4. lapkas ga-ett 2
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
1/40
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
2/40
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
3/40
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan
aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Kata anestesi
diperkenalkan oleh Olier !endell olmes pada tahun #$%& yang menggambarkan
keadaan tidak sadar yang bersi'at sementara, karena pemberian obat dengan tuuan
untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran pasien. Anestesi yang
sempurna harus memenuhi syarat (*rias Anestesi), yaitu +#
a. ipnotik, hilang kesadaran
b. Analgetik, hilang perasaan sakit
c. elaksan, relaksasi otot-otot
2.2 Anestesi Umum
Anestesi umum atau general anesthesia merupakan suatu keadaan dimana
hilangnya kesadaran disertai dengan hilangnya perasaan sakit di seluruh tubuh
akibat pemberian obat-obatan anestesi dan bersi'at reversible. Anestesi umum
dapat diberikan secara intraena, inhalasi dan intramuskular #.
/ndikasi anestesi umum +#
• 1ada bayi dan anak-anak
• 1embedahan pada orang de2asa di mana anestesi umum lebih disukai oleh
ahli bedah 2alaupun dapat dilakukan dengan anestesi lokal
• Operasi besar
• 1asien dengan gangguan mental
• 1embedahan yang lama
• 1embedahan yang dengan lokal anestesi tidak begitu praktis dan memuaskan
• 1asien dengan obat-obatan anestesi lokal pernah mengalami alergi.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
4/40
4
*eknik anestesi umum ada , yaitu +
a. Anestesi umum intraena merupakan salah satu teknik anestesi umum yang
dilakukan dengan alan menyuntikkan obat anestesi parenteral langsung ke
dalam pembuluh darah ena.
b. Anestesi umum inhalasi merupakan salah satu teknik anestesi umum yang
dilakukan dengan alan memberikan kombinasi obat anestesi inhalasi yang
berupa gas dan atau cairan yang mudah menguap dengan obat-obat pilihan
yaitu 3O, alotan, 4n'luran, /so'luran, eo'luran, 5es'luran dengan
kategori menggunakan sungkup muka, Endotrakeal Tube na'as spontan,
Endotrakeal tube na'as terkontrol.c. Anestesi berimbang merupakan teknik anestesi dengan mempergunakan
kombinasi obat-obatan baik obat anestesi intraena maupun obat anestesi
inhalasi atau kombinasi teknik anestesi umum dengan analgesia regional
untuk mencapai trias anestesi secara optimal dan berimbang.
ebelum dilakukan tindakan anestesi, sebaiknya dilakukan persiapan pre-
anestesi. Kunungan pre-anestesi dilakukan untuk mempersiapkan pasien sebelum
pasien menalani suatu tindakan operasi. 1ersiapan-persiapan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut+
a. Anamnesis
i2ayat tentang apakah pasien pernah mendapat anestesi sebelumnya
sangatlah penting untuk mengetahui apakah ada hal-hal yang perlu mendapat
perhatian khusus, misalnya alergi, mual-muntah, nyeri otot, gatal-gatal atau
sesak na'as.
b. 1emeriksaan 'isik 1emeriksaan keadaan gigi, tindakan buka mulut, lidah yang relati' besar
sangat penting untuk mengetahui apakah akan menyulitkan tindakan
laringoskopi intubasi. 1emeriksaan rutin lain secara sistematik tentang
keadaan umum tentu tidak boleh dile2atkan seperti inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi semua sistem organ tubuh pasien.
c. 1emeriksaan laboratorium
1emeriksaan laboratorium hendaknya atas indikasi yang tepat sesuai dengan
dugaan penyakit yang sedang dicurigai. 1emeriksaan laboratorium rutin yang
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
5/40
5
sebaiknya dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap (b, leukosit, masa
perdarahan dan masa pembekuan) dan urinalisis. 1ada pasien yang berusia di
atas 67 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan 'oto toraks dan 4K8.
d. Klasi'ikasi status 'isik
Klasi'ikasi yang la9im digunakan untuk menilai kebugaran 'isik seseorang
ialah yang berasal dari The American Society of Anesthesiologists (AA) +
• AA # + pasien sehat organik, 'isiologik, psikiatrik, biokimia
• AA + pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang
• AA + pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktiitas rutin
terbatas
•
AA % + pasien dengan penyakit sistemik berat tidak dapat melakukanaktiitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap
saat
• AA 6 + pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan
kehidupannya tidak akan lebih dari % am.
• Klasi'ikasi AA uga dipakai pada pembedahan darurat dengan
mencantumkan tanda darurat (4+ EMERGENC ), misalnya AA /4 atau
//4.
2.3 Premedikasi
1remedikasi ialah pemberian obat #- am sebelum induksi anestesi. *uuan
premedikasi+
:eredakan kecemasan dan ketakutan
:emperlancar induksi anestesi
:engurangi sekresi kelenar ludah dan bronkus
:engurangi re'leks yang tidak diharapkan
:engurangi isi cairan lambung :engurangi rasa sakit
:enghilangkan e'ek samping dari obat sebelum dan selama anestesi
:enurunkan basal metabolisme tubuh
Obat-obat premedikasi, dosisnya disesuaikan dengan berat badan dan keadaan
umum pasien. iasanya premedikasi diberikan intramuskuler # am sebelumnya
atau per oral am sebelum anestesi.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
6/40
6
eberapa ahli anestesi menghindari penggunaan opium untuk premedikasi ika
anestesinya mencakup pernapasan spontan dengan campuran eter
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
7/40
7
mungkin. Asisten yang membantu induksi harus terlatih dan berpengalaman.
