06_bab4

74
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Proyek Gambar 4.1. The Petra Square Apartements and Shopping Arcade Pada penelitian ini, proyek yang ditinjau adalah Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang berlokasi di jl. Siwalankerto 146-148, Surabaya. Adapun data teknis pada proyek tersebut adalah sebagai berikut : 31

Upload: yohana-farkhan

Post on 06-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

proyek analisa

TRANSCRIPT

3233

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Proyek

Gambar 4.1. The Petra Square Apartements and Shopping ArcadePada penelitian ini, proyek yang ditinjau adalah Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang berlokasi di jl. Siwalankerto 146-148, Surabaya. Adapun data teknis pada proyek tersebut adalah sebagai berikut :a. Nama Proyek : The Petra Square Apartements and Shopping Arcadeb. Lokasi

: Jalan Siwalankerto no. 146-148, Surabaya

c. Owner

: PT. Petra Town Squared. Kontraktor Proyek: PT. Pembangunan Perumahan (PT. PP)e. Scope Pekerjaan: Struktur, Arsitektur, MEP

f. Waktu Pelaksanaan: 240 hari kerja (Master Kontrak)

g. Omzet Kontrak: Rp 51,53 Miliar

h. Jumlah Lantai: Terdiri atas 16 lantai dan atap 1 lantai

i. Jumlah Unit apartment: 300 Unit Hunian

j. Luas

: 2.000 m2

k. Jenis Struktur Bangunan: Beton bertulang

4.2. Katagori KlaimKatagori klaim di dasarkan pada standart kontrak baik kontrak Eksisting Proyek maupun kontrak FIDIC IV 1987 sebagaimana disajikan pada tabel 2.1. Model Penelitian yag didasarkan pada variabel yang ada digambarkan pada Tabel 4.1. berikut ini.

Tabel 4.1. Katagori KlaimVariabel

(Faktor Penyebab Klaim)Kejadian Klaim

di LapanganPasal Kontrak

Eksisting ProyekFIDIC IV 1987

1.Keterlambatan yang disebabkan oleh ownera.

Owner tidak membayar kontraktor pada saat waktu pembayaran tiba10.5

10.7

10.860.10

60.10

2.Konflik dalam rancangan dan spesifikasi yang merugikan kontraktora.Perubahan jenis baja yang digunakan pada proses konstruksi3.450.1

3.Penyebab-penyebab lainnya yang dapat merugikan kontraktora.

b.Owner terlambat memindahkan tiang listrik yang dapat menghambat berlangsungnya aktivitas di dalam proyek

Owner terlambat melakukan pengiriman besi yang seharusnya merupakan tanggung jawab owner

16.111.8

50.1

50.1

Variabel

(Faktor Penyebab Klaim)Kejadian Klaim

di LapanganPasal Kontrak

Eksisting ProyekFIDIC IV 1987

4.Perubahan Jadwal yang diperintahkan oleh ownera.Pekerjaan tambah kurang yang diperintahkan oleh owner yaitu pekrjaan GWT, penambahan kolomdinding struktur, Floor hardener, dan pekerjaan kurang yang diambil alih oleh owner4.3

18.5

44.1

5.

Perubahan-perubahan konstruktif yang merugikan kontraktor

a.Perluasan lahan kontruksi18.317.1

b.Perubahan desain pada tangga baja14.538.2

6.Perbedaan kondisi lapangan yang merugikan kontraktor-tidak ada kejadian klaim-4.320.4

7.Kondisi cuaca yang tidak biasanya yang merugikan kontraktor-tidak ada kejadian klaim-21.265.3

8.Gagal membuat kesepatan harga charge order-tidak ada kejadian klaim-4.358.2

(Hasil Penelitian, 2011)

Pada Tabel4.1. di atas telah dikelompokkan kategori klaim pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade. Kategori tersebut terdiri dari 8 katagori yang di dapat melalui studi literatur. 4.3. Kondisi Pelaksanaan Lapangan

4.3.1. Kendala-kendala Pelaksanaan Proyek

Dasar tinjauan kendala-kendala pelaksanaan proyek adalah rekaman dari :

1. Risalah Rapat Proyek

2. Surat-surat yang dikirim oleh Kontraktor ke Owner3. Surat-surat yang dikirim oleh Owner ke Kontraktor

4. Surat-surat tembusan dari pihak luar yang dikirim oleh OwnerDalam rekaman kegiatan proyek sesuai dengan dokumen di atas, penulis ingin mengambil analisa kemungkinan klaim dari pihak kontraktor.Rekaman kendala-kendala pelaksanaan proyek pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang memungkinkan untuk dilakukan klaim dengan merujuk pasal-pasal baik dalam Standart Kontrak FIDIC 1987 dan Standart Kontrak Eksisting Proyek adalah sebagai berikut :

1. Penyedian material

2. Perubahan Desain

3. Pekerjaan Tambah Kurang

Kendala-kendala ini akan dibahas lebih lanjut dalam tinjauan yang lebih khusus berdasarkan masing-masing standart kontrak di atas.4.3.2. Proses Penerbitan Amandemen di Proyek

Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, telah mengalami Amandemen sebanyak 3 kali Amandemen pada Pekerjaan Struktur. Amandemen kontrak tersebut akan dibahas sebagai berikut :I. Penerbitan Amandemen I Pekerjaan StrukturAmandemen I Pekerjaan Struktur terbit karena terjadi perubahan harga borongan yang semula Rp. 26.400.000.000,00 (Dua Puluh Enam Milyar Empat Ratus Juta Rupiah) menjadi Rp. 21.780.600.000,00 (Dua Puluh Satu Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Juta Enam Ratus Ribu Rupiah). Hal ini disebabkan oleh penguragi biaya penyediaan material besi beton oleh kontraktor karena owner yang akan menyediakan material tersebut (Surat Pemberitahuan The Petra Town Square ke PT. PP dengan nomor surat 015/PTS/IV/10, tanggal 7 April 2010).

Adapun proses lengkap terbitnya Amandemen I Pekerjaan Struktur adalah sebagai berikut :Tabel 4.2. Bagan Alir Proses Penerbitan Amandemen I

(Diedit dari data pendukung proyek, 2011)II. Penerbitan Amandemen II Pekerjaan Struktur

Amandemen II Pekerjaan Struktur terbit karena dalam perjalanan proyek, telah terjadi banyak pekerjaan tambah dan perubahan design, sehingga perlu adanya legilasi atsa pekerjaan tersebut. Proses amandemen ini dimulai dari adanya permintaan dari Pengawas Pekerjaan untuk mengajukan volume pekerjaan tambah yang disebabkan adanya perubahan volume pelaksanaan yaitu perluasan lahan sesuai dalam Surat dari PT. Trikarya Graha Utama No. 004/TGU-PTS/V/10 Site Instruction pada taggal 29 Mei 2010 dan pekerjaan tambah Floor Hardener Surat dari PT. Trikarya Graha Utama No. 008/TGU-PTS/VII/10 Site Instruction pada taggal 20 Juli 2010.

Adapun Proses lengkap terbitnya amandemen II Pekerjaan Struktur adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Bagan Alir Proses Penerbitan Amandemen II

III. Penerbitan Amandemen III Pekerjaan Struktur

Amandemen III Pekerjaan Struktur terbit karena dalam perjalanan proyek, telah terjadi banyak pekerjaan tambah kurang dan perubahan design, sehingga perlu adanya legilasi atsa pekerjaan tersebut. Proses amandemen ini dimulai dari adanya permintaan dari Pengawas Pekerjaan untuk mengajukan volume pekerjaan tambah yang disebabkan adanya perubahan volume pelaksanaan yaitu pekerjaan struktur GWT, separator beam, dan tangga sesuai dalam Surat dari PT. Trikarya Graha Utama No. 106/TGU-PTS/I/2011 Site Instruction pada taggal 25 Januari 2011 dan pekerjaan kurang yaitu pekerjaan venetian yang diambil alih oleh owner berdasar Surat dari PT. Trikarya Graha Utama No. No. 109/TGU-PTS/I/2011 Site Instruction pada taggal 25 Juli 2011. Adapun Proses lengkap terbitnya amandemen III Pekerjaan Struktur adalah sebagai berikut : Tabel 4.4. Bagan Alir Proses Penerbitan Amandemen III Pekerjaan Struktur

(Diedit dari data pendukung proyek, 2011)4.4. Analisa Klaim Berdasarkan Kontrak Eksisting ProyekPada analisa klaim pada kontrak Eksisting Proyek, dilakukan penelitian terhadap proses klaim sesuai dengan kejadian di lapangan. Mulai dari terjadinya adanya suatu perubahan; kemudian surat-menyurat antara kontraktor, konsultan, dan owner; kemudian pelaksanaan di lapangan sesuai dengan perubahan yang disepakati; dianalisa apakah terjadi klaim atau tidak; dan kemudian ditinjau apakah klaim tesebut dibayar atau tidak. Proses tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.2. sebagai berikut :Gambar 4.2. Proses Analisa Klaim dalam Kontrak Eksisting Proyek

Terdapat beberapa pasal yang terdapat dalam Kontrak Eksisting Proyek yang menjadi dasar pengajuan klaim pada pekerjaan struktur pada Proyek The The Petra Square Apartements and Shopping ArcadePasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut :

Pasal 4.3. Jagka Waktu Pelaksanaan ProyekJika keterlambatan penyelesaian Pekerjaan diakibatkan oleh satu atau lebih di antara sebab-sebab berikut ini :

