00cb0e49ac0c484d
TRANSCRIPT
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK
MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAJ
KELOMPOK B DI TK KARTIKA III - 12
SEMARANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Nila Puspitasari
NPM : 10159022
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
-
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK
MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAK
KELOMPOK B DI TK KARTIKA III 12
SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana :
Disusun Oleh :
Nama : Nila Puspitasari
NPM : 10159022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
i
-
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI
PADA KELOMPOK B DI TK. KARTIKA III 12
SEMARANG
Yang disusun dan diajukan oleh:
Nama : Nila Puspitasari
NPM : 10159022
Telah disetujui oleh pembimbing untuk
Diajukan dihadapan Dewan Penguji
Semarang, 19 Juni 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Kristanto, S.Pd, M.Pd Ratna Wahyu Pusari,S.Pd, M.Pd NPP : 047201160 NPP : 108301255
ii
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAK
KELOMPOK B DI TK KARTIKA III 12 SEMARANG
yang disusun dan diajukan oleh
Nila Puspitasari NPM: 10159022
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari/tanggal : Kamis, 18 Juli 2013
Dewan Penguji Ketua, Sekretaris,
Dra.M.Th.S.R.Retnaningdyastuti, M.Pd. Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd., Psi
NIP. 195306031981032001 NPP. 046901158
Dewan Penguji Nama Tanda Tangan Penguji I Kristanto, S.Pd., M.Pd (...) NPP.047201160 Penguji II Ratna Wahyu Pusari, S.Pd., M.Pd (...)
NPP. 108301255
Penguji III Agung Prasetyo, S.Psi., M.Pd., Psi (...) NPP. 046901158
iii
-
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
- Hal yang paling penting untuk mencapai suatu kesuksesan adalah memulai
pada saat itu juga dimanapun kita berada. (Penulis).
- Jangan menunda kebaikan hari ini hingga esok, boleh jadi hari esok datang
kau telah pergi. (Y. Qardlawi).
PERSEMBAHAN
- Orang tua dan adik-adikku tercinta.
- Keluarga besarku yang selalu membantu dan memberi dukungan.
- Dosen-dosenku yang telah memberi ilmunya.
- Teman-teman senasib dan seperjuangan di PAUD.
- Almamaterku
iv
-
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memeberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA
KELOMPOK B DI TK KARTIKA II-12 SEMARANG.
Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Muhdi, SH, M. Hum selaku rector IKIP PGRI Semarang.
2. Dra. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
3. Agung Prasetyo, S.Psi, M.Pd selaku Ketua Progdi PAUD.
4. Kristanto, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
5. Ratna Wahyu Pusari, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sampai terselesaikannya skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen IKIP PGRI Semarang yang telah banyak
memberikan ilmunya.
7. Orang tua dan keluarga penyusun yang telah memberikan dukungan moril
dan materiil.
8. Keluarga besar TK. Kartika III-12 Semarang.
9. Rekan-rekan mahasiswa PAUD.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
v
-
vi
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala
kekurangan sehingga dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis harapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang
membaca.
Semarang, Juni 2013
Penulis
vi
-
vii
ABSTRAK
Nila Puspitasari, 2013, 10159022. Peningkatan Kemampuan Menggambar Anak Kelompok B Melalui Bentuk Dasar Geometri. Skripsi Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini di IKIP PGRI Semarang. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan releksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji kelebihan dan kelemahan serta menentukan ada tidaknya siklus selanjutnya. Latar belakang masalah di TK. Kartika III-12 Semarang adalah kurangnya kemampuan menggambar anak. Kecendrungan pendidik yang menggunakan media pembelajaran yang sangat standar tanpa memperhatikan pengguna media pembelajaran anak yang bersifat lebih kreatif, menarik dan inovatif.
Berdasarkan realita di lapangan menunjukan bahwa dalam perkembangan kemampuan menggambar anak kelompok di TK Kartika III-12 Semarang, hasilnya masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak yang belum mampu menggambar dengan tahapan-tahapan yang benar dan tepat, kurangnya kreativitas anak dalam kegiatan menggambar dan belum mengenal bentuk geometri sebagai bentuk dasar geometri. Salah satu media yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan menggambar anak adalah bentuk dasar geometri. Bentuk dasar geometri merupakan bentuk dasar titik, garis, bentuk untuk mengawali membuat sebuah gambar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui penerapan bentuk dasar geometri dapat meningkatkan kemapuan menggambar anak kelompok B TK Kartika III-12 Semarang yaitu adanya peningkatan dimana pada siklus I Sebanyak 16 anak yang memiliki nilai ketuntasan dengan presentase mencapai 66,7 %, sedangkan pada siklus 2 sebanyak 20 anak memiliki nilai ketuntasan dengan presentase mencapai 83,33 %
Kata kunci : Kemampuan Menggambar, Bentuk Dasar Geometri.
vii
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN ............................................ 9
A. Kajian Teori ............................................................................. 9
1. Pengertian Menggambar 9
a. Media dan Peralatan Menggambar 12
b. Teknik Menggambar Bagi Anak 17
c. Periode Perkembangan Menggambar Anak 23
d. Manfaat Menggambar Bagi Anak 26
2. Pengertian Geometri 30
a. Macam macam Geometri 32
b. Unsur-unsur Geometri 42
B. Penelitian Relevan ................................................................... 55
C. Kerangka Berfikir .................................................................... 57
viii
-
ix
D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 58
E. Korelasi Antara Menggambar Dengan Bentuk Dasar Geometri 59
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 61
A. Setting Penelitian ..................................................................... 61
B. Subjek Penelitian ..................................................................... 61
C. Sumber Data ............................................................................ 62
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ........................................ 62
E. Validasi Data ........................................................................... 63
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 64
G. Indikator Kinerja ...................................................................... 65
H. Prosedur Penelitian .................................................................. 66
I. Instrument Penelitian ............................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 71
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 71
B. Pembahasan Antar Siklus ......................................................... 95
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 98
A. Simpulan ................................................................................. 98
B. Saran ....................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
ix
-
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Penilaian 55
Tabel 3.2. Klasifikasi Kategori Perkembangan Anak 57
Tabel 3.3. Rincian Aktivitas Siklus I dan Siklus II 58
Tabel 3.4. Komponen Lembar Penugasan 61
Tabel 3.5. Komponen Lembar Observasi Siswa 62
Tabel 3.6. Komponen Lembar Observasi Guru 62
Tabel 4.1. Kondisi Awal Kemampuan Menggambar Anak 63
Tabel 4.2. Hasil Observasi Guru Kondisi Awal 64
Tabel 4.3. Hasil Observasi Siswa Kondisi Awal 64
Tabel 4.4. Kemampuan Menggambar Pada Siklus I 74
Tabel 4.5. Kemampuan Menggambar Pada Siklus II 85
Tabel 4.6. Hasil Kemampuan Menggambar Siklus I dan Siklus II 89
x
-
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Peningkatan Perkembangan Menggambar Siklus I 74
Grafik 4.2. Peningkatan Perkembangan Menggambar Siklus II 85
Grafik 4.3. Hasil Perkembangan Menggambar Siklus I Dan Siklus II 89
xi
-
xii
BIODATA
Nama Lengkap : Nila Puspitasari
NPM : 10159022
Fakultas/Jurusan : FIP / PG PAUD
Tempat / Tanggal Lahir : Bone-Bone, 2 November 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Bukit Beringin Asri Blok A No. 17 A
Kel. Gondoriyo Kec. Ngaliyan
No. HP. : 081 326 058 533
Riwayat Pendidikan :
Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Tahun Lulus
SD
SLTP
SLTA
D2 PGTK
SDN 175 Salulemo, Sul- Sel
SLTPN 1 Sukamaju, Sul- Sel
SMAN 1 Sukamaju, Sul-Sel
IKIP PGRI Semarang
2000
2003
2006
2009
xii
-
xiii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Nila Puspitasari
NPM : 10159022
Fakultas / Jurusan : FIP/PAUD
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menggambar Anak Melalui
Bentuk
Dasar Geometri Pada Kelompok B Di TK. Kartika III
12 Semarang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Semarang, 19 Juni 2013 Yang membuat pernyataan
(Nila Puspitasari)
xiii
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci perubahan, karena mendidik adalah memberi
tuntutan, bantuan dan pertolongan kepada peserta didik. Pada dasarnya
pendidikan merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, baik
dalam komunitas yang luas maupun dalam komunitas terbatas dalam
lingkungan keluarga. Banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan,
salah satunya adalah peran pendidik. Pendidik per tama dan utama adalah
orangtua, kemudian disusul oleh guru prasekolah atau guru PAUD.
Tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan secara
terstruktural dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang akan
melahirkan generasi yang mampu bersaing dengan bangsa lain adalah
Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam Undang - Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat
3 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi
baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial
emosional, kemandirian, kognitif, bahasa fisik motorik, dan seni untuk
siap memasuki sekolah dasar. Inilah mengapa pada masa kanak-kanak
disebut dengan masa keemasan. Pada masa inilah menuntut adanya
kepekaan dan kepedulian
1
-
2
dari generasi dewasa untuk memfasilitasi potensi, bakat dan minat
kreatifitas mereka. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 yang
menyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Memberikan
kesempatan bagi anak untuk menyalurkan kreatafitas dan hobi mereka,
ini merupakan salah satu tanda kepedulian dan empati generasi dewasa
dalam dunia pendidikan khususnya mengenai bakat dan minat anak.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu bentuk kegiatan
berekspresi yang cukup populer bagi anak usia dini. Menggambar adalah
sebuah ketrampilan yang disukai oleh banyak anak. Sejauh ini menggambar
telah menjadi media bagi anak untuk menuangkan segala imajinasi dan
inspirasi tentang segala hal yang pernah mereka alami. Realita di lapangan
sesungguhnya menunjukkan bahwa pendidikan seni yang berkaitan dengan
motorik halus, misalnya menggambar sangat penting keberadaannya. Hal
ini dapat kita jumpai di TK Kartika III-12 Semarang. TK Kartika III-12
Semarang terletak di Asrama TNI-AD Mrican Semarang. Sekolah ini
memiliki sarana dan prasarana yang cukup. Memiliki dua ruang kelas ,
satu ruang kepala sekolah, satu ruang bermain, satu ruang UKS, satu
gudang dan satu toilet. Taman Kanak-Kanak ini juga memiliki alat
peraga yang cukup serta alat bermain cukup pula. TK Kartika III-12
menyediakan 4 orang guru atau tenaga pendidik. Dalam
-
3
kegiatanpembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran kelompok.