>angan menginduksi pasien sendirian saa tanpa asisten.
Pemeriksaan A!at
1enting sekali bila kita memeriksa alat-alat sebelum melakukan anastesi,
karena keselamatan pasien tergantung pada hal ini. Kita harus mempunyai da'tar
hal-hal yang harus diperiksa dan gantungkan pada alat anastesi yang sering
digunakan.
1ertama yakinlah bah2a alat yang akan dipergunakan bekera dengan
baik. >ika kita menggunakan gas kompresi, periksalah tekanan pada silinder yang
digunakan dan silinder cadangan. 1eriksalah apakah apori9er sudah disambung
dengan tepat tanpa ada yang bocor, hilang atau terlepas, sistem pernapasan dan
aliran gas ke pasien beralan dengan baik dan aman. >ika kita tidak yakin dengan
sistem pernapasan, cobalah pada diri kita (gas anastesi dimatikan). 1eriksalah
'ungsi alat resusitasi (harus selalu ada untuk persiapan bila teradi kesalahan aliran
gas), laringoskop, pipa dan alat penghisap. Kita uga harus yakin bah2a pasien
berbaring pada mea atau kereta dorong yang dapat diatur dengan cepat ke dalam
posisi kepala diba2ah, bila teradi hipotensi mendadak atau muntah. 1ersiapkan
obat yang akan digunakan dalam spuit yang diberi label, dan yakinkan bah2a obat
itu masih baik kondisinya. ebelum melakukan induksi anastesi, yakinkan aliran
in'us adekuat dengan memasukkan arum ind2elling atau kanula dalam ena
besar, untuk operasi besar in'us dengan cairan yang tepat harus segera dimulai.
2." Induksi Anestesi
/nduksi anestesi ialah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menadi
tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan.
ebelum memulai induksi anestesi, selayaknya disiapkan peralatan dan obat-
obatan yang diperlukan, sehingga seandainya teradi keadaan ga2at dapat diatasi
dengan lebih cepat dan lebih baik. 0ntuk persiapan induksi anestesi sebaiknya
kita ingat kata *A*/?+
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
8/40
8
S # Scope
tetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan antung. !aringo"Sco#e, pilih
bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. @ampu harus cukup
terang
T # Tubes
1ipa trakea, pilih sesuai usia. 0sia 6 tahun tanpa balon (cuffed ) dan B 6
tahun dengan balon (cuffed )
A # Airway
1ipa mulut-'aring (Guedel$ orotracheal air%ay) atau pipa hidung-'aring
(naso"tracheal air%ay). 1ipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar
untuk menaga supaya lidah tidak menyumbat alan na'as T # Tape
1lester untuk 'iksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut
I # Introducer
:andrin atau stilet dari ka2at dibungkus plastik (kabel) yang mudah
dibengkokkan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan
$ # Connector
1enyambung antara pipa dan peralatan anestesi
S # Suction
1enyedot lendir, ludah dan lain-lainnya
Induksi intra%ena
/nduksi intraena paling banyak dikerakan dan digemari, apalagi sudah
terpasang alur ena, karena cepat dan menyenangkan. /nduksi intraena
hendaknya dikerakan dengan hati-hati, perlahan-lahan lembut dan terkendali.
Obat induksi bolus disuntikkan dalam kecepatan antara 7-&7 detik. elama
induksi anestesi, pernapasan pasien, nadi dan tekanan darah harus dia2asi dan
selalu diberikan oksigen. /nduksi cara ini dikerakan pada pasien yang kooperati'.
*iopental (tiopenton, pentotal) diberikan secara intraena dengan
kepekatan ,6C dan dosis antara -D mg
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
9/40
9
Ketamin intraena dengan dosis #- mgika alan napas tersumbat, maka obat anestesi tidak dapat masuk dan
anestesi didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga anestesi akan dangkal. >ika hal
ini teradi, bersihkan alan napas. /nduksi inhalasi uga digunakan untuk anak-
anak yang takut pada arum.
2.' Intuasi End(trakea!