(a) Keadaan Memaksa seperti tersebut pada Pasal 21 Perjanjian ini;

(b) Kelalaian PIHAK PERTAMA / Konsultan Pengawas / Manajemen Konstruksi dalam menyampaikan instruksi atau memberikan informasi / persetujuan yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktunya;

(c) Perubahan atau tambahan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Perjanjian ini;

(d) Kelalaian pihak / kontraktor lain yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA (bila ada);

(e) Tuntutan dari pemilik atau penghuni bangunan / lahan yang berdekatan sehingga mengakibatkan terhambatnya atau terhentinya pelaksanaan Pekerjaan yang bukan karena kesalahan PIHAK KEDUA;

(f) Adanya perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk menunda sementara waktu pelaksanaan pekerjaan;

maka :

(i) PIHAK KEDUA berhak memperoleh perpanjangan waktu pelaksanaan yang wajar dan tambahan biaya yang wajar akibat dari perpanjangan waktu tersebut. Dalam hal perpanjangan waktu bukan karena hal tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA tidak berhak atas tambahan biaya. (ii) Perhitungan pengajuan biaya disampaikan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan.Pasal 10.1.Cara PembayaranPembayaran I (pertama) berupa uang muka sebesar Rp 5.280.000.000,00 (Lima milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah) dibayarkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah penandatanganan perjanjian ini.Pasal 10.2. Cara PembayaranPembayaran selanjutnya oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilaksanakan setiap bulan (bulanan) berdasarkan prestasi fisik pekerjaan yang sudah diselesaikan termasuk pekerjaan tambah yang dicapai dan dikurangi retensi 5 % dan pengembalian uang muka secara proporsional.Pembayaran dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak tagihan diterima PIHAK PERTAMA.Pasal 10.3. Cara PembayaranYang dimaksud Prestasi Pekerjaan dalam Pasal ini adalah nilai bobot pekerjaan di lapangan termasuk pekerjaan tambah yang telah diselesaikan dan terpasang oleh PIHAK KEDUA serta dinyatakan dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang ditanda-tangani oleh kedua belah pihak dengan ketentuan sebagai berikut :

(a) Untuk Pekerjaan yang telah terpasang dihitung 100% (seratus persen).

(b) Untuk bahan-bahan yang berada dilapangan (Material on Site) dihitung 60 % (enam puluh persen).

(c) Untuk Material Import bila LC telah dibuka dihitung 100% (seratus persen).Pasal 10.5. Cara PembayaranApabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran sesuai ketentuan dalam Pasal ini, akan dikenakan denda sebesar 0,05 % ( setengah permil ) perhari dari nilai total uang yang terlambat dibayarkan.Pasal 10.6. Cara PembayaranBila keterlambatan pembayaran melebihi dari 10 (sepuluh) hari kalender, maka PIHAK KEDUA berhak menghentikan sementara ( suspend ) pekerjaan, sampai dipenuhinya pembayaran tersebut beserta dendanya. Atas penghentian sementara ini PIHAK KEDUA berhak mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan dan tambahan biaya overhead yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Pasal 10.7. Cara PembayaranBilamana dalam tempo 28 hari sejak jatuh tempo pembayaran PIHAK PERTAMA tidak melakukan pembayaran, maka PIHAK KEDUA berhak memutus Kontrak seperti tersebut dalam Pasal 24 Perjanjian ini.Pasal 10.8. Cara PembayaranPembayaran terakhir yaitu retensi sebesar 5 % dibayarkan pada saat fisik mencapai 100 %, dan PIHAK KEDUA menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % dari Harga BoronganPasal 11.8.Supply Besi BetonDalam hal besi beton yang akan disupply oleh PIHAK PERTAMA terjadi keterlambatan pendatangan, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.Pasal 18. Pekerjaan Tambah Kurang

Pasal 18.1. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Tambah ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi untuk dilaksanakan, yang sebelumnya tidak tercantum baik dalam Gambar-gambar maupun dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat yang terdapat dalam pekerjaan ini.Pasal 18.2. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Kurang ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi untuk tidak dilaksanakan, yang sebelumnya telah tercantum dalam Gambar ataupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat yang terdapat pekerjaan ini.Pasal 18.3. Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA setelah tercapai kesepakatan harga secara tertulis antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta setelah PIHAK KEDUA mendapat perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA.Pasal 18.4. Perubahan Harga Borongan akibat Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang dihitung berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas pekerjaan (yang diukur atau dihitung bersama oleh Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi dan PIHAK KEDUA).

Harga pekerjaan dihitung sesuai dengan ketentuan berikut ini :

(a) Untuk Pekerjaan Tambah yang sama dan dapat dilaksanakan dengan keadaan yang sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam Perjanjian ini dinilai berdasarkan harga pekerjaan yang terdapat dalam Perjanjian ini;

(b) Untuk Pekerjaan Tambah seperti tersebut dalam ayat 18.4.a di atas, namun dalam pelaksanaannya memerlukan penanganan khusus baik dari segi metode pelaksanaan / waktu pelaksanaan dimungkinkan untuk adanya penyesuaian harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

(c) Jika terjadi pekerjaan tambah dimana tidak terdapat harga-harga tersebut dalam Perjanjian ini maka harga satuan akan ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak sebelum pekerjaan dilaksanakan

(d) Pekerjaan Kurang dinilai berdasarkan harga pekerjaan yang terdapat dalam Perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa apabila pengurangan pekerjaan cukup besar sehingga mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan sisanya, maka untuk pekerjaan sisa tersebut akan dinilai berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan tidak mengurangi biaya umum dan keuntungan.Pasal 18.5. Apabila akibat Pekerjaan Tambah memerlukan tambahan waktu yang signifikan, maka PIHAK KEDUA akan diberikan perpanjangan waktu berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.Pasal 18.6. Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang akan dihitung setiap bulan berjalan dan dituangkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah/Kurang. PIHAK KEDUA berhak untuk mengajukan tagihan atas Pekerjaan Tambah setiap bulannya berdasarkan Berita Acara tersebut.Pasal 18.7. Perubahan Harga Borongan dan perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan (jika ada) akibat Pekerjaan Tambah atau Kurang akan dituangkan dalam Perjanjian Tambahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini. Dan harus sudah disahkan/diterbitkan sebelum prestasi fisik selesai 100%.Pasal 18.8. Pembayaran atas pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang telah dikerjakan, dilakukan secara bulanan sesuai prestasi pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang, tanpa harus menunggu pekerjaan selesai 100%.Pasal 21.2. Keadaan MemaksaKeadaan Memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi dalam waktu selambat-lambatnya tujuh (7) hari kalender sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut.Pasal 21.3.Keadaan MemaksaDalam waktu selambat-lambatnya tujuh (7) hari kalender setelah berakhirnya suatu Keadaan Memaksa, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA melalui Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi laporan mengenai Keadaan Memaksa tersebut serta akibatnya pada Pekerjaan.Pasal 21.4.Keadaan memaksaDalam hal, karena Keadaan Memaksa, terjadi kerusakan pada Pekerjaan atau bahan/barang yang ada di lokasi Pekerjaan yang sudah maupun belum terpasang tetapi belum diakui sebagai prestasi pekerjaan maka :

(a) Terjadinya Keadaan Memaksa tidak mempengaruhi perhitungan jumlah pembayaran yang berhak diterima oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

(b) Apabila PIHAK KEDUA tidak menyampaikan pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA mengenai pengakhiran Perjanjian menurut ketentuan Pasal 24.5 Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA/Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi dapat memerintahkan PIHAK KEDUA untuk membersihkan dan membuang reruntuhan, membangun kembali atau memperbaiki Pekerjaan yang rusak, mengganti atau memperbaiki bahan/barang yang rusak serta melanjutkan pelaksanaan Pekerjaan dengan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan yang akan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

(c) Pembersihan dan pembuangan reruntuhan, pembangunan kembali atau perbaikan pekerjaan yang rusak, serta penggantian atau perbaikan bahan/ barang yang rusak tersebut merupakan Pekerjaan Tambah sesuai dengan ketentuan pada Pasal 18 Perjanjian ini.

(d) Dalam hal kerugian yang timbul akibat Keadaan Memaksa mendapat penggantian dari asuransi, maka PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan tersebut pada butir (b) ayat ini setelah tercapai penyelesaian klaim asuransi.

(e) Pembayaran yang diterima dari asuransi harus dibayarkan kepada PIHAK KEDUA dengan cara pembayaran seperti tersebut pada Pasal 10 Perjanjian ini.

