. Disini kami memindahkan atribut A4,

A5, A7, dan A8 sampai diperoleh nilai Chitung lebih kecil daripada Qtabel.

Berikut untuk hasil Cochran Q- test pemindahan A8.

Page 16: UAP_Perilaku_Konsumen

Berikut untuk hasil Cochran Q- test pemindahan A5.

Berikut untuk hasil Cochran Q- test pemindahan A7.

Berikut untuk hasil Cochran Q- test pemindahan A4.

Page 17: UAP_Perilaku_Konsumen

2. Setelah dieliminasi maka kita bandingkan hasil Cochran Q-test dengan

menggunakan tabel Chi Square Distribution. Dengan nilai Q hitung > Q

tabel

3.3.2 Analisis Sikap Model Fishbein

Model Sikap Fishbein pada prinsipnya akan menghitung Ao (Attitude

toward the object), yaitu Sikap seseorang terhadap sebuah objek, yang dikenali

lewat atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut.

1. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Belief

Setelah atribut ditentukan, konsumen akan ditanya bagaimana keyakian

(belief) dia terhadap atribut. Dalam kasus ini ditentukan atribut adalah Rasa,

Harga, Tekstur, Kandungan, Variasi Harga, dan Inovasi. Skala pengukuran

yang digunakan yaitu :

1 = Sangat Tidak Setuju

Page 18: UAP_Perilaku_Konsumen

2 = Tidak Setuju

3 = Netral

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

2. Membuat pertanyaan untuk mengukur evaluation

Sama dengan pengukuran belief, konsumen akan ditanya bagaimana

evaluasi dia terhadap atribut yang telah diukur beliefnya, apakah penting atau

tidak. Skala pengukuran yang digunakan yaitu:

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Netral

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

3. Menginput data hasil quisioner ke dalam excel

Berikut hasil data input Belief (Kepercayaan):

Page 19: UAP_Perilaku_Konsumen

Berikut hasil data input Evaluation (Evaluasi):

4. Membuat tabel lagi dibawah untuk perhitungan respon rata-rata terhadap

atribut dan jumlah hasil perkalian tiap atribut.

Langkah-langkahnya:

- Untuk perhitungan respon rata-rata atribut Rasa pada kategori Belief atribut

1 dengan formula: =AVERAGE(C4;D4;E4) dan klik ENTER

- Sorot kursor ke kolom bawah sampai ke semua responden untuk

perhitungan respon Belief rata-rata responden lainnya.

- Untuk perhitungan respon rata-rata atribut Rasa pada kategori Evaluasi

atribut 2 dengan formula: =AVERAGE(U4;V4;W4) dan klik ENTER.

Page 20: UAP_Perilaku_Konsumen

- Sorot kursor ke kolom bawah sampai ke semua responden untuk

perhitungan respon Evaluasi rata-rata responden lainnya.

- Lakukan perkalian dari hasil respon Belief rata-rata dan respon Evaluasi

rata-rata dengan formula: =C38*D38 dan klik ENTER.

- Sorot kursor ke kolom bawah sampai ke semua responden untuk hasil

perhitungan perkalian respon Belief respon Evaluasi responden lainnya.

- Lakukan hal yang sama untuk semua atribut yang telah dinyatakan valid.

- Jumlahkan semua data hasil perkalian respon Belief rata-rata dan respon

Evaluasi rata-rata untuk semua responden dengan formula:

=SUM(E38+H38+K38+N38+Q38+T38) dan klik ENTER

- Nyatakan jenis respon melalui rentang skala yang telah disediakan yaitu:

Rentang Skala= nilai max-nilai min/ banyak kelas

Rentang Skala= 101.2222-27.88889/5= 14.666662

1. 27.89-42.55 = Sangat Negatif

2. 42.56-57.22 = Negatif

3. 3. 57.23-71.89 = Netral

4. 71.90-86.56 = Positif

5. 5. 86.57-101.23 = Sangat Positif

Berikut hasil perhitungan rata-rata, perkalian, penjumlahan, dan respon

yang diberikan.

3.3.3 Uji Validitas

Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu:

- Buka program SPSS yang telah tersedia, hingga akan muncul seperti

berikut:

Page 21: UAP_Perilaku_Konsumen

- Masukkan data quisioner dalam bentuk excel ke dalam program SPSS,

dengan cara pilih menu Open kemudian pilih folder letak data yang

tersedia Files of type formatnya diubah ke dalam Excel

(*_xls,*_xlsx,*_xlsm). Setelah itu pilih data yang telah disimpan tadi dan

klik Open.