Yang dimaksud dengan intubasi endotrakeal ialah memasukkan pipa
perna'asan yang terbuat dari porteE ke dalam trakea guna membantu perna'asan
penderita atau 2aktu memberikan anestesi secara inhalasi.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
10/40
10
)amar 2.2+ /ntubasi 4ndotrakeal
/ndikasi intubasi endotrakeal +
#. :enaga alan na'as yang bebas oleh sebab apapun
. :empermudah entilasi positi' dan oksigenasi
. 1encegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi
%. Operasi-operasi pada kepala, leher, mulutm hidung dan tenggorokan
6. 1ada banyak operasi abdominal, untuk menamin perna'asan yang tenang dan
tak ada ketegangan
&. 1ada operasi intrathorakal, supaya alan na'as selalu terkontrol
D. 0ntuk mencegah kontaminasi trakea
$. ila dipakai controlled entilation maka tanpa pipa endotrakeal dengan
pengisian cu''nya dapat teradi in'lasi ke dalam gaster F. 1ada pasien-pasien yang mudah timbul laringospasme
#7. 1ada pasien-pasien dengan 'iksasi ocal cord
Keberhasilan intubasi tergantung pada hal penting yaitu +#
Anestesi yang adekuat dan relaksasi otot-otot kepala, leher dan laring yang
cukup
1osisi kepala dan leher yang tepat
1enggunaan apparatus yang tepat untuk prosedur tersebut
Alat-alat yang digunakan dalam intubasi endotrakeal +
a. 1ipa endotrakea
er'ungsi mengantar gas anestesik langsung ke dalam trakea dan biasanya
dibuat dari bahan standar poliinil-klorida. 0kuran diameter lubang pipa
trakea dalam milimeter. Karena penampang trakea bayi, anak kecil dan
de2asa berbeda, penampang melintang trakea bayi dan anak kecil di ba2ah
usia 6 tahun hampir bulat sedangkan de2asa seperti huru' 5, maka untuk bayi
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
11/40
11
dan anak kecil digunakan tanpa cu'' dan untuk anak besar dan de2asa dengan
cu'' supaya tidak bocor. 1ipa endotrakea dapat dimasukkan melalui mulut atau
melalui hidung.
)amar 2.3+ Endotracheal Tube
?ara memilih pipa endotrakea untuk bayi dan anak kecil +
5iameter dalam pipa trakea (mm) G % H I umur (thn)
1anang pipa orotrakeal (cm) G # H J umur (thn)
1anang pipa nasotrakeal (cm) G # H J umur (thn)
b. @aringoskop
ungsi laring ialah mencegah benda asing masuk paru. @aringoskop ialah alat
yang digunakan untuk melihat laring secara langsung supaya kita dapat
memasukkan pipa trakea dengan baik dan benar. ecara garis besar dikenal
dua macam laringoskop +
ilah lurus (straight blades< :agill< :iller)
ilah lengkung (cured blades< :acintosh)
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
12/40
12
)amar 2."* @aringoskop
Peni!aian +a!!ma,ati
5alam anestesi, skor :allampati digunakan untuk memprediksi
kemudahan intubasi. al ini ditentukan dengan melihat anatomi rongga mulut,
khusus, itu didasarkan pada isibilitas dasar uula, pilar 'aucial. Klasi'ikasi
tampakan 'aring pada saat mulut terbuka maksimal dan lidah diulurkan maksimal
menurut :allampati dibagi menadi % grade+
Grade / + 1ilar 'aring, uula dan palatum mole terlihat elas
Grade // + 0ula dan palatum mole terlihat sedangkan pilar 'aring
tidak terlihat
Grade /// + anya palatum mole yang terlihat
Grade /= + 1ilar 'aring, uula dan palatum mole tidak terlihat.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
13/40
13
)amar 2.1* Grade +a!!am,ati
Kesulitan dalam teknik intubasi+
#
Otot-otot leher yang pendek dengan gigi geligi yang lengkap
:ulut yang panang dan sempit dengan arcus palatum yang tinggi
8igi incisium atas yang menonol (rabbit teeth)
Kesulitan membuka mulut
0ula tidak terlihat (mallampati dan %)
Abnormalitas pada daerah serikal
Kontraktur aringan leher
Komplikasi pada intubasi endotrakeal +
:emar L oedem laring
trech inury
3on speci'ic granuloma larynE
tenosis trakea
*rauma gigi geligi
@aserasi bibir, gusi dan laring
Aspirasi, spasme bronkus
2.- at/at Anestesi UmumObat-obat yang sering digunakan dalam anestesi umum adalah+
/. 8as Anestesi
5alam dunia modern, anestetik inhalasi yang umum digunakan untuk praktek
klinik ialah 3O, alotan, 4n'luran, /so'luran, 5es'luran, dan eo'luran.
:ekanisme kera obat anestetik inhalasi sangat rumit, sehingga masih menadi
misteri dalam 'armakologi modern.
Ambilan aleolus gas atau uap anestetik inhalasi ditentukan oleh si'at 'isiknya +
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
14/40
14
#. Ambilan oleh paru
. 5i'usi gas dari paru ke darah
. 5istribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya.
erikut adalah enis gas anestetik inhalasi, diantaranya+
#. 3O
3O merupakan salah satu gas anestetim yag tak ber2arna, bau manis, tak
iritasi, tak terbakar, dan pemberian anestesi dengan 3 O harus disertai oksigen
minimal 6C. 8as ini bersi'at anestetik lemah, tetapi analgesinya kuat. 1ada akhir
anestesi setelah 3O dihentikan, maka 3O akan cepat keluar mengisi aleoli,sehingga teradi pengenceran oksigen dan teradilah hipoksia di'usi. 0ntuk
menghindari teradinya hipoksia di'usi, berikan oksigen #77C selama 6-#7 menit.
. alotan
alotan merupakan gas yang baunya enak dan tak merangsang alan
napas, maka sering digunakan sebagai induksi anestesi kombinasi dengan 3 O.
alotan merupakan anestetik kuat dengan e'ek analgesia lemah, dimana induksi
dan tahapan anestesi dilalui dengan mulus, bahkan pasien akan segera bangun
setelah anestetik dihentikan. 1ada napas spontan rumatan anestesi sekitar #- ol
C dan pada napas kendali sekitar 7,6-# olC yang tentunya disesuaikan dengan
klinis pasien.