Model pembelajaran ini dipilih oleh guru, karena untuk merealisasikan
model-model pembelajaran yang lain, ketersediaan sarana dan prasarana
TK Kartika III-12 belum tercukupi. Untuk mendukung terlaksananya
kegiatan belajar mengajar, pendidik berusaha menggunakan beberapa
metode atau cara agar peserta didik aman dan nyaman untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Pendidikan seni yang bermanfaat bagi perkembangan motorik halus
anak, khususnya dalam kegiatan menggambar di TK Kartika III-12 masih perlu
ditingkatkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa peserta didik di TK Kartika III-
12 Semarang belum mampu menggambar dengan tahapan-tahapan yang jelas
dan tepat. Banyak peserta didik yang sudah dapat menggambar dari rumah,
namun pendidik masih perlu memperkenalkan tahapan-tahapan menggambar
yang jelas dan tepat. Guru dapat memulainya dari memperkenalkan alat-alat
menggambar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebagian besar anak-anak di TK Kartika III-12 Semarang hanya mengetahui
bahwa alat gambar itu hanya sekedar pensil dan kertas putih atau buku gambar.
Kegiatan menggambar anak didik, di TK Kartika III-12 masih juga
perlu ditingkatkan, karena sebagian besar peserta didik belum mengenal bentuk
geometri sebagai bentuk dasar untuk menggambar. Hali ini desebabkan oleh
pendidik Di TK Kartika III-12 Semarang belum menganal bentuk-bentuk
geometri sebagai bentuk dasar untuk menggambar lebih efektif.
-
4
Peserta didik di TK Kartika III-12 dalam kegiatan menggambar masih
dikatakan kurang, hal ini disebabkan juga oleh kurangnya kreativitas anak
dalam menggambar. Dari 24 peserta didik hanya sebagian kecil anak yang
mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi
dan menggunakan berbagai media untuk menghasilkan gambar. Sebagian besar
dari mereka mengikuti gambar yang dibuat oleh guru atau contoh gambar yang
diperlihatkan oleh guru, bahkan ada beberapa dari peserta didik tersebut yang
menganggap bahwa menggambar itu hal yang sulit. Ini dapat kita lihat pada
saat kegiatan menggambar. Pada saat guru meminta anak-anak untuk
menggambar gajah misalnya, maka beberapa dari mereka ada yang berseru
"gambar itu susah bu". Semua ini terjadi karena mereka belum mengetahui
bahwa gambar gajah itu hanya terdiri dari beberapa gabungan bentuk geometri.
Peserta didik yang berpendapat demikian, mereka termasuk anak yang belum
mampu menggambar sederhana dengan menggunakan berbagai media. yang
termasuk dalam kategori tersebut terdiri dari 20 anak. Menggambar bebas dari
bentuk dasar geometri seperti titik, lingkaran, segitiga, segiempat, dan lain-lain
itu merupakan indikator dari aspek perkembangan motorik halus untuk anak
Taman Kanak-Kanak kelompok B .
Terkait dengan realita yang ada maka penulis berupaya untuk
menerapkan pembelajaran menggambar dengan menggunakan bentuk dasar
geometri. Ada beragam cara untuk mengatasi masalah tersebur, salah satunya
adalah dengan menggunakan bentuk dasar geometri. Anak usia TK mencoba
melimpahkan segala perasaanya salah satunya melalui media coretan. Mulai
-
5
dari coretan titik, garis lurus, garis tegak, garis miring, garis lengkung, garis
putus-putus dan lain-lain. Coretan-coretan yang dibuat oleh anak itu adalah
unsur-unsur dari bentuk dasar geometri. Geometri itu terdiri dari beberapa
unsur, diantaranya adalah titik dan garis. Semua pola itu adalah dasar bagi anak
untuk membuat gambar yang utuh dan dapat didefenisikan.
Sebelum anak melakukan aktivitas menggambar, anak perlu membuat
garis-garis bebas, bentuk-bentuk geometri dan menyusun bentuk-bentuk
geometri terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar terbiasa menggores atau
menggunakan alat tulis, sehingga hasil gambarnya tidak terkesan kaku.
Bentuk-bentuk geometri dapat terbentuk dari macam-macam garis, maka akan
terbentuk beberapa bentuk geometri. Pada saat anak telah mengenali macam-
macam garis dan mampu membuat garis dengan baik, maka itu akan
membantu anak untuk membuat beberapa bentuk geometri. Bentuk-bentuk
geometri yang mereka buat, dapat mereka kembangkan menjadi sebuah
gambar. Jadi bentuk geometri itu menjadi dasar untuk membuat sebuah
gambar.
Untuk itu guru atau pendidik PAUD harus memperkenalkan
gambar objek yang baku kepada anak. Gambar baku yang dimaksud
adalah gambar yang lebih sedikit perspektifnya. Contohnya gambar garis,
lengkung, titik, lingkaran, segi tiga, persegi, segi lima dan lain-lain. Guru
sebaiknya tegas dalam mengenalkan hal itu kepada anak-anak. Ketegasan
dalam penyampain gambar baku tersebut, dapat dilakukan dengan berbagai
cara yang tidak kaku. Guru dapat melakukan pengenalan gambar yang
-
6
baku dengan cara membuat gambar papan tulis yang menggunakan media
garis tegak, lurus, miring dan lain-lain. Masih banyak lagi yang dapat
dikembangkan oleh guru dan anak dengan menggunakan media garis,
segi tiga, persegi dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul Peningkatan
Kemampuan Menggambar Anak Melalui Bentuk Dasar Geometri Pada
Kelompok B Di TK Kartika III-12 Semarang.
B. Identifikasi Masalah
1. Kemampuan menggambar anak-anak di TK Kartika III-12 Semarang
masih kurang.
2. Kurangnya kreativitas anak-anak TK Kartika III-12 Semarang dalam
menggambar
3. Peserta didik TK Kartika III 12 Semarang belum mampu menggambar
dengan tahap-tahapan yang jelas.
4. Guru belum mengenalkan bentuk-bentuk geometri sebagai media untuk
menggambar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti ini hanya
membatasi masalah pada upaya meningkatkan kemampuan menggambar
anak melalui bentuk geometri. Menggambar dipilih guru karena sesuai
dengan karakteristik anak TK. Bentuk dasar geometri yang dimaksud
-
7
adalah garis, titik dan bangun datar. Hal ini dilakukan agar
permasalahan hendak diteliti lebih terfokus dan untuk mengefisienkan
waktu penelitian.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu Apakah melalui
bentuk dasar geometri dapat meningkatkan kemampuan menggambar pada
anak kelompok B di TK Kartika III-12 Semarang?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan menggambar pada anak kelompok B di TK Kartika III-12
Semarang.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa
meningkatkan kemampuan menggambar pada anak kelompok B di TK
Kartika III-12 Semarang dapat melalui bentuk dasar geometri.
-
8
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai peningkatan kemampuan
menggambar anak TK melalui bentuk dasar geometri.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru
Bermanfaat sebagai bahan masukan untuk mengelolah
proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan melalui desain media pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan menggambar anak.
b) Bagi anak didik
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
seni anak dalam hal menggambar.
c) Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman praktis dalam bidang
penelitian mengenai masalah menggambar dan bentuk-bentuk
geometi, terutama dalam pengembangan kemampuan bagi anak
usia dini.
-
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TINDAKAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pengertian Menggambar
Menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa
yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk
garis dan warna (Sumanto, 2005 : 47). Sumanto berpendapat bahwa
menggambar itu merupakan proses mengungkapkan ide, angan angan,
perasaan, pengalaman dan yang dilihatnya dengan menggunakan jenis
peralatan menggambar tertentu. Hasil kegiatan tersebut disebut dengan
gambar. Sumanto menyimpulkan pengertian menggambar kedalam dua
pengertian yaitu pengertian secara luas, dan pengertian secara sempit.
Pengertian secara luas menggambar adalah kegiatan berkarya (membuat
gambar) yang berwujud dua dimensi, sebagai perwujudan tiruan yang
menyerupai sesuatu (orang, hewan dan lain lain), termasuk juga foto,
karya cetak dan sejeninsnya. Dalam arti sempit, menggambar adalah
kegiatan untuk mewujudkan angan angan berupa hasil goresan benda
runcing (pensil, crayon, kapur dan lain lain) pada permukaan bidang
datar (kertas, papan, dinding dan sebagainya), yang hasilnya lebih
menguatamakan tampilnya unsur garis ( Sumanto, 2005 : 47-48).
9
-
10
Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara mencoret, menggores dan menorehkan benda tajam ke
benda lain serta memberi warna, sehingga menimbulkan gambar.
Kegiatan menggambar seperti halnya bernyanyi dapat dilakukan
dengan kesadaran penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun
sekedar membuat gambar tanpa arti. Kegiatan ini mewujudkan suatu
bentuk gambar secara tidak sengaja sampai dengan menggambar untuk
maksud tertentu (Pamadhi dkk, 2008:2-5).
