1_1_15009014_berkas
DESCRIPTION
3qTRANSCRIPT
i
STUDI MIKROZONASI JAKARTA BERDASARKAN
GEMPA SKENARIO DARI SUMBER GEMPA BENIOFF
(SUBDUKSI INTRA SLAB)
Reguel Mikhail
NIM : 15009014
Program Studi Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang terletak di zona tektonik yang sangat aktif,
kondisi ini meyebabkan wilayah Indonesia sangat rawan gempa bumi tektonik.
Oleh karena itu diperlukan sistem mitigasi bencana gemp yang baik untuk
Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Dalam studi ini akan dicari profil potensi
bahaya gempa DKI Jakarta dengan analisa deterministik (Deterministic Seismic
Hazard Analysis) berdasarkan 25 gempa skenario dari sumber gempa Benioff
(Subduksi Intra Slab). Gempa skenario dari sumber gempa Benioff akan
dimasukkan ke dalam rumus atenuasi sehingga didapat respons spektra di batuan
dasar. Spectral Matching Ground Motion untuk setiap skenario gempa akan
dilakukan dengan program EZ-FRISK. Setelah itu akan dilakukan analisa
perambatan gelombang gempa dengan program NERA terhadap 183 data boring
log yang tersebar di DKI Jakarta. Percepatan gempa di permukaan tanah dan
faktor amplifikasi tanah akan dipetakan oleh program SURFER sehingga
didapatkan peta mikrozonasi gempa DKI Jakarta.
Kata Kunci : potensi gempa, mitigasi, gempa skenario, atenuasi, respons spektra,
EZ-FRISK, ground motion, NERA, amplifikasi, SURFER
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang
terletak di zona tektonik yang sangat
aktif. Secara geologis Indonesia
berada diantara 3 lempeng besar
dunia dan 9 lempeng kecil yang
saling bertemu, kondisi ini
meyebabkan wilayah Indonesia
sangat rawan gempa bumi tektonik.
Kerugian yang dialami oleh manusia
akibat gempa tidak dapat dihindari,
namun bisa diminimalisasi. Untuk
dapat meminimalisasi kerugian yang
diakibatkan oleh gempa perlu
diketahui terlebih dahulu potensi
bahaya gempa yang mungkin terjadi
di suatu lokasi tinjauan. Potensi
bahaya gempa dan estimasi
kerusakan yang ditimbulkannya pada
suatu lokasi tinjauan dapat dipetakan
dalam peta mikrozonasi. Sistem
pemetaan yang dimiliki Indonesia
hingga saat ini masih merupakan
peta skala nasional dan belum
memiliki database skenario, namun
saat ini tengah dilakukan proses
mikrozonasi gempa untuk DKI
Jakarta. Sebagai pusat pemerintahan
negara dan daerah dengan kepadatan
penduduk tinggi DKI Jakarta dirasa
perlu untuk memiliki database
skenario gempa dalam bentuk peta
ii
mikrozonasi PSA (Peak Surface
Acceleration), faktor amplifikasi, dan
respon spektra di permukaan tanah
sebagai langkah awal proses mitigasi
bencana gempa yang lebih baik.
METODE
Tahapan studi mikrozonasi Jakarta
berdasarkan gempa skenario sumber
gempa Benioff ini meliputi :
1. Penentuan profil tanah dan site class
Penentuan profil tanah dilakukan
dengan menggunakan program
Rockworks15, penentuan site class
dilakukan berdasarkan kriteria N-
SPT 30 dari SNI 03-1726 2012.
2. Menentukan Gempa Skenario
Skenario gempa ditentukan dengan
membuat variasi magnitude (M) dan
radius episenter (R). dalam studi ini
dibuat 25 skenario gempa dengan M
6.4-7.2 dan R 150-250 km.
3. Menentukan actual ground motion
Actual ground motion diunduh dari
CESMD dari beberapa kejadian
gempa yang memiliki M dan R yang
sesuai dengan skenario gempa.
4. Menentukan target respons spektra
Penentuan target respons spektra
dilakukan dengan rumus atenuasi
sesuai dengan skenario gempa.