- Setelah data muncul, langkah selanjutnya yaitu pilih Analyze kemudiaN

Corellate dan pilih Bivariate. Berikut tampilannya:

Page 22: UAP_Perilaku_Konsumen

- Semua atribut yang terletak disebelah kiri dipindahkan ke sebelah kanan

dengan cara klik tanda panah ke kanan.

Tampilan setelah dipindahkan.

-

- Klik OK.

- Setelah itu akan diperoleh tampilan hasil seperti berikut.

Page 23: UAP_Perilaku_Konsumen

TRA

Model ini merupakan lanjutan dari analisis yang sebelumnya yaitu analisis

believe dan evaluasi. Berikut merupakan langkah-langkah dalam menganalisis

sikap konsumen setelah membeli produk Brownis Amanda.

1. Membuat kuisioner yang berisi pertanyaan pengaruh keluarga dalam

pembelian Brownis Amanda.

2. Input data hasil kuisioner ke dalam program Excel.

3. Cari total Nb dengan formula: =SUM(I3:K3) dan total MC dengan formula:

=SUM(M3:O3)

4. Selanjutnya cari nilai Sn 1 dengan mengalikan MC 1 x Sn 1, demikian

selanjutnya untuk Sn 2 dengan mengalikan MC 2 x Sn 2 serta MC3 x Sn 3.

5. Kemudian jumlahkan ketiga Sn dengan formula: =SUM(Q3:S3)

Berikut merupakan tampilan Excelnya :

Page 24: UAP_Perilaku_Konsumen

6. Buat sheet baru dengan nama sheet “W1 & W2”.

7. Pindahkan nama responden pada sheet tersebut dan buat kolom data ∑ bi

yang merupakan total dari penjumlahan data kuesioner believe atribut yang

sudah valid.

8. Buat kolom yang berisi data ∑ ei yang merupakan total dari penjumlahan

data kuisioner evaluasi atribut yang sudah valid.

9. Buat kolom baru yaitu GMAB yang merupakan penjumlahan ∑ bi dan ∑ ei

dibagi dua kali jumlah atribut yang valid.

10. Pindahkan data total Nb pada sheet sebelumnnya pada kolom baru dengan

nama kolom∑ Nbj.

11. Pindahkan data total MC pada sheet sebelumnya pada kolom baru dengan

nama kolom ∑ Mcj.

12. Selanjutnya buat kolom baru yang merupakan data penjumlahan ∑ Nbj dan

∑ Mcj dan dibagi jumlah atribut dengan nama kolom GMSN

13. Cari W1 dengan formula: GMAB

GMAB+GMSN

14. Cari W2 dengan formula: GMSN

GMAB+GMSN

Page 25: UAP_Perilaku_Konsumen

Berikut merupakan tampilan Excelnya :

15. Buat sheet baru dengan nama sheet “TRA”.

16. Pindahkan nama responden dan buat kolom baru yang berisi data total

penjumlahan dari perkalian uji believe dan evaluasi dan diberi nama “AB”.

17. Buat kolom baru yang berisi data W1 dengan mengopy data dari sheet “W1

&W2”.

18. Buat kolom baru yang berisi data total SN dengan mengopy data dari sheet

“norm subjek”.

19. Buat kolom baru yang berisi data W2 dengan mengopy data dari sheet “W1 &

W2”.

20. Buat kolom baru yang berisi data hasil penjumlahan dari perkalian AB x W1

ditambah Sn x W2 dengan formula: =(C2*B2)+(E2*D2)

21. Kemudian buat kolom baru dengan nama Interpretasi, formulasi yang diisikan

pada kolom forlumasi yaitu : =IF(F2<52;"Tidak Bermaksud

Membeli";IF(F2>68;"Bermaksud Membeli";"Ragu Ragu Membeli"))

Page 26: UAP_Perilaku_Konsumen

Berikut merupakan tampilannya :

22. Kemudian membuat sheet baru dengan nama model sikap, dan coppy data

pada quisioner believe dan evaluasi

23. Setelah itu buat tabel baru dibawah tabel believe dan evaluasi, tabel baru

tersebut untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk brownies

amanda

Berikut merupakan tampilan excelnya :

Page 27: UAP_Perilaku_Konsumen

24. Langkah selanjutnya setelah membuat sheet model sikap yaitu membuat sheet

hubungan

25. Membuat kolom sikap, kemudian coppy sikap responden yang ada pada sheet

model sikap

26. Langkah selanjutnya membuat kolom mengenai keinginan bertindak

konsumen mengenai produk brownies amanda, dengan cara coppy

interpretasi yang ada pada sheet TRA kemudian paste pada kolom keinginan

bertindak.

