askep post partum
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM DENGAN SECTIO
TRANSPERITONEAL PROFUNDA (SCTP) PADA Ny. A G1P0A0
DI RUANG VK RSUP DR.KARIADI SEMARANG
Disusun oleh:
Bella Novita Mayasari
22020114210019
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM DENGAN SECTIO
TRANSPERITONEAL PROFUNDA PADA Ny. A G1P0A0
DI RUANG VK RSUP DR.KARYADI SEMARANG
I. PENGKAJIAN
Tgl Masuk RS : 3 Januari 2015
Tgl Pengkajian : 7 Januari 2015
Data Demografi
Nama Klien : Ny. A
Umur Klien : 21 tahun
No RM : C514453
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Demak
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medik : Post SCTP hari 0
Penanggung Jawab
Nama suami : Tn. S
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Demak
A. DATA UMUM KESEHATAN
1. Keluhan utama saai ini : tubuh terasa lemas
2. Status Obstetrikus : Nifas hari ke – 0 P1A0
No Tipe persalinan
Jenis kelamin
BB lahir
Tahun lahir
Keadaan bayi
waktu lahir
Komplikasi nifas
Umur
1. Postpartum SCTP
Laki-laki
BB : 1600 grPB : 40 cm
2015 Baik dengan apgar score 6/9/10
Mengalami penurunan Hb post SCTP
1 hari
3. Masalah kehamilan sekarang
Semasa kehamilan, klien rutin memeriksakan kehamilan di
puskesmas terdekat setiap bulan. Klien mengatakan selama
kehamilan ataupun sebelum hamil klien tidak mempunyai riwayat
penyakit asma, jantung, hipertensi, hepatitis dll. Memasuki usia 8
bulan atau 32 minggu klien mengalami perdarahan. Perdarahan
terjadi satu hari setelah klien melakukan hubungan suami istri.
4. Riwayat persalinan sekarang
Klien berusia 21 tahun dengan BB 46 kg dan tinggi badan
157 cm. klien dating ke UGD RSUP Dr. Kariadi pada tanggal 3
Januari 2014 pukul 23.30 dengan usia kehamilan 34 minggu G1P0A0.
Pada siang hari klien mengatakan perutnya terasa mulas, kemudia
sekitar pukul 22.00 malam hari klien mengatkan keluar darah dari
jalan rahim , kemudian oleh keluarga klien di bawa ke RSUP Dr.
Kariadi. saat tiba di UGD pukul 23.30 WIB dilakukan pemeriksaan
didapatkan adanya perdarahan antepartum excausa plasenta previa
totalis berdarah. Kemudian klien dilakukan SCTP dikarenakan
belum cukup bulan letak janin presentasi bokong , punggung kiri.
Klien dilakukan operasi SCTP pada tanggal 7 januari 2015,
klien diberikan anastesi dengan teknik regional spinal. Bayi lahir
pada pukul 08.00 WIB jenis kelamin laki- laki, perdarahan operasi
SC 500 cc, berat badan bayi 1600 gram, panjang 42 cm, lingkar
kepala 30.5 cm, lingkar dada 26 cm dengan apgar score 6/8/10
(menit pertama nilai 6, menit ke 5 nilainya 8dan menit ke 10 nilainya
10) bayi Ny.A mengalami BBLR atau berat bayi lahir rendah dan
diberikan perawatan intensif di PBRT terlebih dahulu, saat dilakukan
pengkajian Ny. A masih berada di ruang VK untuk pengawasan dan
mendapatkan transfuse darah dikarenan penuruanan HB.
4. Riwayat KB : klien belum pernah menggunakan KB
5. Rencana KB : Setelah dilakukan operasi SC klien akan
menggunakan KB suntik
B. DATA POSTNATAL
1. Pemeriksaan fisik ibu postnatal
a. Keadaan umum
Klien tampak pucat dan lemas. Kesadaran composmetis GCS 15
(E4V5M6)
b. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu: 36.2 0C
RR : 18 x/menit
BB : 46 kg
TB : 158 cm
c. Kepala
Bentuk kepala maesosepal, tidak ada benjolantidak terdapat lesi,
rambut lurus dan panjang, rambut terlihat lepek.