Menggambar anak dimulai setelah tahap coret mencoret.
Kegiatan ini merupakan pekerjaan yang melibatkan koordinasi mulai
dari imajinasi, tangan, mata dan anggota tubuh lainnya (Rusdarmawan
,2009 :15). Anak usia pasca 2 tahun mencoba menumpahkan segala
perasaannya salah satunya melalui media coretan. Mulai dari coretan
garis vertikal, horizontal, diagonal, lingkaran, titik, garis putus putus,
lengkung dan lain lain. Semua pola itu adalah dasar bagi anak dalam
membuat gambar yang utuh dan dapat didefinisikan. Untuk itu biarkan
anak membuat pola pola yang mereka sukai. Sesungguhnya anak
belum mengetahui nama nama pola coretan coretan tersebut,
namun mereka tahu kegunaan pola pola tersebut saat menggambar
nanti (Rusdarmawan, 2009:14). Jadi setelah anak melewati tahap coret
mencoret, barulah mereka memasuki tahap menggambar.
-
11
Berdasarkan dari ketiga pendapat di atas, peneliti mendeskripsikan
bahwa menggambar itu merupakan sebuah kegiatan seni yang sejauh
ini masih diminati oleh banyak kalangan. Hampir semua anak
menyukai kegiatan menggambar. Itulah sebabnya kegiatan
menggambar selalu diajarkan dalam aktivitas Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), mulai dari play group, TK, dan bahkan SD. Hal ini
menunjukkan bahwa usia anak-anak memang sangat identik dengan
dunia gambar. Kegiatan menggambar itu merupakan salah satu bentuk
kegiatan berekspresi yang cukup populer bagi anak-anak usia TK.
Anak usia TK sangat senang dengan kegiatan coret mencoret. Melalui
kegiatan itu mereka menyalurkan semua imajinasi yang mereka
miliki. Mulai dari berbagai coretan macam-macam garis sampai
dengan bermacam-macam pola sehingga menjadi sebuah gambar.
Mereka melakukan kegiatan coret-mencoret itu pada permukaaan
bidang datar, seperti kertas, papan, dinding, dan sebagainya.
Dalam melakukan kegiatan menggambar itu, anak memerlukan
beberapa alat untuk menghasilkan gambar. Dengan peralatan gambar
yang dimiliki, maka anak akan mengungkapkan apa yang dirasakan
dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan
warna. Kegiatan itu melibatkan koordinasi mulia dari imajinasi,
tangan, mata, dan anggota tubuh lainnya. Menggambar itu sendiri
melalui beberapa tahap, sebelum memasuki tahap menggambar, anak
terlebih dahulu melalui masa coret-mencoret. Masa coret-mencoret
-
12
telah dilalui, maka anak akan memasuki masa prabagan. Masa
prabagan yaitu masa dimana goresan-goresan yang dibuat, meskipun
masih sederhana tetapi sudah mulai terarah. Jadi kegiatan
menggambar itu adalah kegiatan manusia yang melibatkan koordinasi
mulai dari imajinasi, tangan, mata, dan anggota tubuh lainnya, untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialami dengan cara
mencoret, menggores, dan menorehkan benda tajam kebenda lain pada
permukaan bidang datar sehingga akan menghasilkan gambar.
a. Media dan Peralatan Menggambar
1) Media Menggambar
Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk
menuangkan gagasan seseorang (Pamadhi, dkk, 2008:2-22).
Menurut Sumanto, bahan atau bidang gambar yang dapat
digunakan dalam menggambar yaitu kertas gambar, kertas karton,
papn tulis dan bidang datar lainnya. Untuk kertas gambar ada yang
berupa lembaran lebar / besar, atau yang sudah dikemas dalam
bentuk buku gambar dengan ukuran A3, A4 atau yang lebih kecil
lagi. Pamadhi, dkk berpendapat bahwa adapun media atau bahan
yang dapat digunakan dalam memebuat gambar adalah sebagai
berikut :
-
13
a) Kertas dan karton
Sifat bahan ini ada yang mudah sobek dan ada yang kuat.
Ukuran kertas juga bermacam macam.
b) Kanvas
Kanvas adalah medium gambar yang paling kuat dibanding
bahan kertas dan kertas. Semula kanvas terbuat dari kain yang
juga disebut kanvas, yaitu kain tebal yang berfungsi untuk
menutupi panas atau dinginnya cuaca. Sejalan dengan
perkembangannya kanvas sengaja dibuat untuk menggambar
dan melukis.
-
14
c) Keramik, Gerabah dan Batu
Terdapat perkembangan baru bahan atau medium untuk
menggambar yaitu keramik lantai, gerabah peralatan dapur
maupun aksesoris rumah, serta batu. Keramik lantai dapat
digunakan secara langsung dengan bahan pewarna seperti cat
kayu, cat minyak, spidol transparansi dan spidol minyak.
Gambar yang sudah selesai dapat ditutup dengan pelapis berupa
cat netral atau sering disebut dengan clear, berupa liquid yang
berfungsi menutup dan menahan goresan. Kelemahan bahan ini
adalah keterbatasan medium atau ukuran yang telah ditentukan,
sehingga untuk menggambar dalam ukuran lebar atau luas
kurang menguntungkan. Bahan lain yang sering dipergunakan
adalah gerabahh yang terbuat dari tanah liat seperti cobek, vas
bunga, pot tanaman hias, tempayan serta yang lain. Bahan ini
dapat dilumuri cat terlebih dahulu atau digambar secara
langsung dengan cat tembok maupun cat kayu. Biasanya gambar
ini hanya dipergunakan untuk kebutuhan khusus.
-
15
2) Peralatan Menggambar
Untuk latihan berkarya, seseorang perlu menguasai berbagai
pealatan menggambar. Penguasaan kita terhadap alat alat
tersebut sangat penting. Oleh sebab itu, seseorang yang hendak
menggambar perlu mempelajari terlebih dahulu alat gambar
dengan baik. Penggunaan peralatan ini juga harus disesuaikan
dengan tujuan menggambar dan makna menggambar itu sendiri.
Adapun peralatan gambar yang umumnya digunakan untuk
menggambar adalah pensil, crayon, pastel, arang, tinta, cat air, cat
poster dan kuas. Mengenai alat gambar, ada beberapa alat
gambar, yaitu sebagai berikut (Muhammad, 2009;48-50) :
a) Pensil
Jenis pensil warna ada tiga : HB (sedang), H (keras), B
(lunak), pensil warna ada yang terdiri dari enam sampai
puluhan warna. Di samping itu, pensil warna juga ada yang
berfungsi ganda seperti cat air.
-
16
b) Pastel
Besarnya seperti konte dan tanpa pembungkus. Pastel
mempunyai warna yang cukup banyak. Pastel tidak
mengandung campuran minyak.
c) Cat air
Tebal tipis warna dari cat air tergantung dari campuran
airnya. Bila dicampur dengan banyak air, warnanya akan
tipis, warna yang bermacam macam bisa didapat dengan
cara mencampur campurkannya. Cat air memerlukan kertas
gambar yang dapat menyerap air. Warna yang sudah dibuat
dan digambarkan pada kertas tidak bisa ditumpangi warna
lain karena cat tersebut transparan.
-
17
d) Cat Plakat
Cat plakat penggunaannya seperti cat air. Campuran
pengencernya adalah air, tapi pencampurannya perlu agak
sedikit kental agar bisa dicat dan diratakan seperti cat
tembok. Alat yang digunakan adalah kusa berbentuk oval
yang meruncing seperti air yang jatuh menetes atau kuas
gepeng.
e) Spidol
Penggunaan spidol bisa langsung pada kertas. Warna yang
disajikan cukup memadai.
b. Tehnik Menggambar Bagi Anak
Seseorang sebelum seseorang melakukan aktivitas menggambar
atau memberikan bimbingan pada anak. Orang tersebut perlu
membuat garis garis bebas, bentuk bentuk geometri bebas dan
menyusun benutk bentuk geometri terlebih dahulu, adapun jurus
-
18
jurus menggambar adalah sebagai berikut (Muhammad, 2009 : 60
70) :
1) Membuat bermacam-macam garis sebanyak banyaknya Misal:
Garis Tegak ( )
Garis Lurus ( )
Garis Lengkung ( )
Garis Miring ( )
Garis Gelombang ( )
Garis Zig - zag ( )
2) Menyusun bentuk-bentuk geometri
Contoh:
a) Garis lengkung dan garis lurus menjadi tikus
b) Garis gelombang menjadi awan
-
19
c) Lingkaran jadi anak ayam
d) Segitiga dan persegi jadi rumah
e) Persegi panjang jadi jerapah
Dalam melakukan kegiatan menggambar di taman kanak kanak,
ada tehnik yang seharusnya dipilih dan digunakan yang sesuai dengan
taraf kemampuan anak. Menurut Sumanto, Kreativitas menggambar
menggunakan beberapa tehnik antara lain (Sumanto, 2005:53 - 61) :
-
20
1.) Menggambar dengan jari
Menggambar dengan jari (finger painting) adalah jenis kegiatan
membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan
adonan warna (bubur warna) secara langsung dengan jari tangan
secara bebas diatas bidang gambar. Batasan jari disini adalah
semua jari tangan, telapak tangan sampai pergelangan tangan.
Contoh menggambar dengan jari :
2.) Menggambar dengan tiupan
Menggambar dengan tiupan adalah cara membuat kreasi gambar
bebas (Abstrak) yang dilakukan dengan cara meniup cairan warna
yang diteteskan diatas bidang gambar, baik langsung ditiup
dengan mulut atau memakai bantuan alat tiup, misalnya sedotan
minuman. Hasil tiupan cairan warna dibuat secara bebas (asbtrak)
tidak menggambarkan bentuk benda / obyek tertentu.