. /so'luran
/so'luran berbau taam, kadar obat yang tinggi dalam udara inspirasi
menyebabkan pasien menahan napas dan batuk. etelah premedikasi, induksi
dicapai dalam kurang dari #7 menit, di mana umumnya digunakan barbiturat
intraena untuk mempercepat induksi.*anda untuk mengamati kedalaman anestesi
adalah penurunan tekanan darah, olume dan 'rekuensi napas, serta peningkatan
'rekuensi denyut antung. :enurunkan lau metabolisme pada otak terhadap
oksigen, tetapi meningkatkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.
%. 5es'luran
:erupakan cairan yang mudah terbakar tapi tidak mudah meledak, bersi'at
absorben dan tidak korosi' untuk logam.Karena sukar menguap, dibutuhkan
aporiser khusus untuk des'luran.5es'luran lebih digunakan untuk prosedur bedah
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
15/40
15
singkat atau bedah ra2at alan.5es'luran bersi'at iritati' sehingga menimbulkan
batuk, spasme laring, sesak napas, sehingga tidak digunakan untuk induksi.
5es'luran bersi'at I kali lebih poten dibanding agen anestetik inhalasi lain, tapi
#D kali lebih poten dibanding 3O.
6. eo'luran
ama halnya dengan des'luran, seo'luran terhalogenisasi dengan 'luorin.
1eningkatan kadar aleolar yang cepat membuatnya menadi pilihan yang tepat
untuk induksi inhalasi yang cepat dan mulus untuk pasien anak maupun de2asa.
/nduksi inhalasi %-$C seo'luran dalam 67C kombinasi 3O dan oksigen dapat
dicapai dalam #- menit. aunya tidak menyengat dan tidak merangsang alan
napas, sehingga digemari untuk induksi anestesi inhalasi disamping halotan.
etelah pemberian dihentikan, seo'luran cepat dieliminasi dari tubuh.
//. Obat-obat Anestesi /ntraena
Yang dimaksud dengan intraenous anestesi adalah anestesi yang
diberikan dengan cara suntikan 9at (obat) anestesi melalui ena.
A. ipnosis
#. 8olongan barbiturat (pentotal)
uatu larutan alkali dengan kera hipnotiknya kuat sekali dan
induksinya cepat (7-%7 detik) dengan suntikan intraena tetapi dalam
2aktu singkat keranya habis, seperti 9at anestesi inhalasi, barbiturat
ini menyebabkan kehilangan kesadaran dengan alan memblok kontrol
brainstem
?ara pemberiannya dimulai dengan test dose 6-D6 mg, kemudian
sebagai induksi diteruskan dengan pemberian #67-77 mg selang
2aktu pemberian #6-7 detik (untuk orang de2asa)
. en9odia9epin
Keunggulan ben9odia9epine dari barbiturate yaitu rendahnya tingkat
toleransi obat, potensi penyalahgunaan yang rendah, margin dosis aman
yang lebar, dan tidak menginduksi en9im mikrosom di hati. en9odia9epin
telah banyak digunakan sebagai pengganti barbiturat sebagai premedikasi
dan menimbulkan sedasi pada pasien dalam monitorng anestesi.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
16/40
16
4'ek 'armakologi ben9odia9epine merupakan akibat aksi gamma-
aminobutyric acid (8AA) sebagai neurotransmitter penghambat di otak.
en9odia9epine tidak mengakti'kan reseptor 8AA A melainkan
meningkatkan kepekaan reseptor 8AA A terhadap neurotransmitter
penghambat. 5osis + 5ia9epam + induksi 7, M 7,& mg
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
17/40
17
4'ek kera dari mor'in (dan uga opioid pada umumnya) relati'e selekti',
yakni tidak begitu mempengaruhi unsur sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa
getar (ibrasi), penglihatan dan pendengaran ; bahakan persepsi nyeripun
tidak selalu hilang setelah pemberian mor'in dosis terapi.
4'ek analgesi mor'in timbul berdasarkan mekanisme ; (#) mor'in
meninggikan ambang rangsang nyeri ; () mor'in dapat mempengaharui
emosi, artinya mor'in dapat mengubah reaksi yang timbul di korteks
serebri pada 2aktu persepsi nyeri diterima oleh korteks serebri dari
thalamus ; () mor'in memudahkan tidur dan pada 2aktu tidur ambang
rangsang nyeri meningkat.
5osis anuran untuk menghilangkan atau mengguranggi nyeri sedang
adalah 7,#-7, mg< kg . 0ntuk nyeri hebat pada de2asa #- mg
intraena dan dapat diulang sesuai yamg diperlukan.