Berikut merupakan tampilan dari excelnya :

Page 28: UAP_Perilaku_Konsumen

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian dapat dilihat dari segi umur, jenis

kelamin, dan daerah asal. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

Umur

Pada umumnya, responden yang kami temukan berusia 18 tahun hingga

19 tahun. Untuk responden yang berusia 18 tahun, memberikan respon

yang lebih positif terhadap brownies Amanda dibandingkan dengan

responden yang berusia 18 tahun.

Jenis kelamin

Dari hasil analisis diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin

perempuan lebih menyukai brownies Amanda dibandingkan dengan

responden yang berjenis kelamin laki-laki. Pada umumnya kita ketahui

bahwa, perempuan lebih menyukai dibandingkan laki-laki.

Daerah asal responden

Pada penelitian kali ini kita menggunakan responden yang sedang duduk

dibangku kuliah yaitu sebagai mahasiswa tepatnya yang menjadi

mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Sebagai

mahasiswa yang terkenal di Indonesia, sehingga banyak ditemukan

mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, misalnya dari daerah Pulau

Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi yang berasal dari sebaran

provinsi dimasing-masing pulau.

Untuk responden yang berasal dari Pulau Jawa, pada umumnya

menyukai Brownies Amanda, demikian pula dengan responden kami

yang berasal dari Pulau Sumatera namun responden yang berasal dari

Pulau Sumatera lebih memiliki pandangan positif terhadap produk

tersebut. Sedangkan untuk responden kami yang berasal dari Pulau

Sulawesi kurang menyukai produk brownies Amanda.

Page 29: UAP_Perilaku_Konsumen

4.2 Hasil Uji Cochran Q’test

Uji Cochran Q-test digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang

dianggap valid. Dalam metode ini, responden diberikan pertanyaan tertutup yaitu

pertanyaan yang pilihan jawabannya terdidiri dari IYA atau TIDAK. Responden

dipilih secara acak.

Dari hasil kuisioner yang dibagikan pada responden menunjukkan bahwa ada

berbagai macam selera yang terdapat pada diri konsumen. Atribut kuisioner yang

kita sebar ke konsumen merupakan kuisioner yang kita pilih berdasarkan pendapat

beberapa orang mengenai produk Brownies Amanda.

Untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah (valid), kami

melakukan uji Cochran Q-test, dimana kami mengeluarkan atribut-atribut yang

dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai setelah

melakukan 4 kali pengeliminasian agar memperoleh Qhitung < Qtabel. Pada uji

kali ini digunakan 10 atribut yaitu A1 = rasa, A2 = harga, A3 = tekstur, A4 =

tampilan kemasan, A5 = bersertifikat, A6 = kandungan, A7 = tempat, A8 = iklan,

A9 = variasi harga, dan A10 = inovasi.

Untuk hasil uji Cochran Q-test yang pertama diperoleh Qhitung sebesar

55,571 yang nilainya lebih besar dibanding Qtabel sebesar 16,92. Data yang

diperoleh belum valid sehingga dilakukan pengeliminasian A8, A5, A7, dan A4.

Setelah pengeliminasian A8, diperoleh Qhitung sebesar 24,126 yang nilainya

masih lebih besar daripada Qtabel yaitu 15,51. Selanjutnya dilakukan lagi

peneliminasian atribut A5, diperoleh Qhitung sebesar 19,064 yang nilainya masih

lebih besar daripada Qtabel yaitu Qhitung sebesar 14,07 itu artinya bahwa atribut

A5 dianggap tidak valid.

Selanjutnya dilakukan lagi peneliminasian atribut A7, diperoleh Qhitung

sebesar 15,064 yang nilainya masih lebih besar daripada Qtabel yaitu Qhitung

sebesar 12,59 itu artinya bahwa atribut A5 dianggap tidak valid. Dan yang

terakhir, dilakukan lagi peneliminasian atribut A4, diperoleh Qhitung sebesar

10,462 yang nilainya lebih kecil daripada Qtabel yaitu Qhitung sebesar 11,07 itu

artinya bahwa atribut A5 dianggap tidak valid dan atribut yang tersisa dianggap

valid.