Gambar 2.1
-
21
Contoh menggambar dengan tiupan :
3.) Menggambar dengan tarikan benang
Menggambar dengan tarikan benang adalah cara membuat kreasi
gambar bebas (abstrak) yang dilakukan dengan cara menarik
sepotong benang yang sudah dicelupkan ke dalam cairan warna
dan diletakkan melingkar lingkar diatas bidang gambar. Hasil
menggambar dengan tarikan benang berbentuk kesan goresan
warna yang dihasilkan dari tarikan benang.
Contoh menggambar dengan tarikan benang :
Gambar 2.2
Gambar 2.3
-
22
4.) Menggambar dengan tehnik inkblot
Menggambar dengan tehnik inkblot adalah cara membuat kreasi
gambar bebas yang dilakukan dengan meneteskan / menggoreskan
cairan warna diatas sebagian bidang gambar setelah itu bidang
gambar yang tidak ditetesi warna dilipatkan dan kemudian
ditekan. Hasil menggambar dengan tehnik inkblot ini berbentuk
sebaran warna secara simetris (gambar abstrak) yang dihasilkan
dari tinta yang ditekan dilipatan kertas tersebut. Imajinasi yang
dihasilkan dari tehnik inkblot antra lain bisa membentuk kesan
gambar kupu, pohon, bunga dan sebagainya.
Contoh menggambar dengan tehnik inkblot :
5.) Menggambar dengan crayon / cat pastel
Penggunaan crayon dalam menggambar dilakukan dengan cara
menggoreskan batangan warna crayon secara langsung diatas
bidang gambar seperti halnya menggambar dengan pensil atau
Gambar 2.4
-
23
menggambar dengan kapur dipapan tulis. Untuk memperoleh
goresan warna crayon yang baik, lakukanlah dengan membuat
kombinasi warna senada (selaras) dan dimulai dari goresan warna
muda, baru diikuti dengan goresan yang lebih tua. Tehnik
menggambar dengan krayon adalah umumnya tehnik arsir
(goresan warna yang diulang ulang sampai diperoleh ketebalan
atau warna yang rata). Untuk menghasilkan pewarnaan yang lebih
rata atau halus, goresan crayon tersebut data sedikit di dussel
(digosok) dengan bantuan kapas.
Contoh menggambar dengan crayon/cat pastel :
c. Periode Perkembangan Menggambar Anak
Secara umum anak mengalami periode atau masa masa
perkembangan menggambar, bahkan dikatakan bahwa pada masa peka
itulah anak anak mengalami masa keemasan ekspresi kreatif.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karya gambar anak yang dilakukan
oleh para ahli antara lain Kerchensteiner, Cyril Burt, Victor Lowenfeld
Gambar 2.5 Gambar 2.5
-
24
menunjukkan bahwa setiap anak mengalami masa masa perkembangan
menggambar (Sumanto, 2005:31).
Periode menggambar anak anak dibedakan menjadi masa goresan
sekitar usia 2 4 tahun, masa prabagan sekitar usia 4-7 tahun, masa bagan
sekitar umur 7-9 tahun, masa permulaan realisme umur 9 -11 tahun, masa
semu 11-13 tahun. Karakteristik pada setiap masa perkembangan tersebut
adalah sebagai berikut (Sumanto, 2005 : 31 33) :
1.) Masa Goresan (usia 2-4 tahun)
Pertama kali anak anak mencoba menggoreskan alat tulis (pensil)
pada kertas bertujuan untuk meniru perbuatan orang yang lebih tua
dari mereka. Goresan itu belum membentuk suatu ungkapan obyek,
tetapi lebih merupakan ekspresi spontan, yang berfungsi sebagai
latihan koordinasi antara motorik halus, otot tangan dan lengan dengan
gerak mata. Goresan yang terbentuk biasanya garis garis mendatar,
tegak dan melingkar lingkar dan belum bervariasi. Setiap kegiatan
kegiatan menggambar dilakukan oleh anak dalam waktu yang tidak
terlalu lama, dan kadang kadang dilakukan bersamaan dengan
aktivitas lainnya.
2.) Masa Prabagan (Usia 4 7 tahun)
Pengalaman anak dalam menarik goresan goresan garis mendatar,
tegak dan melingkar selanjutnya berkembang menjadi wujud ungkapan
ungkapan yang dapat dikaitkan dengan bentuk atau obyek tertentu.
-
25
Misalnya bentuk bagan manusia yang masih sederhana. Goresan
goresan yang dibuat sudah mulai terarah sesuai dengan hasratnya
untuk memberi bentuk kepala imajinasinya.
3.) Masa Bagan (Usia 7 9 tahun)
Sejalan dengan pengalaman anak dalam menggambar bentuk bagan
sederhan, selanjutnya ketrampilan berkarya berkembang semakin
meningkat. Cirinya antara lain yaitu tampilnya bentuk bagan yang
lebih sempurna, bagian bagian obyek gambar lebih lengkap dan
menggunakan bentuk bentuk garis yang lebih bervariasi.
4.) Masa Realisme (Usia 9 11 tahun)
Pengalaman dalam menggambar anak anak sudah mampu membuat
gambar berdasarkan konsep yang lebih jelas. Sikap kritis dan realistis
sudah mempengaruhi obyek gambar gambar yang mereka buat ke
arah bentuk bentuk yang mendekati kenyataan. Perkembangan inilah
yang disebut masa realisme.
5.) Masa Naturalisme Semu (11-13 tahun)
Pada masa ini anak berusaha menyesuaikan bentuk gambar yang
mereka buat dengan bentuk alam, tetapi sebenarnya tidaklah
naturalisme sepenuhnya, masih semu atau belum sempurna. Masa ini
merupakan titik akhir cara - cara menggambar secara kanak kanak
menuju cara cara menggambar yang lebih umum seperti yang
dilakukan orang dewasa. Pada masa naturalisme semu ini umumnya
-
26
kreativitas dan ekspresinya anak akan mengalami kemerosotan, karena
kewajaran dan spontanitas perbuatan pada kegiatan menggambar
terganggu oleh pertimbangan akal., apabila ditinjau dari segi
ketrampilan menggambar meniru bentuk alam, maka pada masa
naturalisme ini lebih maju dari masa sebelumnya.
d. Manfaat Menggambar Bagi Anak
Usia taman kanak kanak adalah usia yang sangat identik dengan
dunia gambar. Masa kanak kanak inilah merupakan masa yang tepat untuk
menumbuhkan kreativitas pada anak. Kebiasaan menggambar
akanmemberikan manfaat manfaat tidak terduga untuk anak. Menurut
Asadi Muhammad kegiatan menggambar itu akan memberikan manfaat
kepada anak, yaitu antara lain (Muhammad, 2009:15-24) :
1.) Merangsang dan membangkitkan otak kanan
Otak kanan yang sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar bagi
kehidupan manusia, terutama dalam bidang kreativitas, hamper dianggap
suatu hal yang kurang penting (Muhammad, 2009:15). Kecerdasan
sebenarnya tidak hanya terdiri dari kecerdasan matematislogis yang
sepenuhnya ditentukan oleh otak kiri. Otak kanan juga perlu
dikembangkan agar kehidupan manusia lebih seimbang. Salah satu yang
dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan anak adalah dengan
memberikan pelajaran mengenai menggambar. Dengan menggambar otak
kanan akan terasah.
-
27
2.) Menumbuhkan kreativitas
Jika otak kanan anak sudah terasah dan mempunyai ketrampilan yang
tinggi, secara otomatis anak pun akan mempunyai kreativitas yang
tinggi. Hal ini terjadi karena anak sudah sering mendapatkan latihan
latihan atau stimulus yang mempengaruhi kerja otak kanannya.
Dengan menggambar, anak akan berpikir dan melakukan analisa
terhadap segala pengalaman yang mungkin pernah dilihatnya atau
diamatinya. Tidak hanya ide ide itu saja yang mereka dapatkan
darirealitas tersebutkan, melainkan
juga fantasi, imajinasi dan sublimasi yang akan terjadi dengan
menggambar (Muhammad, 2009;23).
3.) Membuka wawasan
Kegiatan menggambar juga merupakan aktivitas yang dapat menambah
wawasan, dengan menggambar, anak akan segera paham dan
mengetahui beberapa hal dalam dunia seni dan budaya. Anak yang
sebelumnya hanya bisa menikmati keindahan alam atau benda benda
lewat gambar yang dilihatnya, sat ini anak sudah mulai bisa
membuatnya sendiri. Anak sudah dapat menggunakan alat gambar dan
mengenal garis garis dalam menggambar.
(Pamadhi dkk, 2008:2.10 -2.14) berpendapat bahwa secara garis besar
manfaat menggambar bagi anak itu adalah dapat diuraikan sebagai
berikut :
-
28
1.) Menggambar sebagai alat cerita
Pada waktu anak menggambar sesuatu, maka hasil gambarnya itu
mempunyai cerita tentang yang dialami atau dipikirkan oleh anak.
Cerita dalam gambar yang dibuat oleh anak merupakan tanda bahwa
kegiatan menggambar berfungsi untuk mengungkapkan peristiwa yang
akan dialami atau anak sedang berimajinasi. Melalui kegiatan
menggambar anak akan merasa bahwa apa yang dipikirkannya akan
selalu diperhatikan oleh orang lain, serta bangga dapat mengutarkan
pendapat kepada orang lain, walaupun dari segi bentuknya gambar
anak masih sulit dipahami karena belum sempurna.
2.) Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan
Anak menggambar adalah menceritakan, mengungkapkan
(mengekspresikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara spontan lewat
media gambar.