. entanil
5osis 'entanyl adalah -6 mcg
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
18/40
18
ebagian besar pasien tertolong dengan dosis parenteral #77 mg. 5osis
untuk bayi dan anak ; #-#,$ mg
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
19/40
19
hort Acting
#. :iakurium
. opacuronium
7,-7,6
#,6-
#7-#6
#6-7
2.- Pemu!i&an Pas4a Anestesi
ebelum pasien dipindahkan ke ruangan setelah dilakukan operasi
terutama yang menggunakan general anestesi, maka perlu melakukan penilaian
terlebih dahulu untuk menentukan apakah pasien sudah dapat dipindahkan ke
ruangan atau masih perlu di obserasi di ruang Recovery room &RR'()
Ni!ai 5arna2
• :erah muda,
• 1ucat, #
• ianosis, 7
Perna,asan2
• 5apat bernapas dalam dan batuk,
• 5angkal namun pertukaran udara adekuat, #
• Apnoea atau obstruksi, 7
Sirku!asi2
• *ekanan darah menyimpang 7C dari normal,
• *ekanan darah menyimpang 7-67 C dari normal, #
• *ekanan darah menyimpang B67C dari normal, 7
Kesadaran2
• adar, siaga dan orientasi,
• angun namun cepat kembali tertidur, #
• *idak berespons, 7
Akti%itas2
• eluruh ekstremitas dapat digerakkan,
• 5ua ekstremitas dapat digerakkan,#
• *idak bergerak, 7
>ika umlahnya B $, penderita dapat dipindahkan ke ruangan
1era2atan 1asien 1asca edah
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
20/40
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
21/40
21
oksigen dan peralatan resusitasi. 1asien yang tidak sadar angan dikirim ke
bangsal.
ebelum pasien meninggalkan ruang pemulihan, kita harus melakukan penilaian
sebagai berikut +
• Apakan 2arna (membrane mukosa, kulit dan lain-lain)pasien baik ika
bernapas
• Apakah pasien bisa batuk dan mempertahankan alan napas yang lapang
• Apakah ada obstruksi atau spasme laring
•
Apakah pasien bisa mengangkat kepala minimal detik • Apakah 'rekuensi nadi dan tekanan darah pasien stabil
• Apakah tangan dan kaki pasien hangat dan per'usinya baik
• Apakah produksi urin baik
• Apakah rasa sakit masih terkontrol, apakah sudah diberikan analgetik dan
cairan
Kunungan paska bedah dan pencatatan
Kita harus selalu mengunungi pasien paska bedah di ruangan selama pemulihan,untuk melihat apakah perlu terapi selanutnya selama pemulihan terhadap e'ek
obat-obat anestesi. uatlah pencatatan teknik yang digunakan dan setiap
komplikasi yang teradi. al ini tidak hanya berguna untuk pasien dimasa
mendatang, tapi uga untuk kepentingan kita bila mendapatkan kasus yang sama.
Ahli anestesi yang baik, akan belaar dari pengalaman yang di dapat dari setiap
kasus.
2.6. Sinusitis
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
22/40
22
)amar 2.'* Anatomi inus
*erdapat empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus
maksila, sinus 'rontal, sinus etmoid dan sinus sphenoid kanan dan kiri.Ada
golongan besar sinus paranasalis, yaitu golongan anterior sinus paranasalis, yaitu
sinus 'rontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan sinus maksilaris.erta golongan
posterior sinus paranasalis, yaitu sinus etmoidalis posterior dan sinus s'enoidalis.
inus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga
terbentuk rongga di dalam tulang. emua sinus memiliki muara atau ostium ke
dalam rongga hidun
eberapa teori yang dikemukakan sebagai 'ungsi sinus paranasal antara lain +
(#) ebagai 1engatur Kondisi 0dara (Air ?onditioning)
() ebagai 1enahan uhu (*hermal /nsulators)
() :embantu Keseimbangan Kepala
(%) :embantuesonansi uara
(6) ebagai 1eredam 1erubahan *ekanan 0dara
(&) :embantu 1roduksi :ukus
inusitis adalah radang mukosa sinus paranasal, bila mengenai beberapa sinus
disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut
pansinusitis.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
23/40
23
esuai dengan anatomi sinus yang terkena dapat dibagi menadi sinusitis maksila,
sinusitis ethmoid, sinusitis 'rontal dan sinusitis s'enoid.#7
)amar 2.-* inusitis
Pat(fisi(!(i
5alam keadaan 'isiologis, sinus adalah steril. inusitis dapat teradi bila
klirens silier sekret sinus berkurang atau ostia sinus menadi tersumbat, yang
menyebabkan retensi sekret, tekanan sinus negati', dan berkurangnya tekanan
parsial oksigen.@ingkungan ini cocok untuk pertumbuhan organisme
patogen.Apabila teradi in'eksi karena irus, bakteri ataupun amur pada sinus
yang berisi sekret ini, maka teradilah sinusitis.