Page 30: UAP_Perilaku_Konsumen

Jurnal Pertama dengan Judul :

“Analisis Persepsi Konsumen Tentang Atribut Produk Yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian Brem Padat Di Kota Madiun”

Analisis Cochran Q Test digunakan untuk menemukan atributatribut suatu

produk yang mempengaruhi keputusan atau maksud beli konsumen melalui daftar

pertanyaan yang pilihannya YA dan TIDAK (Simamora, 2002). Cochran Q Test

dilakukan untuk menentukan atribut yang valid dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis yang diuji, yaitu :

Ho: Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama.

Ha: Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda.

2. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

i = jumlah responden,

i = 1, 2, 3, ……,n

j = jumlah atribut,

j = 1, 2, 3, …….,

kRi = jumlah nilai yang diberikan oleh responden ke-i

Cj = jumlah nilai yang diberikan oleh responden untuk atribut ke-j

Penentuan Q tabel (Qtab) :

Dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Qtab (0,05; df)

dari tabel Chi-Square Distribution. Keputusan : terima Ha dan tolak Ho, jika Qhit

> Qtab tolak Ha dan terima Ho, jika:

Qhit ≤ Qtab

Kesimpulan :

• Jika terima Ha berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut.

Artinya belum ada kepakatan diantara responden tentang atribut.

• Jika tolak Ha berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama.

Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut

sebagai faktor yang dipertimbangkan.

Page 31: UAP_Perilaku_Konsumen

Skor total performance merupakan penjumlahan angka yang dipilih

responden pada setiap atribut dalam kuesioner. Skor total performance atribut

yang telah dipertimbangkan oleh konsumen kemudian dianalisis dengan Cochran

Q Test yaitu untuk mengukur tingkat kepentingan setiap atribut dimana atribut

yang digunakan pada pengukuran performance agregat merupakan atribut yang

telah dipertimbangkan oleh konsumen.

Jurnal Kedua dengan Judul :

“Analisis Preferensi Calon Mahasiswa Terhadap Program Studi Dengan

Menggunakan Cochrant Q Test Dan Analytical Hierarchy Process (AHP)”

Analisis cochran dilakukan untuk mendapatkan kesamaan dari responden

mengenai atribut/faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pilihan

program studi. Atribut yang dipertimbangkan dalam pemilihan prodi dicari

dengan melakukan diskusi diantra para peneliti. Hasil diskusi tersebut melahirkan

atribut yang dipertimbangkan dalam memilih program studi Setelah dilakukan

analisis chocran Q test sampi dengan lima kali barulah diperoleh Sig. sebesar

0.064 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

Dari atribut hasil analisis Chocran selanjutnya peneliti mgnelompokkanya

menjadi 6 faktor dengan sub faktor yang digunakan untuk menentukan tingkat

(Level) dalam penyusunan struktur hierarki.

Jurnal Ketiga dengan Judul :

“Analisis Sikap Dan Norma Subyektif Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian Petani Terhadap Pupuk Organik Kemasan”

Untuk mengetahui apa saja yang dianggap sah (valid) untuk suatu atribut

yang dipertimbangkan dalam membuat keputusan pembelian pupuk organik

kemasan digunakan metode cochran Qtest dimana peneliti mengeluarkan atribut-

atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.

Atribut yang dimaksud adalah atribut resiko pembelian yang telah

disebutkansebelumnya.

Dalam metode ini, responden diberikan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan

yang dipilih jawabannya terdiri atas “setuju” dan “tidak setuju” terhadap daftar

atribut yang telah diidentifikasi terkait dengan pupuk organik kemasan (6atribut).

Page 32: UAP_Perilaku_Konsumen

Atribut tersebut antara lain biaya produksi, hasil panen, kesuburan tanah, harga

jual, menggantikan pupuk kimia, aman dan mudah dalam aplikasi.

Dimana :

Q = Q hitung

Rj = jumlah “setuju” pada semua atribut yang diuji

Cj = jumlah “setuju” pada semua atribut untuk satu responden

n = jumlah sampel yang diuji (40sampel),

k = jumlah atribut yang diuji (6 atribut)

j = sampel ke-1 (1,2,3,...,40)

Pengujian kevaliditasan atribut dilakukan dengan membandingkan nilai Q

hitung dengan Q tabel atau Chi square tabel. Derajat kebebasan yang digunakan

untuk mencari χ2 tabel adalah dk = jumlah atribut-1, dengan taraf signifikansi

90%. Alasan penggunaan taraf signifikansi 90% karena menurut pertimbangan

peneliti, responden pada penelitian ini dianggap memiliki daya tangkap yang

cukup tinggi dalam menjawab kuisioner yang diajukan. Sehingga, diharapkan dari

40 sampel hanya sekitar 9-10 orang yang melakukan kesalahan.