Rumus atenuasi yang digunakan
dalam studi ini adalah Atkinson-
Boore Cascadia 2003, Atkinson-
Boore Worldwide, dan Young
1997
5. Spectral Matching
Actual ground motion dan target
respons spektra di-match dengan
menggunakan program EZ-FRISK
6. Perambatan gelombang gempa
Analisa perambatan gelombang
gempa dilakukan dengan program
NERA, ground motion yang telah
melalui proses spectral matching
dirambatkan terhadap 183 titik
boring log.
7. Respons spektra permukaan
Hasil analisa perambatan gelombang
gempa dikelompokkan berdasarkan
skenario dan site class masing-
masing, kemudian respons spektra
di permukaan tanah digambarkan
dalam grafik Sa vs. periode dan
grafik tripartite.
8. Pembuatan peta mikrozonasi
Percepatan gempa di permukaan
tanah dan faktor amplifikasi PGA
DKI Jakarta untuk setiap skenario
dipetakan dengan program
SURFER.
ANALISA DAN KESIMPULAN
Situs tanah (site class) yang dominan
di DKI Jakarta menurut hasil
klasifikasi berdasarkan N-SPT 30
adalah SD (tanah sedang) dan SE
(tanah lunak). Faktor amplifikasi
PGA untuk setiap titik boring log
hasil analisis dirata-ratakan sehingga
didapatkan nilai yang berkisar antara
1.22 – 2.73. Percepatan gempa di
permukaan tanah akibat sumber
gempa Benioff memiliki nilai yang
berkisar antara 0.009 – 0.162 g. Dari
hasil analisa visual terhadap peta
mikrozonasi untuk masing-masing
skenario gempa didapatkan hasil
bahwa kawasan Koja di DKI Jakarta
selalu memberikan nilai percepatan
gempa yang paling besar untuk
setiap skenario, sebaliknya kawasan
Jakarta Pusat memberikan nilai
percepatan gempa yang relatif kecil.
Gempa skenario yang memberikan
nilai percepatan yang paling besar
adalah gempa dengan magnitude 7.2
iii
dan radius 150 km, skenario ini
memberikan nilai Sa (spectral
acceleration) maksimum sebesar
0.401 g untuk tanah SD dan 0.444 g
untuk tanah SE, tetapi nilai masih
lebih kecil dari nila Sa maksimum
untuk DKI Jakarta menurut SNI 03
1726 2012 yaitu 0.579 g untuk tanah
SD dan 0.607 g untuk tanah SE.
REFERENSI
Bardet, J., P., Tobita, T. (2001). NERA A Computer Program for Non-linear Earthquake site Response Analyses of Layered Soil Deposits. Department of Civil Engineering, University of Southern California. Borchardt, G. (1991). Preparation and Use of Earthquake Planning Scenarios. California Divisions of Mines and Geology, USA. Elnashai, A. S., Di Sarno, L. (2008). Fundamentals of Earthquake Engineering. John Wiley and Sons, England. Hutapea, Bigman dan I. Mangape. (2009). Analisis Hazard Gempa dan Usulan Ground Motion pada Batuan Dasar untuk Kota Jakarta. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 16 No.3. Isryam, M., dkk. (2008). Usulan Ground Motion untuk Batuan Dasar Kota Jakarta dengan Periode Ulang Gempa 500 Tahun untuk Analisis Site Specific Response Spectra. Jurnal Teknik Sipil. Seminar dan Pameran HAKI 2008. Irsyam, M. (2010). Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010.
Kramer, S.L., (1996). Geotechnical
Earthquake Engineering. Upper
Saddle River, New Jersey 07458:
Prentice Hall, Inc.
Reichle, M. (1990). Planning Scenario for a Major Earthquake, San Diego-Tijuana Metropolitan Area. California Divisions of Mines and Geology, USA. Standar Nasional Indonesia (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726 2012). Badan Standardisasi Nasional.
Yunita, Widya. (2012). Mikrozonasi
Gempa Jakarta dengan Periode
Ulang 500 Tahun. Tugas Akhir
Sarjana, ITB.