3.) Menggambar sebagai alat bermain
Pada saat anak menggambar terjadi peristiwa berfantasi. Jadi
menggambar melatih anak untuk berfantasi. Fantasi yang muncul
dalam bentuk bentuk yang kadangkala aneh, dilihat oleh orang tua
atau bentuk sederhana seperti lingkungan sekitar anak. Di samping itu
juga muncul gambar yang digunakan untuk bermain main, misalnya
anak bercerita tentang gendang yang sedang ditabuh sambil
menggambar alat pukul dan menirukan irama gendang.
-
29
4.) Menggambar melatih ingatan
Gambar merupakan ungkapan perasaan dan gambar sebagai bahasa
rupa bagi anak. Kegiatan menggambar akan melatih anak untuk
mengungkapkan pengalaman yang cukup lama terjadi.
5.) Menggambar melatih berfikir menyeluruh
Pada umumnya ketika seorang anak menggambar, maka anak tersebut
ingin mengungkapkan seluruh peristiwa dalam satu gambar.
6.) Menggambar melatih keseimbangan
Pikiran dan perasaan anak kadang menumpuk jadi satu. Kehidupan
perasaan dan pikiran anak pada usia 3 sampai 5 tahun masih menyatu.
Apa yang dipikirkan sama dengan apa yang dibayangkan, misalnya
pada suatu ketika anak merasakan apa yang diinginkan tidak diketahui
oleh orang tuanya. Anak gelisah, ingin bercerita namun belum mampu
karena bahasa dan cara menyusun kalimat belum sempurna. Maka
menggambar dapat digunakan untuk menyeimbangkan perasan dan
pikiran yang tidak dapat muncul.
7.) Menggambar melatih kreativitas anak
Kebiasaan anak adalah mencari perhatian kepada orang lain. Karakter
ini juga tampak dalam gambar anak. Usaha untuk mencari perhatian
orang lain ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membuat
sesuatu yang lain daripada yang lain. Dalam hal gambar, anak akan
membuat gambar itu berbeda dari gambar yang sudah pernah dibuat.
-
30
Maka muncullah kreativitas mencipta karya karya rupa, termasuk
menggambar. Kreativitas yang dapat dilatih pada anak adalah
kreativitas memilih objek tambahan, mencari sesuatu yang lain dari
yang lain dan terjadi asosiasi bentuk yang menyebabkan secara konsep
terbentuk kreativitas.
8.) Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung
Proses menggambar bagi anak sebenarnya merupakan hasil
pengamatan terhadap benda benda yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal seperti meja, kursi, bunga, mobil, maupun benda
bergerak lainnya. Sebagian anak sudah mampu mewujudkan bentuk
secara detail, namun sebagian belum menunjukkan bentuk yang
sempurna. Melalui kegiatan menggambar dengan meminta anak
mengamati lingkungan sekitar merupakan salah satu cara melatih
ketelitian pengamatan.
2. Pengertian Geometri
Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika yang sangat
terkait dengan bentuk ukuran dan pemosisian (Priyadi, dkk, 2 : 2006).
Geometri sekarang ini sudah berkembang menjadi sebuah bidang yang
luas. Hampir semua yang ada di dunia ini bisa dikaitkan dengan geometri.
Gedung gedung bertingkat, misalnya dibangun dengan perancangan serta
pertimbangan geometri. Arsitektur yang proses perencanannya sederhana
sampai arsitektur yang perancangannya sangat kompleks, semuanya
memiliki unsur unsur geometri yang harus dikaji dan dipelajari (Priyadi,
-
31
dkk, 2:2006). Lemeda berpendapat bahwa geometri adalah bagian dari
matematika yang mencakup mengenai titik, garis bangun datar dan bangu
ruang (Lemeda, 2004 : 125). Bentuk geometri dapat dibentuk dari beberapa
unsur, antara lain titik, garis dan bidang. Menggabungkan beberapa unsur
yaitu titik, garis, dan bidang maka akan menjadi sebuah bentuk geometri,
misalnya persegi atau persegi panjang dan lain lain. Tidak berbeda jauh
dengan Lemeda, Heryadi juga mengartikan geometri itu adalah bagian dari
matematika yang membahas mengenai titik, garis, bidang dan ruang.
Geometri itu ada geometri dua dimensi, yang biasa kita kenal dengan
bentuk-bentuk bangun datar dan juga geometri tiga dimensi atau bisa kita
kenal bentuk bentuk bangun ruang. Berdasarkan dari ketiga pendapat
diatas tentang geometri, maka peneliti menyimpulkan bahwa geometri itu
adalah salah satu cabang ilmu matematika yang membahas tentang bentuk ,
ukuran dan memiliki beberapa unsur yaitu garis, titik dan bidang. Dari
semua unsur yang dimiliki oleh geometri itu, maka akan menjadi sebuah
bentuk. Bentuk bentuk itu dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari. Hampir semua yang ada di dunia ini dapat kita kaitkan dengan
geometri.
Berdasarkan dari ketiga pendapat di atas tentang geometri, maka
peneliti mendeskripsikan bahwa pengenalan berbagai bentuk geometri,
bukanlah suatu topik yang terlalu sulit untuk diterapkan di TK.
Membangun konsep geometri pada anak-anak dapat dimulai dengan
mengidentifikasi bentuk-bentuk dan menyelidiki bangunan dan
-
32
memisahkan gambar-gambar biasa, seperti segitiga, lingkaran, segiempat,
dan lain-lain. Semua itu merupakan tahap awal meletakkan dasar
pengenalan geometri pada anak. Guru atau orangtua dapat melakukan
semua itu di ruang kelas atau dirumah.
Geometri sekarang ini sudah berkembang menjadi sebuah bidang
yang luas. Hampir semua yang ada didunia ini dapat kita kaitkan dengan
geometri. Sebuah bola yang merupakan sebuah alat permainan bagi anak-
anak, itu mengandung unsur geometri. Geometri itu sangat berkaitan
dengan bentuk, ukuran dan pemposisian. Bentuk-bentuk geometri sangat
mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gedung-gedung
bertingkat misalnya, semua itu dibangun dengan perancangan serta
pertimbangan geometri. Geometri itu sendiri dibahas lebih mendalam dan
lebih rincih di dalam salah satu ilmu pengetahuan yaitu matematika. Jadi
geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika yang membahas
tentang bentuk, ukuran, dan memiliki unsur yaitu garis, titik, dan bidang
a. Macam Macam Geometri
Macam macam geometri ada 2 yaitu geometri dua dimensi dan
geometri tiga dimensi. Geometri dua dimensi dapat kita lihat pada
bangun datar. Geometri tiga dimensi itu kita kenal dengan bangun
ruang. Menurut Heruman, geometri itu ada dua, yaitu geometri datar
dan geometri ruang (Heruman, 2007 : 87-109).
-
33
1) Pengenalan Geometri datar
Geometri datar adalah bentuk geometri yang didalamnya terdapat
beberapa bangun datar. Bangun datar terdiri dari beberapa macam,
yaitu sebagai berikut :
a) Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya
mempunyai panjang yang sama. Persegi mempunyai sifat sifat
yaitu setiap sisinya sama panjang, mempunyai dua pasang sisi
sejajar, mempunyai dua diagonal yang sama panjang dan
berpotongan di titik tengah dan sama panjang keempat sudutnya
siku siku, dan mempunyai empat sumbu simetri, empat simteri
lipat dan empat simetri putar.
Persegi dapat menjadi sebuah gambar
-
34
b) Persegi Panjang
Persegi panjang adalah sebuah bangun datar yang memiliki
empat sudut siku siku dan dua pasang sisi sejajar yang sama
panjang (Marsigit, 2009 :296). Unsur unsur suatu persegi
panjang terdiri atas panjang, lebar dan diagonal. Adapun sifat
sifat dari persegi panjang adalah mempunyai dua sisi yang sama
panjang dan sejajar, keempat sudunya siku siku, kedua
diagonal berpotongan dititik tengah, dan mempunyai 2 sumbu
simetri, 2 simetri lipat dan 2 simetri putar.
Persegi panjang dapat menjadi sebuah gambar :
c) Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sisi dan tiga
buah sudut (Priyadi dkk, 2006:15). Marsigit menyatakan bahwa
segitiga dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu jenis
segitiga ditinjau dari segi besar sudutnya, jenis segitiga ditinjau
dari panjang sisinya dan jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi
dan besar sudutnya.
-
35
(1) Jenis segitiga ditinjau dari besar sudutnya dapat dibagi
menjadi segitiga lancip, segitiga tumpul dan segitiga siku
siku.
(2) Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya yaitu segitiga
sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga sembarang.
(3) Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
dapat dibagi menjadi segitiga siku siku sama kaki,
segitiga lancip sama kaki, segitiga tumpul sama kaki,
segitiga lancip sembarang, segitiga tumpul sembarang.
Adapun sifat sifat dari segitiga yaitu mempunyai 3 titik sudut,
mempunyai 3 buah sisi dan mempunyai 3 buah sudut.
Segitiga dapat menjadi gambar seekor ikan, contoh :
d) Trapesium
Trapesium adalah sebuah bangun datar persegi empat yang
mempunyai sepasang sisi yang sejajar (Kasmina dkk,
2008:119). Ada tiga macam trapezium yaitu trapesium
sembarang, trapezium sama kaki dan trapezium siku siku.
-
36
Unsur unsur sebuah trapezium terdiri atas sisi alas, sisi atas,
dan kaki trapesium.
Trapesium dapat menjadi gambar seekor binatang, contoh :
e) Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun datar segi empat dengan sisi sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang (Kasmina, dkk,
2008:117). Unsur unsur dari jajar genjang adalah sisi,
diagonal, alas dan tinggi jajar genjang. Adapun sifat sifat jajr
genjang yaitu setiap sisi yang berhadapan sejajar dan sama
besar, diagonal diagonalnya saling membagi dua sama besar
dan tidak mempunyai simetri lipat, namun mempunyai dua
simetri putar.