1ada dasarnya pato'isiologi dari sinusitis dipengaruhi oleh 'aktor yaitu
obstruksi drainase sinus &sinus ostia'$ kerusakan pada silia, dan kuantitas dan
kualitas mukosa. ekitar F7 C pasien yang mengalami /1A akan memberikan
bukti gambaran radiologis yang melibatkan sinus #aranasal . /n'eksi irus akan
menyebabkan teradinya oedem pada dinding hidung dan sinus sehingga
menyebabkan teradinya penyempitan atau obstruksi pada ostium sinus, dan
berpengaruh pada mekanisme drainase dalam sinus. =irus yang mengin'eksi
tersebut dapat memproduksi en9im dan neuraminidase yang mengendurkan
mukosa sinus dan mempercepat di'usi irus pada lapisan mukosilia.al ini
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
24/40
24
menyebabkan silia menadi kurang akti' dan sekret yang diproduksi sinus menadi
lebih kental, yang merupakan media yang sangat baik untuk berkembangnya
bakteri patogen.ilia yang kurang akti' 'ungsinya tersebut terganggu oleh
teradinya akumulasi cairan pada sinus. Adanya bakteri dan lapisan mukosilia
yang abnormal meningkatkan kemungkinan teradinya rein'eksi atau reinokulasi
dari irus. Konsumsi oksigen oleh bakteri akan menyebabkan keadaan hipoksia di
dalam sinus dan akan memberikan media yang menguntungkan untuk
berkembangnya bakteri anaerob( 1enurunan umlah oksigen uga akan
mempengaruhi pergerakan silia dan aktiitas leukosit. Sinusitis kronis dapat
disebabkan oleh 'ungsi lapisan mukosilia yang tidak adekuat, obstruksi sehingga
drainase sekret terganggu, dan terdapatnya beberapa bakteri patogen.
K!asifikasi
:enurut Adams berdasarkan peralanan penyakitnya terbagi atas +
#) inusitis Akut, yaitu sinusitis yang berlangsungbeberapa hari sampai
minggu.
) inusitis ubAkut, yaitu sinusitis yang berlangsung antara minggu
sampai bulan.
) inusitis Kronis, yaitu sinusitis yang berlangsung beberapa bulan
sampai tahun. #7
erdasarkan geala sinusitis uga dibedakan menadi +
#) inusitis Akut + memiliki tanda-tanda peradangan akut.
) inusitis ubAkut + sinusitis yang memiliki tanda-tanda peradangan
akut yang telah mereda. 1erubahan histologik mukosa sinus paranasal
masih reersible.
) inusitis Kronis + perubahan histologik mukosa sinus paranasal sudah
irreersible. :isalnya berubah menadi aringan granulasi dan
polipoid. #7
erdasarkan Anatomi sinus, dibagi +
#) inusitis :aksilaris
) inusitis rontalis
) inusitis 4thmoidalis
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
25/40
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
26/40
26
inusitis 'rontalis akut hampir selalu bersama-sama dengan in'eksi
sinus etmoidalis anterior.8eala subyekti' terdapat nyeri kepala yang
khas, nyeri berlokasi di atas alis mata, biasanya pada pagi hari dan
memburuk menelang tengah hari, kemudian perlahan-lahan mereda
hingga menelang malam.
1asien biasanya menyatakan bah2a dahi terasa nyeri bila disentuh
dan mungkin terdapat pembengkakan supra orbita.
• inusitis 'enoidalis
1ada sinusitis s'enodalis rasa nyeri terlokalisasi di erteE, oksipital,
di belakangbola mata dan di daerah mastoid.3amun penyakit ini lebih
la9im menadi bagian dari pansinusitis, sehingga gealanya sering
menadi satu dengan geala in'eksi sinus lainnya
Dian(sis
5iagnosis sinusitis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 'isik
dan pemeriksaan penunang.
)e7a!a su8ektif * 8eala sistemik yaitu + demam dan rasa lesu, serta geala lokal
yaitu +hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke
naso'aring (postnasal drip), halitosis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari
mulai pukul #7 atau ## pagi berakir pukul atau % sore, nyeri di daerahsinus yang
terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain.
1. Sinusitis +aksi!aris
3yeri pipi menandakan sinusitis maksila. 8eala sinusitis maksilaris
akut berupa demam, malaise dan nyeri kepala yang tak elas yang biasanya
reda dengan pemberian analgetik biasa seperti aspirin. !aah terasa bengkak,
penuh, dan gigi terasa nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya se2aktu
naik atau turun tangga. eringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan
menusuk, serta nyeri pada palpasi dan perkusi. ekret mukopurulen dapat
keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.
2. Sinusitis Etm(ida!is
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
27/40
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
28/40
28
*ransiluminasi mempunyai man'aat yang terbatas, anya dapat untuk
memeriksa sinus maksilla dan sinus 'rontal, bila 'asilitas pemeriksaan
radiologi tidak ada. ila pada pemeriksaan transiluminasi tampak gelap di
daera in'raorbita, mungkin berarti antrum menebal atau terdapat
neoplasma di dalam antrum. 6,#7
• )amaran :adi(!(is
1emeriksaan radiologis untuk mendapatkan in'ormasi dan untuk
mengealuasi sinus paranasal adalah; pemeriksaan 'oto kepala dengan
berbagai posisi yang khas, pemeriksaan tomogram dan pemeriksaan CT"
Scan( 5engan pemeriksaan radiologis tersebut para ahli radiologi dapat
memberikan gambaran anatomi atau ariasi anatomi, kelainan-kelainan
patologis pada sinus paranasalis dan struktur tulang sekitarnya, sehingga
dapat memberikan diagnosis yang lebih dini.
Penata!aksanaan
*uuan terapi sinusitis adalah ;
1. :empercepat penyembuhan
2. :encegah komplikasi
3. :encegah perubahan menadi kronik
1rinsip pengobatan ialah membuka sumbatan di KO: sehingga draenase
dan entilasi sinus-sinus pulih secara alami.6
/30/*/ AK0*
*uuan dari terapi sinusitis akut adalah memperbaiki 'ungsi mukosilia dan
mengontrol in'eksi.