d. Mata
Simetris antara mata kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor, terdapat reflex positif terhadap
rangsang cahaya
e. Telinga
Bentuk telingansimetris antara telinga kiri dan kanan, tidak ada
serumen, ketajaman pendengaran normal
f. Hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada
sekret,
g. Mulut
Mukosa bibir kering, pucat dan anemis, tidak ada tanda- tanda
kebiruan, tidak ada sariawan, warna lidah merah muda, tidak
ada gigi palsu.
h. Leher
tidak ada pembengkakan atau pembesaran kelenjar thyroid, tidak
ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada lesi
i. Pemeriksaan dada
Paru-paru Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, irama pernapasan teratur, tidak ada tanda kesulitan napas, tidak ada retraksi otot bantu pernapasanPalpasi : Taktil fremitus sama kanan dan kiri, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada massaPerkusi : Sonor Auskultasi :Suara vesikuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Pulsasi kuat, ictus cordis teraba di ICS VPerkusi : Redup, tidak ada pembesaran jantungAuskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada bunyi tambahan
j. Payudara
Bentuk payudara simetris, payudara kiri dan kanan terlihat sama besar,
payudara tampak kencang, kedua puting menonjol, aerola mammae
menghitam.
Pengeluaran ASI
Keterangan H0
(7/01/2015)H1
(8/01/2015)Kolostrum atau ASI
ASI belum keluar
ASI belum keluar
Ibu menyusui bayinya
Belum bisa Belum bisa
k. Pemeriksaan Fundus Uteri
Fundus Uteri H0
(7/01/2015)Tinggi 2 jari dibawah pusarPosisi MedialKontraksi Kuat Konsistensi Teraba keras
l. Abdomen
Inspeksi : Perut masih terlihat cembung dan buncit, terdapat
striae gravidarum didaerah kulit perut, terdapat luka post SCTP,
luka tertutup oleh verban, tidak ada rembesan berupa darah
maupun cairan yang lain di antar verban, verban terlihat bersih
tidak ada kotoran yang menempel. letak verban diantara
umbilicus dan simfisi pubis,
Auskultasi : Bising usus 9 kali/menit
Palpasi : nyeri tekan didaerah abdomen, kontraksi uterus
teraba kuat
Perkusi : Timpani, tidak ada diastasis rectus abdominus
m. Genitalia
daerah genitalia masih mengeluarkan darah, daerah perineum
merah segar, perinium dalam keadaan utuh, tidak ada tanda-tanda
Redness, Edema, Ecchymosis, drainage, approximation (REEDA)
n. Pemeriksaan ekstremitas
Pergerakan sendi pada Ny. A baik ekstremiatas atas maupun
bawah bebas, kekuatan otot klien dengan skor 5.tidak ada edema,
capillary refill < 3 detik, akaral dingin, tidak terdapat varises, re-
flek patella positif, tidak ada tanda- tanda human.
2. Kebutuhan dasar manusia
a. Oksigenasi
Klien tampak pucat, terpasang O2 nasal kanul 3 liter per menit,
pernafasan 18 x/ menit
b. Nutrisi dan cairan
NutrisiKeterangan Sebelum masuk RS
(saat hamil)Selama di RS
(postnatal)Frekuensi 3x sehari 3 x sehariJenis makanan Nasi, susu, sayur,
lauk, buahbubur, sayur, lauk, buah, roti, teh
Porsi Satu piring habis ½ porsi makanKeluhan Mual jika lauk dengan
ikan yang berbau amisTerkadang mual
Cairan Keterangan Sebelum masuk RS Selama di RS
Frekuensi 5-6 gelas perhari 2 gelas Jenis minuman Air putih, susu , teh Air putih, tehPorsi Satu gelas habis Menggunakan botol
dan gelasKeluhan - sering haus
Antropometri:
BB 46 kg dan TB 158 cm
IMT = 46 kg/(1,58 m)2 = 46/ 2.5 = 18.4(kategori underweight)
Nilai standar Kategori< 20 Underweight