Pasal 22.4. Risiko KemacetanJika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahan, alat, atau hal lainnya yang semata-mata kesalahan dari PIHAK KEDUA, maka segala risiko akibat kemacetan pelaksanaan Pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.Pasal-pasal tersebut di atas dapat dijadikan sebagai dasar untuk menganalisa kesesuaian pada proses pengajuan klaim di lapangan. Sehingga dapat diambil kesimpulan apakah proses klaim yang terjadi di lapangan sudah sesuai prosedur atau tidak.4.4.1. Proses Perubahan Berdasarkan Kontrak Eksisting ProyekPerubahan dalam suatu kontrak, harus didasari dengan pasal-pasal yang ada sesuai dengan dokumen kontrak yang telah disepakati. Perubahan yang terjadi pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade adalah adanya pekerjaan tambah kurang. Proses perubahan pekerjaan tersebut diatur dalam pasal 18 pada Master Kontrak Pekerjaan Struktur. Pada proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, ada beberapa pekerjaan tambah kurang. Pekerjaan tambah kurang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan wiremesh dan besi beton oleh owner

2. Pekerjaan floor hardener

3. Perubahan sudut area basement

4. Pekerjaan kolom dan dinding struktur

5. Pekerjaan struktur GWT

6. Pekerjaan tangga

7. Pekerjaan tambah sesuai dengan site instruction Setiap pekerjaan tambah kurang yang terjadi di lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara kontraktor dan owner setelah proses kesepakatan secara tertulis sesuai dengan ketentuan pada pasal 18 tersebut.4.4.2. Dokumen Perubahan pada Kontrak Eksisting ProyekPada perjanjian yang tertuang dalam kontrak Eksisting Proyek, terjadi 3 kali perubahan (terbit 3 kali Amandemen). Hal ini dapat dijabarkan melalui dokumen perubahan yang terjadi pada setiap Amandemen. Dasar perubahan tiap Amandemen Kontrak dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :Tabel 4.5. Dasar Perubahan pada Amandemen Kontrak Struktur

Lanjutan Tabel 4.5.

(Hasil Penelitian, 2011)4.4.3. Tinjauan Klaim Berdasarkan Kontrak Eksisting ProyekPada kontrak Eksisting Proyek, perubahan-perubahan yang terjadi pada dokumen kontrak terkadang dapat mengakibatkan kerugian pada salah satu pihak. Oleh karena itu, biasanya untuk mengurangi kerugian-kerugian tersebut biasanya sering terjadi pengajuan klaim. Pada proyek The Petra Square klaim dari pihak kontraktor terjadi beberapa kali. Hal ini dapat dilihat dengan tejadinya perubahan-perubahan ketentuan dalam kontrak Struktural sehingga terjadi 3 kali amandemen selama masa pengerjaan struktual proyek. Klaim-klaim tesebut dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut ini.Tabel 4.6. Proses Pengajuan Klaim pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade

Lanjutan Tabel 4.6.

(Hasil Penelian, 2011)

Pada Tabel 4.6. dapat disimpulkan bahwa klaim yang terjadi pada pekerjaan struktur proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade terjadi 9 kali pengajuan klaim, dan pengajuan klaim yang disetujui hanya 3 klaim yang disetujui untuk penambahan biaya dan waktu dan 6 klaim yang tidak dapat diterima. Berikut pembahasan klaim yang tidak dapat diterima sesuai dengan pasal dalam Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan :A.1. Terlambatnya penyediaan besi oleh owner

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 11.8 pada master kontrak yang menyatakan bahwa, Dalam hal besi beton yang akan disupply oleh PIHAK PERTAMA terjadi keterlambatan pendatangan, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu sesuai dengan waktu keterlambatan penyediaan besi oleh owner . Karena menurut pasal tersebut, keterlambatan sepenuhnya oleh owner.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.

A.2. Terhambatnya beberapa pekerjaan akibat tiang listrik yang seharusnya menjadi taggung jawab owner terlambat dipindahkanPengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 2 pada master kontrak yang menyatakan bahwa, Lingkup Pekerjaan meliputi :(1) Pekerjaan galian tanah (2) Pekerjaan struktur atas mulai pile cap ke atassesuai dengan rincian dalam lampiran dokumen kontrak yang merupakan satu kesatuan bagian tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.. Menurut pasal tersebut pembersihan lahan bukan menjadi tanggung jawab kontraktor melainkan owner. Akan tetapi owner tidak memberikan tambahan waktu atas pekerjaan-pekerjaan yang terhambat oleh adanya tiang listrik tersebut, karena dianggap bukn merupakan faktor kesengajaan owner melainkan faktor perijinan yang membutuhkan waktu cukup.lama. Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.B.2.Pengajuan pekerjaaan tambah akibat kondisi sheet pile yang tidak sesuai spesifikasiPengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 4.3.(b) yang menyatakan bahwa, Jika keterlambatan penyelesaian Pekerjaan diakibatkan oleh satu atau lebih di antara sebab-sebab berikut ini :(b) Kelalaian PIHAK PERTAMA / Konsultan Pengawas / Manajemen Konstruksi dalam menyampaikan instruksi atau memberikan informasi / persetujuan yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktunya; maka : PIHAK KEDUA berhak memperoleh perpanjangan waktu pelaksanaan yang wajar dan tambahan biaya yang wajar akibat dari perpanjangan waktu tersebut. Dalam hal perpanjangan waktu bukan karena hal tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA tidak berhak atas tambahan biaya. Perhitungan pengajuan biaya disampaikan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan. Menurut pasal tersebut, seharunya kontraktor mendapatkan tambahan waktu penyelesaian karena kelalaian desai oleh konsultan perencana. Namun, pada pelaksanaannya dilakukan evaluasi desain dan tidak dianggap pekerjaan tambah.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.

B.4.Terlambatnya pembayaran ke 6 pada bulan September

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 10.2 dan 10.5 pada master kontrak yang menyatakan bahwa, Pembayaran selanjutnya oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilaksanakan setiap bulan (bulanan) berdasarkan prestasi fisik pekerjaan yang sudah diselesaikan termasuk pekerjaan tambah yang dicapai dan dikurangi retensi 5 % dan pengembalian uang muka secara proporsional. Pembayaran dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak tagihan diterima PIHAK PERTAMA. dan Apabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran sesuai ketentuan dalam Pasal ini, akan dikenakan denda sebesar 0,05 % ( setengah permil ) perhari dari nilai total uang yang terlambat dibayarkan. Menurut kedua pasal tersebut seharusnya kontraktor berhak mendapatkan pembayaran sesuai waktu yang ditentukan dan owner harus membayar denda kepada kontraktor atas keterlambatan. Akan tetapi karena pada bulan tersebut terdapat 1 (satu) minggu libur untuk puasa dan Hari Raya Idul Fitri, owner meminta kontraktor unuk memaklumi hal tersebut, dan owner melakukan pembayaran pada tanggal 28 September 2010, dua hari setelah kontraktor ingin mengajukan klaim. Namun, owner tidak perlu membayar denda. Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.C.1. Terlambatanya pekerjaan peninggian kolom dan dinding akibat supply besi dari owner terlambatPengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 11.8 pada master kontrak yang menyatakan bahwa, Dalam hal besi beton yang akan disupply oleh PIHAK PERTAMA terjadi keterlambatan pendatangan, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu sesuai dengan waktu keterlambatan penyediaan besi oleh owner . Karena menurut pasal tersebut, keterlambatan sepenuhnya oleh owner. Realisasinya owner baru mengirim suppkly besi pada tahap klaim masih akan diajukan. Sehingga tidak terjadi klaim pada kasus ini, meskipun sudah terjadi keterlambatan pada proses perakitan besi kolom. Hal ini dikarenakan owner menganggap keterlambatan yang terjadi belum terlalu signifikan sehingga masih dapat diatasi.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.C.2.Tambahan Waktu pengecoran pada lantai 6 Struktur

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 4.3.(f). pada master kontrak yang menyatakan bahwa, Adanya perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk menunda sementara waktu pelaksanaan pekerjaan;maka : (i) PIHAK KEDUA berhak memperoleh perpanjangan waktu pelaksanaan yang wajar dan tambahan biaya yang wajar akibat dari perpanjangan waktu tersebut. Dalam hal perpanjangan waktu bukan karena hal tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA tidak berhak atas tambahan biaya.

(ii) Perhitungan pengajuan biaya disampaikan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu dikarenakan keterlambatan bukan dari kesalahan kontraktor. Akan tetapi sapabila meninjau pasal 21. Tentang Keanaan Memaksa (Force Mejeure). Maka hal ini tidak digolongkan sebagai hal penyebab keterlambatan yang dapat diajukan klaim. Kesimpulan, tidak ada pasal yang sesuai.4.4.4. Proses Pembayaran Klaim Berdasarkan Kontrak Eksisting ProyekPada Sub-Sub Bab 4.3.3. telah diketahui bahwa terdapat 4 Pengajuan Klaim yang diterima oleh Owner. Menurut Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, proses klaim adalah berikut :Tabel 4.7. Proses Klaim Menurut Kontrak Eksisting Proyek (Eksisting Proyek)

(Hasil Penelitian, 2011)

Setelah diketahui proses pembayaran klaim menurut Kontrak Eksisting Proyek, dapat diidentifikasi apakah prosedur klaim yang ada sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan. Berikut Pembahasan mengenai pembayaran klaim yang terjadi pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade ditinjau dari Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.8. sebagai berikut :Tabel 4.8. Proses Klaim pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade

(Hasil Penelitian, 2011)B.1. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan galian basement 1 s/d roof akibat perluasan lahanProses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 29 Mei 2010 oleh TGU dengan no surat. 004/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 28,325,465.00 (dapat dilihat pada lampiran 1, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen II Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 15 Juni 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan Notulen Rapat No. 002/TGU-PTS/V/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 18 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek Pasal 18.6., maka proses pengajuan tersebut sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu kurang dari 30 hari. Pada proses rincian terhitung 107 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat dari PT. PP (Persero) No.077/PETRASQUARE/ix/2010 pada tanggal 30 September 2011. Prosedur ini sesuai dengan prosedur yang ada, karena dalam kontrak Eksisting Proyek tidak dibahas secara detail mengenai proses rincian terhadap perubahan/klaim. Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 14 OKtober 2010, dan sesuai sesuai dengan prosedur pada pasal 24.5 Master Kontrak Pekerjaan Sruktur yaitu dengan selisih 12 hari (kurang dari 14 hari).B.3. Adanya Tambahan pekerjaan floor hardener dan penambahan tinggi kolom dan dinding Proses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 20 Juni 2010 oleh TGU dengan no surat.. No. 008/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 173,194,840.45 (dapat dilihat pada lampiran 1, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen II Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 18 Agustus 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan no surat 027/TGU-PTS/XII/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 29 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek Pasal 18.6., maka proses pengajuan tersebut sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu kurang dari 30 hari. Pada proses rincian terhitung 33 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat dari PT. PP (Persero) No.077/PETRASQUARE/IX/2010 pada tanggal 30 September 2011. Prosedur ini sesuai dengan prosedur yang ada, karena dalam kontrak Eksisting Proyek tidak dibahas secara detail mengenai proses rincian terhadap perubahan/klaim. Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 7 OKtober 2010, dan sesuai sesuai dengan prosedur pada pasal 24.5 Master Kontrak Pekerjaan Sruktur yaitu dengan selisih 7 hari (kurang dari 14 hari).C.3. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan GWT dan tangga FProses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 5 Nopember 2010 oleh TGU dengan no surat.. No. 014/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 1,670,064,113.00 (dapat dilihat pada lampiran 2, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen III Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 23 Nopember 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan no surat Notulen Rapat No. 27/TGU-PTS/XV/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 18 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek Pasal 18.6., maka proses pengajuan tersebut sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu kurang dari 30 hari. Pada proses rincian terhitung 63 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat Surat dari PT. TGU No. 109/TGU-PTS/I/2011 pada tanggal 25 Januari 2011. Prosedur ini sesuai dengan prosedur yang ada, karena dalam kontrak Eksisting Proyek tidak dibahas secara detail mengenai proses rincian terhadap perubahan/klaim.

Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 26 Januari 2011, dan sesuai dengan prosedur pada pasal 24.5 Master Kontrak Pekerjaan Sruktur yaitu dengan selisih 1 hari (kurang dari 14 hari).4.5. Analisa Klaim Berdasarkan Kontrak FIDIC IV 1987Pada analisa klaim pada kontrak FIDIC IV 1987, dilakukan penelitian terhadap proses klaim sesuai dengan kejadian di lapangan. Mulai dari terjadinya adanya suatu perubahan; kemudian menidentifikasi apakah dasar-dasar adanya perubahan telah sesuai seperti surat-menyurat dan sebagainya antara kontraktor, konsultan, dan owner telah sesuai; kemudian pelaksanaan di lapangan sesuai dengan perubahan yang disepakati; dianalisa apakah terjadi klaim atau tidak; dan kemudian ditinjau apakah klaim tesebut dibayar atau tidak. Proses tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.3. sebagai berikut :

Gambar 4.2 . Proses Analisa Klaim dalam Kontrak FIDIC

Terdapat beberapa pasal yang terdapat dalam Kontrak Eksisting Proyek yang menjadi dasar pengajuan klaim pada pekerjaan struktur pada Proyek The The Petra Square Apartements and Shopping Arcade. Pasal-pasal pada kontrak FIDIC IV 1987 yang menjadi dasar pengajuan klaim adalah sebagai berikut :Pasal 6.4. Keterlambatan dan Biaya Keterlambatan Gambar-GambarApabila , disebabkan kegagalan atau tidak dapat dikeluarkannya gambar atau instruksi Pengawas Ahli, dalam waktu yang wajar, pada kondisi yang ada, dan telah disampaikan pemberitahuan oleh kontraktor sesuai dengan ketentuan pasal 6.3, Kontraktor mengalami keterlambatan dan/atau mengeluarkan biaya, maka Pengawas Ahli harus, setelah konsultasi dengan Pemberi Tugas dan kontraktor, memutuskan :a. Penambahn waktu menjadi haknya kontraktor berdasarkan ketentuan pasal 44, danb. Jumlah biaya yang terhitung, yang harus ditambahkan pada Harga Kontrakdan harus memberitahu kontraktor sebagaimana mestinya, dengan tembusan kepada Pemberi TugasPasal 12.2 Halanga Fisik Atau Kondisi yang Tidak TerdugaApabila ternyata, bahwa selama pelaksanaan Pekerjaan, Kontraktor menghadapi halangan-halangan fisik atau kondisi-kondisi fisik, selain daripada kondisi cuaca di Lokasi, halangan -halangan atau kondisi mana, kontraktor tidak dapat diduga oleh kontraktor yang berpengalaman, Kontraktor harus selekasnya memberitahukan Pengawas Ahli tentang hal itu, dengan tembusan kepada Pemberi Tugas. Pada waktu menerima pemberitahuan tersebut, Pengawas Ahli harus, apabial menurut pendapatnya halangan-halangan tersebut secara wajar tidak dapat diduga oleh kontraktor yang berpengalaman, setelah konsultasi dengan pemberi tugas dan kontraktor, menetapkan :a. Penambahn waktu menjadi haknya kontraktor berdasarkan ketentuan pasal 44, danb. Jumlah biaya yang terhitung, yang harus ditambahkan pada Harga Kontrakdan harus memberitahu kontraktor sebagaimana mestinya, dengan tembusan kepada Pemberi Tugas. Penetapan demikian harus diperhitungkan instruksi yang dapat dikeluarkan pengawas ahli kepada kontraktor yang berkaitan dengan hal tersebut dan langkah-langkah yang tepat dan wajar.Pasal 17.1 Penataan

Konraktor bertanggung jawab untuk :a. Penataan pekerjaan yang akurat sehubungan dengan titik, garis-garis, dan ketinggian, ukuran yang asli yang diberikan secara tertulis oleh Pengawas Pekerjaanb. Kebenaran, menurut yang tersebut di atas, dari posisi ketinggian, ukuran dan penjajaran seluruh bagian pekerjaan, danc. Pengadaan semua perkakas, alat-alat dan tenaga kerja dalam kaitannya dengan tanggung jawab tersebut di atas.Sewaktu-waktu, selama pelaksanaan pekerjaan bila suatu kesalahan terjadi pada posisi, ketinggian, ukuran dan penjajaran dari salah satu bagian pekerjaan, kontraktor, atas permintaan Pengawas Pekerjaan, harus memperbaiki kesalahan tersebut dengan biaya sendiri sampai disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Kecuali jika kesalahan tersebut didasarkan pada kesalahan data yang diberikan secara tertulis oleh Pengawas Pekerjaan, dalam hal ini, Pengawas Pekerjaan harus menentukan suatu tambahan harga kontrak sesuai dengan pasal 52 dan harus memberitahukannya kepada kontraktor dengan tembusan kepada Pemberi pekerjaan. Pemeriksaan atas penataan atau atas garis atau ketinggian oleh Pengawas Pekerjaan tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas ketetapan penataan, garis atau ketinggian tersebut dan kontraktor dengan hati-hati harus melindungi dan menjaga semua tolak ukur, batang pandangan, patok serta lainnya yang digunakan dalam penataan pekerjaan.Pasal 20.3 Kerugian atau Kerusakan karena Risiko-Risiko Pemberi Pekerjaan

Bila kerugian atau kerusakan karena risiko-risiko terjadi sebagai akibat dari risiko-risiko yang dirumuskan pada sub pasal 20.4 (Risiko-risiko dan Pemberi Pekerjaan), atau tergabung dengan risiko-risiko lain, Kontraktor harus, bila dan sejauh mana diminta oleh Pemberi Pekerjaan mengganti kehilangan atau kerusakan itu dan Pemberi Pekerjaan harus memutuskan sesuatu tambahan pada harga kontrak sesuai dengan pasal 52 dan harus memberitahukannya kepada kontraktor dengan tembusan kepada Pemberi Pekerjaan. Dalam hal gabungan berbagai risiko yang menyebabkan kerugian dan kerusakan, keputusan itu harus mempertimbangkan tanggung jawab proporsional antara kontraktor dan Pemberi PekerjaanPasal 20.4 Risiko Risiko Pemberi Pekerjaan

Risiko-risiko Pemberi Pekerjaan adalah :

a. Perang, permusuhan (baik perang dinyatakan atau tidak), penyerbuan, tindakan musuh mancanegara

b. Pemberontakan, revolusi, huru-hara, atau kekuatan militer atau perebutan kekuasaan atau perang saudara

c. Radiasi ion, pencemaranoleh radio aktif dan tenaga aktif dari tenaga nuklir atau dari setiap sisa-sisa nuklir dari pembakaran tenaga nuklir, ledakan beracun radioaktif atau bahan berbahaya lain dari instalasi nuklir yang meledak atau dari komponen nuklirnya

d. Tekanan gelombang yang disebabkan oleh pesawat udara atau sarana perjalanan udara lain pada kecepatan sonic atau supersonic

e. Kerusuhan, keributan atau kekacauan, kecuali bila terbatas pada para karyawan Kontraktor atau Sub-Kontraktor dan timbul karena pelaksanaan pekerjaan

f. Kerugian atau kerusakan karena Pemberi Pekerjaan menggunakan atau menguasai salah satu seksi atau bagian dari pekerjaa permanen, kecuali yang diatur dalam kontrak.