*erapi sinusitis karena in'eksi irus tidak memerlukan antibiotika.
*erapi standart nonantibiotika diantaranya topical steroid, dan atau
oral decongestan, mucolytics, dan intranasal saline spray.
edangkan untuk terapi sinusitis akut bacterial diberikan terapi
medikamentosa berupa antibiotik empirik (E% am). Antibiotik
yang diberikan lini / selama #% hari yakni golongan penisilin atau
cotrimoEa9ol dan terapi tambahan yakni obat dekongestan oral H
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
29/40
29
topikal, mukolitik untuk memperlancar drenase dan analgetik
untuk menghilangkan rasa nyeri. 1ada pasien atopi, diberikan
antihistamin atau kortikosteroid topikal. >ika ada perbaikan maka
pemberian antibiotik diteruskan sampai mencukupi #7-#% hari. >ika
tidak ada perbaikan maka diberikan terapi antibiotik lini // selama
#% hari yakni amoksisilin klaulanat
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
30/40
30
e. *rombosis sinus kaernosus, merupakan akibat penyebaran bakteri
melalui saluran ena kedalam sinus kaernosus, kemudian
terbentuk suatu trombo'lebitis septik.
ecara patognomonik, thrombosis sinus kaernosus terdiri dari ;
- O'talmoplegia
- Kemosis konuctia
- 8angguan penglihatan yang berat
- Kelemahan pasien
- *anda-tanda meningitis oleh karena letak sinus kaernosus
yang berdekatan dengan sara' cranial //, ///, /=, =/, serta
berdekatan uga dengan otak.
. :ukosel5alam sinus 'rontalis, ethmoidalis dan s'enoidalis, kista ini dapat
membesar dan melalui atro'i tekanan mengikis struktur
sekitarnya.Kista ini dapat bermani'estasi sebagai pembengkakan pada
dahi atau 'enestra nasalis dan dapat menggeser mata ke lateral.5alam
sinus s'enoidalis, kista dapat menimbulkan diplopia dan gangguan
penglihatan dengan menekan sara' didekatnya.
. Komplikasi /ntra Kranial
a. :eningitis Akut, salah satu komplikasi sinusitis yang terberat
adalah meningitis akut, in'eksi dari sinus paranasalis dapat
menyebar sepanang saluran ena atau langsung dari sinus yang
berdekatan, seperti le2at dinding posterior sinus 'rontalis atau
melalui lamina kribri'ormis di dekat sistem sel udara ethmoidalis.
b. Abses dura, adalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna
kranium, sering kali mengikuti sinusitis 'rontalis. 1roses ini timbul
lambat, sehingga pasien hanya mengeluh nyeri kepala dan sebelum
pus yang terkumpul mampu menimbulkan tekanan intra kranial.
Abses subdural adalah kumpulan pus diantara duramater dan
arachnoid atau permukaan otak. 8eala yang timbul sama dengan
abses dura.
c. Abses otak, setelah sistem ena, dapat mukoperiosteum sinus
terin'eksi, maka dapat teradi perluasan metastatik secara
hematogen ke dalam otak.
*erapi komplikasi intra kranial ini adalah antibiotik yang intensi',
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
31/40
31
drainase secara bedah pada ruangan yang mengalami abses dan
pencegahan penyebaran in'eksi.
%. Osteomielitis dan abses subperiosteal
BAB III
KESI+PULAN
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan
aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Anestesi umum endotrakeal merupakan teknik anestesi dengan
mempergunakan kombinasi obat-obatan baik obat anesthesia intraena maupun
obat anestesi inhalasi dan memasukkan pipa perna'asan yang terbuat dari porteE ke
dalam trakea guna membantu perna'asan pada penderita atau 2aktu memberikan
anestesi secara inhalasi.
inusitis adalah radang mukosa sinus paranasal, bila mengenai beberapa
sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal
disebut pansinusitis. esuai dengan anatomi sinus yang terkena dapat dibagi
menadi sinusitis maksila, sinusitis ethmoid, sinusitis 'rontal dan sinusitis s'enoid.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
32/40
32
DA9TA: PUSTAKA
#. iahaan O. 5r. 1ro'. 7#6. Anastesi 0mum dan Anastesi @okal. :edan +
akultas Kedokteran 0:/ < 031/ ; al + #-$.. @atie' , dkk. 7#7. 1etunuk 1raktis Anestesiologi, edisi //, cetakan kelima.
>akarta + agian Anestesiologi dan *erapi /ntensi' akultas Kedokteran
0niersitas /ndonesia ; al + F-F7.
. 5obson :. 5harma A. 7#. 1enuntun 1raktis Anestesi. !orld ealth
Organi9ation. 48?. al %D- ##7
%. 82innutt [email protected]#. ?atatan Kuliah Anestesi Klinis. 4disi . 48?.