20-25 BB normal25-30 Overweight>30 Obesitas
Balance cairan :
Tanggal, jam
Input Output Balance cairan(input-output)
Rabu, 7 januari 2015 pukul 14.00-21.00 WIB
a. Makan :100b. Minum : 300
mlc. Darah 80 ccd. Infus Rl dan
Nacl 500 cce. Total = 980
a. BAK : 600b. BAB : -c. PPV : 200 ccd. IWL
BB 46 kgIWL = 15 x BB x 24 jam = 15x 46 x jam kerja/24jam = 201cc
e. Total : 600 + 201 + 200 = 1001
Input – Output = 980- 1001 cc = - 21Klien mengalami kekurangan cairan
c. Eliminasi
Sebelum persalinanBAB BAK
Frekuensi 1x sehari Frekuensi 5-6 x sehariWaktu Pagi hari Warna KuningKonsistensi lembek Bau AmmoniaWarna Kenuning-
kuningan Cara eliminasi Biasa
Konstipasi Tidak ada Perasaan setelah BAK lega
Setelah persalinan BAB BAK
Frekuensi Belum BAB Frekuensi Kurang lebih 600 cc
Waktu - Warna KuningKonsistensi - Bau AmmoniaWarna - Cara eliminasi Terpasang
selang kateterKonstipasi - Perasaan setelah BAK -
Lokea
Hari H0 H1
(7/01/2015Jumlah 200 cc 50 cc
Warna Merah terang Merah terangKonsistensi Cair dan ada
sedikit lender darah
Cair
Bau Bau menstruasi Bau menstruasiJenis lokea Lokea rubra
d. Pola psikososial
Perubahan psikologi ibu
Ny. A mmengatkan setelah melahirkan Ny. A merasa lega.
Ny. A mengatkan bahwa Ny. A ingin segera bertemu dengan
anaknya dan ingin segera menyususi anaknya. Ny. A
mengatakan bahwa aka nada perubahan peran sebagai orang
ibu karena sekarang dalam rumah tangganya dengan suami
sudah hadir seorang anak laki- laki, sehingga ny. A ingin
merawat anaknya dan sudah tidak bekerja lagi. Ny. A
mengatakan bahwa tubuhnya terasa lemas dan takut berada
di ruang VK sendirian. Berdasarkan observasi saat dilakukan
pengkajian Ny.A mengatkan ingin segera bertemu dengan
anaknya dan ingin segera menyusui. Terlihat suami ny. A
sesekali menjenguk masuk ke ruang VK untuk bertemu
dengan Ny. A..
e. Aktifitas dan latihan
Saat pengkajian Ny. A takut melakukan akyivitas berlebih di atas
tempat tidur, Ny. A mengatkan bahwa tubuhnya lemas dan nyeri
pada luka bekas operasi. . Pengkajian nyeri Ny. A mengatakan:
P : nyeri pada luka operasi akan terasa saat Ny. A melakukan
aktivitas berlebih di atas tempat tidur.
Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris
R : Nyeridirasakan pada daerah post operasi SC letaknya di
dibawah umbilicus dan di atas simfisis pubis
S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada skala 4 (nyeri
sedang )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
Klien membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan
Activity Daily Life (ADL).
f. Higiene/integritas kulit
Ny. A mengatkan bahwa saat dirumah biasanya klien mandi 2
kali dalam sehari dan biasanya keramas setiap 2 hari sekali.
Ketika di rumah sakit klien mandi dengan bantuan perawat, baju
diganti sebanyak 2 kali dalam sehari, jika terkena darah baju
akan segera diganti
Sebelum dirawat Saat sakitMandi 2x sehari Mandi SekaKeramas Setiap 2 hari
sekaliKeramas -
Ganti pakaian 2x sehari Ganti pakaian 2x sehariSikat gigi 2x sehari Sikat gigi -Memotong kuku 1x /minggu Memotong kuku Tidak pernah
g. Istirahat tidur
Sebelum persalinan Setelah persalinanWaktu tidur 21.00 WIB Waktu tidur Klien tidak dapat
istirahatWaktu bangun 05.00 WIB Waktu bangun Klien sering
terbangun ketika malam hari, klien takut sendirian jika tidak ada yang menemani
Masalah tidur Perut yang membesar, kontraksi perut.