Jajar genjang dapat menjadi gambar rumah, contoh :
-
37
f) Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu (Priyadi, dkk, 2006;12). Unsur
unsur dari lingkaran yaitu diameter, jari jari, busur lingkaran,
tali busur, juring, tembereng dan apotema.
lingkaran dapat menjadi gambar seekor kura-kura, contoh :
g) Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segi empat yang dibentuk oleh gabungan
dua segitiga sama kaki yang diimpitkan pada alasnya (Marsigit,
2009;314). Unsur Unsur yang terdapat pada belah ketupat
yaitu sisi belah ketupat dan diagonal belah ketupat. Sifat sifat
belah ketupat itu diantaranya keempat sisinya sama panjang,
sudut sudut yang berhadapan sama besar dan kedua
diagonalnya saling tegak lurus dan membagi dua sama panjang
(Widada, 2006;85).
-
38
Belah ketupat dapat menjadi gambar ketupat lebaran, contoh :
h) Layang layang
Layang layang adalah suatu bangun segitiga yang diimpitkan
dengan panjang alas yang sama (Marsigit, 2009;310). Unsur
Unsur layang layang adalah sisi dan diagonal layang layang.
Sifat sifat dari bangun layang layang adalah kedua pasang
sisi yang berdekatan sama panjang, mempunyai sepasang sudut
yang sama besar dan kedua diagonalnya saling berpotongan
tegak lurus (Widada, 2006;85).
Segitiga dapat menjadi gambar laying-layang, contoh :
2) Pengenalan Geometri Ruang
Geometri ruang adalah bentuk geometri yang kita kenal dengan
jenis jenis bangun ruang. Menurut dkk, jenis jenis bangun
ruang itu antara lain (Kasmina dkk, 2008 : 138-150)
-
39
a.) Kubus
Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam
bidang datar yang sama luas dengan dua belas rusuk yang
sama panjang dan semua sudunya merupakan sudut siku
siku. Unsur unsur kubus antara lain :
(1) Memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi yang kongruen
(2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
(3) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang
(4) Memiliki 6 bidang diagonal
(5) Memiliki 8 titik sudut
Contoh menggambar dengan bentuk dasar kubus yaitu :
b.) Prisma
Prisma adalah suatu bangun ruang yang mempunyai sespasang
sisi sejajar dan sebangun yang disebut alas serta sisi sisi lain
yang diperoleh dengan menghubungkan ujung ujung titik
sudut dari kedua alasnya dan disebut sisi tegak. Jenis jenis
prisma umumnya dikelompokkan berdasarkan bangun datar
yang menjadi alas prisma tersebut.
-
40
c.) Limas
Limas adalah suatu bangun ruang yang mempunyai satu sisi
sebagai alas dan sisi sisi lain berupa segitiga berpotongan
pada satu titik yang disebut puncak limas. Sedangkan jarak
dari puncak ke alas limas disebut tinggi limas. Bentuk limas
dapat juga disebut piramida.
Contoh menggambar dengan bentuk dasar linmas yaitu :
d.) Tabung
Tabung adalah suatu bangun ruang dengan suatu irisan
melingkar yang seragam. Unsur unsur yang terdapat pada
tabung yaitu tabung memiliki 3 sisi diantaranya berbentuk
bidang lengkung dan lainnya berbentuk lingkaran, tabung
memiliki garis sumbu tabung atau disebut juga tinggi tabung.
Contoh menggambar dengan bentuk dasar tabung yaitu :
-
41
e.) Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh suatu daerah
pada bidang datar dan sebuah selimut. Kerucut dapat dibentuk
dari sebuah segitiga siku siku yang diputar, dimana sisi siku
sikunya sebagai pusat putaran. Kerucut juga disebut sebagai
bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran dengan jari
jari.
Contoh menggambar dengan bentuk dasar kerucut yaitu :
f.) Bola
Bola adalah himpunan semua titik dalam ruang dengan jarak
tertentu dari suatu titik tetap yang disebut pusat, dan jarak
tersebut dinamakan jari jari. Sebuah bola dapat dibentuk dari
bangun setengah lingkaran yang diputar 3600 pada garis
tengahnya.
-
42
Contoh menggambar dengan bentuk dasar linmas yaitu :
b. Unsur Unsur Geometri
Bentuk geometri dibangun oleh beberapa unsur. Unsur unsur yang
terdapat pada bentuk geometri yaitu diantaranya titik, garis dan bidang.
1) Titik
Suatu titik ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak memiliki
ukuran (besaran), sehingga dikatakan bahwa titik tidak
berdimensi. Sebuah titik dilukiskan dengan tanda noktah dan
dibubuhi nama menggunakan huruf capital (Tompomas, 2006
;370). Titik digambarkan (ditunjukkan) dengan noktah dan
ditulis dengan huruf besar (Sulistiyono, 2002 : 115).
Contoh :
A B
Titik ini disebut titik A dan titik B
2) Garis
Suatu garis merupakan himpunan titik titik tidak terbatas
banyaknya (Marwanta dkk, 2009 : 178). Garis dikatakan
berdimensi satu karena hanya memiliki satu ukuran saja. Suatu
-
43
garis biasanya dilukiskan terbatas dan disebut juga dengan
segmen garis (ruas garis) dan dinotasikan dengan huruf kecil.
Garis adalah himpunan titik titik yang hanya memiliki ukuran,
panjang sehingga dikatakan garis berdimensi satu (Tampomas,
2006;370).
3) Menyusun Unsur-Unsur Geometri
Dengan menggunakan unsur-unsur geometri dan mengikuti urutan-
urutan pembuatannya, maka anak akan menghasilkan beberapa
gambar sederhana, misalnya beberapa contoh berikut:
1. Anak membuat bentuk dasar titik
-
44
-
45
2. Anak membuat bentuk dasar garis
-
46
3. Anak membuat bentuk dasar garis
-
47
4. Anak membuat bentuk dasar
-
48
-
49
5. Anak membuat bentuk dasar
-
50
6. Anak membuat bentuk dasar
-
51
7. Anak membuat bentuk dasar
-
52
8. Anak membuat bentuk dasar
-
53
-
54
9. Anak membuat bentuk dasar
-
55
10. Anak membuat bentuk dasar
B. Penelitian Relevan
PTK Ismawati
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS MELALUI
METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-
HIDAYAH 04 CANDIREJO KABUPATEN BLITAR 2001.
ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang pada pelaksanaan pembelajaran
menggambar di TK Al-Hidayah 04 Candirejo diketahui masih adanya kurang
percaya diri anak dalam menuangkan ide, inspirasi dan perasaan estetika
-
56
dalam mengembangkan kemampuan seni menggambar bebas anak tidak dapat
mengembangkan kemampuan seni menggambar bebas anak tidak dapat
mengembangkan kemampuannya dalam menggambar. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan hasil penggunaan metode karya wisata dapat
meningkatkan kemampuan menggambar bebas anak di TK Al-Hidayah 04
Candirejo Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
deskriptif kuatitatif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi juga menggunakan analisis data. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode karya wisata dapat meningkatkan
kemampuan menggambar bebas dengan melakukan Tanya jawab sewaktu
kegiatan karya wisata dapat memilih anak mempunyai rasa percaya diri dan
kemandirian. Anak juga dapat menuangkan ide-ide dan inspirasi melalui
pengamatan dilingkungan sekitar. Pada siklus I kemampuan rata-rata anak
mencapai 69% meningkat menjadi 85% pada siklus II. Disarankan bahwa
dalam pembelajaran untuk mengembangakn kemampuan menggambar bebas
dengan metode karya wisata agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
masalah yang lain, yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bidang
pengembangan selain bidang kemampuan bahasa. Guru juga harus memilih
dan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik dalam
kegiatan sehari-hari agar didapatkan hasil yang maksimal.
http:library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/50137: diunduh
tanggal 31 Januari 2013 pukul 19.30 wib.
-
57
Korelasi Penelitian Relevan Dengan Judul Skripsi.
Korelasi antara penelitian dengan judul penelitian skripsi ini adalah sangat
berkaitan. Penelitian relevan dan judul dari skripsi ini sama-sama membahas
tentang perkembangan motorik halus anak dalam bidang menggambar.
Keduanya mempunyai masalah dalam kegiatan belajar mengajar dalam hal
menggambar. Mempunyai tujuan yang sama untuk meningkatkan kemampuan
menggambar anak didik yang masih kurang, namun masing-masing
mempunyai metode atau penyelesaian yang berbeda untuk mengatasi masalah
yang ada. Kegiatan menggambar adalah kegiatan seni yang dekat dengan
dunia anak. Para pendidik dapat membimbing anak didiknya dalam kegiatan
menggambar bebas melalui cara yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan
menggambar merupakan salah satu wadah bagi anak untuk menuangkan
segala ide, inspirasi dan pengalaman mereka. Metode karyawisata dan bentuk
geometri adalah hal yang dekat dan mudah ditemui anak dalam kehidupan
sehari-hari, sebab dengan berkarya wisata anak juga dapat menjumpai bentuk-
bentuk geometri didalamnya.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan dari uraian diatas dapat diduga apabila guru TK mampu
menggunakan bentuk dasar geometri dalam kegiatan belajar menggambar,
maka hasil gambar anak akan lebih kreatif dan bervariasi.
-
58
D. Hipotesis Tindakan
Para peneliti yang melakukan penelitian memerlukan suatu prediksi
mengenai jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam
bentuk hipotesis-hipotesis penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian (Azwar, 2007 : 49). Menurut Azwar perumusan
hipotesis yang benar harus memenuhi cirri-ciri sebagai berikut :
1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyatan deklaratif,
bukan kalimat pertanyaan.
2. Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit dua
variabel.