g. Kerugian attau kerusakan sejauh karena desain pekerjaan, selain daripada setiap bagian disain yang disediakan oleh Kontraktor atau menjadi tanggung jawab Kontraktor

h. Setiap kekuatan alam yang tidak dapat diperkirakan oleh Kontraktor Berpengalaman untuk mengambil tindakan pencegahanPasal 27.1 Fosil fosil

Semua fosil fosil, uang logam, benda benda berharga atau benda benda antik dan struktur struktur dan peninggalan atau benda benda yang mempunyai nilai geologikal atau archeoligikal yang ditemukan dilokasi, antara pemberi tugas dan kontraktor, merupakan harta benda milik pemberi tugas secara mutlak. Kontraktor diharuskan mengambil langkah langkah pengamanan yang wajar dalam mencegah pemindahan atau merusak benda atau barang tersebut oleh pekerja pekerjanya atau orang orang lain, segera setelah pemindahan tersebut diatas atau sebelum pemindahannya, melaporkan penemuannya kepada pengawas ahli dan melaksanakan instruksi intruksi dari pengawas ahli dalam penanganan penemuan penemuan tersebut. Apabila kontraktor menggalami keterlambatan dan atau mengeluarkan biaya akibat instruksi instruksi tersebut, maka pengawas ahli harus, setelah berkonsultasi dengan pemberi tugas dan dengan kontraktor menentukan :

a. Perpanjangan waktu yang telah ditentukan dalam pasal 44, dan

b. Penambahan nilai kontrak dengan biaya tersebut diatas dan memberitahu kontraktor sebagaimana mestinya dengan tembusan kepada pemberi tugas.Pasal 36.5 Keputusan Pengawas Ahli untuk Pengujian yang Tidak Ditentukan

Jika sesuai dengan ayat 36.4. Ayat ini berlaku, pengawas ahli setelah berkonsultasi dengan pemberi tugas dan kontraktor sebagaimana mestinya, ia memutuskan :

a. Perpanjangan waktu yang menjadi hak kontraktor sesuai dengan pasal 44, dan

b. Jumlah biaya biaya untuk itu, ditambahkan pada harga kontrak,

dan memberitahu hal tersebut kepada kontraktor sebagaimana mestinya dengan tembusan kepada pemberi tugas.

Pasal 38.2 Membongkar atau Membuat Lubang

Kontraktor harus membongkar suatu bagian pekerjaan atau membuat lubang-lubang yang sewaktu-waktu diinstruksikan oleh Pengawas pekerjaan dan Kontraktor harus mengembalikan kepada keadaan semula dan memperbaikinya. Bila suatu bagian pekerjaan tersebut tertutup atau tidak kelihatan setelah memenuhi sub-pasal 38.1 (Pemeriksa Pekerjaan Sebelum Tertutup), dan ternyata telah dilaksanakan menurut kontrak, maka setelah berkonsultasi sebagaimana mestinya dengan Pemberi Pekerjaan dan Kontraktor, Pengawas Pekerjaan harus memutuskan besarnya biaya bagi Kontraktor untuk pembongkaran dan perbaikan lubang yang harus ditambahkan pada harga kontrak, dan harus memberitahukannya kepada Kontraktor dan mengirim kopinya kepada Pemberi Pekerjaan. Untuk kasus-kasus lainnya biaya ditanggung kontraktor.

Pasal 40.2 Keputusan Pengawas Ahli Menyusul Penundaan

Dimana, berdasarkan ayat 40.1, ayat ini berlaku. Pengawas ahli wajib, setelah berkonsultasi denga pemberi tugas dan kontraktor sebagaimana mestinya, memutuskan :

a. Perpanjangan waktu tertentu yang menjadi haknya kontraktor berdasarkan pasal 44, dan

b. Jumlah yang harus ditambahkan kepada harga kontrak, dalam hubungannya dengan biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor karena terjadinya penundaan,

dan harus memberi tahu kontraktor mengenai hal tersebut sebagaimana mestinya dengan tembusan kepada pemberi tugas.

Pasal 42.2 Gagal untuk Memberi Penguasaan

Apabila kontraktor mengalami keterlambatan dan atau mengeluarkan biaya-biaya yang disebabkan gagalnya Pemberi Pekerjaan untuk memberi hak penggunaan sesuai dengan syarat-syarat sub pasal 42.1 (hak penggunaan lokasi pekerjaan dan aksesnya), maka setelah berkonsultasi sebagaimana mestinya dengan Pemberi Pekerjaan dan kontraktor, Pengawas Pekerjaan harus memutuskan :

a. Suatu perpanjangan yang menjadi hak kontraktor menurut Pasal 44, dan

b. Besarnya biaya-biaya yang harus ditambahkan pada harga kontrak, dan harus memberitahukannya pada kontraktor dan mengirim salinannya kepada Pemberi Pekerjaan.

Pasal 44.1 Perpanjangan Waktu untuk Penyelesaian

Apabila :

a. Banyaknya atau sifat dari pekerjaan tambahan, atau

b. Sebab-sebab keterlambatan yang dirujuk dalam syarat-syarat ini, atau

c. Keadaan iklim yang kelewat merugikan

d. Suatu keterlambatan, halangan atau pencegahan oleh Pemberi Pekerjaan, atau keadaan khusus lain yang dapat terjadi selain daripada kegagalan atau pelanggaran kontrak oleh Kontraktor atau yang merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Adalah sedimikian yang menyebabkan Kontraktor berhak atas perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, atau salah satu seksi atau sebagainya, maka setelah persetujuan Pemberi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan Harus memutuskan perpanjangan tersebut dan memberitahukannya kepada kontraktor dan mengirim salinannya kepada Pemberi Pekerjaan.

Pasal 44.3 Keputusan Sementara Perpanjangan Waktu

Ditentukan pula bahwa, dimana suatu kejadian berpengaruh berlanjut sedemikian rupa sehingga tidak mungkin bagi kontraktor untuk menyampaikan rincian hal hal khusus secara lengkap dalam kurun waktu dua puluh delapan (28) hari sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 44.2(b), namun demikian ia berhak untuk dipertimbangkan mendapatkan perpanjangan waktu dengan ketentuan bahwa ia telah meyampaikan kepada pengawas ahli rincian hal hal khusus sementara dalam jangka waktu tidak lebih dari 28 hari dan rincian hal hal khusus terakhir dalam 28 hari sebelum akhir pengaruh dari kejadian yang bersangkutan. Pada waktu menerima hal hal khusus sementara, pengawas ahli diwajibkan, tanpa penundaan yang tidak perlu, membuat keputusan perpanjangan waktu sementara dan pada waktu menerima hal hal khusus akhir, pengawas ahli diwajibkan untuk meninjau ulang semua keadaan dan memutuskan perpanjangan waktu secara menyeluruh untuk kejadian yang bersangkutan. Dalam kedua kasus, pengawas ahli membuat keputusannya setelah berkoordiansi dengan pemberi tugas dan kontraktor dan wajib memberi tahu kontraktor mengenai keputusan tersebut dengan tembusan kepada pemberi tugas. Tinjauan ulang akhir tidak boleh menyebabkan berkurangnya perpanjangan waktu yang telah diputuskan oleh pengawas ahli.Pasal 51.1 Pekerjaan Tambah Kurang

Pengawas ahli akan mengadakan pekerjaan tambah kurang dalam bentuk, kualitas atau kuantitas dari pekerjaan atau bagian bagian yang mungkin menurut pendapatnya perlu dan untuk maksud itu atau jika karena suatu alasan yang lain menurut pendapatnya, adalah pantas, ia mempunyai wewenang untuk menginstruksikan kontraktor untuk melakukan hal-hal yang tersebut dibawah ini :

a. Menambah atau mengurangi kuantitas dari suatu pekerjaan yang termasuk dalam kontrak.

b. Menghapuskan suatu pekerjaan (tidak termasuk penghapusan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemberi tugas atau kontraktor lain).

c. Mengubnah karakter sifat atau kualitas atau jenis suatu pekerjaan.

d. Mengubah ketinggian, garis-garis, posisi dan dimensi suatu bagian dari pekerjaan.

e. Melaksanakan pekerjaan tambahan apapun yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan, atau

f. Merubah urut-urutan atau waktu yang ditentukan dari konstruksi suatu bagian dari pekerjaan.

Semua pekerjaan tambah kurang dengan cara apapun tidak boleh melemahkan atau mengabaikan kontrak, tetapi berpengaruh, jika ada, dari semua perubahan tersebut aakan dinilai sesuai pasal 52. Jika diperlukan karena suatu kelalalian dari atau pelanggaran kontrak oleh kontraktor atau atas tanggung jawabnya, setiap biaya tambah yang disebutkan karena kelalaian itu harus ditanggung oleh kontraktor.

