askep_klien_waham

10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI REALITA “WAHAM” By : ALPIAN JAYADI

Upload: nursejecko

Post on 12-Apr-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep waham

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP_Klien_Waham

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

ORIENTASI REALITA

“WAHAM”

By : ALPIAN JAYADI

Page 2: ASKEP_Klien_Waham

Kasus

Tn. G 38 Tahun di PHK dari pekerjaannya sejak 2 tahun yang lalu. Klien kemudian dicerai oleh istrinya. Sejak di PHK klien sering melamun sehingga keluarga membawa klien ke pesantren agar jiwanya lebih tenang. Namun karena tidak ada perubahan klien dibawa berobat pada orang pintar. Saat ini klien sering marah-marah dan selalu mengatakan dirinya nabi yang mempunyai mukjizat mampu menyembuhkan segala penyakit dan dapat berbicara dengan binatang. Masalah apa yg terjadi pada Tn. G dan bagaimana terjadinya masalah serta dukung dengan data-????

Page 3: ASKEP_Klien_Waham

Definisi

Kepercayaan yg salah terhadap obyek dan tidak konsisten dg latar belakang intelektual dan budaya (Rawlin,1993)

Suatu sistem kepercayaan yg tidak dapat divalidasi/dipertemukan dg realitas (Harber,1982)

Keyakinan yg salah dan tidak dapat diubah dg alasan logis atau kejadian nyata (Cook dan Fontaine, 1987)

Waham

Page 4: ASKEP_Klien_Waham

Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas, merasa sesuatu yg tidak menyenangkan terjadi

Mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri/obyek realitas dg menyalahartikan kesan terhadap kejadian.

Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan sehingga pikiran, perasaan dan keinginan negatif/ tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal.

Individu mencoba memberi pembenaran/rasional/alasan interpretasi personal tentang realita diri sendiri / orang lain.

Waham

Proses Terjadi Waham

Page 5: ASKEP_Klien_Waham

Jenis – Jenis WahamWaham AgamaKeyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Waham KebesaranKeyakinan klien bahwa ia memiliki kebesaran /kekuasaan khusus , diucapkan berulang kali

tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.Waham SomatikKlien yakin bahwa tubuh/bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Saya Ade Rai……

Page 6: ASKEP_Klien_Waham

Jenis – Jenis WahamWaham CurigaKlien yakin bahwa ada seseorang/kelompok yg berusaha merugikan atau mencederai dirinya , diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Waham NihilistikKlien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Waham Sisip PikirKlien yakin bahwa ada ide pikiran orang lain yg disisipkan ke dalam pikirannya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Page 7: ASKEP_Klien_Waham

Jenis – Jenis WahamWaham Siar PikirKlien yakin orang lain mengetahui apa yg dia pikirkan walaupun tidak dinyatakannya pada orang tersebut, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Waham kontrol PikirKlien yakin pikirannya di kontrol oleh kekuatan dari luar, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dg kenyataannya.

Page 8: ASKEP_Klien_Waham

Prinsip Tindakan Keperawatan Pada Waham

Tetapkan hubungan saling percayaIdentifikasi isi dan jenis wahamKaji intensitas,frekuensi dan lamanya wahamIdentifikasi stressor wahamIdentifikasi stres terbesar yg dialami

baru-baru iniHubungkan onset waham dan onset stres

Page 9: ASKEP_Klien_Waham

Lanjutan

Jika klien bertanya apakah anda percaya waham tersebut, katakan bahwa itu merupakan pengalaman klien

Contoh : Saya mengerti anda merasa sebagai….., tapi sukar bagi saya untuk mempercayainya karena……Penuhi kebutuhan yg dipenuhi oleh wahamIdentifikasi kebutuhan emosional yg dipenuhi oleh wahamSekali waham dimengerti, hindari dan jangan mendukung pembicaraan berulang tentang waham.

Page 10: ASKEP_Klien_Waham

Tn. S. , laki-laki, usia 40 tahun, pendidikan terakhir SMP kelas III, status menikah tidak mempunyai anak, pernah bekerja di Koperasi Simpan Pinjam selama 3 tahun, kemudian keluar karena merasa jenuh / bosan, kemudian bekerja di bengkel bubut selama 1 tahun, kemudian keluar karena klien merasa capek. Setelah itu klien tidak bekerja. Klien beragama Islam, suku jawa. Klien merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara.      Klien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Jakarta pada bulan Pebruari 1994 dengan keluhan klien sering menyendiri, melamun, marah-marah, yaitu dengan membanting gelas, piring karena disuruh roh halus yang membisiki ditelinganya.      Klien dirawat di RSJ Jakarta untuk keempat kalinya dengan masalah atau keluhan utama yang sama. Dari RSJ Jakarta  klien dinyatakan sembuh, tetapi sampai di rumah kambuh lagi, lalu keluarga membawanya ke RSJ Jakarta.Sebelum dirawat di RSJP. Jakarta, 10 tahun yang lalu klien mengalami kecelakaan ketika mengendarai sepeda motor. Menurut klien waktu itu ada yang mendorong dari belakang sehingga klien terjatuh. Kemudian klien dirawat di RSU Pekalongan - Jawa Tengah dan dilakukan operasi pada lengan bawah karena patah.      Dari hasil observasi tanggal 10 April 1997 sampai dengan 24 April 1997, klien sering menyendiri, tidur di tempat tidur, jarang berinteraksi dengan klien lainnya. Klien cenderung diam, mendengarkan pembicaraan orang lain dalam berinteraksi, klien tampak putus asa. Klien memberikan jawaban bila ditanya oleh perawat, meskipun jawabannya singkat, jarang membicarakan masalahnya dengan orang lain. Pada saat tiduran kadang sepertinya klien mendengar sesuatu, mulut komat-kamit, dan kadang-kadang tersenyum sendiri. Penampilan diri klien : rambut tidak disisir rapih, gigi kotor, pakaian kusut, klien malas mandi, klien mandi satu kali sehari, gosok gigi jarang, ganti pakaian dua hari sekali, mencuci rambut seminggu sekali, kulit agak kotor, rambut kotor, kuku panjang dan hitam. Jarang melakukan aktifitas.      Pada pengkajian keluarga: keluarga mengatakan belum bisa merawat klien dengan halusinasi, dengan marah, dengan menarik diri, dan gangguan kebersihan diri.