Kondisi
Awal
Guru Belum menggunakan Media Secara
Efektif
Tindakan
Siklus I Menggambar
bebas Dari bentuk dasar
O
Kondisi
Akhir
Siklus II Menggambar bebas
Dari Bentuk Geometri
Menggunakan media
Bentuk Dasar Geometri
Kemampuan
Menggambar Anak
Siswa Kurang
Kreatif dalam
Menggambar
-
59
3. Hipotesis harus dapat diuji.
Berdasarkan kerangka berpikir yang ada dapat diajukan hipotesis
tindakan yaitu melalui bentuk dasar geometri dapat meningkatkan kemampuan
menggambar pada anak kelompok B di TK Kartika III-12 tahun ajaran 2012-
2013.
E. Kolerasi antara Menggambar dengan Bentuk Dasar Geometri
Berdasarkan kajian teori yang dipaparkan di atas, kolerasi antara variable
menggambar yang merupakan masalah dalam penelian ini dengan variable bentuk
dasar geometri sebagai aspek penyelesaian masalah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kegiatan Menggambar Anak:
Kegiatan membuat gambar menggunakan
berbagai media
Kondisi Awal di Lapangan:
Kemampuan menggambar anak masih kurang.
Anak belum mampu menggambar dengan
tahapan-tahapan yang jelas. HASIL
Kegiatan menggambar anak dapat meningkat
Peningkatan kegiatan menggambar melalui bentuk dasar geometri. Anak dapat mengenal berbagai bentuk geometri. Anak dapat membuat gambar dengan urutan yang benar. Kerapian garis/bentuk yang dibuat anak. Kekreatifan gambar anak. Bentuk Dasar Geometri
Motorik Halus anak khususnya dalam kegiatan menggambar. Menggambar adalah kegiatan berekspresi yang cukup popular dikalangan anak-anak. Anak-anak membutuhkan cara yang meyenangkan dan mudah dalam melakukan kegiatan menggambar.
-
60
Kondisi awal dilapangan menunjukan bahwa kegiatan menggambar anak
didik TK Kartika III-12 Semarang masih kurang. Dalam hal ini disebabkan karena
mereka belum mampu menggambar sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu, guru
belum mengenalkan berbagai media untuk memulai suatu kegiatan menggambar.
Kegiatan menggambar sangat popular dikalangan anak TK. Menggambar itu
merupakan kegiatan untuk berekspresi bagi anak TK. Melihat pentingnya kegiatan
menggambar dikalangan anak didik TK, maka peneliti berusaha untukmenerapkan
bentuk dasar geometri dalam kegiatan menggambar.
Bentuk geometri merupakan dasar bagi anak untuk memulai suatu
kegiatan menggambar. Bentuk geometri dibangun oleh beberapa unsur. Unsur-
unsur yang terdapat pada bentuk geometri yaitu titik, garis, dan bidang. Titik,
garis, dan bidang adalah suatu awal untuk memulai kegiatan menggambar.
Kegiatan menggambar anak dimulai setelah tahap coret mencoret. Mulai dari
coretan garis vertical, horizontal, lingkaran, titik, garis putus-putus, dan lain-lain.
Semua pola itu adalah dasar bagi anak dalam membuat gambar yang utuh dan
dapat didefinisikan. Sesungguhnya anak belum mengetahui nama-nama pola
coretan-coretan tersebut, namun mereka tahu kegunaan pola-pola tersebut saat
menggambar. Hal ini dapat memudahkan anak untuk menyelesaikan suatu
gambar.
-
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. TempatPenelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kartika III-12
Kecamatan Candisari Semarang. Penelitian tersebut diadakan ditempati itu
karena peneliti mengajar di sekolah tersebut. Peneliti sudah terlibat
langsung dalam proses pembelajaran di kelas, khusunya dalam mencermati
berbagai permasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Hal
tersebut selaras dengan tujuan penelitian tindakan kelas diantaranya untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2. WaktuPenelitian
Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan siklus pertama
direncanakan minggu II April 2013, siklus kedua direncanakan minggu ke
III April.
B. SubjekPenelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas B TK
Kartika III-12 Kecamatan Candisari Semarang tahunpelajaran 2012/2013
yang berjumlah 24 anak.
61
-
62
C. Sumber Data
Sumber data dalampenelitiantindakankelasinidiperolehdarisiswa,
guru dankepalasekolah.
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa penugasan, dokumentasi dan observasi. Penugasan adalah cara
pengumpulan data berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan anak didik
dalam waktu tertentu. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
tentang keadaan anak dan profil TK. Kartika III-12 Semarang, selain itu
observasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum TK.
Kartika III-12 Semarang.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar tugas anak dan lembar observasi. Alat pengumpulan data yang
berupa lembar tugas dan lembar observasi dilakukan pada saat siklus
berlangsung dan tiap siklus direncanakan 5 kali pertemuan. Untuk
memudahkan dalam melakukan analisis hasil penugasan, maka peneliti
membuat kriteria nilai sebagai berikut :
-
63
Tabel 3.1. KriteriaPenilaian
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati
sikap dan perilaku anak didik. Observasi juga dilakukan kepada guru yang
sedang mengajar oleh kepala sekolah atau teman sejawat. Pengambilan
data melalui lembar observasi dan lembar tugas anak untuk siklus 1 dan
siklus 2 sebelum digunakan, terlebih dahulu di diskusikan dengan kepala
sekolah atau teman sejawat yang didukung dengan penggunaan Rencana
Kegiatan Harian (RKH). RKH yang berisi kegiatan-kegiatan
pembelajaran. RKH terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti,
istirahat dan kegiatan penutup.
E. Validasi Data
1. Hasilbelajar
Hasil belajar anak didik TK Kartika III-12 Semarang diukur
dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tugas anak. Hasil
belajar berupa lembar observasi dilakukan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan cara mengamati sikap dan perilaku anak
selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar tugas digunakan untuk
No. Nilai Keterangan
1.
2.
3.
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
-
64
mengetahui kemampuan anak pada kegiatan menggambar melalui bentuk
dasar geometri. Indikator yang digunakan dalam kegiatan menggambar
bebas melalui bentuk dasar geometri adalah sebagai berikut :
a. Keberanian anak membuat garis.
b. Uratan dalam membuat garis menjadi bentuk utuh.
c. Kerapian garis atau bentuk yang dibuat anak.
d. Hasil gambar yang dibuatanak dari bentuk dasar garis atau bentuk.
e. Kekreatifan gambar anak.
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini menerapkan
kegiatan menggambar melalui bentuk dasar geometri, untuk mengetahui
peningkatan kemampuan menggambar anak kelompok B TK. Kartika III-
12 Semarang.
F. TeknikAnalisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
analisis kualitatif. Terhadap peningkatan kemampuan menggambar anak
dianalisis dengan memberikan skor 1, 2, dan 3. Datadata tersebut di analisis
mulai dari siklus satu sampai siklus dua, untuk dibandingkan perolehan nilai
rata-ratanya. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan table criteria
deskriptif persentase, yang dikelompokan dalam 3 kategori yaitu baik, cukup
dan kurang sebagai berikut :
-
65
Tabel 3.2 KlasifikasiKategoriPerkembanganMenggambarAnak
Kriteria SkorPerolehan Penafsiran
Baik 81%-100% Perkembangan menggambar anak baik
Cukup 65%-79% Perkembangan menggambar anak cukup
Kurang < 65 % Perkembangan menggambar anak kurang
Hasil observasi dari aspek guru dan siswa dianalisis menggunakan teknik
deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-
pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
G. IndikatorKinerja
Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila memenuhi
indicator keberhasilan, adapun indikator keberhasilannya sebagai berikut:
1. Guru terampil mengelola proses pembelajaran yang menggunakan
bentuk dasar geometri untuk meningkatkan kemampuan belajar anak,
yang ditandai dengan aktivitas guru minimal baik dalam lembar
observasi.
2. Prosentase 75% siswakelompok B TK. Kartika III-12 Semarang
meningkat kemampuan menggambarnya setelah mengikuti proses
pembelajaran menggambar bebas dengan menggunakan bentuk dasar
geometri, yang di tandai dengan perolehan tanda bulatan penuh ( ).
-
66
H. ProsedurPenelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelasini akan dilaksanakan dengan
duas iklus, yaitu dengan rinci anak aktivitas sebagai berikut :
Tabel 3.3RincianAktivitasSiklus I danSiklus II
No.
Siklus I
No
Siklus II
1. 2.
Perencanaan a) Guru menyusun RKH yang
memfokuskan pada materi pokok menggambar sederhana dengan indikator menggambar bebas dengan bentuk dasar lingkaran.
b) Guru membuat beberapa contoh gambar.
c) Guru menyiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaaan a) Guru mengkondisikan
peserta didik. b) Guru memeberikan
pengantar untuk mengaitkan materi
c) Guru mengenalkan berbagai bentuk geometri.
d) Guru memperlihatkancontoh-contoh gambar yang terbuat dari bentuk dasar lingkaran.
e) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang ingin mengemukakan pendapatnya.
f) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat berbagai gambar
1. 2.
Perencanaan a) Guru menyusun RKH yang
memfokuskan pada materi pokok menggambar bebas dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar geometri.
b) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membawa gambar sederhana yang ada di Koran ataumajalah
c) Guru menyiapkan beberapa gambar dari bentuk-bentuk dasar geometri.
Pelaksanaan a) Guru
mengkondisikanpesertadidik. b) Guru memberikan pengantar
untuk mengaitkan materi.
c) Guru memperlihatkan beberapa gambar yang telah disediakan.
d) Siswa diminta untuk mengamati gambar yang dibawa dari rumah.
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gambar yang mereka lihat
f) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat gambar dari berbagai bentuk geometri.