Untuk kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1. Jika Q hitung > dari χ2 tabel maka tolak H0 dan H1 diterima, maka atribut

resiko yang memiliki jumlah jawaban “setuju” terdikit harus dihilangkan

karena atribut tersebut dianggap tidak valid.

2. Jika Q hitung < dari χ2 tabel maka terima H0 dan tolak H1, maka semua atribut

resiko yang ada dikatakan valid.

4.3 Hasil Uji Fishbein

Analisis Fishbein dilakukan untuk mengembangkan metode yang sudah ada

dengan menenkankan pada keinginan untuk membeli dan bukannya sikap

konsumen semata-mata. Setelah melakukan analisis Fishbein, diperoleh data yang

memiliki bintang satu dari keseluruhan data ada 18 sedangkan yang memiliki

bintang dua ada 6. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan melihat data yang

Page 33: UAP_Perilaku_Konsumen

ada di paling atas dan paling samping kanan, yang memiliki bintang satu hanya

ada satu yaitu V29 sedangkan yang memiliki bintang dua tidak ada.

Melihat data banyaknya bintang yang hanya ada satu, dapat diketahui bahwa

atribut yang digunakan masih tidak valid, maka aribut dalam produk brownies ini

tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan konsumen untuk di beli. Maka, hal

ini juga diperlukan bagi dapat dijadikan sebagai strategi produsen untuk

meningkatkan kualitas produknya agar minat dapat menjadi bahan pertimbangan

konsumen untuk membeli produk ini.

Hal ini menurut Kotler, 1997 perubahan perilaku konsumen dalam membeli

suatu produk atau jasa bukan hanya disebabkan oleh aktivitas manusia yang

semakin kompleks, tetapi dipengaruhi juga oleh budaya, sosial, kepribadian dan

kejiwaan. Serta Selain aroma brownies yang selalu menarikk minat konsumen,

brownies ini juga sangat nikmat sehingga disukai oleh banyak kalangan baik dari

segi umur, strata sosial, karena mengikuti perubahan bahkan sudah menjadi gaya

hidup. Dan hal inilah yang sangat mempengaruhi kevalidan data yang kelompok

kami dapatkan.

Jurnal Pertama dengan Judul :

“Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Yamaha Mio Pada Pt. Sabang

Raya Motor Di Kota Jambi”

Model Fishbein yang dihubungkan dengan variabel-variabel yang diteliti.

Adapun rumus dari metode Fishbein yang digunakan untuk mencari sikap tersebut

adalah sebagai berikut :

Ao = Σ bi . eiDimana :

Ao = Sikap konsumen terhadap produk yang digunakan

bi = Tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang digunakan

ei = Evaluasi konsumen terhadap atribut dari produk yang digunakan

Σ = Penjumlahan dari sejumlah atribut, dimana terdapat empat atribut

Dengan demikian model ini mengemukakan sikap terhadap objek tertentu

didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut suatu

objek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut-atribut

suatu barang atau semua jasa yang dihasilkan dari konsumen atau pemilikan

Page 34: UAP_Perilaku_Konsumen

barang tersebut. Untuk mendapatkan data mengenai sikap konsumen maka

kuisioner yang disebar terdiri dari dua bagaimana yaitu mengenai evaluasi

harapan responden terhadap kemudahan yang diberikan oleh perusahaan PT. SRM

kepada konsumen sebagai konsumen dan kepercayaan responden yaitu seberapa

tinggi perusahaan PT. SRM memberikan kemudahan kepada konsumen terhadap

atribut.

Jurnal Kedua dengan Judul :

“Sikap Konsumen Terhadap Citra Toko Distro Inspired Di Kota Malang“

Untuk mengukur sikap konsumen maka digunakan Fishbein Multi Attribute

Model yang melibatkan komponen cognitive dan affective. Komponen cognitive

ditunjukkan oleh keyakinan, kepercayaan, atau pengetahuan konsumen terhadap

atribut-atribut tertentu. Komponen cognitive merupakan tingkat kepercayaan

konsumen terhadap obyek. Kepercayaan ini diperoleh melalui proses informasi

yang didapatkan dari pengalaman langsung dengan obyek dan dari komunikasi

sumber lain. Oleh karena itu, menurut Fishbein untuk mengetahui sikap

konsumen, mula-mula kita harus menentukan kepercayaan (belief) dari konsumen

terhadap obyek yang dimiliki obyek atribut, maka seseorang konsumen akan

memproses informasi dan membentuk kepercayaan terhadap atribut-atribut

tersebut.