Masalah tidur Nyeri pada bagian luka yang terus menerus
Yang mempermudah tidur
Jika tidak ada kontraksi
Yang mempermudah tidur
Jika ditemani oleh keluarga
Yang mempermuda
Kegerahan Yang mempermudah
Ketika
h bangun bangun mendengar suara- suara berisik
h. Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum persalinan, saat persalinan maupun sesudah persalinana
klien tidak mengalami demam. Suhu tubuh klien dalam batas
normal.
i. Kebutuhan Seksualitas
Klien mengatakan selama masa kehamilan klien masih sering
melakukan hubungan suami istri dengan suami.
j. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Klien mengatkan merasa tidak nyaman di ruang VK karena
sendirian dan tidak ada yang menemani, sehingga klien merasa
takut.
k. Kebutuhan Spiritual
Sebelum dirawat klien shalat 5 waktu sedangkan setelah
melahirkan semasa nifas klien berdoa diatas tempat tidur. .
l. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Semenjak hamil klien tidak bekerja, klien melakukan aktivitas
rumah tangga di rumah.
m. Kebutuhan Rekreasi
Sebelum persalina klien mengatakan jika ada waktu luang,
klien dengan suami biasanya jalan- jalan sekedar untuk makan
bersama diluar untuk mendekatkan hubungan suami istri.
n. Kebutuhan Belajar
Rencana KB : Diperlukan, karena klien baru saja menikah dan
baru melahirkan pertama kali dengan SC, agar jarak anak berikut-
nya tidak terlalu dekat.
Laktasi : Diperlukan, karena klien baru melahirkan anak
yang pertama, sehingga diperlukan pendidikan kesehatan untuk
perawatan payudara dan cara pemberian ASI kepada bayi
Perawatan bayi : Diperlukan, karena klien mengatakan belum
mengetahui cara merawat bayi dikarenakan klien baru melahirkan
anak yang pertama.
E. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 7 januari 2015
Pemeriksaan Hasil Post SC Nilai normal Satuan Keterangan
HematologiHemoglobin HematocritEritrositMCHMCVMCHCLeukositTrombositRDWMPV
4.613.21.432.092.734.58.7
113.313.46.5
12 – 1535 – 474.4 – 5.927 – 3276 – 9629 – 363.6 – 11
150 – 40011.60 - 14.80
4 – 11
gr/dL%
10^6/uLPgFl
g/dl10^3/uL10^3/uL
%fL
LLL
Pemeriksaan Pemeriksaan Hasil Post
TransfusiNilai normal Satuan Keterangan
HematologiHemoglobin HematocritEritrositMCHMCVMCHCLeukositTrombositRDWMPV
9.025.72.832.191.635.019.9
163.013.16.9
12 – 1535 – 47
4.4 – 5.927 – 3276 – 9629 – 363.6 – 11
150 – 40011.60 - 14.80
4 – 11
gr/dL%
10^6/uLPgFl
g/dl10^3/uL10^3/uL
%fL
LLL
H
F. TERAPI
a. Infus RL + tramadol 20 tpmb. Injeksi :
Kalnek 500 mg/8 jamKetorolac 30 mg/8 jamCefazolam 2 gr/ 24 jam
c. Per oralVitamin BC/C/SF 1 tab/12 jamNifedipin 10 mg/8 jamMetergin 1 tab/ 8 jam
II. ANALISA DATA
Inisial klien : Ny.A No.CM : C514453
Usia : 21 tahun Ruang : VK
Diagnose Medis : Post partum SCTP Tanggal : 7 januari 2015
No. Data focus Diagnosa keperawatan TTD
1. DS : nyeri Ny. A mengatakan:
P : nyeri pada luka operasi akan terasa saat Ny. A melakukan aktivitas berlebih di
atas tempat tidur.
Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris
R : Nyeridirasakan pada daerah post operasi SC letaknya di dibawah umbilicus
dan di atas simfisis pubis (abdomen kuadran 5)
S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada skala 4 (nyeri sedang )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
DO : TTV
TD : 110/70 mmHgNadi : 82x/menitSuhu : 36.2 0CRR : 18 x/menit
Ny.A tampak lemas dan pucat akral teraba dingin Pemeriksaan abdomen didapatkan kontraksi kuat post SC hari ke 0 Tampak nyeri tekan pada abdomen bawah skala 4 (1-10) adanya luka post SCPT di abdomen kuadran 5
Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik dan biologis (putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat tindakan bedah section caesaria) (00132)
Bella
bentuk luka melintang Ny.A terlihat menyeringai kesakitan jika bergerak dan mobilisasi , memegangi
daerah perut
2 DS: - Klien mengatakan sering memegangi bagian perut
DO: Adanya luka insisi post SC yang tertutup verban (abdomen kuadran 5) Kondisi verban masih bersih Ny.A bedrest diatas tempat tidur Akral teraba dingin TTV
TD : 110/70 mmHgNadi : 80x/menitSuhu : 36.2 0CRR : 20 x/menit
Nilai leukosit 19.9 10^3/uL
Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas insisi post SC (00004)
Bella
3. DS : Klien mengatakan tubuhnya terasa lemas
DO : Mukosa bibir pucat Konjungtiva anemis Hasil pemeriksaan laboratorium Hb mengalami penurunan 9.8 g/dl
menjadi 4.6 g/dl
Risiko perfusi ke jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunan nilai Hb (00204)
Bella
III. RENCANA KEPERAWATAN
Inisial klien : Ny.A No.CM : C514453
Usia : 21 tahun Ruang : VK
Diagnose Medis : Post partum SCTP Tanggal : 7 Januari 2015
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kode NIC Intevensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik (putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat tindakan bedah section caesaria) (00132)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 8 jam nyeri yang dirasakan klien berkurang, dengan kriteria hasil :a. Tanda-tanda vital klien dalam
batas normalb. Ekspresi wajah klien tampak
rileks dan tenangc. Nyeri klien menurun secara
perlahan dari skala 4 menjadi skala 2
d. Klien dapat mengontrol nyerinya dengan teknik napas dalam
1400 Pain Management
1. Kaji skala nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus
2. Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan3. Jelaskan penyebab nyeri4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam5. Bantu tindakan kenyamanan seperti massage pengaturan
posisiKolaborasi: pemberian analgesic / antiinflamasi
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas insisi post SC (00004)
Setelah dilakukan perawatan selama 2 x 8 jam klien tidak mengalami infeksi ditandai dengan: Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti Redness (kemerahan), Edema (bengkak), Ekimosis (pendarahan bawah kulit), discharge, aproximation (REEDA)
Tidak ada rembesan nanah
6550 Infection control
1. Monitor adanya tanda-tanda infeksi2. Monitor tanda-tanda vital terutama suhu dan nadi, catat
tanda-tanda menggigil. anoreksia3. Lakukan perawatan luka (ganti balutan setiap hari)4. Monitor keadaan luka dan perhatikan adanya rembesan5. Ajarkan personal hygiene untuk perlindungan terhadap
infeksi
maupun darah 6. Instrusikan untuk menjaga personal hygiene untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
7. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
3 Risiko perfusi ke jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunan nilai Hb (00204)
Setelah dilakukan perawatan selama 2 x 8 jam klien tidak mengalami penurunan perfusi jaringan ditandai dengan : Tekanan systole dan diastole
dalam rentang normal kekuatan otot normal Tidak ada bunyi nafas
tambahan Intake output seimbang Tidak ada oedem perifer dan
asites Tdak ada rasa haus yang
abnormal Hematokrit dalam batas
normal
Circulation status
1. Monitor TTV2. Monitor elektrolit 3. Monitor irama jantung4. Catat intake dan output secara akurat5. Kaji tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit (membran mukosa kering, sianosis, jaundice)6. Kelola pemberian suplemen elektrolit sesuai order7. Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan jumlah zat
gizi yang dibutuhkan8. Monitor output gaster9. Kolaborasi transufi darah
IV. CATATAN KEPERAWATAN
Inisial klien : Ny.A No.CM : C514453
Usia : 21 tahun Ruang : VK
Tanggal/ Jam No. Dx Implementasi Respon Klien Ttd7 januari 2015
14.30 WIB1,2,3 Memonitor tanda-tanda
vitalS : Klien mengatakan badan terasa lemasO :Tanda-tanda vital :tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 36.2 0C, RR 18 kali/menit. Akral teraba dingin.
bella
14.35 WIB 1 Mengkaji lokasi, karak-teristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus terjadinya nyeri
S : P : nyeri pada luka operasi akan terasa saat Ny. A melakukan aktivitas
berlebih di atas tempat tidur.
Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris
R : Nyeridirasakan pada daerah post operasi SC letaknya di dibawah
umbilicus dan di atas simfisis pubis
S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada skala 4 (nyeri sedang )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O :Ny.A tampak menahan sakit ketika miring kanan miring kiri
bella
14.50 WIB 1 Mengajarkan cara untuk mengatasi nyeri agar berkurang
S:Ny.A mengerti tentang keadaan diri Ny. A dan mempraktikan nafas panjang
bella
O:Klien kooperatif dan mempraktikan menarik nafas dalam
15.00 WIB 2 Monitor adanya tanda-tanda infeksi
S:-O:Verban masih terlihat bersih, tidak ada tanda- tanda REEDAKlien tidak mengalami demam
bella
15.05 WIB 2 Monitor keadaan luka dan perhatikan adanya rembesan
S:Ny. A mengatakan bahwa verban bersih O:Tidak tampak adanya rembesan darah atau cairan di sekitar luka SC
bella
16.00 WIB 2 Membantu personal higine Ny. A
S:Ny. A mengatkan berterimakasih trelah dibantu untuk sibinO:Membantu menyibin Ny. A dengan menggunakan air dan sabun.
bella
16.20 WIB 1 Memberikan posisi yang nyaman (semi fowler) dan Menentukan pola tidur pasien, gangguan fisik (nyeri) dan psikologi (cemas )
S:Ny.A mengatkan lebih nyaman beristirahat dengan posisi setengah dudukO:Ny. A tampak lebih rileks.
bella
16.30 WIB 3 Mengobservasi tanda- tanda kekurangan cairan
S :-O :Tidak ada tanda- tanda sianosis pada mukosa bibir maupun ekstremitasAkral terba dinginSuhu tubuh 36.2 o C
bella
17.30 WIB 3 Kolaborasi pemberian transfuse darah
S :O :Transfuse darah PRC kedua masuk pada pukul 17.30 WIB
bella
18.00 WIB 3 Melakukan injeksi asam traneksamat
S :O :Injeksi dilakukan pada pukul 18.00 WIB
bella
18.30 WIB 1,2,3 Membantu menyuapi makan klien
S :O :Klien makan ½ porsi dengan nasi bubur, sayur dan lauk pauk
bella
18.40 WIB 3 Memonitor transfusi lan-car
S :Klien mengatkan tubuhnya tidak menggigilO :Suhu tubuh klien 36.2 o CTidak ada tanda- tanda alergi terhadap transfusi
bella
8 Januari 201514.30
1,2,3 Memonitor tanda-tanda vital
S : Klien mengatakan badan terasa lemasO :Tanda-tanda vital :tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 82 kali/menit, Suhu 36.5 0C, RR 20 kali/menit. Akral teraba hangat
bella
15.00 1 Mengkaji lokasi, karak-teristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus terjadinya nyeri
S : Ny. A mengatkan nyeri sudah berkurang P : nyeri pada luka operasi akan terasa saat Ny. A mencoba untuk
mobilisasi jalan
Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris
R : Nyeridirasakan pada daerah post operasi SC letaknya di dibawah
umbilicus dan di atas simfisis pubis
bella
S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada skala 2 (nyeri sedang )
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O :Ny.A tampak sudah melakukan aktivitas turun dari tempat tidur
15.10 1 Mengevaluasi cara untuk mengurangi rangsang ny-eri
S:Ny. A mengatkan mempraktikan sendiri nafas dalam ketika nyeri
O:Ny. A mempraktikan nafas dalam
bella
15.30 1 Menganjurkan klien un-tuk mobilisasi
S :Klien mengatkan sudah mencoba untuk turun dari tempta tidurO :Tampak klien mobilisasi dengan bantuan suami
bella
15.40 2 Monitor keadaan luka dan perhatikan adanya rembesan
S:Ny. A mengatakan bahwa tidak ada rembesan dari luka O:Tidak ada rembesan darah atau cairan di sekitar luka SC
bella
16.00 1 Memberikan posisi yang nyaman (semi fowler) dan Menentukan pola tidur pasien, gangguan fisik (nyeri) dan psikologi (cemas )
S:Ny. A sudah merasa nyaman istirahat dengan kepala sedikit ditinggikanO:Ny. A tampak lebih rileks dan tenang.