-
67
3. 4.
dari bentuk dasar lingkaran. Observasi Aspek yang di observasi adalah : a) Aktivitas guru b) Aktivitas siswa
Peneliti mengoreksi keberhasilan penelitian tindakan kelas berdasarkan ketercapaian indicator kinerja, apabila belum sesuai dengan indikator kinerja maka dilakukan siklus selanjutnya.
3. 4.
Observasi Aspek yang di observasi adalah : a) Aktivitas guru b) Aktivitas siswa
Peneliti mengoreksi keberhasilan penelitian tindakan kelas berdasarkan ketercapaian indikator, apabila sudah sesuai dengan indikator kinerja maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
I. Instrument Penelitian
Rancangan penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagaiberikut:
1. PerencanaanAwal.
Pada tahap ini peneliti Penyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH). Materi
pokok menggambar dengan indikator : menggambar bebas dari bentuk dasar
titik, lingkaran, persegi, segitiga, dan lain-lain.
2. PelaksanaanTindakan.
-
68
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-
masing siklus lima kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung, sehingga penelitian ini berjalan tanpa
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
3. Observasi.
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan
melibatkan teman sejawat/ kepala sekolah untuk mengamati siswa dan
guru dalam proses pembelajaran kegiatan menggambar bebasdari bentuk
dasar geometri.
4. Refleksi.
Peneliti mengoreksi apakah indikator kinerja yang telah diterapkan
sebelumnya sudah tercapai. Apabila belum tercapai maka penelitiakan
melanjutkan siklus berikutnya.
-
69
INSTRUMENT PENELITIAN
NamaPenyusun : Nila Puspitasari
NamaSekolah : TK. Kartika III-12 Semarang
Judul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Menggambar Anak Melalui
Bentuk Dasar Geometri Pada Kelompok B di TK. Kartika
III-12 Semarang.
1. Komponen Lembar Penugasan
Tabel 3.4. KomponenLembarPenugasan
No.
Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3
1. Keberanian anak membuat
garis
2. Urutan dalam membuat garis
menjadi bentuk
3. Kerapian garis atau bentuk
yang dibuat anak.
4. Hasil gambar yang dibuat
anak dari bentuk dasar garis
atau bentuk.
5. Kekreatifan gambar anak.
-
70
2. Komponen Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.5. Komponen Lembar Observasi Siswa
No.
Aspek Yang Diamati
Skor 1 2 3
1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
3. Siswaaktifdalam proses pembelajaran.
4. Minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran
5. Siswa dapat mengerjakan tugas
3. KomponenLembarObservasi Guru
Tabel 3.6. KomponenLembarObservasi Guru
No.
Aspek Yang Diamati
Skor 1 2 3
1. Guru menyusun RKH 2. Guru memberikan apersepsi. 3. Guru mengkondisikan siswa. 4. Guru mengenalkan bentuk-
bentuk geometri
5. Guru mampu memberikan contoh gambar
6. Guru memberikan tugas Keterangan
Skor : 1. = Kurang 2. = Cukup 3. = Baik
-
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal peserta didik di TK Kartika III-12 Semarang mengenai
kemampuan motorik halus khususnya dalam bidang menggambar masih
kurang atau masih perlu ditingkatkan lagi. Para pendidik belum
menggunakan bentuk dasar geometri sebagai dasar untuk memulai suatu
gambar. Anak didik juga belum memahami dengan benar mengenai
bentuk dasar geometri, sehingga mereka belum mengetahui tahap-tahap
menggambar secara tepat.
Berdasarkan data hasil kondisi awal diperoleh keterangan bahwa
TK Kartika III-12 semarang dengan jumlah anak kelompk B 24 anak,
sebanyak 4 siswa dinyatakan tuntas atau mencapai indikator kinerja
dengan presentase 17%, sedangkan 20 siswa belum memenuhi indicator
kinerja dengan presentase 83% dari (20 x 100 : 24) = 83,33%.
Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1: Kondisi Awal Kemampuan Menggambar Anak
No Hasil Observasi Kondisi Awal Data Presentase (%) 1 Nilai Baik () 4 17 % 2 Nilai cukup ( ) 7 29 % 3 Nilai kurang () 13 54 % Persentasi ketuntasan belajar (%) 24 100%
71
-
72
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 4 anak (17%) yangsudah
memenuhi indikator kinerja, sedang siswanya 20 anak (83%)
belummencapai indikator kinerja. Sementara itu hasil lembar observasi
aktivitas guru sebesar 61%pada kondisi awal masih kategori kurang, dan
hasil lembar observasi aktivitas 67% pada kondisi awal masih dalam
kategori cukup, seperti yang tersaji dalam table berikut ini:
Tabel 4.2: Hasil Observasi GuruKondisi Awal
No. Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 1. Guru Menyusun RKH
2. Guru Memberikan Apresepsi
3. Guru Mengkondisikan Siswa
4. Guru Mengenalkan bentuk-bentuk geometri
5. Guru Mampu memberikan contoh gambar geometri
6. Guru Memberikan Tugas
2 6 3
Jumlah 11
11: 18 x 100 = 61%
Kriteria : Kurang
Tabel 4.3: Hasil Observasi SiswaKondisi Awal
No. Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3
1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa aktif dalam proses pembelajaran
-
73
4. Minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran
5. Siswa dapat mengerjakan tugas
0 10
Jumlah 10
10: 15 x 100 = 67%
Kriteria : Cukup
2. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan 5 kali pertemuan yaitu pada hari senin (
8April 2013), Selasa (9 April 2013), Rabu (10 April 2013), Kamis (11
April 2013), dan Jumat (12 April 2013), selama 2 jam 30 menit. Pada
siklus I peneliti memfokuskan pada kegiatan menggambar menggunakan
bentuk dasar O, dengan indikator menggambar bebas dari bentuk dasar
titik, lingkaran, segitiga, persegi, dan lain-lain. Adapun kegiatan
yangdilakukan selamaproses pembelajaran pada siklus I yang meliputi
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi diuraikan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada siklus I, perencanaan penelitian tindakan kelas dimulai
dari penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang memfokuskan
pada kegiatan menggambar dengan indikator menggambar bebas dari
bentuk dasar titik, lingkaran, segitiga, persegi, dan lain-lain. Kemudian
guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, yaitu contoh gambar bentuk dasar O. Hal ini
-
74
dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
2. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus I melalui kegiatan
menggambar bebas melalui bentuk dasar geometri dilaksanakan dalam
lima kali pertemuan, yaitu:
a) Pertemuan ke-1
Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari senin, tanggal 8
April 2013. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: (a) guru
mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan bernyanyi dan
bersyair, (b) guru menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan
dengan materi serta mengadakan tanya jawab kepada siswa terkait
dengan materi/tema, (c) guru memberikan contoh membuat gambar
dari bentuk dasar O. (d) guru menyampaikan peraturan yang harus
dipatuhi dalam kegiatan menggambar,serta memberikan
kesempatan kepada anak untuk bertanya atau mengemukakan
pendapatnya, (e) guru memberikan tugas kepada anak untuk
membuat gambar menggunakan bentuk dasar, (f) guru memberikan
pujian kepada anak dengan karya terbaik pada akhir pembelajaran
dan memotivasi anak yang hasil karyanya masih kurang baik agar
lebih baik lagi pada hari berikutnya.
-
75
Gambar 4.1: Suasana pengkondisian siswa pada kegiatan awal
melalui kegiatan bernyanyi.
Gambar diatas menggambarkan kegiatan yang dilakukan guru
setelah berdoa bersama anak adalah mengkondisikan siswa. Salah satu
kegiatan yang dilakukan adalah bernyanyi.
Gambar 4.2: Kegiatan anak dalam mengerjakan tugas membuat
gambar dari bentuk dasar geometri.
-
76
Gambar diatas menggambarkan anak-anak dengan cara
masing-masing mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Anak-
anak sedang membuat gambar dari bentuk dasar O.
b) Pertemuan ke-2
Pelaksanaan pertemuan ke-2 pada hari Selasa, tanggal 9
April 2013. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: (a) guru
mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan bernyanyi dan
bermain tepuk, (b) guru menyampaikan apersepsi dengan media
gambar untuk mengaitkan dengan materi serta mengadakan tanya
jawab terkait materi/tema pembelajaran, (c) guru memberikan
contoh membuat gambar dari bentuk dasar Osecara klasikal. (d)
guru menyampaikan peraturan yang harus dipatuhi dalam kegiatan
menggambar,serta memberikan kesempatan kepada anak untuk
bertanya atau mengemukakan pendapatnya terkait dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan, (e) guru memberikan tugas kepada anak
untuk membuat gambar dengan gambar dari bentuk dasar O, (f)
guru memberikan pujian kepada anak dengan karya terbaik pada
akhir pembelajaran.
-
77
Gambar 4.3: Guru menyampaikan apersepsi terkaitdengan materi/tema pembelajaran menggunakan media gambar.
Gambar diatas menggambarkan kegiatan Bercakap-cakap diisi
guru dengan menyampaikan apresepsi yang berkaitan dengan tema
pembelajaran yang akan disampaikan pada hari itu. Kegiatan
bercakap-cakapnya disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran pada
hari itu, salah satunya menggunakan media gambar.
c) Pertemuan ke-3
Pelaksanaan pertemuan ke-3 pada hari Rabu tanggal
10April 2013. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: (a) guru
mengkondisikan peserta didik melalui kegiatan bernyanyi, dan
senam fantasi bentuk meniru di dalam ruang kelas, (b) guru
menyampaikan apersepsi untuk mengaitkan dengan materi/tema
serta membangun keaktifan kelas dengan tanya jawab terkait
-
78
dengan tema, (c) guru memperlihatkan contoh membuat gambar
dari bentuk dasar Osecara klasikal, (d) guru menyampaikan
peraturan yang harus dipatuhi dalam kegiatan menggambar,serta
memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, (e) guru memberikan tugas kepada anak untuk
memb