Komponen affective diketahui melalui reaksi emosional atau pernyataan

tentang perasaankonsumen. Evaluasi merupakan pemberian penilaian yang

berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Bertitik tolak

dari informasi sejumlah konsumen melalui analisis sikap, pemasar dapat

mengetahui keinginan konsumen. Dalam membeli, dapat memberikan arahan

dalam bentuk produk pelayanan kebutuhan konsumen yang lebih baik. Sikap

konsumen terhadap suatu Citra toko merupakan sifat yang dinamis, dapat

berubah-ubah sesuai dengan waktu. Dengan begitu, setelah mempelajari sikap

konsumen, kita dapat mengantisipasi perubahan potensial dari perkembangan

dunia usaha, agar perusahaan mampu bersaing dan tetap bertahan.

Pemasar perlu mengetahui apakah konsumen memiliki sikap yang mendorong

atau tidak mendukung dan juga alasan atau dasar dari sikap tersebut sehingga

dapat memperoleh informasi yang berguna bagi perencanaan dan tindakan pasar

Page 35: UAP_Perilaku_Konsumen

atau mendesain strategi-strategi pemasarannya. Suatu objek (produk, merk, harga,

informasi toko dan citra toko) memiliki sejumlah atribut. Seorang individu dan

perasaan (evaluasi) tentang berbagai atribut dari objek tersebut. Dengan demikian,

model tersebut mengemukakan bahwa sikap terhadap objek (produk, merk, harga,

informasi toko dan citra toko) didasarkan pada perangkat kepercayaan/keyakinan

yang diringkas mengenai atribut objek bersangkutan yang diberi oleh evaluasi

terhadap atribut tersebut.

Menurut (Peter & Olson,1999:140) ada dua elemen utama model Fishbein,

yaitu : 1) Kekuatan kepercayaan/keyakinan (belief strength); Kekuatan

kepercayaan/keyakinan adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara

suatu objek dengan ciri-cirinya yang relevan. Kekuatan kepercayaan diukur

dengan meminta konsumen memeringkat kemungkian semua asosiasi dari setiap

kepercayaan utama mereka. Kekuatan kepercayaan/keyakinan sangat dipengaruhi

oleh pengalaman masa lalu dengan objek. Artinya kepercayaan akan ciri atau

konsekuensi objek cenderung lebih kuat ketika didasarkan pada pengalaman nyata

seseorang terhadap objek, 2) Evaluasi Kepercayaan/keyakinan (belief evaluation);

Evaluasi Kepercayaan keyakinan yaitu mencerminkan seberapa baik konsumen

menilai suatu ciri. Pemasar mengukur komponen dengan meminta konsumen

menyebutkan evaluasi mereka terhadap setiap kepercayaan utama. Evaluasi

terhadap kepercayaan utama mempengaruhi sikap terhadap objek dalam

proporsinya pada kekuatan setiap kepercayaan. Oleh karena itu, kepercayaan yang

kuat tentang ciri positif memiliki dampak yang lebih besar pada sikap terhadap

objek ketimbang kepercayaan lemah tentang ciri positif yang sama.

4.4 Hasil Uji Validitas

Atribut yang tereliminasi adalah iklan, bersertifikat, tempat, dan tampilan

kemasan. Selain taribut selain atribut tersebut dianggap valid. Untuk selanjutnya

uji validitas dan evaluasi akan dilakukan lagi dengan penyebaran quisioner kepada

para responden yang sama.

Sama halnya dengan penelitian yang telah dilakukan Edy Tandilling untuk

menemukan instrumen yang mengukur kemampuan komunikasi matematik,

pemahaman matematik, dan self regulated learning (kemandirian belajar) siswa

Sekolah Menengah Atas. Melalui tahapan studi pendahuluan berupa analisis

Page 36: UAP_Perilaku_Konsumen

kurikulum SMA, diskusi dengan guru matematika, dan konsultasi dengan

promotor disertasi ditemukan rancangan instrumen untuk mengukur kemampuan

komunikasi matematik, pemahaman matematik, dan kemandirian belajar siswa.

Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut untuk validitas muka dan

validitas isi adalah 2,400 dan 4,000 dengan angka signifikansi asimtotis 0,663 dan

0,406. Karena harga signifikansi asimtotis semuanya lebih besar dari 0,05 maka

bisa disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% para penimbang memberikan

pertimbangan secara seragam atau sama terhadap validitas isi dan validitas muka

pada butir soal teskomunikasi matematis. Menurut Guilfrod (dalam Ruseffendi,

2005), instrumen dianggap cukup reliabel bila r > 0,70. Karena r = 0,751, maka

soal tes matematik cukup reliabel.