6. *orpy >:, @ynm ?. 7##. 8eneral Anesthesia. =ol 76. 3o #7. >A:A (*he
>ournal o' the American :edical Association). (diakses tanggal $-7-7#&,
http+ ama.amanet2ork.com)
&. ?hristoper 5. 7#6. 8eneral Anesthesia. 5epartement o' Anesthesiology.
tand'ord 0niersity school o' :edicine. (diakses $-7-7#&, http+
emedicine.medscape.com)
D. oies @. , Adams 8 @, dkk. oeis *uku A+ar ,enyakit T-T 4disi Keenam.
48?.
$. roek 1=5. 5ebruyne , eenstram:ares A:. *uku Saku .lmu
/esehatan Tenggorokan idung dan Telingga. 77F. >akarta+ 48?
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
33/40
33
F. oepardi 4A.dkk. *uku A+ar .lmu /esehatan Telinga -idung Tenggorok
/e#ala 0 !eher 4disi Keenam. 77D. >akarta. akultas Kedokteran
0niersitas /ndonesia
#7. *okronegoro A, 0tama . 1enatalaksanaan 1enyakit 5an Kelainan *elinga
idung *enggorokan. 77. >akarta+ K0/
BAB I;
LAP:AN ANESTESI
ANA+NESA P:IBADI
3ama + 4dikson 8inting
0mur + 6 tahun
>eniskelamin + @aki laki
Agama + 1rotestan
uku + atak
+ &$ kg
3o : + F$ M D% - 7%
ANA+NESA PEN
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
34/40
34
Os uga mengeluhkan sering mencium bau busuk dari hidungnya. idung sering
tersumbat dan bersin-bersin terutama ika terkena cuaca dingin dan sering pada
pagi hari. Kadang-kadang keluhan disertai badan terasa lemas, batuk, dan pilek
terus menerus dan sering kambuh, demam tidak ada.
ebelumnya Os sering berobat ke dokter untuk mengobati penyakitnya
dan diberikan obat minum, namun menurut os, tidak ada perubahan yang berarti
dari penyakitnya.
1* + -
1O + *idak elas
KEAADAAN P:A BEDAH
Status Present
ensorium + ?ompos mentis
K0
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
35/40
35
b. @eher + 1embesaran K8 (-)
c. *horaE
/nspeksi + imetris 'usi'ormis1alpasi +tem 'remitus kanan G kiri
1erkusi + onor di kedua lapangan paru
Auskultasi + 1 G esikuler
* G (-)
d. Abdomen
/nspeksi + simetris
1alpasi + soepel, nyeri tekan (-)
1erkusi + timpani
Auskultasi + peristaltic (H) 3
e. 4kstremitas superior + *idak terdapat kelainan
'. 4kstremitasin'erior + *idak terdapat kelainang. 8enitalia eksterna + *idak terdapat kelainan
Pemeriksaan Penun7an
La(rat(rium 0tana! 1= feruari 2=1-
b #%,D
ct %6,6
@eukosit &77*rombosit %#.777
K85 ad random $%
3atrium #D
Kalium 6,7
Klorida ##&
8O* &
81* 7
0reum #F
?reatinin 7,FF
ontgen ( *anggal #7 'ebruari 7#&) + *idak tampak kelainan radiologis pada cor
dan pulmo
inus 1aranasal + *ampak sinusitis maEillaris bilateral
*ampak sinusitis 'rontal bilateral
4K8 ( *anggal #7 'ebruari 7#&) + *oleransi operasi @o2 isk
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
36/40
36
?* M ?A3 + *idak dilakukan pemeriksaan
08 + *idak dilakukan pemeriksaan
KEADAAN P:A BEDAH 09LL5 UP ANASTHESI
B1 0Breat&
Air2ay +?lear
rekuensiperna'asan +7 E
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
37/40
37
Kateter + -
B' 0B(>e!
Abdomen + soepel
1eristaltic +(H) 3
:ual
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
38/40
38
• /n'us set
• Abocath no #$ 8
• *hree2ay
• puit cc
• puit 6cc
• puit #7cc
at @ (at 8an di,akai
- 1remedikasi +
o :ida9olam 6 mg
o entanyl #67 mcg
- :edikasi +
o 1ropo'ol #77 mg
o Atracurium 6 mg
- 7 menit sebelum operasi selesai
o Ketorolac 7 mg
o :etoclopramide #7 mg
Urutan ,e!aksanaan anastesi
- ?airan pre operasi +@ 677 ml- 1rosedur anastesi +
• 1asien dibaringkan di mea operasi dalam posisi supine
• /n'use @ terpasang di lengan kiri
• 1emasangan tensi meter di lengan kanan
• 1emasangan oksimetri di ibu ari kanan pasien
• 1emasangan elektroda pengukuran 'rekuensi nadi dan 'rekuensi na'as
*eknik anastesi +1reoksigenasi O 6-#7 menit /n.:ida9olam 6
mg/n.'entanyl #67 mcginduksi 1ropo'ol #77 mgleep non apnoe
/n. Atracurium 6 mgleep apnoe/nsersi 4** no D,6 cu''(H)1
kananGkiriiksasi.
DU:ANTE PE:ASI
#. :empertahankan hemodinamik stabil dan monitoring cairan in'use.
. :emonitoring saturasi O, tekanandarah,nadi,danna'assetiap #6 menit.
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
39/40
39
Jam TD
0mmH
Nadi
0menit
::
0menit
Sa2
012.3= #7
-
8/16/2019 4. Lapkas GA-ETT 2
40/40
40