Pasal 51.2 Perintah untuk Tambah Kurang

Kontraktor tidak boleh mengadakan suatu perubahan tanpa perintah dari pengawas ahli tidak dibutuhkan perintah untuk penambahan atau pengurangan dalam kuantitas dari pekerjaan apabila penambahan atau pengurangan tersebut bukan akibat dari suatu perintah yang diberikan berdasarkan pasal ini, tetapi akibat kelebihan atau kurangnya kuaititas dari sudah diterapkan dalam daftar kuantitas dan hargaPasal 58.2 Penggunaan Biaya Cadangan

Berkenaan dengan setiap dana cadangan, Pengawas Pekerjaan berwenang untuk mengeluarkan instruksi guna pelaksanaan pekerjaan untuk pengadaan barang-barang, material, atau jasa-jasa oleh :

a. Kontraktor, dalam hal mana Kontraktor berhak atas suatu jumlah yang setara nilainya dengan yang ditetapkan berdasarkan pasal 52

b. Suatau Sub-Kontraktor yang ditunjuk, seperti yang dirumuskan kemudian, dalam hal mana jumlah yang akan dibayarkan kepada KOntraktor harus ditetapkan dan dibayar berdasarkan pasal 59.4Pasal 60.10 Waktu Pembayaran (Pasal Dirubah)

Jumlah yang harus dibayarkan kepada kontraktor berdasarkan suatu sertifikat pembayaran sementara yang diterbitkan oleh pengawas ahli menurut pasal ini, atau sesuai suatu syarat lain dari kontrak harus, tergantung kepada pasal 47 dibayarkan oleh pemberi tugas kepada kontraktor dalam 28 hari setelah sertifikat pembayaran smentara tersebut dikirim kepada pemberi tugas atau dalam hal sertifikat pembayaran terakhir sertifikat kepadaayat 60.8 dalam waktu 58 hari, setelah sertifikat pembayaran terakhir diserahkan kepada pemberi tugas. Bila pemberi tugas tidak melaksanakan pembayaran dalam waktu yang sudah ditetapkan, pemberi tugas harus membayar bunga kepada kontraktor yang besarnya sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran lelang untk semua jumlah yang belum terbayar dari tanggal pembayaran itu harus dibayar. Ketentuan ketentuan ayat ini adalah tanpa merugikan hak kontraktor menurut pasal 69 atau menurut lain.

Pasal 65.3 Kerusakan terhadap Pekerjaan akibat Resiko Luar Biasa

Bilamana pekerjaan atau material apa saja atau instalasi pada atau dekat atau dalam transit ketempat atau peralatan kontraktor apa saja, menyebabkan pengerusakan atau kerusakan sebagai akibat yang dikatakan resiko luar biasa, kontraktor berhak untuk pembayaran sesuai dengan kontrak untuk pekerjaan permanen tetap sebagaimana seharusnya dilaksanakan dan untuk material apa saja atau instalasi yang hancur atau rusak karenanya dan sejauh sebagaimana dipersyaratkan oleh pengawas ahli atau sebagaimana perlu untuk penyelesaian dari pekerjaan, untuk pembayaran dari:

a. Membetulkan pembongkaran/pengerusakan atau kerusakan apa saja kepada pekerjaan, dan

b. Penggantian atau pembetulan bahan bahan atau peralatan kontraktor

dan pengawas ahli akan menentukan suatu tambahan kepada harga kontrak sesuai dengan pasal 52 (dimana dalam hal penggantian biaya dari peralatan kontraktor sebesar nilai pasar yang wajar sebagaimana ditentukan oleh pengawas ahli) dan akan memberitahu kontraktor sesuai dengan itu, dengan suatu salinan kepada pemberi tugas.

Pasal 65.5 Kenaikan Harga yang timbul Akibat Resiko Luar Biasa

Kecuali sepanjang kontraktor berhak atas pembayaran dibawah ketentuan lain dari kontrak, pemberi tugas akan membayar kembali kepada kontraktor biaya dari pelaksanaan pekerjaan (kecuali untuk hal hal yang dapat dianggap sebagai biaya rekonstruksi pekerjaan yang ditolak menurut pasal 39, sebelum kejadian dari suatu resiko luar biasa) yang bagaimanapun dihubungkan dengan atau bagaimana apapun yang berhubungan dengan yang disebut resiko luar biasa akan tetapi harus mengikuti ketentuan dalam pasal ini yang ada hunungna dengan meletusnya perang, akan tetapi kontraktor harus, memberi tahu pengawas ahli segera setelah biaya demikian diketahuinya. Pengawas ahli harus, setelah konsultasi dengan pemberi tugas dan kontraktor menentukan jumlah biaya kontraktor dalam hubungan tersebut dan akan memberitahu kontraktor tentang hal itu, dengan suatu tembusan kepada pemberi tugas.

Pasal 65.8 Pembayaran Bilamana Kontrak Setelah Selesai

Bilamana kontrak selesai sebagaimana tersebut diatas kontraktor akan dibayar oleh pemberi tugas, sejauh mana jumlah tesebut atau item item yang belum tercakup oleh pembayaran dalam perhitungan yang dibuat oleh kontraktor, untuk semua pekerjaan yang dilaksanakan sebelum tanggal selesai dengan harga satuan dan harga yang tercantum dalam kontrak dan ditambah dengan :

a. Jumlah yang dapat dibayarkan dalam hubungan dengan item item pendahuluan mengacu kepada daftar kuantitas dan harga, sepanjang pekerjaan atau yang terdiri dari jasa yang telah dikerjakan atau dilaksanakan, dan suatu bagian yang pantas atau item item apa yang telah sebagian dikerjakan atau dilaksanakan.

b. Biaya bahan bahan, plant atau barang barang yang dipesan secara wajar untuk pekerjaan yang telah diserahkan kepada kontraktor atau atas mana kontraktor bertanggung jawab secara hukum untuk menerima penyerahan itu.Plant atau barang barang yang akan menjadi milik dan pemberi tugas setelah dilaksanakan pembayaran tersebut olehnya.

c. Suatu jumkah daris suatu pengeluaran yang wajar terjadi oleh kontrkator dalam mengantisipasi untuk kelengkapan seluruh pekerjaan sejauh pegeluaran tersebut belum tercakup oleh pembayaran lain yang mengacu kepada ayat ini.

d. Suatu jumlah tambahan apa saja dapat dibayarkan dengan ketentuan dari ayat 65.3 dan 65.5.

e. Bagian dari biaya demikian yang dapat dianggap wajar, dengan ,memperhitungkan pembayaran yang dilakukan atau yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan atau pemindahan dari peralatan kontraktor sesuai ayat 65.7 dan, bilamana diminta oleh kontraktor, kembali kelapangan instalasi utama kontarktor didalam negara registrasinya atau kejutan lain, dengan biaya yang tidak lebih besar dan,

f. Suatu biaya yang wajar untuk pengembalian dari staff dan semua pekerja kontraktor yang dipekerjakan atau pada kaitan dengan pekerjaan pada waktu selesainya kontrak.

Ketentuan ketentuan mengenai pembayaran apa saja dari pemberi tugas yang tercantum didalam ayat ini, pemberi tugas mempunyai hak untuk mendapat kredit dengan sisa yang masih harus dikembalikan oleh kontraktor untuk pembayaran dimuka sehubungan dengan peralatan kontraktor, bahan bahan dan plant dan jumlah lain apa saja yang pada tanggal penyelesaian dapat diperoleh kembali pemberi tugas dari kontraktor sesuai ketentuan dari kontrak. Suatu jumlah dapat dibayarkan sesuai dengan ayat ini akan, setelah konsultasi dengan pemberi tugas dan kontraktor ditentukan oleh pengawas ahli yang akan memberitahukannya kepada kontraktor, dengan suatu tembusan kepada pemberi tugas.Pasal 69.3 Pembayaran pada saat Pemutusan Kontrak

Dalam keadaan penghentian demikian pemberi tugas mempunyai kewajiban yang sama kepada kontraktor dalam hal pembayaran bilamana kontrak telah dihentikan sesuai dengan dari pasal 65, tetapi dengan tambahan pembayaran yang dirinci dalam ayat 65.8 pemberi tugas harus membayar kontraktor jumlah dari kerugian atau kerusakan apapun yang dialami kepada kontraktor yang timbul dari atau dalam hubungannya dengan atau sebagai konsekwensi dari penghentian itu.

Pasal 69.4 Hak Kontraktor untuk Menangguhkan Pekerjaan

Tanpa merugikan hak kontraktor untuk mendapat bunga sesuai ayat 60.10 dan untuk pemutusan sesuai dengan ayat 69.1, kontraktor dapat, bilamana pemberi tugas lalai untuk membayar kontraktor jumlah yang menjadi haknya dalam suatu sertifikat dari pengawas ahli dalam 28 hari setelah habis waktu yag tercantum dalam ayat 60.10 untuk pembayaran yang harus dilaksanakan termasuk hak pemotongan pemberi tugas sesuai dengan kontrak, setelah memberitahu pemberi tugas 28 hari sebelumnya dengan suatu tembusan kepada pengawas ahli menagguhkan pekerjaan atau mengurangi kecepatan pelaksanaan pekerjaan.