BELUM ADA JURNAL

TRA

Analisa pembelian konsumen dengan menggunakan TRA erat kaitannya

dengan analisa sebelumnya, yaitu mengenai balieve dan evaluasi (Fishbein)

ditambah dengan kepercayaan normatif (NB) dan motivasi (MC). Dari hasil

tersebut didapatkan apakah konsumen akan memumutuskan membeli, ragu-ragu,

atau tidak jadi membeli.

Page 37: UAP_Perilaku_Konsumen

Berikut adalah hasil dari analisa yang telah kami lakukan:

Interpretasi di atas didapatkan dari menentukan interval-interval yang berasal

dari titik maksimum dan titik minimum, sehingga didapatkan 3 (tiga) interval

keputusan konsumen dalam pembelian, yaitu mau membeli, ragu-ragu, dan tidak

mau membeli.

Page 38: UAP_Perilaku_Konsumen

Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian konsumen terhadap produk “Brownies Amanda” dibagi atas tiga

keputusan pembelian, yaitu: (1) “ragu-ragu membeli” (2)”bermaksud membeli” ,

dan (3) tidak bermaksud membeli sebesar 4 reponden (33,33%), (2) “ragu-ragu”

sebesar 14 responden (46,67%), dan “mabermaksud membeli” sebesar 8

responden (20%) dari keseluruhan responden yakni 31 responden. Sehingga dapat

diketahui bahwa produk “Brownies Amanda” belum memiliki kepercayaan yang

tinggi pada diri konsumen.

Jurnal Pertama dengan Judul :

“Strategi Pemasaran Pariwisata Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah”

Menjelaskan bahwa Untuk menganalisis pasar pariwisata diperlukan

informasi. Pengolahan informasi ini sangat berkaitan dengan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen dapat diketahui dengan melalui Theory Of Reasoned Action

(TRA) atau Reasoned Action Model dalam Ajzen dan Fishbein (1980).

Dari model ini dapat diketahui perilaku konsumen (wisatawan) yang

berkunjung ke DTW yang akan memberikan informasi baik positif dan negatif

tentang objek wisata di Kabupaten/Kota, serta orang atau objek yang

mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung di DTW. Dengan memahami

perilaku wisatawan diharapkan dapat merumuskan strategi yang tepat guna

perbaikan daya tarik wisata, bauran pemasaran secara keseluruhan yang akan

diputuskan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Jurnal Kedua dengan Judul :

“ Analisis Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Mobile Banking Dengan

Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model Dan Theory Of

Reasoned Action “

Theory of Reasoned Actions

Theory of reasoned action (TRA) atau teori tindakan beralasan dikembangkan

oleh Fishbein dan Ajzen yang merupakan teori dinamika terbentuknya sikap dan

perilaku.Teori ini berkaitan dengan kombinasi respon untuk menghasilkan

perilaku. TRA mempunyai tiga variabel umum, yaitu: niat perilaku (BI=behavior

intention), sikap (A=Attitude), dan norma subjektif (SN=Subjektif Norm). TRA

Page 39: UAP_Perilaku_Konsumen

menunjukkan bahwa niat perilaku seseorang tergantung pada sikap seseorang

tentang perilaku dan norma subjektif. Jika seseorang berniat untuk melakukan

suatu perilaku maka kemungkinan bahwa orang tersebut akan melakukannya.

Perhatian utama dari TRA adalah prediksi dari niat perilaku, yang mencakup

prediksi dari sikap dan prediksi perilaku. Berdasarkan teori ini, sikap seseorang

dalam menampakkan perilaku berkaitan erat dengan keyakinannya bahwa

menampakkan suatu perilaku akan membawa konsekuensi dan ia sudah

melakukan evaluasi atas konsekuensi itu (Fishbein, 1975:16).

TRA sendiri merupakan suatu model yang dapat memberikan kerangka

konseptual dalam memprediksi kinerja individu dalam berperilaku. Dalam konsep

TRA yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) disebutkan bahwa ada

dua faktor yang menentukan niat berperilaku, yakni sikap individual terhadap

perilaku (attitude toward behavior) dan norma subjektif (subjective norms), sikap

terhadap perilaku sebagai faktor personal, dipengaruhi oleh sejumlah keyakinan

individual akan akibat jika melakukan perilaku tersebut (behavioral beliefs) dan

dipertimbangkan berdasarkan sejumlah penilaian individu akan hasil yang

diperolehnya jika melakukan perilaku tersebut (outcome

evaluation).