bella
16.30 3 Mengobservasi tanda- tanda kekurangan cairan
S :-O :Tidak ada tanda- tanda kekurangan cairan
bella
18.00 3 Memonitor intake klien S : Klien mengatkan klien menghabiskan porsi makan dari rumah sakitO :Klien tampak lebih segarTidak pucat
bella
19.00 3 Mengevaluasi nilai labo-ratorium setelah transfusi
S :O :Terjadi kenaikan nilai hemoglobin pada klien menjadi 9.0 g/dl
bella
20.30 1,2,3 Menganjurkan klien un-tuk beristirahat
S :Klien mengatkan akan segera istirahat malamO :Klien tampak sudah ingin bersitirahat malam
bella
V. EVALUASI SUMATIF
Inisial klien : Ny.A No.CM : C514453
Usia : 21 tahun Ruang : VK
No Hari, Tanggal Diagnose keperawatan Evaluasi Sumatif TTD
1 Kamis, 8 januari 2015
Pukul 21.00
Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik (putusnya kontinuitas jaringan sebagai akibat tindakan bedah section caesaria) (00132)
S : Ny. A mengatkan nyeri sudah berkurang P : nyeri pada luka operasi akan terasa saat Ny. A mencoba untuk
mobilisasi jalan Q : Nyeri dirasakan seperti teriris-iris R : Nyeridirasakan pada daerah post operasi SC letaknya di
dibawah umbilicus dan di atas simfisis pubis S : Dari skala nyeri 1-10. Nyeri berada pada skala 2 (nyeri
sedang ) T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O : Klien tampak lebih rileks Skal nyeri turun menjadi 2 Klien sudah dapat mobilisasi jalan Klien dapat mempraktikan nafas dalam untuk
mengurangi nyeri Klien dapat mobilisasi jalan dengan bantuan suami Akral Ny. A teraba hangat TTV:
tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 82 kali/menit, Suhu 36.5 0C, RR 20 kali/menit.
A: masalah nyeri teratasi ditandai dengan penurunan skala nyeri menjadi 2 dan klien dapat mempraktukan cara untuk mengontrol nyeriP: pertahankan intervensi untukmentoleransi rangsang nyeri
bella
2 Kamis, 8 januari 2015
Pukul 21.00
Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas insisi post SC (00004)
S : Ny. A mengatkan bahwa nyeri sudah berkurang dan
dapat mobilisasi jalan dengan bantuan Ny. A mengatakan bahwa tidak ada rembesan pada
daerah luka jahitan Ny. A mengatkan melakukan personal higienen dengan
bantuan keluarga
O : Tidak ada tanda tanda infeksi seperti kemerahan,
bengkak, perdarahan didaerah luka SC Tidak ada rembesan pada area luka seperti darah atau
nanah Verban tampak bersih TTV:
tekanan darah 110/80 mmHg Suhu 36.5 0C, RR 20 kali/menit.
Akral hangatA : Masalah risiko tinggi infeksi teratasi dibuktikan dengan dengan tidak ada tanda-tanda infeksi P : Pertahankan intervensi
Ajarkan cara merawat luka ketika klien dirumah
bella
3. Kamis, 8 januari 2015
Pukul 21.00
Risiko perfusi ke jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunan nilai Hb (00204)
S: Ny. A mengatakan bahwa badannya sudah tidak lemas Ny. A mengatkan sudah dapat melakukan mobilisasi Ny. A mengatkan bahwa nafsu makan Ny. A meningkatO :
Ny. A tampak sudah tidak pucat Mukosa bibir lembab Ny. A tampak lebih segar
bella
Ny. A sudah melakukan aktivitas dengan aktif Ny. A menghabiskan porsi makan dari rumah sakit Ny. A sudah tidak terpasang selang infuse maupun
kateter Terjadi kenaikan nilai HB menjadi 9.0 g/dl
A:Masalah risiko perfusi ke jaringan tidak efektif teratasi ditandai dengan Ny. A sudah tidak pucat dan terjadi kenaikan nilai Hb menjadi 9.0 g/dlP:Pertahankan intervensi agar Ny. A menghabiskan porsi makan untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh dan mencukupi nutrisi.