Bilamana kontraktor menangguhkan pekerjaan atau mengurangi kecepatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dari ayat ini dan dengan demikian menderita kelambatan atau menambah pembiayaan, pengawas ahli harus, setelah konsultasi dengan pemberi tugas dan kontraktor, menentukan :

a. Suatu perpanjangan waktu untuk mana kontraktor mempunyai hak sesuai dengan pasal 44, dan

b. Jumlah biaya demikian yang harus ditambahkan pada harga kontrak

Dan akan memberitahu kontraktor sesuai dengan itu, dengan suatu tembusan kepada pemberi tugas. Pasal-pasal tersebut di atas dapat dijadikan sebagai dasar untuk menganalisa kesesuaian pada proses pengajuan klaim di lapangan. Sehingga dapat diambil kesimpulan apakah proses klaim yang terjadi di lapangan sudah sesuai prosedur atau tidak.4.5.1. Proses Perubahan Berdasarkan Kontrak FIDIC IV 1987Perubahan dalam suatu kontrak, harus didasari dengan pasal-pasal yang ada sesuai dengan dokumen kontrak yang telah disepakati. Disini ditetapkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan adalah perubahan bentuk,mutu dan jumlah pekerjaan atau bagiannya. Yang membuat perubahan adalah DireksiPekerjaan.Perubahan-perubahan ini yang mengharuskan Penyedia Jasa melakukan salah satu dari hal berikut (Pasal 51 ayat 1) :

1. Menambah atau mengurangi jumlah pekerjaan dalam kontrak.

2. Menghilangkan sesuatu pekerjaan (tetapi tidakpekerjaan yang dilaksanakanPengguna Jasa atau Penyedia Jasa lain).

3. Merubah karakter atau mutu atau jenis pekerjaan.

4. Merubah ketinggian, garis, posisi dan dimensi bagian pekerjaan

5. Melaksanakan pekerjaantambah

6. Merubah urut-urutan pekerjaan atau waktu pelaksanaan dari satu bagian pekerjaanPelaksanaan perubahan pekerjaan hanya dilakukan atas dasar instruksi Direksi Pekerjaan(Pasal 51 ayat 2).Selanjutnya di atur pula tata cara menghitung perubahan Pekerjaan yaitu sejauh terdapatdalam Kontrak menggunakan harga-harga tersebut. Bila tidak ada, dapatkan harga yangdisetujui antara Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa (Pasal 52ayat 1) yang kemudian diaturpula mengenai perubahan Pekerjaan yang melewati 15% dari nilai kontrak (Pasal 52ayat 3)Sesuai dengan Pasal 51.1., Terjadi beberapa perubahan pekerjaan pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, ada beberapa pekerjaan tambah kurang. Pekerjaan tambah kurang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan wiremesh dan besi beton oleh owner

2. Pekerjaan floor hardener3. Perubahan sudut area basement4. Pekerjaan kolom dan dinding struktur5. Pekerjaan struktur GWT6. Pekerjaan tangga7. Pekerjaan tambah sesuai dengan site instruction

Setiap pekerjaan tambah kurang yang terjadi di lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara kontraktor dan owner setelah proses kesepakatan secara tertulis sesuai dengan ketentuan pada pasal 21.2 tersebut.4.5.2. Tinjauan Klaim Berdasarkan Kontrak FIDIC IV 1987Menurut kontrak FIDIC IV 1987, perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan terkadang dapat mengakibatkan kerugian pada salah satu pihak. Oleh karena itu, biasanya untuk mengurangi kerugian-kerugian tersebut biasanya sering terjadi pengajuan klaim. Sebelumnya telah dibahas pada Tabel 4.6. terdapat beberapa pengajuan klaim oleh kontraktor ke owner. Akan tetapi, pada pelaksanaannya ternyata terdapat 6 (enam) dari 9 (sembilan) klaim yang tidak disetujui melalui prosedur yang ada dalam kontrak Eksisting Proyek yang digunakan. Berikut adalah tinjauan menurut Kontrak FIDIC IV 1987 mengenai klaim yang tidak disetujui oleh Owner :A.1. Terlambatnya penyediaan besi oleh owner

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 44.1 pada Kontrak FIDIC IV 1987 yang menyatakan bahwa, Apabila kontraktor mengalami keterlambatan dan atau mengeluarkan biaya-biaya yang disebabkan gagalnya Pemberi Pekerjaan untuk memberi hak penggunaan sesuai dengan syarat-syarat sub pasal 42.1 (hak penggunaan lokasi pekerjaan dan aksesnya), maka setelah berkonsultasi sebagaimana mestinya dengan Pemberi Pekerjaan dan kontraktor, Pengawas Pekerjaan harus memutuskan : (a) Suatu perpanjangan yang menjadi hak kontraktor menurut Pasal 44, dan (b) Besarnya biaya-biaya yang harus ditambahkan pada harga kontrak, dan harus memberitahukannya pada kontraktor dan mengirim salinannya kepada Pemberi Pekerjaan.. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu sesuai dengan waktu keterlambatan penyediaan besi oleh owner . Karena menurut pasal tersebut, keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi pekerjaan (owner), maka kontraktor berhak mendapatkan perpanjangan waktu.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.

A.2. Terhambatnya beberapa pekerjaan akibat tiang listrik yang seharusnya menjadi taggung jawab owner terlambat dipindahkanPengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 20.3 tentang Kerugian atau Kerusakan karena Risiko-Risiko Pemberi Pekerjaan,Bila kerugian atau kerusakan karena risiko-risiko terjadi sebagai akibat dari risiko-risiko yang dirumuskan pada sub pasal 20.4 (Risiko-risiko dan Pemberi Pekerjaan), atau tergabung dengan risiko-risiko lain, Kontraktor harus, bila dan sejauh mana diminta oleh Pemberi Pekerjaan mengganti kehilangan atau kerusakan itu dan Pemberi Pekerjaan harus memutuskan sesuatu tambahan pada harga kontrak sesuai dengan pasal 52 dan harus memberitahukannya kepada kontraktor dengan tembusan kepada Pemberi Pekerjaan. Dalam hal gabungan berbagai risiko yang menyebabkan kerugian dan kerusakan, keputusan itu harus mempertimbangkan tanggung jawab proporsional antara kontraktor dan Pemberi Pekerjaan. Menurut kesepakatan yang tertuang dalam kontrak, pemindahan tiang listrik merupakan taggung jawab owner dan bukan menjadi tanggung jawab kontraktor melainkan owner. Akan tetapi owner tidak memberikan tambahan waktu atas pekerjaan-pekerjaan yang terhambat oleh adanya tiang listrik tersebut, karena dianggap bukn merupakan faktor kesengajaan owner melainkan faktor perijinan yang membutuhkan waktu cukup lama. Sesuai dengan pasal 20.3, apabila kerugian disebqabkan oleh owner, Kontraktor berhak mendapatkan tambahan pada harga kontrak atas pekerjaan-pekerjaan yang terhambat akibat kondisi tersebut.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.B.2.Pengajuan pekerjaaan tambah akibat kondisi sheet pile yang tidak sesuai spesifikasiPengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 20.3. yang menyatakan bahwa, Bila kerugian atau kerusakan karena risiko-risiko terjadi sebagai akibat dari risiko-risiko yang dirumuskan pada sub pasal 20.4 (Risiko-risiko dan Pemberi Pekerjaan), atau tergabung dengan risiko-risiko lain, Kontraktor harus, bila dan sejauh mana diminta oleh Pemberi Pekerjaan mengganti kehilangan atau kerusakan itu dan Pemberi Pekerjaan harus memutuskan sesuatu tambahan pada harga kontrak sesuai dengan pasal 52 dan harus memberitahukannya kepada kontraktor dengan tembusan kepada Pemberi Pekerjaan. Dalam hal gabungan berbagai risiko yang menyebabkan kerugian dan kerusakan, keputusan itu harus mempertimbangkan tanggung jawab proporsional antara kontraktor dan Pemberi Pekerjaan

Menurut pasal tersebut, seharunya kontraktor mendapatkan tambahan waktu penyelesaian karena kelalaian desain oleh konsultan perencana. Namun, pada pelaksanaannya dilakukan evaluasi desain dan tidak dianggap pekerjaan tambah.

Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.

B.4.Terlambatnya pembayaran ke 6 pada bulan September

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 60.10 pada Kontrak FIDIC IV 1987 yang menyatakan bahwa, Jumlah yang harus dibayarkan kepada kontraktor berdasarkan suatu sertifikat pembayaran sementara yang diterbitkan oleh pengawas ahli menurut pasal ini, atau sesuai suatu syarat lain dari kontrak harus, tergantung kepada pasal 47 dibayarkan oleh pemberi tugas kepada kontraktor dalam 28 hari setelah sertifikat pembayaran smentara tersebut dikirim kepada pemberi tugas atau dalam hal sertifikat pembayaran terakhir sertifikat kepadaayat 60.8 dalam waktu 58 hari, setelah sertifikat pembayaran terakhir diserahkan kepada pemberi tugas. Bila pemberi tugas tidak melaksanakan pembayaran dalam waktu yang sudah ditetapkan, pemberi tugas harus membayar bunga kepada kontraktor yang besarnya sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran lelang untk semua jumlah yang belum terbayar dari tanggal pembayaran itu harus dibayar. Ketentuan ketentuan ayat ini adalah tanpa merugikan hak kontraktor menurut pasal 69 atau menurut lain. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor berhak mendapatkan pembayaran sesuai waktu yang ditentukan dan owner harus membayar denda kepada kontraktor atas keterlambatan. Akan tetapi karena pada bulan tersebut terdapat 1 (satu) minggu libur untuk puasa dan Hari Raya Idul Fitri, owner meminta kontraktor unuk memaklumi hal tersebut, dan owner melakukan pembayaran pada tanggal 28 September 2010, dua hari setelah kontraktor ingin mengajukan klaim. Namun, owner tidak perlu membayar denda. Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.C.1. Terlambatanya pekerjaan peninggian kolom dan dinding akibat supply besi dari owner terlambat

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 44.1 pada Kontrak FIDIC IV 1987 yang menyatakan bahwa, Apabila kontraktor mengalami keterlambatan dan atau mengeluarkan biaya-biaya yang disebabkan gagalnya Pemberi Pekerjaan untuk memberi hak penggunaan sesuai dengan syarat-syarat sub pasal 42.1 (hak penggunaan lokasi pekerjaan dan aksesnya), maka setelah berkonsultasi sebagaimana mestinya dengan Pemberi Pekerjaan dan kontraktor, Pengawas Pekerjaan harus memutuskan : (a) Suatu perpanjangan yang menjadi hak kontraktor menurut Pasal 44, dan (b) Besarnya biaya-biaya yang harus ditambahkan pada harga kontrak, dan harus memberitahukannya pada kontraktor dan mengirim salinannya kepada Pemberi Pekerjaan.. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu sesuai dengan waktu keterlambatan penyediaan besi oleh owner . Karena menurut pasal tersebut, keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi pekerjaan (owner), maka kontraktor berhak mendapatkan perpanjangan waktu.Kesimpulan, pasal tidak dijalankan.