Page 40: UAP_Perilaku_Konsumen

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka

kesimpulan yang dirumuskan adalah sebgai berikut :

1. Setelah melakukan pengeliminasian sebanyak empat kali pada uji Cochran

Q-test, maka diperoleh atribut yang dianggap valid adalah atribut rasa,

harga, tekstur, kandungan, variasi harga dan inovasi. Keenam atribut ini

dinyatakan valid apabila nilai Qhitung < Qtabel yakni sebesar 10,462 <

11,07.

2. Sesuai dengan model Fishbein dengam acuan produk brownies amanda ,

tahapan analisis data dilakukan dengan menghitung nilai keyakinan

konsumen atas atribut pada produk yang disimbolkan dengan (belief),

kemudian hasil evaluasi konsumen atas masing-masing atribut, yang

disimbolkan dengan (evaluation). Dengan memperoleh kedua nilai masing

masing keyakinan dan evaluasi, maka diperoleh nilai sikap konsumen,

yang merupakan penjumlahan dari nilai keyakinan dengan nilai evaluasi.

Page 41: UAP_Perilaku_Konsumen

Data yang didapat dari analisis ini diperoleh data yang memiliki bintang

satu dari keseluruhan data ada 18 sedangkan yang memiliki bintang dua

ada 6. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan melihat data yang ada

di paling atas dan paling samping kanan, yang memiliki bintang satu hanya

ada satu yaitu V29 sedangkan yang memiliki bintang dua tidak ada.

Melihat data banyaknya bintang yang hanya ada satu, dapat diketahui

bahwa atribut yang digunakan masih tidak valid.

3. Dari data quisioner “Brownies Amanda” yang disebar kepada 30

responden, maka sikap yang diperoleh dari responden tersebut terhadap

brownies amanda yaitu bermacam-macam, dengan asumsi 13 responden

menyatakan positif, 12 responden menyatakan netral, 3 responden

menyatakan sangat positif, serta 2 responden menyatakan negatif.

Sehingga dari 30 responden tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap

konsumen terhadap “Brownies Amanda” yaitu memiliki sifat yang positif.

Setelah mengetahui sikap konsumen terhadap brownies amanda,

selanjutnya yaitu mengetahui keinginan konsumen untuk bertindak dalam

membeli brownies amanda, dari hasil pembahasan tersebut dapat diketahui

bahwa dari 30 responden terdapat 16 responden yang ragu dalam membeli,

10 responden bermaksud untuk membeli, dan 4 responden tidak

bermaksud membeli brownies amanda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

responden lebih dominan yaitu ragu-ragu dalam membeli brownies

amanda.

Dengan adanya hubungan TRA, maka produsen Brownies Amanda dapat

mengetahui sejauh mana konsumen memiliki sikap dan keinginan untuk

membeli brownies amanda.

5.2 Saran

Sebaiknya pengkoordinasian tugas yang rumit seperti ini lebih baik dijelaskan

dengan cara yang mudah dimengerti. Agar pengerjaannya tidak menemui banyak

kesulitan.

Page 42: UAP_Perilaku_Konsumen

DAFTAR PUSTAKA

Grifin and Hauser. 1993.The Voice of the Customer. Marketing Science. 12. 1-2.

Hawkins, Best dan Coney.2007. Panduan riset perilaku konsumen. Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta.

Jacques-Francois Thisse. 1992. Discrete Choice Theory of Product. MIT Press.

Kotler, Philp, 2008. Principles of Marketing.12 Edition. Pearson Education.

Philip, Kotler, dan Amstrong. 1993. Dasar-dasar Riset Pemasaran. Erlangga:

Jakarta.

Simon P. Anderson, André De Palma, Simon P. Anderson Andre De Palma.

William J. Stanton, Michael J. Etzel. Bruce J. Walker. 1994. Fundamentals of

marketing. McGraw-Hill.

Sudarsono. 1998. Perilaku Konsumen dan Lingkungannya. Graha Media:

Bandung.

Sugiyono. 2006. Uji validitas. Graha Media : Bandung.

Mowen, Minor. 1998. Sikap-sikap Konsumen. Bandung : PT Gramedia Pusaka

Utama

La Pierre. 2003. Sikap Konsumen serta Perilaku. Jakarta : Erlangga

Page 43: UAP_Perilaku_Konsumen

Soetarno, Tugiman. 1994. Pandangan Konsumen. Yogyakarta : UGM