C.2.Tambahan Waktu pengecoran pada lantai 6 Struktur

Pengajuan klaim ini didasarkan pada pasal 44.1. pada Kontrak FIDIC IV 1987 yang menyatakan bahwa, Apabila (a) Banyaknya atau sifat dari pekerjaan tambahan, atau (b) Sebab-sebab keterlambatan yang dirujuk dalam syarat-syarat ini, atau(c) Keadaan iklim yang kelewat merugikan (d) Suatu keterlambatan, halangan atau pencegahan oleh Pemberi Pekerjaan, atau keadaan khusus lain yang dapat terjadi selain daripada kegagalan atau pelanggaran kontrak oleh Kontraktor atau yang merupakan tanggung jawab Kontraktor. Adalah sedimikian yang menyebabkan Kontraktor berhak atas perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, atau salah satu seksi atau sebagainya, maka setelah persetujuan Pemberi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan Harus memutuskan perpanjangan tersebut dan memberitahukannya kepada kontraktor dan mengirim salinannya kepada Pemberi Pekerjaan. Menurut pasal tersebut seharusnya kontraktor mendapatkan tambahan waktu dikarenakan keterlambatan bukan dari kesalahan kontraktor.

Kesimpulan, Pasal tidak dijalankan.4.5.3. Proses Pembayaran Klaim Berdasarkan Kontrak FIDIC IV 1987Pada Sub-Sub Bab 4.3.3. telah diketahui bahwa terdapat 4 Pengajuan Klaim yang diterima oleh Owner. Menurut Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, proses kalim adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9. Proses Klaim Menurut Kontrak FIDIC IV 1987

(Hasil Penelitian, 2011)

Setelah diketahui proses pembayaran klaim menurut Kontrak FIDIC IV 1987, dapat diidentifikasi apakah prosedur klaim yang ada sesuai dengan Kontrak FIDIC IV 1987. Berikut Pembahasan mengenai pembayaran klaim yang terjadi pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade ditinjau dari Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.8. sebagai berikut :

Tabel 4.10. Proses Klaim pada Proyek The Petra Square Apartements and Shopping Arcade

(Hasil Penelitian, 2011)

B.1. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan galian basement 1 s/d roof akibat perluasan lahanProses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 29 Mei 2010 oleh TGU dengan no surat. 004/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 28,325,465.00 (dapat dilihat pada lampiran 5, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen II Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 15 Juni 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan Notulen Rapat No. 002/TGU-PTS/V/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 18 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek Pasal 53.1, maka proses pengajuan tersebut sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu kurang dari 28 hari. Pada proses rincian terhitung 107 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat dari PT. PP (Persero) No.077/PETRASQUARE/ix/2010 pada tanggal 30 September 2011. Prosedur ini tidak sesuai dengan prosedur yang ada, karena dalam berbeda dengan Kontrak Eksisting Proyek yang digunakan, Kontrak FIDIC IV 1987 lebih akurat dalam proses perincian klaim, yaitu proses rincian dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap rincian oleh kontraktor dan tahap rincian atau pemeriksaan dan persetujuan oleh owner. Sehingga prosedur yang ada tidak sesuai dengan FIDIC IV 1987. Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 14 OKtober 2010, dan sesuai sesuai dengan prosedur pada Kontrak FIDIC IV 1987 pasal 60.10 yaitu dengan selisih 12 hari (kurang dari 28 hari).B.3. Adanya Tambahan pekerjaan floor hardener dan penambahan tinggi kolom dan dinding Proses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 20 Juni 2010 oleh TGU dengan no surat.. No. 008/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 173,194,840.45 (rincian dapat dilihat pada lampiran 6, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen III Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 18 Agustus 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan no surat 027/TGU-PTS/XII/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 29 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak Eksisting Proyek Pasal 53.1, maka proses pengajuan tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu lebih dari dari 28 hari. Pada proses rincian terhitung 33 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat dari PT. PP (Persero) No.077/PETRASQUARE/IX/2010 pada tanggal 30 September 2011. Menurut Kontrak FIDIC IV 1987 lebih akurat dalam proses perincian klaim, yaitu proses rincian dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap rincian oleh kontraktor dan tahap rincian atau pemeriksaan dan persetujuan oleh owner. Sehingga prosedur yang ada tidak sesuai dengan FIDIC IV 1987. Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 7 OKtober 2010, dan sesuai sesuai dengan prosedur pada pasal 60.10 pada Kontrak FIDIC IV 1987 yaitu dengan selisih 7 hari (kurang dari 28 hari). C.3. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan GWT dan tangga FProses Klaim ini diawali dengan dikeluarnya surat tambahan pekerjaan pada tanggal 5 Nopember 2010 oleh TGU dengan no surat.. No. 014/TGU-PTS/V/2010. Setelah dilakukan perhitungan oleh PT. PP, maka diajukan klaim tambahan biaya waktu pada Rp. 1,670,064,113.00 (rincian dapat dilihat pada lampiran 6, Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Tambah-Amandemen III Pekerjaan Struktur) dengan rincian terlampir.

Setelah dilakukan analisa terhadap biaya tambahan pekerjaan, PT. PP mengajukan klaim pada tanggal 23 Nopember 2010, sesuai dengan notulen rapat dengan PT.TGU dengan no surat Notulen Rapat No. 27/TGU-PTS/XV/2010. Maka proses pengajuan klaim adalah 18 hari, Maka sesuai dengan proses pemberituan klaim sesuai dengan Kontrak FIDIC IV 1987 Pasal 53.1, maka proses pengajuan tersebut sesuai dengan prosedur yang ada dalam kontrak, yaitu kurang dari 30 hari. Pada proses rincian terhitung 28 hari sejak tanggal pengajuan klaim, hingga dikeluarkannya surat perubahan yang syah yaitu dikeluarkannya amandemen kontrak perubahan yang baru sesuai dengan Surat Surat dari PT. TGU No. 109/TGU-PTS/I/2011 pada tanggal 25 Januari 2011. Proses rincian yang dijelaskan pada Kontrak FIDIC IV 1987 lebih akurat, yaitu proses rincian dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap rincian oleh kontraktor dan tahap rincian atau pemeriksaan dan persetujuan oleh owner. Sehingga prosedur yang ada tidak sesuai dengan FIDIC IV 1987.Setelah surat perjanjian perubahan biaya dan waktu dikeluarkan, proses pembayaran berlangsung pada tanggal 26 Januari 2011, dan sesuai dengan prosedur pada pasal 60.10 pada Kontrak FIDIC IV 1987 yaitu dengan selisih 1 hari (kurang dari 28 hari).

4.6. Perbandingan Klaim Berdasarkan Kontrak Eksisting Proyek dan Kontrak FIDIC IV 1987Berdasarkan analisa pada prosedur pengajuan klaim menurut standart Kontrak Eksisting Proyek dan Kontrak FIDIC IV 1987, maka berikut adalah perbandingan perbedaan antara prosedur pengajuan dengan menggunakan standart Kontrak Eksisting Proyek dan FIDIC IV 1987.Tabel 4.11. Tabel Perbandingan Terjadinya Klaim Menurut Kontrak Eksisting Proyek dan FIDIC IV 1987

(Hasil Penelitian, 2011)

Pada tahapan pembayaran klaim juga terjadi perbedaan terhadap prosedur yang ada. Berikut perbandingan proses pengajuan Klaim menurut Kontrak Eksisting Proyek (Eksisting Proyek) dan FIDIC IV 1987.

Tabel 4.12. Tabel Perbandingan Prosedur Klaim Menurut Kontrak Eksisting Proyek (Eksisting Proyek) dan FIDIC IV 1987

Pada Kontrak Eksisting Proyek, waktu yang diberikan untuk melakukan proses rincian adalah X (waktu tidak ditentukan dalam kontrak) hari. Sedangkan pada kontrak FIDIC IV 1987 proses rincian dibedakan menjadi 2 waktu yaitu proses rincian untuk kontraktor dengan rentan waktu 28 hari dan rincian oleh owner dengan rentang waktu X hari.

Dalam hal ini yang dinilai lemah menurut hasil diskusi dengan beberapa staf ahli pada The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, proses pada kontrak Eksisting Proyek dinilai lemah. Hal ini dikarenakan pada kontrak Eksisting Proyek tidak diberi batasan waktu untuk kontraktor dalam melakukan rincian. Sehingga, terkadang owner bisa sesuka hati untuk menentukan batas waktu yang sangat pendek untuk melakukan rincian, agar klaim tidak bisa diajukan karena dokumen-dokumen unuk perincian klaim belum sempurna.

(Hasil Penelitian, 2011)

Lanjutan Tabel 4.1.

(Diedit dari data pendukung proyek, 2011)

31